perbandingan gambaran sitologi permukaan...

86
PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN OKULAR PASCA PEMAKAIAN OBAT ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/ ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER DAN GOLONGAN NON ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/ ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER Oleh : Aryatika Alam NPM :131221130006 TESIS Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Bagian Kajian Utama Ilmu Kesehatan Mata DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG 2017

Upload: others

Post on 10-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

i

PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN

OKULAR PASCA PEMAKAIAN OBAT ANTIHIPERTENSI GOLONGAN

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/

ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER DAN GOLONGAN NON

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/

ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER

Oleh : Aryatika Alam

NPM :131221130006

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Program Pendidikan Dokter Spesialis 1

Bagian Kajian Utama Ilmu Kesehatan Mata

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO

BANDUNG

2017

Page 2: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

ii

PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN OKULAR

PASCA PEMAKAIAN OBAT ANTIHIPERTENSI GOLONGAN

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/

ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER DAN GOLONGAN NON

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR/

ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER

Oleh : Aryatika Alam

NPM :131221130006

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Program Pendidikan Dokter Spesialis 1

Bagian Kajian Utama Ilmu Kesehatan Mata Telah disetujui oleh Tim Pembimbing pada tanggal

Seperti tertera dibawah ini

Page 3: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas

Padjadjaran maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan Tim pembimbing/Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam

pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa

pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, semua

sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, 2 Oktober 2017

Yang membuat pernyataan,

Aryatika Alam NPM 131221130006

Page 4: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

iv

ABSTRAK

Sindrom mata kering adalah suatu penyakit air mata dan permukaan mata yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga menimbulkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan film air mata disertai dengan kerusakan permukaan mata. Salah satu faktor risiko terjadinya mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker (BB), calcium channel blocker (CCB), angiotensin II receptor blocker (ARB), dan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE inh). Penelitian terbaru menyebutkan bahwa ARB dan ACE inh mempunyai efek yang tidak signifikan terhadap mata kering. Jenis kerusakan permukaan okular yang terjadi pada mata kering adalah perubahan densitas sel goblet dan ekspresi musin, serta metaplasia konjungtiva. Pemeriksaan yang dapat memberikan gambaran keadaan permukaan okular yaitu melalui pemeriksaan sitologi impresi, dengan melihat densitas sel goblet dan metaplasia konjungtiva. Tujuan : membandingkan kerusakan permukaan okular dengan pemeriksaan sitologi impresi pada pasien yang menggunakan kombinasi golongan obat antihipertensi ACE inh/ARB dan golongan non ACE inh/ARB. Metode : Penelitian ini adalah randomized clinical trial. Sampel sebanyak 36 subjek diambil secara konsekutif. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapat kombinasi obat antihipertensi ACE inh/ARB (kelompok A) dan kelompok yang tidak mendapatkan kombinasi golongan ACE inh/ARB (kelompok B). Metaplasia konjungtiva dinyatakan dengan derajat sesuai dengan kriteria Tseng dan dilakukan penghitungan densitas sel goblet yang ditanyakan dalam jumlah sel/lapang pandang. Pemeriksaan dilakukan pada baseline dan minggu ke-4 pascaterapi. Hasil : Terdapat 36 subjek penelitian terdiri dari 21 perempuan dan 15 laki-laki. Usia terbanyak adalah 55 tahun (58,3%). Penurunan densitas sel goblet lebih rendah terjadi pada kelompok A dibandingkan B dengan p=0,036. Terdapat peningkatan derajat metaplasia konjungtiva yang lebih sedikit secara signifikan pada kelompok A dibandingkan dengan B dengan p=0,003 Simpulan : Kelompok ACE inh/ARB menyebabkan penurunan densitas sel goblet yang lebih rendah serta peningkatan derajat metaplasia konjungtiva yang lebih sedikit dibandingan tanpa golongan obat tersebut. Kata kunci : sindrom mata kering, obat antihipertensi, sitologi impresi, densitas sel goblet, metaplasia epitel konjungtiva.

Page 5: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

v

ABSTRACT

Dry eye sydrome (DES) is a multifactorial disease of tears and ocular surface that results in symptoms of discomfort, visual disturbance, and tear film instability with potential damage to the ocular surface. Antihypertensive drugs such as beta-blocker (BB), calcium channel blocker (CCB), angiotensin II receptor blocker (ARB), and angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE inh) are said to be responsible in contributing to DES. Recent study stated that using drugs containing ACE inh/ARB has lower risk of DES than other antihypertensive drugs. The most common histopathological features of DES are conjunctival squamous metaplasia accompanied by keratinization with advaced epithelial changes, and goblet cell loss. Impression cytology is a laboratory test to evaluate DES. It is non-invasive, easy to perform, and yields reliable information about the ocular surface with minimal discomfort to evaluate goblet cell density (GCD) and conjunctival epithelial metaplasia. Objective : to compare ocular surface damage through cytology impression between group containing ACE inh/ARB (A) and ACE inh/ARB-free (B). Methods : this is a randomized clinical trial study. A total of 36 patients who met the inclusion criteria were included. The subjects were divided into group A and B. Then, impression cytology was examined through repetition by Tseng criteria. We evaluate the GDC and the degree of conjunctival metaplasia at baseline and 4th week after therapy. Results : the participants (n=36) comprised of 21 females and 15 males aged 55 years old (58.3%). Loss of GCD were lower in group A than group B (p=0.036). There were lower degree of squamous conjunctival metaplasia in group A compared to group B with p value = 0.003. Conclusion : Group containing ACE inh/ARB has fewer loss of CGD and lower degree of squamous conjunctival metaplasia compared to group ACE inh/ARB-free. Keywords : dry eye syndrome, antihypertensive drugs, impression cytology, cell goblet density, squamous conjunctival metaplasia

Page 6: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga tesis

ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat menempuh

pendidikan spesialis di bagian Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih, rasa hormat dan penghargaan

kepada semua pihak yang telah membimbing, mendidik, dan membantu penulis

dalam menyelesaikan pendidikan dan menyelesaikan tesis ini. Secara khusus

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. Med

Trihanggono Achmad, dr. Rektor Universitas Padjadjaran, Dr.Yoni Fuadah

Syukriani, dr., Sp.F., M.Si., DFM Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran, Dr. Dwi Prasetyo, dr. SpA(K)., MKes., Ketua Tim Koordinator

Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis I yang telah memberikan

kesempatam kepada penulis untuk menempuh Program Pendidikan Dokter

Spesialis Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada (alm) Prof.

Sugana Tjakrasudjatma, dr., SpM, Prof. Dr. Gantira Natadisastra, dr., SpM(K).,

dan (alm) Prof. Farida Sirlan, dr., SpM(K) selaku guru besar Ilmu Kesehatan

Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan dukungan, bimbingan, teladan yang tidak ternilai bagi penulis

selama mengikuti pendidikan spesialis mata hingga selesainya tesis ini.

Page 7: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

vii

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Irayanti, dr., SpM(K)., MARS., sebagai Direktur Utama Pusat Mata Nasional

Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dan kepada dr. M. Kautsar Boesoirie,

SpM(K)., MM., serta dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM(K)., MKes., MM., selaku

direktur utama Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo terdahulu yang

telah memberikan dukungan dan kepercayaan bagi penulis untuk menyelesaikan

masa pendidikan. Terima kasih kepada Dr. Feti Karfiati Memed, dr., SpM(K).,

Mkes., selaku Direktur Pelayanan Medis Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata

Cicendo, dr. Yudhaputra, Mkes., Drs. Edison Ziliwu, MM., MSi., yang telah

memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi penulis untuk menggunakan

sarana dan prasarana rumah sakit sebagai tempat belajar dan bekerja, serta atas

segala bimbingan dan petunjuk yang diberikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Andika Prahasta, dr.,

SpM(K)., Mkes., selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Dr. Budiman, dr., SpM(K) selaku Ketua

Program Studi Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran serta Tim Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Mata, Antonia

Kartika, dr., SpM., MKes., Andrew M. Knoch, dr., SpM(K)., MKes., dan R.

Maula Rifada, dr., SpM(K). yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

ilmu, bimbingan, dukungan, motovasi, dan arahan kepada penulis selama penulis

mengikuti pendidikan hingga selesainya tesis ini.

Penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada dr. Susi Heryati,

SpM(K) selaku pembimbing I dan dr. Ine Renata Musa, SpM(K) selaku

Page 8: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

viii

pembimbing II yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan motivasi bagi

penulis untuk terus belajar dan meneliti sampai selesainya tesis ini. Terima kasih

penulis sampaikan kepada Angga Fajriansyah, dr., SpM., yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membantu pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Hadiana, S.Si., M.Stat. dan Tata Sumitra

Wirasasmita, S.Si., M.Stat. atas bimbingannya dalam bidang statistik.

Penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ilmu,

bimbingan, didikan, dan motivasi yang telah diberikan oleh seluruh staf pengajar

di Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokateran Universitas Padjadjaran

dan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

Penulis tidak lupa juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan dr. Friska Mardianty, Sp.PA.,

RSUD Kota Bandung, khususnya kepada Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam

RSUD Kota Bandung M. Paula Cynthia, dr., SpPD dan juga kepada dokter

spesialis penyakit dalam Osman H. S Soemantri, dr., SpPD, Roswita Noor, dr.,

SpPD., dan Iis, dr., SpPD atas bantuan dan bimbingannya hingga tesis ini selesai.

Kepada seluruh rekan sejawat Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu

Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran terima kasih atas

kebersamaan, pengertian, dan kerjasamanya selama pendidikan. Semoga

persahabatan dan persaudaraan ini tetap terjalin.

Kepada seluruh perawat, karyawan dan pasien Rumah Sakit Mata

Cicendo, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan, dan kerja

sama yang telah diberikan selama pendidikan.

Page 9: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

ix

Kepada Ayah tercinta DR. Ir. Ahmad Kamil, MSi., dan Ibu tercinta Ir.

Ariani Alam, serta Ayah mertua tercinta Mayjen (Purn) Dr. Bambang Saputra,

S.E., MM., dan Ibu mertua tercinta Sri Wahdaniah, S.IP., tiada kata yang dapat

melukiskan rasa terima kasih atas cinta kasih dan dukungan yang telah diberikan

dalam mendidik dan memberi teladan dalam menjalani kehidupan, semangat,

serta doa.

Dengan setulus hati penulis juga menyampaikan terima kasih kepada

suami tercinta dr. Danu Saputra, SpKJ., atas perhatian, doa, dan pengertian dalam

mendukung penulis selama masa pendidikan, dan anak kami tercinta Amera

Nabiila saputra dan Atikah Azzahrah Saputra yang selalu menjadi sumber

semangat. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada adik tercinta Sheila

Ramadhani, SH., atas dukungan dan doa selama penulis menjalani pendidikan.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, yang tidak dapat diucapkan satu persatu. Tak lupa penulis memohon

maaf bila selama penelitian dan pendidikan berlangsung penulis membuat

kesalahan. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang

telah diberikan dan semoga tesis ini bermanfaat untuk Bagian Ilmu Kesehatan

Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Pusat Mata Nasional

Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

Bandung, 2 Oktober 2017

Penulis

Aryatika Alam

Page 10: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

x

DAFTAR ISI

JUDUL ..............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................iii

ABSTRAK .........................................................................................................iv

ABSTRACT ........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................x

BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................5

1.3 Tujuan penelitian ..........................................................................5

1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................5

1.4.1 Kegunaan Ilmiah ..................................................................5

1.4.2 Kegunaan Praktis .................................................................5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PREMIS

DAN HIPOTESIS .............................................................................................6

2.1 Kajian Pustaka ..............................................................................6

2.1.1 Fisiologi Lapisan Film Air Mata ........................................6

2.1.2 Regulasi Sekresi Kelenjar Lakrimal ...................................10

2.1.3 Sindrom Mata Kering .........................................................11

Page 11: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xi

2.1.4 Patogenesis terjadinya Mata Kering ...................................15

2.1.5 Pemeriksaan Mata Kering ..................................................18

2.1.6 Pengaruh OHT Terhadap Mata Kering ..............................19

2.1.7 Pemeriksaan Sitologi Impresi .............................................22

2.2 Kerangka Pemikiran .....................................................................25

2.3 Premis ............................................................................................29

2.4 Hipotesis ......................................................................................30

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................31

3.1 Subjek Penelitian ...........................................................................31

3.1.1 Populasi Penelitian ................................................................31

3.1.2 Cara Pemilihan sampel .........................................................31

3.1.3 Kriteria Inklusi ......................................................................31

3.1.4 Kriteria Eksklusi ...................................................................32

3.1.5 Kriteria Drop Out ..................................................................32

3.1.4 Penentuan Besar Sampel .......................................................32

3.2 Metode Penelitian .........................................................................33

3.2.1 Rancangan Penelitian ...........................................................33

3.2.2 Identifikasi Variabel .............................................................34

3.2.3 Definisi Operasional ............................................................34

3.2.4 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data ..........................35

3.2.4.1 Tata Cara Kerja .......................................................35

3.2.4.2 Bahan dan Alat Penelitian ........................................36

Page 12: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xii

3.2.4.3 Prosedur Pengambilan Sampel .................................37

3.2.5 Pengolahan Data dan Analisis ..............................................38

3.2.6 Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................39

3.3 Implikasi/Aspek Etik Penelitian ...................................................39

3.4 Alur Penelitian ..............................................................................41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................42

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................42

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian .................................................42

4.1.2 Perbandingan Densitas Sel Goblet pada Kedua Kelompok ......44

4.1.3 Perbandingan Derajat Metaplasia Epitel Konjungtiva pada

Kedua Kelompok ...................................................................45

4.2 Pengujian Hipotesis ..........................................................................46

4.3 Pembahasan ......................................................................................47

BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................53

Page 13: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penyakit yang berhubungan dengan Non-Sjorgen..........................14

Tabel 3.1 Pemeriksaan Sitologi Impresi dengan Kriteria Tseng.....................35

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian.......................................................43

Tabel 4.2 Perbandingan Densitas Sel Goblet pada Kedua

Kelompok.......................................................................................44

Tabel 4.3 Perbandingan Derajat Metaplasia Konjungtiva pada Kedua

Kelompok.......................................................................................45

Page 14: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Lapisan air mata yang diproduksi epitel permukaan......8

Gambar 2.2 Komponen lapisan air mata...............................................................8

Gambar 2.3 Anatomi dan Persarafan kelenjar lakrimal..............................................11

Gambar 2.4 Skema penyebab mata kering..........................................................13

Gambar 2.5 Mekanisme terjadinya mata kering.................................................15

Gambar 2.6 Skema derajat keparahan mata kering.............................................18

Gambar 2.7 Mekanisme kerja ACE inhibitor dan ARB.....................................22

Gambar 2.8 Gambaran Sitologi Metaplasia skuamosa.......................................24

Gambar 2.9 Kerangka alur pikir.........................................................................28

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Penelitian...............................................................37

Gambar 3.2 Prosedur Pengambilan Sampel Sitologi Impresi.............................38

Page 15: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACE inh : Angiotensin converting enzyme inhibitor

ARB : Angiotensin II receptor blocker

ATD : Aquous tear deficiency

BB : Beta blocker

BK : Bradikinin

BPLTTC : Blood Pressure Lowering Treatment Trialist’ Collaboration

CCB : Calcium channel blocker

DEWS : Dry Eye Workshop

EDE : Evaporative dry eye

FL : Fluorescein

HE : Hematoksilin-eosin

IgA : Imunoglobulin A

IL : Interleukin

JNC : Joint National Comittee

LFU : Lacrimal functional unit

LPS : Lipopolisakarida

LIPCOFs : Temporal lid parallel conjunctival folds

MAP : Mitogen activated protein

MMP : Matriks metaloproteinase

MQA : Medical quick absorber

Page 16: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xvi

NEI : National Eye Institute

NFκB : Nuclear factor kappa-light-chain-enhancer

OHT : Obat antihipertensi

OSDI : Ocular surface disease index

PAS : Periodic acid schiff

RB : Rose bengal

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

TBUT : Tear break up time

TNF : Tumor necrosis factor

Page 17: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Keterangan persetujuan Etika Penelitian........................................56

Lampiran 2 Informasi Penelitian........................................................................57

Lampiran 3 Pernyataan Persetujuan Mengikuti Uji Klinik................................60

Lampiran 4 Data Subjek Penelitian....................................................................64

Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan Sitologi Impresi...............................................66

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup....................................................................68

Page 18: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian 1.1

Permukaan okular membutuhkan film air mata untuk membasahi, menjaga

kelembaban, melumasi permukaan okular serta mencegah infeksi pada mata. Film

air mata ini mempunyai 3 lapisan yang berinteraksi secara dinamis, yaitu lapisan

lipid, akuous, dan musin. Interaksi ketiga lapisan ini berperan untuk menjaga

kestabilan film air mata. Menurut National Eye Institute (NEI), mata kering secara

klinis didefinisikan sebagai kelainan lapisan air mata akibat defisiensi air mata

atau evaporasi berlebih yang mengakibatkan kerusakan permukaan okular

interpalpebra dan berhubungan dengan gejala ketidaknyamanan mata.1

Definisi menurut NEI ini kemudian direvisi pada tahun 2007 oleh Komite the

International Dry Eye Workshop (DEWS) menjadi suatu penyakit air mata dan

permukaan mata yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga menimbulkan

gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan lapisan

film air mata disertai dengan kerusakan permukaan okular. Penyakit tersebut

diikuti dengan peningkatan osmolaritas film air mata dan peradangan permukaan

okular. Pembagian derajat mata kering dibagi menjadi 4 derajat keparahan yaitu 1,

2, 3, 4 berdasarkan DEWS.1

Salah satu faktor risiko terjadinya mata kering adalah pemakaian obat-obatan

antihipertensi. Hipertensi adalah penyakit yang terjadi pada hampir 75%

penduduk dewasa di Amerika Serikat, dan merupakan faktor risiko utama

Page 19: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

2

terjadinya stroke, infark miokard, penyakit vaskular, dan penyakit ginjal kronik.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 memperlihatkan sebagian

besar kasus hipertensi di Indonesia belum terdiagnosis, hal ini terlihat dari hasil

pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi

hipertensi sebesar 31,7%. Menurut penelitian Blood Pressure Lowering Treatment

Trialist’ Collaboration (BPLTTC) dengan menurunkan tekanan darah dapat

menurunkan faktor risiko terjadinya penyakit stroke, kardiovaskular, dan penyakit

ginjal.2,3

Terdapat beberapa jenis OHT yang dapat menyebabkan mata kering yaitu beta-

blocker (BB), angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE inh), angiotensin II

receptor blocker (ARB), calcium channel blocker (CCB), dan diuretik. Obat-

obatan tersebut juga dibagai sebagai pengobatan lini pertama dalam terapi

hipertensi menurut Joint National Committee (JNC) VIII. Golongan yang paling

sering diberikan adalah CCB seperti amlodipin yang dapat dikombinasikan

dengan golongan diuretik, ACE inh atau ARB.2,3

Penelitian sebelumnya melaporkan OHT golongan diuretik dapat mengurangi

sekresi kelenjar lakrimal yang akhirnya menurunkan produksi air mata. Golongan

BB dikatakan menyebabkan penurunan sekresi air mata, hiperosmolaritas film air

mata, dan menginduksi iritasi permukaan okular. Peningkatan osmolaritas air

mata akan menstimulasi mediator-mediator inflamasi kemudian menyebabkan

apoptosis sel epitel, kehilangan sel goblet, gangguan ekspresi musin dan akhirnya

terjadi instabilitas lapisan film air mata. Penelitian Smidt dkk yang melihat efek

OHT golongan ACE inh/ARB mengemukakan penyebab efek mata kering yang

Page 20: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

3

terjadi adalah akibat dari disfungsi kelenjar lakrimal dan kelenjar saliva. Valerie

dkk meneliti efek CCB terhadap mata kering yaitu dengan mengganggu lapisan

lipid pada lapisan film air mata. Efek OHT terhadap mata kering dikatakan tidak

bermakna secara signifikan sebelum 1 bulan terapi menurut penelitian-penelitian

tersebut, namun terdapat peningkatan keluhan dan tanda-tanda sindrom mata

kering pada pemakaian lebih dari 1 bulan.3,4

Penelitian terbaru oleh Akcay dkk menyebutkan kombinasi ACE inh/ARB

mempunyai efek yang tidak signifikan terhadap mata kering. Hal ini terlihat dari

penurunan tes FL dan peningkatan TBUT pada grup dengan kombinasi ACE

inh/ARB yang bermakna secara statistik. Penurunan osmolaritas air mata, skor

OSDI, pewarnaan RB, serta tes Schirmer juga ditemukan pada kelompok dengan

kombinasi tersebut di penelitian ini, namun tidak bermakna secara statistik. Hal

tersebut juga disebutkan pada penelitian oleh Moss dkk bahwa golongan ACE

inh/ARB mempunyai risiko yang rendah terhadap terjadinya mata kering.3,4

Sindrom mata kering merupakan penyakit yang dapat menimbulkan keluhan

seperti pada penyakit infeksi maupun alergi, sehingga dibutuhkan pemeriksaan

untuk menegakkan diagnosis sindrom tersebut. Instabilitas lapisan film air mata

yang terjadi pada sindrom mata kering menyebabkan perubahan sel konjungtiva,

sel goblet, serta apoptosis sel pada permukaan okular. Pemeriksaan sitologi

digunakan untuk mendiagnosis kelainan permukaan okular, dokumentasi

perubahaan permukaan konjungtiva dan kornea, melihat efek pengobatan terhadap

permukaan okular, serta mengukur tingkat metaplasia konjungtiva. Penilaian

sitologi ini telah digunakan untuk melihat keadaan metaplasia konjungtiva pada

Page 21: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

4

pemakaian obat-obatan antiglaukoma topikal, pemakai lensa kontak, pasien

dengan ocular surface burn, dan setelah tindakan phototerapeutic keratectomy,

namun belum terdapat penelitian serupa yang menilai efek OHT terhadap

permukaan okular.5,6 Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi

mengenai keadaan permukaan okular terkait mata kering pada pasien hipertensi

yang mendapatkan OHT, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk

memberikan terapi mata kering agar tidak terdapat kerusakan permukaan okular

lebih lanjut.

Berdasarkan uraian di atas, maka disusun tema sentral penelitian sebagai

berikut :

Mata kering adalah penyakit air mata dan permukaan mata yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga menimbulkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan film air mata disertai dengan kerusakan permukaan mata. Terdapat berbagai macam penyebab kejadian mata kering. Salah satunya adalah OHT. Golongan diuretik, BB, CCB, ACE inh, dan ARB diketahui menyebabkan terjadinya mata kering dan golongan yang paling sering digunakan untuk terapi adalah CCB seperti amlodipin, yang dapat dikombinasikan dengan diuretik, ACE inh atau ARB. Obat-obat antihipertensi ini dapat menimbulkan sindrom mata kering dengan menyebabkan instabilitas lapisan film air mata dan meningkatkan osmolaritas air mata, namun penelitian terbaru menemukan bahwa ACE inh/ARB tidak mempunyai efek yang signifikan terhadap timbulnya mata kering. Pada keadaan mata kering terjadi perubahan permukaan okular seperti kerusakan epitel konjungtiva, kerusakan ikatan antar sel epitel konjungtiva, dan hilangnya sel goblet. Pemeriksaan sitologi impresi dapat dilakukan untuk mengetahui gambaran sel epitel konjungtiva, kornea, dan sel goblet secara histopatologi.

Page 22: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

5

Rumusan Masalah 1.2

1. Apakah penurunan densitas sel goblet pada kombinasi OHT golongan ACE

inh/ARB lebih rendah dibandingkan dengan kombinasi non ACE inh/ARB?

2. Apakah peningkatan derajat metaplasia sel epitel konjungtiva pada kombinasi

OHT golongan ACE inh/ARB lebih sedikit dibandingkan golongan kombinasi

non ACE inh/ARB?

Tujuan Penelitian 1.3

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan gambaran sitologi

permukaan okular terkait mata kering yang diakibatkan OHT golongan ACE

inh/ARB dan golongan non ACE inh/ARB pada penderita hipertensi yang

mendapatkan obat antihipertensi.

Kegunaan Penelitian 1.4

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu

pengetahuan mengenai gambaran sitologi konjungtiva terkait kejadian mata

kering pada pemakai obat anti hipertensi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Melalui hasil penelitian ini diharapkan terlihat gambaran mata kering pada

penderita hipertensi yang telah mendapatkan OHT, sehingga dapat diberikan

terapi air mata buatan untuk mencegah kerusakan permukaan okular lebih lanjut.

Page 23: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PREMIS DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Fisiologi Lapisan Film Air Mata

Lapisan film air mata berfungsi untuk proteksi mekanik dan imunitas, menjaga

kesehatan sel epitel, dan sebagai permukaan refraksi untuk penglihatan yang baik.

Lacrimal functional unit (LFU) merupakan suatu kompleks apparatus yang terdiri

dari kelenjar lakrimal, permukaan okular (kornea, konjungtiva, dan kelenjar

meibom), dan kelopak mata serta saraf sensoris dan motorik yang saling

berinteraksi. LFU ini menunjukan keterkaitan yang erat antara struktur anatomis

permukaan okular dengan lapisan air mata.7,8

Kelenjar lakrimal terdiri dari 80% lobus secretory acinar yang dipisahkan oleh

jaringan ikat. Lobus ini dibentuk oleh sel acini berbentuk piramid, yang kemudian

bermuara ke secretory duct. Ruangan interstitial yang memisahkan secretory duct

diisi oleh sel mioepitelial dan sebagian kecil dari sel limfoid, sel plasma, sel mast,

dan fibroblas. Sel acini memiliki retikulum endoplasma dan badan Golgi yang

berfungsi untuk sintesis protein seperti lisozim, laktoferin, tear-spesific pre-

albumin, dan secretory component yang berfungsi untuk pergerakan transelular

imunoglobulin A (IgA) sehingga dapat berpindah dari ruangan interstitial masuk

ke lumen lobus secretory acinar. Sedangkan sel pada secretory duct berfungsi

untuk sekresi air dan elektrolit.9

Page 24: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

7

Lapisan air mata memiliki 3 komponen utama, yaitu lapisan lipid, akuos dan

elektrolit, dan mukus. Beberapa studi terbaru membuktikan bahwa perpaduan

antara lapisan musin dan akuos membentuk suatu gradien, yang tidak dapat

dibedakan dengan tegas. Hal itu disebabkan karena musin mengabsorbsi elektrolit

dan air. Saat ini telah diketahui bahwa lapisan air mata merupakan satu kesatuan

gel (hydrated gel) yang mendukung fungsi utama lapisan air mata. Komposisi

lapisan air mata bersifat dinamis dan dalam keadaan konstan, yang berespon

terhadap kondisi lingkungan untuk menjaga homeostasis permukaan okular.7,9

Lapisan air mata secara mekanik disebarkan ke seluruh lapisan mata melalui

mekanisme berkedip yang dikontrol oleh persarafan. Ada 3 faktor yang

dibutuhkan untuk mekanisme efektif dalam menyebarkan lapisan air mata yaitu;

reflek berkedip yang normal, kontak antara permukaan eksternal okuler dengan

kelopak mata, epitel kornea yang normal. Air mata didistribusikan secara merata

ke marginal tear strip (tear meniscus), lapisan preokuler yang melapisi

konjungtiva bulbar dan kornea (precorneal tear film), dan di sakus konjungtiva.

Kelenjar lakrimal menghasilkan air mata yang melindungi bola mata dari

ingkungan luar dan infeksi, dengan adanya antimikroba seperti secretory IgA

(sIgA), dan agen fungicidal seperti lisozim, peroksidase, tear-specific pre-

albumin, psoriasin, dan laktoferin.7 Subtansi spesifik antimikroba pada lapisan air

mata terdiri dari IgA, IgG, dan IgM. IgA adalah imunoglobulin primer pada

lapisan air mata yang diproduksi oleh sel epitel asinar kelenjar air mata, kemudian

disekresikan oleh sel plasma yang berada di lapisan interstitial kelanjar lakrimal

dan di lapisan substansia propria konjuntiva. Sekresi IgA ini diatur oleh hormon,

Page 25: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

8

faktor imunitas, dan respon saraf. Lapisan air mata normal mengandung IgA

sekitar 10-80 mg/dl. IgA ini dapat ditemukan tidak berikatan pada lapisan air mata

maupun berikatan dengan musin atau glikoprotein.10

Gambar 2.1 Komponen lapisan air mata yang diproduksi epitel permukaan

kelenjar lakrimal dan sel goblet yang melubrikasi, proteksi terhadap inflamasi dan menstimulasi penyembuhan Dikutip dari : Foster8

Gambar 2.2 Komponen lapisan film air mata

Dikutip dari : Foster8

Page 26: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

9

Lapisan lipid diproduksi terutama oleh kelenjar meibom. Kelenjar sebaseus

Zeis, yang terletak di tepi kelopak mata dekat dengan akar bulu mata, juga

mensekresikan lipid yang terintegrasi di dalam lapisan air mata. Bagian dalam

dari lapisan ini bersifat polar yang mengandung fosfolipid yang berbatasan

langsung dengan akuos-musin, sedangkan bagian luar bersifat non-polar yang

mengandung lipid, kolestrol, dan trigliserid. Lipid yang bersifat polar berikatan

dengan lipocalin di dalam lapisan akuos. Ada sedikit protein yang mempunyai

fungsi mengikat molekul hidrofobik dan berperan dalam viskositas air mata.

Pergerakan kelopak mata saat berkedip berguna untuk mengeluarkan lipid dari

kelenjar meibom. Ketebalan lapisan ini dapat ditambah dengan memaksakan

berkedip, sebaliknya berkurang dengan mengurangi frekuensi berkedip. Fungsi

lapisan lipid mencegah evaporasi dan menjaga ketebalan lapisan air mata,

berperan sebagai surfaktan, defisiensi lapisan ini menyebabkan evaporative dry

eye.7,8

Lapisan akuos diproduksi oleh kelenjar lakrimal, baik kelenjar lakrimal utama

maupun aksesoris. Lapisan kelenjar lakrimal utama berperan dalam produksi air

mata secara refleks, sedangkan aksesoris berperan dalam produksi air mata secara

basal. Namun dari beberapa penelitian, hal itu tidak dibedakan lagi, karena

perbedaan yang tidak signifikan diantara keduanya. Lapisan akuos mengandung

protein, elektrolit, oksigen dan glukosa. Konsentrasi elektrolit pada lapisan ini

sama dengan serum, dengan osmolaritas rata-rata 300 mOsm/L. Osmolaritas

normal penting untuk menjaga volume seluler, aktivitas enzimatik, dan

homeostasis seluler. Fungsi lapisan akuos yaitu mensuplai oksigen ke epitel

Page 27: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

10

kornea, mempertahankan komposisi elektrolit pada permukaan epitel okular,

sebagai antibakterial dan antivirus, membersihkan debris, dan memodulasi fungsi

sel epitel kornea dan konjungtiva.7,8

Lapisan musin disekresikan terutama oleh sel goblet konjungtiva, sel skuamosa

bertingkat konjungtiva, dan epitel kornea, serta secara minimal oleh kelenjar

larkrimal Henle dan Manz. Disfungsi lapisan film air mata dapat diakibatkan baik

defisiensi musin pada keadaan avitaminosis A, dan kerusakan konjungtiva

maupun jumlah yang berlebih seperti pada hipertiroid, stimulasi benda asing, dan

alergi vernal atau adanya perubahan biokimia seperti pada sindrom mata kering.

Fungsi lapisan musin adalah mengubah epitel kornea dari yang bersifat hidrofobik

menjadi hidrofilik, berinteraksi dengan lapisan lipid untuk menurunkan tegangan

permukaan sehingga mampu menjaga stabilitas lapisan air mata, dan mengikat sel

permukaan yang tereksfoliasi, partikel asing dan bakteri.7,8

2.1.2 Regulasi Sekresi Kelenjar Lakrimal

Kelenjar air mata terdiri dari acini sebanyak 80% dan sisanya terdiri dari

duktus, sel mioepitelial, sel mast, sel plasma, dan persarafan. Acini ini

mensekresikan elektrolit, air, dan protein membentuk suatu cairan. Cairan ini ini

mengalir melalui duktus dan kemudian disekresikan ke permukaan okular. Sekresi

cairan oleh kelanjar lakrimal diatur oleh persarafan. Refleks dari permukaan

okular menstimulasi sekresi cairan dari kelanjar lakrimal melalui sistem

parasimpatis dan simpatis yang mempersarafi sel acinar, sel duktus, dan

pembuluh darah.9,10

Page 28: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

11

Gambar 2.3 a. Anatomi kelenjar lakrimal, b. Persarafan kelenjar lakrimal

Dikutip dari : Dartt10

Saraf parasimpatis mengandung neurotransmiter seperti asetilkolin,

norepinefrin, dan agonis β-adrenergik untuk mengatur regulasi sekresi jangka

pendek kelenjar lakrimal. Saraf simpatis mempunyai peran dalam sekresi kelenjar

lakrimal, dengan mengeluarkan neurotrasmiter norepinefrin (agonis α-adrenergik)

yang mengatur sekresi protein.4,10

2.1.3 Sindrom Mata Kering

Sindrom mata kering adalah suatu kelainan multifaktorial dari air mata dan

permukaan okular yang mengakibatkan keluhan ketidaknyamanan pada mata,

penurunan tajam penglihatan, instabilitas film air mata yang akhirnya dapat

menyebabkan kelainan permukaan okular. Keadaan ini diikuti oleh peningkatan

osmolaritas film air mata dan inflamasi subakut pada permukaan okular. Lapisan

permukaan okular yaitu kornea, konjungtiva, kelenjar air mata, kelenjar meibom,

dan kelenjar lakrimal dapat terganggu akibat dari keadaan mata kering tersebut.

Penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa mata kering adalah suatu penyakit

Page 29: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

12

inflamasi yang dihubungkan dengan penyakit autoimun, yang dicetuskan oleh

faktor lingkungan, infeksi, stres endogen, antigen, dan faktor genetik. Sitokin,

chemokine, dan matriks metaloproteinase menyebabkan aktivasi Sel T Helper

yang menginfiltrasi permukaan okular dan kelenjar lakrimal. Keadaan ini

menyebabkan kerusakan dan inflamasi permukaan okular. Komite DEWS

mengatakan bahwa mata kering adalah gangguan dari Lacrimal Functional Unit

(LFU). LFU ini terdiri dari kelenjar lakrimal, permukaan okular yaitu kornea,

konjungtiva, kelenjar meibom, dan kelopak mata, serta sistem saraf. Gangguan

pada setiap bagian tersebut dapat menyebabkan kelainan dari lapisan film air mata

seperti peningkatan osmolaritas, adanya mediator-mediator inflamasi dan enzim

protease.1,7

Klasifikasi mata kering dibagi menjadi 2 menurut NEI/Industry Workshop

Report yaitu the Triple Classification, dan the report of the Delphi panel.

Klasifikasi mata kering menurut the Triple Classification pada tahun 2005 dibagi

menjadi berdasarkan etiopatogenesis, target kerusakan organ, dan derajat

keparahan mata kering. Klasifikasi berdasarkan etiopatogenesis yang

dipresentasikan pada workshop tersebut merupakan konsep yang akhirnya dipakai

untuk sindrom mata kering seperti tercantum pada gambar. Skema mata kering ini

membagi mata kering menjadi aquous tear deficiency (ATD) dan evaporative dry

eye (EDE). ATD merujuk pada abnormalitas sekresi kelenjar lakrimal, maupun

sekresi air oleh konjungtiva, sedangkan EDE dibagi lagi menurut penyebabnya

yaitu faktor intrinsik, yaitu kondisi yang diakibatkan oleh kelainan kelopak mata

dan permukaan okular, dan faktor ekstrinsik.1

Page 30: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

13

Gambar 2.4 Skema penyebab Mata Kering

Dikutip dari : DEWS 20071

Aquous Tear Deficiency dapat disebabkan oleh seluruh kondisi yang

disebabkan oleh kerusakan ataupun disfungsi kelenjar lakrimal yang

mengakibatkan penurunan sekresi dan volum kelenjar. Keadaan ini akan

menyebabkan hiperosmolaritas air mata. Defisiensi air mata yang terjadi

mengakibatkan kerusakan pada epitel dan glikokaliks, serta hilangnya sel epitel

permukaan okular. Hal ini menimbulkan mucus clumping yang akhirnya terjadi

instabilitas lapisan film air mata dan kerusakan kornea.1,7

Hiperosmolaritas dari lapisan film air mata akan mengakibatkan

hiperosmolaritas dari sel epitel konjungtiva kemudian menstimulasi jalur

inflamasi melalui MAP kinase, jalur sinyal NFkB dan menstimulasi mediator

inflamasi yaitu interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor (TNF), dan matriks

Page 31: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

14

metaloproteinase (MMP-9). ATD dibagi menjadi 2 subklasifikasi yaitu Sjorgen

dan non Sjorgen. Sindrom Non Sjorgen ini berhubungan dengan disfungsi

kelenjar lakrimal, obstruksi duktus kelenjar lakrimal, dan refleks hiposekresi,

sedangkan sindrom mata kering Sjorgen berhubungan dengan penyakit autoimun.

Kondisi yang berhubungan dengan sindrom mata kering non Sjorgen dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.1,11

Tabel 2. 1 Tabel Penyakit yang berhubungan dengan Non-Sjorgen

Kondisi yang berhubungan dengan Sindrom Mata Kering non-Sjorgen Defisiensi Primer Kelenjar Lakrimal

Age-related dry eye congenital alacrima familial dysautonomia

Defisiensi Sekunder Kelenjar Lakrimal infiltrasi kelenjar lakrimal sarcoidosis limfoma AIDS Graft vs host disease lacrimal gland ablation lacrimal gland denervation

Obstruksi Duktus Nasolakrimal trakoma cicatrical pemphigoid dan mucus membrane pemphigoid erythema multiforme trauma kimia dan termal

Refleks Hiposekresi Refleks blok sensoris

pemakai lensa kontak diabetes keratitis neurotropik

Reflek blok motorik kerusakan saraf fasial multiple neuromatosis beberapa obat-obatan sistemik

Dikutip dari : DEWS 20071

Obat-obatan sistemik seperti obat antihipertensi menyebakan mata kering

dengan mekanisme refleks hiposekresi yang menurunkan produksi kelenjar air

mata. Menurut penelitian Moss dkk, golongan obat-obatan yang dapat

menyebabkan mata kering adalah diuretik dan BB, sedangkan penelitian oleh

Page 32: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

15

Sagili mendapatkan bahwa OHT yang dapat menyebabkan mata kering adalah

selain 2 golongan obat sebelumnya, juga ARB dan ACE inh.1,3

2.1.4 Patogenesis terjadinya Mata Kering

Mekanisme penting yang berperan terhadap mata kering adalah

hiperosmolaritas air mata dan stabilitas lapisan film air mata. Skema mekanisme

mata kering diperkenalkan oleh Baudoin seperti gambar berikut ini.1

Gambar 2.5 Mekanisme terjadinya mata kering

Dikutip dari : DEWS 20071 Skema Baudain menjelaskan konsep terjadinya mata kering yaitu level pertama

adalah faktor-faktor risiko atau penyebab mata kering yang menyebabkan

kerusakan film air mata dan lapisan permukaan okular. Pada akhirnya, konsep ini

Page 33: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

16

akan menyebabkan suatu lingkaran kerusakan yang semakin memperberat mata

kering. Terapi sedini mungkin dikatakan dapat memutuskan rantai kerusakan

ini.1,12

Hiperosmolaritas air mata adalah penyebab utama terjadinya inflamasi dan

kerusakan permukaan okular, keluhan mata kering, dan pencetus terjadinya mata

kering, akibat evaporasi, menurunnya aliran akuos atau kombinasi dari keduanya.

Hiperosmolaritas menstimulasi kaskade inflamasi pada pemukaan sel epitel,

melibatkan MAP kinase dan jalur sinyal NKκB, dan mengaktivasi sitokin. (IL-1α;

IL-1β; TNF-α) dan MMPs (MMP9), yang timbul dari atau mengaktifkan sel-sel

inflamasi pada permukaan okular. Keadaan inflamasi ini mengakibatkan apoptosis

sel-sel epitel pemukaan dan sel goblet, kematian sel goblet ini pada akhirnya

berhubungan kejadian inflamasi kronis.1,13,14

Fase inisial terjadinya mata kering disebabkan oleh kerusakan permukaan

okular karena perubahan tekanan osmotik, reaksi inflamasi, stres mekanik

(kehilangan lubrikasi permukaan okular) yang mengakibatkan stimulasi kelenjar

air mata. Refleks saraf trigeminal bertanggung jawab terhadap kedipan mata dan

respon kompensasi peningkatan sekresi kelenjar lakrimal. Pada kasus insufisiensi

kelenjar lakrimal, refleks ini tidak dapat sepenuhnya mengkompesasi

hiperosmolaritas film air mata, sehingga insufisiensi kelanjar lakrimal seperti pada

Sjorgen dan non Sjorgen ditandai dengan keadaan hiperosmolaritas dengan

penurunan volum air mata dan alirannya. Tidak terdapat gangguan kelenjar

lakrimal pada EDE (contohnya yang disebabkan oleh disfungsi kelenjar Meibom),

namun mekanisme kompensasi yang terjadi adalah peningkatan volum air mata

Page 34: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

17

dan alirannya, sehingga didapatkan pengukuran sekresi air mata yang meningkat

(tes Schirmer I). Pada penelitian oleh Shimazaki dkk, tes Schirmer I didapatkan

meningkat, disertai dengan penurunan TBUT dan peningkatan dye staining.1,15

Stimulasi refleks sekresi kelenjar lakrimal yang berlebihan, dapat menginduksi

respon neurogenic inflammatory cytokine di dalam kelenjar, yang menyebabkan

ekpresi autoantigen pada kelenjar, target sel, dan keluarnya mediator inflamasi ke

air mata. Gangguan sensitivitas kornea dapat terjadi pada keadaan mata kering

yang kronik. Pada stadium awal mata kering terjadi peningkatan refleks aktivitas

sensoris yang kemudian pada keadaan kronik akan terjadi penurunan refleks

tersebut. Hal ini disebabkan oleh efek jangka panjang mediator-mediator

inflamasi pada saraf sensoris pada permukaan okular. terjadi penurunan sekresi

lakrimal pada tahap ini, yang tidak dapat dikompensasi. Oleh karena itu, terdapat

gangguan lapisan lipid pada ATD, yang menyebabkan penipisan lapisan akuos

pada film air mata. Sebaliknya kemungkinan terdapat gangguan pada sensitivitas

kornea pada EDE yang berakibat pada penurunan refleks sekresi air mata. Namun,

menurut penelitian, penurunan aliran air mata yang menjadi dasar terjadinya

ATD, dapat pula terjadi pada EDE, sehingga dengan adanya interaksi antara

kedua keadaan ini, dapat ditemukan keadaan yang sama ketika melakukan

pemeriksaan.1

Sepuluh persen dari pasien yang menderita mata kering, termasuk dalam

kategori ATD, dan sekitar 80% termasuk dalam EDE, dan kombinasi dari kedua

nya, sehingga diperlukan prosedur diagnostik yang teliti untuk penatalaksanaan

Page 35: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

18

mata kering ini. Berikut adalah skema untuk mendiagnosis mata kering

berdasarkan DEWS 2007.1

Gambar 2.6 Skema derajat keparahan mata kering

Dikutip dari : DEWS 20071

Keadaan subjektif pasien mata kering tidak selalu berkorelasi dengan keadaan

objektifnya. Pada beberapa keadaan ditemukan pasien yang mempunyai keluhan

dengan tidak ditemukannya tanda-tanda klinis yang signifikan, maupun pasien

dengan derajat mata kering yang berat dengan keadaan okular yang mengancam

tajam penglihatan, namun datang dengan keluhan yang tidak signifikan.1

2.1.5 Pemeriksaan Mata Kering

Diagnosis mata kering dibuat untuk membedakan penyakit karena inflamasi,

alergi yang dapat menimbulkan gejala klinis yang hampir mirip. Pemeriksaan

untuk mata kering yang dilakukan dapat membedakan ATD dan EDE. Indikator

Page 36: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

19

untuk mengetahui defisiensi air mata adalah penurunan tear meniscus, LIPCOFs

(temporal-lid parallel conjunctival folds), dan penurunan tes Schirmer. Pasien

dengan EDE menunjukan perubahan pada daerah lid margin, obstruksi dan

peningkatan sekresi kelenjar Meibom, serta penurunan TBUT, sehingga gangguan

pada permukaan okular dan peningkatan film air mata dapat terjadi pada keadaan

ATD dan EDE.14

Pemeriksaan mata kering meliputi pemeriksaan konjungtiva, permukaan

okular, pemeriksaan lapisan film air mata seperti TBUT. Pemeriksaan TBUT

menggambarkan stabilitas film air mata. Pasien diberikan fluorescein tanpa

pemberian anestesi topikal sebelumnya, kemudian setelah mata berkedip 1 kali,

diukur berapa lama terjadinya dry spot yang muncul pada kornea. Dry spot yang

muncul < 5 detik dikatakan mata kering derajat berat, 5-10 detik adalah derajat

sedang mata kering, dan > 10 detik dikatakan normal. Indikator terjadinya ATD

adalah penurunan tear meniscus, LIPCOFs, dan rendahnya hasil tes Schirmer,

sedangkan pasien yang mengalami mata kering tipe evaporatif biasanya akan

memperlihatkan perubahan patologis pada daerah margin kelopak mata, obstruksi

kelenjar meibom, penebalan sekresi kelenjar meibom, dan penurunan TBUT.

Kerusakan permukaan okular dan peningkatan osmolaritas lapisan film air mata

dapat terjadi pada ATD maupun EDE.14

2.1.6 Pengaruh OHT terhadap Mata Kering

Sindrom mata kering adalah gangguan lapisan film air mata yang timbul akibat

dari penurunan produksi air mata atau peningkatan evaporasi film air mata, yang

Page 37: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

20

akhirnya merusak permukaan okular. Keadaan ini mengakibatkan keluhan dan

gejala mata kering yang bervariasi. Sindrom mata kering terjadi karena penurunan

jumlah air mata, gangguan distribusi air mata pada permukaan kornea dan

konjungtiva, gangguan lubrikasi kornea, iregularitas permukaan kornea, dan

abnormalitas lapisan lipid pada lapisan film air mata. Salah satu obat-obatan

sistemik yang merupakan faktor risiko terhadap mata kering adalah OHT.

Menurut JNC VIII terapi lini pertama pada penderita uncomplicated hipertensi

adalah ACE inh atau ARB, CCB, serta diuretik yang dapat digunakan sebagai

monoterapi maupun kombinasi. Sedangkan BB digunakan pada pasien hipertensi

dengan masalah cardiovaskular.1,17

Beberapa OHT dikatakan dapat menyebabkan sindrom mata kering seperti BB,

diuretik, CCB, ACE inh, dan ARB. Penelitian oleh Sagili dkk menunjukkan

keluhan dan gejala mata kering setelah pemakaian OHT dan mengalami perbaikan

setelah obat-obatan tersebut dihentikan.1,4

Beta-blocker menurunkan tekanan darah dengan mempengaruhi kerja jantung

yaitu menurunkan denyut jantung dan cardiac output.2 Efek samping dari

pemakaian golongan BB adalah menurunkan level lisozim air mata dan IgA.

Penelitian oleh Petaunis dkk pada hewan percobaan kelinci, menemukan terdapat

penurunan sekresi kelenjar lakrimal yang signifikan pada pemakai golongan BB.

Beta-blocker menghambat reseptor β-adrenergik yang terdapat pada kelenjar

lakrimal. Lisozim dan IgA berperan dalam lubrikasi permukaan okular dan

melindungi permukaan okular dari infeksi. Keadaan ini menyebabkan penurunan

sekresi air mata dan menimbulkan keluhan mata kering.16

Page 38: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

21

Golongan diuretik meningkatkan urine output melalui ginjal, yaitu dengan

meningkatkan ekskresi sodium dan air melalui ginjal sehingga menurunkan

tekanan darah.10 Penelitian oleh Blomquist dkk menemukan bahwa diuretik secara

signifikan menurunkan produksi basal air mata setelah 6.5 jam pemakaian obat.

Keadaan ini mempengaruhi sekresi air mata oleh kelenjar lakrimal yang berperan

dalam terjadinya sindrom mata kering. Penelitian oleh Valerie menyebutkan efek

CCB terhadap mata kering yaitu melalui gangguan lapisan lipid pada film air

mata. Hal ini pada akhirnya akan merusak stabilitas film air mata. 4,17,18

Obat antihipertensi selanjutnya yang dapat menyebabkan mata kering adalah

ACE inh dan ARB. Kedua golongan ini mempunyai efek yang sama terhadap

penurunan tekanan darah yaitu dengan menurunkan tekanan pembuluh darah

arteri dan juga meningkatkan ekskresi sodium dan air oleh ginjal.2 Efek ACE

inh/ARB terhadap mata kering kemungkinan melalui disfungsi dari kelenjar saliva

dan kelenjar lakrimal. Penelitian oleh Smidth dkk menemukan bahwa terjadinya

kekeringan pada mata berkorelasi dengan kekeringan pada daerah mulut. Berikut

mekanisme ACE inh/ARB terhadap penurunan tekanan darah.17

Page 39: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

22

Gambar 2.7 Mekanisme kerja ACE inhibitor dan ARB

Dikutip dari : Macaulay18

Penelitian mengenai efek obat sistemik terhadap terjadinya sindrom mata

kering secara klinis salah satunya dilakukan oleh Akcay dkk. Dalam penelitiannya

ditemukan bahwa ACE inh/ARB mempunyai efek yang tidak signifikan terhadap

terjadinya mata kering. Kedua golongan OHT ini mempunyai efek inhibisi secara

in vitro terhadap produksi lipopolisakarida (LPS) yang berperan dalam

menstimulasi TNF dan IL-1. Produksi sitokin anti-inflamasi yaitu IL-1Ra

meningkat oleh golongan ACE inh, sedangkan golongan ARB menurunkan

produksi IL-6 yang berperan dalam mediator anti-inflamasi.4,19,20

2.1.7 Pemeriksaan Sitologi Impresi

Pemeriksaan sitologi dapat mengidentifikasi 2 jenis kerusakan permukaan

okular berdasarkan fenotip epitelialnya. Kerusakan pertama adalah metaplasia

skuamosa, yaitu perubahan patologis sel-sel epitel permukaan okular normal yang

tidak berkeratin menjadi berkeratin. Proses ini terjadi pada konjungtiva yang

Page 40: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

23

diawali oleh hilangnya sel goblet. Hilangnya sel goblet dan ekspresi musin

menyebabkan perubahan sel menjadi berkeratin. Hal ini menandakan terjadinya

perubahan diferensiasi sel pada permukaan okular menjadi sel epitel non wettable.

Kerusakan kedua adalah defisiensi sel limbal, yaitu sel epitel konjungtiva

menggantikan sel epitel kornea normal.6,24

Pemeriksaan sitologi impresi merupakan pemeriksaan permukaan okular

dengan mengaplikasikan kertas saring asetat selulosa untuk mengambil 1-3 lapis

sel epitel permukaan konjungtiva. Sitologi impresi dapat menunjukkan morfologi

konjungtiva, berdasarkan abnormalitas sel epitel skuamosa dan sel goblet. Teknik

ini relatif mudah dikerjakan, non invasif, dan dapat memberikan informasi sel

pada area yang diperiksa.21

Egbert dkk memperkenalkan metode ini pada tahun 1977 yaitu dengan

memeriksa sel goblet konjungtiva. Penilaian dilakukan dengan melihat perubahan

morfologi sel epitel, rasio nucleus:cytoplasm (N:C), dan kepadatan sel goblet.

Sitologi impresi ini merupakan pemeriksaan diagnostik yang berharga untuk

pemeriksaan kelainan permukaan okular, dokumentasi perubahan yang terjadi

pada permukaan konjungtiva dan kornea secara berkesinambungan, melihat efek

dari terapi dan staging metaplasia skuamosa pada konjungtiva.13,17

Beberapa metode dalam menilai sel epitel dan sel goblet konjungtiva secara

histopatologi yaitu metode Nelson pada tahun 1977 dan Tseng pada tahun 1985.

Kriteria Tseng mengklasifikasikan pemeriksaan sitologi impresi ini berdasarkan

ada atau hilangnya sel goblet, densitas sel goblet, perubahan morfologi nukleus,

rasio N:C, dan perubahan warna pada sitoplasma, dan ada atau tidak keratinisasi

Page 41: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

24

yang terjadi. Gambar di bawah ini adalah ilustrasi perubahan sitologi impresi

yang berhubungan juga dengan proses metaplasia skuamosa yaitu kehilangan sel

goblet, sel epitel permukan mengalami pembesaran, dan terjadi keratinisasi. Tseng

membagi interpretasi metaplasia skuamosa menjadi derajat 0-5. Derajat 0 adalah

epitel konjungtiva normal; derajat 1 apabila mulai terjadi kehilangan sel goblet

tanpa adanya keratinisasi, penurunan kepadatan sel goblet; derajat 2 ditandai

dengan kehilangan total sel goblet tanpa disertai keratinisasi, sel epitel

konjungtiva menjadi lebih pipih dan membesar; derajat 3 mulai terdapat

keratinisasi; derajat 4 terjadi keratinisasi disertai dengan adanya filamen

berkeratin, granul keratohialin, dan piknotik sel; dan derajat 5 terdapat keratinisasi

dan sel filamen berkeratin yang padat.22

Gambar 2.8 Gambaran sitologi metaplasia skuamosa grade 0-5

Dikutip dari : Tseng25

Page 42: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

25

Sitologi impresi menggunakan kertas filter cellulose acetate dengan pori-pori

berukuran 0,2 µm. Pasien diberikan anestesi topikal tetrakain 2% dan ditunggu

hingga rasa perih hilang. Kertas filter diletakkan di permukaan konjungtiva bulbi

bagian medial, difiksasi salah satu ujungnya dengan pinset konjungtiva dan

ditekan secara perlahan. Genangan air mata diabsorpsi dengan medical quick

absorber (mqa) sebelum kertas filter dilepas. Kertas filter kemudian dilepaskan

dan dipindahkan ke atas preparat kaca. Sediaan difiksasi dengan alkohol 96%

kemudian dilakukan pewarnaan. Pewarnaan sel goblet dapat dilakukan dengan

PAS, Papaniculaou, atau HE, sediaan kemudian diperiksa di bawah mikroskop

dengan pembesaran 400x. Rata-rata kepadatan sel goblet dihitung dari total

jumlah sel goblet per lapang pandang atau rata-rata jumlah sel goblet dalam 3 area

yang berkaitan dinyatakan dalam jumlah sel/lapang pandang.21

2.2 Kerangka Pemikiran

Sindrom mata kering terjadi akibat penurunan jumlah air mata, kelainan

distribusi air mata pada permukaan kornea dan konjungtiva, iregularitas

permukaan kornea, atau gangguan dari lapisan lipid film air mata. Salah satu

faktor risiko terjadinya sindrom mata kering adalah OHT. Beberapa OHT yang

sering digunakan adalah golongan diuretik, BB, CCB, ARB, dan ACE inh.1,2

Komite DEWS menyebutkan bahwa golongan OHT yang sugestif untuk

menimbulkan mata kering adalah diuretik dan BB, seperti yang dilaporkan oleh

Sagili dkk.1,3 Golongan diuretik mempunyai efek menurunkan cardiac output

dengan menurunkan retensi air dan natrium sehingga pada akhirnya tekanan darah

Page 43: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

26

akan mengalami penurunan. Retensi air dan natrium ini menimbulkan dehidrasi

pada hampir seluruh mukosa termasuk permukaan okular. Sekresi kelenjar

lakrimal akan mengalami gangguan yang menyebabkan perubahan kompisisi pada

film air mata. Kelenjar air mata mempunyai reseptor β dan α adrenergik.

Golongan BB adalah suatu β-adrenergic blocking agent yang menghambat

reseptor β-adrenergik pada kelenjar lakrimal sehingga menurunkan level lisozim

air mata, sIgA dan mengurangi sekresi kelenjar lakrimal. Calcium channel blocker

menyebabkan mata kering dengan menganggu lapisan lipid film air mata sehingga

merusak stabilitas lapisan film air mata. Golongan ACE inh dan ARB mempunyai

efek yang sama terhadap mata kering yaitu dengan mengganggu fungsi saliva dan

kelenjar lakrimal.4,16 Penelitian oleh Smidt dkk menemukan bahwa ACE inh/ARB

menyebabkan bradikinin tidak dapat berubah menjadi bentuk inaktif.17 Bradikinin

(BK) dalam bentuk aktif dan Lys-BK adalah senyawa peptida yang dikeluarkan

dalam konsentrasi tinggi pada pasien dengan alergi pada mata. Diduga peptida ini

akan mengaktivasi reseptor spesifik pada permukaan okular yaitu pada epitel

kornea, sehingga epitel kornea ini merupakan salah satu target organ dari kinin

tersebut. Kinin mempunyai efek yang kuat terhadap terjadinya efek inflamasi

dengan menstimulasi vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas pembuluh

darah, stimulasi sekresi cairan dan ion oleh sel-sel epitel.23

The Beaver Dam Eye Study menemukan insidensi kejadian mata kering yang

rendah pada subjek penelitian yang menggunakan ACE inh dibandingkan

golongan OHT lainnya. Moss dkk mengemukakan ACE inh/ARB mempunyai

Page 44: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

27

efek anti inflamasi, yaitu dengan inhibisi sel pro inflamasi, TNF dan IL-1 secara

in vitro.16,24

Evaluasi keadaan permukaan okular terkait dengan kejadian mata kering perlu

dilakukan secara berkala. Pemeriksaan sitologi impresi merupakan parameter

penting disamping parameter lainnya seperti TBUT, tes Schirmer, dan skor OSDI,

dalam penegakkan diagnosis mata kering karena dapat memberikan gambaran sel

goblet penghasil musin pada lapisan film air mata. Gangguan pada sel goblet

menyebabkan intabilitas lapisan film air mata. Sehingga penilaian terhadap

keadaan mata kering ini dapat membantu pemilihan terapi pada penderita

hipertensi dan tatalaksana yang sesuai terhadap terjadinya mata kering pada

pemakai OHT.1

Page 45: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

28

Gambar 2.9 Kerangka alur pikir

Page 46: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

29

2.3 Premis

Premis 1 : Obat-obatan antihipertensi dapat meningkatkan keluhan dan gejala

mata kering.3,4

Premis 2 : Mata kering ditandai dengan perubahan permukaan okular,

penurunan jumlah sel goblet dan ekspresi musin, diikuti oleh

perubahan sel epitel permukaan okular (metaplasia skuamosa).1,14

Premis 3 : Keadaan mata kering dapat terjadi karena adanya gangguan

permukaan okular yang menstimulasi mediator inflamasi.1,8

Premis 4 : Golongan diuretik (non ACE inh/ARB) menyebabkan retensi air

dan natrium sehingga meningkatkan osmolaritas air mata.3,4

Premis 5 : Golongan non ACE inh/ARB seperti golongan BB menghambat

reseptor agonis β-adrenergik secara kompetitif, kemudian

menyebabkan penurunan level lisozim dan IgA pada permukaan

okular dan instabilitas film air mata.25,26

Premis 6 : Golongan CCB (non ACE inh/ARB) mengganggu lapisan lipid

pada lapisan film air mata, sehingga menimbulkan instabilitas

lapisan film air mata.17

Premis 7 : Hiperosmolaritas air mata disebabkan oleh instabilitas lapisan film

air mata. Hal ini menyebabkan aktivasi mediator inflamasi IL-1,

TNFα, dan MMPs, sehingga terjadi penurunan sel goblet dan

ekspresi musin.1,2

Page 47: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

30

Premis 8 : Golongan ACE inh/ARB menginhibisi mediator pro inflamasi

seperti TNF, dan IL-1 secara in vitro sehingga mengurangi

inflamasi yang terjadi pada permukaan okular.13,18,23

2.4 Hipotesis

1. Penurunan densitas sel goblet pada kombinasi OHT golongan ACE inh/ARB

lebih rendah dibandingkan kombinasi non ACE inh/ARB.(premis 3,7)

2. Peningkatan derajat metaplasia sel epitel konjungtiva pada kombinasi OHT

golongan ACE inh/ARB lebih sedikit dibandingkan kombinasi golongan non

ACE inh/ARB.(premis 3,4,5,8)

Page 48: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

31

BAB III

SUBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pasien dengan hipertensi dengan riwayat pengobatan

OHT, memenuhi kriteria inklusi, tidak termasuk kriteria eksklusi, serta bersedia

menjadi subjek penelitian.

3.1.1 Populasi Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan riwayat

pengobatan OHT. Populasi terjangkau adalah penderita hipertensi yang datang ke

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bandung.

3.1.2 Cara Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel dilakukan pada pasien yang datang ke Poliklinik Penyakit

Dalam RSUD Kota Bandung secara consecutive yang bersedia untuk mengikuti

penelitian dan memenuhi kriteria inklusi, kemudian alokasi perlakuan ditentukan

dengan random blok permutasi.

3.1.3 Kriteria Inklusi

1. Usia 20-55 tahun

Page 49: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

32

2. Pasien dengan diagnosis hipertensi yang belum mendapatkan kombinasi BB,

diuretik, ACE inh, ARB, CCB atau riwayat pemakaian obat dengan kombinasi

tersebut selama ≤ 3 minggu.

3.1.4 Kriteria Eksklusi

1. Pemakaian obat-obatan mata topikal dalam waktu 6 bulan sebelumnya

2. Riwayat penggunaan lensa kontak dalam waktu 12 bulan sebelumnya

3. Mengalami peradangan, infeksi, dan atau yang memerlukan terapi topikal

3.1.5 Kriteria Drop Out

1. Pasien tidak datang kontrol sesuai dengan waktu yang ditentukan

2. Nilai drop out tidak lebih dari 10%

3.1.6 Penentuan Besar Sampel

Berdasarkan tujuan penelitian, ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

menggunakan rumus besar sampel kasus untuk menguji perbedaan 2 rata-rata :

Dengan :

n = ukuran sampel per kelompok

S = standar deviasi gabungan

Zα = nilai deviasi Z dari tabel distribusi normal standar untuk taraf

signifikansi yang dipilih

Page 50: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

33

Zβ = nilai deviasi Z dari tabel distribusi normal standar untuk power test

yang dipilih

d = besarnya perbedaan rata-rata yang secara klinis bermakna

Pada penelitian ini dipilih α = 5% (Zα = 1,645); 1-β = 80% (Zβ = 0,84); dan

besarnya s/d = standardized range ditetapkan 1. Berdasarkan perhitungan di atas

ukuran sampel dengan perhitungan drop out 10%, maka diperlukan ukuran sampel

untuk masing-masing kelompok menjadi 18 pasien.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian randomized clinical trial dengan

pengamatan, untuk mengetahui perubahan gambaran sitologi permukaan okular

terkait mata kering setelah 4 minggu pemakaian OHT, pada kelompok yang

mendapatkan OHT ACE inh/ARB dan non ACE inh/ARB dengan riwayat

pemakaian obat tersebut selama ≤ 3 minggu.

Subjek penelitian akan dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok A (ACE

inh/ARB) adalah penderita yang menggunakan kombinasi ACE inh/ARB.

Kelompok ACE inh ditandai dengan akhiran nama obat dengan –pril seperti

kaptopril, lisinopril, dan sebagainya. Kelompok ARB ditandai dengan akhiran –

tan seperti valsartan, candesartan, losartan, dan sebagainya. Contoh kelompok A

adalah kombinasi ACE inh dengan BB, diuretik, dan CCB; atau, kombinasi ARB

dengan BB, diuretik, dan CCB.

Page 51: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

34

Kelompok B (non ACE inh/ARB) adalah penderita yang tidak menggunakan

kombinasi ACE inh maupun ARB. Contoh kelompok B adalah golongan BB

(contoh obat dengan akhiran –lol, seperti propanolol) , diuretik, atau CCB (contoh

obat amlodipin)

3.2.2 Identifikasi Variabel

Variabel bebas pada penelitian ini adalah kombinasi OHT golongan ACE

inh/ARB dan kombinasi non ACE inh/ARB. Variabel tergantung pada penelitian

ini adalah densitas sel goblat dan derajat metapasia sel epitel konjungtiva.

3.2.3 Definisi Operasional

1. Gambaran sitologi permukaan okular dinilai berdasarkan densitas sel goblet

dan metaplasia sel epitel konjungtiva sesuai dengan kriteria Tseng. Densitas sel

goblet dinyatakan dalam jumlah sel goblet/lapang pandang dengan menghitung

rata-rata jumlah sel goblet dari 3 lapang pandang yang ditentukan secara acak.

Metaplasia sel epitel konjungtiva dinyatakan dengan derajat sesuai kriteria

Tseng pada seperti pada tabel 3.1.

2. Kriteria derajat sindrom mata kering sesuai dengan kriteria Tseng pada tabel

3.1.

Page 52: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

35

Tabel 3.1 Pemeriksaan Sitologi Impresi dengan Kriteria Tseng Derajat Gambaran Sitologi (rasio N:C) Derajat Sindrom

Mata Kering 0 Tidak terdapat keratin, jumlah sel goblet sedang, sel

epitel uniform dengan sitoplasma biru-hijau (1:1) Normal

1 Tidak terdapat keratin, penurunan densitas sel goblet, sedikit pembesaran sel epitel dengan sitoplasma biru-hijau (1:2 – 1:3)

Ringan

2 Tidak terdapat keratin, kehilangan total sel goblet, sel epitel mendatar, membesar, dan sitoplasma agak merah muda (1:6)

Ringan

3 Keratinisasi ringan, terdapat filamen keratin, tidak ada sel goblet, perubahan metakromatik sitoplasma sel epitel skuamosa menjadi merah muda (1:6)

Sedang

4 Keratinisasi sedang, filamen keratin padat, tidak ada sel goblet, sel epitel besar, skuamosa, dan metakromatik (1:8)

Sedang

5 Keratinisasi tahap lanjut, filamen keratin padat, nukleus piknotik, tidak ada sel goblet, sel epitel berkeratin dengan sitoplasma yang mengkerut.

Berat

Dikutip dari : Tseng25

3. Obat antihipertensi adalah obat-obatan yang diberikan secara kombinasi untuk

menurunkan tekanan darah yang diberikan oleh Spesialis Penuyakit Dalam.

Obat yang dipakai adalah golongan ACE inh/ARB dan golongan non ACE

inh/ARB yaitu golongan diuretik, CCB, dan BB.

3.2.4 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.4.1 Tata Cara Kerja

1. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak terdapat kriteria eksklusi

diberikan penjelasan lengkap mengenai prosedur yang dilakukan dan

menandatangani lembar informed consent.

2. Pasien yang setuju mengikuti penelitian dicatat identitasnya meliputi nomor

rekam medis, nama, usia , jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan alamat.

Page 53: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

36

3. Kemudian dilakukan pencatatan tekanan darah dan diagnosis, serta OHT

yang diberikan, kemudian dikelompokkan menjadi pemakaian kombinasi

OHT golongan ACE inh/ARB (+) dan ACE inh/ARB (-).

4. Pada pasien dilakukan pemeriksaan oftalmologi lengkap meliputi anamnesis,

tajam penglihatan, segmen anterior dengan lampu celah biomikroskop dan

segmen posterior dengan oftalmoskop direk beserta diagnosis.

5. Semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi diberikan penjelasan dan

informasi mengenai penelitian dan menandatangani lembar persetujuan

mengenai pemeriksaan yang dilakukan.

6. Dilakukan pemeriksaan sitologi impresi sebanyak 2 kali, yaitu pemeriksaan

pertama sebagai baseline dan 4 minggu kemudian.

3.2.4.2 Bahan dan Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian :

1. Pinset

2. Gunting

3. Wadah fiksasi

4. diamond pen

Bahan yang digunakan dalam penelitian

1. Tetrakain HCL 2%

2. spons medical quick absorber (mqa)

3. Cellulose acetate filter paper (Sartorius stedim)

4. Larutan fiksasi (alkohol 96%)

Page 54: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

37

5. Preparat kaca

6. cover glass

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Keterangan : a. pinset, tetes tetracain 2%, alcohol swab, b. preparat kaca, c wadah fiksasi berisi alkohol 96%, d. kertas filter asetat dengan pori-pori 0,2µm

3.2.4.3 Prosedur Pengambilan Sampel

1. Pemeriksaan segmen anterior diperiksa dengan lampu celah biomikroskop

2. Pemeriksaan sitologi impresi diawali dengan pemberian 1-2 tetes anestesi

topikal tetrakain 2%, genangan air mata dikeringkan dengan mqa, kemudian

kertas filter cellulose acetate berbentuk 4x6 mm dengan pori-pori berukuran

0.2 µm ditempelkan pada konjungtiva bulbi bagian medial. Setelah 10 detik

filter dilepas dan sel dipindahkan ke larutan fiksasi, kemudian diwarnai dengan

Page 55: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

38

modifikasi Papaniculaou terhadap teknik Gill. Spesimen diperiksa di bawah

mikroskop cahaya dan dilakukan grading sesuai kriteria Tseng. Jumlah sel

goblet dihitung dalam 3 lapang pandang secara acak dengan pembesaran 400x.

Rata-rata jumlah sel goblet per lapang pandang dihitung. Pengambilan

spesimen dilakukan oleh seorang konsulen unit EED yang sama. Pemeriksaan

spesimen dilakukan oleh Spesialis Patologi Anatomi yang sama.

Gambar 3.2 Prosedur Pengambilan Sampel Sitologi Impresi

Keterangan : a. Penempelan cellulose filter acetate pada konjungtiva mulai dari tepi limbus, b. Pemindahan spesimen ke preparat kaca, c. Fiksasi spesimen ke wadah fiksasi berisi alkohol 96%

3.2.5 Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil penelitian akan diolah dan disajikan secara deskriptif dan analitik.

Untuk perhitungan deskriptif dengan menyajikan ukuran-ukuran statistika seperti

nilai rata-rata, simpangan baku, atau proporsi. Sedangkan untuk kategori disajikan

dalam bentuk jumlah dan persentase. Statistik tersebut diperoleh melalui

pengolahan data sesuai dengan skala pengukurannya. Deskripsi ini memberikan

gambaran atau keadaan tentang kelompok subjek yang diteliti. Statistik yang

Page 56: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

39

diperoleh pada masing-masing kelompok kemudian dibandingkan antar kelompok

untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan yang terjadi.

Untuk perhitungan analitik akan menggunakan uji statistik. Jika data tidak

berdistribusi normal digunakan analisis non parametrik dengan uji Mann-

Whitney. Untuk menganalisis perbedaan data yang berpasangan dari 2 data

digunakan uji Wilcoxon. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk. Hasil

uji dikatakan bermakna berdasarkan nilai p<0,05.

3.2.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dimulai sejak bulan Agustus hingga September 2017.

Penelitian dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bandung.

3.3 Implikasi/Aspek Etik Penelitian

Pada penelitian ini relatif tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Pasien dapat mengalami ketidaknyamanan saat prosedur pengambilan sampel.

Prosedur tindakan akan diberitahukan kepada seluruh subjek penelitian sebelum

diikutsertakan dalam penelitian.

Penelitian ini berpedoman pada 3 prinsip dasar dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Prinsip menghormati harkat dan martabat manusia (respect for person)

a. Pasien memiliki hak untuk bertanya dan berkonsultasi mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan penelitian.

Page 57: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

40

b. Keikutsertaan dalam penelitian dilakukan secara sukarela dan sadar.

Sewaktu-waktu pasien dapat mempergunakan haknya untuk

menghentikan keikutsertaan dalam penelitian tanpa paksaan.

2. Prinsip bermanfaat dan tidak merugikan (beneficience and non maleficience)

Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan informasi

mengenai keadaan permukaan okular terkait sindrom mata kering terhadap

OHT, sehingga dapat diterapi sedini mungkin.

3. Prinsip Keadilan (justice)

Penelitian ini dilakukan pada pasien hipertensi yang mendapatkan OHT.

Pemberian obat tersebut sesuai dengan keadaan klinis pasien, dan diberikan

oleh Spesialis Penyakit Dalam.

Page 58: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

41

3.4 Alur Penelitian

Page 59: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai pengaruh pemakaian obat antihipertensi golongan ACE

inh/ARB dan golongan non ACE inh/ARB terhadap gambaran sitologi permukaan

okular telah dilakukan di RSUD Kota Bandung pada bulan Agustus hingga

September 2017. Didapatkan 36 mata dari 36 subjek penelitian sesuai dengan

kriteria inklusi. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok secara acak yakni

pasien yang mendapatkan obat antihipertensi yang mengandung salah satunya

golongan ACE inh atau ARB dan kelompok yang tidak mendapatkan golongan

obat-obatan tersebut.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan meliputi karakteristik pasien dan analisis

perbandingan densitas sel goblet serta derajat metaplasia konjungtiva antara

kelompok yang diberikan golongan ACE inh atau ARB dan golongan yang tidak

diberikan obat-obatan tersebut pada baseline dan minggu ke-4 pascaterapi.

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Perbandingan usia dan jenis kelamin antara 2 kelompok pada 36 subjek

disajikan pada tabel 4.1. Masing-masing kelompok mempunyai sebaran jenis

kelamin sebarannya adalah relatif sama, namun jumlah subyek perempuan

umumnya lebih banyak. Secara keseluruhan subjek laki-laki berjumlah 15 orang

Page 60: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

43

dan perempuan 21 orang. Sedangkan untuk sebaran usia subjek penelitian sekitar

58,3%-nya berusia 55 tahun. Karakteristik derajat sindrom mata kering dilihat

secara keseluruhan berdasarkan densitas sel goblet dan metaplasia epitel

konjungtiva menurut kriteria Tseng seperti tercantum pada bab 3. Pada minggu

ke-4 terdapat sindrom mata kering derajat ringan pada kelompok ACE inh/ARB

sebanyak 66,67% dan kelompok non ACE inh/ARB sebanyak 83,3% yang

berbeda secara signifikan dengan nilai p = 0,012.

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik

Kelompok Obat Nilai p

ACE inh/ARB

(n = 18) Non ACE inh/ARB

(n = 18) Jenis Kelamin

0,735*

Laki-laki 8 7 Perempuan 10 11

Usia (th)

Rerata (SD) 50,5 (7,2) 52,7(4,3) 0,273** Median 54,5 55 Rentang 32-55 42-55 Derajat Sindrom Mata Kering

(Baseline) 1,00*

Normal 6 (50%) 6 (50%) Ringan 12 (50%) 12 (50%) Sedang 0 0 Berat 0 0 (Minggu ke-4) 0,012* Normal 0 0 Ringan 16 (66,7%) 8 (33,3%) Sedang 2 (16,7%) 10 (83,3%) Berat 0 0

Keterangan : *) uji Chi-Kuadrat, **)uji Mann-Whitney SD = standard deviation

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jenis kelamin dan usia kedua kelompok tidak

terdapat perbedaan bermakna (nilai p>0.05). Data tersebut menunjukkan bahwa

karakteristik subjek penelitian bersifat homogen dan layak untuk

diperbandingkan.

Page 61: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

44

4.1.2 Perbandingan Densitas Sel Goblet pada Kedua Kelompok

Perbandingan derajat densitas sel goblet pada kedua kelompok penelitian

disajikan dalam tabel 4.2 mencakup nilai pemeriksaan pada baseline dan 4

minggu pascaterapi, serta perbandingan densitas sel goblet pada baseline dan

minggu ke-4.

Tabel 4.2 Perbandingan Densitas Sel Goblet pada Kedua Kelompok

Densitas sel goblet (Jumlah sel/lapang pandang)

Kelompok Obat Nilai p ACE inh/ARB Non ACE/ARB

Baseline 0,419* Median 2 2 Rentang 0-7 1-6' Minggu ke 4 0,045* Median 0,5 0 Rentang 0-5 0-2 Perubahan densitas sel goblet Median 1,50 2 0,044**

Keterangan : *)uji t tidak perpasangan, **)uji Mann-Whitney

Berdasarkan tabel 4.2 terdapat penurunan densitas sel goblet dari baseline ke

minggu ke-4 pascaterapi pada kelompok obat golongan ACE inh/ARB dan

kelompok non ACE in/ARB yang bermakna secara signifikan (p=0,045). Apabila

dibandingkan kedua kelompok pada minggu ke-4 didapatkan penurunan densitas

sel goblet yang lebih rendah pada kelompok ACE inh/ARB dibandingkan

kelompok non ACE inh/ARB yang bermakna secara signifikan (p=0,044).

Page 62: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

45

4.1.3 Perbandingan Derajat Metaplasia Epitel Konjungtiva pada Kedua

Kelompok

Terdapat derajat metaplasia epitel konjungtiva dengan proporsi lebih banyak

pada derajat yang lebih tinggi di kelompok non ACE inh/ARB. Proporsi sebanyak

44,4% pada derajat 1 dan 2 dapat dilihat pada kelompok ACE inh/ARB dan

55,6% pada derajat 3 pada kelompok non ACE inh/ARB di minggu ke-4

pascaterapi yang bermakna secara signifikan (p=0,016). Tabel 4.4 menunjukkan

bahwa perubahan derajat metaplasia epitel konjungtiva dari baseline ke minggu

ke-4 pascaterapi lebih sedikit pada kelompok obat ACE inh/ARB dibandingkan

kelompok non ACE inh/ARB p=0,003

Tabel 4.3 Perbandingan Derajat Metaplasia Konjungtiva pada Kedua Kelompok

Derajat metaplasia sel epitel konjungtiva

Kelompok Obat Nilai p ACE inh/ARB (%) Non ACE inh/ARB

(%)

Baseline 0,723*

Derajat 0 4 (22,2) 6 (33,3) Derajat 1 14 (77,8) 12 (66,7) Derajat 2 0 0 Derajat 3 0 0 Derajat 4 0 0 Derajat 5 0 0 Minggu ke-4 pascaterapi 0,016*

Derajat 0 0 0 Derajat 1 8 (44,4) 3 (16,7) Derajat 2 8 (44,4) 5 (27,8) Derajat 3 2 (11,2) 10 (55,6) Derajat 4 0 0 Derajat 5 0 0 Perbandingan baseline vs Minggu ke-4 pascaterapi

Median 1 2 0,003**

Keterangan : *)uji Mann-Whitney, **)uji Wilcoxon

Page 63: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

46

4.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis 1 :

Penurunan densitas sel goblet pada kombinasi OHT golongan ACE inh/ARB

lebih sedikit dibandingkan kombinasi non ACE inh/ARB.

Hasil yang mendukung :

Perbandingan densitas sel goblet dianalisis dengan nilai p < 0,05 dianggap

signifikan secara statististik. Pada penelitian ini terdapat penurunan densitas sel

goblet pada minggu ke-4 pascaterapi lebih rendah pada kelompok yang diberikan

kombinasi golongan ACE inh/ARB dibandingkan kelompok yang tidak diberikan

kombinasi golongan tersebut dengan nilai p = 0,044, sehingga dapat terlihat

bahwa terdapat penurunan densitas sel goblet lebih rendah secara bermakna pada

kelompok ACE inh/ARB dibandingkan tanpa kombinasi golongan tersebut.

Kesimpulan : Hipotesis pertama penelitian dapat diterima

Hipotesis 2 :

Peningkatan derajat metaplasia sel epitel konjungtiva pada kombinasi OHT

golongan ACE inh/ARB lebih sedikit dibandingkan kombinasi golongan non

ACE inh/ARB.

Hasil yang mendukung :

Terdapat peningkatan derajat metaplasia epitel konjungtiva dengan mediannya

yaitu 1 pada kelompok ACE inh/ARB dan 2 pada kelompok non ACE inh/ARB.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan derajat metaplasia

Page 64: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

47

konjungtiva lebih sedikit secara bermakna pada kelompok ACE inh/ARB

dibandingkan kelompok non ACE inh/ARB pascaterapi minggu ke-4 dengan nilai

p=0,003.

Kesimpulan : Hipotesis kedua penelitian dapat diterima

4.3 Pembahasan

Permukaan okular membutuhkan lapisan film air mata untuk menjaga

fungsinya. Gangguan lapisan film air mata ini dapat menyebabkan sindrom mata

kering. Sindrom mata kering merupakan suatu penyakit gangguan lapisan film air

mata yang diakibatkan oleh penurunan produksi air mata atau peningkatan

evaporasi lapisan film air mata. Keadaan ini pada akhirnya menyebabkan

kerusakan permukaan okular yang dapat menimbulkan berbagai keluhan dan

gejala yang menyertai. Sindrom mata kering ini dapat terjadi akibat dari

penurunan jumlah air mata, gangguan distribusi air mata pada permukaan kornea

maupun konjungtiva, iregularitas epitel kornea, dan abnormalitas dari lapisan lipid

pada film air mata.1,27,28

Prevalensi mata kering meningkat seiring dengan usia. Penelitian Shipai dkk di

Asia menemukan bahwa prevalensi mata kering pada usia 65 tahun ke atas adalah

sebesar 33,7%. Sebaran usia pada penelitian ini sebagian besar berada di usia 55

tahun yaitu sekitar 58,3%, dan 72,2% termasuk dalam sindrom mata kering

derajat ringan. Hal ini juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh

Sullivan dkk di tahun 2016 yaitu prevalensi mata kering pada usia 40 tahun ke

Page 65: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

48

atas mencapai 69,3%.29,30 Pada penelitian ini tidak ditemukan perbedaan yang

bermakna dari segi usia (p = 0,27) maupun jenis kelamin (p = 0,74).

Salah satu kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pemakaian OHT pada

awal pemeriksaan ≤ 3 minggu. Penelitian oleh Akcay dkk menemukan bahwa

tidak terdapat perbedaan kurang dari satu bulan pemakaian OHT terhadap

sindrom mata kering. Penelitian olek Akcay dkk, serta Smidt dkk memperlihatkan

hasil yang bermakna pada pemakaian OHT di pemeriksaan bulan pertama dan

ketiga.3,4

Kondisi permukaan okular yang normal berkaitan erat dengan epitel

permukaan okular dan lapisan film air mata. Terdapat 2 jenis kerusakan yang

dapat terjadi pada permukaan okular terkait mata kering, yang pertama ditandai

dengan metaplasia konjungtiva dan kehilangan sel goblet serta ekspresi musin.

Keadaan ini akan menyebabkan ketidakstabilan film air mata yang merupakan

proses penting terhadap terjadinya sindrom mata kering. Kerusakan kedua

ditandai dengan digantikannya epitel kornea normal dengan sel-sel konjungtiva

akibat defisiensi sel limbal. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, inti dari

mekanisme mata kering yaitu instabilitas permukaan okular menyebabkan

hiperosmolaritas air mata. Keadaan ini mengaktivasi sel-sel inflamasi yang dapat

mengakibatkan penurunan densitas sel goblet dan ekspresi musin, kerusakan

epitel konjungtiva berupa perubahan epitel non keratin menjadi berkeratin, sampai

kematian sel.1,5,21

Penelitian dengan menggunakan sitologi impresi telah banyak digunakan untuk

menilai gangguan permukaan okular seperti mata kering, xeroftalmia, OSSN, efek

Page 66: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

49

obat antiglaukoma, dan lain sebagainya, namun belum ada penelitian

menggunakan sitologi impresi terhadap OHT. Obat antihipertensi seperti diuretik,

BB, CCB, ACE inh, ARB dikatakan dapat menyebabkan sindrom mata kering.

Beta-blocker menghambat receptor β-adrenergik yang terdapat pada kelenjar

lakrimal, sehingga terjadi penurunan sekresi lisozim dan IgA berperan dalam

lubrikasi permukaan okular dan melindungi permukaan okular dari infeksi.

Diuretik dikatakan secara signifikan menurunkan produksi basal air mata setelah

6.5 jam pemakaian obat. Penelitian oleh Valerie dkk menemukan bahwa CCB

dapat menyebabkan mata kering yaitu melalui gangguan lapisan lipid pada film

air mata, sedangkan efek ACE inh/ARB terhadap mata kering kemungkinan

melalui disfungsi dari kelenjar saliva dan kelenjar lakrimal menurut penelitian

Smidth dkk. Namun, penelitian oleh Akcay dkk menemukan kombinasi ACE

inh/ARB tidak mempunyai efek yang signifikan terhadap mata kering. Kedua

golongan ini dikatakan mempunyai efek inhibisi secara in vitro terhadap produksi

lipopolisakarida (LPS) yang berperan dalam menstimulasi TNF dan IL-1.

Produksi sitokin anti-inflamasi yaitu IL-1Ra meningkat oleh golongan ACE inh,

sedangkan golongan ARB menurunkan produksi IL-6 yang berperan dalam

mediator anti-inflamasi.4,17,22,21

Densitas sel goblet mengalami penurunan yang bermakna antara kedua

kelompok yaitu ACE inh/ARB kelompok non ACE inh/ARB dengan nilai

p=0,045. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain terdapat penurunan sel

goblet di kedua kelompok, penurunan densitas sel goblet ini ditemukan lebih

sedikit pada kelompok ACE inh/ARB dibandingkan kelompok non ACE inh/ARB

Page 67: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

50

yang bermakna secara signifikan (p=0,044). Penelitian yang dilakukan oleh

Akcay dkk meneliti variabel mata kering dengan mengukur osmolaritas air mata,

TBUT, skor OSDI, tes FL, tes RB, dan tes Schirmer. Pada penelitian tersebut

ditemukan penurunan tes pewarnaan FL yang bermakna (p=0,035) pada

kelompok ACE inh/ARB dibandingkan kelompok non ACE inh/ARB setelah

terapi 1 bulan pertama. Tes pewarnaan FL ini bertujuan untuk mengevaluasi

kerusakan epitel kornea maupun konjungtiva. Tes pewarnaan FL yang positif

menunjukkan adanya keadaan mata kering dengan derajat yang bervariasi.

Interleukin-1 yang merupakan mediator pro-inflamasi juga dikatakan dapat

mempengaruhi penurunan densitas sel goblet. Golongan ACE inh/ARB

mempunyai efek inhibisi terhadap mediator inflamasi termasuk IL-1 dengan

menghambat produksi LPS. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat risiko kerusakan

permukaan okular yang lebih sedikit pada kelompok ACE inh/ARB dibandingkan

kelompok non ACE inh/ARB. Pemeriksaan densitas sel goblet dapat dilakukan

dengan pewarnaan PAS, HE, dan Papaniculao. Penelitian oleh Adam dkk

menunjukkan bahwa sel goblet sangat baik terlihat dengan pewarnaan PAS-HE

dengan kombinasi Alcian blue. Selain itu, dikatakan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Nelson, penghitungan jumlah lapang pandang dari sel goblet dapat

mencapai 10 lapang pandang.31,32,33 Hal-Hal tersebut dapat mempengaruhi

perhitungan densitas sel goblet. Pada penelitian ini pemeriksaan densitas sel

goblet dilakukan dengan pewarnaan Papaniculao dan HE, dan dilakukan

penghitungan dari 3 lapang pandang kemudian dihitung rata-ratanya.

Page 68: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

51

Terdapat peningkatan derajat metaplasia yang lebih sedikit pada kelompok

ACE inh/ARB dibandingkan dengan kelompok non ACE inh/ARB p=0,003. Hal

ini sesuai dengan penelitian Akcay yang menyebutkan golongan ACE inh/ARB

mempunyai efek yang signifikan terhadap mata kering pada bulan pertama

pascaterapi. Penelitian yang dilakukan oleh Cintia dkk menemukan salah satu

faktor yang berperan dalam metaplasia konjungtiva adalah IL-1 dan interferonᵧ

(IFNᵧ) yang distimulasi oleh adanya TNFα. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, ACE inh/ARB mempunyai risiko kerusakan permukaan okular

melalui inhibisi mediator inflamasi seperti TNFα, IL-1, dan MMP.20,34,35,36.

Dry Eye Workshop (DEWS) tahun 2007 membagi faktor risiko mata kering

menjadi mostly consistent, suggestive, dan unclear. Obat-obatan antihipertensi

termasuk dalam kelompok suggestive, sehingga obat-obatan antihipertensi tidak

menyebabkan keadaan mata kering yang parah.1 Hal ini dapat dilihat pada

penelitian yaitu pada minggu ke-4, setelah dikonversi menurut kriteria Tseng,

derajat mata kering berada pada derajat sedang saja yaitu sebanyak 12 subjek

penelitian (33,33%). Penelitian ini menunjukkan belum diperlukannya pemberian

tetes mata air mata buatan pada bulan pertama pemakaian OHT, namun perlu

dilakukan pengamatan jangka panjang dengan pemeriksaan subjektif dan objektif

terkait mata kering pada pemakai OHT lebih dari 1 bulan.

Keterbatasan penelitian ini antara lain waktu pengamatan selama 4 minggu

pascaterapi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa subjek

penelitian dapat mulai mengalami tanda dan gejala mata kering pada waktu yang

bervariasi hingga 3 bulan.

Page 69: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Penurunan densitas sel goblet pada golongan ACE inhibitor/ARB lebih rendah

dibandingkan dengan golongan non ACE inhibitor/ARB.

2. Peningkatan derajat metaplasia konjungtiva pada golongan ACE inhibitor/ARB

lebih sedikit dibandingkan dengan golongan non ACE inhibitor/ARB.

5.2 Saran

Dilakukan pengamatan lebih lanjut dengan pemantauan lebih dari 1 bulan

terhadap permukaan okular untuk melihat efek jangka panjang dari obat

antihipertensi pada penderita hipertensi.

Page 70: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

53

DAFTAR PUSTAKA

1. Report of the 2007 International Dry Eye WorkShop (DEWS) Glossary. Ocul Surf. 2007;5(2):73-74.

2. Gabb GM, Mangoni AA, Anderson CS, et al. Guideline for the diagnosis and management of hypertension in adults — 2016. Med J Aust. 2016;205(2):85-89.

3. Sagili S, Malhotra R. Dry eyes can be exacerbated by systemic antihypertensive medication. Scott Med J. 2012;57(2):121-121.

4. Akcay EK, Akcay M, Can GD, et al. The effect of antihypertensive therapy on dry eye disease. Cutan Ocul Toxicol. 2015;34(2).

5. Baudouin C. The Pathology of Dry Eye. Surv Ophthalmol. 2001;45:S211-S220.

6. Gupta S, Gupta S. Role of impression surface cytology in ocular surface disorders. Int J Med Res Rev. 2015;3(10).

7. Skuta gregory L, Cantor LB, Weiss JS. Cornea and external eye disease. In: American Academy of Opthalmology. American academy of ophthalmology; 2011.

8. Holland EJ, Mannis MJ, Lee WB. Ocular Surface Disease : Cornea, Conjunctiva and Tear Film. Brian Foster and W. Barry Lee tear film. Accessed May 28, 2017.

9. Sullivan DA. Lacrimal Gland, Tear Film, and Dry Eye Syndromes: Basic Science and Clinical. (Sullivan DA, ed.). New York: Springer; 1994.

10. Dartt DA. Neural regulation of lacrimal gland secretory processes: relevance in dry eye diseases. Prog Retin Eye Res. 2009;28(3):155-177.

11. Sahai A, Malik P. Dry eye: prevalence and attributable risk factors in a hospital-based population. Indian J Ophthalmol. 2005;53(2):87-91.

12. Lemp MA. Management of Dry Eye Disease. Am J Manag Care. 2008;14(3):88-101.

13. Pflugfelder SC, Beuerman RW, Stern ME. Dry Eye and Ocular Surface Disorders. Marcel Dekker; 2004. Accessed April 6, 2017.

14. Messmer EM. The pathophysiology, diagnosis, and treatment of dry eye disease. Dtsch Arztebl Int. 2015;112(5):71-81.

15. Bhavsar AS, Bhavsar SG, Jain SM. A review on recent advances in dry eye: Pathogenesis and management. Oman J Ophthalmol. 2011;4(2):50-56.

16. Wren V. Research paper insights : Ocular and Visual Side Effects of Systemic Drugs Clinically Relevant Toxicology and Patient Management. J Behav Optom. 2000;11(6):149-157.

17. Smidt D, Torpet LA, Nauntofte B, Heegaard KM, Pedersen AML. Associations between oral and ocular dryness, labial and whole salivary flow rates, systemic diseases and medications in a sample of older people. Community Dent Oral Epidemiol. 2011;39(3):276-288.

Page 71: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

54

18. Macaulay TE, Dunn SP. Cross-Reactivity of ACE Inhibitor–Induced Angioedema with ARBs. US Pharmacist A jobson Publication. Published 2007.

19. Williamson JF, Huynh K, Weaver MA, Davis RM. Perceptions of dry eye disease management in current clinical practice. Eye Contact Lens. 2014;40(2):111-115.

20. Peeters ACTM, Netea MG, Kullberg BJ, Thien T, Van Der JWM. The effect of renin-angiotensin system inhibitors on pro-and anti-inflammatory cytokine production. Immunology. 1998;94:376-379.

21. Singh R, Joseph A, Umapathy T, Tint NL, Dua HS. Impression cytology of the ocular surface. Br J Ophthalmol. 2005;89(12):1655-1659.

22. Tseng SC, Hirst L, Maumenee A, Al. E. Staging of conjunctival squamous metaplasia by impression cytology. Ophthalmology. 1985;92(6):728-733.

23. Wiernas TK, Griffin BW, Sharif NA. The expression of functionally-coupled B 2 -bradykinin receptors in human corneal epithelial cells and their pharmacological characterization with agonists and antagonists. Br J Pharmacol. 1997;121(4):649-656.

24. Moss SE, Klein R, Klein BEK. Incidence of Dry Eye in an Older Population. Arch Ophthalmol. 2004;122(3):369.

25. Mackie IA, Seal D V, Pescod JM. Beta-adrenergic receptor blocking drugs: tear lysozyme and immunological screening for adverse reaction. Br J Ophthalmol. 1977;61(5):354-359.

26. Petounis AD, Akritopoulos P. Influence of topical and systemic β-blockers on tear production. Int Ophthalmol. 1989;13(1-2):75-80.

27. Ogawa Y, Tsubota K. Dry eye disease and inflammation. Inflamm Regen. 2013;33(5):238-248.

28. Sangwan VS, Tseng SC. New perspectives in ocular surface disorders. An integrated approach for diagnosis and management. Indian J Ophthalmol. 2001;49(3):153-168.

29. Chia E-M, Mitchell P, Rochtchina E, Lee AJ, Maroun R, Wang JJ. Prevalence and associations of dry eye syndrome in an older population: the Blue Mountains Eye Study. Clin Experiment Ophthalmol. 2003;31(3):229-232.

30. Moss SE, Klein R, Klein BE. Prevalence of and risk factors for dry eye syndrome. Arch Ophthalmol (Chicago, Ill 1960). 2000;118(9):1264-1268.

31. Adams GGW, Dilly PN. Differential staining of ocular goblet cells. Eye. 1989;3(6):840-844.

32. Doughty MJ. Goblet Cells of the Normal Human Bulbar Conjunctiva and Their Assessment by Impression Cytology Sampling. Ocul Surf. 2012;10(3):149-169.

33. Stevenson W, Chauhan SK, Dana R. Dry Eye Disease. Arch Ophthalmol. 2012;130(1):90.

34. Golias C, Charalabopoulos A, Stagikas D, Charalabopoulos K, Batistatou A. The kinin system--bradykinin: biological effects and clinical implications. Multiple role of the kinin system--bradykinin. Hippokratia. 2007;11(3):124-128.

Page 72: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

55

35. Pflugfelder SC, De Paiva CS, Moore QL, et al. Aqueous Tear Deficiency Increases Conjunctival Interferon-γ (IFN-γ) Expression and Goblet Cell Loss. Investig Opthalmology Vis Sci. 2015;56(12):7545.

36. De Paiva CS, Villarreal AL, Corrales RM, et al. Dry Eye–Induced Conjunctival Epithelial Squamous Metaplasia Is Modulated by Interferon-γ. Investig Opthalmology Vis Sci. 2007;48(6):2553.

Page 73: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

56

Lampiran 1

Page 74: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

57

Lampiran 2

INFORMASI

“Perbandingan Gambaran Sitologi Permukaan Okular Pasca Pemakaian Obat Antihipertensi Golongan ACE Inhibitor/ARB dan golongan non ACE

Inhibitor/ ARB”

Akses Penelitian :

Peneliti di Departemen/SMF Ilmu Kesehatan MataFakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, saat ini sedang melakukan penelitian untuk mengetahui efek obat antihipertensi berupa mata kering yang muncul pada pasien yang menjalani pengobatan Hipertensi di RSUD Ujung Berung selama bulan Agustus - September 2017

Tim Peneliti terdiri dari :

No. TIM PENELITI HP/TELP

1. Aryatika Alam, dr 081253914848

2. Pembimbing 1 : Susi Heryati, dr., Sp.M(K) 082126868246

3. Pembimbing 2 : Ine Renata Musa, dr., Sp.M(K) 08122111225 Latar Belakang : Mata kering adalah penyakit air mata dan permukaan mata yang dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga menimbulkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan film air mata disertai dengan kerusakan permukaan mata. Terdapat berbagai macam penyebab kejadian mata kering. Salah satunya adalah obat antihipertensi. Golongan diuretik, beta blocker, CCB, ACE inhibitor, dan angiotensin receptor blocker (ARB) diketahui menyebabkan terjadinya mata kering dengan menyebabkan instabilitas lapisan film air mata dan meningkatkan osmolaritas film air mata, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa golongan ACE inhibitor, dan ARB tidak mempunyai efek terhadap mata kering. Pada keadaan mata kering terjadi perubahan permukaan okular seperti kerusakan epitel konjungtiva, kerusakan ikatan antar sel epitel konjungtiva, dan hilangnya sel goblet. Pemeriksaan sitologi impresi dapat dilakukan untuk mengetahui gambaran sel epitel konjungtiva, kornea, dan sel goblet secara histopatologi.

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN SADIKIN

BANDUNG Dr. HASAN SADIKIN GENERAL HOSPITAL BANDUNG

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161

Formulir 2)

_____________________________________________________________________

Page 75: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

58

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan gambaran sitologi permukaan okular terkait mata kering yang diakibatkan kombinasi obat antihipertensi golongan ACE inh/ARB dan golongan non ACE inh/ARB pada penderita hipertensi yang mendapatkan obat antihipertensi Mengapa anda terpilih: Bapak/Ibu/Saudara/saudari terpilih karena merupakan pasien yang berdasarkan keluhan dan atau pemeriksaan klinis melalui wawancara, pemeriksaan fisik, untuk penegakan diagnosis Hipertensi oleh Bagian Penyakit Dalam.yang selanjutnya akan menjalani pengobatan Antihipertensi di RSUD Ujung Berung dengan rentang waktu pengobatan yang dimulai antara bulan Agustus sampai bulan September 2017, dilakukan pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan sitologi untuk menilai mata kering. Pada penelitian ini, bila bapak/ ibu terdapat sindrom mata kering maka akan diberikan tetes air mata buatan. Manfaat:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai gambaran sel permukaan mata terkait kejadian mata kering pada pemakai obat darah tinggi.

2. Melalui hasil penelitian ini diharapkan terlihat gambaran permukaan mata, sehingga dapat diberikan terapi air mata buatan untuk mencegah kerusakan permukaan mata lebih lanjut, terkait keadaan mata kering yang terjadi.

Potensi ketidaknyamanan dan Risiko: Ketidaknyamanan ketika pengambilan bahan penelitian, dan infeksi ringan akibat dari luka ringan pada daerah kornea Kemungkinan timbul risiko yang belum diketahui. Belum diketahui Penatalaksanaan alternatif: Pemberian antiobiotik tetes bila terjadi infeksi ringan Tata Cara/Prosedur:

a) Semua pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dijadikan subjek penelitian

b) Bersedia ikut dalam penelitian dan menandatangani informed consent. c) Dilakukan pemeriksaan oftalmologi. d) Pemeriksaan sitologi dengan menempelkan kertas saring asetat di daerah permukaan

putih bola mata (konjungtiva) e) Dilakukan pemeriksaan oftalmologi dan sitologi kembali satu bulan kemudian. f) Melakukan pengumpulan dan analisis data yang didapat dari hasil pemeriksaan tersebut.

Kesukarelaan: Subyek penelitian dan keluarga diberi penjelasan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, dan bersedia mengikuti penelitian secara sukarela yang yang disertai tanggungjawab sampai selesainya penelitian ini dan dibuktikan dengan adanya informed consent yang telah ditandatangani subyek dan dapat sewaktu-waktu mengundurkan diri dan membatalkan dari keikutsertaannya dalam penelitian dengan tetap mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya dan tidak dikenakan sangsi. Subjek dapat dikeluarkan/mengundurkan diri dari penelitian Bila subyek telah ikut serta dalam penelitian, subyek diberi kebebasan untuk mengundurkan diri tanpa akan mengurangi sedikitpun kualitas pelayanan medis yang sudah seharusnya didapatkan

Page 76: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

59

terkait kondisi sakitnya. Namun jika subyek tidak memenuhi prosedur yang telah ditentukan oleh peneliti, maka keikutsertaannya dalam penelitian akan berakhir. Kerahasiaan data: Kerahasiaan data pribadi dan data penelitian dari pasien dijamin Kemungkinan timbulnya biaya Penelitian Kemungkinan akan timbulnya biaya penelitian sepenuhnya ditanggung oleh peneliti, subyek penelitian tidak terlibat dalam biaya penelitian. Penyulit dan kompensasi: Penyulit dan kompensasi yang mungkin terjadi akan di kelola dengan tatalaksana disertai monitoring dan evaluasi secara berkala sesuai protokol yang berlaku Pertanyaan : Jika ada pertanyaan sehubungan dengan penelitian ini, pertanyaan dapat diajukan kepada Aryatika Alam, dr., di Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/PMN RS Mata Cicendo, Jl. Cicendo No. 4 Bandung, Nomor telp. 022-4210883, nomor HP. 081253914848

Bandung, Yang menyatakan Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian, Aryatika Alam,dr ( ) Saksi-saksi:

1. …………………………… ( )

2. …………………………… ( )

Page 77: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

60

Lampiran 3

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN SADIKIN

BANDUNG Dr. HASAN SADIKIN GENERAL HOSPITAL BANDUNG

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161

Formulir 3a)

_________________________________________________________________

INFORMASI

“Perbandingan Gambaran Sitologi Permukaan Okular Pasca Pemakaian

Obat Antihipertensi Golongan ACE Inhibitor/ARB dan golongan non ACE

Inhibitor/ ARB”

Akses Penelitian :

Peneliti di Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, saat ini sedang melakukan penelitian untuk

mengetahui efek obat antihipertensi berupa mata kering yang muncul pada pasien yang menjalani

pengobatan Hipertensi di RSUD Ujung Berung selama bulan Agustus - September 2017

Tim Peneliti terdiri dari :

No. TIM PENELITI HP/TELP

1. Aryatika Alam, dr 081253914848

2. Pembimbing 1 : Susi Heryati, dr., Sp.M(K) 082126868246

3. Pembimbing 2 : Ine Renata Musa, dr., Sp.M(K) 08122111225

Latar Belakang :

Mata kering adalah penyakit air mata dan permukaan mata yang dipengaruhi oleh banyak faktor,

sehingga menimbulkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan

film air mata disertai dengan kerusakan permukaan mata. Terdapat berbagai macam penyebab

kejadian mata kering. Salah satunya adalah obat antihipertensi. Golongan diuretik, beta blocker,

CCB, ACE inhibitor, dan angiotensin receptor blocker (ARB) diketahui menyebabkan terjadinya

mata kering dengan menyebabkan instabilitas lapisan film air mata dan meningkatkan osmolaritas

film air mata, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa golongan ACE inhibitor, dan ARB

Page 78: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

61

tidak mempunyai efek terhadap mata kering. Pada keadaan mata kering terjadi perubahan

permukaan okular seperti kerusakan epitel konjungtiva, kerusakan ikatan antar sel epitel

konjungtiva, dan hilangnya sel goblet. Pemeriksaan sitologi impresi dapat dilakukan untuk

mengetahui gambaran sel epitel konjungtiva, kornea, dan sel goblet secara histopatologi.

Tujuan:

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan gambaran sitologi permukaan okular terkait

mata kering yang diakibatkan kombinasi obat antihipertensi golongan ACE inh/ARB dan

golongan non ACE inh/ARB pada penderita hipertensi yang mendapatkan obat antihipertensi

Mengapa anda terpilih:

Bapak/Ibu/Saudara/saudari terpilih karena merupakan pasien yang berdasarkan keluhan dan atau

pemeriksaan klinis melalui wawancara, pemeriksaan fisik, untuk penegakan diagnosis Hipertensi

oleh Bagian Penyakit Dalam.yang selanjutnya akan menjalani pengobatan Antihipertensi di RSUD

Ujung Berung dengan rentang waktu pengobatan yang dimulai antara bulan Agustus sampai bulan

September 2017, dilakukan pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan sitologi untuk menilai mata

kering. Pada penelitian ini, bila bapak/ ibu terdapat sindrom mata kering maka akan diberikan

tetes air mata buatan.

Manfaat:

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan mengenai gambaran sel permukaan mata terkait kejadian mata kering pada pemakai obat darah tinggi.

4. Melalui hasil penelitian ini diharapkan terlihat gambaran permukaan mata, sehingga dapat diberikan terapi air mata buatan untuk mencegah kerusakan permukaan mata lebih lanjut, terkait keadaan mata kering yang terjadi.

Potensi ketidaknyamanan dan Risiko:

Ketidaknyamanan ketika pengambilan bahan penelitian, dan infeksi ringan akibat dari luka ringan

pada daerah kornea

Kemungkinan timbul risiko yang belum diketahui.

Belum diketahui

Penatalaksanaan alternatif:

Pemberian antiobiotik tetes bila terjadi infeksi ringan

Tata Cara/Prosedur:

g) Semua pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dijadikan subjek penelitian

h) Bersedia ikut dalam penelitian dan menandatangani informed consent. i) Dilakukan pemeriksaan oftalmologi.

Page 79: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

62

j) Pemeriksaan sitologi dengan menempelkan kertas saring asetat di daerah permukaan putih bola mata (konjungtiva)

k) Dilakukan pemeriksaan oftalmologi dan sitologi kembali satu bulan kemudian. l) Melakukan pengumpulan dan analisis data yang didapat dari hasil pemeriksaan tersebut.

Kesukarelaan:

Subyek penelitian dan keluarga diberi penjelasan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan

memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, dan bersedia

mengikuti penelitian secara sukarela yang yang disertai tanggungjawab sampai selesainya

penelitian ini dan dibuktikan dengan adanya informed consent yang telah ditandatangani subyek

dan dapat sewaktu-waktu mengundurkan diri dan membatalkan dari keikutsertaannya dalam

penelitian dengan tetap mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya dan tidak dikenakan

sangsi.

Subjek dapat dikeluarkan/mengundurkan diri dari penelitian

Bila subyek telah ikut serta dalam penelitian, subyek diberi kebebasan untuk mengundurkan diri tanpa akan mengurangi sedikitpun kualitas pelayanan medis yang sudah seharusnya didapatkan terkait kondisi sakitnya. Namun jika subyek tidak memenuhi prosedur yang telah ditentukan oleh peneliti, maka keikutsertaannya dalam penelitian akan berakhir.

Kerahasiaan data:

Kerahasiaan data pribadi dan data penelitian dari pasien dijamin

Kemungkinan timbulnya biaya Penelitian

Kemungkinan akan timbulnya biaya penelitian sepenuhnya ditanggung oleh peneliti, subyek

penelitian tidak terlibat dalam biaya penelitian.

Penyulit dan kompensasi:

Penyulit dan kompensasi yang mungkin terjadi akan di kelola dengan tatalaksana disertai

monitoring dan evaluasi secara berkala sesuai protokol yang berlaku

Page 80: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

63

Pertanyaan :

Jika ada pertanyaan sehubungan dengan penelitian ini, pertanyaan dapat diajukan kepada Aryatika

Alam, dr., di Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran/PMN RS Mata Cicendo, Jl. Cicendo No. 4 Bandung, Nomor telp. 022-4210883,

nomor HP. 081253914848

Bandung,

Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

Aryatika Alam,dr ( )

Saksi-saksi:

1. …………………………… ( )

2. …………………………… ( )

Page 81: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

64

Lampiran 4

Data Subjek Penelitian

Kelompok ACE inh/ARB (Kelompok A)

No. Jenis

Kelamin Usia

(tahun)

Densitas sel goblet (jumlah/lapang pandang)

Derajat metaplasia epitel konjungtiva

Baseline FU Baseline FU

1 P 36 7 3 0 1

2 L 46 2 1 0 1

3 P 54 3 1 1 1

4 L 55 2 1 1 1

5 L 55 2 2 1 1

6 P 55 1 5 1 1

7 L 51 0 3 2 1

8 P 55 0 2 2 1

9 P 54 5 1 0 2

10 P 32 3 0 1 2

11 P 40 2 0 1 2

12 P 52 2 0 1 2

13 P 55 3 0 1 2

14 L 55 2 0 1 2

15 L 55 2 0 1 2

16 L 49 0 0 2 2

17 L 55 4 0 0 3

18 P 55 4 0 1 3

Page 82: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

65

Kelompok Non ACE inh/ARB (Kelompok B)

No. Jenis

Kelamin Usia

(tahun)

Densitas sel goblet (jumlah/lapang pandang)

Derajat metaplasia epitel konjungtiva

Baseline FU Baseline FU

1 L 55 6 2 0 1

2 P 55 5 2 0 1

3 L 55 4 1 0 1

4 P 54 3 0 0 2

5 P 55 2 0 0 2

6 P 43 2 0 1 2

7 P 51 3 0 1 2

8 L 55 1 0 1 2

9 P 55 6 0 0 3

10 L 42 2 0 1 3

11 L 46 2 0 1 3

12 P 55 3 0 1 3

13 L 55 3 0 1 3

14 L 55 2 0 1 3

15 P 55 2 0 1 3

16 P 55 2 0 1 3

17 P 53 0 0 2 3

18 P 55 4 0 2 3

Page 83: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

66

Lampiran 5

Gambar 1. Derajat 0 metaplasia konjungtiva pada baseline terapi ACE inh/ARB

Keterangan : Gambaran sel goblet (tanda panah merah), sel epitel uniform.

Gambar 2. Derajat 1 metaplasia konjungtiva pada baseline terapi golongan

non ACE inh/ARB Keterangan : terdapat penurunan sel goblet, sel sedikit membesar, tidak uniform (tanda panah merah)

Page 84: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

67

Gambar 3. Derajat 2 metaplasia konjungtiva setelah 4 minggu pascaterapi

ACE inh/ARB Keterangan : kehilangan total sel goblet, sel epitel mulai mendatar (panah merah)

Gambar 4. Derajat 3 metaplasia konjungtiva pascaterapi minggu ke-4 pada

golongan non ACE inh/ARB Keterangan : terdapat keratinisasi ringan (panah merah), sitoplasma agak merah muda (biru)

Page 85: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

68

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pendidikan Formal

1. SD Pertiwi 2, Padang (1990-1996)

2. SDN Rawa Barat 03 Pagi, Jakarta Selatan (1996)

3. SLTP N 13 Jakarta (1996-1999)

4. SMA 70 Bulungan, Jakarta Selatan (1999-2002)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (2002-2008)

6. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Mata Fakultas

Kedokteran Universitas Padjadjaran/Pusat Mata Nasional Rumah Sakit

Mata Cicendo (2013)

Nama : Aryatika Alam

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 23 November 1984

Alamat : Jalan Babakan Jeruk IV No. 20.

Bandung

Nama Orang tua : DR. Ir. Ahmad Kamil, Msi.

Ir. Ariani Alam

Nama Suami : dr. Danu Saputra, Sp.KJ.

Nama Anak : Amera Nabiila Saputra

Atikah Azzahrah Saputra

Page 86: PERBANDINGAN GAMBARAN SITOLOGI PERMUKAAN …perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/... · mata kering adalah obat antihipertensi (OHT) seperti golongan diuretik, beta-blocker

69

Pendidikan Tambahan :

2009 Peserta Advanced Trauma Life Support, Bandung

2009 Peserta Advanced Cardiac Life Support, Bandung

2009 General Emergency Life Support, RS. Hasan Sadikin, Bandung

2013 Peserta Annual Scientific Meeting West Java Region IOA, Eye

Rehabilitation For Simple Life, Bandung

2015 Peserta Pekan Ilmiah Tahunan, Life Without Darkness,

PERDAMI ke-40, Bandung

2015 Peserta Neuro-Ophthalmology Saturday Meeting, Bandung

2016 Peserta INAPOSS, Bandung

Riwayat Pekerjaan : 2008-2009 Dokter magang di RS Gandaria, Jakarta Selatan

2010-2013 Dokter PTT Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan

Selatan