askeb kb
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya
manusia dengan kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat
kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan
ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata
uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan
pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak berarti.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada
zero population growth (pertumbuhan seimbang).
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan Keluarga Berencana
Nasional serta peminatnya makin bertambah tinggi. Oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada
pasien persalinan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pelayanan keluarga berencana dan
agar mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan KB pada klien KB
suntik 1 bulanan dengan penambahan berat badan.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengertian KB suntik
2) Mengetahui jenis-jenis KB suntik
3) Mengetahui penjelasan mengenai KB suntik 1 bulan:
a) Mengetahui kandungan KB suntikan 1 bulan
b) Mengetahui cara kerja KB suntikan 1 bulan
1
c) Mengetahui efektifitas KB suntikan 1 bulan
d) Mengetahui keuntungan dan kerugian KB suntikan 1 bulan
e) Mengetahui indikasi dan kontraindikasi KB suntikan 1 bulan
f) Mengetahui waktu pemberian KB suntikan 1 bulan
g) Mengetahui manfaat kesehatan dari KB suntikan 1 bulan
4) Mengetahui hal-hal yang harus diwaspadai oleh akseptor
5) Mengetahui contoh kasus Asuhan Kebidanan pada klien akseptor
KB suntik 1 bulan dengan penambahan berat badan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan
ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Sebelum
disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai
suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula
bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara
KB hormonal selama maksimal 5 tahun (Manuaba, 1998).
B. Jenis-jenis KB suntik
Suntikan 1 bulan / Kombinasi : contoh : cyclofem
1. Kandungan
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron,
yang diberikan satu bulan sekali. jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari
25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat
yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Cyclofem).
2. Cara kerja
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon
tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur.
Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas
kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.
3
3. Efektifitas
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam
suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.
4. Keuntungan & Kerugian
a) Keuntungan kb suntik 1 bulan
1) Sangat efektif (99,6%)
2) Risiko kesehatan kecil
3) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri
4) Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal
5) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
6) Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan
Cyclofem
7) Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)
8) Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem
9) Mencegah kehamilan ektopik
10) Jangka panjang
11) Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari
jadwal yang telah ditentukan
12) Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi
belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).
b) Kerugian KB suntik 1 bulan
1) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
2) Harus kembali ke sarana pelayanan.
3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya.
4) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5) Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid.
4
6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit
menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV.
7) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti
ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
8) Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-
obat epilepsi dan obat tuberklosis.
9) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan
jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan
kemungkinan timbulnya tumor hati.
10) Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
5. Indikasi & kontraindikasi
a) Indikasi KB suntik 1 bulan
1) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau
telah mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum
ingin, belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat ini
2) Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu
dipakai setiap hari atau setiap bersenggama
3) Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul gejala-
gejala komplikasi pemakaian esterogen
4) Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
5) Usia reproduksi
6) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
7) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
8) Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan
9) Pascapersalinan dan tidak menyusui
10) Anemia
11) Nyeri haid hebat
5
12) Haid teratur
13) Riwayat kehamilan ektopik
14) Sering menggunakan pil kontrasepsi
b) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan
1) Hamil atau diduga hamil
2) Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
3) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
4) Penyakit hati akut
5) Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
6) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah
tinggi (lebih dari 180/110 mmHg)
7) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migraine
8) Keganasan payudara
6. Waktu pemberian
a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien
tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,
asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
d) Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak
hamil
6
e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah
mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja
dipastikan tidak hamil.
f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri
suntikan kombinasi.
g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan
kombinasi dapat diberi.
h) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan
ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi.
Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara
benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu
haid.
i) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal
kontrasepsi sebelumnya.
7. Manfaat kesehatan
a) Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri
perut.
b) Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan
zat besi.
c) Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid.
d) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker
indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal,
sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau
serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan
menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium).
7
e) Mencegah terjadinya kanker endomertrium.
f) Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah
sickle cell anemia.
g) Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.
Gambar KB suntik 1 bulan
C. Peringatan bagi akseptor
1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan.
2. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan
ektopik tergantung.
3. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4. Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya
penglihatan.
5. Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih
banyak dalam waktu 1 periode masa haid.
8
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK
NY. A UMUR 25 TAHUN P1A0 AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 1 BULAN
DENGAN GANGGUAN SIKLUS HAID
DI BPM SETYAWATI, Amd. Keb.
KARANGMANGU
No. Register : 903413
Tanggal masuk : 11 Maret 2013 pukul: 15.00 WIB
Tempat : BPM Setyawati, Amd. Keb.
Tanggal pengkajian : 11 Maret 2013 pukul: 15.00 WIB
I. PENGKAJIAN DATA
A. Biodata
Nama ibu : Ny. A Nama : Tn. M
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Karangmangu 3/7 Alamat : Karangmangu 3/7
Telp. : (0281) 784775 Telp. : (0281) 784775
B. Anamnesa
9
Pada tanggal: 11 Maret 2013 pukul: 15.02 WIB
1. Alasan kunjungan ini: Ibu mengatakan ingin melakukan kunjungan
ulang KB suntik 1 bulan.
2. Keluhan utama: Ibu mengatakan berat badannya bertambah banyak.
3. Riwayat keluarga
Menikah : 1 kali
Lama perkawinan : 2 tahun
Jumlah anak : 1
Persalinan/abortus terakhir : tidak pernah mengalami abortus
Jenis persalinan terakhir : spontan
Umur anak terkecil : 1 tahun
4. Riwayat obstetri dan ginekologi
a. Riwayat menstruasi
HPHT : 2 Maret 2013
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Menarche : 14 tahun
Teratur/tidak : teratur
Dismenorhoe : tidak ada
Konsistensi : cair
b. Riwayat hubungan seksual
Frekuensi : 2x/minggu
Keluhan : tidak ada
c. Flour albus : Ya
Banyaknya : sedikit
Bau : tidak berbau
Gatal : tidak gatal
10
d. Tanda-tanda kehamilan
Tes kehamilan : negatif
e. Riwayat penyakit/gangguan reproduksi
Mioma uteri : tidak ada
Kista : tidak ada
Mola hidatidosa : tidak ada
PID : tidak ada
Endometriosis : tidak ada
KET : tidak ada
Hydramnion : tidak ada
Gemeli : tidak ada
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit seperti jantung, ginjal, asma/TBC paru, DM,
hepatitis, dll.
b. Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga
tidak ada yang menderita penyakit seperti jantung, ginjal,
asma/TBC paru, DM, hepatitis, dll.
c. Riwayat penyakit sekarang: Ibu mengatakan tidak sedang
menderita penyakit menular/keturunan seperti ginjal, asma/TBC
paru, DM, hepatitis, dll.
d. Alergi obat-obatan atau makanan : tidak ada
6. Riwayat persalinan yang lalu
No
Tgl Lahi
rUmur
kehamilan
Jenis persalin
an
Tempat persalin
an
KomplikasiPenolo
ng
Bayi Nifas
Umur
Ibu Bayi
PB/BB/JK
Keadaan
Keadaan
Laktasi
1. 16-3-2012 / 1 th
40 mg Spontan BPM Tidak ada
Tidak ada
Bidan 49 cm/ 2900 gr/ Laki-laki
Baik Baik Baik
11
7. Riwayat menyusui
Anak I : Ya
Lamanya : 6 bulan
Alasan : Ingin ASI eksklusif
8. Riwayat KB
a. Pernah ikut KB : Ya
b. Jenis kontrasepsi yang digunakan : Suntik
c. Lamanya pemakaian : 6 bulan
d. Keluhan selama pemakaian : ada gangguan siklus haid
e. Apakah pernah drop out : tidak
f. Kapan drop out : tidak
g. Alasan drop out : tidak ada
h. Metode yang diinginkan sekarang : KB suntik
i. Tempat pelayanan KB : BPM
j. Ikut KB atas motivasi : Keinginan sendiri
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Sebelum KB Selama KB
Nutrisi (pola
makan)
Makan:
porsi: 3 piring/hari
komposisi: nasi, lauk, sayur
Minum: 8 gelas/hari
Jenis: air putih, teh
Kebiasaan lain: tidak ada
Makan:
porsi: 3 piring/hari
komposisi: nasi, lauk, sayur
Minum: 8 gelas/hari
Jenis: air putih, teh
Kebiasaan lain: tidak ada
Eliminasi BAB: frekuensi: 1x/hari
Konsistensi: padat lunak
Warna: kuning
BAK: frekuensi: 4x/hari
Konsistensi: cair
Warna: kuning jernih
BAB: frekuensi: 1x/hari
Konsistensi: padat lunak
Warna: kuning
BAK: frekuensi: 4x/hari
Konsistensi: cair
Warna: kuning jernih
12
Seksualitas 2x/minggu 2x/minggu
Personal Hygiene Mandi: 2x/hari
Keramas: 3x/minggu
Ganti pakaian: 2x/hari
Mandi: 2x/hari
Keramas: 3x/minggu
Ganti pakaian: 2x/hari
Istirahat dan
Tidur
Tidur siang: 2 jam
Tidur malam: 8 jam
Tidur siang: 2 jam
Tidur malam: 8 jam
Aktivitas Melakukan kegiatan rumah tangga
sehari-hari
Melakukan kegiatan rumah tangga
sehari-hari
Ketergantungan
obat
Tidak ada Tidak ada
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan : bulan lalu : 53 kg, sekarang: 55 kg
d. Tinggi badan : 151 cm
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu : 36,8° C
3. Pemeriksaan khusus
a. Kepala :
Kulit kepala bersih, tidak ada luka dan ketombe, konstruksi
rambut kuat, distribusi rambut merata.
b. Mata :
Kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik.
c. Muka : Tidak pucat
d. Mulut dan gigi :
13
Mulut bersih, bibir merah muda, tidak ada karies, gigi tidak
berlubang.
e. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, getah bening dan
vena jugularis.
f. Dada (payudara)
pembesaran : tidak ada
puting susu : menonjol
simetris : ya
benjolan : tidak ada
pengeluaran : tidak ada
rasa nyeri : tidak ada
lain-lain : tidak ada
g. Abdomen :
Tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada bekas luka
operasi, tidak ada pembesaran liver.
h. Ekstremitas atas : tidak ada oedema
i. Ekstremitas bawah : tidak ada oedema, tidak ada kemerahan,
tidak ada varises.
j. Anogenital
Vulva vagina : tidak dilakukan pemeriksaan
PPV : tidak dilakukan pemeriksaan
Anus : hemoroid: tidak dilakukan pemeriksaan
k. Pemeriksaan penunjang: tidak dilakukan pemeriksaan
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa: Ny. A umur 25 tahun P1A0 akseptor lama KB suntik 1 bulan
dengan gangguan siklus haid.
Data dasar:
14
Ds:
˗ Ibu mengatakan bernama Ny. A, umur 25 tahun
˗ Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya tanggal 16 Maret 2012
˗ Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 2 Maret 2013
˗ Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 1 bulanan
Do:
˗ Keadaan umum: baik
˗ Kesadaran : composmentis
˗ Tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
T : 36,8 ° C
N : 80 kali permenit
R : 24 kali permenit
BB: Bulan lalu : 53 Kg, sekarang : 55 Kg
Masalah: gangguan siklus haid
Kebutuhan:
III. ANALISIS DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI AKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA ATAU
KOLABORASI
Tidak ada
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Berikan suntikan KB suntik cyclofem untuk jangka waktu 1 bulan
mendatang.
3. Jelaskan pada ibu tentang penyebab peningkatan berat badan yang
dialami ibu.
4. Berikan KIE tentang nutrisi dan aktivitas sehari-hari ibu.
15
5. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang KB suntik 1 bulan kemudian pada
tanggal 11 April 2013.
6. Dokumentasikan pada kartu tanda akseptor KB.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal: 11 Maret 2013 pukul: 15.10 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Memberikan suntikan KB suntik cyclofem untuk jangka waktu 1 bulan
mendatang,
˗ Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun sebelum
melakukan tindakan.
˗ Mengambil 1 vial cyclofem dan mengocok dengan memutar untuk
mencampur larutan.
˗ Mendesinfeksi tutup vial dengan kapas alcohol dengan tujuan
meminimalkan pertumbuhan kuman.
˗ Mengambil larutan dengan spuit 3 cc secara tegak lurus untuk
menghindari udara dalam vial masuk dalam spult dan memastikan
larutan masuk seluruhnya.
˗ Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik yaitu 1/3 bagian dari os.
spina iliaka dengan os. Coxygis.
˗ Menyuntikkan secara IM dengan sudut 90° perlahan.
˗ Memfiksasi dengan kapas alcohol kemudian spuit dicabut.
˗ Membuang alat-alat bekas pakai ke tempat yang disediakan.
˗ Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun setelah
melakukan tindakan.
3. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab peningkatan berat badan yang
dialami ibu yaitu karena pengaruh hormone progesteron yang terkandung
dalam KB suntik cyclofem ini.
4. Memberikan KIE tentang nutrisi dan aktivitas sehari-hari ibu:
˗ Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan yaitu dengan
rnengurangi konsumsi lemak seperti mentega, keju, gajih hewan,
16
minyak kelapa; mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan
konsumsi pati serta serat makanan seperti roti, kentang, buah-buahan
dan sayuran.
˗ Menganjurkan ibu untuk rajin berolahraga dan beraktivitas untuk
membakar lemak yang berlebih dalam tubuh.
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang KB suntik 1 bulan kemudian
pada tanggal 11 April 2013.
6. Mendokumentasikan pada kartu tanda akseptor KB.
VII. EVALUASI
Tanggal: 11 Maret 2013 pukul: 15.20 WIB
1. Ibu telah mengetahui tentang hasil pemeriksaan.
2. Ibu telah disuntik KB cyclofem.
3. Ibu mengerti penjelasan mengenai penyebab peningkatan berat badan
yang dialami ibu.
4. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
5. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang KB suntik 1 bulan kemudian yaitu
tanggal 11 April 2013.
6. Telah dilakukan pendokumentasian pada kartu tanda akseptor KB.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KesimpulanKB suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Jenis KB suntik salah satunya adalah KB suntik 1
bulan yang contohnya adalah cyclofem. Suntikan kombinasi mengandung
hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. Jenis
suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat
dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali
(Cyclofem).
Beberapa keuntungan KB suntik 1 bulan adalah sangat efektif (99,6%),
resiko kesehatan kecil, dan tidak mempengaruhi pemberian ASI. Sementara
kerugiannya adalah masalah peningkatan berat badan sering terjadi, harus
kembali tiap 1 bulan ke sarana kesehatan, dan kemungkinan terlambatnya
pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
B. Saran
Sebelum memberikan kontrasepsi ini pada klien, sebaiknya bidan
menjelaskan kekurangan dan kelebihan KB suntik, serta efek sampingnya,
agar klien lebih siap dalam menghadapi hal-hal yang timbul akibat pemakaian
alat kontrasepsi ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I Gde Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana.
Yogyakarta : Kanisius.
Saifuddin, A.B. 2006. Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
19