asi rsud sleman untuk monotoring dan evaluasi

10
 AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM Beni Suranto, Farah Fauziyah anu!, Kho"i# aryono O"eh$ Ran#i er!a%an &'() '**+(+++-+.  Ri/0ian/yah R &'1)'**+(+++2--. Riz0i 3rata!a &'2) '**+(+++ 2**. KELOM3OK ( KELAS 24D AKUNTANSI REGULER SEK OLA TINGGI AKUNTANSI NEGARA 5+'*)5+'  

Upload: randy-hermawan

Post on 08-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Audit Sistem Informasi

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    1/10

    AUDIT SISTEMINFORMASI

    RSUD SLEMANUNTUKMONITORING

    DAN EVALUASIKINERJASISTEM

    Beni Suranto, Farah Fauziyah anu!, Kho"i# aryono

    O"eh$

    Ran#i er!a%an &'() '**+(+++-+.

    Ri/0ian/yah R &'1)'**+(+++2--.

    Riz0i 3rata!a &'2) '**+(+++2**.

    KELOM3OK ( KELAS 24D AKUNTANSI REGULER

    SEKOLA TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    5+'*)5+'

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    2/10

    1. Pendahuluan

    Sumber daya di bidang kesehatan secara umum terdiri atas segala bentuk dana, tenaga,

    perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta fasilitas pelayanan kesehatan danteknologi. Seperti yang pada umumnya dipahami, teknologi diperlukan untuk mendapatkan informasi

    dengan lebih optimal, efektif, dan efisien. Selain itu, teknologi diperlukan untuk mendapatkan dan

    mengolah informasi dengan lebih optimal. Lebih jauh lagi, pemanfaatan teknologi (sistem informasi)

    juga dapat berpengaruh pada seberapa jauh visi, misi ataupun tujuan suatu organisasi telah tercapai.

    Sistem informasi sebagai salah satu produk teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah

    sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang (staf), perangkat lunak, perangkat keras, jaringan

    komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi di dalam

    organisasi dan/atau instansi.

    ntuk memastikan bah!a fungsi sistem informasi telah berjalan dan mampu memberikan

    kontribusi dengan baik, haruslah dilakukan evaluasi. "valuasi secara menyeluruh terhadap sistem

    informasi dilakukan dengan cara melakukan audit. #udit merupakan akumulasi dan evaluasi dari

    bukti$bukti yang menunjukkan informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian

    antara informasi dengan krite ia yang sudah ditetapkan. %roses audit harus dilakukan oleh seseorang

    yang berkompeten dan independen. Sebagai sebuah institusi kesehatan yang sudah

    mengimplementasikan sistem informasi dalam proses bisnisnya, &S' Sleman membutuhkan audit

    sistem informasi sebagai bagian penting dari aktivitas monitoring dan evaluasi kinerja sistem yang

    ada.

    'alam konteks audit sistem informasi, kerangka kerja *I+ dapat memberikan gambaran

    mengenai strategi dan kontrol dalam proses pengaturan teknologi informasi. *I+ mempunyai nilai

    %rocess apability Level yang merepresentasikan tingkat keselarasan tujuan teknologi informasi dan

    tujuan organisasi. 'ari hasil audit akan diketahui apa saja kebutuhan &umah Sakit mum 'aerah

    Sleman dalam hal teknologi telah terpenuhi atau belum. amun perlu digarisba!ahi, bah!a audit ini

    hanya bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi guna meningkatkan mutu rumah

    sakit. 'apat dikatakan bah!a audit ini tidak mencari pelaku kesalahan melainkan menemukan resiko

    agar dapat kesalahan dicegah.

    2. Metodologi

    %enelitian ini dilaksanakan dalam lima tahapan, yaitu-

    2.1. enentukan tujuan audit

    +ahapan a!al yang dilakukan untuk mengetahui tujuan objektif yang ingin dicapai oleh

    organisasi, yaitu &S' Sleman, berdasarkan analisis a!al terhadap kondisi dari implementasi

    sistem.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    3/10

    2.2. enentukan standar audit

    %ada proses ini, peneliti/auditor menentukan standar yang akan digunakan sebagai pedoman

    dalam menjalankan audit. 'alam penelitian ini, standar yang dipilih oleh peneliti/auditor dalam

    melaksanakan audit implementasi sistem informasi adalah *I+ . #lasan dipilihnya *I+

    adalah sejajarnya *I+ dengan standar lain yang relevan dan dengan frame!ork yang digunakan

    oleh di dunia industri.

    2.3. %erencanaan #udit

    %ada tahap ini peneliti/auditor menyusun langkah$langkah apa yang akan dilakukan sebelum

    proses audit itu dilaksanakan. 0al ini mencakup penentuan lingkup audit dan juga merancang jad!al

    pelaksanaan audit.

    2.4. %elaksanaan #udit

    %elaksanaan audit dia!ali dengan melakukan studi pustaka, mengumpukan fakta dengan

    melakukan observasi terhadap kondisi implementasi sistem, menentukan daftar stakeholder,

    membuat kertas kerja audit dan mengumpulkan data. +erdapat dua jenis dapat yang dikumpulkan.

    %ertama adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan !a!ancara, sedangkan data

    kedua adalah data sekunder yang didapat dari hasil studi literatur. Setelah data terkumpul,

    peneliti/auditor membuat kertas kerja pemeriksaan, mengolah dan menganalisis data yang telah

    terkumpul.

    2.5. "valuasi 0asil #udit

    Setelah audit dilaksanakan, hasil dari pengolahan dan analisis data akan dinilai untuk

    kemudian disusun menjadi sebuah rekomendasi bagi &S' Sleman. &ekomendasi yang disusun

    berdasarkan analisis hasil audit tersebut diharapkan mampu menjadi referensi dalam peningkatan

    kualitas tata kelola sistem informasi bagi &S' Sleman. Selain itu, rekomendasi diharapkan mampu

    menjadi salah satu landasan kebijakan bagi &S' Sleman dalam hal monitoring dan evaluasi dari

    implementasi sistem informasi sehingga sistem informasi yang ada dapat diperbaiki untuk menjadi

    lebih andal, efektif, dan efisien. +entunya hal ini akan mendukung kepuasan pasien terhadap

    pelayanan di &S' Sleman.

    3. Hasil Audit

    'alam penelitian ini, acuan peneliti menggunakan capability level *I+ yang terbagi atas

    enam tingkatan level yang dapat dilihat pada +abel 1.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    4/10

    3.1. Analisis Proses Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi di RS! Sleman

    a. onitor, "valuate dan #ssess 1

    Segala hal yang ditemukan pada saat proses monitoring sistem informasi, dilaporkan kepada

    'irektur &S' Sleman. amun sebelum dilaporkan, terlebih dahulu temuan tersebut dianalisis oleh

    2epala Instalasi IT dengan menggunakan metode Root Cause Analisys (RCA). Selain digunakan

    untuk menganalisis hasil temuan, metode juga digunakan oleh 2epala Instalasi IT untuk mencari

    penyebab jika target monitoring tidak terpenuhi.

    2esulitan- pelaksanaan monitoring tidak real time atau tidak sesuai dengan jad!al yang telah

    ditetapkan.

    b. onitor, "valuate dan #ssess 3

    2ontrol internal yang dijalankan oleh 2epala Instalasi IT adalah dengan mengecek langsung

    semua instalasi/unit setiap hari. 4adi jika terdapat keluhan dari karya!an mengenai sistem informasi,

    maka 2epala Instalasi IT akan menjalankan metode dan melaporkannya kepada 'irektur &S'

    Sleman. 2ontrol internal dilakukan dengan beberapa cara.

    1) Laporan dari setiap 2epala Instalasi.

    3) engadakan rapat rutin mingguan/bulanan yang dihadiri oleh semua 2epala Instalasi

    5) "valuasi mutu pelayan yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    5/10

    Selain melakukan ketiga cara di atas, 'irektur &S' Sleman dan 2epala Instalasi IT juga

    melakukan review atas laporan bulan yang lalu. %roses review laporan bulanan tersebut dilakukan

    secara berkala ataupun secara insidental tergantung kebutuhan.

    2epala Instalasi IT berpendapat bah!a sistem informasi belum sesuai dengan tujuan rumah

    sakit. amun jika membahas tentang kesesuaian sistem informasi dengan kebutuhan, 2epala

    Instalasi IT menganggap bah!a sistem informasi telah sesuai kebutuhan.

    3.2. Analisis Efe"tifitas# Efisiensi !an $eandalan $iner%a Sistem Informasi !i RS! Sleman

    +abel 3 menunjukkan bah!a capability level mengenai efektifitas, efisiensi, dan keandalan

    sistem informasi berada pada score 5,617869:;5. 2arena score tersebut berada diantara 3,1< 5,,

    berarti score tersebut berada pada capability level yang ketiga ("stablished).

    %roses bisnis mengenai ketiga hal tersebut (kinerja sistem informasi) harus dijalankan

    dengan lebih maksimal. 0al tersebut bertujuan agar kemampuan sistem informasi yang dimiliki, dapat

    berjalan lebih baik. Selain itu, agar prediksi mengenai proses bisnis dapat terealisasikan.

    3.3. Analisis &ing"at $esesuaian Sistem Informasi !engan $e'utuhan di RS! Sleman

    =ambar 1 menunjukkan bah!a capability score kesesuaian sistem informasi dengan

    kebutuhan berada pada level kedua (managed) dengan nilai 1,7555.

    0al tersebut menunjukkan bah!a sistem informasi sudah dikelola dengan baik dan sesuai dengan

    kebutuhan.

    3.4. Analisis $e(uasan Pasien A"an Pela)anan Mengguna"an Sistem Informasi

    %ertanyaan pertama pada kuesioner yang dibagikan kepada pasien terkait dengan

    pengetahuan pasien tentang adanya penggunaan sistem informasi di &S' Sleman.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    6/10

    *erdasarkan pada tabel 5 di atas, dapat dilihat bah!a jumlah pasien yang mengetahui bah!a

    &S' Sleman telah menggunakan sistem informasi lebih dominan. Selanjutnya pada +abel ; dapat

    dilihat bah!a sebanyak 7:,6> pasien tidak puas dengan pelayanan yang memakan !aktu sangat

    lama. Sebanyak 87,6> pasien merasa puas dengan pelayanan di &S' Sleman yang terbilang

    mudah. Sebanyak 1,6> pasien merasa tidak puas dengan proses pelayanan menggunakan sistem

    informasi, kaitannya dengan kecepatan karya!an dalam melayani pasien. amun, secara

    keseluruhan, sebanyak 85,6> pasien menganggap bah!a pelayanan menggunakan sistem informasi

    di &S' Sleman sudah sesuai dengan harapan meskipun pelayanannya masih lambat.

    3.5. "valuasi 0asil #udit

    *erdasarkan hasil revie! !a!ancara, dapat diketahui capability score dari setiap control

    objective, subdomain,dan domain Monitor, Evaluate, and Assess. ntuk lebih jelasnya, dapat dilihat

    pada =ambar 3.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    7/10

    core yang terdapat pada =ambar 3 didapatkan dari penilaian yang mengacu pada

    Capability !evel. +otal dari capability score atas semua control objective adalah 7,. Sedangkanbanyaknya control objectiveyang dimiliki oleh subdomain "#1 adalah . Score tersebut digunakan

    untuk mencari capability score subdomain, hasil perhitungan adalah 1,3. 0asil dari pembagian

    capability score atas semua control objective dengan banyaknya control objective biasa disebut

    dengan Capability score ubdomain. Capability score ubdomainadalah 1,3, yang berarti berada

    pada capability level kedua (per"ormed). #rtinya, &S' Sleman telah menjalankan monitoring,

    namun proses tersebut belum berjalan dengan maksimal sehingga tujuan dari monitoringitu sendiri

    belum tercapai.

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    8/10

    %ada =ambar 5 didapatkan bah!a hasil penjumlahan dari capability score atas semua

    control objectiveadalah 1,. Sedangkan banyaknya control objective yang dimiliki oleh subdomain

    "#3 adalah :. core tersebut digunakan untuk mencari capability score subdomain. 0asil dari

    pembagian capability score atas semua control objective dengan banyaknya control objective adalah

    1,7. core tersebut biasa disebut dengan Capability score atas ubdomain. ntuk lebih jelasnya,

    dapat dilihat pada =ambar ;.

    core yang terdapat pada =ambar ;, berasal dari rata$rata capability score atas controlobjectivesetiap subdomain. 2edua score tersebut akan dijumlahkan dan dibagi dengan banyaknya

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    9/10

    subdomain untuk didapatkan rata$rata atau yang biasa disebut dengan capability score domain. 0asil

    pembagian dari kedua subdomain dengan banyaknya subdomain adalah 1,. core tersebut

    berada pada rentang 1,1< 3,# core tersebut terletak pada rentang score capability level yang

    kedua (Managed). Level ini mencakup hal$hal yang berhubungan dengan pengelolaan (mulai dari

    perencanaan, monitoring, sampai dengan proses evaluasi) yang telah berjalan dengan baik.

    *erdasarkan hasil observasi, revie! kuesioner yang dibagikan kepada karya!an, dapat disimpulkan

    bah!a karya!an menganggap kinerja dari sistem informasi sudah efektif, efisien, dan andal. +erbukti

    bah!a pekerjaan menjadi lebih mudah untuk diselesaikan, beban pekerjaan yang mereka kerjakan

    menjadi semakin ringan, pekerjaan menjadi lebih cepat untuk diselesaikan, memudahkan koordinasi

    antara satu instalasi dengan instalasi lain, menu dalam sistem informasi dapat digunakan dengan

    baik dan maksimal, sistem informasi mudah dan tidak membingungkan dalam pengoperasian, data

    pasien yang telah disimpan langsung dapat diakses oleh seluruh instalasi/unit, dan fungsionalitas

    sistem informasi sudah sesuai dengan kebutuhan.

    4. Penutu(

    *erdasarkan pada hasil analisis hasil audit dan revie! !a!ancara, dapat disimpulkan bah!a

    sistem informasi yang ada belum sesuai dengan tujuan rumah sakit. amun jika berbicara mengenai

    kesesuaian sistem informasi dengan kebutuhan, maka sistem informasi yang ada telah sesuai

    dengan kebutuhan. eskipun telah sesuai dengan kebutuhan, sistem informasi masih memiliki

    kekurangan. 2ekurangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. ?aktor pertama adalah berbelit$

    belitnya menu dalam sistem informasi. ?aktor kedua adalah tidak stabilnya tegangan listrik yang

    membuat komputer dan atau jaringan internet menjadi sering off. Lama off komputer dan ataujaringan internet, tidak hanya dalam hitungan menit, terkadang hingga hitungan jam. *ahkan

    komputer dan atau jaringan internet pernah off sehari penuh. ?aktor ketiga adalah masih berlakunya

    sistem informasi manual (pencatatan data pasien ke dalam buku), dan masih digunakannya rekam

    medik manual atau menggunakan kertas. Sistem informasi manual tersebut membuat karya!an

    harus 3 kali kerja yang otomatis memakan !aktu dan tenaga 3 kali lebih banyak. ?aktor keempat

    adalah belum adanya komitmen dan kurangnya kepatuhan dari beberapa karya!an atas penggunaan

    sistem informasi. eskipun 2epala Instalasi I+ memiliki strategi dan jaminan khusus untuk

    menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi, namun tidak semua masalah yang ada dapat ditangani

    oleh 2epala Instalasi I+. %asalnya, 2epala Instalasi I+ menganggap bah!a faktor penghambat kinerja

    sistem informasi yang menyangkut kelistrikan, ketidakpercayaan, kepatuhan, dan komitmen, bukan

    lagi !e!enang dari 2epala Instalasi I+

    Selanjutnya, rekomendasi yang disarankan kepada &S' Sleman adalah sebagai berikut. 1.

    ulai lebih mengoptimalkan penggunaan sistem informasi dan mengurangi proses manual,

    khususnya dalam urusan pencatatan rekam medis. 3. ulai dipikirkan untuk membuat kebijakan

    mengenai kepatuhan dan komitmen karya!an dalam menjalankan tugas, khususnya dalam

    penggunaan sistem informasi. 5. %erlu adanya pelatihan atas prosedur manual penggunaan sistem

    informasi bagi karya!an. %elatihan tersebut bertujuan untuk membuat karya!an menjadi semakin

    memahami cara menggunakan sistem informasi. Semakin karya!an paham akan penggunaan menu,

  • 5/19/2018 ASI RSUD Sleman Untuk Monotoring Dan Evaluasi

    10/10

    maka semakin cepat pula pelayanan yang diberikan kepada pasien. ;. %erlunya penambahan daya

    dan alat khusus yang digunakan untuk mencegah ketidakstabilan tegangan listrik. 0al tersebut

    bertujuan untuk mengurangi intensitas matinya komputer dan jaringan internet.