asal asel

4
Asal-usul Kota Naga Tapak Tuan 23 Agustus 2011 pukul 23:15 Pada zaman dahulu kala, di tanah Aceh, terjadi suatu peristiwa yang sangat luar biasa yang merupakan cerita asal usul Kota Naga Tapak Tuan. Kota Tapak Tuan ini terletak di daerah Aceh Selatan, dan lokasinya ada di lingkungan laut. Kota Tapak Tuan ini terlihat indah karena lokasinya yang dekat dengan laut amat sangat mendukung membentuk pemandangan yang bagus. Ciri khas dari tempat ini adalah adanya sepasang tapak kaki yang berjauhan seperti tapak orang yang melangkah berbekas pada tanahnya dan sampai sekarang merupakan salah satu objek wisata kota ini. Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Teuku Tuan. Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul kota Tapak Tuan. Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat besar. Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar. Dari atas gunung, terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui. Mengapa dapat diperkirakan lebarnya 10 meter? Karena ukuran lebar pada jejak yang ditinggalkan oleh naga itu berkisar 10 meteran. Para penduduk merasa terancam akan keberadaan naga tersebut. Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke dalam lautan yang berkedalaman sekitar

Upload: rahmad-hidayat

Post on 11-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan

TRANSCRIPT

Page 1: Asal asel

Asal-usul Kota Naga Tapak Tuan

23 Agustus 2011 pukul 23:15

Pada zaman dahulu kala, di tanah Aceh, terjadi suatu peristiwa yang sangat luar biasa yang merupakan cerita asal usul Kota Naga Tapak Tuan.  Kota Tapak Tuan ini terletak di daerah Aceh Selatan, dan lokasinya ada di lingkungan laut. Kota Tapak Tuan ini terlihat indah karena lokasinya yang dekat dengan laut amat sangat mendukung membentuk pemandangan yang bagus. Ciri khas dari tempat ini adalah adanya sepasang tapak kaki yang berjauhan seperti tapak orang yang melangkah berbekas pada tanahnya dan sampai sekarang merupakan salah satu objek wisata kota ini.

 

Pada waktu itu, hiduplah seorang pemuda yang bernama Teuku Tuan. Dalam sejarah, tak diketahui darimana asal Teuku Tuan ini. Tapi diceritakan bahwa Teuku Tuan ini adalah tokoh yang berperan dalam asal-usul kota Tapak Tuan.

Di daerah Aceh Selatan, terdapat sebuah gunung yang sangat besar. Di gunung itu hidup seekor naga yang sangat besar.

 

Dari atas gunung, terdapat bekas jejak naga itu melata sampai ke kaki gunung. Kira-kira naga itu memiliki lebar 10 meter dan panjangnya tidak diketahui. Mengapa dapat diperkirakan lebarnya 10 meter? Karena ukuran lebar pada jejak yang ditinggalkan oleh naga itu berkisar 10 meteran. Para penduduk merasa terancam akan keberadaan naga tersebut.

 

Karena mendengar kabar itu, Teuku Tuan memburu sang naga. Dia bertarung melawan naga itu, yang akhirnya dapat berakhir dengan membunuh sang naga dengan memukulnya memakai sebuah tongkat. Tongkat yang digunakan Teuku Tuan untuk membunuh naga itu terpelanting/tercampak ke dalam lautan yang berkedalaman sekitar 70 meter. Tongkat itu diabadikan oleh Yang Maha Kuasa tertancap secara vertikal di tengah lautan dan lebih tinggi dari permukaan air laut. (berarti panjang tongkatnya lebih dari 70 meter).

 

Setelah di pukul oleh Teuku Tuan, naga itu mati berantakan. Darahnya tumpah berserakan si suatu tempat yang sampai sekarang tempat darah naga itu berserakan dinamakan kampung Batu Merah. Uniknya, di kampung Batu Merah ini, dari pasir laut, batu, dan tanahnya, semua berwarna merah *sewarna merah darah*.

 

Page 2: Asal asel

Bagian tubuhnya yang lain tercampak di tempat lain. Contohnya adalah hatinya. Hati naga itu tercampak di suatu daerah yang sampai sekarang dinamakan kampung Batu Hitam. Sepeti kampung Batu Merah, kampung Batu Hitam ini memiliki keunikan dari pasir laut, batu dan tanahnya, semua berwarna hitam.

 

Perbatasan antara kampung Batu Merah dan kampung Batu Hitam dapat dibedakan secara jelas, walaupun hanya dengan menggunakan mata terlanjang. Pada waktu Teuku Tuan hendak membunuh sang naga, sempat terjadi kejar-kejaran antara Teuku Tuan dan sang naga. Maka pada suatu ketika, berbekaslah tapak kaki Teuku Tuan ini. Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki sangat berjauhan, di batasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.

 

Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebihkurang berjarak 500 meter.

 

Maka dari itu, diberilah nama daerah yang terdapat jejak tapak Teuku Tuan itu dengan nama kota Tapak Tuan, atau juga sering disebut kota Naga Tapak Tuan. Jika kita pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah kita belum sampai ke Tapak Tuan.