artikel e-journal -...

16
STRUKTUR DAN NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZAINUN NIM 130388201035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: truongbao

Post on 08-Mar-2019

351 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

STRUKTUR DAN NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL RINDU

KARYA TERE LIYE

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

OLEH:

ZAINUN

NIM 130388201035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman
Page 3: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman
Page 4: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

ABSTRAK

Zainun.2017.Struktur dan Nilai-Nilai Religius dalam Novel Rindu Karya Tere Liye

Pembimbing I : Tessa Dwi Leoni, M.Pd,

Pembimbing II : Siti Habibah, Lc., M.Ag

Kata Kunci : Nilai Religius,Struktur, Novel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan nilai religius yang terkandung

dalam novel Rindu karya Tere Liye. Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul

Rindu KaryaTere Liye yang berisikan 544 halaman dan diterbitkan oleh Republika, di

Jakarta pada tahun 2014. Instrumen penelitian menggunakan human instrumen yaitu

peneliti sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan penelitian adalah

dengan cara analisis data dan mencari data. Teknik mengumpulkan data yang

digunakan oleh peneliti adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah reduksi data artinya merangkum data, memilih hal-hal

yang pokok. Berdasarkan hasil penelitian mencakup dua rumusan masalah yaitu

sebagai berikut. Pertama, struktur intrinsik (tema, alur, latar dan penokohan) yang

terkandung dalam novel Rindu karya Tere Liye yang ditemukan adalah dengan total

satu tema, dua alur yaitu alur maju dan alur mundur, lattar/setting terbagi menjadi dua

lattar tempat dan lattar waktu yaitu sepuluh lattar tempat (Kita sudah sampai di kota

Semarang) dan tiga puluh latttar waktu (Kapal tiba di Banda Aceh keesokan hari,

petang, pukul setengah lima), sedangkan penokohan terdiri dari empat belas

penokohan. Kedua nilai – nilai religius yang terdapat dalam novel Rindu KaryaTere

Liye yaitu Nilai Akidah (Perjalanan ini adalah panggilan Allah, Anna. Daeng

Andipati tersenyum, semoga mereka selalu sehat dan dimudahkan), nilai akidah

memiliki dua puluh delapan. Nilai Syariah memiliki enam puluh delapan,yaitu (Sore

pertama di kapal besar itu, hanya Daeng Andipati yang berangkat ke masjid kapal.

Sisa rombongannya tetap tinggal, shalat di kabin), dan Nilai Akhlak memiliki seratus

enam belas (Assalamu’alaikum, Bonda Upe! Itu suara Anna). Dapat di simpulkan

bahwa dari tiga unsur nilai religius tersebut yang lebih banyak yaitu nilai akhlak.

Page 5: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

ABSTRACT

Zainun.2017.Religious Structure and Values in Novel Rindu Karya Tere Liye

Counselor I: Tessa Dwi Leoni, M.Pd,

Counselor II: Siti Habibah, Lc., M.Ag

Keywords: Religious Value, Structure, Novel

This study aims to find out the structure and religious values thatContained in Tere

Liye's novel Rindu. The object of this research is novel entitled Rindu Karya Tere

Liye which contains 544 pages and published by Republika, in Jakarta in 2014.The

research instrument using human instrument is the researcher himself.The method

used in this research is descriptive qualitative research method. The research

technique used by research is by way of data analysis and searching data.The

technique of collecting data used by the researchers is the documentation

technique.Analytical technique used in this research is data reduction means

summarizes the data, choosing the principal things.Based on the results of the study

includes two problem formulation that is as follows.First, the intrinsic structure

(theme, plot, background and characterization) contained in Tere Liye's Rindu novel

found is a total of one theme, two grooves of forward and backward flow, lattar /

setting divided into two lattar places and lattar time ten lattar places (We have arrived

in Semarang) and thirty latttar time (The ship arrived in Banda Aceh the next day,

evening, at half past five),While the characterization consists of fourteen

characterizations.The two religious values contained in Rindu KaryaTere Liye's novel

is the Value of Aqeedah(This journey is God's call, Anna Daeng Andipati smile, may

they always be healthy and ease), the value of aqid has twentyeight.Sharia value has

sixty-eight, ie (The first afternoon on boardGreat that, only Daeng Andipati who went

to the ship mosque.Rest his entourage remained, the prayers in the cabin), and the

Absolute Value had one hundred and sixteen (Assalamu'alaikum, Bonda Upe! That's

Anna's voice).It can be concluded that from the three elements of religious values are

more the moral values.

Page 6: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

1. Pendahuluan

Sastra merupakan sarana ekpresi imajinasi manusia. Segala bentuk pemikiran dan

keindahan seni kehidupan manusia dapat diekpresikan melalui sastra. Sastra bisa

disebut juga karya seni, karena mempunyai sifat yang sama dengan karya seni

yang lain, seperti seni suara, seni lukis, seni pahat dan lain-lain. Tujuannya pun

sama yaitu untuk membantu manusia menyikapkan rahasia keadaannya, untuk

memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan kebenaran, yang

membedakannya dengan seni yang lain adalah bahwa sastra memiliki aspek

bahasa.

Sastra dilihat dari media yang digunakan, sastra dapat dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu sastra lisan dan sastra tulisan. Sastra lisan adalah sastra yang

menggunakan sastra lisan. Sastra tulis adalah sastra yang menggunakan media

tulisan.

Sastra berfungsi memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada

pembacanya. Berdasarkan bentuknya, sastra terbagi menjadi tiga jenis, yakni

prosa, puisi, dan drama. Salah satu karya sastra berbentuk prosa yaitu novel.

Novel adalah suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang mengisi satu

buku atau lebih, yang menggarap kehidupan manusia yang bersifat imajinatif.

Kisah novel berawal dari kemunculan persoalan yang dialami oleh tokoh hingga

tahap penyelesaianya. Struktur novel memiliki dua unsur yaitu unsur intrinsik dan

ektrinsik.

Unsur intrinsik merupakan sebuah unsur yang membangun dari dalam karya

sastra itu sendiri. Unsur ini terdiri atas tema, alur, latar, penokohan, sudut

pandang, amanat, gaya bahasa, dsb. Dari ke tujuh unsur intrinsik inilah sehingga

pengarang bisa mengembangkan hasil karyanya dimulai dari menentukan tema

dalam suatu karangan novel.

Unsur intrinsik tidak bisa dipisahkan dengan karya sastra novel begitupun

juga dengan unsur ektrinsik, Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang

membangun karya sastra dari luar, seperti paham politik, ekonomi, sosial,

Page 7: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

budaya, pendidikan agama (religius), kehidupan sosial budaya pengarang,

psikologi, sejarah dan sebagainya.

Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam karya

sastra. Salah satu diantaranya yakni nilai religius yang termasuk ke dalam unsur

ekstrinsik yang merupakan hal yang mempengaruhi karya sastra yang ditulis.

Didalam novel unsur intrinsik karya sastra sangatlah penting selain latar, alur,

tema, dan penokohan yang menarik perhatian pembaca untuk membaca suatu

novel dan bisa mempengaruhi minat para pembaca, bahwa ingin selalu membaca

novel yang memiliki unsur intrinsik. Apalagi di zaman sekarang minat membaca

masyarakat sangatlah rendah, dengan cara latar, alur, penokohan, dan tema yang

menarik dalam novel masyarakat akan selalu ingin membaca, membaca, dan terus

ingin membaca novel tersebut. Dan tidak kalah pentingnya dengan unsur ektrinsik

yaitu seperti nilai religius dalam sebuah karya sastra novel.

Dengan adanya nilai religius, dapat memberi kesadaran batin untuk membuat

kebaikan, dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman dan penghayatan

terhadap nilai religius terutama pada zaman globalisasi sekarang ini sangat

diperlukan sebuah karya fiksi berupa novel atau roman memiliki nilai religius

sebagai pembangun iman.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan mengangkat

judul tentang “Struktur dan Nilai-Nilai Religius dalam Novel “Rindu” karya Tere

Liye”. Hal yang menarik didalam novel Tere Liye yaitu latar tempat, di novel ini

memakai latar sebuah kapal uap yang bernama “Blitar Holland”. Kapal yang akan

melakukan sebuah perjalanan panjang nan suci. Kapal tangguh di jamannya untuk

menuju ke tanah suci. Sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan perasaan

kerinduan melihat baitullah dan beribadah di sana. Sebuah perjalanan yang ketika

itu ditempuh bukan hanya dalam waktu sehari dua hari atau seminggu dua

minggu tapi perjalanan yang akan menempuh waktu hingga satu bulan lamanya.

Hal tersebutlah yang melatarbelakangi peneliti lebih memilih novel Rindu

karya Tere Liye sebagai bahan penelitian. Berdasarkan dari latar belakang yang

Page 8: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis struktur dan

nilai-nilai religius yang ada dalam novel Rindu karya Tere Liye. Alasan penulis

lebih memilih struktur dan nilai-nilai religius, karena peneliti memandang penting

nilai keagamaan dalam setiap bidang kehidupan, karena menurut penulis sangat

penting nilai-nilai religius pada suatu karya sastra dengan melihat di zaman

sekarang ini bahwa banyak teknologi-teknologi yang akan mudahnya

mempengaruhi pikiran generasi bangsa untuk beribadah kepada sang pencipta

atau sang khalik. Dengan ada sastra mengandung nilai religius mudah-mudahan

anak bangsa lebih semangat lagi dan tanamkan dalam hati nya bahwa masih ada

dunia kehidupan selain dunia ini dan menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Objek penelitian ini

adalah novel yang berjudul Rindu KaryaTere Liye yang berisikan 544 halaman

dan diterbitkan oleh Republika, di Jakarta pada tahun 2014. Kemudian dari novel

tersebut penulis akan mengkaji tema, alur, latar, penokohan dan nilai akidah, nilai

syariah, dan nilai akhlak yang terdapat pada novel Rindu karya Tere Liyesesuai

dengan tujuan penelitian. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan cara analisis data dan mencari data yang berkaitan dengan hal-hal

yang termasuk kedalam struktur berupa tema, alur, latar, dan penokohan

sedangkan nilai-nilai religius berupa nilai aqidah, nilai syariah, dan nilai

ahlak.Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi sesuai dengan metode

penelitian. Tempat penelitian ini tidak terikat pada suatu tempat karena penelitian

ini berupa teks sastra yaitu novel Rindu karya Tere Liye.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian Struktur dan Nilai-Nilai Religius dalam Novel Rindu

Karya Tere Liye.

Page 9: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Struktur dan Nilai-Nilai

Religius dalam Novel Rindu Karya Tere Liye. Objek penelitian ini adalah novel

yang berjudul Rindu KaryaTere Liye yang berisikan 544 halaman dan diterbitkan

oleh Republika, di Jakarta pada tahun 2014 sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

untuk mengetahui struktur dan nilai religius yang terkandung dalam novel Rindu

karya Tere Liye. Adapun Struktur dan Nilai Religius dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Struktur Novel

a. Tema : Agama (Religius).

b. Alur terbagi dua yaitu alur maju dan alur mundur.

Alur Maju : “Saya bersedia, Gurutta. Akhirnya satu suara jamaah perempuan

dibelakang terdengar, saya mengajar mengaji anak-anak di pesantren Kota

Palu. Akan meneyenangkan jika bisa mengajar juga di kapal ini. Sebelum kita

mulai, Bonda ingin tahu sudah seberapa jauh bacaan masing-masing. Jadi

kalian bisa bergiliran menyetor bacaan terakhir sebelum kalian naik kapal”

(Hal 56 dan 91). Dari kutipan tersebut, alur yang ditemukan adalah alur maju hal

ini sesuai dengan teori (Nurgiyantoro : 2005-237) dalam kaitannya dengan

sebuah teks cerita, alur berhubungan dengan berbagai hal seperti peristiwa,

konflik yang terjadi, dan akhirnya mencapai klimaks, serta bagaimana kisah itu

diselesaikan . alur berkaitan dengan masalah bagaimana peristiwa, tokoh, dan

segala sesuatu itu digerakkan, dikisahkan sehingga menjadi sebuah rangkaian

cerita yang padu dan menarik.

Alur Mundur : “Kita harus ikut, Bou. Kita tidak mungkin tiba-tiba batal

berangkat. Gurutta sendiri mengajak kita. Suaminya berkata lembut. Bonda Upe

menggeleng. Ujung matanya basah, aku tidak mau menjejakkan kaki Batavia,

Ko. Kau tau persis . Aku tidak mau. Aku tahu itu. Tapi semua masa lalu itu sudah

jauh sekali tertinggal di belakang. Apa yang kau cemaskan? Mereka akan tahu ,

Ko. Bagaimana kalau anak-anak tahu guru mengajinya seorang…..” Kalimat

Bonda Upe tercekat di ujungnya, samar terdengar” (Hal 209). Dari kutipan

tersebut, alur yang ditemukan adalah alur mundurhal ini sesuai dengan teori

(Nurgiyantoro : 2005-237) dalam kaitannya dengan sebuah teks cerita, alur

Page 10: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

berhubungan dengan berbagai hal seperti peristiwa, konflik yang terjadi, dan

akhirnya mencapai klimaks, serta bagaimana kisah itu diselesaikan . alur

berkaitan dengan masalah bagaimana peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu itu

digerakkan, dikisahkan sehingga menjadi sebuah rangkaian cerita yang padu dan

menarik.

c. Lattar/Setting terbagi menjadi dua yaitu lattar tempat dan lattar waktu

Lattar Tempat : Pelabuhan Makassar

“Masa-masa itu, Pelabuhan Makassar sudah terbiasa kedatangan kapal”

(Hal 2)

Dari kutipan di atas, latar yang ditemukan adalah latar tempat yaitu

Pelabuhan Makassar. Hal ini sesuai dengan teori (dalam

Nurgiyantoro,1995:227) yang menyarankan pada lokasi terjadinya

peristiwa diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang

dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial

tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Sedangkan menurut

Siswanto (2008:151), latar tempat menunjukan pada pengertian tempat

pada mana cerita yang dikisahkan itu terjadi. Pengertian tempat luas

dimana saja, seperti dirumah reyot, gedung sekolah, gedung megah, di

ruang kelas, di halaman sekolah di tanah lapang, jalan raya, jalan becek

pedesaan, di kebun. Di hutan, di lain-lain tergantung pada tuntutan alur

cerita.

Lattar Waktu : Pagi hingga malam selama perjalanan menuju kota Mekah

“Matahari baru sepenggalah naik ketika pagi itu, sebuah kapal besar

merapat di Pelabuhan Makassar (Hal 1), dan tidak hanya jamaah shalat

Maghrib (malam) pertama perjalanan itu” (Hal 51). Dari kutipan tersebut

ditemukan adalah latar waktu yaitu saat pagi matahari mulai naik ketika

kapal berlabuh dan malam saat para jamaah menunaikan shalat Maghrib

mulainya perjalanan menuju tanah suci. Hal ini sesuai dengan teori (dalam

Siswanto, 2008:151), yang menyatakan bahwa latar waktu adalah latar

yang dapat dipahami sebagai kapan berlangsungnya berbagai peristiwa

yang dikisahkan dalam cerita fiksi dalam banyak kasus masalah waktu

lazimnyadikaitkan dengan waktu kejadian yang ada di dunia nyata, waktu

faktual, waktu yang mempunyai refenrensi sejarah.

Page 11: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

2. Nilai Religius

a. Nilai Akidah : Akan aku doakan kau di sana. Insya Allah. (Halaman:16)

Gurutta mengangguk, mendoakan semoga Allah memberikan kesembuhan.

(Halaman:103)

“Jangan berhenti berdoa, Andi. Semoga Anna selamat.” Gurutta berusaha

menghibur. (Halaman:131). Beberapa kutipan di atas termasuk dalam nilai

akidah yang di dalamnya terdapat tauhid uluhiyah. Tauhid uluhiyah adalah

mengesakan Allah Swt dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat

yang disyariatkan seperti doa, nazar, kurban, pengharapan, takut tawakal,

senang, dan tobat ( Shalih, 2012:39) karena kutipan di atas merupakan

perbuatan yang mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya

kepada Allah dan karenanya semata.

b. Nilai Syariah : Sore pertama di kapal besar itu, hanya Daeng Andipati

yang berangkat ke masjid kapal. Sisa rombonganya tetap tinggal, shalat

di kabin. (Halaman:50)

Karena kapal adalah benda yang terus bergerak, shalat di atas kapal

memiliki masalah tersendiri saat menentukan arah kiblat. (Halaman:52)

Tetapi meski sedikit, shalat Maghrib tetap berlangsung khusyuk. Bacaan

surah Al Fatihah yang dibaca Gurutta. (Halaman:54). Beberapa kutipan

di atas termasuk dalam nilai syariah yang di dalamnya terdapat hukum

wajib. Hukum wajib yaitu perbuatan yang apabila dilakukan mendapat

pahala apabila ditinggalkan berdosa. Toto Suryana, (1997:107). karena

kutipan di atas merupakan perbuatan yang apabila dilakukan mendapatkan

pahala dan apabila ditingggalkan berdosa atau siksa.

c. Nilai Akhlak : “Ya Rabbi. Terima kasih, Gurutta. Terima kasih.” Mata

Dale berkaca-kaca, ia jadi terharu. (Halaman:17)

Jika kalian memerlukan sesuatu, ruangan ku ada di lantai atas, dekat

ruang kemudi. Jangan sungkan. (Halaman:21)

“Terima kasih, Kapten.”Daeng Andipati balas menjabat tangan Kapten

Philips. (Halaman:23).

Beberapa kutipan teks di atas termasuk dalam nilai akhlak yang di

dalamnya terdapat hubungan sesama manusia, karena kutipan di atas

merupakan benar (as-shidqatu), ialah suatu perbuatan seseorang yang

berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan seorang

insan. Akhlak merupakan perilaku yang tampak (terlihat) dengan jelas,

baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan

Page 12: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

karena Allah. Namun demikian, banyak pula aspek yang berkaitan

dengan sikap batin ataupun pikiran, seperti akhlak diniyah yang berkaitan

dengan berbagai aspek, yaitu pola prilaku kepada Allah, sesama manusia,

dan pola prilaku kepada alam. Toto Suryana, (1997:189)

4.Simpulan dan Saran

Simpulan

Dalam novel Rindu karya Tere Liye terdapat empat struktur unsur intrinsik,

yaitu: tema, alur, latar/setting, dan penokohan. Sedangkan nilai religius terdapat

tiga unsur agama Islam, yaitu: akidah, syariah, dan akhlak.

Struktur intrinsik yaitu:

a. Tema

Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita.

b. Alur

Merupakan sebuah teks cerita,yang berhubungan dengan berbagai hal seperti

peristiwa, konflik yang terjadi, dan akhirnya mencapai klimaks, serta

bagaimana kisah itu diselesaikan . alur berkaitan dengan masalah bagaimana

peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu itu digerakkan, dikisahkan sehingga

menjadi sebuah rangkaian cerita yang padu dan menarik.

c. Latar/setting

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam

suatu cerita.

d. Penokohan

Penokohan ialah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh

dalam cerita.

Sedangkan Nilai-nilai Religius sebagai berikut:

a. Nilai akidah

Page 13: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

Aqidah berasal dari kata “ aqada” artinya ikatan dua utas tali dalam satu buhul

sehingga bersambung. Aqad berarti pula janji, ikatan ( kesepakatan ) antara

dua orang yang mengadakan perjanjiannya. Aqidah menurut terminology

adakah sesuatu yang mengharuskan hati, membenarkannya, membuat jiwa

tenang, dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbingan dan keraguan.

Aqidah islamiayah selalu dikaitkan dengan rukun iman yang meliputi iman

kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab

Allah, iman kepada Rasul Allah, iman kepada hari akhir ( kiamat ), dan iman

kepada qadha dan qadar. “Gurutta mengangguk, mendoakan semoga Allah

memberikan kesembuhan”(103).

b. Nilai syariah.

Syari’ah menurut bahasa berarti jalan, sedangkan menurut istilah adalah

sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan

manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Syaria’ah

merupakan aspek norma atau hukum dalam ajaran Islam yang keberadaanya

tidak terlepas aqidah Islam. Syari’ah adalah hukum yang mengatur kehidupan

manusia di dunia dalam rangka mencapai kebahagiaanya di dunia dan akhirat.

Syariat adalah aturan-aturan Allah yang berisi perintah Allah untuk ditaati dan

dilaksanakan, serta aturan-aturan tentang larangan Allah untuk dijauhi dan

dihindarkan. Nilai – nilai pendidikan syariah (ibadah) diantaranya yaitu,

Perintah mengerjakan shalat, Perintah menuntut ilmu, Perintah beramal

dengan ikhlas, Berzikir kepada Allah, dan Berdoa kepada Allah. “Mereka

baru kembali ke kabin saat adzan Ashar terdengar. Mengambil mukena,

Alquran, dan peralatan belajar mengaji”(112).

c. Nilai akhlak

Ahlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai atau tabiat sedangkan

menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk,

Page 14: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan

pekerjaannya.

Ahlak pada dasarnya melekat pada diri seseorang, bersatu dengan perilaku

atau perbuatan. Jika perilaku melekat itu buruk, maka disebut ahlak yang

buruk atau ahlak mazmumah. Sebaliknya apabila perilaku tersebut baik

disebut akhlakul mahmudah. Yang termasuk dalam akhlakul mahmudah yaitu,

Ahlak terhadap Allah, Ahlak terhadap manusia (akhlak terhadap orang tua,

akhlak terhadap diri sendiri, dan akhlak terhadap tetangga), dan Ahlak

terhadap lingkungan. “Kami minta maaf jadinya merepotkan. Seharusnya

kami yang datang, yang muda menyapa lebih dulu” (182)

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam novel Rindu karya Tere Liye terdapat

struktur dan nilai-nilai religius. struktur intrinsik dalam novel Rindu karya Tere Liye

mencakup tema, alur, latar/setting, penokohan, dan nilai religius yaitu akidah,

syariah, dan akhak.

Saran

Setelah pembahasan hasil analisis dalam novel Rindu karya Tere Liye, hasil

penelitian yang berhubungan dengan struktur dan nilai-nilai religius (agama) yang

terdapat pada novel Rindu karya Tere Liye struktur intrinsiknya meliputi empat aspek

kajian berupa tema, alur, latar/setting, dan penokohan. Sedangkan nilai religiusnya

meliputi tigas aspek kajian yang berupa nilai akidah, nilai syariah, dan nilai akhlak.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini pembaca mampu mengaplikasikan

struktur dan nilai-nilai religius yang terdapat didalam novel Rindu karya Tere Liye

didalam kehidupan sehari-hari di dunia dan juga di kehidupan akhirat nanti, maupun

di dunia sastra. Karena nilai religius ini sangat erat kaitannya dengan akhirat

bahwasannya agama ini adalah mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya.

Mudah-mudahan penelitian ini membawa banyak pesan baik dan manfaat bagi

pembaca dan juga peneliti.

Page 15: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

DAFTAR PUSTAKA

Arnedi, Rio. 2013. Analisi Nilai-Nilai Religius Novel Zie Zie Mencari Jalan Rasul

Karya Muhammad B Anggoro.Tanjungpinang:UMRAH Press. (Skripsi).

Berten, K. 2007.Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djojosuroto, Kinayati, M.L.A. Sumaryati. 2010. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian

Bahasa dan Sastra. Bandung:Nuansa.

E. Kosasih. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung:Yrama Widya.

Erlinggawati, Eni.2012. Analisis Nilsi-Nilai Keagamaan Dalam Novel Simpul

Terujung Karya Citra Pandiangan. Tanjunpinang: Skripsi Universitas

Maritim Raja Ali Haji.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi penelitian sastra. Yokyakarta:PT. Buku Seru.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press Anggota IKAPI.

Susanto, Dwi. 2016. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

2012. Pengantar TeoriSastra. Yokyakarta: PT.Buku Seru.

Soemardjan, Selo. 1984. Budaya Sastra. Jakarta:Rajawali.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.

Suryana dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara

Suhardi. 2011. Sasra Kita, Kritik, Dan Lokalitas. Depok: Komodo Books

Page 16: ARTIKEL E-JOURNAL - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · prosa, puisi, dan drama ... dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman

Semi, M.Atar.2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung:Refika Aditama.

Suryana, Toto Dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara

Putri Ramadhani, Darlia. 2012. Analisis Nilai-Nilai Religius Novel Burung-Burung

Cahaya Karya jusuf A.N Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji

(skripsi).

Tri Priyatni, Endah. 2012. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi

Kritis.Jakarta:Bumi Aksara.