aplikasi pembelajaran model bermain untuk …/aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

90

Click here to load reader

Upload: lamkhanh

Post on 02-May-2019

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

(Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010)

Skripsi

Oleh: SAPUTRO WICAKSONO

K.4604050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

i

Page 2: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

(Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten

Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010)

Oleh: SAPUTRO WICAKSONO

K.4604050

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

2012

ii

Page 3: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, September 2010

iii

Page 4: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs .Sunardi , M . Kes………………

Sekretaris : Dra .Hanik Liskustyawati , M .Kes…

Anggota I : Drs .Budhi Satyawan , M .Pd………

Anggota II : Sri Santoso Sabarini , M .Or……….

iv

Page 5: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Saputro Wicaksono. APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI. (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: peningkatan kesegaran

jasmani siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dengan aplikasi pembelajaran

model bermain.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Quasi. Sumber data

penelitian ini siswa SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

berjumlah 30 orang yang terdiri dari 17 siswa putra dan 13 siswa putri. Teknik

pengumpulan data adalah tes kesegaran jasmani dengan Multistage Fitnes Test

(MFT). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif. Prosedur penelitian ini

meliputi Pretest-Posttest Design

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: Aplikasi pembelajaran

model bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010. Dari kondisi awal dan pemberian pembelajaran model bermain

menunjukkan rata-rata peningkatan kesegaran jasmaninya 16.4%

v

Page 6: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

HAMY

Hamy Wahjunianto

v Bekerja untuk berbagi adalah titik awal untuk membangun orientasi

memberi, salah satu kualitas pribadi yang sangat berpengaruh

terhadap diri anak-anak kita

(Hadila Edisi 36 Juni, 2010: 33 )

v Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak

memanfaatnya bagi orang lain

(Hadila Edisi 37 Juli, 2010: 07 )

vi

Page 7: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kusunting skripsi ini untuk:

v Bapak dan Ibu tercinta yang telah membimbing dan mendidik Aku

tanpa pamrih agar menjadi anak yang berguna

v Teman-teman ku Angkatan ’04 FKIP JPOK UNS Surakarta

Yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk menyelesaikan kuliah

v Almamater

vii

Page 8: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ................................…………………………………………………

PENGAJUAN ...............................………………………………………….

PERSETUJUAN .........................…………………………………………..

PENGESAHAN ..............................…………………………………………

ABSTRAK .................……………………………………………………….

MOTTO .....................……………………………………………………….

PERSEMBAHAN .............................………………………………………..

DAFTAR ISI ......................................……………………………………….

KATA PENGANTAR ..................................………………………………..

DAFTAR TABEL ...................………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................………………………………..

DAFTAR GRAFIK………………………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN ..............................…………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………

B. Perumusan Masalah ......………………………………………….

C. Tujuan Penelitian .....……………………………………………

D. Manfaat Penelitian .....…………………………………………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN…………..

A. Tinjauan Pustaka ...………………………………………………

1. Kesegaran

Jasmani……………………………………………

a. Pengertian Kesegaran

Jasmani…………………………..

b. Unsur-Unsur Kesegaran

Jasmani………………………..

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran

Jasmani

d. Manfaat Kesegaran Jasmani bagi Siswa

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xiii

xvi

xvii

xix

1

1

6

6

6

7

7

7

7

8

18

19

19

21

Page 9: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Sekolah………..

e. Hubungan Kesehatan dengan Kesegaran

Jasmani……….

f. Usaha Meningkatkan dan Memelihara

Kesegaran

Jasmani…………………………………………………..

2. Model Pembelajaran Pendidikan

Jasmani……………………

a. Hakikat Pendidikan

Jasmani…………………………….

b. Tujuan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah

Dasar…….

c. Hakikat Model

Pembelajaran…………………………….

d. Macam - Macam Model Pembelajaran

Pendidikan

Jasmani…………………………………………………..

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Model

Bermain…

a. Hakikat

Bermain………………………………………….

b. Hakikat Pembelajaran Model

Bermain…………………..

c. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan

Anak……………

d. Bentuk-Bentuk Bermain untuk Siswa Sekolah

Dasar……

B. Penelitian yang Relevan………………………………………..

C. Kerangka Pemikiran .......………………………………………

D. Perumusan Hipotesis………………………………………….

23

24

26

27

29

29

32

34

36

40

41

42

43

43

43

43

43

44

44

44

46

46

46

48

53

59

Page 10: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB III METODE PENELITIAN .............………………………………

A. Tempat dan Waktu Penelitian

....……………………………..

B. Subjek

Penelitian………………………………………………

C. Sumber

Data…………………………………………………..

D. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data………………………….

E. Analisis

Data………………………………………………….

F. Indikator

Kinerja………………………………………………

G. Prosedur

Penelitian…………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................……………………………….

A. Survei Awal…………………………………………………….

B. Deskripsi Data…………………………………………………..

C. Deskripsi Model bermain……………………………………….

D. Deskripsi model bermain……………………………………….

E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........………. ………

A. Simpulan..................……………………………………………

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN.........................…………………………………………………

69

69

70

71

74

Page 11: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Page 12: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. H. Mulyono, MM., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.pd, M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta

4. Drs.Budhi Setyawan, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Sri Sabarini Santoso, S.Pd., M.Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen yang telah memberikan

iji untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

xi

Page 13: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap

semogra skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, September 2010

Penulis

xii

Page 14: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Norma Prosentase Lemak Tubuh…………………………….

2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen Tahun Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan VO2

Max……………………………………………………………

2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen Tahun Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan VO2

Max……………………………………………………………

4. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain……………………………………….

5. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain………………………………………

6. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke Model bermain………………………………………

7. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke Model bermain………………………………………

14

47

48

51

52

55

56

Page 15: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

8. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain………………………………….

9. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain……………………………

11. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain…………………………..

12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

13. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari

Kondisi Awal ke Model bermain…………………………

14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke Model bermain………………………………………

57

58

59

60

61

62

63

Page 16: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke Model bermain…………………………………

16. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan…………………….

64

65

xv

Page 17: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Unsur - Unsur Kesegaran Jasmani yang Berhubungan

dengan Kesehatan dan keterampilan Olahraga……………

2. Aktivitas Fisik yang Ada dalam Rangkaian Unsur

Kesegaran J asmani yang Berhubungan dengan Kesehatan

dan Keterampilan Olahraga……………………………….

3. Relation Between Health Disease and Physical Fitnes…….

4. The Health Continum Show T hat Between Optimal and

Death Lies Disease, Wich is Preceded By A Prolonged of

Negative…………………………………………………….

5. Jalan Berbelok-Belok………………………………………

6. Berlari Diiringi Musik……………………………………..

7. Lompat Melewati Rintangan……………………………….

8. Jingkat Keseimbangan…………………………………….

9. Lempar Bola Warna………………………………………...

. 10.Menolak Ke Sasaran……………………………………….

11. Konsep Kerangka Pemikiran………………………………

12. Siklus Penelitian Quasi……………….…………………..

13.Permainan jalan Berbelok-Belok………………………….

14. Permainan Berlari Diiringi Musik…………………………..

15. Permainan Lompat Melewati Rintangan……………………

16. Permainan Jingkat Keseimbangan………………………….

17. Permainan Lempar Bola Warna…………………………….

18.Permainan Menolak Ke Sasaran…………………………….

9

9

20

21

37

37

38

38

39

39

41

45

49

49

50

53

53

54

xvi

Page 18: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 1. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain…………………………………………

2. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain…………………………………………

3. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain……………………………………

4. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain…………………………………………

5. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi

Awal ke model bermain…………………………………………

6. Perbandingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa

Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model

bermain ke model bermain…………………………………….

7. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan……………………….

59

60

61

62

63

64

66

Page 19: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

8. Rerata Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan……………………….

66

Page 20: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2009/2010………………………………

2. Rekapitulasi Hasil Tes Kesegaran Jasmani pada Siswa

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010………….

3. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest 1 Kesegaran

Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1

Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

4. Rekapitulasi Hasil Posttest I dan Posttest II Kesegaran

Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1

Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

5. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest II Kesegaran

Jasmani pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1

Karangmalang Tahun Pelajaran 2009/2010……………..

6. Menghitung Nilai Peningkatan Kesegaran Jasmani

dalam Persen……………………………………………..

7. Gambar Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010…………

8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani…………..

9. Tabel Prediksi Ambilan K onsumsi Oksigen Makismal

dengan Tes Lari Multitahap……………………………..

10. Formulir Catatan Lari Multitahap………………………..

11. Program Pembelajaran Penjas dengan Model Bermain….

12. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Quasi Model

bermain………………………………………………….

75

76

77

78

79

80

81

82

84

86

87

91

Page 21: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

13. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Quasi...................................................................................

14. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta…………………………………………………

15. Surat Keterangan Penelitian dari SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen………..

93

95

101

Page 22: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

setiap orang. Salah satu cara untuk menjaga dan memelihara kesehatan adalah

dengan berolahraga secara baik dan teratur. Menurut hasil penelitian Sarwono

dkk. (1994: 1) bahwa:

Pada umumnya olahraga dapat dipandang dari empat dimensi yaitu:

1) Olahraga rekreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rokhani dengan tema khas seperti pencapaian kesegaran jasmani dan pelepasan ketegangan hidup sehari-hari.

2) Olahraga pendidikan yang menekankan pada aspek pendidikan, dimana olahraga merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

3) Olahraga kompetetif menekankan kegiatan perlombaan dan pencapaian prestasi.

4) Olahraga profesional yang menekankan tercapainya keuntungan material.

Olahraga pada umumnya dapat dipandang dari empat dimensi yaitu, (1)

olahraga rekreatif yang menekankan tercapainya kesehatan jasmani dan rokhani

dengan tema khas seperti pencapaian kesegaran jasmani dan pelepasan

ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada

aspek pendidikan, dimana olahraga merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, (3) olahraga kompetetif menekankan kegiatan perlombaan dan

pencapaian prestasi, dan (4) olahraga profesional yang menekankan tercapainya

keuntungan material.

Olahraga dipandang dari sudut pendidikan atau pendidikan jasmani

merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan

jasmani memiliki peran penting untuk pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas. Dengan pendidikan jasmani diharapkan akan dapat bermanfaat antara

lain, merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, merangsang

perkembangan sikap, mental, sosial dan emosi. Hal ini sesuai pendapat Aip

Syarifuddin dan Muhadi (1992: 4) bahwa:

Page 23: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendidikan jasmani adalah proses melakukan aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan jasmani memiliki manfaat cukup banyak untuk perkembangan

dan pertumbuhan siswa di antaranya meningkatkan kesegaran jasmani siswa.

Kesegaran jasmani sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan kesanggupan

siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai anak didik dalam

meningkatkan pengetahuan. Misalnya, anak dalam keadaan tidak segar jasmani

dan rokhaninya akan kurang berkonsentrasi dalam menerima ilmu pengetahuan

yang disampaikan oleh seorang guru. Namun sebaliknya, anak yang mempunyai

kesegaran jasmani baik akan sanggup dan mampu menerima ilmu pengetahuan

yang disampaikan oleh seorang guru, bahkan masih sanggup melaksanakan tugas-

tugas selanjutnya. Berdasarkan jenisnya kesegaran jasmani, Nieman Dc (1993)

yang dikutip Ismaryati (2006: 37) mengelompokkan menjadi dua yaitu,

“Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan yang berhubungan

dengan keterampilan olahraga”.

Kesegaran jasmani merupakan faktor yang sangat penting bagi siswa

sekolah yaitu, menuju pembentukan manusia yang berkualitas dan menunjang

keberhasilan tujuan pendidikan. Pentingnya peranan kesegaran jasmani, maka

kesegaran jasmani siswa perlu ditingkatkan ke dalam tingkatan fitness yang

tinggi. Cara yang paling efektif untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa

adalah dengan cara berolahraga secara teratur, yang dilakukan melalui pendidikan

jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani

sebagai media dalam pendidikan. Dalam hal ini Rusli Lutan (1998: 1.4)

menyatakan, “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan aktivitas jasmani,

permainan atau olahraga. Jadi yang digunakan sebagai medium atau perantara di

sini adalah serangkaian aktivitas jasmani, permainan atau mungkin cabang

olahraga”. Berdasarkan hal tersebut materi pendidikan jasmani terdiri dari

permainan maupun olahraga. Namun demikian materi pendidikan jasmani

Page 24: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

disesuaikan dengan tingkat atau jenjang pendidikan. Sebagai contoh materi

pendidikan jasmani Sekolah Dasar (SD) tentu berbeda dengan materi pendidikan

jasmani Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut Depdiknas. (2007: 3-4)

dalam KTSP mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah

dasar bahwa, “Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, aktivitas

pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar

kelas dan kesehatan”. Sedangkan materi pendidikan jasmani SMP menurut

Depdiknas (2004: 4) meliputi: “Pengalaman mempraktikkan teknik/keterampilan

dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan diri, uji diri/senam,

aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air dan pendidikan luar sekolah (outdoor

education)”.

Permainan atau bermain merupakan salah satu bentuk pembelajaran dalam

pendidikan jasmani. Melalui bermain diharapkan memberi manfaat terhadap

perkembangan maupun pertumbuhan siswa baik jasmani, sosial, mental dan moral

ke arah yang optimal. Hal ini sesuai pendapat Cowell dan Hozelth (1995: 146)

yang dikutip Sukintaka (1992: 6) bahwa:

Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental dan moral yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat fairplay dan sportmanship atau bermain dengan jujur, sopan dan berjiwa olahragawan sejati.

Bermain merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan pada masa anak-anak atau masa sekolah dasar. Seperti dikemukakan

Agus Mahendra (2004: 4) bahwa, “Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain

mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam

dipelajarinya dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai

benda di lingkungan sekitarnya”.

Upaya meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka dalam

membelajarkan pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan karakteristik anak.

Page 25: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Karena bermain merupakan dunia anak-anak, maka kesegaran jasmani siswa

dapat ditingkatkan dengan penerapan pembelajaran dengan model bermain.

Pembelajaran dengan model bermain merupakan bentuk pembelajaran

pendidikan jasmani yang dikemas dalam bentuk permainan (game). Pembelajaran

model bermain merupakan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

Karena pada masa usia sekolah memiliki hasrat gerak yang cukup tinggi, sehingga

gejolak yang ada dalam dirinya dapat terpenuhi. Dalam pembelajaran model

bermain siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya terhadap

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Melalui bermain siswa aktif bergerak,

sehingga akan berdampak pada tingkat kesegaran jasmaninya. Melalui bermain

dikembangkan juga unsur kompetetif, sehingga siswa saling berlomba

menunjukkan kemampuannya. Disisi lain pembelajaran dengan model bermain

pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali, sehingga dibutuhkan

pengawasan yang ketat dari guru agar pelaksanaan permainan dapat berjalan

dengan baik.

Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya

masih bersifat konvensional atau tradisional. Untuk menguasai teknik cabang

olahraga tersebut siswa harus berbaris berbanjar cukup lama untuk mendengarkan

penjelasan dari guru dan selanjutnya melakukan praktik secara bergiliran. Dalam

kegiatan tersebut siswa kurang aktif bergerak, sehingga siswa merasa jenuh dan

bosan. Jika hal ini dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, maka

dapat menurunkan tingkat kesegaran jasmani siswa.

Kesegaran jasmani merupakan bagian penting dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, sehingga harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran

pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan kesegaran jasmani, maka kreativitas

dan inisiatif guru sangat dituntut dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Banyaknya model atau metode pembelajaran pendidikan jasmani seperti model

bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk

membelajarkan teknik suatu cabang olahraga dan dapat juga untuk meningkatkan

kesegaran jasmani siswa dengan berbagai macam bentuk permainan yang dapat

mendatangkan kesenangan pada diri siswa. Dengan bermain siswa akan aktif

Page 26: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

bergerak dan secara tidak langsung akan meningkatkan kesegaran jasmaninya.

Agar pembelajaran bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka

model pembelajaran bermain harus sifatnya menggembirakan dan siswa aktif

bergerak.

Bagaimana pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap

peningkatan kesegaran jasmani siswa, maka perlu dilakukan Penelitian

Quasi.suatu Eksperiman yang memiliki perlakuan (treatments),pengukuran-

pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperiment (experimental

units) namun tidak menggunakan penempatan secara acak.

Quasi sangat penting untuk dilakukan seorang guru Penjasorkes, jika

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai atau siswa

mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ajar dari guru. Tidak tercapainya

tujuan pendidikan jasmani akan mengakibatkan kesegaran jasmani siswa menjadi

buruk. Tingkat kesegaran jasmani yang buruk akan berdampak pada rendahnya

hasil belajar.

Penelitian Quasi ini diberikan pada siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun

pelajaran 2009/2010. Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan

1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 menarik

untuk diteliti, karena sejauh ini belum diketahui tingkat

kesegaran jasmaninya. Ditinjau dari pelaksanaan pendidikan jasmani

berjalan dengan baik, namun belum pernah dilakukan tes dan

pengukuran jasmani. Selama ini pembelajaran dilaksanakan

berdasarkan kurikulum pendidikan jasmani. Jarang sekali diberi

model-model permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran

jasmani, padahal kesegaran jasmani sangat penting untuk mendukung

pencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Untuk meningkatkan

kesegaran jasmani dapat diterapkan macam-macam model permainan.

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan model bermain

terhadap peningkatan kesegaran jasmani, maka perlu dilakukan

penelitian dengan judul, “Aplikasi Pembelajaran Model Bermain

Untuk Meningkatkan Kesegaran Jasmani pada Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2009/2010”.

Page 27: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah aplikasi pembelajaran model bermain memberikan peningkatan

kesegaran jasmani pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Plumbungan

1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

Peningkatan kesegaran jasmani siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dengan aplikasi pembelajaran model bermain.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kesegaran kesegaran jasmani bagi siswa yang dijadikan

obyek penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru penjaskes di SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen pentingnya

pembelajaran model bermain untuk meningkatkan kesegaran jasmani

siswanya.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang karya ilmiah untuk

dikembangkan lebih lanjut.

Page 28: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani pada hakikatnya merupakan hal yang rumit dan

kompleks, sehingga untuk memberikan batasan kesegaran jasmani dengan tepat

tidaklah mudah. Banyak ahli mendefinisikan kesegaran jasmani sesuai dengan

tinjauan masing-masing. Namun demikian beberapa pengertian kesegaran jasmani

dari para ahli perlu dikemukakan. Berkaitan dengan kesegaran jasmani Sudarno

SP. (1992: 9) menyatakan, “Kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total

seseorang untuk melakukan kerja tertentu dengan hasil baik/memuaskan tanpa

kelelahan yang berarti”. Iskandar Z. Sapoetra dkk., (1999: 3) menyatakan,

“Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas

dan pekerjaan sehari-hari dengan giat dan waspada tanpa mengalami kelelahan

yang berarti, serta masih memiliki cadangan energi untuk mengisi waktu luang

dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tidak diduga sebelumnya

(emergency)”. Sementara Marta Dinata (2003: 16) ahli senam aerobik

menyatakan, “Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk

melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan

masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan itu”. Hal senada

dikemukakan Djoko Pekik Irianto (2004: 2) bahwa, “Kebugaran fisik (physical

fitness) yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien

tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu

luangnya”.

Berdasarkan pengertian kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh

keempat ahli tersebut dapat disimpulkan, kesegaran jasmani adalah kemampuan

tubuh untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti, dalam arti masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup

Page 29: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

untuk kegiatan selanjutnya. Tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilihat

dari kemampuannya melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang

berarti.

b. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani

Baik tidaknya kesegaran jasmani yang dimiliki seseorang tergantung dari

baik dan tidaknya dari unsur-unsur yang ada di dalamnya. Pada dasarnya unsur-

unsur kesegaran jasmani merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat

dipisah-pisahkan. Unsur kesegaran jasmani dapat ditinjau dari dua aspek yaitu

aspek kesehatan fisik (health related fitness) dan dari aspek keterampilan (skill

related fitness). Iskandar Z. Sapoetra dkk. (1999: 4) menyatakan, “(1) Kesegaran

jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi : (a) daya tahan jantung

paru (kardiorespirasi), (d) kekuatan otot, (c) daya tahan, (d) felksibilitas, dan (e)

komposisi tubuh. (2) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan

meliptui : (a) kecepatan, (b) power, (c) keseimbangan, (d) kelincahan, (e)

koordinasi dan (f) kecepatan reaksi”. Menurut Mulyono B. (2009: 54-56)

menyatakan komponen kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Komponen khusus kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan meliputi: kesegaran kardiovaskuler, kekuatan, dan daya tahan otot, kelenturan punggung bagian bawah dan komposisi tubuh.

2) Komponen khusus kesegaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan meliputi: kelincahan, keseimbangan, koordinasi, power, waktu reaksi dan kecepatan.

Hal senada dikemukakan Ismaryati (2006: 38) menggambarkan skematis unsur-

unsur kebugaran jasmani serta aktivitas fisik yang ada dalam rangkaian unsur

kebugaran jasmani sebagai berikut:

Page 30: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 1. Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keterampilan Olahraga (Nieman DC 1993/Ismaryati, 2006: 38 )

THE SPORT CONTINUM

SKILL-RELATED FITNES BOTH HEALTH-RELATED FITNES § Archery § Bowling § Fencing § Table tennis § Volleyball § Badminton § Baseball § Downhill sking § Football § Tennis

§ Basketball § Handball § Roller skating § Racquetball § Ice skatinhg § Soccer § squash

§ Aerobic dancing § Calesthenics § Cross country sking § Rope jumping § Rowing § Snowshoeing § Backpacking § Bicycling § Running § Stair climbing § Swimming § Walking § Weight lifting

Gambar 2. Aktivitas Fisik yang Ada dalam Rangkaian Unsur Kesegaran Jasmani

yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Keterampilan Olahraga (Nieman DC 1993/Ismaryati, 2006: 38 )

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui, unsur kesegaran jasmani

dikelompokkan menjadi dua yaitu: kesegaran jasmani yang berhubungan dengan

kesehatan dan kesegaran jasmani yang berhubugan dengan keterampilan.

Kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh berfungsinya kerja

komponen-komponen yang ada. Unsur-unsur kesegaran jasmani tidak dapat

dipisahkan baik dalam peningkatan maupun pemeliharaannya. Untuk lebih

UNSUR-UNSUR KESEGARAN JASMANI

Berkaitan dengan Keterampilan Olahraga:

§ Kelincahan § Keseimbangan § Koordinasi § Kecepatan § Power § Waktu reaksi

Berkaitan dengan Kesehatan: § Daya tahan aerobik § Komposisi tubuh § Kelentukan § Kekuatan otot § Daya tahan otot

Page 31: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

jelasnya unsur-unsur kesegaran jasmani dapat diuraikan secara singkat sebagai

berikut:

1) Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan

Kesehatan merupakan unsur dasar bagi kehidupan manusia. Dalam

menjalankan aktivitas fisik sehari-hari kesehatan merupakan syarat mutlak yang

harus dimiliki oleh seseorang. Derajat kesegaran jasmani yang baik dapat dicapai,

jika tubuh seseorang terbebas dari gangguan kesehatan. Tubuh dikatakan sehat

apabila proses fisiologis dan organ jasmani berfungsi secara normal tanpa ada

gangguan. Y.S. Santoso Giriwijoyo dalam Seri Bahan Kuliah Olahraga FPOK

IKIP Bandung (1992: 49) menyatakan, “Jasmani dikatakan sehat bila seluruh

proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada jasmani dalam keadaan normal”.

Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan pada dasarnya meliputi

aspek-aspek fungsi fisiologis. Berfungsinya aspek fisiologis secara baik dan

normal akan menunjukkan derajat kesehatan yang optimal. Kesegaran jasmani

yang berhubungan dengan kesehatan dapat ditingkatkan dan atau dipertahankan

melalui latihan aktivitas jasmani yang teratur dan didasarkan prinsip-prinsip

latihan yang benar. Wahjoedi (2000: 59) menyatakan, “Komponen kesegaran

jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: daya tahan jantung paru,

daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh”.

1) Daya Tahan Jantung Paru (Kardiorespirasi)

Daya tahan paru jantung (kardiorespirasi) merupakan unsur pokok dari

kondisi fisik seseorang. Daya tahan kardiorespirasi dapat pula disebut daya tahan

kardiovaskuler, tenaga aerobik maksimal, aerobik power atau kapasitas aerobik.

M. Sajoto (1995: 8) menyatakan, “Daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan

jantung paru-paru adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem

jantung, paru-paru, dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk

menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot

dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama”. Menurut Wahjoedi

(2000: 59) bahwa, “Daya tahan jantung paru adalah kapasitas sistem jantung, paru

Page 32: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas

sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanap mengalami kelelahan yang

berarti”. Sedangkan Mulyono B. (2001: 55) berpendapat, “Kesegaran

kardiovaskuler adalah kemampuan untuk melatih seluruh tubuh dalam waktu agak

panjang tanpa merasa lelah”.

Daya tahan paru jantung ini menyangkut efisiensi kemampuan kerja sistem

jantung, pernapasan dan peredaran darah dalam mensuplai energi ke dalam otot

untuk melakukan kerja secara kontinyu. Dengan kata lain, daya tahan paru jantung

adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru,

dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara

terus-menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas relatif

tinggi dalam waktu yang cukup lama.

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari jika beban pekerjaannya relatif

rendah, pada umumnya seseorang akan mampu mengatasinya tanpa kekurangan

energi. Tetapi, apabila beban pekerjaannya lebih berat dan menuntut adanya usaha

terus menerus dalam waktu yang relatif lama, belum tentu seseorang dapat

mengatasinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari mutlak diperlukan suplai

energi dan oksigen ke otot-otot yang aktif. Tanpa adanya suplai energi dan

oksigen yang cukup maka orang tidak akan dapat melakukan aktivitas dengan

baik. Dalam hal inilah daya tahan paru jantung berperanan penting untuk

mendukung aktivitas yang dilakukan. Sadoso Sumosardjuno (1994: 19)

menyatakan, “Dalam menjalankan aktivitas, peredaran darah kita harus dapat

mensuplai oksigen yang cukup kepada otot-otot agar dapat menjalankan

fungsinya. Semakin baik ketahanan jantung dan peredaran darah kita, otot-otot

semakin dapat bertahan lebih lama menjalankan fungsinya”.

Dalam menjalankan aktivitas yang relatif berat dalam waktu yang relatif

lama, menuntut adanya kemampuan menyalurkan oksigen ke dalam otot yang

aktif. Dalam hal ini mutlak diperlukan daya tahan paru jantung yang tinggi. Daya

tahan paru jantung merupakan unsur penting dalam aktivitas fisik manusia

terutama dalam menyelesaikan tugasnya sehari-hari. Daya tahan paru jantung

Page 33: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang tinggi memungkinkan seseorang melakukan aktivitas fisiknya dengan

penampilan yang baik, sehingga akan meningkatkan prestasi menjadi lebih baik.

2) Daya Tahan Otot

Daya tahan merupakan kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus

dalam waktu yang relatif lama. Daya tahan otot merupakan kemampuan seseorang

mempergunakan otot-nya untuk berkontraksi secara berulang-ulang dan terus

menerus dengan beban tertentu dalam waktu yang relatif lama.

Daya tahan otot sangat erat hubungannya dengan kekuatan otot. Iskandar Z.

Adisapoetra, dkk. (1999: 6) menyatakan, “Pada dasarnya daya tahan otot

merupakan rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot”. Dengan demikian

daya tahan otot merupakan gabungan atau perpaduan antara kekuatan otot dan

daya tahan secara umum. Daya tahan otot sangat diperlukan untuk melakukan

aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, daya tahan otot perlu dimiliki dan

ditingkatkan. Untuk memiliki daya tahan otot yang baik harus melakukan latihan

berbeban dengan beban ringan, tetapi dilakukan dengan pengulangan yang

banyak.

3) Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan setiap

aktivitas fisik. Kekuatan otot merupakan unsur kondisi fisik yang sangat penting

dalam meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Berkaitan dengan kekuatan,

Sudjarwo (1993: 25) menyatakan, “Kekuatan adalah kemampuan otot-otot atau

kelompok otot untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan

aktivitas". Menurut Andi Suhendro (1999: 4.3) bahwa, “Kekuatan adalah

kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal

dalam menahan beban tertentu dalam suatu aktivitas dengan waktu terbatas”.

Kekuatan otot berperanan penting untuk penampilan fisik seseorang. Pada

saat menjalani aktivitas sehari-hari seseorang selalu menghadapi beban tertentu.

Untuk dapat mengatasi beban yang dihadapi, mutlak diperlukan kekuatan otot

yang memadai. Kekuatan otot juga mempengaruhi berfungsinya komponen-

Page 34: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

komponen fisik yang lain seperti daya tahan, daya ledak, kecepatan dan

kelincahan. Untuk menunjang aktivitas fisik sehari-hari, kekuatan otot yang

dimiliki harus dikembangkan. Pengembangan kekuatan otot terutama pada usia

anak-anak dan remaja sebaiknya bersifat menyeluruh yang melibatkan semua

otot-otot tubuh.

4) Kelentukan

Kelentukan merupakan keleluasan gerak pada persendian tubuh saat

melakukan aktivitas atau berolahraga. Kelentukan atau fleksibilitas merupakan

persyaratan yang diperlukan secara otomatis bagi berlangsungnya gerak dalam

kehidupan sehari-hari. Russel R. Pate dkk., (1993: 301) menyatakan, “Kelenturan

adalah batas rentang gerak maksimal yang mungkin pada sendi atau rangakian

sendi”. Menurut Andi Suhendro (1999: 4.41) bahwa, “Kelentukan (fleksibilitas)

adalah kemampuan suatu persendian beserta otot-otot di sekitarnya melakukan

gerakan secara maksimal tanpa menimbulkan gangguan pada bagian-bagian

tersebut”.

Dalam melakukan aktivitas atau berolahraga, kelentukan biasanya mengacu

pada ruang gerak sendi atau sendi-sendi tubuh. Lentuk tidaknya seseorang

ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-sendinya. Dengan demikian,

kelentukan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak

sendi. Kecuali ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya

otot-otot, tendo dan ligamen. Dengan demikian orang yang fleksibel adalah orang

yang memiliki ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot

yang elastis.

5) Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh (body composition) berkaitan dengan jumlah lemak tubuh

pada diri seseorang. Berkaitan dengan komposisi tubuh Iskandar Z. Adisapoetra,

dkk. (1999: 6) menyatakan, "Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang

digambarkan sebagai dua komponen yaitu lemak tubuh dan massa tanpa lemak".

Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 4) bahwa, “Komposisi tubuh adalah

Page 35: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang

dinyatakan dalam persentase lemak tubuh”.

Berdasarkan perbandingan antara berat tubuh dengan lemak dan berat tubuh

dengan tanpa lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri dari masa otot, tulang dan

organ-organ tubuh. Wahjoedi (2000: 60) menyatakan, “Besarnya masa otot yaitu

40-50%, tulang 16-18% dan organ-organ tubuh 29-39%”. Sedangkan berat lemak

dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Depdikbud. (1994:

15) menjelaskan, “Prosentase lemak tubuh tergantung pada jenis kelamin, usia,

keturunan dan aktivitas seseorang”. Berikut ini disajikan tabel prosentase lemak

berdasarkan usia dan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 1. Norma Prosentase Lemak Tubuh

Pria Wanita

Usia Prosentase Lemak Tubuh Prosentase Lemak Tubuh

s.d – 30 tahun 9 – 15% 14 – 21%

30 – 50 tahun 11 – 17% 15 – 23%

50 – 70 tahun 12 – 19% 16 – 26%

(Sumber: Depdikbud: 1994: 15)

2) Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Keterampilan

Kesusksesan atau berprestasi yang tinggi dalam olahraga diperlukan lebih

dari sekedar suatu tingkat optimal kesegaran jasmani yang berkaitan dengan

kesehatan, tetapi perlu dukungan dari kesegaran jasmani yang berhubungan

dengan keterampilan. Kesegaran jasmani yang berhubungan keterampilan ini

sangat bergantung keadaan dan berfungsinya kondisi fisik. Kesegaran ini

merupakan gabungan dari berbagai faktor kondisi fisik seperti, kecepatan, daya

ledak (power), keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi.

Unsur-unsur kesegaran jasmnai yang berhubungan dengan keterampilan diuraikan

sebagai berikut:

Page 36: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Kecepatan

Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan seseorang

olahragawan untuk bereaksi secara cepat bila diransang dan untuk menampilkan

atau melakukan gerakan secepat mungkin. Berkaitan dengan kecepatan Andi

Suhendro (1999: 4.20) menyatakan, “Kecepatan adalah kemampuan seseorang

untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Jadi,

kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Kecepatan dapat pula didefinisikan sebagai laju gerak yang berlaku untuk

tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian tubuh. Seseorang yang memiliki

kecepatan maka tingkat mobilitas dalam kerjanya akan lebih baik. Bagi anak usia

sekolah kecepatan yang dimiliki juga memegang peranan penting untuk

melakukan aktivitas belajar, bermain baik di sekolah maupun dirumah. Anak pada

dasarnya adalah individu yang cukup dinamis. Untuk mempertahankan tingkat

mobilitasnya, anak memerlukan kecepatan gerak yang baik.

2) Power

Power disebut juga kekuatan eksplosif yaitu menyangkut kekuatan dan

kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran

kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat mungkin. Power

merupakan perpaduan dari dua unsur utama yaitu kekuatan dan kecepatan.

Kualitas power akan tercermin dari unsur kekuatan dan kecepatan yang dalam

pelaksanaannya dilakukan dalam waktu yang singkat. KONI (1993: 26)

menjelaskan, “Power adalah kemampuan otot untuk menggerahkan kekuatan

maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Menurut Imam Hidayat (2003: 280)

bahwa, “Daya ledak.power ialah besarnya kekuatan yang dikerahkan dengan

kecepatan”.

Page 37: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Keseimbangan

Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan sistem

neuromuscular dalam kondisi statis atau mengontrol sistem neuromuscular

tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi bergerak. Berkaitan

dengan keseimbangan Suharno HP. (1993: 66) menyatakan, “Keseimbangan

adalah kemampuan atlet untuk mempertahankan keseimbangan badan berbagai

keadaan tetap seimbang”. Menurut M. Sajoto (1995: 9) bahwa, “Keseimbangan

(balance) merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf

otot”.

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan organ-

organ syaraf otot selama melakukan gerakan-gerakan cepat, baik dalam keadaan

statis maupun dinamis. Keseimbangan juga dapat diartikan kemampuan

mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan.

Keseimbangan yang dimiliki oleh seseorang tergantung pada kemampuan

integrasi antara kerja indra penglihatan, kanalis, semi sirkularis pada telinga dan

receptor otot.

4) Kelincahan

Kelincahan merupakan komponen yang sangat penting dalam penampilan

seseorang. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di arena

tertentu. Menurut Iskandar Z. Adisapoetra, dkk. (1999: 6) bahwa, "Kelincahan

adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang

dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya". Seseorang yang memiliki

kemampuan merubah arah dari satu posisi tertentu ke posisi yang berbeda dengan

kecepatan tinggi dan dengan koordinasi yang baik, berarti memiliki kelincahan

yang cukup tinggi. Kelincahan tidak hanya diperlukan dalam olahraga tetapi juga

situasi kerja dan kegiatan rekreasi.

5) Koordinasi

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks. Karakteristik koordinasi sangat unik. Koordinasi memainkan peranan

Page 38: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang khusus terhadap mobilitas fisik. Koordinasi bukan merupakan kemampuan

fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari dan saling berinteraksi dengan kualitas-

kualitas fisik yang lain. Bompa dalam Harsono (1988: 219) menyatakan

“Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan

fleksibilitas. Menurut M. Sajoto (1995: 9) bahwa, “Kordinasi adalah kemampuan

seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam

pola gerakan tunggal secara efektif”.

Koordinasi merupakan kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-

macam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi menyatakan hubungan yang

harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan

koordinasi merupakan unsur dasar yang baik dalam menyelesaikan tugas dalam

kehidupan sehari-hari.

6) Waktu Reaksi

Waktu reaksi adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi

rangsangan yang diterima oleh indera. Semua informasi yang diterima indera

baik dari dalam atau dari luar disebut rangsang. Indera akan mengubah informasi

tersebut menjadi impuls saraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak. Berkaitan

dengan waktu reaksi Ismaryati (2006: 72) menyatakan, “Waktu reaksi adalah

periode antara diterimanya rangsang (istimuli) dengan permulaan munculnya

jawaban (respon)”. Sedangkan Mulyono B. (2009: 57) berpendapat, “Waktu

reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon”. Secara umum,

waktu reaksi dikenal sebagai latensi respons (respone latency) yaitu waktu yang

berlalu diantara pemberian stimulus dan munculnya respon. Dengan kata lain,

waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk suatu respon yang tampak

(overt) untuk memulainya. Waktu reaksi menggambarkan kecepatan seseorang

untuk dapat merasa dan memberi respon terhadap lingkungan, yaitu waktu reaksi

yang pendek dapat disamakan dengan suatu kecepatan reaksi yang tinggi.

Page 39: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani dapat bersifat internal dan

eksternal. Dangsina Moeleok & Arjatmo Tjokronegoro (1984: 1-4) menyatakan

faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani meliputi: “(1) keturunan

(genetik), (2) usia, (3) jenis kelamin, (4) aktivitas fisik”. Menurut Junusul Hairy

(1989: 176) bahwa, “Kesegaran jasmani bergantung kepada dua faktor dasar,

yaitu kesegaran organik dan kesegaran dinamik. Kedua faktor tersebut sangat

penting di dalam kesegaran jasmani secara keseluruhan, dan interaksi diantara

keduanya menentukan tingkat kesegaran jasmani seseorang”.

Kesegaran organik adalah kekhususan yang dimiliki seseorang yang

bersifat keturunan, yang diwarisi dari orang tua, dipengaruhi oleh umur dan

mungkin keadaan sakit yang menetap atau kecelakaan. Keadaan yang

berhubungan dengan organisme ini sifatnya statis dan sulit, bahkan tidak mungkin

untuk diubah misalnya: tinggi badan, panjang lengan, bentuk tubuh secara

keseluruhan, atau cacat tubuh yang dibawa sejak lahir maupun karena sakit yang

menahun. Tingkat kesegaran organik menentukan potensi kesegaran jasmani

keseluruhan.

Kesegaran dinamik, biasanya digunakan untuk hal-hal yang mengarah

kepada kesiapan dan kapasitas tubuh untuk bergerak dan bertindak dalam

tingkatan tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi. Banyak variabel yang

terkait dengan kesegaran jasmani dinamik ini diantaranya jantung, paru dan otot.

Kesegaran dinamik ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan dengan melakukan

latihan secara teratur.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jamsani tersebut penting

untuk diperhatikan dalam usaha menjaga dan memelihara kesegaran jasmani

seseorang. Faktor-faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan

untuk mencapai kebugaran jasmani secara total.

Page 40: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

d. Manfaat Kesegaran Jasmani bagi Siswa Sekolah

Bagi siswa sekolah, kesegaran jasmani mutlak dibutuhkan. Bagi siswa

sekolah kesegaran jasmani merupakan unsur dasar yang harus dimiliki siswa

dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Siswa yang memiliki kebugaran

jasmani yang baik, dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan baik pula,

sebaliknya siswa yang memiliki kesegaran jasmani yang kurang baik, maka ia

tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik pula. Santoso Giriwijoyo (1991: 63)

menyatakan, “Dihubungkan dengan kegiatan studi yang cukup berat dan

pencapaian prestasi akademis yang memerlukan dukungan kemampuan kerja

fisik, maka rendahnya kapasitas kerja fisik dapat menjadi penghambat untuk

mencapai sukses. Disinilah antara lain sumbangan olahraga bagi para siswa atau

mahasiswa yaitu untuk meningkatkan kemampuan kerja fisiknya”. Pendapat lain

dikemukakan Mulyono Biyakto Atmojo. (1997: 64) bahwa, “Berdasarkan

fungsinya, physical fitness ternyata merupakan kebutuhan bagi pelajar, yang

berarti menjadi masalah sekolah dan para pendidiknya, khususnya guru olahraga”.

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa, kebugaran jasmani

memiliki manfaat yang besar bagi siswa sekolah. Dengan kebugaran jasmani

siswa akan mampu melaksanakan tugas dalam belajar tanpa ada kelelahan yang

berarti dan masih mampu melakukan aktivitas lainnya. Di samping itu juga,

dengan tubuh yang bugar siswa mampu berfikir secara jernih, penuh kreativitas

dan memiliki semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala tugas studinya,

sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi belajarnya lebih optimal.

e. Hubungan Kesehatan dan Kesegaran Jasmani

Di milenium ketiga ini pengetahuan kesehatan mengalami kemajuan

yang pesat, mengalami deferensiasi yang sangat rinci dan harus saling melengkapi

diberbagai bidang pekerjaan. Pendapat yang memisahkan antara kesehatan dan

kesegaran jasmani hendaknya disingkirkan jauhjauh, karena ditinjau dari fungsi

keduanya sangat berperan di segala bidang pekerjaan.

Kesegaran jasmani dapat ditingkatkan dengan cara diet, latihan olahraga

atau kombinasi keduanya. Meskipun kadang-kadang diet dan latihan olahraga itu

Page 41: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sendiri memberikan kesegaran yang bersifat relatif, artinya memberikan kesegaran

khusus dalam bidang yang khusus pula. Itulah sebabnya latihan olahraga ditinjau

dari ilmu kesehatan tidak hanya bersifat rekreatif, tetapi lebih dari itu menuju

kepada kesehatan yang sempurna. Menurut Peter V. Karpovich (1959) dalam

penelitian Sarwono dkk. (2000:8) menggambarkan tentang hubungan antara

kesehatan dan kesegaran jasmani seperti terlihat pada gambar sebagai berikut

Gambar 3. Relation Between Health, Disease and Physical Fitness (Sarwono dkk. 2000:8) Keterangan : 1) Garis tegak menggambarkan derajat sehat, jika derajat sehat sakit = 0, maka

derajat sehat menjadi sempurna. 2) Garis mendatar menggambarkan derajat sakit, pada derajat sakit = 100

orangnya mati. 3) Diagonal penghubung titik sempurna sehat dan titik mati, merupakan garis

sehat. Keadaan sehat makin menurun, jika derajat sehat makin besar. 4) Daerah sekitar garis sehat merupakan daerah kesegaran jasmani. Daerah bujur

sangkar di ujung atas garis sehat merupakan tempat kedudukan mereka yang tergolong pada kesegaran jasmani yang memuaskan.

Page 42: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Nieman (1993) serta Anspaugh, Hamrick dan Rosato (1994)

dalam penelitian Sarwono dkk. (2000:9) memperjelas hubungan antara kesehatan

dan kesegaran jasmani seperti terlihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 4. The Healt Continum Show That Between Optimal Healt and Death Lies Disease, Wich is Preceded By A Prolonged Period of Negative

f. Usaha Meningkatkan dan Memelihara Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap

orang. Kualitas kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang akan sangat

berpengaruh terhadap penampilan geraknya dan produktivitas kerjanya. Upaya

menjaga kebugaran jasmani adalah melakukan kegiatan olahraga secara teratur.

Djoko Pekik Irianto (2004: 8) menyatakan, “Berolahraga adalah salah satu

alternatif paling efektif dan aman untuk memperoleh kebugaran. Berolahraga

secara teratur mempunyai multi manfaat antara lain manfaat fisik (meningkatakan

komponen kebugaran), manfaat psikis (lebih tahan terhadap stress, lebih mampu

berkonsentrasi) dan manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana

berinteraksi)”.

Kegiatan olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani

yaitu dengan memberikan pembenan pada jantung dan paru. Hal ini karena,

tingkat kebugaran jasmani seseorang akan tercermin dari kemampuan kerja

Page 43: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

jantung dan paru-paru. Jika kerja jantung dan paru-paru baik maka akan diperoleh

tingkat kebugaran jasmani yang baik pula. Cooper yang dikutip Sudarno SP.

(1992: 64) menyatakan, "Untuk membina kesegaran jasmani, kita harus memberi

beban kepada sistem kardiorespirasi. Latihan yang kita lakukan harus memberi

beban kepada sistem jantung dan paru". Latihan yang sangat efektif untuk

memberikan beban jantung dan paru adalah latihan aerobik. Latihan aerobik

merupakan bentuk latihan yang memberi beban kepada sistem jantung dan paru,

sehingga kapasitas jantung dan paru akan menjadi lebih baik. Marta Dinata (2003:

10) berpendapat:

Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan intensitas rendah, sehingga dapat menimbulkan efisiensi kerja dari organ-organ tubuh, yaitu jantung dan paru-paru, serta sistem pernafasan. Dengan meningkatkan kapasitas aerobik maka cadangan tenaga menjadi lebih besar sehingga tubuh lebih mampu mempertahan kondisi fisik pada suatu aktivitas. Hal ini disebabkan pada latihan aerobik, sistem pamasukan oksigen berlangsung terus menerus dan seimbang dengan kebutuhan pembetukan energi.

Hal terpenting dan harus diperhatikan dalam latihan kebugaran jasmani

adalah adanya tekanan terhadap jantung dan paru-paru untuk bekerja dalam waktu

yang relatif lama pada suasana aerobik. Bentuk dan jenis olahraga yang efektif

untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani, di antaranya jogging,

sepeda santai, dan jalan santai. Di samping melakukan jenis olahraga tersebut

dapat pula dengan melakukan olahraga seperti sepakbola, bolabasket, renang,

tenis, bulutangkis dan lain sebagainya.

Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas rendah dalam waktu

relatif lama dapat mendorong kerja jantung, peredaran darah dan paru-paru,

sehingga dapat merangsang kemampuan kerja jantung, peredaran darah dan paru-

paru ke arah yang lebih baik. Latihan aerobik yang dilakukan secara baik dan

teratur akan memberikan perubahan-perubahan secara fisiologis. Latihan yang

dilakukan secara teratur dan sistematis dapat meningkatkan kapasitas total paru-

paru dan volume jantung. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya rangsangan yang

diberikan terhadap tubuh. Dengan demikian latihan olahraga yang dilakukan

secara teratur akan meningkatkan kesegaran jasmani, sehingga penampilannya

akan kelihatan selalu bugar.

Page 44: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani

a. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani telah ditetapkan sejak dikeluarkannya Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 14 Juli 1987

Nomor: 0413/U/1987 bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan berlaku dan

digunakan di sekolah-sekolah sejak dibakukannya kurikulum yang disempurnakan

tahun 1984, dirubah namanya menjadi pendidikan jasmani yang berlaku untuk

Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah

Atas (SMA).

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan suatu pendidikan yang

mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara

keseluruhan. Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 3-4) menyatakan

bahwa pendidikan jasmani:

1) Bagian yang tidak terpisahkan dari usaha-usaha pendidikan secara keseluruhan.

2) Program yang memperhatikan terhadap perkembangan individu. 3) Berpusat kepada siswa bukan kepada bahan pelajaran. 4) Sasaran pelajaran pendidikan jasmani diarahkan pada perkembangan siswa

secara keseluruhan. Baik yang berkaitan dengan perkembangan organik, neuromuscular, inetelektual, maupun yang berkaitan dengan segi emosionalnya.

Pendapat tersebut menunjukkan, tujuan pendidikan jasmani pada

hakikatnya untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian serta

meningkatkan kemampuan siswa ke arah yang lebih tinggi bagi kepentingan

hidupnya agar anak dapat mengembangkan kemampuannya dikemudian hari.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan

pendidikan sangat besar peranannya terhadap pembentukan dan perkembangan

manusia. Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 8-13) menyatakan ada 6

peranan pendidikan jasmani terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak yaitu:

“(1) Pembentukkan tubuh, (2) Pembentukkan prestasi, (3) Pembentuk sosial, (4)

Keseimbangan mental, (5) Kecepatan proses berpikir dan (6) Kepribadian anak”.

Page 45: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Tujuan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sering kali disalah artikan oleh

banyak orang. Banyak anggapan bahwa, pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan hanyalah suatu pelajaran untuk membuat anak bersenang-senang dan

bergembira atau pelajaran selingan dari pelajaran lain yang menuntut berpikir

dengan keras. Bahkan juga dikatakan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

merupakan pendidikan yang tidak berbobot dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya seperti matematikan, bahasa inggris dan lain sebagainya. Agus Mahendra

(2004: 16) menyatakan, “Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang

memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh

karena itu, pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah pentingnya dengan pelajaran

lain seperti; Matematika, Bahasa, IPS, IPA dan lain-lain”.

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani dapat diupayakan

peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tanpa ada

pendidikan jasmani di lingkungan sekolah, maka akan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Menurut Agus Mahendra

(2004: 7-8) bahwa, secara umum manfaat pendidikan jasmani di sekolah

mencakup:

1) Memenuhi kebutuhan anak akan gerak Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, semakin besar kemaslahatannya bagi keulaitas pertumbuhan itu sendiri.

2) Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya Pendidikan jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk berbuat sesuatu daripada hanya harus melihat atau mendengarkan oarng lain ketika mereka sedang belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olahraga sirna karena sekian lama terkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongan nalurinya. Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadian kelak.

Page 46: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3) Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cikup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan dikemudian hari. Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedangkan tiba pad amasa kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak pad amasa berikutnya.

4) Menyalurkan energi yang berlebihan Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam nasa kelebihan keseimbangan perilaku dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi tersalukan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan energi secara optimum.

5) Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional. Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalahperkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, metal, emosi , sosial dan moral.

Banyak manfaat yang diperoleh dari pendidikan jasmani di antaranya

sebagai pemenuhan akan gerak anak. Mengenalkan lingkungan dan potensi anak,

menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna, untuk menyalurkan energi

yang berlebihan dan sebagai proses secara serempak baik fisik, mental maupun

emosional. Hal ini artinya, pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang

di dalamnya mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan

pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga aspek mental,

emosional dan spiritual. Menurut Adang Suherman (2000: 23) bahwa, secara

umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan empat kategori yaitu:

1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekutan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).

2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful).

3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginteprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya, sikap dan tanggung jawab siswa.

4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada kelompok atau masyarakat.

Page 47: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Secara sederhana pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya yang berkaitan dengan

aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. Di samping

itu juga, mengembangkan kepercayaan diri memperoleh dan mempertahankan

derajad kebugaran jasmani, mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi

dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan,

mengembangkan keterampilan sosial dan menikmati kesenangan dan kegembiraan

melalui aktivitas jasmani termasuk permainan olahraga.

c. Hakikat Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting dalam

kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran berkaitan dengan perencanaan atau

pola yang dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Suharno

dkk., (1998: 25-26) menyatakan, “Model pembelajaran adalah suatu rencana atau

pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (suatu rencana

pembelajaran jangka panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”. Menurut Joyce (1992: 4)

yang dikutip Trianto (2007: 5) bahwa, “Model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran termasuk di dalamnya

buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain”. Pendapat lain dikemukakan

Syaiful Sagala (2005: 176) bahwa:

Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka koseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu pola atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, model

pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang dibuat oleh seorang guru

sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal

Page 48: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

tersebut, penerapan model pembelajaran memiliki ciri khusus yang berbeda

dengan strategi atau metode pembelajaran. Trianto (2007) menyatakan:

Model pembelajaran mempunyai empat (4) ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah: 1) Rasional, teoritik, logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangannya. 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai). 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil. 4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri dari suatu

model pembelajaran mencakup empat aspek yaitu: rasional, teoritik, logis disusun

oleh pengembangnya, landasan pemikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran,

perilaku guru dalam mengajar dan lingkungan belajar yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Agar model pembelajaran berjalan dengan baik, maka

harus memiliki ciri-ciri tersebut di atas.

d. Macam-Macam Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Memahami dan menguasai macam-macam model pembelajaran sangat

penting bagi seorang guru. Dengan menguasai beberapa model pembelajaran,

maka seorang guru akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas atau lapangan, sehingga tujuan pembelajaran yang

ditetapkan dapat tercapai. Arends (2001: 2) yang dikutip Trianto (2007: 9)

menyatakan, “Model pengajaran yang sering dan praktisi digunakan dalam

mengajar yaitu: presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep,

pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah dan diskusi kelas”.

Siedentop, Mand dan Taggart (1986) yang dikutip Toho Cholik M & Rusli Lutan

(2001: 57) menyatakan:

Model pembelajaran pendidikan jasmani untuk sekolah dasar yaitu: 1) Direct instruction. 2) Task/station teaching. 3) Reciprocal/group teaching 4) Contracting

Page 49: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5) Personalyzed system of instruction (PSI)/Mastery teaching 6) Contigency management.

Menurut Mosston yang dikutip Toho Cholik M & Rusli Lutan (2001: 57-58)

mengklasifikasi model pengajaran berdasarkan hasil analisis siapa yang membuat

keputusan. Klasifikasi model pembelajaran tersebut yaitu:

1) Commad styles (model komando) 2) Task teaching (pengajaran tugas) 3) Reciprocal teaching (pengajaran berpasangan) 4) Small group teaching (pengajaran kelompok) 5) Individual programs (pengajaran individual) 6) Guided discovery (pengejaran penemuan terbimbing) 7) Problem solving (pemecahan masalah)

Sedangkan menurut Griffin, Mitchell dan Oslin (1997), Joyce, Well, dan Showers

(1992), Singer dan Dick (1980) dalam Kurikulum Penjas untuk (2004: 27-28)

model pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani sebagai berikut:

1) Model pengetahuan keterampilan (knowledge skill aproach). Model pembelajaran ini memiliki dua metode yaitu ceramah (lecture) dan latihan (drill).

2) Model sosialisasi (socialization approach), berlandaskan pandangan bahwa, proses pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi berkarya, keterampilan interaksi sosial. Model pembelajaran ini terdiri dari: model the social family, the information processing family, dan the professional skills.

3) Model personalisasi. Model ini berlandasakan atas pemikiran bahwa aktivitas jasmani dapat dipergunakan sebagai media untuk mengembangkan kualitas pribadi, model pembelajarannya yaitu: movement education (problem solving techniques).

4) Model belajar (learning approach). Model ini berupaya untuk mempengaruhi kemampuan dan proses belajar anak dengan metode terprogram (programmed instruction), Computer Assisted Instruction (CAI) dan model kreativitas dan pemecahan masalah (creativity and problem solving).

5) Model pembelajaran motorik (motor learning). Model ini mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klasifikasi keterampilan dan teori proses informasi yang diterima. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model part hwole methods dan modelling (demonstration).

6) Spektrum gaya mengajar. Spektrum dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa, pembelajaran merupakan interaksi antra guru dengan murid dan pelaksanaan pembagian tanggungjawab. Model pada spektrum gaya mengajar berjumlah sebelas (11) yaitu: komando

Page 50: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(commad), latihan (practice), resiprokal (reciprocal), uji diri (self check), inklusi (inclusion), penemuan terbimbing (guided discovery), penemuan tunggal (convergen discovery), penemuan beragam (divergent production), program individu (individual program), inisiasi siswa (learner initiated), dan pengajaran diri (self teaching).

7) Model permainan taktis (tactical games approaches). Model ini mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak.

Berdasarkan tentang pendapat model-model pembelajaran Penjaskes,

maka seorang guru Penjasorkes harus memahaminya agar dalam pembelajaran

Penjasorkes mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat. Namun dari

macam-macam model pembelajaran tersebut, tidak ada satu model pembelajaran

yang paling baik, karena setiap model pembelajaran memiliki kelemahan atau

kekuarangan. Trianto (2007: 9) menyatakan, “Tidak ada satu model pembelajaran

yang paling baik di antara yang lainnya, karena masing-masing model

pembelajaran dapat dirasakan baik apabila telah diujicobakan untuk mengajarkan

materi pelajaran tertentu”.

Memahami dan mengujicobakan beberapa macam model pembelajaran

perlu dilakukan oleh seorang guru. Namun seorang guru harus mampu memilih

model pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh

karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki

pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan

kognitif siswa dan sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Model Bermain

a. Hakikat Bermain

Bermain merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dengan

dunia anak-anak. Jika diamati di sekolah-sekolah pada saat waktu luang, waktu

sebelum masuk atau waktu istirahat, para siswa bermain di halaman sekolah,

mereka berlari, berkejar-kejaran, main bola dan masih banyak aktivitas bermain

Page 51: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

lainnya. Melalui bermain inilah anak bersosialisasi dengan teman bermainnya dan

memperoleh kesenangan. Berkaitan dengan bermain Rusli Lutan (1992: 2) dalam

Seri Bahan Kuliah Olahraga ITB menyatakan, “Bermain merupakan kegiatan

hakiki atau kebutuhan dasar pada manusia”. Menurut Soemitro (1992: 1) bahwa,

“Bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau merupakan

naluri. Semua naluri atau dorongan dari dalam harus diusahakan untuk disalurkan

secara baik”. Menurut hasil Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan (1998: 16)

dijelaskan, “Bermain merupakan dorongan naluri, fitrah manusia, dan pada anak

merupakan keniscayaan sosiologis dan biologis. Ciri lain yang amat mendasar

yakni kegiatan itu dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang”.

Sedangkan M. Furqon H. (2006: 2) berpendapat, “Bermain merupakan cara untuk

bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga menemukan

sesuatu dari pengalaman bermain”.

Berdasarkan empat pendapat tersebut menunjukkan, bermain merupakan

suatu luapan ekspresi anak tanpa paksaan dan sungguhan yang dilakukan dalam

waktu luang tanpa terikat pada peraturan. Banyak hal yang didapat dari bermain

yaitu dapat memberikan pengalaman belajar misalnya membina hubungan sesama

teman, menjalin kerjasama, saling menghargai dan lain sebagainya. Seperti

diungkapkan Sukintaka (1992: 7) bahwa salah satu sifat dari bermain yaitu:

“Bermain untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain

dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman,

menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan dan

mengetahui kemampuan diri sendiri”.

Bermainan merupakan kebutuhan atau dorongan dari dalam diri anak.

Dorongan dari dalam ini harus disalurkan untuk mengembangkan potensi-potensi

yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, pada masa anak-anak kesempatan

bermain harus diberikan seluas-luasnya. Banyak manfaat yang diperoleh dari

bermain baik fisik, mental maupun sosial. Yudha M. Saputra (2001: 7)

menyatakan, “Aspek yang dikembangkan dari bermain mencakup fisik, motorik,

sosial, emosional, kepribadian, kognisi, keterampilan olahraga dan lain

Page 52: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sebagainya”. Untuk lebih jelasnya nilai-nilai yang terkandung dalam bermain

dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik

Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang

melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa tersebut akan menjadi sehat,

otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat. Siswa dapat menyalurkan energi yang

berlebihan dengan aktivitas bermain, sehingga tidak merasa gelisah. Dalam

melakukan kegiatan bermain, siswa tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang

mengikatnya. Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi

perkembangan fisik siswa, maka guru dapat merancang kegiatan bermain yang

kontruktif bagi perkembangan fisik anak.

2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik

Aspek motorik kasar seperti lari, lempar dan lompat dapat dikembangkan

melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah tampak pada saat kita

amati siswa yang lari kejar-kejaran untuk menangkap temannya. Pada awalnya

belum terampil untuk berlari, tetapi dengan bermain kejar-kejaran, kemudian

siswa berminat untuk melakukannya dan menjadi lebih terampil dalam berlari.

Keteraturan dan kreativitas siswa mengalami perkembangan tingkat

kemampuannya dalam aspek motorik halus (fine movement). Kedua keterampilan

akan berkembang melalui pengalaman belajar yang kaya dan kesempatan yang

banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh keceriaan.

3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial

Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman sebayanya.

Siswa akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan secara bergiliran,

melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina,

atau mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman bermainnya.

Perkembangan sosial pada siswa tingkat SMP sedang memasuki masa pencarian

jati diri. Mereka akan selalu mencari teman sebaya untuk bisa berafiliasi satu

Page 53: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

sama lainnya. Pengalaman belajar yang disuguhkan melalui pendekatan bermain

biasanya mampu memenuhi keinginan siswa untuk berafiliasi. Dengan rancangan

pengajaran yang kreatif, pengalaman itu akan berhasil merangsang perkembangan

sikap sosial siswa.

4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi

Bagi siswa sekolah dasar, bermain merupakan suatu kebutuhan. Tidak ada

siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain siswa dapat melepaskan

ketegangan yang dialaminya. Misalnya, siswa yang sering gagal untuk meraih

prestasi belajar yang baik, ia dapat bermain peran seakan-akan menjadi murid

yang terpandai. Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok

teman, siswa akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang

dimiliki, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri ke arah yang lebih

positif.

5) Manfaat Bermain untuk Pengembangan Keterampilan Olahraga

Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan melompat, maka ia

lebih siap untuk menekuni bidang olahraga tertantu pada saatnya nanti. Jadi, kalau

siswa terampil melakukan kegiatan tersebut, maka lebih percaya diri dan merasa

mampu melakukan gerakan yang lebih sulit. Kegiatan-kegiatan yang relevan

dengan perkembangan siswa adalah atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas

yakni, jalan, lari,lompat dan lempar. Kegiatan ini akan menjadi fundasi bagi siswa

dalam berolahraga. Khususnya dalam konteks pendidikan jasmani, perlu ditata

secara serius mengenai kegiatan atletik yang bernuansa permainan.

b. Hakikat Pembelajaran Model Bermain

Perilaku anak usia sekolah dasar (6-12) tahun tampak bahwa, aktivitas

geraknya sangat tinggi. Pada saat menjelang istirahat atau pulang sekolah, seolah-

olah mereka ingin cepat-cepat meninggalkan kelas. Begityu bel berbunyi mereka

berhamburan keluar, lari kesana-kemari sambil berjingkrak-jingkrak, kejar-

kejaran dengan temannya atau mungkin menendang sesuatu di depannya dan lain

Page 54: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sebagainya. Begitu juga setelah sampai di rumah, seolah-olah selalu berlebihan

tenaganya. Tas sekolah ditaruh begitu saja dan secepat itu pula mereka pergi

bermain lagi.

Naluri bermain yang muncul pada masa anak-anak seolah tidak dapat

dibendung. Bagi anak bermain merupakan suatu kebutuhan seperti kebutuhan

dasar lainnya. Hal ini terkait dengan naluri gerak yang merupakan kodrat bagi

anak. Bahkan dapat dikatakan sebagian besar kehidupan anak dihabiskan untuk

bermain. Permasalahannya sekarang adalah bagaimanakah menyalurkan potensi

itu agar bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangnnya. Pada usia 6-12 tahun

merupakan masa penting pertumbuhan baik secara fisik, mental, emosional,

ientelektual maupun sosial. Karena sangat diharapkan bahwa bermain merupakan

wahana pembelajaran . Anak bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

Disinilah letaknya peran strategi pendidikan jasmani. Oleh karena itu, model

pembelajaran sangat penting dan harus disesuaikan dengan taraf perkembangan

anak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karena pada masa anak-anak

senang dengan bermain, maka model pembelajaran untuk masa anak-anak (usia

SD) dengan model bermain.

Pembelajaran dengan model bermain merupakan suatu cara yang

diterapkan seorang guru dalam kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk

bermain atau permainan. Wahjoedi (1999: 121) menyatakan, “Pembelajaran

dengan pendekatan bermain adalah latihan yang diberikan dalam bentuk atau

situasi permainan”. Menurut Benny A. Pribadi (2009: 43-44) bahwa:

Metode pembelajaran bermain bersifat kompetetif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan harus menyenangkan dan memberi pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya dalam metode pembelajaran bermain ada pihak yang menang ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapat reward, sedangkan pihak yang kalah perlu berlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.

Berdasarkan pengertian pendekatan bermain yang dikemukakan empat ahli

tersebut dapat disimpulkan, pembelajaran dengan model bermain merupakan

bentuk pembelajaran yang dikemas ke dalam suatu permainan. Dari permainan

yang dilaksanakan ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Hal ini

Page 55: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dimaksudkan agar anak bersugguh-sugguh melaksanakan tugas ajar dan tidak

menjadi kalah. Dengan melaksanakan tugas ajar secara sungguh-sungguh dan

aktif bergerak dan menyenangkan, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak

Bermain merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan

masa kanak-kanak. Dapat dikatakan bahwa, hampir semua waktunya dihabiskan

dengan bermain. Namun disisi lain dari bermain yang dilakukan anak mempunyai

pengaruh terhadap perkembangannya. M. Furqon H. (2006: 4-5) menyatakan

pengaruh bermain terhadap perkembangan anak yaitu:

1) Pengembangan keterampilan gerak Bermain berisi berbagai keterampilan gerak, mulai dari keterampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga keterampilan yang kompleks. Anak perlu belajar keterampilan gerak dasar seperti, lari, lompat, loncat, berbelok, menendang dan melempar. Jika anak memiliki keterampilan gerak dasar yang baik. Selanjutnya anakmemiliki landasan untuk mengembangkan keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu, dengan bermain akan memberikan perkembangan keterampilan gerak bagi anak.

2) Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani Bermain penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh, termasuk mengembangkan daya tahan kardiovaskuler. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebih, bila tidak tersalurkan akan menyebabkan anak tegang, gelisah dan lain-lain.

3) Dorongan berkomunikasi Di dalam suasana bermain, memberikan peluang anak untuk berkomunikasi dengan teman bermainnya. Di samping itu, agar anak dapat bermain dengan baik, anak secara tidak langsung belajar berkomunikasi dan sebaliknya anak harus belajar belajar berkomunikasi agar dapat saling memahami dan dipahami di antara teman bermain.

4) Penyaluran energi emosional yang terpendam Bermain merupakan wahana yang baik bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan lingkungan terhadap aktivitas anak.

5) Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan Kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi dengan cara lain atau aktivitas lain seringkali dapat terpenuhi dengan bermain. Misalnya, anak yang tidak mendapatkan kesempatan dalam peran tertentu seringkali dapat mendapat peran tertentu dalam bermain.

Page 56: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

6) Sumber belajar Bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari kehidupan masyarakat. Dengan bermain berarti anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal. Bahkan banyak pelajaran dan pengalaman dapat diperoleh melalui bermain daripada di rumah atau di sekolah.

7) Rangsangan bagi kreativitas Melalui eksprimen dan eksplorasi dalam bermain, anak akan menemukan sesuatu dan terbiasa menghadapi berbagai persoalan dalam bermain untuk dipecahkan. Suasana dan kebiasaan ini biasanya akan memberikan transfer nilai ke dalam situasi lain, sehingga anak terbiasa untuk kreatif dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.

8) Perkembangan wawasan diri Dengan bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya. Kondisi ini memungkinkan anak untuk mengembangkan konsep diri secara lebih nyata.

9) Belajar bermasyarakat Dengan bermain bersama teman-teman lain, anak belajar tentang bagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan sosial tersebut.

10) Perkembangan kepribadian Melalui bermain anak terbiasa dengan aturan-aturan yang lebih disepakati

dalam bermain, seperti larangan-larangan yang harus ditaati, disiplin sportivitas, kerjasama, menghargai teman lain, jujur dan lain-lain, secara tidak langsung kondisi tersebut membentuk kepribadian anak.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, pengaruh dari bermain

cukup kompleks di antaranya dapat mengembangkan keterampilan gerak anak,

mengembangkan fisik dan kesegaran jasmani, memberikan dorongan

berkomunikasi, tempat menyalurkan energi emosional yang terpendam,

penyaluran kebutuhan dan keinginan, sebagai sumber belajar, sebagai rangsangan

berkreativitas, sebagai tempat perkembangan wawasan diri, tempat belajar

bermasyarakat dan mengembangkan kepribadian. Banyaknya manfaat dari

bermain, maka seyogyanya orang tua tidak melarang anaknya bermain, karena

banyak manfaat yang diperoleh dari bermain. Selain itu juga, dalam

membelajarkan pendidikan jasmani hendaknya disesuaikan dengan tingkat

perkembangan anak, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 57: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Bentuk-Bentuk Bermain untuk Siswa Sekolah Dasar

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas

gerak tubuh. Dalam membelajarkan pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan

berbagai metode atau cara, salah satunya dengan bermain. Seperti dikemukakan

Sukintaka (1992: 11) bahwa, “Bermain merupakan salah satu bentuk kegiatan

dalam pendidikan jasmani. Oleh karena itu, permainan atau bermain mempunyai

tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani”.

Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dengan metode

bermain, anak akan merasa senang. Karena rasa senang inilah, maka anak akan

mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat bermain, baik itu berupa

watak asli maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan

bermain anak dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk

gerak, sikap dan perilaku.

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang memiliki

banyak manfaat terhadap perkembangan anak. Banyak aspek yang dikembangkan

melalui bermain. Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan, “Aspek yang

dikembangkan dalam metode bermain mencakup fisik, motorik, sosial, emosional,

kepribadian, kognisi, keterampilan olahraga dan lain sebagainya”.

Banyak aspek yang dikembangkan dalam pembelajaran dengan metode

bermain. Salah satu aspek yang dikembangkan dalam metode bermain yaitu dapat

meningkatkan kesegaran jasmani (perkembangan fisik). Lebih lanjut Yudha M.

Saputra (2001: 7) menyatakan, “Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk

melakukan kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa

tersebut akan menjadi sehat, otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat”.

Upaya meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka bentuk-bentuk

permainan yang diberikan hendaknya mengarah pada peningkatan kesegaran

jasmnai siswa. Adapun bentuk-bentuk pembelajaran yang bertujuan meningkatkan

kesegaran jasmani siswa menurut M. Yudha Saputra (2001: 84-185) di antaranya:

1) Jalan berbelok-belok Guru mempersiapkan lapangan dengan membuat tanda 10 buah pada setiap jarak 2 m pada masing-masing lintasan. Jumlah lintasan bisa disesuaikan dengan jumlah siswa. Pelaksanaannya sebagai berikut:

Page 58: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(1) Setiap siswa yang ada di setiap lintasan harus melewati tanda dengan berjalan kaki biasa.

(2) Setiap siswa yang ada di setiap lintasan harus melewati tanda-tanda tersebut dengan berjalan kaki cepat

Gambar 5. Jalan Berbelok-Belok (Yudha M. Saputra, 2001: 84)

2) Lari mengelilingi lapangan dengan diiringi musik

Lapangan yang tersedia dapat digunakan oleh guru sebagai tempat bermain dengan menerapkan berbagai bentuk permainan yang mengandung konsep lari, di antaranya: (1) Guru menugasi siswa untuk berlari (jogging) mengelilingi lapangan

sambil diiringi musik. (2) Musik berhenti semua siswa harus berhenti berlari. (3) Musik dihidupkan kembali siswa berlari kembali begitu seterusnya.

Gambar 6. Berlari Diiringi Musik (Yudha M. Saputra, 2001: 98)

3) Lompat melewati rintangan

Disediakan kotak atau kardus yang ditata sedemikian rupa jaraknya, dari kardus yang cukup rendah sampai yang tinggi. Siswa bermain dengan melompati kardus-kardus yang telah ditata. Ketinggian kardus ditata sedemikain rupa, sehingga siswa akan tertantang melompati kardus dari

Page 59: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang rendah sampai yang tinggi. Jika tidak mampu melompati tidak akan menimbulkan cidera atau sakit.

Gambar 7. Lompat Melewati Rintangan (Yudha M. Saputra, 2001: 126)

4) Jingkat Keseimbangan

Jingkat keseimbangan dapat menggunakan papan dari kardus yang diberi warna hitam dan putih. Para siswa pada saat melakukan jingkat, salah satu kaki yang menumpu disesuaikan dengan warna papan. Jika bertumpu pada papan berwarna hitam harus menggunakan kaki kiri, sebaliknya jika bertumpu pada papan berwarna putih harus menggunakan kaki kanan. Jarak pada papan satu dengan yang lainnya bisa disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Gambar 4. Jingkat Keseimbangan

5) Lempar bola warna . Bentuk permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bola plastik dengan tiga jenis warna dan beberapa bendera yang warnanya disesuaikan dengan warna bola. Para siswa bertugas melempar dan menangkap bola, kemudian para siswa yang menangkap bola berlari menuju bendera dan meletakkan bola ke dekat bendera yang warnanya sesuai dengan bola yang ditangkap.

Page 60: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 9. Lempar Bola Warna

6) Menolak ke sasaran Melempar atau menolak bola voli atau bola basket. Siswa berhadap-hadapan dengan jarak 5-10 meter. Siswa yang memegang bola menolakkan ke depan sejauh-jauhnya, dan siswa yang satunya berusaha menangkan dari pantulan bola yang dilempar. Demikian juga sebaliknya.

Gambar 10. Menolak Ke Sasaran (Yudha M. Saputra, 2001: 180)

Dari bentuk-bentuk permainan yang disebutkan di atas siswa akan

berusaha untuk menampilkan kemampuannya. Dengan bentuk-bentuk permainan

tersebut aspek-aspek yang terdapat dalam diri siswa akan berkembang seperti,

aspek kebugaran jasmani, sosial, kerjasama, saling menghargai dan lain

sebagainya. Dari permainan-permainan tersebut siswa selalu aktif bergerak,

sehingga tanpa disadarinya akan meningkatkan kesegaran jasmaninya.

Page 61: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan

khususnya yang terkait dengan pendekatan pembelajaran bermain dengan hasil

yang masih bervariasi atau beragam. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang

relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian Wahjoedi dengan judul, “Pendekatan Pembelajaran Bermain dan

Latihan terhadap Kemampuan Menendang Bola dalam Permainan Sepakbola”,

menunjukkan tidak ada perbedaan hasil kemampuan menendang bola antara

pendekatan bermain dan latihan, dimana Fo = 1,12 < Ft = 4.11.

2. Penelitian Eka Pratiwi (2008) dengan judul, “Perbedaan Pengaruh Pendekatan

Bermain, Latihan dan Kemampuan Motorik terhdap Keterampilan Bermain

Sepakbola”, menunjukkan ada perbedaan pengaruh antara pendekatan bermain

dan latihan (Fo = 136.92 > Ft 4.11), dengan selisih perbedaan peningkatan

6.15.

3. Penelitian Rofiqi dengan judul, “Perbedaan Pengaruh Pendekatan Mengajar

dan Kelompok Umur terhadap Hasil Belajar Lompat Tinggi Gaya Straddle

pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah (Studi Eksperimen tentang Pengaruh

Pendekatan Bermain dan Latihan pada Siswa Madasrah Ibtidaiyah Batumarta

II Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan) menunjukkan, ada

perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan latihan terhadap

hasil belajar lompat tinggi gaya straddle dengan nilai Fo sebesar 13.20 > Ft

4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 0.90 pada pendekatan

bermain.

Page 62: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat dibuat

skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 11. Konsep Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka konseptual yang digambarkan tersebut bahwa,

kesegaran jasmani merupakan kebutuhan setiap manusia. Kualitas kesegaran

jasmani yang dimiliki seseorang dapat mendukung untuk melakukan tugas atau

pekerjaan dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih

memiliki cadangan energi untuk aktivitas selanjutnya. Demikian halnya bagi

siswa sekolah sangat membutuhkan kesegaran jasmani yang baik. Dengan

kesegaran jasmani, maka akan membantu pencapai hasil belajar.

Tingkat kesegaran jasmani pada umumnya ditampilkan dengan unjuk kerja

fisik yang baik. Orang yang memiliki kondisi fisik yang baik berarti

mencerminkan tingkat kesegaran jasmaninya baik pula. Olahraga secara teratur

atau melakukan aktivitas fisik secara ajeg merupakan usaha untuk menjaga dan

memelihara kesegaran jasmani. Salah satu upaya untuk menjaga dan

Pendidikan Jasmani

Pembelajaran Penjas

Materi pendidikan jasmani

Kebugaran jasmani: 1. Berhubungan dengan

kesehatan 2. Berhubungan dengan

keterampilan

Mengutamakan aktivitas gerak

Pembelajaran bermain untuk meningkatkan kebugaran jasmani

Tujuan pembelajaran

Kinerja guru

Aktivitas

Hasil belajar Kebugaran jasmani

Efektifitas pembelajaran model bermain

Pengelolaan Pmeblejaran

Macam-Macam permainan untuk meningkatkan kebugaran jasmani

Page 63: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

meningkatkan kesegaran jasmani siswa sekolah yaitu dengan diberi pembelajaran

pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani mempunyai peran penting terhadap tingkat kebugaran

jasmani siswa. Upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani siswa, maka

dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus dilakukan dengan baik dan benar.

Pendidikan jasmani yang diajarkan kepada siswa harus disesuaikan dengan

karakteristik siswa.

Siswa sekolah dasar pada umumnya cenderung senang dengan bermain

Dapat dikatakan hampir semua waktunya digunakan dengan bermain. Karena

siswa senang dengan bermain, maka dalam membelajarkan pendidikan jasmani

dapat diterapkan dengan pendekatan bermain. Melalui permainan, maka aspek-

aspek yang terdapat dalam diri siswa dapat berkembang, salah satunya dapat

meningkatkan kesegaran jasmaninya. Dengan meningkatnya kesegaran jasmani

siswa, maka akan membantu kegiatannya dalam belajar, siswa tidak mudah lelah,

memiliki cadangan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

Selain itu juga, akan membantu pencapai hasil belajar yang lebih optimal.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Aplikasi pembelajaran model bermain dapat meningkatkan kesegaran

jasmani pada siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010.

Page 64: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Plumbungan 1

Karangmalang Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu bulan sesuai jadwal pelajaran

pendidikan jasmani kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1

Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 30 siswa

yang terbagi atas 13 siswa putri dan 17 siswa putra.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun

pelajaran 2009/2010.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan

pengukuran kesegaran jasmani dengan Multistage Fitnes Test (MFT) atau Lari

Multitahap dari Depdiknas ( 2003: 66-67). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

Page 65: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

E. Analisis Data

Tingkat kesegaran jasmani siswa dapat diketahui dengan membandingkan

hasil tes kesegaran jasmani sebelum diberi pembelajaran dengan model bermain

dan sesudah diberi model bermain.

F. Indikator Kinerja

Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan model bermain

diharapkan tingkat kesegaran jasmani siswa meningkat menjadi lebih baik

dibandingkan sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan antara lain:

1. Dapat mengembangkan kebugaran jasmani.

2. Dapat mengembangkan kerjasama.

3. Dapat mengembangkan skill.

4. Dapat mengembangkan sikap kompetetif.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian Quasi yang

terdiri ’’Pretest dan Posttest Design’’.Pretest yakni tes awal kesegaran jasmani

dan Posttest ialah tes akhir kesegaran jasmani

Page 66: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal

Untuk memulai pelaksanaan Penelitian Quasi terlebih dahulu dilakukan

survei terhadap objek yang akan diteliti untuk mengetahui kondisi atau keadaan

nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survei awal sebagai berikut:

1. Siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 30 siswa yang terbagi atas atas 13 siswa

putri dan 17 siswa putra. Dalam mengikuti pembelajaran Penjas para siswa

cepat lelah (capek) terutama anak perempuan. Selain itu, sering kali dalam

mengikuti upacara bendera mudah pusing, kelihatan pucat bahkan ada yang

pingsan.

2. Dalam mengikuti pembelajaran Penjas siswa kurang aktif bergerak terutama

siswa putri, siswa lebih cenderung suka duduk dan ngobrol, siswa tidak

memaksimalkan waktu pembelajaranuntuk beraktivitas dan lain sebagainya.

3. Terbatasnya sarana dan prasarana Penjas

Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran Penjas. Hal itu terbukti dengan minimnya peralatan olahraga

yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran Penjas tidak sebanding dengan

jumlah siswa. Misalnya bola kaki hanya 2 buah, bola voli 4 buah, bola kasti 5

buah, tidak memiliki sarana senam dan lain sebagianya.

B. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kesegaran jasmani

dengan tes Multistage Fitnes Test (MFT) atau Lari Multitahap sebelum diberi

pendekatan pembelajaran bermain. Berikut ini disajikan kondisi awal tingkat

kesegaran jasmani Siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Page 67: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 sebelum diberi model pembelajaran

bermain sebagai berikut:

1. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra

Kondisi awal tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan Prediksi VO2 Max

No Nama Level Shuttle Prediksi VO 2 Max 1 Aldo Marianto 3 6 25.2 2 Ajimas Idris R 2 1 20.0 3 Bangkit Galang R 1 5 18.8 4 Burhan Abdulah 2 8 22.8 5 Iwan dhanu Putra 4 6 28.3 6 Irfan Setyo P 2 4 21.1 7 Koko Prayitno 5 5 31.4 8 Muhammad Jafar 3 2 23.6 9 Novandicka A 2 4 21.1 10 S. Dista Anugrah P 6 5 34.7 11 Satya Indra P 2 8 22.8 12 Galih Darma Satria 4 8 29.1 13 Govinda Dio Putra S 4 4 27.6 14 Aji Gadang S 2 5 21.6 15 Fernando Nichola 5 1 29.8 16 Galang Sidik S 4 2 26.8 17 Yasir MS 5 8 32.6

Rata-rata 3 5 25.7 Tertinggi 5 8 34.7 Terendah 1 1 18.8

Berdasarkan data kondisi awal tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V

SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 menunjukkan, rata-rata kemampuan lari multitahap pada level 3 shuttle

5, rata-rata prediksi VO2 Max, 25.7 ml/kg bb/menit.

Page 68: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putri

Kondisi awal tingkat kesegaran jasmani siswa putri kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Kondisi Awal Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 Berdasarkan Prediksi VO2 Max

No Nama Level Shuttle Prediksi VO 2 Max 1 Vivi Wulandari 3 2 23.6 2 Laurensia Alfina K 2 3 20.8 3 Wahyuni 2 2 20.4 4 Siti Maimunah 2 5 21.6 5 Yuni S 2 6 22.0 6 Ririn Nur C 2 5 21.6 7 Septi Dwi L 3 2 23.6 8 Tri Mastuti H 2 1 20.0 9 Yuliana P 2 7 22.4 10 Heni Astuti 2 4 21.1 11 Rima Mayang S 2 1 20.0 12 Nur Hidayah 3 1 23.2 13 Nurul Rahmawati 2 7 22.4

Rata-rata 2 4 21.7 Tertinggi 3 7 23.6 Terendah 2 1 20.0

Berdasarkan data kondisi awal tingkat kesegaran jasmani siswa putri kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 menunjukkan, rata-rata kemampuan lari multitahap pada level 2 shuttle

7 dan rata-rata prediksi VO2 Max, 21.7 ml/kg bb/menit.

C. Deskripsi pembelajaran Model Bermain

Berdasarkan data kondisi awal tingkat kesegaran jasmani siswa putri kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010, maka tingkat kesegaran jasmaninya perlu ditingkatkan dengan bentuk

pembelajaran yang tepat dengan mengaktifkan gerak siswa dalam mengikuti

pembelajaran Penjas. Model bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

Page 69: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

mendatangkan rasa senang pada peserta didik dan menuntut peserta didik aktif

bergerak. Pada penelitian Quasi ini diberikan tiga jenis model bermain

1) Jalan berbelok-belok Guru mempersiapkan lapangan dengan membuat tanda 10 buah pada setiap jarak 2 m pada masing-masing lintasan. Jumlah lintasan bisa disesuaikan dengan jumlah siswa. Pelaksanaannya sebagai berikut: (1) Setiap siswa yang ada di setiap lintasan harus melewati tanda

dengan berjalan kaki biasa. (2) Setiap siswa yang ada di setiap lintasan harus melewati tanda-tanda

tersebut dengan berjalan kaki cepat

Gambar 13. Permainan Jalan Berbelok-Belok (Yudha M. Saputra, 2001: 84)

2) Lari mengelilingi lapangan dengan diiringi musik

Lapangan yang tersedia dapat digunakan oleh guru sebagai tempat bermain dengan menerapkan berbagai bentuk permainan yang mengandung konsep lari, di antaranya: (1) Guru menugasi siswa untuk berlari (jogging) mengelilingi

lapangan sambil diiringi musik. (2) Musik berhenti semua siswa harus berhenti berlari. (3) Musik dihidupkan kembali siswa berlari kembali begitu

seterusnya.

Gambar 14. Permainan Berlari Diiringi Musik (Yudha M. Saputra, 2001: 98)

Page 70: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3) Lompat melewati rintangan Disediakan kotak atau kardus yang ditata sedemikian rupa jaraknya, dari kardus yang cukup rendah sampai yang tinggi. Siswa bermain dengan melompati kardus-kardus yang telah ditata. Ketinggian kardus ditata sedemikain rupa, sehingga siswa akan tertantang melompati kardus dari yang rendah sampai yang tinggi. Jika tidak mampu melompati tidak akan menimbulkan cidera atau sakit.

Gambar 15. Permainan Lompat Melewati Rintangan

(Yudha M. Saputra, 2001: 126)

Pembelajaran Penjas dengan model bermain pada model bermain terdiri

dari tiga permainan yaitu: lari berbelok-belok, lari mengelilingi lapangan diiringi

musik dan lari melewati rintangan. Ketiga bentuk permainan tersebut menuntut

siswa aktif bergerak, sehingga dapat meningkatkan kesegaran jasmaninya. Berikut

ini disajikan hasil peningkatan kesegaran jasmani siswa setelah mendapat

pembelajaran dengan model bermain pada model bermain.

1. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra dari Kondisi Awal ke

Model Bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa putra kelas 5 SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari

kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 71: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model Bermain

No Nama

Kondisi Awal Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Aldo Marianto 3 6 25.2 4 1 26.4 1.2 2 Ajimas Idris R 2 1 20.0 2 4 21.1 1.1 3 Bangkit Galang R 1 5 18.8 2 1 20.0 1.2 4 Burhan Abdulah 2 8 22.8 3 7 25.6 2.8 5 Iwan dhanu Putra 4 6 28.3 5 5 31.4 3.1 6 Irfan Setyo P 2 4 21.1 2 8 22.8 1.7 7 Koko Prayitno 5 5 31.4 6 2 33.6 2.2 8 Muhammad Jafar 3 2 23.6 3 4 24.4 0.8 9 Novandicka A 2 4 21.1 2 5 21.6 0.5 10 S. Dista Anugrah P 6 5 34.7 7 2 37.1 2.4 11 Satya Indra P 2 8 22.8 3 2 23.6 0.8 12 Galih Darma Satria 4 8 29.1 6 7 35.4 6.3 13 Govinda Dio P S 4 4 27.6 4 9 29.5 1.9 14 Aji Gadang S 2 5 21.6 2 8 22.8 1.2 15 Fernando Nichola 5 1 29.8 6 3 33.9 4.1 16 Galang Sidik S 4 2 26.8 4 4 27.6 0.8 17 5 8 32.6 6 8 35.7 3.1 Jumlah 56 82 437.3 67 80 472.5 35.2 Rata-rata 3 5 25.7 4 5 27.8 2.07 Tertinggi 5 8 34.7 7 9 37.1 6.3 Terendah 1 1 18.8 2 1 20.0 0.5

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani

siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke Model Bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 2.07 ml/kg bb/menit.

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 kondisi awal sebelum diberi model bermain yaitu 25.7%. Dan setelah

diberi perlakuan model bermain menjadi 27.8%. Hal ini menunjukkan tingkat

kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 meningkat 2.1%.

Page 72: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri dari Kondisi Awal ke model

bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa siswa putri kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari

kondisi awal ke disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max Siswa Putri

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

No Nama

Kondisi Awal Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Vivi Wulandari 3 2 23.6 3 8 26.0 2.4 2 Laurensia Alfina K 2 3 20.8 3 6 25.2 4.4 3 Wahyuni 2 2 20.4 2 4 21.2 0.8 4 Siti Maimunah 2 5 21.6 3 6 25.2 3.6 5 Yuni S 2 6 22.0 2 8 22.8 0.8 6 Ririn Nur C 2 5 21.6 3 7 25.6 4.0 7 Septi Dwi L 3 2 23.6 3 8 26.0 2.4 8 Tri Mastuti H 2 1 20.0 3 2 23.6 3.6 9 Yuliana P 2 7 22.4 3 3 24.0 1.6 10 Heni Astuti 2 4 21.1 2 5 21.6 0.5 11 Rima Mayang S 2 1 20.0 3 3 24.0 4.0 12 Nur Hidayah 3 1 23.2 4 1 26.4 3.2 13 Nurul Rahmawati 2 7 22.4 3 8 26.0 3.6 Jumlah 29 46 282.7 37 69 317.6 34.9 Rata-rata 2 4 21.7 3 5 24.4 2.7 Tertinggi 3 7 23.6 3 8 26.4 4.4 Terendah 2 1 20.0 2 1 21.2 0.5

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani

siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 2.7 ml/kg bb/menit.

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa siswa putra kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 kondisi awal sebelum diberi model bermain yaitu 21.7%. Setelah

diberi perlakuan model bermain menjadi 24.4%. Hal ini menunjukkan tingkat

Page 73: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kesegaran jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 meningkat 2.7%.

D. Deskripsi pembelajaran Model Bermain

Pada Model Bermain diberikan tiga bentuk permainan yaitu: (1) Jingkat

Keseimbangan, (2) Lempar Bola Warna dan, (3) Menolak ke Sasaran.

Pelaksanaan dari ketiga permainan tersebut sebagai berikut:

1) Jingkat Keseimbangan Jingkat keseimbangan dapat menggunakan papan dari kardus yang diberi warna hitam dan putih. Para siswa pada saat melakukan jingkat, salah satu kaki yang menumpu disesuaikan dengan warna papan. Jika bertumpu pada papan berwarna hitam harus menggunakan kaki kiri, sebaliknya jika bertumpu pada papan berwarna putih harus menggunakan kaki kanan. Jarak pada papan satu dengan yang lainnya bisa disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Gambar 4. Jingkat Keseimbangan 2) Lempar bola warna .

Bentuk permainan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bola plastik dengan tiga jenis warna dan beberapa bendera yang warnanya disesuaikan dengan warna bola. Para siswa bertugas melempar dan menangkap bola, kemudian para siswa yang menangkap bola berlari menuju bendera dan meletakkan bola ke dekat bendera yang warnanya sesuai dengan bola yang ditangkap.

Gambar 9. Lempar Bola Warna

Page 74: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3) Menolak ke sasaran Melempar atau menolak bola voli atau bola basket. Siswa berhadap-hadapan dengan jarak 5-10 meter. Siswa yang memegang bola menolakkan ke depan sejauh-jauhnya, dan siswa yang satunya berusaha menangkan dari pantulan bola yang dilempar. Demikian juga sebaliknya.

Gambar 18. Permainan Menolak Ke Sasaran (Yudha M. Saputra, 2001: 180)

Pada siklus ke 2 (dua) diberi pembelajaran dengan pendekatan bermain

sebanyak tiga permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani

siswa. Berikut ini disajikan peningkatan kesegaran jasmani siswa dari kondisi

awal ke model bermain sebagai berikut:

1. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra dari Kondisi Awal ke

model bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa putra kelas 5 SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari

kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 75: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 6. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

No Nama

Kondisi Awal Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Aldo Marianto 3 6 25.2 4 4 27.6 2.4 2 Ajimas Idris R 2 1 20.0 2 5 21.6 1.6 3 Bangkit Galang R 1 5 18.8 2 3 20.8 2.0 4 Burhan Abdulah 2 8 22.8 4 2 26.8 4.0 5 Iwan dhanu Putra 4 6 28.3 6 2 33.6 5.3 6 Irfan Setyo P 2 4 21.1 3 2 23.6 2.5 7 Koko Prayitno 5 5 31.4 6 6 35.0 3.6 8 Muhammad Jafar 3 2 23.6 3 4 24.4 0.8 9 Novandicka A 2 4 21.1 2 6 22.0 0.9 10 S. Dista Anugrah P 6 5 34.7 7 7 38.9 4.2 11 Satya Indra P 2 8 22.8 3 6 25.2 2.4 12 Galih Darma Satria 4 8 29.1 7 3 37.5 8.4 13 Govinda Dio P S 4 4 27.6 5 7 32.4 4.8 14 Aji Gadang S 2 5 21.6 3 2 23.6 2.0 15 Fernando Nichola 5 1 29.8 6 9 36.0 6.2 16 Galang Sidik S 4 2 26.8 5 1 29.8 3.0 17 Yasir MS 5 8 32.6 7 4 37.8 5.2 Jumlah 56 82 437.3 75 73 496.6 59.3 Rata-rata 3 5 25.7 4 4 29.2 3.5 Tertinggi 5 8 34.7 7 9 37.8 6.2 Terendah 1 1 18.8 2 1 20.8 0.8

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani

siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 3.5 ml/kg bb/menit.

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 kondisi awal sebelum diberi model bermain yaitu 25.7%. Setelah

diberi perlakuan model bermain menjadi 29.2%. Hal ini menunjukkan tingkat

kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 meningkat 3.5%.

Page 76: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri dari Kondisi Awal ke Model

Bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa putri kelasV SD Negeri Plumbungan

1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal

ke Model bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max Siswa Putri

Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model Bermain

No Nama

Kondisi Awal Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Vivi Wulandari 3 2 23.6 4 6 28.3 4.7 2 Laurensia Alfina K 2 3 20.8 4 5 28.0 7.2 3 Wahyuni 2 2 20.4 2 6 22.0 1.6 4 Siti Maimunah 2 5 21.6 4 4 27.6 6.0 5 Yuni S 2 6 22.0 3 2 23.6 1.6 6 Ririn Nur C 2 5 21.6 4 4 27.6 6.0 7 Septi Dwi L 3 2 23.6 4 5 28.0 4.4 8 Tri Mastuti H 2 1 20.0 3 7 25.6 5.6 9 Yuliana P 2 7 22.4 3 6 25.2 2.8 10 Heni Astuti 2 4 21.1 2 7 22.4 1.3 11 Rima Mayang S 2 1 20.0 4 1 26.4 6.4 12 Nur Hidayah 3 1 23.2 4 8 29.1 5.9 13 Nurul Rahmawati 2 7 22.4 4 4 27.6 5.2 Jumlah 29 46 282.7 45 65 341.1 58.7 Rata-rata 2 4 21.7 3 5 26.2 4.5 Tertinggi 3 7 23.6 4 7 29.1 7.2 Terendah 2 1 20.0 2 1 22.0 1.3

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani

siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 4.5 ml/kg bb/menit.

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 kondisi awal sebelum diberi model bermain yaitu 21.7%. Setelah

diberi perlakuan model bermain menjadi 26.2%. Hal ini menunjukkan tingkat

kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 meningkat 4.5%.

Page 77: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra dari Model bermain ke

Model bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari

kondisi awal ke model bermain dari model bermain ke model bermain disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 8. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/201 dari Model bermain ke Model bermain

No Nama

Model bermain Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Aldo Marianto 4 1 26.4 4 4 27.6 1.2 2 Ajimas Idris R 2 4 21.1 2 5 21.6 0.5 3 Bangkit Galang R 2 1 20.0 2 3 20.8 0.8 4 Burhan Abdulah 3 7 25.6 4 2 26.8 1.2 5 Iwan dhanu Putra 5 5 31.4 6 2 33.6 2.2 6 Irfan Setyo P 2 8 22.8 3 2 23.6 0.8 7 Koko Prayitno 6 2 33.6 6 6 35.0 1.4 8 Muhammad Jafar 3 4 24.4 3 4 24.4 0.0 9 Novandicka A 2 5 21.6 2 6 22.0 0.4 10 S. Dista Anugrah P 7 2 37.1 7 7 38.9 1.8 11 Satya Indra P 3 2 23.6 3 6 25.2 1.6 12 Galih Darma Satria 6 7 35.4 7 3 37.5 2.1 13 Govinda Dio P S 4 9 29.5 5 7 32.4 2.9 14 Aji Gadang S 2 8 22.8 3 2 23.6 0.8 15 Fernando Nichola 6 3 33.9 6 9 36.0 2.1 16 Galang Sidik S 4 4 27.6 5 1 29.8 2.2 17 Yasir MS 6 8 35.7 7 4 37.8 2.1 Jumlah 67 80 472.5 75 73 496.6 24.1 Rata-rata 4 5 27.8 4 4 29.2 1.4 Tertinggi 7 9 37.1 7 9 37.8 2.9 Terendah 2 1 20.0 2 1 20.8 0.0

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani siswa

putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun

pelajaran 2009/2010 dari model bermain ke model bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 1.4 ml/kg bb/menit.

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 pada model bermain yaitu 27.8%. Setelah diberi perlakuan model

Page 78: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

bermain menjadi 29.2%. Hal ini menunjukkan tingkat kesegaran jasmani siswa

putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun

pelajaran 2009/2010 meningkat 1.4%.

4. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri dari Model bermain ke

Model bermain

Peningkatan kesegaran jasmani siswa putri kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari

model bermain ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Prediksi VO2 Max pada Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model bermain ke Model bermain

No Nama

Model bermain Peningkatan pada Model bermain Peningkatan

VO2 Max Level Shuttle VO2 Max

Level Shuttle VO2 Max

1 Vivi Wulandari 3 8 26.0 4 6 28.3 2.3 2 Laurensia Alfina K 3 6 25.2 4 5 28.0 2.8 3 Wahyuni 2 4 21.2 2 6 22.0 0.8 4 Siti Maimunah 3 6 25.2 4 4 27.6 2.4 5 Yuni S 2 8 22.8 3 2 23.6 0.8 6 Ririn Nur C 3 7 25.6 4 4 27.6 2.0 7 Septi Dwi L 3 8 26.0 4 5 28.0 2.0 8 Tri Mastuti H 3 2 23.6 3 7 25.6 2.0 9 Yuliana P 3 3 24.0 3 6 25.2 1.2 10 Heni Astuti 2 5 21.6 2 7 22.4 0.8 11 Rima Mayang S 3 3 24.0 4 1 26.4 2.4 12 Nur Hidayah 4 1 26.4 4 8 29.1 2.7 13 Nurul Rahmawati 3 8 26.0 4 4 27.6 1.6 Jumlah 37 69 317.6 45 65 341.1 23.8 Rata-rata 3 5 24.4 3 5 26.2 1.8 Tertinggi 3 8 26.4 4 7 29.1 2.8 Terendah 2 1 21.2 2 1 22.0 0.8

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, tingkat kesegaran jasmani

siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 dari model bermain ke model bermain mengalami

peningkatan kemampuan VO2 Max rata-rata 1.8 ml/kg bb/menit.

Page 79: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Dihitung dari prosentase tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 pada model bermain yaitu 24.4%. Setelah diberi perlakuan model

bermain menjadi 26.2%. Hal ini menunjukkan tingkat kesegaran jasmani siswa

putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun

pelajaran 2009/2010 meningkat 1.8%.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra dari

Kondisi Awal ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO 2 Max siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO 2 Max Siswa Putra Kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain.

Rata-Rata Kondisi Awal VO2 Max

Rata-Rata VO2 Max Model bermain

Peningkatan VO2 Max

25.7 27.8 2.07 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain sebagai

berikut:

Page 80: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Grafik 1. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan bahwa, tingkat kesegaran

jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal

ini dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari

kondisi awal ke model bermain. Kondisi awal rata-rata kemampuan VO2 Max

25.7 ml/kg bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran bermain pada

model bermain rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 27.8 ml/kg bb/menit,

meningkat 2.07 ml/kg bb/menit.

2. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra dari

Kondisi Awal ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO2 Max siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain.

Rata-Rata Kondisi Awal VO2

Max Rata-Rata VO2 Max Model

bermain Peningkatan VO2 Max

25.7 29.2 3.5 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

25.727.8

2.07

0

5

10 15 20 25 30

K. Awal Siklus 1 Pn

Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra Dari Kondisi Awal Ke Model Bermain

Page 81: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain sebagai

berikut:

Grafik 2. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan bahwa, tingkat kesegaran

jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal

ini dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari

kondisi awal ke model bermain. Kondisi awal rata-rata kemampuan VO2 Max

25.7 ml/kg bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran bermain pada

model bermain rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 29.2 ml/kg bb/menit,

meningkat 3.5 ml/kg bb/menit.

3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra dari

Model bermain ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO2 Max siswa putra kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dari model bermain ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra kelas V

SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model bermain ke Model bermain.

Rata-Rata VO2 Max Model

bermain Rata-Rata VO2 Max Model

bermain Peningkatan VO2 Max

27.8 29.2 1.4

25.729.2

3.5

0

5

10

15

20

25

30

Pn

Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra Dari

Kondisi Awal ke Model Bermain

Page 82: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari model bermain ke model bermain sebagai

berikut:

Grafik 3. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model bermain ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan, tingkat kesegaran jasmani

siswa putra kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari model

bermain ke model bermain. Rata-rata kemampuan VO2 Max model bermain

sebesar 27.8 ml/kg bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran bermain

pada model bermain rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 29.2 ml/kg

bb/menit, meningkat 1.4 ml/kg bb/menit.

4. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri dari

Kondisi Awal ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO2 Max siswa putri kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

27.8 29.2

1.4

0

5

10

15

20

25

30

Pn

Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putra Dari

Model Bermain ke Model Bermain

Page 83: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 13. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain.

Rata-Rata Kondisi Awal VO2 Max

Rata-Rata VO2 Max Model bermain

Peningkatan VO2 Max

21.7 24.4 2.7 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain sebagai

berikut:

Grafik 4. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan, tingkat kesegaran jasmani

siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen

tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini

dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari kondisi

awal ke model bermain. Kondisi awal rata-rata kemampuan VO2 Max 21.7 ml/kg

bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran bermain pada model bermain

rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 24.4 ml/kg bb/menit, meningkat 2.7

ml/kg bb/menit.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri dari

Kondisi Awal ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO 2 Max siswa putri kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

21.7 24.4

2.7

0

5

10

15

20

25

Pn

Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri Dari

Kondisi Awal ke Model Bermain

Page 84: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO 2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain.

Rata-Rata Kondisi Awal

VO2 Max Rata-Rata VO2 Max Model

bermain Peningkatan VO2 Max

21.7 26.2 4.5 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal ke model bermain sebagai

berikut:

Grafik 5. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Kondisi Awal ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan bahwa, tingkat kesegaran

jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal

ini dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari

kondisi awal ke model bermain. Kondisi awal rata-rata kemampuan VO2 Max

21.7 ml/kg bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran bermain pada

model bermain rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 26.2 ml/kg bb/menit,

meningkat 4.5 ml/kg bb/menit.

6. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri dari

Model bermain ke Model bermain

Perbandingan peningkatan kemampuan VO 2 Max siswa putri kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

21.7 26.2

4.5

0

5

10

15

20

25

30

Pn

Pen ingkatan K esegaran Jasmani Siswa Putri Dari

Kondisi Awal ke Model Bermain

Page 85: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2009/2010 dari model bermain ke model bermain disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas V

SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model bermain ke Model bermain.

Rata-Rata VO2 Max Model bermain

Rata-Rata VO2 Max Model bermain

Peningkatan VO2 Max

24.4 26.2 1.8 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan tingkat kesegaran

jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dari model bermain ke model bermain sebagai

berikut:

Grafik 6. Perbadingan dan Peningkatan Kemampuan VO2 Max Siswa Putri Kelas

V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 dari Model bermain ke Model bermain

Berdasarkan grafik tersebut menggambarkan bahwa, tingkat kesegaran

jasmani siswa putri kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal

ini dapat dilihat bahwa, kemampuan VO2 Max mengalami peningkatan dari

model bermain ke model bermain. Rata-rata kemampuan VO2 Max pada model

bermain sebesar 24.4 ml/kg bb/menit, kemudian diberi pendekatan pembelajaran

bermain pada model bermain rata-rata kemampuan VO2 Max menjadi 26.2 ml/kg

bb/menit, meningkat 1.8 ml/kg bb/menit.

24.4 26.2

1.8

0

5

10

15

20

25

30

Pn

Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri Dari Model Bermain ke Model Bermain

Page 86: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

7. Peningkatan Kesegaran Jasmani secara Keseluruhan

Prosentase peningkatan kesegaran jasmani siswa putri kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 16. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan

Tes Gain Score Pretest 0.0 Posttest 1 2.3 Posttets 2 1.6

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan kesegaran

jasmani siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten

Sragen tahun pelajaran 2009/2010 sebagai berikut:

22.0

23.0

24.0

25.0

26.0

27.0

28.0

Nilai

Tes

Rerata Nilai Kesegaran Jasmani

Rerata 24.0 26.3 27.9

Pretest Posttest I Postest II

Grafik 7. Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan

Sedangkan rerata peningkatan kesegaran jasmani siswa kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Page 87: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Rerata Nilai Kesegaran Jasmani

22.0

23.0

24.0

25.0

26.0

27.0

28.0

29.0

Nilai

Rerata 24.0 26.3 27.9

Pretest Posttest I Postest II

Grafik 8. Rerata Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 secara Keseluruhan

8. Menghitung Peningkatan Kesegaran Jasmani dalam Prosen

Prosentase peningkatan kesegaran jasmani siswa kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Srage tahun pelajaran 2009/2010

sebagai berikut:

1. Hasil penghitungan peningkatan dari pretest ke posttest I.

Mean test awal = 24.000 Mean tes akhir = 26.337 Mean different = 2.337

Prosentase peningkatan =

Mean different X 100%

Mean test awal

= 2.337

X 100% = 9.736% 24.000

Page 88: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Hasil penghitungan peningkatan dari posttest I ke posttest II. Mean test awal = 26.337 Mean tes akhir = 27.933 Mean different = 1.597

Prosentase peningkatan =

Mean different X 100%

Mean test awal

= 1.597

X 100% = 6.063% 26.337 3. Hasil penghitungan peningkatan dari prettest ke posttest

II. Mean test awal = 24.000 Mean tes akhir = 27.933 Mean different = 3.933

Prosentase peningkatan =

Mean different X 100%

Mean test awal

= 3.933

X 100% = 16.389% 24.000

Berdasarkan hasil peningkatan kemampuan VO2 Max setelah mendapat

model pembelajaran bermain dapat disimpulkan bahwa, dari kondisi awal ke

model bermain mengalami peningkatan kesegaran jasmani 9.7%. Dari model

bermain ke model bermain mengalami peningkatan kesegaran jasmani 6.1%. Dari

kondisi awal ke model bermain mengalami peningkatan kesegaran jasmani 16.4%.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, aplikasi pembelajaran model

bermain dapat meningkatkan kesegaran jasmani pada siswa kelas V SD Negeri

Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010,

dapat diterima kebenarannya.

Page 89: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD

Negeri Plumbungan 1 Karangmalang Kabupaten Sragen tahun pelajaran

2009/2010 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat

tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh

simpulan sebagai berikut:

Aplikasi pembelajaran model bermain dapat meningkatkan kesegaran

jasmani pada siswa kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010. Dari kondisi awal dan

pemberian model bermain menunjukkan rata-rata peningkatan kesegaran

jasmaninya 16.4%

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

model bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses maupun

Page 90: APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK …/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi

guru yang ingin menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhaha

seperti kardus, tali, ban bekas, temannya sendiri ataupun alat yang lain sebagai

media alternatif dalam pembelajaran dengan model bermain. Bagi guru bidang

studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesegaran jasmani yang efektif dan

menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan menjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru Penjasorkes sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar.