anggaran bahan baku .ppt

Upload: imam-munandar

Post on 30-Oct-2015

671 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

UNTUK PRESENTASI.

TRANSCRIPT

Anggaran Bahan Baku

Anggaran Bahan BakuManajemen persediaan tradisionalPada umumnya perusahaan menggunakan cara tradisional dalam mengelola persediaannya yaitu denga cara memiliki persediaan minimal untuk mendukung kelancaran proses produksi dan selain itu perusahaan juga memperhitungkan biaya persediaan yang paling ekonomis yang dikenal dengan istilah Economic Order Quantity ( EOQ ).Perusahaan manufaktur memperhitungkan 3 macam persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi, ketiga jenis persediaan ini dihitung tigkat perputarannya yaitu :Perputaran bahan bakuBahan baku yang digunakan dibagi dengan rata-rata persediaan bahan baku.Perputaran barang dalam proses.Harga pokok produksi dibagi dengan rata-rata persediaan barang dalam prosesPerputaran barang jadiHarga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan barang jadi atau penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan barang jadi.Besar kecilnya nilai persediaan bahan baku dipengaruhi oleh :Estimasi dan rencana volume penjualanEstimasi dan perencanaan volume produksiEstimasi dan perncanaan kenutuhan bahan baku yang digunakan dalam proses produksiBiaya order pembelianBiaya penyimpananHarga bahan baku

Dalam mengelola bahan baku dibutuhkan 2 usur biaya variabel utama yaitu biaya pesanan dan biaya penyimpangan. Yang termasuk dalam biaya pesanan adalah :Biaya proses pemesana bahan bakuBiaya pengiriman pesananBiaya penerimaan bahan baku yang dipesanBiaya untuk memproses pembayaran bahan baku yang dibeliSedangkan yang termasuk dalam biaya penyimpangan adalah :Biaya untuk mengelola bahan baku ( biaya menimbang dan menghitungBiaya sewa gudangBiaya pemeliharaan dan penyelamatan bahan bakuBiaya asuransiBiaya PajakBiaya Modal

Dan jika penggunaan maksimal bahan baku adalah 80 unit per hari dan penggunaan rata-rata Per harinya adalah 60 unit per haridan waktu tenggangnya ( Lead Time ) adalah 4 hari. Maka Persediaan pengamannya dapat dihitung sebagai berikut :Penggunaan Maksimal 80Penggunaan Rata-rata(60)Selisih20Waktu tenggangx4 hariPersediaan pengaman80 unit

Dengan adanya persediaan pengaman sebanyak 80 unit, maka titik pemesanan kembali ( Reorder Point ) dapat dihitung sebagai berikut :ROP= ( Tingkat penggunaan rata-rata x waktu tenggang ) + Persediaan pengaman ( 60 x 4 ) + 80 unit = 320 unitJadi pesanan secara otomatis dapat dilakukan ketika tingkat persediaan turun menjadi 320 unit.

Persediaan Model JIT ( Just In Time )Model JIT artinya ketika kita membutuhkan barang maka barang produksi itu ada, model JIT ini bisa diterapkan jika pemasok benar-benar profesional ( barang bagus kualitasnya dan tepat waktu ) dan menjadi bagian dari perusahaan yang dipasok. Harga dalam JIT system bukan merupakan hal yang pokok karena harga bisa dinegosiasi terlebih dahulu dan yang penting bagi perusahaan adalah kualitas barangnya dan ketepatan waktunya.Prinsip dasar JIT ( Just In Time )Prinsip dasarnya adalah perusahaan yang menerapkan model sistem seperti ini berarti ia tidak mempunyai saldo persediaan ( Safety Stock ), delngan tidak memiliki safety stock perusahaan dapat menghemat biaya persediaan, JIT hanya bisa dilaksanakan jika sumber daya menusia dan peralatan dirawat dengan baik artinya buruh pabrik harus loyal dan memiliki kesadaran tinggi untuk bekerja selam hidupnya.

Perbedaan antara sistem JIT dengan sistem persediaan minimum ( Safety Stock ) dapat disajikan sebagai berikut :

Sistem JITSistem Safety StockMengutamakan proses produksi melalui pengendalian terpaduMengutamakan hasil akhir ( Output ) melalui pemeriksaan ( Inspeksi )Mengutamakan kerja timMengutamakan kerja individuKontrak jangka panjang dengan pemasok dan diperlakukan sebagai mitra bisnis sejati yang loyalKontrak jangka pendek dengan pemasokdan diperlakukan sebagai pesaingBerusaha terus-menerus, menghilangkan penyimpanganToleransi terhadap penyimpanganKepuasan pelanggan melalui pelayanan purna jualKepuasan pelanggan melalui harga dan kualitas produkIlustrasi: PT. SINAR TERANG ELEKTRONIK memiliki data bahan baku sebagai berikut : pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per 100 ton produk jadi yaitu bahan baku A 50 ton, B 45 ton, C 35 ton. Harga standar bahan baku per ton A Rp. 35, B Rp. 25, C Rp 20.Pembelian bahan baku A 2.000 ton @ Rp. 40, B 2.500 ton @ Rp. 28, C 2.800 ton @ Rp. 15. sedangkan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah A 1.200 ton, B 2.000 ton, C 2.500 ton. Penyimpangan bahan baku dicatat pada saat pembelian bahan baku. Kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah output riil yang dihasilkan adalah sebesar 4.300 ton semenyang siap dijual dipasar. Diminta : Hitunglah Varian Bahan Baku!

Solusi Varian bahan baku PT.STE

Perhitungan penyimpangan harga bahan baku ( Material Yield Variance )Standar Output = (5.700/130) x 100 = 4.384,6= 4.385 unitAktual Output =( 4.300 unit )Penyimpangan (Tidak Menguntungkan)= 85 unitNilai Penyimpangan = 85 x Rp. 35,75 = Rp. 3.038,75 (-) tidak menguntungkan

Perhitungan Penyimpangan Kuantitas Bahan Baku( Material Quntity Variance )Aktual Output sebesar 4.300 seharusnya menggunakan bahan baku sebesar 5.000, standar kuantitas bahan baku A 50/130*5.000=1.923, B 45/130*5.000=1.731, C 35/130*5.000=1.346Perhitungan penyimpangan kuantitas bahan baku berdasar output aktual ( 4.300 ) dengan output standar ( 4.385 ) unit.

Perhitungan Penyimpangan Harga Bahan BakuMaterial yield variance + Material Mix variance( - Rp. 3.038,75 + 16.095 = Rp. 13.056,25 Menguntungkan/favorable )

Catatan : (-) Tidak menguntungkan, (+) menguntungkanAnggaran Tenaga KerjaFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNANAnggaran Tenaga KerjaKebutuhan tenaga kerja Tekhnologi produksiTenaga kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu buruh dan karyawan. Buruh dibayar atas dasar tarif perjam, harian, mingguan, dan karyawan dibayar atas dasar gaji bulanan. Manfaat Anggaran Tenaga KerjaManfaat anggaran tenaga kerja antara lain adalah :Sebagai pedoman kerja manajer lini (kepala seksi) untuk mendorong efektivitas buruh mencapai sasaran kerja.Alat ukur efisiensi kerja melalui analisis penyimpangan tarif upah dan jam kerja.Alat untuk menentukan besarnya harga pokok produksi.

Teknik Perhitungan Anggaran Tenaga Kerja PT Sinar Terang Elektronik SatuPerusahaan menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun depan. Proses produksi dilaksanakan dua departemen, yaitu departemen satu dan departemen dua. Rencana produksi tahun depan adalah: triwulan satu 400unit, triwulan dua 500unit, triwulan tiga 600unit, dan triwulan empat 700unit. Standar jam kerja per unit produk untuk departemen satu 2jam, departemen dua 3 jam, sedangkan standar tariff upah untuk departemen satu Rp 4, dan departemen dua Rp 5.

Solusi PT STE Satu

PT Sinar Terang Elektronik DuaPerusahaan sedang menyusun anggaran upah buruh untuk tahun depan. Data yang tersedia adalah sebagai berikut :Prediksi penjualan: produk A = 200 unit, B= 300 unit, C= 400unit. Persediaaan barang jadi dalam unit : persediaan awal A= 10 unit, B= 20 unit, dan C= 30 unit, sedangkan persediaan akhir A= 5 unit, B= 10 unit, dan C= 15unit. Produk tersebut dikerjakan dalam tiga departemen yaitu departemen AX, BX, dan CX.

Solusi PT STE Dua

Anggaran Tenaga Kerja Versus Aktual (Kinerja)PT STE JAYABerikut ini adalah ata akuntansi perusahaan :Pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per 100 unit produk jadi, yaitubahan baku A 55 unit dan C 11 unit. Harga standar bahan baku per unit A Rp 43, B Rp 35, dan C Rp 25.Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi dibutuhkan tenaga kerja buruh tariff standar Rp 7,50 perjam dan dibutuhkan waktu pengolahan 500 jam per 100 unit output.Kenyataan yang terjadi saat ini dipabrik 9dalam periode akuntansi satu tahun) adalah bahwa output riil yang dihasilkan adalah 3.234 unit semen jadi yang siap dijual ke pasar.Permintaan actual adalah sebesar 3.000 unit. Pembelian bahan baku A 2.000 unit @ Rp 44, B 1.200 unit @ Rp 37, dan C 500unit @ Rp 24. Sedangkan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah A 1.870 unit, B 1.100 unit dan C 440 unit; penyimpangan bahan baku dicatat pada saat pembelian bahan baku.Upah buruh yang dibayarkan Rp 7,95 per jam pada jam kerja actual 15.800 jam Diminta : varian upah!

Keterangan :Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi 3.140 unit = material A 1.870 unit, B 1.100 unit, dan C 440 unitInput standar 110 unit = A 55 unit, B 44 unit dan C 11 unitUntuk menghasilkan output 100 unit dikonsumsi material 110unit dalam waktu 5jam, jadi yang standar = (3410/110) x 100 x 5 jam = 15.500 jamSolusi PT STE JayaKeterangan :Angka 3.557,5 adalah output actual 3.234 unit seharusnya membutuhkan input (3.234/100) x 110 unit = 3.557,5 unit dan utuk memprosesnya menjadi output dibutuhkan waktu = (3.557,4/110) x 100 x 5 jam = 16.170, ini adalah jam standar berdasar actual outputJam standar berdasar output diharapkan dibandingkan dengan jam standar berdasar output actual dikalikan tariff standar melahirkan varian hasil upah tenaga kerja (labor yield variance).

Keterangan :tm = tidak menguntungkan atau unfavorablem = menguntungkan atau favorable

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIKTarif Biaya Overhead PabrikDalam kalkulasi biaya normal (normal costing), niaya overhead pabrik dialokasikan keproses produksi berdasarkan tarif yang di tentukan lebih dahulu dikalikan dengan kapasitas pabrik yang nyata (actual capacity). Kapasitas pabrik didasarkan pada lima unsur yaitu: 1) biaya bahan baku langsung; 2) biaya tenaga kerja langsung; 3) jam tenaga kerja langsug; 4) jam mesin; 5) unit output yang dihasilkan. Tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan anggaran biaya overhead pabrik dibagi kapasitas pabrik normal.

Ilustrasi:Data kondisi pabrik PT SINAR TERANG ELEKTRONIK adalah sebagai berikut:Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan kapasitas normal =Biaya overhead pabrik dianggarkanKapasitas normalTarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya bahan baku langsung Rp 1.000/Rp 5.000= 20%Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya tenaga kerja langsung Rp 1.000/Rp 3.000= 33,33%Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung Rp 1.000/4.000 jam= Rp 0.25Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin Rp 1.000/5000 jam= Rp 0,20Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan unit output dihasilkan Rp 1.000/10.000 unit= Rp 0,10

Manajemen PT STE akan memilih satu dari lima tarif diatas untuk mengalokasikan (membebankan) biaya overhead pabrik kepada proses produksi. Biaya bahan baku langsung nyata Rp 5.000, Biaya tenaga kerja langsung nyata Rp 3.000, jam tenaga kerja langsung nyata 5.000 jam. Maka pembebanan biaya overhead pabrik = 5000 jam x Rp 0,30 = Rp 1.500. total biaya pabrik (total manufacturing cost) dapat dikalkulasikan sebagai berikut:

Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran biaya overhead pabrik ialah rencana kerja yang disajikan dala bentuk uang untuk biaya tidak langsung. Untuk menyusun anggaran biaya overhead pabrik harus diklasifikasikan kedalam perilaku biaya tetap dan variabel dengan metode titik terendah (high low point) atau kuadrat terkecil (least squares). Sebelum dibuat anggarannnya, biaya overhead harus disusun beban tetap dan tarif variabel per unitnya (per jam) yang didasarkan pada kapasitas normal. Kapasitas normal adalah acuan dasar penentuan tarif biaya overhead pabrik. Ilustrasi:Dasar kegiatan PT STE: jam tenaga kerja langsung pada kapasitas normal 4000 jam atau 80% dari kapasitas terpasang. Maka tabelnya adalah sebagai berikut:

Keterangan tabel biaya overhead pabrik pada kapasitas normal:JKTL = Jam Tenaga Kerja Langsung (Jam Kerja Buruh)Ikhtisar:Biaya Tetap= Rp 47.000Biaya Variabel (4.000 jam x Rp 12,00)= Rp 48.000Total= Rp 95.000Tarif per jam tenaga kerja langsung = Rp 95.000/4000= Rp 23,75

Alokasi biaya overhead pabrik departemen pembantu produksiAlokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi harus akurat dan wajar agar dapat menghasilkan harga pokok produksi yang akurat dan wajar pula. Ilustrasi:Rincian biaya overhead pabrik aktual masing-masing departemen PT STE adalah sebagai berikut:

Biaya overhead dept. Pembantu produksi dialokasikan kedepartemen produksi atas dasar: biaya tetap dialokasikan berdasar jam mesin yang dianggarkan dan biaya variabel dialokaskan berdasar jam mesin aktual. Diminta: Hitunglah berapa biaya departemen A dan B yang dialokasikan kepada masing-masing kepada departemen produksi X dan Y dengan menggunakan metode langsung, metode bertahap, dan metode resiprocal, atau metode aljabar!Hitunglah tarif aktual tetap dan variabel perjam mesin, berdasar alokasi aljabar, dasar perhitungan tarif departemen X 3.000 jam mesin dan departemen Y 4.000 jam tenaga kerja langsung!Hitunglah harga pokok produksi per unit, jika yang diproduksi 1000 unit, bahan langsung Rp 15.000,- dan tenaga kerja langsung Rp 10.000,- , jam mesin aktual 3.200 jam dan jam tenaga kerja langsung aktual 3.900!Menghitung varian baiay overhead pabrik!

Solusi Untuk PT STEAlokasi Biaya

Tarif Biaya Overhead Departemen ProduksiJM = Jam Mesin; JTKL = Jam Tenaga Kerja Langsung

Harga Pokok Produksi

Varian Biaya Overhead Pabrik

* Favorable (menguntungkan) **Unfavorable (tidak menguntungkan)Anggaran Biaya Overhead Pabrik Versus Aktual (Kinerja)Ilustrasi:Berikut ini adalah data akuntansi PT STE:Produk yang dihasilkan adalah lampu LED yang memiliki pasar oligopoli. Harga pasar yang berlaku adalah Rp 70 per-unit.Pabrik memiliki biaya standar untuk satuan per 100 unit produk jadi, yaitu bahan baku A 55 unit, B 44 unit dan C 11 unit. Harga standar bahan baku per-unit A Rp 43, B Rp 35, dan C Rp 25.Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi dibutuhkan tenaga kerja buruh, tarif standar Rp 7,50 per-jam dan dibutuhkan waktu pengolahan 500 jam per 100 unit output.Biaya overhead pabrik didasarkan pada upah jam kerja langsung. Pada kapasitas normal 16.500 jam. Biaya overhead pabrik yang dianggarkan adalah Rp 12.375 dan variabel Rp 8.250.Kenyataan yang terjadi saat ini dipabrik adalah bahwa output riil yang dihasilkan 3.234 unit lampu LED jadi yang siap dijual.Permintaan aktual adalah 3.000 unit. Pembelian bahan baku A 2.000 unit @Rp 44, B 1.200 unit @Rp 37, dan C 500 unit @Rp 24. Sedangkan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah A 1.870 unit, B 1.100 unit, dan C 440 unit; penyimpangan bahan baku dicatat pada saat pembelian bahan baku.Upah buruh yang dibayarkan Rp 7,95 per-jam pada jam kerja aktual 15.800 jam.Biaya overhead aktual tetap Rp 11.075 dan variabel Rp 8.490.Diminta: menghitung varian overhead pabrik.

Penyimpangan overhead pabrikPenyimpangan efisiensiKeterangan(Rp)kapasitas aktual x tarif standar = 15.800 x Rp 1,2519.750kapasitas standar x tarif standar = 15.500 x Rp 1,2519.375penyimpangan efisiensi375

---------------SELESAI--------------Standar Jam Kerja dan tarif Upah

ProdukDepartemen. AXDepartemen. BXDepartemen. CX

A1 jam2 jam3 jam

B2 jam3 jam2 jam

C3 jam1 jam1 jam

Tarif UpahRp5Rp6Rp7

Anggaran Produksi

KeteranganProduk AProduk BProduk C

Penjualan200300400

Persediaan Akhir (+)51015

Jumlah205310415

Persediaan awal (-)102030

Anggaran Produksi195290385

Anggaran Jam Kerja Langsung Dept. AX(Direct Labor Hous Budget)

ProdukDepartemen AX

Unit ProduksiStandar JamTotal

A1951195

B2902580

C38531.155

1.930

Anggaran Upah Buruh Dept. BX

ProdukDepartemen BX

Total JamTarif Upah (Rp)Total (Rp)

A3905 1.950

B8706 5.220

C3857 2.695

9.865

Anggaran Upah Buruh Dept. CX

ProdukDepartemen CX

Total JamTarif Upah (Rp)Total (Rp)

A5855 2.925

B5806 3.480

C3857 2.695

9.100

Perhitungan Varian Efisiensi Upah Buruh

Keterangan(Rp)

Jam aktual x tarif standar = 15.800 x 7,50118.500

Jam standar x tarif standar = (3410/110) x 100 x 5 jam x Rp 7,50 atau 15.500 jam x Rp 7,50116.250

Penyimpangan efisiensi upah (tm) = (15.800 - 15.500) x Rp 7,50; jam standar = (3410/110) x 100 x 5 jam = 15.500 jam berdasar output diharapkan. Jam aktual lebih besar daripada jam standar, maka penyimpangan tidak menguntungkan 2.250

Perhitungan Varian Efisiensi Upah Buruh

Keterangan(Rp)

Jam standar x tarif standar = (3410/110) x 100 x 5 jam x Rp 7,50 (atau jam standar berdasar output yang diharapkan), atau 15.500 jam x Rp 7,50 116.250

Jam standar x tarif standar = (3410/110) x 100 x 5 jam x Rp 7,50 (atau jam standar berdasar output aktual) atau 16.170 jam x Rp 7,50121.275

Penyimpangan Hasil Upah (Labor Yield Variance), 134 Q x 7,50 x 5 jam (m). Karena penyimpangan output menguntungkan, maka penyimpangan hasil upah menguntungkan.5.025

Perhitungan Upah Varian Buruh

Keterangan(Rp)

penyimpangan tarif (labor rate variance)( )7.710

penyimpangan efisiensi (Labor efficiency variance) ()2.250

penyimpangan hasil upah (Labor Yield Variance) ()5.025

Jumlah penyimpangan uoah buruh ()4.334

PT STETabel Kondisi Pabrik

KeteranganJumlahTarif

Biaya bahan baku langsung normalRp 5.000

Biaya tenaga kerja langsung normalRp 3.000

Biaya overhead pabrik dianggarkanRp 1.000

Jumlah biaya pabrikRp 9.000

Kapasitas pabrik normal:

Biaya bahan baku langsung20%

Biaya tenaga kerja langsung33,33%

Jam tenaga kerja langsung4.000 jamRp 0,25

Jam mesin5000 jamRp 0,20

Unit Output dihasilkan10.000 unitRp 0,10

PT STETabel Kalkulasi Biaya Pabrik

Keterangan(Rp)

Biaya bahan baku langsungRp 5.000

Biaya tenaga kerja langsungRp 3.000

Pembebanan biaya overhead pabrikRp 1.000

Total biaya pabrikRp 9.000

PT STETabel Biaya Overhead Pabrik Pada Kapasitas Normal

KeteranganBiaya TetapBiaya Variabel

(Rp)(Rp)

Tenaga kerja tidak langsung 4.000 2,00

Beban tidak langsung 3.000 0,90

Penanganan bahan 3.000 0,80

Perbekalan pabrik 2.000 0,80

Inspeksi 1.000 -

Pengawasan 1.500 -

Total biaya terkendali oleh departemen 12.500 4,00

Asuransi kebakaran 2.000 -

Pajak bumi dan bangunan 2.000 -

Penyusutan peralatan pabrik 2.000 -

Total biaya tak terkendali 4.000 -

Pemeliharaan gedung dan peralatan 4.000 0,60

Air, telepon, listrik 3.000 0,40

Beban umum pabrik 1.000 0,70

Total beban departemen jasa 2.000 1,80

Total 47.000 12,00

PT STETabel Anggaran Fleksibel Biaya Overhead

Keterangan Kapasitas (3.500) JTKL (70%)(Rp)Kapasitas (4.000) JTKL (80%)(Rp)Kapasitas (4.500) JTKL (90%)(Rp)

Tenaga kerja tak langsung 9.000 9.200 9.500

Bahan tidak langsung 8.500 8.500 8.500

Penanganan bahan 7.000 7.300 7.500

Perbekalan pabrik 6.500 7.000 7.200

Inspeksi 4.000 4.000 4.300

Pengawasan 2.000 2.500 2.500

Total biaya terkendali oleh departemen 37.000 38.500 39.500

Asuransi kebakaran 2.500 2.800 3.000

Pajak bumi dan bangunan 2.000 2.200 2.500

Penyusutan peralatan pabrik 1.000 1.500 1.500

Total biaya tak terkendali 5.500 6.500 7.000

Pemeliharaan gedung dan peralatan 5.200 5.500 6.000

Air, telepon dan listrik 4.800 5.000 5.000

Beban umum pabrik 5.000 5.500 5.500

Total beban departemen jasa 15.000 16.000 16.500

Total 57.500 61.000 63.000

Data Akuntansi PT STE

KeteranganDept. PembantuDept. Produksi

Dept. ADept. BDept. XDept. Y

Biaya variabel (Rp)800240020005000

Biaya tetap (Rp)1440190030004000

jam mesin dianggarkan:

dept.A melayani (dalam jam)050030001500

dept.B melayani (dalam jam)500045005000

jam mesin aktual:

dept.A melayani (dalam jam)08008002400

dept.B melayani (dalam jam)400053202280

Metode langsung

Alokasi biaya tetap berdasar jam mesin yang diaggarkan

KeteranganABXY

Biaya tetap1.4401.90000

A = (3000/4500; 1500/4500)-1.4400960480

B = (4500/9500; 5000/9500)0-1.9009001.000

Total001.8601.480

Metode langsung

Alokasi biaya variabel berdasar jam mesin aktual

KeteranganABXY

Biaya variabel8002.40000

A = (800/3200; 2400/3200)-8000200600

B = (5320/7600; 2280/7600)0-2.4001.680720

Total001.8801.320

Metode bertahap

Alokasi biaya tetap berdasar jam mesin yang dianggarkan

KeteranganABXY

Biaya tetap1.4401.90000

A = (500/5000; 3000/5000; 1500/5000)-1.440144864432

B = (4500/9500; 5000/9500)0-2.0449681.076

Total001.8321.508

Metode aljabar

Alokasi biaya tetap berdasar jam mesin yang dianggarkan

KeteranganABXY

Biaya tetap1.4401.90000

A = (500/5000; 3000/5000; 1500/5000)-1.542,71.54,3925,6462,8

B = (500/10000; 4500/10000; 5000/9500)102,7-2.054,3924,41.027,1

Total001.8501.490

Metode aljabar

Alokasi biaya variabel berdasar jam mesin aktual

KeteranganABXY

Biaya variabel8002.40000

A = ( 800/4000; 200/4000; 2400/4000)-929,3185,9185,9557,6

B = (400/8000; 5320/8000; 2280/8000)129,3-2.585,91.719,6737

Total001.905,41,294,6

Metode aljabar

Tarif biaya overhead tetap

KeteranganXY

Biaya tetap3.0004000

Terima alokasi1.8501490

Total4.8505490

Dasar perhitungan tarif3.000JM4000JTKL

Tarif tetap1,6171,3725

Metode aljabar

Tarif biaya overhead variabel

KeteranganXY

Biaya variabel2.000 5.000

Terima alokasi1.905 1.295

Total3.905 6.295

Dasar perhitungan tarif3.000 JM4.000JKTL

Tarif variabel1,301801,57365

Tarif tetap1,617001,57350

Total tarif biaya overhead2,918802,94615

Kalkulasi Harga Pokok Produksi

Keterangan(Rp)

Biaya Bahan Baku Langsung 15.000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung 10.000,00

Biaya Overhead Pabrik, Dept. X, 3.200 x 2,9188 9.340,16

Biaya Overhead Pabrik, Dept. Y, 3.900 x 2,94615 11.489,98

Total Harga Pokok Produksi 45.830,14

Varian Biaya Overhead Pabrik

KeteranganXY

Aktual8.000,00 12.000,00

Pembebanan9.340,16 11.489,98

Varian Biaya Overhead Pabrik*1340,16 **510,02

penyimpangan biaya overhead pabrik

Keterangan(Rp)

biaya yang diperhitungkan secara akuntansi (Rp 8.490 variabel + Rp 11.075 tetap)19.565,00

biaya yang dibeban kan ke proses produksi 3.234 unit x 5 jam x Rp 1,2520.212,50

penyimpangan biaya overhead pabrik647,5

Penyimpangan biaya overhead pabrik

(Penyimpangan pengeluaran)

Keterangan(Rp)

Biaya aktual19.565

dianggarkan: VC = 15.800 x Rp 0,50 = 7.900

FC = 12.37520.275

penyimpangan pengeluaran710

Penyimpangan biaya overhead pabrik

Penyimpangan kapasitas

Keterangan(Rp)

dianggarkan: VC = 15.800 x Rp 0,50 = 7.900

FC = 12.37520.275

kapasitas aktual x tarif standar = 15.800 jam x Rp 1,2519.750

penyimpangan kapasitas525

Perhitungan Varian Hasil Biaya Overhead

Keterangan(Rp)

Jam standar x tarif standar = (3.410/110) x 5 jam x Rp 1,25(atau jam standar output yang diharapkan),Atau 15.500 x Rp 1,2519.375,0

Jam standar x tarif standar = (3.557/1.100) x 500 jam x Rp 1,25(atau jam standar output yang diharapkan),Atau 16.170 jam x Rp 1,2520.212,5

Penyimpangan hasil biaya overhead (factory overhead yield variance),134Q x Rp 1,25 x 5 jam (m).Karena penyimpangan output menguntungkan,Maka penyimpangan hasil upah menguntungkan.837,5

Perhitungan Varian Biaya Overhead Pabrik

Keterangan (Rp)

Penyimpangan pengeluaran710

Penyimpangan kapasitas525

Penyimpangan efisiensi375

Penyimpangan hasil biaya overhead837,5

Jumlah varian biaya overhead647,5