anteseden inovasi dan konsekuensinya ......anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja...
TRANSCRIPT
-
i
ANTESEDEN INOVASI DAN
KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS
UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI
NI MADE WAHYUNI
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
DISERTASI DIAJUKAN
UNTUK UJIAN
TERBUKA
-
ANTESEDEN INOVASI DAN
KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS
UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI
NI MADE WAHYUNI
NIM 1390871014
PROGRAM DOKTOR
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
DISERTASI DIAJUKAN
UNTUK UJIAN
TERBUKA
-
ANTESEDEN INOVASI DAN
KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS
UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI
Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor
pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Manajemen,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI MADE WAHYUNI
NIM 1390871014
PROGRAM DOKTOR
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
ii
-
Lembar Persetujuan Promotor/Kopromotor
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI
UNTUK DIUJI PADA UJIAN TERTUTUP
TANGGAL 23 Februari 2018
Promotor,
Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P.
NIP. 19550801 198103 1 031
Kopromotor I, Kopromotor II,
Dr. IG.A.K. Giantari,S.E., M.Si. Dr. Alit Suryani, M.Kes.
NIP. 19611002 198601 2 002 NIP. 19590602 198403 2 001
Mengetahui
Program Doktor Ilmu Manajemen Dekan
Koordinator, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana,
Prof. Dr. I Wayan Supartha. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si.
NIP. 19550202 198003 1 004 NIP. 19610620 198603 1 001
iii
-
DISERTASI
DISERTASI INI TELAH DIUJIKAN
PADA UJIAN TERTUTUP
Pada Jumat tanggal 23 Februari 2018
Panitia Penguji Disertasi
Berdasarkan S.K. Rektor Universitas Udayana
No.: 139/UN14.2.7/PD/2018
Tanggal : 5 Februari 2018
Ketua : Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P.
Anggota :
Dr. I G.A. K. Giantari, S.E., M.Si.
Dr. Alit Suryani, S.E., M.Kes.
Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, S.E., M.S.I.E.
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M.Si.
Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S.
Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P.
Prof. Dr. Djumilah Zain, S.E.
iv
-
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertandatangan di bawah ini, saya penulis disertasi:
Nama : Ni Made Wahyuni
NIM : 1390871014
Program Studi : Ilmu Manajemen Program Doktor
Pascasarjana Universitas Udayana
Alamat : Jl. Nuansa Kori Barat 26 Denpasar
Telepon : 081237103572
Email : [email protected]
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi dengan judul “Anteseden
Inovasi dan Konsekuensinya terhadap Kinerja Bisnis Usaha Kecil Menengah
Industri TPT di Bali” ini bebas dari plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti ada
plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2010 dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan jujur dan penuh rasa tanggung
jawab, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Denpasar, 23 Februari 2018
Yang membuat pernyataan,
Ni Made Wahyuni
NIM 1390871014
-
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya disertasi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tuntasnya disertasi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, baik dalam bentuk material dan non-material yang diberikan secara
langsung maupun tidak langsung. Bantuan tersebut yang memungkinkan disertasi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis dengan penuh syukur dan
ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus ikhlas kepada promotor Bapak
Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P. seorang Guru Besar Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana Denpasar yang selalu meluangkan waktu melakukan
diskusi, memberikan bimbingan dalam permodelan, arahan, kritikan, pencerahan,
dan masukan yang sangat menunjang dalam penulisan disertasi ini, serta selalu
memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi S3.
Kepada Ibu Dr. IG.A.K. Giantari, S.E., M.Si dan Ibu Dr. Alit Suryani, M.Kes.,
selaku Kopromotor I dan Kopromotor II yang telah banyak memberikan
pendalaman, bimbingan dan pemanfaatan alat analisis dalam penulisan disertasi
ini, sehingga penulisan lebih bermakna, penulis ucapkan terima kasih dan
penghargaan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: (1)
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Ristek & Dikti Direktorat
Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) atas kesempatan dan hibah
Penelitian Disertasi Doktor tahun anggaran 2017, dan Kepala Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Provinsi Bali beserta jajarannya atas pelayanannya selama
penulis melakukan penelitian; (2) Rektor Univrsitas Udayana beserta para
pembantu rektor atas kesempatan dan fasilitas yang disediakan untuk dapat
menyelesaikan studi dan disertasi ini; (3) Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana dan para asisten direktur atas kesempatan dan fasilitas yang
vi
-
telah disediakan kepada penulis sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas
Udayana; (4) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas perhatian, kesempatan, dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan pascasarjana;
(5) Prof. Dr. I Wayan Supartha selaku Ketua Program Pendidikan Doktor Program
Studi Manajemen Universitas Udayana atas motivasi dan semangatnya; (6)
Pegawai Program Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Udayana atas
layanannya selama penulis sebagai mahasiswa.
Kepada Bapak/Ibu tim penguji ujian tertutup disertasi: Prof. Dr. I Ketut
Rahyuda, S.E., M.S.I.E., Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M.Si., Prof. Dr. Ni
Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S., Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P., Prof. Dr.
Djumilah Zain, S.E. bersama-sama dengan promotor Prof. Dr. I Made Wardana,
S.E., M.P., kopromotor I Dr. IG.A.K. Giantari,S.E., M.Si, dan kopromotor II Dr. Alit
Suryani, M.Kes., penulis mengucapkan terima kasih.
Kepada Rektor Universitas Warmadewa Denpasar Bapak Prof. Dr. Dewa
Widjana beserta seluruh jajarannya, dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri
Denpasar Bapak Dr. Anak Agung Wisnumurti, penulis mengucapkan terimakasih
mendalam atas bantuan dana, support, dan kesempatan yang diberikan dalam
penyelesaian tugas ini. Penulis juga mengucapkan penghargaan dan ucapan
terimakasih kepada para responden di wilayah penelitian atas data, semua
keterangan, dan waktu yang diluangkan dalam pengumpulan data, kesempatan
melakukan observasi, mengisi kuesioner maupun wawancara.
Kepada Bapak/Ibu dosen pengajar Program Doktor Ilmu Manajemen
Pascasarjana Universitas Udayana yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
ucapan terima kasih ini penulis sampaikan dengan tulus atas semua perannya dalam
memberikan pengetahuan, meletakkan dasar keilmuan secara kritis, dan
membangun alur penalaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini
dengan baik.
Kepada teman-teman angkatan tahun 2013 Program Doktor Ilmu
Manajemen (PDIM) dan teman-teman Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE)
Universitas Udayana, serta semua pihak yang telah membantu, terimakasih juga
vii
-
disampaikan atas semangat dan dorongan selama penelitian sampai pada
penyelesaian disertasi ini.
Kepada keluarga Bapak Ketut Putra (alm.) dan mami yang telah mendidik
sejak penulis duduk di bangku TK, SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan
tinggi, penulis menghaturkan terimakasih. Kepada yang tercinta suami Ir. Gede
Edy Saruda dan yang tersayang anaknda Gede Junio, S.E., dan Kadek Goldina
Puteri Dewi, atas segala doa, pengertian, dukungan, dan kerjasamanya selama ini,
penulis mengucapkan terima kasih.
Harapan penulis, semoga disertasi ini memiliki manfaat dan dapat
memberikan masukan bagi pengembangan literatur ilmu pengetahuan di bidang
manajemen pemasaran serta bagi kelestarian dan pengembangan Usaha Kecil
Menengah (UKM) sektor industri produk tekstil di Bali khususnya dan di Indonesia
pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-
Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam
penyelesaian disertasi ini.
Denpasar, 23 Februari 2018
Hormat,
Penulis
Ni Made Wahyuni
viii
-
ABSTRAK
ANTESEDEN INOVASI DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP
KINERJA BISNIS UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL
DI BALI
Penelitian ini menggambarkan hubungan kontekstual antara orientasi pasar,
orientasi belajar, kompetensi pengetahuan, inovasi dengan kinerja bisnis. Tujuan
penelitian menjelaskan bagaimana inovasi dan kinerja bisnis usaha kecil menengah
(UKM) industri produk tekstil di Bali mampu dikembangkan melalui konsep
orientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi
penelitian adalah seluruh UKM industri produk tekstil di Bali berjumlah 85 usaha,
menggunakan rumus Kreijcie dan Morgan diperoleh ukuran sampel 70 usaha.
Teknik penentuan sampel menggunakan metode stratified proportional random
sampling. Analisis data menggunakan teknik SEM berbasis PLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis terdukung, kecuali
hipotesis 1 dan 4 tidak terdukung, (1) orientasi pasar berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja bisnis, (2) orientasi pasar berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap inovasi, (3) orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap
kompetensi pengetahuan, (4) orientasi belajar berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja bisnis, (5) orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap
inovasi, (6) orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi
pengetahuan, (7) kompetensi pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap
inovasi, (8) inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja bisnis, (9)
kompetensi pengetahuan berperan memediasi secara signifikan pengaruh orientasi
pasar terhadap inovasi, (10) kompetensi pengetahuan berperan memediasi secara
signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi, (11) kompetensi
pengetahuan dan inovasi berperan memediasi secara signifikan pengaruh orientasi
pasar terhadap inovasi, (12) kompetensi pengetahuan dan inovasi berperan
memediasi secara signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi.
Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi
pengembangan literatur manajemen pemasaran khususnya strategi pemasaran,
pengayaan teori RBV; the resource dependence theory terkait peran lingkungan
internal sebagai sumber daya dan kolaborasinya dengan lingkungan eksternal
seperti pelanggan & pesaing, dan pemahaman dari the reasoned action theory
terkait hubungan niat belajar dan perilaku menghasilkan kompetensi pengetahuan.
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi manajerial bagi
manajer/pemilik UKM sektor industri pengolahan produk tekstil dalam
membangun konsep inovasi dan kinerja bisnis dengan memperkuat peran orientasi
pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan.
Kata kunci: orientasi pasar, orientasi belajar, kompetensi pengetahuan, inovasi,
kinerja bisnis.
ix
-
ABSTRACT
ANTECEDENT INNOVATION AND ITS CONSEQUENCES ON SMEs OF
TEXTILE PRODUCT INDUSTRIES IN BALI
This research sought to illustrate the contextual relationship between market
orientation, learning orientation, knowledge competence, innovation and business
performance. The purpose of this research was to explain how innovation ability
and business performance of small and medium enterprises (SME) of textile
industries in Bali which can be developed through the concept of market
orientation, learning orientation, and knowledge competence.
This research used quantitative research approach. The study population
was all small and medium enterprises (SMEs) of textile industries in Bali, with the
unit of analysis of the company. Respondents of the study amounted to 70
respondents of SME managers of the textile industry. The data analysis techniques
used SEM alternative analysis techniques Partial Least Square (PLS).
The quantitative research results showed that (1) market orientation had a
positive significant effect on business performance, (2) market orientation had no
significant effect on innovation, (3) market orientation had a positive significant
effect to knowledge competence, (4) learning orientation had no significant effect
on business performance, (5) learning orientation had a positive and significant
effect on innovation, (6) learning orientation had a positive significant effect on
knowledge competence (7) knowledge competence had a positive and significant
effect on innovation, (8) innovation had a positive and significant effect on business
performance, (9) knowledge competence had a role to mediate the influence of
market orientation on innovation, (10) knowledge competence had a role to mediate
the influence of orientation learning on innovation, (11) knowledge and innovation
competencies played a role to mediate the influence of market orientation on
business performance, (12) knowledge and innovation competencies played a role
to mediate the influence of learning orientation on business performance.
This research provided theoretical implications and practical implications.
The theoretical implications of this research were to contribute to the development
of marketing management literature, especially marketing strategy, RBV theory
enrichment related to the role of specific resources such as market orientation,
learning orientation, and knowledge competence in order to improve innovation
and business performance; the resource dependence theory related to the role of the
external environment as a resource, and a clearer understanding of the reasoned
action theory regarding the relationship of learning intent and behavior generated
knowledge competence.
Keywords: market orientation, learning orientation, knowledge competence,
innovation.
x
-
RINGKASAN
ANTESEDEN INOVASI DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP
KINERJA BISNIS UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL
DI BALI
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai kegiatan usaha produktif
berperan dalam memperluas lapangan kerja, proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional,
penyerapan tenaga kerja, serta pendistribusian hasil pembangunan. Di Indonesia,
UKM berperan mengatasi masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri
seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan
distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata serta masalah
urbanisasi. UKM dapat ditemukan di berbagai sektor, salah satunya sektor industri.
Di Bali, ada tiga kelompok industri yang mendominasi industri skala kecil
menengah yakni (1) industri makanan dan minuman, (2) industri kerajinan kayu,
dan (3) industri tekstil dan produk tekstil (TPT) (Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Bali, 2015), namun masih menghadapi masalah pemasaran
dan manajerial terkait upaya meningkatkan kinerja bisnis UKM sektor industri.
Hasil wawancara pendahuluan menemukan tiga dari lima industri tekstil di Bali
mengeluh sepinya pesanan dan pengunjung pameran. Memahami faktor apa yang
positif menyebabkan kinerja bisnis lebih baik sangat menarik peneliti dan praktisi
(Ndubisi dan Iftikhar, 2012).
Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi menyebabkan
ketidakpastian, lingkungan bisnis berubah cepat, perubahan preferensi pelanggan,
dan usia inovasi semakin pendek menuntut perusahaan untuk melindungi diri dari
tekanan pesaing dalam rangka mencapai kesuksesan (Ozkaya et al., 2015).
Persaingan menjadi tepat dan menjadi inti keberhasilan, dan ketepatan strategi
ketika perusahaan mampu beradaptasi, berubah, dan membangun budaya inovasi
(Wong, 2013).
Inovasi adalah upaya mengadopsi ide dan perilaku yang menjadi sistem,
kebijakan, proses, atau produk dan layanan (Jimenez et al., 2008; Ndubisi dan
Iftikhar, 2012). Dari pandangan RBV, inovasi merupakan sumber daya unik
organisasi. Beberapa penelitian menunjukkan inovasi berpengaruh positif terhadap
kinerja bisnis (Al-Ansari, 2013; Hilman dan Kaliappen, 2015). Namun, karena
inovasi sangat komplek masih ditemukan hal yang kontradiktif seperti tampak dari
hasil studi Darroch (2005) dan Hilmi et al. (2010), di mana terdapat pengaruh tidak
signifikan inovasi terhadap kinerja bisnis. Adanya temuan hasil penelitian pengaruh
inovasi terhadap kinerja bisnis yang tidak konsisten memberikan celah penelitian,
sehingga perlu diteliti kembali untuk memperjelas pengaruh inovasi terhadap
kinerja bisnis.
Mengingat pentingnya inovasi dalam kaitannya dengan posisi kompetitif
perusahaan, maka pertanyaannya adalah bagaimana cara meningkatkan inovasi
organisasi dan kinerja bisnis. Sejumlah penelitian telah berusaha mengidentifikasi
faktor-faktor penentu utama berinovasi (Damanpour, 1991; Keskin, 2006).
xi
-
Literatur menyoroti variabel orientasi pasar (Zang dan Duan, 2010; Nasution et al.,
2011), orientasi belajar (Calantone et al., 2002; Mauludin, 2013; Mahmoud, 2016),
dan kompetensi pengetahuan (Griese et al., 2012; Ozkaya et al., 2015) sebagai
anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja bisnis.
Variabel orientasi pasar terdiri atas tiga dimensi mengacu dimensi yang
ditemukan Narver dan Slater (1990), yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing,
dan koordinasi interfungsional. Indikator-indikator variabel orientasi pasar
mengacu pada penelitian Suliyanto dan Rahab (2012); Ozkaya et al. (2015); Zhang
dan Duan, 2010). Orientasi pelanggan terdiri dari indikator-indikator yaitu para
manajer UKM industri produk tekstil berupaya mendengar opini pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan, fokus pada komitmen pelanggan, dan manajer
mengukur kepuasan pelanggan. Orientasi pesaing terdiri dari indikator-indikator:
fokus menetapkan target pelanggan, mencari informasi pesaing, dan berbagi
informasi pesaing. Indikator koordinasi interfungsional terdiri dari: pengintegrasian
fungsi, melakukan kerjasama antar fungsi, dan melakukan komunikasi yang baik
antar fungsi.
Variabel orientasi belajar terdiri dari tiga dimensi mengacu pada dimensi
yang ditemukan Sinkula et al. (1997), yaitu komitmen belajar, berbagi visi, dan
keterbukaan pikiran. Indikator-indikator orientasi belajar mengacu pada penelitian
Calantone et al. (2002); Chen et al. (2009); Nasution et al. (2011). Komitmen
belajar terdiri dari indikator-indikator: manajer UKM industri produk tekstil fokus
untuk belajar secara kontinyu, komitmen menjalin hubungan dengan mitra, dan
memiliki motivasi belajar. Indikator-indikator berbagi visi yaitu keterlibatan semua
karyawan pada tujuan, top manajemen berbagi visi dengan tingkatan yang lebih
rendah, dan memiliki pemahaman bersama tentang arah masa depan. Keterbukaan
pikiran meliputi indikator-indikator: manajer UKM industri produk tekstil
memberikan dukungan munculnya ide asli, menempatkan nilai tinggi pada
keterbukaan, keberanian mempertanyakan keyakinan bersama selama ini dipegang
dalam menjalankan operasional perusahaan.
Kompetensi pengetahuan diukur dengan indikator-indikator yang diadopsi
dari Li dan Calantone (1998); Ozkaya et al. (2015) meliputi: kemampuan proses
pengetahuan pelanggan, kemampuan proses pengetahuan pesaing, dan integrasi
pemasaran dan R&D untuk memiliki pengetahuan pasar yang baik. Variabel inovasi
diukur dengan dua dimensi yang mengacu Lages et al. (2009); Nasution et al.
(2011); Mahmoud (2016) yaitu dimensi inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi
produk meliputi indikator-indikator: mengenalkan produk inovatif, modifikasi
produk, desain produk unik dan bermanfaat, dan meluncurkan produk baru. Inovasi
proses meliputi indikator-indikator memperbarui praktik kerja, kreativitas dalam
metode operasi, terus memperbaiki proses bisnis, dan meningkatkan keterlibatan
manajemen.
Kinerja bisnis menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode
tertentu. Kinerja bisnis diukur dengan ukuran kinerja subyektif dengan beberapa
indikator yang diadopsi dari Rhee et al.(2010); Ndubisi dan Iftikhar (2012);
Suliyanto dan Rahab (2012); Al-Ansari et al. (2013), meliputi indikator pangsa
pasar, pertumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir, dan pertumbuhan
keuntungan selama tiga tahun terakhir.
-
Teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari the resource based-
view theory (Barney, 1991), the resource dependence theory (Pfeffer dan Salancik,
1978), dan the theory of reasoned action (Ajzen dan Fishbein, 1975). Jika
dikaitkan dengan orientasi pasar, orientasi belajar, kompetensi, inovasi, dan kinerja
bisnis, ketiga teori memberikan pemahaman bahwa pencapaian tujuan organisasi
ditentukan pengaruh faktor lingkungan eksternal, faktor internal, dan sikap pelaku
usaha.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif (positivism).
Populasi penelitian adalah seluruh UKM industri produk tekstil di Bali yang
berjumlah 85 usaha (Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2015).
Jumlah sampel yang diambil mengacu pada rumus Kreijcie dan Morgan dalam
Sanusi (2011: 101), diperoleh ukuran sampel 70 responden. Teknik penentuan
sampel menggunakan metode stratified proportional random sampling.
Selanjutnya, teknik pemilihan responden menggunakan metode simple random
sampling. Metode penelitian kuantitatif mempergunakan teknik analisis statistik
deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik responden, mendeskripsikan
jawaban responden atas butir-butir pertanyaan. Selanjutnya, teknik analisis statistik
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, menggunakan teknik analisis
statistik inferensial SEM berbasis PLS (Partial Least Square) dengan second order
confirmatory factor analysis. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
dilakukan secara acak dengan memilih 30 manajer. Hasil uji validitas menunjukkan
seluruh instrumen valid, karena seluruh indikator memiliki nilai koefisien korelasi
Product moment antar butir skor dengan rata-rata skor lebih besar dari 0,30.
Demikian juga seluruh indikator reliabel, karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar atau sama dengan 0,60.
Penelitian ini telah mampu menjawab sepuluh permasalahan, dapat
dijelaskan sebagai berikut: (1) Orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap
kinerja bisnis, (2) Orientasi pasar berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
inovasi, (3) Orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi
pengetahuan, (4) Orientasi belajar berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
bisnis, (5) Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap inovasi, (6)
Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi pengetahuan,
artinya meningkatkan perilaku berorientasi belajar akan meningkatkan kompetensi
pengetahuan organisasi, (7) Kompetensi pengetahuan berpengaruh positif
signifikan terhadap inovasi, (8) Inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja bisnis, (9) Kompetensi pengetahuan memediasi secara signifikan pengaruh
orientasi pasar terhadap inovasi, (10) Kompetensi pengetahuan memediasi secara
signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi. Artinya, kompetensi
pengetahuan memiliki kapasitas dalam meningkatkan inovasi dengan didukung
oleh sikap berorientasi belajar organisasi, (11) Kompetensi pengetahuan dan
inovasi memediasi secara signifikan pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja
bisnis, (12) Kompetensi pengetahuan dan inovasi memediasi secara signifikan
pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja bisnis,
Implikasi praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaaat bagi para
pengusaha industri produk tekstil di Bali dalam meningkatkan pemahaman
-
bagaimana mewujudkan inovasi dan kinerja bisnis mereka dengan menguatkan
peran orientasi pasar dan orientasi belajar yang merupakan sumber daya yang
mampu meningkatkan sumber daya lainnya yaitu kompetensi pengetahuan sebagai
modal intangible dalam rangka meningkatkan inovasi untuk mencapai kinerja
bisnis.
Implikasi teoritis, penelitian ini memberikan kontribusi memperluas
literatur pemasaran dengan mengeksplorasi keterlibatan variabel orientasi pasar,
orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan pada inovasi dan kinerja bisnis.
Hasil studi mendukung teori RBV (Barney, 1991) yang menjelaskan hubungan
sumber daya terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis. Sumber daya
spesifik dan unik yaitu perilaku berorientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi
pengetahuan berpengaruh terhadap inovasi dan kinerja bisnis. Temuan penelitian
ini juga menguatkan teori the resource dependence theory yang menjelaskan bahwa
organisasi mendapatkan sumber daya dari lingkungan eksternalnya dalam rangka
mencapai kesuksesan. The resource dependence theory menjadi pijakan untuk
menjelaskan peran orientasi belajar bahwa kemampuan perusahaan memanfaatkan
faktor lingkungan eksternal melalui relationship dalam rangka belajar berpengaruh
terhadap inovasi dan kinerja bisnis. Temuan penelitian menguatkan konsep
orientasi belajar dengan menguatkan kekuatan internal dan memanfaatkan
lingkungan eksternal melalui kedekatan dengan pelanggan, pemasok, distributor
dalam upaya belajar mampu meningkatkan kompetensi pengetahuan sebagai
pedoman perilaku berinovasi untuk mencapai kinerja bisnis. Hasil penelitian ini
mendukung the theory of reasoned action (Ajzen dan Salnik, 1975) yang
menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh norma subyektif dan sikap,
artinya sikap berpengaruh terhadap perilaku. Organisasi penting membangun sikap
positif belajar melalui penguatan komitmen belajar, berbagi visi, dan keterbukaan
pikiran untuk mencapai kompetensi pengetahuan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat direkomendasikan kepada
manajer atau pemilik UKM industri produk tekstil untuk meningkatkan inovasi dan
kinerja bisnis antara lain: inovasi dan kinerja bisnis dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan orientasi pasar dengan memperkuat: orientasi pelanggan dengan cara
lebih mendengar opini pelanggan, sebagai alat mengetahui preferensi pelanggan,
informasi tentang kebutuhan, dan melakukan survey ketidakpuasan. Orientasi
pesaing dapat diperkuat dengan rutin berbagi informasi pesaing, mencari informasi
pesaing, dan fokus menetapkan target pelanggan. Koordinasi interfungsional
diperkuat dengan menguatkan budaya bekerja sama interfungsi dalam penyelesaian
pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan UKM industri produk tekstil.
Orientasi belajar mampu menguatkan inovasi dan kinerja bisnis dengan
menekankan komitmen belajar melalui jalinan interaksi dengan mitra bisnis,
berbagi visi sebagai arah pembelajaran dengan sikap top manajer untuk percaya
membagikan visi atau tujuan organisasi mereka dengan seluruh anggota organisasi,
dan keterbukaan pikiran dengan menumbuhkan budaya berani mempertanyakan
rutinitas operasional selama ini, melakukan evaluasi sehingga muncul ide-ide dan
wawasan baru.
Inovasi dan kinerja bisnis dapat ditingkatkan dengan memperkuat
kompetensi pengetahuan. Kompetensi pengetahuan dapat dikuatkan dengan
-
menekankan kemampuan proses pengetahuan pelanggan, kemampuan proses
pengetahuan pesaing, dan menambah basis pengetahuan pasar yang baik.
Kinerja bisnis mampu ditingkatkan dengan menguatkan inovasi, yaitu
inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi produk dapat diperkuat dengan
meluncurkan produk yang dianggap baru oleh pelanggan, melakukan modifikasi
produk, mengenalkan lebih banyak produk inovatif, dan mendesain produk unik
dan bermanfaat. Inovasi proses dapat ditingkatkan dengan menguatkan perbaikan
praktik kerja untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan keterlibatan
manajemen, kreativitas, dan memperbaiki proses bisnis.
Rekomendasi untuk penelitian ke depan, penelitian ini mengkaji konsep
orientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan dalam meningkatkan
inovasi dan kinerja bisnis. Penelitian ke depan dapat memperluas literatur
pemasaran dengan menyorot faktor internal seperti orientasi pelanggan dan
customer relationship management (CRM) untuk mendukung inovasi dan kinerja
bisnis dan diuji pada organisasi bisnis.
xv
-
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ...................................................................................... i
PRASYARAT GELAR ............................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................ iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................... x
RINGKASAN .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xx
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xxiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 22
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 25
2.1 Landasan Teori ................................................................... 26
2.1.1 The Resource Based View Theory .......................... 26
2.1.2 The Resource Dependence Theory ......................... 29
2.1.3 The Theory of Reasoned Action ............................. 30
2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM) ......................................... 32
2.3 Orientasi Pasar ................................................................... 34
2.3.1 Konsep orientasi pasar ........................................... 34
2.3.2 Dimensi dan pengukuran orientasi pasar ............... 38
2.4 Orientasi Belajar ................................................................ 45
2.4.1 Konsep orientasi belajar ......................................... 45
2.4.2 Dimensi dan pengukuran orientasi belajar ............. 48
2.5 Kompetensi Pengetahuan ................................................... 58
2.5.1 Konsep kompetensi pengetahuan ........................... 58
2.5.2 Proses kompetensi pengetahuan ............................. 64
2.5.3 Pengukuran kompetensi pengetahuan .................... 66
2.6 Inovasi ................................................................................ 71
2.6.1 Konsep inovasi ....................................................... 71
2.62 Dimensi dan pengukuran inovasi ........................... 76
xvi
-
2.7 Kinerja Bisnis ..................................................................... 82
2.7.1 Konsep kinerja bisnis ............................................. 82
2.7.2 Pengukuran kinerja bisnis ...................................... 84
2.8 Kajian Penelitian Sebelumnya ........................................... 85
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN
HIPOTESIS
PENELITIAN
.....................................................................................................
...............................................................................................107
3.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 107
3.2 Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 112
3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................... 115
3.3.1 Pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis ... 1
3.3.2 Pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi ........... 117
3.3.3 Pengaruh orientasi pasar terhadap kompetensi
pengetahuan
................................................................................
..........................................................................119
3.3.4 Pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja
bisnis
................................................................................
..........................................................................120
3.3.5 Pengaruh orientasi belajar terhadap
inovasi
................................................................................
..........................................................................121
3.3.6 Pengaruh inovasi terhadap kompetensi
pengetahuan
................................................................................
..............................................................................1
21 ............................................................................
3.3.7 Pengaruh kompetensi pengetahuan terhadap
inovasi
................................................................................
..........................................................................123
3.3.8 Pengaruh inovasi terhadap kinerja
bisnis
................................................................................
..........................................................................125
3.3.9 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi
pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi .............
3.3.10 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi
pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi ..........
-
3.3.11 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam
memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap
kinerja bisnis ..........................................................
3.3.12 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam
memediasi pengaruh orientasi belajar terhadap
kinerja bisnis ..........................................................
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 1
4.1 Rancangan Penelitian ......................................................... 1
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 1
4.3 Data Penelitian ................................................................... 1
4.3.1 Jenis dan sumber
data
................................................................................
..............................................................................1
4.3.2 Populasi
penelitian
................................................................................
..............................................................................1
4.3.3 Sampel dan teknik pengambilan
sampel
................................................................................
..........................................................................129
4.4 Variabel Penelitian ............................................................. 131
4.4.1 Identifikasi
variabel
................................................................................
..........................................................................131
4.4.2 Definisi operasional
variabel
................................................................................
..........................................................................132
4.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ....... 141
4.5.1 Kuesioner
................................................................................
..........................................................................141
4.5.2 Interview
................................................................................
..........................................................................141
4.5.3 Dokumentasi
................................................................................
..........................................................................142
4.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ............. 142
4.7 Prosedur Penelitian ............................................................ 143
4.8 Teknik Analisis Data .......................................................... 144
xvii
-
4.8.1 Analisis statistik
deskriptif
................................................................................
..........................................................................144
4.8.2 Analisis statistik
inferensial
................................................................................
..........................................................................144
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 150
5.1 Profil Usaha Kecil Menengah (UKM) Industri Produk
Tekstil di Provinsi
Bali
............................................................................................
......................................................................................150
5.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ........................................... 153
5.3 Karakteristik Responden .................................................... 156
5.4 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................ 158
5.4.1 Persepsi responden terhadap variabel orientasi
pasar
................................................................................
..........................................................................160
5.4.2 Persepsi responden terhadap variabel orientasi
belajar
................................................................................
..........................................................................164
5.4.3 Persepsi responden terhadap variabel kompetensi
pengetahuan
................................................................................
..........................................................................168
5.4.4 Persepsi responden terhadap variabel
inovasi
................................................................................
..........................................................................169
5.4.5 Persepsi responden terhadap variabel kinerja
bisnis
................................................................................
..........................................................................171
5.5 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) ...................... 173
5.6 Pengujian Model Struktural (Structure Model/Inner
Model)
............................................................................................
......................................................................................187
5.7 Pembahasan ........................................................................ 200
-
5.7.1 Pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis
pada UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..............................................................................2
5.7.2 Pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada
UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................204
5.7.3 Pengaruh orientasi pasar terhadap kompetensi
pengetahuan pada UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................206
5.7.4 Pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja bisnis
pada UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................208
5.7.5 Pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi pada
UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................210
5.7.6 Pengaruh orientasi belajar terhadap kompetensi
pengetahuan pada UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................211
5.7.7 Pengaruh kompetensi pengetahuan terhadap
inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .
5.7.8 Pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis pada
UKM industri produk tekstil di Bali ......................
5.7.9 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi
pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada
UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................212
5.7.10 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi
pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi pada
UKM industri produk tekstil di
Bali
................................................................................
..........................................................................217
-
5.7.11 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam
memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap
inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .
5.7.12 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam
memediasi pengaruh orientasi belajar terhadap
inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .
5.7.13 Temuan penelitian atau
keterbaruan
................................................................................
..........................................................................219
5.7.14 Implikasi
penelitian
................................................................................
..........................................................................222
5.7.15 Keterbatasan
penelitian
................................................................................
..........................................................................228
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 229
6.1 Simpulan ............................................................................ 229
6.2 Saran .................................................................................. 231
6.2.1 Saran untuk UKM industri produk tekstil dan
pemerintah
................................................................................
..........................................................................231
6.2.2 Saran untuk peneliti
selanjutnya
................................................................................
..........................................................................233
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 234
LAMPIRAN ................................................................................................. 254
-
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali
Tahun 2012-
2016
.......................................................................................................
..................................................................................................... 3
1.1 Komoditas Nilai Ekspor UKM Hasil Industri Produk Tekstil di
Provinsi Bali Tahun 2012-
2016
.......................................................................................................
..................................................................................................... 4
2.1 Kriteria Usaha Kecil
Menengah
.......................................................................................................
................................................................................................... 34
2.2 Pemetaan Studi Penelitian Terdahulu yang Berhubungan dengan
Variabel
Penelitian
.......................................................................................................
................................................................................................. 105
4.1 Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Kategori
(Strata)
.......................................................................................................
................................................................................................. 131
4.2 Variabel Laten, Dimensi, Indikator, dan Sumber
Referensi
.......................................................................................................
................................................................................................. 139
4.3 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model Pengukuran (Outer
Model)
.......................................................................................................
................................................................................................. 147
4.4 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model
Struktural
-
.......................................................................................................
................................................................................................. 149
5.1 Profil UKM Industri Produk
Tekstil
.......................................................................................................
................................................................................................. 152
5.2 Hasil Uji Validitas Instrumen
Penelitian
.......................................................................................................
................................................................................................. 153
5.3 Hasil Uji
Reliabilitas
.......................................................................................................
................................................................................................. 155
5.4 Karakteristik
Responden
.......................................................................................................
................................................................................................. 156
5.5 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Orientasi
Pelanggan
.......................................................................................................
................................................................................................. 160
5.6 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Orientasi
Pesaing
.......................................................................................................
................................................................................................. 162
5.7 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Koordinasi
Interfungsional
.......................................................................................................
................................................................................................. 164
5.8 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Komitmen
Belajar
.......................................................................................................
................................................................................................. 165
5.9 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Berbagai
Visi
.......................................................................................................
................................................................................................. 166
5.10 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Keterbukaan
Pikiran
.......................................................................................................
................................................................................................. 167
5.11 Persepsi Responden Terhadap Variabel Kompetensi
Pengetahuan
.......................................................................................................
................................................................................................. 168
-
5.12 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Inovasi
Produk
.......................................................................................................
................................................................................................. 169
5.13 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Inovasi
Proses
.......................................................................................................
................................................................................................. 171
5.14 Persepsi Responden Terhadap Kinerja
Bisnis
.......................................................................................................
................................................................................................. 172
5.15 Koefisien Outer Loading Indikator Orientasi
Pasar
.......................................................................................................
................................................................................................. 175
5.16 Koefisien Outer Loading Indikator Orientasi
Belajar
.......................................................................................................
................................................................................................. 177
5.17 Koefisien Outer Loading Indikator Kompetensi
Pengetahuan
.......................................................................................................
................................................................................................. 179
5.18 Koefisien Outer Loading Indikator
Inovasi
.......................................................................................................
................................................................................................. 181
5.19 Koefisien Outer Loading Indikator Kinerja
Bisnis
.......................................................................................................
................................................................................................. 182
5.20 Hasil Cross Loading Antara Indikator Dengan
Konstruk
.......................................................................................................
................................................................................................. 184
5.21 Cronbach’s
Alpha
.......................................................................................................
................................................................................................. 185
5.22 Composite
Reliability
.......................................................................................................
................................................................................................. 186
5.23 Hasil Uji Hubungan Antara Dimensi Dengan
Konstruk
-
.......................................................................................................
................................................................................................. 186
5.24 Nilai R-
Square
.......................................................................................................
................................................................................................. 188
5.25 Direct
Effect
.......................................................................................................
................................................................................................. 190
5.26 Koefisien Indirect
Effect
.......................................................................................................
................................................................................................. 191
5.27 Ringkasan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan
Pengaruh Total Antarvariabel
Laten
.......................................................................................................
................................................................................................. 192
5.28 Path
Coefficients
.......................................................................................................
................................................................................................. 193
5.29 Nilai f-
Square
.......................................................................................................
................................................................................................. 194
5.30 Pengujian Hipotesis
9
.......................................................................................................
................................................................................................. 198
5.31 Pengujian Hipotesis
10
.......................................................................................................
................................................................................................. 199
5.32 Pengujian Hipotesis
11
.......................................................................................................
..................................................................................................... 2
5.33 Pengujian Hipotesis
12
.......................................................................................................
..................................................................................................... 2
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 A Resource-Based View dan hubungannya dengan keunggulan
kompetitif
berkelanjutan
.......................................................................................................
................................................................................................... 28
-
2.2 Pemahaman Logis Nilai, Perilaku dan
Hasil
.......................................................................................................
................................................................................................... 46
2.3 Hubungan Input, Praktek Organisasi, Output dan
Manfaat
.......................................................................................................
................................................................................................... 73
3.1 Kerangka Konsep
Penelitian
.......................................................................................................
................................................................................................. 115
5.1 Output Smart PLS 3.0 (Loading Factor dan Standardize
Beta)
.......................................................................................................
................................................................................................. 174
5.2 Hasil Uji
t
.......................................................................................................
................................................................................................. 193
5.3 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis
9
.......................................................................................................
................................................................................................. 198
5.4 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis
10
.......................................................................................................
................................................................................................. 199
5.5 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis
11
.......................................................................................................
..................................................................................................... 2
5.6 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis
12
.......................................................................................................
................................................................................................... 2..
-
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner
Penelitian
...........................................................................................
..................................................................................... 254
Lampiran 2 Penelitian dengan Variabel Orientasi Pasar, Orientasi
Belajar, Kompetensi Pengetahuan, Inovasi dan Kinerja
Bisnis
...........................................................................................
..................................................................................... 260
Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen
Penelitian
...........................................................................................
..................................................................................... 264
Lampiran 4 Data Identitas Responden
Penelitian
...........................................................................................
..................................................................................... 273
-
Lampiran 5 Data Analisis Deskriptif Identitas Responden
Penelitian
...........................................................................................
..................................................................................... 276
Lampiran 6 Data
Penelitian
...........................................................................................
..................................................................................... 278
Lampiran 7 Hasil Uji Outer Model, Outer Loading, Discriminant
Validity, Composite Realiability, Cronbach
Alpha
...........................................................................................
..................................................................................... 284
Lampiran 8 Hasil Uji Inner Model R-Square, f-Square, Path
Coefficient, Indirect Effect, Total
Effect
...........................................................................................
..................................................................................... 289
-
DAFTAR SINGKATAN
OP = Orientasi Pasar
OPL = Orientasi pelanggan
OPE = Orientasi pesaing
KI = Koordinasi interfungsional
OB = Orientasi belajar
KOB = Komitmen belajar
BV = Berbagi visi
KPI = Keterbukaan pikiran
KP = Kompetensi pengetahuan
IN = Inovasi
KB = Kinerja Bisnis
xxiv
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha produktif dalam
mewujudkan keberhasilan pembangunan (Hapsari et al., 2014). UKM menciptakan lapangan kerja
dan berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat (Wolff et al.,
2015), mempunyai peran strategis dalam penyerapan tenaga kerja, pendistribusian hasil
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional (Tan et al., 2014).
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah,
sedangkan perekonomian daerah umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan
menengah (Hamid, 2012). Pengembangan UKM semakin menarik perhatian para pakar karena
potensinya yang sangat besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi, sekaligus sumber
pendapatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Cronin-Gilmore, 2012), diyakini
sebagai pilar utama pembangunan ekonomi sudah seharusnya diberikan dorongan, kesempatan,
dan dukungan sebagai wujud keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan.
Peran nyata UKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi banyak dijumpai di beberapa
negara seperti Turki, Korea Selatan, Malaysia, AS dan Pakistan (Keskin, 2006; Rhee et al., 2010;
Hilmi et al., 2010; Cronin-Gilmore, 2012; Ndubisi dan Iftikhar, 2012; Suliyanto dan Rahab, 2012).
Di Indonesia, UKM memegang peranan yang sangat besar apabila dikaitkan dengan masalah-
masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah
pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata serta
masalah urbanisasi dengan segala efek negatifnya, dapat diartikan bahwa keberadaan atau
-
perkembangan usaha kecil menengah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah tersebut. UKM dapat ditemukan di beberapa
sektor, salah satunya sektor industri, baik industri yang berteknologi sederhana hingga industri
yang menggunakan teknologi canggih.
Industri merupakan bagian dari usaha yang menopang kehidupan masyarakat di Provinsi
Bali. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa
perindustrian diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut: a) sumbangan sektor industri
(manufacturing) terhadap PDB; b) tenaga kerja yang terserap; serta c) sumbangan komoditi
industri terhadap ekspor barang dan jasa mengalami perbaikan. Demikian halnya UKM industri
memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali atas
dasar harga yang berlaku menurut lapangan pekerjaan untuk tahun 2015 sebesar 8,8 persen, artinya
dari total PDRB Bali tahun 2014 sebesar 121,77 triliun, sektor industri pengolahan mampu
berkontribusi sebesar 10,736 triliun (Bappeda Provinsi Bali, 2016). Kontribusi sektor industri
terhadap total PDRB Bali memang tidak sebesar sektor lain, namun kelangsungan sektor industri
sebagai salah satu penggerak ekonomi dan penunjang struktur perekonomian harus tetap dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Adapun tiga kelompok yang mendominasi UKM sektor industri pengolahan di Bali yakni
(1) industri makanan dan minuman, (2) industri kerajinan kayu, dan (3) industri tekstil, tenun dan
sejenisnya (Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2016). Industri yang memiliki
komoditas ekspor Provinsi Bali diantaranya adalah industri tekstil. Menurut Inpres Nomor 6 Tahun
2009, tekstil dan produk turunannya seperti produk fashion menyumbang 181,6 triliun nilai
tambah bruto dari total sektor dan menyerap 3,8 juta tenaga kerja (Metrobali.com).
-
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu tulang punggung industri
manufaktur yang masih prospektif dikembangkan di Bali. Industri produk tekstil merupakan
industri padat karya yang memiliki peluang sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan sandang
dan pertumbuhan jumlah penduduk. Peluang ekspor industri produk tekstil masih cukup besar
dilihat dari masih tingginya ekspor tekstil Indonesia, yaitu menyumbang rata-rata 62 persen per
tahun dari total kontribusi komoditas ekspor, dan ekspor tektil Indonesia mencapai 10,83 miliar
dolar AS (Disperindag Provinsi Bali, 2015). Sasaran ekspor tekstil Indonesia yang potensial
adalah Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, Eropa, dan Jepang (Kompas, 2014). Berikut
ini Tabel 1.2 tentang pertumbuhan nilai ekspor UKM hasil industri produk tekstil di Provinsi Bali.
Tabel 1.1
Komoditas Nilai Ekspor UKM Hasil Industri Produk Tekstil
di Provinsi Bali Tahun 2012-2016
Tahun Nilai Ekspor Hasil Industri Tekstil
Nilai Ekspor (US $) Pertumbuhan (%)
2012 108.777.519,62 -
2013 124.863.620,12 14,79
2014 126.549.282,92 1,35
2015 135.834.059,77 7,34
2016 138.442.332,56 1,92
Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2017.
UKM industri produk tekstil mengalami perkembangan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir. Data nilai ekspor hasil industri produk tekstil sebesar US$ 108.777.519,62 (tahun 2012)
meningkat menjadi US$ 124.863.620,12 (tahun 2013) dengan tingkat pertumbuhan 14,79 persen.
Data nilai ekspor hasil industri produk tekstil sebesar US$ 126.549.282,92 (tahun 2014) dengan
-
tingkat pertumbuhan 1,35 persen, selanjutnya nilai ekspor sebesar US$ 135.834.059,77 (tahun
2015) dengan tingkat pertumbuhan 7,34 persen, dan nilai ekspor sebesar US$ 138.442.332,56
(tahun 2016) dengan tingkat pertumbuhan 1,92 persen. Data nilai ekspor mengindikasikan UKM
industri produk tekstil di Bali terus tumbuh, dan seharusnya kinerjanya terus dioptimalkan.
Indikasi perkembangan sebuah industri tercermin dari peningkatan kinerja perusahaan.
Kinerja bisnis ditentukan oleh kemampuan internal dan peran lingkungan eksternal (Salleh et al.,
2010). Faktor internal serta peran lingkungan eksternal seperti peran pemerintah, preferensi
konsumen, pasokan bahan baku, globalisasi berpengaruh terhadap kinerja bisnis.
Permasalahan yang dihadapi UKM industri produk tekstil di Bali terkait dengan upaya
untuk meningkatkan kinerja bisnis adalah masalah manajerial dan pemasaran. UKM industri di
Bali memiliki peluang, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala dalam hal
pemasaran (Disperindag Provinsi Bali, 2015). Cronin-Gilmore (2012) juga menguatkan bahwa
kendala UKM adalah terbatasnya informasi pelanggan dan pesaing, rendahnya fokus pada
komitmen pelanggan, keterbatasan pembelajaran dan pengetahuan pasar. Permasalahan yang
dihadapi oleh UKM industri perlu diberikan pemecahan, karena akan mempengaruhi kinerja bisnis
dari industri tersebut. Untuk dapat bertahan, dan tumbuh maka UKM industri harus berorientasi
pelanggan, berorientasi pesaing, melakukan koordinasi interfungsional dan berinovasi untuk
mencapai kinerja lebih baik (Najib dan Kiminami, 2011).
Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi, menyebabkan ketidakpastian,
perubahan preferensi pelanggan, dan usia inovasi yang semakin pendek menuntut perusahaan
untuk melindungi diri dari tekanan pesaing (Ozkaya et al., 2015). Persaingan menjadi tepat dan
merupakan inti keberhasilan, dan ketepatan strategi ketika perusahaan mampu beradaptasi,
-
berubah, dan membangun budaya inovasi (Wong, 2013). Beberapa organisasi telah menghasilkan
kinerja bisnis melalui inovasi.
Inovasi secara universal dianggap kunci kelangsungan hidup perusahaan, dengan
menjadikan perusahaan lebih baik, berbeda dari pesaing. Perusahaan yang sukses harus
berinvestasi pada manajemen, pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi
mereka, membedakan diri di pasar, meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan
lain dari perusahaan, dan meningkatkan daya saing mereka untuk mencapai kinerja superior.
Memahami bagaimana UKM berhasil melakukan capaian kinerja bisnis dan faktor apa yang positif
menyebabkan kinerja yang lebih baik dari pesaing menarik bagi peneliti dan praktisi (Ndubisi dan
Iftikhar, 2012).
Perkembangan sebuah industri diindikasikan dari peningkatan kinerja bisnis. Kinerja
bisnis adalah hasil pencapaian prestasi kerja atau tujuan perusahaan yang terkait dengan
pertumbuhan penjualan dan profitabilitas (Hult et al., 2004). Sejumlah pendekatan telah diadopsi
dalam pengukuran kinerja bisnis. Konsep kinerja bisnis umumnya berpusat di efisiensi dan
efektifitas (Sandvik dan Sandvik, 2003). Studi menunjukkan sudut pandang berbeda dalam
pengukuran kinerja yaitu indeks kinerja keuangan seperti laba dan return on investment, dan
kinerja non keuangan seperti keluasan pasar dan pertumbuhan (Hao et al., 2012).
Definisi kinerja bisnis menyertakan efektifitas seperti nilai yang disampaikan ke
pelanggan, tingkat penjualan, tingkat keuntungan, dan keluasan pasar, mewakili kinerja bisnis
perusahaan (Sandvik dan Sandvik, 2003). Indikator penilaian kinerja bisnis yang sangat popular
di kalangan peneliti pemasaran adalah efektifitas pemasaran. Efektivitas mengacu pada
keberhasilan sebuah strategi perusahaan (Mavondo, 2005). Ukuran efektifitas pemasaran meliputi
keluasan pasar, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan keuntungan (Suliyanto dan Rahab,
-
2012; Ndubisi dan Iftikhar, 2012). Pertumbuhan dan kinerja keseluruhan memiliki hubungan
positif (Glancey, 1998; Markman dan Gartner, 2002; Wolff et al., 2015).
The resource-based view of the firm (Wernerfelt, 1984; Nasution et al., 2011; Ndubisi dan
Iftikhar, 2012) menyediakan penjelasan komprehensif bagaimana perusahaan mampu mencapai
kinerja bisnis melalui kemampuannya untuk menyebarkan sumber daya dan kemampuan. Dari
pandangan RBV, dalam pasar yang kompetitif saat ini dan lingkungan yang dinamis, inovasi
merupakan sumber daya unik organisasi, di mana perusahaan dapat memanfaatkannya untuk
mendapatkan kinerja yang lebih tinggi (Fouskan dan Drossos, 2010; Hao, 2012). Persaingan,
perubahan, turbulensi tiada henti, dan ketidakpastian memaksa perusahaan untuk merangkul
inovasi (Keskin, 2006). Perusahaan akan mampu menjawab tantangan lebih cepat dan lebih baik
ketika perusahaan memiliki inovasi. Sebaliknya, perusahaan berisiko kehilangan posisi kompetitif
dan tertinggal dalam kancah persaingan ketika perusahaan tidak mampu berinovasi.
Inovasi digambarkan sebagai keberhasilan pelaksanaan ide-ide kreatif dalam sebuah
organisasi (Amabile, 1996). Kreativitas adalah titik awal inovasi. Inovasi akan dapat menjawab
tantangan lingkungan lebih cepat dan lebih baik daripada perusahaan non-inovatif. (Hult et al.,
2004; Lin et al., 2008). Konsep inovasi dari perspektif organisasi digambarkan sebagai
kemampuan pelaksanaan menciptakan sesuatu yang baru atau membawa pembaharuan,
perubahan, bertindak dengan memanfaatkan kemampuan yang ada (Rhee et al., 2010). Upaya
mengadopsi ide dan perilaku yang bisa menjadi sistem, kebijakan, perangkat program, proses atau
produk dan layanan baru merupakan ukuran kemampuan inovasi perusahaan (Jimenez et al., 2008;
Ndubisi dan Iftikhar, 2012). Peneliti telah mencapai konsensus bahwa inovasi memiliki efek
positif pada kinerja bisnis dari prespektif pertumbuhan pangsa pasar, produktivitas, penjualan, dan
profitabilitas (Ndubisi dan Iftikhar, 2012; Al-Ansari, 2013; Hilman dan Kaliappen, 2015).
-
Demikian halnya industri tekstil di Bali harus berada dalam kondisi menguntungkan dan memiliki
prospek baik, di mana pengusaha tekstil di Bali terus berupaya untuk menawarkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Namun, karena inovasi sangat komplek masih ditemukan hal yang kontradiktif seperti
nampak dari hasil penelitian Darroch (2005) dan Hilmi et al. (2010), dimana terdapat pengaruh
tidak signifikan inovasi terhadap kinerja bisnis.
Alasan yang mungkin untuk kontradiksi yang nyata dengan literatur yang ada adalah bahwa studi
inovasi lainnya yang dilaporkan sebelumnya tidak mempertimbangkan kategori inovasi, namun
sebaliknya, mempertimbangkan karakteristik umum dari inovasi perusahaan. Adanya temuan
hasil penelitian pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis tidak konsisten juga memberikan
petunjuk dan celah atau peluang dalam penelitian ini, sehingga perlu diteliti kembali untuk
memperjelas pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis.
Secara empirik variabel inovasi dalam penelitian ini meliputi dimensi inovasi produk dan
inovasi proses. Dimensi inovasi produk meliputi indikator mengenalkan lebih banyak produk
inovatif ke pasar dibandingkan pesaing (introduced many new services to the market),
mengenalkan produk dianggap baru oleh pelanggan (introduced many new services to the market).
Kedua indikator tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hilmi et al. (2010),
sedangkan indikator tambahan pada penelitian ini adalah melakukan modifikasi produk
(introduced many modifications to the existing services), kapasitas mendesain produk unik dan
bermanfaat bagi pelanggan (designed for new customer sets and our existing customers).
Penambahan kedua indikator disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada UKM industri tekstil
di Bali. Selanjutnya, dimensi inovasi proses meliputi indikator memperbarui praktik kerja untuk
meningkatkan produktivitas (work practices are constantly updated to increase productivity),
-
terus memperbaiki proses bisnis (constantly improving our business processes). Kedua indikator
tersebut merupakan konsep yang telah digunakan dalam penelitian Hilmi et al. (2010), sedangkan
dua indikator tambahannya adalah kreativitas dalam metode operasi (creative in its methods of
operation),dan mengembangkan keterlibatan manajemen (Nasution et al., 2011; Mahmoud, 2016;
Ozkaya et al., 2015). Penambahan kedua indikator tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan pada UKM industri tekstil di Bali.
Mengingat pentingnya inovasi dalam kaitannya dengan posisi kompetitif perusahaan, maka
pertanyaannya adalah bagaimana cara meningkatkan inovasi organisasi. Sejumlah penelitian telah
mencoba mengidentifikasi faktor-faktor penentu utama kapasitas perusahaan untuk berinovasi
(Damanpour, 1991; Keskin, 2006). The state of art menyediakan beberapa faktor ekternal dan
internal sebagai anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja bisnis. Inovasi
membutuhkan penguatan faktor internal seperti budaya oganisasi, kemampuan, dan organisasi
belajar. Literatur menyoroti variabel orientasi pasar (Zang dan Duan, 2010; Nasution et al., 2010),
organisasi belajar (Calantone et al. 2002; Mauludin, 2013; Mahmoud, 2016), dan kompetensi
pengetahuan (Griese et al., 2012; Ozkaya et al., 2015) sebagai anteseden inovasi dan
konsekuensinya terhadap kinerja bisnis. Hanya sedikit usaha mengeksplorasi anteseden dan
konsekuensi dari inovasi (Camison dan Villar-Lopez, 2011).
Drucker (1954) menegaskan bahwa tujuan utama bisnis adalah untuk pelanggan, dan dalam
proses menciptakan pelanggan, bisnis harus unggul di pemasaran. Pemasaran menunjukkan upaya
mengetahui dan memahami pelanggan, dan menciptakan kepuasan pelanggan melalui produk
inovatif. Implementasi filosofi konsep pemasaran adalah orientasi pasar. The resource based view
theory menegaskan bahwa keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis ditentukan oleh sumber daya
(Wernerfelt, 1984; Barney, 1991). Pandangan RBV menunjukkan hubungan positif antara sumber
-
daya yang dimiliki perusahan dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan. Sumber
daya kunci yang menunjukkan karakteristik tertentu memungkinkan perusahaan untuk
melaksanakan strategi pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan (Clulow et al.,
2007).
Dari perspektif resources based view theory, orientasi pasar merupakan kemampuan atau
budaya organisasi yang mampu memberikan keunggulan kompetitif (Barney and Clark, 2007;
Roach, 2014), melalui inovasi (Raju et al., 2011), di mana organisasi memiliki komitmen kepada
pelanggan, yang tertanam dalam nilai-nilai bersama (Narver dan Slater, 1990; Lin et al., 2008),
dan dioperasionalkan melalui perilaku yang diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang
unggul dan efektif (Kohli dan Jaworski, 1990; Roach, 2014). Perusahaan yang berorientasi pasar
cenderung untuk merancang dan menyesuaikan produk, jasa, dan proses sesuai dengan selera dan
kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Orientasi pasar seseorang dapat dilihat dari tingkat
orientasinya pada pelanggan, orientasinya pada pesaing, dan koordinasi inter-fungsionalnya
(Narver dan Slater, 1990; Raju et al., 2011).
Orientasi pasar merupakan budaya organisasi yang dapat menimbulkan perilaku yang
diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul dan efektif (Narver dan Slater, 1990;
Lin et al., 2008; Wei et al., 2012). Penciptaan nilai yang ditujukan untuk pelanggan didefinisikan
sebagai nilai semua manfaat atau kualitas yang diperoleh oleh pelanggan relatif terhadap harga
(Mauludin et al., 2013). Literatur strategi pemasaran menunjukkan bahwa orientasi pasar adalah
salah satu faktor vital daya saing perusahaan di pasar. Orientasi pasar memungkinkan perusahaan
untuk memahami dan menanggapi kebutuhan pasar secara efektif. Perusahaan yang berorientasi
pasar cenderung untuk merancang dan menyesuaikan produk, jasa, dan proses untuk memenuhi
kebutuhan yang terus berkembang. Orientasi pasar seseorang dapat dilihat dari tingkat
-
orientasinya pada pelanggan, orientasinya pada pesaing, dan koordinasi inter-fungsionalnya
(Narver dan Slater, 1990; Raju et al., 2011).
Perusahaan yang memiliki orientasi pasar diharapkan berorientasi pada pelanggan,
berorientasi pesaing, dan melakukan koordinasi interfungsional (Jimenez dan Valle, 2011; Rhee
et al., 2010). Orientasi pelanggan menjadi masukan untuk mengevaluasi produk, orientasi pesaing
membantu perusahaan mengidentifikasi munculnya produk pengganti, kecepatan teknologi, dan
koordinasi interfungsional mendorong komunikasi, kolaborasi, kekompakan, kepercayaan, dan
komitmen antara area fungsional yang berbeda (Auh dan Menguc, 205). Secara empirik orientasi
pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional merupakan dimensi orientasi pasar
(Zang dan Duan, 2010).
Penelitian yang bertujuan menggali dampak orientasi pasar terhadap kinerja bisnis telah
dieksplorasi dalam studi terdahulu (Grewal et al., 2001; Baker et al., 2005; Auh et al., 2009;
Matanda dan Ndubisi, 2009; Frosen et al., 2016). Penelitian tentang orientasi pasar menarik
peneliti di berbagai belahan dunia. Penelitian dilakukan di Norwegia (Sandvik dan Sandvik, 2003),
di Spanyol (Carbonell dan Escudero, 2010), di Indonesia (Nasution et al., 2011; Suliyanto dan
Rahab, 2012), menunjukkan orientasi pasar berperan positif signifikan dalam meningkatkan
kinerja bisnis.
Orientasi pasar yang menekankan fokus pada komitmen pelanggan dan mengamati strategi
pesaing akan mengarahkan perusahaan untuk lebih kreatif dan melakukan modifikasi dalam
produk. Manajer yang membangun orientasi pasar berkontribusi pada inovasi organisasi (Zhang
dan Duan, 2010; Wang dan Chung, 2013). Demikian juga halnya dengan para manajer produk
tekstil di Bali, perlu meningkatkan perilaku berorientasi pasar dengan aktif memanfaatkan peluang
-
eksternal melalui interaksi dengan pelanggan menjadi kemampuan sumber daya internal untuk
meningkatkan inovasi.
Penelitian terbaru (Ozkaya et al., 2015) menemukan bahwa orientasi pasar mampu
meningkatkan inovasi melalui mediasi kompetensi pengetahuan. Orientasi pasar sebagai sumber
pemasaran spesifik perusahaan dimanfaatkan melalui aktivitas pengetahuan pasar berkontribusi
pada tingkat kompetensi pengetahuan terkait pasar (Chang dan Li, 2015). Orientasi pasar fokus
pada upaya mendorong pengumpulan informasi tentang pelanggan dan pesaing. Transformasi
informasi terjadi saat proses kompetensi pengetahuan terjadi di mana informasi yang dikumpulkan
tentang pelanggan dan pesaing diubah menjadi pengetahuan. Artinya, orientasi pasar berpengaruh
positif terhadap kompetensi pengetahuan (Kandemir, 2005; Lin et al., 2012), dan selanjutnya
kompetensi pengetahuan pelanggan yang dimiliki memungkinkan perusahaan untuk mencari
peluang inovasi; kompetensi pengetahuan pesaing untuk benchmarking, dan memanfaatkan
pengetahuan pasar yang dimiliki untuk meningkatkan inovasi organisasi (Li dan Calantone, 1998;
Jhonson et al., 2009).
Inovasi mampu ditingkatkan oleh orientasi belajar yang kondusif (Sinkula et al., 1997;
Calantone et al., 2002; Keskin, 2006; Rhee et al., 2010; Suliyanto dan Rahab, 2012; Srivastava,
2016). Orientasi belajar adalah sikap dasar terhadap pembelajaran yang menghasilkan proses
organisasi belajar untuk menciptakan pengetahuan (Frank et al., 2012), proses belajar dan
mendapatkan informasi melalui upaya akuisisi, distribusi informasi, interpretasi informasi, dan
memori organisasi (Huber, 1991). Orientasi belajar menciptakan informasi dan pengetahuan baru,
dan eksploitasi pengetahuan yang ada secara efektif dari sumber eksternal dan melakukan akuisisi
informasi (Mauludin, 2013). Organisasi dengan orientasi belajar tinggi akan menunjukkan
perilaku responsif terhadap perubahan lingkungan, yaitu perkembangan pasar dan pelanggan
-
(Frank et al, 2012). Komitmen belajar dan openmindedness akan menentukan intesitas belajar serta
berbagi visi akan menentukan arah pembelajaran (Sinkula et al., 1997; Frank et al., 2012).
Lingkungan dinamis dan keinginan mencapai keunggulan kompetitif menuntut fleksbilitas
dan kemampuan beradaptasi, yang didukung oleh basis pengetahuan (Frank et al., 2012).
Pengetahuan merupakan hasil dari belajar. Organisasi berorientasi belajar tidak semata-mata
terjadi dalam sebuah organisasi, tetapi sebagai proses melalui interaksi organisasi di luar
perusahaan (Calantone et al., 2002). Informasi eksternal membawa informasi baru tentang
pelanggan, konsumen, dan pesaing dan mengembangkan orientasi belajar organisasi. Kemampuan
untuk belajar lebih cepat dari pesaing merupakan sumber meningkatkan kinerja bisnis (Wu dan
Lin, 2013).
The resorce dependence theory atau teori ketergantungan sumber daya mempertegas peran
penting orientasi belajar. The resorce dependence theory menyatakan, sebuah organisasi
membangun hubungan kolaboratif dan mengatur sumber daya untuk menanggapi ketidakpastian
lingkungan dal