artikel_10205246
TRANSCRIPT
![Page 1: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/1.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 1/12
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
POSITIONING TERHADAP CUSTOMER COMPANY IDENTIFICATION,
LOYALTY , DAN ADVOCACY PADA PRODUK LIFEBUOY
Chairul Amala
Komplek Puspiptek Blok III-D-28, Serpong – Tangerang
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk melihat pengaruh corporate social responsibility yang
dilakukan perusahaan terhadap customer company indentification, loyalty, danadvocacy. Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan untuk menganalisis adalah uji
validitas dan realibilitas untuk kuesioner, dan uji regersi linier berganda untuk analisis
data. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa 21 indikator pertanyaan dikatakanvalid dan semua variabel dinyatakan reliabel. Dari pengujian dapat disimpulkan secara
nyata corporate social responsibility memengaruhi customer company identification,
loyalty, dan advocacy. Diketahui bahwa semakin tinggi nilai customer company
identification, loyalty, dan advocacy semakin tinggi pula corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Customer Company Identification,
Loyalty, Advocacy
Pendahuluan
Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih
keuntungan yang tinggi (efisiensi).Dengan alasan efisiensi ini banyak perusahaan seringkali mengabaikan masalah-
masalah sosial seperti kesejahteraan karyawan, keamanan lingkungan dan kepeduliansosial. Padahal, perusahaan baik skala besar atau kecil merupakan bagian dari
lingkungan bisnis global. Setiap perusahaan memiliki hubungan yang kompleks dengan
masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara langsungataupun tidak, perusahaan terpengaruh dengan isu-isu, kejadian-kejadian sosial maupun
tekanan dari seluruh dunia.
Seiring dengan semakin besar dan luasnya pengaruh perusahaan terhadapkehidupan masyarakat, perusahaan sudah seharusnya bertanggung jawab terhadapkeseluruhan lingkungan, baik internal maupun eksternal perusahaan. Setiap keputusan
dan tindakan yang diambil perusahaan harus mencerminkan tanggung jawab
perusahaan.Memasuki tahun 1990-an, telah banyak perusahaan yang menyadari arti penting
pertanggung jawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategi bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu tanggung jawab
sosial kedalam visi dan misi perusahaan. Pertanggung jawaban sosial ini lazim disebutsebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
Salah satu perusahaan besar yang telah menerapkan corporate social
responsibility selama bertahun-tahun adalah Unilever. Unilever telah membuat program
![Page 2: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/2.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 2/12
CSR dengan memasukkan unsur-unsur tanggung jawab sosial dalam visi dan misi
perusahaan mereka. Misi Unilever adalah untuk menambahkan vitalitas dalamkehidupan. Unilever memenuhi kebutuhan masyarakat akan nutrisi, kebersihan, dan
perawatan pribadi dengan menyediakan produk-produk yang akan membantu
masyarakat untuk merasa, melihat dan menjadi lebih baik dalam kehidupan.(www.unilever.com). Unilever telah mengakar kuat dalam kultur dan pasar di seluruhdunia dan membuat Unilever memiliki hubungan yang kuat dengan pelanggan yang
akan menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa mendatang. Unilever akan
membawa pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melayani seluruhmasyarakat dunia.
Produk-produk dari Unilever yang terdiri dari consumer goods telah tersebar diseluruh dunia dengan total penjualan lebih dari 27 juta Euro, 29% disumbang dari
penjualan produk mereka di Asia dan Afrika (www.unilever.com). Di Indonesia, salahsatu produk Unilever yang menjadi pemimpin pasar adalah Lifebuoy. Menurut hasil
survei yang dilakukan Swa bersama MarkPlus dan MARS, Lifebuoy adalah salah satu
produk yang memiliki brand value tertinggi pada tahun 2003, 2004, 2005 untuk kategorisabun mandi padat.
Perlindungan dan kebersihan adalah komitmen Lifebuoy untuk masyarakat.Oleh karena itu, sejak bertahun-tahun yang lalu Lifebuoy telah membuat program-
program pertanggungjawaban sosial untuk memberikan pengertian dan pemahamankepada masyarakat tentang arti penting menjaga kebersihan. Program-program yang
telah dilakukan oleh Lifebuoy antara lain, kampanye membudayakan mencuci tangandengan sabun, kampanye kebersihan lingkungan, menyumbang sarana MCK untuk
masyarakat miskin, menyumbang sarana kebersihan untuk sekolah-sekolah dalam
program “berbagi sehat” yang pada intinya mengajak masyarakat untuk salingmengingatkan untuk menjaga kebersihan.
Meskipun telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa program corporatesocial responsibility ini mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan dan
membawa efek yang positif bagi masyarakat, tetapi apakah perilaku pembeliankonsumen akan terpengaruh oleh program-program corporate social responsibility
seperti ini? Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakahrespon konsumen terhadap kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan
lifebuoy dan apakah kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan oleh
lifebuoy membawa efek langsung terhadap perilaku pembelian konsumen.
Metode Penelitian
Objek PenelitianSubjek penelitian ini adalah130 mahasiswa/i pra sarjana yang masih terdaftar
dan sedang melakukan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma serta yang
mengkonsumsi produk Lifebuoy.
Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif,maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang
bersumber pada hasil wawancar terstruktur terhadap responden dengan menggunakan
kuesioner.Survei dilakukan pada mahasiswa/i pra sarjana yang masih terdaftar dan sedang
melakukan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, dengan menyebar
![Page 3: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/3.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 3/12
kuesioner kepada 130 responden. Kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu
kuesioner yang menyajikan pertanyaan dengan pilihan jawabannya. Pengukuran datadilakukan oleh penulis yaitu dengan skala likert. Pertanyaan ini mempunyai skor
tertinggi 5 (lima) dan terkecil 1 (satu).
Teknik Pengambilan Sampel
Dari seluruh mahasiswa/i pra sarjana yang masih terdaftar dan sedangmelakukan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma serta yang
mengkonsumsi produk Lifebuoy, akan dipilih secara acak 130 responden sebagaisample penelitian, yang mana setiap responden harus mengisi daftar pertanyaan yang
tersedia dalam kuesioner penelitian.
Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
Corporate Social Responsibility pada perusahaan Produk Lifebuoy, yaitu : CorporateSocial Responsibility Awareness, Corporate Ability Belief , Corporate Social
Responsibility Belief , Customer Company Identification, Loyalty, dan Advocacy.
Teknik Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk tabel maupundiagram, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan alat analisis yang peneliti
akan gunakan. Analisis kuantitatif, yaitu analisa yang menginterprestasikan data dalam
bentuk angka-angka. Analisis ini digunakan sebagai alat bantu statistik, sehinggamemudahkan penulis menafsirkan data mentah yang diperoleh. Penulis menghitung
dengan menggunakan aplikasi software SPSS 16.
Reliabilitas dan Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik, maka
terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar data-data yang
diperoleh valid dan reliable. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukandengan mengunakan software SPSS 16. Pengujian validitas adalah pengujian untuk
mengetahui kemampuan indikator-indikator suatu konstruk (variable laten) untuk mengukur konstruk tersebut secara akurat.
Variabel indikator memenuhi kriteria valid jika nilai hitung component > 0,5.Jika masih terdapat nilai hitung component < 0,5, maka indikator tersebut harus
dikeluarkan dan tidak dianalisis lebih lanjut .Setelah dilakukan uji validitas, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap gejala yangsama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Indikator untuk uji reliabilitas adalah
Cronbach Alpha, apabila nilai Alpha Cronbach > 0,6 berarti menunjukkan instrumenyang digunakan reliabel (Sekaran, 2003).
Analisis Regresi Linear berganda
Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least
square/OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias
![Page 4: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/4.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 4/12
yang terbaik (best lineat unbias /BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa
asumsi yang disebut dengan asumsi klasik, sebagai berikut:1. Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan utuk mengetahui apakah residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Cara Mendeteksi dengan menggunakanhistogram regression residual yang sudah distandarkan serta menggunakananalisis kolmogrov-smirnov. Dikatakan menyebar normal apabila nilai
kolmogrov-smirnov Z ≤ Z table atau nilai asymp. Sig (2-tailed) > α.
2. Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinaeritas, salah satu caranya
dengan melihat variance inflation factor (VIF) dari masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 5, maka model
tidak terdapat multikolinearitas.
3. Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas metode yang dapat digunakan
seperti metode grafik park glesyer , barlet, dan rank spearman. Dengan metodeini, gejala heteroskedastisitas akan ditunjukkan oleh koefisien dari masing –
masing variable independen terhadap nilai absolute residunya (e), jika nilai probabilitas > nilai alpha-nya (0,05), maka dapat dipastikan model tidak
mengadung unsur heteroskedastisitas atau t hitung ≤ t table pada alpha 0,05.4. Linearitas
Pengujian ini untuk mengetahui model yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Pengujian linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan MWD test.
5. Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara serangkaian data
observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section).Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu dengan cara metode
metode durbin-warson.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner, datatersebut diolah dan dianalisis. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan model regresi linier berganda. Rumusregresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = b0 + b1x1 + b2x2
C-C Identification = b0 + b1 CA Belief + b2 CSR Belief Loyalty = b0 + b1 CA Belief + b2 CSR Belief
Advocacy = b0 + b1 CA Belief + b2 CSR Belief
Dimana,
Y adalah Variabel terikat, yang terdiri dari :Y1 = C-C Identification
Y2 = LoyaltyY3 = Advocacy
b0 = Koefisien konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
![Page 5: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/5.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 5/12
Dan x merupakan variabel bebas, yang terdiri dari :
x1 = CA Belief (Corporate Ability Belief )x2 = CSR Belief ( Corporate Social Responsibility Belief )
Hasil dan PembahasanCorporate Social Responsibility (CSR), menurut World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD) in Fox, adalah sebagai suatu komitmen bisnis
untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para
karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut masyarakat setempat (lokal)dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Uji Asumsi Klasik Variabel Dependen
Sebelum menggunakan uji regresi linear berganda, data terlebih dahulu diujidengan menggunakan uji asumsi klasik. Hal ini untuk mengetahui apakah data tersebuk
layak diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik.
NormalitasDengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Asymp.
Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan nilai residual terstandarisasidikatakan menyebar secara normal. Pada variabel C-C Identification diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,64, variabel Loyalty nilai Asymp. Sig (2-tailed)sebesar 0,26, dan pada variabel Advocacy nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,09.
Maka, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel dependen menyebar secara normal.
Uji Heteroskedatisitas
Gejala heterokedasitisitas terjadi apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05(alpha). Dari ketiga variabel dependen tidak mengalami gejala heteroskedatisitas karena
ketiga variabel memiliki nilai signifikan lebih besar dari nilai 0,05 (alpha). Karen rata – rata nilai signifikan ketiga variabel berkisar antara 0,2 – 0,5.
Uji Multikolinearitas
Model dikatakan tidak terjadi multikolinear apabila VIF lebih kecil dari 10.Dapat dilihat pada tabel Coefficient ketiga variabel dependen memiliki nilai VIF
sebesar 1,653 atau dapat dikatakan bahwa ketiga variabel dependen tidak mengalami
multikolinear.
Uji Linearitas
Dengan menggunakan analisis Mackinnon-White-Davidson (MWD) Modeldikatakan linear jika signifikan Z1 ≥ α. Nilai Z1 dari lebih besar dari 0,05. Dilihat padaTabel Coefficient Z1, variabel C-C Identification diketahui nilai signifikan Z1 sebesar
0,062, nilai signifikan variabel Loyalty sebesar 0,183, dan nilai signifikan variabel Advocacy sebesar 0,140. Dapat disimpulkan ketiga variabel dependen memiliki nilaisignifikan lebih besar dari 0,05, maka model dikatakan linear.
Model dikatakan linear jika nilai signifikan Z2 ≤ α. Dilihat pada tabelCoefficient Z2 (lampiran 4), variabel C-C Identification memiliki nilai signifikan
sebesar 0,119, variabel Loyalty memiliki nilai signifikan sebesar 0,566, dan variabel Advocacy memiliki nilai signifikan sebesar 0,127. maka dapat dikatakan bahwa ketiga
variabel dependen ini memiliki model nonlinear.
![Page 6: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/6.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 6/12
Kesimpulan:
Jika Z1 dan Z2 linear : model menggunakan persamaan linear.Jika Z1 dan Z2 nonlinear : model menggunakan persamaan nonlinear
Jika salah satu Nonlinear : model boleh menggunakan persamaan linear atau
nonlinear.Berdasarkan uji MWD, Nampak bahwa Z1 menunjukkan gejala linear dan Z2
menunjukkan gejala nonlinear. Sehingga dapat dikatakan bahwa model dapat
menggunakan regresi nonlinear atau regresi linear.
Uji AutocorrelationPengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua bantuan nilai yang
diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai dL dan dU untuk jumlah K=2 dan n=120.
Nilai tabel Durbin Watson dengan nilai n =120,K=2, maka akan diperoleh nilai
dL= 1,663 dan dU= 1,733, nilai 4-dU sebesar 2,267, sedangkan nilai 4-dL=2,367.Pada variabel C-C identification nilai Durbin-Watson sebesar 1,824, nilai
Durbin-Watson pada variabel Loyalty sebesar 1,915, dan nilai Durbin-Watson padavariabel Advocacy sebesar 1,803. Sehingga, ketiga model tersebut tidak mengalami
Autocorrelation.
Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi Linear Berganda Variabel C-C Identification
Tabel 1.
Model Summary C-C Identification
Sumber: data diolah
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .775a
.601 .594 2.17164
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
Pada tabel 1 yang menunjukkan tabel Summary angka R Square sebesar 0,601.Hal ini berarti 60,1 % dari variasi C-C Identification yang dapat dijelaskan oleh
perubahan dalam variabel CA Belief dan CSR Belief . Sedangkan sisanya (100%-60,1%= 39,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan catatan semakin kecil angka R
Square semakin lemah hubungan kedua variabel.Tabel 2.
Anova C-C Identification
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 832.093 2 416.047 88.220 .000a
Residual 551.774 117 4.716
1
Total 1383.867 119
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
b. Dependent Variabel: CCidentification
![Page 7: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/7.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 7/12
Dari tabel 2 besarnya F hitung adalah 88,220 dengan tingkat signifikan 0,000.Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 ,maka model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi C-C Identification. Atau bisa dikatakan, variabel X (yaitu
CA Belief dan CSR Belief ) berpengaruh terhadap C-C Identification.
Tabel 3.
Koefisien C-C Identification
Sumber : Data Diolah
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 4.235 1.631 2.596 .011
CAbelief 1.189 .169 .527 7.016 .000
1
CSRbelief .554 .127 .327 4.361 .000
a. Dependent Variabel: CCidentification
Tabel 3 menggambarkan persamaan regresi :
Y = 0,527X1 + 0,327X2 + ε Dimana,
Y = C-C Identificationx1 = CA Belief
x2 = CSR Belief
ε = Error
Koefisien regresi X1 sebesar 0,527 menyatakan bahwa setiap penambahansumber daya misal X rupiah dalam pembentukan dimensi CA Belief, maka perusahaan
Lifebuoy akan mendapatkan peningkatan dimensi C-C Identification sebesar 0,527Xrupiah. Sedangkan koefisien regresi X2 sebesar 0,327 menyatakan bahwa setiap
penambahan sumber daya missal X rupiah dalam pembentukan dimensi CSR Belief ,maka perusahaan Lifebuoy akan mendapatkan peningkatan C-C Identification sebesar
0,327X rupiah.Dari tabel 3, dapat dilihat pula koefisien terstandarisasi untuk CA Belief β
sebesar 0,527 lebih besar dari koefisien CSR Belief , yaitu sebesar 0,327. Jadi, dapat
disimpulkan dimensi C-C Identification lebih banyak dipengaruhi oleh dimensi CA Belief daripada CSR Belief . Hal ini dapat disebabkan karena konsumen merasa lebihterikat secara psikologis dengan perusahaan ketika perusahaan menyebarkan nilai yang
baik dalam produknya dibandingkan ketika perusahaan melakukan kegiatan CSR-nya.
![Page 8: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/8.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 8/12
Uji Regresi Linear Berganda Variabel Loyalty
Tabel 4.Tabel Model Summary Loyalty
Sumber : Data Diolah
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .725a
.525 .517 1.82011 1.915
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
b. Dependent Variabel: Loyalty
Pada tabel 4 yang menunjukkan tabel Summary angka R Square sebesar 0,525.
Hal ini berarti 52,5 % dari variasi loyalty yang dapat dijelaskan oleh perubahan dalamvariabel CA Belief dan CSR Belief . Sedangkan sisanya (100%-52,5% = 47,5%)
dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan catatan semakin kecil angka R Squaresemakin lemah hubungan kedua variabel
Tabel 5.ANOVA Loyalty
Sumber : Data Diolah
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 428.394 2 214.197 64.657 .000a
Residual 387.597 117 3.313
1
Total 815.992 119
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
b. Dependent Variabel: Loyalty
Dari tabel 5 di dapat F hitung adalah 64,657 dengan tingkat signifikan 0,000.Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 ,maka model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi Loyalty. Atau bisa dikatakan, variabel X (yaitu CA Belief
dan CSR Belief ) berpengaruh terhadap Loyalty.
Tabel 6.Koefisien Regresi Loyalty
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -5.870 1.367 -4.293 .000
CAbelief .829 .142 .478 5.833 .000
1
CSRbelief .418 .107 .322 3.925 .000
a. Dependent Variabel: Loyalty
Sumber : Data Diolah
![Page 9: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/9.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 9/12
Tabel 6 menggambarkan persamaan regresi :
Y = 0,478X1 + 0,322X2 + ε Dimana,
Y = Loyalty
x1 = CA Belief x2 = CSR Belief
ε = Error
Koefisien regresi X1 sebesar 0,478 menyatakan bahwa setiap penambahansumber daya misal X rupiah dalam pembentukan dimensi CA Belief , maka perusahaan
Lifebuoy akan mendapatkan peningkatan dimensi Loyalty sebesar 0,478X rupiah.Sedangkan koefisien regresi X2 sebesar 0,322 menyatakan bahwa setiap penambahan
sumber daya misal X rupiah dalam pembentukan dimensi CSR Belief , maka perusahaanLifebuoy akan mendapatkan peningkatan Loyalty sebesar 0,322X rupiah.
Dari tabel 6, dapat dilihat pula koefisien terstandarisasi untuk CA Belief β
sebesar 0,478 lebih besar dari koefisien CSR Belief , yaitu sebesar 0,322. Jadi, dapatdisimpulkan dimensi Loyalty lebih banyak dipengaruhi oleh dimensi CA Belief daripada
CSR Belief . Hal ini dapat disebabkan karena keterikatan hubungan konsumen dengan perusahaan dalam bentuk kesetiaan membeli dipengaruhi ketika perusahaan kualitas
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen daripada ketika persepsi konsumenakan kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan.
Uji Regresi Linear Berganda Variabel Advocacy
Tabel 7.
Model Summary Advocacy
Sumber: Data Diolah
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .798a
.637 .631 1.65566 1.503
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
b. Dependent Variabel: Advocacy
Pada tabel 7 yang menunjukkan tabel Summary angka R Square sebesar 0,637.
Hal ini berarti 63,7% dari variasi Advocacy yang dapat dijelaskan oleh perubahan dalam
variabel CA Belief dan CSR Belief . Sedangkan sisanya (100%-63,7% = 36,3%)dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan catatan semakin kecil angka R Square
semakin lemah hubungan kedua variabel.Dari tabel 8 di dapat F hitung adalah 102,559 dengan tingkat signifikan 0,000.
Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 ,maka model regresi bisadipakai untuk memprediksi Advocacy. Atau bisa dikatakan, variabel X (yaitu CSR Belief
dan CA Belief ) berpengaruh terhadap Advocacy.
![Page 10: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/10.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 10/12
Tabel 8.
Tabel ANOVA Advocacy
Sumber: Data Diolah
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 562.270 2 281.135 102.559 .000a
Residual 320.722 117 2.741
1
Total 882.992 119
a. Predictors: (Constant), CSRbelief, CAbelief
b. Dependent Variabel: Advocacy
Tabel 9.Tabel Koefisien Regresi Advocacy
Sumber: Data Diolah
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -4.007 1.244 -3.222 .002
CAbelief .861 .129 .477 6.661 .000
1
CSRbelief .550 .097 .406 5.673 .000
a. Dependent Variabel: Advocacy
Tabel 8 menggambarkan persamaan regresi : Y = 0,477X1 + 0,406X2 + ε
Dimana,Y = Advocacy
x1 = CA Belief
x2 = CSR Belief ε = Error
Koefisien regresi X1 sebesar 0,477 menyatakan bahwa setiap penambahansumber daya misal X rupiah dalam pembentukan dimensi CA Belief , maka perusahaan
Lifebuoy akan mendapatkan peningkatan dimensi Advocacy sebesar 0,477X rupiah.
Sedangkan koefisien regresi X2 sebesar 0,406 menyatakan bahwa setiap penambahansumber daya misal X rupiah dalam pembentukan dimensi CSR Belief , maka perusahaan
Lifebuoy akan mendapatkan peningkatan Advocacy sebesar 0,406X rupiah.Dari tabel 8, dapat dilihat pula koefisien terstandarisasi untuk CA Belief β
sebesar 0,477 lebih besar dari koefisien CSR Belief , yaitu sebesar 0,406. Jadi, dapatdisimpulkan dimensi Avocacy lebih banyak dipengaruhi oleh dimensi CA Belief
daripada CSR Belief . Hal ini dapat disebabkan karena keterikatan hubungan konsumendengan perusahaan dalam bentuk word-of-mouth dipengaruhi positif ketika konsumen
memberitahukan kepada konsumen lain mengenai kualitas produk yang sesuai dengankebutuhan konsumen daripada ketika persepsi konsumen akan kegiatan CSR yang
dilakukan perusahaan.
![Page 11: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/11.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 11/12
Kesimpulan
Dari variabel-variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Corporate Social Responsibility Belief (CSR Belief) dari kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan dan Corporate Ability Belief (CA
Belief) produk perusahaan berdampak positif pada Customer Company Identification (C-C Identification)
2. Corporate Social Responsibility Belief (CSR Belief) dari kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan dan Corporate Ability Belief (CA
Belief) berdampak positif pada loyalty3. Corporate Social Responsibility Belief (CSR Belief) dari kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan dan Corporate Ability Belief (CABelief) berdampak positif pada Advocacy.
Saran
1. Sebaiknya perusahaan melakukan kegiatan sosialnya karena peduli akan
tanggung jawab sosial perusahaan dan untuk memperhatikan kesejahteraanmasyarakat.
2. Perusahaan melakukan kegiatan sosial tidak hanya karena tuntutan persaingansaja, akan tetapi karena peduli akan tanggung jawab sosial perusahaan.
Daftar Pustaka
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Giant Hypermartket jl.Dr. Djunjunan Bandung.2006. (tersedia pada
portal:http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/1052/bab1-
2.pdf?sequence=3)Du, Shuili.,C.B. Bhattacharya, dan Sankar Sen. 2007. Reaping Relational Rewards from
Corporate social Responsibility : The role of competitive positioning (tersedia pada portal : http://ww.elsevier.com/locate/ijresmar )
International Journal of Commerce & Manajemen. 2007. The empirical study of CRM:
consumer-company identification and purchase intention in the direct
selling industry (tersedia dalam portal :
http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0198-437516/The-empirical-study-of-
CRM.html)
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas. Jakarta : PT. GhaliaIndonesia
Kotler, Philip and Nancy Lee. 2003. Corporate Social Responsibility: Doing the Most
Good For Your Company and Your Cause (tersedia dalam portal: http://books.google.co.id/books?id=2ppzhuJyyPgC&dq=philip+kotler+CS
R:+doing+the+most+good+for+your+company+and+your+cause&prints
ec=frontcover&source=bn&hl=id&ei ) Marliana, Tini. 2008 . Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap Brang Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi pada
Konsumen Penerima Program CSR Sabun Mandi Lifebuoy di Bandar
Lampung) (tersedia dalam portal :
http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/05/pengaruh-penerapan-program-
corporate-social-responsibility-csr-terhadap-brand-loyalty-sabun-mandi-
lifebuoy/ )
![Page 12: Artikel_10205246](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020806/5572010d4979599169a0a608/html5/thumbnails/12.jpg)
5/17/2018 Artikel_10205246 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel10205246 12/12
Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid
2. Jakarta : PT. Indeks kelompok Media GroupProfil Perusahaan PT. Unilever Tbk. ( tersedia dalam portal :
http://www.unilever.co.id/id/ )
Profil Produk Lifebuoy ( tersedia dalam portal :http://www.unilever.co.id/id/produkkami/personalcare/lifebuoy.asp
Sekaran, Uma.2006. Research Method Business Edisi 4 Buku 2. Jakarta : Salemba
Empat
Sugiyoni. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: AlphabetaSuliyanto.2006. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesi
Susilowati, Endah. 2008 Analisis Positioning Operator Seluler Menurut Persepsi
konsumen dan Hubungannya Terhadap Perilaku konsumen Dalam
Menggunakan Kartu Prabayar (studi kasus pada IM3dan XL Bebas).Jakarta : Universitas Gunadarma
Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik . Yogyakarta : Andi
Wu Lin, chia., Zih-Hua Wang., Shu-Hao Chang. 2009. A cross-level investigation of theeffect of corporate social performance on customer identification and
behavior ( tersedia pada portal : list.academic-
journal.org/submissions/isfa2009_submission_131.doc)