oht teknik peledakan_1

25
Adalah semua kegiatan baik teknis Adalah semua kegiatan baik teknis maupun tindakan pengamanan yang maupun tindakan pengamanan yang ditujukan untuk dapat melaksanakan ditujukan untuk dapat melaksanakan suatu peledakan dengan efisien dan suatu peledakan dengan efisien dan aman aman Topik bahasan: Topik bahasan: POLA PENGEBORAN DAN PELEDAKAN POLA PENGEBORAN DAN PELEDAKAN GEOMETRI PELEDAKAN JENJANG GEOMETRI PELEDAKAN JENJANG POWDER FACTOR POWDER FACTOR MENGATASI GAGAL LEDAK ( MENGATASI GAGAL LEDAK ( MISFIRE MISFIRE) MENANGANI BONGKAHAN BATU ( MENANGANI BONGKAHAN BATU ( BOULDERS BOULDERS ) )

Upload: jarvisarisky

Post on 15-Sep-2015

78 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

tambang

TRANSCRIPT

  • Adalah semua kegiatan baik teknis maupun tindakan pengamanan yang ditujukan untuk dapat melaksanakan suatu peledakan dengan efisien dan aman

    Topik bahasan:POLA PENGEBORAN DAN PELEDAKANGEOMETRI PELEDAKAN JENJANGPOWDER FACTORMENGATASI GAGAL LEDAK (MISFIRE)MENANGANI BONGKAHAN BATU (BOULDERS)

  • Pola bujursangkarPola persegi panjangPola zigzag bujursangkarPola zigzag persegi panjangOHT 1

  • OHT 2

    FAKTORTAMBANG BWH TANAHTAMBANG TERBUKALuas areaTerbatas, sesuai dimensi bukaan yang luasnya dipengaruhi oleh kestabilan bukaan tersebut.Lebih luas karena terdapat dipermukaan bumi dan dapat memilih area yang cocokVolume hasil peledakanTerbatas, karena dibatasi oleh luas permukaan bukaan, diameter mata bor dan kedalaman pengeboran, sehingga produksi kecil. Lebih besar, bisa mencampai ratusan ribu meterkubik per peledakan, sehingga dapat direncana-kan target yang besar.Suplai udara segarTergantung pada jaminan sistem ventilasi yang baik.Tidak bermasalah karena dilakukan pada udara terbukaKeselamatan kerjaKritis, diakibatkan oleh: ruang yang terbatas, guguran batu dari atap, tempat untuk penyelamatan diri terbatas.Relatif lebih aman karena seluruh pekerjaan dilakukan pada area terbuka.

  • Secara umum pola peledakan menunjukkan urutan atau sekuensial ledakan dari sejumlah lubang ledak akibat adanya jeda waktu atau waktu tunda (delay time).Pola peledakan pada tambang terbuka dan bukaan di bawah tanah berbeda karena adanya faktor pola pengeboranBeberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan waktu tunda pada sistem peledakan antara lain adalah:Mengurangi getaranMengurangi overbreak dan batu terbang (fly rock)Mengurangi gegaran akibat airblast dan suara (noise).Dapat mengarahkan lemparan fragmentasi batuanDapat memperbaiki ukuran fragmentasi batuan hasil peledakanApabila pola peledakan tidak tepat atau seluruh lubang diledakkan sekaligus, akan terjadi dampak merugikan, a.l. mengganggu lingkungan dan hasilnya tidak efektif dan tidak efisien. OHT 3

  • Urutan peledakan yang tidak logis bisa disebabkan oleh :penentuan waktu tunda yang terlalu dekat,penentuan urutan ledakannya yang salah,dimensi geometri peledakan tidak tepat,bahan peledaknya kurang atau tidak sesuai dengan perhitungan.Acuan dasar penentuan pola peledakan pada tambang terbuka, yaitu : Peledakan tunda antar baris. Peledakan tunda antar beberapa lubang. Peledakan tunda antar lubang.OHT 4

  • PENGARUH ORIENTASI RETAKAN THD. POLA PELEDAKANBila orientasi antar retakan hampir tegak lurus, sebaiknya S = 1,41 B Bila orientasi antar retakan mendekati 60 sebaiknya S = 1,15 B dan menerapkan interval waktu long-delayBila peledakan dilakukan serentak antar baris, maka ratio spasi dan burden (S/B) dirancang dengan pola bujursangkar (square pattern).Bila peledakan dilakukan pada bidang bebas yang memanjang, maka arah lemparan sebaiknya terfokus ke depan (tidak menyebar)OHT 5(R.L. ASH dan KONYA, 1980)

  • Orientasi antar retakan hampir tegak lurus, sebaiknya S = 1,41 BOHT 6

  • Orientasi antar retakan mendekati 60, S = 1,15 B, dan long delayPOLA STAGGEREDINITIASI ECHELONOHT 7

  • Peledakan serentak antar baris, S/B berpola bujursangkar1234SETELAH PELEDAKANB1.4B1,4 B1,4 B1,4 B1,4 BwySEBELUM PELEDAKAN1.4BB2BArah lemparan batuanPOLA BUJUR SANGKARINISIASI ECHELONOHT 8

  • Peledakan serentak antar baris, S/B berpola staggeredOHT 9

  • Bidang bebas yang memanjang, pola V-cut bujur sangkarWAKTU TUNDA CLOSE INTERVALINISIASI CHEVRONOHT 10

  • Bidang bebas yang memanjang, pola V-cut persegi panjangOHT 11

  • Diameter lubang ledak ( )Burden ( B )Spasi ( S )Stemming ( T )Tinggi jenjang ( H )Kedalaman lubang ledak ( L )Subdrilling / Subdrill / Sub grade ( J )Isian utama / primary charge ( PC)Sudut kemiringan lubang ledak ( )(BENCH BLASTING GEOMETRY)OHT 12

  • KEUNTUNGAN:Pelaksanaan pengeboran lebih mudah, cepat, dan akuratUntuk jenis batuan yang sama, asesoris bor berumur lebih panjangBahan peledak lebih sedikitBiaya pengeboran lebih kecilKELEMAHAN:Potensi terbentuk toe dan backbreak besarLereng kurang stabil terhadap getaran, perlu analisis kestabilan lerengHanya baik untuk batuan yang kompeten (kuat)Permukaan bidang bebas sering tidak rataOHT 13

  • KEUNTUNGAN:Akan diperoleh jenjang yang stabilMengurangi resiko timbulnya toe dan backbreakBentuk muck pile lebih baikDapat diterapkan pada batuan yang lemahPermukaan bidang bebas lebih mungkin rataKELEMAHAN:Sulit melakukan pengeboran miring yang akuratUmur asesoris bor lebih pendekDiperlukan supervisi yang ketatOHT 14

  • OHT 15

  • OHT 16

  • Beberapa peneliti peledakan yang telah memperkenalkan perhitungan geometry peledakan a.l: Anderson (1952), Pearse (1955), R.L. Ash (1963), Langefors (1978), Konya (1972), Foldesi (1980), Olofsson (1990), Rustan (1990) dan lainnya Perhitungan didasarkan pada pertimbangan ukuran burden, diameter lubang ledak, kondisi batuan setempat, dan jenis bahan peledak Disamping itu produsen bahan peledak memberikan cara coba-coba (rule of thumb) untuk menghitung geometri peledakan, diantaranya ICI Explosive, Dyno Wesfarmer Explosives, Atlas Powder Company, Sasol SMX Explosives Engineers Field Guide, dan lain-lainKesimpulan yang dapat diambil adalah:Diameter dan burden dan dijadikan referensi sebelum menghitung parameter geometri peledakan lainnyaPerhitungan parameter geometri peledakan lainnya merupakan fungsi diameter atau burden yang mempunyai limitasi/batasan terendah dan tertinggi.Batasan tsb memberi peluang bagi perancang peledakan utk melakukan uji coba sampai diperoleh standar ukuran parameter geometri yg sesuai di lokasi mereka OHT 17

  • Serentak tiap baris lubang ledak (instantaneous single-row blastholes)

    Berurutan dalam tiap baris lubang ledak (sequenced single-row blastholes)

    Stemming (T):Batuan massif,T = BBatuan berlapis,T = 0,7BSubdrilling (J) = 0,3BTinggi jenjang (H) dan burden (B) ditentukan oleh ratio H/B (Stifness Ratio) OHT 18( Burden, ft ; de, inci )

  • Potensi yang terjadi akibat variasi stiffness ratio (C.J. Konya, 1972)OHT 19

    Stifness RatioFragmen-tasiLedakan udaraBatu terbangGetaran tanahKomentar1BurukBesarSedikitBesarBanyak muncul back-break di bagian toe. Jangan dilakukan dan rancang ulang2SedangSedangSedangSedangBila memungkinkan, rancang ulang3BaikKecilSedikitKecilKontrol dan fragmentasi baik 4MemuaskanSangat kecilSangat sedikitSangat kecilTidak akan menambah keuntungan bila stiffness ratio di atas 4

  • ATURAN LIMA (RULE OF FIVE)Cara sederhana untuk mengestimasi diameter lubang (inci) yang dihubungkan dgn ketinggian jenjang (feet), yaitu tinggi jenjang Lima kali diameter lubang ledaknya. OHT 20

  • KURVA HUBUNGAN d DENGAN HOHT 21J. Naapuri (Tamrock), 1988

  • Tinggi jenjang (H) dan diameter lubang ledak (d) merupakan pertimbangan pertama yang dipertimbangkanHmaks ditentukan berdasarkan kemampuan jangkauan alat muat dan peraturan Pemerintah Secara empiris H = 60d 140dBurden (B) antar baris; B = 25d 40dSpasi antar lubang ledak sepanjang baris (S) = 1B 1,5BSubgrade (J); J = 8d 12 dStemming (T); T = 20d 30dPowder Factor (PF) =OHT 22

  • OHT 23

  • Sebuah perusahaan mendapat proyek untuk memotong tebing yang akan digunakan jalan raya. Tinggi jenjang maksimum 30 ft. Karena alat yang akan digunakan kecil, maka fragmentasi harus sesuai dengan ukuran peralatan tersebut. Terdapat 2 unit alat bor yang masing-masing bisa membuat lubang ledak berdiameter 5 inci dan 7 inci. Rancang geometrinya agar pembongkaran tebing berhasil menggunakan: cara Konya rule of thumb dari ICI Explosive

    *