askep fr.alviolaris maxilla sinistra

14
FRAKTUR OS.ALVIOLARIS MAXILLA SINISTRA DEFENISI Rusaknya kontinuitas tulang maxillaris sinistra yang dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung. PATOFISIOLOGI Penyebab fraktur adalah trauma Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu : Osteoporosis Imperfekta Osteoporosis Penyakit metabolik TRAUMA Trauma, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi lengan bawah langsung terbentur dengan benda keras. TANDA DAN GEJALA Nyeri hebat di tempat fraktur Tak mampu menggerakkan dagu bawah Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.

Upload: sri-s-yani

Post on 06-Aug-2015

214 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

FRAKTUR OS.ALVIOLARIS MAXILLA SINISTRA

DEFENISI

Rusaknya kontinuitas tulang maxillaris sinistra yang dapat disebabkan oleh trauma baik

secara langsung atau tidak langsung.

PATOFISIOLOGI

Penyebab fraktur adalah trauma

Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa

yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :

Osteoporosis Imperfekta

Osteoporosis

Penyakit metabolik

TRAUMA

Trauma, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi lengan bawah

langsung terbentur dengan benda keras.

TANDA DAN GEJALA

Nyeri hebat di tempat fraktur

Tak mampu menggerakkan dagu bawah

Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi,

sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

X.Ray

Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans

Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.

CCT kalau banyak kerusakan otot.

PENATALAKSANAAN MEDIK

Konservatif : Immobilisasi, mengistirahatkan daerah fraktur.

Operatif : dengan pemasangan Traksi, Pen, Screw, Plate, Wire ( tindakan Asbarg)

Page 2: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

PENGKAJIAN

a. Aktifitas/Istirahat :

Keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian tulang yang mengalami fraktur,

pembekaan dan nyeri.

b. Sirkulasi :

Hypertensi, ansietas karena nyeri.Tachikardi, Nadi teraba lemah bahkan tidak ada pada

bagian distal yang cedera dan pucat pada bagian yang terkena. Pembengkakan jaringan

atau hematoma pada bagian yang terkena cedera.

c. Neurosensori

Hilang gerakan,Spasme otot, kesemutan (parastesia).

Deformitas lokal, angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi, spasme otot, terlihat

kelemahan/hilang fungsi. Agitasi mungkin berhubungan dengan nyeri dll.

d. Nyeri/Kenyamanan :

Nyeri berat secara tiba-tiba pada saat cedera. Spasme/kram otot setelah imobilisasi.

e. Laserasi kulit, avulsi jaringan, perdarahan dan perubahan warna. Pembengkakan lokal

dapat meningkat atau bertahap.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul :

Potensial terjadinya syok b/d perdarahan,nyeri yang hebat

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kerusakan fragmen tulang dan kerusakan jaringan lunak.

Resiko tinggi terhadap infeksi b/d luka terbuka.

Gangguan aktifitas fisik b/d kerusakan neuro muskuloskeletal.

Kurang Pengetahuan tentang kondisi, prognosa, pengobatan b/d kurang familier dengan

sumber informasi.

RENCANA KEPERAWATAN

Page 3: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

1. Potensial terjadinya syok

sehubungan dengan

perdarah-an yang

banyak

INDENPENDEN:

Observasi tanda-tanda

vital.

Mengkaji sumber,

lokasi, dan banyak- nya

per darahan

Memberikan posisi

supinasi

Memberikan banyak

cairan (minum)

KOLABORASI:

Pemberian cairan per

infus

Pemberian obat

koagulan sia (vit.K,

Adona) dan peng-

hentian perdarahan

dengan fiksasi.

Pemeriksaan

laboratorium (Hb, Ht)

Untuk mengetahui

tanda-tanda syok sedini

mungkin

Untuk menentukan

tindak an

Untuk mengurangi per

darahan dan mencegah

ke-kurangan darah ke

otak.

Untuk mencegah ke

ku-rangan cairan

(mengganti cairan yang

hilang)

Pemberian cairan per

infus.

Membantu proses pem-

bekuan darah dan

untuk meng hentikan

perdarahan.

Untuk mengetahui

kadar Hb, Ht apakah

Page 4: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

perlu transfusi atau

tidak.

2. Gangguan rasa nyaman:

Nyeri berhubungan

dengan perubahan

fragmen tulang, luka

pada jaringan lunak,

pemasangan back slab,

stress, dan cemas

INDEPENDEN:

Mengkaji karakteristik

nyeri : lokasi, durasi,

inten-sitas nyeri

dengan meng-gunakan

skala nyeri (0-10)

Mempertahankan

immobi-lisasi (back

slab)

Berikan sokongan

(support) pada

ektremitas yang luka.

Menjelaskan seluruh

pro-sedur di atas

KOLABORASI:

Pemberian obat-obatan

analgesik

Untuk mengetahui

ting-kat rasa nyeri

sehingga dapat

menentukan jenis

tindak annya.

Mencegah pergeseran

tu-lang dan pe-

nekanan pada jaring-

an yang luka.

Peningkatan vena

return, menurunkan

edem, dan me-

ngurangi nyeri.

Untuk mempersiapkan

men-tal serta agar

pasien ber-partisipasi

pada setiap tin-dakan

yang akan dilakukan.

Mengurangi rasa nyeri

3. Potensial infeksi

berhubungan dengan

luka terbuka.

INDEPENDEN:

Kaji keadaan luka

(konti-nuitas dari kulit)

terhadap ada- nya:

edema, rubor, kalor,

dolor, fungsi laesa.

Anjurkan pasien untuk

tidak memegang

Untuk mengetahui

tanda-tanda infeksi.

Meminimalkan

terjadinya kontaminasi.

Page 5: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

bagian yang luka.

Merawat luka dengan

meng-gunakan tehnik

aseptik

Mewaspadai adanya

keluhan nyeri

mendadak, keterba-

tasan gerak, edema

lokal, eritema pada

daerah luka.

KOLABORASI:

Pemeriksaan darah :

leokosit

Pemberian obat-obatan :

antibiotika dan TT

(Toksoid Tetanus)

Persiapan untuk

operasi sesuai indikasi

Mencegah kontaminasi

dan kemungkinan

infeksi silang.

Merupakan indikasi

adanya osteomilitis.

Lekosit yang

meningkat artinya

sudah terjadi proses

infeksi

Untuk mencegah

kelan-jutan terjadinya

infeksi. dan pencegah

an tetanus.

Mempercepat proses

pe-nyembuhan luka

dan dan penyegahan

peningkatan infeksi.

4. Gangguan aktivitas b/d

kerusakan neuro,

muskulerskeletal.

INDEPENDEN:

Kaji tingkat im-

mobilisasi yang

disebabkan oleh edema

dan persepsi pasien

tentang immobilisasi

ter- sebut.

Mendorong parti-

sipasi dalam aktivitas

Pasien akan mem-

batasi gerak karena

salah persepsi (persepsi

tidak proporsi-onal)

Memberikan

kesempatan untuk

Page 6: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

rekreasi (menonton

TV, membaca kora,

dll ).

Menganjurkan pasien

untuk melakukan

latihan pasif dan aktif

pada yang cedera

maupun yang tidak.

Membantu pasien

dalam perawatan diri

Auskultasi bising usus,

monitor kebiasaan

elimi-nasi dan

menganjurkan agar

b.a.b. teratur.

mengeluarkan energi,

memusatkan perhatian,

me-ningkatkan

perasaan me-ngontrol

diri pasien dan

membantu dalam

mengu-rangi isolasi

sosial.

Meningkatkan aliran

darah ke otot dan

tulang untuk me-

ningkatkan tonus otot,

mempertahankan

mobilitas sendi,

mencegah kontraktur /

atropi dan reapsorbsi

Ca yang tidak

digunakan.

Meningkatkan

kekuatan dan sirkulasi

otot, meningkat-kan

pasien dalam me-

ngontrol situasi, me-

ningkatkan kemauan

pasien untuk sembuh.

Bedrest, penggunaan

anal-getika dan

perubahan diit dapat

menyebabkan penu-

runan peristaltik usus

Page 7: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

Memberikan diit tinggi

protein , vitamin , dan

mi- neral.

KOLABORASI :

Konsul dengan bagi-

an fisioterapi

dan konstipasi.

Mempercepat proses

pe-nyembuhan,

mencegah pe-nurunan

BB, karena pada

immobilisasi biasanya

terjadi penurunan BB

(20 - 30 lb).

Catatan : Untuk sudah

dilakukan traksi.

Untuk menentukan

program latihan.

5. Kurangnya pengetahuan

ttg kondisi, prognosa,

dan pengo- batan

berhubungan dengan

tidak familier dengan

sumber in- formasi.

INDEPENDEN:

Menjelaskan tentang

ke-lainan yg muncul

prognosa, dan harapan

yang akan datang.

Memberikan dukung

an cara-cara mobili-

sasi dan ambulasi

sebagaimana yang

dianjurkan oleh bagi-

an fisioterapi.

Memilah-milah aktif-

itas yang bisa mandiri

Pasien mengetahui

kondisi saat ini dan

hari depan sehingga

pasien dapat menentu

kan pilihan..

Sebagian besar fraktur

memerlukan penopang

dan fiksasi selama

proses pe- nyembuhan

sehingga keterlambatan

pe- nyembuhan

disebab- kan oleh

penggunaan alat bantu

yang kurang tepat.

Mengorganisasikan

kegiatan yang diperlu

kan dan siapa yang

Page 8: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

dan yang harus

dibantu.

Mengidentifikasi pe-

layanan umum yang

tersedia seperti team

rehabilitasi, perawat

keluarga (home care)

Mendiskusikan tentang

perawatan lanjutan.

perlu menolongnya.

(apakah fisioterapi,

perawat atau ke-

luarga).

Membantu meng-

fasilitaskan perawa- tan

mandiri memberi

support untuk man-

diri.

Penyembuhan fraktur

tulang kemungkinan

lama (kurang lebih 1

tahun) sehingga perlu

disiapkan untuk

perencanaan perawatan

lanjutan dan pasien

koopratif.

DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta.

Page 9: Askep Fr.alviolaris Maxilla Sinistra

R.Sjamsuhidayat dan WIM de Jong, (1996), Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC. Jakarta.