artikel spm
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan arti pentingnya
kompensasi manajemen untuk pencapaian tujuan perusahaan, dengan melihat potret
penerapan kompensasi manajemen pada PT. Visi Media Asia Tbk. (VIVA).
Manusia merupakan faktor dan aktor dalam proses kerja, terlepas dari apakah
perkerjaan itu sarat teknologi atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang akan
menjadikan perkerjaan itu efektif atau tidak (Allen dalam Panudju, 2003). Mengingat
arti pentingnya manusia, yang merupakan asset berharga perusahaan, maka untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perusahaan harus mampu mencari, merekrut,
mengembangkan, dan mempertahankan asset berharga tersebut. Hal ini semua terkait
dengan management compensation.
Tak dipungkiri memang jika manusia bukanlah makhluk yang sempurna.
Mereka tidak pernah merasa puas dan minim loyalitas. Sebagai stakeholder mereka
akan melakukan apa saja demi mencapai kepentingan masing-masing. Hal inilah yang
menyebabkan konflik keagenan sehingga sulit bagi perusahaan untuk mencapai goal
congruence. Management Compensation digadang-gadang akan mencegah hal
tersebut terjadi. Pemberian kompensasi sangat penting bagi stakeholder tersebut,
karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja mereka.
Apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk mereka,
maka akan mendorong mereka untuk lebih baik dalam melakukan pekerjaannya dan
lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan.
Sehingga tujuan perusahaan yang telah dirumuskan bisa terwujud. Dan jelas bahwa
kompensasi manajemen merupakan salah satu elemen dari Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM), yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan dalam mencapai
tujuan yang telah dirumuskan.
Page | 1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menurut H. Hadari Nawawi (2005) kompensasi manajemen adalah
penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi
dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Garry Dessler (2000), mendefinisikan kompensasi sebagai berikut:
Employee compensastion is all forms of pay rewards going to employee and
arising from their employment.
Arti pentingnya kompensasi dapat diketahui dari berbagai hasil penelitian
(Anthony&Govindarajan, 2007), yakni:
Individu cenderung lebih termotivasi oleh potensi penghargaan daripada
ketakutan akan hukuman.
Penghargaan personal bersifat relatif atau situasional
Ketika manajemen senior menganggap bahwa sistem pengendalian manajemen
itu penting, maka manajer operasional juga akan menganggap hal itu penting,
begitu juga sebaliknya.
Individu lebih termotivasi ketika mereka menerima laporan atau umpan balik
atas kinerja mereka.
Insentif menjadi kurang efektif ketika jangka waktu antara tindakan dengan
umpan balik terlalu lama
Motivasi akan lemah ketika individu yakin bahwa insentif dirasa tidak mungkin
tercapai atau terlalu mudah untuk dicapai.
Insentif yang disediakan berupa anggaran atau pernyataan tujuan lainnya menjadi
paling kuat ketika para manajer bekerja dengan atasan mereka unutuk mencapai
target anggaran.
Page | 2
Jenis kompensasi yang diberikan dapat berbentuk kompensasi finansial dan
non finansial. Kompensasi finansial adalah kompensasi yang diterima dalam bentuk
finansial, seperti gaji, upah, bonus dan tunjangan-tunjangan. Sedangkan kompensasi
non finansial adalah kompensasi yang diterima dalam bentuk non finansial, seperti
promosi jabatan dan penghargan. (Mondy dan Neo dalam Muljani, 2002)
Program kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan
memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak
harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang akan
diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan (Arifiyani, 2012).
Manajemen kompensasi menjadi semakin lebih sulit bagi organisasi untuk
mengontrol karena karyawan menginginkan lebih dan lebih (Shipley&Kleiner, 2005).
Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka
perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial,
mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya,
sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk
dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam
persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan
mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya. (Muljani, 2002)
Berikut penjelasan mengenai potret kompensasi manajemen pada PT. Visi
Media Asia Tbk. (VIVA). Sumber dari informasi dibawah ini berasal dari annual
report PT. Visi Media Asia Tbk. (VIVA) pada tahun 2012 dengan mengambil
informasi yang terdapat di website Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni di
http://www.idx.co.id .
Page | 3
A. Profil Perusahaan
Visi
Melakukan investasi untuk masa depan industri media dan bangsa
Indonesia melalui penyediaan konten berita, olahraga dan seputar gaya hidup
yang disebarluaskan melalui konvergensi media televisi, internet dan telepon
genggam.
Misi
1. Berperan aktif dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
2. Mengambil momentum dari pertumbuhan penggunaan data dan pengguna
telepon genggam di Indonesia.
3. Menciptakan sinergi dan integrasi antar layanan yang dimiliki.
Page | 4
4. Memastikan keuntungan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
5. Memberikan kualitas hidup yang lebih berkualitas kepada para pemangku
kepentingan.
Nilai-nilai Perusahaan
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
2. Mempromosikan perubahan yang inovatif dan positif pada dunia media di
Indonesia
3. Menjalankan usaha berdasarkan prinsip transparansi, keterbukaan,
keteraturan dan kemandirian
4. Menerapkan program tanggung awab sosial perusahaan dengan konsisten
dan berkelanjutan
VIVA didirikan pada tahun 2007 merupakan perusahaan konvergensi
media terkemuka di Indonesia yang fokus pada penyampaian konten berita,
olahraga, dan seputar gaya hidup melalui konvergensi platform televisi, internet,
dan telepon genggam. Saat ini VIVA menaungi dan mengelola dua stasiun TV
tidak berbayar dengan jaringan nasional yaitu tvOne dan ANTV serta portal
berita online terkemuka di Indonesia - VIVAnews.com.
Melalui sinergi operasional yang terintegrasi, VIVA mampu mendorong
efsiensi biaya dan stabilitas operasional dan meningkatkan keunggulan
kompetitifnya untuk bersaing ditengah ketatnya kompetisi industri media
Indonesia. Dalam rangka memperluas distribusi kontennya, VIVA telah
melakukan berbagai kerjasama dengan penyelenggara jasa telekomunikasi dan
memanfaatkan jaringan media sosial agar konten yang dimilikinya dapat
diterima melalui platform telepon genggam dan internet.
Page | 5
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dimiliki oleh VIVA berbentuk organisasi garis
(line organization). Setiap bagian bertanggung jawab secara langsung berdasar
garis komando kepada atasan. Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi
VIVA dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Kreativitas merupakan aspek utama yang harus dimiliki setiap karyawan
VIVA agar dapat responsif menyesuaikan diri dengan dinamika industri media
khususnya dalam menyajikan konten-konten yang menarik dan memiliki nilai
jual.
Era pertumbuhan teknologi dan bisnis media yang terus berkembang
dengan cepat menuntut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
kompetensi tinggi di setiap bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Bagi
Page | 6
VIVA, SDM yang unggul merupakan aset penting untuk meningkatkan kinerja
perusahaan agar selaras dengan visi dan misi yang hendak diraih.
Rekrutmen
Dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan dan persaingan di industri media,
VIVA merekrut SDM dengan bakat dan kemampuan terbaik sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, melalui proses seleksi yang ketat dengan
mempertimbangkan aspek pendidikan, pengalaman, dan kesehatan. Dalam
menjaring SDM yang berkualitas, VIVA menjalin kerjasama dengan
komunitas-komunitas penyiaran dan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia
diantaranya dengan menyelenggarakan job fair serta memanfaatkan jejaring
sosial.
ANTV Learning Program, merupakan program pelatihan dan pembekalan bagi
peserta terpilih dengan tingkat pendidikan minimal D3 untuk dipersiapkan
sebagai tenaga kerja yang berkualitas sebelum menandatangani perjanjian kerja
(Pra Kontrak). Program ini berlangsung selama 6 (enam) bulan, dimana setiap
peserta akan dirotasi diberbagai unit kerja. Setiap peserta akan dipantau secara
intensif serta dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan, dan hanya peserta yang memenuhi
kualifkasi dan kriteria yang ditetapkan dapat meneruskan jenjang karir di
ANTV.
Pengembangan Kompetensi
Dalam rangka terciptanya kinerja tinggi yang berkelanjutan (sustainable high
performance), VIVA menetapkan strategi pengembangan kompetensi SDM
bagi setiap entitas anak perusahaan sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
Pengembangan kompetensi SDM dirancang dengan kerangka berpikir bahwa
setiap pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi, divisi dan
individu dan diharapkan seluruh SDM memiliki feksibilitas tinggi dalam Page | 7
menghadapi tantangan dan perubahan. Strategi tersebut meliputi program-
program pengembangan internal maupun eksternal.
Induction Program, agar karyawan baru memiliki pengetahuan yang cukup
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang
pekerjaannya, Perseroan dan entitas anak perusahaan menyelenggarakan
program orientasi yang difasilitasi oleh setiap General Manager atau Direktur.
tvOne Academy, adalah salah satu program pengembangan komprehensif bagi
karyawan tvOne, yang dikelola secara internal dan saat ini telah memasuki
angkatan ke-5. Adapun program-program pelatihan yang diselenggarakan oleh
tvOne Academy, adalah sebagai berikut:
Journalist Development Program, merupakan program pengembangan
jurnalistik yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pertama pengembangan
potensial jurnalis menjadi jurnalis yunior; tahap kedua pengembangan
jurnalis yunior menjadi jurnalis madya yang memiliki kompetensi tinggi
dalam mengemas berita; dan tahap ketiga yang bertujuan untuk
menciptakan Executive Producer bidang jurnalis yang memiliki kinerja
tinggi.
Broadcast Development Program, merupakan pelatihan bagi para
professional broadcaster dengan 4 sub-program, yaitu Camera Clinic;
Audio Clinic; IT Clinic; dan Lighting Clinic.
Leadership Development Program, merupakan program pengembangan
kepemimpinan bagi setiap karyawan yang terdiri dari 4 kategori, yaitu:
tvOne Executive Management Program; tvOne General Manager
Program; tvOne Middle Manager Program dan tvOne Supervisory
Management Program.
Functional Development Program, merupakan program pengembangan
berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di tvOne, yang terdiri dari 5
Page | 8
kategori, yaitu News Professional Training Series; Human Capital
Professional Training Series; Finance and Legal Professional Training
Series; Sales and Marketing Professional Training Series; dan Supply
Chain Professional Training Series.
General Program, merupakan program pengembangan keterampilan-
keterampilan umum untuk meningkatkan berbagai pengetahuan dan
keterampilan karyawan, seperti: Becoming Efective Individuals;
Achievement Motivation; Team Building Skills; Emotional Intelligence;
dan Communication Skill.
Pelatihan Jurnalistik, merupakan program pengembangan kualitas SDM dalam
bidang penulisan berita on-line yang diselenggarakan oleh VIVA.co.id secara
periodik setiap 2 minggu sekali, dimana setiap sesi pelatihan jurnalistik ini
diikuti oleh 20 peserta.
Uji Kompetensi Wartawan, ANTV dan tvOne bekerjasama dengan Dewan Pers
menyelenggarakan pelatihan wartawan untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan jurnalistik dalam membuat program-program news yang
berkualitas. Pada akhir pelatihan, para peserta akan mengikuti serangkaian tes
untuk mendapatkan sertifkasi profesi dari Dewan Pers.
Workshop dan Seminar, dalam rangka memperluas wawasan sekaligus
meningkatkan kompetensi karyawan, Perseroan dan entitas anak perusahaan
menyelenggarakan berbagai workshop seperti: workshop creativity and
innovation, rapat kerja kreatif untuk program maker. Perseroan juga mengirim
karyawannya ke berbagai seminar di dalam dan luar negeri termasuk Asia
Pacifc Media Forum (APMF) dan APOS di Bali, NAB di Las Vegas, MipCom
di Cannes, Perancis, Broadcast Asia di Singapura, dan BIFF di Busan, Korea
Selatan.
Page | 9
Leadership Program, perusahaan bekerjasama dengan Bakrie Learning Center
menyelenggarakan program pelatihan untuk Manager, General Manager, dan
Senior Management sebagai bagian dari proses peningkatan kemampuan dan
kepemimpinan personal dalam menghadapi tantangan yang dihadapi VIVA dan
entitas anak perusahaan.
Team bonding, untuk membangun sinergi antara entitas anak perusahaan dan
menciptakan struktur manajemen yang solid, VIVA juga menggelar program
team building dalam bentuk outbound training, Annual Management Meeting
yang diisi antara lain dengan program-program motivasional, dan employee
gathering.
Kesejahteraan Karyawan
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi karyawan, VIVA senantiasa
meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui pemberian paket remunerasi dan
intensif yang kompetitif sesuai dengan standar industri sehingga karyawan
dapat fokus berkontribusi kepada Perusahaan.
Remunerasi, insentif, dan tunjangan serta pelatihan pengembangan karyawan
diatur dalam Peraturan Perusahaan. Salah satu contoh yang diberikan adalah
program kepemilikan kendaraan, selain itu VIVA dan entitas anak perusahaan
juga memberikan program naik haji dan ziarah ke tanah suci setiap tahun
kepada karyawan-karyawan yang berprestasi.
Page | 10
KESIMPULAN
Kompensasi manajemen merupakan suatu penghargaan atau imbalan yang
diberikan oleh pihak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung kepada
para pekerja. Kompensasi manajemen memainkan peran penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Jika perusahaan mampu memberikan kompensasi yang sesuai,
wajar, adil, dan tepat, maka karyawan dapat lebih termotivasi dalam bekerja dan
menjunjung tinggi loyalitas. Sehingga mampu tercipta goal congruence dan tujuan
perusahaan akan terwujud dengan sendirinya.
Pentingnya kompensasi manajemen ini juga ditangkap oleh manajemen PT.
Visi Media Asia Tbk. (VIVA). VIVA menerapkan berbagai sistem kompensasi untuk
mencari, merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan pegawai mereka.
Beberapa sistem kompensasi tersebut antara lain:
1. Proses rekrutmen melalui job vair dan ANTV Learning Program
2. Pengembangan kompetensi melalui induction program, tvOne academy,
pelatihan jurnalistik, uji kompetensi wartawan, workshop dan seminar,
leadership program, dan team bonding.
3. Pemberian paket remunerasi dan intensif yang kompetitif sesuai dengan
standar industri (program kepemilikan kendaraan, program naik haji dan
ziarah ke tanah suci)
Dengan berbagai kompensasi yang diberikan tersebut, VIVA mampu meningkatkan
kinerja perusahaan yang selaras dengan visi dan misi yang hendak diraih. Sehingga
tidak mengejutkan lagi apabila VIVA kini telah menjadi yang terbaik dibidangnya.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R.N. & Govindarajan, V. 2007. Management Control System, 12th Ed.
USA: McGraw-Hill Irwin
Arifiyani, H.A. 2012. Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi
Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan (Studi Kasus Pt Adi Satria
Abadi Yogyakarta). Jurnal Nominal Vol. I, No. I.
Dessler, G. 2000. Human Resource Management, Eighth Edition. USA: Prentice Hall
International Inc.
Muljani, N. 2002. Kompensasi sebagai Motivator untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, hal 108 –
122.
Nawawi, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Panudju, A. 2003. Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Unit Produksi Pt.X Palembang. Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, hal. 3-17.
Shipley, C.J. & Kleiner, B.H. 2005. Compensation Management of Commissioned
Sales Employees. Management Research News Vol. 28, No. 2/3.
http://www.idx.co.id diakses pada 2 Juli 2013.
Page | 12