asam dan basa_kimia dasar

8
[email protected] Asam dan Basa Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata asam ? Mungkin sesuatu yang berasa masam, buah jeruk, atau sesuatu senyawa yang dapat merusak kulit kita. Lalu, bagaimana dengan basa? Apakah kamu berpikir basa adalah sesuatu yang berasa pahit dan jika terkena kulit rasanya licin. Benar sekali apa yang kamu pikirkan, semua itu adalah ciri-ciri asam dan basa. Mari kita cari tahu bersama segala hal tentang asam dan basa. A. Pengertian Asam Pada awalnya konsep asam dan basa dikeluarkan oleh Svante Arrhenius (1887), yang mengatakan bahwa asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air dan menghasilkan ion hidrogen. Sedangkan basa adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida. (a) Senyawa asam dapat menghasilkan ion hidrogen dalam air (b) Senyawa basa dapat menghasilkan ion hidroksida dalam air Gambar 1. Definisi asam dan basa menurut Arrhenius Konsep asam dan basa Arrhenius hanya dapat digunakan pada senyawa asam dan basa yang dapat larut dalam air, sehingga dikembangkan konsep asam dan basa menurut Bronstead Lowry secara terpisah. Menurut Bronstead Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H + ) sementara basa adalah senyawa yang menerima proton (H + ) dari asam. Konsep Bronstead Lowry banyak digunakan dalam reaksi senyawa-senyawa organik. H Cl H Cl H Cl air C Na OH air Na OH Na OH N

Upload: ratih-juniarti-maulida

Post on 18-Jul-2015

39 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

Asam dan Basa

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata asam ? Mungkin sesuatu yang berasa

masam, buah jeruk, atau sesuatu senyawa yang dapat merusak kulit kita. Lalu, bagaimana dengan

basa? Apakah kamu berpikir basa adalah sesuatu yang berasa pahit dan jika terkena kulit rasanya

licin. Benar sekali apa yang kamu pikirkan, semua itu adalah ciri-ciri asam dan basa. Mari kita cari

tahu bersama segala hal tentang asam dan basa.

A. Pengertian Asam

Pada awalnya konsep asam dan basa dikeluarkan oleh Svante Arrhenius (1887), yang

mengatakan bahwa asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air dan menghasilkan ion

hidrogen. Sedangkan basa adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion

hidroksida.

(a) Senyawa asam dapat menghasilkan ion

hidrogen dalam air

(b) Senyawa basa dapat menghasilkan ion

hidroksida dalam air

Gambar 1. Definisi asam dan basa menurut Arrhenius

Konsep asam dan basa Arrhenius hanya dapat digunakan pada senyawa asam dan basa yang

dapat larut dalam air, sehingga dikembangkan konsep asam dan basa menurut Bronstead Lowry

secara terpisah. Menurut Bronstead Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton

(H+) sementara basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) dari asam. Konsep Bronstead Lowry

banyak digunakan dalam reaksi senyawa-senyawa organik.

H Cl

H Cl

H Cl

air

H⁺

Cl⁻

H⁺

H⁺

Cl⁻

Cl⁻

Na OH

air

Na OH

Na OH

Na⁺

⁻OH

⁻OH

Na⁺

Page 2: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

Gambar 2. Konsep asam dan basa menurut Brontead Lowry

Lewis kemudian mengembangkan konsep asam dan basa berdasarkan struktur ikatan kimia.

Menurut lewis suatu atom dapat membentuk ikatan kimia dengan melihat valensi atom tersebut.

Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan maksimum yang dapat dibentuk oleh suatu atom. Setiap

atom memiliki elektron valensi pada kulit terluarnya. Elektron valensi ini dapat saling mengisi

diantara atom sehingga membentuk ikatan. Ikatan yang dibentuk oleh pasangan elektron, dimana

elektron tersebut berasal dari masing – masing atom disebut ikatan kovalen. Sedangkan ikatan

kovalen koordinat, terjadi apabila elektron yang dipakai dalam membentuk ikatan berasal dari satu

atom. Konsep transfer pasangan elektron dari satu atom inilah yang mendasari penentuan asam dan

basa menurut Lewis. Suatu senyawa dikatakan basa apabila mendonorkan pasangan elektron,

sedangkan senyawa asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dari senyawa basa.

H Cl H

H

O

Donor proton

Penerima proton

H O

H

H

Asam Kuat Basa Basa Konjugasi Asam Konjugasi

H

H

O

H N

H

H

H N

H

H

H

Donor proton

Penerima proton

Basa Lemah Asam Asam Konjugasi Kuat

Page 3: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

Gambar 3. Konsep asam dan basa menurut Lewis

B. Asam Biner

Asam biner adalah asam yang dibentuk dari dua atom, dengan salah satu atom adalah hidrogen.

Perhatikan ilustrasi senyawa asam biner golongan VIIa pada Gambar 4.

Gambar 4. Ilustrasi senyawa asam golongan VIIa

Semakin besar nomor atom, ukuran atom semakin besar. Dengan demikian, ukuran atom I >

Br > Cl > F. Setiap atom golongan VIIa kekurangan satu elektron valensi untuk stabil membentuk

senyawa, dan akan berikatan dengan atom hidrogen yang memiliki satu elektron valensi melalui

ikatan kovalen. Semakin besar radius atom, berarti jarak antara elektron valensi dengan inti atom

semakin jauh sehingga gaya tarik antara elektron dengan proton di inti atom akan semakin lemah.

Pada atom dengan radius yang lebih kecil, elektron lebih tertarik ke inti atom sehingga ikatan

kovalen antara hidrogen dan atom akan semakin kuat dan sulit diputuskan.

Senyawa HF HCl HBr HI

Radius Anion (pm) 136 181 195 216

Kekuatan ikatan (KJ/mol) 569 431 368 297

Kekuatan asam / Ka (mol/L) 6,6 x 10-4 106 108 109

C. Asam Terner

Asam terner adalah asam yang mengandung gugus hidroksil (O-H) yang terikat pada

senyawa nonlogam (asam oksi) dan ketika terionisasi akan menghasilkan ion hidrogen. Sebagai

contoh pada HNO3, gugus hidroksil terikat dengan atom nitrogen (non logam) yang memiliki

H Cl

H N

H

H

H N

H

H

H

Cl

Donor pasangan e-

Penerima pasangan e-

Basa Asam

Page 4: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

elektronegativitas cukup tinggi, sehingga nitrogen akan lebih menarik elektron ikatan hidroksil lebih

dekat dengan dirinya, sehingga mengionisasi atom hidrogen.

N+

O-

O OH

N

O-

O O

Beberapa asam terner ada yang termasuk asam monoprotik (HNO3), diprotik (H2SO4), dan triprotik

(H3PO4).

N+

O-

O OH

SO

OO

O

HH

HNO3 H2SO4 H3PO4

D. Basa

Apabila suatu gugus hidroksil mengikat suatu senyawa logam, maka disebut dengan

hidroksida karena senyawa tersebut akan melepaskan kation logam dan ion hidroksida. Atom logam

bersifat elektropositif sedangkan atom oksigen jauh bersifat elektronegatif dibandingkan dengan

atom logam sehingga oksigen akan menarik elektron atom logam, dan menyebabkan putusnya

ikatan logam - oksigen hidroksida dan menghasilkan kation logam.

Na O H Na+ + -OH

E. Kekuatan Asam dan Basa

Sifat kekuatan asam dalam suatu senyawa bergantung pada mudah tidaknya senyawa

tersebut terurai, semakin mudah terurai maka akan bersifat asam. Suatu asam dikatakan asam kuat

apabila ketika dilarutkan dalam air senyawa asam tersebut dapat mengurai sempurna, sebaliknya

dikatakan asam lemah apabila ketika dilarutkan dalam air tidak terurai sempurna.

+ H+

Page 5: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

Gambar 5. Kekuatan asam

F. Konsep pH

Konsep pH merupakan cara pengukuran derajat keasaman dalam suatu larutan yang

biasanya larut dalam air. pH (power of Hydrogen) mengukur tingkat keasaman berdasarkan dari

jumlah ion hidrogen yang diuraikan oleh suatu senyawa asam. pOH (power of Hydroxide) digunakan

untuk mengukur tingkat kebasaan berdasarkan jumlah ion hidroksida yang diuraikan oleh suatu

senyawa basa.

pH = -log [H+]

pOH = -log [-OH]

Bagaimana hubungan pH dengan pOH, dapat dijelaskan melalui konsep autoionisasi air.

Autoionisasi yaitu penguraian molekul air oleh molekul air lainnya menghasilkan ion hidrogen dan

ion hidroksida. Ion hidrogen akan bereaksi dengan molekul air menghasilkan ion hidronium.

H2O H+ + -OH

H+ + H2O H3O+_______

H2O + H2O H3O+ + -OH

Reaksi hidrolisis air dapat disederhanakan menjadi :

H2O H+ + -OH

Maka nilai konstanta kesetimbangannya dapat dituliskan sebagai :

𝐾 =[𝐻+][ ̄𝑂𝐻]

[𝐻2𝑂]

𝐾𝑤 = [𝐻+][ ̄𝑂𝐻]

Kw adalah Konstanta air, yang secara ilmiah melalui percobaan pada suhu 25ᵒC diketahui nilainya

adalah 1 x 10-14 mol / L.

1𝑥10−14 = [𝐻+][ ̄𝑂𝐻] ,

kalikan masing-masing ruas dengan – Log

H Cl

H Cl

H Cl

air

H⁺

Cl⁻

H⁺

H⁺

Cl⁻

Cl⁻

ASAM KUAT Banyak H⁺ α = 1,

air

H F

H F

H F

H F

H⁺

F⁻

ASAM LEMAH Sedikit H⁺

Page 6: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

−𝑙𝑜𝑔1𝑥10−14 = −𝑙𝑜𝑔[𝐻+][ ̄𝑂𝐻]

14 = −(𝑙𝑜𝑔[𝐻+] + 𝑙𝑜𝑔[ ̄𝑂𝐻])

14 = −𝑙𝑜𝑔[𝐻+] − 𝑙𝑜𝑔[ ̄𝑂𝐻] ,

14 = 𝑝𝐻 + 𝑝𝑂𝐻

𝑝𝐻 = 14 − 𝑝𝑂𝐻

Menghitung pH larutan asam kuat

Contoh. Manakah yang lebih asam diantara larutan asam klorida 0,02 M , asam nitrat 0,02 M, dan

asam sulfat 0,02 M?

Penyelesaian:

Ketiga asam ini mengurai sempurna didalam air, dengan nilai derajat disosiasi α = 1 dan Ka > 10-3

a. HCl 0,02 M artinya HCl 0,02 mol/L

HCl ↔ H+ + Cl-

0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol

[H+] = 0,02 mol/L

pH = - log [H+] = -log[0,02] = 2 – log 2 = 1,7

b. HNO3 0,02 M artinya HNO3 0,02 mol/L

HNO3 ↔ H+ + NO3 -

0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol

[H+] = 0,02 mol/L

pH = - log [H+] = -log[0,02] = 2 – log 2 = 1,7

c. H2SO4 0,02 M artinya H2SO4 0,02 mol/L

H2SO4 ↔ 2H+ + SO4 -2

0,02 mol 0,04 mol 0,02 mol

[H+] = 0,04 mol/L

pH = - log [H+] = -log[0,04] = 2 – log 4 = 1,3

Maka dapat kita simpulkan :

Untuk asam kuat

[H+] = [asam].valensi

pH = -log [H+]

pH = -log ([asam].valensi)

Menghitung pH larutan basa kuat

Contoh. Berapakah pH larutan natrium hidroksida 0,04 M, kalium hidroksida 0,04 M dan magnesium

hidroksida 0,04 M ?

Penyelesaian. Natrium hidroksida , kalium hidroksida, dan magnesium hidroksida merupakan basa

kuat, yang terurai sempurna didalam air.

a. NaOH 0,04 M artinya NaOH 0,04 mol/L

NaOH ↔ Na+ + -OH

0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol

Page 7: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

[-OH] = 0,04 mol/L

pOH = - log [-OH] = -log[0,04] = 2 – log 4

pH = 14 – pOH = 14 – ( 2 –log 4) = 12+log 4 = 12,7

b. KOH 0,04 M artinya KOH 0,04 mol/L

KOH ↔ K+ + -OH

0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol

[-OH] = 0,04 mol/L

pOH = - log [-OH] = -log[0,04] = 2 – log 4

pH = 14 – pOH = 14 -2 – log 4 = 12 + log 4

c. Mg(OH)2 0,04 M artinya Mg(OH)2 0,04 mol/L

Mg(OH)2 ↔ Mg+2 + 2 -OH

0,04 mol 0,04 mol 0,08 mol

[-OH] = 0,08 mol/L

pOH = - log [-OH] = -log[0,08] = 2 – log 8

pH = 14 – pOH = 14 –(2 – log 8) = 12+ log 8

Maka dapat kita simpulkan :

Untuk basa kuat

[-OH] = [basa]

pOH = -log [-OH]

pH = 14 - pOH

Menghitung pH air

Contoh . Berapakah nilai derajat keasaman dari air?

Penyelesaian.

𝐾𝑤 = [𝐻+][ ̄𝑂𝐻] ,

1𝑥10−14 = [𝐻+][ ̄𝑂𝐻]

Karena [H+] = [-OH] maka

1𝑥10−14 = [𝐻+]²

[𝐻+] = 1𝑥10−7

pH = -log [H+]

pH= −𝑙𝑜𝑔1𝑥10−7

pH = 7

pH 7 merupakan titik nol antara asam dan basa, atau dapat dikatakan larutan tersebut bersifat netral

Latihan 1.

1. Asam bromida 0,02 N

2. Asam perklorat 0,07 M

3. Asam nitrat 0,08 M

4. Asam sulfat 0,055 M

5. Hitunglah pH larutan asam berikut, lalu utarakan pendapat anda

i. Asam klorida 0,1 M

ii. Asam klorida 0,01 M

Page 8: Asam dan Basa_Kimia Dasar

[email protected]

iii. Asam klorida 0,001 M

iv. Asam klorida 0,0001 M

v. Asam klorida 0,00001 M

vi. Asam klorida 0,0000001 M

vii. Asam klorida 0,000000001 M

viii. Asam klorida 0,0000000001 M

6. Natrium hidroksida 0,01 M

7. Kalium hidroksida 0,05 M

8. Magnesium hidroksida 0,025 M

9. Hitunglah pH larutan basa berikut, lalu utarakan pendapat anda

i. Natrium hidroksida 0,1 M

ii. Natrium hidroksida 0,01 M

iii. Natrium hidroksida 0,001 M

iv. Natrium hidroksida 0,0001 M

v. Natrium hidroksida 0,00001 M

vi. Natrium hidroksida 0,000001 M

vii. Natrium hidroksida 0,000000001 M

viii. Natrium hidroksida 0,000000000001 M