ari pnya

18
1 | IGEDE ARIANA Tugas MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN “NEURULASI” O L E H Nama : I Gede Ariana Kelas : C / Pendidikan biologi FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013

Upload: gede-ariana

Post on 05-Dec-2014

74 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ari pnya

1 | I G E D E A R I A N A

Tugas

MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN

“NEURULASI”

O

L

E

H

Nama : I Gede Ariana

Kelas : C / Pendidikan biologi

FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013

Page 2: ari pnya

2 | I G E D E A R I A N A

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena hanya atas izin-Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah

ini dengan judul “Neurulasi”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk dapat

menjelaskan bagaimana proses atau tahapan-tahapan dalam neurulasi.

Namun demikian, penyusunan makalah ini penyusun rasakan masih jauh

dari sempurna baik dari segi materi, gambar, teknik penulisan maupun dari

tampilannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan berbagai saran dari dosen

dan mahasiswa agar makalah ini dapat direvisi dan disusun lebih baik lagi

sehingga memiliki fungsi yang optimal.

Demikian, dengan segala kerendahan hati penulis menyanpaikan banyak

terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan makalah ini. Dan akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua jika dimanfaatkan. Amin.

Gorontalo, 29 Maret 2013

Penulis

Page 3: ari pnya

3 | I G E D E A R I A N A

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......... ..................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neurulasi..........................................................................................3

2.2 Tahapan-tahapan Neurulasi................................................................................4

2.3 Perkembangan dan cara pembentukan neural Tube (bumbung neural).............6

2.3.1 Perkembangan Neural Tube (bumbung neural)..............................................6

2.3.2 Cara pembentukan Neural Tube (bumbung neural).......................................7

2.4 Susunan Saraf Mula-mula................................................................................. 9

2.5 Perkembangan Saraf janin Intra dan Ekstra Uterus.........................................11

2.5.1 Perkembangan Saraf Janin Intra Uterus........................................................11

1.2.1 Perkembangan Saraf Janin Ekstra Uterus.....................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: ari pnya

4 | I G E D E A R I A N A

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem Persarafan Pada Janin yaitu Pembentukan sistem saraf pada janin

Embrio akan terus membesar sehingga pada minggu ke-5 terdapat 3 lapisan yaitu

ektoderm, mesoderm dan endoderm. Ektoderm adalah lapisan yang paling atas

dan akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk

otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Neurulasi adalah pembentukan lempeng

neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini

untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh dan

berdesiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Pada mulanya, tabung ini

menutup pada tempat dimana akan terjadi pertemuan antara otak dan medula

spinalis, sehingga kedua ujungnya menjadi terbuka. Pada saat tersebut, embrio

melipat pada sumbu panjangnya sendiri dan membentuk lipatan kepala pada

tabung neural ditempat pertemuan ini. Ujung kranial tabung neural menutup, di

ikuti penutupan tabung kaudalnya. Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan

yang berbeda menimbulkan banyak lekukan pada tabung neural, sehingga

dihasilkan tiga daerah otak, yaitu :

1. Otak depan

Otak depan berkembang menjadi mata (saraf kranial II) dan hemisfer otak.

Perkembangan semua daerah korteks serebri terus berlanjut sepanjang masa

kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem olfaktorius dan thalamus

juga berkembang dari otak depan.

2. Otak tengah

Saraf kranial III dan IV (occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari otak

tengah.

3. Otak belakang

Otak belakang membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial lain.

Gelombang otak dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG) pada

minggu ke-8.

Page 5: ari pnya

5 | I G E D E A R I A N A

Medula spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung neural. Pada mudigah,

korda spinalis berjalan sepanjang kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda

spinalis tumbuh lebih lambat. Mielinisasi korda spinalis mulai pada pertengahan

gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama kehidupan.

Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke delapan sehingga

terjadi fleksi leher dan badan. Struktur ektodermal lainnya, yaitu neural crest,

berkembang menjadi sistem saraf perifer. Sel neural crest yang terlepas dari tepi

lateral lipatan neural, menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom

serta sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial, yang paling dekat dengan

notokord dan neural tube yang sedang berkembang, berdiferensiasi untuk

membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit pertama muncul pada hari

ke-20. Terdapat sekitar 30 pasagan somit pada hari ke-30 yang meningkat menjadi

total 44 pasangan. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom, dan

dermatom yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otot rangka

dan dermis kulit.

2. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1.1 Apa pengertian dari Neurulasi ?

1.2 Bagaimana tahapan-tahapan yang terjadi dalam Neurulasi ?

1.3 Bagaimana perkembangan dan cara pembentukan Neural Tube (bumbung

neural) ?

1.4 Bagaimana Susunan Saraf mula-mula ?

1.5 Bagaimana Perkembangan Saraf Janin Intra dan Ekstra Uterus ?

3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.1 Menjelaskan pada mahasiswa tentang pengertian dari Neurulasi

1.2 Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang terjadi dalam Neurulasi

1.3 Untuk mengetahui perkembangan dan cara pembentukan Neural Tube

(bumbung neural)

1.4 Untuk mengetahui susunan saraf mula-mula

1.5 Untuk mengetahui Perkembangan saraf Janin Intra dan Ekstra Uterus.

Page 6: ari pnya

6 | I G E D E A R I A N A

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neurulasi

Neurulasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf. Neurulasi adalah

proses penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal

dari diferensiasi ectoderm, sehingga disebut neural ectoderm. Sebagai inducer

pada proses neurulasi adalah chorda mesoderm yang terletak di bawah neural

ectoderm. Neurulasi dapat juga diartikan dengan proses awal pembentukan sistem

saraf yang melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan

pembentukan keping neural (neural plate), lipatan neural (neural folds) serta

penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam

dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir

dengan terbentuknya bumbung neural. Diduga bahwa perubahan morfologi yang

terjadi selama neurulasi sejalan dengan perubahan kromosom dan pola proteinnya.

Neurulasi ditandai dengan terjadinya interaksi antara kelompok-kelompok

sel-sel korda mesoderm (mesendoderem) dengan sel-sel ektoderem di atasnya.

Hasil interaksi kedua lapisan sel tersebut menyebabkan sel-sel ektoderem di

atasnya terinduksi dan membentuk tabung saraf atau neural tube. Embrio yang

berada pada stadium tersebut disebut stadium neurula. Neurulasi merupakan dasar

organogenesis dalam pembentukan sistem saraf. Akibat interaksi sel-sel

ektoderem dengan sel-sel kordamesoderm, menyebabkan sel-sel ektodeerem

menjadi menebal dan mendatar membentuk lempeng saraf atau neural plate.

Batas lateral dari lempeng saraf terangkat membentuk lipatan saraf atau neural

fold dan mengapit lekuk saraf atau neural groove.

Kedua tepi lateral dari lipatan neural akhirnya secara berama-sama berfusi

pada bagian mediodorsal embrio dan membentuk tabung saraf atau neural tube.

Tabung saraf akhirnya memisah dari lapisan epidermis dan pada ujungnnya

terbuka. Bagian anterior dari tabung saraf yang terbuka disebut anterior neuropor,

sedangkan bagian belakang dari tabung yang terbuka disebut posterior neuropor.

Anterior neuropor biasanya menutup lebih dahulu dibandingkan dengan posterior

Page 7: ari pnya

7 | I G E D E A R I A N A

neuropor. Pada embrio manusia, anterior neuropor menutup pada stadium 18-20

somit sedangkan posteror neuropor menutup kira-kira dua hari kemudian.

Gambar 2.1 Perubahan-perubahan bentuk sel-sel ektoderem selama

berlangsungnya neurulasi (Carlson, 1988).

2.2 Tahapan-tahapan Neurulasi

Ektoderm adalah lapisan yang paling atas dan akan membentuk sistem

saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit

serta rambut. Setelah fase gastrulasi selesai maka berlanjutlah pada fase neurulasi.

Pada tahap awal notochord (Sumbu primitif embrio dan bakal tempat vertebral

column) menginduksi ektoderm di atasnya. Sel-sel ectoderm berubah menjadi

panjang dan tebal daripada sel disekitarnya atau disebut juga dengan poliferasi

menjadi lempeng saraf (neural plate). Pembentukan ini terletak pada bagian dorsal

embrio. Kemudian bagian tepi neural plate menebal dan tumbuh ke atas yang

akhirnya terbentuk neural fold atau lipatan neural. Selanjutnya terbentuk lipatan

saraf ke arah dalam yang dibatasi oleh neural fold terhadap lapisan skin ektoderm,

selanjutnya terjadi fusi neural fold kanan-kiri dan bagian tengah membentuk parit

atau biasa disebut dengan parit neural (neural groove) kemudian terbentuk tabung

atau bumbung saraf (neural tube) dengan lubangnya yang disebut neural canal

atau neurocoel.

Page 8: ari pnya

8 | I G E D E A R I A N A

Selanjutnya neural tube akan tenggelam di bawah ectoderm (skin

ectoderm). Selama neurulasi juga terbentuk pial neural (neural crest) yang berasal

dari sel-sel lempeng saraf yang tidak membentuk tabung saraf. Neural crest akan

membentuk ganglion-ganglion saraf, sedangkan neural tube akan membentuk

sistem saraf pusat Neural plate melipat (neural fold) yang kemudian menjadi alur

saraf (neural groove). Neural fold akan meninggi (neural crest) dan menyatu

sehingga terbentuk tabung saraf (neural tube). Saat pembentukan tabung saraf

(neural tube), sel-sel neural crest akan terpisah dan akan bermigrasi jauh dari

neuro ektodermal. Neural crest akan menjadi lokasi yang dituju kemudian

berdiferensiasi menjadi sel-sel ganglia spinalis dan otot otonom, dan sebagainya.

Mesensim yang berasal dari neural crest disebut ektomesensim.

Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda menimbulkan

banyak lekukan pada tabung neural, sehingga dihasilkan tiga daerah otak : otak

depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan berkembang menjadi mata

(saraf kranial II) dan hemisfer otak. Perkembangan semua daerah korteks serebri

terus berlanjut sepanjang masa kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem

olfaktorius dan thalamus juga berkembang dari otak depan. Saraf kranial III dan

IV (occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari otak tengah. Otak belakang

membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial lain. Gelombang otak

dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG) pada minggu ke-8. Medula

spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung neural. Pada mudigah, korda spinalis

berjalan sepanjang kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda spinalis tumbuh

lebih lambat. Pada minggu ke-24, korda sinalis memanjang hanya sampai S1, saat

lahir sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinisasi korda spinalis

mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama kehidupan.

Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke delapan sehingga

terjadi fleksi leher dan badan. Struktur ektodermal lainnya, yaitu neural crest,

berkembang menjadi sistem saraf perifer. Sel neural crest yang terlepas dari tepi

lateral lipatan neural, menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom

serta sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial, yang paling dekat dengan

notokord dan neural tube yang sedang berkembang, berdiferensiasi untuk

Page 9: ari pnya

9 | I G E D E A R I A N A

membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit pertama muncul pada hari

ke-20. Terdapat sekitar 30 pasagan somit pada hari ke-30 yang meningkat menjadi

total 44 pasangan. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom, dan

dermatom yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otot rangka

dan dermis kulit.

2.3 Perkembangan dan cara pembentukan Neural Tube (bumbung neural)

2.3.1 Perkembangan Neural Tube (bumbung neural)

Pada perkembangan Neural tube akan mengalami prsoses organogenesis

menjadi:

a. Otak dan sumsum tulang belakang,

b. Saraf tepi otak dan tulang belakang,

c. Bagian persarafan indra seperti mata, hidung dan kulit, dan

d. Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.

Neural tube mempunyai ujung - ujung yang disebut dengan neuropore.

Neuropore ada 2 macam yaitu :

a. Anterior Neuropore yang akan membentuk otak dan bagian-bagiannya

b. Posterior neuropore yang akan membentuk fleksura atau lipatan yang akan

menjadi batas antara bagian-bagian otak.

Sebelum bagian posterior tabung telah terbentuk, yang sebagian besar

bagian anterior tabung mengalami perubahan drastis. Di daerah ini, tabung saraf

primer balon menjadi tiga vesikula otak-depan (prosencephalon), otak tengah

(mesencephalon), dan hindbrain (rhombencephalon). Pada saat posterior akhir

menutup tabung saraf, sekunder tonjolan vesikula optik telah memperluas lateral

dari masing-masing sisi otak-depan berkembang. Prosencephalon menjadi dibagi

menjadi anterior telencephalon dan semakin caudal diencephalon. Yang

telencephalon akhirnya akan membentuk belahan otak, dan diencephalon akan

membentuk thalamic dan hipotalamus otak saraf daerah yang menerima input dari

retina. Memang, retina itu sendiri adalah turunan dari diencephalon. Yang tidak

menjadi mesencephalon dibagi, dan akhirnya lumen menjadi otak gorong-gorong.

Rhombencephalon menjadi yang dibagi menjadi mielencephalon posterior dan

yang lebih anterior metencephalon. Yang akhirnya menjadi mielencephalon

Page 10: ari pnya

10 | I G E D E A R I A N A

medula oblongata, yang menghasilkan neuron saraf yang mengatur pernapasan,

pencernaan, dan gerakan kardiovaskular. Yang menimbulkan metencephalon

cerebellum, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi gerakan,

postur, dan keseimbangan. Rhombencephalon mengembangkan pola segmental

yang menentukan tempat-tempat tertentu berasal saraf. Pembesaran periodik

disebut rhombomeres membagi rhombencephalon ke kompartemen kecil.

Rhombomeres ini merupakan perkembangan yang terpisah "wilayah" di bahwa

sel-sel dalam setiap rhombomere dapat mencampur dengan bebas di dalamnya,

tapi tidak dengan sel-sel dari berdekatan rhombomeres. Selain itu, masing-masing

rhombomere memiliki perkembangan yang berbeda nasib. Setiap rhombomere

akan membentuk kelompok ganglia badan sel saraf yang membentuk akson saraf.

Diferensiasi dari tabung saraf ke berbagai daerah di sistem saraf pusat

terjadi secara bersamaan dalam tiga cara yang berbeda. Pada tingkat anatomis

kotor, tabung saraf dan tonjolan dan menyempitkan lumen untuk membentuk bilik

otak dan sumsum tulang belakang. Pada tingkat jaringan, populasi sel dalam

dinding tabung saraf mengatur ulang diri mereka sendiri untuk membentuk

wilayah fungsional yang berbeda dari otak dan sumsum tulang belakang.

Akhirnya, pada tingkat sel, sel-sel yang neuroepithelial sendiri berdiferensiasi

menjadi berbagai jenis sel saraf (neuron) dan sel pendukung (glia) hadir dalam

tubuh. Perkembangan awal otak kebanyakan vertebrata sama.

2.3.2 Cara pembentukan Neural Tube (bumbung neural)

Ada dua cara utama untuk membentuk neural tube. Neurulasi primer, sel-

sel saraf yang mengelilingi piring piring langsung sel-sel saraf yang berkembang

biak, invaginate, dan lepas dari permukaan untuk membentuk tabung hampa.

Dalam neurulasi sekunder, tabung saraf timbul dari tali yang solid sel-sel yang

tenggelam ke dalam embrio dan kemudian lubang keluar (cavitates) untuk

membentuk tabung hampa. Sejauh mana konstruksi mode ini digunakan bervariasi

antara kelas vertebrata. Neurulasi pada ikan secara eksklusif sekunder. Pada

burung, bagian anterior tabung saraf yang dibangun oleh neurulasi utama,

sementara tabung saraf caudal untuk kedua puluh tujuh somite pasangan (yakni,

segala sesuatu posterior ke hindlimbs) dibuat oleh neurulation sekunder. Dalam

Page 11: ari pnya

11 | I G E D E A R I A N A

amfibi, seperti Xenopus, sebagian besar tabung saraf kecebong dibuat oleh

neurulation primer, tapi tabung saraf ekor berasal dari neurulation sekunder. Pada

tikus (dan mungkin manusia juga), neurulasi sekunder dimulai pada atau sekitar

tingkat somite 35.

1. Neurulasi Primer

Selama neurulasi primer, ektoderm asli dibagi menjadi tiga set sel:

1. Ditempatkan secara internal neural tube, yang akan membentuk otak

dan sumsum tulang belakang,

2. Diposisikan eksternal epidermis kulit, dan

3. Saraf sel puncak.

Sel puncak neural formulir di kawasan yang menghubungkan tabung saraf

dan kulit ari, tapi kemudian pindah di tempat lain, mereka akan menghasilkan

perifer neuron dan glia, sel-sel pigmen kulit, dan beberapa jenis sel lain.

Proses neurulasi primer pada amfibi, reptil, burung, dan mamalia mirip. Tidak

lama setelah piring saraf telah terbentuk, tepi menebal dan bergerak ke atas untuk

membentuk lipatan saraf, sedangkan saraf berbentuk U groove muncul di tengah

piring, membagi masa depan sisi kanan dan kiri embrio. Lipatan saraf yang

bermigrasi ke arah garis tengah embrio, akhirnya sekering untuk membentuk

tabung saraf di bawah ektoderm di atasnya. Sel-sel di bagian dorsalmost tabung

saraf menjadi puncak sel saraf.

Neurulasi terjadi dengan cara yang agak berbeda di berbagai daerah dalam

tubuh. Yaitu kepala, badan, dan ekor masing-masing daerah membentuk tabung

saraf dengan cara-cara yang mencerminkan hubungan induktif dari endoderm

faring, prechordal piring, dan notochord ke atasnya ektoderm. Kepala daerah dan

batang kedua menjalani neurulation varian dari primer, dan proses ini dapat dibagi

menjadi empat yang berbeda tetapi saling tumpang tindih spasial dan temporal

tahap, yaitu :

(1) Pembentukan lempeng saraf,

(2) Pembentukan saraf piring,

(3) Pembengkokan dari piring saraf membentuk saraf dashed, dan

(4) Penutupan alur saraf untuk membentuk tabung saraf.

Page 12: ari pnya

12 | I G E D E A R I A N A

2. Neurulasi Sekunder

Neurulasi sekunder merupakan pembentukan rongga pada pita sel-sel

solid. Neurulasi sekunder melibatkan pembuatan sebuah tali meduler dan

pengosongan selanjutnya menjadi tabung saraf. Pada katak dan anak ayam,

neurulation sekunder biasanya terlihat dalam tabung saraf lumbalis (perut) dan

tulang ekor. Dalam kedua kasus, dapat dilihat sebagai kelanjutan dari gastrulasi.

Pada katak, bukannya involuting ke embrio, sel-sel bibir blastopori dorsal terus

tumbuh ventrally.

Daerah yang tumbuh di ujung bibir disebut chordoneural engsel dan berisi

prekursor untuk kedua bagian posteriormost piring dan saraf posterior bagian

notochord. Pertumbuhan wilayah ini kurang lebih berbentuk bola mengubah

gastrula, 1.2 mm diameter, menjadi kecebong linear beberapa 9 mm lama. Ujung

ekor adalah keturunan langsung blastopori dorsal bibir, dan sel-sel yang melapisi

membentuk blastopori neurenteric kanal. Proksimal bagian dari kanal neurenteric

berfusi dengan anus, sementara bagian distal menjadi ependymal kanal (yaitu,

lumen tabung saraf) Neurulasi sekunder di daerah caudal 25-somite embrio.

2.4 Susunan Saraf Mula-Mula

Susunan saraf mula-mula terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. Bumbung neural atau Neural Tube

2. Jambul neural

3. placode indra

Bumbung Neural akan menjadi encephalon di anterior dan medulla

spinalis anterior. Encephalon akan berkembang menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Prosencephalon, otak depan yang akan menjadi Telencephalon dan

Diencephalon.

b. Mesencephalon, otak tengah. Akan menjadi cerebral aqueduct.

c. Rhombencephalon, otak belakang. Akan menjadi Myelencephalon dan

metencephalon.

Jambul neural menghasilkan ganglia nervi craniales dan spinales. Terdapat

juga rongga otak (ventrikel), ada 4 ventrikel yang berisi cairan serebrospinal atau

Page 13: ari pnya

13 | I G E D E A R I A N A

cairan otak. Fungsinya untuk menjaga otak agar tetap dalam keadaan basah dan

menjaga otak tetap pada bentuk dan tempatnya.

Placode indra adalah suatu jejeran epidermis yang menebal di daerah

lateral caput, yang terdiri dari :

1. Placode nasus, disamping ventro anterior caput.

2. Placode lens, berhubungan dengan tonjolan optic di daerah

prosencephalon yang bakal jadi diencephalon.

3. Placode acoustic (otic), di dorso lateral tentang bagian tengah

rhombencephalon.

4. Placode calyculi gustatorii, yang terletak di lidah, pharynx, palatum

molle atau ada juga di permukaan sebelah luar caput.

Neuron-neuron nervus centrale (saraf pusat) berasal dari neuroblast

primitive, yang berasal dari sel-sel lapisan terdalam bumbung neural. Neuron-

neuron nervus peripherioum (saraf tepi) berasal dari jambul neural dan beberapa

placode indra. Nervi spinales yang berjejer secara metamerisme, dibentuk dari sel-

sel jambul neural dan bumbung neural. Dari jambul neural dihasilkan radix

dorsalis dan dari bumbung neural dihasilkan radix ventralis.

Neurilemma dan selaput Schwann berasal dari spongiblast yang dating

dari jambul neural. Begitu juga dengan pia meter, dibentuk dari sel-sel yang

berasal dari jambul neural, sedangkan dura meter berasal dari sel-sel mesenkim.

Jadi, pada umumnya conjungtiva (jaringan pengikat) susunan saraf pusat berasal

dari ectoderm juga. Mula-mula Neural tube yg sudah tertutup terdiri dari

Neuroepitel. Neuroepitel ini akan membelah dengan cepat dan menghasilkan

banyak sel neuroepitel yang kemudian menjadi lapisan yang disebut

Neuroepitelium. Lalu sel neuroepitel membentuk sel-sel saraf primitif atau

Neuroblas yang nantinya akan membentuk zona yang disebut lapisan mantel.

Kemudian lapisan mantel akan membentuk Substansia Grissea medulla spinalis.

Lapisan medula spinalis yang paling luar dan ada dalam lapisan mantel disebut

lapisan marginal,sebagai akibat mielinisasi dan berwarna putih sehingga disebut

“Substansia Grissea alba medulla spinalis “. Akibat dari bertambahnya neuroblas

Page 14: ari pnya

14 | I G E D E A R I A N A

pada lapisan mantel mengakibatkan penebalan ventral dan dorsal. Diferensiasi

Histologiknya sebagai berikut :

1. Sel Saraf

2. Sel Glia

3. Sel-sel Krista neuralis

4. Saraf-saraf Spinalis

5. Pembentukan Selubung myelin

2.5 Perkembangan Saraf Janin Intra dan Ekstra Uterus

2.5.1 Perkembangan Saraf Janin Intra Uterus

a. Trimester I (0 – 12 minggu)

Pada minggu ke-8, serabut-serabut saraf tersebar ke seluruh tubuh. Pada

usia 10 minggu, rangsangan lokal dapat memicu gerakan berkedip, gerakan

membuka mulut, penutupan jari tangan yang tidak sempurna, dan fleksi plantar

jari kaki. Minggu ke-11 atau ke-12, janin membuat gerakan nafas, menggerakkan

seluruh anggota geraknya dan mengubah posisi di dalam rahim. Janin dapat

menghisap ibu jarinya dan berenang dalam kolam cairan amnion, bersalto dan

mungkin membuat simpul pada korda umbilikalis. Janin berespons terhadap

kebisingan, sinar yang kuat, stimulasi yang mengganggu pada kulit, dan

penurunan suhu dengan mengubah respons otonom, misalnya kecepatan denyut

jantung dan dengan bergerak.

b. Trimester II (12 – 28 minggu)

Gerakan janin dapat dirasakan sejak usia gestasi 14 minggu; “latihan fisik”

diperkirakan membantu pertumbuhan otot dan ekstremitas. Pada minggu ke-16,

sistem saraf janin mulai berfungsi. Stimulasi dari otak sudah di respons oleh otot-

otot sehingga janin bisa mengoordinasikan gerakannya. Janin makin aktif

bergerak. Dia menendang-nendang bahkan melakukan aksi berputar dalam rahim

ibu. Apabila gerakan cukup kuat untuk di rasakan ibu sebagai gerakan bayi maka

terjadilah quickening. Untuk nulipara, perasaan ini biasanya di alami setelah

minggu ke-16 gestasi. Pada multipara, quickening dapat dirasakan lebih awal.

Pada waktu itu, ibu menjadi sadar akan siklus tidur dan bangun janin.

Page 15: ari pnya

15 | I G E D E A R I A N A

c. Trimester III (28 – 36 minggu)

Perkembangan pesat dalam tubuh janin pada awal bulan ke-7 terjadi pada

sistem saraf pusatnya, terutama pada otaknya. Bagian otak yang mengalami

perkembangan paling pesat adalah otak yang mengelola proses penyampaian

informasi kepada organ pendengaran serta organ penglihatan. Perkembangan ini

memungkinkan si kecil mampu mengenali dan membedakan antara suara sang ibu

dan anggota keluarga lainnya, meskipun suara yang didengar belum sejernih suara

aslinya. Kelopak matanya juga telah dapat membuka dan menutup. Bola matanya

telah dapat digunakan untuk melihat. Bila si ibu berdiri di tempat yang cukup

terang, si kecil dapat melihat siluet benda-benda di sekitar ibunya. Memasuki

bulan ke-9, proses yang terjadi bukanlah proses pembentukan, tetapi lebih bersifat

penyempurnaan. Selama trimester ketiga ini, integrasi fungsi saraf otot

berlangsung secara pesat. Pada aterm, susunan saraf sudah siap untuk menerima

dan mengolah informasi. Fungsi korteks serebrum pada manusia relatif imatur

dibandingkan dengan yang ditemukan pada spesies mamalia lainnya. Mielinisasi

sempurna jalur motorik yang panjang terjadi setelah lahir, sehingga gerakan halus

jari tangan, misalnya, belum tampak sampai beberapa bulan setelah lahir.

2.5.2 Perkembangan Saraf Janin Ekstra Uterus

Setelah lahir, susunan saraf mengalami perkembangan pesat sebagai

respons terhadap peningkatan input sensorik. Refleks mungkin sedikit tertekan

pada 24 jam pertama, terutama apabila terjadi penyaluran transplasenta analgesia

narkotik, tetapi kemudian beberapa refleks mulai tampak. Pada kasus asfiksia

berat, skor Apgar yang rendah atau kerusakan saraf, refleks tertekan atau mungkin

memerlukan waktu lebih lama untuk muncul.

Bayi juga memperlihatkan genggaman palmar yang kuat dan gerakan

melangkah ritmik. Banyak refleks yang terdapat pada neonatus akan menghilang

kecuali apabila terjadi proses patologis, yaitu refleks tersebut muncul pada masa

dewasa. Bayi memperlihatkan kesadaran umum akan keadaan di sekitarnya dan

bereaksi terhadap suara dan cahaya. Bayi lahir dengan jalur sensorik yang aktif.

Penelitian membuktikan bahwa neonatus dapat mengenali bau ASI. Mereka dapat

Page 16: ari pnya

16 | I G E D E A R I A N A

membedakan rasa dan tampaknya lebih menyukai rasa manis. Walaupun bayi

sudah dapat melihat pada saat lahir, terjadi perkembangan pesat kemampuan

visual dalarn 6 bulan pertama. Neonatus memperlihatkan ketajaman penglihatan

yang terbatas tetapi tampaknya berfokus pada jarak 20 cm. Sejak lahir, bayi dapat

membedakan antara kontras dan kontur serta dapat mengikuti gerakan. Neonatus

mampu mendengar dan membedakan suara, terutama yang berfrekuensi rendah

sampai sedang. Penelitian membuktikan bahwa neonatus dapat mengenal suara

ibu mereka dan lebih menyukai intonasi ritmik mengalun seperti menyanyi.

Neonatus terbuai oleh suara ritmik bernapas, denyut jantung, dan peristaltik usus,

yang mereka dengar, misalnya, selagi digendong. Bayi tampak terfokus pada

rangsang visual dan tampaknya mengolah informasi sensorik. Pada keadaan

terjaga aktif, kecepatan pernapasan meningkat den ireguler. Terjadi perubahan

warna kulit, banyak aktivitas, dan bayi memperlihatkan peningkatan kepekaan

terhadap rangsangan.

Page 17: ari pnya

17 | I G E D E A R I A N A

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Neurulasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf. Neurulasi adalah proses

penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal dari

diferensiasi ectoderm, sehingga disebut neural ectoderm. Sebagai inducer pada

proses neurulasi adalah chorda mesoderm yang terletak di bawah neural ectoderm.

Neurulasi ditandai dengan terjadinya interaksi antara kelompok-kelompok sel-sel

korda mesoderm (mesendoderem) dengan sel-sel ektoderem di atasnya. Hasil

interaksi kedua lapisan sel tersebut menyebabkan sel-sel ektoderem di atasnya

terinduksi dan membentuk tabung saraf atau neural tube.

Ektoderm adalah lapisan yang paling atas dan akan membentuk sistem

saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit

serta rambut. Setelah fase gastrulasi selesai maka berlanjutlah pada fase neurulasi.

Page 18: ari pnya

18 | I G E D E A R I A N A

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ____. Tahap-tahap Neurulasi. Di unduh di http//:prosesneurulasi.com/

diakses pada tanggal 28 Maret 2013.

Anonim. 2009. Turunan Mesoderm. Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan.Universitas Mataram: http://dosyin.blogspot.com. Diakses 28

Maret 2013.

Yohana et al. 2007. Perkembangan Hewan. DDC 580 / ISBN 9796897571 :

http://pustaka.ut.ac.id. Diakses 28 Maret 2013.

Team Teaching. 2011. Bahan Ajar Perkembangan Hewan. Jurusan Biologi. UNG