asi eksklusif

12
ASI EKSKLUSIF Oleh Ahmad Roykhan 12712161 TAHAP PENDIDIKAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Upload: royhan-ahmad

Post on 06-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Asi eksklusif

TRANSCRIPT

ASI EKSKLUSIF

Oleh

Ahmad Roykhan

12712161TAHAP PENDIDIKAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2012BAB ILATAR BELAKANGSepat merupakan sebuah desa yang terletak dikecamatan Masaran kabupaten Sragen jawa tengah, dengan pelayanan kesehatan yang berada dalam kawasan binaan puskesmas masaran satu. Mayoritas penduduknya adalah pekerja buruh sehingga tidak hanya laki-laki saja yang bekerja akan tetapi ibu-ibu rumah tangga juga banyak yang menjadi tenaga kerja wanita di perusahaan tiga pilar yang lokasinya berada di kebayanan tiga desa sepat. Dari hasil survei mawas diri yang dilakukan didesa sepat muncul permasalahan yang menjadi prioritas yaitu masalah pemberian ASI eksklusif, banyak dari para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki balita tidak memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati terkait kendala tentang waktu yang dimiliki harus dibagi dengan kegiatan kerja sang ibu, selain itu pengetahuan ibu-ibu terhadap pentingnya pemberian ASI eksklusif masih sangat kurang, dan juga pengetahuan tentang bagaimana cara penyimpanan ASI supaya bisa digunakan ketika sang ibu sedang pergi bekerja.

Air susu ibu yang diberikan secara ekslusif maksudnya adalah air susu ibu yang diberikan kepada sang buah hati mulai dari umur 0 6 bulan tanpa adanya makanan pendamping atau tambahan apapun, hal ini karena tidak dipungkiri lagi bahwa ASI merupakan makanan terbaik yang sudah disediakan oleh Allah SWT sebagai sang pencipta untuk setiap anak manusia yang baru lahir kedunia. Keunggulan ASI juga sudah tidak disangsikan lagi karena tak ada satu orang ahli gizi didunia ini yang mampu menciptakan tandingannya sebagai makanan yang bergizi lengkap bagi sang bayi. Pemberian ASI tidak berhenti hanya sampai 6 bulan saja akan tetapi dilanjutkan sampai umur 2 tahun dengan disertai makanan pendamping ASI ( Prawiroharjo, 2009). Air susu ibu (ASI) adalah cairan yang berwarna putih yang merupakan hasil dari produksi kelenjar payudara melalui proses laktasi, kandungan ASI sendiri beragam dari kandungan gizi sampai kandungan yang non gizi, komposisinya juga selalu berbeda dilihat dari waktu menyusui, pada periode awal menyusui kadar lemak akan 4-5 kali lebih rendah dari pada periode akhir menyusui begitu juga dengan kadar protein 1,5 kali lebih rendah pada periode awal ( Romadhona, 2008). Sekresi ASI dalam tubuh seorang wanita diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin, hormon prolaktin berperan dalam mengahasilkan ASI dalam alveolar yang mekanisme kerjanya dipengaruhi oleh lama dan jumlah penghisapan. Sedangkan hormon oksitosin disekresikan sebagai respon terhadap adanya penghisapan oleh kelenjar pituitary, respon ini akan menstimulasi sel-sel mioepitel untuk mengeluarkan ASI, proses semacam ini dikenal sebagai refleks pengeluaran ASI diaman air susu akan mengalir dari simpanan alveoli ke lacteal sinuses sehingga dapat dihisap bayi melalui puting susu (Mustofa & Prabandari, 2010).

Kebutuhan zat gizi bagi bayi sangat tinggi agar dapat mempertahankan kehidupan dan kesehatannya, semua kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan itu dapat dipenuhi dengan pemberian ASI, pemberian ASI sebagaimana dijelaskan dimulai 30 menit setelah bayi lahir dan hendaknya dilanjutkan hingga usia 6 bulan untuk ASI eksklusif dan sampai usia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI, pemberian ASI eksklusif di Indonesia saat ini masih kurang diperhatikan oleh para ibu menyusui padahal tidak dipungkiri lagi bahwa ASI sangat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang bayi (Mustofa & Prabandari, 2010). Kenyataan tentang kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif memang masih banyak dijumpai hususnya pada masyarakat desa, kadang ibu sudah mulai memberikan makanan padat terhadap bayi yang baru beberapa hari lahir atau beberapa minggu, seperti pemberian nasi yang dihaluskan atau diberikan buah pisang, hal ini biasanya didasari karena ASI yang keluar dirasa tidak cukup dan sedikit bahkan tidak keluar pada awal-awal kelahiran sang bayi. sehingga diperlukan pendidikan kepada para orangtua terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif , pendidikan dapat dibrikan secara Non Formal seperti pemberian penyuluhan gizi yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan sehingga dapat merubahan prilaku dalam pemberian ASI eksklusif agar program ini dapat berjalan dengan baik (Sibuea, 2012).BAB II

ANALISIS SWOT PEMILIHAN MEDIAAnalisis SWOT merupakan instrument perencanaan strategis yang klasik. Langkah ini merupakan perencanaan yang sederhana untuk memperkirakan cara yang terbaik dalam melaksanakan sebuah strategi. Pada analisis SWOT ini menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan, kesempatan eksternal, dan ancaman. Pada promosi kesehatan kali ini mengenai ASI Ekslusif Hemat Sehat dan Hebat akan menggunakan media below the line dengan bentuk leaflet. Berikut analis SWOT dalam pemilihan media;

Kekuatan

1. Media leaflet sangat sederhana dan mudah dalam pembuatan serta percetakannya sehingga tidak memakan biaya dan waktu yang lama dalam pengerjaannya.2. Media leaflet kecil bentuk dan ukurannya dengan hiasan warna dan gambar serta kata-kata didalamnya akan membuat pembaca tertarik untuk memahaminya3. Media leaflet karna ukurannya yang kecil sehingga memudahkan dalam penyampaian dan pembagiaanya kepada masyarakat. Kelemahan1. Media leaflet baisanya dibagikan ditempat-tempat perkumpulan dan tempat keramaian, terkadang banyak yang setelah membacanya tidak menyimpannya dengan baik tapi malah membuang atau meninggalkannya.2. Media leaflet biasanya membutuhkan tenaga yang ekstra dalam membaginya.3. Media leaflet tidak bisa ditempel seperti halnya dengan media poster karena ukurannya yang lebih kecil akan meyulitkan bagi pembaca yang akan membacanya. Kesempatan

1. Media leaflet mendapatkan dukungan dari bidan desa atau kader desa setempat sebagai media promosi kesehatan2. Adanya perkumpulan warga seperti halnya ketika pelaksanaan posyandu akan memudahkan pendistribusian media leaflet di desa. 3. Warga yang aktif dalam perkumpulan berkesempatan mendapatkan informasi yang lebih dari media promosi leaflet. Ancaman

1. Sebagian ibu-ibu rumah tangga adalah pekerja di sebuah perusahaan sekitar tempat tinggal mereka sehingga banyak yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang ASI dan juga kesempatan untuk memberikan ASI secara eksklusif.2. Karena bentuknya yang kecil kemungkinan banyak warga yang tidak menyimpan media leaflet setelah membaca informasi yang ada didalamnya.BAB III

RANCANGAN MEDIA

Media yang akan saya pakai sebagai media promosi kesehatan adalah leaflet. Leaflet merupakan sebuah media promosi singkat yang berbentuk selembaran yang bisa dibagikan kepada sasaran, media ini berisikan informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat sebagai sasaran informasi tersebut,, dengan disain yang menarik serta pemanfaatan ruang media leaflet diharapkan informasi tersebut dapat diterima dan dipahami dan tidak terbuang percuma..

Informasi yang akan disampaikan terkait dengan pentingnya pemberian ASI eksklusif dengan moto hemat, sehat dan hebat , informasi ini terkait pengetahuan dengan menjabarkan kemudahan dan keunggulan yang dimiliki ASI. Hemat karena ASI tidak memerlukan biaya dalam penyediannya, mudah dalam penyiapannya. Sehat dikarenakan ASI merupakan makanan yang ideal buat sang buah hati dan hebat karena ASI adalah makanan yang kandungan gizinya bisa berubah sesui dengan kebutuhan sang bayi serta bagus bagi perkembangan otak.DAFTAR PUSTAKA

Romadhona A. 2008. Hubungan Antara ASI Eksklusif Dengan Pertumbuhan Bayi. Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prawiroharjo S. 2009. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.

Pertiwi A, D. 2006. Hubungan Karakteristik Ibu dan Lama Pemberian ASI Eksklusif Dengan Penyakit Infeksi Dan Status Gizi Bayi Usia 1-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bugangan Kecamatan Semarang. Program Studi Ilmu Gizi. fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang.Mustofa, A. Prabandari, H. 2010. Pemberian ASI Eksklusif dan Problematika Ibu Menyusui. Jurnal Ying Yang. Vol 5. No 2.

Sibuea R. 2012. Gambaran Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja di Kecamatan Porsea. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatra Utara LAMPIRAN