analisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar ... · analisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS UNSUR INTRINSIK (TOKOH, ALUR, dan LATAR)
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA NOVEL
9 SUMMERS 10 AUTUMNS KARYA IWAN SETYAWAN
UNTUK SISWA SMP BUDI MULIA MINGGIR KELAS VIII
SEMESTER II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Tian Eka Febriana
NIM: 121224018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS UNSUR INTRINSIK (TOKOR, ALUR, dan LATAR)
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA NOVEL
9SUMMERSIOAUTUMNSKARYAIWANSETYAWAN
UNTUK SISWA SMP BUDI MULIA MINGGIR KELAS vmSEMESTERll
Oleb
Tian Eka Febriana
121224018
Telab disetujui oleb:
Yogyakarta, 12 November 2018
Rislie Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS UNSUR INTRINSIK (TOKOH, ALUR, dan LATAR)
MENGGUNAKANPENDEKATANSAINTWIKPADANOVEL
9 SUMMERS 10 AUTUMNS KARYA IWAN SETYAWAN
UNTUK SISWA SMP BUDI MULIA MlNGGIR KELAS vmSEMESTERll
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Tian Eka Febriana
NIM: 121224018
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal26 November 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Ketua : Rishe Pumama Dewi, S.Pd., M.Hum.
Sekretaris : Rishe Pumama Dewi, S.Pd., M.Hurn.
Anggota I : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum.
Anggota 2 : Septina Krismawati M.A.
Anggota 3 : Drs. J. Prapta DihaIja, SJ M.Hum. fJYogyakarta, 26 November 2018
Fakultas Keguruan dan TImu Pendidikan
~'_n Sanata Dba
es Harsoyo. S. Pd., M.Si.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua saya Bapak Antonius Supangat dan Ibu Yanti
Maryani yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam mengerjakan
skripsi ini.
Suami saya Yuyun Prasetya dan anak Elvina Ramadhanti Utami.
Adik saya Riki Dwi Arianto dan Kristian Tri Andira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Apapun yang terjadi hari ini, jangan menyerah. Ingatlah bahwa semua hadiah
besar dalam hidup ini datang karena anda bertahan saat anda hampir menyerah.
Bertahanlah, jangan menyerah.”_ Mario Teguh
“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”_ Lessing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana mestinya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 November 2018
Penulis
fTian Eka Febriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan di bawah 1m, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama
NIM
: Tian Eka Febriana
: 121224018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma diserahkan karya ilmiah berjudul:
ANALISIS UNSUR INTRINSIK (TOKOH, ALUR, dan LATAR)
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA NOVEL 9 SUMMERS 10
AUTUMNS KARYA !WAN SETYAWAN UNTUK SISWA SMP BUDI MULIA
MINGGffi KELAS VIII SEMESTER II
Dengan demikian saya memberikan kewenangan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, medistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu rneminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan yang saya buat dengan kesungguban ini.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tan ai, 26 November 2018
Tian ka Febriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Febriana, Tian Eka. 2018. Analisis Unsur Intrinsik (Tokoh, Alur, dan Latar)
Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Novel 9 Summers 10 Autumns
Karya Iwan Setyawan Untuk Siswa SMP Budi Mulia Minggir Kelas VIII
Semester II. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
Penelitian ini berisi kajian unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar) novel 9
Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan dalam pembelajaran siswa SMP Budi
Mulia kelas VIII semester II dengan pendekatan saintifik. Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar) novel 9 Summers 10
Autumns karya Iwan Setyawan sebagai bahan pembelajaran di kelas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
deskriptif kualitatif sehingga dapat menghasilkan data yang diperlukan dalam
bentuk kutipan kata-kata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik baca dan teknik catat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua puluh lima tokoh, yaitu
Iwan, Bocah kecil, Abdul Hasim, Ngatinah, Mbak Ati, Prawira Dikrama,
Tukinem, Ucup, Ngatemun, Wagini, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, Mira, Tata,
Mimi, Yani, Audrey, Nico, Imam, Mul, Tukeri, Daus, Andi Nasution, dan Yanti.
Latar yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns, yaitu latar tempat ada
empat kota besar yang diceritakan oleh pengarang, yaitu Malang, Bogor, Jakarta,
dan New York; latar waktu yang digunakan cukup lama dari tahun 1948 sampai
tahun 2009; latar sosialnya yaitu masalah kemiskinan, cara pandang masyarakat
dan leluhurnya, hingga cara pandang saat di kota. Alur yang digunakan novel 9
Summers 10 Autumns alur campuran.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa novel 9
Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran sastra di SMP. Peneliti juga menyusun silabus dan RPP yang
digunakan untuk mencapai SK dan KD.
Kata kunci: pendekatan saintifik dan bahan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Febriana, Tian Eka. 2018. Intrinsic Element Analysis (Figure, Plot, and Background)
Using The Scientific Approach To Novel 9 Summers 10 Autumns By Iwan
Setyawan For High School Students Class VIII Semester II.Essay.
Yogyakarta: PBSI, Guidance and Counseling, USD.
This study examines the intrinsic elements (character, plot, and
background)novel 9 Summers 10 Autumns works of Iwan Setiawan in teaching
junior high school students of class VIII Budi Mulia second half with a scientific
approach. The purpose of this study to describe the intrinsic elements (character,
plot, and background)novel 9 Summers 10 Autumns works of Iwan Setiawan as
learning materials in the classroom.
The method used in this research is descriptive qualitative method in
order to produce the necessary data in the form of a quote. Data collection
techniques in this study using the technique of reading and note technique.
The analysis showed that there were twenty-five figures, namely Iwan,
little boy, Abdul Hasim, Ngatinah, Mak Ati, Prawira Dikrama, Tukinem, Ucup,
Ngatemun, Wagini, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, Mira, Tata, Mimi, Yani Audrey,
Nico, Imam, Mul, Tukeri, Daus, Andi Nasution, and Yanti. Background contained
in the novel 9 Summers 10 Autumns, the background where there are four major
cities narrated by the authors, is Malang, Bogor, Jakarta, and New York;
background used quite a long time from 1948 to 2009; the social background of
the issue of poverty, the way people and their ancestors, up to the current point of
view in the city. Flow used novel 9 Summers 10 Autumns groove mix.
Based on the analysis above, it can be concluded that the novel 9 Summers
10 Autumns Iwan Setiawan works can be used as learning materials literature in
junior high. Researchers also developed the syllabus and lesson plans used to
achieve SK and KD.
Keywords: scientific approach and learning materials.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan akhir
skripsi yang berjudul “Analisis Unsur Intrinsik (Tokoh, Alur, dan Latar)
Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Novel 9 Summers 10 Autumns Karya
Iwan Setyawan Untuk Siswa SMP Budi Mulia Minggir Kelas VIII Semester II”.
Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkat peran, dukungan, bimbingan, dan
nasihat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo. S. Pd., M.Si. selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Rishe Purnama Dewi, SPd., M.Hum, selaku ketua program studi PBSI dan
dosen pembimbing, yang telah memberikan saran, dukungan, kesabaran, dan
ketelitian dalam membimbing dan menyelesaikan skripsi.
3. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah mendidik dan membekali ilmu selama perkuliahan.
4. Ibu Harining Dyah Palupi selaku guru Bahasa Indonesia SMP Budi Mulia
Minggir yang telah memberikan penilaian dan saran kritik atas Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran saya.
5. Orang tua saya Antonius Supangat dan Ibu Yanti Maryani yang selalu
mendoakan dan mendukung saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Adik saya Riki Dwi Arianto dan Kristian Tri Andira yang telah mendukung
saya.
7. Ternan setia yang selalu memberikan saya motivasi dan dukungan: Sisillia
Yossy Nour Indrasari, Maria Ratih Pramita Sari, Dian, Novitasari Lagur, Rosalia
Rika Setianingrum, dan Lia Listiani.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 26 November 2018
Penulis
Tian Eka Febriana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Batasan Istilah ..................................................................................................5
F. Sistematika Penyajian ....................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
A. Penelitian Relevan ........................................................................................... 8
B. Landasan Teori ................................................................................................ 9
1.Hakikat Karya Sastra.................................................................................. 9
2. Novel ........................................................................................................ 10
3. Unsur-Unsur Intrinsik Novel .................................................................... 11
a. Tokoh ................................................................................................... 11
b. Latar ..................................................................................................... 13
c. Alur ...................................................................................................... 14
4. Pendekatan Saintifik ................................................................................. 16
a. Pengertian Saintifik .............................................................................. 16
b. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik ............................. 17
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Saintifik ................................................. 17
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik ............................................ 18
e. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran .......................... 21
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................................... 22
a. Silabus ............................................................................................... 22
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 25
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Data dan Sumber Data ...................................................................................... 25
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 26
D. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 27
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 28
A. Deskripsi Data ................................................................................................. 28
B. Unsur-Unsur Intrinsik Novel ............................................................................ 29
1. Tokoh .......................................................................................................... 29
a. Iwan ......................................................................................................... 29
b. Bocah Kecil ............................................................................................. 31
c. Abdul Hasim ............................................................................................ 31
d. Mbak Ati .................................................................................................. 32
e. Prawira Dikrama ...................................................................................... 33
f. Tukinem ...................................................................................................33
g. Ucup ................... ..................................................................................... 34
h. Ngatinah . ................................................................................................. 34
i. Ngatemun.................................................................................................. 35
j. Wagini ......................................................................................................35
k. Mbak Isa .................................................................................................. 36
l. Mbak Inan ................................................................................................. 37
m. Rini ........................................................................................................ 38
n. Mbah mami .............................................................................................. 38
o. Mira ........................................................................................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
p. Tata ......................................................................................................... 40
q. Mimi ...................................................................................................... 40
r. Yani ........................................................................................................ 41
s. Audrey .................................................................................................... 41
t. Nico ..........................................................................................................42
u. Imam ........ ............................................................................................... 42
v. Mul ......... ................................................................................................. 43
w. Tukeri ........ ............................................................................................. 43
x. Daus ....... ................................................................................................. 43
y. Andi Nasution .......................................................................................... 44
z. Yanti ....... ................................................................................................. 44
2. Latar ............................................................................................................ 45
a. Latar Tempat ............................................................................................ 45
b. Latar waktu .............................................................................................. 49
c. Latar Sosial .............................................................................................. 53
3. Alur ......................... .................................................................................... 54
4. Pembelajaran Unsur Intrinsik dalam Pembelajaran Sastra .......................... 59
a. Silabus ..................................................................................................... 59
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 61
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 78
A. Kesimpulan ........... .......................................................................................... 78
B. Saran ....................... ........................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
LAMPIRAN ................ ........................................................................................ 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Langkah – langkah pembelajaran saintifik ......................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 RINGKASAN NOVEL
LAMPIRAN 2 PENILAIAN PRODUK RPP
LAMPIRAN 3 PENILAIAN ANALISIS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah salah satu masalah yang dihadapi
dalam dunia pendidikan. Peserta didik terus menerus diarahkan untuk
menghafal suatu materi, proses pembelajaran yang monoton sehingga
membuat peserta didik cenderung bosan. Sehingga pendekatan dan strategi
pembelajaran sangat diperlukan di dalam kelas. Salah satunya dengan
pendekatan saintifik. Daryanto (2014: 51) mengatakan bahwa, pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif membentuk konsep atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan,
dan mengkomunikasikan yang ditemukan. Dalam pendekatan saintifik ini
diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang kreatif dan produktif
melalui aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, karya sastra merupakan
salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk agar peserta didik
mengetahui dan melestarikan karya-karya dari sastrawan. Menurut
Saryono (2009: 16-17) sastra bukan sekedar artefak (barang mati), tetapi
sastra merupakan sosok yang hidup. Sebagai sosok yang hidup, sastra
berkembang dengan dinamis menyertai sosok-sosok lainnya, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
politik, ekonomi, kesenian, dan kebudayaan. Sastra dianggap mampu
menjadi pemandu menuju jalan kebenaran
karena sastra yang baik adalah sastra yang ditulis dengan penuh
kejujuran, kebeningan, kesungguhan, kearifan, dan keluhuran nurani
manusia. Oleh karena itu, sastra ditulis dalam kurun waktu tertentu yang
langsung berkaitan dengan norma-norma dan budaya pada zaman itu dan
pengarang sastra merupakan bagian dari suatu masyarakat atau
menempatkan dirinya sebagai bagian masyarakat itu. Salah satu bentuk
karya sastra itu sendiri adalah novel.
Dalam KBBI online (https://kbbi.web.id/novel diunduh 26 November
2018) novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Salah satu unsur yang
membangun karya sastra itu sendiri adalah unsur intrinsik yang meliputi
tema, tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan tema.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada analisis tokoh, alur, dan
latar sesuai dengan Kompetensi Dasar kelas VIII semester II SMP 15.1
“menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)”.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih novel 9 Summers 10 Autumns karya
Iwan Setyawan karena berdasarkan pengetahuan peneliti, penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran unsur-unsur intrinsik (alur,
tokoh, dan latar) belum pernah dilakukan. Novel ini juga memiliki banyak
nilai-nilai yang positif yang terkandung melalui peristiwa-peristiwa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dialami oleh tokoh utama yang pantang menyerah dalam menuntut ilmu
sehingga mampu mengangkat martabat keluarganya yang dulunya sebagai
keluarga kurang berada hingga tokoh utama bisa menjadi Direktur di New
York. Melalui sifat tokoh utama yang pantang menyerah dalam menuntut
ilmu menjadikan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan
cocok sebagai bahan pembelajaran sastra di SMP.
Melalui pendekatan saintifik peserta didik dapat mencari dan
menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tokoh, dan latar) yang terdapat
dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan secara
sistematis. Pendekatan saintifik ini dimaksudkan untuk mempermudah
pembelajaran sastra di SMP kelas VIII semester II melalui tahapan-
tahapan, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
bagaimana analisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar) menggunakan
pendekatan saintifik pada novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan
Setiawan untuk siswa SMP Budi Mulia Minggir Sleman kelas VIII semester
II?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan analisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar)
menggunakan pendekatan saintifik pada novel 9 Summers 10 Autumns karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Iwan Setiawan untuk siswa SMP Budi Mulia Minggir Sleman kelas VIII
semester II.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut
ini:
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan
dalam mengkaji pembelajaran novel dalam penerapan
pendekatan saintifik.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pendidikan sastra dalam pemilihan bahan ajar.
c. Penelitian ini diharapkan pembaca memahami nilai-nilai yang
terkandung pada novel 9 Summers 10 Autumns terkhususnya
pada unusr-unsur intrinsiknya.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar
alternatif terutama dalam materi analisis unsur intrinsik novel.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dengan penelitian-penelitian lain.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi analisis unsur
intrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Batasan Istilah
Berikut disajikan istilah dalam penelitian ini untuk menghindari
kesalahpahaman adalah sebagai berikut:
1. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa
sebagai mediumnya (Semi, 1988:8). Sastra dapat menjadi tempat
dalam menuangkan ide-ide kreatif para sastrawan melalui pengalaman
pribadi maupun lingkungan sekitar.
2. Novel adalah suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta
adegan kehidupan, representatif dalam suatu alur (Tarigan, 2012:16)
3. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra (Nurgiyantoro, 1995: 23). Unsur inilah yang
secara langsung muncul dalam sebuah cerita dan membangun cerita.
Unsur tersebut adalah tema, alur, latar, penokohan, dan sudut
pandang.
4. Tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif
atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresifkan dalam ucapan dan
apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2002: 165).
Tokoh dalam sebuah cerita ini merupakan pelaku yang mengalami
dalam peristiwa cerita yang dimunculkan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Latar adalah landas tumpu, penyaran pada pengertian tempat, hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2002: 216). Jadi, latar meliputi latar
tempat, latar waktu, dan latar sosial yang terjadi dalam sebuah cerita.
6. Alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan terjadinya peristiwa yang lain (Staton, 1965: 14). Dalam
hal ini, penulis menyusun peristiwa-peristiwa berdasarkan sebab-
akibat dalam cerita tersebut.
7. Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik, secara aktif, mengkonstruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis mengumpulkan data dari berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
konsep, hukum, atau prinsip yang disesuaikan (Daryanto, 2014: 51).
Dalam pembelajaran ini sangat berpusat pada siswa agar siswa dapat
berpikir secara kritis dan aktif melalui langkah-langkah pembelajaran
saintifik.
8. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan
(Mulyasa, 2010:190). Silabus ini penjabaran dari standar kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dan kompetensi dasar. Selain itu, silabus sebagai rencana dan untuk
mengatur dalam kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan
penilaian belajar peserta didik.
F. Sistematika Penyajian
Penelitian ini diuraikan menjadi lima bab. Adapun pembagiannya, bab
I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II terdiri dari
penelitian relevan dan landasan teori. Bab III terdiri dari jenis penelitian,
data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
teknik analisis data. Bab IV terdiri dari deskripsi data dan pembahasan hasil
analisis novel 9 Summers 10 Autumns. Bab V terdiri dari kesimpulan dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Relevan
Peneliti menemukan dua penelitian terdahulu yang serupa dengan topik
penelitian, yaitu Ishlah Seillarisky (2015) dan Sintawati (2009). Penelitian
terdahulu yang serupa ini berkaitan dengan pembahasan metode saintifik dan
analisis unsur intrinsik.
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Ishlah Seillarisky tahun 2015
berjudul "Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Sejarah di
SMA Negeri I Rembang". Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif sehingga menghasilkan data deskripsi. Teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumnetasi. Hasil dari penelitian ini bahwa
guru sudah menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, namun dalam
pelaksanaannya belum maksimal. Kendalanya adalah kurang paham dan persiapan
guru dalam menggunakan pendekatan saintifik. Peneliti memberikan saran kepada
guru agar guru lebih melakukan persiapan dalam menggunakan pendekatan
saintifik dan guru lebih meningkatkan peran MGMP agar dapat menemukan
solusi bersama demi kemajuan proses belajar mengajar. Penelitian ini relevan
karena sama-sama menggunakan pendekatan saintifik.
Penelitian kedua, dilakukan oleh Sintawati tahun 2009 yang berjudul
"Unsur Intrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburahman El Sirazy
dan Kelayakan Sebagai Bahan Ajar di SMA". Jenis penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kualitataif dengan menggunakan sumber data novel ketika cinta bertasbih. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan tokoh penokohan, tema, alur, latar, dan sudut
pandang dari novel Ketika Cinta Bertasbih. Dalam penelitiannya dikatakan bahwa
novel ini mengandung nilai-nilai yang layak dijadikan bahan ajar bagi siswa
SMA. Penelitian ini relevan karena sama-sama meneliti unsur instrinsik dari
sebuah novel dan dijadikan bahan ajar di SMA. Perbedaannya adalah dari segi
objek judul novel yang diteliti.
B. Landasan Teori
1. Hakikat Karya Sastra
Sumardjo dan Saini 1997 3-4 menyatakan bahwa, sastra adalah
ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan
pesona dengan alat bahasa. Sehingga sastra memiliki unsur-unsur berupa pikiran,
pengalaman, ide, perasaan, semangat, kepercayaan, ekspresi atau ungkapan,
bentuk dan bahasa.
Menurut Saryono 2009 16-17, sastra bukan sekedar artefak atau barang
mati, tetapi sastra merupakan sosok yang hidup. Sebagai sosok yang hidup, sastra
berkembang dengan dinamis menyertai sosok-sosok lainnya, seperti politik,
ekonomi, kesenian, dan kebudayaan. Sastra dianggap mampu menjadi pemandu
menuju jalan kebenaran karena sastra yang baik adalah sastra yang ditulis dengan
penuh kejujuran, kebeningan, kesungguhan, kearifan, dan keluhuran nurani
manusia. Sastra yang baik tersebut mampu mengingatkan, menyadarkan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengembalikan manusia ke jalan yang semestinya, yaitu jalan kebenaran dalam
usaha menunaikan tugas-tugas kehidupannya Saryono, 2009 20.
Dunia kesusastraan juga mengenal karya sastra yang berdasarkan cerita
atau realita. Karya yang demikian menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 2009 4
disebut sebagai fiksi historis jika penulisannya berdasarkan fakta sejarah, fiksi
biografis jika berdasarkan fakta biografis, dan fiksi sains jika penulisannya
berdasarkan pada ilmu pengetahuan. Ketiga jenis ini disebut fiksi nonfiksi.
Karya sastra sifatnya dapat menghibur, menambah pengetahuan
pembacanya dengan membaca dan memahami karya sastra tersebut. Sehingga
pesan disampaikan hanya unsur-unsur intrinsik saja kepada pembacanya tanpa
berkesan mengguruinya.
2. Pengertian Novel
Menurut Nurgiyantoro (2010:10) novel adalah karya fiksi yang dibangun oleh
unsur-unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel juga
diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang mengandung konflik
tertentu dalam kisah kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Menurut Tarigan (2012: 16), novel adalah suatu cerita fiksi yang melukiskan
para tokoh gerak serta adegan kehidupan, respesentatif dalam suatu alur. Novel
merupakan bentuk karya sastra sekaligus disebut fiksi, novel berarti sebuah karya
prosa fiksi yang cukup panjang, tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pendek. Novel dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti tokoh, latar,
alur, sudut pandang, dan lain-lain.
Dari pengertian novel menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa novel
merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa. Ada beberapa
unsur-unsur intrinsik yang sangat penting dalam membentuk suatu novel, yaitu
tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan lain-lain.
3. Unsur-Unsur Intrinsik Novel
a. Tokoh
Tokoh menurut Abrams 1981 20, adalah orang yang ditampilkan dalam
suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas
moral dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh cerita merupakan tokoh
ciptaan pengarang. Tokoh cerita sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat,
moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel
yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik
sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh utama sangat
menentukan perkembangan plot secara keseleruhan. Hal yang menjadi ciri tokoh
utama adalah ia senantiasa hadir setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap
halaman buku cerita yang bersangkutan, dialognya paling banyak, dan
permasalahan dalam cerita adalah masalah sang tokoh utama.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam
cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang menjadi ciri dalam tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya
hanya sedikit dan kemunculannya hanya ada jika terdapat kaitan dengan tokoh
utama baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peranan pimpinan dalam
cerita. Tokoh ini menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita,
harapan-harapan kita sebagai pembaca. Hal yang dominan menjadi ciri dari tokoh
ini adalah ia selalu menjadi lawan tokoh antagonis, mudah diindentifikasi,
disenangi dan mendatangkan simpati pembaca, dan setiap tindakan karakter
protagonis mendukung tema cerita.
Tokoh antagonis adalah tokoh penentang atau yang berlawanan dengan
tokoh protagonis sehingga menyebabkan konflik dan ketegangan. Hal yang
menjadi ciri tokoh antagonis adalah kebalikan dari tokoh protagonis dan selalu
berhadapan dengan tokoh protagonis (baik secara fisik atau mental).
Penggambaran setiap tokoh melalui dua teknik yaitu penggambaran secara
langsung maupun tidak langsung. Penggambaran tokoh secara langsung adalah
penggambaran tokoh secara tersurat yang ada dalam cerita. Pengarang kangsung
menjelaskan sifat atau karakter tokohnya. Teknik secara langsung dapat dipahami
oleh pembaca dalam memahami isi novel tersebut. Sedangkan penggambaran
secara tidak langsung ada beberapa cara dalam meemberikan sifat-sifat para tokoh
di dalam cerita melalui teknik ini, diantaranya melalui bentuk fisik secara lahir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
melalui jalan pikiran tokoh, melalui tindakan tokoh, melalui lingkungn tokoh, dan
melalui dialog antar tokoh.
b. Latar
Abrams 1981 175 dalam Nurgiyantoro (1995 216 menyatakan bahwa,
latar adalah landas tumpu, penyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu,
dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Hal
ini akan terjadi jika latar mampu mengangkat suasana setempat lengkap dengan
perwatakannya ke dalam cerita.
Nurgiyantoro 1995 227 membedakan latar menjadi tiga unsur pokok,
yaitu
a. Latar tempat yaitu menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam karya sastra. Tempat yang digunakan dapat berupa tempat-
tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa
nama yang jelas.
b. Latar waktu yaitu menyaran pada kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya sastra. Dalam sejumlah karya fiksi lain, latar waktu
mungkin justru tampak samar, tak ditunjukkna secraa jelas. Hal ini tidak
ditunjukkan secara jelas mungkin karena memang tidak penting untuk
ditonjolkan dengan kaitan ceritanya.
c. Latar sosial yaitu menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
karya sastra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa latar dalam karya sastra itu
meliputi latar waktu, latar tempat, dan latar sosial yang sangat berperan penting
dalam membangun karya sastra terutama dalam pembuatan novel. Untuk
menentukan latar sebuah cerita, diperlukan sebuah pertanyaan dimana sebuah
kejadian pada cerita tersebut terjadi? Kapan dan seperti apa suasananya?
Pertanyaan tersebut dapat terjawab jika suatu cerita mempunyai latar yang baik.
c. Alur
Alur plot merupakan unsur fiksi yang penting. Stanton 1965 14
mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa-peristiwa cerita ditunjukkan
lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh utama cerita.
Tasrif dalam Nurgiyantoro, 2002 149-150 membedakan tahapan alur
menjadi lima bagian, yaitu
a. Tahap situation penyituasian
Tahap ini berisi pelukisan dan pengenalan situasi dan tokoh cerita.
b. Tahap generating circintances pemunculan konflik
Tahap ini berisi masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut
terjadinya konflik mulai dimunculkan.
c. Tahap rising action peningkatan konflik
Tahap ini berarti konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Tahap climax klimaks
Tahap ini berisi konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh cerita ketika
mencapai titik puncak.
e. Tahap denouement penyesuaian)
Tahap ini berisi penyesuaian dari konflik yang sedang terjadi.
Jalannya peristiwa yang membentuk sebuah cerita terjadi dalam sebuah
urutan waktu. Menurut Nurgiyantoro (2007: 153-156), dalam urutan waktu ada
tiga jenis alur yaitu, alur maju. Alur mundur, dan alur campuran atau gabungan.
a. Alur lurus alur maju
Alur maju yaitu apabila pengarang dalam mengurutkan peristiwa-peristiwa
itu menggunakan urutan waktu maju dan lurus. Hal ini ditandai diawali dengan
pengenalan masalah dan diakhiri dengan pemecahan masalah.
b. Alur mundur alur flash back
Alur mundur yaitu, apabila pengarang mengurutkan peristiwa-peristiwa itu
tidak dimulai dari peristiwa awal. Hal ini ditandai diawali dari peristiwa tengah
atau akhir.
c. Alur campuran
Alur campuran yaitu, apabila cerita berjalan secara kronologis namun
sering terdapat adegan-adegan sorot balik.
Berdasarkan dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa alur ini
merupakan urutan peristiwa yang terjadi sehingga dapat membentuk sebuah cerita
yang menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Pendekatan Saintifik
Daryanto (2014: 51) mengatakan bahwa, pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif membentuk konsep atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan yang
ditemukan. Pendekatan saintifik ini memperkenalkan kepada peserta didik bahwa
dalam memahami materi menggunakan pendekatan ilmiah bias berasal dari mana
saja, kapan saja, dan yang paling penting tidak bergantung pada guru. Oleh karena
itu, pembelajaran dengan metode saintifik peran guru semakin berkurang.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut
a. Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum
atau prinsip.
c. Melibatkan proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan
intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
Dalam metode saintifik akan melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah
a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyebutkan suatu
masalah secara sistematik.
c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e) Untuk melatih siswa mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
f) Untuk mengembangkan karakter siswa.
c. Prinsip-Prinsip Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk student self concept.
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi
siswa dalam struktur kognitifnya.
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran meliputi mengamati, bertanya, percobaan, mengolah data,
menyajikan data, dilanjutkan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan,
dan mencipta.
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu sangat mungkin
pendekatan saintifik ini tidak selalu dapat diaplikasikan atau diterapkan secara
prosedural. Pendekatan saintifik pembelajaran disajikan sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 1. Langkah-langkah pembelajaran saintifik
1. Mengamati
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan
dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatn melalui kegiatan
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan hal yang
penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah
melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
2. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya apa yang telah mereka lihat, simak, dan baca. Dari kegiatan
bertanya diharapkan peserta didik dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis. Pada
akhirnya, dari kegiatan bertanya dapat menjadi dasar untuk menggali informasi
yang bersumber dari guru.
3. Menalar
Kegiatan menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaiakan oleh Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan
satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan.
Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, tetliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir dalam menyimpulkan.
4. Mencoba
Mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajarannya
adalah menentukan tema atau topic sesuai dengan KD, mempelajari cara-cara
penggunaan alat dan bahan yang tersedia, mempelajari dasar teoritis yang relevan
dari hasil eksperimen sebelumnya, melakukan dan mengamati percobaan,
mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, menyajikan data, menarik
kesimpulan atas hasil percobaan, dan membuat laporan dan mengkomunikasikan
hasil percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5. Mengkomunikasikan/menyajikan
Pada kesempatan saintifik guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang mereka temukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan,dan menemukan pola.
Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampiakan oleh Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah menyampaikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
e. Penerapan Pembelajaran Saintifik
Dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik ada tiga
kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan pendahuluan guru sebisa mungkin menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah untuk memantapkan
pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang
berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari.
Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau
dalam proses penguasaan pengalaman belajar peserta didik. Dalam kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terjadi proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram
yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan penutup ditujukan untuk
pengayaan materi pelajaran yang dikuasai peserta didik.
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dimulai tahun ajaran
2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
(BSNP, 2006:3).
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat
a. Identitas mata pelajaran.
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran.
d. Materi pokok
e. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
f. Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
h. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak, dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
i. Silabus dikembangkan berdasarkan SKL dan Standar isi.
Silabus ini digunakan untuk acuan dalam pembuatan rancangan atau
rencana dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan
dikembangkan tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai KD. Setiap pendidik wajib membuat RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kerativitas, dan
kemanandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas
a. Identitas sekolah.
b. Identitas mata pelajaran.
c. Kelas/ semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu.
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD.
g. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi.
h. Materi pembelajaran.
i. Metode pembelajaran.
j. Media pembelajaran.
k. Sumber belajar.
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup.
m. Penilaian hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul “Analisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan
latar) novel 9 Summer 10 Autmns karya Iwan Setyawan dan
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode
saintifik untuk Siswa SMP Budi Mulia Minggir Sleman kelas VIII
semester II” merupakan penelitian deskripsi kualitatif karena data yang
diambil berupa kata-kata yang digunakan untuk mendeskripsikan tokoh,
alur, dan latar yang terdapat pada novel.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku
yang dapat diamati Sudarto, 1997 62.
Metode Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia Sukmadinata, 2006 72.
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah berupa kutipan-kutipan dari novel 9
Summers 10 Autumns. Identitas sumber data yang digunakan adalah
1) Judul Novel 9 Summers 10 Autumns
2) Halaman 221 halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Pengarang Iwan Setyawan
4) Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
5) Tahun Terbit 2011
6) Kota Jakarta
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan teknik pembacaan menyeluruh
terhadap novel 9 Summers 10 Autumns. Selain itu juga dilakukan teknik
pembacaan secara berulang-ulang untuk menangkap maknanya dan mencatat
hal yang penting dalam menganalisis novel 9 Summers 10 Autumns. Adapun
teknik yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
1) Memilih dan menentukan novel yang akan diteliti. Penelitian ini adalah
novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan.
2) Membaca, menelaah, dan memahami unsur-unsur intrinsik yang terdapat
dalam novel.
3) Mencatat data-data yang berkaitan dengan unsur intrinsik (tokoh, alur, dan
latar) yang terdapat dalam novel.
4) Mengelompokkan data berdasarkan unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar)
yang terdapat dalam novel.
5) Mendeksripsikan data berdasarkan unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar)
yang terdapat dalam novel.
6) Membuat tabulasi data mengenai unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar)
yang terdapat dalam novel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
7) Menyusun laporan hasil penelitian.
8) Melaporkan hasil penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini mengkaji novel yaitu novel 9
Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati Sugiyono, 2012 148.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul secara keseluruhan, kemudian
diklasifikasikan, dideskripsikan, dianalisis berdasarkan masalah penelitian.
Teknik analisis datanya adalah seperti berikut ini:
1) Membaca secara keseluruhan dan berulang-ulang dalam novel yang
dijadikan sampel.
2) Data dikelompokkan berdasarkan masalah penelitian yakni berdasarkan
unsur intrinsik novel (tokoh, alur, dan latar) yang terdapat dalam karya
sastra, dalam hal ini novel.
3) Mendeskripsikan unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar) yang terdapat
dalam novel.
4) Menganalisis unsur intrinsik (tokoh, alur, dan latar) yang terdapat dalam
novel.
5) Menyusun hasil analisis terhadap novel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskpripsi Data
Dalam bab ini, peneliti akan mengemukakan hasil analisis unsur intrinsik
novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Dalam bab ini juga disajikan
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai analisis unsur intrinsik
novel 9 Summmers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Sesuai dengan KTSP,
peneliti mengkaji SK dan KD kelas VIII, yaitu 15. memahami buku novel remaja
(SK) dan 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (KD). Peneliti
mengidentifikasi materi pembelajaran sesuai dengan KD 15.1 dengan
mempertimbangkan potensi peserta didik, kebutuhan peserta, alokasi waktu dan
manfaat bagi peserta didik. Kemudian peneliti mengembangkan kegiatan
pembelajaran dengan merancang rangkaian kegiatan di kelas untuk memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik melalui interaksi dengan guru, antar
peserta didik, lingkungan, dan sumber belajar dalam mencapai kompetensi dasar.
Kemudian peneliti merumuskan indikator pencapaian kompetensi dasar yang
diukur melalui sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Terakhir peneliti
menentukan jenis penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Sehingga unsur
intrinsik novel yang akan dianalisis adalah tokoh, alur, dan latar saja, sesuai
dengan KD 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
B. Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Novel
1. Tokoh
Tokoh menurut Abrams 1981 20, adalah orang yang ditampilkan
dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
kualitas moral dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh cerita
merupakan tokoh ciptaan pengarang. Tokoh cerita sebagai pembawa dan
penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan
kepada pembaca. Ada empat jenis tokoh, yaitu tokoh utama, tokoh tambahan,
tokoh antagonis, dan tokoh protagonis. Peneliti juga akan membahas mengenai
penokohan untuk memperjelas masing-masing jenis tokoh.
Berikut pemaparan tokoh dan penokohan yang ada dalam novel 9
Summers 10 Autumns berdasarkan masing-masing jenis tokoh dan
penokohannya.
a. Iwan
Iwan merupakan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns.
Iwan dalam novel disebut tokoh utama karena memiliki peranan sangat
penting dalam cerita. Novel ini menceritakan kisah hidup yang dilalui oleh
Iwan di New York dan kisah masa lalunya di kota Batu, Malang.
Iwan adalah anak yang pandai di bidang akademik, memiliki bakat
menyanyi,dan pekerja keras. Sifat Iwan inilah yang dapat dijadikan teladan
karena bakat yang ia miliki dan seorang yang pekerja keras. Berikut kutipan
yang menjelaskan Iwan adalah anak yang pandai di bidang akademik.
(1) “Sementara di bidang akademik, aku pun berhasil mempertahankan
prestasi gemilang. Aku selalu berada di ranking tiga besar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kelas satu sampai kelas enam dan pernah mengikuti lomba cerdas
cermat di TVRI Surabaya (9 Summers 10 Autumns, hlm. 65).”
Prestasi Iwan sewaktu masih sekolah sangat menonjol dibandingkan
dengan teman-temannya. Ia selalu mendapatkan ranking tiga besar
dikelasnya. Selain pandai di bidang akademik, Iwan juga berbakat dalam
bidang menyanyi. Berikut kutipan yang menunjukkan bahwa Iwan berbakat
di bidang menyanyi.
(2) “Aku pernah menang lomba nyanyi solo di tingkat Kecamatan
Batu. Aku juga aktif di grup paduan suara yang sering menang di
beeberapa kompetisi tingkat kabupaten (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 64).”
Iwan selalu berjuang dalam menuntut ilmu sehingga ia dapat meneruskan
sekolahnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah lulus kuliah Iwan
memulai kariernya sebagai di perusahaan multinasional di Jakarta. Berkat
kegigihan dan kecerdasaannya dalam bekerja, melalui beberapa tahap Iwan
bisa bekerja sebagai Direktur di salah satu perusahaan Consumer Research
New York. Berikut kutipan yang menunjukkan Iwan adalah orang yang
pekerja keras.
(3) “Tak jarang aku berada di kantor lebih lama daripada teman-teman
yang lain untuk belajar, mengejar ketinggalan atau mempersiapkan
pekerjaan supaya bisa diselesaikan sebelum jadwal. Semua aku
lakukan karena aku tak ingin menjadi biasa saja, aku ingin
memberikan yang terbaik, dan “berbeda” dari orang lain (9
Summers 10 Autumns, hlm. 167)”
Berdasarkan kutipan diatas Iwan merupakan tokoh utama yang
protagonis. Ia orang yang baik dan mampu mengangkat martabat keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dari orang kurang berada hingga mampu menjadi direktur hasil kerja
kerasnya.
b. Bocah Kecil
Bocah kecil ini merupakan tokoh tambahan yang protagonis, karena
tidak banyak diceritakan dan tokoh ini seolah-olah menjadi bayangan Iwan
akan masa lalunya. Penokohan yang digambarkannya tidak terlalu
diungkapkan secara jelas, namun secara fisik sosok tersebut sedikit
diungkapkan oleh pengarang. Berikut bukti kutipannya.
(4) “Dan setelah peristiwa penodongan itu, aku sering melihat bocah
kecil berbaju merah putih itu disekelilingku (9 Summers 10
Autumns, hlm. 5).”
Dengan adanya bocah kecil ini membuat Iwan semakin mengingat
masa lalunya di kota Batu, Malang. Berikut kutipan yang menunjukkan
bahwa bocah kecil itu membuat Iwan mengingat masa lalunya.
(5) “Kutatap mata bulatnya dalam-dalam dan tiba-tiba aku merasa tak
asing lagi dengannya. Entah kenapa. Melihat baju merah putih
yang ia kenakan, kenangan pun melayang ke masa kecilku (9
Summers 10 Autumns, hlm 7).”
c. Abdul Hasim
Abdul Hasim merupakan ayah Iwan. Dalam novel, ia hanya
sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis karena tidak banyak
terlibat dalam isi cerita. Abdul Hasim digambarkan sebagai sosok yang
mandiri dan pekerja keras. Berikut kutipannya yang menunjukkan bahwa
Abdul Hasim orang yang mandiri.
(6) “Setelah beberapa tahun menyopir, bapak berusaha mandiri. Berkat
tabungan berpuluh-puluh tahun, ia berhasil membeli mobil bekas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
seharga sekitar dua juta pada tahun 1980 (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 26).”
Karena keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan,
Abdul Hasim hanya sekolah sampai bangku SMP dan dia bekerja penuh
sebagai kenek angkot. Berikut kutipan yang menunjukkan Abdul Hasim
adalah orang yang pekerja keras.
(7) “Sayangnya, Bapak harus putus sekolah karena tidak ada biaya. Ia
hanya mengecap pendidikan sampai kelas dua SMP dan
memutuskan untuk bekerja penuh sebagai kenek angkot bersama
Pak Ucup (9 Summers 10 Autumns, hlm. 25).”
d. Mbak Ati
Mbak Ati merupakan tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Mbak
Ati merupakan manajer di Departemen Costumized Research. Ia
merupakan rekan Iwan dan berkat mbak Ati, Iwan bisa berada di New
York. Mbak Ati digambarkan sosok yang baik hati karena memberikan
peluang untuk Iwan dapat bekerja di New York. Berikut bukti kutipan
yang menunjukkan bahwa mbak Ati sosok yang baik.
(8) “Kini, mbak Ati mencariku dan menawarkan pekerjaan sebagai
data processing executive di New York (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 185).”
Selain mencarikan pekerjaan di New York, Mbak Ati juga dengan
baiknya memberikan Iwan tumpangan tempat tinggal di apartemennya
tanpa uang sewa di tiga bulan pertamanya. Berikut kutipannya yang
menunjukkan Mbak Ati memberikan tumpangan tempat tinggal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(9) “Berkat mbak Ati aku bisa menginjakkan kaki di New York.
Sebelumnya, kami bekerja di kantor yang sama. Selama tiga bulan
pertama, aku tinggal di ruang tamu apartemennya. Tanpa uang
sewa (9 Summers 10 Autumns, hlm. 12).”
e. Prawira Dikrama
Prawira Dikrama merupakan kakek Iwan (ayah Abdul Hasim). Ia
hanya sebagai tokoh tambahan. Dalam isi cerita, ia tidak digambarkan
secara jelas penokohannya karena pengarang hanya menceritakan identitas
Prawira Dikrama adalah ayah Abdul Hasim.. Berikut bukti kutipan
mengenai identitas Prawira Dikrama.
(10) “Bapakku, Abdul Hasim, hanya bisa mengingat tahun
kelahirannya, 1948. Orangtuanya yang berasal dari Sleman,
Yogyakarta, pun tak bisa mengingatnya. Hanya 1948.
Orangtuanya, Pak Prawira Dikrama, petani padi yang menikah
dengan Bu Tukinem, ibu rumah tangga yang kadang berjualan
tempe dan kadang membantu bertani (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 23-24).”
f. Tukinem
Tukinem merupakan nenek Iwan (ibu dari Abdul Hasim). Tukinem
merupakan tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia ibu rumah tangga yang
mau membantu keluarganya dengan berjualan tempe dan membantu bertani.
Berikut bukti kutipan mengenai tokoh Tukinem.
(11) “Bapakku, Abdul Hasim, hanya bisa mengingat tahun
kelahirannya, 1948. Orangtuanya yang berasal dari Sleman,
Yogyakarta, pun tak bisa mengingatnya. Hanya 1948. Orangtuanya,
Pak Prawira Dikrama, petani padi yang menikah dengan Bu
Tukinem, ibu rumah tangga yang kadang berjualan tempe dan
kadang membantu bertani (9 Summers 10 Autumns, hlm. 23-24).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
g. Ucup
Pak Ucup merupakan rekan kerja ayah Iwan saat menjadi kenek
angkot. Pak Ucup merupakan tokoh tambahan dan toko protagonis. Ia
sosok yang sangat menginspirasi karena etos kerjanya yang sangat luar
biasa, mau terus belajar, dan jujur. Berikut bukti kutipan yang
menujukkan Pak Ucup memiliki etos kerja yang tinggi, mau belajar, dan
jujur.
(12) “Kerja keras, terus belajar, dan kejujuran adalah tiga kunci
sederhana yang selalu dia pegang. Sosok inilah yang menjadi
inspirasi pertama bapakku (9 Summers 10 Autumns, hlm. 25).”
h. Ngatinah
Ngatinah merupakan ibu Iwan. Ia merupakan tokoh tambahan dan
tokoh protagonis. Ia digambarkan sebagai tokoh yang sederhana dan
tegar. Berikut kutipan yang menunjukkan Ngatinah itu sederhana.
(13) “Garis hidup melahirkan sifat sederhana yang luar biasa pada diri
ibu. Dialah yang membangun ide untuk menabung, mngingatkan
kami kalau pergi ke dokter, kalau bisa rusak sewaktu-waktu, kalau
rumah bisa bocor, kalau kami butuh makan bergizi (9 Summers 10
Autumns, hlm. 33).”
Selain menjadi sosok yang sederhana, Ngatinah juga orang tegar
untuk menghidupi keluarganya. Berikut kutipannya yang menunjukkan
Ngatinah seorang yang tegar.
(14) “Ibu dengan ketegarannya menghidupi dirinya, Mbak Isa, dan bayi
di kandungannya dengan menjual atau menggadaikan barang-barang
yang tersisa di rumah (9 Summers 10 Autumns, hlm. 27).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
i. Ngatemun
Bapak ngatemun adalah kakek Iwan (ayah Ngatinah, ibu Iwan). Ia
digambarkan hanya sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Bapak
Ngatemun merupakan seorang pensiunan polisi yang pernah ikut berlayar
sampai ke Mekkah. Ia sosok yang sangat menyayangi keluarganya dan
sangat memegang prinsip. Terbukti bahwa ia rela meninggalkan
pekerjaannya demi keluarga. Berikut kutipan yang menunjukkan Ngatemun
sosok yang menyanyangi keluarganya.
(15) “Bapak Ngatemun adalah bekas polisi yang pernah ikut berlayar
sampai ke Mekah, tapi harus meninggalkan pekerjaannya karena Mbok
Pah, mertuanya menginginkan dia tinggal di Batu, mengikuti prinsip
“mangan ora mangan sing penting kumpul” (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 31).”
j. Wagini
Ibu Wagini adalah nenek Iwan (ibu Ngatinah, ibu Iwan). Ia
digambarkan hanya sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis.
Dalam isi cerita, sosok Wagini sedikit dijelaskan fisiknya. Ia seorang
yang berkulit putih, cantik dan selalu memakai kebaya.
(16) “Ibu Wagini, nenekku, yang kupanggil dengan sebutan “Mak
Gini”, berkulit putih. Kecantikkannya memancar dan ia selalu
memakai kebaya (9 Summers 10 Autumns, hlm. 32).”
Ia sosok yang mau belajar di dunia luar sehingga dia bisa mengenal
angka dan huruf walaupun tidak pernah sekolah. Berikut kutipan yang
mendukung pernyataan tersebut.
(17) “Ia tidak pernah mengenyam dunia sekolah dan hanya bekerja
sebagai calo di tempat pegadaian setengah hari. Di sinilah dia mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mengenal angka dan huruf. Dari sinilah dia mulai bisa menggerakkan
pena, mengeja kata-kata sederhana (9 Summers 10 Autumns, hlm.
32).”
k. Mbak Isa
Mbak Isa adalah kakak perempuan Iwan. Isa digambarkan hanya
sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Saat duduk dibangku
sekolah, ia selalu mendapatkan ranking teratas walaupun tanpa ada
bimbingan dari siapapun. Berikut kutipan yang menunjukkan Mbak Isa
orang yang pandai.
(18) “Mbak Isa selalu mendapatkan ranking teratas, mulai dari kelas 1
sampai lulus, tanpa ada bimbingan dari siapapun di rumah. Tak ada
les matematika, tak ada les IPS, tak ada pelajaran baca tulis dari
orangtua kami, bahkan tak ada aturan khusus kapan harus belajar.
Dia maju sendiri (9 Summers 10 Autumns, hlm. 38).”
Selain pintar yang selalu mendapatkan ranking teratas, ia juga bisa
lolos dalam tes pegawai negeri, walaupun sebelumnya tidak lolos di
UMPTN. Berikut kutipannya bahwa Mbak Isa lolos dalam tes pegawai
negeri.
(19) “Mbak Isa, pada usia ke-35, dengan dorongan ibu dan hatinya
sendiri, masuk ke sekolah guru SD (PGSD) di Batu. Ia bersekolah
sambil memberikan les privat selama kurang lebih dua tahun.
Kakakku adalah salah satu bintang di sekolahnya. Pada usia 35 tahun,
ia mencoba untuk ikut tes pegawai negeri. Iya, pada usia 35 tahun,
diambang batas usia untuk mencalonkan diri menjadi pegawai negeri,
ia berhasil menembus tes pegawai negeri di urutan nomor 5 dari
ratusan peserta yang ikut saat itu (9 Summers 10 Autumns, hlm. 41).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
l. Mbak Inan
Mbak Inan adalah kakak kedua Iwan. Ia merupakan tokoh
tambahan dan toko protagonis. Mbak Inan adalah sosok yang tegas,
tangguh, kuat, pekerja keras, dan memiliki bakat terutama dalam bidang
puisi dan sastra. Watak Mbak Inan jelas digambarkan oleh si pengarang,
berikut kutipannya.
(20) “Ia bernama Rohani, lahir 16 Agustus 1972 di Batu juga. Mbak
Inan begitu kami memanggilnya, adalah anak bangsa yang tegas,
tangguh, dan kuat (9 Summers 10 Autumns, hlm. 43).”
Untuk menyambung hidup ketika angkot rusak, Mbak Inan bekerja
berjualan sayur di salah satu kios tetangga, dan selama bulan ramadhan
ia membuka warung darurat. Ia sosok pekerja keras terbukti dengan
kutipan berikut.
(21) “Mbak Inan adalah pekerja keras. Hatinya selalu terketuk untuk
melakukan sesuatu ketika mendung bergantung di atap rumah kami,
ketika mobil angkot rusak, ketika kami telat membayar uang
sekolah, atau ketika harus membeli buku-buku baru. Sejak SD dia
sudah bisa berdagang kue-kue kecil dan ketika memasuki SMP,
sepulang sekolah, dia bekerja di salah satu kios tetangga kami di
pasar sayur Batu. Selama bulan ramadhan, kakakku ini membuka
warung darurat di rumah pojok kami. Dia berjualanan makanan, dari
kolak pisang sampai rujak buah. Dia berbuka puasa setelah warung
daruratnya sepi. Dia selalu berjuang dengan tangan kecilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kegigihannya menjadi inspirasi kami (9 Summers 10 Autumns, hlm.
45).”
m. Rini
Rini adalah adik Iwan. Ia digambarkan sebagai tokoh tambahan
dan tokoh protagonis. Ia digambarkan sebagai sosok yang terampil,
tekun, tegar, dan gigih. Berikut kutipan yang menunjukkan Rini adalah
sosok yang terampil.
(22) “Rini menjadi adik kelasku di SD Ngaglik I dan terlihat ia lebih
menyukai keterampilan, seperti menyulam, membuat boneka gajah
dari kapas, atau membuat durian dari bola plastik. Tangan kecilnya
begitu terampil (9 Summers 10 Autumns, hlm. 50).”
Ia sama seperti keluarga yang lainnya sebagai sosok yang tekun,
tegar, dan gigih dalam mencari uang untuk keluarganya. Berikut
kutipannya yang mendukung.
(23) “Rini yang berkulit lebih putih dari kami semua dan rambut hitam
yang tebal, dengan ketekunannya, dengan kebesaran hatinya,
melalui hari-hari bersama alat-alat dapur, buku-buku pasien, sapu,
dan kain pel. Ia selalu bangun pagi, naik angkot oranye de Desa
Junggo tempat mbak mami berprakti, menghabiskan siang di sana
dan kembali pada malam hari dengan angkot oranye. Ketekunannya,
ketegarannya untuk mencari uang, melelehkan hati kami semua (9
Summers 10 Autumns, hlm. 51).”
n. Mbak Mami
Mbak Mami adalah bibi Iwan, ia adik dari ibu Iwan. Ia adalah
seorang bidan desa. Mbak Mami merupakan tokoh tambahan dan tokoh
protagonis. Mbak mami sangat baik karena membantu Rini untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mendapatkan pekerjaan. Berikut kutipan yang menunjukkan Mbak Mami
orang yang baik.
(24) “Akhirnya, berkat dorongan Ibu dan mbak Mami, Rini mencoba sesuatu
yang baru. Ia menjadi guru kontrak di salah satu sekolah negeri di Junggo
yang saat itu sedang membutuhkan tambahan guru (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 51-52).”
o. Mira
Mira adalah adik bungsu Iwan. Mira digambarkan hanya sebagai
tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia anak yang berprestasi
disekolahnya sehingga ia berhasil lolos PMDK dan masuk jurusan
Kedokteran Hewan di IPB. Berikut kutipan yang menunjukkan Mira
adalah anak yang berprestasi.
(25) “Prestasi Mira di SD dan SMP selalu di atas rata-rata dan
memperlihatkan prestasi yang menonjol ketika ia memasuki bangku
SMA. Dengan prestasi ini, ia berhasil lolos PMDK dan masuk jurusan
Kedokteran Hewan di IPB. Di sinilah ia memulai babak baru dalam
hiduonya. Di sinilah ia mengenal dunia (9 Summers 10 Autumnsi, hlm.
56).”
Selain berprestasi dibidang akademik, ia juga memiliki hati yang
putih, ia sangat mengerti atas keadaan keluarganya sehingga tidak pernah
meminta apapun dari orangtuanya. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui
kutipan berikut.
(26) “Semenjak kecil, Mira tidak pernah meminta apa pun kepada
orangtua kami. Ia hanya menerima. Ia mengerti benar yang kami lalui.
Ia mengerti ketidakmampuan kami. Ia begitu mengerti. Mira hantinya
putih, gampang teriris (9 Summers 10 Autumns, hlm. 55).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
p. Tata
Tata adalah kenalannya Mira saat kuliah. Ia digambarkan hanya sebagai
tokoh tambahan karena tidak berhubungan langsung dengan tema cerita
ataupun tokoh utama. Berikut kutipan mengenai Mira.
(27) “Di masa kuliahnya, ia mengenal bu Tata, wanita yang
berpandangan luas, yang menjadi inspirasi adikku. Bu Tata yang
berlatar pendidikan luar negeri, dengan pengalaman yang luar biasa dan
buah pikiran yang diperhitungkan tak hanya di dalam negeri, menjadi
jendela baru buat adikku (9 Summers 10 Autumns, hlm. 57).”
Dari kutipan diatas Tata memberikan inspiran bagi adik Iwan, Mira
karena pengalamannya yang luar biasa. Tata juga membantu Mira
untuk bisa bekerja di Komisi Flu Burung Indonesia Jakarta. Berikut
kutipan yang menunjukkan bahwa Tata adalah orang yang baik.
(28) “Berkat bu Tata pula Mira bisa bekerja di Komisi Flu Burung
Indonesia Jakarta (9 Summers 10 Autumns, hlm. 58).”
q. Mimi
Bu Mimi adalah tetangga iwan. Ia digambarkan sebagai tokoh
tambahan yang protagonis karena tidak terlalu banyak diceritakan dan dia
orang yang baik karena mau menawari rini untuk tidur di rumahnya.
Berikut kutipan yang menunjukkan Mimi adalah orang yang baik kepada
Rini.
(29) “Bu Mimi, tetanggaku yang masih melajang di usianya yang sudah
hampir 50 tahun, seorang pedagang di pasar sayur Batu, mungkin tak
tega melihat rumah kecil kami yang penuh sesak untuk tujuh orang.
Ia menawari Rini untuk tidur di rumah besarnya yang berkamar tiga
(9 Summers 10 Autumns, hlm. 71).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
r. Yani
Mas Yani adalah seorang sahabat sekaligus guru teater Iwan. Ia
digambarkan sebagai tokoh tambahan karena tidak diceritakan banyak. . Ia
sosok yang selalu menginginkan kesempuranaan dalam setiap penampilan.
Berikut kutipan yang menunjukkan bahwa Yani adalah guru teater Iwan dan
selalu menginginkan kesempurnaan dan profesional dalam setiap
penampilan.
(30) “Tidak mudah bekerja dengannya, karena ia selalu meminta
kesempurnaan. Semuanya, mulai dari casting, kostum, musik,
panggung, make-up, sampai dengan tiket. Ia benar-benar menginginkan
produksi teater yang indah, yang punya rasa, yang profesional, bukan
sekedar teater SMA (9 Summers 10 Autumns, hlm. 75).”
s. Audrey
Audrey adalah sosok wanita yang pernah menjalin hubungan
dengan Iwan. Ia merupakan tokoh tambahan karena ia tidak diceritakan
banyak. Dalam isi cerita ia tidak dijelaskan penokohannya, hanya dijelaskan
fisik sosok Audrey. Berikut kutipan mengenai Audrey.
(31) “Usianya tiga tahun lebih muda dariku tapi kariernya sudah
matang. Audrey yang berambut pendek ini lebih tinggi dariku, apalagi
jika ia mengenakan high-heel-nya (9 Summers 10 Autumns, hlm.78).”
Berdasarkan kutipan dapat disimpulkan bahwa Audrey seseorang
yang kariernya sudah bagus. Ia lebih muda dari Iwan, dan ia wanita yang
berambut pendek dan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
t. Nico
Nico adalah teman Iwan saat masih SMA. Ia mengenal Nico karena
adanya pertukaran pelajar dari Kanada. Penokohannya tidak digambarakan
secara jelas. Hanya saja Nico sosok yang sangat mencintai Indonesia. Tokoh
Nico dikategorikan sebagai tokoh tambahan. Ia sosok yang pemberani dan
rasa ingin tahu tentang dunia luar hal ini dapat dibuktikan melalui bukti
kutipan berikut.
(32) “Di masa SMA dulu, kami pernah menerima seorang pelajar dari
Kanada untuk program pertukaran pelajar. Ia adalah bule pertama yang
menginjakkan kaki di sekolah di bawah Gunung Panderma. Nicolas
Auclair berasal dari Montreal, Quebec, Kanada dan Indonesia adalah
negara pertaman yang ia kunjungi untuk pertama kalinya, sendiri, di
usianya yang baru 16 tahun. Anak muda bekulir putih yang terbiasa
dengan kehidupan modern ini, dengan keberanian dan
keingintahuannya tentang dunia yang lan, yang berbeda, memilih
Indonesia (9 Summers 10 Autumns, hlm. 89-90).”
u. Imam
Mas Imam adalah kakak kelas Iwan saat masih SMA. Ia
digambarkan sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia orang
yang baik karena ia mau memberikan tumpangan tempat tinggal sebelum
Iwan mendapatkan kos. Berikut kutipan yang menunjukkan Imam adalah
orang yang baik.
(33) “Kami dijemput Mas Imam, kakak kelas dari SMAN 1 Batu yang
kuliah juga di IPB. Aku bersama Teguh, salah satu teman yang lolos
PMDK menginap di tempat mas Imam untuk sementara waktu
sebelum mendapatkan kos sendiri (9 Summers 10 Autumns, hlm.
96).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
v. Mul
Mas Mul adalah teman sekamar Iwan. Ia digambarkan sebagai
tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia sosok yang baik dan sangat
religius, karena mau mengajari Iwan untuk mengaji. Berikut bukti kutipan
bahwa Mul adalah sosok yang baik dan religius.
(34) “Mas Mul mengajariku mengaji selepas subuh atau maghrib (9
Summers 10 Autumns, hlm. 110).”
w. Tukeri
Tukeri adalah saudara bapaknya Iwan. Ia digambarkan sebagai
tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia sosok yang sederhana dan baik
karena mau membantu atas kesusahan keluarga Iwan yang sangat
membutuhkan pinjaman uang untuk membayar uang kuliah. Berikut kutipan
yang menunjukkan Tukeri adalah sosok yang baik.
(35) “Karena tidak ada jalan lain, Bapak akhirnya harus
meminjam uang kesaudaranya yang bekerja sebagai pedagang
sayur di daerah Pulomas, Jakarta. Lek Tukeri bukanlah pedagang
besar, tapi mempunyai uang lebih dibandingkan kami. Sayangnya,
kesederhanaan, kebaikan jiwa, dan keberhasilan usahanya tidak
mampu menahan kekerasan kehidupan di Jakarta. Anak laki-laki
tertua mereka, Sugeng, meninggalkan ragaynya setelah lulus SMA
karena obat-obatan terlarang (9 Summers 10 Autumns, hlm. 115).”
x. Daus
Daus adalah saudara laki-laki Iwan. Tokoh Daus digambarkan
sebagai tokoh tambahan karena tidak terlalu banyak di ceritakan oleh
pengarang. Berikut kutipan mengenai tokoh Daus.
(36) “Daus adalah anak muda yang baru saja melepas seragam
putih abu-abunya. Ia melihat dunia barunya dengan segar, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ribuan tanya dan mungkin dengan kecerobohannya (9 Summers 10
Autumns, hlm. 138).”
Berdasarkan kutipan di atas dapat dibuktikan bahwa Daus adalah
seseorang yang baru saja lulus SMA dengan banyak keingintahuannya
dan ceroboh.
y. Andi Nasution
Andi Nasution adalah dosen Iwan di IPB. Tokoh Andi
digambarkan sebagai tokoh tambahan dan tokoh protagonis. Ia adalah
dosen pembimbing skripsi Iwan. Ia sosok sumber inspirasi. Walaupun
dengan kesibukannya, ia selalu menyempatkan diri untuk berdiskusi dan
membaca draft skripsi muridnya. Berikut kutipan yang menunjukkan
bahwa Andi Nasution adalah sosok sumber inspirasi dengan segala
kesibukannya ia selalu menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan
mahasiswanya.
(37) “Pak Andi mengulrukan tangan “besar”-nya kepada
mahasiswa-mahasiswa bimbingannya, seperti kakekku
memberikan terangnya lampu minyak di malam-malam yang
dingin di rumah bambunya. Di sela-sela kesibukannya yang luar
biasa, ia selalu menyempatkan datang ke perpustakaan, berdiskudi,
membaca draft skripsi kami (9 Summers 10 Autumns, hlm. 147).”
z. Yanti
Yanti adalah Director Data Processing dan Management
Information System. Tokoh Yanti digambarkan sebagai tokoh tambahan
dan tokoh protagonis. . Ia digambarkan sebagai sosok yang profesional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sehingga bisa menjadi direktur muda. Berikut kutipan yang menunjukkan
bahwa Yanti adalah orang yang profesional dan karier yang bagus.
(38) “Prestasi profesional yang bagus tahun demi tahun
mengantarkannya menjadi salah satu direktur paling muda di sana,
di antara direktur-direktur lain yang sebagian besar ekspatriat (9
Summers 10 Autumns, hlm. 153).”
2. Latar
Abrams 1981 175 dalam Nurgiyantoro (1995 216 menyatakan bahwa,
latar adalah landas tumpu, penyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu,
dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu latar waktu, tempat dan sosial.
a. Latar Tempat
Dalam novel 9 Summers 10 Autumns ini ada empat latar tempat yang
digunakan, yaitu kota Malang, Jakarta, Bogor, dan New York. Berikut latar
tempat dalam novel 9 Summers 10 Autumns.
1) Malang
Kota Malang adalah kota tempat tinggal Iwan bersama keluarganya.
Berikut gambaran latar tempat di kota Malang.
1.1 Batu, Malang
Sejak kecil Iwan dibesarkan di kota Malang bersama keluarganya. Kota
malang menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan hidup keluarga Iwan yang
begitu kejam. Dimana mereka menjalani hidup bukan sebagai orang yang kaya.
Berikut bukti kutipan yang berhubungan dengan latar kota Batu Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(39) “Tak banyak kenangan indah dari masa kecilku di Batu, malang. Tak
banyak warna-warni yang muncul dari masa kecilku, dan tak banyak tawa
yang bisa kuingat (9 Summers 10 Autumns, hlm. 8).”
Dapat disimpulkan bahwa sejak kecil Iwan dibesarkan di kota Batu,
Malang. Ayah Iwan juga untuk mencari nafkah sebagai kenek angkot di Kota
Batu. Berikut kutipan yang mendukung ayah Iwan bekerja di Kota Batu.
(40) “Sepulang sekolah, Bapak bekerja sebagai kenek mobil angkutan umum
bersama Bu Agik, Pak Ucup. Tidak ada les bahasa inggris, tidak ada tidur
sian. Ia menelurusi jalanan di Kota Batu (9 Summers 10 Autumns, hlm. 24).”
1.2 Rumah Iwan
Rumah kecil ini merupakan tempat tinggal Iwan dan keluarganya.
Banyak kenangan yang dilalui Iwan di rumah itu. Rumah kecil yang ditempati
oleh lima bersaudara ini harus berbagi tempat tidur, Iwan anak laki satu-
satunya yang selalu berpindah-pindah tempat tidur. Iwan selalu menginginkan
sebuah permintaan yang bodoh yaitu, menginginkan sebuah kamar sendiri.
Berikut bukti kutipan mengenai rumah Iwan.
(47) “Di rumah mungil berukuran 6 x 7 meter dan hampir tak
berhalaman ini, kami bertujuh berbagi dua kamar tidur, satu ruang tamu
kecil, satu dapur, dan satu kamar mandi. Sebagai anak laki satu-satunya,
aku selalu berpindah-pindah tempat tidur. Dari kamar ibu bapakku,
kamar kakak perempuanku, ruang tamu, dapur, sampai tidur dengan
kakek nenek di rumah bambu mereka ynag berlantai tanah, di sebelah
rumah kami. Aku selalu menginginkan sebuah kamar, bisa menutup
pintunya dan mengarungi malam sendiri. Namun permintaan kamar
sendiri pada saat itu bukan hanya permintaan yang sangat bodoh, tapi
juga pertanyaan yang tak berhati (9 Summers 10 Autumns, hlm. 8-9).”
1.3 Ruang Tamu
Ruang tamu adalah tempat berkumpulnya keluarga Iwan. Diruang tamu
juga mereka belajar dan tumbuh bersama. Berikut kutipan mengenai ruang
tamu Iwan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(48) “Di ruang tamu ini lima bersaudara berkumpul, bercerita,
bertengkar, bercada, dan berbagi kepahitan hidup tanpa kata-kata. Di
ruang tamu ini aku mengenal dan mencintai keempat saudaraku dan
orangtuaku. Diruang tamu ini kami bisa melihat rumah bertingkat
tetangga dengan ruang tamu yang lebih besar, lantai bertegel, dan pagar
bagu. Di ruang tamu ini kami membaca, menulis, menangi, dan tumbuh
bersama. Di ruang tamu ini kami mulai melukis kehidupan kami (9
Summers 10 Autumns, hlm. 8).”
Di ruang tamu inilah ruang terbesar di rumahnya. Di ruang tamu
banyak kenangan manis dan sekaligus tempat berkumpulnya keluarga.
Berikut kutipan yang mendukung pernyataan di atas.
(49) “Ruang terbesar di rumahku adalah ruang tamu berukuran 2 x 4,5
meter. Di sinilah kami berkumpul, mengenal hati satu sama lain,
memegang hati satu sama lain. Salah satu kenangan manis di ruangan
ini adalah ketika kami menerima tamu. Karena ruang ini begitu kecil,
kami harus berpindah ke dapur, kamar tidur, atau rumah kakek nenek (9
Summers 10 Autumns, hlm. 13).”
a) Jakarta
1. Jalan Jenderal Sudirman
Jalan Jenderal Sudirman inilah Iwan mendapatkan pekerjaan di
perusahaan pengolahan data. Di sinilah pertama kalinya juga Iwan
berkeliling kota Jakarta. Berikut kutipannya.
(50) “Memasuki kantor Nielsen adalah pengalaman pertama
kalinya aku memasuki perkantoran di Jalan Jenderal Sudirman,
juga pertamma kalinya aku memasuki sebuah kantor “executive”
(9 Summers 10 Autumns, hlm. 152).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b) Bogor
IPB (Institut Pertanian Bogor) adalah tempat Iwan dan Mira kuliah.
Iwan mengambil jurusan Statistika, sedangkan Mira jurusan Kedokteran
hewan. Berikut kutipannya Iwan dan Mira kuliah di IPB.
(51) “Dengan kerja keras, aku selalu bertahan di ranking tiga
besar dari kelas 1 sampai kelas 3 dan aku juga berhasil lolos
mendapatkan PMDK di Institut Pertanian Bogor jurusan statistika
(9 Summers 10 Autumns, hlm. 85-86).”
(52) “Prestasi Mira di SD dan SMP selalu di atas rata-rata dari
memperlihatkan prestasinya yang menonjol ketika ia memasuki
bangku SMA. Dengan prestasi itu, ia berhasil lolos PMDK dan
masuk jurusan Kedokteran Hewan di IPB (9 Summers 10
Autumns, hlm. 56).”
c) New York
1. Stasiun Fleetwood
Stasiun Fleetwood adalah tempat dimana Iwan mendapatkaan
perlakuan jahat oleh dua orang lelaki yang tak dikenalnya. Ia di
todong dan mendapat perlakuan kasar. Berikut kutipannya.
(51) “Aku bergegas menuju Stasiun Fleetwood untuk naik
kereta Metro North ke Manhattan, melihat pesta kembang api
pertamaku. Namun, beberapa langkah sebelum sampai di pintu
stasiun, tiba-tiba dua laki-laki yang jauh lebih tinggi, jauh lebih
besar, berjalan ke arahku. Tanpa berkata-kata, mereka memotong
langkahku lalu mencengkram kedua lenganku dengan kasar (9
Summers 10 Autumns, hlm. 1).”
2. Studio Kecil
Studio kecil di Sullivan Street, SoHo, Manhattan inilah tempat
tinggal Iwan saat di New York. Tempat itu merupakan tempat yang
paling nyaman di antara beberapa apartemen yang pernah ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
singgahi. Iwan banyak meluangkan waktu di studio tersebut.
Berikut kutipannya.
(52) “Dari beberapa apartemen yang pernah aku tempati di New
York, akhirnya aku menemukan tempat yang paling nyaman,
sebuah studio kecil di Sullivan Street, SoHo, Manhattan. Di
sinilah aku menyebutnya rumah keduaku (9 Summers 10
Autumns, hlm. 11).”
Secara garis besar latar tempat yang digunakan dalam novel 9
Summers 10 Autumns ada di empat kota besar yaitu, Malang, Bogor,
Jakarta, dan New York. Dalam setiap tempat, ada cerita masing-
masing. Malang yang banyak kenangan dengan keluarganya, Bogor
tempat kenangan saat Iwan kuliah, Jakarta tempat ia bekerja, dan New
York juga tempat ia bekerja.
b. Latar Waktu
Latar waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa itu terjadi. Novel
9 Summers 10 Autumns ini sebagian besar bercerita tentang kisah
masalalu. Berikut kejadian yang menunjukkan latar waktu.
Pada saat siang, 4 Juli 2001, sekitar pukul dua, Iwan mendapatkan
perlakuan tidak menyenangkan di stasiun Fleetwood. Ia ditodong olehdua
lelaki. Berikut bukti kutipannya.
(53) “Siang itu, 4 Juli 2001, sekitar pukul dua. Mungkin semuanya akan
berakhir, sebelum aku bisa membangun kepingan hidup di sini. “Give
me your wallet! Now!” aku merasakan sentuhan pisau yang tajam di
perut sebelah kiriku. Dua lelaki kekar itu memegangi kedua lenganku
semakin erat (9 Summers 10 Autumns, hlm.2).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Diceritakan kisah masalalu seorang bapak Iwan, Abdul Hasim
berkelahiran tahun 1948. Pada tahun 1969 Abdul Hasim memulai pekerjaan
barunya sebagai sopir angkot. Abdul Hasim berhenti sebagai sopir angkot karena
mendekam di penjara pada tahun 2005. Berikut bukti kutipan mengenai Abdul
Hasim.
(54) “Bapakku, Abdul Hasim, hanya bisa mengingat tahun
kelahirannya, 1948 (9 Summers 10 Autumns, hlm. 23).”
(55) “Tahun 1969, setelah empat-lima tahun menjadi kenek, bapak
mendapatkan Surat Ijin Mengemudi dan memulai kerja baru sebagai
sopir angkot (9 Summers 10 Autumns, hlm. 26).”
(56) “Bapak tumbuh bersama asap jalanan sampai tahun 2005, sepanjang
36 tahun. Dalam perjalanan itu, ia sempat mendekam di penjara
selama sebulan karena menabrak dua orang sedang mengendarai
vespa (9 Summers 10 Autumns, hlm. 26).”
Ngatinah, ibu Iwan berkelahiran pada tanggal 10 Mei 1953. Ia menikah
dengan Abdul Hasim pada tahun 1970. Berikut kutipan mengenai ibu Ngatinah
dan pernikahannya.
(57) “Cinta bersemi selama 6 bulan di Pasar Batu dan mereka menikah
pada tahun 1970 (9 Summers 10 Autumns, hlm. 33).”
Dari pernikahan Abdul Hasim dan Ngatinah, mereka dikarunai anak lima
anak. Anak pertama bernama Siti Aisyah yang lahir pada tanggal 1 Maret 1971.
Anak kedua bernama Rohani, lahir pada tanggal 16 Agustus 1972. Anak ketiga
adalah Iwan, tanggal kelahirannya tidak disebutkan dalam cerita. Anak keempat
bernama Rini Agustina yang lahir pada tanggal 8 Agustus 1976. Anak terakhir
bernama Mira yang lahir pada tanggal 10 Mei 1981. Berikut kutipannya.
(58) “Kakak pertamaku, Siti Aisyah, lahir 1 Maret 1971 adalah pembuka
jalan (9 Summers 10 Autumns, hlm. 39).”
(59) “Ia bernama Rohani, lahir 16 Agustus 1972 di Batu juga (9 Summers
10 Autumns, hlm. 43).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(60) “Di hatiku, ada tempat khusus untuk adikku ini, Rini Agustina yang
lahi 8 Agustus 1976 (9 Summers 10 Autumns, hlm. 49).”
(61) “Kehadiran Mira, 10 Mei 1981, adalah sebuah kado, sebuah boneka
untuk kami (9 Summers 10 Autumns, hlm. 55).”
Pada tanggal 4 Oktober 1997, Iwan lulus kuliah. Wisuda yang dihadiri
oleh orangtua dan kakak pertamanya. Waktu malam itu, saat makan diwarung ia
bertemu dengan Dindin. Dindin bercerita tentang pekerjaannya di Nielsen Jakarta.
Kemudian Iwan menitipkan surat lamaran pekerjaan kepada Dindin dengan
harapan dapat diterima. Akhirnya Iwan diterima di Nielsen Jakarta pada beberapa
minggu sebelum wisuda. Berikut kutipannya.
(62) “4 Oktober 1997 adalah salah satu hari yang paling indah dan
paling menyentuh dalam hidupku. Sebuah perayaan sebuah kemenangan.
Orangtua dan kakak pertamaku, mbak Isa datang ke Bogor untuk
menghadiri wisudaku (9 Summers 10 Autumns, hlm. 148).”
(63) “Malam itu, mas Dindin menunjukkan jalan besar yang gtak aku
sadari. Ia bercerita tentang pekerjaannya di perusahaan multinasional
itu dan seluk beluk data processing executive (9 Summers 10
Autumns, hlm. 152).”
(64) “Akhirnya berita datang. Beberapa minggu sebelum wisuda, Jalan
Jenderal Sudirman memanggilku (9 Summers 10 Autumns, hlm. 197).”
Berkat kerja keras dan kegigihan Iwan selama ini, ia diberi peluang
pekerjaan oleh Mbak Ati di New York. Akhirnya ia bekerja di New York pada
tahun 2000. Prestasinya dalam bekerja terus meningkat, ia dipromosikan ke
jabatan lebih tinggi yaitu sebagai Director Internal Client Management setelah
delapan tahun bekerja, tepatnya pada tahun 2008. Berikut kutipannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(65) “Pagi itu, 1 Oktober 2000, sekitar pukul sepuluh pagi setelah lebih dari 20
jam, pesawatku mendarat di John F. Kennedy Airport, New York (9
Summers 10 Autumns, hlm. 197).”
(66) “Anakmu ini dipromosikan jadi Director Internal Client management.
Opo iku? Entar aku telpon jelaskan. Pokokke iki gede Buk. Aku diberikan
kepercayaan yang lebih besar di kantor ini. Setelah 8 tahun di New York,
Buk, setelah ingin pulang tiap tahunnya, promosi ini lebih dari mimpiku,
mungkin lebih dari mimpi kita semua digabungkan jadi satu (9 Summers 10
Autumns, hlm. 164).”
Pada tahun 2009, Iwan berhenti bekerja dan kembali ke kampung
halamnnya karena ia rindu dengan keluarganya di Batu. Ini merupakan suatu
keputusan yang berat baginya karena ia sedang berada di puncak kariernya.
Berikut kutipannya.
(67) “New York City, Januari 2009. Dengan pertimbangan berat, dengan
kerinduan akan rumah kecilku yang selalu muntah dalam setiap langkah
melalui jalanan di New York, dengan kebeanian yang luar biasa, aku
memutuskan untuk berhenti di Nielsen (9 Summers 10 Autumns, hlm. 195).”
Berdasarkan dari kutipan (53) sampai (67), dapat disimpulkan bahwa latar
waktu yang digunakan cukup panjang dari tahun 1948 sampai 2009. Novel ini
menceritakan kembali dari awal kapan kelahiran ayah dan ibu Iwan, kemudian
tahun pernikahan mereka yang kemudian memiliki lima anak. Perjalanan karier
Iwan sampai puncak karier hingga Iwan memutuskan berhenti bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Latar Sosial
Pada novel 9 Summers 10 Autumns terdapat juga latar sosial yang
diceritakan. Keluarga Iwan masih mempercayai dengan adanya mitos jika
mengambil cobek dan menggosok-goskkan ulekannya saat ada tamu dapat
mengusir tamu. Berikut kutipannya.
(68) “Jika tamu duduk berlama-lama, Ibu akan mengambil cobek dan
menggosok-gosokan ulekannya di pintu dapur. Menurut dia dan
kepercayaan Jawa, hal itu akan membantu mengusir tamu (9 Summers
10 Autumns, hlm. 13).”
Selain itu juga kakek Iwan masih mengikuti prinsip orang jaman dulu “mangan
ora mangan sing penting kumpul”.
(69) “Bapak Ngatemun adalah bekas polisi yang pernah ikut berlayar
sampai Mekkah, tapiharus meninggalkan pekerjaannya karena mbok
Pah, mertuanya menginginkn dia tinggal di Batu, mengikuti prinsip
“mangan ora mangan sing penting kumpul” (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 31).”
Setelah Iwan lulus, ia bekerja di Jalan Jenderal Sudirman. Dengan ia
bekerja di Jakarta mampu mengubah gaya hidupnya yang modern. Perubahan
gaya hidup Iwan menonjol saat ia bekerja di New York. Berikut kutipannya.
(70) “Di perusahaan multinasional ini, aku mulai melihat dunia luar.
Aku mulai berinteraksi dengan rekan-rekan kerja kantor Nielsen di luar
negeri, seperti Malaysia, Hongkong dan Singapura. Aku mulai
menyegarkan kembali bahasa Inggrisku, mempelajari bagaimana
menulis e-mail yang cerdas dan bagaimana berkomunikasi lewat telepon
(9 Summers 10 Autumns, hlm. 75).”
(71) “Aku selalu berperang dengan diriku, selalu berat memilih antara
kesendirian atau hiruk pikuk kehidupan NYC, seperti perayaan
ulangtahun, nongkrong di bar, piknik di Centarl Park, brunch bersama
pada hari Minggu, pesta kecil di apartemen teman atau makan malam
bersama di restoran favorit pada akhir pecan (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 106).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(72) “Selalu ada pertarungan besar di hatiku! Kadang aku paksakan
juga untuk bergabung ke dalam kegiatan sosial ini. Karena kesendirian
yang dalam, akan membunuh,pada ahkirnya. Malam itu kami bertemu
di Meat Packing District untuk makan malam. Canda tawa, makanan
lezat, minuman yang menggoda, dan NYC crowd yang stylish
menghiasi malam (9 Summers 10 Autumns, hlm. 107).”
Berdasarkan kutipan (70) sampai (72) dapat disimpulkan bahwa
lingkungan keluarga Iwan yang masih kolot. Akan tetapi, dengan Iwan merantau
ke Bogor dan New York dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan menjadi lebih
modern.
3. Alur
Alur plot merupakan unsur fiksi yang penting. Stanton 1965 14
mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa-peristiwa cerita ditunjukkan
lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh utama cerita. Berdasarkan kriteria
urutan waktu, alur atau plot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu alur maju, alur
sorot balik, dan alur campuran.
Novel 9 Summers 10 Autumns menggunakan alur campuran, karena
ceritanya tidak diceritakan secara maju atau mundur namun diselingi dengan alur
maju dan mundur. Novel ini menceritakan kehidupannya saat di New York dan
kisah masalalu saat hidup di Batu. Novel diawali dengan cerita peristiwa awal
Iwan di New York dengan alur mundur, kemudian dilanjutkan dengan peristiwa
perjuangan keluarga Iwan saat di Batu hingga Iwan dapat bekerja di New York.
Saat menceritakan kehidupan keluarga Iwan, menggunakan alur maju karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diawali dengan riwayat kehidupan orangtuanya sehingga memiliki lima anak dan
Iwan dapat hidup sukses di New York.
Tahapan alur yang pertama adalah penyituasian. Penyituasian yang
terdapat dalam novel ini yaitu Iwan mengalami penodongan di Stasiun Fleetwood
yang kemudian ia bertemu dengan bocah kecil yang memakai celana pendek
merah dan baju putih berkerah yang mengingatkan masa kecilnya. Setelah
kejadian penodongan tersebut, ia sering bertemu dengan bocah kecil itu. Berikut
kutipannya.
(73) “Aku bergegas menuju Stasiun Fleetwood untuk naik kereta Metro
North ke Manthaan, melihat pesta kembang api pertamaku. Namun,
beberapa langkah sebelum sampai pintu stasiun, tiba-tiba dua laki-laki
yang jauh lebih tinggi, jauh lebih besar, berjalan ke arahku. Tanpa
berkata-kata, meeka memotong langkahku lalu mencengkeram kedua
lenganku dengan kasar (9 Summers 10 Autumns, hlm. 1).”
(74) “Dan setelah peristiwa penodongan itu, aku sering melihat bocah
kecil berbaju meraah putih itu di sekelilingku (9 Summers 10 Autumns,
hlm. 5).”
Tahapan alur yang kedua adalah muncul konflik. Konfik yang muncul
dalam novel adalah bocah kecil iu mengingatkan Iwan dengan masa kecilnya di
Batu, Malang. Sehingga ia menceritakan kembali keadaan rumahnya di Batu,
Malang. Bagaimana perjuangan keluarga Iwan dalam menghadapi kehidupan dan
perjalanan hingga Iwan sukses bekerja di New York. Berikut kutipannya.
(75) “Melihat baju merah putih yang ia kenakan, kenangan pun
melayang ke masa kecilku. Ku bagikan cerita ini di sepanjang malam
itu, seperti sebuah perkenalan (9 Summers 10 Autumns, hlm. 7).”
Tahapan alur yang ketiga adalah peningkatan konflik. Peningkatan konflik
yang muncul dalam novel imi adalah setelah lulus kuliah, Iwan bekerja di Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setelah beberapa lama bekerja di Jakarta, Iwan ditawarkan bekerja di New York
dan ia menyanggupinya. Berkat kegigihannya selama delapan tahun bekerja di
New York, ia ditawarkan menjadi Direktur Internal Client. Sembilan tahun sudah
Iwan bekerja di New York, ia merasakan kerinduan akan rumah kecilnya. Berikut
kutipannya.
(76) “Pagi itu, 1 Oktober 2000, sekitar pukul sepuluh pagi setelah lebih dari 20
jam, pesawatku mendarat di John F. Kennedy Airport, New York (9
Summers 10 Autumns, hlm. 197).”
(77) “Anakmu ini dipromosikan jadi Director Internal Client management. Opo
iku? Entar aku telpon jelaskan. Pokokke iki gede Buk. Aku diberikan
kepercayaan yang lebih besar di kantor ini. Setelah 8 tahun di New York,
Buk, setelah ingin pulang tiap tahunnya, promosi ini lebih dari mimpiku,
mungkin lebih dari mimpi kita semua digabungkan jadi satu (9 Summers 10
Autumns, hlm. 164).”
(78) “New York City, Januari 2009. Dengan pertimbangan berat, dengan
kerinduan akan rumah kecilku yang selalu muntah dalam setiap langkah
melalui jalanan di New York, dengan kebeanian yang luar biasa, aku
memutuskan untuk berhenti di Nielsen (9 Summers 10 Autumns, hlm. 195).”
Tahapan alur yang keempat adalah klimaks. klimaks yang muncul dalam
novel ini adalah disaat karier Iwan berada dipuncak sebagai Direktur di New
York, Iwan mersa rindu dengan keluarganya di Malang. Dengan berat hati Iwan
memutuskan berhenti kerja. Berikut kutipannya.
(79) “New York City, Januari 2009. Dengan pertimbangan berat, dengan
kerinduan akan rumah kecilku yang selalu muntah dalam setiap langkah
melalui jalanan di New York, dengan kebeanian yang luar biasa, aku
memutuskan untuk berhenti di Nielsen (9 Summers 10 Autumns, hlm. 195).”
Tahapan alur yang terakhir adalah penyesuain. Penyesuain yang muncul
adalah Iwan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
akhirnya dengan berat hati Iwan memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang
ke kampung halamannya karena ia rindu dengan keluarganya. Berikut kutipannya.
(80) “Melihat kembali wajah ibuku, menikmati makanannya dan melihat
dasternya menyembuhkan semua kerinduanku. Wajah bapakku tak lagi
selegam dulu. Uban mulai banyak tumbuh dan garis tua di wajahnya mulai
jelas. Ada kesyahduan di matanya tapi juga kedamaian (9 Summers 10
Autumns, hlm. 200).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4. Pembelajaran Unsur-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Unsur Intrisnik Dalam Pembelajaran Sastra
a. Silabus
SILABUS
Nama Sekolah : SMP Budi Mulia Minggir
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VIII
Semseter : 2
Standar Kompetensi : Membaca
15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan)
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan
15.1 Menjelaskan
alur cerita,
pelaku, dan latar
novel (asli atau
Unsur intrinsik
tokoh
Unsur intrinsik
alur
Membaca synopsis
novel 9 Summers
10 Autunms
Peserta didik
Mampu menentukan
tokoh dengan bukti
yang meyakinkan
Mampu menentukan
Jenis tagihan:
Tugas
kelompok
atau
4x45 menit Novel
Indonesia
Buku
penunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
terjemahan) Unsur intrinsik
latar
membentuk
kelompok 3 – 4
orang
Peserta didik
mengidentifikasi
tokoh dalam novel
Peserta didik
mengidentifikasi
alur dalam novel
Peserta didik
mengidentifikasi
latar dalam novel
Peserta didik
melaporkan hasil
diskusi dalam
mengidentifikasi
tokoh, alur, dan
latar
latar novel 9
Summers 10 Autunms
dengan bukti yang
factual
Mampu menentukan
alur dalam novel 9
Summers 10 Autunms
individu
Teknik:
Tertulis
Bentuk
Instrumen:
Proyek
lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ semester : VIII/ II
Pertemuan ke- : Pertama
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 kali pertemuan)
Standar Kompetensi :15. Memahami buku novel remaja
Kompetensi Dasar : 15. 1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel
(asli atau terjemahan)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat pengertian novel.
2. Peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur intrinsik novel.
3. Peserta didik dapat menganalisis unsur tokoh, latar, dan alur berdasarkan
novel.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Novel
Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa fiksi
yang banyak mengungkapkan masalah-masalah kehidupan. Novel adalah
suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta adegan
kehidupan representif dalam suatu alur. (Tarigan, 2012: 16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Pengertian tokoh
Tokoh menurut Abrams 1981 20, adalah orang yang ditampilkan
dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan
memiliki kualitas moral dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh
cerita merupakan tokoh ciptaan pengarang. Tokoh cerita sebagai pembawa
dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin
disampaikan kepada pembaca.
a. Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya
dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling
banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai
kejadian. Tokoh utama sangat menentukan perkembangan plot secara
keseleruhan. Hal yang menjadi ciri tokoh utama adalah ia senantiasa
hadir setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita
yang bersangkutan, dialognya paling banyak, dan permasalahan dalam
cerita adalah masalah sang tokoh utama.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya
dalam cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung
tokoh utama. Hal yang menjadi ciri dalam tokoh tambahan adalah tokoh
yang kemunculannya hanya sedikit dan kemunculannya hanya ada jika
terdapat kaitan dengan tokoh utama baik secara langsung maupun tidak
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peranan
pimpinan dalam cerita. Tokoh ini menampilkan sesuatu yang sesuai
dengan pandangan kita, harapan-harapan kita sebagai pembaca. Hal
yang dominan menjadi ciri dari tokoh ini adalah ia selalu menjadi lawan
tokoh antagonis, mudah diindentifikasi, disenangii dan mendatangkan
simpati pembaca, dan setiap tindakan karakter protagonis mendukung
tema cerita.
Tokoh antagonis adalah tokoh penentang atau yang berlawanan
dengan tokoh protagonis sehingga menyebabkan konflik dan
ketegangan. Hal yang menjadi ciri tokoh antagonis adalah kebalikan
dari tokoh protagonis dan selalu berhadapan dengan tokoh protagonis
(baik secara fisik atau mental).
3. Pengertian latar
Abrams 1981 175 dalam Nurgiyantoro (1995 216 menyatakan
bahwa, latar adalah landas tumpu, penyaran pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan. Hal ini akan terjadi jika latar mampu
mengangkat suasana setempat lengkap dengan perwatakannya ke dalam
cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Nurgiyantoro 1995 227 membedakan latar menjadi tiga unsur
pokok, yaitu
a. Latar tempat yaitu menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam karya sastra. Tempat yang digunakan dapat berupa
tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi
tertentu tanpa nama yang jelas.
b. Latar waktu yaitu menyaran pada kapan terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya sastra. Dalam sejumlah karya fiksi lain,
latar waktu mungkin justru tampak samar, tak ditunjukkan secara jelas.
Hal ini tidak ditunjukkan secara jelas mungkin karena memang tidak
penting untuk ditonjolkan dengan kaitan ceritanya.
c. Latar sosial yaitu menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan
dalam karya sastra.
4. Pengertian alur
Alur plot merupakan unsur fiksi yang penting. Stanton 1965 14
mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap
kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa-peristiwa cerita
ditunjukkan lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh utama cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tasrif dalam Nurgiyantoro, 2002 149-150 membedakan tahapan
alur menjadi lima bagian, yaitu
a. Tahap penyituasian
Tahap ini berisi pelukisan dan pengenalan situasi dan tokoh cerita.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap ini berisi masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang
menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan.
c. Tahap peningkatan konflik
Tahap ini berarti konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya
semakin berkembang.
d. Tahap klimaks
Tahap ini berisi konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh cerita
ketika mencapai titik puncak.
e. Tahap penyelesaian
Tahap ini berisi penyelesaian dari konflik yang sedang terjadi.
Berdasarkan kriteria urutan waktu, alur, atau plot dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu
a. Alur lurus alur maju
Alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis,
peristiwa pertama diikuti peristiwa selanjutnya atau ceritanya runtut
dimulai dari tahap awal sampai tahap akhir.
b. Alur susun balikalur flash back
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak kronologis
tidak runtut ceritanya.
c. Alur campuran
Alur ini peristiwa-peristiwa gabungan dari plot maju dan plot flash
back.
Berdasarkan dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa alur ini
merupakan urutan peristiwa yang terjadi sehingga dapat membentuk
sebuah cerita yang menarik.
C. Strategi Pembelajaran
1. Metode : Saintifik
2. Teknik : Mengamati, menanya, pengumpulan data, mengasosiasi,
mengkomunikasikan
D. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada peserta
didik.
2. Guru mengkondisikan kelas.
3. Guru mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik dengan materi sebelumnya.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
berhubungan dengan pengalaman siswa
dan materi yang akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Inti 1. Guru membagikan novel 9 Summers 10
Autumns kepada peserta didik.
2. Peserta didik memahami definisi tokoh
dan latar.
3. Peserta didik membaca novel 9 Summers
10 Autumns.
4. Peserta didik menganalisis tokoh dan
latar yang terdapat dalam novel 9
Summers 10 Autumns.
65
menit
Menanya 1. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya apabila
masih ada yang kurang jelas.
Mengasosiasi 1. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari tiga sampai
empat orang.
2. Peserta didik berdiskusi untuk
menganalisis tokoh dan latar novel 9
Summers 10 Autumns.
3. Peserta didik mencatat hal-hal penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang mereka temukan.
Mengkomuni-
kasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain menanggapi.
3. Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan
hasil pembelajaran.
2. Guru menyampaikan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
3. Guru memberikan tugas rumah kepada
peserta didik.
15
menit
Pertemuan kedua
No. Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada
peserta didik.
2. Guru mengkondisikan kelas.
3. Guru mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik tentang materi
sebelumnya.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan pengalaman
siswa dan materi yang akan dipelajari.
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
4. Inti 1. Peserta didik memahami definisi alur.
2. Peserta didik membaca novel 9
Summers 10 Autumns.
3. Peserta didik menganalisis alur yang
terdapat dalam novel 9 Summers 10
Autumns.
65
menit
Menanya 1. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya apabila
masih ada yang kurang jelas.
Mengasosiasi 1. Peserta didik dibagi ke dalam
kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari tiga sampai empat orang.
2. Peserta didik berdiskusi untuk
menganalisis alur novel 9 Summers 10
Autumns.
3. Peserta didik mencatat hal-hal penting
yang mereka temukan.
Mengkomuni-
kasikan
1. Setiap kelompok maju di depan kelas
mempresentasikan hasil diskusi dan
kelompok lain menanggapi.
5. Penutup 1. Peserta didik dan guru salinggg 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
3. Guru memberikan tes kepada peserta
didik.
menit
E. Sumber
Abram. (1981). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Hanindita Graha Wida.
Muslich, M. (2007). KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Angkasa.
Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sumardjo, J. (1986). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, H. G. (2012). Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
F. Media
Teks novel, powerpoint
G. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Aspek Kognitif
a. Teknik penilaian: Tes tertulis
Bacalah novel 9 Summers 10 Autumns!
1. Jelaskan pengertian tokoh, latar, dan alur!
2. Analisislah tokoh yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Analisilah latar yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns!
4. Analisislah alur yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns!
Kunci Jawaban
1. Tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau
drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
apayang dilakukan dalam tindakan.
Latar adalah landas tumpu, penyaran pada pengertian tempat, hubungan
waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.
Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan
terjadinya peristiwa yang lain.
2. Tokoh yang ada dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah Iwan, Bocah
kecil, Abdul Hasim, Ngatinah, Mbak Ati, Prawira Dikrama, Tukinem,
Ucup, Ngatemun, Wagini, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, Mira, Tata, Mimi,
Yani, Audrey, Nico, Imam, Mul, Tukeri, Daus, Andi Nasution, dan Yanti.
3. Latar tempat ada empat kota besar yang diceritakan oleh pengarang, yaitu
Malang, Bogor, Jakarta, dan New York.
Latar waktu yang digunakan tahun 1948 sampai tahun 2009.
Latar sosial yang terdapat dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah
masalah kemiskinan, cara pandang masyarakat dan leluhurnya, hingga cara
pandang saat di kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4. Alur yang digunakan dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah alur
campuran. Tahapan dalam alur campuran sebagai berikut, klimaks, muncul
konflik, pengenalan, antiklimaks, dan penyelesaian.
Rubrik Penilaian Aspek Kognitif
No. Kriteria penilaian Skor
1. a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh,
latar, dan alur dengan baik dan benar.
b. Peserta didik mampu menjelaskan tokoh, latar, dan alur
tetapi salah satu
c. Peserta didik mampu menjelaskan tokoh, latar, dan alur
tetapi salah dua
d. Peserta didik tidak mampu menjelaskan tokoh, latar, dan
alur
4
3
2
1
2. a. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik, lengkap dan bahasa
yang benar sesuai dengan EYD
b. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik dan lengkap tetapi
bahasa kurang sesuai dengan EYD
c. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
dan bahasa sesuai dengan EYD
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
d. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
dan bahasa tidak sesuai dengan EYD
3. a. Peserta didik mampu menyebutkan latar dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik, lengkap dan bahasa
yang benar sesuai dengan EYD
b. Peserta didik mampu menyebutkan latar dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik dan lengkap tetapi
bahasa kurang sesuai dengan EYD
c. Peserta didik mampu menyebutkan latar dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
dan bahasa sesuai dengan EYD
d. Peserta didik mampu menyebutkan latar dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
dan bahasa tidak sesuai dengan EYD
4
3
2
1
4. a. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik, lengkap dan bahasa
yang benar sesuai dengan EYD
b. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik dan lengkap tetapi
bahasa kurang sesuai dengan EYD
c. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
4
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dan bahasa sesuai dengan EYD
d. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dalam novel 9
Summers 10 Autumns dengan baik tetapi kurang lengkap
dan bahasa tidak sesuai dengan EYD
1
Rubrik penilaian afektif
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Kelas/ Semester :
Nama Siswa :
No. Aspek
Afektif
Indikator Kriteria penilaian
SB B C K SK
1. Menghargai Menyampaikan
salam dan menyapa
peserta didik/ guru
dengan santun.
Menghargai
pendapat peserta
didik yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Toleransi Bersikap terbuka.
Menghargai
keberagaman.
Toleransi terhadap
kekeliruan peserta
didik yang lain.
3. Sinergi Meminta dan
memberi pendapat/
saran dengan
santun.
Mengingatkan
peserta didik yang
lain tentang sesuatu
yang harusnya
dilakukan.
4. Keseriusan
dan
keaktifan
dalam
belajar
Peserta didik
memperhatikan apa
yang dibicarakan
oleh guru.
Peserta didik
menjawab
pertanyaan lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
yang diberikan oleh
guru.
Siswa mengajukan
pertanyaan selama
PBM.
Tidak menyontek
temannya saat
menjawab tes
formatif.
Penilaian Psikomotorik
No. Aspek yang Dinilai Penilaian
1 2 3
1. Pengamatan unsur intrinsik novel
pada saat menganalisis
2. Data yang diperoleh dari hasil
menganalisis
3. Menyimpulkan hasil analisis
Keterangan:
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rubrik Penilaian Psikomotor
No. Aspek yang Dinilai Penilaian
1 2 3
1. Pengamatan unsur
intrinsik novel pada
saat menganalisis
Pengamatan
tidak cermat
Pengamatan
cermat tetapi
masih ada
beberapa
yang kurang
tepat
Pengamatan
cermat dan
sangat tepat
2. Data yang diperoleh
dari hasil
menganalisis
Data tidak
lengkap
Data
lengkap
tetapi ada
yang salah
Data lengkap
dan semua
benar
3. Menyimpulkan hasil
analisis
Tidak sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
Sebagaian
kesimpulan
ada yang
salah
Sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
Mengetahui, Yogyakarta, 23 September 2017
Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia
(........................) (...................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawanterhadap
tokoh, latar, dan alur sebagai berikut. Dalam penokohan masing-masing tokoh,
pengarang mendeskripsikannya melalui tingkah laku dan ciri-ciri fisik yang
disebutkan langsung oleh pengarang.
Pertama, tokoh yang ada dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah
Iwan, Bocah kecil, Abdul Hasim, Ngatinah, Mbak Ati, Prawira Dikrama,
Tukinem, Ucup, Ngatemun, Wagini, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, Mira, Tata,
Mimi, Yani, Audrey, Nico, Imam, Mul, Tukeri, Daus, Andi Nasution, dan Yanti.
Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Iwan yang juga sekaligus penulis novel
9 Summers 10 Autumns. Semua tokoh yang diceritakan merupakan tokoh
tambahan sekaligus tokoh protagonis yang mendukung jalan cerita atau tokoh
utama.
Kedua, latar yang ada dalam novel 9 Summers 10 Autumns terdiri dari
latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat ada empat kota besar yang
diceritakan oleh pengarang, yaitu Malang, Bogor, Jakarta, dan New York. Malang
ada lima tempat yang diambil yaitu batu, rumah Iwan, Ruang Tamu, SD Ngaglik
1, dan SMAN 1 Batu. Bogor hanya mengambil satu tempat yaitu kampus IPB
tempat Iwan kuliah. Jakarta juga hanya mengambil satu tempat yaitu tempat Iwan
bekerja pertama kalinya, Jalan Jenderal Sudirman. Terakhir kota New York
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mengambil dua tempat yaitu Stasiun Fleetwood dan Studio kecil. Latar waktu
yang digunakan cukup lama karena menceritakan dari waktu tahun kelahiran
orangtua Iwan sampai Iwan sukses bekerja di New York dan kembali lagi di
Malang, yaitu dari tahun 1948 sampai tahun 2009. Latar sosial yang terdapat
dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah masalah kemiskinan, cara pandang
masyarakat dan leluhurnya, hingga cara pandang saat di kota. Karena kemiskinan
keluarga Iwan, ia sangat berusaha keras untuk dapat sekolah yang tinggi dan
bekerja yang lebih layak dibandingkan ayahnya yang hanya sebagai sopir. Kelak
berharap Iwan dapat membantu keluarganya. Cara pandang keluarga dan
masyarakat bahwa sebagai seorang sopir merupakan pekerjaan yang bagus dan
cara berpikir bahwa ulang tahun itu hal yang tidak penting. Hingga akhirnya
berkat Iwan merantau keluar kota dapat merubah cara pandang Iwan bahwa hari
ulang tahun adalah hal yang penting, dan Iwan sekarang sering nongkrong di cafe.
Ketiga, alur yang digunakan dalam novel 9 Summers 10 Autumns adalah
alur campuran. Tahapan dalam alur campuran sebagai berikut, klimaks, muncul
konflik, pengenalan, antiklimaks, dan penyelesaian. Novel 9 Summers 10
Autumns dapat dijadikan bahan pengajaran di SMP karena masuk ke dalam SK 15
memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan), serta KD 15.1Menjelaskan
alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan).
Pembelajaran dan materi ini menggunakan metode saintifik. Melalui metode
ini, diharapkan mampu mendorong siswa berpikir kritis dalam mengidentifikasi,
memahami, dan memecahkan masalah terutama dalam pembelajaran unsur
intrinsik novel 9 Summers 10 Autumns. Proses pembelajaran dengan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
saintifik diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang kreatif dan produktif
melalui aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
5.2 Saran
1. Bagi Guru Bahasa Indonesia
Guru hendaknya dalam melakukan proses belajar mengajar dapat memilih
materi yang mudah dipahami oleh siswa, memilih metode dan cara ajar yang
menyenangkan dan sesuai dengan materi agar siswa tidak mudah bosan dan dapat
mendorong siswa untuk berpikir dan semangat dalam belajar.
2. Bagi Peneliti Lain
Peneliti mengharapkan agar peneliti selanjutnya dapat mengangkat
masalah yang baru sebagai objek penelitian, karena peniliti hanya meniliti unsur
intrinisik tokoh, latar, dan alur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Abram. (1981). Teori Pengantar Fiksi. Yogyakarta: Hanindita Graha Wida.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurgiyantoro, Burhan. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Muslich, Masnur. (2007). KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Angkasa.
Saryono. (2009). Pengantar Apresiasi sastra. Malang: University Negeri Malang.
Semi, Atar. (1988). Kritik sastra. Bandung: Angkasa.
Sintawati. (2009). Unsur Intrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya
Habiburahman El Sirazy dan Kelayakan Sebagai Bahan Ajar di SMA.
Skripsi, Semarang: PBSI, FKIP, Universitas.
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Graha Aksara.
Sumardjo, Jakop dan Sani K.M. (1986). Apresiasi Kesusatraan. Jakarta:
Gramedia.
Tarigan, Henry Guntur. (2012). Prinsip-Prinsip dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Seillarisky, Ishlah. (2015). Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rembang. Skripsi, Semarang:
Sejarah, FKIP, Universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1
Ringkasan Novel
Diceritakan bahwa Iwan adalah sesorang pemuda yang hidup sendiri di
New York. Siang itu, 4 Juli 2001 Iwan mengalami penodongan di sebuah stasiun
kereta Fleetwood saat akan menuju ke Manhattan untuk melihat pesta kembang
api pertamanya. Disaat itulah Iwan menemukan seseorang anak kecil yang
membawanya menengok ke masa lalu tentang keluarganya di Batu, Malang.
Setelah dua hari peristiwa penodongan itu, anak kecil itu sering mengunjungi
Iwan setelah pulang kerja atau akhir pekan di apartemen atau disudut-sudut kota
New York. Suatu hari Iwan menceritakan kisah masa lalu Iwan saat kecil di Batu
kepada anak kecil itu. Iwan adalah seseorang yang lahir ditengah keterbatasan
ekonomi. Ayah iwan merupakan seorang sopir. Iwan tinggal dirumah mungil
berukuran 6 x 7 meter dan hampir tak berhalaman, dan berbagi dengan dua kamar
tidur, satu ruang tamu kecil, satu dapur, dan satu kamar mandi. Iwan memiliki
sebuah cita-cita untuk memiliki kamar sendiri, bisa menutup pintunya dan
mengarungi malam sendiri.
Pada masa kecilnya, Iwan tak pernah berkeinginan untuk pergi dan bekerja
di New York. Iwan tak pernah bermimpi tentang Paris atau makan malam di
Venesia. Mimpi itu terlalu jauh, mimpi itu di atas mimpi baginya. Iwan adalah
anak pertama yang merantau jauh setelah lulus SMA. Saat kecil Iwan adalah anak
rumahan, banyak meluangkan waktunya di rumah bersama Ibu, menunggunya
atau kadang membantu memasak, bermain di ruang tamu bersama kakak-adinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Saat Iwan duduk di bangku TK ia tak bisa ditinggalkan oleh Ibunya, harus
ditemani setiap hari selama dua tahun. Ketika memasuiki SD, ia mulai
mempunyai keberanian untuk duduk di bangku sekolah tanpa ditemani Ibunya.
Selain prestasi akademik, Iwan mempunyai bakat terpendam, yaitu menyanyi. Hal
itu diketahui ketika ia disuruh menyanyi dan di nilai suaranya bagus oleh guru. Ia
sering mewakili di beberapa kompetensi menyanyi dan aktif dalam grub paduan
suara. Ia selalu mendapatkan ranking tiga besar dari kelas satu sampai kelas
enam.
Masa SMP adalah masa ketika Iwan merasa semakin “kecil”. Mereka yang
masuk SMP negeri adalah mereka yang kepintarannya diatas rata-rata, mereka
yang sanggup membayar biaya sekolah yang tidak murah (untuk ukuran keluarga
Iwan). Di sana Iwan merasa “kecil”. Ia belajar dengan tekun, lebih sering bangun
pagi sekali dan belajar lebih lama. Saudara-saudara Iwan juga mulai membantu
keluarganya untuk uang jajan sekolah, membeli alat-alat tulis, biaya naik angkot.
Setelah sepulang sekolah Iwan dan kakaknya selalu bekerja di tetangganya untu
mengecat boneka produksinya. Dengan segala ketekunannya, Iwan selalu berada
di ranking teratas. Prestasi Iwan dan kakak-kakaknya menjadikan rumah
mungilnya menjadi terangkat.
SMAN 1 adalah satu-satunya SMA negeri tempat semua orangtua di Batu
ingin menyekolahkan anak-anaknya. Sekolah unggulan lainnya berada di Kota
Malang dan hanya tiga atau empat orang yang bisa melanjutkan ke sana karena
biaya mahal atau pun seleksi masuk yang susah. Sebenarnya SMAN 3 Malang
adalah tempat impian Iwan melanjutkan pendidikannya, namun sayang perahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kecilnya harus melewatkannya karena mereka tidak mempunyai cukup uang
untuk biaya transoprtasi Batu-Malang. Ia mencoba SMA Militer Taruna
Nusantara di Magelang yang baru dibuka dan sayangnya, ia tidak lolos juga. Ia
memakai seragam putih abu-abu di SMAN 1 Batu dan mulai mengenal dirinya.
Dengan kerja kerasnya, ia selalu bertahan di ranking tiga besar dari kelas satu
sampai kelas tiga dan ia juga berhasil lolos mendapatkan PMDK di Institut
Pertanian Bogor Jurusan statistika. Pemilihan jurusan ini adalah berkat dorongan
kakaknya, Mbak Inan. Ia melihat salah satu teman saudaranya, lulusan Statistika
IPB berhasil belajar dan bekerja di Australia. Iwan sendiri juga menyukai
matematika. Dengan kerja kerasnya ia berhasil menyelesaikan kuliah dengan IP
yang memuaskan yaitu 3,52. Setelah selesai kuliah, ia pulang ke kampung
halamannya dengan perasaan bangga.
Setelah selesai kuliah, Iwan mencoba mencari dan mengirim beberapa
lamaran pekerjaan. Ia memulai karier di perusahaan multinasional di Jakarta dan
tinggal di Tanah Abang.Dari semangat belajar dan bekerja, ia dikirim ke Kuala
Lumpur untuk mengikuti kursus bahasa pemograman. Berkat kerja keras dan
bantuan dari rekan-rekan lain di Data Processing (DP). Ia bisa menyelesaikan
sebelum jadwal yang ditentukan. Setelah sukses dengan project Singapura, ia
diberi tantangan baru yang lebih besar. Kali ini ia diminta untuk mengolah data
untuk departemen Media di Hongkong. Setelah dua tahun bekerja di Nielsen, ia
memutuskan untuk melihat cakrawala baru, tantangan baru. Ia mengirimkan
aplikasi dan lolos mengikuti beberapa interview, dan diterima sebagai data
analisis di Danareksa Research Institute. Saat pertama bekerja, ia menerima e-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mail dari Mbak Ati. Mbak Ati adalah manajer di Departemen Customized
Research di New York. Mbak Ati mencari Iwan dan mungkin ia akan
memberikan project untuknya di Jakarta. Kini, Mbak Ati mencarinya dak
menawarkan pekerjaan sebagai data processing executive di New York.
Kemudian Iwan melakukan telepon interview dengan Bapak Raden Pardede,
Senior Manager Data processing di New York. Iwan diterima kerja di New York
dan segeralah ia mengurus visa. Setelah mendapatkan visa, ia menyadari bahwa
uang tabungannya selama dua tahun bekerja di Jakarta belum cukup untuk
membiayai hidup pada bulan pertama di Amerika. Akhirnya, beberapa hari
sebelum keberangkatannya, Mbak Isa berhasil meminjam uang sebesar 1.000
dolar Amerika pada salah satu orangtua murid lesnya untuk biaya hidup bulan
pertamanya di New York. Dengan tambahan uang, ia semakin bertekad untuk
pergi ke New York, membangun hidup dan mengeembalikan uang pinjaman dari
gajipertamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 2
Data Penilaian Produk RPP
Nama Guru Penilai : Harining Dyah Palupi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Skor maksimal)
Nama penyusun : Tian Eka Febriana
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KD : 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli
atau terjemahan)
Keterangan :
Skor 4 (Sangat Baik)
Skor 3 (Baik)
Skor 2 (Cukup)
Skor 1 (Sangat Kurang)
No. Aspek Penilaian Deskripsi Skor
1 Identitas dan
kompetensi
a. Memuat mata pelajaran, jenjang
pendidikan, kelas, semester, dan
alokasi waktu.
b. Memuat SK, KD, indikator, dan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tujuan pembelajaran. 4
2 Pengembangan
materi dan bahan
ajar
a. Cakupan materi sesuai dengan KD.
b. Materi pembelajaran benar secara
teoritis.
c. Sistematika materi benar.
4
4
3
3 Pengembangan
media dan sumber
belajar
a. Perencanaan sumber media sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
b. Sumber belajar mendukung
tercapainya KD.
c. Sumber belajar sesuai dengan bahan
ajar.
3
3
4
4 Kegiatan
pembelajaran
a. Cara/ bahan memotivasi siswa
dicantumkan secara jelas.
b. Pendahuluan berisi pengaitan
kompetensi yang akan dibelajarkan
ddengan konteks kehidupan atau
kompetensi sebelumnya.
c. Kegiatan inti dituliskan secara rinci,
jelas, dan runtut untuk menjabarkan
setiap tahapan pencapaian KD.
d. Menuliskan alokasi waktu pada
3
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
setiap tahapan pembelajaran.
e. Tahapan pembelajaran memberi
kesempatan siswa untuk
berinteraksi dengan teman, bahan
ajar, guru, atau lingkungan.
f. Kegiatan penutup memberi
kesempatan kepada siswa untuk
membuat kesimpulan atau refleksi.
g. Ruumusan langkah-langkah
pembelajaran menggambarkan
kegiatan dan materi yang akan
dicapai.
4
3
3
3
5 Penilaian a. Alat penilaian sesuai dengan KD.
b. Alat penilaian mencakup seluruh
materi.
c. Kunci jawaban dan pedoman
penskoran dinyatakkan dengan
jelas.
3
4
4
6 Penggunaan bahasa a. Penggunaan bahasa tulis (tepat dan
jelas)
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KRITIK DAN SARAN
KRITIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SARAN
RPP sudah bagus, mohon dicek kembali:
1. Materi “sorot balik”
2. Pemisahan kata depan dan pengetikan
3. Penilaian jurnal “sikap peserta didik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NIP
Nama
SURATPERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
/!4f'<../,vINV /)'j-1H p.4J-.. uiJ/
! 9 5f] /0/7 /9fY2C:G :;.. 00.3
Nama sekolah : SMP BUDI MULIA MINGGIR
Alamat
Menyatakan bahwa saya telah memberikan penilaian, kritik, dan saran pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.Bahasa Indonesia kelas VIII yang disusun oleh:
Nama
NIM
Prodi
Fakultas
: Tian Eka Febriana
: 121224018
: PBSI
: FKIP
Adapun penilaian yang diberikan dapat digunakan sebagai data laporan tugas akhir
mahasiswa yang bersangkutan.
YOgyakarta, ..~ ..lI!.o...~:?:!~ I2d7
f./(!(V.:t!../~...'?7/7..~y1LUto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
BIODATA
Tian Eka Febriana lahir di Sleman, Yogyakarta pada
tanggal 08 Februari 1995. Ia lulus Taman Kanak-
Kanak Kanisius Minggir pada tahun 1999. Tahun 2000
melanjutkan pendidikan di SD Kanisius Minggir dan
lulus pada tahun 2006. Tahun 2006 melanjutkan
pendidikan di SMP Budi Mulia Minggir dan lulus pada
tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan di
SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarya dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012 menlanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Masa kuliah di Universitas
Sanata Dharma diakhiri dengan menyelesaikan skripsi dengan judul Pembelajaran
Unsur Intrinsik (Tokoh, Alur, dan Latar) Novel 9 Summers 10 Autumns Karya
Iwan Setiawan Dengan Metode Saintifik Untuk Siswa SMP Budi Mulia Minggir
Sleman Kelas VIII Semester II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI