hubungan karakteristik perawat terhadap …repository.unjaya.ac.id/859/2/heri...

42
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A.Yani Yogyakarta Disusun Oleh : HERI HARTAWAN NPM. 3210010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2014

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A.Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

HERI HARTAWAN

NPM. 3210010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGANKARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP

KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PAEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

Dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui penelitian ini bukan merupakan tiruan atau

duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah digunakan untuk

mendapat gelar sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta maupun Perguruan Tinggi atau Institusi manapunkecuali bagian yang

sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 11 Juli 2014

Heri Hartawan

NPM. 3210010

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu

Alhamdulillahi Rabbil Aalaamiin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah

SWT Yang Maha Besar, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “HUBUNGANKARAKTERISTIK

PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA‟‟.

Tidak lupa pula sholawat serta salam atas Junjungan Alam Nabi Besar

Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat dan para syuhada yang telah

dengan ikhlas mengorban segala yang dimiliki demi membawa alam ini dari dunia

kegelapan menuju dunia yang terang benderang dengan cahaya iman dan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini.

Penulis merasa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, karya tulis

ilmiah ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis menyampaikan

penghormatan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya serta dengan

penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penulisan karya tulis ilmiah ini, terutama kepada Bapak/Ibu/Saudara yang penulis

hormati, yaitu:

1. Dr. I. Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta yang

telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.

2. Dewi Retno Pamungkas,MNG, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan ijin

selama penyusunan skripsi ini.

3. Dwi Kartika R, M.Kep.,Sp.Kep.MB, selaku penguji Skripsi yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dengan baik sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

4. Maryana,M.Kep, selaku dosen pembimbing I, yang telah dengan baik dan

sungguh-sungguh bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

arahan dan motivasi dalam proses bimbingan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Fredi Erwanto, S.Kep.,Ns, selaku pembimbing II, yang telah dengan baik

membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Kepala Dinas Kesehatan daerah Slemandan Bantul Yogyakarta beserta

jajarannya yang telah ikut serta memberikan data-data yang dibutuhkan dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

7. Kepala RSUD Sleman dan Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta beserta

jajarannya yang senantiasa mengijinkan peneliti untuk melakukan studi

pendahuluan dan penelitian di RSUD Sleman Yogyakarta sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan

dukungan sepenuhnya, semangat dan do‟a sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang sudah ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, ucapan terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya.

Semoga bantuan do‟a dan dukungan yang telah diberikan dalam bentuk

apapun itu, menjadi sebuah kebaikan dan amal sholeh serta mendapat balasan

yang paling baik dari Allah SWT. InsyaAllah…Aamiin Yaa Rabbal Aalaamiin

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa di STIKES A. Yani Yogyakarta dan

dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih membutuhkan

pembenahan, untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk dapat

memberikan saran dan masukan yang sifatnya membangun sehingga bisa menjadi

koreksi dan perbaikan dalam penulisan karya tulis selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Heri Hartawan

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

PERNYATAAN .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x

INTISARI .............................................................................................. xi

ABSTRACT ............................................................................................. xii

PERSEMBAHAN ................................................................................. xiii

MOTO ................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

E. Keaslian Penelitian ............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Keperawatan dan Proses Keperawatan ............. 11

B. Dokumentasi Asuhan Keperawatan .................................. 15

C. Karakteristik Perawat ........................................................ 23

D. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi ................. 27

E. Kerangka Teori .................................................................. 39

F. Kerangka Konsep .............................................................. 40

G. Hipotesis ............................................................................ 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ......................................................... 41

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 41

C. Populasi dan Sampel .......................................................... 41

D. Variabel Penelitian ............................................................. 42

E. Definisi Operasional........................................................... 43

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................. 44

G. Validitas dan Reliabilitas ................................................... 48

H. Analisa dan Model Statistik .............................................. 50

I. Etika Penelitian .................................................................. 52

J. Jalannya Penelitian ............................................................. 53

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................. 55

B. Pembahasan ........................................................................ 62

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 69

B. Saran ................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Definisi Operasional ............................................................. 43

Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan .......................................... 45

Tabel 3. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ............................. 51

Tabel 4. Distribusi Prekuensi Perawat Berdasarkan Umur di Ruang

ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati

Bantul Tahun 2014 ............................................................... 56

Tabel 5. Distribusi Prekuensi Perawat Berdasarkan Masa Kerja

di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul Tahun 2014 ............................................... 57

Tabel 6. Distribusi Prekuensi Perawat Berdasarkan Pendidikan

di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul Tahun 2014 ............................................... 57

Tabel 7. Distribusi Prekuensi Perawat Berdasarkan Perngetahuan

di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul Tahun 2014 ............................................... 57

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan di Ruang ICU RSUD Sleman dan

ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 ....... 58

Tabel 9. Tabulasi Silang dan Hasil UjiSpearmanRank Hubungan

Umur Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan di Ruang ICU RSUD Sleman dan

ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 ........ 59

Tabel 10. Tabulasi Silang dan Hasil UjiSpearmanRankHubungan

Masa Kerja Perawatdengan Kelengkapan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang

ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati

Bantul Tahun 2014 ............................................................... 60

Tabel 11. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Spearman Rank Hubungan

Pendidikan Perawatdengan Kelengkapan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati

Bantul Tahun 2014 ................................................................ 61

Tabel 12. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Spearman Rank Hubungan

Pengetahuan Perawatdengan Kelengkapan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati

Bantul Tahun 2014 ............................................................... 62

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.Kerangka Teori ....................................................................... 39

Gambar 2. Kerangka Konsep ................................................................ 40

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 2. Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4. Lembar Penjelasan Responden

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 6. Kuesioner Penelitian

Lampiran 7. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 8. Instrumen Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Lampiran 9. Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 10. Jadwal Kegiatan Bimbingan Skripsi

Lampiran 11. Data Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 12. Data Hasil Penelitian

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

YOGYAKARTA

Hartawan1, Maryana

2, Erwanto

3

INTISARI

Latar Belakang: Dokumentasi keperawatan yang tidak lengkap dapat menjadi

permasalahan di rumah sakit sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas

pelayanan. Menurut Ikayanti (2012), perawat yang pendokumentasiannya kurang

(61,9%), sedang (23,81%) dan baik (14,29%).

Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara karakteristik perawat terhadap

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ICU RSUD Sleman dan

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional

dengan desain penelitian deskriptif analitik dan jumlah sampel 30 orang. Teknik

analisis yang digunakan adalah Spearman Rank.

Hasil Penelitian: Karakteristik perawat di ruang ICU RSUD Sleman dan

Panembahan Senopati Bantul adalah berumur 31-40 tahun (50%),masa kerja 6-10

tahun (66,7%), berpendidikan D3 (66,7%) dan memiliki pengetahuan kategori

cukup (56,7%). Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan kategori

baik (50%). Hasil uji korelasi Spearman Rankhubungan umur dengan

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan diperoleh (p=0,000), masa

kerja (p=0,000), pendidikan (p=0,002) dan pengetahuan (p=0,000).

Kesimpulan:Terdapat hubungan umur, masa kerja, pendidikan dan pengetahuan

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang ICU RSUD

Sleman dan Panembahan Senopati Bantul.

Kata Kunci: Karakteristik perawat, kelengkapan pendokumentasian, gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

1Mahasiswa PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2Dosen Politeknik Kesehatan Yogyakarta

3Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

THE RELATION BETWEEN NURSES’S CHARACTERISTICS AND

NURSING CARE DOCUMENTING COMPLETENESS TO PATIENTS

WITH OXIGENATION NEED FULFILMENT DISORDER IN

INTENSIVE CARE UNIT OF SLEMAN GENERAL

HOSPITAL AND BANTUL PANEMBAHAN

SENOPATI GENERAL HOSPITAL

YOGYAKARTA

Hartawan1, Maryana

2, Erwanto

3

ABSTRACT

Background: Uncomplete nursing documentation may contribute to problems in

hospitals which in turn may also lead to negative influences to service quality.

Referring to Ikayanti (2012), nurses with poor documenting (61,9%), medium

(23,81%) and good (14,29%).

Objective: To find out the relation between nurses‟s characteristics and nursing

care documenting completeness to patients with oxygenation need fulfilment

disorder in the Intensive Care Unit of Sleman General Hospital and Bantul

Panembahan Senopati General Hospital Yogyakarta.

Methods: This research design used cross sectional with analytical descriptive

research design and 30 persons as samples. Analysis technique was Spearman

Range.

Results:The nurse‟s characteristics who were in charge in the Intensive Care Unit

of Sleman General Hospital and Bantul Panembahan Senopati General Hospital

were; 31 to 40 years old (50%), 6 to 10 years of working term (66,7%), held

Diploma III degree (66,7%), and had knowledge of medium category (56,7%).

Nursing Care Documenting Completeness was in good category (50%). The result

of Spearman Range corelation test; the relation between age and Nursing Care

Documenting completeness took the value (p=0,000), working term (p=0,000),

education (p=0,002), and knowledge (p=0,000).

Conclusion:There was a relation between age, working term, education, and

knowledge and Nursing Care Documenting Completeness in the Intensive Care

Unit of Sleman General Hospital and Bantul Panembahan Senopati General

Hospital.

Keywords:Nurse‟s characteristics, Documenting Completeness, Oxygenation

Need Fulfilment Disorder.

1Student of Nursing Study Program of STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta 2Lecturer of Politeknik Kesehatan Yogyakarta

3Lecturer of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan sehingga pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi pasien

khususnya untuk penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit. Upaya

pelayanan kesehatan tersebut mencakup upaya peningkatan, pencegahan,

pengobatan, dan pemulihan kesehatan yang harus dilaksanakan secara

menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan perlu adanya kerja sama antara

pemerintah dengan masyarakat dalam penerapannya yang harusdidukung oleh

sumber daya kesehatan (Depkes RI, 2010). Pelayanan keperawatan di masa

mendatang memberikan consumer mindedterhadap pelayanan yang diterima. Hal

tersebut didasarkan pada “trends” perubahan saat ini dan persaingan yang

semakin ketat. Perawat diharapkan dapat mendifinisikan, mengimplementasikan,

dan mengukur perbedaan bahwa praktik keperawatan dapat sebagai indikator

terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang profesional di

masa depan (Nursalam, 2008).

Menurut Dermawan (2012), pelayanan keperawatan merupakan pelayanan

profesional dari pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara

berkelanjutan selama masa perawatan pasien. Dengan demikian pelayanan

keperawatan memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan

kualitas pelayanan di sarana pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas pelayanan

di sarana pelayanan kesehatan tidak terlepas dari tugas perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan antara lain: mengkaji kebutuhan pasien;

merencanakan tindakan keperawatan; melaksanakan rencana tindakan;

mengevaluasi hasil asuhan keperawatan; dan mendokumentasikan asuhan

keperawatan.

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data

untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan

keperawatan, dan penilaian keperawatan disusun secara sistematis, valid dan dapat

dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali, 2009). Dokumentasi

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

asuhan keperawatan juga menjadi hal yang penting sebagai alat bukti tanggung

jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Perawat

profesional dihadapkan pada suatu tuntutan tanggung jawab yang lebih tinggi dan

tanggung gugat setiap tindakan yang dilaksanakan dari berbagai kemungkinan

masalah yang dialami pasien baik masalah kepuasan maupun ketidakpuasan

terhadap pelayanan yang diberikan. Intervensi keperawatan yang diberikan kepada

klien harus dihindari dari kesalahan-kesalahan (negligence) dengan melakukan

pendekatan proses keperawatan serta pendokumentasian yang akurat dan benar

(Nursalam, 2008).

Dokumentasi keperawatan memiliki enam pedoman penting yang harus

diikuti yaitu dasar faktual, keakuratan, kelengkapan, keterkinian, organisasi dan

kerahasiaan. Pada kelengkapan, informasi di dalam laporan harus lengkap,

mengandung informasi singkat, dan lengkap tentang perawatan klien. Data

singkat mudah dipahami, catatan panjang sulit untuk dibaca, catatan tidak jelas

atau dengan singkatan dapat memberikan kesan bahwa asuhan keperawatan

dilakukan dengan terburu-buru atau tidak lengkap (Potter & Perry, 2005).

Fenomena rendahnya pengisian dokumentasi asuhan keperawatan sebanyak

50% disebabkan lemahnya pemahaman perawat dalam pengisian dokumentasi

asuhan keperawatan. Kurangnya pendokumentasian keperawatan sebanyak 60%

disebabkan karena banyaknya tidak tahu data apa saja harus dimasukkan dan

bagaimana cara dokumentasi benar. Dokumentasi keperawatan yang tidak lengkap

dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan catatan asuhan

keperawatan dapat menjadi permasalahan di rumah sakit sehingga mempengaruhi

mutu dan kualitas pelayanan (Hariyati, 2002 citSumarsih, 2012).

Dari hasil prasurvei tentang pendokumentasian asuhan keperawatan di

instalasi rawat inap BPRSUD Kota Salatiga oleh Martini tahun 2006, didapatkan

hasil dari 302 rekam medik yang masuk di bagian sub bidang rekam medik dapat

diperoleh informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan kurang

lengkap dalam penulisannya meliputi pengkajian 55%, diagnosa keperawatan

55%, perencanaan keperawatan 54%, tindakan keperawatan 55% dan evaluasi

tindakan keperawatan 57%.

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Berdasarkan hasil penelitian Ikayanti (2012) di ruang perinatal RSUD

Panembahan Senopati Bantul didapatkan karakteristik responden berjumlah 21

orang perawat dengan usia responden paling banyak berada pada rentang usia 26-

30 tahun yaitu sebanyak 11 orang (52,38%), tingkat pendidikan terbanyak adalah

DIII keperawatan yaitu sebanyak 19 perawat (90,4%) dan masa kerja perawat

sebagian besar masih kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 9 orang (42,86%). Hasil

pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang perinatal RSUD Panembahan

Senopati Bantul, perawat yang melaksanakan pendokumentasian kurang sebanyak

13 orang (61,9%), sedang sebanyak 5 orang (23,81%), dan baik sebanyak 3 orang

(14,29%).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ICU RSUD Sleman

pada tanggal 30 Maret 2014 didapatkan hasil jumlah perawat ruang ICU sebanyak

14 perawat. Empat perawat diantaranya adalah berjenis kelamin laki-laki dan

sepuluh perawat berjenis kelamin perempuan dengan latar belakang pendidikan

rata-rata DIII keperawatan. Usia perawat dari yang terendah/termuda 26 tahun dan

yang tertinggi/tertua 45 tahun dengan masa kerja yang bervariasi antara 3 tahun

sampai 10 tahun. Hasil survei kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

dengan menggunakan pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan

(instrumen A) dari Depkes RI pada 3 rekam medis pasien didapatkan prosentase

hasil sebagai berikut: pada aspek Pengkajian 66,7%; Diagnosa

keperawatan33,33%; Perencanaan keperawatan 77,8%; Tindakan keperawatan

50%; Evaluasi tindakan keperawatan 100% dan Catatan asuhan keperawatan

73,33%.

Hasil studi pendahuluan di ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul pada

tanggal 11 April 2014, didapatkan hasil jumlah perawat di ruang ICU sebanyak 16

perawat. Tiga perawat diantaranya adalah berjenis kelamin laki-laki dan tiga belas

perawat berjenis kelamin perempuan dengan latar belakang pendidikan rata-rata

DIII keperawatan. Usia perawat dari yang terendah/termuda 25 tahun dan yang

tertinggi/tertua 49 tahun. Hasil survei tentang kelengkapan dokumentasi asuhan

keperawatan dengan menggunakan instrumen A pada 3 rekam medis pasien

didapatkan prosentase hasil sebagai berikut: pengkajian 75%, diagnosa

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

keperawatan 44,44%, perencanaan keperawatan 83,33%, tindakan keperawatan

50%, evaluasi tindakan keperawatan 100% dan catatan asuhan keperawatan 80%.

Pendokumentasian adalah suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit

pasien pada saat lampau dan sekarang dalam bentuk tulisan yang menggambarkan

asuhan keperawatan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi

yang mengidentifikasi masalah, diagnosa keperawatan dan medik, respon pasien

terhadap asuhan keperawatan yang diberikan dan respon terhadap pengobatan

serta berisi beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan

dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan membantu komunikasi

antara sesama perawat maupun disiplin ilmu lain dalam rencana keperawatan

(Dermawan, 2012).

Rencana keperawatan disusun berdasarkan masalah yang terjadi, kemudian

dilaksanakan dengan mempertimbangkan keunikan dari klien sebagai manusia

yang holistik. Melihat situasi dan kondisi tempat pelayanan kesehatan yang ada,

evaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan dari tindakan yang sudah dikerjakan. Melihat begitu pentingnya

pendekatan penyelesaian masalah ini, proses keperawatan menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang profesional (Rohmah & Saiful

2012).

Manusia sebagai mahluk holistik merupakan mahluk yang utuh atau paduan

dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Manusia tersusun atas sistem

organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir,

tumbuh kembang, hingga meninggal. Manusia sebagai mahluk psikologis

mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan

kemampuan berfikir serta kecerdasan. Manusia sebagai makhluk sosial perlu

hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan

tuntutan hidup. Manusia sebagai mahluk spiritual memiliki keyakinan, pandangan

hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya

(Hidayat, 2009).

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang dikenal

dengan “Hierarki Maslow”. Lima kebutuhan dasar Maslow disusun berdasarkan

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu penting, adapun

kebutuhan yang dimaksud meliputi: kebutuhan fisiologi; kebutuhan keamanan dan

keselamatan; kebutuhan cinta dan memiliki; kebutuhan harga diri dan kebutuhan

aktualisasi diri. Kebutuhan dasar secara fisiologi merupakan kebutuhan yang

harus terpenuhi diantaranya adalah kebutuhan oksigenasi (Andarmoyo, 2012).

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar yang paling vital dalam

kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting di dalam proses

metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna

bagi tubuh, salah satunya kematian. Berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk

menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik (Mubarak & Chayani,

2007).

Pemberian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara

memberikan oksigen ke dalam paru melalui saluran pernapasan dengan

menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat dilakukan

melalui beberapa cara yaitu melalui kanula nasal dan masker dengan tujuan

memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia dengan beberapa

masalah kebutuhan oksigenasi yang sering ditemukan seperti tachypnea,

bradypnea, dyspnea, orthopnea, hipoventilasi dan hiperventilasi (Hidayat, 2009).

Agar dapat menghadapi klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi, perawat perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik

tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan. Pengetahuan danpemahaman

tentang fungsi-fungsidasar sistem pernapasan ini penting untuk mengatasi

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang sering ditemukan oleh

paraperawat di klinik (Muttaqin, 2008).

Dari data pencatatan jumlah pasien yang masuk ruang ICU RSUD Sleman

sejak bulan Desember 2013-Februari 2014 tercatat sebanyak 63 pasien dan

pencatatan jumlah pasien di ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul sejak bulan

Januari-Maret 2014 tercatat sebanyak 111 pasien mengalami gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya gangguan irama/frekuensi

pernapasan, insufisiensi pernapasan, hipoksia, obstruksi jalan napas dan

pertukaran gas. Dokumentasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

pemenuhan kebutuhan oksigenasi dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.

Berdasarkan hasil persentase kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan dan jumlah pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi yang tinggi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi di ICU RSUD Sleman dan Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan bahwa masalah

penelitiannya adalah:“Adakah hubungan karakteristik perawat terhadap

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ICU RSUD Sleman dan

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara karakteristik perawat terhadap kelengkapan

pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ICU RSUD Sleman dan Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik perawat yang meliputi umur, masa kerja,

tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap kelengkapan

pendokumentasian asuhan keperawatan.

b. Mengetahui kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

D. Manfaat Penelitian

Harapan peneliti bahwa dengan penelitian ini nantinya akan bermanfaat

bagi semua pihak meliputi:

1. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan

sebagai masukan pada ilmu pengetahuan dan dikembangkan dalam ilmu

praktik keperawatan khususnya mengenai kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi.

2. Manfaat secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Institusi Rumah Sakit

Dapat mengevaluasi kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi dan bahan pertimbangan untuk memperbaiki

profesionalisme kerja dalam menghadapi tuntutan perkembangan

pelayanan dan persaingan.

b. Institusi Pendidikan Kesehatan

Memberi informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang bisa

digunakan sebagai bahan pustaka.

c. Peneliti lain

Sebagai bahan masukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya

khususnya bidang keperawatan, menambah pengetahuan, khususnya

penelitian mengenai hubungan karakteristik perawat terhadap

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

E. Keaslian Penelitian

1. Ana Zakiyah (2011) dengan judul “Hubungan Sikap Dan Karakteristik Perawat

Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum

Sidoarjo”. Desain penelitian ini adalah cross sectional, karena variabel bebas

dan variabel terikat diamati pada saat yang bersamaan. Populasi penelitian ini

adalah perawat pelaksana yang bertugas di rawat inap RSUD Sidoarjo

berjumlah 107 dan dokumentasi keperawatan yang ada di status pasien.

Instrumen yang digunakan pada variabel karakteristik perawat (umur, jenis

kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan) dan variabel sikap adalah kuesioner

yang telah dirancang. Sedangkan variabel pendokumentasian asuhan

keperawatan menggunakan instrumen C dari Depkes tahun 2005. Hasil

penelitian menunjukkan ada hubungan antara sikap (p=0,044) dan tingkat

pendidikan perawat (p=0,029) dengan pendokumentasian asuhan keperawatan,

sedangkan usia, jenis kelamin dan masa kerja tidak terdapat hubungan.

Persamaan pada penelitian ini adalah variabel dependen yaitu

pendokumentasian asuhan keperawatan dan desain penelitian cross-sectional.

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada jumlah responden dan

instrumen yang digunakan untuk pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu

instrumen C dari Depkes. Sedangkan peneliti menggunakan instrumen A dari

Depkes.

2. Nur Aini (2013) dengan judul “Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di IRNA RSUD Kanjuruhan

Kapanjen Malang”. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan

pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan data dengan menggunakan

total sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Januari-7 Februari 2013

dengan jumlah sampel 40 orang. Analisis hubungan antar variabel dengan

menggunakan uji ststistika Spearmendengan nilai α = 0,024. Hasil penelitian

ini menunjukkan nilai Correlation Coefficientsebesar 0,362 dn nilai p = 0,05

yang artinya H1 diterima dan dinyatakan terdapat hubungan antara beban kerja

dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di irna RSUD Kanjuruhan

Kapanjen Malang.

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

Persamaan pada penelitian ini adalah variabel dependen yaitu

pendokumentasian asuhan keperawatan, rancangan penelitian cross-sectional

dan tehnik sampling yaitu total sampling.

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada jumlah sampel dan variabel

indevendent yaitu beban kerja. Sedangkan peneliti pada variabel indevenden

yaitu karakteristik perawat.

3. Martini (2007) dengan judul penelitian “Hubungan Karakteristik Perawat,

Sikap, Beban Kerja, Supervisi Dengan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan di Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga”. Penelitian ini merupakan

penelitian eksplanatory survey dengan menggunakan dua pendekatan

kuantitatif dan kualitatif, sedangkan waktu pengumpulan data secara cross

sectional. Subjek penelitian 8 kepala bangsal dan 56 orang perawat pelaksana.

Pengukuran supervisi dengan wawancara mendalam yang selanjutnya

dilakukan content analisis, untuk pengukuran karakteristik, sikap, beban kerja,

dan fasilitas pengambilan sampelnya secara proporsif dengan analisis

kuantitatif. Pengolahan data penelitian dengan tehnik deskriptif dan analitik

dengan uji korelasi Rank Sperman. Hasil analisis menunjukkan pengetahuan

perawat 52% yang mempunyai pengetahuan baik p=0,0001. Sikap yang baik

mencapai 57% p= 0,000. Beban kerja sedang 37% p=0,011. Format tersedia

61% p= 0,001. Standar asuhan keperawatan tersedia 59% p=0,001 serta hasil

pendokumentasian asuhan keperawatan pengkajian 43%, diagnosa 29,6%,

perencanaan keperawatan 29,8%, tindakan 57,8%, evaluasi 53,4%, catatan

asuhan keperawatan 69%. Hasil analisis statistik untuk variabel pengetahuan,

sikap, beban kerja serta fasilitas ada berhubungannya dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan, sedangkan untuk variabel umur, masa

kerja dan pendidikan tidak ada hubungan.

Persamaan pada penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan

karakteristik perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan dan

rancangan penelitian yaitu cross sectional.

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada pengambilan sampel, yaitu

secara proporsif dengan analisis kuantitatif. Sedangkan peneliti menggunakan

total sampling.

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. RSUD Sleman

RSUD Sleman merupakan Rumah Sakit milik pemerintah Daerah

Kabupaten Sleman. Saat ini RSUD Sleman merupakan Rumah Sakit tipe

B Non Pendidikan berdasarkan SK Menkes RI No. 1613/ Menkes/ SK/

XII, 2003 tertanggal 10 Desember 2013. Pelayanan yang tersedia di

RSUD Sleman meliputi pelayanan medis (Instalasi Gawat Darurat/ IGD,

Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral/ IBS

dn Pelayanan Hemodialisa), pelayanan penunjang medis dan pelayanan

penunjang non medis. Instalasi rawat inap salah satunya ruang ICU

(Intensiv Care Unit) memiliki kapasitas perawatan pasien yang terdiri

dari 4 tempat tidur pasien dengan remot kontrol/ elektrik. 3 tempat tidur

pasien non isolasi dan 1 tempat tidur pasien isolasi. Tempat tidur yang

satu dengan yang lain dipisahkan dengan tirai dan ruangan dilengkapi

dengan pendingin ruangan/ AC. Ruang ICU memiliki 1 ruang perawat, 1

ruang kamar mandi, 1 ruang konsul perawat dengan keluarga pasien dan

1 ruang ganti perawat. Alat-alat kesehatan di ruang ICU sudah tersedia

seperti lemari obat-obatan emergensi, BSM, Ventilator, Syring pump,

Infus Pump dan lain-lain. Perawat ruang ICU dalam melakukan

pendokumentasian asuhan keperawatan masih menggunakan media

buku/lembaran dokumentasi, tetapi dalam mengerjakan tugas lain sudah

menggunakan media komputer.

b. RSUD Panembahan Senopati Bantul

RSUD Panembahan Senopati Bantul terletak di Jl. Dr. Wahidin

Sudiro Husodo Bantul yang saat ini merupakan Rumah Sakit tipe B

dengan kapasitas tempat tidur ruang rawat inap 289 tempat tidur.

Pelayanan yang tersedia di RSUD Panembahan Senopati Bantul meliputi

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

pelayanan Gawat Darurat/ IGD, pelayanan poli klinik rawat jalan,

pelayanan poli sore, pelayanan rawat inap, pelayanan bedah sentral

(elektif dan emergency) dan pelayanan rehabilitasi medik. Pelayanan

rawat inap salah satunya ruang ICU (Intensiv Care Unit)

memiliki kapasitas perawatan pasien yang terdiri dari 6 tempat tidur

pasien dengan remot kontrol/ elektrik. 4 tempat tidur pasien non isolasi

dan 2 tempat tidur pasien isolasi. Tempat tidur pasien yang satu dengan

yang lain dipisahkan dengan tirai dan ruangan dilengkapi dengan

pendingin ruangan/ AC. Ruang ICU memiliki 1 ruang perawat, 1 ruang

kamar mandi, 1 ruang konsul perawat dengan keluarga pasien, 1 ruang

dapur dan 1 ruang ganti perawat. Alat-alat kesehatan di ruang ICU sudah

tersedia seperti lemari obat-obatan emergensi, BSM, Ventilator, Syring

pump, Infus Pump dan lain-lain. Perawat ruang ICU dalam melakukan

pendokumentasian asuhan keperawatan masih menggunakan media

buku/lembaran dokumentasi, tetapi dalam mengerjakan tugas lain sudah

menggunakan media komputer.

2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik perawat yang meliputi umur, masa

kerja,tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap kelengkapan

pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang ICU RSUD Sleman dan ICU

RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Umur di Ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Umur

20-30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

> 50 tahun

5

15

10

0

16,7

50,0

33,3

0

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer, 2014

Tabel 4 menunjukkan sebagian besar perawat berumur 31-40 tahun (50%)

dan sebagian kecil berumur 20-30 tahun (16,7%).

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Masa Kerja di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Masa kerja

1-5 tahun

6-10 tahun

11-15 tahun

16-20 tahun

> 20 tahun

3

14

5

4

4

10,0

46,7

16,7

13,3

13,3

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer, 2014

Tabel 5 menunjukkan sebagian besar perawat memiliki masa kerja 6-10 tahun

(46,7%) dan sebagian kecil memiliki masa kerja 1-5 tahun (10%).

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Pendidikan di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Pendidikan

SPK

D3

S1

1

20

9

3,3

66,7

30,0

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer, 2014

Tabel 6 menunjukkan pendidikan perawat sebagian besar adalah D3 (66,7%)

dan sebagian kecil berpendidikan SPK (3,3%).

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Pengetahuan di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Pengetahuan

Baik

Cukup

Kurang

9

17

4

30,0

56.7

13,3

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer, 2014

Tabel 7 menunjukkan pengetahuan tentang kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan sebagian besar adalah cukup (56,7%) dan sebagian kecil

kurang (13,3%).

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

3. Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi

Hasil penelitian terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan di ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul Tahun 2014 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Pendokumentasian AsuhanKeperawatan

di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun

2014

Frekuensi Prosentase

(%)

Baik 48 53,3

Sedang 38 42,2

Kurang 4 4,4

Jumlah 90 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Tabel 8 menunjukkan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan

pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar

adalah baik (53,3%) dan sebagian kecil adalah kurang (4,4%).

4. Hubungan Karakteristik Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

a. Hubungan Umur Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Tabulasi silang dan hasil uji Spearman Rank hubungan umur perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 disajikan

pada tabel berikut:

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

Tabel 9. Tabulasi Silang dan Hasil UjiSpearman Rank Hubungan Umur Perawat

dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 Kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan

Total r p-

Umur Baik Sedang Kurang value

f % F % f % f %

20-30 tahun 2 2,2 11 12,2 2 2,2 15 16,7

31-40tahun 25 27,8 20 22,2 0 0 45 50,0 0,376 0,000

41-50 tahun 21 23,3 7 7,8 2 2,2 30 33,3

Total 48 53,3 38 42,2 4 4,4 90

Sumber: Data Primer, 2014.

Tabel 9menunjukkan sebagian besar perawat berumur 31-40 tahun memiliki

kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan kategori baik (27,8%).

Perawat berumur 41-50 tahun sebagian besar memiliki

kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan kategori baik (23,3%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Spearman

Rankseperti disajikan pada tabel 9, diperoleh p-value sebesar 0,000<

(0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan umur perawat dengan

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD Sleman

dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Nilai koefisien korelasi

sebesar 0,376 menunjukkan keeratan hubungan umur perawat dengan

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah “Rendah”

karena terletak pada rentang koefisien korelasi 0,20-0,399.

b. Hubungan Masa Kerja Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Tabulasi silang dan hasil ujiSpearman Rankhubungan masa kerja

perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

disajikan pada tabel berikut:

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

Tabel 10. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Masa

Kerja Perawatdengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tahun 2014 Kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan

Total r p-

Masa kerja Baik Sedang Kurang value

f % F % F % F %

1-5 tahun 2 2,2 5 5,6 2 2,2 9 10,0

6-10 tahun 20 22,2 22 24,4 0 0 42 46,7 0,386 0,000

11-15 tahun 4 4,4 9 10,0 2 2,2 15 16,7

16-20 tahun 11 12,2 1 1,1 0 0 12 13,3

> 20 tahun 11 12,2 1 1,1 0 0 12 13,3

Total 48 53,3 38 42,2 4 4,4 90 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Tabel 10 menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki masa kerja 6-

10 tahun memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan

kategori sedang (24,4%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasiSpearman

Rankseperti disajikan pada tabel 10, diperoleh p-value sebesar 0,000<

(0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan masa kerja perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Nilai koefisien

korelasi sebesar 0,386 menunjukkan keeratan hubungan masa kerja perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah

“Rendah” karena terletak pada rentang koefisien korelasi 0,20 – 0,399.

c. Hubungan Pendidikan Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Tabulasi silang dan hasil ujiSpearman Rank hubungan pendidikan

perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

disajikan pada tabel berikut:

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

Tabel 11. Tabulasi Silang dan Hasil UjiSpearman Rank Hubungan Pendidikan

Perawatdengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang

ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014 Kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan Total r p-

Pendidikan Baik Sedang Kurang value

f % F % f % F %

SPK 0 0 1 1,1 2 2,2 3 3,3

D3 27 30,0 31 34,4 2 2,2 60 66,

7

0,325 0,002

S1 21 23,3 6 6,7 0 0 27 30,

0

Total 48 53,3 38 42,2 4 4,4 90 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Tabel 11 menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki pendidikan

D3 memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan kategori

sedang (34,4%). Perawat dengan pendidikan S1 sebagian besar memiliki

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawata kategori baik (23,3%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasiSpearman

Rankseperti disajikan pada tabel 11, diperoleh p-value sebesar 0,002<

(0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan pendidikan perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Nilai koefisien

korelasi sebesar 0,325 menunjukkan keeratan hubungan pendidikan perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah

“Rendah” karena terletak pada rentang koefisien korelasi 0,20 – 0,399.

d. Hubungan Pengetahuan dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Tabulasi silang dan hasil ujiSpearman Rank hubungan pengetahuan

perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU

RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

disajikan pada tabel berikut:

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

Tabel 12. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Spearman Rank Hubungan

Pengetahuan Perawatdengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan di Ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul Tahun 2014 Kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan

Total r p-

Pengetahuan Baik Sedang Kurang value

F % F % F % f %

Baik 24 26,7 3 3,3 0 0 27 30,0

Cukup 23 25,6 26 28,9 2 2,2 51 56,7 0,532 0,000

Kurang 1 1,1 9 10,0 2 2,2 12 13,3

Total 48 53,3 38 42,2 4 4,4 90 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Tabel 12menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki pengetahuan

cukup memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan

kategori sedang (28,9%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasiSpearman

Rankseperti disajikan pada tabel 12, diperoleh p-value sebesar 0,000<

(0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Nilai koefisien

korelasi sebesar 0,532 menunjukkan keeratan hubungan pengetahuan

perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di

ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul

adalah “Sedang” karena terletak pada rentang koefisien korelasi 0,40 –

0,599.

B. Pembahasan

1. Hubungan Umur Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Hasil tabulasi silang menunjukkan sebagian besar perawat berumur 31-

40 tahun memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan

kategori baik. Perawat berumur 41-50 tahun sebagian besar memiliki

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan kategori baik. Hasil

perhitungan statistik menggunakan uji korelasiSpearman Rank menunjukkan

adanya hubungan umur perawat dengan kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi di ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul. Hasil penelitian ini berbeda dengan Zakiyah (2011) yang

menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan pendokumentasian

asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Sidoarjo.

Secara fisiologis pertumbuhan dan perkembangan seseorang dapat

digambarkan dengan pertambahan umur, peningkatan umur diharapkan

terjadi pertambahan kemampuan motorik sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan sesorang pada titik tertentu akan

terjadi kemunduran akibat faktor degenerative (Notoatmodjo, 2010). Menurut

Dariyo (2003), puncak karir bisa dicapai di usia dewasa muda akhir yaitu

sekitar usia 40 tahun. Pada rentang usia tersebut seseorang dianggap telah

cukup matang, bijaksana dan secara psikososial kerap kali dianggap lebih

mampu menyelesaikan tugas-tugas sosial dan lebih bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya.

Menurut Timpe (2000), dewasa adalah salah satu ciri individu yang

produktif, seseorang dikatakan dewasa jika mempunyai tanggung jawab yang

besar, mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada dirinya, percaya

diri, dapat belajar dari pengalaman dan mempunyai ambisi yang sehat.

Menurut Siagian (2002), umur terkait dengan kedewasaan dalam melakukan

pekerjaan maupun kematangan psikologisnya, semakin lanjut umur seseorang

maka semakin meningkat kematangan psikologisnya dan kedewasaan dalam

menyelesaikan pekerjaan. Dengan demikian, perawat yang mempunyai usia

lebih tua umumnya lebih bertanggung jawab dan lebih teliti dibanding dengan

usia muda, hal ini kemungkinan disebabkan usia yang lebih muda kurang

berpengalaman.

2. Hubungan Masa Kerja Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

Oksigenasi

Hasil tabulasi silang menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki

masa kerja 6-10 tahun memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan

keperawatan kategori sedang. Hasil perhitungan statistik menggunakan uji

korelasiSpearman Rank menunjukkan ada hubungan masa kerja perawat

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD

Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hasil penelitian ini

berbeda dengan Zakiyah (2011) yang menunjukkan tidak ada hubungan

antara masa kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah

Sakit Umum Sidoarjo.

Menurut Notoatmodjo (2007) seseorang akan mencapai kepuasan

tertentu bila sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Semakin

lama karyawan bekerja mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan

mereka sehingga kinerja mereka juga akan meningkat. Siagian (2002), masa

kerja adalah jangka waktu yang dibutuhkan seseorang dalam bekerja sejak

mulai masuk dalam lapangan pekerjaan, semakin lama seseorang bekerja

semakin terampil dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal

yang sama diungkapkan oleh Robbin (2003) yang menyatakan bahwa masa

kerja sangat penting karena dapat mencerminkan tingkat kemampuan akhir

yang dicapai seseorang. Bachori (2006) juga mengatakan masa kerja

merupakan salah satu alat ukur yang dapat mempengaruhi kemampuan

seseorang bekerja, dapat mengetahui telah berapa lama seseorang bekerja dan

kita dapat menilai sejauh mana pengalamannya.

Menurut Anwar (2007), masa kerja yang lama akan cenderung membuat

seseorang betah dalam sebuah organisasi. Hal ini disebabkan karena telah

beradaptasi dengan lingkungan yang cukup lama sehingga akan merasa

nyaman dalam pekerjaannya. Semakin lama seseorang bekerja maka tingkat

prestasi akan semakin tinggi, prestasi yang tinggi didapat dari perilaku yang

baik. Hasil penelitian Jansson (2010) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pendokumentasian menunjukkan bahwa perawat dengan masa

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

kerja yang lama cendrung melakukan pendokumentasian dengan baik.

Semakin lama seseorang bekerja, kecakapan akan semakin baik karena dapat

menyesuaikan diri dengan pekerjaannya. Seseorang akan mencapai kepuasan

tertentu bila sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Semakin

lama karyawan bekerja, mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan

mereka.

3. Hubungan Pendidikan Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Hasil tabulasi silang menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki

pendidikan D3 memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan keperawatan

kategori sedang. Perawat dengan pendidikan S1 sebagian besar memiliki

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawata kategori baik. Hasil

perhitungan statistik menggunakan uji korelasiSpearman Rankmenunjukkan

ada hubungan pendidikan perawat dengan kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi di ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan

Senopati Bantul. Hasil penelitian ini sesuai denganZakiyah (2011) yang

menunjukkan ada hubungan antara pendidikan perawat dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Sidoarjo.

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang berpendidikan tinggi akan lebih

rasional dan kreatif serta terbuka dalam menerima adanya bermacam usaha

pembaharuan (Notoatmodjo, 2007). Sehingga semakin tinggi pendidikan

perawat maka kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan juga akan

semakin baik. Asmadi (2008) juga mengatakan pola pikir berpengaruh

terhadap perilaku sesorang dengan kata lain pola pikir seseorang yang

berpendidikan rendah akan berbeda dengan pola pikir seseorang yang

berpendidikan tinggi. Pendidikan keperawatan mempunyai pengaruh besar

terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan perawat yang berpendidikan

tinggi akan memberi pelayanan yang optimal.

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

Menurut Hasibuan (2007), proses pendidikan merupakan suatu

pengalaman yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas

kepribadian seseorang, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan

semakin besar motivasinya untuk memanfaatkan pengetahuan dan

keterampilannya. Pendidikan yang dicapai seseorang diharapkan menjadi

faktor determinan produktifitas antara lain knowledge, skills, abilities,

attitude dan behavior yang cukup dalam menjalankan aktifitas pekerjaan.

Siagian (2002), menjelaskan bahwa pendidikan menyangkut kemampuan

intelektual yang berkaitan dengan kemampuan individu menyelesaikan tugas

dalam pekerjannya. Pendidikan merupakan suatu pengalaman untuk

meningkatkan kemampuan dan kualitas seseorang, sehingga semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula keinginan untuk

menerapkan atau mengaplikasikan kemampuannya dalam bekerja.

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

pendidikan perawat semakin lengkap dalam penulisan dokumentasi asuhan

keperawatan.

4. Hubungan Pengetahuan dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi

Hasil tabulasi silang menunjukkan sebagian besar perawat yang memiliki

pengetahuan cukup memiliki kelengkapanpendokumentasian asuhan

keperawatan kategori sedang (28,9%). Hasil perhitungan statistik

menggunakan uji korelasiSpearman Rankmenunjukkan ada hubungan

pengetahuan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatanpada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

di ruang ICU RSUD Sleman dan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Martini (2007) yang menunjukkan ada

hubungan antara pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga.

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh

data untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

tindakan keperawatan, dan penilaian keperawatan disusun secara sistematis,

valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali, 2009).

Pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang untuk merubah

perilaku atau mengadopsi perilaku baru. Pengetahuan tentang

pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan faktor yang menentukan

keterampilan seorang perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar baik

pendidikan formal maupun informal. Sebelum seorang perawat mengadopsi

perilaku (berperilaku baru), perawat harus tahu terlebih dahulu apa arti atau

manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan tersebut bagi mereka.

Apabila pengetahuan yang dimiliki perawat juga diikuti dengan urutan

perubahan perilaku sesuai dengan yang ada di teori yaitu menurut penelitian

Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2010) maka perawat tersebut akan

terampil dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Hal ini sesuai teori Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan merupakan

faktor predisposisi terbentuknya perilaku, dengan pengetahuan akan

menimbulkan kesadaran dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku

sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan merupakan faktor

yang penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, karena dari pengalaman

dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Hasil penelitian sebelumnya terkait dengan pengetahuan terhadap

pendokumentasian yang diteliti oleh Lukman (2002) didapatkan hasil

penelitian ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan pendokumentasian

asuhan keperawatan. Pribadi (2009), mengemukakan bahwa perawat yang

berpengetahuan rendah memiliki resiko 6,280 kali lebih besar untuk

melakukan dokumentasi yang tidak lengkap.

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

C. Keterbatasan Penelitian

1. Kesulitan Penelitian

a. Data pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

dan yang tidak mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan kebutuhan

oksigenasi tidak dipisahkan, sehingga peneliti harus mengklasifikasi antara

pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan

yang tidak terlebih dahulu.

b. Peneliti tidak bisa memberikan batas waktu pengisian kuesioner pada

perawat.

c. Peneliti tidak bisa mengawasi perawat saat pengisian kuesioner yang

kemungkinan antara perawat yang satu dan lainnya saling mecontek.

2. Kelemahan Penelitian

Tidak dikendalikannya faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi perawat

terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, meliputi:

a. Faktor pendukung dan pendorong

1) Faktor pendukung (ketersediaan sumber daya kesehatan yang

terwujud dalam lingkungan fisik dan tersedia atau tidak tersedianya

fasilitas atau sarana-sarana).

2) Faktor pendorong yang memperkuat perilaku seseorang yang

disebabkan sikap dan perilaku orang lain dan kelompok referensi.

b. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross

sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya

dilakukan secara simultan pada satu waktu.

c. Jumlah sampel dalam penelitian ini masih kurang yaitu sebanyak 30 orang.

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Karakteristik perawat di ruang ICU RSUD Sleman dan Panembahan Senopati

BantulYogyakarta adalah berumur 31-40 tahun sebanyak 50%, memiliki masa

kerja 6-10 tahun sebanyak 46,7%, berpendidikan D3 sebanyak 66,7%, dan

memiliki pengetahuan kategori cukup sebanyak 56,7%.

2. Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasidi ruang ICU RSUD Sleman dan

Panembahan Senopati Bantuladalah kategori baik sebanyak 53,3%.

3. Terdapat hubungan umur, masa kerja, pendidikan dan pengetahuandengan

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi di ruang ICU RSUD Sleman dan

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut:

a. Institusi Rumah Sakit

Manajerial keperawatan rumah sakit perlu melakukan monitor dan evaluasi

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi secara periodik dan

berkesinambungan untuk memperbaiki profesionalisme kerja dalam

menghadapi tuntutan perkembangan pelayanan dan persaingan.

b. Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan referensi dan informasi tambahan bagi

mahasiswa untuk meningkatkan mutu kegiatan proses belajar mengajar

terutama tentang kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

c. Peneliti lain

Peneliti selanjutnya perlu mengembangkan penelitian ini dengan menganalisis

faktor pendukung dan pendorong perilaku perawat dalam pendokumentasian

asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi seperti tersedianya fasilitas/sarana, kelompok referensi (dukungan

sosial) orang penting, serta situasi lingkungan.

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2013). Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan di IRNA RSUD Kanjuruhan Kapanjen Malang.

FKUB.

Ali, Z. (2009). Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC.

Andarmoyo, S. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi) Konsep, Proses

dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anwar. (2007). Teori Perkembangan Kognitif. Jakarta: EGC.

Arikunto, S. (2010). Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi

Mahasata.

Asmadi.(2008). TeknikProseduralKeperawatanKonsepdanAplikasiKlien. Jakarta:

SalembaMedika.

Bachori. (2006). Manajemen Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda (20-40 Tahun).

Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Depkes RI. (2010). Sub Direktorat Penyakit Kronis Degeneratif Lainnya. Jakarta:

Depkes RI.

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan, Penerapan Konsep dan Kerangka

Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publising.

Diyanto, Y. (2007). Analisis Faktor-Faktor Prlaksanaan Dokumentasi Asuhan

Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugu Rejo Semarang. Tesis.

UNDIP: Semarang.

Green, L citNotoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Hasibuan, M. (2007).ManajemenSumberDayaManusia. Jakarta: BumiAksara.

Handayaningsih, I. (2007). Dokumentasi Keperawatan ―DAR‖ Panduan, Konsep,

dan Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Haryanto. (2008). Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep

(concept mapping). Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia—Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ikayanti, W. (2012). Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati

Bantul. Skripsi. Stikes A. Yani. Yogyakarta.

Isgiyanto, A. (2009). Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-

Eksperimental, Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Jansson, I. (2010). Factors and conditions that influence the implementation of

standardized nursing care plans. The Open Nursing Journal, 4, 25-34.

Kar, S. (1983) cit Notoatmodjo (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Lukman. (2002). Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatandi Rawat Inap BPRSUD Kota

Salatiga. Tesis. UNDIP: Semarang.

Martini. (2007). Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban Kerja,

Ketersediaan Fasilitas Dengan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan di Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga. Tesis. UNDIP:

Semarang.

Mubarak, W.I & Chayani, N. (2007). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Pernapasan. Jakarta: SalembaMedika.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurjannah, I. (2010). Proses Keperawatan Nanda, NOC & NIC. Yogyakarta:

Moco Media.

Nursalam. (2008). Proses & Dokumentasi Keperawatan konsep dan praktik,

Jakarta: Salemba Medika.

. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ode, S. (2012). Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Potter, P. A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing: Concept Process,

and Practice, E/4. Jakarta: EGC.

Pribadi, A. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi

Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan

Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD kelet

Jepara. Tesis. UNDIP: Semarang.

Riwidikdo, H. (2009). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Robbin, S.P. (2003). Perilaku Organisasi (jilid 1). Edisi ke-9. Jakarta: PT Indeks

Kelompok Gramedia.

Rohmah, N. & Saiful, W. (2012). Proses keperawatan teori & aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Medika.

Saryono, S. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendekia.

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Siagian, S.P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka

Cipta.

Skinner. (1990) cit Wawan & Dewi (2010). Teori &Pengukuran Pengetahuan,

Sikap,dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alvabeta.

Sumantri, A. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kencana.

Sumarsih. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dokumentasi Asuhan

Keperawatan Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Panembahan Senopati

Bantul. Skripsi. Stikes A. Yani. Yogyakarta.

Timpe, A.D. (2000). Seri Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.

Wawan, A. & Dewi. M. (2010). Teori &Pengukuran Pengetahuan, Sikap,dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wariningsih. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Darurat RS.

dr. Sardjito. Skripsi Sain Terapan Keperawatan Gawat Darurat. Politeknik

Kesehatan. Yogyakarta.

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/859/2/Heri Hartawan_3210010_nonfull.pdf · PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI ICU RSUD SLEMAN DAN PANEMBAHAN SENOPATI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Zakiyah, A. (2011). Hubungan Sikap Dan Karakteristik Perawat Dengan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Sidoarjo.

Skripsi. Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.