askep gea

35
LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN BY. “N” DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG DisusunOleh : CATUR SINGGIH MAHARDIKA 3213036 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN V SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Upload: daffaa-mahardika

Post on 29-Dec-2015

255 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

GASTROENTERITIS AKUT

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP GEA

LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN BY. “N” DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT

DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG

DisusunOleh :CATUR SINGGIH MAHARDIKA

3213036

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN VSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA

2014

Page 2: ASKEP GEA

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN BY. “N” DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT

DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG

Telah disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Mahasiswa

(Catur Singgih Mahardika)

Page 3: ASKEP GEA

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES A. YANI YOGYAKARTA

PENGKAJIAN PASIEN

Nama Mahasiswa : Mahardika

NPM : 3213036

Tanggal Praktik :10 Maret 2014 – 29 Maret 2014

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA PASIEN BY. “N” DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT

DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG

A. Identitas data

Nama : By. “N”

Tempat tanggal lahir : Magelang, 10 Juni 2013

Nama Ayah/Ibu : Tn. “M”/ Ny. “S”

Pekerjaan Ayah : TNI

Pendidikana Ayah : SMA

Pekerjaan Ibu : Wiraswasta

Pendidikan Ibu : SMA

Alamat : Magelang

Agama : Islam

B. Keluhan utama

Ibu klien mengatakan pasien diare sudah lebih dari 5x dalam sehari dengan bab cair.

C. Riwayat kehamilan dan kelahiran

1. Prenatal

Page 4: ASKEP GEA

a) Jumlah kunjungan : Ibu pasien mengatakan selama hamil melakukan

kunjungan pemeriksaan ibu hamil 9 kali ke bidan dan jika ada

keluhan selama kehamilan ibu langsung memeriksakannya ke bidan.

b) Bidan/ dokter

Ibu pasien mengatakan apabila berkunjung untuk memeriksakan

kesehatan ibu selama hamil ke bidan dan dokter.

c) Penkes yang didapat

Ibu pasien mengatakan selama hamil mengikuti kelas hamil di Bidan

terdekat rumahnya dan telah mendapatkan informasi kesehatan

tentang manjaga kehamilan, gizi ibu hamil, dan persiapan

persalinan.

d) HPHT

Ibu pasien mengatakan, sudah lupa kapan terakhir menstruasi.

e) Kenaikan berat badan selama hamil: Ibu pasien mangatakan selama

hamil mengalami peningkatan berat badan sebesar ±18 kg.

f) Komplikasi kehamilan: Ibu pasien mengatakan mengalami mual

muntah setiap pagi selama ± 3 bulan pertama kehamilan, untuk bulan

selanjutnya ibu mengatakan tidak ada keluhan yang berarti.

g) Komplikasi obat: Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak pernah

mengalami komplikasi pengobatan.

h) Obat-obatan yang dipakai: Ibu pasien mengatakan selama hamil

mengkonsumsi obat penambah darah dan multivitamin lain yang

diperoleh dari Bidan dan dokter.

i) Riwayat hospitalisasi: Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak

pernah menjalani rawat inap di rumah sakit.

j) Golongan darah ibu: golongan darah ibu pasien adalah B

k) Pemeriksaan kehamilan/ maternal skrinning

(√ )Rebella (√ ) Hepatitis (√ )CMV ( )lain-lain

(√ )GO ( √) Herpes ( )HIV

Page 5: ASKEP GEA

2. Natal

a) Awal persalinan: Ibu pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi

G1P0A0 dan letak posisi janin presentasi kepala. Usia kehamilan

(janin) 37 minggu.

b) Lama persalinan: ibu mengatakan, perutnya terasa mulas

mulas ,tegang dan pembukaan 7 selama proses persalinan normal

dimulai semenjak jam ±15.00 WIB sampai 15.30 WIB.

c) Komplikasi persalinan: ibu mengatakan, selama persalinan normal

mengalami robek di vaginanya yang harus dijahit ± 8 jahitan yaitu

vagina dalam 4 jahitan dan luar 4 jahitan dan perdarahan namun

masih dalam batas normal.

d) Terapi yang diberikan: setelah bayi lahir makan diberikan tindakan

suction, injeksi Vit K 1 mg per IM.

e) Cara melahirkan: (√)Pervaginam ( )Caesar

f) Tempat melahirkan

( √)Rumah sakit ( )Rumah bersalin ( )Rumah

3. Posnatal

a) Usaha napas : ( )dengan bantuan (√) tanpa bantuan

Tgl Jenis terapi Rute Dosis Indikasi terapi

10/3/2014

1. KA EN 3B2. Norages3. L-Bio4. Orezync5. Dehidrolit6. Zibac7. Zantadin

1. IV2. IV3. oral4. oral5. oral6. IV7. IV

1. 1000ml/24jam2. 3x 100mg3. 2x 1mg4. 1x1 mg5. 100 ml/diare6. 2x200 mg7. 2x seperempat

ampul

1. Rehidrasi cairan.2. Analgesik3. Obat diare4. Terapi penunjang diare

pada anak, kombinasi dengan terapi garam rehidrasi oral.

5. Terapi kekurangan cairan6. Infeksi sal pernafasan bag

bwh, ISK, infeksi kulit & struktur kulit, infeksi abdominal & billed infeksi tulang & sendi, dialisis.

7. Untuk tukak duodenum, tukak lambung, tukak rekuren dan tukak pasca operasi

b) Kebutuhan resusitasi

Page 6: ASKEP GEA

(1) Skor APGAR : ibu klien mengatakan, saat lahir bayinya

langsung menangis.

c) Obat-obatan yang diberikan pada neonatus : keluarga mengatakan,

tidak tahu obat yang diberikan selama persalinan.

Page 7: ASKEP GEA

d) Interaksi orang tua dan bayi

Keluarga klien mengatakan, sebelum bayinya sakit interaksi dirumah

sangatlah dekat dan biasa diajak bermain bersama. Dan selama sakit

kedua orang tua dan neneknya menunggui, mengajak bermain yang

ringan dan menjaga bayi di bangsal sampai bayinya sembuh.

e) Keluarnya urin atau BAB: ( √) ada yaitu dengan keluaran urin

kuning jernih dan BAB cair 5x/hari.

f) Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: bayi tampak rewel

dan menangis jika tim kesehatan mendekatinya atau memberikan

terapi pengobatan.

D. Riwayat keluarga

Ayah dan Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memilki

riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus, asma, dan

lainnya.

E. Genogram

Keterangan:

= Perempuan

= Laki-laki

= Klien

= Tinggal 1 rumah

Page 8: ASKEP GEA

F. Riwayat ssosial

1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi

Ayah dan Ibu bayi mengatakan akan merawat anaknya sendiri dan

meminta bantuan orang tua apabila ada kesulitan dalam merawat anak

pertamanya. Keluarga bayi berharap agar by.N cepat sembuh dan

segera bisa pulang lagi.

2. Hubungan orang tua dengan bayi

Memeluk : (√ ) ya ( ) tidak

Menyentuh : (√ ) ya ( ) tidak

Berbicara : (√ ) ya ( ) tidak

Berkunjung : (√) ya ( ) tidak

Kontak mata: (√ ) ya ( ) tidak

3. Problem sosial yang penting : keluarga mengatakan, tidak ada masalah

sosial dalam keluarga pasien.

( ) Kurangnya sistem pendukung sosial

( ) Perbedaan bahasa

( ) Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan)

( ) Lingkungan rumah yang kurang memadai

( ) Keuangan

G. Keadaan kesehatan saat ini

1. Diagnosa medis : GEA (Gatroenteritis Akut)

2. Tindakan operasi : tidak ada

3. Status nutrisi : ASI/ PASI

4. Status cairan : ASI/ PASI. Ibu mengatakan, bayinya tidak

mengalami susah minum, setiap menangis selalu diberikan asi dan

menyusu cukup lama.

5. Obat-obatan : KAEN 3B 500ML per hari,NORAGEZ 3x100mg,B10 2x1,OREZYNC 1x1,DEHIDROLIT 100ML,ZIBRAC 2x200mg,ZANTADIN 2x1/4 AMP

Page 9: ASKEP GEA

6. Aktivitas : setelah diobservasi motorik kasar bayi tampak

positif dan aktif.

7. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan

a) Memonitor vital sign bayi

b) Mengobservasi input dan output bayi

c) Mengkaji terjadinya tanda tanda dehidrasi

d) Mengkolaborasikan pemberian nutrisi peroral (ASI/PASI)

8. Hasil laboratorium

Tanggal Pemeriksaan

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi

11 Maret 2014

White Blood Cell 5.6 K/uL 4-12 NormalRed Blood Cell 5.68 M/uL 4-6,2 NormalHaemoghlobin 13.0 g/dL 11-17 NormalHematocrit 39.6 % 35-55 NormalMCV 70 fl 80-100 NormalMCH 22.9 pg 26-34 NormalMCHC 32.9 g/dL 31-35,5 NormalRDW 15.6 % 10-16 NormalPlatelet 324 K/uL 150-400 NormalMPV 7,7 fl 7-11 NormalPCT 0,24% 0,2-0,5 NormalPDW 12,2% 10-18 Normal

9. Pemeriksaan penunjang

Bayi N tidak dilakukan pemeriksaan penunjang lain.

H. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum

a) Kesadaran: tingkat kesadaran bayi compos mentis.

b) Tanda-tanda vital

Antropometri Saat lahir Saat ini

Berat badan 3100 gram 8.7 Kg

Panjang badan 50 cm 75 cm

Lingkar kepala 32 cm 40 cm

2. Gambaran temuan abnormal secara objektif

a) Reflek: kemampuan reflek pasien normal

( √)Moro (√ )Menggenggam ( √)Menghisap

Page 10: ASKEP GEA

b) Tonus/aktivitas : kemampuan tonus/aktivitas pasien normal

(√)Aktif (√)Tenang

(√)Menangis Keras (√) Melengking

c) Kepala/leher : kulit kepala bersih, ditribusi rambut merata, tidak ada

lesi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, umbun ubun

datar dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Fontanel anterior : (√) lunak (√) menonjol (√) tegas (√)datar

Sutura sagitalis : (√)tepat (√)terpisah

Gambaran wajah : (√) simetris

Molding : (√) caput succadenum

d) Mata : (√) Bersih , sklera pasien tampak putih, konjungtiva berwarna

merah muda.

e) THT : tidak ada keluhan.

Telinga : (√) normal

Hidung : (√) bilateral

Palatum : (√) normal

f) Toraks : Inspeksi : thoraks tampak simetris, kulit tidak ada jejas/lesi,

tidak tampak retraksi dada, Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan abnormal, pergerakan dinding dada simetris, Auskultasi :

suara paru ka/ki vesikuler. Suara jantung normal S1/S2.

g) Abdomen : Inspeksi : kulit abdomen tampak buncit simetris,tidak

ada jejas/lesi, umbilkus tampak bersih, Auskultasi: bising usus 8-

10x/mnt, Perkusi: tympani, Palpasi : abdomen teraba lunak. Lingkar

perut 33 cm.

h) Ekstremitas : ekstremitas pasien tampak simetris ka/ki atas/bawah.

Kekutan otot pasien normal, tidak ada pitting edema pada

ekstremitas. Terpasang jarum infus pada ektremitas atas dextra.

5 5 5 5

Page 11: ASKEP GEA

i) Genitalis: tidak ada keluhan, pasien mampu BAK 1-3 kali/hari

dengan keluaran kuning jernih, jumlah tidak terlalu banyak

±20cc/bak

j) Anus : pasien mengalami diare dengan frekuensi BAB ±5kali/hari

dengan keluaran cairan kadang disertai ampas.

k) Spina : spina pasien dalam batas normal

l) Kulit : tidak ada keluhan, tidak ada jejas./lesi, earna tidak

kemerahan.

m)Suhu : suhu tubuh pasien dalam batas normal 37.2 0C

Lingkungan : (-) penghangat radian (-) inkubator

I. Pemeriksaan tingkat perkembangan reflek primitif

1. Motorik halus

Bayi terlihat mampu menatap wajah lawan bicara ketika diajak

komunikasi dengan keluarganya.

2. Motorik kasar

Ibu klien mengatakan, bayi sudah bisa duduk sendiri dan memegang

mainan yang ada didekatnya, bayi mampu melakukan gerakan motorik

dengan aktif, bayi mampu menggenggam tangan perawat dengan kuat,

bayi mampu menghisap menyusu baik ASI/PASI dengan kuat.

3. Bahasa

Bayi masih berumur 9 bulan sehinga menunjukkan kemampuan bahasa

yang tidak berarti.

4. Kesimpulan perkembangan

Berdasarkan hasil analisa perkembangan pada bayi “N” maka bayi “N”

dalam tahap perkembangan normal sesuai usainya.

J. Ringkasan riwayat keperwatan

Riwayat bayi pernah mengalami GEA pada usia 5 bulan dan mengalami

dehidrasi berat sehingga di rawat di ICU RST Bayi “N” datang ke

UGD dengan keluahan BAB lebih dari 3 x/hari dengan konsistensi cair

dan kadang disertai ampas(kotoran). Masuk ruang perinatalogi bayi “S”

dilakukan perawatan dan pengobatan, observasi KU akan tanda tanda

Page 12: ASKEP GEA

dehidrasi, pasien terlihat masih lemas, tangisan masih lemah, vital sign;

nadi 192x/mnt, RR 32x/mnt, T 37.2 0C. Advice terapi: infus KA EN 3B

1000ml/24jam, injeksi Norages 3x100 mg, L-Bio 2x1, orezync 1x1,

dehidrolit 100 ml/ bab cair, injeksi Zibac 2x200 mg, injeksi Zantadin

2xseper empat ampul.

Page 13: ASKEP GEA

K. Analisa data

No Data fokus Masalah Etiologi1 Ds:

a. ibu klien mengatkan, bayinya sudah mengalami diare/bab 5x/hari dengan konsistensi cair kadan disertai ampas.

Do:a.Nadi 92x/mnt, RR 32x/mnt,

T 37.20C.b.BB 8.7 Kg.c.Peristaltik usus 8-10x/menit.d.Keluaran BAB cair kadang

disertai ampas 5x/hari.e.Bayi tampak lemas dan

menagis/rewel.f. Terpasang infus di

extremitas atas dextra.

Diarea Fisiologis : proses infeksi.

2 Ds:a. Ibu mengatakan, bayinya

tidak mengalami susah minum, setiap menangis selalu diberikan asi dan menyusu cukup lama.

b. Ibu mengatakan, bayinya riwayat mengalami penyakit yang sama sampai dehidrasi.

DO:a. klien mengalami diare

5x/hari.b. Terpasang infus KA EN

3B 800cc/24 jam.c. Bayi mau minum dan

menyusu ke ibunya.

Resiko kekurangan volume cairan.

Prioritas masalah keperawatan

1. Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi.

2. Resiko kekurangan volume cairan.

Page 14: ASKEP GEA

L. Intervensi keperawatan

No Dx. Keperawatan NOC NIC1 Diarea b.d Fisiologis :

proses infeksiSetelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 X 24 jam pasien tidak mengalami diare / diare berkurang, dengan criteria hasil:Bowel Elemination1. Frekuensi bab normal <

3 kali / hari2. Konsistensi feses

normal (lunak dan berbentuk)

3. Gerakan usus tidak me-ningkat / dalam batas normal 3-5x/menit.

4. Warna feses normal5. Tidak ada lendir, darah6. Bau fese normal (tidak

amis, bau busuk)

Manajemen Diare 04601. Identifikasi faktor yang mungkin me-nyebabkan diare (bakteri, obat, makanan,

selang makanan, dll )2. Evaluasi efek samping obat3. Ajari pasien menggunakan obat diare dengan tepat (smekta diberikan 1-2 jam

setelah minum obat yang lain)4. Anjurkan pasien / keluarga untuk men-catat warna, volume, frekuensi, bau,

konsistensi feses.5. Dorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap)6. Anjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas.7. Sarankan klien untuk menghindari ma-kanan yang banyak mengandung laktosa.8. Monitor tanda dan gejala diare9. Anjurkan klien untuk menghubungi pe-tugas setiap episode diare10. Observasi turgor kulit secara teratur11. Monitor area kulit di daerah perianal dari iritasi dan ulserasi12. Ukur diare / keluaran isi usus13. Timbang Berat Badan secara teratur14. Konsultasikan dokter jika tanda dan gejala diare menetap.15. Kolaborasi dokter jika ada peningkatan suara usus16. Kolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.17. Anjurkan diet rendah serat18. Anjurkan untuk menghindari laksatif19. Ajari klien / keluarga bagaimana meme-lihara catatan makanan20. Monitor keamanan preparat makanan

Manajemen Nutrisi1. Hindari makanan yang membuat alergi2. Hindari makanan yang tidak bisa di-toleransi oleh klien

Page 15: ASKEP GEA

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan kalori dan jenis makanan yang dibutuhkan

4. Berikan makanan secara selektif5. Berikan buah segar (pisang) atau jus buah6. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan ba-gaimana

cara makannya

Bowel Incontinence Care1. Tentukan faktor fisik atau psikis yang menyebabkan diare.2. Terangkan penyebab masalah dan alasan dilakukan tindakan.3. Diskusikan prosedur dan hasil yang diharapkan dengan klien / keluarga4. Anjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses5. Cuci area perianal dengan sabun dan air dan keringkan setiap setelah habis bab6. Gunakan cream di area perianal7. Jaga tempat tidur selalu bersih dan kering

Perawatan Perineal1. Bersihkan secara teratur dengan teknik aseptik2. Jaga daerah perineum selalu kering3. Pertahankan klien pada posisi yang nyaman4. Berikan obat anti nyeri / inflamasi dengan tepat

2 Resiko kekurangan volume cairan.

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 X 24 jam pasien tidak mengalami kekurangan volume cairan dengan criteria hasil:Kriteria Hasil :1. Mempertahankan urine

output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine

Fluid management 41201. Timbang popok/pembalut jika diperlukan2. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat3. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah

ortostatik ), jika diperlukan4. Monitor vital sign5. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian6. Lakukan terapi IV7. Monitor status nutrisi8. Berikan cairan

Page 16: ASKEP GEA

normal, HT normal2. Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam batas normal

3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

9. Berikan cairan IV pada suhu ruangan10. Dorong masukan oral11. Berikan penggantian nesogatrik sesuai output12. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan13. Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )14. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk15. Atur kemungkinan tranfusi16. Persiapan untuk tranfusi

Page 17: ASKEP GEA

M. Implementasi keperawatan

No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf1 10/3/2014

18: 30-19:00 WIB.

Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi

1. Mengidentifikasi faktor yang mungkin me-nyebabkan diare (bakteri, obat, makanan, selang makanan, dll )

2. mengajari pasien menggunakan obat diare dengan tepat.

3. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses.

4. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap)

5. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas.

6. Mengobservasi tanda dan gejala diare

7. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare

8. mengobservasi turgor kulit secara teratur

9. mengukur diare / keluaran isi usus

10. menimbang Berat Badan secara teratur

S :Ibu klien mengatakan :

- diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit ±5cc.

- Bayinya mengkonsumsi asi- Bayinya masih mau menyusui secara kuat,saat menangis/rewel.- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan

sabun dan tissue antiseptic.O :

- klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit ±5cc Kulit elastis dan kering (turgor kulit baik)

- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Peristaltic usus 8-10x/menit- Berat badan klien 8,7Kg- T: 370C RR: 30x/menit PR: 86x/menit

A : Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil :- vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR:

86x/menit.- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan

Page 18: ASKEP GEA

11. berkonsultasikan dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

12. berkolaborasi dokter jika ada peningkatan suara usus

13. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

Manajemen Nutrisi1. menghindari makanan yang

tidak bisa ditoleransi oleh klien2. Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan kebutuhan kalori dan jenis makanan yang dibutuhkan

3. Memberikan makanan secara selektif

4. Memberikan buah segar (pisang) atau jus buah

5. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan ba-gaimana cara makannya

Bowel Incontinence Care1. Menganjurkan klien / keluarga

untuk mencatat keluaran feses2. Menjaga tempat tidur selalu

bersih dan kering

Perawatan Perineal1. Membersihkan secara teratur

sabun dan tissue antiseptic.- klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak

ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit ±5ccP : Lanjutkan intervensi :1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume,

frekuensi, bau, konsistensi feses.2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap)3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan

menghasilkan gas.4. Mengobservasi tanda dan gejala diare5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare6. mengobservasi turgor kulit secara teratur7. menimbang Berat Badan secara teratur8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

Manajemen Nutrisi1. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan

kien dan bagaimana cara makannya

Bowel Incontinence Care2. Menganjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses3. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering

Perawatan Perineal1. Membersihkan secara teratur dengan teknik aseptik2. Menjaga daerah perineum selalu kering

Page 19: ASKEP GEA

dengan teknik aseptik2. Menjaga daerah perineum selalu

kering3. Mempertahankan klien pada posisi

yang nyaman4. Memberikan obat anti nyeri /

inflamasi dengan tepat2 10/3/2014

06:00-07:00 WIB.

Resiko kekurangan Volume Cairan

Fluid management 41201. Menimbang popok/pembalut jika

diperlukan2. Mempertahankan catatan intake dan

output yang akurat3. Mengobservasi status hidrasi

( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

4. Mengukur vital sign5. mengobservasi masukan makanan /

cairan dan hitung intake kalori harian

6. Mengobservasi status nutrisi7. Berikan cairan IV8. mendorong masukan cairan per oral9. Berkolaborasi dokter jika tanda

cairan berlebih muncul meburuk10. Mengatur kemungkinan tranfusi

S :Keluarga mengatakan :

- diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas.

- Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat.- Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel.- Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah ±20-50 cc/24jam.

O :- vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR:

86x/menit.- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Bak ±20-50 cc/24jam.- Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day- Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik.

A : Masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :- tidak ada tanda tanda dehidrasi/kekurangan volume cairan.- vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR:

86x/menit.- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik

Page 20: ASKEP GEA

- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Bak ±20-50 cc/24jam.- Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day- Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik.- diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair

kadang terdapat ampas.- Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat.- Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel.- Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah ±20-50 cc/24jam.

P : Lanjutkan intervensi.1. Menimbang popok/pembalut jika diperlukan2. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi

adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan4. Mengukur vital sign5. mengobservasi masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori

harian6. Mengobservasi status nutrisi7. Berikan cairan IV8. mendorong masukan cairan per oral9. Berkolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk10. Mengatur kemungkinan tranfusi

Page 21: ASKEP GEA

No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf1 11/3/2014

18: 30-19:00 WIB.

Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi

1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses.

2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap)

3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas.

4. Mengobservasi tanda dan gejala diare

5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare

6. mengobservasi turgor kulit secara teratur

7. menimbang Berat Badan secara teratur

8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

Manajemen Nutrisi1. Memberikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan bagaimana cara makannya

Bowel Incontinence Care1. Menganjurkan klien / keluarga

untuk mencatat keluaran feses

S :Ibu klien mengatakan :

- diare yang dialami bayinya sudah 6x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit ±5cc

- Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat- Bayinya masih mau menyusui secara kuat,saat menangis/rewel.- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan

sabun dan tissue antiseptic.O :

- klien diare 6x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit ±5cc

- Kulit elastis dan kering (turgor kulit baik)- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Peristaltic usus 8-10x/menit- Berat badan klien 8,7Kg- T: 360C RR: 28x/menit PR: 103x/menit

A : Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil :- vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR:

103x/menit- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan

sabun dan tissue antiseptic.- klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak

Page 22: ASKEP GEA

2. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering

Perawatan Perineal1. Membersihkan secara teratur

dengan teknik aseptik2. Menjaga daerah perineum selalu

kering

ada lender, darah, Jumlah sedikit ±5ccP : Lanjutkan intervensi :

1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses.

2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap)

3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas.

4. Mengobservasi tanda dan gejala diare5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode

diare6. mengobservasi turgor kulit secara teratur7. menimbang Berat Badan secara teratur8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap.

Manajemen Nutrisi1. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan

kien dan bagaimana cara makannya

Bowel Incontinence Care2. Menganjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses3. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering

Perawatan Perineal1. Membersihkan secara teratur dengan teknik aseptik2. Menjaga daerah perineum selalu kering

2 11/3/201406:00-07:00 WIB.

Resiko kekurangan Volume Cairan

Fluid management 41201. Menimbang popok/pembalut

jika diperlukan2. Mempertahankan catatan intake

dan output yang akurat

S :Keluarga mengatakan :

- diare yang dialami bayinya sudah 6 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit ±5cc

- Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat.

Page 23: ASKEP GEA

3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan

4. Mengukur vital sign5. mengobservasi masukan

makanan / cairan dan hitung intake kalori harian

6. Mengobservasi status nutrisi7. Berikan cairan IV8. mendorong masukan cairan per

oral9. Berkolaborasi dokter jika tanda

cairan berlebih muncul meburuk

10. Mengatur kemungkinan tranfusi

- Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel.- Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah ±20-50 cc/24jam.

O :- vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR:

103x/menit- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Bak ±20-50 cc/24jam.- Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day- Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik.- diare yang dialami bayinya sudah 6 x/hari dengan konsistensi cair

kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit ±5ccA : Masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :

- tidak ada tanda tanda dehidrasi/kekurangan volume cairan.- vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR:

103x/menit- Berat badan tidak stabil- Turgor kulit baik- Klien mampu menyusu dengan adekuat- Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai

kekurangan cairan terutama minum.- Bak ±20-50 cc/24jam.- Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day- Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik.- diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair

kadang terdapat ampas.- Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat.- Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel.

Page 24: ASKEP GEA

- Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah ±20-50 cc/24jam.

P : Lanjutkan intervensi.1. Menimbang popok/pembalut jika diperlukan2. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi

adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan4. Mengukur vital sign5. mengobservasi masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori

harian6. Mengobservasi status nutrisi7. Berikan cairan IV8. mendorong masukan cairan per oral9. Berkolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk10. Mengatur kemungkinan tranfusi