artikel_10205595

24
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MELALUI PENDEKATAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BANK MEGA SYARIAH INDONESIA Hodija h Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Perhitungan rasio sangat penting bagi pihak luar yang ingin menilai laporan keuangan suatu perusahaan. Karena itu dilakukan penelitian untuk mengukur kinerja bank syariah melalui pendekatan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas terhadap Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan masing-masing bank dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara rata-rata dari rasio-rasio yang diuji pada perbankan syariah yang menjadi objek penelitian. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Kemudian data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17, analisis data dilakukan dengan menggunakan One Way ANOVA. Pengolahan data dari hasil pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada ketiga bank syariah tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan. Kata Kunci: Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas. Counting of ratio is very important for human in outside who want to evaluation the finance report company. Beside of that clarification explanation to measure job of management bank syariah using likuidity ratio, solvability ratio and rentability ratio about Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. This research have a goal to know how about finance condition at bank syariah. The sample is take using purposive sampling methode. Then the data will be process using SPSS version 17, analyse of data with One Way Anova. Processing of data from the measure job of finance with using likuidity ratio, solvability ratio and rentability ratio at three bank syariah is not same Keyword: Likuidity, Solvability, Rentability.

Upload: kheshie-rilovka

Post on 06-Aug-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel_10205595

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MELALUI PENDEKATAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI,

DAN BANK MEGA SYARIAH INDONESIA

HodijahFakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Perhitungan rasio sangat penting bagi pihak luar yang ingin menilai laporan keuangan suatu perusahaan. Karena itu dilakukan penelitian untuk mengukur kinerja bank syariah melalui pendekatan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas terhadap Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan masing-masing bank dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara rata-rata dari rasio-rasio yang diuji pada perbankan syariah yang menjadi objek penelitian.

Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Kemudian data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17, analisis data dilakukan dengan menggunakan One Way ANOVA.

Pengolahan data dari hasil pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada ketiga bank syariah tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan.

Kata Kunci: Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas.

Counting of ratio is very important for human in outside who want to evaluation the finance report company. Beside of that clarification explanation to measure job of management bank syariah using likuidity ratio, solvability ratio and rentability ratio about Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. This research have a goal to know how about finance condition at bank syariah.

The sample is take using purposive sampling methode. Then the data will be process using SPSS version 17, analyse of data with One Way Anova.

Processing of data from the measure job of finance with using likuidity ratio, solvability ratio and rentability ratio at three bank syariah is not same

Keyword: Likuidity, Solvability, Rentability.

Jurnal 1

Page 2: Artikel_10205595

Pendahuluan

Perbankan Islam adalah bentuk layanan keuangan beretika yang prinsip dasarnya bersumber dari syariah. Elemen penting dari syariah adalah larangan terhadap bunga(riba), baik nominal, sederhana atau bunga berbunga, berbunga tetap maupun berbunga mengambang. Elemen lainnya mencakup penekanan pada kontrak yang adil, keterkaitan antara keuangan dengan produktivitas, keinginan untuk membagi keuntungan dan larangan terhadap judi serta berbagai ketidakpastian lainnya. Walau Indonesia sebagai sebuah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar, produk keuangan berprinsip syariah baru dikenal beberapa tahun yang lalu dan masih sangat terbatas. Dimulai dari sektor perbankan, dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada November 1991. Prinsip syariah tidak hanya terbatas pada konteks perbankan, melainkan juga meliputi berbagai kegiatan ekonomi dan investasi, termasuk di pasar modal dan asuransi.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak lepas dari pengelolaan pihak manajemennya. Masing-masing bank memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengembangkan usahanya sehingga prestasi atau kinerjanya pun berlainan.

Penilaian kinerja berasal dari penentuan secara periodik tentang aktivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan perusahaan yang bersangkutan berdasarkan sasaran, standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui kinerja keuangan, manajer dapat menentukan struktur keuangan dengan lebih baik dan dapat menentukan besarnya hadiah (reward) bagi karyawan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan analisis keuangan. Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan. Salah satu kegunaan laporan keuangan adalah menyediakan informasi kinerja keuangan perusahaan.Rasio keuangan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan. Dengan rasio keuangan memungkinkan investor menilai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini dan masa lalu, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan investasinya.

Perhitungan rasio sangat penting bagi pihak luar yang ingin menilai laporan keuangan suatu perusahaan. Penilaian dititikberatkan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau likuiditas, salvobilitas, rentabilitas, dan prospek perusahaan di masa depan. Analisa rasio ini berguna juga bagi pihak perusahaan untuk membantu manajer dalam membuat evaluasi mengenai hasil operasi, memperbaiki kesalahan yang terjadi akibat penyimpangan atas rencana yang telah disusun dan menghindari hal-hal lain yang bersifat merugikan perusahaan.

PERBEDAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

A. Akad dan Aspek LegalitasPada bank syariah, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan aturan yang

berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Pada bank konvensional, transaksi pembukaan rekening, baik giro, tabungan maupun deposito berdasarkan perjanjian titipan, namun prinsip titipan ini tidak sesuai dengan aturan syariah, misalnya wadi’ah, karena dalam produk giro, tabungan maupun deposito menjanjikan imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang disetor.

B. Siste m I m balan Bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk

menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan di muka kepada nasabah

Jurnal vi

Page 3: Artikel_10205595

penabung merupakan ongkos atau biaya yang harus dibayar oleh bank. Sedangkan bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan, yaitu untuk bank dan untuk nasabah berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka.

C. Le m baga Penyelesai Sengketa Jika pada perbankan syariah terdapat perselisihan atau perbedaan antara bank

dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi syariah. Lembaga tersebut dikenal dengan nama Badan Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.

D. Struktur Organisasi Bank syariah memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional dalam hal

komisaris dan direksi, tetapi unsur yang sangat membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah.

E. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Para penabung di bank konvensional tidak sadar uang yang ditabung

dipinjamkan untuk berbagai bisnis, tanpa memandang halal-haram bisnis tersebut. Sedangkan di bank syariah, bisnis dan usaha yang dijalankan tidak terlepas dari saringan syariah. Karena itu, bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang di dalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan seperti, perjudian, minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syariah.

F. Lingkungan Kerja dan C orporate Culture Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan

syariah. Cara berpakaian dan tingkah laku karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar. Demikian pula saat menghadapi nasabah

DATA DAN ANALISIS DATA

Berdasarkan kriteria ketersediaan laporan keuangan selama periode 2004-2008, ada tiga bank yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega Indonesia. Sedangkan untuk Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Bukopin tidak tersedia karena baru berdiri pada Oktober 2008.

Tabel 3.1 Perbankan Syariah yang Terdaftar di Bank IndonesiaKetersediaan

No. Perbankan Syariah Tahun Berdiri Laporan Keuangan1. Bank Muamalat Indonesia (BMI) 1991 Ya2. Bank Syariah Mandiri (BSM) 1999 Ya3. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) 2004 Ya4. Bank BRI Syariah 2008 Tidak5. Bank Syariah Bukopin 2008 Tidak

Sumber: Bank Indonesia, 2004-2008 (data diolah)

Jurnal 2

Page 4: Artikel_10205595

QUICK RATIO

Perkembangan QR dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Quick Ratio

250

200

150

100

50

BMI

BSM

BSMI

0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2004 2005 2006 2007 2008

Laporan Triw ulan

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.9 Levene Test Quick Ratio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,662 2 12 ,057

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0,057 lebih besar dari 0,05 (0,057 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA.

Tabel 4.10 Uji ANOVA Quick Ratio

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 957,900 2 478,950 ,877 ,441

Within Groups 6551,044 12 545,920

Total 7508,944 14

Nilai F hitung variable Quick Ratio sebesar 0,877 dan nilai F tabel sebesar 3,885. dengan demikian variabel Quick Ratio memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata Quick Ratio pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 3

Page 5: Artikel_10205595

LOAN TO DEPOSIT RATIO

Perkembangan LDR dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Loan to Deposit Ratio

140

120

100

80

60

40

20

0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

BMI

BSM

BSMI

2004 2005 2006 2007 2008

Laporan Triw ulan

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.12 Levene Test Loan to Deposit Ratio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,199 2 15 ,145

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0.145 lebih besar dari 0.05 (0.145 > 0.05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA.

Tabel 4.13 Uji ANOVA Loan to Deposit Ratio

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 30,466 2 15,233 ,194 ,825

Within Groups 1176,175 15 78,412

Total 1206,641 17

Nilai F hitung variable Loan to Deposit Ratio sebesar 0,194 dan nilai F tabel sebesar 3,682. dengan demikian variabel Loan to Deposite Ratio memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata Quick Ratio pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 4

Page 6: Artikel_10205595

PRIMARY RATIO

Perkembangan PR dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Primary Ratio

20

15BMI

10 BSM

5BSMI

0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2004 2005 2006 2007 2008

Laporan Keuangan

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.18 Levene Test Primary Ratio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,704 2 12 ,107

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0.107 lebih besar dari 0.05 (0.107 > 0.05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA.

Tabel 4.19 Uji ANOVA Primary Ratio

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13,559 2 6,780 1,233 ,326

Within Groups 65,966 12 5,497

Total 79,525 14

Nilai F hitung variabel Primary Ratio sebesar 1,233 dan nilai F tabel sebesar3,885. Dengan demikian variable Primary Ratio memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata Primary Ratio pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 5

Page 7: Artikel_10205595

CAPITAL ADEQUACY RATIO

Perkembangan CAR dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Capital Adequacy Ratio

25

20

15

10g

5

0

I II III IV I II III IV I III III IV I II III IV I II III IV

BMI

BSM

BSMI

2004 2005 2006 2007 2008

Laporan Triwulan

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.15 Levene Test Capital Adequacy Ratio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,252 2 12 ,148

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0.148 lebih besar dari 0.05 (0.148 > 0.05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA.

Tabel 4.16 Uji ANOVA Capital Adequacy Ratio

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3,996 2 1,998 ,197 ,824

Within Groups 121,973 12 10,164

Total 125,969 14

Nilai F hitung variable Capital Adequacy Ratio sebesar 0,197 dan nilai F tabel sebesar 3,885. Dengan demikian variabel Capital Adequacy Ratio memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata Capital Adequacy Ratio pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 6

Page 8: Artikel_10205595

RETURN ON ASSETS

Perkembangan ROA dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Return on Assets

7

6

5

4

32

1

0

-1 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV-2

2004 2005 2006 2007 2008Laporan Triw ulan

BMI

BSM

BSMI

Hasil Analisinya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.24 Levene Test Return on Assets

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,397 2 12 ,068

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0,068 lebih besar dari 0,05 (0,068 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA

Tabel 4.25 Uji Anova Return on Assets

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3,139 2 1,569 1,943 ,186

Within Groups 9,692 12 ,808

Total 12,831 14

Nilai F hitung variable Return on Assets sebesar 1,943 dan nilai F tabel sebesar3,885. Dengan demikian variable Return on Assets memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata ROE pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 7

Page 9: Artikel_10205595

RETURN ON EQUITY

Perkembangan ROE dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Return on Equity

120

100

80

60

40

20

0

-20 I II III IV I II III IV I III III IV I II III IV I II III IV

2004 2005 2006 2007 2008Laporan Triwulan

BMI

BSM

BSMI

Hasil analisisnya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.24 Levene Test Return on Equity

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,395 2 12 ,133

Berdasarkan hasil uji Levene test terhadap data di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji ini adalah sebesar 0,133 lebih besar dari 0,05 (0,133 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga varian (varian kelompok BMI, BSM dan BSMI) adalah sama. Data telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji One Way ANOVA

Tabel 4.25 Uji ANOVA Return on Equity

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Between Groups 178,283 2 89,142 ,350 ,712

Within Groups 3057,552 12 254,796

Total 3235,836 14

Nilai F hitung variable Return on Equity sebesar 0,350 dan nilai F tabel sebesar3,885. Dengan demikian variable Return on Equity memiliki F hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata ROE pada BMI, BSM dan BSMI.

Jurnal 8

Page 10: Artikel_10205595

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab yang lalu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.1. Hasil analisis pada rasio likuiditas memperlihatkan bahwa Quick Ratio dari ketiga

bank syariah mengalami pergerakan naik turun dengan hasil akhir peningkatan rasio pada Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri, hal ini menunjukkan kemampuan bank dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya membaik, sedangkan pada Bank Syariah Mega Indonesia rasio ini menurun sehingga kinerja keuangannya belum baik. Sedangkan hasil analisis Loan to Deposit Ratio pada ketiga bank syariah masih berada di bawah standar yang ditoleransi oleh Bank Indonesia, sehingga dapat dikatakan ketiga bank syariah tersebut cukup likuid.

2. Hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio dari ketiga bank syariah berada diatas standar minimum dari Bank Indonesia, hal ini menunjukkan permodalan dari ketiga bank dapat dikatakan baik. Sedangkan secara umum hasil analisis menggunakan Primary Ratio lebih banyak mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan pengelolaan dan pemilikan modal dari ketiga bank masih belum baik.

3. Hasil analisis rasio rentabilitas menunjukkan Return On Asset yang baik pada Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri karena rasionya berada di atas rasio minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, sedangkan untuk Bank Mega Syariah Indonesia di akhir periode penelitian memiliki rasio di bawah standar Bank Indonesia. Sama halnya dengan Return On Assets, penilaian kinerja berdasarkan Return On Equity pada Bank Syariah Mega Indonesia pun tidak baik karena mengalami penurunan diakhir periode. Sedangkan untuk Bank Muamalat dan Bank Mandiri Syariah berada di atas standar rasio minimum yang ditetapkan Bank Indonesia.

4. Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan pada bab sebelumnya diperoleh informasi bahwa pada keenam rasio yang diuji ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai keenam rasio tersebut terhadap Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah Indonesia.

Jurnal 9

Page 11: Artikel_10205595

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, R. 2006. “Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Metode EVA, ROA dan Pengaruhnya Terhadap Retun Saham Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta.” Skrips i . Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Hanafi, M dan Halim, A. 2005. Analisis Laporan Keuangan: Edisi kedu a . AMP YKPN. Yogyakarta

Harahap, S. S. 2004. Teori Akuntans i . PT Raja Grafindo. Jakarta.

http://www.asrulsani.tk Membangun negeri bisa dimulai hanya dari yang terkecil sekalipun. 2008. Krisis Keuangan Global 2008 Be da Dengan Krisis Keuangan

1997. 27 Maret 2009.

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyre s / B 182E3E7-D2AE-47B8-8B04. 200 5 . IFSB Tetapkan Standar CAR dan Risk Manage m ent Bagi Perbankan Syaria h . 30 September2009.

http://www.bi.go.id/web/id/Perbank a n/Perbankan+Syariah/. Sekila s Perbankan Syariah di Indonesi a . 28 Juli 2009.

http://www.hsbc.co.id/1/2/a m anah/about-syariah-bankin g . Bank Syaria h . 28 Juli 2009

http://www.sinarharapan.co.id/ e kono m i/eureka/2004/0326/eur1.ht m l. 200 3 . Prinsip Dasar Produk Perbankan Syaria h . 28 Juli 2009

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Akuntansi Keuanga n . Salemba Empat. Jakarta.

Indrayani, E. 2000. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Perusahaan Go Publik Terhadap Harga Saham.” Jurnal Ekono m i & Bisnis. No.1, jilid 5 . Universitas Gunadarma. Depok.

Kasmir. 2008. Manaje m en Perbankan. Edisi Revis i . PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Martono, C. 2002. “Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan

Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang serta Pangsa Pasar Terhadap ROAdan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Indonesia”. Jur n al Akuntans i . Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manaje m en: Konsep, Manfaat dan Rekayas a . SalembaEmpat. Jakarta.

Perwataatmadja, K. dan Tanjung, H. 2007. Bank Syariah. Teori, Praktik dan Perananny a . Celestial Publishing. Jakarta.

Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar S P S S . Mediakom. Yogyakarta.

Jurnal 10

Page 12: Artikel_10205595

Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaa n . BPFE. Yogyakarta.

Sari, F. M. 2006. “Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA).” Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Skrips i . Universitas Widyatama. Bandung.

Sitorus, M. 2005. “Peranan Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Alat DalamMemprediksi Laba Perusahaan pada Bisnis Jasa dan Manufaktur.” JurnalAkuntans i .

Sucipto. 2003. “Penilaian Kinerja Keuangan.” Jurnal Akuntans i . Universitas SumatraUtara. Medan.

Sudarsono, H. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisi a . Yogyakarta.

Sunarto. 2001. “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Return SahamPerusahaan Manufaktur di BEJ.” Jurnal Akuntansi . STIE Stikubang. Semarang.

Sutrisno. 2003. Manaje m e n Keuangan.Teori, Kons e p, dan Aplikasi: Edisi Revis i . Ekonisia. Yogyakarta.

Syafi’I, A. 2001. Bank Syariah. Dari Teori ke Prakti k . Gema Insani. Jakarta.

Jurnal 11