askep ca. nasofarings

7/25/2019 Askep CA. Nasofarings

1/16

Laporan Pendahuluan

Carsinoma Nasofaring

A. Pengertian

Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala

dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Nasofaring

tersembunyi di belakang tabir langit-langit dan terletak di

bawah dasar tengkorak serta berhubungann dengan banyak daerah

penting di dalam tengkorak dan ke lateral maupun ke posterior

leher, Soepardi (2000.

!umor ganas adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal

dimana sel abnormal timbul dari sel normal, berkembang dengan

"epat dan menginfiltrasi #aringan, limfe dan pembuluh darah,

Soepardi (2000.

B. Etiologi

$. %as mongoloid merupakan faktor dominan timbulnya kanker

nasofaring

2. &irus 'pstein-arr, karena pada semua penderita nasofaring

di dapat titer anti )irus 'pstein-arr yang "ukup tinggi

*. +etak geografis

. %asial

. enis kelamin / laki-laki lebih sering dari wanita (01

laki-laki / *01 wanita


2/16

. 3enetik

. Kebiasaan hidup

4. 5eker#aan

6. +ingkungan / iritasi bahan kimia, asap kayu bakar,

kebiasaan masak dengan bumbu masak tertentu, kebiasaan

makan makanan terlalu panas

$0. Kebudayaan

$$. Sosial ekonomi

$2. Infeksi kuman atau parasit

C. Patofisiologi

aringan yang normal terdiri dari sel-sel yang dewasa

yang beraneka ragam besar dan bentuknya. !iap sel mempunyai

nukleus yang besarnya sama. 7i dalam tiap nukleus terdapat

kromosom yang mempunyai #umlah tertentu untuk tiap tempat dan

pada tiap kromosom terdapat deo8yribonu"lei a"id (7N9. ila

o)um dan sperma menyatu, 7N9 dan %N9 di dalam kromosom dari

masing-masing akan menentukan per#alanan selan#utnya dari

trilyunan sel yang akhirnya membentuk organ-organ orang dewasa

dalam perkembangan berbagai ma"am organ tubuh dan bagian-bagian

tubuh sel mengalami diferensiasi dalam ukuran besar. 5enampakan

dan susunan sehingga histologi dapat dilihat pada bahan

#aringan melalui mikroskop dan dapat diketahui dari bagian

tubuh yang mana #aringan berasal.


3/16

5erubahan pertumbuhan sel yang abnormal adalah

pertumbuhan malignan. 5ertumbuhan sel yang lain adalah benigna.

Neoplasma yang #inak memperlihatkan bentuk sel dewasa bertumbuh

lamban dalam "ara yang teratur di dalam kapsul. !umor #inak

tetap berada pada suatu tempat, tidak menimbulkan anak sebar

atau metastase. Sel-sel yang maligna diyakini bahwa adanya

gangguan proses yang terletak pada pengaturan fungsi 7N9.


4/16

1. Klinikal Pathway

Infeksi )irus

( &irus S& :

;utasi gen

pengendali

pertumbuhan

erfungsinya

onkogen(


5/16

#. $anda dan Ge%ala

a. 3e#ala nasofaring sendiri

'pistaksis ringan atau sumbatan hidung

b. 3e#ala telinga

!initus, rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri di

telinga (otalgia

". 3e#ala mata dan saraf

- 7iplopia

- Neuralgia trigeminal

d. ;etastasis atau ge#ala di leher

en#olan di leher

E. Klasifikasi Ca. Nasofaring

&. 'enurut (istopatologi)a. ?ell differentiated epidermoid "ar"inoma.

- Keratini@ing

- Non Keratini@ing.

b. Andiffeentiated epidermoid "ar"inoma B anaplasti"

"ar"inoma

- !ransitional

- +ymphoepithelioma.

". 9deno"ysti" "ar"inoma

*. 'enurut +entuk dan ,ara tum+uh

a. Alseratif

b. 'ksofilik/ !umbuh keluar seperti polip.


6/16

". 'ndofilik/ !umbuh di bawah mukosa, agar sedikit lebih

tinggi dari #aringan sekitar ("reeping tumor

-. Klasifikasi (istopatologi menurut ( 0&12*3

$ipe ( &)

a. Karsinoma sel skuamosa (KSS

b. 7eferensiasi baik sampai sedang.

". Sering eksofilik (tumbuh dipermukaan.

$ipe ( *)

a. Karsinoma non keratinisasi (KNK.

b. 5aling banyak pariasinya.

". ;enyerupai karsinoma transisional

$ipe ( -)

a. Karsinoma tanpa diferensiasi (K!7.

b. Seperti antara lain limfoepitelioma, Karsinoma anaplastik,

C


7/16

!2 B !umor terdapat lebih dari satu bagian nasofaring.

!* B !umor menyebar ke rongga hidung atau orofaring.

! B !umor menyebar ke endokranium atau mengenai syaraf otak.

N$ B ;etastasis ke kelen#ar getah bening pada sisi yang sama,

mobil, soliter dan berukuran kurang=sama dengan * "m.

N2 B ;etastasis pada satu kelen#ar pada sisi yang sama dengan

ukuran lebih dari * "m tetapi kurang dari "m, atau

multipel dengan ukuran besar kurang dari "m, atau

bilateral=kontralateral dengan ukuran terbesar kurang

dari "m.

N* B ;etastasis ke kelen#ar getah bening ukuran lebih besar

dari "m.

;0 B !idak ada metastasis #auh.

;$ B 7idapatkan metastasis #auh.

Penentuan Stadium

Stadium I !$ N0 ;0

Stadium II !2 N0 ;0

Stadium III !* N0 ;0

!$ : * N$ ;0

Stadium I& ! N0 : $ ;0

Semua ! N0 : * ;0

Semua ! Semua N ;$

Lokasi)

$ Fossa %osenmulleri.

2 Sekitar tuba 'usta"hius.

* 7inding belakang nasofaring.

9tap nasofaring.


8/16

7. Pemeriksaan diagnostik

$. 5emeriksaan


9/16

. Ketergantungan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan

dengan keadaan umum lemah ditandai

. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya

informasi.

. $indakan Kepera8atan

$.3anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada

kepala.

!u#uan/ 3angguan pola tidur pasien akan teratasi.

Kriteria hasil/

o 5asien mudah tidur dalam waktu *0 : 0 menit.

o 5asien tenang dan wa#ah segar.

o 5asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan "ukup.

%en"ana tindakan/

$


10/16

%asional / ;engetahui faktor penyebab gangguan pola

tidur yang lain dialami dan dirasakan

pasien.

9n#urkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan

teknik relaksasi .

%asional / 5engantar tidur akan memudahkan pasien dalam

#atuh dalam tidur, teknik relaksasi akan

mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.

Ka#i tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur

pasien.

%asional / Antuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya

kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola

tidur sehingga dapat diambil tindakan yang

tepat.

2.


11/16

%asional / Antuk menentukan tingkat ke"emasan yang

dialami pasien sehingga perawat bisa

memberikan inter)ensi yang "epat dan tepat.

2 eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa

"emasnya.

%asional/ 7apat meringankan beban pikiran pasien.

* 3unakan komunikasi terapeutik.

%asional/ 9gar terbina rasa saling per"aya antar

perawat-pasien sehingga pasien kooperatif

dalam tindakan keperawatan.

eri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan

an#urkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan

keperawatan.

%asional/ Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan

keikutsertaan pasien dalam melakukan

tindakan dapat mengurangi beban pikiran

pasien.

erikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan

tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan

pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.

%asional/ Sikap positif dari timkesehatan akan membantu

menurunkan ke"emasan yang dirasakan pasien.

erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi


12/16

pasien se"ara bergantian.

%asional / 5asien akan merasa lebih tenang bila ada

anggota keluarga yang menunggu.


13/16

%asional / Kepatuhan terhadap diet dapat men"egah

komplikasi ter#adinya hipoglikemia =

hiperglikemia.

* !imbang berat badan setiap seminggu sekali.

%asional/ ;engetahui perkembangan berat badan pasien

(berat badan merupakan salah satu indikasi

untuk menentukan diet.

Identifikasi perubahan pola makan.

%asional/ ;engetahui apakah pasien telah melaksanakan

program diet yang ditetapkan.

Ker#a sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian

insulin dan diet diabetik.

%asional/ 5emberian insulin akan meningkatkan pemasukan

glukosa ke dalam #aringan sehingga gula

darah menurun,pemberian diet yang sesuai

dapat memper"epat penurunan gula darah dan

men"egah komplikasi.

.Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya

informasi.

!u#uan/

o 5asien memperoleh informasi yang #elas dan benar tentang

penyakitnya.


14/16

Kriteria >asil/

o 5asien mengetahui tentang proses penyakit, diet,

perawatan dan pengobatannya dan dapat men#elaskan

kembali bila ditanya.

o 5asien dapat melakukan perawatan diri sendiri

berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.

%en"ana !indakan /

$ Ka#i tingkat pengetahuan pasien=keluarga tentang

penyakit 7; dan


15/16

%asional/ 9gar informasi dapat diterima dengan mudah dan

tepat sehingga tidak menimbulkan

kesalahpahaman.

elasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi

pasien dan libatkan pasien didalamnya.

%asional/ 7engan pen#elasdan yang ada dan ikut se"ra

langsung dalam tindakan yang dilakukan,

pasien akan lebih kooperatif dan "emasnya

berkurang.

3unakan gambar-gambar dalam memberikan pen#elasan (#ika

ada = memungkinkan.

%asional/ 3ambar-gambar dapat membantu mengingat

pen#elasan yang telah diberikan.


16/16

#A7$A" P5S$AKA

erawati. (2000. !natomi Fisiologi 'ara Pemeriksaan Telinga(

Hidung( Tenggorokan. +aboratorium Ilmu 5enyakit !>!

Fakultas Kedokteran Ani)ersitas 9irlangga Surabaya.

askep ca. nasofarings

Documents