asisten only_faktor lingkungan & gula sebagai sumber energi

4
Assisten only FAKTOR LINGKUNGAN & GULA SEBAGAI SUMBER ENERGI Faktor lingkungan Faktor yang memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, yaitu - Fisika: suhu, tekanan osmotik, cahaya, dan kandungan oksigen - Kimia: pH, senyawa kimia - Biologi: antibiosis Antibiosis merupakan interaksi antar makhluk hidup dimana organisme yang satu menghasilkan suatu senyawa yang dapat menghambat kehidupan dan pertumbuhan organisme yang lainnya. Contoh: Penicillium menghasilkan penisilin Streptomyces menghasilkan streptomisin Fisika: Suhu Suhu memengaruhi aktivitas enzim sehingga dapat mengganggu metabolisme sel Mikroorganisme memiliki suhu kardinal (range suhu) agar dapat hidup, yaitu suhu mimimum, optimum, dan maksimum Psikrofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 0-20 o C; optimum pada suhu 4-15 o C Mesofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 15-45 o C; optimum suhu ruang (36-39 o C); Termofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 40-80 o C; optimum 50-60 o C Hipertermofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu >80 o C Note: Apabila mikroorganisme ditumbuhkan melebihi suhu kardinal mo tersebut, maka mikroorganisme tersebut tidak akan tumbuh.

Upload: siti-nur-rosifah

Post on 02-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Asisten Only_faktor Lingkungan & Gula Sebagai Sumber Energi

TRANSCRIPT

Page 1: Asisten Only_faktor Lingkungan & Gula Sebagai Sumber Energi

Assisten only

FAKTOR LINGKUNGAN & GULA SEBAGAI SUMBER ENERGI

Faktor lingkungan

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, yaitu- Fisika: suhu, tekanan osmotik, cahaya, dan kandungan oksigen- Kimia: pH, senyawa kimia- Biologi: antibiosis

Antibiosis merupakan interaksi antar makhluk hidup dimana organisme yang satu menghasilkan suatu

senyawa yang dapat menghambat kehidupan dan pertumbuhan organisme yang lainnya.

Contoh: Penicillium menghasilkan penisilin

Streptomyces menghasilkan streptomisin

Fisika:

Suhu

Suhu memengaruhi aktivitas enzim sehingga dapat mengganggu metabolisme sel

Mikroorganisme memiliki suhu kardinal (range suhu) agar dapat hidup, yaitu suhu mimimum,

optimum, dan maksimum

Psikrofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 0-20oC; optimum pada suhu 4-15oC

Mesofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 15-45oC; optimum suhu ruang (36-

39oC);

Termofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada kisaran suhu 40-80oC; optimum 50-60oC

Hipertermofil: mikroorganisme yang dapat hidup pada suhu >80oC

Note: Apabila mikroorganisme ditumbuhkan melebihi suhu kardinal mo tersebut, maka

mikroorganisme tersebut tidak akan tumbuh.

( Strelkauskas dkk. 2010: 184)

Pada praktikum digunakan Staphylococcus yang akan diinkubasi pada suhu 10oC, suhu ruang,

dan suhu 50oC

Page 2: Asisten Only_faktor Lingkungan & Gula Sebagai Sumber Energi

Assisten only

Tekanan osmotik (Varnam & Evans 2000: 144)

Tekanan osmotik memengaruhi sistem transport, bentuk, dan integritas sel

Berdasarkan kemampuan pertumbuhannya dalam suatu kondisi osmotik lingkungan, mikroorgansime

dikelompokkan menjadi :

Halofil: mikroorganisme yang dapat hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi atau kadar 15-

20% NaCl

Halotoleran: mikroorganisme yang dapat hidup di lingkungan dengan konsentrasi 10% NaCl

Halofil ekstrem: mikroorganisme yang dapat hidup di salinitas tinggi atau dengan kadar 20-25% NaCl

Osmofil: mikroorganisme yang dapat hidup di lingkungan dengan kadar gula tinggi

Xerofil: mikroorganisme yang dapat hidup di lingkungan kering (kadar air rendah)

Pada praktikum digunakan Staphylococcus yang akan diinokulasi pada medium NB + 0% NaCl ;

10% NaCl ; 20% NaCl

Kimia (Madigan dkk. 2012: 141)

pH

Asidofil : mikroorganisme yang dapat tumbuh pada pH asam ( pH <5,5)

Neutrofil : mikroorganisme yang dapat tumbuh pada pH netral ( pH 5,5-8 )

Alkalofil : mikroorganisme yang dapat tumbuh pada pH basa ( pH >8)

Pada praktikum Bacillus subtilis diinokulasikan ke medium NB dengan pH 3, 7, dan 9

Senyawa Kimia

Metode yang digunakan pada praktikum adalah metode kertas saring

(+) lebih mudah dan murah

(-) Jumlah volume larutan (agen) kimia tidak diketahui

Parameter : ada tidaknya clear zone atau zona bening

Zona bening terbentuk akibat adanya reaksi senyawa kimia yang memengaruhi pertumbuhan

mikroorganisme diameter mengindikasikan keefektifan senyawa kimia

Pengujian dilakukan terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus) dan Gram negatif (E. coli)

Larutan yang digunakan pada praktikum:

Akuades sebagai kontrol; Dettol sebagai antiseptik; Formalin sebagai desinfektan; Tetrasiklin

sebagai antibiotik

Page 3: Asisten Only_faktor Lingkungan & Gula Sebagai Sumber Energi

Assisten only

GULA SEBAGAI SUMBER ENERGI

Berdasarkan ukuran molekulnya, karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida,

dan polisakarida

Monosakarida cenderung lebih umum digunakan mikroorganisme. Apabila tidak terdapat

monosakarida, maka mikroorganisme akan menggunakan disakarida, dst.

Medium yang digunakan : Czapeks Dox Broth (CDB)

Komposisi CDB : KCl, NaNO3, K2HPO4, MgSO4. 7H2O, FeSO4. 7H2O, dan gula

Gula yang digunakan dalam praktikum, yaitu glukosa, laktosa, dan pati.

Biakan: Aspergillus niger

Tujuannya untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan mikroorganisme dalam menggunakan gula

sebagai sumber karbonnya.