angiotensin receptor blocker

Upload: rexy-nunuhitu

Post on 08-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Angiotensin Receptor Blocker

Angiotensin receptor blocker (ARB) merupakan salah satu obat antihipertensi yang bekerja dengan cara menurunkan tekanan darah melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron. ARB mampu menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptornya, sehingga secara langsung akan menyebabkan vasodilatasi, penurunan produksi vasopresin, rangsangan saraf simpatis, stimulasi jantung, efek renal serta efek jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah dan myokard serta mengurangi sekresi aldosteron. Angiotensin Receptor Blocker (ARB) merupakan kelompok obat yang memodulasi sistem RAS dengan cara menginhibisi ikatan angiotensin II dengan reseptornya, yaitu pada reseptor AT1 secara spesifik. Semua kelompok ARB memiliki afinitas yang kuat ribuan bahkan puluhan ribu kali lebih kuat dibanding angiotensin II dalam berikatan dengan reseptor AT1. Reseptor angiotensin II terdiri dari dua kelompok besar yaitu reseptor AT1 dan AT2. Reseptor AT1 terdapat terutama di otot polos pembuluh darah dan di otot jantung. Selain itu terdapat juga diginjal, otak dan kelenjar adrenal. Reseptor AT1 memperantarai semua efek fisiologis Ang II terutama yang berperan dalam homeostasis kardiovaskular. Reseptor AT2 terdapat di medula adrenal dan mungkin juga di SSP namun sampai saat ini fungsinya belum jelas.Efek Samping ARBs Secara umum dan melalui berbagai penelitian, ARB relatif aman dan jarang sekali menimbulkan komplikasi fatal. Tetapi beberapa keluhan yang pernah dilaporkan, antara lain pusing, sakit kepala, dan hiperkalemia. ARB juga dapat menimbulkan hipotensi ortostatik, rash, diare, dispepsia, abnormalitas fungsi liver, kram otot, mialgia, nyeri punggung, insomnia, penurunan level hemoglobin, dan kongesti nasal.ARB mempunyai efek yang mirip dengan ACE inhibitor tetapi karena tidak mempengaruhi metabolisme bradikinin sehingga tidak dilaporkan efek samping batuk kering dan angioedema seperti pada ACE inhibitor. ARB sangat efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin dengan kadar renin yang tinggi seperti pada hipertensi renovaskular dan genetik tapi kurang efektif pada hipertensi dengan renin yang rendah. Pada hipovolemia, dosis ARB perlu diturunkan. ARB menurunkan tekanan darah tidak mempengaruhi frekuensi jantung. Losartan adalah prototipe obat dengan golongan ARB yang bekerja selektif pada reseptor AT1. Farmakokinetik :Losartan diabsorbsi baik melalui saluran cerna dengan bioavaibilitas sekitar 33%. Absorbsinya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan di lambung. Waktu paru eliminasi kurang lebih 1-2 jam tetapi obat ini cukup diberikan satu atau dua kali sehari karena kira-kira 15% losartan dalam tubuh diubah menjadi metabolit (5-carboxylic acid) dengan potensi 10 sampai 40 kali losartan dan masa paruh yang jauh lebih panjang. Losartan dan metabolitnya tidak dapat menembus sawar darah otak. Sebagian besar dieksresi melalui feses sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis pada gangguan fungsi ginjal termasuk pasien hemodialisis dan pada usia lanjut.

ObatDosis (mg/hari)Frekuensi PemberianSediaan

Losartan25-1001-2xTab. 50 mg

Valsartan80-3201xTab 40 dan 80 mg

Ubesartan150-3001xTab 75 dan 150 mg

Telmisartan20-801xTab 20, 40 dan 80 mg

Candesartan8-321xTab 4,8 dan 16 mg

Berikut ini merupakan beberapa contoh obat golongan angiotensin II receptor blocker : ValsartanValsartan merupakan prototipe ARB dan keberadaannya cukup mewakili seluruh ARB. Valsartan bekerja pada reseptor AT1 secara selektif, sehingga diindikasikan untuk mengatasi hipertensi.. Bioavailabilitas valsartan adalah sebesar 25% dengan 95% terikat protein. Waktu paruh valsartan adalah 6 jam, dan kemudian diekskresikan 30% melalui ginjal dan 70% melalui bilier. Valsartan terdapat dalam kemasan tablet 40 mg, 80 mg, 160 mg, dan 320 mg, menyesuaikan rentang dosis harian yang direkomendasikan, yaitu 40 320 mg per hari.Valsartan Indikasi: Pengobatan hipertensi, terapi gagal jantung pada pasien yang intoleransi terhadap ACE inhibitor. Pasca infark miokard. Dosis: Untuk hipertensi : 80 mg 1 kali/hari dapat ditingkatkan sampai 160 mg/hari atau dapat ditambah diuretik jika TD belum dapat terkontrol. Untuk gagal jantung : awal 40 mg 2 kali/hari. Maksimal : 320 mg/hari dalam dosis terbagi. Untuk pasca infark miokard : awal 20 mg 2 kali/hari. Pemberian Obat: Diberikan sebelum atau sesudah makan. Kontra Indikasi: Hamil, laktasi, kerusakan hati yang berat, sirosis, obstruksi bilier. Telmisartan Telmisartan merupakan salah satu ARB yang digunakan sebagai antihipertensi. Telmisartan dipasarkan dengan nama dagang Micardis (Boehringer Ingelheim), Pritor or Kinzal (Bayer Schering Pharma), Telma (Glenmark Pharma) dan Teleact D by (Ranbaxy). Bioavailabilitas telmisartan adalah sebesar 42% hingga 100% dengan lebih dari 99,5% berikatan dengan protein. Waktu paruh telmisartan adalah 24 jam, dan kemudian diekskresikan hampir seluruhnya melalui feses. . Afinitas telmisartan terhadap reseptor AT1 cukup tinggi dan merupakan yang tertinggi di kelompoknya Indikasi : hipertensi essensial Kombinasi dengan HCT : untuk pasien hipertensi dimana tekanan darahnya tidak dapat terkontrol fdengan telmisartan atau HCT tunggal Peringatan : gangguan fungsi hati hindarkan jika berat, gangguan fungsi ginjal. Kontraindikasi: hipersensitif,koleastasis dan gangguan karena obtreksi empedu trimester II dan TM III kehamilan dan menyusui.Losartan Losartan merupakan salah satu ARB yang diindikasikan untuk hipertensi. Selain itu, losartan juga dapat memperlambat progresivitas nefropati diabetik dan kelainan ginjal lain pada pasien diabetes melitus tipe II, hipertensi, dan mikroalbuminuria (>30 mg/hari) atau proteinuria (> 900 mg.hari).Irbesartan Nama dagang Aprovel, Karvea, dan Avapro. Irbesartan digunakan terutama untuk menangani hipertensi.Bioavailabilitas irbesartan adalah sebesar 60% hingga 80%. Waktu paruh irbesartan adalah 11-15 jam, dan kemudian diekskresikan 20% melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Selain sebagai antihipertensi, irbesartan juga mampu menghambat progresivitas nefropati diabetik, mikroalbuminuria, atau proteinuria pada penderita diabetes melitusOlmesartan Olmesartan bekerja dengan memblokade ikatan angiotensin II dengan reseptor AT1 sehingga akan merelaksasi otot polos vaskular. Dengan blokade tersebut, olmesartan akan menghambat feedback negatif terhadap sekresi renin. Bioavailabilitas Olmisartan adalah sebesar 26% dengan metabolisme terjadi di hepar dan tidak hilang dengan hemodialisis. Waktu paruh Olmisartan adalah 13 jam, dan kemudian diekskresikan 40% melalui ginjal dan 60% melalui bilier. Olmesartan tersedia dalam bentuk tablet 5 mg, 20 mg, dan 40 mg. Dosis normal yang dianjurkan untuk dewasa (termasuk lanjut usia dan kerusakan hepar dan ginjal ringan) adalah 20 mg/hari dosis tunggal. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg per hari setelah 2 minggu, bila tekanan darah tetap tidak mencapai target.Candesartan Candesartan merupakan salah satu ARB yang digunakan sebagai antihipertensi. Prodrug candesartan dipasarkan dalam bentuk candesartan cileksil, dengan nama Blopress, Atacand, Amias, dan Ratacand. Bioavailabilitas candesartan adalah sebesar 15% hingga 40% dengan metabolisme terjadi di dinding intestinal untuk candesartan sileksil, dan dihepar untuk candesartan yang dikatalisasi enzim sitokrom.Eprosartan Eprosartan dipasarkan dengan nama Teveten HCT dan Teveten plus. Obat ini juga menghambat produksi norepinefrin simpatetik sehingga juga menurunkan tekanan darah. Bioavailabilitas eprosartan adalah sebesar 15% tanpa dimetabolisme. Waktu paruh eprosartan adalah 5 hingga 9 jam, dan kemudian diekskresikan 10% melalui ginjal dan 90% melalui bilier. Sediaan Indikasi:Untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).Efek Samping:Hipotensi dapat terjadi pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti hipovolemia, gagal jantung, hipertensi renovaskular dan sirosis hepatis.Kontraindikasi :Kehamilan trimester 2 dan 3, menyusui stenosis arteri renal bilateral atau unilateral.