antibakteri ekstrak etanol umbi lapis bawang merah …

15
ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Angela Stevy Surono Fakultas Farmasi Email : [email protected] Abstrak - Antibiotik yang berasal dari alam sering dikenal sebagai antibiotik alami. Bawang merah (Allium cepa L.) memiliki senyawa allisin yang berfungsi sebagai antibakteri. Telah dilakukan uji antibakteri ekstrak umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bahan uji yang digunakan adalah umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) dengan metode pengadukan dan perendaman. Selanjutnya diuji daya antibakterinya dengan metode difusi agar dengan cylinder cup. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) memberikan daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70% dan 80% tetapi tidak memberikan daya antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi yang sama. Kata Kunci : Allium cepa L., bawang merah, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibakteri. Abstract - An antibiotic that comes from nature is often known as a natural antibiotic. Onion (Allium cepa L.) has allisin compound that acts as an antibacterial. It has been tested antibacterial extract of onion bulbs (Allium cepa L.) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Materials test that used are bulb onion (Allium cepa L.) with stirring and soaking method. Furthermore, antibacterial power tested by agar diffusion method with cylinder cup. The results showed extracts of onion bulbs (Allium cepa L.) provide antibacterial power against Staphylococcus aureus at concentrations of 40%, 50%, 60%, 70% and 80% but did not provide antibacterial power against Escherichia coli bacteria with the same concentration. Keywords : Allium cepa L., Onion, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibacterial. PENDAHULUAN Para ahli infeksi dunia semakin gencar untuk mencari derivat baru antibiotik yang bentuk atau struktur kimianya berbeda agar dapat mengatasi 1 Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN

Escherichia coli

Angela Stevy Surono

Fakultas Farmasi Email : [email protected]

Abstrak - Antibiotik yang berasal dari alam sering dikenal sebagai antibiotik alami. Bawang merah (Allium cepa L.) memiliki senyawa allisin yang berfungsi sebagai antibakteri. Telah dilakukan uji antibakteri ekstrak umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bahan uji yang digunakan adalah umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) dengan metode pengadukan dan perendaman. Selanjutnya diuji daya antibakterinya dengan metode difusi agar dengan cylinder cup. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) memberikan daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70% dan 80% tetapi tidak memberikan daya antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi yang sama.

Kata Kunci : Allium cepa L., bawang merah, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibakteri.

Abstract - An antibiotic that comes from nature is often known as a natural antibiotic. Onion (Allium cepa L.) has allisin compound that acts as an antibacterial. It has been tested antibacterial extract of onion bulbs (Allium cepa L.) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Materials test that used are bulb onion (Allium cepa L.) with stirring and soaking method. Furthermore, antibacterial power tested by agar diffusion method with cylinder cup. The results showed extracts of onion bulbs (Allium cepa L.) provide antibacterial power against Staphylococcus aureus at concentrations of 40%, 50%, 60%, 70% and 80% but did not provide antibacterial power against Escherichia coli bacteria with the same concentration.

Keywords : Allium cepa L., Onion, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibacterial.

PENDAHULUAN

Para ahli infeksi dunia semakin gencar untuk mencari derivat baru

antibiotik yang bentuk atau struktur kimianya berbeda agar dapat mengatasi

1

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 2: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

kuman yang resisten. Pencarian antibiotik baru ini ibarat sebuah perlombaan

terhadap kemampuan mekanisme kuman melahirkan daya resistensinya. Tetapi

upaya agar dapat menang dalam perlombaan mensyaratkan proses pengembangan

dan pengujian, seperti harus ada penemuan sumber baru, apakah itu melalui

rekayasa genetik ataupun sumber baru di alam.

Berbagai penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui

pengobatan alopati (kedokteran), ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan

herbal. Keunggulan pengobatan herbal terletak pada bahan dasarnya yang bersifat

alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan seminimal mungkin. Hal-hal inilah

yang menyebabkan masyarakat untuk kembali ke bahan alam sebagai alternatif

utama dalam pengobatan. Antibiotik yang berasal dari alam sering dikenal sebagai

antibiotik alami. Bahan antibiotik alami yang berasal dari bahan alam seperti

tanaman, hewan, maupun mikroorganisme baik darat maupun laut.

Salah satu tanaman yang sudah akrab dengan masyarakat adalah bawang

putih (Allium sativum). Salah satu senyawa fitokimia yang terdapat dalam bawang

putih adalah allisin. Ekstrak air bawang putih (Allium sativum) terbukti memiliki

daya antibakteri secara in vitro yang sebagian besar berasal dari senyawa allisin

tersebut. Oleh karena itu diduga bawang merah (Allium cepa L.) juga mempunyai

aktivitas antibakteri.

Penelitian terdahulu tentang uji antibakteri perasaan umbi lapis bawang

merah (Allium cepa L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli secara in vitro yang membuktikan bahwa bawang merah

mempunyai aktivitas antibakteri. Hal ini yang menarik perhatian penulis untuk

menguji daya antibakteri ekstrak etanol b awang merah terhadap pertumbuhan

bakteri secara in vitro.

Antibiotik yang digunakan sebagai kontrol positif dalam penelitian ini

adalah kloramfenikol. Bakteri uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Staphylococcus aureus sebagai bakteri Gram positif dan Escherichia coli sebagai

Gram negatif. Metode ekstrasi yang digunakan untuk tanaman bawang merah

(Allium cepa L.) adalah metode pengadukan dan perendaman umbi lapis dengan

menggunakan pelarut etanol 80%.

2

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 3: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan suatu

rumusan masalah: Apakah ekstrak etanol 80% umbi lapis bawang merah (Allium

cepa L.) menunjukkan daya antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus

aureus dan Escherichia coli secara in vitro?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan membuktikan daya antibakteri

ekstrak etanol 80% umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan umbi lapis bawang merah

(Allium cepa L.). Determinasi tanaman ini dilakukan di Pusat Informasi dan

Pengembangan Obat Tradisional (PIPOT), Surabaya. Bakteri yang diuji ada dua

yaitu : bakteri Staphylococcus aureus dari golongan bakteri Gram positif dan

bakteri Escherichia coli dari golongan bakteri Gram negatif. Bahan kontrol positif

yang digunakan untuk uji metode difusi adalah kloramfenikol yang diperoleh dari

PT. BRATACO Surabaya. Pelarut ekstrak yang digunakan Etanol 80%.

Selanjutnya pembuatan ekstrak etanol umbi lapis Allium cepa L.

Pada penelitian ini variabel yang digunakan, yaitu : variabel bebas (ekstrak

etanol umbi lapis bawang merah), variabel tergantung (pertumbuhan bakteri

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli), variabel kendali (suhu dan

kelembapan).

Pembuatan Larutan Uji

Pembuatan Larutan uji untuk bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri

Escherichia coli :

Tabel 3.1 Penimbangan ekstrak umbi lapis bawang merah (Allium cepa

L.)dengan masing-masing konsentrasi yang berbeda :

No % Ekstrak g/1ml mg/1ml Bpj

1 40% 0,4 400 400.000 2 50% 0,5 500 500.000 3 60% 0,6 600 600.000 4 70% 0,7 700 700.000 5 80% 0,8 800 800.000

3

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 4: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Keterangan :

Tiap konsentrasi ekstrak umbi lapis bawang merah dilarutkan dengan

larutan 50% DMSO dalam etanol (80%) sampai 1 mL di Mikrotube.

Pembuatan Media Nutrient Agar, Nutrient Broth, media Kligler Iron Agar

(KIA), antibiotik medium I, media Vogel Johnson’s Agar, Media Simmon’s

Citrate Agar (SCA), Media MRVP (Metyl-red VOGES-PROSKAUER).

Identifikasi Kualitatif Bakteri Staphylococcus aureus dengan

menggunakan uji pewarnaan Gram, uji Katalase dan Uji Degradasi Manitol dan

Tellulit dan Identifikasi Kualitatif Bakteri Escherichia coli dengan menggunakan

uji pewarnaan Gram, uji Metil Merah, uji Voges-Proskauer, Uji Fermentasi

Glukosa dan Laktosa, uji Indol dan uji Sitrat dan Pembuatan Kontrol Positif.

Uji Daya Antibakteri

Peremajaan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada

media Agar Miring, Pembuatan Suspensi Bakteri Uji, Penentuan Antibakteri

Ekstrak Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap Pertumbuhan

Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dan Metode Analisis dan

Analisis Data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah awal yang dilakukan adalah pembuatan ekstrak dengan cara

pengadukan dan perendaman. Bawang merah dikupas kemudian dipotong dan

diblender selanjutnya disaring, didiamkan selama 24 jam kemudian diaduk secara

konstan selama satu jam. Hal ini dilakukan sebanyak 4 ka li. Hasil saringannya

kemudian dipekatkan dengan Rotary evaporator sampai 1/3 volume selanjutnya

dipanaskan di water bath sampai bobot konstan dan diperoleh ekstrak kental umbi

lapis bawang merah.

Langkah selanjutnya penyiapan ekstraknya dengan cara menimbang

ekstrak etanol umbi lapis bawang merah dengan jumlah tertentu dan konsentrasi

yang berbeda-beda, konsentasi yang digunakan adalah 400.000 bpj – 800.00 bpj

setelah dilakukan orientasi yang kemudian dilarutkan dengan larutan 50% DMSO

dalam etanol (80%) sampai 1 mL pada mikrotube yang dapat dilihat pada Tabel

4

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 5: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

3.1, Setelah diperoleh ekstrak etanol umbi lapis bawang merah dengan masing-

masing konsentrasi, ekstrak dimasukkan kedalam masing-masing cylinder cup

sebanyak 0,1 mL yang ada pada cawan petri yang didalamnya sudah ada media

padat berisi bakteri.

Pada penelitian ini ekstrak etanol umbi lapis bawang merah yang didapat

sangat kental dan sangat sulit larut dengan etanol 80% sehingga dibutuhkan

penambahan pelarut untuk menambah kelarutannya yaitu pelarut

Dimetilsulfoksid (DMSO) p.a. 50%.

Pada penelitian ini, P eneliti ingin membuktikan apakah Ekstrak etanol

umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) dapat berkhasiat sebagai antibakteri

khususnya untuk antidiare. Bakteri uji yang digunakan bakteri Gram negatif

Escherichia coli dan bakteri Gram positif Staphylococcus aureus.

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi

bakteri uji untuk memastikan bahwa bakteri yang digunakan adalah benar

Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil identifikasi Escherichia coli

dan Staphylococcus aureus dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Kualitatif Bakteri Staphylococcus aureus

No Macam Uji Pustaka Hasil Pengamatan Hasil 1 Pewarnaan

gram, bentuk sel

dan susunan sel

Gram (+), bentuk sel kokus, susunan sel bergerombol

Gram (+), bentuk sel kokus,

susunan sel bergerombol

+

2 Uji degradasi

manitol dan telurit

Koloni berwarna hitam dengan area

sekeliling berwarna kuning

Koloni berwarna hitam dengan area

sekeliling berwarna kuning

+

3 Uji Katalase Terbentuk gelembung udara

Terbentuk gelembung udara

+

Keterangan: Hasil (+) berarti sesuai dengan pustaka (Merck, 2005)

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Kualitatif Bakteri E.coli

No Macam Uji Pustaka Hasil Pengamatan Hasil 1 Pewarnaan

gram, bentuk sel

Gram (-), bentuk sel batang, susunan sel

Gram (-), bentuk sel batang, susunan sel

+

5

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 6: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

dan susunan sel

monobasil monobasil

2 Uji Fermentasi Laktosa dan

Glukosa

Bagian tegak dan miring dari media menjadi kuning

dan terdapat retakan

Bagian tegak dan miring dari media menjadi kuning

dan terdapat retakan

+

3 Uji Indol Cincin merah dekat puncak

media

Cincin merah dekat puncak

media

+

4 Uji Metil Merah

Merah Merah +

5 Uji Voges-Proskauer

Tetap kuning Tetap kuning +

6 Uji sitrat Hijau Hijau + Keterangan: Hasil (+) berarti sesuai dengan pustaka (Merck, 2005)

Bakteri yang digunakan untuk uji antibakteri adalah bakteri yang berusia

18-24 jam. Suspensi bakteri dibuat dalam larutan NaCl 0,9% steril pada λ 580 nm

dengan absorbansi ± 0,6. Untuk pengujian, digunakan 0,3 m l suspensi bakteri

untuk setiap petri.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi dengan

menggunakan cylinder cup dan pengamatan dilakukan terhadap adanya daerah

hambatan yang ditandai dengan adanya daerah bening di sekitar cylinder cup yang

telah diisi dengan larutan uji. Media yang digunakan dalam penelitian adalah

Antibiotik Medium I.

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Diameter Daerah Hambatan Pertumbuhan Staphylococcus aureus pada Pemberian Ekstrak Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.)

Replikasi Diameter Daerah Hambatan (cm) Larutan Uji

E1(40%) E2(50%) E3(60%) E4(70%) E5(80%) K + K -

I 0,857 1,110 1,130 1,000 1,070 1,783 0,000

II 1,073 1,033 1,110 1,077 1,070 1,963 0,000

III 0,873 1,037 1,100 1,323 1,040 1,671 0,000

IV 1,090 1,010 1,167 1,313 1,550 1,620 0,000

V 0,890 1,233 1,217 1,050 1,350 1,313 0,000

RATA- 0,957 1,085 1,145 1,153 1,216 1,670 0,000

6

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 7: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

RATA

SD 0,1148 0,0912 0,4781 0,1535 0,2253 0,2390 0,000

% KV 11,996 8,4055 41,6827 13,3131 18,5279 14,3134 0,000%

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Diameter Daerah Hambatan Pertumbuhan Escherichia coli pada Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.)

Replikasi Diameter Daerah Hambatan (cm) Larutan Uji

E1(40%) E2(50%) E3(60%) E4(70%) E5(80%) K -

I 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

II 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

III 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

IV 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

V 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

RATA-RATA

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

SD 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

% KV 0,000% 0,000% 0,000% 0,000% 0,000% 0,000%

Keterangan:

KV : Koefisien Variansi

K+ : Kontrol Positif (Kloramfenikol)

K- : Kontrol Negatif (Larutan 50% DMSO dalam etanol (80%))

E1 : Ekstrak etanol umbi lapis bawang merah 40% (konsentrasi 400.000 bpj)

E2 : Ekstrak etanol umbi lapis bawang merah 50% (konsentasi 500.000 bpj)

E3 : Ekstrak etanol umbi lapis bawang merah 60% (konsentrasi 600.000 bpj)

E4 : Ekstrak etanol umbi lapis bawang merah 70% (konsentrasi 700.000 bpj)

E5 : Ekstrak etanol umbi lapis bawang merah 80% (konsentrasi 800.000 bpj)

Kurva regresi yang menunjukkan hubungan antara diameter daerah

hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan konsentrasi Ekstrak

etanol umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) ditunjukkan pada gambar 4.12

7

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 8: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Gambar 4.12 Kurva Regresi antara Konsentrasi Ekstrak Etanol Umbi Lapis Bawang Merah (Allium cepa L.) dan Diameter Daerah Hambatan Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

Dari data di atas diperoleh persamaan garis linier y = a + bx, yaitu :

y = 0,7596+0,0059x, a = 0,7596, b = 0,0059, r = 0,94643259

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh r hitung = 0,94643259. Karena r

hitung > r tabel (r tabel (5%) = 0,8780), maka terdapat korelasi linear yang nyata

antara diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan

konsentrasi ekstrak etanol umbi lapis bawang merah.

Pada bakteri Staphylococcus aureus larutan uji ekstrak etanol umbi lapis

bawang merah (Allium cepa L.) tersebut memberikan diameter hambatan sebesar

0,957 cm untuk konsentrasi 40%, 1,085 cm untuk konsentrasi 50%, 1,145 cm

untuk konsentrasi 60%, 1,153 cm untuk konsentrasi 70%, dan 1,216 cm untuk

konsentrasi 80%. Penentuan konsentrasi tersebut didasarkan pada hasil orientasi

dimana pada konsentrasi di bawah 40% tidak tampak diameter hambatan dan

diameter hambatan terbesar pada konsentrasi 80%.

Pada bakteri Escherichia coli larutan uji ekstrak etanol umbi lapis bawang

merah (Allium cepa L.) tidak dapat memberikan daya hambat yang ditandai

dengan tidak adanya daerah bening di sekitar cylinder cup. Hal itu mungkin

dikarenakan kandungan senyawa antibakteri dari bawang merah itu sendiri belum

bisa merusak struktur dinding sel Escherichia coli.

Sebagai kontrol negatif digunakan pelarut 50% DMSO dalam larutan

etanol (80%) dan digunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Pada bakteri

00.10.20.30.40.50.60.70.80.911.11.21.31.41.51.61.71.81.92

0 20 40 60 80 100D

iam

eter

(cm

)Konsentrasi (%)

8

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 9: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Staphylococcus aureus didapatkan diameter daerah hambatan sebesar 1,670 cm

dan pada bakteri Escherichia coli tidak dilakukan uji daya hambat pada kontrol

positifnya karena dari orientasi ekstrak etanol umbi lapis bawang merah tidak

didapat adanya daerah hambat pada ekstrak etanol u mbi lapis bawang merah,

dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Jadi dari penelitian yang sudah

dilakukan dapat dilihat bahwa ekstrak etanol umbi lapis bawang merah memiliki

daya antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus tetapi tidak

dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

KESIMPULAN DAN SARAN

Jadi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa ekstrak etanol umbi lapis bawang merah (Allium cepa L.) dengan

konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70%, 80% memiliki daya antibakteri pada bakteri

Staphylococcus aureus dengan tetapi tidak memiliki daya antibakteri terhadap

bakteri Escherichia coli dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

dapat disarankan dilakukan penelitian umbi lapis Bawang Merah (Allium cepa L.)

dengan menggunakan cara ekstraksi lainnya dan dilakukan penelitian umbi lapis

bawang merah (Allium cepa L.) menggunakan bakteri uji lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Cappucino JG, Sherman N, 2005, Microbiology: A Laboratory manual, 7th

edition, Pearson Education Inc, San Fransisco, 33-34, 45-47. Dajan A., 1985, Pengantar Metode Statistika, Jilid I, Cetakan ke-9, Lembaga

Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, 366-393.

DepKes RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Jakarta, 855. Entjang I, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan

Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 52, 103-105, 109, 118.

Fudholi, 2000, Prosiding Seminar Perpba : Pemanfaatan Bahan Obat alami III,

Fakultas Farmasi Universitas 17 agustus 1945, Jakarta.

9

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 10: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Fujisawa H, Suma K, Origuchi K, Seki T, Arga T, 2008, T hermostability of Allicin Determined by Chemical and Biological Assays, Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, Vol 72 N o. 11 ( online), (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/ diakses 12 juni 2012).

Hasil Determinasi Pusat Informasi dan Pengembangan Obat Tradisional Irianto K, 2006, M ikrobiologi : Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1, utama

widya, Bandung, 17-9, 20, 35, 98. Jaelani, 2007, Khasiat Bawang Merah, Yogyakarta: Kanisius. Merck, 2005, Microbiology Manual, 18 th edition, Darmstatd, Federal Republic of

Germany, 164-166, 370-371, 387, 502. Pratiwi, 2007, Antibakteri perasan umbi lapis bawang putih (Allium sativum L.

var lumbu putih) terhadap Escherichia coli ATCC 25923, Universitas Surabaya, Surabaya.

Rahardja K, 2007, Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek

sampingnya, Jakarta: Elex Media Komp. Setyaningsih I, 2004, Resistensi Bakteri dan Antibiotik Alami, Makalah Pribadi

Falsafah Sains. Tortora GJ, Funke BR, Case CL, 2010, Microbiology : An Introduction 10th

edition, Benjamin Cummings. 139, 285, 302, 306, 309-10, 315-8, 460, 588-592, 712.

10

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 11: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

LAMPIRAN

11

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 12: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

12

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 13: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Hasil Orientasi Uji Daya Antibakteri Ekstrak Umbi Lapis Bawang merah (Allium cepa L.)

1. Staphylococcus aureus

Orientasi 1

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

5% - 20% - 40% 1,100 60% 1,230 80% 1,100

Orientasi 2

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

40% 0,890 50% 1,233 60% 1,217 70% 1,105 80% 1,350

Orientasi 3

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

40% 1,500 50% 1,367 60% 1,167 70% 1,500 80% 1,500

13

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 14: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

2. Escherichia coli

Orientasi 1

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

5% - 20% - 40% - 60% - 80% -

Orientasi 2

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

40% - 50% - 60% - 70% - 80% -

Orientasi 3

Konsentasi ekstrak

Diameter daerah hambat (cm)

40% - 50% - 60% - 70% - 80% -

14

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Page 15: ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI LAPIS BAWANG MERAH …

Tabel Koefisien Korelasi (r)

N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi 5% 1% 5% 1%

3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

16 17 18 19 20

21 22 23 24 25

26 27 28 29 30

31 32 33 34 35

36 37

0,997 0,950 0,878

0,811 0,754 0,707 0,666 0,632

0,602 0,576 0,553 0,532 0,514

0,497 0,482 0,468 0,456 0,444

0,433 0,423 0,413 0,404 0,396

0,388 0,381 0,374 0,367 0,361

0,355 0,349 0,344 0,339 0,334

0,329 0,325

0,999 0,990 0,959

0,917 0,874 0,834 0,798 0,765

0,735 0,708 0,684 0,661 0,641

0,623 0,606 0,590 0,575 0,561

0,549 0,537 0,526 0,515 0,505

0,496 0,487 0,478 0,470 0,463

0,456 0,449 0,442 0,436 0,430

0,424 0,418

38 39 40

41 42 43 44 45

46 47 48 49 50

55 60 65 70 75

80 85 90 95 100

125 150 175 200 300

400 500 600 700 800

900 1000

0,320 0,316 0,312

0,308 0,304 0,301 0,297 0,294

0,291 0,288 0,284 0,281 0,279

0,266 0,254 0,244 0,235 0,227

0,220 0,213 0,207 0,202 0,195

0,176 0,159 0,148 0,138 0,113

0,098 0,088 0,080 0,074 0,070

0,065 0,062

0,413 0,408 0,403

0,398 0,393 0,389 0,384 0,380

0,376 0,372 0,368 0,364 0,361

0,345 0,330 0,317 0,306 0,296

0,286 0,278 0,270 0,263 0,256

0,230 0,210 0,194 0,181 0,148

0,128 0,115 0,105 0,097 0,091

0,086 0,081

Sumber : Hadi, S., 2000, Analisis Regresi, Jilid I, Cetakan ke-7, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 70.

15

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)