artikel pilihan media indonesia 26 juni 2014

76
Tiga Kiblat Sepak Bola Runtuh Sekejap Achmad Maulana, dari Brasil TAK satu pun pengamat yang memprediksi Italia, Inggris, dan Spanyol bakal terdepak bersamaan dari Piala Dunia 2014 semenjak fase grup. Faktanya, tiga kiblat sepak bola sejagat itu runtuh dalam sekejap. Italia menjadi tim terakhir setelah Inggris dan Spanyol yang pulang lebih awal, pascakekalahan 0-1 dari Uruguay di Arena das Dunas, Natal, kemarin. Gol tunggal Diego Godin 9 menit jelang bubaran memupus misi Gli Azzurri yang sebetulnya hanya butuh hasil seri untuk menemani Kosta Rika ke 16 besar.

Upload: ekho109

Post on 21-Jul-2016

36 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

diambil dari epaper Media Indonesia yang diakses dari metrotvnews.com. Belilah berkas fisiknya untuk kelangsungan media ini.

TRANSCRIPT

Tiga Kiblat Sepak Bola Runtuh Sekejap

Achmad Maulana, dari Brasil

TAK satu pun pengamat yang memprediksi Italia, Inggris, dan Spanyol bakal terdepak bersamaan dari Piala Dunia 2014 semenjak fase grup. Faktanya, tiga kiblat sepak bola sejagat itu runtuh dalam sekejap.

Italia menjadi tim terakhir setelah Inggris dan Spanyol yang pulang lebih awal, pascakekalahan 0-1 dari Uruguay di Arena das Dunas, Natal, kemarin. Gol tunggal Diego Godin 9 menit jelang bubaran memupus misi Gli Azzurri yang sebetulnya hanya butuh hasil seri untuk menemani Kosta Rika ke 16 besar.

Itu tentu menjadi ironi mengingat ketiga negara tersebut terkenal dengan liga domestik yang gemerlap. Apa yang salah?

Pemain senior Inggris, Steven Gerrard, mengatakan perputaran uang yang terlalu banyak di liga mereka menjadi salah satu faktor kegagalan di Brasil tahun ini. Uang seperti membeli semangat nasionalisme para pemain sehingga menjadikan prestasi timnas bukan lagi prioritas. “Memiliki liga terbaik di dunia dan pemain timnas berkualitas harus seimbang,

sayangnya ada beberapa pemain yang hanya suka pada uang dan ketenaran,“ sindir kapten Liverpool itu.

Hal yang sama berlaku bagi Italia dan Spanyol, meski perputaran uang di Seri A atau La Liga tak sebanyak di Liga Primer. Hasil memalukan tersebut pun membuat pelatih Italia Cesare Prandelli langsung mundur. Ia bertanggung jawab atas gagalnya Gianluigi Buffon dan kawan-kawan memenuhi target, setidaknya melaju ke semifinal.

“Saya sudah bicara dengan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan mereka menerima pengunduran diri saya. Strategi kami tidak berjalan dan saya bertanggung jawab atas kegagalan ini,“ tukas Prandelli.

Ketersingkiran tiga tim mantan juara dunia itu sekaligus bak mengamini keluhan tim-tim Eropa yang tak terbiasa dengan cuaca panas di Brasil. (Ash/X-8)

Pangkas Rekapitulasi di Kecamatan

TOSIANI

Petugas di tingkat kecamatan kebanyakan orang yang biasa berbisnis. Mereka itu yang memperjualbelikan suara pemilih.

KARENA kecurangan saat penghitungan suara pada pileg lalu banyak dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Bawaslu mengusulkan langkah terobosan, yakni memangkas sistem rekapitulasi suara berjenjang pada Pilpres 2014. Hal itu dikemukakan komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak kepada Media Indonesia di kantornya, kemarin.

Dengan demikian, petugas langsung menyerahkan hasil penghitungan suara di TPS kepada panitia pemilihan di kabupaten/kota. Pada pileg lalu, rekapitulasi suara dilakukan dari TPS, PPK, hingga kabupaten/Kota.

“Dipangkas saja untuk menekan kecurangan. Kecurangan di TPS itu minim karena serbaterbuka. Tetapi pada saat di PPK, (petugas) bisa mengubah formulir C-1,“ kata Nelson.

Menurut Nelson, pada pileg lalu banyak petugas berlaku curang dengan menghilangkan formulir C-1 yang memuat hasil rekapitulasi suara. Contohnya, di Kabupaten Nias Selatan, sejumlah kasus mencuat ke permukaan pascapenghitungan di TPS. “Penggelembungan suara terjadi di PPK. Rekapitulasi suara di TPS tidak merusak dokumen.“

Hanya, lanjut Nelson, tidak mungkin memangkas rekapitulasi berjenjang pada pilpres mendatang mengingat KPU telah menetapkan sistem penghitungan suara berjenjang.

Penghitungan suara berjenjang tersebut diatur dalam pasal 2 poin 2 Peraturan KPU No 27/2013 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu.

“(Sayang) KPU tidak otonom dalam rekrutmen petugas PPK, hanya berdasarkan usulan aparat desa. Petugas yang ditetapkan kebanyakan orang yang biasa berbisnis. Mereka itu calo perkara, membisniskan segalanya,“ ujar Nelson.

Benahi sistem TI

Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampouw sependapat dengan terobosan yang ditawarkan Bawaslu itu. “Solusi untuk mencegah manipulasi suara ialah rekapitulasi tidak perlu dilakukan di kecamatan.“

Untuk mengantisipasi maraknya kecurangan petugas di lapangan, Bawaslu merancang supervisi berjenjang, penguatan pengawasan di kabupaten/kota, mengganti petugas yang bersalah, dan membenahi pengawasan baik di desa maupun kecamatan.

Komisioner Bawaslu Daniel Zuchron mengakui terjadi kecurangan pada pileg lalu.Hal itu tampak dari jumlah putusan inkracht van gewijsde (berkekuatan hukum tetap) dari kasus pidana pemilu yang hingga kemarin mencapai 223 vonis.

Saat menanggapi usulan terobosan Bawaslu itu, komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiansyah berkukuh pihaknya tetap menerapkan rekapitulasi suara berjenjang karena pelaksanaan pilpres tinggal dua pekan lagi. Namun, Ferry mengakui banyaknya perilaku negatif petugas di tingkat kecamatan telah mencoreng integritas KPU pada pileg lalu.

“Ke depan kami tidak ingin suara dari TPS berubah saat rekapitulasi nasional,“ tegas Ferry.

Untuk mengatasi kekarutmarutan rekapitulasi suara pada pilpres nanti, Komisi II DPR meminta KPU menyiapkan sistem teknologi informasi (TI) untuk memudahkan rekapitulasi suara mulai dari TPS.

“Buruknya pileg lalu tampak pada rekapitulasi suara yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sistem TI baru dimanfaatkan di tingkat kecamatan. Perjalanan suara dari TPS ke PPK rentan kecurangan,“ kata Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar.

Karena itu, hari ini Komisi II menggelar rapat bersama KPU dan Bawaslu guna memastikan kelancaran Pilpres 2014.

“Kami harus tahu persiapan dan kesiapan teknis pemilu,“ kata Agun. (Nov/AB/*/X-3)

[email protected]

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com

EDITORIAL

Pilpres Beradab tanpa Kekerasan

PEMILU Presiden 2014 yang diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden melegakan sekaligus mencemaskan. Melegakan karena kontestasi di antara kedua pasangan sangat mungkin berlangsung dalam satu putaran. Kita bisa menghemat duit, waktu, dan energi.

Namun, pilpres juga mencemaskan lantaran konflik horizontal bisa saja pecah akibat kerasnya persaingan. Karena diikuti hanya dua pasangan, kedua kubu praktis berhadap-hadapan secara diametral.

Kecemasan akan membuncahnya konflik telah menjadi kenyataan. Di Yogyakarta, pecah bentrokan antara massa Gerakan Pemuda Kabah yang berada di bawah Partai Persatuan Pembangunan dan massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kita tahu, PPP tergabung dalam partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta, sedangkan PDIP salah satu parpol pengusung Jokowi-Jusuf Kalla.

Kecemasan kita makin memuncak manakala salah satu kubu menghalalkan segala cara terhadap kubu lainnya, misalnya melalui teror, intimidasi, dan kekerasan. Masih di Yogyakarta, sejumlah pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dilaporkan mengalami kekerasan dan intimidasi.

Di Jakarta, ancaman bahkan dilancarkan oleh mantan aparat. Bekas anggota Tim Mawar, pasukan yang diduga menculik sejumlah aktivis, mengancam akan bergerilya mencari orang-orang yang, dalam istilah mereka, bicaranya tak bertanggung jawab. Ancaman ini muncul setelah mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan Prabowo sebagai inisiator penculikan. Sungguh berbahaya bila ancaman oleh pihak yang punya sisa-sisa pasukan dan keterampilan tempur itu dilaksanakan.

Pihak lain dengan kekuatan dan kemampuan yang kurang lebih seimbang tentu akan mempertahankan diri. Bila itu terjadi, rakyat juga yang menjadi korban seperti pelanduk yang mati di tengah-tengah dua gajah yang berkelahi.

Teror atau intimidasi lainnya dilakukan melalui kampanye hitam. Tabloid Obor Rakyat, juga surat panggilan dari Kejaksaan Agung kepada Jokowi dan transkrip percakapan Ketua Umum PDIP Megawati dengan Jaksa Agung Basrief Arief yang ternyata palsu, merupakan bentuk teror dan kekerasan psikologis.

Kita mengecam keras cara-cara teror demi mengalahkan kompetitor. Teror, intimidasi, ataupun kekerasan bukanlah cara-cara beradab. Cara-cara kotor itu hanya mencederai demokrasi yang telah kita bangun dengan susah payah.

Siapa pun yang kelak menang dalam kontestasi pilpres melalui cara-cara kotor bukanlah pemimpin terhormat. Apalah artinya hidup sekalipun sebagai pemimpin bila tak punya kehormatan. Siapa pun sesungguhnya bisa menempuh jalan beradab melalui jalur hukum untuk menyelesaikan berbagai perbuatan yang dianggap melanggar aturan. Namun, aparat penegak hukum harus menangani laporan masyarakat dengan penuh kesungguhan.

Aparat hukum tidak boleh lelet, tetapi harus proaktif. Tegakkan hukum secara adil, cepat, dan cermat. Aparat semestinya menyelesaikan semua laporan pidana terkait dengan pilpres sebelum 9 Juli 2014. Berlama-lama menyelesaikan perkara akan dianggap berpihak pada salah satu kubu. Padahal, aparat digaji dengan duit rakyat untuk mengabdi pada rakyat, bukan pada salah satu kandidat.

Bila aparat hukum lelet, apalagi gagal menyelesaikannya, masyarakat bisa kehilangan kesabaran. Kita khawatir mereka membalas kekerasan yang mereka alami. Konflik horizontal pun tak terhindarkan. Konflik horizontal yang pecah gara-gara kegagalan aparat hukum merupakan ironi besar dalam perjalanan penegakan hukum di negeri ini.

Kita semua mendambakan Pemilu Presiden 2014 berlangsung aman, damai, serta beradab. Konflik horizontal yang pecah gara-gara kegagalan aparat hukum merupakan ironi besar dalam perjalanan penegakan hukum di negeri ini.

Jaksa Nilai Mantan Sekjen Deplu Bersalah

JAKSA menilai terdakwa Sudjadnan Parnohadiningrat terbukti secara sah menyalahgunakan wewenang dalam menyelenggarakan konferensi internasional di Departemen (kini Kementerian) Luar Negeri pada 2004-2005. Perbuatan mantan Sekretaris Jenderal Deplu itu telah merugikan keuangan negara senilai Rp11,09 miliar.

Menurut jaksa, Sudjadnan selaku Sekjen Deplu dan kuasa pengguna anggaran (KPA) telah menyalahgunakan kewenangannya, dengan menunjuk langsung PCO (professional convention organizer) yang tidak sesuai dengan prosedur.

Penunjukan tersebut bertentangan dengan Pasal 17 dan Pasal 20 Keppres RI Nomor Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. “Yang prinsipnya dilakukan melalui pelelangan umum,” jelas jaksa Muhamad Takdir Suhan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, kemarin.

Dalam persidangan, Sudjadnan terbukti memerintahkan Warsita Eka dan I Gusti Putu Adnyana untuk membuat pertanggungjawaban dana, yang melebihi jumlah pengeluaran sebenarnya atas 12 kegiatan pertemuan dan sidang internasional di Deplu. Itu termasuk membagikan selisih dari nilai pertanggungjawaban dengan pengeluaran sebesar Rp12,744 miliar.

Uang itu diperuntukkan uang lelah yang dibagikan I Gusti Adnyana. Selain untuk Adnyana, uang mengalir ke Warsita Eka, Kabag Pengendali Anggaran, sekretariat, dirjen, dan direktur yang membidangi kegiatan.

Selain itu, Sudjanan telah menguntungkan korporasi lain, yakni PT Pactoconvex Niagatama dan PT Royalindo. Bagian untuk Sudjadnan sendiri Rp330 juta dan mantan Menlu Noer Hassan Wirajuda disebutkan Rp440 juta.

Seusai persidangan, Sudjadnan membantah dirinya terlibat dalam kasus korupsi di Deplu pada 2004-2005. Ia menilai seharusnya yang dijerat dalam kasus tersebut ialah anak buahnya, yakni Warsita Eka dan I Gusti Putu Adnyana. “Nggak ada uang itu kok. Menlu juga tidak. Biar sampai kiamat pun saya katakan tidak ada uang yang saya terima,” tukasnya. (Nur/P-4)

Tantang Berkelahi, Gubernur Dikecam

AROGANSI Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho memicu unjuk rasa yang dilakukan sejumlah wartawan, kemarin. Karena menantang berkelahi, ia dinilai telah mengintimidasi Indra Mulia Siagian, wartawan Pos Metro Medan, yang berusaha meminta konfirmasi, Selasa (24/6). Unjuk rasa pun digelar puluhan wartawan di Medan dengan mendatangi kantor gubernur di Jalan Diponegoro.

“Kami khawatir sikap dari seorang gubernur yang seperti ini akan memicu pejabat lain bertindak semena-mena terhadap wartawan di Medan dan di daerah,” sebut Damai Mendrofa, pendemo.

Aksi arogansi ditunjukkan Gatot saat ratusan mahasiswa menggelar aksi di depan kantor gubernur. Mereka mengecam dan meminta klarifikasi gubernur soal temuan BPK terkait hasil audit dana bagi hasil Rp2,2 triliun pada 2013 yang belum dibayarkan.

Aksi itu tidak ditanggapi Gatot. Indra yang berusaha mengonfirmasi tuntutan pendemo membuat gubernur yang didukung PKS itu meradang. (PS/N-2)

Seret Prabowo ke Mahkamah Militer

RUDY POLYCARPUS

Pusat Polisi Militer TNI memiliki cukup bukti untuk menyeret mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto ke Mahkamah Militer.

Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) menyatakan penolakan terhadap calon presiden yang memiliki rekam jejak sebagai pelaku pelanggaran HAM.

Ketua IKOHI Mugiyanto mengatakan, berdasarkan rekam jejak kedua calon presiden dan wakil presiden, ia memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dianggap memiliki komitmen dalam penegakan kasus HAM.

“Memberikan dukungan kritis kepada Jokowi-JK yang berjanji menuntaskan kasus orang hilang dan pelanggaran HAM masa lalu, seperti tercantum dalam visi dan misi mereka,“ kata Mugiyanto dalam peringatan Hari Konvensi Internasional Antipenghilangan Orang secara Paksa, yang digelar oleh IKOHI di Gedung Joang, Jakarta, kemarin.

IKOHI juga menuntut Jokowi untuk melakukan tindakan hukum atas pelaku pelanggar HAM yang berlindung di balik partai politik dan menjadi tim sukses. Ia juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk penggantinya nanti, untuk menjalankan rekomendasi DPR pada 2009 terkait dengan kasus 1997/1998.

Rekomendasi DPR ketika itu ialah melakukan pencarian 13 aktivis 1997-1998 yang hilang, membentuk pengadilan HAM ad hoc, rehabilitasi dan kompensasi atas para korban, serta ratifikasi konvensi antipenghilangan paksa internasional.

“Bila tidak menunjukkan iktikad politik dan penyelesaian hukum, akan diadukan ke Mahkamah HAM Internasional,” cetusnya.

Gugat KPU Pada kesempatan itu, turut hadir Mayjen (Purn) Syamsu Djalal. Ia angkat bicara soal kasus penculikan aktivis pada 1997. Mantan Danpuspom TNI yang mengusut kasus penculikan aktivis itu mengatakan Tim Mawar Kopassus mengakui telah menculik sejumlah orang atas perintah Danjen Kopassus saat itu, Prabowo Subianto.

“Komandan Tim Mawar mengaku melakukan penculikan atas perintah komandannya yakni Danjen Kopassus,” kata Syamsu.

Ia mengaku Puspom memiliki cukup bukti untuk menyeret Prabowo ke Mahkamah Militer.

“Dewan Kehormatan Perwira sudah jelas menyimpulkan bahwa dia bersalah. Sudah cukup bukti. Biar nanti yang menyatakan bersalah atau tidak, pengadilan militer,” tegas Syamsu.

Menurut dia, seharusnya sejak dulu Prabowo sudah diseret ke Mahkamah Militer. Namun, kala itu urung terlaksana lantaran status Prabowo sebagai menantu mantan Presiden Soeharto.

Terkait dengan lolosnya Prabowo sebagai capres, Syamsu mempertanyakan keputusan Komisi Pemilihan Umum. Menurutnya, seharusnya KPU berkoordinasi dulu dengan Komnas HAM ketika akan meloloskan bakal capres.

“KPU tidak jeli, 2009 Prabowo juga mereka loloskan. KPU hanya melihat dari catatan kepolisian. Surat keterangan catatan kepolisian itu kan gampang ngurusnya.“ (P-4)

[email protected]

Cari dan Temukan Ayah Saya

`SAYA membayangkan bahwa anak-anak Bapak tentu bahagia punya ayah seperti Anda, yang selalu ada untuk mengayomi. Selalu ada untuk memberi jalan keluar terhadap masalah-masalah yang dihadapi mereka. Saya pun berharap demikian, jika ayah saya saat ini berada di samping saya. Bapak SBY yang tersayang, saya rindu sekali akan kehadiran Ayah saya. Rindu belaian di kepala, yang selalu membuat rambut saya acak-acakan ketika rambut sudah tersisir rapi'.

Demikian petikan petisi yang dibuat gadis belia berusia 19 tahun, yang belasan tahun tidak bisa menikmati kasih sayang seorang ayah. Pasalnya, sang ayah, Yadin Muhidin, ialah salah seorang dari 13 orang yang dihilangkan negara.

Sederhana saja keinginan Novridaniar Dinis, anak gadis Yadin Muhidin ini. Dia hanya ingin mengetahui keberadaan ayahnya. Dia hanya ingin menikmati kasih sayang ayahnya, hanya ingin menjadi gadis biasa yang memiliki pelukan sang ayah.

Keinginan yang sama dan juga sederhana dari keluarga, yang keluarganya direnggut secara paksa oleh negara karena menuntut hak mereka sebagai warga negara.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan bersama dengan Change.org akan menyelenggarakan peluncuran petisi yang ditulis Novridaniar Dinis, anak Yadin Muhidin, salah seorang korban penculikan 1998 yang sampai saat ini belum ditemukan.

Petisi itu khusus ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam petisi itu tertulis harapan Novridaniar Dinis yang menuntut haknya untuk tahu keberadaan ayahnya, untuk memperoleh informasi keberadaan ayahnya.

Barisan tulisan tentang isi hati Novridaniar Dinis dalam petisi dapat menjadi gambaran tentang apa yang dirasakannya selama ini. “Pak SBY ialah harapan terakhir saya untuk mengetahui keberadaan ayah. Kerinduan saya sudah meluap-luap karena sudah 16 tahun tidak bertemu ayah.”

Dan di bagian lain petisi ia menuliskan, ‘Pak, sebagai orang yang tahu kasus penghilangan orang pada 1998 dan sebagai Presiden RI selama hampir 10 tahun ini, apa saja yang Anda sudah lakukan? Apa yang sudah Anda lakukan ketika saya melewati masa kecil saya dalam 10 tahun terakhir, tanpa seorang bapak? Kan Anda Presiden, punya kekuasaan untuk memastikan UUD 1945. Sejauh yang saya baca, UUD 1945 menjamin setiap orang untuk mendapatkan keadilan ... begitu kan?’.

Petisi Cari dan Temukan Ayah Saya merupakan suara untuk mencari keadilan dari pemerintah terutama yang datang dari para keluarga korban penculikan. Mereka mengharapkan agar korban-korban penculikan dapat segera ditemukan, dan baik Presiden maupun pemerintah dapat menjamin perlindungan serta keadilan bagi warga negara.

Petisi lengkap dapat dilihat di Change.org/TemukanAyahSaya. “Karena kita tidak mau kehilangan lagi, orang-orang yang kita cintai, sebagai tumbal kekuasaan segelintir orang. Karena tidak boleh ada lagi Yadin Muhidin-Yadin Muhidin lain yang dicabut dari keluarganya. Sehingga setiap anak memiliki bapaknya, setiap perempuan memiliki lelakinya, dan semua orang memiliki negerinya.” (*/P-4)

Hakim MK Usir Kuasa Hukum PKPI

MAJELIS hakim Mahkamah Konstitusi (MK), kemarin, mengusir kuasa hukum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Kamal Singadirata, karena beberapa kali mengajukan protes saat pembacaan amar putusan perselisihan hasil pemilihan umum.

“Mohon maaf Yang Mulia,“ sela Kamal saat Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva membacakan putusan gugatan PKPI terhadap hasil pemilu legislatif Provinsi Kalimantan Tengah di Gedung MK Jakarta.

“Tidak bisa. Ini agenda pembacaan putusan maka tidak diperkenankan mengajukan pertanyaan. Sekali lagi Anda melakukan itu, saya usir. Ini sebagai peringatan,“ kata Hamdan.

Pembacaan putusan kembali dilanjutkan oleh majelis hakim dan MK menyatakan gugatan yang diajukan PKPI ditolak seluruhnya.

“Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,“ kata Hamdan.

Setelah Hamdan mengetuk palu terkait hasil putusan tersebut, Kamal kembali mengajukan protes. “Maaf Yang Mulia, ada koreksi di nama pemberi kuasa,“ kata Kamal.

Saat mendengar protes tersebut, Hamdan langsung memerintahkan petugas keamanan untuk mengusir Kamal dari ruang sidang.

Di luar sidang, Kamal mengungkapkan ia hanya ingin mengoreksi nama pemberi kuasa dari PKPI yang masih tercantum nama Lukman Mokoginta yang sudah wafat. Dia mengungkapkan bahwa dalam sidang perdana pihaknya sudah mengoreksi pemberi kuasa ialah sekjen baru partainya, yaitu Yusuf Kartanegara.

“Dengan adanya pemberi kuasa yang sudah meninggal, putusan tersebut tidak bisa dilaksanakan oleh KPU karena tidak sah,“ ujarnya.

Di tempat yang sama, hakim MK juga mengabulkan gugatan La Ode Salimin, calon anggota DPD Provinsi Maluku. Gugatan La Ode menjadi satu-satunya gugatan caleg DPD yang dikabulkan MK dari jumlah keseluruhan 34 gugatan. Itu pun tidak seluruh gugatan La Ode dikabulkan.

Sebagian permohonan yang dikabulkan MK tersebut ialah permohonan penghitungan ulang di Kota Tual, Maluku.

“Memerintahkan kepada KPU Kota Tual untuk melakukan penghitungan suara ulang untuk calon anggota DPD di seluruh TPS Kota Tual berdasarkan C-1 pleno selambat-lambatnya 10 hari setelah diucapkannya putusan ini dalam sidang terbuka untuk umum,“ kata Hamdan.

Dalam gugatan yang diajukannya, La Ode mempertanyakan hilangnya 2.000 suara yang diraihnya. Ia mengisahkan, penghilangan suara terjadi setelah rapat pleno penandatanganan berita acara di KPU Maluku pada 7 Mei 2014. Suara untuknya pun melorot drastis, dari 4.240 suara menjadi 2.240 suara.

Saat menyikapi putusan MK itu, anggota KPU Ida Budhiati menyatakan pihaknya segera menghitung ulang hasil pemilu di Kota Tual.

“KPU siap melaksanakan penghitungan ulang suara sebagaimana diperintahkan oleh MK dalam waktu paling lambat 10 hari,“ kata Ida.

Menurutnya, semua pihak yang merasa dirugikan sudah diberi kesempatan untuk mengajukan gugatan serta menyerahkan bukti.

Berdasarkan catatan MK, sudah ada sebanyak 30 gugatan calon anggota DPD yang pustusannya sudah dibacakan mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. (AB/P-1)

Panwaslu Panggil Tim Sukses Prabowo

PANITIA Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memanggil tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Kepala Kantor Pos Wonosari untuk mengklarifikasi surat Prabowo kepada semua guru di wilayah itu.

“Pada Kamis, pukul 09.00 WIB, kami akan meminta klarifikasi kepada tim sukses Prabowo-Hatta, dinas pendidikan, dan pihak kantor pos,” kata anggota Divisi Pengawasan Panwaslu Gunung Kidul Budi Hariyanto, kemarin.

Budi menduga ada unsur pelanggaran UU No 42/2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pasal 42 ayat 1 huruf h yang isinya melarang penggunaan fasilitas pemerintahan, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kegiatan kampanye.

Menurut dia, surat pribadi Prabowo yang ditujukan kepada pegawai negeri sipil dan guru itu diduga memiliki unsur pelanggaran karena dikirim melalui sekolah.

“Kami belum menyimpulkan apakah melanggar atau tidak. Kami akan membuat kesimpulan setelah meminta klarifikasi kepada pihak-pihak yang mengetahui persoalan ini,” kata Budi.

Sementara itu, Manajer Operasional Kantor Pos Wonosari, Wedha Wijayanto, mengatakan ribuan surat tersebut langsung dikirim ke sekolah tujuan pada Sabtu (21/6).

“Sampai saat ini belum ada surat kembali,” katanya.

Wedha mengatakan surat yang diterima Kantor Pos Wonosari pada 19 Juni sebanyak 7.700 lembar dan pada 20 Juni 4.400 lembar. Menurutnya, jumlah itu mirip dengan banyaknya surat yang dikirim Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, salah seorang guru penerima surat dari capres Prabowo, Priharmono mengaku menerima surat pribadi dari Prabowo Subianto pada Sabtu (21/6). “Suratnya biasa, isinya meminta dukungan, mirip yang dikirimkan Aburizal Bakrie beberapa waktu yang lalu,” kata Priharmono.

Dalam surat yang tertanggal 6 Juni itu, Prabowo meminta doa restu untuk maju dalam pemilihan presiden mendatang. Selain itu, ada visi dan misi berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan pendidikan. (AU/Ant/P-1)

Polri Pastikan Obor Rakyat Dijerat UU Pers

ARIF HULWAN

Polisi telah memulai proses hukum terhadap pengelola Obor Rakyat. Namun, peredaran tabloid itu masih berlangsung secara masif.

SELAIN menjerat dengan dugaan pidana fitnah dan pencemaran nama baik, Polri memastikan tabloid Obor Rakyat juga diproses dengan UU Pers akibat dugaan pelanggaran terkait alamat palsu dan tidak berbadan hukum.

Kapolri Jenderal Sutarman menjelaskan tabloid yang digawangi Setyardi Boediono itu bisa dijerat dengan UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers, tepatnya pasal 9 ayat (2), bahwa perusahaan pers harus berbadan hukum. Pada pasal 12 juga disebutkan bahwa perusahaan pers harus mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab, serta nama dan alamat percetakan.

“Jelas, pers yang tidak memiliki izin (badan hukum) itu melanggar. Aturannya di Pasal 18 UU 40 Tahun 1999. Ancaman hukumannya ialah denda Rp100 juta. Itu pelanggaran UU Pers,“ cetus Sutarman, kemarin.

Di dua edisi awalnya, Obor Rakyat mencantumkan alamat redaksi di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur, dengan nomor telepon (021) 7250979. Tercantum pula identitas Pemimpin Redaksi Setyardi Budiono, Dewan Redaksi Sigas, Elka Saraswati, Design dan Layout Dodo Darsodo.

Namun, berdasarkan penelusuran Media Indonesia (4/6), alamat itu tak pernah ada dan tak tercantum di data kelurahan. Senada, warga setempat mengaku tak pernah tahu ada Jalan Pisangan Timur Raya. Juga dengan nomor telepon yang tercantum di tabloid itu, pewarta tak bisa terhubung.

Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo, beberapa waktu lalu, sudah menegaskan bahwa Obor Rakyat bukan produk jurnalistik. Hal itu didasarkan atas ketiadaan kode etik jurnalistik dalam hal konfirmasi, alamat fiktif, dan ketiadaan status badan hukum pada redaksi tabloid itu.

Meskipun sudah jelas jenis pelanggaran yang dilakukan tabloid itu, Sutarman mengaku akan tetap bekerja sama dengan pihak terkait jurnalistik untuk lebih mematangkan delik pidana, sebab hal itu juga terkait dengan penghormatan terhadap semangat kebebasan pers.

Masih beredar

Meski kasusnya telah masuk ke ranah hukum, tabloid Obor Rakyat masih beredar di Bandung dan sekitarnya, juga di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat. Hal itu diakui Fj, salah

seorang yang pernah mengedarkan tabloid berbau kampanye hitam yang menyudutkan pasangan Jokowi-JK itu.

“Meski saya sudah berhenti (mengedarkan), peredaran tabloid itu masih berlangsung. Beberapa orang dari tabloid itu masih menagih uang kepada para pelanggan,“ tutur Fj, kemarin.

Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Panitia Pengawas Pemilu kabupaten setempat juga telah menyita 1.031 eksemplar Obor Rakyat dari 81 pondok pesantren di lima kecamatan. Di Sidoarjo, ribuan eksemplar tabloid itu dilaporkan masih beredar. Di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin, sekitar 150 orang membakar Obor Rakyat yang beredar di sejumlah pondok pesantren.

Namun, derasnya kampaye hitam melalui Obor Rakyat tidak sampai ke Jambi. “Alhamdulillah, Obor Rakyat tidak sampai ke daerah kami. Kami tidak percaya isu busuk,“ kata Thamrin, 45, warga Kabupaten Merangin, Jambi, kemarin. (SB/EM/YK/LD/SL/HS/X-6)

[email protected]

Anak Menteri Dapat Kemudahan

NUR AIVANNI

Riefan sebagai anak menteri mendapatkan kemudahan untuk mencairkan dana dalam jumlah besar walaupun tidak masuk struktur perusahaan PT Imaji.

HAKIM Nani Indrawati mencecar mantan Kepala Pimpinan BRI Cabang Duta Mas Roro Moninggar terkait dengan proses permohonan kredit di tempatnya. Pasalnya, bank tersebut tetap memenuhi permintaan kredit yang diminta Riefan Avrian, anak Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, sebagai penerima kuasa dari PT Imaji. Padahal, Riefan tidak memiliki struktur kepengurusan dalam perusahaan tersebut.

Hakim Nani menilai bank tersebut tidak cermat. “Apa hubungan Riefan dengan PT Imaji? Apakah saksi mengecek posisi Riefan sebagai penerima kuasa?” tanya Hakim Nani saat pemeriksaan saksi atas terdakwa Direktur Utama PT Imaji Hendra Saputra, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, kemarin.

Roro pun menjawab dirinya tidak mengetahui posisi Riefan dalam PT Imaji. “Posisi Riefan hanya sebagai pribadi.” Hakim Nani terus mencecar Roro menyangkut surat kuasa yang diberikan kepada Riefan. Menurutnya, secara hukum, surat kuasa tidak boleh diberikan kepada pihak yang tidak menjadi bagian dalam kepengurusan perusahaan yang bersangkutan.

“Ini surat kuasa tidak diperbolehkan secara hukum. Dalam kepengurusan kan enggak ada Riefan, BRI tidak mencermati hal tersebut?” tanya hakim kepada Roro.

Roro menjawab pihak BRI memperbolehkan pemberian kuasa tersebut.

“Bagaimana kalau pemberian surat kuasa tersebut dilakukan secara paksa? Tidak dikritisi? Satu, secara hukum tidak diperbolehkan? Tidak ragu siapa Riefan? Mendengar bahwa Riefan anak menteri?” tanya hakim lagi.

Roro pun mengakui dirinya mengetahui bahwa Riefan ialah anak seorang menteri. Selain itu, Riefan adalah nasabah lama di bank tersebut.

“Karena sudah tahu, jadi membolehkan pemberian kuasa sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian?“ cecar hakim.

Menurut Roro, bank tempat ia bekerja membolehkan hal tersebut. Namun, ia menampik jika hal tersebut berkaitan dengan status Riefan sebagai anak menteri.

“Dalam praktiknya, Riefan menarik Rp23 miliar, apakah ada konfirmasi dari BRI, dari terdakwa?“ tanya hakim, lebih lanjut.

Roro mengatakan hal tersebut sudah dikuasakan kepada Riefan. Maka, pihaknya tidak mengonfirmasi kepada Hendra selaku Direktur PT Imaji.

Permohonan kredit

Roro juga menjelaskan, pada awalnya PT Imaji mengajukan permohonan kredit pada Oktober 2012 senilai Rp10 miliar. Selanjutnya, pihaknya melakukan proses pengecekan sebelum dilakukan pencairan pada 25 Oktober 2012. Namun, yang disetujui pihak bank sebesar Rp7 miliar.

Ia pun mengaku tidak mengetahui siapa yang mengajukan dokumen permohonan kredit dari PT Imaji. “Saya enggak tahu. Soalnya proses di unit BRI melalui register. Jadi, sudah ada di meja saya.“

Roro juga mengutarakan dirinya pernah melihat surat kuasa dari PT Imaji kepada Riefan. Surat kuasa tersebut antara lain untuk penandatanganan cek, konfirmasi jumlah pengambilan cek, pengambilan rekening koran, dan penutupan rekening.

Ia menilai surat kuasa yang di berikan kepada Riefan layak menurut standar operasional perusahaan. (P-4)

[email protected]

Menjadikan RI Penting di Mata Dunia

Dalam era globalisasi sekerang, tidak ada satu pun negara di kolong langit ini yang bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan negara lain. Untuk itu, pemimpin setiap negara harus memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalin kerja sama dengan bangsa-bangsa lain. Juga, harus bisa menjadikan negaranya penting di mata dunia.

PENGAMAT hubungan internasional Universitas Parahyangan Sylvia Yazid menilai agenda dan visi-misi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berpotensi menjadikan Indonesia sebagai negara yang menerapkan kebijakan politik luar negeri yang proteksionis. Bahkan, jika dihubungkan dengan agenda yang lain, pasangan itu seperti mengarahkan Indonesia menarik diri dari pergaulan internasional.

“Jika dikaitkan dengan program lain yang dimaksudkan untuk menciptakan kemandirian, bukan tidak mungkin dua kecenderungan itu muncul,“ ujarnya ketika dihubungi, kemarin.

Ia melihat adanya inkonsistensi dalam rencana pencapaian kepentingan nasional melalui politik luar negeri. “Menjadi pertanyaan besar ketika upaya di dalam negeri ternyata tidak berkaitan dengan politik luar negeri,“ ujarnya.

Sebagai contoh, Sylvia menyebutkan sejumlah agenda Prabowo-Hatta dalam visi-misi yang justru menjadi peringatan bagi negara lain. Sejumlah konsep seperti `melindungi', `kedaulatan', `renegosiasi', yang dibarengi dengan janji-janji peningkatan kesejahteraan justru dipandang bakal tidak menguntungkan negara lain. “Dampaknya, hal ini bakal mempersulit kerja perwakilan RI di luar negeri, terutama yang bertugas mencari investasi,“ paparnya.

Belum lagi, salah satu agenda Prabowo-Hatta yaitu berencana membuat utang luar negeri Indonesia menjadi nol pada 2019 yang bisa diartikan sama sekali tidak bergantung pada negara lain. “Tapi, kita tetap mempertanyakan bagaimana caranya. Intinya pasangan ini penuh janji, tapi tidak meyakinkan feasibility (kelayakannya)-nya,“ tegasnya.

Justru Sylvia mempertanyakan jargon `Macan Asia' yang digadang-gadangkan Prabowo jika terpilih menjadi presiden. “Sebab, tidak ada agenda dan program yang detail untuk mewujudkan itu,“ pungkasnya.

Pengajar hubungan internasional Universitas Parahyangan Angguntari C Sari senada. Setelah membaca hubungannya dengan politik luar negeri, ia menilai visi Prabowo justru menyisakan sejumlah pertanyaan.

Walaupun menyebutkan prinsip bebas aktif, visi itu tidak memberi gambaran mengenai prioritas keamanan Indonesia dan internasional lima tahun ke depan. “Belum jelas betul di level mana pasangan itu hendak berkiprah,“ ujarnya.

Kesulitan Mengakomodasi Kepentingan Koalisi PASANGAN Prabowo-Hatta kesulitan mengakomodasikan kepentingan parpol anggota koalisi terkait dengan kebijakan politik luar negeri.

Sebagai konsekuensi keputusan menggandeng berbagai parpol, Prabowo harus mengawinkan kebijakan retorika kemandirian nasional dengan kebijakan neoliberal yang selama ini diasosiasikan dengan Hatta.

“Di sini bakal menciptakan kebingungan ketika diimplementasikan kelak,“ kata pengamat hubungan internasional dari President University, Eric Hendra, ketika dihubungi, kemarin.

Ia mengakui Prabowo sudah menjelaskan kebijakan luar negeri dalam tiga kalimat singkat, yaitu mempertahankan prinsip politik luar negeri bebas-aktif, melakukan upaya yang lebih aktif untuk menghadapi perubahan iklim global, dan melindungi hak-hak pekerja migran.

Namun, walaupun sudah memiliki ahli politik luar negeri, Prabowo tetap kesulitan mengartikulasikan dan mendetailkan kebijakan luar negerinya. “Mungkin karena tim kesulitan mengakomodasi kepentingan pihak-pihak koalisi yang demikian beragam. Ada partai Islam yang Middle East-oriented, ada neoliberal,“ ujarnya.

Selain itu, tambah Eric, agenda Prabowo yang tidak rinci dapat membingungkan para pelaksana keputusan. Prabowo membiarkan pejabat kementerian luar negeri mengambil tindakan apa pun dan strategi yang diperlukan asalkan sejalan dengan grand policy.

“Di sisi lain, situasi itu menyebabkan kebingungan di kalangan korps diplomatik dalam mencari kebijakan yang tepat yang sesuai dan seiring dengan garis kebijakannya,“ paparnya.

Selain itu, Eric menganggap retorika nasionalis yang ditawarkan, baik oleh Prabowo maupun Jokowi, tidak otomatis diartikan sebagai janji yang akan menjadikan Indonesia berorientasi ke sana. Pasalnya, dalam sejarah pemilu di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, masalah utama yang selalu ditonjolkan ialah politik dalam negeri.

“Pernyataan nasionalisme hanya pragmatisme. Keduanya kurang mengelaborasi permasalahan yang menjadi kepentingan nasional dalam kebijakan luar negeri.“

Konsep yang Ditawarkan Lebih Komprehensif VISI dan misi pasangan Jokowi-JK mencerminkan elemen dasar formulasi politik luar negeri. Hal itu dipaparkan melalui prinsip melindungi kepentingan nasional dan berpartisipasi aktif dalam pergaulan internasional.

“Agenda dan program hubungan luar negeri sangat mudah dipahami karena Jokowi-JK menjelaskan secara gamblang dan detail, juga didukung dengan program yang konkret,“ jelas dosen hubungan internasional Universitas Parahyangan Sylvia Yazid, kemarin.

Ia memaparkan gagasan hubungan internasional atau politik luar negeri pasangan nomor urut 2 itu lebih detail. “Juga, ditambah program aksi yang ditunjukan untuk membangun kemandirian. Kemudian diimbangi dengan program yang cenderung mengindikasikan keterbukaan dan partisipasi aktif dalam pergaulan internasional,“ sambungnya.

Sylvia menilai rumusan tersebut juga menyentuh isu-isu seksi seperti perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri. “Ciri khas kerakyatan Jokowi juga ditampilkan dalam poin yang menyatakan akan merumuskan serta melaksanakan politik dan hubungan luar negeri yang melibatkan peran dan kepentingan masyarakat,“ katanya.

Di samping itu, Sylvia juga menilai gagasan Jokowi-JK mengenai politik dan hubungan luar negeri sangat mendasar. “Jokowi-JK lebih memberikan penjelasan yang pada akhirnya dapat dijadikan dasar saat meminta pertanggungjawaban kerja sebagai presiden dan wakil presiden kelak.“

Pendapat serupa diungkapkan Angguntari C Sari, dosen hubungan internasional Universitas Parahyangan. Ia menilai Jokowi telah menjelaskan program mengenai hubungan luar negeri yang komprehensif.

“Visi dan misi Jokowi-JK mengenai politik luar negeri telah berjalan di atas amanat konstitusi. UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri telah mengatur prinsip bebas aktif sebagai instrumen pencapaian kepentingan nasional,“ ujar Angguntari.

Kemudian, imbuhnya, program kedua tokoh itu beriringan dengan amanat konstitusi tentang antikolonialisme dan penciptaan perdamaian dunia.

Poros Maritim Terobosan Gemilang

INDONESIA merupakan negara kepulauan yang memiliki luas perairan melebihi luas daratan. Fakta tersebut patut menjadi daya tawar diplomasi hubungan antarnegara. Doktrin poros maritim yang digagas capres Joko Widodo sangat tepat untuk menjadi dasar hubungan internasional di masa depan.

“Doktrin poros maritim yang dipaparkan secara komprehensif oleh Pak Jokowi dalam debat capres baru-baru ini merupakan terobosan pemikiran yang gemilang,“ kata Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies (Cinaps), Guspiabri Sumowigeno, kemarin.

Ia menilai gagasan tersebut dapat membawa keuntungan di bidang keamanan, politik, dan ekonomi bagi bangsa Indonesia.

Dalam hubungan internasional, sambungnya, sudah sepatutnya Indonesia memiliki payung gagasan yang jelas. Pasalnya, selama ini Indonesia kehilangan dasar atau visi dalam menjalankan hubungan bilateral, multilateral, maupun internasional.

“Dengan doktrin maritim, Indonesia bisa menjadi poros kekuatan besar ekonomi, politik, dan kemananan di kawasan Asia Pasifik,“ paparnya.

Wilayah perairan yang luas, kata dia, merupakan kebutuhan dan menjadi jalur perdagangan yang vital antara Asia dan Eropa. Hal itu merupakan kekuatan besar dan menjadi daya tawar yang tinggi bagi bangsa ini. “Itulah yang selama ini tidak digunakan pemerintahan kita dalam menjalankan diplomasi ekonomi, politik, keamanan, maupun sosial,“ ujarnya.

Posisi dan daya tawar yang tinggi sebagai negara maritim, sambungnya, akan memudahkan diplomasi Indonesia, terutama dengan negara-negara Asia Tenggara dan Tiongkok yang sangat bergantung pada jalur perdagangan laut kita, yaitu Selat Malaka dan Kepulauan Natuna. “Mestinya jalur perdagangan dunia yang kita miliki itu digunakan secara maksimal untuk menambah pendapatan dan memanfaatkannya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi,“ ucap Guspiabri.

Di samping itu, untuk menunjang kekuatan maritim, perlu modal alutisista dan profesionalitas TNI yang mumpuni. “Jika kekuatan keamanan laut kita tinggi, bisa menambah daya tawar Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, bahkan diperhitungkan dunia.“ (Cah/P-3)

Arti Pilihan Kita pada Pilpres 2014

Jusuf Wanandi Wakil Ketua Dewan Penyantun CSIS Foundation

PEMILU Presiden 2014 sangat penting bagi masa depan Indonesia. Diharapkan akan terpilih presiden dari generasi muda yang akan mengantar bangsa kita ke masa depan yang lebih baik.

Presiden terpilih diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi negara lebih demokratis dan berkeadilan sosial karena pemerintah yang akan dibentuknya didasarkan pada kehendak rakyat sendiri.

Calon presiden yang dimaksud ialah Joko `Jokowi' Widodo, yang telah membuktikan diri sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta yang berhasil memerangi korupsi untuk membangun sistem pemerintahan daerah yang kredibel. Dalam tiga acara debat capres, Jokowi juga telah menunjukkan bahwa ia mengerti masalah nasional dan internasional. Karena itu, Jokowi dapat diharapkan menjadi presiden yang kompeten.

Keputusan penting

Kompetensi itu ia tunjukkan pula selama menjalani kampanye yang berat dan berhasil menggalang dukungan di daerah-daerah meskipun dengan persiapan yang tidak selalu memadai.

Pribadinya yang menonjol dalam debat dan setiap kampanye membuktikan bahwa ia pemimpin yang berani dan mampu membuat keputusan-keputusan penting dan kompleks. Namun, ia tetap terbuka terhadap kehendak rakyat karena ia dekat dengan rakyat. Ia sangat memperhatikan nasib rakyat serta sangat menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial bagi mereka.

Pada bagian lain, capres Prabowo Subianto ialah bagian dari masa Orde Baru. Semasa dinas kemiliterannya, ia diduga telah melakukan pelanggaran-pelanggaran berat terhadap hak-hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Jenderal Wiranto yang menjabat Panglima Angkatan Ber senjata pada waktu itu dan beberapa anggota DKP yang lain, seperti Jenderal Fachrul Razi dan Jenderal Agum Gumelar, telah membenarkan butir-butir dalam DKP tersebut. Bantahan-bantahan dari jenderal yang tergabung dalam Gerindra terhadap DKP tidak meyakinkan, juga bantahan dari Mabes TNI tentang tidak adanya dokumen DKP.

Masalah terbesar yang akan dihadapi Indonesia ialah apakah seorang perwira yang telah melanggar HAM dan melakukan insubordinasi terhadap atasannya ketika masih aktif bertugas dapat memegang tampuk kepemimpinan nasional yang begitu besar kekuasaannya. Dalam sistem presidensial, sesuai dengan UUD yang telah direvisi, meskipun ada pagar-

pagar hukum yang dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan presiden, tetap saja seorang presiden dapat melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat, meskipun tampaknya masih dalam batas-batas hukum dan konstitusional.

Kembalikan Orde Baru

Di Amerika Serikat, negara yang dianggap paling demokratis dan banyak mempunyai pembatasan dalam kekuasaan eksekutif, tetap saja Presiden Richard Nixon, dalam skandal Watergate, melakukan tindakan negatif.

Pada masa kini pun, Presiden Barack Obama, yang berseberangan dengan Kongres, terutama House of Representatives, tetap dapat mengeluarkan Executive Order di antara celah-celah pembatasan tersebut.

Apalagi di Indonesia, presiden mempunyai kekuasaan besar dan berbagai instrumen untuk melaksanakan kekuasaannya seperti polisi, kejaksaan, intelijen, TNI, lembaga perpajakan, imigrasi, dan beberapa lagi yang pernah digunakan pada masa Orde Baru. Dikhawatirkan, perangkat-perangkat itu dapat disalahgunakan lagi oleh capres terpilih yang terbiasa dengan praktik-praktik Orde Baru ini.

Apakah tidak terpikirkan oleh para pemilih akan terulang lagi pengalaman selama Orde Baru? Memang ada keamanan dan kestabilan pada masa itu, tetapi semuanya semu.

Dikatakan ekonomi lebih baik pada zaman Orde Baru. Mungkin benar untuk 20 tahun pertama, tetapi kolusi, korupsi, dan nepotisme yang timbul telah merusak perekonomian.Bahkan, krisis pada 1997-1998, lebih parah jika dibandingkan dengan yang terjadi di Thailand, Korea Selatan, dan Malaysia.

Sepertinya platform Prabowo yang ditawarkan pada pilpres ini mengacu ke keinginannya untuk membangun kembali sistem semasa mantan mertuanya berkuasa. Soeharto tampak masih merupakan inspirasinya dan karena itu, ia mengusulkannya sebagai pahlawan nasional. Juga dikatakan ada pendukung Soeharto yang membantunya untuk membangun kembali sistem tersebut.

Setelah 15 tahun bangsa Indonesia mengalami demokrasi dinamis dan aktif, usaha itu pasti tidak akan mendapat dukungan luas dan pilpres ini kesempatan untuk menolaknya.

Selama 10 tahun terakhir, Indonesia mengalami kepresidenan yang lemah di bawah Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden Yudhoyono tidak mempunyai sikap berani menjalankan peran dan kekuasaannya dengan tepat.

Sejujurnya, tentu ada tokoh-tokoh yang dianggap melanggar HAM di kubu Jokowi-JK, tetapi mereka hanya pribadi-pribadi sebatas sebagai pendukung dan bukan capres.

Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa Prabowo telah berubah dan menyesali kesalahan-kesalahannya terdahulu. Kalau benar demikian, tentunya sangat saya syukuri. Namun, setelah mengamati berbagai ucapan dan langkah-langkahnya, saya masih ragu. Bagaimana pun ia capres yang memikul masa lalu dan karena itu harus kita tolak.

Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di Indonesia

Binsar M Gultom Doktor Ilmu Hukum Bidang HAM Universitas Sumatera Utara, Dosen Pascasarjana Universitas Bengkulu dan Muhammadiyah Palembang

DI dalam pemberlakuan hukum keadaan darurat biasanya cenderung terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Terlepas siapa yang bersalah (apakah pihak aparatur negara atau tidak), tetapi ketika diberlakukan status hukum dalam keadaan darurat, pasti ada korban, terutama dari pihak sipil yang tidak mempunyai relevansi dengan permasalahan yang ada.

Status hukum keadaan darurat merupakan amanah Pasal 12 UUD 1945 dan Pasal 22 UUD 1945, yang diejawantahkan (diwujudkan) di dalam UU No 23 Prp Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya. Menurut Doktrin Keadaan Darurat, demi untuk mengatasi integritas bangsa dan negara dari ancaman bahaya, pelanggaran HAM terhadap hukum keadaan darurat dimungkinkan atau `diperbolehkan'.

Artinya jika dalam operasi militer ternyata ada yang meninggal dunia atau terluka, bukan karena disengaja, melainkan meninggal dunia atau terluka karena akibat/dampak operasi militer tadi, hal itu bukan melanggar HAM. Terkecuali para pelaku/terdakwa dapat dibuktikan kesalahannya di pengadilan HAM telah melakukan perbuatan tidak sesuai menurut Pasal 28 (1) UUD 1945 yang merupakan non-derogable rights (hak asasi yang tidak boleh dikurangi) dalam keadaan apa pun (termasuk keadaan darurat sipil, militer, atau perang) dan melanggar prinsip-prinsip hukum humaniter internasional serta konvensi-konvensi Jenewa dan tambahan protokolnya, maka tindakan pelaku/terdakwa atau atasan/komandan dapat dikategorikan telah melanggar HAM.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pelanggaran HAM bagi aparat keamanan yang sedang melaksanakan tugas negara, harus dipastikan terlebih dahulu adanya, pertama; necessity of self-defence bagi negara untuk bertindak guna mengatasi suatu bahaya yang mengancam (dangerous threat).

Kedua; ancaman itu sendiri terbukti bersifat mendadak/tiba-tiba sehingga tidak tersedia lagi waktu mengadakan konsultasi pembahasan dan penentuan kebijakan bersama antara pihak eksekutif dan legislatif. Ketiga; tidak terdapat lagi alternatif solusi yang lebih baik dan lebih efektif untuk mengatasi ancaman yang membahayakan dimaksud, kecuali dengan cara/tindakan yang dilakukan (extra-ordinary measures).

Kebijakan negara

Agar pemberlakuan status hukum keadaan darurat itu sah secara hukum, maka Presiden harus secara resmi dan terbuka mendeklarasikan atau memproklamasikan hal itu kepada masyarakat luas. Dengan dilakukannya deklarasi tersebut, berarti ada tindakan hukum (legal action) berupa keputusan hukum (legal decision) yang mengikat secara hukum (legally binding), sehingga apabila terjadi peristiwa yang mengancam dan membahayakan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk bakal terjadi kerusuhan berdarah di wilayah NKRI akibat kebijakan suatu negara, menurut doktrin keadaan darurat, kepala negara sebagai the sovereign dapat dan harus bertindak cepat untuk mencegah dan mengatasi keadaan yang tidak normal agar kondisi negara dan permerintahan tetap berada atau kembali kepada keadaan yang normal.

Dari doktrin ini membenarkan secara hukum bahwa `hukum yang berlaku dalam keadaan normal dapat dikesampingkan atau ditunda berlakunya, digantikan dengan hukum keadaan darurat yang diberlakukan oleh presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan'.

Apabila aparat keamanan telah melaksanakan tugas sesuai menurut ketentuan hukum keadaan darurat secara de jure, tindakan aparat keamanan untuk mengatasi peristiwa tersebut dimungkinkan melakukan pelanggaran HAM dalam bentuk apa saja, demi melindungi warga negara dan integritas bangsa dan negara dari ancaman bahaya. Hal ini didasarkan pada doktrin self preservation versus defence; demi membela integritas negara dari ancaman bahaya, negara dengan sendirinya memiliki kekuasaan reserve yang sewaktu-waktu dibutuhkan dapat digunakan demi kepentingan seluruh rakyatnya.

Namun, bila terjadi keterlambatan penerapan status hukum keadaan darurat secara de jure, atau tidak adanya pemberlakuan status hukum keadaan darurat dalam daerah konflik, menurut hukum tata negara darurat akan berimplikasi terhadap semua tindakan pemerintah melalui aparat keamanan dapat dikategorikan melakukan pelanggaran HAM.

Mengapa? Karena praktik pemberlakuan keadaan darurat secara de facto tidak memiliki landasan hukum yang sah, tetapi hanya didasarkan atas kehendak subjektivitas penentu kebijakan saja.

Konsekuensinya setiap perbuatan dan tindakan aparat keamanan, sekalipun perbuatan itu untuk mengatasi keadaan darurat, dapat dikategorikan melakukan pelanggaran HAM itu sendiri.

Menurut pengalaman penulis ketika mengadili kasus pelanggaran HAM berat di Timor Timur pascapenentuan pendapat 1999 di Pengadilan HAM Ad Hoc Jakarta 2002, salah satu penyebab dituduhnya aparat TNI-Polri melakukan pelanggaran HAM di Timor Timur disebabkan pemberlakuan keadaan darurat oleh pemerintahan BJ Habibie yang kala itu dilakukan secara mendadak atau tiba-tiba setelah terjadi chaos secara sporadis pembumihangusan, hampir 90% Bumi Lorosae lumpuh. Ketiadaan status hukum darurat atau terlambatnya pemberlakuan status hukum darurat tersebut menyebabkan semua tindakan aparat TNI/ Polri saat itu menjadi melanggar HAM.

Harus lebih awal

Bayangkan pemberlakuan status hukum keadaan darurat militer di Timor Timur, saat itu dilakukan 7 September 1999 pukul 00.00, setelah dua hari terjadi chaos. Mestinya status keadaan darurat itu lebih tepat dilaksanakan 4 September 1999 saat pengumuman jajak

pendapat, atau akan lebih efektif lagi dilaksanakan 30 Agustus 1999 saat proses jajak pendapat (referendum) berlangsung. Mengapa? Sebab, mantan Panglima ABRI Jenderal Wiranto saat bersaksi di Pengadilan HAM Ad Hoc Jakarta 2002 telah memberikan peringatan, “Siapa pun yang menang (pihak pro-integrasi atau pro-kemerdekaan), pasti terjadi banjir darah.“ Dari pernyataan ini pihak TNI-Polri tidak sensitif dan peka terhadap keadaan untuk menerapkan lebih awal pemberlakuan status hukum keadaan darurat tersebut.

Adapun pada kasus pelanggaran HAM berat Tanjung Priok 12 September 1984, pemerintahan Soeharto saat itu sama sekali tidak memberlakukan status hukum keadaan darurat secara de jure, tetapi secara de facto. Kodim Jakarta Utara sebenarnya pada pukul 23.00 WIB sudah mengetahui dan memprediksikan akan terjadi kerusuhan berdarah saat warga Koja, Jakarta Utara, melakukan salat berjemaah pukul 20.00 WIB dan mengancam akan melakukan kekerasan apabila 4 rekan mereka yang ditahan Kodim tidak dikeluarkan dari tahanan. Pihak TNI-Polri kala itu kurang peka dan tidak sensitif akan terjadi banjir darah pada penduduk sipil, yang mengakibatkan aparat Kodim Jakarta Utara kala itu dituduh melanggar HAM hingga diadili di Pengadilan HAM Ad Hoc Jakarta 2003-2005.

Kedua contoh kasus tersebut mestinya dapat dijadikan pemerintah Indonesia mendatang sebagai pedoman untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM pada saat pemberlakuan status hukum darurat di berbagai daerah konflik, termasuk saat dan pasca-Pilpres 9 Juli 2014. Peranan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 harus lebih tanggap dan gesit mengantisipasi keadaan yang mungkin terjadi.

Oleh karena itu, menjelang pilpres sebaiknya pemerintahan SBY, termasuk kepada pemerintahan baru, harus mempersiapkan sedini mungkin draf atau konsep pemberlakuan status hukum keadaan darurat yang sewaktu-waktu siap dideklarasikan presiden kepada publik, di saat akan terjadi kerusuhan berdarah.

Aparat keamanan Polri-TNI yang bertugas di lapangan harus dibekali secara efektif tentang pengetahuan mengenai pelanggaran HAM berat. Sebab, sekalipun diberlakukan status hukum keadaan darurat, bukan bertujuan melakukan pembunuhan, melainkan untuk melucuti atau melumpuhkan musuh/lawan agar keadaan negara kembali normal. Jika musuh sudah menyerah karena terluka, harus dilindungi bahkan diobati, bukan justru ditembak atau disiksa lagi karena dendam.

Berebut Suara Petani

Toto Subandriyo Alumnus IPB dan Magister Manajemen Unsoed, Aktif di beberapa organisasi petani

Sosok capres-cawapres yang diinginkan bukanlah sosok yang hanya pintar menebar angin surga, tapi miskin pembuktian.

DALAM percaturan politik Indonesia, sektor pertanian (baca: petani) selalu menjadi sektor yang sangat sensitif. Jauh hari menjelang pemilihan presiden/wakil presiden (pilpres), dua calon presiden (capres), Prabowo Subianto maupun Joko Widodo, telah melontarkan komitmen akan fokus pada bidang pertanian.

Komitmen itu selalu disampaikan di berbagai kesempatan, termasuk saat keduanya tampil sebagai pembicara dalam tanwir Muhammadiyah di Samarinda akhir Mei 2014, serta pada acara debat capres.

Sebagai entitas sosial terbesar di Republik ini, sektor pertanian memang terlalu seksi untuk tidak dilirik para elite partai politik. Menurut data Sensus Pertanian 2013 (ST2013), jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTP) mencapai 26,14 juta. Jika diasumsikan setiap RTP terdiri dari empat jiwa, terdapat tidak kurang dari 104,6 juta jiwa yang secara struktural hidupnya bergantung pada sektor pertanian.

Jika setiap RTP punya tiga hak suara dalam pilpres nanti, dari entitas sosial ini dapat didulang tidak kurang dari 78 juta suara. Jumlah suara yang sangat signifikan untuk mengantarkan pasangan capres/cawapres meraih kursi RI-1 dan RI-2. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika para capres-cawapres selalu berebut suara petani.

Secara teoretis, jika kedaulatan ada di tangan rakyat dan demokrasi jadi pilar ideologi yang dijunjung tinggi, sudah sepantasnya petani menjadi pemegang kedaulatan di Republik ini. Para petani seharusnya menempati posisi yang terhormat.

Namun, pada kenyataannya tidaklah demikian. Sektor pertanian secara ekonomi dianggap penting, secara politik sangat sensitif, tapi secara sosial, posisinya sangat inferior. Sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB) dan penyerap tenaga kerja terbesar, secara ekonomi sektor pertanian menduduki posisi yang sangat penting. Namun, dari sisi sosial, posisi sektor pertanian justru sangat memprihatinkan. Dari tahun ke tahun sektor ini selalu menjadi tempat berkubangnya kemiskinan. Data BPS (2007) menyatakan bahwa 68,55% penduduk miskin di Indonesia tinggal di wilayah perdesaan, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani. Data ST-2013 lebih menegaskan kondisi tersebut, bahwa jumlah petani penggarap lahan kurang dari 0,5 hektare (petani guram) mencapai 14,25 juta rumah tangga atau 55,33% rumah tangga pertanian pengguna lahan.

Harus diakhiri

Membaca sejarah petani dan pertanian Republik ini sama saja membaca sejarah panjang penderitaan. Secara kasatmata, petani selalu dihadapkan pada dua kekuatan eksploitasi ekonomi. Pada pasar faktor produksi seperti pupuk, benih, obat-obatan, dan sarana produksi lainnya, mereka selalu dihadapkan pada kekuatan pasar monopolistis. Ketika tiba giliran menjual hasil panen, mereka dihadapkan pada kukuhnya tembok pasar monopsonistis.

Semua itu terjadi karena minimnya keberpihakan para pemimpin negeri ini. Meski sudah terbit Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, produk hukum itu sepertinya mandul dalam tataran implementasi. Para petani tak cukup terlindungi dalam menghadapi kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, ketersediaan lahan, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, serbuan pangan impor, praktik ekonomi biaya tinggi, perubahan iklim, dan sebagainya.

Berita tentang kelangkaan pupuk di beberapa sentra produksi pangan Pulau Jawa beberapa waktu terakhir nyaris tak terdengar. Berita itu terkubur oleh hiruk-pikuk angin surga kampanye capres-cawapres.

Jeritan para petani tebu saat musim giling ini juga tak ada yang mendengarkan. Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mempertanyakan keluarnya izin impor gula putih sebanyak 787 ribu ton kepada Perum Bulog. Menurut perhitungan APTRI, produksi gula nasional dari hasil giling 2014, ditambah stok saat ini, diperkirakan berjumlah 2,9 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional hanya 2,8 juta ton. Apalagi kalau diingat, saat ini terjadi distorsi harga yang sangat signifikan antara harga gula internasional dan domestik. Laporan International Sugar Organization menyebutkan harga gula pada 9 April 2014 sebesar US$462 per ton (Rp5,2 juta/ton atau Rp5.200/kg). Padahal harga pokok produksi gula Indonesia tahun lalu saja sudah mencapai Rp8.100 per kilogram.

Disparitas harga ini sangat menggiurkan para pemburu rente. Kebijakan itu dikhawatirkan akan mendistorsi pasar dalam negeri. Tanpa bea masuk impor yang memadai, gula putih impor ini bisa masuk ke pasar domestik dengan harga kurang dari Rp6.000 per kilogram, jauh di bawah harga pokok produksi gula petani.

Pengalaman empiris mengajarkan bahwa kondisi pasar yang terdistorsi seperti ini sangat potensial memicu praktik black market. Tanpa pengawasan yang ketat dari para penegak hukum, aktivitas penyelundupan akan marak terjadi.

Beberapa bulan lalu publik dibuat kaget dengan ditemukannya 16.832 ton beras impor kelas medium dari Vietnam. Fakta ini mengindikasikan lemahnya perlindungan petani dari serbuan pangan impor. Semua orang tahu, sepanjang 2013 harga beras domestik cukup stabil. Perum Bulog dengan bangga mengumumkan rekor tertinggi pengadaan gabah/ beras pada 2012 dan 2013, yaitu 3,65 juta ton dan 3,45 juta ton. Jadi, impor beras ini sangat sulit diterima akal sehat.

Pejuang petani

Semua kebijakan yang memarginalkan petani tersebut harus segera diakhiri. Pembangunan pertanian yang cenderung bias perkotaan, selalu membela kepentingan konsumen perkotaan dan industri, harus dikaji ulang. Paradigma pembangunan pertanian seperti itu secara kasatmata telah membuat kesejahteraan petani terpuruk.

Pilpres yang tinggal menghitung hari merupakan momentum yang harus disikapi para petani secara cerdas dan rasional. Sosok capres-cawapres impian petani, siapa pun orangnya, haruslah sosok yang secara gigih dan tulus memperjuangkan hak-hak normatif petani.Sosok yang memiliki rasa keberpihakan tinggi terhadap kepentingan petani. Sosok yang mau hadir di tengah-tengah petani dan menjadi bagian dari solusi semua permasalahan yang selalu menjadi duka rutin petani.

Duka tentang kelangkaan pupuk, terpuruknya harga jual produk, membanjirnya pangan impor, masifnya konversi lahan sawah yang subur, rusaknya sarana infrastruktur pertanian, kegagalan panen karena bencana banjir/kekeringan, hingga terbatasnya akses permodalan dan pemasaran. Sosok capres-cawapres yang diinginkan bukanlah sosok yang hanya menebar angin surga, tapi miskin pembuktian. Juga bukan sosok yang hanya menjadikan petani sebagai teman sementara demi pencapaian tujuan politik jangka pendek semata.

BRIAN MAY

Kecam Ahmad Dhani

FATHIA NURUL HAQ

Brian May mengkritik Ahmad Dhani yang mengubah lagu We Will Rock You menjadi Indonesia Bangkit tanpa izin.

GITARIS band legendaris Queen, Brian Harold May, rupanya terusik oleh pemakaian hasil karyanya tanpa izin. Melalui kicauan di akun Twitter-nya, @DrBrianMay, ia mengkritik musikus Ahmad Dhani yang telah menggubah lagu ciptaannya, We will Rock You, untuk keperluan kampanye calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjudul Indonesia Bangkit.

May menyatakan lagu yang diduga menyadur We will Rock You itu tidak memiliki izin resmi dari Queen. `Ahmad Dhani skinhead imagery http:// youtu.be/tpbqIuY8nVo of course this is completely unauthorised by us. Bri', kicau pria kelahiran London, 19 Juli 1947 ini, kemarin.

We will Rock You ditulis May dan direkam band-nya, Queen, untuk album bertajuk News of the World pada 1977.

Pernyataan pria yang memperoleh gelar doktoralnya di bidang astrofisika dari Imperial College pada 2007 ini mendapat respons luar biasa dari seluruh dunia.

Perihal video klip kampanye yang dinyanyikan bersama para pemenang ajang pencarian bakat Nowela, Virzha, dan Husein itu, Dhani juga mendapat kecaman dari media Jerman, Spiegel.de. Pasalnya, Dhani mengenakan kostum mirip seragam Nazi. Kabar itu lantas tersebar ke seantero dunia karena Dhani dianggap pro terhadap fasisme.

Anggun malu

Anggun C Sasmi, melalui akun Twitter pribadinya, mengaku malu atas ulah Dhani. `1. Kaget, kecewa, malu, dan sedih melihat headline di portal berita Jerman, Spiegel, ada foto Ahmad Dhani memakai seragam Heinrich Himmler', tulisnya di akun @Anggun_Cipta.

Pada kicauan berikutnya, Anggun membeberkan perbuatan Nazi melakukan pembunuhan besar-besaran berlatar belakang agama dan ras. `2. Yg adalah leading member Nazi! Jutaan orang dibunuh secara kejam oleh mereka hanya karena mereka berbeda agama, ras, dan visi'. `3. Seragam orang kepercayaan Hitler adalah mengenang kekejaman yang mencoreng muka dunia dan menggubris kepedihan keluarga jutaan korban'.

Anggun menyampaikan harapan semoga Indonesia tidak terjebak ke dalam fasisme. `4. Aku berdoa semoga Indonesia tidak jatuh ke fasisme!', kicau Anggun.

Dalam menanggapi pernyataan tersebut, melalui akun Twitter-nya, Ahmad Dhani menyatakan, `Jadi saya pernah dianggap zionis dan juga di anggap fasis. Hahaha, konyol', kicau pentolan Republik Cinta Management itu melalui akunnya, @ahmaddhaniprast, kemarin.

Bahkan, mantan suami Maia Estianty itu malah balik mengatai khalayak umum yang dijuluki `awam' `Kalo sy pake kalung bintang Daud awam anggap saya Yahudi .... Klo sy pake seragam Nazi, awam anggap saya fasis .... Dasar awam, tetep aja awam' (Metrotvnews.com/spiegel/H-1)

[email protected]

Pencipta Bangun Pemuda-Pemudi Wafat

PENCIPTA lagu-lagu nasional dan lagu rohani Alfred Simanjuntak meninggal dalam usia 93 tahun di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Banten, kemarin pagi, setelah sebulan sempat dirawat di rumah sakit tersebut.

Direktur Yayasan Musik Gereja Sony W Utomo menyampaikan, sebelum meninggal, mendiang menurut rencana hendak dibawa pulang ke rumahnya di Kompleks Bintaro Paradise No 11, Tangerang. “Namun, mendiang mengalami masalah ginjal dan gulanya naik tiba-tiba sampai 500,” kata Sony, kemarin.

Jenazah akan dimakamkan pada Sabtu (28/6) di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, setelah mengikuti sejumlah acara adat yang harus digelar pada Jumat (27/6).

Mendiang yang lahir di Tapanuli Selatan, Sumut, 8 September 1920 itu mengawali karier sebagai guru sekolah di Madiun, Semarang, dan Jakarta. Salah satu lagu nasional paling terkenal yang diciptakannya ialah Bangun Pemuda-Pemudi. (Fat/H-2)

UU untuk Lindungi Warga Adat Mendesak

VERA ERWATY ISMAINY

Selama ini, masyarakat adat kerap menjadi korban konflik kepemilikan lahan dan sulit memperoleh identitas sebagai warga negara.

PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (PPMHA) mendesak dilakukan. UU PPMHA diperlukan untuk mengatasi konflik yang selama ini kerap terjadi dan merugikan masyarakat adat.

Hal itu mengemuka dalam diskusi publik mengenai RUU tersebut, di Jakarta, kemarin. Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengelola Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) Heru Prasetyo mengungkapkan, dalam pengelolaan hutan, selama ini masyarakat adat yang tinggal di dekat hutan kerap tersisih akibat konflik kepemilikan lahan. Mereka tidak memiliki sertifikat atas lahan dan hutan yang mereka kelola secara turun temurun.

“Ada gelombang besar arus modal dan jasa yang menyebabkan akses terhadap ekonomi dan pembiayaan jadi terbuka. Namun, hal itu tidak juga menyelesaikan kemiskinan, termasuk permasalahan masyarakat hukum adat,” ucap Heru.

Pengesahan RUU PPMHA, lanjutnya, diharapkan akan memberikan asas legal bagi masyarakat adat untuk mengembangkan tradisi serta memperjelas hak-hak terkait keberadaan, tata kelola lahan, dan status mereka di depan hukum negara.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Siun Jarias mengatakan sebagai provinsi percontohan program REDD+, Kalteng sudah memiliki peraturan daerah tentang pengakuan masyarakat dan kelembagaan adat. Namun, aturan itu belum efektif. “Jika sudah dijadikan dalam bentuk UU, kekuatan payung hukum ini dipastikan akan memperkuat peraturan-peraturan di tingkat daerah.”

Menurut Siun, mendesaknya pengesahan RUU yang sudah dibahas di DPR sejak 17 April 2013 itu bukan hanya menyangkut persoalan tanah dan ekonomi, melainkan juga terkait identitas masyarakat adat sebagai warga negara.

“Banyak masyarakat Dayak di Kalteng yang tidak mau masuk ke enam agama yang ada sehingga mereka tidak ada yang punya KTP (kartu tanda penduduk). Soal perkawinan juga, karena keyakinan yang mereka anut belum diakui negara, mereka tidak bisa memiliki bukti legal pernikahan. Hal ini sangat menentukan masa depan anak-anak mereka,” papar Siun.

Negara lamban

Hal senada diungkapkan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan. Ia mengatakan UU PPMHA sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat adat dalam mempertahankan, memperjuangkan, dan memulihkan hak-hak mereka yang dirampas perusahaan swasta dan pemerintah.

AMAN mencatat, misalnya, pada 2011 terjadi 48 konflik yang melibatkan masyarakat adat yang mencakup 947 keluarga dan luasan lahan 690.558 hektare. Selain itu, sejak Oktober 2012 hingga Maret 2013 telah terjadi kriminalisasi, penangkapan, dan penahanan terhadap 224 orang anggota masyarakat adat.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Abetnego Tarigan menilai pemerintah sangat lamban dalam melindungi masyarakat adat.

“Pembahasan mengenai substansi RUU tersebut sudah lama dilakukan. Seharusnya bisa disahkan sebelum masa kerja DPR periode ini berakhir,“ kata Abetnego. (H-3)

[email protected]

Karya Novel Bisa Dipakai Referensi

NOVEL bisa menjadi referensi untuk merencanakan tata kota yang lebih manusiawi.Sebab novel menggambarkan aktivitas kota, identifikasi suatu daerah, dan gaya hidup masyarakatnya.

“Sebuah novel memiliki informasi tentang toponimi (nama geografis tempat) sebuah kota, konsep, ide di belakang entitas toponimi, dan hubungan-hubungan yang dapat menjelaskan situasi kota pada masa tertentu. Fakta-fakta itu tidak dapat disampaikan data BPS (Biro Pusat Statistik) dan lembaga resmi lainnya,” ujar Agus Budi Purnomo dalam sidang pengukuhannya sebagai guru besar ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan kota Universitas Trisakti, di Jakarta, kemarin.

Ia mencontohkan beberapa novel karya NH Dini, Koch, Threes Emir, dan Marga T yang banyak menggunakan Jakarta sebagai latar. Penggambaran beberapa lokasi seperti Ancol yang terkenal dengan hiburan malam, kawasan Mangga Dua di era VOC, bahkan Bulungan yang sempat dikenal sebagai kawasan hitam merupakan informasi mengenai Jakarta tempo dulu yang penting bagi perencanaan kota dan tidak tercantum pada data primer (data dari lembaga resmi).

“Dari novel kita juga bisa memahami kondisi lingkungan di dalam kota, sarana dan prasarana, fear of crime, fear of violence, dan sejarah monumen tertentu,” imbuhnya.

Agus tidak sepakat novel fiksi dipandang tidak kredibel sebagai sumber informasi. Karena, menurutnya, sebuah novel merupakan refleksi mimpi dari penulisnya.

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Bambang Endro Yuwono menilai konsep yang ditawarkan Agus sangat baik. Ia berharap pengukuhan Agus sebagai guru besar dapat meningkatkan mutu pendidikan dan memberi sumbangan bagi pembangunan Indonesia.

“Guru besar di bidang arsitektur dan teknik sipil masih sedikit sekali. Di Trisakti saja hanya ada dua, sehingga saya berharap ide Beliau bisa jadi nilai tambah bagi dunia pendidikan dan pembangunan Indonesia nantinya.” (Fat/H-3)

Nasabah Koperasi Cipaganti Resah

SONNY BUDHI

Modus penipuan investasi dengan memberikan bunga tinggi masih mampu menyihir masyarakat. Cara lama yang masih efektif.

DAYA tarik keuntungan besar kerap membutakan logika dan sikap hati-hati. Hal itu yang dialami puluhan nasabah Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada. Para nasabah itu kini harap-harap cemas apakah investasi mereka akan kembali atau lenyap.

“Bunganya sangat menarik, 1,9% per bulan dari nilai total investasi. Awalnya mereka lancar membayar bunga melalui giro atau transfer langsung ke rekening saya,“ ujar Pepi Sobari, warga Kota Cimahi yang berinvestasi sejak akhir 2013.

Namun, sejak Februari 2014, Pepi yang berinvestasi Rp300 juta sudah tidak mendapatkan bunga keuntungan yang dijanjikan pihak koperasi.

Dia pun bolak-balik menanyakan masalah tersebut ke Koperasi Cipaganti. Namun, dia hanya menerima janji-janji kosong. Nasib serupa dialami ribuan nasabah lain koperasi yang mulai berdiri sejak 2008 itu.

“Sekitar Mei 2014, saya dan kawan-kawan yang berinvestasi dapat jawaban dari pihak Cipaganti atas permasalahan ini. Janji mereka sih Oktober akan dibayar. Namun, saya sangat resah, takut terjadi sesuatu, apalagi setelah petinggi Cipaganti ditahan kepolisian,“ ujar Pepi.

Pepi yang berinvestasi untuk jangka waktu lima tahun, berharap uangnya sebesar Rp300 juta dapat kembali dengan utuh.

Keresahan senada disampaikan nasabah bernama Mimin S. Dia menanamkan modalnya hingga mencapai Rp700 juta. Menurutnya, kini ia hanya berharap agar uang yang diserahkannya itu kembali utuh sehingga keresahan yang ada di pikirannya bisa terhapus.

Keresahan 8.000 lebih nasabah Koperasi Cipaganti Karya Persada ini dipicu penahanan tiga petingi Cipaganti. Corporate Secretary PT Cipaganti Citra Graha Tbk Toto Moeljono mengatakan pihaknya terus berupaya mengembalikan dana nasabah. Untuk itu, pihaknya meminta penangguhan atau tahanan kota bagi ketiga petinggi tersebut.

Digeledah

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat telah menggeledah empat lokasi di Kota Bandung. Diduga, keempat lokasi tersebut digunakan sebagai aktivitas perkantoran Cipaganti Group yang telah meraup dana nasabah senilai Rp3,2 triliun.

Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Martinus Sitompul, kemarin, mengatakan dari hasil penggeledahan itu disita sejumlah barang bukti seperti surat-surat penting dan sejumlah dokumen, yang di antaranya terkait aliran dana nasabah ke perusahaan yang bergerak di bidang travel (transportasi), alat berat, batu bara, dan koperasi.

“Selain penggeledahan, beberapa saksi yang terkait lagsung dengan kasus ini telah diperiksa. Sudah 12 saksi yang dimintai keterangan. Jumlah itu belum termasuk saksi ahli (bidang koperasi) yang juga akan kami datangkan,“ jelas Martinus.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Koperasi Cipaganti menghimpun dana dari masyarakat sejak 2008 hingga Mei 2014. Dana yang terhimpun dari 8.738 mitra, senilai Rp3,2 triliun. Dana nasabah itu akan dikelola koperasi untuk bisnis perumahan, pompa bensin, transportasi, perhotelan, alat berat, dan tambang. Dari bisnis itu, investor akan mendapat imbalan bagi hasil 1,6%-1,95% per bulan sesuai tenor. (EM/SB/T-2)

[email protected]

Utak-atik Dana Pensiun demi Berdua Selamanya...

“TIL death do us part“, alias sampai maut memisahkan kita. Begitu ikrar banyak dua sejoli saat mengikat janji sebagai suami-istri.

Meski sudah berkomitmen bersama selamanya, ternyata tidak sedikit pasangan menikah di Asia, termasuk Indonesia, yang lupa mengestimasi waktu yang akan mereka lalui berdua saat pensiun. Alhasil, pasangan tersebut tidak mengumpulkan dana yang cukup untuk membiayai kehidupan pensiunan mereka bersama.

Hal itu terungkap dalam riset berjudul Live long and prosper? Retirement and longevity risk oleh Manulife Asset Management.

Riset tersebut mengkaji longevity risk atau risiko berumur panjang --risiko ketika seorang pensiunan akan kehabisan simpanan dana pensiun lantaran umurnya kian panjang. Riset dilakukan terhadap pasangan menikah di 10 negara Asia: Indonesia, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Michael Dommermuth, President, International Asset Management, Manulife Asset Management, mengatakan status pernikahan acap diabaikan dalam perencanaan pensiun.

“Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia memasuki usia pensiun dengan memiliki seorang istri atau suami. Karena itu, mereka harus mempertimbangkan kemungkinan saat pasangannya, biasanya istri, lantaran usia harapan hidup perempuan lebih panjang, hidup lebih lama,“ ujarnya saat memublikasikan riset tersebut di Jakarta, kemarin.

Riset Manulife menyebutkan pasangan menikah di Indonesia akan menghadapi masa pensiun gabungan selama rata-rata 25,8 tahun. Walau terkesan panjang, durasi tersebut sebenarnya lebih singkat ketimbang negara-negara lain di Asia.

Menurut Presiden Direktur PT Manulife Asset Management (MAM) Indonesia Legowo Kusumonegoro itu disebabkan Indonesia termasuk negara dengan risiko panjang umur yang rendah.

“Ini karena masyarakat Indonesia pensiun dalam usia relatif masih muda dan juga karena masyarakat Indonesia memiliki usia harapan hidup relatif singkat,“ ujarnya.

Namun, usia harapan hidup dan longevity risk di Indonesia, menurut dia akan meningkat. Pasalnya, perekonomian Indonesia diramal akan menguat, yang dibarengi dengan kenaikan pendapatan per kapita.

Dalam riset Manulife, ditemukan bahwa tingkat longevity risk suatu negara bisa berubah. Sebab, ada korelasi hingga 66% antara produk domestik bruto per kapita suatu negara dengan usia harapan hidup rata-rata.

Pasangan suami-istri dapat mengurangi risiko kehabisan dana pensiun akibat memanjangnya usia lewat dua cara.

“Menunda atau memperhitungkan penambahan tujuh hingga sebelas tahun dalam perencanaan keuangan mereka,“ kata Michael. (Ant/E-2)

DBS Luncurkan Aplikasi Gim Pendidikan

DBS Smart Money dapat diunduh secara gratis di Play Store. Aplikasi gim keuangan serupa untuk ponsel pintar berbasis Ios akan diluncurkan dalam waktu dekat.

PT Bank DBS Indonesia meluncurkan permainan ponsel pintar bertemakan pendidikan keuangan, DBS Smart Money. Aplikasi tersebut merupakan permainan yang mengajarkan penggunanya tentang bagaimana cara mengelola keuangan pribadi dengan menggunakan instrumen produk perbankan, saham, obligasi, dan emas.

“Dengan meluncurkan aplikasi ini kami ingin membantu masyarakat Indonesia melek finansial,“ ungkap Director of Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia, Steffano Ridwan, dalam acara peluncuran aplikasi gim tersebut, di Jakarta, kemarin.

Hal yang diungkapkan Steffano tersebut merespons fakta rendahnya persentase literasi keuangan masyarakat Indonesia seperti yang dirilis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam laman daringnya. Persentase literasi keuangan masyarakat Indonesia disebut baru mencapai 20%. Persentase itu jauh tertinggal jika dibandingkan dengan persentase literasi keuangan di beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Filipina (27%), Malaysia (66%), Thailand (73%), dan Singapura (98%).

Steffano menambahkan DBS Smart Money mengajarkan masyarakat bagaimana cara mengelola keuangan dengan cara yang menyenangkan.

“Ada 5 hal yang menarik dari gim ini. Pertama, memberi pengertian mengenai konsep ekonomi, seperti inflasi dan suku bunga. Kedua, memperkenalkan financial instrument yang berbeda sehingga dapat memberikan info tentang dunia keuangan selain menabung saja,“ tutur Steffano.

Ketiga, lanjut dia, memberikan simulasi riil. Keempat, memberikan dasar bagaimana mengelola kekayaan. Dan kelima, memberikan kesempatan bagaimana mengambil keputusan yang baik dalam dunia finansial.

Aplikasi tersebut baru bisa dinikmati di ponsel berbasis sistem operasi Android. DBS Smart Money dapat diunduh secara gratis di Play Store. Adapun aplikasi untuk ponsel bersistem operasi Ios akan segera menyusul.

Regional Head of Deposits and Secured Lending for DBS Group, Royce Teo, meyakini aplikasi tersebut akan berdampak besar dalam meningkatkan literasi keuangan. Aplikasi yang pertama kali diluncurkan di Indonesia itu akan diluncurkan pula di enam negara lainnya.

Peluncuran DBS Smart Money menjadi salah satu rangkaian perayaan ulang tahun ke-25 Bank DBS Indonesia. DBS mendapatkan sertifikat Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai bank pertama pembuat aplikasi mobile game bertema edukasi finansial. (Riz/E-1)

Pemerintahan Darurat Ditolak

HAUFAN HASYIM SALENGKE

Kelompok militan Sunni yang dikomando Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pangkalan udara terbesar Irak.

SEHARI setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry meninggalkan Baghdad, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki memerintahkan seruan negara adidaya itu untuk membentuk pemerintahan darurat nasional.

Kerry secara khusus datang ke Baghdad guna meminta pemerintahan baru mengakomodasi semua unsur di `Negeri 1.001 Malam', seperti kalangan Kurdi, Sunni, dan Syiah. Adanya pemerintahan tersebut menjadi langkah AS untuk mengirimkan bantuan lebih lanjut.

Maliki menolak membentuk pemerintahan darurat lantaran bertentangan dengan hasil pemilihan parlemen pada 30 April lalu yang ia menangi. Daerah pemilihan Maliki memperoleh kursi terbanyak hingga 92 atau hampir tiga kali lebih banyak daripada perolehan kursi partai terbesar berikutnya. Maliki sebagai petahana meraup 720 ribu suara, alias suara terbanyak.

Meskipun menolak membentuk pemerintahan darurat nasional, dalam pidato di televisi mingguannya, kemarin, Maliki menyerukan semua kekuatan politik untuk bersatu dalam menghadapi serangan teroris yang makin sengit. Namun, PM asal Syiah itu tidak memberikan janji untuk memperbesar representasi bagi masyarakat minoritas Arab Sunni dalam pemerintahan. Padahal, isu itu yang telah lama menuduhnya berbuat diskriminasi dan memonopoli kekuasaan.

“Permintaan untuk membentuk pemerintahan darurat nasional merupakan kudeta terhadap konstitusi dan proses politik. Ini upaya inkonstitusional dengan mematikan proses demokrasi yang masih baru dan mencuri suara dari para pemilih,“ ujar Maliki.

Pada lain hal, kelompok militan Sunni yang dikomando Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pangkalan udara terbesar Irak, kemarin, bertepatan dengan tibanya puluhan pasukan khusus AS di Baghdad.

ISIS dilaporkan terlibat pertempuran dengan pasukan Irak di Kota Yathrib, 90 kilometer utara Baghdad. Pejuang Sunni mengepung pangkalan udara yang dikenal dengan nama Kamp Anakonda. “Setidaknya empat milisi tewas dalam pertempuran itu,' ungkap sumber dan pejabat pemerintah Irak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 1.000 orang, sebagian besar masyarakat sipil telah tewas, seiring pergerakan ISIS dalam tiga pekan terakhir. PBB meyakini angka korban yang tewas bisa lebih banyak.

Serangan misterius

Di tengah upaya AS membangun operasi intelijen, sejumlah pesawat pengebom tak dikenal melancarkan serangan udara terhadap basis ISIS di Kota Al-Qaim, datang Irak. Sejumlah televisi Irak mengklaim pesawat itu milik Washington, tapi tudingan itu dibantah Pentagon.

Jaringan Al-Arabiya mengklaim serangan itu dilancarkan Suriah. Mereka meyakini kebenaran informasi tersebut karena disampaikan langsung kepala suku setempat.

Klaim Al-Arabiya setidaknya klop dengan pernyataan pejabat AS yang meyakini serangan itu dilancarkan Suriah. “AS memiliki cukup informasi bahwa Suriah berada di balik serangan pesawat tempur di barat Al-Anbar.“ Menurut Turkish Anadolu Agency, serangan itu menewaskan 20 orang dan melukai 25 lainnya.

Rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad dikenal sebagai pemerintah yang sarat pengaruh Syiah, sama dengan pemerintahan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. (Reuters/ Aljazeera/BBC/I-4)

[email protected]

Kota Mosul, setelah Diambil Alih

BAGI Ahmed Khalil, mahasiswa teknik di Mosul, Irak, pemerintahan Perdana Menteri Nuri

al-Maliki yang dikuasai Syiah ibarat penjajah. Karena itu, dia mengaku senang melihat mereka hengkang dari Mosul ketika kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengambil alih kota tersebut dua pekan silam.

Itu pun bukan berarti Khalil lantas merasa tenteram. “Kesan pertama sih seperti gerbang penjara yang rusak dan terbuka, lalu kami mulai merasakan kebebasan. Tapi begitu kelompok bersenjata masuk dan menyebar, saya jadi waspada,“ tutur Khalil.

Warga Irak seperti Khalil rupanya menyambut gembira hengkangnya tentara Syiah dan polisi dari kota-kota yang sebagian besar dihuni kalangan Sunni saat ISIS datang. Namun, mereka kini bertanya-tanya, bagaimana kehidupan mereka setelah kelompok sempalan Al-Qaeda itu menguasai wilayah Irak bagian utara dan barat.

Sebelumnya, para laki-laki Mosul bisa leluasa merokok di jalanan dan kaum perempuan bebas mengendarai mobil. Kini, kehidupan berubah drastis.

Setelah menduduki Mosul, ISIS mengumumkan `aturan kota' tentang visi mereka, termasuk melarang tembakau, obat-obatan, dan alkohol. Tempat-tempat suci dihancurkan, perempuan pun diwajibkan berpakaian sopan dan tinggal di rumah saja.

Seorang pedagang rokok di Mosul, yang meminta namanya tidak disebut, berkisah. Dia didatangi empat laki-laki. Mereka, kata si pedagang, bicara dengan sopan, tetapi maksud mereka tegas, `habiskan stok daganganmu dan setelah itu, setop berjualan!'. “Saya bingung sekali karena saya tidak tahu bisa kerja apa setelah itu,“ kata si pedagang.

Seorang laki-laki penjual pakaian dalam perempuan juga mengaku diminta berhenti berjualan oleh sekelompok orang. Pemilik sebuah toko pakaian pun didatangi kelompok yang memerintahkan dia memakaikan kerudung pada semua manekin yang dipajang.

Ahmed al-Saffar, 22, pemilik toko komputer, menilai aturan-aturan ISIS itu sejauh ini positif, termasuk larangan tembakau dan menutup toko pakaian dalam perempuan. Namun, Al-Saffar cemas ISIS menerapkan apa yang mereka sebut `visi Islam' seperti di beberapa wilayah di Suriah yang mereka duduki, yakni menerapkan hukum penggal dan potong tangan. (Reuters/Hym/I-1)

Pertaruhan Reputasi di Laga Terakhir Grup

FABIO Capello dikenal sebagai pelatih berpengalaman yang sudah mengantongi banyak prestasi, terutama di level klub. Namun, reputasi sang entrenador dipertaruhkan ketika tim besutannya, Rusia, berhadapan dengan Aljazair di laga terakhir Grup H, Jumat (27/6) dini hari nanti.

Rusia mutlak butuh tiga poin untuk mengamankan satu tiket tersisa dari grup tersebut setelah satu tiket lainnya sudah menjadi milik Belgia. Bahkan kalau mampu, mereka harus mencetak banyak gol untuk mengantisipasi andai Korea Selatan berpesta gol ke gawang Thibaut Courtois.

Pelatih asal Italia itu pun sadar bahwa timnya mengusung misi sulit dalam partai di Arena da Baixada tersebut. Ia menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk langsung keluar menyerang sejak kick-off demi mengamankan gol terlebih dahulu.

“Hanya ada satu target ketika menghadapi Aljazair, dan hasil imbang bukan solusi. Saya percaya kami masih bisa lolos,“ jelas Capello.

Jika ingin mencuri gol, Rusia butuh banyak perombakan tim. Dalam dua pertandingan yang sudah mereka jalani, Rusia hanya mencetak satu gol. Itu pun setelah kebobolan duluan dari Korsel akibat blunder kiper Igor Akinfeev.

Pencetak gol Rusia satu-satunya, Alexander Kerzhakov, amat mungkin akan dimainkan sejak kick-off. Di dua laga sebelumnya, striker veteran berusia 31 tahun itu hanya turun sebagai cadangan sehingga mengundang kritik keras dari publik sepak bola Rusia.

Begitu pula dengan Aljazair yang ingin menambah pundi-pundi gol mereka pascakemenangan telak atas Korsel 4-2. Torehan empat angka ini membuat the Dessert Fox sebagai tim Afrika paling produktif di Piala Dunia sepanjang masa.

Tak hanya itu, Aljazair kini menjadi tim paling berpeluang mendampingi Belgia ke perdelapan final. Jika betul-betul lolos, ini akan menjadi momen bersejarah karena mereka belum pernah mengecap fase knock-out selama bertarung di Piala Dunia.

“Saya kini fokus menghadapi pertandingan melawan Rusia. Semoga Aljazair bisa membuat sejarah,“ ujar pelatih asal Bosnia, Vahid Halilhodzic.

Aljazair hanya butuh hasil imbang dengan Rusia sambil berharap Korsel tidak menang lebih dari 3 gol atas Vincent Kompany dkk. Pun jika Belgia kalah dan Aljazair kembali meraih poin penuh, mereka bisa finis sebagai juara grup karena unggul agregat. (Reuters/AP/Ash/R-1)

BINTANG

Hadiah Istimewa di Penghujung Karier

HANYA 5 menit waktu normal pemain ini menggantikan peran David Ospina di bawah mistar gawang Kolombia. Namun, Faryd Camilo Mondragon Ali atau yang dikenal Faryd Mondragon telah memecahkan rekor yang sudah 20 tahun bertahan.

Kiper kelahiran 21 Juni 1971 itu memecahkan rekor sebagai pemain tertua yang pernah merumput dalam sejarah pergelaran Piala Dunia. Sebelumnya, rekor pemain tertua diukir penyerang Kamerun Roger Milla yang berusia 42 tahun 1 bulan 3 hari saat tampil di Piala Dunia 1994.

Pelatih Kolombia Jose Pekerman memang memberikan kesempatan Mondragon untuk bermain pada menit ke-85 kala Los Cafeteros melumat Jepang 4-1, Selasa (24/6). Suporter Kolombia yang memenuhi stadion Pantanal Arena pun bersorak menyambutnya. Sang kiper pun terlihat emosional saat memasuki rumput hijau.

“Hal pertama yang saya lakukan ialah memeluk dan menciumnya (Pekerman) karena ini merupakan hadiah bagi saya. Dia sebenarnya dapat melakukan banyak pergantian yang lain untuk pemain lain,“ ungkap Mondragon.

Mondragon memulai karier profesionalnya pada musim 1990-1991 bersama klub lokal Kolombia Devortivo Cali yang kini ia bela. Puncak kariernya dimulai saat bergabung dengan Galatasary pada 2001 dan bertahan selama enam musim dengan 185 pertandingan.

Selain menjadi pemain tertua yang pernah bermain di Piala Dunia, pemain yang juga pernah merumput bersama FC Koln itu juga merupakan satu-satunya pemain yang berpartisipasi dalam enam kali kualifikasi Piala Dunia.

Pekerman mengaku senang dan telah menunggu waktu yang tepat mempersiapkan momen bersejarah bagi sang kiper.

“Kami menunggu saat yang tepat dan dengan bangganya hari ini kami dapat memberikan beberapa menit untuk membuatnya sebagai kiper tertua sepanjang sejarah Piala Dunia,“ ujar Pekerman. ( S a t / Rtr/R-1)

DOMINASI AMERIKA LATIN

AGUS TRIWIBOWO

Cesare Prandelli langsung mundur sebagai pelatih setelah Italia tersingkir di fase grup.

PENANDA bakal terjadi dominasi tim Amerika Latin di Piala Dunia 2014 mulai muncul. Duel Uruguay dan Kolombia di babak 16 besar merupakan salah satunya. Belum lagi tim tangguh seperti tuan rumah sekaligus juara dunia lima kali Brasil dan kampiun dunia dua kali Argentina yang sudah memastikan langkah ke babak sistem gugur.

Uruguay, semifinalis empat tahun silam di Afrika Selatan, memastikan langkah dengan menjadi runner-up Grup D setelah menundukkan juara dunia empat kali Italia 1-0 melalui tandukan bek Diego Godin di menit ke-81, kemarin dini hari WIB. Permainan Italia tidak berkembang setelah Claudio Marchisio diganjar kartu merah di menit ke-59 oleh wasit Marco Rodriguez.

Atmosfer panas tidak hanya terjadi di wilayah Stadion Arena das Dunas, Natal. Panasnya persaingan juga terjadi di dalam lapangan hijau saat terjadi benturan fisik antara bomber Uruguay Luis Suarez dan bek Italia Giorgio Chiellini.

Seusai laga, pelatih Italia Cesare Prandelli mengakui skuat asuhannya kalah cepat dengan permainan Uruguay. Apalagi setelah harus bermain dengan 10 pemain. “Saya bertanggung jawab dengan kegagalan ini,“ ujar Prandelli yang memutuskan mundur kendati kontraknya baru berakhir 2016 mendatang.

Di tempat lain, Kolombia memastikan bertemu Uruguay setelah beberapa jam berselang menggasak wakil Asia Jepang dengan 4-1 di Cuiaba. Kolombia menorehkan nilai sempurna, 9 dari tiga laga.

Partai 16 besar lain mempertemukan juara Grup D, yang dikuasai Kosta Rika setelah bermain tanpa gol dengan Inggris, menghadapi Yunani yang secara dramatis menempati posisi kedua Grup C. Gol penalti Giorgos Samaras di akhir laga memastikan kemenangan 2-1 Yunani, kampiun Eropa 2004, atas Pantai Gading.

Sebelum gol penentu itu, Pantai Gading yang akan memenangi tiket 16 besar dengan skor imbang 1-1 setelah Wilfried Bony di menit ke-74 membalas gol pertama Yunani yang dicetak Andreas Samaris di 3 menit sebelum jeda.

Peringatan Pekerman

Kepastian menantang juara dunia dua kali Uruguay membuat arsitek Kolombia Jose Pekerman langsung mendudukkan skuat asuhannya bakal menjadi lawan tangguh untuk Uruguay.

Arsitek asal Argentina itu kian percaya diri setelah timnya menuai hasil sempurna di tiga laga penyisihan Grup C. “Kami makin percaya diri. Kami membuktikan Kolombia tim yang

tangguh. Kami berpikir akan menjadi lawan yang menyulitkan untuk Uruguay,“ cetus Pekerman.

Ketangguhan Kolombia dibuktikan dengan kemenangan telak 4-1 atas Jepang di Stadion Pantanal, Cuiaba, kemarin dini hari WIB. Kolombia membuka keunggulan melalui penalti Juan Cuadrado di menit ke-16. Jepang sebagai penyandang tim terbaik Asia saat ini mampu menyamakan skor di akhir babak pertama melalui Shinji Okazaki.

Akan tetapi, di babak kedua, Kolombia menunjukkan sebagai tim yang lebih bertaji. Dua gol dilesakkan Jackson Martinez di menit ke-55 dan 82. Penutup keunggulan disumbangkan James Rodriguez pada 1 menit sebelum bubaran.

“Pertandingan (melawan Uruguay) akan menjadi sangat berat dan harus bertarung. Kami harus tetap fokus menjaga permainan serta melanjutkan apa yang telah kami lakukan selama ini,“ ungkap Martinez yang mampu mengisi posisi bomber Radamel Falcao yang absen di Piala Dunia karena cedera, serta Teofilo Gutierrez yang diistirahatkan. (R-1)

[email protected]

Aksi Vampir Suarez Berlanjut

TERSINGKIRNYA salah satu kiblat sepak bola Italia dari Piala Dunia 2014 menghadirkan drama yang ramai dibicarakan di situs media sosial. Namun, tokoh sentral yang menjadi bahasan bukanlah Diego Godin sang pahlawan kemenangan, melainkan Luis Suarez.

Ya, striker milik Liverpool itu kembali membuat ulah dengan menggigit bahu Giorgio Chiellini tanpa provokasi apa pun. Seusai melakukan aksinya itu, Suarez menjatuhkan diri sambil memegangi gigi depannya dengan raut wajah kesakitan.

Aksi itu luput dari penglihatan wasit Marco Rodriguez sehingga Suarez tak mendapat hukuman apa pun bahkan ketika Chiellini menunjukkan bekas gigitan itu di bahunya. Namun, FIFA kini tengah bersiap menjatuhkan sanksi dengan mempelajari rekaman videonya.

“FIFA memastikan kini tengah melakukan sidang disiplin terkait dengan aksi Luis Suarez di laga Uruguay kontra Italia,“ kata pernyataan resmi dalam situs FIFA.

Seusai pertandingan, pemain berusia 27 tahun itu pun menolak jika dikatakan sengaja menggigit bahu bek Juventus tersebut. “Saya menyentuh bahunya, itu saja. Hal seperti itu kan sering terjadi dalam sepak bola,“ kilah Suarez.

Chiellini merupakan korban ketiga dari aksi `vampir' Suarez itu setelah Otman Bakkal (PSV Eindhoven pada 2010/sanksi 7 laga) dan bek Chelsea Branislav Ivanovic pada 2013 (sanksi 10 laga). (AP/Ash/R-1)

TENDANGAN BEBAS

Disiplin, Agresif, Determinasi, dan Tempo Tinggi

DENNY PARSAULIAN SINAGA Wartawan Media Indonesia

“MAMPUSLAH kita,“ kata seorang fan laki-laki asal Ohio, Amerika Serikat, setelah pemain tengah Ghana Andre Ayew menyamakan kedudukan 1-1 di menit ke-82, Selasa (17/6) dini hari lalu di Arena Das Dunas, Natal. Kata `kita' di sini merujuk kepada tim nasional Amerika Serikat (AS) yang didukungnya di Piala Dunia 2014 di Brasil.

“Mampuslah kita. Benar-benar mampus,“ tegasnya lagi. Gawang Amerika yang dikawal Tim Howard akhirnya jebol setelah skor 1-0 bertahan selama 81 menit.

Empat menit kemudian setelah Ghana menyamakan kedudukan, air matanya menetes. Begitu juga dengan laki laki di sebelahnya yang juga pendukung timnas Amerika berasal dari Wisconsin. Pun demikian dengan laki-laki di depan mereka yang dari New Jersey dan perempuan di sebelahnya dari Washington DC.

Air mata haru itu menetes tepat saat bola sundulan bek Amerika John Brooks kembali merobek jala gawang Ghana untuk kedua kalinya. Skor 2-1 untuk Amerika itu bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit asal Swedia Jonas Eriksson.

Ada pendukung tim Amerika yang melompat dari tempat duduknya hingga tiga baris ke bawah. Para pendukung Amerika yang ada di tribun itu saling berpelukan, sehingga pelukan berantai pun terjadi. Mereka yang sedang bersukacita merayakan terciptanya gol kedua tidak percaya. Mereka pun tidak memedulikan lagi lanjutan pertandingan saat Ghana melakukan kick-off lagi karena mereka terlalu sibuk berpelukan, melompat, berteriak, dan menangis terharu.

Pantaslah kiranya jika total 20 ribu pendukung Amerika yang memenuhi stadion berkapasitas 45 ribu orang itu berpesta. Mereka seakan tidak percaya tim kesayangannya mereka bisa menundukkan Ghana yang pada dua edisi Piala Dunia yaitu pada 2006 di Jerman dan 2010 di Afrika Selatan, selalu menjadi momok.

Di Jerman, the Black Stars-julukan Ghana--memastikan Amerika tersingkir dari penyisihan grup. Kala itu Amerika kalah 1-2 di pertandingan terakhir Grup E. Empat tahun kemudian di Afrika Selatan, Amerika yang dijuluki the Stars and Stripes juga kalah 1-2, tetapi saat itu di babak 16 besar.

Rekor Amerika

Amerika telah mengikuti Piala Dunia sejak 1930. Saat itu adalah penampilan terbaik Amerika dengan finis di peringkat tiga. Tetapi, cuma kaum imigran yang mewakili Amerika saat itu.

Di Piala Dunia 1954 hingga 1986 atau sekitar 32 tahun, Amerika absen karena tidak lolos kualifikasi. Amerika kembali diperhitungkan dalam dunia sepak bola karena selalu lolos ke putaran final sejak 1990 hingga sekarang. Selama kurun 1990-2014, prestasi terbaik Amerika

adalah di Korea-Jepang (2002). Saat itu AS lolos hingga perempat final. Itu prestasi terbaik AS selama 72 tahun.

Amerika ditukangi Juergen Klinsmann dalam tiga tahun terakhir. Klinsmann sebenarnya bukan wajah baru di ajang Piala Dunia. Sebagai pemain dia sudah pernah mengangkat trofi Piala Dunia yaitu pada 1990. Sebagai pelatih, prestasi terbaiknya adalah mengantarkan Jerman ke semifinal Piala Dunia 2006.

Selama menukangi Amerika sejak 2011, Klinsmann telah mengubah Dempsey dkk menjadi tim dengan serangan cepat dan mematikan. Di bawah asuhan pelatih sebelumnya, Bob Bradley dan Bruce Arena, Amerika sudah memiliki modal disiplin tinggi, agresivitas tinggi, dan determinasi. Klinsmann menambahkan aspek `bermain dengan tempo cepat' dalam tim ini.

Hasilnya, Amerika selalu memuncaki klasemen kualfikasi Piala Dunia 2014 Zona Concacaf yang berlangsung dalam dua tahap.

Klinsmann mencibir semua kritikan, terutama atas pilihannya tidak membawa top scorer timnas Amerika Landon Donovan ke Brasil. Klinsmann mengaku fokus memilih pemain cepat dengan stamina bagus. Dan, tampaknya capaian saat ini membuat pilihannya tidak salah.

Klinsman fokus meningkatkan stamina fisik tim ini sejak tiba di Brasil. Disiplin tinggi, agresivitas tinggi, determinasi, dan bermain dengan tempo cepat adalah `resep' yang mengantarkan Amerika hingga ada di titik saat ini. Semoga Amerika tidak bernasib seperti Italia, Pantai Gading, yang tersingkir di saat butuh hasil seri saja. (R-1)