antropologi: tradisi masyarakat di indonesia

13
ANTROPOLOGI KELOMPOK: ERMA RISMAYATI GHINA SITI RAMADHANTY MUTIARA DWI N RIKE AYU A PERMATASARI TRADISI UPACARA ADAT YANG ADA DI INDONESIA

Upload: ghina-siti-ramadhanty

Post on 25-Jun-2015

6.747 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

ANTROPOLOGI

KELOMPOK:ERMA RISMAYATI

GHINA SITI RAMADHANTYMUTIARA DWI N

RIKE AYU A PERMATASARI

TRADISI UPACARA ADAT YANG ADA DI INDONESIA

Page 2: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

TRADISI UPACARA ADAT ADALAH….

Suatu upacara yang dilakukan secara turun-temurun yang berlaku di suatu daerah. Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacara adat sendiri-sendiriUpacara adat yang dilakukan di daerah, sebenar- nya juga tidak lepas dari unsur sejarah. Umumnya, upacara adat terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: upacara kelahiran, upacara penguburan, upacara perkawinan, upacara pengukuhan kepala suku, upacara yang berhubungan dengan keagamaan atau kepercayaan, dan lain sebagainya.

Page 3: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Ritual Tiwah

Kebo-Keoan

Adu Kerbau

Rambu Solo

Pasola Sumba

Tabuik

Ngaben

CONTOH-CONTOHUPACARA ADAT YANG ADA DI INDONESIA

Page 4: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

TIWAH

Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung. Upacara Tiwah bermaksud mengantar roh dari negeri bawah yang diyakini fana dan material (panungkop) ke negeri atas yang abadi dan spiritual (tungkop).

Upacara Tiwah merupakan upacara kedua dalam rangkaian upacara penguburan pemeluk Hindu Kaharingan yang dilaksanakan setahun setelah upacara yang pertama. Rangkaian upacara memakan waktu 19 hari, dan diadakan secara terus menerus, siang dan malam

Upacara ini tergolong upacara yang mahal, menghabiskan biaya puluhan juta rupiah untuk imbalan bagi tenaga-tenaga penyelenggara dan jamuan bagi para undangan.

Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karen unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng

Page 5: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

KEBO-KEBOAN

Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang, Banyuwangi. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam.

Puncaknya prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak-balak maupununtuk keuntungan

Page 6: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Adu kerbau diawali dengan kerbau bule.

Partai adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Ma’tinggoro tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.

ADU KERBAU (Mapasilaga Tedong)

Page 7: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau. Ada kerbau bule atau albino, ada pula yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke). Jenis yang terakhir ini harganya paling mahal, bisa di atas Rp 100 juta. Juga terdapat kerbau jantan yang sudah dikebiri—konon cita rasa dagingnya lebih gurih.

Page 8: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

RAMBU SOLO

Rambu Solo adalah pesta atau upacara kedukaan /kematian. Adat istiadat yang telah diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Bagi keluarga yang ditinggal wajib membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.

Setelah melewati serangkaian acara, si mendiang di usung menggunakan Tongkonan (sejenis rumah adat khas Toraja) menuju makam yang berada di tebing-tebing dalam goa. Nama makamnya adalah pekuburan Londa.

Yang unik dari upacara rambu solo adalah pembuatan boneka kayu yang dibuat sangat mirip dengan yang meninggal dan diletakkan di tebing.Uniknya lagi… konon katanya, wajah boneka itu kian hari kian mirip dengan orang yang telah meninggal

Page 9: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Ini adalah bagian dari serangkaian upacara tradisionil yang dilakukan oleh orang Sumba. Setiap tahun pada bulan Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar supaya panen tahun tersebut berhasil dengan baik. Puncak dari serangkaian upacara adat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya adalah apa yang disebut pasola. Pasola adalah ‘perang-perangan’ yang dilakukan oleh dua kelompok berkuda. Setiap kelompok teridiri atas lebih dari 100 pemuda bersenjakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter kira-kira1,5 cm yang ujungnya dibiarkan tumpul

PASOLA SUMBA

Page 10: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.

TABUIK

Page 11: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota.Para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.

Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat musik perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Sesekali arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.

Saat matahari terbenam, arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut, dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya

Page 12: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

NGABEN

Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali.Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah. Lama-kelamaan kobaran api mulai menghanguskan jazadnya yang dipercaya akan melepaskan segala ikatan keduniawian dari orang yang meninggal itu. Bila ikatan keduniawian telah terlepas, maka semakin terbukalah kesempatan untuk melihat kebenaran dan keabadian kesucian Illahi di alam sana.

Page 13: ANTROPOLOGI: Tradisi masyarakat di Indonesia

Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan, keluarga dari orang yang meninggal dibantu oleh masyarakat membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat jenazah yang nantinya dibakar