aplikasi plc omron sysmac cp1l pada sistem...

8
1 Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM OTOMASI PENGEMASAN CAT PT. PURA BARUTAMA DIVISI ENGINEERING Satria Yudha Pratama 1 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak - Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi pengaruh yang besar juga dalam kemajuan di dalam dunia industri. Banyak industri-industri yang dulunya masih menggunakan cara-cara konvensional kini telah mulai beralih pada penggunaan mesin – mesin otomatis. Salah satu industri yang bisa dikembangkan adalah industri pengemasan cat. Dimana untuk pengendalian pada prosesnya menggunakan PLC ( Programmable Logic Control ). PLC merupakan sarana pendukung sistem kontrol yang dapat diprogram dan disesuaikan dengan kebutuhan di dunia industri. Banyak macam jenis, tipe, dan merek PLC di pasaran, namun untuk perancangan otomasi pada alat pengemasan cat ini menggunakan jenis PLC OMRON CP1L. Untuk pemrograman PLC menggunakan CX-Programmer Ver 9.0 dimana di dalamnya dapat dilihat pemrograman menggunakan ladder diagram, mnemonic diagram, dan dapat dilihat simulasinya baik secara online maupun offline. Sehingga mempermudah dalam perancangan alat sesuai dengan yang diinginkan. Pada pengemasan cat ini terdapat tiga tahap proses yang penting yaitu pengisian cat ke dalam kaleng, penutupan kaleng cat, dan pemberian label. Dengan jumlah masing-masing input dan output yang digunakan tujuh buah. Kata Kunci : Otomatis, PLC, PLC OMRON SYSMAC CP1L, CX-Programmer Ver 9.0 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat berpengaruh pada kemajuan di bidang industri. Saat ini banyak industri-industri yang beralih pada mesin – mesin otomatis daripada menggunakan cara – cara konvensional. Dengan adanya alat – alat otomatis tersebut pekerjaan industri akan semakin mudah presisi, efektif dan efisien, dan produksi akan semakin berlipat-lipat. PT Pura Barutama Divisi Engineering, merupakan salah satu pioner pengembangan otomasi di dunia perindustrian. Divisi ini bergerak dibidang otomasi mesin-mesin industri dan produksi alat-alat elektronik pendukung kegiatan industri. Dimana pada awalnya merupakan divisi penunjang bagi divisi – divisi lainnya di PT Pura, seperti divisi rotogravure dan yang lain. Selain itu divisi engineering juga melakukan pengerjaan proyek-proyek rekayasa yang memerlukan peralatan elektronik. Saat ini Divisi Engineering memiliki tugas utama bergerak pada bidang otomasi industri, jasa perawatan, dan instalasi peralatan industri baik intern PT Pura ataupun pesanan dari luar perusahaan. Karena itu Divisi Engineering sering mendapatkan tawaran kerjasama dari perusaahaan lain untuk merancang, merekayasa, dan memperbarui alat-alat konvensional menjadi otomatis. Salah satu kegiatan industri yang bisa dikembangkan dalam bidang otomasi adalah pengemasan cat. Dimana kalangan usaha kecil dan menengah masih menggunakan alat – alat yang masih konvensional. Prinsip utama dalam usaha pengolahan cat adalah tahap pengolahan cat dan pengemasan cat ke dalam wadah. Kemudian pada tahap pengemasan terdapat tiga tahap yaitu pengisian cat ke dalam wadah, pemberian tutup ke ke wadah, dan pemberian label produksi. Dalam tahap pengemasan yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini, perancangan alat otomatis menggunakan PLC OMRON SYSMAC CP1L. Dengan menggunakan alat yang otomatis akan meningkatkan produktivitas dari usaha ini. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah memperkenalkan PLC, mempelajari dasar pemrograman PLC dan aplikasi PLC khususnya seri Omron Sysmac CP1L, mempelajari pembuatan program ladder diagram dengan menggunakan software CX – Programmer. 1.3 Pembatasan Masalah Materi kerja praktek ini dibatasi pada penggunaan PLC OMRON SYSMAC CP1L dari sisi perangkat kerasnya dan pemrograman dasar diagram ladder untuk mendukung kerja PLC dalam aplikasi otomasi pengemasan cat. Fungsi-fungsi tambahan di luar fungsi dasar pada pemrograman dan aplikasi-aplikasi PLC

Upload: vophuc

Post on 14-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

1

Makalah Seminar Kerja Praktek

APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L

PADA SISTEM OTOMASI PENGEMASAN CAT PT. PURA BARUTAMA DIVISI ENGINEERING

Satria Yudha Pratama

1

1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak - Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi pengaruh yang besar juga

dalam kemajuan di dalam dunia industri. Banyak industri-industri yang dulunya masih menggunakan cara-cara

konvensional kini telah mulai beralih pada penggunaan mesin – mesin otomatis. Salah satu industri yang bisa

dikembangkan adalah industri pengemasan cat. Dimana untuk pengendalian pada prosesnya menggunakan PLC

( Programmable Logic Control ).

PLC merupakan sarana pendukung sistem kontrol yang dapat diprogram dan disesuaikan dengan

kebutuhan di dunia industri. Banyak macam jenis, tipe, dan merek PLC di pasaran, namun untuk perancangan

otomasi pada alat pengemasan cat ini menggunakan jenis PLC OMRON CP1L.

Untuk pemrograman PLC menggunakan CX-Programmer Ver 9.0 dimana di dalamnya dapat dilihat

pemrograman menggunakan ladder diagram, mnemonic diagram, dan dapat dilihat simulasinya baik secara

online maupun offline. Sehingga mempermudah dalam perancangan alat sesuai dengan yang diinginkan. Pada

pengemasan cat ini terdapat tiga tahap proses yang penting yaitu pengisian cat ke dalam kaleng, penutupan

kaleng cat, dan pemberian label. Dengan jumlah masing-masing input dan output yang digunakan tujuh buah.

Kata Kunci : Otomatis, PLC, PLC OMRON SYSMAC CP1L, CX-Programmer Ver 9.0

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu pesat

sangat berpengaruh pada kemajuan di bidang

industri. Saat ini banyak industri-industri yang

beralih pada mesin – mesin otomatis daripada

menggunakan cara – cara konvensional. Dengan

adanya alat – alat otomatis tersebut pekerjaan

industri akan semakin mudah presisi, efektif dan

efisien, dan produksi akan semakin berlipat-lipat.

PT Pura Barutama Divisi Engineering,

merupakan salah satu pioner pengembangan

otomasi di dunia perindustrian. Divisi ini

bergerak dibidang otomasi mesin-mesin industri

dan produksi alat-alat elektronik pendukung

kegiatan industri. Dimana pada awalnya

merupakan divisi penunjang bagi divisi – divisi

lainnya di PT Pura, seperti divisi rotogravure dan

yang lain. Selain itu divisi engineering juga

melakukan pengerjaan proyek-proyek rekayasa

yang memerlukan peralatan elektronik. Saat ini

Divisi Engineering memiliki tugas utama

bergerak pada bidang otomasi industri, jasa

perawatan, dan instalasi peralatan industri baik

intern PT Pura ataupun pesanan dari luar

perusahaan. Karena itu Divisi Engineering sering

mendapatkan tawaran kerjasama dari

perusaahaan lain untuk merancang, merekayasa,

dan memperbarui alat-alat konvensional menjadi

otomatis.

Salah satu kegiatan industri yang bisa

dikembangkan dalam bidang otomasi adalah

pengemasan cat. Dimana kalangan usaha kecil

dan menengah masih menggunakan alat – alat

yang masih konvensional. Prinsip utama dalam

usaha pengolahan cat adalah tahap pengolahan

cat dan pengemasan cat ke dalam wadah.

Kemudian pada tahap pengemasan

terdapat tiga tahap yaitu pengisian cat ke dalam

wadah, pemberian tutup ke ke wadah, dan

pemberian label produksi. Dalam tahap

pengemasan yang akan dibahas lebih lanjut

dalam makalah ini, perancangan alat otomatis

menggunakan PLC OMRON SYSMAC CP1L.

Dengan menggunakan alat yang otomatis akan

meningkatkan produktivitas dari usaha ini.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan laporan kerja

praktek ini adalah memperkenalkan PLC,

mempelajari dasar pemrograman PLC dan

aplikasi PLC khususnya seri Omron Sysmac

CP1L, mempelajari pembuatan program ladder

diagram dengan menggunakan software CX –

Programmer.

1.3 Pembatasan Masalah

Materi kerja praktek ini dibatasi pada

penggunaan PLC OMRON SYSMAC CP1L dari

sisi perangkat kerasnya dan pemrograman dasar

diagram ladder untuk mendukung kerja PLC

dalam aplikasi otomasi pengemasan cat.

Fungsi-fungsi tambahan di luar fungsi dasar

pada pemrograman dan aplikasi-aplikasi PLC

Page 2: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

2

selain aplikasi dasar tidak diulas pada makalah

kerja praktek ini.

II. DASAR TEORI

2.1 PLC (Programmable Logic Control)

Berdasarkan pada standar yang

dikeluarkan oleh National Electrical

Manufacture Association (NEMA) ICS3-1978

Part ICS3-304, PLC didefinisikan sebagai :

“PLC adalah suatu peralatan elektronik yang

bekerja secara digital, memiliki memori yang

dapat diprogram menyimpan perintah-perintah

untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti

logic, sequening, timing, counting, dan

aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis

mesin atau proses melalui analog atau digital

input/output modules”. Di dalam PLC berisi

rangkaian elektronika yang dapat difungsikan

seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada

PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua

intruksi dasar selain intruksi output.

Gambar 1 Fungsi PLC

2.2 Prinsip Dasar PLC

Perbandingan cara kerja PLC dengan

sistem kontrol konvensional dapat dilihat pada

gambar 2 dan gambar 3 switch S1 dan S2 adalah

push-button normally open (NO), S1 akan

mengalirkan arus ke L1 sedangkan S2 akan

mengalirkan arus ke L2 pada saat kedua switch

tersebut ditekan, gambar 2. Pada gambar 3

komponen yang sama disambungkan ke PLC.

Dari gambar tersebut terlihat beberapa perbedaan

yaitu switch tidak disambungkan secara langsung

ke lampu tetapi melalui modul input PLC,

sedangkan lampu disambungkan ke modul output

PLC. Input tidak berhubungan dengan output

secara langsung tetapi keduanya dihubungkan

oleh prosesor berdasarkan program logic yang

dimasukkan.

Gambar 2 Hardwired Sistem

Gambar 3 Sistem PLC

Dari segi operasional, switch dan lampu

yang disambungkan langsung dengan sistem

PLC adalah identik, perbedaannya terletak pada

cara arus listrik mengalir. Pada hardwired sistem

arus listrik mengalir berasal dari suatu sumber

tegangan melalui switch menuju lampu yang

bersangkutan, arus listrik mengalir melalui kawat

penghantar ke lampu, pada saat switch terbuka

arus terputus dan lampu akan padam.

Pada sistem PLC arus yang berasal dari

sumber tegangan mengalir melalui S1 dan S2

menuju input module. Input module akan

mengirim sinyal ke prosesor, tegangan dari

switch terisolir dengan sinyal tegangan yang

masuk ke prosesor, pengisolasian ini mutlak

diperlukan kerena prosesor bekerja dengan

tegangan dan arus rendah. Prosesor menerima

sinyal dari input module pada saat switch

tertutup, dan akan mengirimkan sinyal yang

sama ke output module atas pengarahan dari

program. Program berfungsi untuk mengarahkan

sinyal dari input module yang tersambung

dengan S1. Semua kejadian ini berlangsung

dalam orde milidetik. Pada saat S2 tertutup,

kejadian yang sama berlangsung akan tetapi kali

ini sinyal output prosesor dikirimkan ke output

module yang tersambung dengan L2.

2.3 PLC OMRON SYSMAC CP1L

PLC OMRON SYSMAC CP1L adalah

salah satu produk PLC dari Omron yang terbaru.

CP1L merupakan PLC tipe paket yang tersedia

dengan 10,14, 20, 30, 40 atau 60 buah I/O

(input/output). Sistem input outputnya berupa bit.

Atau lebih dikenal dengan PLC tipe relay karena

hanya membaca masukan (input) dan

menghasilkan keluaran (output) dengan logika 1

atau 0.

Gambar 4 PLC Omron Sysmac CP1L 30I/O

Counting

Squencing Logic

Timing

Data Handling Control

PROGRAMMABLE LOGIC

CONTROL

S1 L1

S2 L2

Page 3: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

3

2.3.1 Bagian-bagian umum PLC OMRON

CP1L

Gambar 5 Bagian PLC Omron Sysmac CP1L 30 I/O

Keterangan Bagian – bagian PLC :

1. Blok power suplai, ground dan input terminal.

2. Blok eksternal power suplai dan output

terminal.

3. Peripheral USB Port untuk menghubungkan

dengan komputer dan komputer dapat

digunakan untuk memprogram dan

memonitoring.

4. Operation indicator, mengindikasikan status

operasi dari CP1L termasuk power status,

mode operasi, errors, dan komunikasi USB.

5. Baterai untuk mempertahankan internal clock

dan isi RAM ketika suplai OFF.

6. Input Indicator, menyala jika kontak terminal

input kondisi menyala.

7. Output Indicator,

menyala jika kontak terminal output kondisi

menyala.

8. Expansion I/O unit connector,

digunakan untuk menambah input/output PLC.

9. Option board slot,

digunakan untuk menginstal RS-232C

2.3.2 Spesifikasi PLC Omron Sysmac CP1L

Tabel 1 Spesifikasi PLC Omron

Item CPU Units

with 20 I/O

Points

CPU Units

with 30 I/O

Points

Supply

Voltage

AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz

DC Power 24 VDC

Operating

Voltage Range

AC Power 85 t0 264 VAC

DC Power 20.4 to 26.4 VDC

Power Consumtion

AC Power 60 VV max

DC Power 20 W max

Inrush Current AC Power 60 A max

DC Power 20 A max

External

Power Suply

Supply

Voltage

24 VDC

(AC Power

supplies only)

Output

Capacity

300 mA: Use for input device

only. Cannot be used to drive

outputs

(when the external power supply provides an overcurrent

or is short circuited. The

Insulation resistance 20 M min. (at 500 VDC) between the external AC and

Protective earth terminals

Dielectric Strength 2,300 VAC 50/80 Hz for 1 min

between the external AC and protective earth terminals,

leakage current: 10 mA max.

Noice Immunity Conform to IEC6100-4-4; 2 KV (power lines)

Vibration resistance 10 to 57 Hz, 0.075-mm

Amplitude, 57 to 150 Hz,

acceleration: 9,8 m/s2 in X, Y,

and Z directions for 80 minutes

each

(time coefficient; 8 minutes x coefficient factor 10 = total

time 80 minutes)

Shock Resistance 147 m/s2 three times each in X, Y, and Z directions

Ambient Temperature Operating : 0 to 55C

Storage : -20 - 75 C

Humidity 10% to90% (with condensation)

Atmosphere Must be free from corrosive

gas

Terminal screw size M3

Power interrupt time AC Power supply : 10 ms min.

DC Power supply : 2 ms min.

(A power interrution occurs if

power falls below 85% of the

rated voltage for longer than

the power interrupt time)

Cpu unit weight AC Power

650 g max 700 g max

DC

Power

550 g max 600 g max

Expansion I/O Unit Weight Units with 20 I/O points: 300 g max.

Units with 8 output points :

250 g max. Units with 8 input points : 200

g max.

Expansion Unit Weight Analog I/O units : 150 g max Temperature sensor units : 250

g max.

Compo bus I/O Link units : 200 g max.

2.3.3 Port Terminal Input Output PLC

Omron CP1L Port pada PLC CP1L 30 I/O terdiri dari

18 buah terminal input yaitu dari CIO 0.00 – 0.11

dan CIO 1.00 – 1.05. Untuk port outputnya

terdapat 12 buah terminal yaitu dari CIO 100.00

– 100.07 dan CIO 101.00 – 100.03.

Pada port input terdapat dua buah

terminal untuk masukan suplai AC PLC yaitu

pada teminal L1 dan L2/N. Port input terhubung

pada satu titik COM (common). Masukkan pada

terminal COM dapat berupa polaritas + atau

negatif -.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 4: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

4

Gambar 6 Port Input model suplai AC dan DC

Pada port output terdapat 4 buah titik

COM. Masing masing titik COM terhubung

dengan titik output yang dibatasi dengan garis

batas seperti yang terlihat pada gambar dibawah

ini.

Gambar 7 Port Output model suplai AC dan DC

Pada model AC power supply terdapat

output 24 VDC pada terminal + dan -. Suplai ini

dapat digunakan untuk suplai VDC pada terminal

input.

2.4 Dasar Pemrograman

Pokok dari penggunaan PLC yaitu pada

pemrogramannya yang disesuaikan dengan

kebutuhan pada suatu alat yang akan di kontrol.

Bahasa program yang digunakan sudah

dikonversi menjadi bahasa yang dimengerti

manusia. Salah satunya disajikan ke dalam

bentuk diagram tangga atau Ladder Diagram.

2.4.1 Ladder Diagram/Diagram Tangga

Diagram Tangga merupakan bahasa teknik

yang menggunakan simbol-simbol dan

keterangan-keterangan mengenai input dan

output dalam bentuk gambar diagram untuk

mewakili fungsi kerja suatu proses dari sistem

yang dikontrol. Simbol-simbol yang digunakan

dalam pemrograman PLC, yaitu :

Normal Terbuka dan Normal Terhubung

Gambar 6 Simbol Normally Open , Normally Close

Setiap instruksi harus didahului oleh bit

operand kondisi normal terbuka atau terhubung.

Suatu kondisi disebut normal terbuka bilamana

output bekerja atau aktif ketika bit operand di

depannya ON, dan disebut normal terhubung

bilamana output bekerja atau aktif ketika bit

operand di depannya OFF.

Fungsi END

Gambar 7 Simbol END

Instruksi end digunakan untuk menandai bahwa

program telah selesai. CPU melakukan scan dari

awal hingga akhir program mebentuk loop

tetutup. Jadi tanpa end maka program PLC tidak

akan bekerja.

Output dan Output Not

Gambar 8 Simbol OUT dan OUT NOT

Instruksi output dapat digunakan untuk

rancangan dimana output harus aktif bilamana

kondisi-kondisi normal di depannya terhubung.

Instruksi output not digunakan untuk rancangan

dimana output harus tidak aktif bilamana

kondisi-kondisi normal di depannya terhubung.

Beberapa output atau output not yang terhubung

paralel pada satu garis anak tangga dapat

diperlakukan dengan instruksi output atau output

not yang berurutan.

DIFU ( 13 ) dan DIFD ( 14 )

DIFU adalah instruksi untuk memberi

trigger sesaat pada saat awal masukan ON.

Perintah DIFU mempunyai sebuah masukan

dimana DIFU akan ON hanya sesaat pada awal

masukan ON kemudian OFF tanpa

menghiraukan lamanya masukan ON. Saat

masukan OFF DIFU tidak bereaksi apapun.

DIFU akan ON lagi setelah masukan OFF dan

kemudian ON.

DIFD adalah instruksi untuk memberi

trigger sesaat pada saat awal masukan OFF.

Perintah DIFD mempunyai sebuah masukan

dimana DIFD akan ON hanya sesaat pada awal

masukan ON kemudian OFF tanpa

NC NO

END

OUT OUT NOT

Page 5: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

5

menghiraukan lamanya masukan OFF. DIFD

akan ON lagi setelah masukan ON dan kemudian

OFF.

Gambar 9 Simbol DIFU dan DIFD

TIMER

Timer adalah instruksi untuk menunda suatu

proses. Timer mempunyai sebuah masukan,

dimana apabila masukan ON timer menghitung

dan bila masukan OFF timer reset. N

menunjukkan timer ke berapa ( Tim 1, Tim 2 dst

) dan SV adalah Set Value dengan batasan antara

000.00 sampai dengan 999.9. Apabila masukan

ON maka timer aktif dan mulai menghitung

sesuai set value, setelah timer selesai menghitung

sampai angka set value terpenuhi maka timer

akan ON, timer akan OFF dan reset apabila

masukan OFF. Untuk mengambil kondisi timer

maka dibuat diagram ladder seperti gambar

dibawah. Timer akan OFF apabila masukan

kondisinya OFF sehingga Timer reset. Timer

menggunakan unit 100 ms ( Hundred-ms Timer )

Gambar 10 Simbol Timer

2.5 CX- Programmer Ver 9.0

Program CX Omron merupakan sebuah

software pemprograman PLC untuk membuat,

memonitor dan merubah dari berbagai program

PLC Omron. CX Programmer dapat dijalankan

dengan standar minimal komputer prosessor 486

MHz dengan sistem operasi Windows XP.

Berikut adalah tampilan dari CX

Programmer Ver 9.0

Gambar 11 Tampilan CX-Programmer

III. PERANCANGAN APLIKASI PLC

OMRON SYSMAC CP1L PADA

SISTEM OTOMASI PENGEMASAN

CAT

3.1 Sketsa Sistem Pengemasan Cat

3.1.1 Sketsa Conveyor dan Pintu Supply

Kaleng Kosong

Gambar 12 Layout conveyor dan pintu supply

kaleng kosong

3.1.2 Sketsa Proses Produksi pada Sistem

Gambar 13 Layout proses produksi dari samping

3.1.3 Sketsa seluruh sistem pengemasan cat

Gambar 14 Layout keseluruhan sistem

3.1.4 Sketsa Panel Pengoperasian Mesin

Gambar 15 Layout Panel Pengoprasian Mesin

DIFU ( 13 )

DIFD ( 14

)

TIM 000

0160

TIM

000

#0150 0000

0

Page 6: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

6

3.2 Diagram Blok Rangkaian Input/Output

PLC

Gambar 16 Diagram Blok Rangkaian Input Output

PLC

3.3 Penjelasan Tiap Blok

Push Button Start

Push Button Start berfungsi sebagai tombol

utama untuk menghidupkan sistem.

Push Button Stop

Push Button Stop berfungsi untuk

menghentikan sistem dan menyelesaikan

proses secara bertahap jika mesin ingin

dihentikan.

Push Button Emergency

Push Button Emergency berfungsi untuk

menghentikan seluruh sistem jika terdapat

trouble.

Sensor Proximity Isi

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi

keberadaan kaleng pada conveyor sebagai

pemicu untuk menghentikan motor

conveyor dan melakukan proses pengisian

Sensor Proximity Tutup

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi

keberadaan kaleng pada conveyor sebagai

pemicu untuk menghentikan motor

conveyor dan melakukan proses penutupan

kaleng

Sensor Proximity Label

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi

keberadaan kaleng pada conveyor sebagai

pemicu untuk menghentikan motor

conveyor dan melakukan proses pemberian

label

Limit Switch Pintu Buka

Limit Switch ini berfungsi untuk

menghentikan motor pintu kaleng buka,

sehingga kaleng dapat turun melalui roller

menuju ke conveyor.

Limit Switch Pintu Tutup

Limit Switch ini berfungsi untuk

menghentikan motor pintu kaleng tutup,

sehingga kaleng kosong tidak dapat turun

ke conveyor

Motor Conveyor ON

Output dari PLC berupa Motor Conveyor

ini berfungsi untuk menggerakkan

conveyor, dimana pada conveyor terdapat

kaleng – kaleng kosong yang siap diisi dari

tempat supply penyimpanan.

Motor Flowrate Pengisi ON

Output dari PLC berupa Motor Flowrate

berfungsi untuk menuangkan cairan cat ke

dalam kaleng dengan jumlah dan takaran

yang telah ditentukan

Selenoid Valve ON

Output dari PLC berupa Selenoid Valve

berfungsi untuk menekan lempengan

penutup pada mulut kaleng

Printed Label ON

Output dari PLC berupa Printed Label

berfungsi untuk memberi label kode

produksi pada bagian atas kaleng

Motor Pintu Kaleng Buka ON

Output dari PLC yang berfungsi untuk

membuka pintu dari tempat penyimpanan

kaleng kosong untuk didistribusikan ke

conveyor

Motor Pintu Kaleng Tutup ON

Output dari PLC yang berfungsi untuk

menutup pintu dari tempat penyimpanan

kaleng kosong sehingga menghentikan

pendistribusian kaleng kosong ke conveyor

Lampu Mesin Bekerja ON

Output dari PLC berupa lampu menyala

hijau ini berfungsi sebagai indikator bahwa

sistem sedang bekerja.

Lampu Emergency ON

Output dari PLC berupa lampu menyala

merah berfungsi sebagai indikator bahwa

semua sistem telah dihentikan karena

terdapat trouble dan seluruh sistem dan

proses harus diperiksa kembali.

Page 7: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

7

3.4 Flow Chart Seluruh Sistem

MULAI

PUSH BUTTON

START

PINTU SUPLAY KALENG BUKA ON

CONVEYOR ON

PROSES PENGISIAN

CAT

PROSES

PENUTUPAN

KALENG

PROSES

PEMBERIAN LABEL

SENSOR PROXIMITY

ISI ON ?

SENSOR PROXIMITY

TUTUP ON ?

SENSOR PROXIMITY

LABEL ON ?

CONVEYOR

OFF

CONVEYOR

OFF

CONVEYOR

OFF

MOTOR

FLOWRATE

PENGISI ON

SELENOID

VALVE ON

PRINTED LABEL

ON

YA YA YA

TIDAK TIDAK TIDAK

DELAY

CONVEYOR ON

DELAY

CONVEYOR ON

DELAY

CONVEYOR ON

SELESAI

TIMER

MOTOR

FLOWRATE

PENGISI OFF

TIMER

SELENOID

VALVE OFF

TIMER

PRINTED LABEL

OFF

PINTU SUPLAY KALENG

TUTUP ON

CONVEYOR OFF

Gambar 17 Flowchart Sistem Pengemasan Cat

3.5 Cara Kerja

Untuk menjalankan sistem, langkah

pertama pastikan mesin telah dihubungkan

dengan catu daya. Tekan Push Button Start

untuk menjalankan mesin. Pada saat ini

akan terlihat nyala lampu indikator mesin

bekerja.

Ketika Push Button Start dinyalakan, pintu

pada penyimpanan kaleng kosong akan

terbuka dan otomatis kaleng kosong akan

turun ke conveyor yang telah berjalan

menuju proses produksi.

Pada saat conveyor berjalan, ketiga sensor

proximity juga menginisialisasi apakah ada

kaleng yang terdeteksi pada conveyor.

Jika ada maka conveyor akan berhenti dan

tiap – tiap proses akan berjalan dengan

syarat masing – masing proximity

mendeteksi adanya barang.

Proses – proses yang berjalan ada 3 macam

yaitu Proses Pengisian, Penutupan Kaleng,

dan Pemberian Label Produksi.

Proses Pengisian akan berjalan jika

Proximity Isi aktif, dimana akan memicu

motor flowrate untuk memompa cairan cat

ke dalam kaleng kosong pada conveyor

sesuai dengan takaran yang diinginkan.

Setelah motor flowrate berhenti maka

conveyor akan berjalan kembali setelah

delay beberapa detik.

Proses Penutupan akan berjalan jika

Proximity Tutup aktif, dimana akan

mengaktifkan selenoid valve yang akan

menekan lempeng penutup pada mulut

kaleng. Setelah selenoid valve mati maka

conveyor akan berjalan kembali setelah

delay beberapa detik.

Proses Pemberian Label produksi akan

berjalan jika Proximity Label Aktif,

dimana akan mengaktifkan printed label

yang akan memberikan kode produksi

berupa tanggal produksi dan kode barang

pada bagian atas kaleng. Setelah printed

label tidak aktif maka conveyor akan

berjalan kembali setelah delay beberapa

detik.

Untuk menghentikan system tekan Push

Button Stop, namun mesin tidak akan

langsung berhenti karena menghabiskan

proses yang telah berjalan terlebih dahulu.

Pada mulanya pintu untuk menyuplai

kaleng kosong akan tertutup sehingga

menghentikan distribusi kaleng ke

conveyor. Ketika kaleng terakhir telah

selesai melalui proses pelabelan maka

conveyor akan berhenti.

Jika terdapat masalah yang tidak terduga,

tekan Push Button Emergency untuk

menghentikan semua sistem secara

langsung. Dan periksa seluruh sistem dan

proses yang berjalan sehingga mesin siap

dinyalakan kembali.

3.6 Ladder Diagram

Page 8: APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L PADA SISTEM …elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008088... · dengan 10,14, 20, 30, ... AC Power 100 to 240 VAC, 50/60 Hz DC

8

Gambar 18 Ladder Diagram Pengemasan Cat

IV. Penutup

4.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan kerja praktek di

PT. Pura Barutama Divisi Engineering, dengan

mengambil tema otomasi PLC penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. PLC ( Programmable Logic Controller ) adalah

suatu sarana pendukung otomasi terutama pada

sistem kontrol. Penggunaan PLC OMRON

dalam rangkaian mesin-mesin industri

berfungsi sebagai kontrol sehingga

mempermudah pengoperasian mesin-mesin

industri.

2. Pada perancangan aplikasi PLC OMRON

SYSMAC CP1L pada sistem otomasi

Pengemasan cat bertujuan agar proses produksi

menjadi lebih efektif dan efisien karena

meminimalisir human error dengan harapan

akan meningkatkan jumlah produksi.

3. Pada Pengemasan Cat penggunaan PLC pada

alat pengontrolan lebih tahan terhadap

lingkungan dan mudah dirubah sesuai dengan

kebutuhan.

4.2 Saran

1. Perancangan yang dibuat ini dapat

dikembangkan maupun direalisasikan dalam

bentuk yang nyata dengan penambahan fungsi

program yang lebih handal dalam menangani

kegagalan atau error saat operasi.

2. Pemrograman disesuaikan dengan kebutuhan

langsung dilapangan agar lebih presisi dalam

penanganannya

3. Perancangan mekanik perlu dioptimalkan agar

sesuai dengan design yang diinginkan sejak

awal

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budiyanto, M., A. Wijaya, Pengenalan

Dasar-dasar PLC(Programmable Logic

Controller), Gava Media, Yogyakarta.

[2] CX-Programmer User Manual Version 9.0

[3] CX-Programmer Introduction Guide

[4] OMRON. 2009. SYSMAC CP1L

Introduction Manual

[5] OMRON. 2009. SYSMAC CP1L

Programming Manual

[6] Setiawan, Iwan. Programmable Logic

Controller (PLC) dan Teknik Perancangan

Sistem Kontrol. 2006. Deli Publishing dan

Andi : Yogyakarta

BIODATA PENULIS

Satria Yudha Pratama. (L2F008088)

Penulis lahir di

Semarang, 3 Maret

1990. Menempuh jalur

pendidikan dari TK

Mardi Utomo

Semarang, SD Negeri

Bulusan 02 Semarang,

SMP Negeri 27

Semarang, dan SMA

Negeri 4 Semarang dan

saat ini sedang

menjalani pendidikan S1 di Teknik Elektro

Universitas Diponegoro Semarang Konsentrasi

Teknik Kontrol Otomatik. Penulis bercita –cita

untuk berkeliling dunia.

Semarang, November 2011

Mengetahui Dosen

Pembimbing

Sumardi, ST. MT.

NIP 19681111 199412 1 001