arthritis.pdf

26
Arthritis Arthritis atau radang sendi merupakan istilah dari reumatik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu Arthritis Reumatiod, Osteoarthritis, dan Gout (arthritis pirai). Semua bentuk Arthritis bermula dengan teradangnya jaringan-jaringan halus seperti jaringan ikat, ligamen, dan tendon dekat tulang sendi. Dapat dikatakan pula bahwa Arthritis merupakan keluhan penyakit rematik yang umum pada segala usia, gejala yang sering dirasakan seseorang selama kehidupannya. Arthritis mengakibatkan rasa sakit dan membatasi gerakan penderita. Gejala atau tanda-tanda serangan artritis secara umum yaitu : - persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan - adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian - pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan - demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian. Patofisiologi Pada sendi synovial yang normal, kartilago artikuler membungkus ujung tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet untuk gerakan. Membrane synovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan mensekresikan cairan ke dalam ruangan antar tulang. Cairan synovial ini berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat. Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan degenerasi yang terlihat pada penyakit reumatik. Semua penyakit reumatik meliputi inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang bisa terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai sinovitis. Pada penyakit reumatik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat pembentukkan pannus (proliferasi jaringan synovial). Inflamasi merupakan akibat dari respons imun. Sebaliknya pada penyakit rematik degenerative dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif dan lebih besar kemungkinannya untuk terlihat pada penyakit yang lebih lanjut. Inflamasi Inflamasi meliputi serangkaian tahapan yang saling berkaitan. Tahap pertama merupakan kejadian pemicu dimana stimulus antigen mengaktifkan monosit dan limfosit T (sel T). selanjutnya, antibody immunoglobulin membentuk kompleks imun dengan antigen (reaksi tipe III- yang diantarai kompleks imun). Fagositosis kompleks imun akan dimulai dan menghasilkan reaksi inflamasi (pembengkakan, nyeri, dan edema pada sendi). Fagositosis akan menghasilkan zat-zat kimia seperti leukotrien prostaglandin. Leukotrien turut serta dalam menimbulkan proses inflamasi dengan menarik sel-sel darah putih lainnya ke daerah inflamasi tersebut. Prostaglandin bertindak sebagai modifier, pada sebagian kasus meningkatkan proses inflamasi dan terkandang memperlambat proses inflamasi. Leukotrien dan prostaglandin akan menghasilkan enzim kolagenase yang memecah kolagen. Pelepasan enzim-enzim ini akan menimbulkan edema, proliferasi membrane synovial, dan pembentukkan pannus, penghancuran kartilago, dan erosi tulang. Proses inflamatori imunologik dimulai dengan disampaikannya antigen pada sel T

Upload: fajri-rasa-jeruk

Post on 01-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arthritis.pdf

Arthritis Arthritis atau radang sendi merupakan istilah dari reumatik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu Arthritis Reumatiod, Osteoarthritis, dan Gout (arthritis pirai). Semua bentuk Arthritis bermula dengan teradangnya jaringan-jaringan halus seperti jaringan ikat, ligamen, dan tendon dekat tulang sendi. Dapat dikatakan pula bahwa Arthritis merupakan keluhan penyakit rematik yang umum pada segala usia, gejala yang sering dirasakan seseorang selama kehidupannya. Arthritis mengakibatkan rasa sakit dan membatasi gerakan penderita.Gejala atau tanda-tanda serangan artritis secara umum yaitu :- persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan- adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian- pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan- demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.

Patofisiologi

Pada sendi synovial yang normal, kartilago artikuler membungkus ujung tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet untuk gerakan. Membrane synovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan mensekresikan cairan ke dalam ruangan antar tulang. Cairan synovial ini berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat. Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan degenerasi yang terlihat pada penyakit reumatik. Semua penyakit reumatik meliputi inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang bisa terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai sinovitis. Pada penyakit reumatik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat pembentukkan pannus (proliferasi jaringan synovial). Inflamasi merupakan akibat dari respons imun. Sebaliknya pada penyakit rematik degenerative dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif dan lebih besar kemungkinannya untuk terlihat pada penyakit yang lebih lanjut.

Inflamasi Inflamasi meliputi serangkaian tahapan yang saling berkaitan. Tahap pertama merupakan kejadian pemicu dimana stimulus antigen mengaktifkan monosit dan limfosit T (sel T). selanjutnya, antibody immunoglobulin membentuk kompleks imun dengan antigen (reaksi tipe III- yang diantarai kompleks imun). Fagositosis kompleks imun akan dimulai dan menghasilkan reaksi inflamasi (pembengkakan, nyeri, dan edema pada sendi). Fagositosis akan menghasilkan zat-zat kimia seperti leukotrien prostaglandin. Leukotrien turut serta dalam menimbulkan proses inflamasi dengan menarik sel-sel darah putih lainnya ke daerah inflamasi tersebut. Prostaglandin bertindak sebagai modifier, pada sebagian kasus meningkatkan proses inflamasi dan terkandang memperlambat proses inflamasi. Leukotrien dan prostaglandin akan menghasilkan enzim kolagenase yang memecah kolagen. Pelepasan enzim-enzim ini akan menimbulkan edema, proliferasi membrane synovial, dan pembentukkan pannus, penghancuran kartilago, dan erosi tulang. Proses inflamatori imunologik dimulai dengan disampaikannya antigen pada sel T

Page 2: Arthritis.pdf

yang diikuti oleh proliferasi sel-sel T dan B (sumber pembentuk antibody). Sebagai reaksi terhadap antigen yang spesifik, sel plasma akan memproduksi dan melepaskan antibody yanga kan mengikat antigen yang bersesuaian untuk membentuk kompleks imun. Kompleks imun terbentuk dan tertimbun dalam jaringan synovial atau organ lainnya dalam tubuh, dan memicu reaksi inflamasi yang akan merusak jaringan yang terkena.

Degenerasi Degenerasi kartilago artikuler disebabkan oleh gangguan keseimbangan fisiologi antara stress mekanis dan kemampuan jaringan sendi untuk bertahan terhadap stress tersebut. Pada stres mekanis, kartilago artikuler sangat resisten terhadap proses pengausan dalam kondisi gerakan yang berkali-kali, kendati beban benturan yang berulang akan menyebabkan kegagalan sendi pada tingkat kartilago. Ketika sendi mengalami stress mekanis yang berulang, elastisitas kapsula sendi, kartilago artikuler dan ligamentum akan berkurang. Lempeng artikuler akan menipis dan kemampuannya untuk menyerap kejutan menurun, terjadi penyempitan rongga sendi dan gangguan stabilitas.ketika lempeng artikuler lenyap, osteofit (tulang taji) akan terbentuk di bagian tepi permukaan sendi dan kapsula serta membrane synovial menebal. Kartilago sendi mengalami degenerasi serta atrofi, tulang mengeras dan mengalami hipertrofi pada permukaan sendinya dan ligament akan mengalami kalsivikasi. Akibatnya terbentuk efusi sendi yang steril dan sinovitis sekunder. Selain stress mekanis, perubahan pelumas dan imobilitas juga mempengaruhi degenerasi.

Rheumatoid arthritis Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, dan lutut. Dalam keadaan yang parah dapat menyebabkan kerapuhan tulang sehingga menyebabkan kelainan bentuk terutama pada tangan dan jari-jari. Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan, sensasi rasa dingin pada kaki dan tangan yang disebabkan gangguan sirkulasi darah. Gejala ekstra-artikuler yang sering ditemui ialah demam, penurunan berat badan, mudah lelah, anemia, pembesaran limfe dan jari-jari yang pucat. Penyakit ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun diduga berhubungan dengan penyakit autoimmunitas. Rheumatoid arthritis lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. Walaupun dapat dapat meyerang segala jenis umur, namun lebih sering terjadi pada umur 30-50 tahun.

Patofisiologi arthritis rhematoidPada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagosistosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.

Page 3: Arthritis.pdf

Penyakit sendi degenerative (osteoarthritis)Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Osteoarthritis merupakan gangguan yang umum pada usia lanjut, sering dianggap sebagai konsekuensi dari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia. Penyakit ini biasa terjadi pada umur 50 tahun ke atas dan pada orang kegemukan (obesitas), tetapi bisa juga disebabkan oleh kecelakaan persendian . Pada usia lanjut tampak dua hal yang khas, yaitu rasa sakit pada persendian dan terasa kaku jika digerakkan. Untuk tipe perawatannya : kompres hangat pada bagian yang sakit atau rendam dengan air hangat selama 15 menit. Kurangi berat badan bagi yang obesitas.Oseteoartritis diklasifikasikan sebagai tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya. Pertambahan usia berhubungan secara langsung dengan proses degenerative dalam sendi, mengingat kemampuan kartilago artikuler untuk bertahan terhadap mikrofraktur dengan beban muatan rendah yang berulang-ulang menurun. Osteoarthritis sering dimulai pada decade ketiga dan mencapai puncaknya diantara decade kelima dan keenam (75-85 tahun).

Patofisiologi osteoartritisOsteoartrisis dapat dianggap sebagai hasil akhir dari proses ‘aus karena pemakaian’ yang berhubungan dengan penuaan. Faktor risiko bagi osteoarthritis mencakup usia, jenis kelamin, predisposisi genetic, obesitas, stress mekanik sendi, trauma sendi, kelainan sendi atau tulang sebelumnya, riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik. Secara mekanis, obesitas dianggap meningkatkan gaya yang melintas sendi dan menyebabkan degenerasi kartilago. Obesitas akan disertai peningkatan massa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan kekakuan tulang sehingga tulang subkondrium menjadi kurang lentur terhadap dampak beban muatan yang akan mentransmisikan lebih besar gaya pada kartilago artikuler yang melapisi diatasnya dan dengan demikian membuat tulang tersebut lebih rentan terhadap cidera.

Penatalaksanaan pasien radang sendi

Pengkajian diagnostik:• Artrosentesis: pemeriksaan cairan synovial dengan jarum. Normalnya cairan berwarna jernih, viskus, berwarna kuning seperti jerami dengan volume yang sedikit dan mengandung beberapa sel. Pada inflamasi sendi cairan keruh, warna kuning gelap, bisa seperti susu, mengandung sel inflamasi seperti leukosit, dan komplemen (protein plasma).• Pemindaian tulang dan sendi• Biopsy otot, arteri, dan kulit• Pemeriksaan darah.

Diagnosa keperawatan:• Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan peningkatan aktivitas penyakit, keadaan mudah lelah serta keterbatasan mobilitas.

Page 4: Arthritis.pdf

• Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas penyakit, rasa nyeri, tidur/istirahat yang tidak memadai, dekondisioning, nutrisi yang tidak memadai, stress emosional/depresi.• Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kelemahan otot, nyeri pada gerakan, keterbatasan ketahanan fisik, kurangnya atau tidak tepatnya penggunaan alat-alat ambulatory.• Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan kontraktur, keletihan dan gangguan gerak.• Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit dan terapi.• Koping tidak efektif yang berhubungan dengan gaya hidup atau perubahan peranan yang actual atau dirasakan.

Intervensi keperawatan:• Meredakan nyeri dan gangguan rasa nyaman• Mengurangi keletihan• Meningkatkan tidur restorative• Meningkatkan mobilitas• Memfasilitasi perawatan mandiri• Memperbaiki citra tubuh

Komplikasi potensial• Menghindari komplikasi akibat obat. Obat yang digunakan pada pengobatan radang sendi (kortikosteroid) berisisko meninbulkan efek yang serius dan merugikan. Efek samping ini dapat mencakup perdarahan atau iritasi gastrointestinal, supresi sumsum tulang, keracunan pada ginjal atau hati, peningkatan insidensi infeksi, luka-luka pada mulut, ruam dan perubahan penglihatan. Tanda dan gejala lainnya adalah hematoma, gangguan pernapasan, vertigo, ikterus, urine yang berwarna gelap, tinja hitam atau berdarah, diare, mual serta vomitus, dan sakit kepala.• Menghindari infeksi dan gagal organ dengan memantau tanda-tanda vital, tingkat kesadaran dan gejala infeksi pasien untuk mendeteksi infeksi sistemik dan lokal.

Referensi:Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Brunner & suddarth’s textbook of medical-surgical nursing. (terj.) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Page 5: Arthritis.pdf

Penulis : Dr.Gothot Wirotomo,SpRM

REHABILITASI MEDIK / ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI :

ADALAH CABANG ILMU KEDOKTERAN YANG MENANGANI SECARA MENYELURUH KECACATAN / DISABILITAS YANG

DISEBABKAN OLEH PENYAKIT ATAU CEDERA PADA SISTEM SARAF, OTOT ,RANGKA TUBUH, SIRKULASI DARAH DAN SISTEM

PERNAPASAN BESERTA DAMPAK PSIKOLOGIS, SOSIOBUDAYA DAN VOKASIONAL YANG MENYERTAINYA

GANGGUAN FUNGSI MENURUT ICIDH :

1. IMPAIRMENT ( HENDAYA ) : KEHILANGAN / KETIDAKNORMALAN KONDISI PSIKOLOGIS, FISIOLOGI, STRUKTUR

ANATOMI ATAU FUNGSI

2. DISABILITY ( DISABILITAS ) : KETERBATASAN ATAU KEKURANGAN KEMAMPU-AN UNTUK BERAKTIFITAS DALAM

LINGKUP WAJAR BAGI MANUSIA AKIBAT IMPAIRMENT ( HENDAYA )

3. HANDICAP ( KETUNAAN ) : HAMBATAN INDIVIDU AKIBAT IMPAIRMENT DAN ATAU DISABILITY YANG MEMBATASI

PEMENUHAN PERAN WAJAR SESEORANG SESUAI FAKTOR USIA, SEKS, SOSIAL DAN BUDAYA.

4. DIFABEL : ISTILAH SESEORANG YANG MEMPUNYAI KETERBATASAN FUNGSI ( CACAT ).

TIM REHABILITASI MEDIK : 1. DOKTER SPESIALIS REHABILITASI MEDIK : PENANGGUNG JAWAB TIM, KOORDINATOR, Dx. FUNGSIONAL & TERAPI

REHABILITASI MEDIK,

2. FISIOTERAPIS : TINDAKAN TERAPI FISIK

3. TERAPIS WICARA

4. TERAPIS OKUPASI

5. PSIKOLOG

6. ORTOTIS/PROSTETIS

7. PETUGAS SOSIAL MEDIS

8. PERAWAT REHABILITASI MEDIK

REHABILITASI MEDIK MEMBANTU PENANGANAN : 1. GANGGUAN TUMBUH KEMBANG/ CACAT BAWAAN SEJAK BAYI HINGGA DEWASA,

2. ANCAMAN KECACATAN KARENA PENYAKIT ATAU CEDERA,

3. KECACATAN AKIBAT PENYAKIT ATAU CEDERA

4. DAMPAK PSIKOLOGIS, SOSIOBUDAYA & VOKASIONAL

5. KECUALI CACAT PADA MATA, TELINGA & GANGGUAN JIWA :

a. CONTOH : ERB’ S PALSY, CEREBRAL PALSY, HEMIPLEGI PASCA STROKE, CEDERA SUM-SUM TULANG BELAKANG , CRS, CTS,

DLLb. MEMBANTU PENANGANAN SINUSITIS, RETENSI SEKRET AKIBAT RADANG PARU-PARU /ASMA, PENURUNAN ENDURANCE

JANTUNG PASCA INFARK MYOCARD, GANGGUAN BAK/BAB AKIBAT PENYAKIT ATAU CEDERAc. TUMBUH KEMBANG YANG

KURANG OPTIMAL / PROPORSIONALd. KEKAKUAN AKIBAT TIRAH BARING LAMA, PASCA TINDAKAN ORTHOPEDI, PENYAKIT-

PENYAKIT REMATIK SEPERTI OA, RA DLL

DIAGNOSA BEBERAPA PENYAKIT REMATIK

Page 6: Arthritis.pdf

DEFINISI RHEUMATOID ARTHRITIS(RA)PENYAKIT

INFLAMASI OTOIMUN SISTEMIK KRONIK

DGN TARGET JARINGAN SINOVIA, KLINIS

POLIARTRITIS SIMETRIS

OSTEO ARTHRITIS (OA):PENYAKIT

DEGENERASI SENDI DGN PATOLOGIS :

KERUSAKAN PROGRESIF & HILANGNYA

RAWAN SENDI SERTA PERUBAHAN TEPI

SENDI DAN DI DALAM TULANG

SUBKONDRAL

OSTEOPOROSIS (OP):PENYAKIT

METABOLIK YANG DITANDAI DENGAN

HILANGNYA SEJUMLAH MASSA TULANG

AKIBAT BERBAGAI KEADAAN YANG

MELEBIHI AMBANG BATAS UNTUK

TERJADINYA FRAKTUR

EPIDEMIOLOGI • PREVALENSI RA + 1-2 % •

PREVALENSI ASIAAFRIKA < USA /

EROPA • P : L = 3 : 1, USIA 40-

50 Thn.

• PREVALENSI OA MENINGKAT

SESUAI USIA• PEREMPUAN > ALAMI

OA PD JARI-JARI TANGAN• LAKI-

LAKI > ALAMI OA PD SENDI PAHA•

POLA KLINIS OA BERKAITAN DENGAN

PEKERJAAN SESEORANG• RAS ASLI

AMERIKA > OA DIBANDING RAS LAIN

• 30 % PEREMPUAN & 8 %LAKI-LAKI

DI ATAS 50 TAHUN • PD USIA 80

TAHUN 30 % PEREMPUAN & 20 % LAKI-

LAKI ALAMI PATAH TULANG AKIBAT

OSTEOPOROSIS• RASIO P : L = 5 : 1•

RAS KULIT PUTIH>

ETIOLOGI • BELUM JELAS• TEORI AGEN

INFEKTIF, HIPERSENSITIFITAS SELULER,

PREDISPOSISI GENETIK & IMMUN

KOMPLEKS• DIDUGA REAKSI Ag-AB

DI DAERAH SINOVIA DGN AKTIFASI

KOMPLEMEN

BEBERAPA FAKTOR RESIKO OA :•

GENETIK• METABOLIK•

KELAINAN ANATOMIS• TRAUMA /

CEDERA• PENYAKIT SEPERTI DM, RA,

PAGET DISEASE, AVASCULAR

NECROSIS, dll

BEBERAPA FAKTOR RESIKO OP :• RAS

KULIT PUTIH• USIA 50 TAHUN KE

ATAS• MENARCHE LAMBAT,

MENOPAUSE DINI•

AMENORRHOE• SMALL STATURE /

BADAN KURUS• FAKTOR GENETIK &

LINGKUNGAN• KONSUMSI OBAT2AN

TERTENTU

KLASIFIKASI BERDASAR AKTIVITAS PENYAKIT DIBAGI

MENJADI :• SLOW PROGRESIF •

RAPID PROGRESIF

OSTEOARTHRITIS DIBAGI :1, OA PRIMER2.

OA SEKUNDER

OSTEOPOROSIS DIBAGI MENJADI :1.

PRIMER – JUVENILE OP - POST

MENOPAUSAL OP - SENILE OP2.

SEKUNDER OP,

PENATALAKSANAAN BEBERAPA PENYAKIT REMATIK

MEDIKA-MENTOSA • ANALGESIK• NSAID•

KORTIKOSTEROID• DMARD

( SULFASALAZINE, MTX,

CYCLOSPORINE dll )

• ANALGESIK• NSAID•

KORTIKOSTEROID• GLUKOSAMIN-

KONDROITIN• INJEKSI AS.

HYALURONAT INTRA ARTIKULAR•

DMOAD ( DIACEREIN )

• KALSIUM SUPLEMEN• TERAPI

SULIH HORMON• VITAMIN D

AKTIF• GOL. BOFOSFONAT•

ANALOG KALSITONIN• SERM

REHABILITASIMEDIK • MENGHILANGKAN NYERI•

MENINGKATKAN LGS•

MENINGKATKAN KEKUATAN •

MENINGKATKAN ENDURANCE•

MENCEGAH DEFORMITAS•

MENGURANGI KEKAKUAN•

MELINDUNGI SENDI• SENAM

REMATIK

• MENGHILANGKAN NYERI•

MENINGKATKAN LGS•

MENINGKATKAN KEKUATAN •

MENINGKATKAN ENDURANCE•

MENCEGAH DEFORMITAS•

MENGURANGI KEKAKUAN•

MELINDUNGI SENDI• SENAM

REMATIK

• MENGHILANGKAN NYERI•

MEMPERBAIKI KEKUATAN OTOT•

MENINGKATKAN LGS• MEMPERBAIKI

POSTUR• MEMPERBAIKI

KESEIMBANGAN• SENAM

PENCEGAHAN OP• SENAM

PENANGGULANGAN OP

EDUKASI • PROTEKSI SENDI• MENCEGAH

DEFORMITAS• PENYESUAIAN

LINGKUNGAN ( TEMPAT TINGGAL /

TEMPAT KERJA )• KONSERVASI

SENDI

• PROTEKSI SENDI• MENCEGAH

DEFORMITAS• PENYESUAIAN

LINGKUNGAN ( TEMPAT TINGGAL /

TEMPAT KERJA )• KONSERVASI

SENDI

• PEMERIKSAAN BMD BERKALA•

HINDARI JATUH

Page 7: Arthritis.pdf

TERAPIBEDAH • ARTRODESIS• OSTEOTOMI•

ARTROPLASTI

• ARTRODESIS• OSTEOTOMI•

ARTROPLASTI

• BILA ADA FRAKTUR, TERGANTUNG

LOKASI FRAKTUR.

PENANGANAN REHABILITASI MEDIK PENYAKIT REMATIK :

1. PENANGGULANGAN NYERI/RADANG :

a. AKUT : TERAPI DINGIN, ELEKTROTERAPI , TERAPI LASER, SWD.

b. KRONIK : TERAPI DINGIN, KOMPRES HANGAT, HYDROCOLATOR PACK , INFRA MERAH, KONTRAS BATH, ELEKTRO TERAPI,

TERAPI LASER, SWD, MWD, USD, AKUPUNTUR, MAGNETO TERAPI, HIDROTERAPI.

2. MENINGKATKAN LUAS GERAK SENDI (LGS): LATIHAN PEREGANGAN, TEHNIK MANIPULASI.

3. MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT : ELEKTRO STIMULASI, LATIHAN PENGUATAN.

4. MENINGKATKAN ENDURANCE OTOT : JALAN KAKI, JOGGING, SEPEDA STATIK, BERENANG, TREADMILL

5. MENCEGAH DEFORMITAS : PEMANASAN SEBELUM LATIHAN, PENDINGINAN SETELAH LATIHAN, TONGKAT KETIAK,

TONGKAT, WALKER, ORTESA/BRACE/SPLINT.

6. MENGURANGI KEKAKUAN SENDI : USD, PARAFIN BATH, LATIHAN LGS, LATIHAN PEREGANGAN.

7. MEDLINDINGI SENDI : SPLINT/BRACE/ORTESA, LATIHAN OKUPASI

8. MEMPERBAIKI KESEIMBANGAN : LATIHAN KESEIMBANGAN

9. MEMPERBAIKI POSTUR : LATIHAN POSTUR, LATIHAN BIOFEEDBACK

PROGNOSA BEBERAPA PENYAKIT REMATIK :

1. RHEUMATOID ARTHTRITIS :

a. PREDIKTOR PROGNOSA : SOSIO-DEMOGRAFIK, KLINIS, LABORATORIS & RADIOLOGIS

a. PROGNOSA BURUK, BILA : RF +, ADANYA RHEMATOID NODULE, PEREMPUAN USIA MUDA SAAT PERTAMA KALI TERSERANG &

HASIL CAIRAN SINOVIAL ABNORMAL ( MIS. LEUKOSIT > 50.000/mm )b. KEMATIAN > 2-3 KALI ORANG NORMAL

2. OSTEOARTHRITIS :

a. BERVARIASI SCR INDIVIDUAL.

b. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH : BERAT BADAN, ADANYA DEFORMITAS, USIA, GENETIK

Page 8: Arthritis.pdf

3. OSTEOPOROSIS :

a. PROGNOSA BAIK BILA MENGETAHUI BERKURANGNYA KEPADATAN TULANG SEJAK DINIb. STATUS PASIEN BISA DIPERBAIKI

BILA PENANGANAN NYERI ADEKUAT

Page 9: Arthritis.pdf

Langkah pertama dalam diagnosis rheumatoid arthritis adalah sebuah pertemuan antara dokter dan pasien. Dokter meninjau sejarah gejala, memeriksa sendi untuk peradangan dan deformitas, kulit untuk nodul rheumatoid, dan bagian tubuh lain untuk peradangan. darah tertentu dan tes sinar-X sering diperoleh. Diagnosis akan didasarkan pada pola dari gejala, distribusi radang sendi, dan darah serta temuan X-ray. Beberapa dilihat mungkin diperlukan sebelum dokter dapat diagnosis tertentu. Seorang dokter dengan pelatihan khusus dalam arthritis dan penyakit terkait disebut sebuah rheumatologist.

Distribusi peradangan bersama adalah penting untuk dokter dalam membuat diagnosis. Dalam rheumatoid arthritis, sendi kecil tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut biasanya meradang dalam distribusi (simetris mempengaruhi kedua sisi tubuh). Ketika sendi hanya satu atau dua yang meradang, diagnosis rheumatoid arthritis menjadi lebih sulit. Dokter mungkin akan melakukan tes lain untuk mengecualikan artritis karena infeksi atau gout. Deteksi nodul rheumatoid (dijelaskan di atas), paling sering sekitar siku dan jari, dapat menyarankan diagnosis.

antibodi abnormal dapat ditemukan dalam darah orang dengan rheumatoid arthritis. antibodi yang disebut "faktor rematik" dapat ditemukan pada 80% pasien. Citrulline antibodi (juga disebut sebagai antibodi anticitrulline, antibodi anticyclic citrullinated peptida, dan anti-PKT) berada di sebagian besar orang dengan rheumatoid arthritis. Hal ini berguna dalam diagnosis rheumatoid arthritis ketika mengevaluasi kasus peradangan sendi dijelaskan. Sebuah tes untuk antibodi citrulline paling membantu dalam mencari penyebab peradangan arthritis yang sebelumnya tidak terdiagnosis ketika tes darah tradisional untuk rheumatoid arthritis, faktor rheumatoid, tidak hadir. antibodi Citrulline telah merasa untuk mewakili tahap awal dari rheumatoid arthritis dalam pengaturan ini. antibodi lain yang disebut antibodi "antinuclear" (ANA) juga sering ditemukan pada orang dengan rheumatoid arthritis.

Sebuah tes darah yang disebut laju sedimentasi (Tingkat sed) adalah ukuran dari seberapa cepat sel-sel darah merah jatuh ke dasar sebuah tabung uji. Tingkat sed digunakan sebagai ukuran kasar dari peradangan sendi. Tingkat sed biasanya lebih cepat selama flare penyakit dan lebih lambat selama remisi. Lain tes darah yang digunakan untuk mengukur tingkat sekarang peradangan dalam tubuh adalah protein C-reaktif. Tes darah juga dapat mengungkapkan anemia, karena anemia yang sering terjadi pada rheumatoid arthritis, terutama karena peradangan kronis.

Faktor rheumatoid, ANA, tingkat sed, dan tes-reaktif protein C juga dapat abnormal pada lain kondisi autoimun dan inflamasi sistemik. Oleh karena itu, kelainan dalam tes darah saja tidak cukup untuk perusahaan diagnosis rheumatoid arthritis.

Page 10: Arthritis.pdf

Bersama-sinar X mungkin normal atau hanya menunjukkan pembengkakan jaringan lunak dini. Sebagai penyakit berlangsung, sinar-X dapat menunjukkan erosi yang kurus khas rheumatoid arthritis pada sendi. Bersama sinar-X juga dapat membantu dalam pemantauan perkembangan penyakit dan kerusakan sendi dari waktu ke waktu. Bone scan, suatu prosedur radioaktif, juga dapat digunakan untuk menunjukkan sendi meradang. MRI scan juga dapat digunakan untuk menunjukkan kerusakan sendi.

American College of Rheumatology telah mengembangkan sistem untuk mengklasifikasikan rheumatoid arthritis yang terutama didasarkan pada penampilan X-ray dari sendi. Sistem ini membantu para profesional medis menggolongkan keparahan rheumatoid arthritis Anda.

Tahap I* Tidak ada kerusakan terlihat di X-ray, walaupun mungkin ada tanda-tanda penipisan tulangTahap II* Di X-ray, bukti tulang di sekitar sendi menipis dengan atau tanpa kerusakan tulang kecil* Kerusakan tulang rawan yang mungkin sedikit* Mobilitas bersama mungkin terbatas, tidak ada cacat bersama diamati* Atrofi otot yang berdekatan* Kelainan jaringan lunak sekitar sendi memungkinkanTahap III* Di X-ray, bukti kerusakan tulang rawan dan tulang dan tulang di sekitar sendi menipis* Bersama tanpa cacat permanen atau fiksasi kaku sendi* Luas atrofi otot* Kelainan jaringan lunak sekitar sendi mungkinTahap IV* Di X-ray, bukti kerusakan tulang rawan dan tulang dan osteoporosis di sekitar sendi* Bersama dengan fiksasi cacat permanen (bersama disebut sebagai ankylosis)* Luas atrofi otot* Kelainan jaringan lunak sekitar sendi mungkin

Rheumatologists juga mengklasifikasikan status fungsional penderita rheumatoid arthritis sebagai berikut:* Kelas I: benar-benar mampu melakukan kegiatan sehari-hari biasa* Kelas II: biasanya mampu melakukan perawatan diri dan aktivitas kerja namun terbatas pada kegiatan di luar pekerjaan (seperti bermain olahraga, pekerjaan rumah tangga)* Kelas III: mampu melakukan kegiatan perawatan diri biasa tapi terbatas dalam pekerjaan dan kegiatan lainnya* Kelas IV: terbatas pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan perawatan diri, biasanya, dan kegiatan lainnya

Page 11: Arthritis.pdf

ARTHRITIS

Definisi dan Penyebab Arthritis

Page 12: Arthritis.pdf

Arthritis adalah kelainan sendi yang meliputi peradangan. Sendi adalah area dari tubuh dimana dua tulang-tulang yang berbeda bertemu. Sendi berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh yang dihubungkan oleh tulang-tulangnya. Arthritis secara harafiah berarti peradangan dari satu atau lebih sendi-sendi.

Arthritis seringkali disertai oleh nyeri sendi. Nyeri sendi dirujuk sebagai arthralgia.

Ada banyak tipe dari arthritis (lebih dari 100 dan terus bertambah). Tipe-tipe mencakup dari yang berhubungan dengan kerusakan tulang rawan yang disebabkan pemakaian (seperti osteoarthritis) ke yang berhubungan dengan peradangan yang berakibat dari suatu sistim imun yang aktif berlebihan (seperti rheumatoid arthritis). Bersama-sama, banyak tipe dari arthritis membentuk penyakit kronis yang paling umum di Amerika.

Penyebab dari arthritis tergantung pada bentuk dari arthritis. Penyebab-penyebab termasuk luka (menjurus pada osteoarthritis), kelainan-kelainan metabolisme (seperti gout dan pseudogout), faktor-faktor keturunan, infeksi-infeksi, dan sebab-sebab yang tidak jelas (seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus).

Arthritis digolongkan sebagai satu dari penyakit-penyakit rheumatik. Ini adalah kondisi-kondisi yang adalah penyakit-penyakit individu yang berbeda, dengan ciri-ciri, perawatan-perawatan, komplikasi-komplikasi, dan prognosis-prognosis yang berbeda. Mereka adalah serupa dalam bahwa mereka mempunyai suatu kecenderungan untuk mempengaruhi sendi-sendi, otot-otot, ligamen-ligamen, tulang-tulang rawan, dan tendon-tendon, dan banyak mempunyai potensi untuk mempengaruhi area-area dalam tubuh lainnya.

Gejala-Gejala Arthritis

Gejala-gejala dari arthritis termasuk nyeri dan fungsi yang terbatas dari sendi-sendi. Peradangan dari sendi-sendi dari arthritis dikarakteristikan oleh kekakuan, pembengkakan, kemerahan, dan kehangantan sendi. Kepekaan dari sendi yang meradang dapat hadir.

Banyak bentuk-bentuk dari arthritis, karena meraka adalah penyakit-penyakit rheumatik, dapat menyebabkan gejala-gejala yang mempengaruhi beragam organ-organ tubuh yang tidak secara langsung melibatkan sendi-sendi. Oleh karenanya, gejala-gejala pada beberapa pasien-pasien dengan bentuk-bentuk tertentu dari arthritis dapat juga termasuk demam, pembengkakan kelenjar (simpul getah bening), kehilangan berat badan, kelelahan, merasa tidak enak, dan bahkan gejala-gejala dari kelainan-kelainan organ-organ seperti paru-paru, jantung, atau ginjal-ginjal.

Siapa Yang Dipengaruhi Oleh Arthritis ?

Penderita-penderita arthritis termasuk pria-pria dan wanita-wanita, anak-anak dan orang-orang dewasa. Kira-kira 350 juta orang-orang diseluruh dunia mempunyai arthritis.

Page 13: Arthritis.pdf

Hampir 40 juta orang-orang di Amerika dipengaruhi oleh arthritis, termasuk lebih dari seperempat juta anak-anak!

Lebih dari 27 juta orang-orang Amerika mempunyai osteoarthritis. Kira-kira 1.3 juta orang-orang Amerika menderita rheumatoid arthritis.

Lebih dari separuh dari mereka yang dengan arthritis berumur dibawah 65 tahun. Hampir 60% dari orang-orang Amerika dengan arthritis adalah wanita-wanita.

Mendiagnosis Arthritis Dan Pentingnya Suatu Diagnosis

Langkah pertama dalam mendiagnosis arthritis adalah pertemuan antara dokter dan pasien. Dokter akan meninjau ulang sejarah dari gejala-gejala, memeriksa sendi-sendi untuk peradangan dan kelainan bentuk, begitu juga menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang atau memeriksa bagian-bagian lain tubuh untuk peradangan atau tanda-tanda dari penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi area-area tubuh lain. Lebih jauh, tes-tes tertentu dari darah, urin, cairan sendi, dan atau X-ray mungkin diperintahkan. Diagnosis akan didasarkan pada pola dari gejala-gejala, distribusi dari sendi-sendi yang meradang, dan penemuan-penemuan apa saja dari darah dan X-ray. Beberapa kunjungan-kunjungan mungkin perlu sebelum dokter dapat menjadi pasti dari diagnosis. Seorang dokter dengan latihan yang khusus dalam arthritis dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengannya disebut seorang rheumatologist.

Banyak bentuk-bentuk dari arthritis ada yang lebih menjengkelkan daripada serius. Bagaimanapun, jutaan dari pasien-pasien menderita setiap hari dengan nyeri dan ketidakmampuan dari arthritis atau komplikasi-komplikasinya.

Diagnosa yang awal dan akurat dapat membantu mencegah kerusakan dan ketidakmampuan yang tidak dapat diubah. Program-program latihan dan istirahat yang dipandu secara tepat, obat-obat, terapi fisik, dan opsi-opsi operasi dapat mengidealkan hasil-hasil jangka panjang untuk pasien-pasien arthritis.

Harus dicatat bahwa keduanya sebelum dan terutama setelah diagnosis dari arthritis, komunikasi dengan dokter yang merawat adalah penting untuk kesehatan yang optimal. Ini adalah penting dari sudut pandang dokter, sehingga ia dapat sadar atas tingkah-tingkah laku yang aneh dari gejala-gejala pasien begitu juga toleransi dan penerimaan perawatan-perawatan mereka. Adalah penting dari sudut pandang pasien, sehingga mereka dapat diyakinkan bahwa mereka mempunyai pengertian dari diagnosis dan bagaimana kondisi melakukan dan mungkin mempengaruhi mereka. Adalah juga krusial (penting sekali) untuk penggunaan yang aman dari obat-obat.

Merawat Arthritis

Page 14: Arthritis.pdf

Perawatan arthritis adalah sangat tergantung pada tipe arthritis yang tepat yang hadir. Diagnosis yang akurat meningktakan kesempatan-kesempatan untuk perawatan yang sukses. Perawatan-perawatan tersedia termasuk terapi fisik, splinting, aplikasi bungkusan dingin, paraffin wax dips, obat-obat antiperadangan, obat-obat yang mengubah imun, dan operasi-operasi.

Dampak Keuangan Nasional Dari Arthritis

Telah diperkirakan bahwa total biaya dari tagihan arthritis untuk Amerika, dalam hal-hal opname rumah sakit, kunjungan-kunjungan dokter, obat-obat, terapi-terapi fisik, perawatan dirumah, gaji-gaji yang hilang, kematian yang dini, dan perselisihan keluarga adalah lebih dari 50 milyar US dollar per tahun.

Ini belum termasuk hampir 2 milyar US dolar yang dikeluarkan setiap tahun di Amerika pada obat-obat yang tidak terbukti oleh pasien-pasien yang mengatasi gejala-gejala mereka atas tindakan mereka sendiri.

Definisi Seorang Rheumatologist

Seorang rheumatologist adalah seorang dokter medis yang mengkhususkan diri pada perawatan yang bukan operasi dari penyakit-penyakit rheumatik, terutama arthritis.

Rheumatologists mempunyai perhatian-perhatian khusus dalam ruam kulit yang tidak dapat dijelaskan, demam, arthritis, anemia, kelemahan, kehilangan berat badan, kelelahan, nyeri sendi atau otot, penyakit autoimun, dan anorexia. Mereka seringkali melayani sebagai penasehat-penasehat, bertindak seperti detektip-detektip medis pada permintaan dari dokter-dokter lain.

Rheumatologists mempunyai ketrampilan-ketrampilan khusus dalam mengevaluasi lebih dari 100 bentuk-bentuk dari arthritis dan mempunyai perhatian-perhatian khusus pada rheumatoid arthritis, spondylitis, psoriatic arthritis, systemic lupus erythematosus, antiphospholipid syndrome, penyakit Still, dermatomyositis, sindrom Sjogren, vasculitis, scleroderma, mixed connective tissue disease, sarcoidosis, penyakit Lyme, osteomyelitis, osteoarthritis, nyeri punggung, gout, pseudogout, relapsing polychondritis, Henoch-Schonlein purpura, penyakit serum, reactive arthritis, penyakit Kawasaki, fibromyalgia, erythromelalgia, Raynaud's disease, nyeri-nyeri yang bertumbuh, iritis, osteoporosis, reflex sympathetic dystrophy, dan lain-lain.

Latihan rheumatologi orang dewasa yang klasik termasuk empat tahun sekolah kedokteran, satu tahun masa latihan suatu keahlian dalam kedokteran internal, dua tahun tempat kediaman dari kedokteran internal, dan dua tahun rheumatology fellowship. Ada pengurus subkhusus untuk sertifikasi rheumatologi, ditawarkan oleh American Board of Internal Medicine, yang dapat menyediakan sertifikasi pengurus untuk menyetujui rheumatologists.

Page 15: Arthritis.pdf

Pediatric rheumatologists adalah dokter-dokter yang berspesialisasi dalam menyediakan perawatan yang menyeluruh pada anak-anak (begitu juga keluarga-keluarga mereka) dengan penyakit-penyakit rheumatik, terutama arthritis.

Pediatric rheumatologists adalah dokter-dokter anak-anak yang telah menyelesaikan latihan khusus tambahan dua sampai tiga tahun dalam rheumatologi anak-anak dan biasanya disertifikasi oleh pengurus dalam rheumatologi anak-anak.

PENDAHULUAN

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.

Page 16: Arthritis.pdf

Anatomi-Fisiologi Sendi

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.

Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.

Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :

• Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis

• Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan

Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.

Gejala Sama, Jenis Berbeda

Kebanyakan orang tahu bahwa rematik menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi. Tapi, rematik juga dapat mempengaruhi otot dan tendon (tempat otot melekat), yang mungkin tidak bengkak tetapi tetap sakit. Jenis rematik ada kuranglebih 100 macam, yang paling umum adalah Osteoarthritis, Rheumathoid Arthritis dan Gout (Arthritis Pirai).

OSTEOARTHRITIS (OA)

• Definisi : Osteoartritis / penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi, yang berkembangnya secara lambat.

• Penyebabnya : tidak diketahui. • Lokasi sendi yang terkena : sendi tangan / kaki, sendi-sendi besar yang

menanggung beban/berat badan tubuh kita (sendi tulang belakang, sendi lutut, sendi panggul).

• Faktor resiko Osteoarhtritis : - faktor usia ( sering pada usia diatas 60 tahun ) - jenis kelamin ( frekuensi OA lebih banyak pada wanita diatas usia 50 tahun) - genetik (keturunan)

Page 17: Arthritis.pdf

- kegemukan - cedera sendi ( akibat pekerjaan & olahraga )

• Gejala OA - nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan - gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri - pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi hari - kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit - penderita mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara perlahan membesar

Gambaran Osteoarthritis

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

• Definisi : suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanya muncul pada usia antara 25-50 tahun,tapi bisa juga diluar usia itu

• Penyebabnya : belum dapat diketahui secara pasti • Gejala yang ditimbulkan :

- kaku pada persendian &map; sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam - pembengkakan pada sendi ( minimal 3 sendi secara bersamaan ) misalnya : pada sendi jari-jari tangan / kaki, sendi pergelangan tangan / kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut - peradangan tersebut bisa terjadi pada kedua belah sisi, dapat disertai timbulnya nodul / benjolan dibawah kulit - selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kerusakan rawan sendi & erosi tulang disekitar sendi - pada RA juga bisa disertai dengan demam, lemah, dan nafsu makan berkurang

• Pada pemeriksaan laboratorium : Faktor Reumatoid serum menunjukkan adanya titer abnormal.

• Radiologis : pada sinar-X tangan / pergelangan tangan menunjukkan adanya erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi & sekitarnya.

Page 18: Arthritis.pdf

GOUT (ARTHRITIS PIRAI)

• Definisi : suatu penyakit yang ditandai dengan serangan nyeri sendi yang berulang-ulang dan tiba-tiba, peradangan sendi bersifat menahun (kronis) dan setelah terjadi serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok

• Penyebabnya : karena tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia) • Lokasi sendi yang terkena : biasanya adalah pangkal ibu jari kaki, meskipun

demikian serangan ini bisa terjadi pada persendian lain, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari tangan

• Gejala : gout berkembang dalam 4 tahap : 1. Tahap Asimptomatik : Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah

meningkat, tidak menimbulkan gejala.2. Tahap Akut : Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat

memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari.

3. Tahap Interkritikal : Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita mengatasinya.

4. Tahap Kronik : Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan. Masa sakit menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.

Gambaran Gout (Arthritis Pirai)

PENGOBATAN REMATIK

Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk :

o Menghilangkan / mengurangi rasa nyerio Menghilangkan gejala inflamasi (peradangan)

Page 19: Arthritis.pdf

o Mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik

Obat-obatan yang biasa / umum dipakai :

A. Untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengontrol peradangan pada penderita rematik adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), seperti :

• Ibuprofen ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, diare, konstipasi, nyeri lambung.

• Indomethasin ; efek sampingnya : sakit kepala, diare.• Aspirin ; efek sampingnya : nyeri lambung, mual, diare.

B. Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, seperti :• Probenesid ; efek sampingnya : sakit kepala, gangguan saluran cerna, mual

dan muntah, dermatitis.• Allopurinol ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, timbulnya ruam di

kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih, dapat mengakibatkan kerusakan hati.

Farmakognosi

Farmakognosi adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari mengenai ciri-ciri biologis, biokimiawi dan ekonomi pada obat-obat alami dan konstituennya. Saat ini perkembangan penggunaan bahan alam tidak saja jauh lebih banyak jenisnya, tetapi juga telah diolah dan dikembangkan dengan teknologi tinggi sehingga lebih menarik dan memiliki khasiat yang lebih baik serta pemakaian jangka panjang yang relative aman. Bahan alam yang berpotensi seperti obat dan telah diteliti khasiatnya disebut sebagai Fitofarmaka. Joint Formula dari PT Totalcare Nutraceutical adalah Fitofarmaka yang berkhasiat meringankan nyeri dan memperbaiki persendiaan yang rusak akibat artritis.

Info Produk

Nutracare Joint Formula

A. METHYLSULFONYLMETHANE ( MSM )

MSM ( Methylsulfonylmethane ) bukanlah obat / makanan tambahan. MSM dapat ditemukan di dalam tanaman, daging, susu, keju, buah-buahan, sayuran & biji-bijian dalam jumlah sedikit. MSM merupakan zat terbesar no.3 yang ditemukan di dalam tubuh.

MSM juga termasuk golongan sulfur, yang merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh & tidak menimbulkan alergi.

Zat Aktif

Page 20: Arthritis.pdf

MSM merupakan derivat dari Dimetylsulfoxide (DMSO), yang mengandung sulfur. Dimana sulfur ini berperan dalam pembentukan protein jaringan tubuh (ikatan Disulfide), sehingga terciptalah jaringan ikat yang baik. MSM sangat membantu dalam pembentukan sel yang baik & sehat, sehingga dapat tercapai kesehatan organ tubuh yang optimal. Selain itu, MSM juga membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

Mekanisme Kerja

MSM berguna sebagai zat gizi yang baik untuk orang dewasa serta orang lanjut usia. MSM merupakan bahan alamiah, terbentuk dari senyawa sulfur yang berikatan dengan bahan lainnya sehingga memiliki banyak fungsi di dalam tubuh. Secara alamiah, MSM terdapat di dalam cairan tubuh & jaringan.

MSM tidak dapat disamakan dengan vitamin, tapi cara kerjanya mirip dengan vitamin. MSM ditemukan sebagai bahan alami dalam makanan, sama seperti vitamin D, dimana untuk pembentukannya diperlukan sintesis secara alamiah dari tubuh sendiri. MSM bekerja sama dengan vitamin & asam amino untuk memperbaiki & membentuk sel-sel tubuh . Apabila tubuh kekurangan zat-zat tersebut maka sel-sel tubuh mudah rusak, terkena infeksi & mudah terjadi disfungsi dari sel tersebut.

Dengan bertambahnya usia maka kadar MSM di dalam tubuh akan semakin menurun. Kadar MSM yang terlalu rendah di dalam tubuh akan menimbulkan gangguan fisik & psikologis, akibatnya mudah timbul stress, disfungsi organ & jaringan tubuh, kelelahan fisik & mudah terkena penyakit.

Mekanisme kerja MSM masih banyak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, MSM dapat menghilangkan rasa nyeri yang berhubungan dengan otot & tulang, juga nyeri yang disebabkan oleh pembengkakan. Selain itu, MSM dapat mengatasi reaksi alergi ( karena makanan, udara maupun antibiotika ).

Dalam mengatasi alergi, MSM akan membersihkan zat-zat allergen dari makanan / pollen yang ada di dalam darah selama lebih kurang 3-4 hari setelah pemakaian MSM tersebut.

Indikasi

Pada pemakaian MSM secara oral akan meningkatkan respon fisiologis terhadap gejala-gejala stress, termasuk gangguan saluran pencernaan (lambung & usus ), peradangan membran mukosa, nyeri yang berhubungan dengan gangguan otot & tulang, serta peradangan karena proses infeksi.

Disamping itu MSM dapat mengatasi gangguan nyeri yang disebabkan oleh :

• Nyeri sendi (Arthritis/ Osteoarthritis)• Nyeri tulang belakang (back pain)• Sakit kepala• Nyeri otot & ligamen (Fibromyalgia)

Page 21: Arthritis.pdf

• Nyeri otot akibat cedera (Athletic Injuries)• Nyeri tendon (Tendinitis)• Nyeri telapak tangan (Carpal Tunnel syndrome)• Temporomandibular joint syndrome (TMJ)• Sakit gigi• Nyeri lambung & meningkatnya asam lambung

Selain untuk mengatasi nyeri, MSM juga dapat digunakan untuk mengatasi alergi, seperti :

• Alergi serbuk sari ( Pollen )• Asthma• Peradangan akibat sinusitis• Alergi makanan

Jadi, MSM sangat baik untuk mengatasi nyeri & peradangan yang terjadi pada otot & tulang, serta alergi yang terjadi pada tubuh.

Dosis

Pemberian dosis tunggal MSM biasanya tidak akan menimbulkan efek yang diharapkan. Sebaiknya MSM diberikan secara periodik & dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan hasil uji klinik, efek yang diharapkan akan timbul setelah hari ke-2 sampai hari ke-21. Dosis yang dianjurkan bervariasi, tergantung dari berat badan & gangguan yang akan diatasi.

Untuk mempertahankan sel-sel tubuh yang baik & sehat, dianjurkan untuk mengkonsumsi MSM ini secara teratur, pagi & sore hari.

Efek Samping

Tidak ditemukan efek samping dalam pemakaian MSM jangka panjang serta dalam dosis yang tinggi. Hal ini disebabkan karena MSM merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh & akan dikeluarkan oleh tubuh bila kadarnya terlalu tinggi dalam darah.

Konsumsi MSM dengan dosis berlebih dapat mempercepat pertumbuhan dari kuku jari tangan & kaki, serta rambut di tubuh. Selain itu juga memperkuat konsistensi kuku tersebut.

B. GLUCOSAMINE dan CHONDROITIN

Glucosamine & Chondroitin merupakan nutrisi tambahan yang dapat mengatasi peradangan sendi. Arthritis merupakan peradangan disekitar rongga sendi, hal ini bisa disebabkan karena proses degeneratif. Dimana akan ditemukan pengeroposan tulang rawan & peradangan pada persendian tersebut.

Page 22: Arthritis.pdf

Hal ini banyak terjadi pada orang lanjut usia, terutama wanita yang sudah mengalami menopause. Adapun tempat yang biasanya terkena adalah : daerah pinggul, lutut, tulang belakang, bahkan dapat pula terjadi pada persendian di jari-jari tangan maupun kaki ( terutama ibu jari ).

Zat Aktif

Glucosamine merupakan komponen penting bagi tubuh, termasuk golongan makro molekul yang disebut Mukopolisakarida, dimana normalnya mukopolisakarida ditemukan dalam cairan synovial persendian.

Chondroitin juga merupakan mukopolisakarida, yang bersifat sebagai shock breaker & untuk menahan air.

Mekanisme Kerja

Tulang rawan yang sehat akan menunjang pergerakan sendi yang normal karena tulang rawan ini berfungsi sebagai bantalan dari kompresi kedua kutub tulang yang terdapat pada persendian. Komposisi tulang rawan pada persendian terdiri dari : kolagen, proteoglycan, sel-sel chondrocyte & air.

Kolagen merupakan struktur protein penting & komponen utama pada struktur tulangrawan, diperlukan asam amino untuk pembentukan kolagen.

Proteoglycan merupakan jaringan ikat pada tulang rawan, memiliki bentuk molekul yang besar , terisi oleh protein & komponen glukosa, dimana sifat dari proteoglycan adalah mengikat air.

Chondrocyte adalah sel-sel yang akan membentuk kolagen baru & proteoglycan (bila diperlukan). Chondrocyte juga mengeluarkan enzim yang akan menghancurkan kolagen & proteoglycan yang lama supaya kolagen & proteoglycan yang baru mempunyai tempat untuk menjalankan fungsinya. Glucosamine & Proteoglycan diperlukan untuk mempertahankan fungsi tulang rawan & cairan synovial pada persendian.

Glucosamine ini terdapat pada cairan synovial, dimana fungsi zat ini untuk mempertahankan fungsi persendian & mobilitas persendian dalam keadaan normal. Selain itu Glucosamine memiliki efek lain, yaitu :

• Merangsang pembentukan proteoglycan (dimana Glucosamine merupakan komponen esensial dari pembentukan Proteoglycan) ; menstimulasi biosintesis Glycosaminoglycan & asam Hyaluronat, yang merupakan bahan penting untuk pembentukan Proteoglycan tersebut.

• Menghambat regenerasi dari Proteoglycan.• Menstimulasi regenerasi tulang rawan setelah terjadinya trauma.

Page 23: Arthritis.pdf

Kadar Glucosamine dalam cairan synovial dapat menurun oleh karena adanya oksidasi dari radikal bebas. Oleh karena itu, pemberian Glucosamine tambahan perlu dilakukan pada orang lanjut usia & wanita yang sudah mengalami menopause.

Chondroitin berfungsi sebagai pelumas (lubricans) pada persendian agar pergerakan sendi menjadi lebih baik. Mekanisme kerja dari Chondroitin hampir sama dengan Glucosamine, dimana Chondroitin merupakan substrat / bahan yang diperlukan untuk membentuk Proteoglycan.

Pada penelitian dimana Chondroitin dikombinasi dengan Glucosamine akan didapatkan efek yang baik pada persendian. Kombinasi dari kedua zat ini akan mempertahankan fungsi persendian & memberikan nutrisi pada tulang rawan di sekitar persendian, karena kombinasi ini akan merangsang pembentukan Proteoglycan & sel chondrocyte untuk membentuk kolagen baru & Proteoglycan, serta aman bagi tubuh.

Indikasi

Indikasi dari kombinasi Glucosamine & Chondroitin adalah untuk orang-orang yang mengalami gangguan pada persendian, seperti :

• Arthritis & Osteoarthritis• Wanita yang memasuki masa menopause & mengalami gangguan pada

persendian lutut• Kerusakan rawan sendi akibat trauma• Penipisan tulang rawan sendi karena kekurangan zat gizi• Gangguan rawan sendi & synovial akibat penyakit autoimmune

Efek Samping

Efek samping pada pemakaian kombinasi antara Glucosamine & Chondroitin jarang sekali ditemukan, karena kombinasi kedua zat ini terdapat dalam persendian tubuh sehingga kedua zat ini aman bagi tubuh. Efek samping akan timbul pada pemakaian yang melebihi dosis anjuran, seperti : dyspepsia ( mual, kembung ) terutama pada pemakaian oral Chondroitin dengan dosis besar.

Sedangkan pemakaian Glucosamine sangat aman bagi orang dengan gangguan,seperti :

• Gangguan sirkulasi darah• Gangguan liver• Diabetes mellitus• Gangguan paru-paru• Depresi

C. ZINC (Seng)

Page 24: Arthritis.pdf

Di dalam tubuh seng berperan sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan enzim. Seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme. Salah satunya adalah berperan dalam metabolisme tulang dan otot.

D. VITAMIN C

Vitamin C diperlukan pada setiap tahap dalam sintesis kolagen (protein berserat yang menbentuk jaringan ikat yang penting untuk tulang yang kuat) dan kartilago. Di mana jaringan tersebut terdegenerasi karena arthritis.

Vitamin C memberikan perlindungan terhadap infeksi, polusi dan memperkuat imunitas tubuh.

E. ESTER-C

Ester-C merupakan vitamin C generasi terbaru dengan pH netral sehingga aman bagi lambung. Selain itu Ester-C mengandung suatu metabolit yaitu Threonate sehingga Ester-C memiliki beberapa keunggulan dibandingkan vitamin C biasa.

Keunggulan dari Ester-C :

- diserap lebih banyak oleh jaringan tubuh- lebih sedikit endapan oksalat yang dihasilkan- bertahan lebih lama dalam darah- tidak bersifat asam

Manfaat dari Ester-C :

- Pembentukan kolagen yang diperlukan untuk mempertahankan elastisitas jaringan kulit, gigi, tulang, & pembuluh darah.- Membantu metabolisme lemak dalam tubuh - Sebagai antioksidan, yang diperlukan untuk menangkal radikal bebas seperti polusi udara, makanan berlemak, bahan pengawet makanan, sinar matahari, & stres.

GABUNGAN “MSM, GLUCOSAMINE & CHONDROITIN“

Prinsip dari pengobatan Arthritis adalah : untuk menghilangkan rasa nyeri & bengkak pada persendian, serta memperbaiki kerusakan pada persendian.

Penggabungan dari 3 komponen tersebut akan memberikan efek yang baik, karena :

• MSM : untuk mengatasi rasa nyeri yang ditimbulkan oleh proses peradangan sendi tersebut serta mengurangi pembengkakan pada sendi yang terkena.

• Glucosamine : merangsang pembentukan Proteoglycan dari Glucosaminoglycans & Asam Hyaluronat , serta menghambat regenerasi dari Proteoglycan.

Page 25: Arthritis.pdf

• Chondroitin : komponen utama pada pembentukan Proteoglycan, sebagai lubricans untuk persendian sehingga pergerakan sendi dapat lebih sempurna serta tidak menimbulkan rasa nyeri.

Selain 3 komponen tersebut, diberikan pula tambahan mineral penunjang seperti: Zinc (Zn), dimana mineral ini sangat menunjang proses pembentukan / regenerasi jaringan otot & tulang. Kemudian diberikan tambahan Ester-C sebagai pelengkap pada regenerasi sel.

Page 26: Arthritis.pdf