askep catiroid

26
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KANKER TIROID MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Program Studi Ilmu Keperawatan Oleh : ALVIAN PRISTY WINDIRAMADHAN R 10.01.003 YAYASAN INDRA HUSADA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU 2011 3

Upload: alvian-p-windiramadhan

Post on 18-Jul-2015

890 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 1/26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

KANKER TIROID

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Program Studi Ilmu Keperawatan

Oleh :

ALVIAN PRISTY WINDIRAMADHAN

R 10.01.003

YAYASAN INDRA HUSADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

2011

3

Page 2: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 2/26

BAB I

PENDAHULUAN

Kelenjar tiroid terletak di dalam leher bagian bawah, di sebelah kanan-

kiri anterior trakea, melekat pada tulang laring dan pada dinding laring.

Kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yaitu lobus dextra dan sinistra yang saling

 berhubungan oleh istmus. Masing-masing lobus tebalnya ±2 cm, panjangnya ±4

cm dan lebarnya ±2,5 cm. Struktur dari kelenjar tiroid terdiri dari banyak 

folikel-folikel tertutup (100-300 mikrometer) yang dibatasi sel epitel kuboid.

Saraf vasomotor pada kelenjar tiroid sebagian besar tidak bermielin dan terdapat

 pada dinding arteri tiroid, sedangkan saraf simpatis berakhir pada lamina basal

folikel yang merangsang langsung pada sel folikel.

Sel folikel mengeluarkan cairan lekat yaitu koloida tiroid (materi

  proteinaseosa berwarna merah muda) mengandung yodium yang dinamakan

hormon tiroxin (T4) dan triiodotironin (T3). T4 dan T3 meningkatkan

kecepatan metabolisme basal tubuh (BMR) dengan mempercepat reaksi kimia

tubuh, mengatur penggunaan oksidasi dan udara pernapasan. Sekresinya

dipengaruhi hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu tirotropik/TSH.

T3 disekresikan oleh kelenjar tiroid hanya 7 % sehingga jumlahnya di dalam

darah jauh lebih sedikit dan lebih sebentar daripada T4 namun T3 empat kali

lebih kuat intensitas dan kecepatan kerjanya. T4 juga nantinya akan diubah

menjadi T3 di dalam jaringan, diantaranya karena faktor stress, intake makanan

dan minuman beryodium, suhu, dan kebutuhan oksigen. Bila kelenjar tiroid

4

Page 3: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 3/26

tidak aktif maka koloid dihasilkan banyak serta folikel akan membesar dan

lapisan selnya datar.

Selain T4 dan T3, kelenjar tiroid mensekresikan juga

Tirokalsitonin/Kalsitonin untuk metabolisme kalsium tubuh, mempengaruhi

  pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Kalsitonin memacu pengendapan

kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi kalsium dalam

cairan ekstravaskuler. Kelenjar tiroid akan meningkatkan pelepasan kalsitonin

 bila kadar serum kalsium meningkat, dan sebaliknya.

5

Page 4: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 4/26

BAB II

KONSEP DASAR KANKER TIROID

A. PENGERTIAN

• Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki empat

(4) tipe, yaitu papiler, folikuler, anaplastik, dan meduler.

( www.medicastore.com )

• Kanker tiroid adalah pembesaran tiroid yang diskret.

( Price, Sylvia A., 1995 )

B. ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

Kanker tiroid lebih sering ditemukan pada orang-orang yang pernah menjalani

terapi penyinaran di kepala, leher maupun dada. Faktor resiko lainnya adalah

adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun

serta tetangga atau penduduk sekampung ada yang menderita kelainan kelenjar 

gondok (endemis). Hal ini lebih kepada pola hidup dan letak geografis yang

tidak mendukung pada pemenuhan intake yodium. Selain itu, terdapat penyebab

spesifik berdasarkan klasifikasi atau pembagian tipe kanker tiroid, yaitu sebagai

 berikut:

1. Kanker Papiler 

60-70% dari kanker tiroid adalah kanker papiler. 2-3 kali lebih sering terjadi

 pada wanita. Kanker papiler lebih sering ditemukan pada orang muda, tetapi

 pada usia lanjut kanker ini lebih cepat tumbuh dan menyebar. Resiko tinggi

6

Page 5: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 5/26

terjadinya kanker papiler ditemukan pada orang yang pernah menjalani

terapi penyinaran di leher . 

2. Kanker Folikuler 

15-20% dari kanker tiroid adalah kanker folikuler. Ini merupakan jenis

kanker yang paling tidak ganas dan paling mudah diobati. Kanker folikuler 

 juga lebih sering ditemukan pada wanita, usia 20-50 tahun.  Mirip tiroid

normal namun dapat berkembang lambat dan bermetastase cepat. Pada

 penderita yang tidak diobati, kematian disebabkan karena perluasan lokal

atau karena metastasis jauh mengikuti aliran darah dengan keterlibatan yang

luas dari tulang dan paru-paru.

3. Kanker Anaplastik 

Kurang dari 10% kanker tiroid merupakan kanker anaplastik. Ini merupakan

 jenis kanker tiroid yang sangat ganas. Kanker ini paling sering ditemukan

  pada wanita usia lanjut.  Kanker anaplastik tumbuh sangat cepat dan

  biasanya menyebabkan benjolan yang besar di leher. Kanker ini

mengakibatkan kematian dalam beberapa minggu (bulan). Biasanya terjadi

 pada pasien-pasien tua dengan riwayat goiter yang lama dimana kelenjar 

tiba-tiba (dalam waktu beberapa minggu atau bulan) mulai membesar dan

menghasilkan gejala-gejala penekanan, disfagia atau kelumpuhan pita suara,

kematian akibat perluasan lokal yang masif biasanya terjadi dalam 6-36

 bulan. Kanker ini sangat resisten terhadap pengobatan.

7

Page 6: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 6/26

4. Kanker Meduler 

Pada kanker meduler, kelenjar tiroid menghasilkan sejumlah besar 

kalsitonin (dari sel C). Kanker meduler ini sangat jarang terjadi dan

merupakan penyakit keturunan. 5-10% dari semua kasus. Karakteristiknya

adalah bentuk tumor bulat, keras yang terletak di lobus tengah dan atas

kelenjar tiroid. Kanker cenderung menyebar melalu sistem getah bening ke

kelenjar getah bening dan melalui darah ke hati, paru-paru dan tulang. Pada

metastase stadium dini dapat merupakan komplikasi dari masalah kelenjar 

lain (  sindroma neoplasia endokrin multipel ), yakni  Pheochromocytomo

(kelainan pada kelenjar adrenal) dan pertumbuhan pesat kelenjar paratiroid.

Kanker ini lebih agresif dari pada kanker papiler atau folikuler tetapi tidak 

seagresif kanker tiroid anaplastik.

5. Jenis-Jenis Lain

a. Limfoma

Satu-satunya jenis kanker tiroid yang tumbuh cepat yang berespon baik 

terhadap pengobatan. Limfoma tiroid kadang-kadang timbul pada pasien

dengan tiroiditis Hashimoto yang lama dan sulit dibedakan dari tiroiditis

kronik. Invasi limfosit pada folikel tiroid dan dinding pembuluh darah

dapat membantu dalam membedakan limfoma tiroid dari tiroiditis

kronik.

  b. Kanker Metastatik ke Tiroid

Kanker sistemik metastasis ke kelenjar tiroid, termasuk kanker payudara

dan ginjal, kanker bronkogenik dan melanoma maligna.

8

Page 7: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 7/26

C. MANIFESTASI KLINIK 

Tanda dan gejala kanker tiroid adalah:

1. Terdapat pembesaran kelenjar tiroid atau pembengkakan kelenjar 

getah bening di daerah leher (karena metastasis).

2. Nodul ganas membesar cepat, dan nodul anaplastik cepat sekali

(dihitung dalam minggu), tanpa nyeri.

3. Merasakan adanya gangguan mekanik di daerah leher, seperti

gangguan menelan yang menunjukkan adanya desakan esofagus, atau

 perasaan sesak yang menunjukkan adanya desakan / infiltrasi ke trakea.

4. Suara penderita berubah atau menjadi serak.

5. Bisa terjadi batuk atau batuk berdarah, serta diare atau sembelit.

D. PENATALAKSANAAN

Secara umum, penatalaksanaan kanker tiroid adalah:

• Operasi

Pada kanker tiroid yang masih berdeferensiasi baik, tindakan tiroidektomi

(operasi pengambilan tiroid) total merupakan pilihan untuk mengangkat

sebanyak mungkin jaringan tumor. Pertimbangan dari tindakan ini antara

lain 60-85% pasien dengan kanker jenis papilare ditemukan di kedua lobus.

5-10% kekambuhan terjadi pada lobus kontralateral, sesudah operasi

unilateral.

9

Page 8: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 8/26

• Terapi Ablasi Iodium Radioaktif 

Terapi ini diberikan pada pasien yang sudah menjalani tiroidektomi total

dengan maksud mematikan sisa sel kanker post operasi dan meningkatkan

spesifisitas sidik tiroid untuk deteksi kekambuhan atau penyebaran kanker.

Terapi ablasi tidak dianjurkan pada pasien dengan tumor soliter berdiameter 

kurang 1mm, kecuali ditemukan adanya penyebaran.

Terapi Supresi L-Tiroksin

Supresi terhadap TSH pada kanker tiroid pascaoperasi dipertimbangkan

karena adanya reseptor TSH di sel kanker tiroid bila tidak ditekan akan

merangsang pertumbuhan sel-sel ganas yang tertinggal. Harus juga

dipertimbangkan segi untung ruginya dengan terapi ini. Karena pada jangka

 panjang (7-15 tahun) bisa menyebabkan gangguan metabolisme tulang dan

 bisa meningkatkan risiko patah tulang.

Secara khusus (berdasarkan klasifikasi kanker tiroid), penatalaksanaan kanker 

tiroid adalah:

1. Penatalaksanaan Kanker Papiler  

Kanker ini diatasi dengan tindakan pembedahan, yang kadang melibatkan

 pengangkatan kelenjar getah bening di sekitarnya. Nodul dengan diameter 

lebih kecil dari 1,9 cm diangkat bersamaan dengan kelenjar tiroid di

sekitarnya, meskipun beberapa ahli menganjurkan untuk mengangkat

seluruh kelenjar tiroid. Pembedahan hampir selalu bisa menyembuhkan

kanker ini. Diberikan hormon tiroid dalam dosis yang cukup untuk menekan

 pelepasan TSH dan membantu mencegah kekambuhan. Jika nodulnya lebih

10

Page 9: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 9/26

 besar, maka biasanya dilakukan pengangkatan sebagian besar atau seluruh

kelenjar tiroid dan seringkali diberikan yodium radioaktif, dengan harapan

 bahwa jaringan tiroid yang tersisa atau kanker yang telah menyebar akan

menyerapnya dan hancur. Dosis yodium radioaktif lainnya mungkin

diperlukan untuk memastikan bahwa keseluruhan kanker telah dihancurkan.

Kanker papiler hampir selalu dapat disembuhkan.

2. Penatalaksanaan Kanker Folikuler 

Pengobatan untuk kanker ini adalah pengangkatan sebanyak mungkin

kelenjar tiroid dan pemberian yodium radioaktif untuk menghancurkan

 jaringan maupun sel kanker yang tersisa.

3. Penatalaksanaan Kanker Anaplastik 

Pemberian yodium radioaktif tidak berguna karena kanker tidak menyerap

yodium radioaktif. Pemberian obat anti kanker dan terapi penyinaran

sebelum dan setelah pembedahan memberikan hasil yang cukup

memuaskan. Operasi reseksi diikuti radiasi dan kemoterapi.

4. Penatalaksanaan Kanker Meduler 

Pengobatannya meliputi pengangkatan seluruh kelenjar tiroid.

Lebih dari 2/3 penderita kanker meduler yang merupakan bagian dari

sindroma neoplasia endokrin multipel, bertahan hidup 10 tahun; jika kanker 

meduler berdiri sendiri, maka angka harapan hidup penderitanya tidak 

sebaik itu. Kadang kanker ini diturunkan, karena itu seseorang yang

memiliki hubungan darah dengan penderita kanker meduler, sebaiknya

menjalani penyaringan untuk kelainan genetik. Jika hasilnya negatif, maka

11

Page 10: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 10/26

hampir dapat dipastikan orang tersebut tidak akan menderita kanker 

meduler. Jika hasilnya positif, maka dia akan menderita kanker meduler;

sehingga harus dipertimbangkan untuk menjalani pengangkatan tiroid

meskipun gejalanya belum timbul dan kadar kalsitonin darah belum

meningkat. Kadar kalsitonin yang tinggi atau peningkatan kadar kalsitonin

yang berlebihan setelah dilakukan tes perangsangan, juga membantu dalam

meramalkan apakah seseorang akan menderita kanker meduler.

E. PATOFISIOLOGI

Terapi penyinaran di kepala, leher dan dada, riwayat keluarga yang menderita

kanker tiroid dan gondok menahun serta tetangga atau penduduk sekampung

ada yang menderita kelainan kelenjar gondok (endemis) dapat mencetuskan

timbulnya neoplasma yang menyebabkan timbulnya pertumbuhan kecil (nodul)

di dalam kelenjar tiroid seseorang. Hal ini dipengaruhi oleh pelepasan TRH oleh

Hipotalamus. Dimana karena pengaruh TRH, Hipofisis anterior akan

merangsang peningkatan sekresi TSH sebagai reaksi adanya neoplasma.

Peningkatan TSH ini akan meningkatkan massa tiroid yang akan berdiferesiasi

sehingga memunculkan kanker tiroid. Kanker ini umumnya akan meluas dengan

metastasis dan invasi kelenjar dan organ tubuh. Berikut perluasan kanker pada

organ tubuh yang lain :

a. Pada kanker papiler, kanker ini biasanya meluas dengan metastasis dalam

kelenjar dan dengan invasi kelenjar getah bening lokal. Selama bertahun-

tahun tumbuh sangat lambat dan tetap berada dalam kelenjar tiroid dan

12

Page 11: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 11/26

kelenjar getah bening lokal. Pada pasien tua kanker ini bisa jadi lebih agresif 

dan menginvasi secara lokal ke dalam otot dan trakea. Selain itu, dapat

tumbuh cepat dan berubah menjadi karsinoma anaplastik. Pada stadium

lanjut, dapat menyebar ke paru-paru.

  b. Pada kanker folikuler cenderung menyebar melalui aliran darah,

menyebarkan sel-sel kanker ke berbagai organ tubuh. Kanker ini sedikit

lebih agresif dari pada kanker papiler dan menyebar dengan invasi lokal

kelenjar getah bening atau dengan invasi pembuluh darah disertai metastasis

  jauh ke tulang atau paru. Kanker-kanker ini sering tetap mempunyai

kemampuan untuk mengkonsentrasi iodin radioaktif untuk membentuk 

tiroglobulin dan jarang untuk mensintesis T3 dan T4.

c. Pada kanker anaplastik, terjadi invasi lokal pada stadium dini ke struktur di

sekitar tiroid lalu bermetastasis melalui saluran getah bening dan aliran

darah.

d. Kanker cenderung menyebar melalui sistem getah bening ke kelenjar getah

 bening dan melalui darah ke hati, paru-paru dan tulang. Pada metastase

stadium dini dapat merupakan komplikasi dari masalah kelenjar lain

( sindroma neoplasia endokrin multipel ).

F. PATHWAY

13

Terapi penyinaran di kepala, leher dan dada,

riwayat keluarga, endemis, konsumsi minim yodium

Page 12: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 12/26

 

BAB III

14

timbul neoplasma, pertumbuhan kecil

(nodul) di kelenjar tiroid

Hipotalamus melepas TRH

Hipofisis anterior akan merangsang peningkatan sekresi TSH

massa tiroid meningkat, berdiferensi

menyebar melalui aliran darah &

saluran getah bening

meluas dengan metastasis dan

invasi kelenjar dan organ hati,

 paru-paru dan tulang tubuh

memunculkan kanker tiroid

T3,T4, Kalsitonin meningkat

Pembengkakan laring

 Nyeri akut

Kerusakan

menelan

Kurang

 pengetahuan

Kerusakan

komunikasi

verbal

Cedera pita

suara, serak 

Page 13: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 13/26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN KANKER TIROID

PENGKAJIAN

1. Anamnesis

Anamnesis (keterangan riwayat penyakit) merupakan bagian penting dalam

menegakkan diagnosis. Pasien dengan nodul tiroid nontoksik baik jinak 

maupun ganas, biasanya datang dengan keluhan kosmetik atau takut

timbulnya keganasan. Sebagian besar keganasan tiroid tidak menimbulkan

keluhan, kecuali jenis anaplastik yang sangat cepat membesar dalam

 beberapa minggu saja. Pasien umumnya mengeluh adanya gejala penekanan

 pada jalan napas (sesak) atau pada jalan makanan (sulit menelan). Pada

nodul dengan adanya perdarahan atau disertai infeksi, bisa menimbul

keluhan nyeri. Keluhan lain pada keganasan tiroid yang mungkin timbul

adalah suara serak.

2. Pemeriksaan fisik 

Perlu dibedakan antara nodul tiroid jinak dan ganas. Yang jinak, dari

riwayat keluarga: nodul jinak, strumadifus, multinoduler. Pertumbuhannya

relatif besarnya tetap. Konsistensinya lunak, rata dan tidak terfiksir. Gejala

  penekanan dan penyebarannya tidak ada. Sedangkan yang ganas, dari

riwayat keluarga: karsinoma medulare, nodul soliter, Usia kurang dari 20

tahun atau di atas 60 tahun. Pria berisiko dua kali daripada wanita dan

15

Page 14: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 14/26

riwayat terekspos radiasi leher. Pertumbuhannya cepat membesar.

Konsistensi, padat, keras, tidak rata dan terfiksir. Gejala penekanan, ada

gangguan menelan dan suara serak. Penyebarannya terjadi pembesaran

kelenjar limfe leher.

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang diagnostik dilakukan untuk mengevaluasi nodul

tiroid dapat berupa pemeriksaan laboratorium untuk penentuan status fungsi

dengan memeriksa kadar TSHs dan hormon tiroid, pemeriksaan

Ultrasonografi, sidik tiroid, CT scan atau MRI, serta biopsi aspirasi jarum

halus dan terapi supresi Tiroksin untuk diagnostik.

a.  Pemeriksaan laboratorium dimaksudkan untuk memperoleh hasil

 pemeriksaan fungsi tiroid baik hipertiroid maupun hipotiroid yang

dapat menditeksi kemungkinan keganasan. Pemeriksaan TSH yang

meningkat berguna untuk tiroiditis. Pemeriksaan kadar antibodi

antitiroid peroksidase dan antibodi antitiroglobulin penting untuk 

diagnosis tiroiditis kronik Hashimoto yang sering timbul nodul

uni/bilateral. Sehingga masih mungkin terdapat keganasan.

 b.   Pemeriksaan calcitonin merupakan pertanda untuk kanker tiroid

  jenis medulare, sedangkan pemeriksaan kadar  tiroglobulin cukup

sensitif untuk keganasan tiroid tetapi tidak spesifik. Karena bisa

ditemukan pada keadaan lain seperti tiroiditis dan adenoma tiroid.

16

Page 15: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 15/26

c.   Pemeriksaan Ultrasonografi yang merupakan pemeriksaan

noninvasif dan ideal. Khususnya dengan menggunakan ''high

frequency real-time'' (generasi baru USG). Dengan alat ini akan

diperoleh gambaran anatomik secara detail dari nodul tiroid, baik 

volume (isi), perdarahan intra-noduler, serta membedakan nodul

solid/kistik/campuran solid-kistik. Gambaran yang mengarah

keganasan seperti massa solid yang hiperkoik, irregularitas,

sementara gambaran neovaskularisasi dapat dijumpai pada

 pemeriksaan dengan USG. Dari satu penelitian USG nodul tiroid

didapatkan 69% solid, 12% campuran dan 19% kista. Dari kista

tersebut hanya 7% yang ganas, sedangkan dari nodul yang solid atau

campuran berkisar 20%.

d.   Pemeriksaan sidik tiroid   dapat memberikan gambaran morfologi

fugsional, hasil pencitraannya merupakan refleksi dari fungsi

 jaringan tiroid. Bahan radioaktif yang digunakan I-131 dan Tc-99m.

Pada sidik tiroid 80-85% nodul tiroid memberikan hasil dingin

(cold), sedangkan 10-15% mempunyai risiko ganas. Nodul panas

(hot) dijumpai sekitar 5% dengan risiko ganas paling rendah, sedang

nodul hangat (warm) 10-15% dari seluruh nodul dengan risiko ganas

kurang dari 10%.

e.  Pemeriksaan CT scan (Computed Tomographic scanning) dan MRI

(Magnetic Resonance Imaging) diperlukan bila ingin mengetahui

17

Page 16: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 16/26

adanya perluasan struma substernal atau terdapat

kompresi/penekanan pada jalan nafas.

f.   Pemeriksaan Biopsi Aspirasi Jarum Halus dianggap sebagai

metode yang efektif untuk membedakan nodul jinak atau ganas pada

nodul tiroid yang soliter maupun pada yang multinoduler.

Pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus ini mempunyai sensitivitas

sebesar 83% dan spesifisitas 92%.

g. Terapi supresi Tiroksin (untuk diagnostik). Rasionalisasi dari

tindakan ini adalah bahwa TSH merupakan stimulator kuat untuk 

fungsi kelenjar tiroid dan pertumbuhannya. Tes ini akan

meminimalisasi hasil negatif palsu pada biopsi aspirasi jarum halus.

18

Page 17: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 17/26

B. ANALISIS DATA

 No. Data Fokus Etiologi Problem1. DS : -

DO : Kesulitan berbicara, suara

serak 

Kerusakan saraf 

laring, cedera pita

suara

Kerusakan

komunikasi verbal

2. DS : Pasien mengatakan nyeri

secara verbal atau nonverbal

DO : Pasien merintih nyeri

Cedera postoperasi Nyeri akut

3. DS : Pasien mengeluh sakit

ketika makan

DO : Pasien lambat dalam

menelan

Tumor laring-kanker 

tiroid

Kerusakan

menelan

4. DS :

DO : Pasien terlihat bingung dan

sering bertanya mengenai

 penyakitnya dan prosedur 

 penatalaksanaan penyakit

Keterbatasan

 paparan informasi

Kurang

 pengetahuan

mengenai

 penyakit, komdisi

dan prosedur 

 penatalaksanaan

 penyakit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara,

kerusakan saraf laring.

19

Page 18: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 18/26

2. Nyeri akut berhubungan dengan cedera pascaoperasi.

3. Kerusakan menelan berhubungan dengan tumor laringeal (kanker tiroid).

4. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, kondisi dan prosedur 

  penatalaksanaan penyakit berhubungan dengan keterbatasan paparan

informasi

D. NURSING OUTCOMES CLASSIFICATION (NOC)

1. Diagnosa I

  NOC : Kemampuan berkomunikasi

Indikator : - menggunakan bahasa tertulis

- menggunakan bahasa lisan

- menggunakan bahasa nonverbal/isyarat

- menanggapi pesan yang diterima

2. Diagnosa II

 NOC : Kontrol/Pengendalian nyeri

Indikator : - mengetahui factor penyebab

- mengetahui waktu muncul dan permulaan nyeri

- penggunaan analgetik yang tepat

- menggunakan sumber pendukung yang tepat

- mengetahui gejala nyeri

3. Diagnosa III

 NOC : Status menelan: esofagial

Indikator : - nyaman saat menelan

20

Page 19: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 19/26

- Makanan masuk  

- tidak batuk saat menelan

- tidak ada nyeri epigastrial

- kandungan di lambung terjaga/tidak muntah

- tidak terjadi hematemesis

- pengulangan menelan tidak terjadi

4. Diagnosa IV

 NOC (a) : Pengetahuan tentang proses penyakit

Indikator : - mengetahui tentang nama penyakit

- menjelaskan mengenai proses penyakit

- menjelaskan penyebab dan factor pendukung

- menjelaskan tanda dan gejala penyakit

- menjelaskan komplikasi penyakit

- menjelaskan tanda dan gejala penyakit

 NOC (b) : Pengetahuan tentang prosedur 

Indikator : - menjelaskan prosedur 

- menjelaskan tujuan prosedur 

- menjelaskan langkah/tahapan prosedur 

- mendemonstrasikan prosedur 

- menjelaskan efek samping yang potensial

 NOC (c) : Pengetahuan tentang pengobatan

Indikator : - menjelaskan tentang cara penggunaan obat

- menjelaskan tentang efeks damping obat

21

Page 20: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 20/26

- menyebutkan nama obat dengan benar 

- menjelaskan tentang cara penyimpanan obat dengan benar 

E. NURSING INTERVENTION CLASSIFICATION (NIC)

1. NOC I

 NIC : Peningkatan komunikasi : defisit bicara

Aktivitas : :

- Libatkan keluarga untuk membantu memahami apa yang

dibicarakan oleh pasien.

- Dengarkan pasien saat berbicara dengan penuh perhatian.

- Gunakan kata dan kalimat yang sederhana saat berbicara dengan

 pasien.

- Gunakan papan tulis/gambar bagi pasien untuk mengungkapkan

kebutuhannya.

- Anjurkan pada pasien dan keluarga untuk menggunakan alat bantu

suara.

2. NOC II

 NIC : Manajemen nyeri

Aktivitas : :

- Kaji ulang secara komprehensif tentang nyeri meliputi

lokasi, karakteristik, penjalaran, keparahan, kualitas,

factor pencetus

- Observasi isyarat non verbal atas ketidaknyamanan

22

Page 21: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 21/26

- Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui

tanggapan pasien terhadap nyeri yang dialami

- Monitoring perubahan nyeri

- Kendalikan factor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon

 pasien atas ketidak nyamanan misalnya suhu ruang

- Ajarkan teknik nonfarmakologikal (kompres dingin, relaksasi,

guided imagery) sebelum, selama, dan setelah nyeri

- Kolaborasi medis pemberian analgetik 

- Pastikan pasien menerima perawatan analgetik yang tepat

3. NOC III

 NIC : Terapi menelan

Aktivitas : :

- Hindarkan minum minuman bersoda

- Bantu pasien memilih posisi yang nyaman saat makan

- Anjurkan pasien untuk memfleksikan kepalanya ke depan saat

makan unutk mendukung menelan

- Monitor tanda dan gejala aspirasi

- Monitor pergerakkan lidah saat makan

- Anjurkan pasien menjangkau makanan yang ada di bibir dan sekitar 

mulut dengan lidah

- Monitor intake dan output makanan dan minuman, turgor kulit,

mukosa mulut

- Sediakan perawatan mulut

23

Page 22: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 22/26

- Kolaborasi dengan ahli diet konsultasi tentang kebutuhan nutrisi

 pasien

3. NOC IV

 NIC (a) : Pengajaran : Proses Penyakit

Aktivitas : :

- Jelaskan patofisiologi penyakit dan hubungannya dengan anatomi

dan fisiologi

- Jelaskan tanda dan gejala penyakit

- Jelaskan kemungkinan komplikasi penyakit

- Identifikasi penyebab

- Informasikan tentang kondisi pasien

- Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi dan

mengontrol penyakit

- Diskusikan pilihan terapi

- Instruksikan pasien agar melaporkan bila terjadi tanda dan gejala

guna tindakan perawatan

- Kolaborasi tenaga kesehatan lain untuk memberikan informasi

kepada pasien tentang penyakit.

 NIC (b) : Pengajaran : Prosedur treatment

Aktivitas :

- Informasikan kepada pasien tentang prosedur meliputi, waktu,

durasi, tempat

- Jelaskan tujuan prosedur treament

24

Page 23: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 23/26

- Anjurkan pasien agar ia kooperatif selama prosedur treatment

- Diskusikan alternatif treatment

- Libatkan keluarga dalam treatment

 NIC (c) : Pengajaran : Medikasi

Aktivitas :

- Anjurkan pasien untuk mematuhi tindakan pengobatan

- Informasikan pada pasien tentang obat meliputi jenis, merk ,

kandungan, reaksi, dosis, dan durasi efektif obat

- Anjurkan pasien untuk mengikuti prosedur sebelum pelaksanaan

medikasi

- Informasikan pada pasien tentang apa yang harus dilakukan bila

terjadi pengobatan yang terlupa/terlambat

- Informasikan tentang tanda dan gejala bila terjadi kekurangan atau

kelebihan dosis obat

- Informasikan tentang penyimpanan obat

- Libatkan keluarga dalam proses medikasi

F. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan Nursing Outcomes Classification

yang telah ditetapkan guna mengetahui perkembangan kondisi pasien setelah

25

Page 24: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 24/26

dilakukan implementasi sesuai Nursing Intervention Classification. Beberapa

hasil evaluasi yang ideal adalah sebagai berikut

1. Diagnosa I : Pasien mampu berkomunikasi dengan nyaman

2. Diagnosa II : Pasien mampu mengontrol/mengendalikan nyeri

3. Diagnosa III : Status menelan: esofagial pasien normal

4. Diagnosa IV : Pasien mengetahui tentang proses penyakit

Pasien mengetahui tentang prosedur treatment

Pasien mengetahui tentang pengobatan/medikasi

BAB IV

PENUTUP

26

Page 25: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 25/26

Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki empat (4) tipe,

yaitu papiler, folikuler, anaplastik, dan meduler. Kanker tiroid lebih sering

ditemukan pada orang-orang yang pernah menjalani terapi penyinaran di kepala,

leher maupun dada. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang

menderita kanker tiroid dan gondok menahun serta tetangga atau penduduk 

sekampung ada yang menderita kelainan kelenjar gondok (endemis). Hal ini lebih

kepada pola hidup dan letak geografis yang tidak mendukung pada pemenuhan

intake yodium. Penatalaksanaannya diantaranya adalah Operasi, Terapi Ablasi

Iodium Radioaktif, Terapi Supresi L-Tiroksin.

DAFTAR PUSTAKA

27

Page 26: ASKEP CaTiroid

5/14/2018 ASKEP CaTiroid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-catiroid 26/26

Closkey, J.C, Bulecheck, G.M, 1996.   Iowa Intervention Project: Nursing 

 Intervention Classification (NIC) 2nd, Mosby, St.Louis.

Greenspan & Baxter, 2000, Endokrinologi Dasar dan Klinik , EGC, Jakarta.

Isselbacher, Kurt J, 2000,  Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, EGC,

Jakarta.

Johnson, M, dkk, 2000, Iowa Intervention Project: Nursing Outomes Classification

(NOC) 2nd . Mosby, St.Louis.

Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta.

 NANDA, 2005, NANDA:Nursing Diagnosis Definition & Classification 2005-

2006 , Philadelphia.

Price, Sylvia Anderson & Lorraine M.W., 1995,   Patofisiologi: Konsep Klinis

 Proses-proses Penyakit , EGC, Jakarta.

Ragg, M. , 1999,  Memahami Masalah Tiroid , ARCAN, Jakarta.

Suastika, K., 1995, Penyakit Kelenjar Tiroid , EGC, Jakarta.

http: //www.medicastore.com/med/detail/Kanker Tiroid/231206/19.46 WIB @id.

28