artikel model indeks tuggal

3
1. Motivasi Penelitian Investor yang memiliki expected return yang tinggi akan selalu ingin meminimumkan risiko yang mungkin dihadapinya. Oleh karena itu, investor dapat mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi dalam portofolio. Adapun analisis mengenai hubungan antara risiko dan return dalam portofolio, salah satunya adalah model indeks tunggal. Model indeks tunggal merupakan teknik untuk mengukur besaran return dan risiko sebuah portofolio dengan asumsi bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan return pasar. Banyaknya saham yang terdaftar dalam bursa sering membuat investor bingung dalam memilih saham yang baik untuk dimasukkan ke dalam portofolionya. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia membuat indeks yang berisi saham perusahaan - perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, tidak fluktuatif, memiliki kapitalisasi pasar besar, kondisi keuangan perusahaan baik serta kondisi fundamental yang juga baik yaitu indeks liquid 45 (LQ-45). 2. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Saham-saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal dari saham-saham dalam indeks LQ-45 dan proporsinya? b. Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko dari portofolio yang terbentuk? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk menentukan saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal dari saham-saham dalam indeks LQ-45 dan proporsinya. b. Untuk menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko dari portofolio yang terbentuk. 4. Teori Pendukung Return Investasi, Risiko Investasi, Portofolio, dan Model Indeks Tunggal. 5. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. b. Jenis Data

Upload: dirgasurya

Post on 06-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

review jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Model Indeks Tuggal

1. Motivasi PenelitianInvestor yang memiliki expected return yang tinggi akan selalu ingin meminimumkan risiko yang mungkin dihadapinya. Oleh karena itu, investor dapat mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi dalam portofolio. Adapun analisis mengenai hubungan antara risiko dan return dalam portofolio, salah satunya adalah model indeks tunggal. Model indeks tunggal merupakan teknik untuk mengukur besaran return dan risiko sebuah portofolio dengan asumsi bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan return pasar. Banyaknya saham yang terdaftar dalam bursa sering membuat investor bingung dalam memilih saham yang baik untuk dimasukkan ke dalam portofolionya. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia membuat indeks yang berisi saham perusahaan - perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, tidak fluktuatif, memiliki kapitalisasi pasar besar, kondisi keuangan perusahaan baik serta kondisi fundamental yang juga baik yaitu indeks liquid 45 (LQ-45).

2. Masalah PenelitianBerdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:a. Saham-saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal dari saham-

saham dalam indeks LQ-45 dan proporsinya?b. Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko

dari portofolio yang terbentuk?

3. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah:a. Untuk menentukan saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal dari

saham-saham dalam indeks LQ-45 dan proporsinya.b. Untuk menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)

dan risiko dari portofolio yang terbentuk.

4. Teori PendukungReturn Investasi, Risiko Investasi, Portofolio, dan Model Indeks Tunggal.

5. Metode Penelitiana. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

b. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, buku-buku referensi, internet, dan literatur-literatur ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian.

c. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dari literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

d. Teknik Analisis DataAnalisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Adapun metode yang digunakan untuk menentukan portofolio yang optimal adalah metode indeks tunggal.

Page 2: Artikel Model Indeks Tuggal

e. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang secara berturut-turut terdaftar dalam 6 (enam) periode indeks Liquid 45 (LQ-45) di Bursa Efek Indonesia yaitu periode Agustus 2009-Januari 2010, Februari 2010-Juli 2010, Agustus 2010- Januari 2011, Februari 2011-Juli 2011, Agustus 2011-Januari 2012, dan Februari 2012-Juli 2012.Selanjutnya kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan tidak melakukan corporate action yang secara langsung berpengaruh pada harga saham, seperti stock split selama periode penelitian.

6. HasilBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan model indeks tunggal

pada saham perusahaan LQ-45 periode Agustus 2009-Juli 2012, terdapat 6 (enam) saham perusahaan yang memenuhi kriteria pembentukan portofolio optimal saham, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR).

b. Besarnya proporsi dana yang layak diinvestasikan pada ke-6 saham tersebut adalah: Pada saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) adalah sebesar 36,473%, Pada saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sebesar 16,12%, Pada saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) sebesar 21,046%, Pada saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebesar 25,736%, Pada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) sebesar 0,412% dan Pada saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) sebesar 0,212%.

c. Portofolio optimalyang telah terbentuk menjanjikan tingkat pengembalian (expected return) sebesar 3,737% per bulan dan risiko yang harus dihadapi dari hasil berinvestasi pada portofolio tersebut adalah sebesar 4,833% per bulan. Hasil penelitian ini masih relevan selama kondisi pasar belum menunjukkan perubahan besar dari kondisi pasar Agustus 2009 - Juli 2012.

7. Keterbatasan Penelitiana. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis yang meskipun

dapat digunakan untuk mengestimasi beta saham, tetap memiliki kekurangan yaitu dapat berubah jika kondisi pasar berubah. Oleh karena itu, harus dilakukan analisis-analisis secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi pasar.

b. Penelitian ini hanya menggunakan salah satu model pembentukan portofolio optimal, yaitu model indeks tunggal. Sebaiknya untuk menghasilkan komposisi portofolio yang benar-benar optimal, perlu dilakukan perbandingan antara model-model pembentukan portofolio optimal yang ada.

8. Komentar a. Dalam Artikel Ini tidak terdapat Hipotesis penelitian.b. Teknik Analisis Data sebaiknya bisa dilakukan dengan program analisis data

yang lebih bagus yaitu SPSS.

Page 3: Artikel Model Indeks Tuggal

c. Dalam Artikel Ini tidak dipaparkan mengenai kerangka konseptual yang digunakan oleh peneliti.

d. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen yang dapat membentuk portofolio optimal.