artikel_10205434

11
Manajemen 2009 1 ANALISIS PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Erna Widyawati 10205434 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma E-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa. Analisis data menggunakan skala likert,analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, regresi linier sederhana, uji f, uji t, dan analisis diskriminan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dinyatakan bahwa konsep diri dan motivasi belajar signifikan. Uji validitas dan reliabilitas didapatkan bahwa konsep diri memiliki nilai koefisien sebesar 0,7614 dan variabel motivasi 0,6466 sudah dikatakan valid dan reliabel karena berada diatas 0,5 dan dinyatakan adanya hubungan yang erat antar variabel. Analisis regresi sederhana menyatakan bahwa secara keseluruhan pada uji F dan uji T variabel dinyatakan signifikan. Maka berdasarkan kondisi demikian terjadi peningkatan pada konsep diri mahasiswa. Hasil analisis diskriminan sebesar 63,6% berada diatas 50% menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara kossep diri dan motivasi belajar mahasiswa. kata kunci : konsep diri, motivasi. PENDAHULUAN Pertumbuhan ilmu di dunia ini berlangsung dengan sangat cepat sehingga di negara berkembang para cendikiawan pun harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan. Pertumbuhan ilmu yang cepat dapat diikuti oleh para mahasiswa jika mereka memperoleh pendidikan dalam perguruan tinggi yang lengkap literaturnya, menerima pengajaran dari para dosen yang tinggi semangat keilmuannya dan besar pengabdiannya terhadap tugas edukatif. Sementara itu para mahasiswa tidak hanya berpangku tangan melainkan harus melakukan studinya dengan sikap maju yang membara, kebiasaan akademik yang baik dan metode belajar yang tepat. Akan tetapi sikap yang demikian itu tidak banyak tampil pada diri setiap mahasiswa pada saat ini. Dikarenakan adanya kondisi yang demikian sehingga tanpa sadar mereka telah menciptakan mata rantai masalah yang berakar dari dalam diri yaitu problem konsep diri. Dalam proses pembelajaran, konsep diri yang diperoleh dari

Upload: anggiopple

Post on 28-Nov-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel_10205434

Manajemen 2009 1

ANALISIS PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Erna Widyawati

10205434 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Gunadarma E-mail : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa. Analisis data menggunakan skala likert,analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, regresi linier sederhana, uji f, uji t, dan analisis diskriminan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dinyatakan bahwa konsep diri dan motivasi belajar signifikan. Uji validitas dan reliabilitas didapatkan bahwa konsep diri memiliki nilai koefisien sebesar 0,7614 dan variabel motivasi 0,6466 sudah dikatakan valid dan reliabel karena berada diatas 0,5 dan dinyatakan adanya hubungan yang erat antar variabel. Analisis regresi sederhana menyatakan bahwa secara keseluruhan pada uji F dan uji T variabel dinyatakan signifikan. Maka berdasarkan kondisi demikian terjadi peningkatan pada konsep diri mahasiswa. Hasil analisis diskriminan sebesar 63,6% berada diatas 50% menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara kossep diri dan motivasi belajar mahasiswa. kata kunci : konsep diri, motivasi. PENDAHULUAN Pertumbuhan ilmu di dunia ini berlangsung dengan sangat cepat sehingga di negara berkembang para cendikiawan pun harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan. Pertumbuhan ilmu yang cepat dapat diikuti oleh para mahasiswa jika mereka memperoleh pendidikan dalam perguruan tinggi yang lengkap literaturnya, menerima pengajaran dari para dosen yang tinggi semangat keilmuannya dan besar pengabdiannya terhadap tugas edukatif. Sementara itu para mahasiswa tidak hanya berpangku tangan melainkan harus melakukan studinya dengan sikap maju yang membara, kebiasaan akademik yang baik dan metode belajar yang tepat. Akan tetapi sikap yang demikian itu tidak banyak tampil pada diri setiap mahasiswa pada saat ini. Dikarenakan adanya kondisi yang demikian sehingga tanpa sadar mereka telah menciptakan mata rantai masalah yang berakar dari dalam diri yaitu problem konsep diri. Dalam proses pembelajaran, konsep diri yang diperoleh dari

Page 2: Artikel_10205434

Manajemen 2009 2

hasil suatu pembelajaran tersebut merupakan faktor psikologis yang dapat mendorong motivasi berprestasi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik khusus, yang satu sama lainnya berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan yang khusus pula, misalnya motivasi. Oleh karena itu memperlancar proses pembelajaran perlu diperhatikan motivasi belajar peserta didik dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dan dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran. Untuk mencapai kemajuan studi yang pesat dan sukses perguruan tinggi yang gemilang hendaknya seorang mahasiswa melakukan studinya dengan minat yang besar dan mantap yang diikuti dengan kebiasaan-kebiasaan studi yang baik agar ia berhasil menyelesaikan studinya dengan nilai yang tinggi, kepuasan yang mendalam serta kesiapan dan kepercayaan diri yang besar untuk menyambut dan memasuki tahap hidup yang baru dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar konsep diri mampu mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. TELAAH PUSTAKA KONSEP DIRI Menurut Harlock (1999) menyatakan bahwa konsep diri diartikan sebagai sikap, pandangan, dan keyakinan terhadap keseluruhan dirinya dan merupakan inti dari pola kepribadian. Donald Felker (1974) tentang konsep diri adalah “…. The sum total of the view which an individual has of himself, self concept is unique set of perception, ideas and attitudes which an individual has about himself”. Artinya konsep diri merupakan sesuatu yang bersifat unik dan subyektif, konsep diri sangat dipengaruhi oleh pandangan, sikap dan ide dari individu yang bersangkutan mengenai dirinya sendiri. Santrock (1990) melihat konsep diri sebagai kepemilikan seseorang berdasarkan realitas diri dan idealisme diri. Baron dan Paul (1991) mengungkapkan bahwa ada beberapa sumber pembentukan konsep diri yang cukup akurat, yaitu : (1) interaksi sosial dengan orang lain, (2) perbandingan diri sendiri dengan orang lain, (3) melalui komentar atau pernyataan orang lain mengenai individu, (4) melalui observasi yang cermat terhadap tingkah laku, pemikiran dan individu. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil suatu kesimpulan bahwa pembentukan konsep diri dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu perilaku, moral, sikap, persepsi, dan kemampuan. Dimensi eksternal terdiri dari identify self, behaviour self, judging self, sedangkan dimensi internal terdiri dari physical self, moral ethical self, personal self, familiar self, dan social self. MOTIVASI

Menurut M. Utsman Najati (1997), motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan itu. Menurut Winkel (1983) motivasi merupakan daya

Page 3: Artikel_10205434

Manajemen 2009 3

penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Maslow (1994) berpendapat motivasi adalah tenaga pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Serta menurut Morgan (1995) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah di kemukakan oleh beberapa ahli maka motivasi itu sendiri malahirkan pemikiran-pemikiran yang berasal dari para ahli, pemikiran ini disebut dengan teori-teori motivasi yang terdiri dari teori hedonisme, teori kebutuhan, dan teori reaksi yang dipelajari. Menurut Chaplin dalam tulisan Saleh (2003), motivasi dapat dibagi menjadi dua : a. Physiological drive, adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar, haus,

seks, dan sebagainya. b. Social motives, ialah dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti

dorongan ingin selalu berbuat baik dan etis. Sedangkan Woodworth dan Marquis (2003) menggolongkan motivasi menjadi tiga macam yaitu : a. Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam,

seperti makan, minum, kebutuhan bergerak dan istirahat atau tidur dan sebagainya. b. Motivasi darurat mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang, tetapi karena adanya rangsangan dari luar.

c. Motivasi objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertentu disekitar, motif ini mencakup kebutuhan untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.

Berdasarkan pengertian para ahli maka dimensi dalam motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terdiri dari orang tua, sahabat, lingkungan, dan peluang karir. METODE PENELITIAN Pada penulisan ini penulis menggunakan data primer dari hasil suvei yakni penelitian dengan mengambil contoh atau sampel dari populasi yang ada dengan menggunakan metode simple random sampling. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jenjang D3 dan S1 sebanyak 187 orang mahasiswa. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kualitatif. Sedangkan variabel adalah suatu yang beragam atau bervariasi. Variabel dibedakan sebagai berikut :

a.Variabel tergantung (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah motivasi belajar.

Page 4: Artikel_10205434

Manajemen 2009 4

b.Varibel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Penelitian ini memiliki variabel independent yaitu konsep diri.

ALAT ANALISIS DATA

Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan dan pengujian data sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut disajikan dalam bentuk suatu tabel yang akan membantu di dalam membaca data tersebut. Sebelum item-item pertanyaan digunakan maka terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar valid, yakni benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur. Model regresi ini dianggap sederhana karena hanya mempersoalkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel independent (X) dan variabel dependent (Y). Tujuan utama analisa regresi sederhana karena hanya mempersoalkan hubungan antara dua variabel tersebut dan membuat prediksi maupun dugaan nilai Y atas dasar nilai X.

Y (motivasi) = a + b1 X1 (konsep diri)

Analisis diskriminan merupakan teknik statitik untuk mengklasifikasi individu atau objek ke dalam grup terpisah berdasarkan sejumlah variabel bebas yang meminimalkan probabilitas salah satu klasifikasi individu atau objek kedalam masing-masing grup (Mudrajad Kuncoro, 2003). HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS DESKRIPTIF

6.41

44.39

49.2

18-20thn21-23 thn24-26 thn

Gambar 1. Data Responden Berdasarkan Usia

Page 5: Artikel_10205434

Manajemen 2009 5

Responden yang berusia 18-20 tahun sebanyak 83 orang (44,39%), sedangkan yang berusia 21-23 tahun sebanyak 92 orang (49,20%), dan yang berusia 24-26 tahun sebanyak 12 orang (6,41%).

35.83

64.17

Pria

Wanita

Gambar 2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden berdasarkan jenis kelamin diperoleh bahwa jumlah responden pria adalah 67 orang (35,83%) sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 120 orang (64,17%).

59.89

40.11

D3

S1

Gambar 3. Data Responden Berdasarkan Jenjang

Berdasarkan pengelompokkan responden menurut jenjang, maka dapat diperoleh informasi bahwa responden yang memilih jenjang D3 sebanyak 75 orang (40,11%) dan responden yang memilih jenjang S1 sebanyak 112 orang (59,89%). HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Pada pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat nilai koefisien alpha sebesar 0,7614 dan jika dibandingkan dengan kolom koefisien reliabilitas maka dapat diketahui bahwa sudah tidak ada lagi item yang memiliki nilai diatas koefisien alphanya. Dari keseluruhan pengujian validitas dan reliabilitas diatas dapat dikatakan bahwa seluruh item dinyatakan valid dan reliabel kecuali item konsep12 dan item konsep15. Sehingga pernyataan yang valid dan reliabel adalah sebagai berikut persiapan kuliah, cara mengingat yang baik, sikap etik dan moral, keputusan bertindak, kelompok bergaul, penghargaan orang terhadap pribadi, membandingkan diri dengan orang lain, mengenal diri sendiri,

Page 6: Artikel_10205434

Manajemen 2009 6

pendangan terhadap kegagalan, kesungguhan dalam pencapaian tujuan, komentar orang, penghormatan terhadap diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, keberhasilan akademik, dan kemampuan intelektual. Pada pengujian validitas dan reliabilitas motivasi diketahui bahwa nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,6466 maka dapat dilihat bahwa tidak ada nilai dari item tersebut diatas nilai koefisien alphanya.Setelah dilihat hasil dari seluruh pengujian validitas dan reliabilitas motivasi maka seluruh item dikatakan valid dan reliabel kecuali item-item yang dihilangkan seperti item motivasi1 dan motivasi8. Sehingga dapat dipastikan item-item yang dikatakan valid dan reliabel adalah mengerti isi pelajaran, belajar dengan sungguh-sungguh, hubungan baik dengan orang tua, otoritas orang tua, komunikasi, pendidikan yang baik, sahabat yang baik, fungsi teman sebaya, hubungan antar teman, lingkungan yang tidak baik, dan lingkungan yang mendukungnya.

Tabel 1 Kesimpulan Uji Reliabilitas dan Vaaliditas

Variabel Reliabilitas Validitas

Konsep Diri 0,7614 0,7347 – 0,7587 Motivasi 0,6466 0,6023 – 0,6393

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa seluruh item pertanyaan pada masing-masing variabel sudah dikatakan valid dan reliabel karena nilai koefisien reliabilitas dan validitas diatas 0,5 dan dapat dikatakan adanya hubungan yang erat antar variabel. REGRESI LINIER SEDERHANA

Tabel diatas menunjukkan variabel yang dimasukkan adalah konsep diri dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Hal ini disebabkan metode yang dipakai adalah single step (enter).

Variables Entered/Removedb

konsep diria

, Enter

Model 1

VariablesEntered VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a. Dependent Variable: motivasib.

Page 7: Artikel_10205434

Manajemen 2009 7

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,587(a) ,344 ,341 2,4658a Predictors: (Constant), konsep diri

Hasil dari tabel diatas diketahui bahwa nilai R adalah 0,587 yang merupakan koefiien korelasi antara variabel tidak bebas (motivasi) dan variabel bebas (konsep diri). Sementara itu nilai R square merupakan koefisien determinasi sebesar 0,344 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 34,4% keragaman variabel motivasi dapat dipengaruhi oleh variabel konsep diri. Sisanya (100% - 34,4% = 65,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Adjusted R square merupakan nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu model dalam populasi yang bernilai 0,341. Std. Error of the Estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran, bernilai 2,4658.

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 17,565 2,457 7,148 ,000 konsep diri ,393 ,040 ,587 9,850 ,000 a Dependent Variable: motivasi

Persamaan regresi sederhana yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Y (motivasi) = 17,565 + 0,393 konsep diri Dengan nilai signifikan 0,000 pada variabel konsep diri maka dikatakan bahwa Ha diterima atau dengan kata lain variabel signifikan sehingga variabel konsep diri mempengaruhi motivasi belajar. Dari model tersebut diatas hasilnya adalah model signifikan dengan nilai konstanta sebesar 17,565 dan nilai koefisien beta untuk konsep diri 0,393 yang artinya setiap ada upaya peningkatan konsep diri maka akan diikuti dengan kenaikan motivasi sebesar 0,393.

Page 8: Artikel_10205434

Manajemen 2009 8

UJI T-Test (One Sample T-Test) One-Sample Statistics

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper konsep diri 185,357 186 ,000 61,3529 60,6999 62,0059 motivasi 187,830 186 ,000 41,7059 41,2678 42,1439

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%. Dapat diketahui bahwa uji T test ini signifikan, karena nilai signifikan sebesar 0,0000 jauh berada di bawah 0,05. Dari hasil diatas terdapat nilai mean untuk masing-masing variabel, yaitu variabel konsep diri dan motivasi. Rata-rata partisipasi responden pada konsep diri = 61,3529 sedangkan untuk motivasi = 41,7059. ANALISIS DISKRIMINAN Analysis Case Processing Summary

Unweighted Cases N Percent Valid 187 100,0Excluded Missing or out-of-range

group codes 0 ,0

At least one missing discriminating variable

0 ,0

Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable

0 ,0

Total 0 ,0

Total 187 100,0 Output ini menunjukkan bahwa responden berjumlah 187 orang telah masuk semua, yang ditunjukkan pada nilai total 187, sehingga semua responden telah masuk dan valid untuk diproses dalam analisis diskriminan (tidak ada data yang hilang).

Page 9: Artikel_10205434

Manajemen 2009 9

Wilks' Lambda

Wilks’ Lambda pada prinsipnya adalah varian total dalam discriminant scores yang tidak bisa dijelaskan oleh perbedaan diantara grup-grup yang ada. Terlihat nilai wilks’ Lambda sebesar 0,953, angka chi-square adalah 8,823 dengan tingkat signifikan 0,012. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua grup yaitu pria dan wanita. Classification Results(a)

mahasiswa Predicted Group

Membership Total

Pria wanita Original Count pria 44 23 67 wanita 45 75 120 % pria 65,7 34,3 100,0 wanita 37,5 62,5 100,0

a 63,6% of original grouped cases correctly classified.

Pada bagian ini terlihat bahwa responden yang pada data awal adalah tergolong pria, dan dari klasifikasi fungsi diskriminan tetap pada kelompok pria adalah 44 orang. Sedangkan dengan model diskriminan, mereka yang awalnya masuk grup pria, ternyata menjadi anggota grup wanita adalah 23 orang.Demikian juga dengan grup wanita, yang tetap pada grup wanita berjumlah 75 orang, dan yang meleset adalah 45 orang.

Oleh karena angka ketepatan tinggi (63,6%), model diskriminan diatas sebenarnya bisa digunakan untuk analisis diskriminan. Atau penafsiran tentang berbagai tabel yang ada valid untuk digunakan. Karena diatas 50%, ketepatan model dianggap tinggi dan model diatas bisa digunakan untuk mengklasifikasi sebuah kasus tertentu. Dari tabel diatas juga terlihat bahwa presentase pria adalah 65,7%, sehingga dapat dilihat bahwa responden pria memiliki pengaruh yang tinggi antara konsep diri dan motivasi.

PENUTUP

KESIMPULAN

Test of Function(s)

Wilks' Lambda Chi-square df Sig.

1 ,953 8,823 2 ,012

Page 10: Artikel_10205434

Manajemen 2009 10

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh menyatakan bahwa hipotesis variabel konsep diri dan motivasi belajar dinyatakan signifikan atau dengan kata lain berdasarkan hipotesis didapatkan bahwa Ha diterima yang menunjukkan bahwa konsep diri mempengaruhi motivasi belajar.

2. Dari uji validitas dan reliabilitas didapatkan bahwa variabel konsep diri memiliki nilai 0,7614 dan variabel motovasi memiliki nilai 0,6466 maka seluruh item pertanyaan pada masing-masing variabel sudah dikatakan valid dan reliabel karena nilai koefisien reliabilitas dan validitas diatas 0,5 dan dapat dikatakan adanya hubungan yang erat antar variabel.

3. Setelah dilakukan perhitungan dengan regresi sederhana dapat diketahui secara keseluruhan baik itu signifikan F hitung ataupun signifikan T hitung. Pada signifikan F hitung untuk model motivasi dan konsep diri dinyatakan bahwa model signifikan. Sementara itu untuk model T hitung pada seluruh variabel dikatakan signifikan. Maka, berdasarkan kondisi demikian jika terjadi peningkatan pada konsep diri mahasiswa akan diikuti juga oleh peningkatan pada motivasi belajar dari setiap mahasiswa.

4. Kemampuan prediksi analisis responden terhadap analisis diskriminan berada diatas 50% yaitu sebesar 63,6 %. Angka ketepatan tersebut dikatakan tinggi dan valid untuk digunakan sehingga dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara konsep diri dan motivasi belajar mahasiswa.

IMPLIKASI Menurut hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapat suatu model dimana konsep diri dapat mempengaruhi motivasi. Hanya saja tidak seluruhnya variabel motivasi dipengaruhi oleh variabel konsep diri, hal ini dibuktikan dengan nilai R square sebesar 0,344 atau hanya 34,4% mempengaruhi variabel motivasi dan ini berarti bahwa 65,6% variabel motivasi dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian yang disajikan ini baru menganalisis tentang bagaimana kecenderungan motivasi belajar para mahasiswa pada konsep diri. Maka diharapkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Baron, R.A, . & Paul B. P. 1991. understanding human relation a practical guide to

people at work. Allign & Bacon, Heedham height. Felker, Donald W. 1974. Helping Children To Like Themselves. Bungess Publishing

Company, Minneanapolis.

Page 11: Artikel_10205434

Manajemen 2009 11

Harlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Terjemahan dari Developmental Phsychologi oleh Istiwidayanti. Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS For Windows. Graha

Ilmu : Jakarta. Maslow, Abraham H. 1994. Motivasi dan Kepribadian : Teori Dengan Pendekatan

Hierarkhi Kebutuhan Manusia. Pressindo, Jakarta. Morgan, Clifford T. 1995. A brief introduction to psychology. Tata Mc Grow Hill, New

Delhi. Muchtar, M. 2003. Konsep Diri Remaja. Rakasta Samasta, Jakarta. Najati, M. Usmani. 1997. Alquran dan Ilmu Jiwa. Pustaka : Bandung. Saleh, Abdurrahman Saleh. 2003. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif

Islam.Kencana, Jakarta. Santrock, John W. 1990. Adolescence. Wm C Brown Publisher, USA. Winkel, W.S. 1989. Psikologi Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.