article 2 : lia aminudin (lia eden)

4
1 Kasus Lia Aminuddin Bukti Kedahsyatan Tipu Daya Setan (Sudut Pandang Seorang Mahasiswa Teknik) Oleh : Luqmanul Hakim Effendi (Mahasiswa di Bandung) Pendahuluan Jama’ah Salamulloh atau Kelompok Eden atau Kelompok Kerajaan Tuhan pimpinan Lia Aminuddin (LA) menjadi beken kembali belakangan ini. Sebelumnya LA dan kelompoknya pernah menyita perhatian publik kurang lebih ditahun 1998-1999. HU Republika pun pernah memberitakannya pada halaman pertama pojok kanan bawah beberapa tahun silam. Sekarang kelompok ini kembali ramai diberitakan media karena mendapat tentangan keras dari warga disekitar rumah yang disebutnya sebagai “taman Eden“ atau “istana kerajaan Tuhan“ didaerah Jakarta Pusat. Tulisan ini memaparkan kasus tersebut dari “sisi lain”. Dikatakan “lain“ karena sedikit berbau klenik (ghoib) dan ditulis oleh seseorang yang hanya berstatus sebagai mahasiswa teknik. Oleh sebab itu mungkin bagi sebagian orang tulisan ini memiliki kajian analitis yang kurang berbobot, kurang rasional, kurang ilmiah karena tak mengacu pada satu teori ilmu tertentu. Tipu daya setan yang merupakan inti dari tulisan ini, menurut penulis, adalah sebab utama munculnya kelompok Eden disamping sebab-sebab lain tentunya. Sekilas Kelompok Eden Pada awal berdirinya, tahun 1997, kelompok Eden (KE) atau kerajaan Tuhan (KT) bernama jama’ah Salamulloh (JS). Pemimpinnya bernama Lia Aminuddin (LA), adalah muslimah anak seorang aktivis Muhammadiyah. Menurut Marzani Anwar (di ANTV pada 29 Desember 2005), LA pernah mengakui bahwa ia memiliki ilmu agama Islam yang sangat dangkal sehingga ia terus belajar tentang Islam. Selain belajar LA juga memohon petunjuk Alloh SWT lewat sholat Tahajjud. Dari Tahajjud inilah kisah KE/KT/JS berawal. Karena menurut LA setelah ia melakukan Tahajjud, datang sesosok makhluk yang mengaku bernama Habib Al Huda (HAH) yang merupakan malaikat Jibril sang penyampai wahyu Alloh SWT. Pada awalnya LA, seperti kita semua, sangat meragukan pengakuan HAH. LA menduga bahwa HAH tak lebih adalah jin kafir/setan yang sedang mencoba mengganggu dirinya dalam rangka mencari kebenaran. Seiring dengan waktu pendirian LA sedikit berubah, perlahan hatinya berkata bahwa mungkin HAH bukan setan yang mengganggu, tapi jin muslim yang merupakan saudaranya seiman. Untuk menghilangkan kegelisahan pikirannya, LA menunaikan ibadah ke tanah suci. Tapi sepulangnya dari tanah suci, tak tahu bagaimana prosesnya, hatinya malah yakin bahwa HAH memang malaikat Jibril. Terlebih lagi dalam Qur’an dinyatakan bahwa malaikat Jibril akan turun kepada siapapun atas kehendak-Nya. Dan kali ini Alloh SWT berkehendak Jibril turun kepada LA, begitulah dirinya menafsirkan. Keyakinannya tersebut menjadi lebih kuat tatkala LA melihat kenyataan bahwa carut-marutnya jaman tak mampu diatasi oleh agama-agama yang ada sekarang ini. Semenjak itu jadilah LA sang ketua JS/KE/KT. Semua titahnya merupakan ajaran yang benar karena itulah petunjuk dari Tuhan yang disampaikan melalui Jibril kepada dirinya. LA memulai penyebaran ajaran Salamulloh dari Bogor. Di sana ia melakukan ritual- ritual bersama pengikutnya berdasarkan petunjuk Jibril. Petunjuk tersebut antara lain membuat kolam, menghabisi semua rambut ditubuh dengan jalan membakarnya, mengenakan pakaian serba putih, pergi ke laut selatan untuk menantang Nyi Roro Kidul karena dianggap sebagai sumber kemusyrikan, ritual pengakuan dosa, mengiringi ritual dengan musik, membuat singgasana, menganggap salah satu pengikutnya yang bernama Abdurrahman (alumnus IAIN yang asli Betawi) sebagai Imam Mahdi, menceraikan Aminuddin sang suami, menggabungkan beberapa ritual agama (Islam, Kristen, Budha) menjadi satu, membangun sumur zam-zam, mengakui dirinya sebagai bunda Maria dan anak kandungnya sebagai Isa Al Masih, dsb. Hampir semua tingkah- polahnya adalah atas petunjuk HAH, sang Jibril. Warga Cisarua, dimana JS bermarkas pada waktu itu, tentu saja menolak kehadiran kelompok aneh ini. Mereka mengancam akan bertindak keras jika JS tidak segera menghentikan aktivitasnya. Salah satu lembaga yang juga gigih melakukan upaya hukum untuk menghentikan JS adalah LPPI (Lembaga Penelitian & Pengkajian Islam) pimpinan M. Amin Djamaluddin yang berkantor di Manggarai, Jakarta. Usaha ummat Islam dan LPPI membuahkan hasil berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa JS merupakan aliran sesat dan menyesatkan. Dengan terpaksa LA hengkang dari Bogor. Untuk beberapa lama aktivitas JS tak terdengar lagi sampai kasus KE/KT muncul di penghujung tahun 2005. Ternyata KE/KT memiliki kesamaan dengan JS, yaitu pemimpinnya yang

Upload: mat-jibrud

Post on 10-Jun-2015

486 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

It's a true story about Gabriel from Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Article 2 : Lia Aminudin (Lia Eden)

1

Kasus Lia Aminuddin Bukti Kedahsyatan Tipu Daya Setan

(Sudut Pandang Seorang Mahasiswa Teknik)

Oleh : Luqmanul Hakim Effendi (Mahasiswa di Bandung)

Pendahuluan

Jama’ah Salamulloh atau Kelompok Eden atau Kelompok Kerajaan Tuhan pimpinan Lia Aminuddin (LA) menjadi beken kembali

belakangan ini. Sebelumnya LA dan kelompoknya pernah menyita perhatian publik kurang lebih ditahun 1998-1999. HU Republika

pun pernah memberitakannya pada halaman pertama pojok kanan bawah beberapa tahun silam. Sekarang kelompok ini kembali

ramai diberitakan media karena mendapat tentangan keras dari warga disekitar rumah yang disebutnya sebagai “taman Eden“ atau

“istana kerajaan Tuhan“ didaerah Jakarta Pusat.

Tulisan ini memaparkan kasus tersebut dari “sisi lain”. Dikatakan “lain“ karena sedikit berbau klenik (ghoib) dan ditulis oleh

seseorang yang hanya berstatus sebagai mahasiswa teknik. Oleh sebab itu mungkin bagi sebagian orang tulisan ini memiliki kajian

analitis yang kurang berbobot, kurang rasional, kurang ilmiah karena tak mengacu pada satu teori ilmu tertentu. Tipu daya setan

yang merupakan inti dari tulisan ini, menurut penulis, adalah sebab utama munculnya kelompok Eden disamping sebab-sebab lain

tentunya.

Sekilas Kelompok Eden

Pada awal berdirinya, tahun 1997, kelompok Eden (KE) atau kerajaan Tuhan (KT) bernama jama’ah Salamulloh (JS).

Pemimpinnya bernama Lia Aminuddin (LA), adalah muslimah anak seorang aktivis Muhammadiyah. Menurut Marzani Anwar (di

ANTV pada 29 Desember 2005), LA pernah mengakui bahwa ia memiliki ilmu agama Islam yang sangat dangkal sehingga ia terus

belajar tentang Islam. Selain belajar LA juga memohon petunjuk Alloh SWT lewat sholat Tahajjud. Dari Tahajjud inilah kisah

KE/KT/JS berawal. Karena menurut LA setelah ia melakukan Tahajjud, datang sesosok makhluk yang mengaku bernama Habib Al

Huda (HAH) yang merupakan malaikat Jibril sang penyampai wahyu Alloh SWT. Pada awalnya LA, seperti kita semua, sangat

meragukan pengakuan HAH. LA menduga bahwa HAH tak lebih adalah jin kafir/setan yang sedang mencoba mengganggu dirinya

dalam rangka mencari kebenaran. Seiring dengan waktu pendirian LA sedikit berubah, perlahan hatinya berkata bahwa mungkin

HAH bukan setan yang mengganggu, tapi jin muslim yang merupakan saudaranya seiman. Untuk menghilangkan kegelisahan

pikirannya, LA menunaikan ibadah ke tanah suci. Tapi sepulangnya dari tanah suci, tak tahu bagaimana prosesnya, hatinya malah

yakin bahwa HAH memang malaikat Jibril. Terlebih lagi dalam Qur’an dinyatakan bahwa malaikat Jibril akan turun kepada siapapun

atas kehendak-Nya. Dan kali ini Alloh SWT berkehendak Jibril turun kepada LA, begitulah dirinya menafsirkan. Keyakinannya

tersebut menjadi lebih kuat tatkala LA melihat kenyataan bahwa carut-marutnya jaman tak mampu diatasi oleh agama-agama

yang ada sekarang ini.

Semenjak itu jadilah LA sang ketua JS/KE/KT. Semua titahnya merupakan ajaran yang benar karena itulah petunjuk dari Tuhan

yang disampaikan melalui Jibril kepada dirinya. LA memulai penyebaran ajaran Salamulloh dari Bogor. Di sana ia melakukan ritual-

ritual bersama pengikutnya berdasarkan petunjuk Jibril. Petunjuk tersebut antara lain membuat kolam, menghabisi semua rambut

ditubuh dengan jalan membakarnya, mengenakan pakaian serba putih, pergi ke laut selatan untuk menantang Nyi Roro Kidul

karena dianggap sebagai sumber kemusyrikan, ritual pengakuan dosa, mengiringi ritual dengan musik, membuat singgasana,

menganggap salah satu pengikutnya yang bernama Abdurrahman (alumnus IAIN yang asli Betawi) sebagai Imam Mahdi,

menceraikan Aminuddin sang suami, menggabungkan beberapa ritual agama (Islam, Kristen, Budha) menjadi satu, membangun

sumur zam-zam, mengakui dirinya sebagai bunda Maria dan anak kandungnya sebagai Isa Al Masih, dsb. Hampir semua tingkah-

polahnya adalah atas petunjuk HAH, sang Jibril.

Warga Cisarua, dimana JS bermarkas pada waktu itu, tentu saja menolak kehadiran kelompok aneh ini. Mereka mengancam

akan bertindak keras jika JS tidak segera menghentikan aktivitasnya. Salah satu lembaga yang juga gigih melakukan upaya hukum

untuk menghentikan JS adalah LPPI (Lembaga Penelitian & Pengkajian Islam) pimpinan M. Amin Djamaluddin yang berkantor di

Manggarai, Jakarta. Usaha ummat Islam dan LPPI membuahkan hasil berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa JS merupakan

aliran sesat dan menyesatkan. Dengan terpaksa LA hengkang dari Bogor. Untuk beberapa lama aktivitas JS tak terdengar lagi

sampai kasus KE/KT muncul di penghujung tahun 2005. Ternyata KE/KT memiliki kesamaan dengan JS, yaitu pemimpinnya yang

Page 2: Article 2 : Lia Aminudin (Lia Eden)

2

itu-itu juga orangnya. Hanya saja LA tidak lagi mengaku sebagai bunda Maria, tapi sebagai titisan/jelmaan atau bahkan pribadi dari

Ruhul Kudus (malaikat Jibril) itu sendiri. Para pengikutnya pun tidak lagi harus menghabisi seluruh rambut ditubuhnya masing-

masing dan nama alirannya berubah dari JS menjadi KE/KT. Modus penggantian nama kelompok ini mirip dengan Islam Jama’ah

(beda dengan Jama’ah Islamiyah) yang berganti nama menjadi LDII. Islam Jama’ah juga telah dinyatakan sesat oleh pemerintah

Indonesia.

Analisa Penulis

Mengalami gangguan jiwakah LA sehingga berani-beraninya dia mengaku sebagai bunda Maria dan/atau malaikat Jibril ? Penulis

yakin pertanyaan ini pasti pernah menghampiri pikiran setiap individu normal seperti kita. Jawabannya, bisa jadi. Demi mencari

kebenaran dan tegaknya proses hukum tes kejiwaan sangatlah layak dilakukan padanya. Karena jangan-jangan selama ini LA

hanyalah orang gila yang sering meracau tentang agama dan ketuhanan. Bahkan rumahnya di Jakarta Pusat diklaim sebagai

kerajaan Tuhan dan para pengikutnya wajib sujud dihadapannya kala melakukan ritual. Apakah itu bukan ocehan antah-berantah

orang yang super sinting ?

Namun jalan pikiran seperti itu hanya singgah sebentar saja pada diri penulis. Menurut penulis LA tidak gila. Penulis berpendapat

bahwa LA berbuat demikian karena godaan/tipu daya/pengaruh makhluk halus (jin/setan) yang begitu kuat pada dirinya. Hal ini

diperkuat oleh keterangan Marzani Anwar, seorang peneliti Salamulloh yang menulis tesis tentang LA dan JS (ANTV 29 Desember

2005). Menurut beliau yang sering berinteraksi dengan LA, perilaku LA dalam kehidupan sehari-hari sangat normal. LA biasa

bercakap-cakap dengan pengikutnya dalam kondisi santai, tersenyum, tertawa, makan-minum, dll. Semuanya biasa-biasa saja.

Topik pembicaraan dan alur berpikirnya pun tak ada yang aneh. Namun terkadang, saat memimpin ritual, sang Jibril masuk ke

dalam raganya. Suara LA pun berubah menjadi sangat lantang dan kalau menangis bisa meraung sejadi-jadinya. Nabi Muhammad

SAW pernah mengatakan bahwa setan itu sangat halus (atau lihai) sehingga mampu masuk ke dalam aliran darah manusia.

Artinya, setan memiliki seribu satu cara untuk mengecoh manusia agar ingkar/menduakan Alloh SWT. Ditambah lagi budaya rakyat

Indonesia yang akrab dengan hal klenik dan mistik sehingga bisa digunakan oleh setan sebagai salah satu celah potensial untuk

menggelincirkan anak-cucu Adam. “Hubungan“ setan dan rakyat Indonesia makin akrab dengan munculnya tim pemburu hantu

(TPH), fenomena penampakan di TV, para dukun yang menawarkan jimat dan kesaktian lewat iklan di media cetak, dsb. Hal itu

membuat setan semakin yakin kalau orang Indonesia mudah ditakut-takuti, dipengaruhi, ditawari jalan pintas, bahkan disesatkan

dengan bungkus agama. Bungkus agama (Islam) sangat terlihat pada aksi TPH di Lativi yang sebagian sesat-menyesatkan.

Sebagai bukti kesesatan TPH silahkan lihat harian umum nasional Nonstop edisi 15 Agustus 2003 halaman 4. Hariry MAK, salah

satu anggota TPH, memasang iklan susuk di harian tersebut. Jin/setan memang benar bisa membantu problem manusia, tapi

jin/setan hanya menampilkan satu kebenaran diantara seribu kebohongan. Maka Qur’an melarang manusia untuk berkolaborasi

dengan mereka. Contoh kebohongan ini tampak bila ia berhasil ditangkap oleh TPH dan ditanyakan namanya, pasti jin/setan tadi

menjawab dengan nama yang lazim di Indonesia. Misalnya dengan imbuhan Ki, Aryo, Nyi, Mbah, Ratna, Jambrong, Habib, dsb.

Menurut penulis, LA pun telah tertipu oleh HAH yang mengaku sebagai Jibril.

Paragraf di atas adalah analisa/dalih pertama penulis tentang terperdayanya LA oleh jin/setan. Analisa kedua berikut didasarkan

atas kisah seorang ‘ulama terkenal, Syekh Abdul Qodir Jaelani. Beliau adalah seorang ahli agama yang yang tekun beribadah.

Suatu malam saat sedang berdzikir, beliau didatangi oleh sesosok makhluk yang mengaku sebagai Tuhan. Sebelum menghilang

lagi, makhluk itu berkata kepada Syekh : “Hai hamba-Ku Jaelani. Karena ketekunanmu beribadah maka semua dosa-dosamu yang

lampau dan yang akan datang telah Aku ampuni. Mulai saat ini kau tidak perlu beribadah lagi kepada-Ku”. Sang Syekh kaget bukan

main atas kejadian yang menimpanya. Sambil bingung beliau merenung, apakah benar yang barusan dilihatnya adalah Tuhan

(Alloh SWT). Beruntung beliau langsung ingat perkataan Nabi SAW : “Jika kau bermimpi tentang aku, maka sesungguhnya itu

adalah benar diriku karena jin/setan tidak mampu menyerupai wajahku. Namun jika kau bermimpi / bertemu Alloh, sesungguhnya

itu bukan Alloh, karena apapun yang terbayang dalam pikiran, terbetik dalam hati, dan terlintas dalam benak itu bukanlah Alloh.

Sesungguhnya Alloh Maha Suci dari apapun.” Mantaplah hati Syekh Jaelani bahwa yang dilihatnya itu adalah setan. Bahkan para

‘ulama berpendapat hanya ada 4 manusia yang pernah bertemu Alloh SWT dalam hidupnya, yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa

sewaktu di surga, Nabi Musa sewaktu menerima 10 firman Tuhan, dan Nabi Muhammad SAW sewaktu Isro’-Mi’roj. Kisah di atas

boleh jadi diragukan keshohihan/keotentikannya, tapi benar dalam logika. Dan jauh lebih baik menganggap cerita tersebut benar

terjadi daripada menganggap cerita itu hanya bualan. Kisah ini memiliki hikmah bahwa jin/setan akan melakukan apa saja untuk

menggoda manusia, bahkan saat manusia sedang dalam posisi dekat pada-Nya. Mirip dengan cerita LA yang didatangi HAH setelah

Page 3: Article 2 : Lia Aminudin (Lia Eden)

3

Tahajjud. Bukankah di masjid sangat banyak setan karena disitulah sarangnya manusia beriman yang menjadi target penyesatan,

sebaliknya di diskotik tidak mungkin ada setan karena yang hadir di dalamnya sudah menjadi “setan” semua ?

Ketiga, juga didasarkan atas kisah nyata (terjadi di Indonesia). Pernah ditayangkan di Transtv pada acara ‘Kejamnya Dunia’.

Seorang pemuda bernama Teguh menjadi terganggu jiwanya setelah didatangi makhluk halus yang mengaku bernama Syekh

Mubarok dari Saudi Arabia. Awal kisah ini adalah dari tekunnya Teguh sholat berjama’ah di musholla dekat rumahnya. Setelah

sholat biasanya Teguh tidak langsung pulang tapi membaca buku tentang ilmu kebathinan yang memang ada di musholla tersebut.

Segala bacaan-bacaan dalam bahasa Arab dibuku itu dia pelajari dan hafalkan. Sampai suatu ketika Teguh didatangi oleh jin/setan

yang mengaku bernama Syekh Mubarok. Sang Jin berkata kepada Teguh bahwa sekarang dia sudah memiliki kemampuan untuk

mengobati orang sakit. Memang benar, tetangga-tetangganya yang sakit pusing, sakit pinggang, masuk angin, dll bisa ia

sembuhkan hanya dengan mengusap-usap bagian yang sakit. Sepertinya sampai disini pergaulan manusia dengan jin/setan

membawa efek positif. Tapi ternyata tidak demikian, ungkapan bahwa jin/setan menyertai satu kebenaran dengan seribu muslihat

pun berlaku. Menurut ibunya, semenjak itu Teguh sering bicara sendiri seperti orang khotbah. Kemana-mana selalu pakai sorban

layaknya seorang kyai. Dia tak mau lagi sholat dan sekolah, bahkan salah satu ijasahnya pernah dibakarnya sendiri. Kalau

dinasehati sering mengamuk tidak karuan. Sekali lagi terbukti bahwa “hobi” orang Indonesia dalam bersahabat dengan jin/setan

telah membawa petaka. Kelihatannya saja manusia yang menjadi majikan, padahal justru sang manusia yang diperbudak oleh jin.

Dalam hal ini, LA jelas telah diperbudak oleh HAH sekaligus disesatkan keimanannya. Sebagian ahli pengobatan alternatif juga

menggunakan jasa jin untuk mengobati pasien. Bahkan, konon, proses pemasangan susuk paranormal juga diikuti dengan

pembacaan sholawat nabi untuk mengecoh ketauhidan pasien. Bukankah luar biasa hebat tipu daya setan itu ?

Keempat, bukti lain tentang usaha setan yang sangat lihai menjerumuskan manusia ke dalam kemusyrikan adalah banyaknya

perguruan silat yang mengajarkan ilmu kebal dan pukulan jarak jauh. Bahkan beberapa pondok pesantren ada pula yang

mengajarkan ilmu itu kepada santrinya sebagai kegiatan extra kurikuler. Hal tersebut tertulis dalam buku yang berjudul 30 Kisah

Teladan karya KH Abdurrahman Arroisi (alm) yang waktu muda pernah nyantri di pesantren Krapyak dan Buntet. Menurut

pengakuan beliau dalam bukunya itu, pernah suatu kali ia dan teman-temannya disuruh oleh pengasuh pondok untuk bangun

tengah malam, melakukan sholat Tahajjud, lalu berendam dalam sungai sambil membaca wiridan yang beliau tak tahu artinya.

Contoh lain : salah satu metode untuk menguasai ilmu pukulan jarak jauh yang penulis ketahui adalah dengan mengamalkan QS

Al-Ikhlas. Jika sudah membaca surat itu sebanyak jumlah tertentu selama beberapa hari tertentu beserta syarat-syarat lainnya,

akan datang jin/setan yang mengaku bernama Abdul Wahid (AW). AW bersedia menjadi khodam (pengawal) kemana pun “sang

majikan“ pergi. Tingkat penguasaan ilmu itu akan kita ketahui dari mimpi atau dari kejadian yang tidak kita sengaja. Syarat lain

demi kesempurnaan ilmu itu adalah puasa mutih dan puasa tidak berbicara kepada siapa pun selama beberapa hari tertentu,

termasuk puasa menjawab salam. Lagi-lagi jin/setan berhasil menipu manusia dengan kedok surat Al-Ikhlas dan amalan-amalan

tambahan yang sebenarnya menyimpang dari ajaran agama (Islam). LA pun telah disimpangkan oleh HAH.

Kelima, masih ingatkah kita pada HMA Bijak Bestari ? Seorang pengobat alternatif (beberapa tahun yang lalu sering tampil di

ANTV) yang mampu mengetahui berapa persen kekuatan positif/probabilitas sembuh yang dimiliki tubuh pasiennya secara sangat

cepat dan cukup lewat telepon. Ketika ditanyakan oleh presenter darimana ia bisa tahu hal itu, ia menjawab dengan jujur bahwa ia

mendapat bisikan dari “sesuatu“. “Sesuatu“ disini tak mungkin malaikat, atau roh/jiwa orang yang sudah wafat, apalagi Alloh SWT

bukan ? Sangatlah mungkin bahwa si pembisik itu adalah khodam (pembantu) Pak Bijak yang berupa jin. Dalam kesempatan yang

lain ia juga pernah berkata bahwa ia memiliki anak yang berwujud setengah jin dan setengah manusia. Anaknya itu sering tidur di

dalam Ka’bah, dan kadang-kadang pulang ke rumah Pak Bijak. Kontan saja hal itu membuat sebagian ’ulama mengecamnya

(dimuat dalam salah satu edisi majalah Sabili). Menurut penulis, HMA Bijak Bestari ekivalen dengan kasus LA karena tertipu oleh

jin/setan.

Penutup

QS. An Nisaa’ ayat 116-122 berikut kiranya layak dijadikan penutup tulisan ini sekaligus pemantap hati bagi kita semua akan

bahaya tipu daya jin/setan :

Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang

selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Alloh, maka

sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Yang mereka sembah selain Alloh itu, tidak lain hanyalah berhala, dan

Page 4: Article 2 : Lia Aminudin (Lia Eden)

4

(dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, yang dikutuk Alloh dan

setan itu mengatakan : Aku bebar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan

untukku dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan

menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka pun memotongnya, dan akan aku suruh mereka

(merubah ciptaan/agama Alloh) lalu benar-benar mereka merubahnya. Barang siapa yang menjadikan setan sebagai

pelindung/pengawal selain Alloh, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Setan itu memberikan janji-janji

kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu (sebenarnya) tidak menjanjikan

kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya dalam (neraka) Jahannam dan mereka tidak memperoleh

tempat lari daripadanya. (Sedangkan) kaum yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, kelak akan dimasukkan ke surga

yang mengalir sungai-sungai didalamnya, mereka kekal di sana selamanya. Alloh telah membuat suatu janji yang benar.

Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Alloh ?

Akhirnya marilah kita tak henti berdoa, semoga kita semua selalu dalam koridor keridhoan Alloh SWT. Amiin.

---oo00oo--- (Bandung, 30 Desember 2005)