artikel bahasa indo
DESCRIPTION
wwswsTRANSCRIPT
EJAAN BAHSA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
Oleh : KELOMPOK
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai
alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara
tulisan. Di aman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat
dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala
aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan
tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,
dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakanm edia tersebut secara baik dan benar.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan
baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Dalam
prakteknya diharapkan aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian sehingga proses
penggunaan tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.
Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah tiga kali mengalami perubahan sistem ejaan,
yaitu :
a) Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini
merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia.
b) Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu
ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahu 1947-1972.
c) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan dari seluruh ejaan sebelumnya yang pernah berlaku di Indonesia.
Pengertian
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata,
dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan
berbeda dengan kata mengeja.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan
dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi
pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah
rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi
rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira
bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf,
(3) penulisan kata, (4) penulisan unsur dan (5) pemakaian tanda baca.
Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan
huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah. Yang
dibagi kedalam huruf Abjadh, huruf Vokal, Huruf Konsonan Huruf Diftong.
Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu (1) penulisan
huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan
berikut
Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.
Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan
yang diikuti nama orang.
Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa.
Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,
ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.
Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.
Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.
Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Huruf miring digunakan untuk :
Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.
Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.
Penulisan Kata
Dalam pedoman umun ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, telah melakukan
berkali-kali penyempurnaan dalam ejaan.
Antara lain yang dibahas dalam ejaan yang disempurnaan itu adalah penulisan kata, yang
dimana penulisan kata itu memiliki porsi yang berpengaruh dalam penulisan, penulisan kata
yang benar akan membuat kaliamat-kalimat yang kita buat menjadi padu, efektif, dan enak
dibaca.
Dalam penulisan kata membahas berbagai bentuk kata, seprti kata dasar, turunan, ulang, kata
ganti, kata depan, gabungan kata, singkatan, dan angka dan lambang bilangan.
Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa
Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai
bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,
situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa
memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.
Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa
Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal
yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu
terjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan
setiap penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat
terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi..
Pemakaian Tanda Baca
Kita berada di negara Indonesia yang banyak suku bangsanya, mungkin ratusan
banyaknya karena Indonesia negara kepulauan yang wilayahnya cukup luas. Untuk
mempersatukan bahasa supaya setiap suku bangsa salin mengerti satu sama lain yang di
maksudkan maka kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Fungsi tanda baca secara umum adalah untuk menjaga keefektifan komunikasi.
Setiap tanda baca mempunyai aturan penggunaan dan fungsinya sendiri yang tidak dapat
diganggu gugat. Penggunaan yang salah akan menyebabkan kericuhan dan mengganggu
kelancaran komunikasi. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang.
Tanda baca merupakan unsur yang sangat penting karena itu sangat membantu kita
dalam memahami teks yang sedang kita baca, tentu sangat sulit bagi kita untuk memahami
suatu teks yang tanda bacanya tidak tepat, bahkan apabila tanda bacanya salah dapat
membuat makna atau pemahaman dari kalimat tersebut yang berbeda dari yang
seharusnya. Beberapa tanda baca yang penting adalah, tanda titik, tanda koma, titik dua,
dan tanda hubung.
Simpulan
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Pustaka
Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rabiah, Sitti, M.hum .2013. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI.
Makassar : de la mecca
Ranu. 2005, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Jakarta, Balai
Pustaka.
Sukarta, I Nengah dkk.2011. Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi.
Denpasar: Udayana University Pres
web
http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_ejaan_dan_penulisan_kata