anteseden inovasi dan konsekuensinya ......anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja...

51
ANTESEDEN INOVASI DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI NI MADE WAHYUNI PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2018 DISERTASI DIAJUKAN UNTUK UJIAN TERBUKA

Upload: others

Post on 26-Jan-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANTESEDEN INOVASI DAN

    KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS

    UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI

    NI MADE WAHYUNI

    PROGRAM PASCASARJANA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2018

    DISERTASI DIAJUKAN

    UNTUK UJIAN

    TERBUKA

  • ANTESEDEN INOVASI DAN

    KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS

    UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI

    NI MADE WAHYUNI

    NIM 1390871014

    PROGRAM DOKTOR

    PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

    PROGRAM PASCASARJANA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2018

    DISERTASI DIAJUKAN

    UNTUK UJIAN

    TERBUKA

  • ANTESEDEN INOVASI DAN

    KONSEKUENSINYA TERHADAP KINERJA BISNIS

    UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL DI BALI

    Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

    pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Manajemen,

    Program Pascasarjana Universitas Udayana

    NI MADE WAHYUNI

    NIM 1390871014

    PROGRAM DOKTOR

    PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

    PROGRAM PASCASARJANA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DENPASAR

    2018

    ii

  • Lembar Persetujuan Promotor/Kopromotor

    DISERTASI INI TELAH DISETUJUI

    UNTUK DIUJI PADA UJIAN TERTUTUP

    TANGGAL 23 Februari 2018

    Promotor,

    Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P.

    NIP. 19550801 198103 1 031

    Kopromotor I, Kopromotor II,

    Dr. IG.A.K. Giantari,S.E., M.Si. Dr. Alit Suryani, M.Kes.

    NIP. 19611002 198601 2 002 NIP. 19590602 198403 2 001

    Mengetahui

    Program Doktor Ilmu Manajemen Dekan

    Koordinator, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Udayana,

    Prof. Dr. I Wayan Supartha. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si.

    NIP. 19550202 198003 1 004 NIP. 19610620 198603 1 001

    iii

  • DISERTASI

    DISERTASI INI TELAH DIUJIKAN

    PADA UJIAN TERTUTUP

    Pada Jumat tanggal 23 Februari 2018

    Panitia Penguji Disertasi

    Berdasarkan S.K. Rektor Universitas Udayana

    No.: 139/UN14.2.7/PD/2018

    Tanggal : 5 Februari 2018

    Ketua : Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P.

    Anggota :

    Dr. I G.A. K. Giantari, S.E., M.Si.

    Dr. Alit Suryani, S.E., M.Kes.

    Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, S.E., M.S.I.E.

    Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M.Si.

    Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S.

    Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P.

    Prof. Dr. Djumilah Zain, S.E.

    iv

  • SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Yang bertandatangan di bawah ini, saya penulis disertasi:

    Nama : Ni Made Wahyuni

    NIM : 1390871014

    Program Studi : Ilmu Manajemen Program Doktor

    Pascasarjana Universitas Udayana

    Alamat : Jl. Nuansa Kori Barat 26 Denpasar

    Telepon : 081237103572

    Email : [email protected]

    Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi dengan judul “Anteseden

    Inovasi dan Konsekuensinya terhadap Kinerja Bisnis Usaha Kecil Menengah

    Industri TPT di Bali” ini bebas dari plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti ada

    plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

    Peraturan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2010 dan peraturan

    perundang-undangan lainnya yang berlaku.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan jujur dan penuh rasa tanggung

    jawab, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Denpasar, 23 Februari 2018

    Yang membuat pernyataan,

    Ni Made Wahyuni

    NIM 1390871014

  • UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

    Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya disertasi ini

    dapat diselesaikan dengan baik. Tuntasnya disertasi ini tidak terlepas dari bantuan

    berbagai pihak, baik dalam bentuk material dan non-material yang diberikan secara

    langsung maupun tidak langsung. Bantuan tersebut yang memungkinkan disertasi

    ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis dengan penuh syukur dan

    ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-

    tingginya.

    Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus ikhlas kepada promotor Bapak

    Prof. Dr. I Made Wardana, S.E., M.P. seorang Guru Besar Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Udayana Denpasar yang selalu meluangkan waktu melakukan

    diskusi, memberikan bimbingan dalam permodelan, arahan, kritikan, pencerahan,

    dan masukan yang sangat menunjang dalam penulisan disertasi ini, serta selalu

    memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi S3.

    Kepada Ibu Dr. IG.A.K. Giantari, S.E., M.Si dan Ibu Dr. Alit Suryani, M.Kes.,

    selaku Kopromotor I dan Kopromotor II yang telah banyak memberikan

    pendalaman, bimbingan dan pemanfaatan alat analisis dalam penulisan disertasi

    ini, sehingga penulisan lebih bermakna, penulis ucapkan terima kasih dan

    penghargaan.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: (1)

    Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Ristek & Dikti Direktorat

    Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) atas kesempatan dan hibah

    Penelitian Disertasi Doktor tahun anggaran 2017, dan Kepala Dinas Perdagangan

    dan Perindustrian Provinsi Bali beserta jajarannya atas pelayanannya selama

    penulis melakukan penelitian; (2) Rektor Univrsitas Udayana beserta para

    pembantu rektor atas kesempatan dan fasilitas yang disediakan untuk dapat

    menyelesaikan studi dan disertasi ini; (3) Direktur Program Pascasarjana

    Universitas Udayana dan para asisten direktur atas kesempatan dan fasilitas yang

    vi

  • telah disediakan kepada penulis sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas

    Udayana; (4) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas perhatian, kesempatan, dan

    fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan pascasarjana;

    (5) Prof. Dr. I Wayan Supartha selaku Ketua Program Pendidikan Doktor Program

    Studi Manajemen Universitas Udayana atas motivasi dan semangatnya; (6)

    Pegawai Program Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Udayana atas

    layanannya selama penulis sebagai mahasiswa.

    Kepada Bapak/Ibu tim penguji ujian tertutup disertasi: Prof. Dr. I Ketut

    Rahyuda, S.E., M.S.I.E., Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M.Si., Prof. Dr. Ni

    Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S., Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P., Prof. Dr.

    Djumilah Zain, S.E. bersama-sama dengan promotor Prof. Dr. I Made Wardana,

    S.E., M.P., kopromotor I Dr. IG.A.K. Giantari,S.E., M.Si, dan kopromotor II Dr. Alit

    Suryani, M.Kes., penulis mengucapkan terima kasih.

    Kepada Rektor Universitas Warmadewa Denpasar Bapak Prof. Dr. Dewa

    Widjana beserta seluruh jajarannya, dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri

    Denpasar Bapak Dr. Anak Agung Wisnumurti, penulis mengucapkan terimakasih

    mendalam atas bantuan dana, support, dan kesempatan yang diberikan dalam

    penyelesaian tugas ini. Penulis juga mengucapkan penghargaan dan ucapan

    terimakasih kepada para responden di wilayah penelitian atas data, semua

    keterangan, dan waktu yang diluangkan dalam pengumpulan data, kesempatan

    melakukan observasi, mengisi kuesioner maupun wawancara.

    Kepada Bapak/Ibu dosen pengajar Program Doktor Ilmu Manajemen

    Pascasarjana Universitas Udayana yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,

    ucapan terima kasih ini penulis sampaikan dengan tulus atas semua perannya dalam

    memberikan pengetahuan, meletakkan dasar keilmuan secara kritis, dan

    membangun alur penalaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini

    dengan baik.

    Kepada teman-teman angkatan tahun 2013 Program Doktor Ilmu

    Manajemen (PDIM) dan teman-teman Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE)

    Universitas Udayana, serta semua pihak yang telah membantu, terimakasih juga

    vii

  • disampaikan atas semangat dan dorongan selama penelitian sampai pada

    penyelesaian disertasi ini.

    Kepada keluarga Bapak Ketut Putra (alm.) dan mami yang telah mendidik

    sejak penulis duduk di bangku TK, SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan

    tinggi, penulis menghaturkan terimakasih. Kepada yang tercinta suami Ir. Gede

    Edy Saruda dan yang tersayang anaknda Gede Junio, S.E., dan Kadek Goldina

    Puteri Dewi, atas segala doa, pengertian, dukungan, dan kerjasamanya selama ini,

    penulis mengucapkan terima kasih.

    Harapan penulis, semoga disertasi ini memiliki manfaat dan dapat

    memberikan masukan bagi pengembangan literatur ilmu pengetahuan di bidang

    manajemen pemasaran serta bagi kelestarian dan pengembangan Usaha Kecil

    Menengah (UKM) sektor industri produk tekstil di Bali khususnya dan di Indonesia

    pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-

    Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam

    penyelesaian disertasi ini.

    Denpasar, 23 Februari 2018

    Hormat,

    Penulis

    Ni Made Wahyuni

    viii

  • ABSTRAK

    ANTESEDEN INOVASI DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP

    KINERJA BISNIS UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL

    DI BALI

    Penelitian ini menggambarkan hubungan kontekstual antara orientasi pasar,

    orientasi belajar, kompetensi pengetahuan, inovasi dengan kinerja bisnis. Tujuan

    penelitian menjelaskan bagaimana inovasi dan kinerja bisnis usaha kecil menengah

    (UKM) industri produk tekstil di Bali mampu dikembangkan melalui konsep

    orientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi

    penelitian adalah seluruh UKM industri produk tekstil di Bali berjumlah 85 usaha,

    menggunakan rumus Kreijcie dan Morgan diperoleh ukuran sampel 70 usaha.

    Teknik penentuan sampel menggunakan metode stratified proportional random

    sampling. Analisis data menggunakan teknik SEM berbasis PLS.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis terdukung, kecuali

    hipotesis 1 dan 4 tidak terdukung, (1) orientasi pasar berpengaruh positif signifikan

    terhadap kinerja bisnis, (2) orientasi pasar berpengaruh positif tidak signifikan

    terhadap inovasi, (3) orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap

    kompetensi pengetahuan, (4) orientasi belajar berpengaruh tidak signifikan

    terhadap kinerja bisnis, (5) orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap

    inovasi, (6) orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi

    pengetahuan, (7) kompetensi pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap

    inovasi, (8) inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja bisnis, (9)

    kompetensi pengetahuan berperan memediasi secara signifikan pengaruh orientasi

    pasar terhadap inovasi, (10) kompetensi pengetahuan berperan memediasi secara

    signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi, (11) kompetensi

    pengetahuan dan inovasi berperan memediasi secara signifikan pengaruh orientasi

    pasar terhadap inovasi, (12) kompetensi pengetahuan dan inovasi berperan

    memediasi secara signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi.

    Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi

    pengembangan literatur manajemen pemasaran khususnya strategi pemasaran,

    pengayaan teori RBV; the resource dependence theory terkait peran lingkungan

    internal sebagai sumber daya dan kolaborasinya dengan lingkungan eksternal

    seperti pelanggan & pesaing, dan pemahaman dari the reasoned action theory

    terkait hubungan niat belajar dan perilaku menghasilkan kompetensi pengetahuan.

    Implikasi praktis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi manajerial bagi

    manajer/pemilik UKM sektor industri pengolahan produk tekstil dalam

    membangun konsep inovasi dan kinerja bisnis dengan memperkuat peran orientasi

    pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan.

    Kata kunci: orientasi pasar, orientasi belajar, kompetensi pengetahuan, inovasi,

    kinerja bisnis.

    ix

  • ABSTRACT

    ANTECEDENT INNOVATION AND ITS CONSEQUENCES ON SMEs OF

    TEXTILE PRODUCT INDUSTRIES IN BALI

    This research sought to illustrate the contextual relationship between market

    orientation, learning orientation, knowledge competence, innovation and business

    performance. The purpose of this research was to explain how innovation ability

    and business performance of small and medium enterprises (SME) of textile

    industries in Bali which can be developed through the concept of market

    orientation, learning orientation, and knowledge competence.

    This research used quantitative research approach. The study population

    was all small and medium enterprises (SMEs) of textile industries in Bali, with the

    unit of analysis of the company. Respondents of the study amounted to 70

    respondents of SME managers of the textile industry. The data analysis techniques

    used SEM alternative analysis techniques Partial Least Square (PLS).

    The quantitative research results showed that (1) market orientation had a

    positive significant effect on business performance, (2) market orientation had no

    significant effect on innovation, (3) market orientation had a positive significant

    effect to knowledge competence, (4) learning orientation had no significant effect

    on business performance, (5) learning orientation had a positive and significant

    effect on innovation, (6) learning orientation had a positive significant effect on

    knowledge competence (7) knowledge competence had a positive and significant

    effect on innovation, (8) innovation had a positive and significant effect on business

    performance, (9) knowledge competence had a role to mediate the influence of

    market orientation on innovation, (10) knowledge competence had a role to mediate

    the influence of orientation learning on innovation, (11) knowledge and innovation

    competencies played a role to mediate the influence of market orientation on

    business performance, (12) knowledge and innovation competencies played a role

    to mediate the influence of learning orientation on business performance.

    This research provided theoretical implications and practical implications.

    The theoretical implications of this research were to contribute to the development

    of marketing management literature, especially marketing strategy, RBV theory

    enrichment related to the role of specific resources such as market orientation,

    learning orientation, and knowledge competence in order to improve innovation

    and business performance; the resource dependence theory related to the role of the

    external environment as a resource, and a clearer understanding of the reasoned

    action theory regarding the relationship of learning intent and behavior generated

    knowledge competence.

    Keywords: market orientation, learning orientation, knowledge competence,

    innovation.

    x

  • RINGKASAN

    ANTESEDEN INOVASI DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP

    KINERJA BISNIS UKM INDUSTRI PRODUK TEKSTIL

    DI BALI

    Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai kegiatan usaha produktif

    berperan dalam memperluas lapangan kerja, proses pemerataan dan peningkatan

    pendapatan masyarakat, berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional,

    penyerapan tenaga kerja, serta pendistribusian hasil pembangunan. Di Indonesia,

    UKM berperan mengatasi masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri

    seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan

    distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata serta masalah

    urbanisasi. UKM dapat ditemukan di berbagai sektor, salah satunya sektor industri.

    Di Bali, ada tiga kelompok industri yang mendominasi industri skala kecil

    menengah yakni (1) industri makanan dan minuman, (2) industri kerajinan kayu,

    dan (3) industri tekstil dan produk tekstil (TPT) (Dinas Perdagangan dan

    Perindustrian Provinsi Bali, 2015), namun masih menghadapi masalah pemasaran

    dan manajerial terkait upaya meningkatkan kinerja bisnis UKM sektor industri.

    Hasil wawancara pendahuluan menemukan tiga dari lima industri tekstil di Bali

    mengeluh sepinya pesanan dan pengunjung pameran. Memahami faktor apa yang

    positif menyebabkan kinerja bisnis lebih baik sangat menarik peneliti dan praktisi

    (Ndubisi dan Iftikhar, 2012).

    Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi menyebabkan

    ketidakpastian, lingkungan bisnis berubah cepat, perubahan preferensi pelanggan,

    dan usia inovasi semakin pendek menuntut perusahaan untuk melindungi diri dari

    tekanan pesaing dalam rangka mencapai kesuksesan (Ozkaya et al., 2015).

    Persaingan menjadi tepat dan menjadi inti keberhasilan, dan ketepatan strategi

    ketika perusahaan mampu beradaptasi, berubah, dan membangun budaya inovasi

    (Wong, 2013).

    Inovasi adalah upaya mengadopsi ide dan perilaku yang menjadi sistem,

    kebijakan, proses, atau produk dan layanan (Jimenez et al., 2008; Ndubisi dan

    Iftikhar, 2012). Dari pandangan RBV, inovasi merupakan sumber daya unik

    organisasi. Beberapa penelitian menunjukkan inovasi berpengaruh positif terhadap

    kinerja bisnis (Al-Ansari, 2013; Hilman dan Kaliappen, 2015). Namun, karena

    inovasi sangat komplek masih ditemukan hal yang kontradiktif seperti tampak dari

    hasil studi Darroch (2005) dan Hilmi et al. (2010), di mana terdapat pengaruh tidak

    signifikan inovasi terhadap kinerja bisnis. Adanya temuan hasil penelitian pengaruh

    inovasi terhadap kinerja bisnis yang tidak konsisten memberikan celah penelitian,

    sehingga perlu diteliti kembali untuk memperjelas pengaruh inovasi terhadap

    kinerja bisnis.

    Mengingat pentingnya inovasi dalam kaitannya dengan posisi kompetitif

    perusahaan, maka pertanyaannya adalah bagaimana cara meningkatkan inovasi

    organisasi dan kinerja bisnis. Sejumlah penelitian telah berusaha mengidentifikasi

    faktor-faktor penentu utama berinovasi (Damanpour, 1991; Keskin, 2006).

    xi

  • Literatur menyoroti variabel orientasi pasar (Zang dan Duan, 2010; Nasution et al.,

    2011), orientasi belajar (Calantone et al., 2002; Mauludin, 2013; Mahmoud, 2016),

    dan kompetensi pengetahuan (Griese et al., 2012; Ozkaya et al., 2015) sebagai

    anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja bisnis.

    Variabel orientasi pasar terdiri atas tiga dimensi mengacu dimensi yang

    ditemukan Narver dan Slater (1990), yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing,

    dan koordinasi interfungsional. Indikator-indikator variabel orientasi pasar

    mengacu pada penelitian Suliyanto dan Rahab (2012); Ozkaya et al. (2015); Zhang

    dan Duan, 2010). Orientasi pelanggan terdiri dari indikator-indikator yaitu para

    manajer UKM industri produk tekstil berupaya mendengar opini pelanggan,

    memahami kebutuhan pelanggan, fokus pada komitmen pelanggan, dan manajer

    mengukur kepuasan pelanggan. Orientasi pesaing terdiri dari indikator-indikator:

    fokus menetapkan target pelanggan, mencari informasi pesaing, dan berbagi

    informasi pesaing. Indikator koordinasi interfungsional terdiri dari: pengintegrasian

    fungsi, melakukan kerjasama antar fungsi, dan melakukan komunikasi yang baik

    antar fungsi.

    Variabel orientasi belajar terdiri dari tiga dimensi mengacu pada dimensi

    yang ditemukan Sinkula et al. (1997), yaitu komitmen belajar, berbagi visi, dan

    keterbukaan pikiran. Indikator-indikator orientasi belajar mengacu pada penelitian

    Calantone et al. (2002); Chen et al. (2009); Nasution et al. (2011). Komitmen

    belajar terdiri dari indikator-indikator: manajer UKM industri produk tekstil fokus

    untuk belajar secara kontinyu, komitmen menjalin hubungan dengan mitra, dan

    memiliki motivasi belajar. Indikator-indikator berbagi visi yaitu keterlibatan semua

    karyawan pada tujuan, top manajemen berbagi visi dengan tingkatan yang lebih

    rendah, dan memiliki pemahaman bersama tentang arah masa depan. Keterbukaan

    pikiran meliputi indikator-indikator: manajer UKM industri produk tekstil

    memberikan dukungan munculnya ide asli, menempatkan nilai tinggi pada

    keterbukaan, keberanian mempertanyakan keyakinan bersama selama ini dipegang

    dalam menjalankan operasional perusahaan.

    Kompetensi pengetahuan diukur dengan indikator-indikator yang diadopsi

    dari Li dan Calantone (1998); Ozkaya et al. (2015) meliputi: kemampuan proses

    pengetahuan pelanggan, kemampuan proses pengetahuan pesaing, dan integrasi

    pemasaran dan R&D untuk memiliki pengetahuan pasar yang baik. Variabel inovasi

    diukur dengan dua dimensi yang mengacu Lages et al. (2009); Nasution et al.

    (2011); Mahmoud (2016) yaitu dimensi inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi

    produk meliputi indikator-indikator: mengenalkan produk inovatif, modifikasi

    produk, desain produk unik dan bermanfaat, dan meluncurkan produk baru. Inovasi

    proses meliputi indikator-indikator memperbarui praktik kerja, kreativitas dalam

    metode operasi, terus memperbaiki proses bisnis, dan meningkatkan keterlibatan

    manajemen.

    Kinerja bisnis menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode

    tertentu. Kinerja bisnis diukur dengan ukuran kinerja subyektif dengan beberapa

    indikator yang diadopsi dari Rhee et al.(2010); Ndubisi dan Iftikhar (2012);

    Suliyanto dan Rahab (2012); Al-Ansari et al. (2013), meliputi indikator pangsa

    pasar, pertumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir, dan pertumbuhan

    keuntungan selama tiga tahun terakhir.

  • Teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari the resource based-

    view theory (Barney, 1991), the resource dependence theory (Pfeffer dan Salancik,

    1978), dan the theory of reasoned action (Ajzen dan Fishbein, 1975). Jika

    dikaitkan dengan orientasi pasar, orientasi belajar, kompetensi, inovasi, dan kinerja

    bisnis, ketiga teori memberikan pemahaman bahwa pencapaian tujuan organisasi

    ditentukan pengaruh faktor lingkungan eksternal, faktor internal, dan sikap pelaku

    usaha.

    Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif (positivism).

    Populasi penelitian adalah seluruh UKM industri produk tekstil di Bali yang

    berjumlah 85 usaha (Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2015).

    Jumlah sampel yang diambil mengacu pada rumus Kreijcie dan Morgan dalam

    Sanusi (2011: 101), diperoleh ukuran sampel 70 responden. Teknik penentuan

    sampel menggunakan metode stratified proportional random sampling.

    Selanjutnya, teknik pemilihan responden menggunakan metode simple random

    sampling. Metode penelitian kuantitatif mempergunakan teknik analisis statistik

    deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan

    untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik responden, mendeskripsikan

    jawaban responden atas butir-butir pertanyaan. Selanjutnya, teknik analisis statistik

    inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, menggunakan teknik analisis

    statistik inferensial SEM berbasis PLS (Partial Least Square) dengan second order

    confirmatory factor analysis. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

    dilakukan secara acak dengan memilih 30 manajer. Hasil uji validitas menunjukkan

    seluruh instrumen valid, karena seluruh indikator memiliki nilai koefisien korelasi

    Product moment antar butir skor dengan rata-rata skor lebih besar dari 0,30.

    Demikian juga seluruh indikator reliabel, karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha

    lebih besar atau sama dengan 0,60.

    Penelitian ini telah mampu menjawab sepuluh permasalahan, dapat

    dijelaskan sebagai berikut: (1) Orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap

    kinerja bisnis, (2) Orientasi pasar berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

    inovasi, (3) Orientasi pasar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi

    pengetahuan, (4) Orientasi belajar berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja

    bisnis, (5) Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap inovasi, (6)

    Orientasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi pengetahuan,

    artinya meningkatkan perilaku berorientasi belajar akan meningkatkan kompetensi

    pengetahuan organisasi, (7) Kompetensi pengetahuan berpengaruh positif

    signifikan terhadap inovasi, (8) Inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap

    kinerja bisnis, (9) Kompetensi pengetahuan memediasi secara signifikan pengaruh

    orientasi pasar terhadap inovasi, (10) Kompetensi pengetahuan memediasi secara

    signifikan pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi. Artinya, kompetensi

    pengetahuan memiliki kapasitas dalam meningkatkan inovasi dengan didukung

    oleh sikap berorientasi belajar organisasi, (11) Kompetensi pengetahuan dan

    inovasi memediasi secara signifikan pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja

    bisnis, (12) Kompetensi pengetahuan dan inovasi memediasi secara signifikan

    pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja bisnis,

    Implikasi praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaaat bagi para

    pengusaha industri produk tekstil di Bali dalam meningkatkan pemahaman

  • bagaimana mewujudkan inovasi dan kinerja bisnis mereka dengan menguatkan

    peran orientasi pasar dan orientasi belajar yang merupakan sumber daya yang

    mampu meningkatkan sumber daya lainnya yaitu kompetensi pengetahuan sebagai

    modal intangible dalam rangka meningkatkan inovasi untuk mencapai kinerja

    bisnis.

    Implikasi teoritis, penelitian ini memberikan kontribusi memperluas

    literatur pemasaran dengan mengeksplorasi keterlibatan variabel orientasi pasar,

    orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan pada inovasi dan kinerja bisnis.

    Hasil studi mendukung teori RBV (Barney, 1991) yang menjelaskan hubungan

    sumber daya terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis. Sumber daya

    spesifik dan unik yaitu perilaku berorientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi

    pengetahuan berpengaruh terhadap inovasi dan kinerja bisnis. Temuan penelitian

    ini juga menguatkan teori the resource dependence theory yang menjelaskan bahwa

    organisasi mendapatkan sumber daya dari lingkungan eksternalnya dalam rangka

    mencapai kesuksesan. The resource dependence theory menjadi pijakan untuk

    menjelaskan peran orientasi belajar bahwa kemampuan perusahaan memanfaatkan

    faktor lingkungan eksternal melalui relationship dalam rangka belajar berpengaruh

    terhadap inovasi dan kinerja bisnis. Temuan penelitian menguatkan konsep

    orientasi belajar dengan menguatkan kekuatan internal dan memanfaatkan

    lingkungan eksternal melalui kedekatan dengan pelanggan, pemasok, distributor

    dalam upaya belajar mampu meningkatkan kompetensi pengetahuan sebagai

    pedoman perilaku berinovasi untuk mencapai kinerja bisnis. Hasil penelitian ini

    mendukung the theory of reasoned action (Ajzen dan Salnik, 1975) yang

    menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh norma subyektif dan sikap,

    artinya sikap berpengaruh terhadap perilaku. Organisasi penting membangun sikap

    positif belajar melalui penguatan komitmen belajar, berbagi visi, dan keterbukaan

    pikiran untuk mencapai kompetensi pengetahuan yang lebih baik.

    Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat direkomendasikan kepada

    manajer atau pemilik UKM industri produk tekstil untuk meningkatkan inovasi dan

    kinerja bisnis antara lain: inovasi dan kinerja bisnis dapat ditingkatkan dengan

    meningkatkan orientasi pasar dengan memperkuat: orientasi pelanggan dengan cara

    lebih mendengar opini pelanggan, sebagai alat mengetahui preferensi pelanggan,

    informasi tentang kebutuhan, dan melakukan survey ketidakpuasan. Orientasi

    pesaing dapat diperkuat dengan rutin berbagi informasi pesaing, mencari informasi

    pesaing, dan fokus menetapkan target pelanggan. Koordinasi interfungsional

    diperkuat dengan menguatkan budaya bekerja sama interfungsi dalam penyelesaian

    pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan UKM industri produk tekstil.

    Orientasi belajar mampu menguatkan inovasi dan kinerja bisnis dengan

    menekankan komitmen belajar melalui jalinan interaksi dengan mitra bisnis,

    berbagi visi sebagai arah pembelajaran dengan sikap top manajer untuk percaya

    membagikan visi atau tujuan organisasi mereka dengan seluruh anggota organisasi,

    dan keterbukaan pikiran dengan menumbuhkan budaya berani mempertanyakan

    rutinitas operasional selama ini, melakukan evaluasi sehingga muncul ide-ide dan

    wawasan baru.

    Inovasi dan kinerja bisnis dapat ditingkatkan dengan memperkuat

    kompetensi pengetahuan. Kompetensi pengetahuan dapat dikuatkan dengan

  • menekankan kemampuan proses pengetahuan pelanggan, kemampuan proses

    pengetahuan pesaing, dan menambah basis pengetahuan pasar yang baik.

    Kinerja bisnis mampu ditingkatkan dengan menguatkan inovasi, yaitu

    inovasi produk dan inovasi proses. Inovasi produk dapat diperkuat dengan

    meluncurkan produk yang dianggap baru oleh pelanggan, melakukan modifikasi

    produk, mengenalkan lebih banyak produk inovatif, dan mendesain produk unik

    dan bermanfaat. Inovasi proses dapat ditingkatkan dengan menguatkan perbaikan

    praktik kerja untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan keterlibatan

    manajemen, kreativitas, dan memperbaiki proses bisnis.

    Rekomendasi untuk penelitian ke depan, penelitian ini mengkaji konsep

    orientasi pasar, orientasi belajar, dan kompetensi pengetahuan dalam meningkatkan

    inovasi dan kinerja bisnis. Penelitian ke depan dapat memperluas literatur

    pemasaran dengan menyorot faktor internal seperti orientasi pelanggan dan

    customer relationship management (CRM) untuk mendukung inovasi dan kinerja

    bisnis dan diuji pada organisasi bisnis.

    xv

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMPUL DALAM ...................................................................................... i

    PRASYARAT GELAR ............................................................................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................ iv

    SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................ v

    UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vi

    ABSTRAK ................................................................................................... ix

    ABSTRACT ................................................................................................... x

    RINGKASAN .............................................................................................. xi

    DAFTAR ISI ................................................................................................ xvi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xx

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xxii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxiii

    DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xxiv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 22

    1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 2

    1.4 Manfaat Penelitian .............................................................

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 25

    2.1 Landasan Teori ................................................................... 26

    2.1.1 The Resource Based View Theory .......................... 26

    2.1.2 The Resource Dependence Theory ......................... 29

    2.1.3 The Theory of Reasoned Action ............................. 30

    2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM) ......................................... 32

    2.3 Orientasi Pasar ................................................................... 34

    2.3.1 Konsep orientasi pasar ........................................... 34

    2.3.2 Dimensi dan pengukuran orientasi pasar ............... 38

    2.4 Orientasi Belajar ................................................................ 45

    2.4.1 Konsep orientasi belajar ......................................... 45

    2.4.2 Dimensi dan pengukuran orientasi belajar ............. 48

    2.5 Kompetensi Pengetahuan ................................................... 58

    2.5.1 Konsep kompetensi pengetahuan ........................... 58

    2.5.2 Proses kompetensi pengetahuan ............................. 64

    2.5.3 Pengukuran kompetensi pengetahuan .................... 66

    2.6 Inovasi ................................................................................ 71

    2.6.1 Konsep inovasi ....................................................... 71

    2.62 Dimensi dan pengukuran inovasi ........................... 76

    xvi

  • 2.7 Kinerja Bisnis ..................................................................... 82

    2.7.1 Konsep kinerja bisnis ............................................. 82

    2.7.2 Pengukuran kinerja bisnis ...................................... 84

    2.8 Kajian Penelitian Sebelumnya ........................................... 85

    BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP PENELITIAN DAN

    HIPOTESIS

    PENELITIAN

    .....................................................................................................

    ...............................................................................................107

    3.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 107

    3.2 Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 112

    3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................... 115

    3.3.1 Pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis ... 1

    3.3.2 Pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi ........... 117

    3.3.3 Pengaruh orientasi pasar terhadap kompetensi

    pengetahuan

    ................................................................................

    ..........................................................................119

    3.3.4 Pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja

    bisnis

    ................................................................................

    ..........................................................................120

    3.3.5 Pengaruh orientasi belajar terhadap

    inovasi

    ................................................................................

    ..........................................................................121

    3.3.6 Pengaruh inovasi terhadap kompetensi

    pengetahuan

    ................................................................................

    ..............................................................................1

    21 ............................................................................

    3.3.7 Pengaruh kompetensi pengetahuan terhadap

    inovasi

    ................................................................................

    ..........................................................................123

    3.3.8 Pengaruh inovasi terhadap kinerja

    bisnis

    ................................................................................

    ..........................................................................125

    3.3.9 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi

    pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi .............

    3.3.10 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi

    pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi ..........

  • 3.3.11 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam

    memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap

    kinerja bisnis ..........................................................

    3.3.12 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam

    memediasi pengaruh orientasi belajar terhadap

    kinerja bisnis ..........................................................

    BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 1

    4.1 Rancangan Penelitian ......................................................... 1

    4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 1

    4.3 Data Penelitian ................................................................... 1

    4.3.1 Jenis dan sumber

    data

    ................................................................................

    ..............................................................................1

    4.3.2 Populasi

    penelitian

    ................................................................................

    ..............................................................................1

    4.3.3 Sampel dan teknik pengambilan

    sampel

    ................................................................................

    ..........................................................................129

    4.4 Variabel Penelitian ............................................................. 131

    4.4.1 Identifikasi

    variabel

    ................................................................................

    ..........................................................................131

    4.4.2 Definisi operasional

    variabel

    ................................................................................

    ..........................................................................132

    4.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ....... 141

    4.5.1 Kuesioner

    ................................................................................

    ..........................................................................141

    4.5.2 Interview

    ................................................................................

    ..........................................................................141

    4.5.3 Dokumentasi

    ................................................................................

    ..........................................................................142

    4.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ............. 142

    4.7 Prosedur Penelitian ............................................................ 143

    4.8 Teknik Analisis Data .......................................................... 144

    xvii

  • 4.8.1 Analisis statistik

    deskriptif

    ................................................................................

    ..........................................................................144

    4.8.2 Analisis statistik

    inferensial

    ................................................................................

    ..........................................................................144

    BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 150

    5.1 Profil Usaha Kecil Menengah (UKM) Industri Produk

    Tekstil di Provinsi

    Bali

    ............................................................................................

    ......................................................................................150

    5.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ........................................... 153

    5.3 Karakteristik Responden .................................................... 156

    5.4 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................ 158

    5.4.1 Persepsi responden terhadap variabel orientasi

    pasar

    ................................................................................

    ..........................................................................160

    5.4.2 Persepsi responden terhadap variabel orientasi

    belajar

    ................................................................................

    ..........................................................................164

    5.4.3 Persepsi responden terhadap variabel kompetensi

    pengetahuan

    ................................................................................

    ..........................................................................168

    5.4.4 Persepsi responden terhadap variabel

    inovasi

    ................................................................................

    ..........................................................................169

    5.4.5 Persepsi responden terhadap variabel kinerja

    bisnis

    ................................................................................

    ..........................................................................171

    5.5 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) ...................... 173

    5.6 Pengujian Model Struktural (Structure Model/Inner

    Model)

    ............................................................................................

    ......................................................................................187

    5.7 Pembahasan ........................................................................ 200

  • 5.7.1 Pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis

    pada UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..............................................................................2

    5.7.2 Pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada

    UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................204

    5.7.3 Pengaruh orientasi pasar terhadap kompetensi

    pengetahuan pada UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................206

    5.7.4 Pengaruh orientasi belajar terhadap kinerja bisnis

    pada UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................208

    5.7.5 Pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi pada

    UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................210

    5.7.6 Pengaruh orientasi belajar terhadap kompetensi

    pengetahuan pada UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................211

    5.7.7 Pengaruh kompetensi pengetahuan terhadap

    inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .

    5.7.8 Pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis pada

    UKM industri produk tekstil di Bali ......................

    5.7.9 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi

    pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada

    UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................212

    5.7.10 Peran kompetensi pengetahuan dalam memediasi

    pengaruh orientasi belajar terhadap inovasi pada

    UKM industri produk tekstil di

    Bali

    ................................................................................

    ..........................................................................217

  • 5.7.11 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam

    memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap

    inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .

    5.7.12 Peran kompetensi pengetahuan dan inovasi dalam

    memediasi pengaruh orientasi belajar terhadap

    inovasi pada UKM industri produk tekstil di Bali .

    5.7.13 Temuan penelitian atau

    keterbaruan

    ................................................................................

    ..........................................................................219

    5.7.14 Implikasi

    penelitian

    ................................................................................

    ..........................................................................222

    5.7.15 Keterbatasan

    penelitian

    ................................................................................

    ..........................................................................228

    BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 229

    6.1 Simpulan ............................................................................ 229

    6.2 Saran .................................................................................. 231

    6.2.1 Saran untuk UKM industri produk tekstil dan

    pemerintah

    ................................................................................

    ..........................................................................231

    6.2.2 Saran untuk peneliti

    selanjutnya

    ................................................................................

    ..........................................................................233

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 234

    LAMPIRAN ................................................................................................. 254

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali

    Tahun 2012-

    2016

    .......................................................................................................

    ..................................................................................................... 3

    1.1 Komoditas Nilai Ekspor UKM Hasil Industri Produk Tekstil di

    Provinsi Bali Tahun 2012-

    2016

    .......................................................................................................

    ..................................................................................................... 4

    2.1 Kriteria Usaha Kecil

    Menengah

    .......................................................................................................

    ................................................................................................... 34

    2.2 Pemetaan Studi Penelitian Terdahulu yang Berhubungan dengan

    Variabel

    Penelitian

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 105

    4.1 Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Kategori

    (Strata)

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 131

    4.2 Variabel Laten, Dimensi, Indikator, dan Sumber

    Referensi

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 139

    4.3 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model Pengukuran (Outer

    Model)

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 147

    4.4 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model

    Struktural

  • .......................................................................................................

    ................................................................................................. 149

    5.1 Profil UKM Industri Produk

    Tekstil

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 152

    5.2 Hasil Uji Validitas Instrumen

    Penelitian

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 153

    5.3 Hasil Uji

    Reliabilitas

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 155

    5.4 Karakteristik

    Responden

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 156

    5.5 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Orientasi

    Pelanggan

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 160

    5.6 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Orientasi

    Pesaing

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 162

    5.7 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Koordinasi

    Interfungsional

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 164

    5.8 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Komitmen

    Belajar

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 165

    5.9 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Berbagai

    Visi

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 166

    5.10 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Keterbukaan

    Pikiran

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 167

    5.11 Persepsi Responden Terhadap Variabel Kompetensi

    Pengetahuan

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 168

  • 5.12 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Inovasi

    Produk

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 169

    5.13 Persepsi Responden Terhadap Dimensi Inovasi

    Proses

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 171

    5.14 Persepsi Responden Terhadap Kinerja

    Bisnis

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 172

    5.15 Koefisien Outer Loading Indikator Orientasi

    Pasar

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 175

    5.16 Koefisien Outer Loading Indikator Orientasi

    Belajar

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 177

    5.17 Koefisien Outer Loading Indikator Kompetensi

    Pengetahuan

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 179

    5.18 Koefisien Outer Loading Indikator

    Inovasi

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 181

    5.19 Koefisien Outer Loading Indikator Kinerja

    Bisnis

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 182

    5.20 Hasil Cross Loading Antara Indikator Dengan

    Konstruk

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 184

    5.21 Cronbach’s

    Alpha

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 185

    5.22 Composite

    Reliability

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 186

    5.23 Hasil Uji Hubungan Antara Dimensi Dengan

    Konstruk

  • .......................................................................................................

    ................................................................................................. 186

    5.24 Nilai R-

    Square

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 188

    5.25 Direct

    Effect

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 190

    5.26 Koefisien Indirect

    Effect

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 191

    5.27 Ringkasan Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan

    Pengaruh Total Antarvariabel

    Laten

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 192

    5.28 Path

    Coefficients

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 193

    5.29 Nilai f-

    Square

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 194

    5.30 Pengujian Hipotesis

    9

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 198

    5.31 Pengujian Hipotesis

    10

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 199

    5.32 Pengujian Hipotesis

    11

    .......................................................................................................

    ..................................................................................................... 2

    5.33 Pengujian Hipotesis

    12

    .......................................................................................................

    ..................................................................................................... 2

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 A Resource-Based View dan hubungannya dengan keunggulan

    kompetitif

    berkelanjutan

    .......................................................................................................

    ................................................................................................... 28

  • 2.2 Pemahaman Logis Nilai, Perilaku dan

    Hasil

    .......................................................................................................

    ................................................................................................... 46

    2.3 Hubungan Input, Praktek Organisasi, Output dan

    Manfaat

    .......................................................................................................

    ................................................................................................... 73

    3.1 Kerangka Konsep

    Penelitian

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 115

    5.1 Output Smart PLS 3.0 (Loading Factor dan Standardize

    Beta)

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 174

    5.2 Hasil Uji

    t

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 193

    5.3 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis

    9

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 198

    5.4 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis

    10

    .......................................................................................................

    ................................................................................................. 199

    5.5 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis

    11

    .......................................................................................................

    ..................................................................................................... 2

    5.6 Kerangka Hubungan Antar Variabel Pada Hipotesis

    12

    .......................................................................................................

    ................................................................................................... 2..

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Kuesioner

    Penelitian

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 254

    Lampiran 2 Penelitian dengan Variabel Orientasi Pasar, Orientasi

    Belajar, Kompetensi Pengetahuan, Inovasi dan Kinerja

    Bisnis

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 260

    Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen

    Penelitian

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 264

    Lampiran 4 Data Identitas Responden

    Penelitian

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 273

  • Lampiran 5 Data Analisis Deskriptif Identitas Responden

    Penelitian

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 276

    Lampiran 6 Data

    Penelitian

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 278

    Lampiran 7 Hasil Uji Outer Model, Outer Loading, Discriminant

    Validity, Composite Realiability, Cronbach

    Alpha

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 284

    Lampiran 8 Hasil Uji Inner Model R-Square, f-Square, Path

    Coefficient, Indirect Effect, Total

    Effect

    ...........................................................................................

    ..................................................................................... 289

  • DAFTAR SINGKATAN

    OP = Orientasi Pasar

    OPL = Orientasi pelanggan

    OPE = Orientasi pesaing

    KI = Koordinasi interfungsional

    OB = Orientasi belajar

    KOB = Komitmen belajar

    BV = Berbagi visi

    KPI = Keterbukaan pikiran

    KP = Kompetensi pengetahuan

    IN = Inovasi

    KB = Kinerja Bisnis

    xxiv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha produktif dalam

    mewujudkan keberhasilan pembangunan (Hapsari et al., 2014). UKM menciptakan lapangan kerja

    dan berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat (Wolff et al.,

    2015), mempunyai peran strategis dalam penyerapan tenaga kerja, pendistribusian hasil

    pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional (Tan et al., 2014).

    Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah,

    sedangkan perekonomian daerah umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi berskala kecil dan

    menengah (Hamid, 2012). Pengembangan UKM semakin menarik perhatian para pakar karena

    potensinya yang sangat besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi, sekaligus sumber

    pendapatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Cronin-Gilmore, 2012), diyakini

    sebagai pilar utama pembangunan ekonomi sudah seharusnya diberikan dorongan, kesempatan,

    dan dukungan sebagai wujud keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan.

    Peran nyata UKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi banyak dijumpai di beberapa

    negara seperti Turki, Korea Selatan, Malaysia, AS dan Pakistan (Keskin, 2006; Rhee et al., 2010;

    Hilmi et al., 2010; Cronin-Gilmore, 2012; Ndubisi dan Iftikhar, 2012; Suliyanto dan Rahab, 2012).

    Di Indonesia, UKM memegang peranan yang sangat besar apabila dikaitkan dengan masalah-

    masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah

    pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata serta

    masalah urbanisasi dengan segala efek negatifnya, dapat diartikan bahwa keberadaan atau

  • perkembangan usaha kecil menengah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan

    terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah tersebut. UKM dapat ditemukan di beberapa

    sektor, salah satunya sektor industri, baik industri yang berteknologi sederhana hingga industri

    yang menggunakan teknologi canggih.

    Industri merupakan bagian dari usaha yang menopang kehidupan masyarakat di Provinsi

    Bali. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa

    perindustrian diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut: a) sumbangan sektor industri

    (manufacturing) terhadap PDB; b) tenaga kerja yang terserap; serta c) sumbangan komoditi

    industri terhadap ekspor barang dan jasa mengalami perbaikan. Demikian halnya UKM industri

    memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali atas

    dasar harga yang berlaku menurut lapangan pekerjaan untuk tahun 2015 sebesar 8,8 persen, artinya

    dari total PDRB Bali tahun 2014 sebesar 121,77 triliun, sektor industri pengolahan mampu

    berkontribusi sebesar 10,736 triliun (Bappeda Provinsi Bali, 2016). Kontribusi sektor industri

    terhadap total PDRB Bali memang tidak sebesar sektor lain, namun kelangsungan sektor industri

    sebagai salah satu penggerak ekonomi dan penunjang struktur perekonomian harus tetap dapat

    dipertahankan bahkan ditingkatkan.

    Adapun tiga kelompok yang mendominasi UKM sektor industri pengolahan di Bali yakni

    (1) industri makanan dan minuman, (2) industri kerajinan kayu, dan (3) industri tekstil, tenun dan

    sejenisnya (Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2016). Industri yang memiliki

    komoditas ekspor Provinsi Bali diantaranya adalah industri tekstil. Menurut Inpres Nomor 6 Tahun

    2009, tekstil dan produk turunannya seperti produk fashion menyumbang 181,6 triliun nilai

    tambah bruto dari total sektor dan menyerap 3,8 juta tenaga kerja (Metrobali.com).

  • Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu tulang punggung industri

    manufaktur yang masih prospektif dikembangkan di Bali. Industri produk tekstil merupakan

    industri padat karya yang memiliki peluang sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan sandang

    dan pertumbuhan jumlah penduduk. Peluang ekspor industri produk tekstil masih cukup besar

    dilihat dari masih tingginya ekspor tekstil Indonesia, yaitu menyumbang rata-rata 62 persen per

    tahun dari total kontribusi komoditas ekspor, dan ekspor tektil Indonesia mencapai 10,83 miliar

    dolar AS (Disperindag Provinsi Bali, 2015). Sasaran ekspor tekstil Indonesia yang potensial

    adalah Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, Eropa, dan Jepang (Kompas, 2014). Berikut

    ini Tabel 1.2 tentang pertumbuhan nilai ekspor UKM hasil industri produk tekstil di Provinsi Bali.

    Tabel 1.1

    Komoditas Nilai Ekspor UKM Hasil Industri Produk Tekstil

    di Provinsi Bali Tahun 2012-2016

    Tahun Nilai Ekspor Hasil Industri Tekstil

    Nilai Ekspor (US $) Pertumbuhan (%)

    2012 108.777.519,62 -

    2013 124.863.620,12 14,79

    2014 126.549.282,92 1,35

    2015 135.834.059,77 7,34

    2016 138.442.332,56 1,92

    Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2017.

    UKM industri produk tekstil mengalami perkembangan selama kurun waktu 5 (lima) tahun

    terakhir. Data nilai ekspor hasil industri produk tekstil sebesar US$ 108.777.519,62 (tahun 2012)

    meningkat menjadi US$ 124.863.620,12 (tahun 2013) dengan tingkat pertumbuhan 14,79 persen.

    Data nilai ekspor hasil industri produk tekstil sebesar US$ 126.549.282,92 (tahun 2014) dengan

  • tingkat pertumbuhan 1,35 persen, selanjutnya nilai ekspor sebesar US$ 135.834.059,77 (tahun

    2015) dengan tingkat pertumbuhan 7,34 persen, dan nilai ekspor sebesar US$ 138.442.332,56

    (tahun 2016) dengan tingkat pertumbuhan 1,92 persen. Data nilai ekspor mengindikasikan UKM

    industri produk tekstil di Bali terus tumbuh, dan seharusnya kinerjanya terus dioptimalkan.

    Indikasi perkembangan sebuah industri tercermin dari peningkatan kinerja perusahaan.

    Kinerja bisnis ditentukan oleh kemampuan internal dan peran lingkungan eksternal (Salleh et al.,

    2010). Faktor internal serta peran lingkungan eksternal seperti peran pemerintah, preferensi

    konsumen, pasokan bahan baku, globalisasi berpengaruh terhadap kinerja bisnis.

    Permasalahan yang dihadapi UKM industri produk tekstil di Bali terkait dengan upaya

    untuk meningkatkan kinerja bisnis adalah masalah manajerial dan pemasaran. UKM industri di

    Bali memiliki peluang, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala dalam hal

    pemasaran (Disperindag Provinsi Bali, 2015). Cronin-Gilmore (2012) juga menguatkan bahwa

    kendala UKM adalah terbatasnya informasi pelanggan dan pesaing, rendahnya fokus pada

    komitmen pelanggan, keterbatasan pembelajaran dan pengetahuan pasar. Permasalahan yang

    dihadapi oleh UKM industri perlu diberikan pemecahan, karena akan mempengaruhi kinerja bisnis

    dari industri tersebut. Untuk dapat bertahan, dan tumbuh maka UKM industri harus berorientasi

    pelanggan, berorientasi pesaing, melakukan koordinasi interfungsional dan berinovasi untuk

    mencapai kinerja lebih baik (Najib dan Kiminami, 2011).

    Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi, menyebabkan ketidakpastian,

    perubahan preferensi pelanggan, dan usia inovasi yang semakin pendek menuntut perusahaan

    untuk melindungi diri dari tekanan pesaing (Ozkaya et al., 2015). Persaingan menjadi tepat dan

    merupakan inti keberhasilan, dan ketepatan strategi ketika perusahaan mampu beradaptasi,

  • berubah, dan membangun budaya inovasi (Wong, 2013). Beberapa organisasi telah menghasilkan

    kinerja bisnis melalui inovasi.

    Inovasi secara universal dianggap kunci kelangsungan hidup perusahaan, dengan

    menjadikan perusahaan lebih baik, berbeda dari pesaing. Perusahaan yang sukses harus

    berinvestasi pada manajemen, pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi

    mereka, membedakan diri di pasar, meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan

    lain dari perusahaan, dan meningkatkan daya saing mereka untuk mencapai kinerja superior.

    Memahami bagaimana UKM berhasil melakukan capaian kinerja bisnis dan faktor apa yang positif

    menyebabkan kinerja yang lebih baik dari pesaing menarik bagi peneliti dan praktisi (Ndubisi dan

    Iftikhar, 2012).

    Perkembangan sebuah industri diindikasikan dari peningkatan kinerja bisnis. Kinerja

    bisnis adalah hasil pencapaian prestasi kerja atau tujuan perusahaan yang terkait dengan

    pertumbuhan penjualan dan profitabilitas (Hult et al., 2004). Sejumlah pendekatan telah diadopsi

    dalam pengukuran kinerja bisnis. Konsep kinerja bisnis umumnya berpusat di efisiensi dan

    efektifitas (Sandvik dan Sandvik, 2003). Studi menunjukkan sudut pandang berbeda dalam

    pengukuran kinerja yaitu indeks kinerja keuangan seperti laba dan return on investment, dan

    kinerja non keuangan seperti keluasan pasar dan pertumbuhan (Hao et al., 2012).

    Definisi kinerja bisnis menyertakan efektifitas seperti nilai yang disampaikan ke

    pelanggan, tingkat penjualan, tingkat keuntungan, dan keluasan pasar, mewakili kinerja bisnis

    perusahaan (Sandvik dan Sandvik, 2003). Indikator penilaian kinerja bisnis yang sangat popular

    di kalangan peneliti pemasaran adalah efektifitas pemasaran. Efektivitas mengacu pada

    keberhasilan sebuah strategi perusahaan (Mavondo, 2005). Ukuran efektifitas pemasaran meliputi

    keluasan pasar, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan keuntungan (Suliyanto dan Rahab,

  • 2012; Ndubisi dan Iftikhar, 2012). Pertumbuhan dan kinerja keseluruhan memiliki hubungan

    positif (Glancey, 1998; Markman dan Gartner, 2002; Wolff et al., 2015).

    The resource-based view of the firm (Wernerfelt, 1984; Nasution et al., 2011; Ndubisi dan

    Iftikhar, 2012) menyediakan penjelasan komprehensif bagaimana perusahaan mampu mencapai

    kinerja bisnis melalui kemampuannya untuk menyebarkan sumber daya dan kemampuan. Dari

    pandangan RBV, dalam pasar yang kompetitif saat ini dan lingkungan yang dinamis, inovasi

    merupakan sumber daya unik organisasi, di mana perusahaan dapat memanfaatkannya untuk

    mendapatkan kinerja yang lebih tinggi (Fouskan dan Drossos, 2010; Hao, 2012). Persaingan,

    perubahan, turbulensi tiada henti, dan ketidakpastian memaksa perusahaan untuk merangkul

    inovasi (Keskin, 2006). Perusahaan akan mampu menjawab tantangan lebih cepat dan lebih baik

    ketika perusahaan memiliki inovasi. Sebaliknya, perusahaan berisiko kehilangan posisi kompetitif

    dan tertinggal dalam kancah persaingan ketika perusahaan tidak mampu berinovasi.

    Inovasi digambarkan sebagai keberhasilan pelaksanaan ide-ide kreatif dalam sebuah

    organisasi (Amabile, 1996). Kreativitas adalah titik awal inovasi. Inovasi akan dapat menjawab

    tantangan lingkungan lebih cepat dan lebih baik daripada perusahaan non-inovatif. (Hult et al.,

    2004; Lin et al., 2008). Konsep inovasi dari perspektif organisasi digambarkan sebagai

    kemampuan pelaksanaan menciptakan sesuatu yang baru atau membawa pembaharuan,

    perubahan, bertindak dengan memanfaatkan kemampuan yang ada (Rhee et al., 2010). Upaya

    mengadopsi ide dan perilaku yang bisa menjadi sistem, kebijakan, perangkat program, proses atau

    produk dan layanan baru merupakan ukuran kemampuan inovasi perusahaan (Jimenez et al., 2008;

    Ndubisi dan Iftikhar, 2012). Peneliti telah mencapai konsensus bahwa inovasi memiliki efek

    positif pada kinerja bisnis dari prespektif pertumbuhan pangsa pasar, produktivitas, penjualan, dan

    profitabilitas (Ndubisi dan Iftikhar, 2012; Al-Ansari, 2013; Hilman dan Kaliappen, 2015).

  • Demikian halnya industri tekstil di Bali harus berada dalam kondisi menguntungkan dan memiliki

    prospek baik, di mana pengusaha tekstil di Bali terus berupaya untuk menawarkan produk yang

    sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

    Namun, karena inovasi sangat komplek masih ditemukan hal yang kontradiktif seperti

    nampak dari hasil penelitian Darroch (2005) dan Hilmi et al. (2010), dimana terdapat pengaruh

    tidak signifikan inovasi terhadap kinerja bisnis.

    Alasan yang mungkin untuk kontradiksi yang nyata dengan literatur yang ada adalah bahwa studi

    inovasi lainnya yang dilaporkan sebelumnya tidak mempertimbangkan kategori inovasi, namun

    sebaliknya, mempertimbangkan karakteristik umum dari inovasi perusahaan. Adanya temuan

    hasil penelitian pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis tidak konsisten juga memberikan

    petunjuk dan celah atau peluang dalam penelitian ini, sehingga perlu diteliti kembali untuk

    memperjelas pengaruh inovasi terhadap kinerja bisnis.

    Secara empirik variabel inovasi dalam penelitian ini meliputi dimensi inovasi produk dan

    inovasi proses. Dimensi inovasi produk meliputi indikator mengenalkan lebih banyak produk

    inovatif ke pasar dibandingkan pesaing (introduced many new services to the market),

    mengenalkan produk dianggap baru oleh pelanggan (introduced many new services to the market).

    Kedua indikator tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Hilmi et al. (2010),

    sedangkan indikator tambahan pada penelitian ini adalah melakukan modifikasi produk

    (introduced many modifications to the existing services), kapasitas mendesain produk unik dan

    bermanfaat bagi pelanggan (designed for new customer sets and our existing customers).

    Penambahan kedua indikator disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada UKM industri tekstil

    di Bali. Selanjutnya, dimensi inovasi proses meliputi indikator memperbarui praktik kerja untuk

    meningkatkan produktivitas (work practices are constantly updated to increase productivity),

  • terus memperbaiki proses bisnis (constantly improving our business processes). Kedua indikator

    tersebut merupakan konsep yang telah digunakan dalam penelitian Hilmi et al. (2010), sedangkan

    dua indikator tambahannya adalah kreativitas dalam metode operasi (creative in its methods of

    operation),dan mengembangkan keterlibatan manajemen (Nasution et al., 2011; Mahmoud, 2016;

    Ozkaya et al., 2015). Penambahan kedua indikator tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang

    diperlukan pada UKM industri tekstil di Bali.

    Mengingat pentingnya inovasi dalam kaitannya dengan posisi kompetitif perusahaan, maka

    pertanyaannya adalah bagaimana cara meningkatkan inovasi organisasi. Sejumlah penelitian telah

    mencoba mengidentifikasi faktor-faktor penentu utama kapasitas perusahaan untuk berinovasi

    (Damanpour, 1991; Keskin, 2006). The state of art menyediakan beberapa faktor ekternal dan

    internal sebagai anteseden inovasi dan konsekuensinya terhadap kinerja bisnis. Inovasi

    membutuhkan penguatan faktor internal seperti budaya oganisasi, kemampuan, dan organisasi

    belajar. Literatur menyoroti variabel orientasi pasar (Zang dan Duan, 2010; Nasution et al., 2010),

    organisasi belajar (Calantone et al. 2002; Mauludin, 2013; Mahmoud, 2016), dan kompetensi

    pengetahuan (Griese et al., 2012; Ozkaya et al., 2015) sebagai anteseden inovasi dan

    konsekuensinya terhadap kinerja bisnis. Hanya sedikit usaha mengeksplorasi anteseden dan

    konsekuensi dari inovasi (Camison dan Villar-Lopez, 2011).

    Drucker (1954) menegaskan bahwa tujuan utama bisnis adalah untuk pelanggan, dan dalam

    proses menciptakan pelanggan, bisnis harus unggul di pemasaran. Pemasaran menunjukkan upaya

    mengetahui dan memahami pelanggan, dan menciptakan kepuasan pelanggan melalui produk

    inovatif. Implementasi filosofi konsep pemasaran adalah orientasi pasar. The resource based view

    theory menegaskan bahwa keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis ditentukan oleh sumber daya

    (Wernerfelt, 1984; Barney, 1991). Pandangan RBV menunjukkan hubungan positif antara sumber

  • daya yang dimiliki perusahan dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan. Sumber

    daya kunci yang menunjukkan karakteristik tertentu memungkinkan perusahaan untuk

    melaksanakan strategi pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan (Clulow et al.,

    2007).

    Dari perspektif resources based view theory, orientasi pasar merupakan kemampuan atau

    budaya organisasi yang mampu memberikan keunggulan kompetitif (Barney and Clark, 2007;

    Roach, 2014), melalui inovasi (Raju et al., 2011), di mana organisasi memiliki komitmen kepada

    pelanggan, yang tertanam dalam nilai-nilai bersama (Narver dan Slater, 1990; Lin et al., 2008),

    dan dioperasionalkan melalui perilaku yang diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang

    unggul dan efektif (Kohli dan Jaworski, 1990; Roach, 2014). Perusahaan yang berorientasi pasar

    cenderung untuk merancang dan menyesuaikan produk, jasa, dan proses sesuai dengan selera dan

    kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Orientasi pasar seseorang dapat dilihat dari tingkat

    orientasinya pada pelanggan, orientasinya pada pesaing, dan koordinasi inter-fungsionalnya

    (Narver dan Slater, 1990; Raju et al., 2011).

    Orientasi pasar merupakan budaya organisasi yang dapat menimbulkan perilaku yang

    diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul dan efektif (Narver dan Slater, 1990;

    Lin et al., 2008; Wei et al., 2012). Penciptaan nilai yang ditujukan untuk pelanggan didefinisikan

    sebagai nilai semua manfaat atau kualitas yang diperoleh oleh pelanggan relatif terhadap harga

    (Mauludin et al., 2013). Literatur strategi pemasaran menunjukkan bahwa orientasi pasar adalah

    salah satu faktor vital daya saing perusahaan di pasar. Orientasi pasar memungkinkan perusahaan

    untuk memahami dan menanggapi kebutuhan pasar secara efektif. Perusahaan yang berorientasi

    pasar cenderung untuk merancang dan menyesuaikan produk, jasa, dan proses untuk memenuhi

    kebutuhan yang terus berkembang. Orientasi pasar seseorang dapat dilihat dari tingkat

  • orientasinya pada pelanggan, orientasinya pada pesaing, dan koordinasi inter-fungsionalnya

    (Narver dan Slater, 1990; Raju et al., 2011).

    Perusahaan yang memiliki orientasi pasar diharapkan berorientasi pada pelanggan,

    berorientasi pesaing, dan melakukan koordinasi interfungsional (Jimenez dan Valle, 2011; Rhee

    et al., 2010). Orientasi pelanggan menjadi masukan untuk mengevaluasi produk, orientasi pesaing

    membantu perusahaan mengidentifikasi munculnya produk pengganti, kecepatan teknologi, dan

    koordinasi interfungsional mendorong komunikasi, kolaborasi, kekompakan, kepercayaan, dan

    komitmen antara area fungsional yang berbeda (Auh dan Menguc, 205). Secara empirik orientasi

    pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi interfungsional merupakan dimensi orientasi pasar

    (Zang dan Duan, 2010).

    Penelitian yang bertujuan menggali dampak orientasi pasar terhadap kinerja bisnis telah

    dieksplorasi dalam studi terdahulu (Grewal et al., 2001; Baker et al., 2005; Auh et al., 2009;

    Matanda dan Ndubisi, 2009; Frosen et al., 2016). Penelitian tentang orientasi pasar menarik

    peneliti di berbagai belahan dunia. Penelitian dilakukan di Norwegia (Sandvik dan Sandvik, 2003),

    di Spanyol (Carbonell dan Escudero, 2010), di Indonesia (Nasution et al., 2011; Suliyanto dan

    Rahab, 2012), menunjukkan orientasi pasar berperan positif signifikan dalam meningkatkan

    kinerja bisnis.

    Orientasi pasar yang menekankan fokus pada komitmen pelanggan dan mengamati strategi

    pesaing akan mengarahkan perusahaan untuk lebih kreatif dan melakukan modifikasi dalam

    produk. Manajer yang membangun orientasi pasar berkontribusi pada inovasi organisasi (Zhang

    dan Duan, 2010; Wang dan Chung, 2013). Demikian juga halnya dengan para manajer produk

    tekstil di Bali, perlu meningkatkan perilaku berorientasi pasar dengan aktif memanfaatkan peluang

  • eksternal melalui interaksi dengan pelanggan menjadi kemampuan sumber daya internal untuk

    meningkatkan inovasi.

    Penelitian terbaru (Ozkaya et al., 2015) menemukan bahwa orientasi pasar mampu

    meningkatkan inovasi melalui mediasi kompetensi pengetahuan. Orientasi pasar sebagai sumber

    pemasaran spesifik perusahaan dimanfaatkan melalui aktivitas pengetahuan pasar berkontribusi

    pada tingkat kompetensi pengetahuan terkait pasar (Chang dan Li, 2015). Orientasi pasar fokus

    pada upaya mendorong pengumpulan informasi tentang pelanggan dan pesaing. Transformasi

    informasi terjadi saat proses kompetensi pengetahuan terjadi di mana informasi yang dikumpulkan

    tentang pelanggan dan pesaing diubah menjadi pengetahuan. Artinya, orientasi pasar berpengaruh

    positif terhadap kompetensi pengetahuan (Kandemir, 2005; Lin et al., 2012), dan selanjutnya

    kompetensi pengetahuan pelanggan yang dimiliki memungkinkan perusahaan untuk mencari

    peluang inovasi; kompetensi pengetahuan pesaing untuk benchmarking, dan memanfaatkan

    pengetahuan pasar yang dimiliki untuk meningkatkan inovasi organisasi (Li dan Calantone, 1998;

    Jhonson et al., 2009).

    Inovasi mampu ditingkatkan oleh orientasi belajar yang kondusif (Sinkula et al., 1997;

    Calantone et al., 2002; Keskin, 2006; Rhee et al., 2010; Suliyanto dan Rahab, 2012; Srivastava,

    2016). Orientasi belajar adalah sikap dasar terhadap pembelajaran yang menghasilkan proses

    organisasi belajar untuk menciptakan pengetahuan (Frank et al., 2012), proses belajar dan

    mendapatkan informasi melalui upaya akuisisi, distribusi informasi, interpretasi informasi, dan

    memori organisasi (Huber, 1991). Orientasi belajar menciptakan informasi dan pengetahuan baru,

    dan eksploitasi pengetahuan yang ada secara efektif dari sumber eksternal dan melakukan akuisisi

    informasi (Mauludin, 2013). Organisasi dengan orientasi belajar tinggi akan menunjukkan

    perilaku responsif terhadap perubahan lingkungan, yaitu perkembangan pasar dan pelanggan

  • (Frank et al, 2012). Komitmen belajar dan openmindedness akan menentukan intesitas belajar serta

    berbagi visi akan menentukan arah pembelajaran (Sinkula et al., 1997; Frank et al., 2012).

    Lingkungan dinamis dan keinginan mencapai keunggulan kompetitif menuntut fleksbilitas

    dan kemampuan beradaptasi, yang didukung oleh basis pengetahuan (Frank et al., 2012).

    Pengetahuan merupakan hasil dari belajar. Organisasi berorientasi belajar tidak semata-mata

    terjadi dalam sebuah organisasi, tetapi sebagai proses melalui interaksi organisasi di luar

    perusahaan (Calantone et al., 2002). Informasi eksternal membawa informasi baru tentang

    pelanggan, konsumen, dan pesaing dan mengembangkan orientasi belajar organisasi. Kemampuan

    untuk belajar lebih cepat dari pesaing merupakan sumber meningkatkan kinerja bisnis (Wu dan

    Lin, 2013).

    The resorce dependence theory atau teori ketergantungan sumber daya mempertegas peran

    penting orientasi belajar. The resorce dependence theory menyatakan, sebuah organisasi

    membangun hubungan kolaboratif dan mengatur sumber daya untuk menanggapi ketidakpastian

    lingkungan dal