askep bayi umum2

4
No . Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Rencana Tindakan Rasional 1. Ketidakseimbang an nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Intake yang tidak adekuat. Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria: 1. BB normal sesuai umur (penurunan BB tidak kurang dari 10% BB lahir). 2. Secara adekuat terhidrasi dengan haluaran urine normal, turgor kulit membaik. 1. Kaji riwayat nutrisi. 2. Observasi dan catat intake makanan. 3. Berikan makanan sedikit dengan frekwensi sering. 4. Ajarkan keorangtua tentang asupan nutrisi yang adekuat. 5. Observasi dan catat kejadian mual dan muntah. 6. Berikan dan bantu hygiene mulut degan baik. 7. Pantau pemeriksaan laboratorium. 8. Timbang BB setiap hari. 9. Kaji kulit, wajah area tergantung untuk edema, evaluasi derajat edema. 10. Auskultasi paru dan jantung. Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi. Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan. Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster. Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia. Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral. Untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan dan penurunan risiko kelebihan cairan. Penimbangan BB harian adalah pengawasan status cairan terbaik. Edema terjadi terutama pada jaringan yang tergantung pada tubuh. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru. Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan. 4

Upload: wayanwiriawan

Post on 15-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bayi

TRANSCRIPT

Page 1: askep bayi umum2

No. Diagnosa Keperawatan PerencanaanTujuan Rencana Tindakan Rasional

1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Intake yang tidak adekuat.

Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria:1. BB normal sesuai umur

(penurunan BB tidak kurang dari 10% BB lahir).

2. Secara adekuat terhidrasi dengan haluaran urine normal, turgor kulit membaik.

1. Kaji riwayat nutrisi.

2. Observasi dan catat intake makanan.

3. Berikan makanan sedikit dengan frekwensi sering.

4. Ajarkan keorangtua tentang asupan nutrisi yang adekuat.

5. Observasi dan catat kejadian mual dan muntah.

6. Berikan dan bantu hygiene mulut degan baik.7. Pantau pemeriksaan laboratorium.

8. Timbang BB setiap hari.

9. Kaji kulit, wajah area tergantung untuk edema, evaluasi derajat edema.

10. Auskultasi paru dan jantung.11. Kolaborasi untuk pemberian obat

antidiuretik.12. Berikan obat sesuai indikasi.13. Konsul pada ahli gizi.

Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi.Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.

Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia.

Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral.Untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan dan penurunan risiko kelebihan cairan.Penimbangan BB harian adalah pengawasan status cairan terbaik.Edema terjadi terutama pada jaringan yang tergantung pada tubuh.Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru.Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan perpindahan keseimbangan cairan.

Meminimalkan anoreksia dan mual

2. Risiko infeksi b.d. Prosedur invasif, penurunan sistem imun tubuh.

Menunjukkan kontrol infeksi selama dalam perawatan dengan keiteria:1. Bebas dari tanda infeksi.2. Mendemonstrasikan tindakan

hygienes seperti mencuci tangan, oral care, perineal care.

1. Kontrol infeksi a. Bersihkan lingkungan secara rutin.b. Batasi jumlah pengunjung.

c. Ajarkan cara mencuci tangan kepada orang tua.

d. Anjurkan orang tua untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.

e. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan.

f. Gunakan sarung tangan dalam setiap tindakan.

g. Pakai gaun khusus.

h. Cukur dan bersihkan kulit sebagai persiapan

Meminimalkan terpaparnya organisme kontaminasi & trasmisi infeksi.

Kewaspadaan universal secara rutin diperlukan saat kontak dengan cairan tubuh/ produk darah untuk melindungi perawatan kesehatan dari potensial infeksi

Mempertahankan prinsip septik & aseptik dapat

4

Page 2: askep bayi umum2

tindakan invasif.i. Pertahankan lingkungan aseptik ketika

mengganti NGT.j. Ganti iv line sesuai protap.k. Gunakan perawatan aseptik pada iv line.l. Berikan intake mutrisi yang adekuat.m. Berikan cairan dan istirahat yang cukup.n. Atur pemberian antibiotik.o. Ajarkan kepada keluarga tanda-tanda infeksi.

2. Proteksi infeksi a. Monitor tanda infeksi lokal dan sistemik.b. Monitor granulosit, WBC, diferensiasi.c. Inspeksi kulit dan mukosa dari kemerahan,

panas, atau drainase.d. Batasi pengunjung.e. Pertahankan teknik isolasi.f. Lakukan perawatan kulit yang baik.g. Lakukan kultur.

h. Sediakan peningkatan aktivitas dan mobilisasi.

i. Ajarkan kepada keluarga cara mencegah infeksi.

j. Jauhkan bunga segar dan hewan dari area pasien.

k. Laporkan adanya dugaan infeksi pada pasien.

mencegah masuknya kuman patogen dan apatogen.Mencegah dan meminimalkan kolonisasi bakteri.

Meningkatkan keadaan umum pasien dan kekebalan humoral.Membunuh kuman penyebab infeksi.Peningkatan TTV salah satu tanda infeksi.

Menentukan status pasien terhadap adanya infeksi dan sekaligus jenis infeksi.

Meminimalkan terpaparnya organisme kontaminasi & trasmisi infeksi.Mencegah kerusakan kulit dan infeksi.Mengidentifikasi penyebab yang berhubungan dengan infeksi.Meningkatkan toleransi pasien dan memperbaiki status kesehatan.Meningkatkan partisipasi keluarga dalam perawatan pasien.Mencegah media untuk berkembang biak.

Tindakan penanganan dini.

3. Nyeri b.d. Agen injuri fisik.

Nyeri terkontrol dengan kriteria:1. Wajah anak tampak rileks.2. Anak tidak rewel.3. Skala nyeri 0 – 1.

1. Kaji skala nyeri klien (0-10).

2. Ukur tanda-tanda vital.

3. Berikan rasa nyaman (ubah posisi, massage punggung, sentuhan, dll).

4. Ciptakan lingkungan yang tenang.

5. Kaji pola tidur anak dan hindari hal-hal yang tidak diinginkan anak.

6. Berikan obat sesuai dengan program dokter

Mengetahui derajat nyeri untuk menentukan rencana intervensi selanjutnya.Perubahan tanda-tanda vital merupakan salah satu petunjuk adanya nyeri.Perubahan posisi, pijatan, dan sentuhan dapat melancarkan peredaran darah dan relaksasi otot.Lingkungan yang tenang membantu mengurangi rasa nyeri.Perubahan pola tidur merupakan salah satu indicator nyeri masih dirasakan.Pemberian obat analgetik dpt mengurangi nyeri.

5

Page 3: askep bayi umum2

6