penelitian tentang penyerapan gula-gulaan dari …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

5
PENELITIAN TENTANG PENYERAPAN GUlA-GUlAAN DARI MUlUT DAN TEMBOlOK AYAM DENGAN MENGGUNAKAN XYlOSA-I-C14 DAN GlUKOSA-II-C14 Oleh Drs. DJOKO SOEDARMO M.Sc. Bagian Kimia Faal, Departemen Biokimia I nstitut Pertanian Bogor Sal uran pencernaan unggas mulai dari mul ut sampai duodenum tidakloh penting artinya dalam hal penyerapan hasil_hasil pencernaan makanannya. Tembolok pada ayam dipandang h:mya merupakan al at penyi mpanan/peni mbunan makanan bel aka. Penel itian_penel itian tentang preferensi rasa pada ayam menunjukkan, bahwa ayam_ ayam secara aktip dan sadar menolak xylosa jika gula tersebut diberikan dalam bentuk larutan sebagai minuman sedang larutan gula_gulaan yang lain misalnya glukosa dan sukrosa dalam berbagai kepekatan oleh ayam-ayam diminum tanpa dibeda_bedakan (Kare dan Medway, 1959). Kemampuan ayam untuk membeda_bedakan larutan gula_gulaan adalah sangat baik; tetapi sangat besar kemungkinan bahwa kemampuan ini tidak di_ sebabkan karena syaraf perasa yang sempurna, karena syaraf perasa pada ayam adalah rudimenter dan berjumlah tidak banyak. (Kaupp dan Lindendaier & Kare, 1959). Ada kemungkinan bahwa penolakan terhadap gula_gulaan tertentu berhubungan dengan peng_ gunaan gula tersebut secara fisiologik setelah penyerapan. Penel itian_penel itian tentang penyerapan gul a_gulaan dalam perut/usus telah dilaku_ kan oleh banyak orang menggunakan cara-cara in vitro maupun in vivo pada beberapa jenis hewan. Cori (1925) dan Verzar (1936) telah dapat membuktikan bahwa glukosa, galaktosa dan fruktosa dapat diserap dengan cepat dalam usus tikus; xylosa dan sorbosa diserap dengan sangat periahan_lahan. Penelitian_penelitian kemudian oleh Jacobs dan Luper (1957) menunjukkan bahwa glukosa, galaktosa dan fruktosa diserap secara aktip oleh mekanisme biologik, sedangkan xylosa terutama mengalami penyerapan secara pasip oleh faktor_faktor fisikokimia. Westenbrink (1936) dalam penelitiannya pada burung_ burung dara mendapat hasil_hasil yang senada. Kemampuan penyerapan tembolok belum banyak diteliti; menurut Leisure dan Foltz (1940) racun botulin tidak diserap dari tem_ bolok ayam yang ujung pangkalnya telah diikat. Percobaan _ percobaan berikut di maksudkan untuk menel iti kemampuan mul ut dan tembolok ayam dalam hal penyerapan gula sederhana. Sengaja dipilih xylosa dan glu_ kosa untuk percobaan_percobaan berikut karena kedua gula tersebut dengan jelas di_ beda_bedakan oleh ayam. BAHAN-BAHAN SERTA CAR A PERCOBAAN Dalam percobaan_percobaan ini digunakan ayam-ayam silang jantan Rhode Island Red_Barred Plymouth Rock berumur antara 5 sampai 10 minggu. Tiap kelompok untuk 87

Upload: duongngoc

Post on 07-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENELITIAN TENTANG PENYERAPAN GUlA-GUlAAN DARIMUlUT DAN TEMBOlOK AYAM DENGAN MENGGUNAKAN

XYlOSA-I-C14 DAN GlUKOSA-II-C14

Oleh

Drs. DJOKO SOEDARMO M.Sc.

Bagian Kimia Faal, Departemen BiokimiaInstitut Pertanian Bogor

Sal uran pencernaan unggas mulai dari mulut sampai duodenum tidakloh pentingartinya dalam hal penyerapan hasil_hasil pencernaan makanannya. Tembolok pada ayamdipandang h:mya merupakan al at penyi mpanan/peni mbunan makanan bel aka.

Penel itian_penel itian tentang preferensi rasa pada ayam menunjukkan, bahwa ayam_ayam secara aktip dan sadar menolak xylosa jika gula tersebut diberikan dalam bentuklarutan sebagai minuman sedang larutan gula_gulaan yang lain misalnya glukosa dansukrosa dalam berbagai kepekatan oleh ayam-ayam diminum tanpa dibeda_bedakan (Karedan Medway, 1959). Kemampuan ayam untuk membeda_bedakan larutan gula_gulaanadalah sangat baik; tetapi sangat besar kemungkinan bahwa kemampuan ini tidak di_sebabkan karena syaraf perasa yang sempurna, karena syaraf perasa pada ayam adalahrudimenter dan berjumlah tidak banyak. (Kaupp dan Lindendaier & Kare, 1959). Adakemungkinan bahwa penolakan terhadap gula_gulaan tertentu berhubungan dengan peng_gunaan gula tersebut secara fisiologik setelah penyerapan.

Penel itian_penel itian tentang penyerapan gul a_gulaan dalam perut/usus telah dilaku_kan oleh banyak orang menggunakan cara-cara in vitro maupun in vivo pada beberapajenis hewan. Cori (1925) dan Verzar (1936) telah dapat membuktikan bahwa glukosa,galaktosa dan fruktosa dapat diserap dengan cepat dalam usus tikus; xylosa dan sorbosadiserap dengan sangat periahan_lahan. Penelitian_penelitian kemudian oleh Jacobs danLuper (1957) menunjukkan bahwa glukosa, galaktosa dan fruktosa diserap secara aktipoleh mekanisme biologik, sedangkan xylosa terutama mengalami penyerapan secara pasipoleh faktor_faktor fisikokimia. Westenbrink (1936) dalam penelitiannya pada burung_burung dara mendapat hasil_hasil yang senada. Kemampuan penyerapan tembolok belumbanyak diteliti; menurut Leisure dan Foltz (1940) racun botulin tidak diserap dari tem_bolok ayam yang ujung pangkalnya telah diikat.

Percobaan _ percobaan berikut di maksudkan untuk menel iti kemampuan mulut dantembolok ayam dalam hal penyerapan gula sederhana. Sengaja dipilih xylosa dan glu_kosa untuk percobaan_percobaan berikut karena kedua gula tersebut dengan jelas di_beda_bedakan oleh ayam.

BAHAN-BAHAN SERTA CAR A PERCOBAAN

Dalam percobaan_percobaan ini digunakan ayam-ayam silang jantan Rhode IslandRed_Barred Plymouth Rock berumur antara 5 sampai 10 minggu. Tiap kelompok untuk

87

percobaan terdiri dari 6 ekor ayam. Semua ayam dipelihara dalam kandang battery dandiberi ransum standard dan minuman air ad libitum. Sebelum dimulai percobaan tiap

kelompok 6 ekor ayam dipuasakan sedikitnya selama 24 jam. Ayam_ayam dipatirasadengan menggunakan Equitol i .m. Untuk dapat membuat ikatan_ikatan diujung pangkaltembolok dibuat irisan memanjang kurang lebih 3 cm didaerah tembolok dan diusahakansupaya perdarahan sedikit mungkin; demikian pula urat syaraf jangan sampai mengalamigangguan. Larutan gul a gl ukosa atau xylosa disuntikkan kedal am tembolok denganmenggunakan jarum suntik yang sangat hal us # 25.Tidak tampak kebocoran melalui luka suntikan. Kemudian setelah jangka waktu tertentudipotonglah kedua ujung pangkal tembolok dan isinya dipindahkan kedalam labu ukurdan diencerkan sampai garis. Zat_zat protein dan lendir diendapkan dengan 10 persenTCA. 1 ml filtrat bebcs protein dianalysis secara kwantitaip menurut cara Prindhamdan Jones (1954).

Dalam percobaan-percobaan ini diadakan juga percobaan blangko. Untuk mengetahuikemungkinan adanya fermentasi oleh bakteri yang terdapat dalam temb:>lok maka di_adakan inakulasi pada larutan_larutan gula dengan 1 loop biakan kuman berasal daritembolok. Larutan gula kemudian ditetas pada 390 selama 1 1/4 jam. Juga diadakananalysis kwantitatip seperti diatas.

Untuk lebih meyakinkan hilangnya gula dari tembolok maka digunakan glukosa danxylosa bertanda karbon radioaktip. Kemudian diambil darah dari vena sayap untuk di_periksa radioaktivitasnya. Pada interval terakhir tembolok dipotong dan isi tembolokdiperiksa terhadap radioaktivitas yang masih ketinggalan.

Kemungkinan adanya penyerapan dari mulut diteliti sebagai berikut. Setelah ayamdipatirasa diadakan ligature dibawary ujung bawah larynx. Trachea juga diberi ligaturesupaya tidak ada cairan yang dapat masuk paru_paru. Kemudian ayam diterlentangkandengan kepala kearah atas. 2 sampai 3 ml larutan gula radioaktip dimasukkan kedalammulut dan kemudian paruhnya ditutup rapat dengan rubberclay. Samples darah diambildari vena sayap setel ah i nterval_i nterval tertentu dan diperiksa terhadap radioaktivi tas_nya. Pada akhir interval is; mulut dituangkan kedalam piala, mulut dibilas dan cairandijadikan sampai volum tertentu. Sisa radioaktivitas dalam cairan tersebut diperiksa.

Pencacahan radioaktivitas dilakukan dengan pencacah 6.m bertingkap tipis pencacahpengal ir gas pada darah yang telah dikeringkan. Sebagai standar digunakan larutan gularadioaktip dikeringkan bersama_sama darah. Hal ini dimaksud untuk mengadakan kom_pensasi serap diri.

HASI L-HASI L PERCOBAAN

Banyaknya gula yang hilang dari tembolok setelah interval_interval tertentu dapatdisaksikan dari gambar 1. Ternyata bahwa hilangnya gula dari tembolok tergantungdari kepekatan gula yang dimasukkan; yang penting untuk diperhatikan disini ialah,

Gambar 1.

24

20"..0_ 16o~ 12

..0 80>~~ 40>E

/--- -- -------// 3% glukoso,/

,//////// _---x--;;- -- --

/- __ x- 1 Va glukosaL

88

o 15 30 45Waktu (menit)

60

bahwa hilangnya gula makin lama makin meningkat don mencapai niveau setelah 30menit. Sebagai check juga telah diadakan percobaan yang soma pada ayam yang telahdimatikan. Memang ternyata ado gula yang hilang dari tembolok, tapi jumlahnya jauhlebih kecil dari hewan-hewan yang masih hidup.

Hilangnya gula dari tembolok jelas tidak disebabkan oleh fermentasi. Hanya ,adoduo kemungkinan yaitu pertama karena penyerapan dari tembolok don kedua karenapenggunaan gula oleh mucosa sendiri. Tabel I menunjukkan hilangnya glukosa dibandingdengan xylosa setel ah interval_i nterval tertentu. Nyata ado perbedaan yang cukup me­yakinkan antara kedua gula tersebut. Untuk lebih meyakinkan hasil-hasil tersebut telahdigunakan gula radioaktip. Hilangnyajberkurangnya radioaktivitas dari tembolok maupuntimbulnya radioaktivitas dalam darah telah diselidiki (Lihat Tabel II) • Jelas ternyataado glukosa yang hilang, sedang xylosa tidak. Dalam Tabel II juga tertera hilangnyaglukosa_C14 dari mulut. Tingginya radioaktivitas dari darah menunjukkan bahwa penye_rapan dari ruang mulut lebih cepat dibanding dari ruang tembolok.

PENELAAHAN

Percobaan_percobaan telah dilakukan untuk mempelajari nasib glukosa don xylosayang dimasukkan kedalam tembolok secara suntikan. Cora-cora kimia maupun cora radio_kimia telah menunjukkan adanya penyerapan gl ukosa dari tembolok. Kenyataan yangpenting adalah bahwa penyerapan maximum berlangsung setelah 30 menit pada 1 don 2persen glukosa. Ini menunjukkan sejenis treshold value tembolok untuk menyerap ataukemampuan maxi mal mukosa.

Berbeda dari glukosa, xylosa pada kepekatan 1 don 5 persen tidak mengalami pe_nyerapan yang berarti dari tembolok.

Dari pengamatan-pengamatan tersebut ternyata bahwa tembolok mempunyai kemampu_an untuk membedakan antara glukosa don xylosa. Karena xylosa tidak mengalami meta_bolisme dalam non_ruminantia maka memang dapat diramalkan bahwa glukosa akanmengal ami serap yang Iebih cepat. Pada percobaan_percobaan taste_preference olehKare don Medway (1959) juga ternyata bahwa xylosa ditolak oleh ayam sedang glukosadapat diterima.

Adakah hubungan antara taste_discriminasi dengan penyerapan?Dalam hal xylosa orang akan cenderung menarik kesimpulan demikian, karena ti'dakadanya penyerapanjkemampuan penggunaan xyl osa.

RINGKASAN

Percobaan penyerapan glukosa don xylosa telah dilakukan pada 134 ayam silangjantan.

GI ukosa mengaiami penyerapan dari tembolok. Kecepatan penyerapan mencapaiplateau setelah 30 menit. Xylosa tidak mengalami penyerapan yang berarti.

Dalam darah terbukti ado radioaktivitas setelah glukosa radioaktip dimasukkan ke_dalam tembolok, topi tidak setelah pemasukkan xylosa radioaktip.

Percobaan dengan gula radioaktip dimulut menunjukkan adanya radioaktivitas dalamdarah setelah pemasukkan glukosa maupun xylosa kedalam rongga mulut.

DAFTAR PUSTAKA

1. CORI, C. F., 1952. The rate of absorption of hexoses and pentoses from the intestinaltract. J. Bioi. Chem. 66: 691 _715.

2. JACOBS, F.P. and M. LUPER, 1957. Intestinal absorption by perfusion insitu. J.P.Appl. Physiol. 11; 136 _ 140.

3. JONES, J. K. N. and J. B. PRINDHAM, 1954. A colorimetric estimation of sugarusing benzidine. Biochem. J. 58: 228 _ 290.

89

-0o Tabel1. HILANGNYA GLUKOSA & XYLOSA DARI RUANG TEMBOLOK AYAM

Rata_rataGula yang

Kelompok

GulaCone.IntervalBerat Bodo nmasukGula sisaGula hilang

mg/kg

0/0

minmgmgmgmg b.b.

1.

GI ukosa 13600101.398.92.44.0 ± 0.2

2.

Glukosa 115742100.496.93.54.7 ± 0.2

3.

GI ukosa1301.049100.093.76.36.0 ± 0.5

4.

GI ukosa160700101.797.04.76.7 ± 0.6

5.

Glukosa 33919300.0296.93.13.4 ± 0.6

6.

Glukosa 315962300.0287.412.613.1 ± 2.1

7.

Glukosa 330972300.0281 .019.019.5 ± 1.4

8.

Glukosa 3601.056300.0278.921.120.0 ± 1.0

9.

Xylosa 131.097 101.0100.70.30.3 ± 0.3

10.

Xylosa 115775102.6102.50.10.1 ± 0.1

11.

Xyl osa1301.119100.099.70.30.3 ± 0.3

12.

Xyl osa 1601.127100.0100.000

13.

Xylosa 53845500.0500.000

14.

Xylosa 5151.128500.0498.022± 1

15.

Xyl osa530728500.0500.000±

}@~~i.:~J-J.

~

~\~~>-~~

~

~

~

Tabel II. HILANGNYA GULA _ C14 DARIMULUT DAN TEMBOLOK

Gula

-C14WaktuRadioakti p

Dosis c.p.m.Sisa c.p.m.%(menit) darahc.p.m.

MULUT

1.Xylosa_l_CI4 50270,000 265,00098(tanpa car) 308

6036

18044

2.Glukosa_U_CI4 1510126,030 104,50083

(dengan car) 301060

18120

14

TEMBOLOK

3.Xylosa_l_CI4 150411 ,700 410,500100(dengan car) 30060

0120

04.

Xylosa_l_CI4 150497 ,500 509,000100(dengan car) 300

600

1200

5.GIukosa_U_CI4 150237,800 220,50093

(tanpa car) 30660

4120

4

6.GIukosa_U_CI4 1520827,800 771,00093.J (dengan car)3081

6020

12016