askep

6
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN RHINITIS ALERGIKA 3.1 Pengkajian a. Identitas Nama jenis kelamin umur bangsa b. Keluhan utama 1. Bersin-bersin, hidung mengeluarkan sekret, hidung tersumbat, dan hidung gatal Riwayat peyakit dahulu 2. Pernahkan pasien menderita penyakit THT sebelumnya. c. Riwayat keluarga Apakah keluarga adanya yang menderita penyakit yang di alami pasien d. Pemeriksaan fisik : - Inspeksi : permukaan hidung terdapat sekret mukoid - Palpasi : nyeri, karena adanya inflamasi e. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan nasoendoskopi Pemeriksaan sitologi hidung Hitung eosinofil pada darah tepi Uji kulit allergen penyebab 3.2 Diagnosa Diagnosia Keperawatan 12

Upload: rima

Post on 04-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ASUHAN KEPERAWATAN RINITIS ALERGIKA

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN RHINITIS ALERGIKA

3.1 Pengkajian

a.   Identitas

Nama

jenis kelamin

umur

bangsa

b.   Keluhan utama

1.   Bersin-bersin, hidung mengeluarkan sekret, hidung tersumbat, dan hidung gatal

Riwayat peyakit dahulu

2.   Pernahkan pasien menderita penyakit THT sebelumnya.

c.    Riwayat keluarga

Apakah keluarga adanya yang menderita penyakit yang di alami pasien

d. Pemeriksaan fisik :

- Inspeksi : permukaan hidung terdapat sekret mukoid

- Palpasi : nyeri, karena adanya inflamasi

e. Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan nasoendoskopi

Pemeriksaan sitologi hidung

Hitung eosinofil pada darah tepi

Uji kulit allergen penyebab

3.2 Diagnosa

Diagnosia Keperawatan

Berdasarkan data-data yang dikumpilkan dari hasil anamnesis riwayatsakit dan

pemeriksaan jasmani, diagnosis keperawatan yang utama bagi pasien mencakup:

1.      Pola pernafasan tidak efektif yang berhubungan dengan reaksi alergik

2.      Kurang pengetahuan tentang alergi dan modifikasi gaya hidup serta praktek

perawatan mandiri seperti yang dianjurkan

3.      Kerusakan koping terhadap kondisi kronik dan kebutuhan terhadap perubahan

lingkungan

12

Page 2: ASKEP

4.      Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan pada hidung

5.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan rhinore

Masalah kolaborasi/ komplikasi potensial

Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi potensial dapat mencakup:

1.      Anafilaksis

2.      Gangguan pernafasan

3.      Reaksi yang merugikan terhadap obat

4.      Ketidak patuhan terhadap pengobatan atau terapi

3.3 Intervensi

a.      Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi /adnya secret yang

mengental.

Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret dikeluarkan

Kriteria :

1.      Klien tidak bernafas lagi melalui mulut

2.      Jalan nafas kembali normal terutama hidung

Intervensi Rasional

a. Kaji penumpukan secret yang

ada

b. Observasi tanda-tanda vital.

c. Kolaborasi dengan team medis

a. Mengetahui tingkat keparahan dan

tindakan selanjutnya

b. Mengetahui perkembangan klien

sebelum dilakukan operasi

c. Kerjasama untuk menghilangkan obat

yang dikonsumsi

2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan tentang penyakit dan prosedur

tindakan medis

Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang

Kriteria :

a. Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya

b. Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta

pengobatannya.

Intervensi Rasional

13

Page 3: ASKEP

1. Kaji tingkat kecemasan klien

2. Berikan kenyamanan dan

ketentaman pada klien :

- Temani klien

- Perlihatkan rasa empati( datang

dengan menyentuh klien )

3. Berikan penjelasan pada klien

tentang penyakit yang dideritanya

perlahan, tenang seta gunakan

kalimat yang jelas, singkat mudah

dimengerti

4. Singkirkan stimulasi yang

berlebihan misalnya :

- Tempatkan klien diruangan yang

lebih tenang

1. Menentukan tindakan selanjutnya

2. Memudahkan penerimaan klien terhadap

informasi yang diberikan

3. Meningkatkan pemahaman klien tentang

penyakit dan terapi untuk penyakit

tersebut sehingga klien lebih kooperatif

4. Dengan menghilangkan stimulus yang

mencemaskan akan meningkatkan

ketenangan klien.

5. Mengetahui perkembangan klien secara

dini.

6. Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan

klien

- Batasi kontak dengan orang

lain /klien lain yang

kemungkinan mengalami

kecemasan

5. Observasi tanda-tanda vital.

6. Bila perlu , kolaborasi dengan tim

medis

2. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi /adnya secret yang

mengental.

Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret dikeluarkan

Kriteria :

a. Klien tidak bernafas lagi melalui mulut

b. Jalan nafas kembali normal terutama hidung

3. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan pada hidung

Tujuan : Klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman

14

Page 4: ASKEP

Kriteria : Klien tidur 6-8 jam sehari

Intervensi Rasional

a. Kaji kebutuhan tidur klien.

b. ciptakan suasana yang

nyaman.

c. Anjurkan klien bernafas lewat

mulut

d. Kolaborasi dengan tim medis

pemberian obat

a. Mengetahui permasalahan klien dalam

pemenuhan kebutuhan istirahat tidur

b. Agar klien dapat tidur dengan tenang

c. Pernafasan tidak terganggu.

d. Pernafasan dapat efektif kembali lewat

hidung

4. Gangguan konsep diri berhubungan dengan rhinore

Tujuan : Klien dapat mengembalikan citra diri dan mengembangkan metode

koping yang sesuai dengan diri semdiri

Kriteria : Mampu meningkatkan rasa percaya diri

Dapat menerima penyakit yang diderita

Intervensi Rasional

a. Dorong individu untuk bertanya

mengenai masalah, penanganan,

perkembangan dan prognosis

kesehatan

b. ajarkan individu menegenai

sumber komunitas yang tersedia,

jika dibutuhkan (misalnya : pusat

kesehatan mental)

c. dorong individu untuk

mengekspresikan perasaannya,

khususnya bagaimana individu

merasakan, memikirkan, atau

memandang dirinya

a. memberikan minat dan perhatian,

memberikan kesempatan untuk

memperbaiakikesalahan konsep

b. pendekatan secara komperhensif dapat

membantu memenuhi kebutuhan pasienuntuk

memelihara tingkah laku koping

c. dapat membantu meningkatkan tingkat

kepercayaan diri, memperbaiki harga diri,

mrnurunkan pikiran terus menerus terhadap

perubahan dan meningkatkan perasaan

terhadap pengendalian diri

15

Page 5: ASKEP

16