anisah rochaya -...
TRANSCRIPT
S K R I P S I
ANISAH ROCHAYA
PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN
PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS AIRLANGGA
1987
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PROSPEK PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK
c m / y
K.OC
i
SkripsiDiajukan untuk Memperlengkapi Syarat-syarat dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Peinbangunan
Oleh:
ANISAH ROCHAYA
No. Pokok: 048010938
PAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA1987
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Surabaya,Disetujui dan diterima baik
oleh :
Dosen Pembirabing
ia^ A s '
( Drs. Bo. Soekarnoto )
Ketua Jurusan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis. panjatkan ke hadlirat AllahS.W.T. karena atas perkenan-Uya tugas akhir untuk menyu- sun skripsi ini dapat penulis selesaikan. Atas . ■ berkah dan rakhmat-Nya, penulis memperoleh kekuatan fisik mau- pun mental sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini, khususnya kepada:1. Drs. Ec. Soekarnoto. Sebagai dosen pembimbing, beliau
telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga bagi penulis dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini;
2. Drs. Ec. Joko Mursinto. Dari beliau penulis mendapat- kan ide mengenai permasalahan yang dikemukakan dalam skripsi ini;
3. Bapak Sunarto dan Bapak Sudarso. Penulis banyak memperoleh bantuan beliau-beliau dalam melakukan survey lapangan, khususnya di Dinas Perikanan Kabupaten Gresik;
4. Pimpinan beserta seluruh staf pengajar di lingkungan Pakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah mem- berikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesai-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
kan tugas menulis skripsi;5. Pimpinan beserta seluruh staf di Perpustakaan Univer-
sitas Airlangga yang telah memberikan bantuan .serta pelayanan yang sangat bermanfaat bagi penulis;
6 . Suami, .kakak, serta adik penulis yang dengan setulus hati telah memberikan bantuan kepada penulis;
7. Seluruh rekan yang telah turut membantu serta memberikan dorongan semangat kepada penulis;
Semoga budi baik dan jasa-jasa pihak-pihak yang telah penulis sebutkan di atas mendapat imbalan yang se- timpal dari Allah S.W.T,
Meskipun penulisan skripsi ini masih kurang mema- dai, penulis memberanikan diri untuk mengajukannya sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana. Saran maupun kritik yang meinbangun demi kesempurnaan skripsi ini, penulis terima dengan senang hati.
Surabaya, Desember 1987Penuli3
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
IlalaraanKata Pengantar ................................. iiDaftar Isi ..................................... ivDaftar Tabel ...................................Daftar Gambar ..................................Daftar Lampiran ................................BAB:I. Pendahuluan ............................... 1
1. Pandangan Umum ......................... 12. Penjelasan Judul ........................ 53. Alasan Pemilihan Judul .................. 6
4. Tujuan Penulisan Skripsi ................ 75. Sistematika Skripsi ..................... 76 . Metodologi .....,...... .......... . 10
6.1. Permasalahan ....................... 106 .2 . Hipotesis kerja .................... 10
6.3. Teba telaah ........................ *106.4. Proscdur pengumpulan .dan pengolahan
data .............................. 11
II. Peningkatan Produksi dalam Sistem Budidaya Tambak ......................; 131. Pengertian Budidaya Tambak .............. 132. Produktivitas Budidaya Tambak ........... 163. Distribuoi dan Pemasaran Hasil Budidaya
Tambak ............................ . 203.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan penga-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ruhnya terhadap pemasaran .......... 21
3 .2 . Fungsi-fungsi pemasaran ............ 22
4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak ..... 314.1. Bentuk-bentuk pasar ................ 314.2. Permintaan hasil tambak ............ 334.3. Penawaran hasil tambak ............. 384.4. Konsumen ............. ............. 40
III* Gambaran Singkat tentang Geografis dan Perikanan Tambak di Kabupaten Gresik ........ . 431. Letak Geografis dan Keadaan Alam........ 43
1.1. P.embagi&n wilayah administrasi dan jumlah penduduk ...................... 43
1.2. Ketinggian dan curah hujan ......... 471.3. Topografi ......................... 50
2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tambak .................................... 532*1. Luas areal tambak.................. 532.2. Jumlah petani tambak ............... 542.3. Jumlah armada perikanan dan tipe mesin 55
3. Hasil-hasil Tambak ...................... 57IV. Peningkatan Produksi Budidaya Tambak sebagai
Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani .. 611. Usaha Peningkatan Produksi Tambak ....... 62
1.1. Perkembangan produksi tambak 1980-1985 621.2. Peningkatan produksi dan produktivitas
tambak .......................... .. 672. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani Tambak. 73
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
2.1. Perkembangan harga hasil-haail budidaya tambak ......................... 74
2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani ....................... 78
3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komoditas Ekspor ........................... 83
V. Kesimpulan dan Saran ..................... 871. Kesimpulan ............................. 872. Saran-saran ............................ 89
Daftar PustakaLampiran
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Nomor Halaman1. Pembagian Wilayah, Penduduk, Luas kecamatan,
serta Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 46
2. Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan & Jenis Kelamin Tahun 1985 ................. 48
3. Jumlah Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 49
4. Jumlah Curah Hujan dan Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 1985 ....................... 51
5. Penggunaan Tanah di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 52
6 . Luas Areal Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................................... 53
7. Jumlah Petani Pemilik dan Pendega di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .................... 55
8 . Jumlah Armada Perikanan dan Tipe Mesin di Kabupaten Gresik Tahun 1985 .............. 56
9. Perkembangan Hasil Produksi Udang Windu Budidaya Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1985 59
10. Perkembangan Jumlah Petani Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 60
11. Perkembangan Produksi Budidaya Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 63
12. Perkembangan Produktivitas Lahan Tambak .di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ......... 65
13. Perkembangan harga rata-rata ikan di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ............... 75
14. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Ikan di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 ........... 76
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
15. Perkembangan Pendapatan Per Kapita Petani Tambak di Kabupaten Gresik Tahun 1980-1985 . 81
16. Perkiraan Jumlah Produksi Udang Windu di Kabupaten Gresik 1986—1990 ................. 86
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Nomor 1. 2 .
' HalamanHarga Keseimbangan ....................... 32Peta Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik .... 44
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Nomor1, Perhitungan luas Areal Tambak Yang Ditanami U-
dang Windu di Kabupaten Gresik 1980-1985.2, Perbandingan Pengelolaan Budidaya Tambak Cara
Tradisional dan Semi Intensif,3, Perhitungan Perkiraan Produksi Udang Windu di
Kabupaten Gresik 1986-1990.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
BAB I PENDAHULUAN
1. Pandangan UmumSeperti diketahui bahwa tujuan pembangunan nasio-
nal bukanlah semata-mata peningkatan fisiknya saja, te- tapi juga harus menjamin agar peningkatan pendapatan na- sional itu dapat dinilcmati oleh seluruh bangsa Indonesia. Artinya, pembangunan nasional mempunyai jangkauan yang sangat luas, bukan terbatas pada sekelompok tertentu sa- a, tetapi meliputi seluruh lapisan masyarakat di seluruh tanah air.
Sesuai dengan hakikat'pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia seutuhnya dengan sasaran utama pembangunan jangka panjang berupa terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarakat adil dan mak- mur berdasarkan Pancasila-. Kegiatan peningkatan produksi perikanan dengan disertai usaha-usaha pemeliharaan yang baik akan dapat mendudukkan petani tambak sebagai keku- atan yang berarti dalam pembangunan ekonomi di sektor perikanan,
Pembangunan perikanan pada hakikatnya diarahkan pada peningkatan kontribusi sub sektor perikanan dalam penanggulangan berbagai permasalahan nasional yang meliputi peningkatan pendapatan, kesejahteraan para nelayan,
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
petani tambak, dan keluarganya, swasembada pahgan sum- ber protein hewani, peningkatan pendapatan devisa, per- luasan kesempatan kerja produktif.
Berkaitan dengan itu maka salah satu kegiatan pem bangunan perikanan yang cukup menarik perhatian ■ adalah pemeliharaan udang di tambak, Potential areal hutan ba- kau dan hutan rawa lainnya di Indonesia tidak kurang dari 7 juta hektar, dan sampai akhir pelita III baru diman faatkan sekitar 2QO.OOO hektar atau kurang lebih 5 persen nya. Setiap hektar untuk budidaya udang yang sekarang ma sih dikelola secara tradisional dapat menghasilkan udang berkisar dari 100-500 kg/ha/tahun dan ; produktivitasjiya masih dapat ditingkatkan dengan penggunaan paket tehnolo- gi yang lebih maju sebaimana pengalaman yang telah dica- pai oleh negara-negara lain.
Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan da-b
pat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain dengan memperkuat posisi dan kedudukan para petani tambak sebagai subjek pengelola usaha, sesuai dengan tugas pokok Badan Pengendalian Bimas telah ditetapkan program intensifikasi dalam perikanan sejak tahun 1984/1985. Ada pun usaha pokok intensifikasi dititikberatkan pada peningkatan produksi dan produktivitas tambak dengan komoditas udang dan bandeng,
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
satu sumber pendapatan masyarakat dan melibatkan petani tambak dalam jumlah besar. Dengan adanya beberapa faktor pembatas pada tambak, maka produktivitas budidaya udang menjadi rendah. Keterbatasan ini disebabkan kurangnya pe- ngetahuan dan ketrampilan serta permodalan untuk membia- yai penerapan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan.
Dengan melalui penyuluhan yang intensif serta di- dibarengi dengan pengadaan sarana penyuluhan yang mema- dai antara lain dengan dibangunnya tambak-tambak percon- tohan, balai penyuluhan perikanan serta ditunjang permodalan dengan penyediaan fasilitas perkreditan dan lain- lain, maka pengelolaan tambak udang baru dapat dikembang- kan. Dengan melaksanakan intensifikasi tambak, selain-meningkatkan pendapatan petani tambak juga akan memperluas lapangan kerja, meningkatkan konsumsi protein hewani dan juga meningkatkan devisa melalui ekspor komoditas non migas. Oleh karena itu, hingga saat ini udang masih mendu- duki tempat utama dalam deretan ekspor hasil-hasil perikanan .
Masyarakat banyak yang menaruh perhatian besar untuk terjun sebagai penghasil udang. Tidak ketinggalan pula mereka yang bermodal cukup, ikut beramai-ramai mengu- sahakan kapal motor dengan alat tangkapnya pukat harimau atau jaring trawl. Alat ini sangat efektif untuk menang- kap udang.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Perkembangan dan pengoperasian kapal-kapal trawl yang tidak terkendali dapat berakibat buruk, sebab dapat meru'sak dan membahayakan kelestarian sumber hayati laufc. Sehingga dapat menimbulkan keresahan di kalangan nelayan- nelayan tradisional, sebab pengoperasiannya sering me- langgar batas-batas daerah penangkapan yang diatur oleh pemerintah.
Guna menyelamatkan kelestarian sumber hayati laut dan mendorong peningkatan produksi para nelayan tradisional serta menghindari ketegangan-ketegangan sosial. Pre- siden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden nomor 39 tahun 1980 tentang penghapusan jaring trawl. Penghapusan dan pembatasan jaring trawl akan mengurangi produksi udang, tetapi pemerintah telah memperhitungkan berkurangnya produksi udang dari jaring trawl itu dapat diganti dengan udang dari hasil budidaya di tambak.
Untuk maksud ini disusun pula rencana yang berupa Program Pengembangan Udang Nasional. Agar dapat ber- hasil dengan baik forogram tersebut, maka ftarus didukung oleh semua pihak yang .terlibat dalam, dunia'perudangan* ,Guna merabantu program *tersebut adalah untuk mendorong mi nat masyarakat agar beramai—ramai mengusahakan pemeliha-raan udafrgj di tambak atau kegiatan—kegiatan lain yafl-S mendukungj tfeperti pembenihan, pengolahan, pemasaran, dan
lain-lain.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Untuk meleksanalcan hal ini, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Dinas Perikanan setempat agar dapat meningkatkan pendapatan petani tambak melalui perluasan budidaya udang, Seberapa jauh usa- ha-usaha tersebut dapat berhasil dilaksanakan dan bagai- mana pengaruhnya terhadap pendapatan petani akan dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini.
2. Pen.jelasan Judul SkripsiJudul yang terdapat dalam skripsi ini, sebagaima-
na yang tercantum di halaman judul, adalah "PROSPEK PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK". Judul ini akan dijelaskan sebagai berikut:(T) 'Prosjfek' adalah merupakan harapan yang baik;(2) Perkembangan' yang dimaksud di sini adalah perkem
bangan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari tahun ke tahun;
(3) 'Budidaya1 adalah kegiatan memelihara binatang atau tanaman air dengan menggunakan fasilitas buatan;
(4) 'Udang windu' adalah salah satu jenis udang yang da- pat dibudidayakan di tambak;
(5) 'Meningkatkan' ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memperbaiki taraf hidup;
(6) 'Pendapatan* .adalah merupakan hasil yang diperoleh dari penjualan hasil tambak dikurangi dengan seluruh
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
pengeluaran biaya;/. . -(7) Petani* yang dimaksud di sini adalah petani. pemilik
dan petani buruh atau pendega;(8) 'Tambak* adalah suatu lahan yang sengaja dicetak se
bagai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeli- haraan udang atau bandeng.
Dengan demikian, secara keseluruhan, judul skrip- si ini mengandung maksud harapan baik bagi perkembangan usaha pemeliharaan udang windu atau bandeng di lahan tambak yang dapat mempercepat peningkatan produksi udang sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani tambak.
3. Alasan Pemilihan JudulUntuk mengetahui keadaan masalah yang sedang di-
hadapi oleh petani tambak di Kabupaten Gresik. Permasa- lahan ini perlu untuk mendapatkan pemecahan dan perbaik- an-perbaikan dalam usaha pemeliharaannya,
Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang mempunyai potensi dalam pembudidayaan udang windu, tetapi disebab- kan terbatasnya permodalan yang ada pada petani sehingga pemeliharaan belum dilakukan secara baik.
Usaha ini hanya terdiri atas unit-unit dengan ska- la kecil dan pada umumnya para petani melakukan pemeliharaan dengan mempergunakan cara tradisional dengan per- lengkapan yang sederhana serta tidak bcgitu efektif dan efisien.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
4. Tu.juan PenyusunanTujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai beri-
kut:(1) Untuk meningkatkan usaha pemeliharaan yang meliputi
usaha peningkatan cara pengolahan tanah dan sistem pengeringan yang lebih baik, perbaikan saluran air dan pengaturannya, penebaran benih, pemberian pupuk, pemberantasan hama serta pemberian obat-obatan. Usa- ha-usaha ini selalu diarahkan pada eiisiensi yang se- besar-besarnya sehingga dapat menimbulkan rangsang- an-rangsangan yang bermanfaat bagi petani tambak;
(2) Untuk mengetahui kemampuan petani dalam meningkatkan produksinya dan kemungkinan diciptakan kebijakan-ke- bijakan yang dapat dilaksanakan oleh para petani tambak demi tercapainya taraf hidup sesuai dengan program pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani tambak.
5. Sistematika SkripsiSkripsi ini terdiri: atas.tiga bagian, Masing-ma
sing bagian 3ecara berurutan adalah berisi pendahuluan, uraian, serta kesimpulan dan saran. Kemudian ketiga ba-
wgian ini dirinci lagi dalam beberapa bab, sub-bab, dan sub-sub bab. Judul-judul bab serta uraian penjelasannya, 3ecara berurutan akan dikemukakan sebagai berikut:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
kan pandangan umum yang merupakan ide dasar yang menda- sari penulisan skripsi ini secara keseluruhan. ' Setelah penyajian pandangan umum, selanjutnya akan diikuti dengan penyajian penjelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan penyusunan skripsi, sistematika skripsi, dan me- todologi. Pada sub-bab terakhir ini dirinci lagi dalam beberapa sub-sub bab, yaitu permasalahan, hipotesis lcer- ja, teba telaah, serta prosedur pengumpulan dan pengolah- an data.
Bab II: Peningkatan Produksi dalam Sistem Budidaya Tambak. Bab ini akan menggambarkan secara teoretis beberapa kegiatan yang berhubungan dengan.’budidaya per- tambakan. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai pe- ngertian budidaya tambak. Kemudian, pada bagian berikut- nya dikemukakan mengenai teori-teori produktivitas. Pe~ ngertian mengenai pendapatan budidaya tambak dibahas pula di sini. Pada bagian terakhir akan dibahas mengenai sistem pemasaran dan saluran distribusi produksi budidaya tambak serta penawaran dan permintaannya. .
Bab III: Gambaran Singkat tentang Geografis dan Perikanan Tambak di Kabupaten Gresik. Di dalam Bab III ini akan dikemukakan keadaan Kabupaten Gresik, baik dalam hal keadaan fisik wilayah maupun perkembangan pertam- bakannya. Pada bagian pertama dikemukakan mengenai letak geografis dan keadaan alam. Di dalamnya dikemukakan pem-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
bagian wilayah administrasi dan jumlah penduduk, ketinggian dan curah hujan, septa'topografi, Pada bagian kedua akan dikemukakan mengenai luas areal tambak serta jumlah petani dan pendega, juga mengenai jumlah armada perikanan dan tipe mesinnya. Kemudian pada bagian teralchir dikemukakan mengenai hasil-hasil pertambakan.
Bab IV: Peningkatan Produksi Budidaya Tambak Sebagai Sarana untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Tambak. Bab ini merupakan pembahasan atas hasil pengamatan dan penelitian lapangan serta data yang diperoleh. Pada bagian pertama dikemukakan usaha-usaha yang telah dilaku- kan dalam rangka meningkatkan produksi budidaya tambak. Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan produksi budidaya tambak 1980-1985 serta peningkatan produksi dan produktivitas tambak. Pada bagian kedua dikemukakan usa- ha-usaha untuk meningkatkan pendapatan petani tambak*Bagian ini meliputi pembahasan perkembangan harga hasil- hasil budidaya tambak serta pengaruh Program INTAM terha- dap pendapatan petani. Kemudian pada bagian terakhir dikemukakan mengenai prospek udang windu sebagai komoditas ekspor non migas.
Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini adalah merupakan bab terakhir. Di dalamnya akan disajikan kesimpulan- kesimpulan atas pembahasan pada bah-bab sebelumnya. Selanjutnya diikuti penyajian saran-saran sehubungan de-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ngan adanya kesimpulan-kesimpulan tersebut.
6. Metodolop;i
6.1. Permasalahan.Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gresik meru-
pakan daerah yang mempunyai potensi dalam bidang perikanan, khuausnya perikanan tambak udang windu yang merupakan komoditas ekspor non migas. Ilamun demikian, perkem - bangan usaha budidaya udang windu di Kabupaten gresik di mana produktivitasnya ma3ih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :(1) petani tambak be- lum menguasai budidaya tambak udang windu;(2) risiko ke- gagalan yang cukup tinggi;(3) sulitnya cara pemeliharaan;(4) keterbatasan modal petani,
6.2. Hipotesis kerja.Dengan diadakannya percontohan tambak udang win
du, penyuluhan-penyuluhan, bimbingan yang efektif dan efisien, serta melaksanakan program IITTAM secara _ penuh, maka harapan peningkatan usaha budidaya udang windu akan dapat tercapai. Sehingga dapat roeningkatkan pendapatan para petani tambak secara keseluruhan sesuai dengan yang diharapkan.
6 .3. Teba telaah.Agar arah dan jalur pembahasan dalam skripsi ini
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tidak simpang siur, maka di dalam skripsi ini diadakan batasan-batasan. Secara geografis, analisis akan diba- ■fcasi pada wilayah Kabupaten Gresik saja, yakni yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan po- kok, khususnya permasalahan yang dihadapi oleh para petani tambak dalam usaha mereka meningkatkan produksi budidaya udang windu melalui peningkatan usaha pemeliharaan. Pembahasan akan difokuskan pada perkembangan budidaya udang windu pada periode 1980-1985.
6 ,4 . Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.Pembahasan dalam skripsi ini didukung dengan data
primer maupun sekunder yang tujuannya adalah agar pembahasan tersebut menjadi akurat. Adapun data yang diguna- kan untuk mendukung pembahasan skripsi ini dikumpulkan dengan prosedur sebagai berikut:(1) Penelitian lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer yang diperoleh dengan cara mengadakan wawancara, baik dengan para petani tambak maupun berbagai pihak yang berkepentingan secara langsung di bidang pertambakan.
(2) Pengumpulan data sekunder.Data sekunder dikumpulkan dengan cara menghubungi kantor_,atau dinas yang ada hubungannya dengan pertain-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
bakan, antara lain Dinas Perikanan Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik, Kantor Statistik Kabupaten Gresik, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.
(3) Studi kepustakaan.Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca bu- ku-buku literatur, majalah, surat kabar, brosur, dan sebagainya. Studi kepustakaan ini bertujuan agar dapat garabaran yang jelas mengenai pertambakan serta mendapatkan teori-teori yang dapat digunakan untuk memecahkan .permasalahan.
Untuk memudahkan dalam memahami data, maka data yang telah terkumpul diolah dengan cara melakukan pelba- gai perhitungan, antara lain dengan menjumlahkan, menga- likan, membagi, dan sebagainya. Setelah raelakukan ini kemudian ditabulasikan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PENINGKATAN PRODUKSI DALAM SISTEM BUDIDAYA TAMBAK
Indonesia terletak di daerah tropis dan terdiri atas kepulauan yang tentunya mempunyai daerah pantai dan laut yang cukup luas. Kawasan laut dan pantai Indonesia yang cukup luas ini sangat potensial di "bidang perikanan, dan bila dikembangkan serta dikelola dengan sebaik- baiknya akan memberikan hasil bahan ekspor yang tidak sedikit nilainya.
Salah satu usaha pengembangan di bidang perikanan yang kini sedang dilaksanakan adalah budidaya udang di tambak. Kegiatan ini dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikaai, diversifikasi dan sebagainya dengan te- tap menjaga kelestarian sumber dan lingkungan hidup. "Untuk pengembangan budidaya dan produktivitas tambak, pemerintah dalam Pelita IV mengembangkan pola Bimas, Unit Pe- laksana Proyek (UPP), dan Tambak Inti Rakyat (TIR),"
1. Penp;ertian Budidaya TambakBudidaya tambak, pada dasarnya meliputi usaha bu
didaya di air payau yang sengaja dibuat untuk memelihara
iDinas Perikanan Prop. Jatim, Pengembangan Budidaya dan Produktivitas Tambak, Dinas Perikanan Prop. Ja- t'lm,' Surabaya, 1984, hal. $V
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ikan atau. binatang air lainnya. Jenis ikan yang dipeli- hara terutama adalah bandeng dan udang, sedangkan sifat airnya pada umumnya payau (campuran air laut dan air ta- war).
Menurut Surat ICeputusan Menteri Pertanian, penger-tian tambak dan budidaya tambak dinyatakan bahwa:
Tambak adalah suatu lahan yang sengaja dicetak sebagai wadah yang sesuai untuk menjadi tempat pemeliharaan udang/bandeng.Budidaya tambak adalah teknologi pemeliharaan udang/ bandeng di tambak berupa pengendalian lingkungan su- paya menjadi habitat yang baik bagi pertumbuhan ban- deng/udang, sehingga petani tambak memperoleh hasil udang/bandeng yang dikehendaki oleh konsumen dengan mengunt ungkan.
Sebagaimana halnya dengan usaha pertanian lainnya, budidaya tambak meliputi segala kegiatan untuk membuka dan mengolah tanah yang baik, irigasi, konstruksi, peng- adaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan, pe- metikan hasil, penyimpanan, dan menjual hasil tambak dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah, di saraping untuk menjaga dan mengembang- kan kelangsungan kegiatan tersebut di waktu yang akan da- tang. Dengan demikian, kegiatan budidaya tambak tidak hanya menyangkut pengolahan tanah yang baik, pemilihan bibit yang unggul untuk ditanam, pemupukan, dan pemberan-
2Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Trlen- teri Pertanian/Ketua Badan PenAendali BimaG Homor ~63/~SK/ jT^ta^Bims7vi7T984T "Departemen Pertanian R. I.. Jakarta, 1984, hal. 1.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tasan hama, melainkan juga menyangkut penentuan saat pa- nen yang tepat, cara penanganan panen yang baik serta pe- nanganan hasil setelah selesai panen secara baik pula.
Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan produksi tambak serta mencapai kualitas yang diharapkan sehingga pada akhirnya hasil tambak tersebut dapat dijual dengan harga yang menguntungkan petani tambak.
Sebagai suatu usaha ekonomis, keuntungan dari usaha tambak mutlak diperlukan untuk mempertahankan dan me- ngembangkan kelancaran kegiatan pengelolaan tambak yang bersangkutan. Berbagai usaha telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan produksi tambak, tetapi keuntungan yang diterima petani tambak tetap rendah. Ini disebabkan oleh kualitas produksi tambaknya yang masih rendah.
Harga per satuan yang dibayarkan kepada petani, sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang dijual. Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dewasa ini, usaha tambak yang dilakukan tidak cukup hanya untuk me- *ningkatkan produksi saja, melainkan juga har.us dilakukan bersama dengan usaha peningkatan kualitas produk, sehingga harga per satuan yang diterima oleh petani dapat lebih tinggi.
Dalam kegiatan tambak, sebenarnya manusialah yang berperan penting dalam menyelenggarakannya. Oleh karena
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
itu, teknik yang digunakan oleh para petani untuk memro- duksi, mengolah maupun memasarka,n hasil-hasil tambaknya perlu. diadakan perbaikan, karena hal ini akan menunjang tingkat pendapatan yang diharapkan oleh petani.
i ■'* tyn *.• i 1 f ■ ‘2. Produktivitas Budidaya Tambak „
Para petani tambak melakukan usaha budidaya tambak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usa- hanya itu. Keuntungan yang diperoleh para petani tambak ini merupakan pendapatan bagi para petani. "Yang dimak- sud dengan pendapatan petani tambak adalah hasil yang diperoleh dari penjualan hasil produksi perikanan tambak dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun."^
Budidaya tambak merupakan usaha yang mempunyai si- fat produktif. Sebagai usaha yang bersifat produktif, ma- ka dalam budidaya tambak terdapat tahap-tahap sebagaima- na yang terdapat dalam usaha produksi lainnya, sehingga di dalam budidaya tambak terdapat pula faktor-faktor pro- duksinya.
Faktor-faktor produksi budidaya tambak meliputi: tenaga kerja, lahan, modal, dan pengelolaan atau manaje-
^Fahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Ko- lam Air Payau dalam Kangka Pengembangan Perikanan Rakyat di v/ilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sjdoarjo, Skripsi SaFJana, Fak . Ekonomi l J n ^ i r , . Surabaya, "1982, hal. 8 0 .
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
men usaha. Masing-masing faktor produksi ini dapat diu- kur produktivitasnya. Produktivitas merupakan "... suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara out put ... dengan satuan tertentu yang.dibutuhkan untuk menghasilkan produk . Atau secara umum, "Produktivitas . me- ngandung pengertian perbandingan antara hasil yang dica- pai dengan keseluruhan sumber yang dipergunakan."^ Dari definisi secara umum ini dapat dikembangkan untuk mende- finisikan konsep produktivitas masing-ma3ing faktor produksi.
Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan oleh seseorang tenaga kerja untuk menghasilkan produk. "Untuk definisi kerja, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (ke- luaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang di- pergunakan per satuan waktu."^ Konsep ini merupakan pengertian yang paling sederhana mengenai produktivitas tenaga kerja. Seseorang dianggap produktif bila. . ia mampu
Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidup- an, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas^ Ja- Icarta, 1985, hal. 11.
cHavianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha,
Lembaga Sarana Informa si Usalia dan Produktivitas, Jakar- ta, 1986, hal. 2 .
£Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber
Daya P/Ianusia, Lembaga Penerbit PK-'Jl," "Jakarta, 1~98"6",_ ha- l a m a n 3 0 .
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
untuk menghasilkan produk yang lebih besar daripada yang lainnya dengan satuan waktu yang sama.
Pengertian produktivitas sebenarnya merupakan suatu penggabungan antara konsep efisiensi usaha dengan ka-
pasitas lahan. "Kapasitas dari sebidang tanah tertentu menggambarkan kemampuan tanah itu untuk menyerap tenaga dan modal sehingga meraberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu."^
Produktivitas suatu lahan dapat diukur dengan me- lihat kemampuan lahan tersebut untuk menghasilkan produk dengan luas tertentu. Dengan demikian, suatu lahan dapat dikatakan produktif bila lahan tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih besar daripada lahan lainnya dengan luas yang sama, Dengan adanya kemajuan teknologi, produktivitas suatu lahan akan dapat ditingkatkan.
Modal dapat diukur produktivitasnya dengan meli- hat kemampuan-modal tersebut untuk menghasilkan keuntungan. Sejumlah modal dikatakan produktif apabila modal tersebut mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada aejumlah modal lainnya dengan jumlah yang sama. Produktivitas modal sangat dipengaruhi oleh bidang pena- naman modal tersebut. Di dalam dunia usaha, modal akan
7'Mubyarto, Pen^antar Ekonomi Pertanian, Cetakan Keenam, LP3ES, Jakarta, 1982, hal. 58.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
lebih produktif apabila ditanamkan pada usaha-usaha yang menghasilkan suatu produk yang diminati oleh banyak konsumen.
Suatu konsep yang baru saja dirumuskan sebagai faktor produksi adalah pengelolaan atau dalam istilah yang populer sekarang adalah manajemen. Pengukuran produktivitas pengelolaan suatu uaaha adalah dikaitkan dengan tujuan usaha tersebut. Jadi, pengelolaan dikatakan produktif apabila pengelolaan tersebut mampu untuk mencapai sasaran-sasaran yang lebih besar daripada yang telah diterapkan sebelumnya.
Dari faktor-faktor produksi dalam budidaya tambak tersebut dapat ditarik suatu hubungan antara budidaya tambak dengan faktor-faktor produksinya. Secara fungsio- nal hubungan tersebut dapat ditulis:
EC1 = * (TK, L, M, P) (1)PT = jumlah produksi tambak TK = tenaga kerja L = lahan M = modal P = pengelolaanPersamaan (1) dapat dijelaskan bahwa budidaya tambak merupakan fungsi tenaga kerja, lahan,- modal, dan pengelolaan. Dengan perkataan lain, keberhasilan budidaya tambak bergantung pada faktor-faktor produksi tersebut.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
3. Distribusi dan Pemasaran Hasil Budidaya TambakSebagaimana telah disebutkan dalam bagian di muka,
bahwa tiga aspek pokok yang tercakup dalam persoalan cara manusia bermatapencaharian dan hidup meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. "Jalur distribusi merupakan aspek penting dalam seni usaha untuk menyalurkan produk dan jasa yang telah diproduksi kepada konsumen."® Dalam pengertian dunia usaha, perkataan distribusi dimak- sudkan sebagai "... tindakan yang bertalian dengan per- gerakan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke pi- hale konsumen."^
Dalam definisi disebutkan bahwa "Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan . ke-
10butuhan dan keinginan melalui proses pertukaran." Pemasaran itu bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan barang dan jasa. Kegunaan yang diciptakan oleh kegiatan pemasaran adalah kegunaan v/aktu, tempat, dan pe- milikan.
Kegunaan tempat berarti bahwa barang-barang itu
QJ. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha,
op cit, hal. 60. qA.Ll. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Nia^a Ha-
sil Perikanan, Lembaga Penerbitan UI, Jakarta, 1983/ ha- 1-aman 1.
10Philip Kotler, Dasax^-dasar Pemasaran, . «Iilid. I, terjemahan Wilhe.lmus W. Bakowatun, ^rlangga, Jakarta, 1984, hal. 5.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
mempunyai manfaat yang lebih besar karena adannya perubahan tempat, Kegunaan waktu berarti bahv/a barang-barang itu mempunyai manfaat yang lebih besar setelah terjadi perubahan waktu. Kegunaan pemilikan berarti bahv/a barang- barang itu mempunyai kegunaan yang lebih besar karena telah beralihnya hak milik atas barang.
3.1. Ciri-ciri hasil pertambakan dan pengaruhnya terhadap pemasaran.Ilasil pertambakan dapat digolongkan menjadi: (1)
barang-barang konsumsi, dan (2) bahan-bahan mentah. seba- gai, ■ barang konsumsi, hasil tambak akan langsung digunakan oleh konsumen akhir dengan bentuk yang tidak begitu jauh berbeda sewaktu meninggalkan lahan tambak. Sedang- kan sebagai bahan mentah, hasil tambak akan digunakan oleh pabrik atau pengolah untuk menghasilkan barang baru.
Hasil tambak mempunyai ciri-ciri yang dapat mem- pengaruhi atau menimbulkan masalah dalam pemasarannya. Ciri-ciri tersebut antara lain:(1) Produksinya musiman, terjadi dalam ulcuran yang ke-
cil, daerahnya terpencar-pencar dan bersifat 3pesi- alisasi. Sifat produksi musiman itu biasanya menimbulkan beban musiman dalam pembiayaan, penyimpanan, pjsn arigkut uja maupun p enj ualan;
(2) Konsumsi hasil tambak merupakan bahan makanan yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
relatif stabil separijarjg' tahun,. Sifiat yang .demikian ini berkaitan erat dengan produksinya yang musiman;
(3) Hasil tambak merupakan organisme hidup dan oleh karena itu mudah mengalami kerusakan atau pembusukan akibat kegiatan bakteri,. Llasalah ini ... ;membutuhkan usaha lchusus dalam pemasarannya agar mutunya dapat dipcrtahankan.. Penyimpanan perlu dilakukan pada ru- angan dingin serta penganglcutannya perlu dilengkapi dengan alat pendingin. Usaha ini memerlukan tamba- han biaya dan dengan demikian meningkatkan biaya pemasaran;
(4) Kualitas maupun kuajatitas hasil tambak dapat beru -bah-ubah. Terdapat tahun-tahun dengan kuantitas dankualitas hasil tambak yang baik, sebaliknya terda*-pat pulatahun-tahun dengan kuantitas dan kualitasyang merosot, Perubahan kuantitas akan menimbulkan u
filiktuasi hai*ga karena. perubahan pada'sisi penawaran. Bervariasinya kualitas cenderung berakibat tidak terorganisasinya pasar sehingga menyebabkan perubahan harga, menambah ongkos penyimpanan dan menyulit- kan grading ( memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas yang telah ditetapkan dengan jalan stan- dardiQasi ).
3#2. Fungsi-fungsi pemasaran,Pemasaran merupakan proses pertukaran yang meli-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
puti kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan barang- barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan ini disebut fungsi pemasaran. Pada umumnya, fungsi pemasaran meliputi:
1) Fungsi pertukaran;- Penjualan- Pembelian
2) Fungsi pengadaan secara fisik:- Pengangkutan- Penyinipanan
3) Fungsi pelancar:- Permodalan- Penanggungan risiko- Standardisasi dan grading- Informasi pasar^Penjualan. Penjualan mempunyai sasaran mengalih-
kan barang kepada pihak pembeli dengan harga yang memuaskan. Kegiatan penjualan dilalcukan melalui: pemeriksaan, sampel atau contoh, dan penggambaran atau gabungan keti- ganya. Penjualan dengan pemeriksaan,. berarti pihak pen- jual mengijinkan kepada pembeli untuk memeriksa barang yang dijual sebelum pembeli itu membelinya. Penjualan dengan cara ini terjadi karena adanya sifat-sifat tertentu dari barang tersebut dan kondisi pemasaran yang: (1) tidak adanya standarisasi terhadap barang, (2) adanya si-/fat rusak yang tinggi dari barang, (3) tingkat pembeli- annya sangat cepat sehingga lalu lintas langganan dan tingkat penjualan akan terganggu, dan (4-) cara memamer-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
lean barang-barangnya akan mendorong sejumlah pembelian yang terjadi secara bersamaan.
Penjualan melalui contoh, berarti berdasarkan ke- tentuan-ketentuan standarisasi melalcukan penjualan. Sehingga contoh barang yang diperdagangkan merupakan wakil dari semua unit barang yang akan dijual. Sedangkan penjualan melalui penggambaran, berarti penjual memberikan garnbaran di dalam katalog-katalog, sehingga tidak menyu- litkan penjual maupun pembeli.
Pengangkutan. Pengangkutan berarti bergeraknya barang-barang dari tempat produksi ke tempat barang-barang tersebut akan digunakan. Dengan perkataan lain bahwa fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Dapat dikatakan, "Pengangkutan merupakan unsur biaya dis-
12tribusi fisik yang paling tinggi . Penyebab ting- ginya biaya pengangkutan antara lain adalah (1) pengangkutan barang-barang dari tempat produksi ke tempat . konsumsi yang jauh tempatnya, (2) bila ongkos pengangkutan lebih besar daripada harga pasar.
Ha3il tambak sifatnya cepat dan mudah rusak . sehingga memerlulcan kecepatan, perawatan dan penanganan
tambahan selama dalam pengangkutan. Kecepatan pengangkut-
12Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran Jilid II» Cetakan Pertama, terjemahan V/ilhelmuo ”\V. Bakowatun, E r - langga, Jakarta, 1985, hal. 30.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
an sangat penting dalam pemasaran hasil tambak karena bila terlambat ada dua risiko yang diderita oleh peda- gang, yaitu (T) turunnya harga barang di pasar yang di- tuju, dan (2) merosotnya kualitas barang.
Penyimpanan. Penyimpanan berarti menahan barang selama jangka waktu antara dihasilkan sampai dengan di- jual. Dengan demikian, fungsi penyimpanan menciptakan kegunaan waktu, di samping bertendensi meratakan harga. Penyimpanan dilakukan karena beberapa alasan:
a) Sifat musiman dari kebanyakan produksi.b) Permintaan untuk berbagai produk berlangsung se-
panjang tahun.c) Alasan-alasan yang terdapat dalam v/aktu yang di-
pcrlukan untuk pelaksanaan berbagai pelayanan pemasaran, misalnya: v/aktu menunggu pengangkutan, pengolahan dan selama pembelian dan penjualan.
d) Untuk mendapatkan harga lebih baik.*1Dalam menentukan berapa lama disimpan, perlu di-
pertimbangkan hubungan ukuran, sifat produk dan masa produksi. Umumnya lebih menguntungkan penyimpanan produk yang permintaannya tidak elastis daripada permintaan yang relatif elastis. Produk dengan permintaan yang relatif elastic, konsumsi dapat terdorong dengan sendirinya karena menurunnya harga dan akan berkurang bila harganya naik. Dengan demikian, penyimpanan dengan cara ini tidak
menjamin keuntungan. Sebaliknya, permintaan yang relatif
^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, halaman 13.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tidak elastis, turunnya harga di waktu panen atau pun na~iknya harga karena ongkos penyimpanan, tidak banyak ber- pengaruh pada konsumsi.
Untuk barang-barang yang cepat rusak, dengan permintaan yang tidak elastis, sering menguntungkan disim- pan bila musim panennya singkat daripada yang musim pa- nennya panjang. Produk yang musim panennya singkat, harga musimannya biasanya naik lebih besar daripada yang musim panennya panjang, sehingga karenanya lebih menjamin laba bila disimpan. Jika hasil keseluruhan besar, harga pada permulaan panen tampaknya rendah, sedang bila hasil keseluruhan sedikit maka harga pada permulaan musim relatif lebih tinggi.
Pembiayaan erat hubungannya dengan kredit. Menggunakan kredit berarti menggunakan modal uang orang lain yang nantinya harus dibayar kembali berik'ut bunga. "Masalah vital bagi seorang wirausaha di dalam memulai suatu usaha baru ialah permodalan yang cukup untuk mulaiberusaha. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu un-
14-tuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap awal" Kredit dapat diperoleh dari pihak swasta, bank pemerintah, perorangan, bank komersial, koperasi, bank desa dan sebagainya.
^J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Seni Usaha, op cit, hal. 44.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Kredit dari pihak swasta (para pelepas uang, pe- dagang pengumpul atau tengkulak) telah menimbulkan tiga aspek masalah’ kredit dalam pemasaran hasil tambak dan petani tambak pada umumnya. Masalah kre.dit ini dialami oleh nelayan, petani tambak, dan petani bermodal kecil pada umumnya. Ketiga aspek masalah tersebut adalah: (1) tingkat bunga yang tinggi, (2) petani tambak wajib men- jual produksinya kepada pemberi kredit dengan harga yang telah ditentukan oleh pihak pemberi'k#o&it9 dan (3) pro- dukfli "hatus -&eg©-ra dijual kepada-pemberi kredit -tanpa dapat ditati&n sementara waktu untuk menunggu harga yang- lebih baik*
Ketiga aspek tersebut, menempatkan petani tambak bermodal kecil pada bargaining position yang lemah. Se- baliknya, bagi pemberi kredit, sistem kredit ini menem- patkannya pada posisi yang menguntungkan dalam usahanya untuk memperbaiki taraf hidupnya. Dalam hubungannya dengan pengelolaan tambak, yakni Program INTAM, pemerintah menyediakan kredit yang disalurkan melalui bank pelaksa- na. Kredit yang disalurkan ini meliputi:
a) Kredit investasi, digunakan untuk memperbaiki pe- matang atau rehabilitasi, perbaikan pada pelatar- an atau pembongkaran, pearbaikan pintu air, pera- latan dan pompa air.
b) Kredit modal kerja, digunakan untuk penyediaan benur, glondongan, pupuk organik, pupuk anorganik, pakan udang, pestisida, tenaga kerja, eksploitasi atau sewa pompa air, C.O.L. (cost of living) atau biaya hidup, biaya sertifikat hak atas tanah, dan di samping itu semua, pemberian kredit ini juga
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
1Suntuk biaya pembuatan akte Credit Verband.Penggunaan kredit oleh nelayan dan petani tambak
semakin penting dengan adanya kebutuhan untuk memroduksi lebih dahulu terhadap permintaan koiaumen. Sebaliknya, jumlah kredit yang diperlukan harus dihubungkan dengan pe- riode waktu proses produksi dan proses penyaluran. Dalam hal penyesuaian produk terhadap permintaan pasar atau konsumen untuk masa datang. Penyesuaian produksi tambak terhadap permintaan pasar untuk masa akan datang terdapat kesulitan yang disebabkan oleh sifat produknya yang musiman dan sangat bergantung pada keadaan cuaca sehingga sukar untuk diramalkan. Dengan perkataan lain, penggunaan kredit mengandung resiko besar dan karenanya dalam hal penggunaan kredit, petani tambak harus mengeta- hui terlebih dahulu berapa besarnya modal yang diperlukan melalui perencanaan produksi dengan matang.
Pemng^ulan^an iresiko dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengatasi ketidakpastian dalam hubungan- nya dengan ongkos dan kerugian atau kerusakan. Dalam pemasaran hasil tambak dapat ditemui risiko-risiko yang disebabkan oleh: (1) sifat produk, (2) perubahan kondisi pasar, dan (3) sebab-sebab alamiah.
15Sekretariat Badan Pengendali Bimas, ' PetunjUkOpersional Program Intensifikasi Tambak, Sekretariat Badan Pengendali Bimas Jakarta, 1986, Hal. 75.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Hasil tambak mempunyai ciri mudah rusak karena hasil tambak itu merupakan organisme hidup yang akan mengalami proses pembusukan. Di samping itu, kerugian karena sifat produk ini juga disebabkan oleh komposisi hasil dari tambak yang besar kandungan airnya sehingga akan bera- kibat terjadinya proses penyusutan dalam pemasaran,
Perubahan kondisi pasar akan menimbulkan risiko pada penjual. Perubahan ini meliputi perubahan tempat, harga, waktu, dan persaingan. Perubahan harga timbul karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dengan permintaan. Perubahan kondisi pasar sebagian besar disebabkan oleh unsur waktu. Risiko karena unsur waktu ini dapat dialami oleh petani tambak yang dalam proses pro- duksinya menggunakan faktor-faktor produksi dan ternyata setelah masa panen tiba permintaannya menurun. Risiko persaingan timbul karena adanya tindakan pesaing dalam usahanya memperoleh laba. Risiko alamiah mencakup timbul- nya kerugian karena adanya cuaca buruk, banjir, dan lain sebagainya.
Adanya risiko-risiko tersebut menimbulkan suatu usaha untuk mengalihkan atau membagi risiko.
Risiko-risiko yang tidak'*dhpat dihindari harus di- tanggung oleh pihak yang bersangkutan. Di antara risiko jenis ini ada yang dapat dialihkan atau dibagi kepada pihak lain, misalnya dengan menggunakan asu- ransi, kontrak pembelian dan penjualan.
16
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang modern,para pengusaha sangat memerlukan adanya informasi. "Me-reka membutuhkan informasi mengenai langganan, pesaingy
17penyalur, dan kekuatan-kekuatan lainnya di pasar." Dalam pemasaran suatu barang, informasi pasar sangat penting peranannya. Oleh karena itu dikenal adanya fungsi informasi pasar yang meliputi tindakan-tindakan: pengum- pulan informasi, komunikasi atau penyampaian informasi kepada pihak yang membutuhkan, penafsiran atas informasi, dan pengambilan keputusan sesuai dengan rencana.
Informasi pasar mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang diproduksi, di mana, kapan, bagaimana dan untuk siapa produk itu dijual dengan keuntungan yang paling baik. Di samping informasi pasar, standari- sasi dan pemilahan juga merupakan kunci penting dalam pemasaran. Standarisasi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan golongan atau kelas atau derajat barang-ba- rang. Di bidang pertambakan, standarisasi pada umumnya sulit dilakukan karena terdapat banyaknya variasi dalam ukuran maupun produk. Produksi pertambakan, pada umumnya sangat dipengaruhi oleh alam,
Pemilahan merupakan suatu usaha memasukkan atau
memilih barang sesuai dengan kelas atau derajat yang te-
1 7'Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran Jilid I, op cit, hal. 17.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
lah ditetapkan dalam standarisasi. Dalam tindakan ini, produk dipilih menurut mutu dan ciri yang hampir sama.
4. Permintaan dan Penawaran Hasil Tambak
4.1. Bentuk-bentuk pasar.Pasar dibedakan menjadi dua macam, yakni pasar
konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah tempat bertemunya atau berkumpulnya permintaan dan penawaran. Sebagai contoh dalam hal ini adalah pasar ikan, pasar hasil-hasil pertanian dan sebagainya. Sedangkan pasar abstrak, beberapa macam rumusannya adalah
a) Pasar abstrak adalah keseluruhan permintaan dan penawaran yang berhubungari satu sama lain. Dalam hal ini kita mengingat akan kekuatan-kekuatan me- nentukan harga.
b) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para pemb.eli dan penjual berhubungan dan di mana terja- di pertukaran.
c) Pasar abstrak adalah seluruh daerah, di mana para peminta dan penawar mempunyai kontak sedemikian rupa sehingga harga-harga pada benda yang sama sa- ling mempengaruhi satu terhadap lainnya secara langsung dan kuat. 'Menurut organisasinya, pasar abstrak dibedakan
menjadi dua, yaitu pasar sempurna dan pasar tidak sempur- na. Beberapa persyaratan terjadinya pasar sempurna adalah; (1) penjual dan pembeli harus mempunyai pengetahuan atau informasi tentang pasar dengan sempurna, (2) setiap
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
pembeli harus dapat berhubungan dengan setiap penjual.Persyaratan-persyaratan ini membawa implikasi bahwa:
(a) seorang produsen (secara individual) tidak bisa mempengaruhi harga pasar yang berlaku . (b) karena permintaan yang dihadapi oleh seorang * produsen adalah garis lurus horizontal (c) macam kepu-tusan yang perlu diambil oleh produsen ... adalah berupa volume out put yang harus ia produksikan atau jual.18
Ilarga yang terbentuk dalam pasar sempurna merupakan harga keseimbangan. Harga keseimbangan ini merupakan titik temu antara-penawaran dan permintaan. Dalam gambar ditunjukkan terjadinya harga keseimbangan yang terjadi di pasar yang merupakan titik potong antara kurva pena-
# waran dan permintaan (lihat Gambar 1)GAMBAR 1
HARGA KESEIMBANGAN
Sumber: A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tata Niaga Hasil Perikanan, Lembaga Penerbitan/UI, Jakarta, 1983T ha3.. 41 , disederhanakan penulis.
Dalam membedakan bentuk-bentuk pasar digunakan
1 ftBoediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, BP-FE, Yogyakarta, 1982, hal. 89.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
kriteria jumlah penjual dan pembeli. Menurut kriteria ini, bentuk-bentuk pasar dibedakan: (1) pasar persaingan murni, (2) pasar monopoli, dan (3) pasar persaingan mo- nopolistik. Pasar persaingan murni harus memenuhi persya- ratan: produk bersifat identik; penjual dan pembeli le- luasa mengambil keputusan; serta penjual dan pembeli tidak mampu mempengaruhi harga* Pasar monopoli, berarti bahwt*sekelompok penjual mempunyai pengaruh sedemikian besar atas penawaran suatu produk tertentu sehingga mampu menentukan harga. Dalam pasar monopoli murni, penjual tidak mempunyai pesaing secara langsung. Sedangkan pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Pasar ini adalah bentuk antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli murni. Dengan demikian di dalamnya akan dapat dijumpai beberapa unsur yang terkandung di dalam keduanya.
4-.2. Permintaan hasil tambak."Permintaan ... dapat didefinisikan sebagai jum
lah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada Icon-19disi, waktu dan harga tertentu." y Pembelian akan beru-
bah-ubah dari waktu ke waktu sesu.ai dengan tingkat harga yang terjadi. Dengan demikian tidak akan dapat diperoleh
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
suatu jumlah yang tertentu mengenai pembelian ini, mela- inkan jumlahnya akan bervariasi pada berbagai . tingkat harga, Konsumen di sini dimaksudkan sebagai 'siapa1, be- rapa jumlahnya dan berada di mana. Sedangkan masalah waktu harus diperhatikan pula karena permintaan akan .beru- bah-ubah dari waktu ke waktu. Mengenai harga perlu dije- laskan pula dalam definisi tersebut, karena kesediaan konsumen untuk membeli adalah bergantung pada tingkat harga tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, permintaan menun- jukkan berapa banyak suatu barang akan dibeli oleh indi- vidu atau sejumlah individu pada berbagai harga dengan anggapan bahwa hubungan antara harga dan jumlah yang dibeli akan berlawanan. Dengan demikian, bila harga rendah, jumlah barang yang akan dibeli lebih banyak. Seba- liknya bila harga lebih tinggi jumlah barang yang dibeli akan lebih kecil.
Istilah permintaan sering digunakan untuk menggan- tikan istilah konsumsi yang artinya memenuhi .kebutuhan konsumen. Di dalam pemasaran, konsumsi bahan makanan mempunyai ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) konsumsi untuk seluruh bahan makanan oleh keluarga relatif stabil, (2) pengeluaran keluarga untuk bahan makanan me- nunjukkan suatu pengeluaran yang termasuk dalam kategori pokok dari keluarga, (3) bagian dari pendapatan konsumen
M 1 L 1 T. K J U U S T A X A A N
‘AS A I R L A N O Q A "
8 U H A H A Y A
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
yang dikeluarkan untuk bahan makanan berkurang akibat bertambahnya pendapatan, (4) tidak semua kelompok bahan makanan dikonsumsi dalam jumlah yang sama banyak, tetapi kita mengkonsumsi lebih banyak dari beberapa kelompok bahan makanan saja, dan (5) bahan makanan tertentu . yang relatif penting dalam susunan makanan kita sehari-hari konsumsinya akan berubah sepanjang tahun.
Konsumsi udang maupun bandeng berbeda-beda di antara masing-masing konsumen. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh penting dalam kbnsumsi hasil tambak adalah pendapatan. Selain pendapatan, faktor-faktor lain yang dapat mempe- ngaruhi konsumsi bahan makanan adalah pekerjaan, lokasi konsumen, besarnya keluarga, agama, pendidikan dan lain sebagainya.
Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh para petani tambak adalah perubahan permintaan. Permintaan konsu- men akan berubah dari waktu ke waktu pada harga tertentu. Perubahan ini dapat mengubah nilai penjualan total dan pendapatan bersih petani. Faktor-faktor yang mempenga- ruhi perubahan ini adalah: (1) jumlah kosumen potensial,(2) tingkat pendapatan konsumen, (3) selera konsumen, dan (4) harga barang substitusi.
Jumlah barang yang dibeli pada berbagai tingkat harga dapat disusuh dalam suatu kurva yang disebut kurva
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
permintaan. Pada umumnya kurva permintaan bergerak dari kiri atas'ke kanan bawah. Dengan demikian, kurva permintaan tidak hanya dapat dihubungkan dengan harga barang yang bersangkutan saja, melainkan dapat pula dihubungkan dengan tingkat pendapatan dan harga barang lain.
Kurva permintaan menyatakan bahwa hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang diminta dari barang tersebut berlawanan arah hubungannya. Besarnya perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga dapat diukur dengan menggunakan elastisitas permintaan.
■ Elastisitas permintaan adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain elastisitas permintaan adalah jumlah perubahan proporsional dari jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.20
Elastisitas permintaan merupakan rasio antara perubahan relatif jumlah barang yang dibeli dengan perubahan relatif harga barang tersebut. Hal ini dapat dirumus-
21kan sebagai berikut:
AQ/Q .E, = -----d AP/P
9 0 Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I, BPFE Universitas Gadjah Mada, "Yo'gyakarta, 1980,_ hal, 6?.
Lihat A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit,hal. 68.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
E^ = elastisitas permintaan= perubahan jumlah barang yang dibeli
Q = jumlah barang yang dibeli AP = perubahan harga barang P = harga barang
Permintaan barang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: elastis, inelastis, dan unitary elastis. Konsep elastisitas permintaan sangat penting dan berguna teru- tama bagi pengusaha (petani tambak), Konsep ini menun- jukkan bagaimana konsumen akan bereaksi terhadap perubahan kondisi harga. Jika harga suatu macam produk beru- bah, jumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen beru- bah pula. Perubahan ini bergantung pada elastisitas permintaan barang yang bersangkutan.
Dengan demikian jelaslah bahwa elastisitas permintaan sangat penting bagi suatu usaha yang bergerak di bidang produksi. Jika suatu usaha menghasilkan atau menju- al barang yang permintaannya elastis (E^>1), maka akan lebih banyak dapat dijual dengan menurunkan harga sehingga nilai penjualan total akan lebih besar. Bila barang yang dijual adalah barang yang permintaannya inelastis (E^<1), maka nilai penjualannya dapat dinaikkan dengan jalan menaikkan harga dan mengurangi jumlah yang dijual. Bila yang dijual itu elastisitas permintaannya unitary elastis (E = 1), nilai penjualan totalnya tidak akan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
berubah walaupun terjadi perubahan harga.
4.3. Penawaran hasil tambak."Penawaran ... berarti jumlah barang yang berse-
dia untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada suatu22waktu tertentu." Dalam definisi yang lain dinyatakan,
bahv/a: "Penawaran suatu barang adalah berbagai jumlah dari barang itu yang ditawarkan orljoii.penjual di pasar pada
' 2 3semua harga alternatif yang mungkin ...." ^Sifat penawaran hasil tambak adalah berbeda de
ngan penawaran hasil industri. Penawaran hasil industri dapat diperbesar atau diperkecil dengan cepat, namun tidak demikian halnya dengan hasil tambak. Kelebihan penawaran hasil industri dapat ditahan sampai kondisi , harga membaik, sedang hasil tambak tidak dapat demikian karena sifat produknya yang mudah rusak. Hasil industri dapat disesuaikan dengan harga bila harga rendah. Hasilnya dapat diperkecil atau sebaliknya, sedang hasil tambak su- lit disesuaikan dengan harga. Bila produksi tinggi, harga relatif rendah dan bila produksi rendah, harga relatif tinggi.
99Richard H. Letwich, Mikro Ekonomi Jilid II, ter- jemahan Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1582, halaman 24.
23a.m. Hanafiah dan A.M. Sacfuddin, op cit, halaman 78.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Hubungan antara harga-harga penawaran dengan jum- lah-jumlah yang ditawarkan dapat ditunjukkan dalam kurva penawaran. Kurva penawaran pada umumnya bergerak dari ki~ ri bawah ke kanan atas. Untuk hasil pertambakan, faktor waktu penting sekali diperhatikan dalam kurva penawaran karena h a 3 i l tambak pada umumnya bersifat musiman sehing- ga suatu kenaikan harga di pasar tidak dapat segera dii- kuti dengan kenaikan penawaran.
Sebagaimana halnya dalam perubahan pada sisi per- mintaan, sisi penawaran dibahas pula mengenai konsep elastisitas. "Elastisitas penawaran atau elastisitas harga atas penawaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam jumlah barang yang akan dijual akibat perubahan har-
2 4ga.M Elastisitas penawaran ini dapat dihitung dengan25menggunakan rumus:
A Q / QE o = ------------
3 AP/P Eg = elastisitas penawaran AQ = perubahan jumlah barang yang dijual Q = jumlah barang yang dijual
A p = perubahan harga P a harga barang
^A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, op cit, hala-man 78.
25IMd.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Elastisitas penawaran sama dengan nol berarti mlah barang yang ditawarkan tidak berubah, walaupun ter- jadi perubahan harga. Bila elastisitas penawaran kurang dari satu berarti perubahan harga satu persen akan dii- kuti oleh perubahan juralah yang ditawarkan kurang dari satu persen. Sedang bila elastisitas penawaran lebih be- sar dari satu berarti perubahan satu persen dalam harga akan mengakibatkan perubahan lebih besar dari satu persen.
Penawaran barang-barang yang tidak tahan lama se- perti udang sangat tidak elastis dalam jangka pendek ka- rena jenis barang ini cepat rusak maka harus segera di- jual dengan tidak memperhatikan keadaan harga. Setiap je- nis barang mempunyai elastisitas penawaran yang berbeda- beda. Jadi antara bandeng dan udang akan mempunyai elastisitas yang berbeda.
4-4. Konsumen.Semua kegiatan pemasaran ditujukan untuk menyedi-
akan kepada konsumen barang kebutuhannya pada waktu, tcm- pat dan dalam bentuk yang diinginkan, Jumlah penduduk di suatu tempat merupakan konsumen potensial. Lokasi penduduk sebagai konsumen dalam hubungannya dengan daerah pro- duksi adalah penting dalam pemasaran hasil tambak teru- tama karena sifat produknya yang mudah rusak.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Hubungan lokasi konsumen dengan sumber penawaran mempunyai pengaruh penting pada biaya pemasaran. Selan- jutnya akan berpengaruh pula pada harga eceran. Semakin jauh daerah konsumen dengan daerah produksi, blaya pemasaran akan semakin besar, Hal ini akan menimbulkan per- bedaan harga barang di antara daerah-daerah konsumen.
Lokasi konsumen berpengaruh pula pada konsumsi ha- sil tambak. Preferensi konsumen kadang-kadang bervariasi secara geografis. Penduduk kota dan desa di daerah pan- tai akan lebih banyak mengkonsumsi ikan daripada penduduk kota dan desa di daerah pedalaman.
Tingkat pendapatan dan perubahan pendapatan penting untuk diperhatikan dan dipelajari di bidang pemasaran bahan makanan. Konsumen dengan pendapatannya dapat memutuskan barang yang mereka inginkan; berapa banyak, kapan mereka butuhkan, dan di mana mereka akan membeli- nya. Jenis barang yang akan dibeli bergantung pada kebu- tuhan mereka serta bergantung pula pada mutu dan harga produk. Sedangkan jumlah barang yang akan dibeli konsumen bergantung pada beberapa faktor, antara lain: (1) perkembangan harga, (2) sifat produk, dan (3) kelangkaan penawaran produk.
Dalam menen'tuka'n Jcapan membelij -konsumen berusaha menganalisis kondisi pasar. Mereka akan membeli bila harga rendah. Sedang pertimbangan di mana akan membeli, kon-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Gumen akan mempertimbangkan harga, reputasi penjual, pe- layanan dan sikap penjual, dan sebagainya.
Konsumen pada umumnya memiliki pendapatan ' yang terbatas. Pendapatan yang terbatas ini biasanya dibelan- jakan untuk bahan pangan, sandang, perumahan, dan sebagainya. Berkaitan dengan macam-macam kebutuhan ini, maka tidak semua bahan makanan yang disenangi oleh konsumen dapat dibeli. Konsumen akan mengadakan pemilihan atas bahan makanan yang akan dibelinya secara rasional. Konsumen akan memilih bahan makanan yang akan memberikan ke- puasan maksimum.
Konsumen akan dihadapkan pada dua masalah dalam pemilihan barang dan jasa yang memberikan kepuasan maksimum, yaitu: (1) bagaimana membagi pendapatannya di antara berbagai alternatif barang dan jasa yang diperlukan, dan (2) bagaimana cara memperoleh barang dan jasa itu secara tepat mengingat mutu dan harga barang. Masalah kebe- basan memilih konsumen terhadap barang dan jasa yang di- butuhkan akan mempunyai pengaruh pada barang dan jasa yang diproduksi atau dijual.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
GAMBARAN SINGKAT TENTANG GEOGRAFIS DAH PERIKANAN TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK
1. Letak Geografis dan Keadaan AlamSebelum Perang Dunia II, wilayah Kabupaten Sura
baya meliputi stadgemente Surabaya yang berkedudukan di Surabaya. Setelah proklamasi kemerdekaan, nama Kabupaten Surabaya tetap digunakan, tetapi stad^emente Surabaya di- kurangi menjadi daerah otonomi, yaitu Kota Besar Surabaya. Selanjutnya, dengan Peraturan Pemerintah nomor 38 ta- hun 1974, nama ini diganti menjadi Kabupaten Gresik dan ibukotanya berkedudukan di Gresik.
oLuas wilayah Kabupaten Gresik 1.173,69 km dengan2kepadatan penduduknya 661 jiwa/km . Letak Kabupaten Gre
sik 112° - 113° bujur timur dan 7° - 8° lintang selatan. Batas-batas wilayahnya adalah: sebelah utara, Laut Jawa; sebelah timur, ..Selat Madura; sebelah selatan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, dan Kotamadya Surabaya; sebelah barat, Kabupaten Lamongan (lihat Gambar 1).
1.1. Pembagian wilayah administrasi dan jumlali penduduk.Kabupaten Gresik terbagi atas lima wilayah kerja
pembantu bupati. Kemudian dibagi lagi menjadi 18 kecamat- an serta 357 desa, Pada Tabel 1 dapat dilihat, lima wila-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
GAMBAR 2P H A KABUPATEN D A E R A H ‘T1NGKA7 11 G R ES IK
l A U t JAWA
KE7ERANGAN
1. K e c . W r in g in an o m2. K e c . D r i y o r e j o3. Kec. M en g a n t i4, K e c . Kedamean5. Kec. B a l o n g p a n g g a n g6. K e c . Ben je n g7. Kec. CermeQ • K e c . Kebomas9 • K e c . G r e s i *
10. K e c . M anya r11. Kec. DuduK Sampcydn
i Z . K e c . Sunqah13. < e c . So ' iayo14. tfec. DoKun15. K e c . Pi ricenq\i. K e c . Uj^ing Pangkan
17. K e c . S a n g k a p u ra
18. K e c . Tambak
IKW>.KojoV.ert() < K a b . S t d o a f j o
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
yah kerja pembantu bupati itu meliputi Wilayah Kerja Pembantu Bupati Gresik, Cerme, Gunung Kendong, Sidayu, dan Bawean. Kemudian 18 kecamatan itu terdapat pada lima wilayah kerja pembantu bupati tersebut. Masing-masing ada- lah 3 di Gresik, yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Ma- nyar. Di Cerme 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Cerme, Ben- jeng, Balongpanggang, dan Duduk Sampeyan. Di Gunung Ken- dong 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, dan Menganti. Sidayu dengan 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Sidayu, Ujungpangkah, Panceng, Bungah, dan Du- kun. Bawean 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak.
Dari kedelapanbelas kecamatan tersebut, Kecamatan Sangkapura merupakan yang terluas wilayahnya dan disusul
pKecamatan Ujungpangkah, masing-masing seluas 118,81 km pdan 94,83 km. Wilayah kecamatan tersempit adalah Kecamat-
2an Gresik, yakni seluas 5,25 km..Jumlah desa yang terba- nyak terdapat di Kecamatan Dukun, yaitu 26 desa, sedang yang paling sedikit jumlah desanya adalah di Kecamatan Ujungpangkah.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gresik sejumlah 69.652 jiwa dengan kepadatan yang paling tinggi pula sejumlah 13.267 jiwa per km. Sedang jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Tambak se- besar 24.903 jiwa dengan kepadatan paling rendah, yaitu
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PEMBA GIAN V/ILAYAH, PENDUDUK, LUAS KECAMATAN, SERTA KEPADATAN PENDUDUK SETIAP KECA- MATAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985
(1) (2) (3) (4) (5)GresikGresik 5,25 23 69.652 13.267
Kebomas 29,68 20 45.994 1 .550Manyar 82,86 23 48.255 582CermeCerme 71,29 25 47.333 664
Benjeng 61,28 23 46.042 751Balongpanggang 62,00 25 45.304 731Duduksampeyan 74,57 23 36.930 495Gunung KendangDriyorejo 51,29 16 41-926 817Wringinanom 62,60 16 41.498 663Kedamean 65,96 15 42.486 644Menganti 68,72 22 63.155 919SidayuSidayu 45,21 21 25.361 561
Ujungpangkah 94,83 13 29.752 314Paneeng 62,59 14 33.175 530Bungah 80,23 22 45.261 ■ 564Dukun 59,16 26 48.058 812Bawean
Sangkapura 118,81 17 40.632 342Tambak 77,46 13 24.903 321Jumlah 1.173,69 357 775.717 661
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.Keterangan:
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
(1) Wilayah kerja pembantu bupati (digarisbawahi) dan kecamatan .
(2) Luas kecamatan (km ).(3) Jumlah desa.(4) Jumlah penduduk (jiwa).(5) Kepadatan penduduk (per km ).
2sejumlah 321 jiwa-per km*Jumlah penduduk laki-laki 381.579 jiwa dan pendu
duk perempuan 394.138 jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak 12.559 jiwa atau 3,29 persen dibanding jumlah penduduk laki-laki (lihat Tabel 2). Hal ini ter.jadi ham- pir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik, kecuali di Kecamatan Gresik dan Manyar. Di kedua kecamatan ini jumlah penduduk laki-lakinya lebih besar daripada perempuannya. Masing-masing 35.397 jiwa laki-laki dan sejumlah 34.255 jiwa perempuan serta 24.298 jiwa laki- laki dan 23.957 perempuan.
1.2, Ketinggian dan curah hujan.Kabupaten Gresik, sebagaimana lazimnya daerah-
daerah lain di Indonesia yang beriklim tropis, mempunyai dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan. Pada musim kemarau, angin berhembus dari ar:'1i timur laut ke barat sedang pada musim hujan, angin berhembus dari arah barat daya ke timur laut. Suhu terpanas dari sinar mata- hari terasa di bulan Agustus. Musim penghujan berlang- sung dari bulan November sampai dengan bulan April.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KECAMATAN.'DAN JENIS KELAMIN
TAHUN 1985
No. Kecamatan Penduduk JumlahLaki-laki Perempuan
1 Wringinanoin 20.650 20.848 41.4982 Driyorejo 20.770 21.156 41.9263 Menganti 31.261 3-1.894 63.1554 Kedamean 20.846 21.640 42.4865 Balongpanggang 22.671 22.968 45.3046 Benjeng 22.671 23.371 46.0427 Cerme 23.315 24.018 47.3338 Kebomas 22.959 23.035 45.9949 Gresik 35.397 34.255 69.65210 Manyar 24.298 23.957 48.25511 Duduksampeyan 18.178 18.752 36.93012 Bungah 21.995 23.266 45.26113 Sidayu 12.391- 12.970 25.361U Dukun 23.391 24.667 48.05815 Paneeng 16.302 16.873 33.17516 Uj ungpangkah 14.363 15.339 29.75217 Sangkapura 18.932 21.709 40.63218 Tambak 11.533 13.370 24.903
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.Curah hujan akan mempengaruhi dan menentukan tipc
budidaya perikanan yang ada, Untuk jenis tambak tadah hujan, curah hujan yang tinggi sangat dibutuhkan. Seba- liknya, curah hujan yang terlalu tinggi akan berpengaruh tidak baik pada tambak yang menggunakan sistem irigasi yang teratur. Dalam Tabel 3 dan 4 dapat dilihat data me-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ngenai curah hujan per "bulan selama tahun 1985 serta ketinggian wilayah dari permukaan laut,
Pada umumnya, wilayah Kabupaten Gresik merupakan dataran rendah yang berbukit-bukit. Ketinggian wilayah
TABEL 3JUMLAH CURAH HUJAN PER BULAN
DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 1985
No. Bulan Jumlah curah hujan (mm)1 Januari 2.8202 Februari 4.2493 Maret 4.9154 April 1.0405 Mei 5716 Juni 8017 Juli 7438 Agustus 26,59 September 89,510 Oktober 842,311 November 1 .522,212 Desember 2.532,5
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik. kecamatan-kecamatan di Kabupaten Gresik sangat bervaria-si. Wilayah ’Kecamatan Benjeng merupakan wilayah yang paling tinggi dari permukaan air laut, yaitu 25 meter. Se- baliknya, wilayah Kecamatan Duduksampoyan dan Tambak merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian dari permukaan laut yang paling rendah, yaitu masing-masing 2 meter. Sedangkan wilayah kecamatan-kecamatan lainnya mempunyai
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ketinggian berkisar antara 3 meter sampai dengan 12,5 meter.
Wilayah Kecamatan Gresik, Benjeng, Balongpanggang, dan Sangkapura mempunyai ketinggian dari permukaan la-' ut masing-masing 3 meter. Wilayah Kecamatan Sidayu, Cerme, dan Ujungpangkah masing-masing ketinggiannya 4 meter. Wilayah Kecamatan Kebomas dan Menganti masing-masing 10 dan 12,5 meter.
Sementara itu, sebagaimana biasanya, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan-bulan November, December, Januari, Februari, Maret, dan April. Bulan-bulan kering terjadi pada bulan Agustus dan September dengan curah hu- jan yang rendah sekali, yakni masing-masing 26,5 mm dan sebesar 89,5 mm.
1.3. Topografi.V/ilayah Kabupaten Gresik yang sebagian besar ter-
diri atas dataran rendah termasuk daerah tandus atau ger- sang keadaan tanahnya merupakan tanah bergerak. Di musim kemarau, tanah ini sangat keras dan terbelah-belah yang mengakibatkan cepat matinya tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghujan, belahan tanah cepat merapat sehingga air hu- jan sulit untuk menembus ke bawah dan karenanya air mu- dah tergenang atau banjir.
Di wilayah Kecamatan Kebomas terdapat bukit-bukit
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
JUMLAH CURAH HUJAN DAN KETINGGIAN DARI PERMUKAAN LAUT MENURUT KECAMATAN DI
KABUPATEN GRESIK TAIIUN 1985
KecamatanKetinggian dari muka laut (m)
Jumlah curah hujan (mm)
Gresik 3 996,4Kebomas 10 1.502,5Manyar 5,5 1.092,0Sidayu 4 1.246,0Ujungpangkah 4 1 .222,0Panceng 25 1.574,6Dukun 3,5 13.282,6Bungah 3,5 -
Cerme 4 -
Benjeng 3 1.794,0Balongpanggang 3 1.463,0Duduksampeyan 2 850,0Driyorejo 11 1.429,0Wringinanom 11 1.584,0Kedamean 5 1.202,0Menganti 12,5 1.085,5Sangkapura 3 665,6Tambak 2 1.893,5
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,kecil, antara lain Gunung Lengis (Segoromadu) dan Gunung Giri. Wilayah kecamatan-kecamatan lainnya, seperti Keca- matan Manyar, Ujungpangkah, dan Panceng, sebagian wila- yahnya terdiri atas bukit-bukit kapur. Di sebagian besar tanah-tanah di wilayah Kabupaten Gresik tidak memungkin- kan pembangunan sumur, seperti di Kecamatan-kecamatan Ke
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
damean, Balongpanggang, dan Duduksampeyan.Penggunaan tanah di Kabupaten Gresik sebagian be-
sar untuk persawahan, yaitu seluas 39.521,144 ha atau sekitar 33,7% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten
TABEL 5PENGGUNAAN M A H DI KABUPATEN
GRESIK TAHUN 1985Penggunaan tanah Luas
(ha)Persentase
(%)
Sawah 39.521,144 33,7Tegal/kebun 30.689,182 26,15Tambak 22.197,447 18,91Pekarangan/tanah bangunan 10.447,28 8,93Ilutan 5.497,2 4,68Kolam/tebat 1.353,787 1,15Tanah kering sementara tak diusahakan 986,875 0,84Perkebunan 413,13 0,35Tanah yang ditanami hutan rakyat 151,904 0,13Penggembalaan/padangrumput 63,19 0,05Ladang/huma 7 0,006Rawa-rawa yang tak ditanami 2 0,001Lain-lain 6,008,691 5,12Jumlah 117.369,125 100,00
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Gresik.Gresik. Kemudian, secara berurutan diikuti untuk penggu- naan tegal/kebun, tambak, pekarangan/tanah bangunan, hu- tan dan seterusnya (lihat Tabel 5).
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
2. Luas Areal Tambak serta Jumlah Petani Tambak
2.1. Luas areal tambak.Luas areal tambak di Kabupaten Gresik, seperti da-
pat dilihat dalam Tabel 6 adalah 23.029,999 ha. Luas ini meliputi tambak dan sawah tambak yang masing-masing adalah seluas 16.879,638 ha dan 6.150,360 ha. Areal tam-
TABEL 6LUAS AREAL TAMBAK DI KABUPATEN
GRESIK 1985
KecamatanLuas areal (ha)
JumlahTambak Sawah'.tambakManyar 4.895,155 1.200,715 6.095,87 ( 26)Duduksampeyan 2.258,577 2.600,698 4.859,275 ( 21)Ujungpangkah 3.549,500 127,000 3.676,500 ( 15)Bungah 3.250,500 81,350 3.331,067 ( 14)Cerme 550,750 2.Q07,550 2.558,300 ( 11)Sidayu 2.014,632 20,435 2.035,067 ( 8)Kebomas 360,784 112,612 473,396 ( 2)Jumlah 16.879,638 6.150,360 23-029,998 (100)
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, diolah kembali. bak yang ada tidak terdapat di seluruh kecamatan, mela- inkan hanya 7 kecamatan. Secara keseluruhan, areal tambak di tujuh kecamatan tersebut- lebih luas daripada areal sawah tambak, kecuali di Kecamatan Cerme. Di kecamatan ini, luas areal sawah tambaknya 2.007,550, sedang lu-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
as areal tambaknya hanya 550,750 ha. Demikian pula di Kecamatan Duduksampeyan, areal sawah tambaknya lebih luas areal tambaknya.
Areal tambak terluas terdapat di Kecamatan Manyar, yaitu 4.895,155 ha. Sedang areal sawah tambak terluas terdapat di Kecamatan Duduksampeyan, yaitu 2.600,698 ha. Secara keseluruhan, Kecamatan Ii-anyar mempunyai areal sa- wah tambak dan tambak terluas, yaitu 6.095,870 ha atau sekitar 26% dari seluruh areal pertambakan di Kabupaten Gresik. Kemudian disusul oleh Kecamatan Duduksampeyan dengan luas 4.859,275 ha, Ujungpangkah 3-676,500 ha, Bu- ngah 3.331,067 ha, Cerme 2.558,300 ha, Sidayu 2.035,067 ha, dan tersempit di Kebomas, yaitu 473,396 ha.
*
2.2 Jumlah petani tambak.Petani tambak dibedakan menjadi dua, yaitu petani
pemilik dan petani pekerja atau pendega. Di samping se- bagai pemilik tambak, petani pemilik menanggung seluruh biaya yang diperlukan untuk mengelola tambak. Pada tahun 1985, juinlah petani tambak 15.519 orang yang terdiri atas 10.014 petani pemilik dan 5.505 pendega. Petani tambak mayoritas terdapat di Kecamatan Duduksampeyan dengan jumlah pemilik 3.173 orang dan 3.033 pendega. Kecamatan Cerme menduduki urutan kedua dengan 2.984 petani pemilik dan 634 pendega. Kecamatan Manyar dengan 1.308 petani pemilik dan 627 pendega (selanjutnya lihat Tabel 7).
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
JUMLAH PETANI PEMILIK DAW PENDEGA DI KABUPATEN GRESIK
TAHUN 1985Kecamatan Pemilik Pendegatlanyar COo• .627Bungah 1.005 452Sidayu 521 495Ujungpangkah 738 249Kebomas 258 15Cerme 2.984 634Duduksampeyan 3.173 3.033Jumlah 10.014 5.505
Sujnber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
2,3• Jumlah armada perikanan dan tipe mesin.Armada perikanan di Kabupaten Gresik dibedakan
menjadi armada kecil, sedang, dan besar. Pembagian ini menggunakan ukuran: "ICecil (panjangnya kurang dari tujuh meter), sedang (panjangnya tujuh sampai dengan .. sepuluh
•]meter), dan besar (panjangnya sepuluh meter ke atas)"Dari ketujuh kecamatan yang mempunyai areal tam
bak, armada perikanan yang terbanyak adalah jenis arma-
iDitjen Perikanan Departemen Pertanian, Ketontuan Ker.ja Penpiumpulan, Pengolahan dan Penyapian Data S'iatis- tlk Perikanan, Buku I: Standar Statiatik Perikanan, Pit- jen Perikanan Departemen Pertanian, Jakarta, 1975, hala- man 18.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
da perikanan kecil dengan jumlah 314 buah, diikuti armada perikanan sedang dengan jumlah 220, sedangkan armada perikanan besar hanya terdapat di Kecamatan Ujungpangkah dengan jumlah 24 buah (lihat Tabel 8).
Tipe mesin yang digunakan dalam armada perikanan dibagi menjadi dua, yaitu outboard dan inboard.
Outboard adalah perahu yang menggunakan mesin (motor tempel) sebagai tenaga penggerak, dan motornya dile- takkan di luar baik di buritan maupun di sisi perahu. Inboard adalah kapal yang menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga penggerak dan mesinnya diletakkan di dalam kapal.2
Secara keseluruhan untuk areal pertambakan, tipe mesinTABEL 8
JUMLAH ARMADA PERIKANAN DAN KPE-MESIN- DI KABUPATEN GRESIK 1985
Kecamatan Armada perikanan Tipe mesin ^utboartKecil Sedang Besar
Manyar 30 - - 12Bungah 80 16 ' - 160,Sidayu 14 104 - 124 'Ujungpangkah 174 100 24 183Kebomas 15 - - /
Cerme - - -
Duduksampeyan - - - -
Jumlah 341 220 24 479Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
yang digunakan adalah tipe outboart. Mesin-mesin ini an- tara lain digunakan di Kecamatan Manyar, Bungah, Sidayu, dan Ujungpangkah.
iJumlah jnasi-n yang paling banyak digunakan terda- pat di Kecamatan Ujungpangkah sejumlah 183 buah, diikuti oleh Kecamatan Bungah dengan 160 buah, dan Kecamatan j.Ia- nyar dengan 12 buah armada. Sedang di Kecamatan Duduksampeyan dan Cerme tidak terdapat armada perikanan.
3* Hasil-hasil Pertambakan;Hasil tambak sebagian besar berupa bandeng dan
udang, di samping itu hasil lain-lain berupa tombro, pa- yus, lele atau gabus, tawes, rucah, udang galah, mujair, kepiting, dan udang putih. Dari sejumlah jenis ikan yang dibudidayakan, bandeng merupakan yang terbesar atau paling banyak dibudidayakan. Hal ini terjadi karena di samping mudah cara pemeliharaannya juga sudah dilakukan se- cara turun temurun. Sedangkan jenis kedua yang banyak dibudidayakan adalah udang.
Udang merupakan salah satu komoditas yang mcmpu- nyai prospek yang cerah sebagai komoditas ekspor non mi- gas. Namun demikian, budidaya udang ini masih terbatas dengan beberapa faktor penyebabnya antara lain terbatas- nya permodalan, ketrampilan petani tambak yang belum me- madai serta cara pemeliharaan yang relatif sulit. "Seti-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ap produksi baru dapat dikatakan berhasil apabila dapatmencapai target sebagaimana yang direncanakan semula."^ Hal ini bergantung pada cara pengelolaannya, di 3amping faktor-faktor lain yang sangat mempengaruhi dan penting untuk diperhatikan, antara lain meliputi subur tidaknya tanah tambak.
Dapat dilihat dalam Tabel 9, budidaya tambak te~ rus mengalami perkembangan -- khususnya dalam hal kuan- titas — baik lahan maupun produksinya. Selama 1980 sam- pai dengan 1985, luas tambak mengalami perkembangan se- besar 9,61% atau perkembangan per tahun rata-rata sebe- sar 1,9%* Sedang hasil-hasilnya yang meliputi udang windu, bandeng, dan lain- lain juga/smengalami kenaikan, ke- cuali untuk jenis lain-lain.
Semenjak tahun 1983, di Kabupaten Gresik mulai di- laksanakan Program IHTAM yang bartujuan untuk menerapkan metoda budidaya tambak secara intensif. Diharapkan bila program ini berhasil, produksi dan produktivitas tambak dapat ditingkatkan.
Pada tahun-tahun sebelum adanya Program INTAM, ha- sil udang windu kenaikannya hanya berkisar antara 3,5% sampai 7,0#, namun setelah pelaksanaan program tersebut, produksi udang windu meningkat secara drastis, yaitu se-
3Soeyanto, Intenslfikasi Perikanan, Yudhistira, Jakarta, 1981, hal. 6.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERKEIXBANGAN HASIL PRODUKSI UDANG WINDU BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980.- 1985 ...
Tahun Luas tambak (ha)
Perubahan(56)
Jenis ikanUdang windu
(ton)Perbh..(%)
.Bandeng (ton)
Perbh.(%)
Lain-lain (ton)
1980 21.030,9 225 - 7-964,2 - 3-469,9
1981 22.015,4 4,7 275 7,8 7.500,0 5,8 5-814,1
1982 22,204,2 1,0 290 5,5 7.250,0 3,3 7.770,4
1983 22.206,4 0,001 300 3,5 7.320,1 0,9 10.044,9
1984 22.584,4 2,0 800 166,7 10.777,5 47,2 9.847,7
1985 23.029,9 1,9 875 9,4 14.800,0 37,3 7.825,5
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.Keterangan:Lain-lain meliputi:Tombro, Payus, Lele/Gabus, Tawes, Rucah, Udang galah, Mujair, Kepiting, dan Udang putih.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
£esar sebesar 166,7%. Demikian pula halnya dengan ban- deng, sebelum pelaksanaan Program INTAM, produksi ban- deng mengalami penurunan, tetapi setelah dilaksanakannya program tersebut, produksi bandeng meningkat secara dras- tis pula.
Sementara itu, dalam periode yang sama (1980-85), jumlah petani tambak mengalami peningkatan pula (lihat Tabel 10). Terlihat dalam tabel ini, jumlah petani pemi-
TABEL 10PERKEMBANGAN JUMLAH PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
TahunPetani tambak
JumlahPemilik Pendega
1980 8.885 2.904 11.7891981 9.240 4.623 13.8631982 9.522 5.316 14.8381983 10.692 4.934 15.6261984 9.510 5.440 14.9201985 10.041 5.505 15.546
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.lik selalu lebih besar daripada petani pekerja atau pendega. Ini menandakan bahwa para petani pemilik lebih banyak mengerahkan anggota keluarganya sendiri dalam menge- lola tambak dari pada orang lain.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
BAB IVPENINGKATAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK SEBAGAI SARANA UNTUK MINGKATKAN
PENDAPATAN PETANI TA;,®AK
Pada umumnya bentuk tambak di Indonesia masih se- derhana, misalnya petak peneneran atau penggelondongan- nya terletak di pinggir petak pembesaran. Konstruksi tambak masih belum sempurna, sering terlihat bahwa pintu ma- upun pematang tambak ukurannya kecil serta pembuatannya belum baik, di samping itu masih terdapat sisa-sisa ko- toran atau tumbuh-tumbuhan yang tidak berguna. Hal yang demikian ini akan mempersulit pengelolaan tambak dan aki- batnya produksi akan rendah,
Pertambakan merupakan salah satu masalah yang ha- rus ditangani secara khusus untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Di dalam pertambakan, secara keseluruhan, hendaknya juga diperhatikan masalah-masalah yang meng- hambat petani tambak untuk mencapai sasarannya, yaitu me- ninglcatkan budidaya udang windu dengan harapan dapat me- ningkatkan pendapatan mereka.
Berhasil tidaknya masalah peningkatan hasil tambak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kons- truksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah dasar, pemberian makanan tambahan, penebaran bonih, teknik pengelolaan, dan penerapan pancausaha tani yang baik. Fak-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tor-faktor ini secara tidak langsung akan berpengaruh pula pada upaya peningkatan pendapatan petani tambak, di samping faktor-faktor permintaan, tingkat harga pasar, selera masyarakat, dan sebagainya.
1. Usaha Peningkatan Produksi Tambak
1.1, Perkembangan produksi tambak 1980-1985*Usaha untuk meningkatkan produksi tambak, bukan
saja perlu dilakukan dengan menekan angka kematian udang windu selama pemeliharaan, tetapi perlu pula dilakukan pembenahan terhadap konstruksi tambak yang belum dapat memenuhi persyaratan. Di samping itu diperlukan pula tek- nik pengelolaan yang sempurna serta pemakaian saprodi yang tepat dan cukup. Dengan adanya usaha-usaha tersebut, maka diharapkan Kabupaten Gresik yang merupakan salah sa- tu kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi dalam budida- ya perikanan tambak terutama tambak udang windu akan dapat ditingkatkan produksinya.
Jumlah produksi udang windu pada tahun 1985 se- besar 875 ton (lihat Tabel 11). Dari tabel tersebut dapat dikatakan bahv/a produksi tambak udang windu mening- kat sebesar 620 ton atau 243 persen dari jumlah produksi udang windu pada tahun 1980 yang jumlahnya sebesar 255 ton. Dengan adanya peningkatan produksi ini, dapat dili-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
hat secara sepintas ada peningkatan pendapatan petani tambak. Namun, hal ini masih perlu dianalisis lebih lan- jut. Bagaimana dengan biaya pengelolaan serta biaya-bia- ya lainnya•
TABEL 11PERKEMBANGAN PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
TahunJenis ikan
Udang windu (ton)
Bandeng'(ton)
La in-lain (ton)
1980 255 7.964,2 3.469,91981 275 7.500 5.814,11982 290 7.250 7.770,41983 300 7.320 10.045,11984 800 10'. 777,5 9.847,71985 875 14.800 7.825,5
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
Seperti telah disebutkan di muka, antara tahun 1980-1985 telah terjadi peningkatan jumlah produksi budidaya udang windu, yakni sebesar 620 ton. Sehingga ra- ta-rata per tahun terjadi peningkatan sebesar 124 ton. Kamun, besar peningkatan ini perlu dirinci lebih lanjut mengingat adanya Program Intensifikasi Tambak (INTAM). Sejak adanya program yang mulai diperkenalkan pada ta-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
hun 1983 ini, tampak terjadi perubahan yang drastis di bidang pertambakan, terutama untuk budidaya udang windu dan bandeng.
Dalam Tabel 11 terlihat terjadi peningkatan yang cukup besar mulai tahun 1984, yalmi sesudah diperkenal- kannya Program INTAM. Hal ini terjadi baik pada budidaya udang windu maupun bandeng, tetapi tidak untuk jeni3-je- nis ikan yang lain. Bahkan untuk jenis ikan yang lain-lain justru menurun hasilnya dengan diadakannya Program IW— TAM. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan tambak secara intensif menghendaki adanya spesialisasi dalam me- ngelola tambak, terutama dalam pemilihan jenis ikan-ikan yang akan dibudidayakan.
Lebih lanjut perlu dianalisis pula, apakah kenaikan produksi budidaya tambak tersebut diikuti pula kenaikan produktivitas lahan yang dipergunakan sebagai tambak itu. Seperti terlihat dalam Tabel 12, sementara ter- jadi kenaikan produksi udang windu dan^terjadi-pula .'peningkatan luas lahan yang.dimanfaatlcari sebagai sarana budidaya tambak udang'-windu dari tahun ke tahun- dalam su- atu periods 1980-1985.* Konsep produktivitas lahan di sini merupakan salah satu falctor yang menentukan apakah terjadi peningkatan pendapatan petani tambak ataukah tidak. Dengan semakin luasnya lahan yang dikerjakan, seraa- kin besar pula biaya yang diperlukan sehingga agar keun-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tungan tetap dapat diperoleh, produktivitas lahan harus meningkat pula,
Untuk mengetahui produktivitas suatu lahan, yang dalam hal ini adalah tambak udang windu dapat dilakukan dengan melihat jumlah produksi per satuan luas tertentu. Dalam pertambakan, satuan luas yang dipergunakan adalah hekto are atau hektar yang biasa disingkat menjadi Ha. Untuk selanjutnya, perhatian dapat ditujukan pada tabel1.2 yang menunjukkan bahwa produktivitas suatu lahan tambak udang windu tetap, karena hasil daripada udang v/indu yang dikelola secara tradisional diasumsikan menghasil- kan udang = 300 kg / Ha / tahun, Sehingga . luas„_areal tambak udang v/indu dapat dihitung dari luas areal tambak yang ada di Gresik, Perhitungannya dapat dilihat , pada lampiran 1.
Dalam hal ini para petani tambak belum melaksa- nakan program IN.TAM secara penuh mengingat resiko kega- galan yang tinggi, sehingga petani tambak melakukan se- lingan antara udang windu dengan bandeng. Dengan adanya selingan atau campuran ini produktivitas tambak .udang windu tidak berubah atau produktivitasnya tetap,
Dengan.demikian dapat disimpulkan bahwa program INTAM hanya meningkatkan produksi udang v/indu, ■ .tetapi tidak dapat meningkatkan produktivitas.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERKS?J3AKGAN PRODUKTIVITAS LAHAN .TAMBAK UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1980 r 1985
TahunLuas areal tambak udang
( Ha )% Luas areal tambak udang
Volume produksi udang windu
C kg )Produktivitas
( kg/ Ha )
1980 750 3,57 225 *000 3001981 916,7 4,16 275.000 3001982 966,7 4,35 290.000 300
1983 1000 4,50 300.000 3001984 2666,7 11,81 800.000 3001985 2916,7 12,66 875.000 300
Sunber : Taoel 9, diolah kerabali.
ON
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Seperti' keadaan para petani umumnya di Indonesia, petani tambak mempunyai posisi dan kedudukan yang lemah, Posisi dan kedudukan yang lemah itu di antaranya adalah dalam hal modal, ketrampilan, tawar menawar, dan seba- gainya. Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak dianta- ranya adalah pembinaan peserta INTAM melalui kagiatan penyuluhan untuk menerapkan teknologi budidaya tambak yang dianjurkan, berhimpun dalam kelompok tani peserta IMAM untuk bermusyawarah dalam monetapkan rencana kerja definitif, saling mengawasi pelaksanaan rencana kerja,, tukar-menukar informasi pengetahuan dan pengalaman serta secara bersama-sama melaksanakan kegiatan lainnya yang diperlukan,
Tujuan dan sasaran intensifikasi tambak akan dapat terlaksana dan dipercepat pencapaiannya antara lain dengan memperlcuat posisi dan kedudukan para petami tambak, pengolah ilcan beserta keluarganya sebagai subjek pengelola usaha. Untuk ini, kedudukan perangkat/aparat penyuluh pertanian menjadi sangat menentukan, .karena untuk memperkuat posisi petani tambak dan pengolah ikan sebagai subjek pengelola usaha perikanan akan sangat di- pengaruhi oleh tingkat kemampuan serta kemauan untuk ' berperan serta di dalam pelaksanaan program INTAM.
Untuk suksesnya program IttTAM, penyuluh pertanian harus dapat ditangani secara profesional agar para peta-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
ni tambak, pengolah ikan dan keluarganya dapat dibina dengan s-ebaik-baiknya sehingga nantinya akan dapat ■ terus tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Untuk dapat tertanganinya penyuluhan intensifikasi tambak secara profesional diperlukan adanya pedoman penyuluhan ■ . agar aparat yang terlibat mengetahui dengan jelas tentang tu- gas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Sedang be- berapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan fungsi penyuluhan intensifikasi tambak antara lain faktor sarana penyuluhan, materi penyuluhan, institusi penyuluhan, tenaga penyuluh, program penyuluhan, mekanisme dan sistem kerja penyuluhan.
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai evaluasi keberhasilan program penyuluhan, pada bagian berikut ini akan dibahas mengenai beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas tambak. Upaya ini dikenal dengan istilah Sapta Usaha Budidaya Tambak.
1.2. Peningkatan produksi dan produktivitas tambak.Dengan adanya sistem intensifikasi, diharapkan ha
sil tambak semakin besar dan demikian pula produktivi- tasnya. Sebab dengan menerapkan sistem intensifikasi budidaya tambak berarti sudah dilakukan pengendalian ter- hadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tambak.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi tam- bak antara lain: irigasi, konstruksi, pengadaan benih, pemupukan, pemberian makanan tambahan, dan manajemen tara- bak yang tepat.
Irigasi dan konstruksi tambak. Untuk mendapatkan tingkat produksi yang cukup tinggi dalam usaha budidaya tambak, sistem irigasi dan konstruksi tambak perlu di- perhatikan, karena sangat berpengaruh terhadap , selur.uh kegiatan pengelolaan tambak, Sistem irigasi yang baik me- lalui sistem kanalisasi, maka pengaturan air dan pengelo- laan tambak akan lebih mudah. Demikian juga, konstruksi tambak harus memenuhi persyaratan untuk usaha budidaya, antara lain harus kuat dan tidak mudah bocor, tidak ban- jir pada saat pasang tinggi, mempunyai pintu air yang kuat dan baik* Selain itu, sistem pertambakan hendaknya merupakan sistera paralel, sehingga memudahkan dalam penge- lolaannya.
Padat penebaran. Padat penebaran benih mempunyai pengaruh langsung terhadap besarnya produksi yang akan dicapai. Dalam intensifikasi budidaya tambak, padat penebaran tinggi merupakan salah satu mata rantai kegiatan budidaya yang harus diterapkan untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal, Padat penebaran tinggi mempunyai pengertian relatif, karena pada prinsipnya, jumlah benih yang harus ditebarkan pada per satuan luas tambak adalah
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
bergantung pada tingkat kesuburan tanah, teknik pengelo- laan dan metoda pemeliharaannya.
Penyediaan makanan. Penyediaan makanan di tambak menentukan keberhasilan usaha budidaya tambak. Makanan tersebut dapat berupa makanan alami atau tambahan, Dalam Usaha budidaya semi intensif, makanan alami memegang pe- ranan yang sangat penting, sedangkan makanan tambahan diperlukan bila kondisi makanan alami di tambak sudah tidak dapat lagi menunjang pertumbuhan udang yang dipeli- hara, Bila penumbuhan makanan alami cukup tersedia sam- pai akhir pemeliharaan, berarti akan dapat raenghfemat bi- aya karena tidak lagi diperlukan makanan tambahan. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menumbuhkan makanan alami di tambak adalah kesuburan ta- nahnya. Usaha peningkatan kesuburan tanah tambak dapat dicapai dengan cara pengelolaan tanah dan pemupukan. Je- nis dan jumlah pupuk yang digunakan hendaknya sesuai dengan jenis dan tingkat kesuburan tanahnya. Untuk tanah tambak yang kandungan pasirnya cukup tinggi, .diperlukan pupuk organik dalam jumlah yang cukup. Sedangkan dalam sistem intensif, penyediaan makanan seluruhnya " bergantung pada makanan tambahan. Dalam sistem ini ' .dilakukan penebaran benih dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan menggunakan aerasi untuk menjaga kandungan oksi- gennya, Dengan demikian diharapkan produksinya akan ting
gi*
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Pengendaliah hama dan penyakit. Selain tersedia- nya makanan yang cukup, keberhasilan suatu usaha budidaya tambak ditentukan juga oleh keberhasilan usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit di tambak. Tindakan yang paling baikuntuk melakukan pengendalian hama dan penyakit ialah dengan tindakan pencegahan atau preventif, karena tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Bila tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan, maka usaha lain dapat dilakukan, yakni dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang dipakai harus aman terhadap or- ganisme yang dibudidayakan dan lingkungan hidupnya. Be- berapa bahan yang baik dan aman adalah jenis .pestisida organik, sepertis akar tuba, serbuk tembakau, daun biji teh, dan sebagainya. Pestisida tersebut mempunyai daya bunuh yang cepat, tetapi dapat netral kembali dalam wak- tu yang singkat.
Pengelolaan air, Selama pemeliharan, mutu dan ke- dalaman air di tambak harus dipertahankan sehingga or- ganisme yang dibudidayakan dapat hidup layak. Untuk mendapatkan mutu air yang baik perlu mengadakan penggantian air yang teratur. Keuntungan lain dari penggantian air yang teratur adalah unsur hara dan organisme yang menja- di makanan udang dapat disediakan di tambak. Bila air tambak tidak pernah atau jarang diganti, alcan menyebab- kan pemupukan senyawa-senyawa hasil penguraian organisme
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
yang bersifat racun terhadap udang,Dengan cara intensifikasi tambak ini diharapkan
akan dapat meningkatkan produksi. Di Kabupaten Gresik, hampir semua petani tambak mengelola tambak mereka dengan menggunakan metoda semi intensif. ,Dikatakan semi intensif karena hanya menggunakan sebagaian dari tujuh ma- cam usaha budidaya tambak yang antara lain adalah: kons- truksi tambak, komponen tambak, pengeringan tanah dasar dan pemberantasan hama, pemberian makanan alami, serta penggantian air. Pengelolaan budidaya udang windu secara semi intensif ini sebenarnya masih dapat ditingkatkan lagi menjadi pengelolaan tambak secara intensif. Akan te- tapi, pengelolaan tambak secara intensif tersebut masih mengalami hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya, yakni karena: kurangnya modal, petani tambak kurang memahami teknik pengelolaannya, rendahnya pendidikan petani sehingga mereka sulit untuk mengadakan penyesuaian pada perubahan-perubahan yang terjadi, mahalnya harga benur sehingga penebaran benur kurang sebanding dengan * - tariir* bak yang dibudidayakan, dan sebagainya. Tanggapan petani tambak terhadap pengelolaan tambak secara intensif sudah ada meskipun baru pada taraf percobaan yang telah dila- kukan oleh para- petani tambak dan di bawah pengawasan Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, seperti yang dilakukan di Kecamatan Sedayu.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
2. Usaha Peningkatan Pendapatan Petani TambakPara petani tambak melakukan usaha budidaya tam
bak dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dari usa- hanya itu. Keuntungan yang diperoleh petani tambak ini merupakan pendapatan bagi petani. Pendapatan petani di- hitung dari hasil produksi tambak dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya untuk setiap hektar dalam setahun.
Pendapatan adalah merupakan faktor penting bagi eeseorang atau masyarakat dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Tingkat hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, akan semakin banyak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau sebaliknya. semakin kecil tingkat pendapatan seseorang, akan semakin tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berbicara mengenai usaha peningkatan pendapatan petani tambak tidak hanya sekedar dilakukan dengan upa- ya peningkatan produksi dan produktivitas tambak saja, melainkan banyak faktotf lain yang harus diperhatikan pula. Sebagaimana halnya industri yang menghasilkan barang- barang konsumsi, budidaya tambak merupakan suatu tindak- an proses produksi untuk menghasilkan barang, yakni barang konsumsi, Sebagai barang konsumsi, harga produk- produk budidaya tambak tidak akan terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Di antara beberapa faktor
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
yang merapengaruhi itu adalah jumlah penawaran dan per- raintaan, sifat pasarnya, adanya barang substitusi, sele- ra masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk me- lihat bagaimana pengaruh dengan diterapkannya Program IW- TAM terhadap tingkat pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik, faktor-faktor ini harus dibahas ter- lebih dahulu.
2.1, Perkembangan harga hasil-hasil budidaya tambak.Sehubungan dengan upaya penggalakan ekspor non mi-
gas, hasil-hasil tambak, terutama udang windu, merupakan salah satu primadonanya di samping kayu lapis dan hasil- hasil perkebunan. Selama ini komoditas budidaya pertam- bakan menunjukkan perkembangan harga yang menggembirakan. Seperti dapat dilihat dalam Tabel 13, dalam suatu perio- de 1980-1985, harga-harga komoditas pertambakan terjadi peningkatan yang cukup berarti. Terutama pada ' komoditas udang windu, dalam periode tersebut telah terjadi peningkatan harga dengan rata-rata sebesar 10 persen per tahun atau Rp 600,00.
Dibanding dengan bandeng, tombro, atau jenis-je- nis ikan yang lain, udang windu mengalami perkembangan harga yang paling cepat. Bahkan pada tahun 1986, harga- nya per kilogram telah meningkat menjadi Rp 12.500,00 ke- mudian diikuti kenaikan lagi pada tahun berikutnya se-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERKEMBANGAN HARGA RATA-RATA IKAN DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
TahunBandeng ( Rp/kgV
Udang windu ( Rp/kg)
Tombro(Rp/kg)
Lain- lain
' (Rp/kg)
1980 500 6.000 500 300T981 500 7*000 600 3001982 550 7.000 650 3501983 600 7.500 700 3501984 650 9.000 750 4001985 650 9.000 700 400
Sumber: Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Kabupaten Gresik.
hingga harganya mencapai Rp 17.000,00 per kilogram. Se- mentara itu, jenis-jenis ikan lainnya perubahan harga- nya tidak begitu pesat. Menganalisis hal ini dapat dila- kukan dengan menggunakan hukum penawaran dan permintaan.
Selama ini memang terjadi kelebihan dalam permintaan udang windu, terutama di kota-kota besar. Semakin banyak rumah-rumah rnakan yang menyedialcan menu masakan dengan udang windu karena masyarakat menggemarinya. Di aamping itu, banyak keluarga yang menggemari udang windu sehingga menjadi hidangan dalam menu makanan dalam ke- luarga-keluarga tersebut. Selain rasa yang lezat, udang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
windu juga mengandung protein yang tinggi. Ini sesuai untuk mendukung program peningkatan pemenuhan gizi masyarakat pada umumnya.
Di Kabupaten Gresik sendiri, dalam periode antara tahun 1980-1985 telah terjadi kenaikan pada konsumsi per
TABEL 14PERKEMBANGAN KONSUMSI PER KAPITA IKAN
DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Konsumsi per kapita
(Kg)Kenaikan Target
xanun(Kg) {%)
nasionax(Kg)
1980 14,1 1,3 10,1 191981 16,6 2,5 17,7 191982 18,3 1,7 10,2 191983 19,0 0,7 4,0 191984 19,7 ' 0,8 3,6 191985 19,8 0,1 0,3 19
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
kapita ikan maaing-masing secara berurutan dari awal periode adalah 1,3 kg, 2,5 kg, 1,7 kg, 0,7 kg, 0,8 kg, dan terakhir 0,1 kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14* Semenjak tahun 1983, Kabupaten Gresik telah mencapai bahkan melampaui target nasional konsumsi ikan per kapita. Kecenderungannya pun tampak selalu meningkat.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Dengan demikian, Kabupaten Gresik pun berpotensi dalam menyerap hasil-hasil tambak tersebut.
Sementara itu di sisi penawaran terjadi peningkatan yang lamban. Meskipun telah diadakan program intensifikasi dalam budidaya tambak, namun ternyata produksinya belum mampu mengimbangi pesatnya peningkatan permintaan. Hal ini ditambah lagi dengan adanya sebagian besar petani tambak, khususnya di Kabupaten Gresik, yang belum me- laksanakan Program INTAM secara penuh. Dengan perkataan lain, para petani tambak baru melaksanakan program tersebut secara semi intensif.
Risiko kegagalan yang tinggi pada budidaya udang windu diatasi oleh para petani tambak dengan . melalcukan selingan pada budidaya tambak mereka, yakni dengan ban- deng. Jadi, untuk satu musim, tambak itu ditanami benih udang windu, sedang pada musim yang lain ditanami dengan benih bandeng, Hal demikian ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada kontinuitas persediaan udang windu di pasaran, sehingga harganya semakin meningkat. Sepin- tas, hal ini akan memberi keuntungan yang besar pada para petani tambak. Akan tetapi, dalam jangka panjang, hal ini tidak akan dapat dipertahankan. Yang harus diperhi- tungkan di sini adalah adanya barang substitusi. Seperti diketahui, di pasaran kini banyak makanan sejenis yang juga mengandung protein tinggi, seperti kerang, bekicot,
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
dan sebagainya yang semakin banyak saja penggeraarnya. Suatu saat barang-barang substitusi ini akan menggeser ke- dudukan udang windu sebagai makanan kegemaran. Dan aki- bat yang tidak diinginkan adalah harganya justru akan me- rosot jatuh.
Untuk tujuan ekspor, harga udang windu yang mahal juga akan berakibat buruk. Di pasaran internasional akan semakin banyak pesaing yang masing-masing akan berusaha agar barang dagangannya laku. Baik dengan meningkatkan mutu maupun menekan harga yang rendah. Dan hal ini menun- tut teknik budidaya yang canggih sehingga mutu maupun produktivitaanya dapat ditingkatkan. Seperti -.diketahui, pesaing-pesaing utama negara kita di kalangan Asia adalah Taiwan dan Philipina.
... di Taiwan produksi bandeng/ha/tahun telah menca- pai 3000 kg-, sedang di Philipina -telah mjencapai. 2000 kg/ha/tahun. Di Balai Budidaya Air Payau Jepara (Ja~ wa Tengah) baru mencapai 1500 kg/ha/tahun. Produksi udang dari hasil panen udang liar yang masuk ke tam- bak berkisar antara 350-1000 kg/ha/tahun dan hasil ini bila dibandingkan dengan Taiwan yang menggunakan metoda intensif (pemberian makanan, poinpa dan aera- si) telah mencapai produktivitas per ha/tahun sebesar 10.000 kg.1
2.2. Pengaruh Program INTAM terhadap pendapatan petani.Dalam bagian di muka telah dibahaa mengenai :.£ak-
tor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya peningkatan
•1Sekretariat Badan Pengendali Bimas, op cit, ha- laman 57.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
pendapatan para petani tambak* Dari pembahasan tersebut, aecara ringkas dapat .disimpulkan bahwa ditinjau dari si- si penawaran dan permintaan, harga, barang substitusi, maupun aelera masyarakat dapat mendukung terjadinya peningkatan pendapatan dengan adanya kenaikan produksi dan produktivitas tambak setelah dilaksanakannya Program IN- TAM di Kabupaten Gresik. Namun demikian, diperlukan ana- lisis lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tersebut.
Seperti telah disinggung di awal sub bab ini bahwa pendapatan petani tambak dihitung dari hasil penjual- an produksi tambaknya dikurangi dengan seluruh pengelu- aran biaya, yakni mulai dari proses produksi sampai produk tersebut sampai ke tangan konsumen atau pedagang pe- rantara. Bila ditelusuri lebih lanjut, maka biaya-biaya yang telah dikeluarkan tersebut di antaranya meliputi biaya-biaya perbaikan konstruksi tambak; pengaturan dan pe
nyediaan air; pengolahan tanah, peraupukan dan pemberian pakan; pembelian benih; pemberantasan hama; pengolahan dan pemasaran; dan lain-lain.
Di Kabupaten Gresik dikenal dua sistem budidaya tambak, yakni oara tradisional dan semi intensif. Seperti telah dijelaskan di muka, pemilihan cara semi intensif oleh para petani tambak ini, di samping karena risi- ko kegagalan yang tinggi adalah juga karena teknik budi-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
daya intensif yang belum dikuasai. Dua cara budidaya yang berbeda ini akan berakibat adanya perbedaan pada komponen biayanya. Secara ringkas, dari bermacam-macam biaya yang telah diuraikan di muka, dapat dikelompokkan menjadi biaya rehabilitasi, eksploitasi, upah pekerje, dan biaya pemasaran. Pada dasarnya, komponen biaya pada dua cara budidaya tersebut adalah sama. Perbedaannya ter- letak hanya pada biaya eksploitasinya.
Dalara budidaya tambak dengan cara tradisional, biaya eksploitasinya hanya meliputi pengeluaran untuk pem- belian benih. Sedangkan pada cara serai intensif, biaya eksploitasinya, di samping pengeluaran untuk .penibelian benih juga meliputi pengeluaran untuk pembelian pupuk dan pestisida, Melihat komponen biaya eksploitasi yang lebih banyak, sepintas akan timbul dugaan bahwa pendapatan dari budidaya tambak dengan cara semi intensif akan lebih kecil daripada dengan cara tradisional. Naraun, pada kenyataannya tidaklah demikian. Jumlah biaya yang lebih besar, khususnya pada biaya eksploitasi, akan di- kompensasikan dengan jumlah produksi yang lebih besar. Sehingga pendapatan dari budidaya cara semi intensif justru akan lebih besar. Sekedar contoh mengenai perban- dingan antara budidaya tambak cara tradisional dan semi intensif, dapat dilihat pada Lampiran 2.
Setelah mengamati Lampiran 2 tersebut, dapat di-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
simpulkan bahwa budidaya tambak dengan cara semi intensif akan lebih banyak memberikan harapan, baik dalam upa- ya meningkatkan produksi dan produktivitas tambak maupun
TABEL 15PERKEMBANGAN PENDAPATAN PER KAPITA PETANI TAMBAK DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
TahunPendapatan tambak (Rp 000)
Jumlah petani tambak
Pendapatan per kapita
(Rp)
1980 5.435.431 11.789 461.059,51981 8.832.915 13-863 637.157,51982 10.787*280 14.838 727.003,61983 12.807.161a 15.626 819.605,81984 18.068.900 14.950 1.208.622,11985 17.860.380 14'. 955 1.194.274,8
Sumber: Tabel 9 dan 10, diolah kembali.
pendapatan para petani tambak. Untuk melihat bagaimana perkembangan pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik, marilah kita perhatikan Tabel 15. Dalam tabel ini disajikan perkembangan pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik periode 1980-1985.
Perhitungan pendapatan per kapita pada . Tabel''15 tersebut tidak membedakan antara petani pemilik dan pe-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
tani sebagai pekerja atau pendega* Sehingga jumlah pendapatan per kapita dari tahun ke tahun yang terdapat di dalamnya merupakan hasil bagi dari jumlah pendapatan budidaya tambak per tahun dengan jumlah petani pemilik dan pendega, Sebetulnya, pendapatan per kapita petani pendega tidak akan sebesar itu. Pada umumnya, dalam pengelolaan budidaya tambak, sistem bagi hasilnya lebih besar untuk pemilik. Dengan demikian, pendapatan petani pendega akan lebih kecil. Sistem bagi hasil yang demikian, su- dah merupakan kesepakatan antara pemilik dan pendega. Pemilik memperoleh bagian yang lebih besar karena mereka menanggung segala biaya yang diperlukan dalam pengelolaan tambak.
Dalam Tabel 15 tampak bahwa pendapatan per kapita petani tambak di Kabupaten Gresik berada di atas pendapatan per kapita penduduk Indonesia, terutama setelah tahun 1981. Hal ini disebabkan perhitungan pendapatan per kapita itu tidak memasukkan keluarga petani tambak sebagai faktor pembagi. Angka-angka itu akan lebih rendah lagi bila keluarga para petani tambak itu dimasukkan dalam perhitungan. Namun demikian, kecenderungan pendapatan te- rus meningkat ini merupakan suatu indikator peningkatan keoejahteraan para petani tambak dan keluarganya. Apala- gi dengan adanya bantuan kredit dari pemerintah yang ber- tujuan di samping membantu pembiayaan pengelolaan tara-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
bak Juga biaya hidup yang dikenal dengan istilah cost of living (COL) .
Dalam budidaya tambak, bantuan kredit dari peme- rintah merupakan faktor yang penting. Dengan adanya bantuan kredit, diharapkan akan dapat memperlancar usaha me- reka. Karena pada umumnya, petani tambak mengalami kbsu~ litan di bidang permodalan dalam mengelola tambak mere- ka. Sebagaimana halnya di bidang pertanian, di dalam per- tambakan kredit yang diberikan kepada para petani tambak adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) yang jumlah maksimumnya disesuaikan dengan pola yang diterapkan dalam mengelola tambak. Pola yang dikenal di sini ada empat macam, yakni Pola tunggal A1, Pola tunggal A2, Pola ganda B1, dan Pola ganda B2.
3. Prospek Budidaya Udang Windu sebagai Komoditag Ekspor Merosotnya harga minyak mentah di pasaran inter-
nasional pada akhir-akhir ini berakibat buruk bagi nega- ra-negara yang mengandalkan perolehan devisanya dari ekspor minyak mentah. Termasuk pula Indonesia, penerimaan yang diperoleh dari ekspor minyak mentah merosot secara drastis. Devisa raenjadi barang yang langka di Indonesia, atau dengan perkataan lain, Indonesia mengalami kekurang- an devisa* Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mencanang- kan kebijakan dalam jangka panjang untuk meningkatkan pe-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
nerimaan devisa melalui peningkatan ekspor non migas. Hal ini adalah mengingat bahwa minyak mentah kurang dapat diandalkan lagi sebagai primadona dalam penerimaan devisa*
%Di antara komoditas non migas yang mempunyai po-
tensi untuk meningkatkan penerimaan devisa di Indonesia adalah pertanian dalam arti luas, industri kecil dan se- bagainya. Udang windu, dalam hal ini termasuk dalam bi- dang pertanian dalam arti luas yang di dalamnya meliputi pula kehutanan dan perkebunan. Untuk komoditas ekspor non migas, yang kini menjadi primadona adalah kayu lapis kemudian disusul komoditas hasil-hasil perkebunan. Namun demikian, masih banyak komoditas lain yang berpotensi untuk menjadi komoditas ekspor non migas.
Dewasa ini 'sering diulas oleh media masa maupun kalangan ilmuwan mengenai prospek udang windu sebagai komoditas ekspor non migas, Upaya ekspor udang windu ini telah dirintis dan ternyata mendapat sambutan yang cukup baik di pasaran internasional, terutama di Jepang, Namun, di pasaran internasional ini, kita tidak berdiri sendiri. Kita menghadapi saingan dari negara-negara lain, terutama Taiwan dan Philipina. Produksi udang windu kita masih kalah bersaing dengan produksi udang windu Taiwan serta Philipina, yakni dalam hal mutu dan harga.
Hambatan seperti tersebut di ata3 telah berusaha
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
diatasi dengan adanya Program INTAM. Dengan adanya program ini diharapkan produksi dan produktivitas tambak maupun mutunya akan semakin meningkat. Program ini memberi alternatif teknik budidaya tambak yang lebih maju dari- pada budidaya secara tradisional. Hanya saja, para petani tembak pada umumnya dan khususnya di daerah Kabupaten Gresik sebagaimana petani umumnya di Indonesia —sulit untuk menerima perubahan, sehingga sampai kini ha- silnya belum dapat dicapai sebagaimana yang dihabapkan. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan penyuluhan perlu dan tetap harus dilaksanakan sampai dapat mencapai apa yang diharapkan. Dengan teknik pengelolaan serta penanganan pasca panen yang benar, mutu udang windu akan dapat di- tingkatkan. Kemudian, meningkatnya produktivitas .tambak akan dapat menekan harga menjadi rendah sehingga mampu bersaing.
Dalam Tabel 16 disajikan mengenai prospek produksi udang windu di Kabupaten Gresik. Untuk mengetaui bagaimana prospek produksi tersebut di masa mendatang digunakan analisis trend. Angka-angka ramalan produksi itu diperoleh dengan melihat kecenderungan-kecenderungan produksi di masa sebelumnya. Berdasarkan perhitungan ■: ini, maka ramalan produksi udang windu di Kabupaten Gresik sampai dengan tahun 1990 menunjukkan kecenderungan yang menggembirakan. Angka-angka ramalan produksi itu menun- jukkan gerak ke atas.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERKIRAAN JUMLAH PRODUKSI UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990
TahunJumlah produksi
Aktual(ton)
Perkiraan(ton)
1980 255 131,9081981 275 265,7651982 290 399,6221983 300 533,4791984 800 667,3361985 875 801,1931986 - 9*5,0501987 - 1.068,9071988 - 1 .202,7671989 - 1.336,6211990 - 1.470,478
Sumber: Tabel 9, diolah kembali*) Deret berkala dengan metoda kuadrat terkecil (perhi-
tungan disajikan dalam Lampiran 3).
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KesimpulanSetelah membahas bab? demi bab, baik mengenai teo-
ri, penyajian data maupun analisis data, akhirnya dapat ditarik beberapa kesimpulan. Sebelum raengemukakan kesim- pulan-kesimpulan yang lain, terlebih dahulu akan disaji- kan kesimpulan sehubungan dengan hlpotesis kerja yang telah dikemukakan dalam skripsi ini.(1) Penerapan Program INTAM dengan berbagai pola melalui
percontohan tambak udang windu, penyuluhan dan bim- bingan yang efektif dan efisien, sekaligus ditarget- kan untuk mencapai dua tujuan. Pertama, peningkatan usaha pemeliharaan udang windu. Keberhasilan peningkatan usaha pemeliharaan udang windu di Kabupaten Gresik ini dapat dilihat dari semakin luasnya areal tambak yang dibudidayakan. Dari tahun ke tahun sela- lu terjadi peningkatan luas areal pengusahaan. Sedangkan tujuan kedua adalah peningkatan pendapatan petani tambak. Keberhasilan untuk meningkatkan pendapatan petani tambak di Kabupaten Gresik ini dapat
, dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan per kapita mereka. Dari data yang telah dianalisis, peningkatan yang pesat pendapatan per kapita itu terjadi
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
setelah diadakannya Program INTAM. Dengan demikian, hipotesis kerja yang dikemukakan dalam skripsi ini telah teruji kebenarannya;
(2) Sistem budidaya tambak yang diterapkan di Kabupaten Gresik ada dua macam, yakni sistem tradisional dan semi intensif. Dalam sistem tradisional tidak dikenal adanya penggunaan pupuk maupun pestisida sehingga pada umumnya produktivitas tambaknya rendah. Se- baliknya, dalam sistem semi intensif terdapat penggunaan pupuk dan pestisida sehingga produktivitas untuk luas lahan tambak yang sama dengan sistem tradisional, akan lebih besar sistem semi intensif dari- pada sistem tradisional;
(3) Sampai saat ini (1980-1985),;di Kabupaten Gresik ba- ru dilaksanakan dengan menggunakan metoda semi intensif. Di sini belum memungkinkan untuk menerapkan budidaya tambak secara intensif murni. Di samping teknik yang memang rumit sehingga diperlUkan waktu yang relatif lama untuk penguasaannya, juga karena keeng- ganan para petani tambak untuk menerapkan metoda tersebut mengingat risiko kegagalan yang cukup tinggi;.
(4) Para petani tambak memperoleh bantuan kredit dari pe- merintah melalui bank pelaksana yang ditunjuk dalam rangka pengelolaan tambak mereka. Pada umumnya, me- reka mengalami kekurangan di bidang permodalan, baik
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
untuk biaya rehabilitasi, eksploitasi, pemasaran, ma- upun biaya hidup. Jenis kredit yang diberikan kepada mereka adalah KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen). Jumlah maksimum masing-masing yang diberikan sesuai 'dengan pola yang diterapkan dalam budidaya tambak, yakni Pola tunggal A1 dan A2 serta Pola ganda B1 dan B2;
(5) Udang windu mempunyai potensi yang cukup besar sebagai komoditas ekspor. Saat ini, permintaan yang ter- besar adalah dari Jepang dan sebagian dari .negara- negara Eropa dan Amerika. Prospek yang baik ini akan dapat ierwujud bila kegiatan-kegiatan yang kini te- ngah berlangsung, seperti demo plot, penyuluhan-pe- nyuluhan terus berlanjut. Hal ini adalah penting untuk menjaga mutu produk, bahkan kalau mungkin mening- katkannya.
2. SaranBerdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka
* saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai beri- kut :
(1) Perlu dibentuk suatu wadah yang beranggotakan para petani tambak. Tujuan pembentukan wadah ini adalah untuk melakukan penjualan produk tambak mereka secara bersama-sama. Dengan pembentukan wadah ini diha-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
rapkan akan dapat memperkuat bargaining position ( posisi tawar menawar atau lelang yang dapat me- nguntungkan petani tamba.k ) ;
(2) Sistem informasi, yakni informasi paaar, terutama mengenai harga dan permintaan perlu diperbaiki. Dengan lancarnya arus informasi, para petani tarabalc diharapkan akan terhindar dari kerugian, baik karena harga yang terlambat atau kehilangan kesempatan untuk menjual produk tambak mereka;
(3) Demi peningkatan mutu dan daya saing produk tambak, khususnya di pasaran intemasional, seyogyanya pola pola yang terdapat dalam program INTAM secepatnya diterapkan secara penuh dan bukan secara semi seper ti yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat untuk saat ini saja negara kita telah lcetinggalan bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing kita, terutama dalam hal mutu dan produktivitas tambak.
(4) Untuk mengatasi keengganan para petani tambak, untuk menerapkan metoda intensif murni dalam mengelola tambak karena resiko kegagalan yang cukup tinggi. Penyuluhan dan bimbingan kepada para petani tambak perlu ditingkatkan ketelitiannya, sehingga resiko kegagalan yang cukup tinggi karena teftnik yang ru~ mit dalam metoda intensif murni dapat dihindari.
(5) Agar dapat diperoleh volume produksi udang yang op-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
timal; pada setiap: musim panen, pola tanam benih u- dang windu perlu diseragamkan sehingga akan dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar terutama untuk eksport.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
A.M. Hanafiah dan A.M. Saefuddin, Tataniaga Hasil Peri- kanan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 1983.
Amiruddin Umar, Sri Kusreni, dan M. Lutfie M. , Statis- tik I. Cetakan Kedua, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, 1982.
Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid I, Bagian Pener- bitan Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yo- gyakarta, 1980.
Boediono, Ekonomi Mikro, Cetakan Kesatu, Bagian Penerbit- an Pakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogya- karta, 1982.
Departemen Pertanian R.I., Surat Keputusan Menteri Perta- nian/Ketua Badan Pengenclali Bimas Nomor 05/SK/Men- tan/.Bimas/?l7l984<~Departemen Pertanian R.I.V Jakarta, 1984.
Dinas Perikanan Jawa Timur, Pengembangan Budidaya Tambak, Dinas Perikanan Jawa Timur, Surabaya",- 1984 .
Direktorat Jendral Departemen Pertanian, Ketentuan Ker.ja Pengumpulan,. Pengolahan dan Penya.jian Data Statistik Perikanan. Buku I: Stanciar Statistik Perikanan. Di- rektorat Jendral Departemen Pertanian, Jakarta, 1975.
Pahlifi, Meningkatkan Usaha Pemeliharaan Ikan Kolam Air Payau dalam IrangksT Pengembangan Perikanan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat-' II SidoarjoY Skripsi Sar.ja- na, Pakultas" Ekonomi Universitas Air langga, Surabaya, 1982.
J. Ravianto (ed), Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan ProduktivTtas, Jakarta, 1985.
______ , Produktivitas dan Seni Usaha, Lembaga Sarana In-formasi Tjsaha dan^roduktivifes, Jakarta, 1986.
Kotler, Philip, Dasar-dasar Pemasaran Jilid I, terjemah- an Wilhelmus W. Bafcowatun, Erlangga, Jakarta, 1984.
\______ , Dasar-dasar Pemasaran Jilid II, terjemahan Wil-
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
helmus W. Bakowatun, Erlangga, Jakarta, 1985,Leftwich, Richard H., Mikro Ekonomi Jilid II, terjemahan
Paul Sitohang, Dwi Tunggal, Yogyakarta, 1982.Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, Cetakan Keenam,
LP3ES Jakarta, 1982.Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Ma-
nusia, Lembaga Penerbit Pakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1986.
Sekretariat Badan Pengendali Bimas, Petun.juk Operasional Program Intensifikasi Tambak, Selcretariat Badan Pengendali Bimas, "Jakarta, 19&4.
Soeyanto, Intensifikasi Perikanan, Yudhistira, Jakarta, 1981.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERHITUNGAN LUAS AREAL TAMBAK YANG DITANAMI UDANG WINDU DI KABUPATEN GRESIK 1980-1985
Udang windu yang dikelola secara tradisional, diasumsi- kan menghasilkan rata-rata = 300 ,kg/Ha/ Tahun.Produksi udang windu tahun 1980 = 225.000kg.Jadi luas areal tambak yang ditanarai udang windu =
= 750 HaProsentase luas areal tambak udang = 750 o ^2 T 7 W = 3,57 *Produktivitasnya = 225.000
" lio '' - ;iUU-Produksi tahun 1981 » 275.000 kg.Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu *=
^ § § 2 2 = 916j7 Ha
Prosentase luas areal tambak udang = 916.7 , 1(- ^22.015 = ’
Produktivitasnya = 275.000"916,7 = 30°-
Produksi tahun 1982 = 290.000 kg.Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu, =
= 966,7 HaProsentase luas areal tambak- udang = 966,7 A Qc a?
22.204 *Produktivitasnya = 290.000
9*S6,7 ' = 30°-Produksi tahun 1983 = 300.000 kg.Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu =
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Prosentase luas areal tambak udang = 1000 * a22.206 " 4,r?0 /0
■Produktivitasnya = 300.000 _1000 ~ ^u u #
Produksi tahun 1984 = 800.000 kgJadi luas areal tambak yang ditanami udang windu =
•°3'6o'~" = 2666 ’7 Hq-Prosentase luas areal tambak udang = 2666,7 aa qa a
22.584 = ’ /0Produktivitasnya = 800.000
~ 2 ^ 7 7 = 30° -
Produksi tahun 1985 = 875.000 kg.Jadi luas areal tambak yang ditanami udang windu =
"■f&s22 = 2916»7 Ha-Prosentase luas areal tambak udang = 2916,7 _ 10
23.030 “Produktivitasnya = 875.000
' "29i&',7 = 30° *
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERBANDINGAN PENGELOLAAN BUDIDAYA TAMBAK*)CAHA TRADISIONAL DAN SEMI INTENSIF '
1, Pemeliharaan Udang Windu Secara Tradisional A. Biaya rehabilitasi- Gurabing/keduk teplok dua orang selamatiga hari @ Rp 3.500/orang/hari Rp 21.000,00
- Keruk kolong dua orang selama tiga hari © Rp 3.000,00/orang/hari Rp 18.000,00
- Perbaikan kolong pinggir dan pematangtengah dua orang selama tiga hari @Rp 2.500,00/orang/hari Rp 21.500,00
- Perbaikan laban/tukuan Rp 50.000,00- Peralatan Rp 40.000,00
(1) Jumlah Rp 150.500,00B. Biaya eksploitasi- Benur windu duaTitean @ Rp 200,000,00 Rp 400.000,00- Nener eatu rean @ Rp 85.000,00 Rp 85.000,00
(2) Jumlah Rp 485.000,00C. Hasil penjualan produksi- Udang windu 100 kg @ Rp 9.000,00 Rp 900.000,00
- Bandeng 700 kg @ Rp 900,00 Rp 630.000,00
(3) Jumlah Rp 1.530,000,00
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
D. Upah pendega- Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00 Rp 90.000,00- Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00 Rp 63.000,00
(4) Jumlah Rp 153.000,00E. Biaya pemasaran- Ongkos angkut Rp 20.000,00- Lain-lain Rp 10.000,00
(5) Rp 30.000,00P. Hasil penjualan bersih
(3) - (4) + (5) (6) Rp 1.347.000,00G. Biaya pengusahaan
(1) + (2) Rp 635.500,00- Ipeda Rp 20.000,00
(7) Rp 655.500,00
H. Pendapatan bersih (6) - (7). Rp 691.500,00
2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif A. Biaya rehabilitasi- Gumbing/keduk t e p l D k dua orang selamatiga hari ® Rp 3.500,00/orang/hari Rp 21.000,00
- Keruk kolong dua orang selama tiga hari 0 Rp 3.000,00/orang/hari Rp 18.000,00
- Perbaikan kolong pinggir dan pematang tengah dua orang selama tiga hari 0Rp 2.500,00/orang/hari Rp 21.500,00
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
D. Upah pendega- Udang windu 10 % dari Rp 900.000,00 Rp .' 90,000,00- Bandeng 10 % dari Rp 630.000,00 Rp 63.000,00
(4) Jumlah Rp 153*000,00E. Biaya pemasaran- Ongkos angkut Rp 20.000,00- Lain-lain Rp 10.000,00
(5) Rp 30.000,00P. Hasil penjualan bersih
(3) - (4) + (5) (6) Rp 1.347.000,00G. Biaya pengueahaan
(1) + (2) Rp 635.500,00- Ipeda Rp 20.000,00
(7) Rp 655.500,00
H. Pendapatan bersih {$•).- (7)-. .. Rp 691.500,00
2. Pemeliharaan Udang Windu Secara Semi Intensif A. Biaya rehabilitasi- Gumbing/keduk teplok dua orang selamatiga hari © Rp 3.500,00/orang/hari Rp 21.000,00
- Keruk kolong dua« orang selama tiga hari 0 Rp 3.000,00/orang/hari Rp 18.000,00
- Perbaikan kolong pinggir dan pematang tengah dua orang selama tiga hari <3Rp 2.500,00/orang/hari Rp 21.500,00
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
- Perbaikan laban/tukuan Rp 50.000,00- Peralatan Rp 40.000,00
(1) Jumlah Rp 150.500,00B, Biaya eksploitasi- Benur windu 8 rean @ Rp 200*000,00 Rp 1.600.000,00- Hener tiga rean @ Rp 85.000,00 Rp 255.000,00- Pupuk urea/TSPUdang windu 200 kg @ Rp 125,00 Rp 25.000,00Bandeng 500 kg @ Rp 125,00 Rp 62.500,00
- PestisidaUdang windu Rp 50.000,00Bandeng Rp 15.000,00
(2) Jumlah Rp 2.007.500,00C. Hasil penjualan- Udang windu 300 kg @ Rp 9.000,00 Rp 2.700.000,00- Bandeng 2000 kg @ Rp 900,00 Rp OOOOO+OOCO•
(3) Jumlah Rp 4 .500.000,00
D. Upah pendega- Udang windu 10 % dari Rp 2*700.000,00 Rp 270.000,00- Bandeng 10 % dari Rp 1.800.000,00 Rp 180.000,00
(4) Jumlah Rp 450.000,00E. Biaya pemasaran- Ongkos angkut Rp 20.000,00- Lain-lain Rp 10*000,00
(5) Rp 30.000,00
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
P. Hasil penjualan bersih(3) - (4) + (5) (6) Rp 4.02.0.000,00
G. Biaya pengusahaan(1) + (2) Rp 2.158.000,00
- Ipeda Rp 20.000,00
(7) Rp 2.178.000,00
H. Pendapatan bersih (6) - (7) Rp 1.842.000,00
*) Data ini diperoleh dari usaha tambak di Kecamatan Ma- fayar untuk seluas satu hektar tahun 1985.
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Gresik.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
PERHITUNGAN PERKIRAAN PRODUKSI UDANG WINDU . DI KABUPATEN GRESIK 1986-1990
Tahun X Y XY X2 Y°1980 0 255 0 0 131,908
1981 1 275 275 1 265,7651982 2 290 580 4 399,622
1983 3 300 900 9 533,4791984 4 800 3.200 16 667,336
1985 5 875 4.375 25 801,193Jumlah '1 15 2.795 9.330 55
Y° = a + bX
IY = n a + bZX 2.795 = 6a + 15b (1)IXY = a IX + bXX2 9.330 = 15a + 55b (2)
(1) x 5 i 13-975 = 30a + 75b(2) x 2 ; 18.660 = 30a + 110b
. — i . i i i . — . h i — . « ■ ■ ■ » ■ ■ i ■■ v
-4.685 = 0 - 35b b = 133,857
2.795 = 6a + 15 (133,857) a = 131,908
Y° = 131,908 + 133,857 (X) (3)
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA
Persamaan (3) dapat digunakan untuk menghitiing perkiraan jumlah produksi udang windu (Y°), di mana X merupakan unit tahun. Setelah memasukkan unit-unit tahun Periode .1986-1990 ke dalam persamaan (3), maka ang-ka perkiraan jumlah produksi itu masing-masing adalah
\sebagai berikut:1986
19871988
19891990
Y° = 131,809 + 133,857 (6) = 935,050Yo = 131,809 + 133,857 (7) = 1.068,907Y° = 131,809 + 133,857 (8) = 1.202,767Y° = 131,809 + 133,857 (9) = 1.336,621Y° = 131,809 + 133,857 (10)= 1.470,478. •
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PROSPER PERKEMBANGAN BUDIDAYA UDANG WINDU.... ANISAH ROCHAYA