artikel kelainan cairan elektrolit.docx
TRANSCRIPT
ARTIKEL KELAINAN CAIRAN ELEKTROLIT
DISUSUN OLEH :
KRISNA DWI WICAKSONONIM.13200022
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANGJURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015
PENGERTIAN
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan
salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh
adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke
seluruh bagian tubuh.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan
interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di
dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
1. Proportion Of Body FluidProsentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai
dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
Umur
Kondisi lemak tubuh
Jenis kelamin.
Perhatikan Uraian berikut ini :
Bayi (baru lahir) 75 %
Dewasa : Pria (20-40 tahun) 60 % Wanita (20-40 tahun) 50 %
Usia Lanjut 45-50 % Pada orang dewasa kira-kira 40 % berat badannya
atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF),
sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya berada di luar
sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam 15 % cairan interstitial, 5 % cairan
intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
2. Cairan elektrolit dan nonelektrolit
Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida
dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium
(Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-),
bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
3. Perpindahan Cairan dan Elektrolit
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi,
dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal
b. Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah
kapiler dan sel
Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari
cairan interstitial masuk ke dalam sel.
Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan
sebagai berikut
B. GANGGUAN KESEIMBAGAN ELEKTROLIT DAN CAIRAN
Gangguan Keseimbangan Cairan
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit
Addison
Tanda dan Gejala :
Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin
mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit
kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal
jantung, penyakit Addison).
Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin
ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi
2. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik,
diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca
obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan
pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan
koma yang sekunder terhadap hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)
Etiologi
Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah,
sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan
pencahar)
Diuretik
Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
Ekskresi berlebihan melalui ginjal
Maldistribusi K+
Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin
arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang
menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan
dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan
kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar,
gelombang U, dan depresi segmen ST.
4. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau
kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma
(crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut,
hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber
eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi
darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis,
digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas
darah.
Insufisiensi adrenal
Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau
pemasangan torniket terlalu lama
Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala : Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas
jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial
seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat
gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval
PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS
melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang
dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole
cenderung terjadi pada K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi
parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden.
Tanda-tanda kalor
Dolor dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang
mengalami infeksi. Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi
bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga menimbulkan nyeri
menangis. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau
sesuatu yang tidak normal [patofisiologis] jadi jangan abaikan rasa
nyeri karena mungkin saja itu sesuatu yang berbahaya.
Kalor Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi
akan terasa panas. Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran
darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi untuk mengirim
lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab
infeksi.
Tumor Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti
yang umum dibicarakan nggak boleh tapi pembengkakan. Pada area
yang mengalami infeksi akan mengalami pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.
Rubor Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami
infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga
menimbulkan warna kemerahan.
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami
infeksi. Contohnya jika luka di kaki mengalami infeksi maka kaki
tidak akan berfungsi dengan baik seperti sulit berjalan atau bahkan
tidak bisa berjalan. Jika infeksi sudah cukup lama maka akan timbuh
nanah [pes]. Nanah terbentuk karena "perang" anatara antibody dengan
antigen bertarung sehingga timbullah nanah, jika ditenggorokan
disebut dahak [batuk berdahak]. Dengan pemeriksaan nanah/dahak ini
kita bisa mengetahui jenis antigen yang menyebabkan infeksi.
Bagaimana jelaskan apa saja tanda-tanda infeksi. Setelah sebelumnya
beritamandiri pernah posting tentang Penyebab Keringat Berlebih di
Kaki , Sekarang pada postingan terbaru kali ini ttg Penyebab, Tanda-
tanda dan Gejala Infeksi. Semoga informasi berita terbaru Indonesia
dalam artikel kesehatan ini bermanfaat buat anda yang membacanya.