aplikasi model health promotion.docx

26
APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION NOLA J. PENDER PADA KASUS IBU PRIMIPARA TRIMESTER III A. Gambaran Kasus Ny. M (25 th), G1 P0 A0, umur kehamilan 38- 39 minggu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37°C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari. Tidur 8 jam/hari, lelap dan bangun tampak segar. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data: TFU 3 jari dibawah prosesus xipoideus, bayi tunggal, pada fundus teraba bokong, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, punggung janin berada disebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit. Ny. M tinggal di rumah kontrakan bersama dengan suami yaitu Tn. W (27th) dan ibu Tn. W yaitu Ny. T (55th) yang sementara tinggal di rumah Tn. W untuk menemani Ny. W selama proses persalinan dan merawat bayinya. Keluarga Tn. W merupakan pasangan baru menikah dan dalam tahap mempersiapkan kelahiran anak pertama. Pernikahan mereka disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan janin yang dikandung merupakan anak yang

Upload: xeezszeek

Post on 16-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION.docx

TRANSCRIPT

APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTIONNOLA J. PENDER PADA KASUS IBU PRIMIPARA TRIMESTER IIIA. Gambaran KasusNy. M (25 th), G1 P0 A0, umur kehamilan 38-39 minggu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari. Tidur 8 jam/hari, lelap dan bangun tampak segar. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data: TFU 3 jari dibawah prosesus xipoideus, bayi tunggal, pada fundus teraba bokong, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, punggung janin berada disebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit.Ny. M tinggal di rumah kontrakan bersama dengan suami yaitu Tn. W (27th) dan ibu Tn. W yaitu Ny. T (55th) yang sementara tinggal di rumah Tn. W untuk menemani Ny. W selama proses persalinan dan merawat bayinya. Keluarga Tn. W merupakan pasangan baru menikah dan dalam tahap mempersiapkan kelahiran anak pertama. Pernikahan mereka disetujui oleh kedua belah pihak keluarga dan janin yang dikandung merupakan anak yang sangat diharapkan. Dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan. Pembuat keputusan tehadap permasalahan dalam keluarga diambil oleh Tn W, tetapi terdapat diskusi dalam keluarga tersebut.Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke Puskesmas. Selama kehamilan Ny. W memeriksakan kehamilan di bidan praktek. Stessor yang dialami saat ini adalah menghadapi persalinan, tidak mengetahui tanda-tanda persalinan dan bagaimana melahirkan nanti. Ny. W sering bertanya tentang kehamilannya kepada ibu mertuanya. Ny. W ingin mengetahui kondisi janinnya dan ingin mengetahui cara menghadapi proses persalinan nanti.B. Asuhan Keperawatan1.PengkajianBerdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian komprehensif agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah :a.Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi pengkajian perilaku sebelumnya dan pengkajian faktor personal.Pengkajian perilaku sebelumnya meliputi pengalaman kehamilan sebelumnya. Hasil pengkajian ini menunjukkan ibu hamil pertama dengan usia kehamilan 38-39 minggu, belum ada pengalaman persalinan sebelumnya. Ibu tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan. Ibu melakukan perawatan antenatal dengan memeriksakan kehamilannya di bidan praktek.Pengkajian faktor personal meliputi faktor biologis (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status pubertas, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan, keseimbangan), faktor psikologis (harga diri, motivasi diri, kompetensi personal, status kesehatan sebelumnya, definisi tentang kesehatan) dan faktor sosial budaya (ras, etnik, penyesuaian diri, status sosial ekonomi). Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa usia ibu 25 tahun, Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his (braxton hicks). Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering terutama malam hari, ibu sulit untuk memulai tidur. Riwayat menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari. Ibu berasal dari betawi tetapi suami berasal dari jawa. Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Suami Ny. M bekerja sebagai pegawai toko keramik dengan penghasilan rata-rata 1 juta perbulan. Keluarga dapat menyisihkan penghasilan untukpersiapan persalinan.b.Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi persepsi tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan, persepsi tentang kemampuan diri, aktivitas yang berhubungan dengan sikap, pengaruh interpersonal dan pengaruh situasional. Pengaruh interpersonal meliputi norma, dukungan sosial dan role model. Pengaruh interpersonal terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatanc.Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap rencana tindakan, tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang lebih baik serta perilaku promosi kesehatan.2. Diagnosa Keperawatana.Masalah karakteristik dan pengalaman individualKoping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tanda-tanda persalinanGangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada akhir kehamilanIntolerans aktivitas berhubungan dengan meningkatnya berat badan dan perubahan pusat gravitasNyeri berhubungan dengan kontraksi braxton hicksb.Masalah perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individuPenerimaan progresif terhadap kehadiran janinMemulai fantasi tentangpersonalityjaninMengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan danparentingMengenali saling ketergantungan antar anggota keluargac.Masalah hasil perilakuMemulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahirPersiapan progresif terhadap persalinanMembuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan3. Intervensia.Karakteristik dan pengalaman individualKoping individu tidak efektif dapat diatasi dengan mendiskusikan tanda-tanda persalinan pasti/palsu (true labordanfalse labor) yang meliputi frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi, pecahnya ketuban danbloody show.Gangguan pola tidur dapat diatasi dengan meyakinkan pada ibu bahwa gangguan tidur normal terjadi pada akhir kehamilan, mendiskusikan dan mendemontrasikan teknik relaksasi,effleurage, penggunaan bantal sebagai penyokong, mengajarkan mengenai posisi yang nyaman saat tidur, menganjurkan untuk mandi air hangat dan minum susu sebelum tidur serta mengeksplorasi suasana yang nyaman untuk memulai tidur (seperti kasur yang empuk, lampu dimatikan dan suasana hening).Intolerans aktivitas dapat diatasi dengan mengajarkan postur tubuh yang baik, tidur dengan menggunakan banyak bantal, mengajarkan teknik bernapas, menganjurkan ibu untuk sering istirahat ketika melakukan aktivitas serta penggunaan alat bantu ketika beraktivitas.Nyeri yang berhubungan dengan kontraksibraxton hicksdapat diatasi dengan mengkaji frekuensi, kekuatan dan keteraturan kontraksi untuk mengetahui apakah merupakan tanda persalinan pasti/palsu, meyakinkan ibu bahwabraxton hikcsmerupakan kondisi yang normal saat kehamilan, menganjurkan ibu untuk berjalan/beraktivitas ketikabraxton hicks, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta menganjurkan ibu untuk miring ke kiri pada saat istirahat/tidur.b.Perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individuPenerimaan progresif terhadap kehadiran janin dapat ditingkatkan dengan menunjukkan bagian-bagian janin saat pemeriksaan abdomen, mengusahakan agar ibu dapat mendengar denyut jantung janin,reinforcehasil observasi ibu terhadap janin serta memberikan informasi mengenai karakteristik janin sesuai dengan umur kehamilan.Memulai fantasi tentangpersonalityjanin dapat diintervensi dengan mengeksplorasi fantasi ibu dan meyakinkan bahwa berfantasi mengenai janin merupakan sesuatu yang normal.Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan selama kehamilan danparentingdapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu untuk membagi perasaannya dengan suami, memberikan informasi mengenai kelas prenatal, memberikanreinforcementsaat ibu sudah melakukan teknik pernapasan dan relaksasi yang benar serta memberikan informasi mengenaiparenting.Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga dapat ditingkatkan dengan memberikanreinforcemetsaat anggota keluarga saling berbagi perasaan dan mengembangkan cara supaya pasangan terlibat dalam kehamilan, persalinan dan bayi.c.Hasil perilakuoMemulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi tentang jenis-jenis perlengkapan yang penting bagi bayi, bagaimana cara merawat bayi dan memberikanreinforcementterhadap persiapan yang telah dilakukan.oPersiapan progresif terhadap persalinan dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi mengenai metode persalinan, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta meminta ibu untuk mendemontrasikan dan mengoreksi teknik yang kurang benar.oMembuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap pengalaman melahirkan dapat ditingkatkan dengan mengekplorasi alternatif yang realistis terhadap pengalaman persalinan, memberikanreinforcmentterhadap pembuatan keputusan dan mengkomunikasikan keinginan ibu kepada petugas kesehatan dimana ibu akan melahirkan.

STUDI KASUS

3.1Kasus13.1.1PengkajianNama: Ny.TUmur:51 thAgama: IslamPendidikan: SDPekerjaan:swastaSuku / bangsa: Jawa / IndonesiaHari/Tanggal: Selasa/21Februari2012Waktu: 10.00 WIB

3.1.2Data DasarPengkajian Pender3.Karakteristik dan Pengalaman Individutentang hipertensi padakeluarga dan klienHipertensiA.Perilaku Sebelumnya1.Kebiasaan individuSetiap hari klien beraktifitas dirumah yaitu dengan berjualan makanan, jika terlalu capek klien sering mengeluh pusing, makanan yang di konsumsi setiap hari sering asin dan bersantan, klien jugamempunyai kebiasaan minum kopi.2.Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukanAnggota keluarga yang lainmenjadi hambatan, karena semua kegiatan berjualan di lakukan sendiri, klien hidup serumah dengan kedua anaknya dan satu orang cucu3.Manfaat dari perilaku yang telah dilakukanProduktif,bisa menghasilkannamun perilaku diatas malah memicu meningkatnya tekanan darah Ny.T4.Penyakit yang pernah dideritaPusing, linu-linu, batuk, pilek5.Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakanJika sakit klien ke tenaga kesehatan atau ke Puskesmas6.Upaya yang pernah di lakukan ketika keluarga sakit hipertensiIstirahat, keluarga memeriksakan Ny.T ke puskesmasI.Faktor Personal1.Faktor biologisPengkajianTn.JNy.TTn.SNy.W

Umur56th51th31th26th

PenyakitLinu-linuHT-Pilek

Imunisasi----

2.Faktor psikososiala)Status kesehatanNy.T mengatakan pusing berkurang,tekanan darahsudah tidak tinggi dari pada kemarin,TD:160/90 mmHg, N:82x/mntb)MotivasiSemua keluarga memberikan dukungan terhadap kesehatan Ny.Tc)Harapan diri dan keluarga tentang kesehatan(Hipertensi)Keluarga dan Ny.Tberharapmendapatkan obatuntuk mengatasi sakit hipertensinyadan rasa pusing tidak muncul lagi.3.Faktor sosial budayaa)Pendidikan: SDb)Status ekonomi (Penghasilanper bulan): Rp.750.0004.Perilaku spesifik pengetahuan dan sikapa)Manfaat/harapan dari tindakan:setelah diberikan promosi kesehatan, keluarga diharapkan mampu merubah prilaku yang tidak sehat dan dapat mengendalikan hipertensi pada anggota keluarganya.b)Hambatan1)Ny.T sering mengonsumsi makanan yang berlemak dan sering mimum kopi.2)Ketidak tersediaansarana prasarana:tempat tinggal Ny.Ttidak begitujauhdenga sarana prasaran pelayanan kesehatan.

c)Kemajuan diriMotivasi untuk berperilaku hidup sehat1)Wujud dari perilaku:Ny.Tsudah berusaha mengurangi kebiasaan minum kopi dan makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi, jika capek dan butuh istirahatklien menutup warung beberapa hari sampai merasa pusingnya hilang.2)Pengalaman:Setelahmemperhatikansaran dari tenaga kesehatan tekanan darah dan nyeri kepala sudah mendingan/menurun3)AjakanTenaga kesehatan menyarankan agarmembiasakan pola hidup sehat4)Kondisi psikologi (kecemasan)Pasienbingungdengan keadaan yang di alami sekarangdan tidak begitu paham dengan hipertensid)Sikap yang berhubungan dengan aktifitasReaksi emosional terhadap perilaku yang telah dilakukan.apakah mempertahankan, menghindar, merubah.Karenaada keingina untuk hidup sehat setelah klien berusaha berubah supaya Hipertensi dapat dihindari dan tidak sampai menyebabkan komplikasi.e)Pengaruh situasionalKeadaan lingkungan sekitar1)Keadaan lingkungan rumahKeadaan rumahterangventilasi cukup, tidak tertata rapi,mempunyaijamban, lantai daritegel, kalau memasak masih menggunakan kayu bakar2)SanitasiTidak ada pembuangan limbah, sampah langsung di bakar3)Komunitas (tetangga)Keluarga dan tetangga berperan aktif dalam berhubungan/berinteraksi denganklien.f)Pengaruh interpersonal1)Dukungan sosialDari segi keluarga dan tetangga berperan baik dalam menciptakan hidup sehat2)Role modelTidak ada panutan dari lingkungan dalam mencegah penyakitnya.3)Kebudayaan (nilai kepercayaan yang dianut)Kliendan keluargamenganut Agama Islam. Klien jarang melaksanakan shalat 5 waktu.II.Fungsi Keluarga1.Fungsi afektifHubungan pasien dan keluarga baik, tetapi pasif dalam penerapan pola hidup sehat2.Fungsi perawatan keluargaa)Kemampuan keluarga mengenal masalahKurang mengertitentangkesehatanb)Kemampuan keluarga mengambil keputusanKeluarga membawa ke pelayanan kesehatan terdekatjika sakit yang di rasakan terus berlanjut.c)Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitMampu merawat tetapi kurang maksimald)Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumahMampu,tetapi tidak maksimale)Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatanMampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

3.2Kasus23.2.1PengkajianNama:Tn.SUmur:54 thAgama: IslamPendidikan:TNIPekerjaan:pensiunanSuku / bangsa: Jawa / IndonesiaHari/Tanggal:Selasa/21Februari2012Waktu:15.00 WIB3.2.2Data DasarPengkajian PenderI.Karakteristik dan Pengalaman Individutentang hipertensi padakeluarga dan klienHipertensiA.Perilaku Sebelumnya1.Kebiasaan individuSetiap hari klien beraktifitas di kebun sekitar rumah, klien sering begadang,dan sering marah-marah kepada anaknya, suka makanan yang bersantan. Waktu masih muda klien pernah minum alcohol.2.Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukanKlien mengeluh jika malam sulit untuk tidur.3.Manfaat dari perilaku yang telah dilakukanPerilakudiatas malah memicu meningkatnya tekanan darahTn.S4.Penyakit yang pernah dideritaPusing, linu-linu, batuk, pilek5.Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakanJika sakit klien ke tenaga kesehatan atau ke Puskesmas6.Upaya yang pernah di lakukan ketika keluarga sakit hipertensiIstirahat, keluarga memeriksakan Ny.Tke puskesmas.II.Faktor Personal1.Faktor biologisPengkajianTn.SNy.KNy.ANn.IAn.B

Umur54 th50th28th21th15th

PenyakitHTLinu-linu---

Imunisasi--lengkaplengkaplengkap

2.Faktor psikososiald)Status kesehatanTn.Smengatakanmasih terasa pusingpusingsaat di kaji tekanan darah,TD:160/100 mmHg, N:84x/mnte)MotivasiSemua keluarga memberikan dukungan terhadap kesehatanTn.Sf)Harapan diri dan keluarga tentang kesehatan(Hipertensi)Keluarga dan Ny.Tberharappusingnya cepat sembuh dantekanan darahnya dalam batasnormal.3.Faktor sosial budayaa)Pendidikan:TNIb)Status ekonomi (Penghasilanper bulan): Rp.1.000.0004.Perilaku spesifik pengetahuan dan sikapa)Manfaat/harapan dari tindakan: pasien dan keluarga kurang mampu mengatasi hipertensidan menambah penetahuan Ny.T,b)Hambatan1)Tn.Stidak menghindari penyebab meningkatnya tekanan darah seperti konsumsi dan aktivitas.2)Ketidaktersediaansarana prasarana:tempat tinggalTn.Stidak begitu jauh dengansarana prasaran pelayanan kesehatanc)Kemajuan diriMotivasi untuk berperilaku hidup sehat.1)Wujud dari perilaku:Ny.Tsudah berusaha mengurangi kebiasaan tidur malam dan menghindari makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi, sekarang klien tidak mengonsumsi alcohol lagi.

2)Pengalaman:Setelahmemperhatikansaran dari tenaga kesehatan tekanan darah dan nyeri kepala sudah mendingan/menurun3)AjakanTenaga kesehatan menyarankan agarmembiasakan pola hidup sehat4)Kondisi psikologi (kecemasan)Klien tidak mengerti tentang penyakit hipertensi dan cara mengatasi dari kebiasaan yang masih menjadi penyebab yang masih bias dirubah.d)Sikap yang berhubungan dengan aktifitasReaksi emosional terhadap perilaku yang telah dilakukan.apakah mempertahankan, menghindar, merubah.Karenaada keinginan untuk hidup sehat setelah klien berusaha berubah supaya Hipertensi dapat dihindari dan tidak sampai menyebabkan komplikasi.e)Pengaruh situasionalKeadaan lingkungan sekitar4)Keadaan lingkungan rumahKeadaan rumahterangventilasi cukup,tertata rapi,mempunyaijamban, lantai daritegel.5)SanitasiAdapembuangan limbah, sampahdi bakardan di timbun.

6)Komunitas (tetangga)Hubungan kliendengan tetangga baik klien selalu mengikuti kegiatan dalam masyarakat.f)Pengaruh interpersonal4)Dukungan sosialDari segi keluarga dan tetangga berperan baik dalam menciptakan hidup sehat5)Role modelKlien sering minum jamu atas perintah tetangganya yang pernah sakit yang sman.6)Kebudayaan (nilai kepercayaan yang dianut)Kliendan keluargamenganut Agama Islam. Klien melaksanakan shalat 5 waktu.III.Fungsi Keluarga3.Fungsi afektifHubungan pasien dan keluarga baik, tetapi pasif dalam penerapan pola hidup sehat4.Fungsi perawatan keluargaf)Kemampuan keluarga mengenal masalahKurang mengertitentangkesehatang)Kemampuan keluarga mengambil keputusanKeluarga membawa ke pelayanan kesehatan terdekatjika sakit yang di rasakan terus berlanjut.h)Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitMampu merawat tetapi kurang maksimal.i)Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumahMampu,tetapi tidak maksimalj)Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatanMampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

3.3Kasus33.3.1PengkajianNama:Tn.BUmur:49 thAgama: IslamPendidikan:SDPekerjaan:TaniSuku / bangsa: Jawa / IndonesiaHari/Tanggal:Selasa/21Februari2012Waktu:16.00 WIB

3.3.2Data DasarPengkajian Nolla J. PenderI.Karakteristik dan Pengalaman Individutentang hipertensi padakeluarga dan klienHipertensiA.Perilaku Sebelumnya1.Kebiasaan individuKlien jarang mengonsumsi makanan yang tinggi garam dan lemak, ,banyak minumair putih, seringminum air putih tekanan darah meningkat saat aktivitas berlebihan dan jika ada maslah.2.Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukanBiasanya terbentur dengan dana3.Manfaat dari perilaku yang telah dilakukanJarang sekali mengalami peningkatan tekanan darah, tetapi terkadang yang memicu meningkatnya tekanan darah itu bukan dari factor pola makan namun dari faktor pikiran.4.Penyakit yang pernah dideritaKlienmempunyairiwayatHipertensi5.Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakanTenaga kesehatan, Puskesmas danRumah sakit6.Upaya yang pernah di lakukan ketika keluarga sakit hipertensiMenganjurkan banyak istirahat,segera membawa ke pelayanan kesehatan karena klien mempunyai riwayat HipertensiB.Faktor Personal1.Faktor biologisPengkajianTn.BNy.TTn.SNy.P

Umur49th48 th24 th20 th

Penyakithipertensi--linu

Imunisasi--lengkapLengkap

2.Faktor psikososiala)Status kesehatanTn.Bmenderita hipertensi sudah lama karena turunan dari ibunya, Tn.Bmengatakan sudah merasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya,namun Tn.N merasa bingung kalau nanti keluarganya tidak bisa merawat karena kesibukannya, TD: 150/90mmHg, N:88x/menitb)MotivasiSemua anggota keluarga memotivasi agarmenghindari segala sesuatu yang dapat menyebabkan hipertensi.c)Harapan diri dan keluarga tentang kesehatan(Hipertensi) : Harapanya agar tekanan darah Tn.N agar tetap stabil dan tidakmasuk Rumah sakit lagi.3.Factor sosial budayaa)Pendidikan:SDb)Status ekonomi (Penghasilanper bulan):Rp.750.0004.Perilaku spesifik pengetahuan dan sikapa)Manfaat/harapan dari tindakanPasien dan keluarga mampu mengatasi saat serangan hipertensi datang, dengan harapan tidaksampai MRSdan tekanan darah stabilb)Hambatan1)BiayaPasien tidak menganggap biaya merupakan suatu hambatan karena yang terpenting adalah bisa sehat2)Ketidaktersediaan sarana prasaranatidak terjadi hambatan karena, lokasi tempat tinggal Tn.Bdekat dengan pelayanan kesehatanc)Kemajuan diriMotivasi untuk berperilaku hidup sehat

1)Wujud dari perilaku:Klien membiasakan melakukan pola hidup sehat sejak masuk Rumah sakit karena hipertensi.2)PengalamanPada waktu tekanan darah meningkat Tn.Bdi gunakan untuk istirahatsampai tekanan darah turun atau sampai pusing benar-benar hilang.3)AjakanTn.B menerapkan pola hidup sehat setelah pulang dari Rumah sakit setelah mendapat anjuran dokter dan perawat yang merawatnya.4)Kondisi psikologi (kecemasan)Tn.B khawatir jika hipertensinya kambuh dan masuk Rumahsakit lagi.d)Sikap yang berhubungan dengan aktifitasReaksi emosional terhadap perilaku yang telah dilakukan apakah mempertahankan, menghindar, merubah.Dalam menghindari penyakitnya klien berusaha membiasaakan pola hidup sehat dan kadang-kadang menyempatkan diri untuk olahraga.e)Pengaruh situasionalKeadaan lingkungan sekitar1)Keadaan lingkungan rumahBersih jauh dari polusi,tertata rapi, ventilasi cukup2)SanitasiMenggunakan sumur bor,tempat penampungan limbah jauh dari rumah, terdapat WC, mempunyai tempat pembuangan sampah.3)Komunitas (tetangga) :Hubungan Tn.B dengan tetangga sangat baik. Klien aktif dalam kegiatan masyarakatf)Pengaruh interpersonal1)Dukungan sosialDari segi lingkungan dan keluarga berperan baik dalam menciptakan hidup sehat2)Role modelPasien dan keluarga terdorong untuk menerapkan pola hidup sehat dan beranggapan sehat itu mahal harganya.3)Kebudayaan (nilai kepercayaan yang dianut)Klien dan keluarga, menganut Agama Islam, klien aktif dalam kegiatan keagamaan.C.Fungsi Keluarga1.Fungsi afektifHubungan antara pasien dan keluarga sangat baik dan aktif dalam hal menerapkan pola hidup sehat2.Fungsi perawatan keluargaa)Kemampuan keluarga mengenal masalahKeluarga mampu mengenal suatu masalah kesehatanb)Kemampuan keluarga mengambil keputusanPada saat Tn.Batau salah satu anggota keluarga mengalami sakit keluarga mampu memberiakan keputusan yang tepat yaitu di bawa ke pelayanan kesehatanc)Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitKeluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakitd)Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumahKeluarga selalu giat dan aktif dalam hal bersih-bersih rumahe)Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatanKeluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.