analisis zat pengawet makanan formalin pada tahu

6
ANALISIS ZAT PENGAWET MAKANAN FORMALIN PADA TAHU I.Tujuan : 1.Untuk mengetahui adanya pengawet formalin pada makanan tahu 2.Untuk mengetahui cara pemeriksaan formalin pada tahu 3.Untuk mengidentifikasi pengawet pada tahu II.Metode:Uji Stick test dan Uji Schift test III.Dasar Teori Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% – 40%. Formalin memiliki kemampuan yang sangat baik ketika mengawetkan makanan, namun walau daya awetnya sangat luar biasa, formalin dilarang digunakan pada makanan. Di Indonesia, beberapa undang-undang yang melarang penggunaan formalin sebagai pengawet makanan adalah Peraturan Menteri Kesehatan No 722/1988, Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999, UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hal ini disebabkan oleh bahaya residu yang ditinggalkannya bersifat karsinogenik bagi tubuh manusia.Mengingat pentingnya masalah keamanan pangan, maka perlu dilakukan suatu uji terhadap kandungan racun ataupun zat- zat berbahaya yang terkandung dalam suatu produk makanan.

Upload: syukur-abdul-hayato

Post on 27-Nov-2015

48 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Zat Pengawet Makanan Formalin Pada Tahu

ANALISIS ZAT PENGAWET MAKANAN FORMALIN PADA TAHU

I.Tujuan : 1.Untuk mengetahui adanya pengawet formalin pada makanan tahu

2.Untuk mengetahui cara pemeriksaan formalin pada tahu

3.Untuk mengidentifikasi pengawet pada tahu

II.Metode:Uji Stick test dan Uji Schift test

III.Dasar Teori

Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin

yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% – 40%.

Formalin memiliki kemampuan yang sangat baik ketika mengawetkan makanan, namun walau

daya awetnya sangat luar biasa, formalin dilarang digunakan pada makanan. Di Indonesia,

beberapa undang-undang yang melarang penggunaan formalin sebagai pengawet makanan

adalah Peraturan Menteri Kesehatan No 722/1988, Peraturan Menteri Kesehatan No.

1168/Menkes/PER/X/1999, UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang

Perlindungan Konsumen. Hal ini disebabkan oleh bahaya residu yang ditinggalkannya bersifat

karsinogenik bagi tubuh manusia.Mengingat pentingnya masalah keamanan pangan, maka perlu

dilakukan suatu uji terhadap kandungan racun ataupun zat-zat berbahaya yang terkandung dalam

suatu produk makanan.

Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan

aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya disintesis

oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun

1867. Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon.

Terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam

atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap

metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali

juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia (Reuss 2005).

Http://id.Shvoong.co/medicine-and-health/1670149-formalin-dan-bahayanya/

Page 2: Analisis Zat Pengawet Makanan Formalin Pada Tahu

IV.Alat

1. Mortir

2. Timbangan

3. Sentrifuge

4. Stick test box

5. Pipet ukur 1 ml,5ml

6. Tabung reaksi kecil

7. Tabung Sentrifuge

V.Bahan

1. Tahu

2. Aquades

3. Pereaksi formaldehyde

4. Pereaksi 1 Fuchsin

5. Pereaksi 2 RAS

IV.Prosedur Kerja

1. Preparasi Sampel

a. Sampel ditimbangan menggunakan timbangan 10 gram

b. Tumbuk sampel dengan mortar sampai halus

c. Tambahkan aquades 1:1 dengan sampel,apabila kurang encerkan dengan

pengenceran 5X sehingga membutuhkan aquades 50 ml masukkan dalam

mortir

d. Setelah sampel bercampur dengan aquades,masukkan kedalam tabung

sentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan2.500 rpm

e. Ambil supernatan lalu akan dilakukan uji stick test dan uji schfift test

2. Uji Stick Test

a. Ambil supernatant 5 ml dan letakkan pada tabung stick test yang sudah ada

garis ukur 5 ml

b. Tambahkan 10 tetes pereaksi formaldehyde

c. Kocok hingga merata

Page 3: Analisis Zat Pengawet Makanan Formalin Pada Tahu

d. Lalu segera celupkan stick paper kedalam sampel yang telah diberi

formaldehyde selama 1 detik

e. Kibas-kibaskan stick paper agar kering selama1 menit

f. Cocokkan warna yang terjadi pada stick paper dengan table

g. Apabila warna sesuai dengan table maka positif formalin

3.Uji Schift Test

a. Ambil 5 ml supernatan pada tabung reaksi

b. Tambahkan 1 ml pereaksi 1{fuchsin) pada sampel di tabung reaksi

c. Tambahkan pereaksi 2 {RAS}sebanyak 1 ml pada sampel tabung reaksi

d. Kocak agar homogeny

e. Apabila sampel berwarna violet positif formalin

VII.Hasil Praktikum

Dengan menggunakan stick testsampel tahu (-) formalin karena stick paper

yang di celupkan dan dicocokkan dengan table berwarna putih langsat yang

menandakan (-) formalin

Dengan menggunakan uji schift test,sampel tahu(-) formalin.karena setelah

ditambahkan pereaksi 1 dan pereaksi 2 tidak berwarna violet

VIII.Kesimpulan

Sampel tahu yang di uji stick test dan schift test(-) formalin.

Dokumentasi

sampel tahu yang sudah ditambahi aquades

Page 4: Analisis Zat Pengawet Makanan Formalin Pada Tahu

Sampel dimasukkan dalam tabung sampel setelah di sentrifuge

sentrifuge

Supernatant ditetesi pereaksi formaldehyde diukur dengan stick paper (-) Formalin