aplikasi pupuk npk-sr dan jerami terhadap sifat kimia …

12
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X” 6-7 Oktober 2020 Purwokerto ISBN 978-602-1643-65-5 73 Tema: Pangan, Gizi, dan KesehatanAPLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA AIR DAN TANAH SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN PADI SAWAH Muhammad Rif’an 1,* , Suwardi dan Sisno 1 1 Fakultas Pertanian Unsoed Jl. dr. Soeparno 61 Telp. (0281) 638791 Purwokerto 53123 *[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran jerami dan komposisi pupuk NPK-SR serta interaksinya terhadap sifat kimia air dan tanah serta pertumbuhan tanaman padi sawah. Penelitian ini merupakan percobaan di rumah kaca, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang terdiri atas 2 faktor, yaitu takaran jerami (3 aras) dan komposisi pupuk NPK-SR (6 aras). Jumlah perlakuan 3 x 6 atau 18 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali sehingga terdapat 54 unit percobaan. Data dianalisis dengan sidik ragam. Apabila menunjukkan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi jerami sampai minggu ketiga tidak berpengaruh terhadap pH air, tetapi berpengaruh terhadap peningkatan DHL air sampai pada minggu kelima, penurunan potensial redoks tanah sampai pada minggu kelima dan tinggi tanaman sampai pada minggu keenam dari saat tanam. Aplikasi jerami takaran setara 40 ton/ha sampai pada minggu kelima dari saat tanam meningkatkan DHL air sebesar 893,39 μS/cm dan penurunan potensial redoks tanah -533,17 mV. Komposisi pupuk NPK-SR tidak berpengaruh terhadap pH dan DHL air serta potensial redoks tanah, tetapi berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR grade 15-15-0, tanpa pemberian jerami mengakibatkan tinggi tanaman mencapai 50,25 cm. Kata kunci: pupuk NPK, jerami, sifat kimia air dan tanah, padi sawah ABSTRACT This study aims to determine the effect of straw dosage and NPK-SR fertilizer composition and its interaction on water and soil chemical properties and growth of lowland rice plants. This research is an experiment in a greenhouse, using a Randomized Completely Block Design (RCBD), which consists of 2 factors, namely the dosage of straw (3 levels) and the composition of the NPK-SR fertilizer (6 levels). The number of treatments was 3 x 6 or 18 treatment combinations, repeated 3 times so that there were 54 experimental units. Data were analyzed by variance. If it shows a significance effect, a further DMRT level of 5% is carried out. The results showed that the application of straw until the third week had no effect on water pH, but had an effect on the increase in water EC until the fifth week, the reduction in soil redox potential until the fifth week and plant height until the sixth week of planting. Application of straw at a equivalent dosage of 40 ton/ha to the fifth week of planting increased the EC of water by 893.39 μS/cm and decreased the soil redox potential of -533.17 mV. The composition of NPK-SR fertilizer has no effect on pH and EC of water and soil redox potential, but it does affect plant height. The application of grade 15-15- 0 NPK-SR fertilizer composition, without application of straw, resulted in plant height reaching

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

73

“Tema: Pangan, Gizi, dan Kesehatan”

APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA AIR DAN

TANAH SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN PADI SAWAH

Muhammad Rif’an1,*

, Suwardi dan Sisno1

1Fakultas Pertanian Unsoed Jl. dr. Soeparno 61

Telp. (0281) 638791 Purwokerto 53123

*[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran jerami dan komposisi pupuk NPK-SR

serta interaksinya terhadap sifat kimia air dan tanah serta pertumbuhan tanaman padi sawah.

Penelitian ini merupakan percobaan di rumah kaca, menggunakan Rancangan Acak Kelompok

Lengkap (RAKL), yang terdiri atas 2 faktor, yaitu takaran jerami (3 aras) dan komposisi pupuk

NPK-SR (6 aras). Jumlah perlakuan 3 x 6 atau 18 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali sehingga

terdapat 54 unit percobaan. Data dianalisis dengan sidik ragam. Apabila menunjukkan pengaruh

nyata dilakukan uji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi jerami

sampai minggu ketiga tidak berpengaruh terhadap pH air, tetapi berpengaruh terhadap peningkatan

DHL air sampai pada minggu kelima, penurunan potensial redoks tanah sampai pada minggu

kelima dan tinggi tanaman sampai pada minggu keenam dari saat tanam. Aplikasi jerami takaran

setara 40 ton/ha sampai pada minggu kelima dari saat tanam meningkatkan DHL air sebesar 893,39

µS/cm dan penurunan potensial redoks tanah -533,17 mV. Komposisi pupuk NPK-SR tidak

berpengaruh terhadap pH dan DHL air serta potensial redoks tanah, tetapi berpengaruh terhadap

tinggi tanaman. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR grade 15-15-0, tanpa pemberian jerami

mengakibatkan tinggi tanaman mencapai 50,25 cm.

Kata kunci: pupuk NPK, jerami, sifat kimia air dan tanah, padi sawah

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of straw dosage and NPK-SR fertilizer composition and its

interaction on water and soil chemical properties and growth of lowland rice plants. This research

is an experiment in a greenhouse, using a Randomized Completely Block Design (RCBD), which

consists of 2 factors, namely the dosage of straw (3 levels) and the composition of the NPK-SR

fertilizer (6 levels). The number of treatments was 3 x 6 or 18 treatment combinations, repeated 3

times so that there were 54 experimental units. Data were analyzed by variance. If it shows a

significance effect, a further DMRT level of 5% is carried out. The results showed that the

application of straw until the third week had no effect on water pH, but had an effect on the

increase in water EC until the fifth week, the reduction in soil redox potential until the fifth week

and plant height until the sixth week of planting. Application of straw at a equivalent dosage of 40

ton/ha to the fifth week of planting increased the EC of water by 893.39 µS/cm and decreased the

soil redox potential of -533.17 mV. The composition of NPK-SR fertilizer has no effect on pH and

EC of water and soil redox potential, but it does affect plant height. The application of grade 15-15-

0 NPK-SR fertilizer composition, without application of straw, resulted in plant height reaching

Page 2: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

74

50.25 cm.

Key words: NPK fertilizer, straw, water and soil chemical properties, lowland rice

PENDAHULUAN

Sejak revolusi hijau penggunaan urea pada sektor pertanian dan perkebunan tidak

terkendali karena untuk mendapatkan hasil tanaman yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan

dampak atau resiko yang akan terjadi. Penggunaan urea secara terus menerus dan dalam jumlah

yang besar akan berdampak pada efek gas rumah kaca dan mencemari air tanah. Dampak lainnya

adalah sifat fisika dan kimia tanah menjadi jelek yaitu struktur tanah menjadi masif sehingga

kemampuannya me-nampung udara sangat rendah; keseimbangan unsur hara dalam tanah tidak

seimbang karena unsur hara N diberikan dalam besar, akibatnya unsur hara lainnya jumlahnya

sangat rendah, sehingga kesuburan tanah akan menjadi rendah. Dampak tersebut dapat diperbaiki

dengan perakitan pupuk NPK-SR, yang melepaskan unsur hara secara perlahan-lahan (Slow

Release, SR), mempunyai efisiensi N sangat tinggi dan tidak mencemari lingkungan. Kandungan

unsur hara P dan K di dalam pupuk tersebut mudah terlarut atau tersedia di dalam tanah sehingga

dapat memenuhi kebutuhan unsur hara P dan K yang diperlukan oleh tanaman, khususnya padi

sawah.

Pupuk NPK-SR merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara N, P dan K,

yang dilepaskan secara perlahan-lahan sehingga pupuk mempunyai efisiensi N, P dan K yang

cukup tinggi. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pembuatan pupuk NPK-SR meliputi urea

sebagai sumber unsur hara N, Batuan Fosfat Alam (BFA) sebagai sumber unsur hara P, KCl

sebagai sumber unsur hara K, zeolit alam dan bahan perekat pupuk yang terdiri atas Vertisol, kapur

dan abu sekam padi. Peranan zeolit alam di dalam pupuk mejemuk adalah sebagai bahan penjerap

N, sehingga N diikat cukup kuat oleh mineral zeolit, akibatnya efisiensinya akan mengalami

peningkatan (Rifan, 2008; Sepaskhah dan Barzegar, 2010; Rifan dan Budiono, 2016).

Bahan pupuk lainnya adalah dari Batuan Fosfat Alam (BFA) yang mempunyai kelarutan

P sangat rendah. Kelarutan P tersebut dapat ditingkatkan dengan asidulasi. Asidulasi BFA

menggunakan asam humat yang dilakukan secara hydrothermal (Rif’an, 2014). Batuan Fosfat

Alam yang telah terasidulasi mempunyai kelarutan P cukup tinggi, sehingga akan meningkatkan

ketersediaan unsur hara P di dalam tanah yang dapat mencukupi kebutuhan unsur hara P yang

diperlukan oleh tanaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran jerami dan komposisi pupuk

NPK-SR serta interaksinya terhadap sifat kimia air dan tanah serta pertumbuhan tanaman padi

sawah. Genangan air yang di tanah sawah, mengakibatkan difusi oksigen ke dalam tanah

berkurang, sehingga reduksi tanah meningkat akan berpengaruh terhadap peningkatan penguapan

N. Kondisi tersebut dapat dikurangi dengan pemberian pupuk NPK-SR yang mengandung zeolit

alam, sehingga penguapan N akan berkurang. Unsur N yang dilepaskan dari urea juga tidak mudah

terlindi dan tidak mencemari tanah dan lingkungan, karena bentuk ion-ion NH4+ diikat cukup kuat

oleh zeolit alam pada takaran yang sesuai dengan tapak ikat zeolit alam yang telah ditentukan;

sedang ion-ion dalam bentuk NO3- di dalam larutan tanah jumlahnya berkurang, karena jumlah

NH4+ yang berubah menjadi NO3

- jumlahnya sedikit akibat adanya ikatan NH4

+ dengan saluran-

Page 3: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

75

saluran ruang zeolit alam dan tapak jerapan zeolit.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman,

Karangwangkal, Purwokerto. Analisis tanah, air dan sifat kimia pupuk NPK-SR dilakukan di

Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Bahan

penelitian meliputi pupuk NPK-SR yang telah dirakit pada tahap penelitian sebelumnya, tanah

Ultisol; bahan-bahan kimia untuk analisis tanah. Peralatan yang digunakan antara lain meliputi

pisau, kantong plastik, ember plastik, selang plastik, aerator, penampung gas amoniak dan

peralatan yang digunakan untuk analisis air, tanah dan pupuk di Laboratorium.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas 2

faktor, yaitu takaran jerami (3 aras) yaitu tanpa pemberian jerami (0 ton/ha) (J0), jerami dengan

takaran setara 20 ton/ha (J1) dan Jerami dengan takaran setara 40 ton/ha (J2) dan komposisi pupuk

NPK-SR (6 aras) yaitu tanpa pemberian pupuk NPK-SR (K0), pemberian pupuk NPK-SR grade

15-15-0 (K1), pemberian pupuk NPK-SR grade 15-15-5 (K2), pemberian pupuk NPK-SR grade 15-

15-10 (K3), pemberian pupuk NPK-SR grade 15-15-15 (K4) dan pemberian pupuk NPK-SR grade

15-15-20 (K5). Jumlah perlakuan adalah 3 x 6 atau 18 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali

sehingga diperoleh 54 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (Gomez dan

Gomez, 1984). Apabila menunjukkan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan’s

Multiple Range Test) pada aras 5%. Perlakuan yang menunjukkan hasil pengamatan tertinggi

secara nyata pada uji DMRT 5% dibandingkan dengan perlakuan yang lain, dianggap sebagai

perlakuan yang terbaik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Aplikasi jerami terhadap sifat kimia air dan tanah serta tinggi tanaman

a. Aplikasi jerami terhadap sifat kimia air dan tanah

Nilai pH air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi jerami sampai pada minggu

ketiga tidak berpengaruh terhadap pH air yang tergenang (Tabel 1). Pemberian jerami dengan

takaran setara dengan 40 ton/ha (J2) setelah percobaan berlangsung satu minggu mengakibatkan pH

air mencapai nilai tertinggi yaitu sebesar 6,48 yang diikuti oleh takaran jerami setara 20 ton/ha (J1)

dengan nilai 6,11 dan tanpa pemberian jerami (J0) sebesar 5,53. Pada minggu kedua, nilai pH air

pada aplikasi jerami dengan takaran setara 20 ton/ha dan 40 ton/ha mengalami pola penurunan

menjadi 5,37 dan 5,87 yang tidak nyata dengan kontrol, akibat adanya proses dekomposisi jerami

di dalam tanah, mulai melepaskan asam-asam organik.

Tabel 1. Sifat kimia air pada tanah pada aplikasi jerami dan kompisisi pupuk NPK-SR pada

tanaman padi sawah di tanah Ultisol

No. Faktor

Sifat kimia air Sifat kimia tanah

pH(H2O)

minggu ke-3

DHL air

minggu ke-5

(µS/cm)

Potensial redoks

minggu ke-5

(mV)

1 Jerami (J)

Page 4: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

76

Tanpa jerami 6,93a 428,83a 161,89b

Jerami setara 20 ton/ha (J1) 6,72a 761,28b -415,22a

Jerami setra 40 ton/ha (J2) 6,75a 895,39b -533,17a

P=0,05 ns s s

2 Komposisi pupuk NPK-SR (K)

Tanpa pemberian pupuk (K0) 6,53a 673,00a -269,00a

Grade pupuk 15-15-0 (K1) 6,88a 661,56a -239,67a

Grade pupuk 15-15-5 (K2) 6,54a 720,33a -268,78a

Grade pupuk 15-15-10 (K3) 6,77a 740,67a -298,56a

Grade pupuk 15-15-15 (K4) 6,88a 720,89a -301,67a

Grade pupuk 15-15-20 (K5) 7,20a 654,56a -195,33a

P=0,05 ns ns ns

Keterangan : Angka-angka pada kolom sama yang diikuti huruf kecil sama, tidak berbeda nyata

pada uji DMRT taraf 0,05.

Pada minggu ketiga pH air mengalami pola peningkatan yang tidak nyata dengan kontrol.

Pada aplikasi jerami dengan takaran setara 20 ton/ha dan 40 ton/ha mengakibatkan pH air

mencapai 6,72 dan 6,75, sedangkan kontrol (tanpa pemberian jerami) sebesar 6,93 (Tabel 1).

Adanya pola peningkatan pH air dari minggu pertama sampai ketiga pada semua perlakuan karena

adanya penggenangan mengakibatkan pH meningkat (Gambar 1).

Nilai DHL air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi jerami pada minggu pertama

sampai kelima berpengaruh nyata terhadap Daya Hantar Listrik (DHL) air. Pada minggu pertama

aplikasi jerami pada takaran setara dengan 20 ton/ha meningkatkan DHL air mencapai 767,72

µS/cm, sedang aplikasinya pada takaran setara 40 ton/ha, DHL meningkat lagi menjadi 1.194,06

µS/cm, kontrol (tanpa pemberian jerami) nilai DHL sebesar 258,56 µS/cm. Aplikasi jerami

dengan

Gambar 1. Nilai pH air minggu ke-1 sampai dengan ke-3 pada aplikasi jerami dengan

takaran setara dengan 0 ton/ha (J0), 20 ton/ha (J1) dan 40 ton/ha (J2)

takaran setara 20 ton/ha pada minggu kedua, nilai DHL air mengalami peningkatan

menjadi 868,50 µS/cm, sedang jerami takaran setara 40 ton/ha nilai DHL air juga mengalami

peningkatan lagi menjadi 1.233,11 µS/cm, sedangkan kontrol sebesar 379,17 µS/cm (Gambar 2).

Aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha dan 40 ton/ha pada minggu ketiga sampai kelima, nilai

DHL mengalami penurunan menjadi 836,44 dan 956,50 µS/cm serta kontrol sebesar 378,67 µS/cm

Page 5: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

77

pada minggu ketiga; 819,33 dan 976,56 µS/cm serta kontrol 458,83 µS/cm pada minggu keempat;

761,28 dan 895,39 µS/cm serta kontrol 428,83 µS/cm minggu kelima (Tabel 1 dan Gambar 2).

Gambar 2. Nilai DHL air pada minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada aplikasi jerami

dengan takaran setara dengan 0 ton/ha (J0), 20 ton/ha (J1) dan 40 ton/ha

(J2)

Potensial redoks tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi jerami berpengaruh

terhadap penurunan potensial redoks tanah pada minggu pertama sampai pada minggu kelima

(Gambar 3). Aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha menurunkan potensial redoks tanah menjadi -

99,44 mV, sedang pada takaran setara 40 ton/ha potensial redoks menjadi -185,06 mV, kontrol atau

tanpa pemberian jerami sebesar 137,28 mV. Aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha dan 40 ton/ha

pada minggu kedua dapat menurunkan nilai potensial redoks tanah menjadi -484,94 dan -547,00

mV, kontrol sebesar 190,78 mV. Demikian juga aplikasinya pada minggu ketiga sampai kelima

mengakibatkan potensial redoks tanah menjadi -480,44 dan -518,83 mV, kontrol sebesar

144,78 mV pada minggu ketiga. Aplikasinya pada minggu keempat mengakibatkan nilai potensial

redoks tanah menjadi -529,72 dan -603,17 mV, kontrol 157,67 mV; sedang pada minggu

kelima mengakibatkan potensial redoks tanah mengalami penurunan menjadi -415,22 dan -533,17

mV, kontrol 161,89 mV (Tabel 1 dan Gambar 3).

Hubungan antara potensial redoks tanah dengan waktu pengamatan munjukkan bahwa

aplikasi takaran jerami setara 20 ton/ha mempunyai nilai koefisien determinan tertinggi yaitu R2=

0,9061 dengan persamaan y=67,59x2–473,16x+ 274,06, y=potensial redoks tanah (mV) dan

x=waktu pengamatan (minggu). (Gambar 3). Aplikasi jerami pada takaran setara 20 ton/ha dan 40

ton/ha mengakibatkan potensial redoks tanah mengalami penurunan secara nyata dibandingkan

dengan kontrol, pada minggu kedua sampai kelima. Takaran jerami setara 40 ton/ha pengaruhnya

paling besar terhadap penurunan potensial redoks tanah. Bertambahnya biomassa tanaman yang

ditambahkan ke dalam tanah akan meningkatkan jumlah karbon (C organik) tanah, sehingga

jumlah mikroba di dalam tanah juga akan meningkat yang diikuti juga dengan peningkatan

penggunaan oksigen yang diperlukan oleh mikroba, akibatnya tanah semakin tereduksi sehingga

potensial redoks akan mengalami penurunan.

Page 6: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

78

Gambar 3. Nilai potensial redoks tanah minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada

aplikasi tanpa pemberian jerami (J0), takaran jerami 20 ton/ha (J1) dan

takaran jerami 40 ton/ha (J2)

Tabel 2. Tinggi tanaman pada aplikasi jerami dan kompisisi pupuk NPK-SR pada tanaman padi

sawah di tanah Ultisol

No. Tinggi tanaman minggu ke-6

(cm)

1 Jerami (J)

Tanpa jerami 46,54b

Jerami setara 20 ton/ha (J1) 33,66a

Jerami setra 40 ton/ha (J2) 30,28a

P=0,05 s

2 Komposisi pupuk NPK-SR (K)

Tanpa pemberian pupuk (K0) 35,08a

Grade pupuk 15-15-0 (K1) 39,78b

Grade pupuk 15-15-5 (K2) 36,41ab

Grade pupuk 15-15-10 (K3) 36,74ab

Grade pupuk 15-15-15 (K4) 36,03ab

Grade pupuk 15-15-20 (K5) 36,90ab

P=0,05 s

Tinggi tanaman. Aplikasi jerami pada minggu pertama tidak berpengaruh terhadap tinggi

tanaman padi sawah, sedang aplikasinya pada minggu kedua sampai keenam berpengaruh terhadap

tinggi tanaman. Aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha pada minggu pertama menghasilkan

tinggi tanaman sampai 28,19 cm, sedang aplikasi jerami dengan takaran setara 40 ton/ha tinggi

tanaman mencapai 28,78 cm, yang tidak berbeda nyata dengan kontrol yaitu sebesar 28,66 cm.

Pada minggu kedua, aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha mengakibatkan tinggi tanaman

mencapi 28,96 cm, sedang aplikasinya pada takaran setara 40 ton/ha menghasilkan tinggi tanaman

sebesar 28,74 cm yang keduanya lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (tanpa pemberian

jerami) yaitu sebesar 33,01 cm.

Aplikasi jerami takaran setara 20 ton/ha pada minggu ketiga sampai keenam menghasilkan

tinggi tanaman secara berurutan adalah 29,53 cm, 30,03 cm, 31,95 cm dan 33,66 cm (Tabel 2);

sedang aplikasinya pada takaran setara 40 ton/ha menghasilkan tinggi tanaman yang tidak berbeda

Page 7: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

79

nyata, yaitu sebesar 29,79 cm, 30,17 cm, 30,33 cm dan 30,28 cm. Tinggi tanaman tersebut lebih

rendah dibandingkan dengan kontrol yaitu masing-masing sebesar 35,29 cm, 39,40 cm, 44,04 cm

dan 46,54 cm (Gambar 4). Tinggi tanaman terhambat dengan aplikasi jerami, diduga biomassa

jerami belum terdekomposisi secara baik, sehingga akan meningkatkan suhu tanah dan jumlah gas

CO2 yang dilepaskan oleh mikroba tanah pada saat melakukan dekomposisi biomassa jerami.

Akibatnya akar tanaman akan terganggu fungsinya, sehingga proses penyerapan unsur hara tidak

dapat berlangsung secara optimal.

Gambar 4. Tinggi tanaman minggu ke-1 sampai dengan ke-6 pada aplikasi tanpa

pemberian jerami (J0), jerami dengan takaran 20 ton/ha (J1) dan jerami

dengan takaran 40 ton/ha

3.2. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR terhadap sifat kimia air dan tanah serta tinggi

tanaman

a. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR terhadap sifat kimia air dan tanah

Nilai pH air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi komposisi NPK-SR tidak

berpengaruh terhadap pH air pada minggu pertama sampai ketiga. Aplikasi komposisi pupuk NPK-

SR dengan 15-15-0 (K1) mengakibatkan pH air pada minggu pertama mencapai 6,42, pada minggu

kedua sebesar 6,15 dan pada minggu ketiga mencapai 6,88, sedang kontrol secara berurutan adalah

5,99, 6,14 dan 6,53. Ada peningkatan nilai pH air setelah penggenangan tanah selama tiga minggu.

Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-5 (K2), 15-15-10 (K3), 15-15-15 (K4) dan

15-15-20 (K5) pada minggu pertama, nilai pH air secara berurutan adalah 5,99, 6,01, 5,80 dan 6,02

yang nilainya mendekati kontrol yaitu sebesar 5,99. Pada minggu kedua sampai ketiga, pH air

tersebut mengalami pola kenaikan, sehingga membentuk garis yang miring (slope). Pada minggu

kedua, nilai pH air komposisi pupuk tersebut adalah 5,71, 5,53, 5,54 dan 5,03, kontrol sebesar

6,14. Pada minggu ketiga, nilai pH tersebut mengalami peningkatan, tatapi tidak nyata menjadi

6,54, 6,77, 6,88 dan 7,20 (Tabel 1). Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan berbagai grade

pada tanah yang tergenang mengakibatkan nilai pH air meningkat.

Nilai DHL air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi komposisi pupuk NPK-SR

pada minggu pertama berpengaruh terhadap DHL air, sedang pada minggu kedua sampai kelima

tidak berpengaruh terhadap DHL air. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-15

Page 8: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

80

paling berpengaruh terhadap peningkatan DHL air, yaitu mencapai 848,78 µS/cm. Aplikasi

komposisi pupuk NPK-SR pada grade 15-15-0 (K1), 15-15-5 (K2), dan 15-15-10 (K3) pada minggu

kedua mempunyai pola peningkatan nilai DHL air, minggu ketiga sampai kelima nilainya relatif

konstan, sedang aplikasi pupuk grade 15-15-15 (K4) dan 15-15-20 (K5) pada minggu pertama

sampai kelima mengalami penurunan nilai DHL air (Gambar 5 dan 6). Peningkatan kandungan

KCl pada komposisi pupuk NPK-SR pada grade 15-15-15 dan 15-15-20 yaitu kandungan unsur

hara K di dalam pupuk menjadi 15 % K2O dan 20 % K2O mengakibatkan penurunan DHL air.

Adanya peningkatan jumlah ion-ion Cl- (anion-anion) yang dilepaskan dari pupuk dengan

peningkatan kandungan unsur hara K tersebut yang berasal dari KCl, diduga akan menurunkan

nilai DHL air.

Gambar 5. Nilai DHL air pada minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada aplikasi

komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-0(K1), 15-15-5 (K2),

15-15-10 (K3) dan Kontrol (K0)

Gambar 6. Nilai DHL air pada minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada aplikasi

komposisi pupuk NPK-SR dengan grade15-15-15 (K4) dan 15-15-20

(K5)

Page 9: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

81

Potensial redoks tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi komposisi pupuk

NPK-SR pada berbagai grade dibandingkan dengan kontrol (tanpa pemberian pupuk) pada minggu

pertama sampai kelima tidak berpengaruh nyata terhadap potensial redoks tanah. Pada minggu

pertama, aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-0 (K1), 15-15-5 (K2), 15-15-10

(K3), 15-15-15 (K4), 15-15-20 (K5) mengakibatkan potensial redoks tanah secara berurutan sebesar

-59,67, -64,89, -67,00, -9,11 dan 7,67 mV, sedang kontrol adalah sebesar -101,44. Potensial redoks

tanah mengalami penurunan sampai pada minggu keempat menjadi -314,56, -347,11, -355,78, -

330,00 dan -260,44 mV, sedang kontrol adalah sebesar -342,56 mV (Gambar 7 dan 8). Penurunan

nilai potensial redoks tanah yang cukup tajam adalah pada minggu pertama sampai kedua,

kandungan unsur hara N di dalam pupuk masih cukup tinggi, sehingga banyak mikroba yang

menggunakannya, akibatnya jumlah oksigen di dalam tanah akan berkurang atau tanah tereduksi

kuat sehingga potensial redoks akan menurun tajam. Pada minggu ketiga dan keempat, potensial

redoks tanah mengalami penurunan dengan kemiringan kurva yang lebih kecil dibandingkan

dengan minggu pertama sampai kedua. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah

Gambar 7. Nilai potensial redoks tanah minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada

aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-0(K1), 15-15-5

(K2), 15-15-10 (K3) dan Kontrol (K0)

unsur hara N semakin menurun, sehingga aktivitas mikroba yang menggunakan unsur hara

N jumlahnya akan menurun yang diikuti dengan penurunan reduksi tanah, akibatnya terjadi

penurunan potensial redoks tanah dengan kurva yang agak melandai (Gambar 7 dan 8).

Pada minggu kelima, potensial redoks tanah meningkat lagi menjadi -239,67, -268,78, -

298,56, -301,67 dan -195,33 mV, sedang kontrol sebesar -269,00 mV (Tabel 1, Gambar 7 dan 8).

Peningkatan potensial redoks tanah pada minggu kelima diduga terjadi penurunan lagi kandungan

unsur hara N di dalam tanah, yang diikuti penurunan aktivitas mikroba tanah yang menggunakan

unsur hara N dalam hidupnya, akibatnya reduksi juga mengalami penurunan sehingga potensial

redoks tanah naik.

Page 10: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

82

Gambar 8. Nilai potensial redoks tanah minggu ke-1 sampai dengan ke-5 pada

aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-15(K4) dan 15-

15-20 (K5)

Tinggi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi komposisi pupuk NPK-SR

pada berbagai grade berpengaruh terhadap tinggi tanaman mulai pada minggu kedua sampai

keenam dari saat tanam. Pada minggu kedua, aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-

15-0 paling berpengaruh terhadap tinggi tanaman yaitu mencapai 32,48 cm, berbeda nyata dengan

kontrol yaitu sebesar 29,03 cm. Komposisi pupuk NPK-SR dengan grade lainnya mengakibatkan

ketinggian tanaman berkisar antara 28,26 – 31,30 cm yang tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Tinggi tanaman dari minggu ketiga sampai keenam setelah tanam, aplikasi komposisi pupuk NPK-

SR dengan grade 15-15-0 paling berpengaruh terhadap tinggi tanaman yaitu mencapai 34,10,

35,72, 38,24 dan 39,78 cm yang berbeda nyata dengan kontrol yaitu sebesar 29,86, 30,94, 33,70

dan 35,08 cm. Aplikasi komposisi pupuk NPK-SR dengan grade lainnya sampai minggu ketiga,

maka tinggi tanaman berkisar antara 29,87 – 32,18 cm yang tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Demikian juga aplikasinya sampai minggu keempat sampai dengan keenam tidak berbeda nyata

dengan kontrol yaitu berkisar antara 31,61 – 33,95 cm, 34,19 – 35,96 cm dan 36,03 – 36,90 cm

(Tabel 2). Pertumbuhan tanaman yang dikaji pada tinggi tanaman pada minggu pertama sampai

keenam setelah tanam menunjukkan peningkatan dengan kurva polinomial orde 2 dengan koefisien

determinan (R2) yang tinggi yaitu antara 0,9809 – 0,9975 (Gambar 9 dan 10).

Page 11: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

83

Gambar 9. Tinggi tanaman minggu ke-1 sampai dengan ke-6 pada aplikasi

komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-0(K1), 15-15-5 (K2),

15-15-10 (K3) dan Kontrol (K0)

Gambar 10. Tinggi tanaman minggu ke-1 sampai dengan ke-6 pada aplikasi

komposisi pupuk NPK-SR dengan grade 15-15-15(K4), 15-15-20

(K5) dan Kontrol (K0)

KESIMPULAN

1) Aplikasi jerami sampai minggu ketiga tidak berpengaruh terhadap pH air, tetapi berpengaruh

terhadap peningkatan DHL air sampai pada minggu kelima, penurunan potensial redoks tanah

sampai pada minggu kelima dan tinggi tanaman sampai pada minggu keenam dari saat tanam.

2) Aplikasi jerami takaran setara 40 ton/ha sampai pada minggu kelima dari saat tanam

meningkatkan DHL air sebesar 893,39 µS/cm dan penurunan potensial redoks tanah -533,17

mV.

3) Komposisi pupuk NPK-SR tidak berpengaruh terhadap pH dan DHL air serta potensial redoks

tanah, tetapi berpengaruh terhadap tinggi tanaman.

4) Komposisi pupuk NPK-SR grade 15-15-0 paling berpengaruh terhadap peningkatan tinggi

tanaman, yaitu mencapai 39,78 cm pada saat tanaman berumur 6 minggu dari saat tanam.

Page 12: APLIKASI PUPUK NPK-SR DAN JERAMI TERHADAP SIFAT KIMIA …

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan X”

6-7 Oktober 2020

Purwokerto

ISBN 978-602-1643-65-5

84

5) Tidak terdapat interaksi antara takaran jerami dengan komposisi pupuk NPK-SR terhadap sifat

kimia air dan tanah serta tinggi tanaman padi sawah.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Rektor dan Ketua LPPM Unsoed yang telah

memberikan dana penelitian melalui Skim Riset Peningkatan Kompetensi serta Ghufron dkk.,

mahasiswa Program Studi Agroteknologi Unsoed yang telah membantu dalam pelaksanaan

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research. John Wiley

and Sons.

Rif’an, M. 2008. Pemberian zeolit alam untuk meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanah

ultisol. Laporan Hasil Penalitian. Fakultas Pertanian. Unsoed. Pur-wokerto.

Rif’an, M. 2014. Perakitan Pupuk Majemuk N-Zeolit-P untuk Perbaikan Sifat Kimia Inceptic

Hapludult, Serapan NP dan Hasil Padi Gogo Aromatik. Disertasi. Pascasarjana UGM.

Yogyakarta.

Rif’an, M. dan M.N. Budiono. 2016. Pengujian Zeolit Alam Termodifikasi Terhadap Efisiensi

Nitrogen pada Berbagai Kadar C Organik dan Lengas Tanah Sawah. Laporan Hasil

Penelitian. Fakultas Pertanian. Unsoed. Purwokerto.

Sepaskhah, A.R. dan M. Barzegar. 2010. Yield, water and nitrogen-use response of rice to zeolite

and nitrogen fertilization in a semi-arid environment. Agricultural Water Management 98

(2010):38-44.