nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk,mbok pah, mak gini, mbak gik, isa, nani, rini, mira,...

161
NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK, KARYA IWAN SETYAWAN DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: Hanasih Wikani Hati NIM: 091224037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Mar-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

  

NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,

KARYA IWAN SETYAWAN DAN RELEVANSINYA

DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Hanasih Wikani Hati

NIM: 091224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

i

NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,

KARYA IWAN SETYAWAN DAN RELEVANSINYA

DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Hanasih Wikani Hati

NIM: 091224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Orang tuaku, Mujono dan Sri Hartati

2. Adikku, Priya Yoga Yuwana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

v

MOTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib kaumnya

kecuali mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka

sendiri” (Al Qur’an: Ar Ra’ad, ayat 11) 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

viii

ABSTRAK

Hati, Hanasih Wikani. 2013. Nilai Kesetiaan Tokoh Utama dalam Novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tokoh, penokohan, alur, latar, tema, nilai kesetiaan tokoh utama, dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan tokoh, penokohan, alur, latar, tema, dan nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh utama adalah Ibuk dan tokoh tambahan yang mempengaruhi nilai kesetiaan tokoh utama adalah Bayek, Bapak, Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema) yang terdapat dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus dan RPP yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II. Relevansi silabus dan RPP dapat digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi Membaca, yaitu memahami buku biografi, novel, dan hikayat dengan Kompetensi Dasar mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

ix

ABSTRACT

Hati, Hanasih Wikani. 2013. The Main Character’s Loyalty Value in the Novel Ibuk, Written by Iwan Setyawan and the Relevancy in Literature Learning in Senior High Schools. Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.

This research examined the main character’s loyalty value in the novel ibuk, written by Iwan Setyawan. The approach used in this research was structural approach. This research was aimed to describe the theme, plots, characters, characterization, settings, the main character’s loyalty value, and the relevancy in the literature learning in Senior High Schools. The method used in this research was descriptive qualitative method. This method was used to describe the theme, plots, characters, characterization, settings, the main character’s loyalty value in the novel ibuk , written by Iwan Setyawan in the forms of words and languages. The analysis results showed that the main character who showed the value of loyalty was Ibuk. Additional characters in this novel were Bayek, Bapak, Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, and Bang Udin. The existence of the additional characters in this novel helped the main character to struggle her life. Based on the results of this research, the researcher made syllabus and Lesson Plans that could be used as the literature learning materials in Senior High Schools, class XI semester II. The relevancy of the syllabus and Lesson Plans could be used to reach the Reading Competency Standard - comprehending biographies, novels, and tales with the Basic Competency to disclosure the interesting things and the moral teaching.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas

kasihNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Nilai Kesetiaan

Tokoh Utama dalam Novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan Relevansinya dalam

Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Penulis menyadari bahwa tanpa doa, bimbingan, dukungan, dan bantuan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima

kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Kaprodi PBSID.

2. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

3. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang

selalu membimbing penulis dalam menyusun skripsi.

4. Para dosen PBSID yang selama ini telah memberikan ilmunya yang

sangat berharga kepada penulis.

5. Bapak dan Ibuku tercinta, Mujono dan Sri Hartati untuk doa, motivasi,

dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.

6. Adikku tercinta, Priya Yoga Yuwana atas dukungan selama penulis

melaksanakan proses belajar.

7. Teman-teman PBSID angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat

dan motivasi kebersamaannya selama proses belajar.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Dengan

kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Batasan Istilah ......................................................................... 5

F. Sistematika Penyajian .............................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 9

A. Penelitian Relevan .................................................................... 9

B. Kerangka Teori ........................................................................ 11

1. Hakekat Novel .................................................................. 11

2. Macam Novel ................................................................... 12

3. Unsur Intrinsik Novel ....................................................... 13

4. Nilai ................................................................................... 18

5. Nilai Kesetiaan .................................................................. 23

6. Pendekatan Struktural ........................................................ 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

xiii

7. Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...... 25

8. Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI ............................. 26

9. Silabus ............................................................................... 30

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 32

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................. 32

B. Objek Penelitian ..................................................................... 33

C. Sumber Data ............................................................................. 33

D. Metode ..................................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 36

A. Deskripsi Data ......................................................................... 36

B. Analisis Tokoh, Penokohan, Alur, Latar, dan Tema ................ 36

1. Analisis Tokoh ..................................................................... 36

a. Ibuk………………………………………………….. .. 37

b. Bayek ............................................................................ 40

c. Bapak ............................................................................. 41

d. Mak Gini ........................................................................ 42

e. Mbok Pah ...................................................................... 43

f. Mbak Gik ...................................................................... 44

g. Isa ................................................................................... 45

h. Nani ............................................................................... 46

i. Rini ................................................................................ 47

j. Mira ............................................................................... 47

k. Bang Udin ..................................................................... 47

2. Analisis Penokohan ............................................................. 50

a. Ibuk………………………………………………….. .. 50

b. Bayek ............................................................................ 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

xiv

c. Bapak ............................................................................. 67

d. Mak Gini ........................................................................ 71

e. Mbok Pah ...................................................................... 73

f. Mbak Gik ...................................................................... 74

g. Isa ................................................................................... 76

h. Nani ............................................................................... 77

i. Rini ................................................................................ 78

j. Mira ............................................................................... 78

k. Bang Udin ..................................................................... 79

3. Alur atau Plot ....................................................................... 81

a. Awal .............................................................................. 81

1. Paparan (exposition) ............................................. 81

2. Rangsangan (inciting moment) ............................. 82

3. Gawatan (rising action) ........................................ 82

b. Tengah .......................................................................... 83

1. Tikaian (conflict) .................................................. 83

2. Rumitan (complication) ........................................ 84

3. Klimaks .................................................................. 86

c. Akhir ............................................................................. 86

1. Leraian (falling action) ......................................... 86

2. Selesaian (denouement) ........................................ 87

4. Latar/setting ......................................................................... 88

a. Latar Tempat ................................................................. 88

b. Latar Waktu .................................................................. 91

c. Latar Sosial ................................................................... 95

5. Tema .................................................................................... 98

C. Keterkaitan Unsur dalam Novel ibuk, Karya Iwan Setyawan... 100

D. Analisis Nilai Kesetiaan Tokoh Utama (Ibuk) ........................ . 104

E. Relevansi Hasil Penelitian sebagai Bahan Pembelajaran

Sastra di SMA........................................................................... 111

1. Bahasa................................................................................. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

xv

2. Psikologi ............................................................................. 114

3. Latar Belakang Budaya ...................................................... 116

4. Silabus ................................................................................ 118

5. RPP ..................................................................................... 120

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 134

A. Kesimpulan ............................................................................. 134

B. Implikasi .................................................................................. 136

C. Saran ........................................................................................ 136

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 138

LAMPIRAN ................................................................................................... 141

BIODATA ....................................................................................................... 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “tulisan”

atau “karangan”. Sastra berarti karangan dengan bahasa yang indah dan isinya

yang baik. Bahasa yang indah artinya berguna dan mengandung nilai

pendidikan. Indah dan baik menjadi fungsi sastra yang terkenal dengan istilah

dulce et utile (Wellek dan Warren, 1990: 25). Sastra adalah karya lisan atau

tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan,

keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman, 1990: 71).

Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai

medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial (Damono, 1979: 1).

Sastra menampilkan gambaran kehidupan yang merupakan suatu kenyataan

sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar

masyarakat, antara masyarakat dengan orang-seorang. Peristiwa-peristiwa

yang terjadi dalam batin seseorang sering menjadi bahan sastra. Sastra juga

merupakan cerminan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan

masyarakat.

Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis).

Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan

sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin

rendah dan jauh daripada dunia ide, sedangkan Aristoteles (murid Plato),

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

2  

  

mengemukakan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu

pengetahuan dan filsafat. Menurut kaum formalisme Rusia, sastra adalah

sebagai guru bahasa yang bermateri kata-kata dan bersumber dari imajinasi

atau emosi pengarang (Plato dalam Semi, 2004: 27).

Kejadian atau peristiwa kehidupan dalam masyarakat dapat direkam

oleh pengarang melalui daya kreasi dan imajinasi. Kejadian tersebut dijadikan

karya sastra yang menarik dan bermanfaat. Karya sastra digunakan pengarang

untuk mengajak pembaca ikut melihat, merasakan, menghayati makna

pengalaman hidup yang pernah dirasakannya.

Sastra merupakan cermin dari kehidupan manusia. Oleh karena itu,

perlu adanya apresiasi terhadap karya sastra. Salah satu bentuk apresiasi

terhadap sebuah karya sastra, misalnya dengan membaca novel dan cerpen.

Bahkan dapat mementaskan sebuah drama. Sehingga karya sastra tidak hanya

dinikmati oleh diri sendiri tetapi juga dinikmati banyak orang. Setiap karya

sastra pasti terdapat nilai amanat yang bisa dipetik dan dapat dijadikan

sebagai contoh atau teladan bagi kehidupan di masyarakat (Sumardjo, 1984:

14).

Peristiwa-peristiwa sosial, pendidikan, politik, ekonomi, bahkan

agama dapat diangkat menjadi sebuah karya sastra yang indah dan layak

untuk dinikmati masyarakat. Apalagi jika penulis atau pengarang cerita dapat

mengkombinasikan idenya dengan peristiwa-peristiwa yang ada di dalam

masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengapresiasi bahkan dapat

meneladani hikmah yang ada di dalam cerita tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

3  

  

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian

cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2008: 969). Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang

menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa secara

tersusun. Namun, jalan ceritanya dapat menjadi suatu pengalaman hidup yang

nyata, dan lebih dalam lagi novel mempunyai tugas mendidik pengalaman

batin pembaca atau pengalaman manusia.

Karya sastra merupakan bahan pelajaran yang ada di SMA.

Pembelajaran sastra di SMA berguna untuk dinikmati dan diapresiasi agar

warisan sastra Indonesia tidak luntur. Selain itu, memanfaatkan karya sastra

untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Novel ibuk, karya penulis national best seller Iwan Setyawan,

mengisahkan tentang sebuah kehidupan yang penuh dengan perjuangan yang

dipimpin oleh seorang perempuan sederhana yang perkasa. Tentang sosok

perempuan yang selalu memberi nafas bagi kehidupan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti novel ibuk,. Penulis

akan meneliti nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA. Alasan

penulis meneliti novel tersebut karena cerita di dalamnya sangat menarik dan

dapat menimbulkan semangat untuk hidup di tengah sulitnya perekonomian

di dalam keluarga. Selain itu, tokoh utama dalam novel ini dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

4  

  

inspirasi setiap pembaca. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para

pembaca mampu mengambil nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ini.

Penulis akan menghubungkan novel tersebut dengan pembelajaran sastra di

SMA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini:

1. Bagaimana tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema dalam novel ibuk,

karya Iwan Setyawan?

2. Bagaimana nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan?

3. Bagaimana relevansi novel ibuk, karya Iwan Setyawan dalam

pembelajaran sastra di SMA?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini:

1. Mendeskripsikan tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema dalam novel

ibuk, karya Iwan Setyawan

2. Mendeskripsikan nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya

Iwan Setyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

5  

  

3. Mendeskripsikan relevansi novel ibuk, karya Iwan Setyawan dalam

pembelajaran sastra di SMA

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Peneliti sastra, peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

ilmu sastra, yaitu masukan dan informasi, khususnya novel ibuk, karya

Iwan Setyawan

2. Pembelajaran sastra, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif

bahan sastra di SMA khususnya novel

3. Peneliti lain

Dapat mengembangkan karya sastra yang berupa novel untuk melakukan

penelitian dengan sudut pandang yang berbeda.

E. Batasan Istilah

Untuk menyatukan persepsi mengenai istilah-istilah yang akan

digunakan dalam skripsi ini, maka akan diberikan beberapa istilah yang

berhubungan dengan penelitian ini. Batasan istilah tersebut:

1. Nilai adalah sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi

kemanusiaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 963).

2. Pendekatan sturktural adalah pendekatan yang menguraikan keterkaitan

dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

6  

  

yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984:

135).

3. Novel adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-

tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun.

Istilah lain: roman (Sudjiman, 1990: 55).

4. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

sendiri (Nurgiyantoro, 1995: 23).

5. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar karya sastra, tetapi

secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme

karya sastra (Nurgiyantoro, 1995: 23).

6. Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan

di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1990: 79).

7. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones, melalui Nurgiyantoro, 1995:

165).

8. Alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun setiap kejadian itu

hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu akan

menyebabkan peristiwa yang lain (Stanton melalui Nurgiyantoro, 1995:

113).

9. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berhubungan

dengan waktu, ruang, dan suasana terjadi dalam karya sastra (Sudjiman,

1988: 46).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

7  

  

10. Sudut pandang adalah pusat pengisahan adalah posisi dan penempatan

diri pengarang dalam ceritanya, atau dari mana dia melihat peristiwa-

peristiwa yang terdapat dalam ceritanya itu. (Semi, 2004: 57).

11. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang (Sudjiman,

1988: 57).

12. Tema adalah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra

dan yang terkandung di dalam teks sebagai sebuah sistematik dan yang

menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko

dan B. Rahmanto melalui Nurgiyantoro, 1995: 68).

13. Kesetiaan adalah keteguhan hati; ketaatan (dalam persahabatan,

perhambaan dan sebagainya); kepatuhan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2008: 1295).

14. Relevansi adalah hubungan; kaitan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2008: 1159).

15. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 23).

16. Silabus adalah penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar

ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilain, alokasi waktu, dan sumber belajar (Muslich,

2007: 23).

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata

pelajaran per unit yang akan diterangkan guru dalam pembelajaran di

kelas. (Muslich, 2007: 23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

8  

  

F. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Halaman judul, Bab I berisi: Pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penenlitian, batasan

penelitian, sistematika penyajian.

Bab II berisi: Landasan Teori yang terdiri dari penelitian yang relevan

dan kerangka teori. Dalam penelitian yang relevan ini penulis menemukan

tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian Sigit Permadi

Wibowo, A. Sri Puji Rahayu, dan Y. Rieska Devi Permata Sari.

Bab III berisi: Metodologi Penelitian yang terdiri dari pendekatan dan

jenis penelitian, objek penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan

data, dan teknis analisis data.

Bab IV berisi tentang analisis unsur tokoh, penokohan, alur, latar, dan

tema yang ada dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan serta relevansi hasil

analisis nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan

dalam pembelajaran sastra di SMA. Bab V penutup, berisi kesimpulan dan

saran terhadap penelitian yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

9  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Relevan

Dalam penelitian tentang nilai kesetiaan tokoh utama novel ibuk,

karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA,

penulis menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

Sigit Permadi Wibowo, A. Sri Puji Rahayu, dan Y. Rieska Devi Permata Sari.

Masing-masing penelitian tersebut berjudul “Wujud Perjuangan Perempuan

dalam Pendidikan Pada Antologi Cerita Pendek Seribu Impian Perempuan

Buru Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra”. Penelitian yang dilakukan oleh A.

Sri Puji Rahayu berjudul “Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Cerita Rakyat

Yogyakarta 2 karya Bakdi Soemanto: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra dan

Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”.

Penelitian yang dilakukan oleh Y. Rieska Devi Permata Sari berjudul “Nilai

Moral Pada Cerita Rakyat Dari Jawa Tengah”.

Penelitian yang dilakukuan oleh Sigit Permadi Wibowo mengkaji

wujud perjuangan perempuan dalam antologi cerita pendek Seribu Impian

Perempuan Baru. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Menganalisis kondisi sosiokultural yang tercermin pada antologi cerita

pendek yang melatarbelakangi wujud perjuangan perempuan dalam

pendidikan. (2) Mendeskripsikan wujud perjuangan perempuan dalam

pendidikan di Pulau Buru yang terdapat dalam antologi cerita pendek Seribu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

10  

 

Impian Perempuan Baru. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

sosiologi sastra yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan.

Penelitian yang dilakukan oleh A. Sri Puji Rahayu mengkaji nilai-nilai

budi pekerti dalam Cerita Rakyat Yogyakarta 2 karya Bakdi Soemanto dan

implementasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra positivistis menurut

gagasan Swingewood. Alasan pemilihan pendekatan tersebut karena dalam

pendekatan tersebut karya sastra dipandang sebagai refleksi atas realitas

kehidupan masyarakat yang tidak perlu dilihat dalam suatu keseluruhannya

tetapi berusaha melihat hubungan antara unsur sosial budaya suatu

masyarakat dengan salah satu unsur yaitu unsur tokoh dan penokohan suatu

karya sastra.

Penelitian yang dilakukan oleh Y. Rieska Devi Permata Sari mengkaji

nilai moral yang terdapat pada Cerita Rakyat Dari Jawa Tengah karya James

Danandjaja. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai moral yang

terdapat pada Cerita Rakyat Dari Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan

penelitian kepustakaan karena penelitian kepustakaan adalah penelitian suatu

masalah berdasarkan sumber tertulis seperti catatan, transkrip, buku, surat

kabar, maupun majalah. Dalam hal ini mencari data dari buku yang berjudul

Cerita Rakyat Dari Jawa Tengah.

Ketiga penelitian terdahulu menunjukkan kesamaan tujuan penelitian

yang mendeskripsikan nilai-nilai yang terdapat cerita rakyat ataupun cerita

pendek. Namun, penelitian mengenai nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

11  

 

ibuk, karya Iwan Setyawan dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di

SMA belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, topik ini masih relevan untuk

diteliti.

B. Kerangka Teori

1. Hakekat Novel

Abrams dalam (Nurgiyantoro, 2005: 9) mengatakan bahwa novel

adalah cerita pendek dalam bentuk prosa. Novella (bahasa Itali)

mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette,

yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak

terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Novel adalah karangan prosa

yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan

orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 788). Novel merupakan salah satu

bentuk karya sastra yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan

serangkaian peristiwa secara tersusun. Namun, jalan ceritanya dapat

menjadi suatu pengalaman hidup yang nyata, dan lebih dalam lagi novel

mempunyai tugas mendidik pengalaman batin pembaca atau pengalaman

manusia.

Novel adalah cerita dalam bentuk prosa yang cukup panjang.

Panjangnya tidak kurang dari 50.000 kata. Mengenai jumlah kata dalam

novel adalah relatif (Priyatni, 2010: 125)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

12  

 

Novel adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan

tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara

tersusun. Istilah lain: roman (Sudjiman, 1990: 55).

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa novel adalah

prosa panjangnya tidak kurang dari 50.000 kata dengan menyuguhkan

rentetan peristiwa, tokoh, alur, tema, latar, amanat, bahkan gaya bahasa.

2. Macam Novel

Ada beberapa jenis novel dalam sastra. Jenis novel mencerminkan

keragaman tema dan kreativitas dari sastrawan yang tak lain adalah

pengarang novel. Nurgiyantoro (2005: 16) membedakan novel menjadi

novel serius dan novel popular.

Kayam dalam Nurgiyantoro (2005: 17) menyebutkan kata ”pop”

erat diasosiasikan dengan kata ”populer”, mungkin karena novel-novel itu

sengaja ditulis untuk ”selera populer” yang kemudian dikenal sebagai

”bacaan populer”. Jadilah istilah “pop” sebagai istilah baru dalam dunia

sastra kita.

Nurgiyantoro (2005: 18) juga menjelaskan bahwa novel populer

adalah novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya,

khususnya pembaca di kalangan remaja. Novel jenis ini menampilkan

masalah yang aktual pada saat novel itu muncul. Pada umumnya, novel

populer bersifat artifisial, hanya bersifat sementara, cepat ketinggalan

zaman, dan tidak memaksa orang untuk membacanya sekali lagi seiring

dengan munculnya novel-novel baru yang lebih populer pada masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

13  

 

sesudahnya. Di sisi lain, novel populer lebih mudah dibaca dan lebih

mudah dinikmati karena semata-mata menyampaikan cerita (Stanton

dalam Nurgiyantoro 2005:19). Novel populer tidak mengejar efek estetis

seperti yang terdapat dalam novel serius.

Novel serius atau yang lebih dikenal dengan sebutan novel sastra

merupakan jenis karya sastra yang dianggap pantas dibicarakan dalam

sejarah sastra yang bermunculan cenderung mengacu pada novel serius.

Novel serius harus sanggup memberikan segala sesuatu yang serba

mungkin, hal itu yang disebut makna sastra yang sastra. Novel serius yang

bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pembaca, juga mempunyai

tujuan memberikan pengalaman yang berharga dan mengajak pembaca

untuk meresapi lebih sungguh-sungguh tentang masalah yang

dikemukakan.

3. Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik (intrinsic) adalah unsur-unsur yang membangun

karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2002: 23). Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur secara

faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik

sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta

membangun cerita. Unsur yang dimaksud, misalnya peristiwa, cerita, plot,

penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya

bahasa, dan lain-lain. Namun, dalam penelitian ini hanya memusatkan

pada unsur tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

14  

 

a. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau

berlakuan di dalam peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1990: 79). Pada

dasarnya tokoh dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh utama dan tokoh

bawahan. Tokoh utama senantiasa relevan dalam setiap peristiwa di

dalam suatu cerita (Stanton, 1965: 17). Tipe tokoh seperti yang

digambarkan tersebut disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh

bawahan sering disebut tokoh antagonis.

“Watak adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh atau

individu rekaan, kualitas nalar dan jiwanya, yang membedakannya dari

tokoh lain sedangkan penokohan adalah penyajian watak dengan tokoh

dan penciptaan citra tokoh.” (Sudjiman, 2002: 58). Setiap pengarang

ingin membaca atau memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh

yang ditampilkannya. Ada dua macam cara yang dikemukakan oleh M.

Atar Semi dalam memperkenalkan tokoh dan perwatakan tokoh dalam

fiksi yaitu:

1) Cara analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan tentang watak

atau karakter tokoh, contohnya pengarang menyebutkan bahwa

tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya.

2) Cara dramatis, yaitu menggambarkan apa dan siapa tokoh itu tidak

secara langsung, tetapi hak-hak lain, misalnya perbuatan

menggambarkan tempat atau lingkungan tokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

15  

 

Dalam mewujudkan tokoh dengan berbagai perwatakannya,

penulis menempuh dua cara:

1) Secara langsung, pengarang menyebutkan secara terperinci

bagaimana tokoh itu baik perangai maupun tingkah laku dan

perwatakan yang dimilikinya yang diciptakan pengarang

2) Secara tidak langsung, pengarang mengungkap tokoh dengan

perwatakannya dengan jalan memberi gambaran sifat, keadaan fisik,

melakukan gerak-gerik. Biasanya diungkapkan melalui percakapan

antara tokoh dalam cerita tersebut.

b. Plot/Alur

Menurut Nurgiyantoro (2000: 110), plot/ alur adalah rangkaian

peristiwa yang tersaji secara berurutan sehingga membentuk sebuah

cerita. Plot atau alur merupakan cerminan atau perjalanan tingkah laku

para tokoh dalam bertindak, berpikir dan bersikap dalam menghadapi

berbagai masalah dalam suatu cerita.

Alur bukan sekedar urutan cerita, melainkan merupakan

hubungan sebab akibat peristiwa yang satu dengan yang lainnya dalam

sebuah cerita. Plot merupakan jalan cerita yang bergerak dari suatu

permulaan (beginning), melalui suatu tengahan (meddle) menuju suatu

permulaan (ending). ‘Plot adalah struktur gerak atau laku yang terdapat

ddalam fiksi atau drama.’ (Brooks dan Warren dalam Tarigan, 2002:

126).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

16  

 

Berdasarkan urutan waktu, plot dapat dibedakan dalam dua

kategori yaitu kronologis dan tak kronologis. Yang pertama disebut

sebagai plot lurus, maju atau dapat dinamakan progresif, sedang yang

kedua adalah sorot balik, mundur, flashback, atau juga disebut sebagai

regresi. Plot pada cerpen dikatakan progresif jika pristiwa-pristiwa yang

dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa yang pertama diikuti oleh

peristiwa-peristiwa yang kemudian. Selanjutnya sebuah novel dikatakan

regresi jika urutan kejadian tidak bersifat kronologis. Cerita tidak

dimulai dari tahap awal, melainkan mungkin dari tahap tengah atau

bahkan tahap akhri, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan.

Struktur Umum Alur (Sudjiman, 1990: 30)

Struktur umum alur dapatlah digambarkan sebagai berikut:

Awal: 1. Paparan (exposition) 2. rangsangan (inciting moment) 3. gawatan (rising action) 4. tikaian (conflict) Tengah: 5. rumitan (complication) 6. klimaks

Akhir: 7. leraian (falling action) 8. selesaian (denouement)

c. Latar/Setting

M. Atar Semi (2004: 46) berpendapat bahwa “latar atau

landasan tumpu (setting) adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi.”

Sejalan dengan itu, Tarigan (2002: 136) berpendapat bahwa yang

dimaksud “latar atau setting adalah latar belakang fiksi, unsur tempat

dan ruang adalah sebuah cerita.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

17  

 

Nurgiyantoro (2000: 230) mengatakan unsur-unsur setting

dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu setting tempat, setting waktu

dan setting sosial. Setting tempat adalah setting yang menggambarkan

lokasi atau tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi. Setting waktu adalah setting yang berhubungan dengan

masalah “kapan” waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam

sebuah karya fiksi. Setting sosial menyarankan pada hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Setting sosial dapat berupa

kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan dengan

status sosial tokoh yang bersangkutan dalam sebuah cerita.

d. Tema

Tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok sebuah karya

sastra (Tarigan, 2002: 7). Tema pada dasarnya merupakan pokok

sebuah cerita. Jika tidak terdapat tema, cerita akan kabur. Tema adalah

sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema akan selalu berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari, seperti: masalah cinta, rindu, maut, perjuangan

hidup, dan sebagainya.

e. Hubungan Antar Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik merupakan suatu bagian dari struktur novel.

Unsur intrinsik dalam novel memang saling mempengaruhi satu dengan

lainnya, misalnya unsur tokoh akan selalu berhubungan dengan

penokohan atau perwatakan. Tokoh dengan latar saling berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

18  

 

atau berkaitan (Sudjiman, 1990: 27). Tokoh merupakan individu dalam

cerita, sedangkan penokohan atau perwatakan merupakan karakter

tokoh atau individu tersebut. Jadi jika seorang tokoh tanpa karakter,

akan tidak akan membentuk sebuah cerita.

Begitu juga berkaitan dengan unsur yang lain, misalnya tema,

alur, latar, dan sebagainya. Semua sudah menjadi satu kesatuan yang

utuh, sehingga membentuk sebuah cerita.

4. Nilai

Nilai adalah sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi

kemanusiaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 963). Nilai berarti

sesuatu yang penting dan berharga, di mana orang rela menderita,

mengorbankan yang lain, membela, dan bahkan rela mati demi nilai

tersebut. Nilai memberi arti atau tujuan dan arah hidup. Nilai menyediakan

motivasi-motivasi. Nilai-nilai memberikan arah perjalanan, seperti rel

kereta api, agar tidak lepas dari jalur perjalanan (Darminta, 2006: 24).

Nilai-nilai yang diperjuangkan (Darminta, 2006: 44) antara lain:

1) Kesetiaan: Nilai dan Hubungan Personal

Orang ditantang untuk menghormati dan menghargai semua

sarana serta wujud untuk melangsungkan dan meghormati hidup itu

pula. Maka, diperlukan kesetiaan kepada nilai hidup yang bercirikan

kualitas abadi (Darminta, 2006: 50-51).

Masyarakat yang lebih mengutamakan nilai sarana dapat dengan

mudah terjadi orang berkutat pada sarana-sarana kehidupan, bukan

hidup itu sendiri. Itulah yang terjadi dalam budaya instan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

19  

 

menyingkirkan nilai berdaya tahan lama. Contohnya kehidupan seks

bebas masa kini yang melahirkan orang yang cenderung

mementingkan kepuasan semata. Hal ini terbukti bahwa orang tersebut

tidak mau berjuang keras atau berproses dan hanya menginginkan

hasilnya (Darminta, 2006: 51).

Kesetiaan terhadap hidup bagaimanapun juga akan sangat

berkaitan dengan soal penghargaan dan penghormatan kepada nilai

seks dalam hidup manusia. Suasana cinta yang ditandai kesetiaan,

pengampunan, dan penghormatan di dalam keluarga merupakan

kondisi yang paling baik, bukan hanya teknik yang menyingkap

rahasia kesenangan belaka. Intimitas yang menyatukan hidup dalam

hubungan cinta merupakan suatu perjalanan tersendiri (Darminta,

2006: 53).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

orang zaman sekarang cenderung menginginkan serba instan tanpa

mau berproses lewat perjuangan yang penuh tantangan. Hal itu dapat

digambarkan melalui kehidupan seks bebas saat ini yang hanya

mengutamakan kepuasan semata. Padahal jika orang berpegang pada

prinsip hidup itu suci, berharga, dan pantas dihormati, mau tidak mau

orang harus berproses terlebih dahulu baru kemudian menuai hasilnya.

2) Kepedulian: Nilai dan Hak-Hak Asasi

Hormat terhadap hidup dan setia kepada relasi personal, sebagai

yang berbagi kehidupan, membawa orang untuk menentukan sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

20  

 

selanjutnya, yaitu hormat kepada pribadi yang pada masa kini

dirumuskan sebagai hak asasi manusia (Darminta, 2006: 53).

Menurut Darminta (2006: 53-54) hak-hak asasi manusia

semakin disadari maka juga semakin dipergulatkan dalam berbagai

aspek kehidupan manusia di mana manusia berhak memutuskan

sendiri, seperti :

a) hak untuk hidup

b) hak untuk diperlakukan sebagai pribadi

c) hak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang layak

d) hak untuk memilih agama yang dianut

e) hak untuk memperoleh sarana-sarana kehidupan

f) hak yang sama di depan hukum

Pada dasarnya dari semua perkembangan aspek hak-hak asasi

manusia seperti tersebut di atas, ada satu hal yang paling asasi, yaitu

nilai manusia sebagai manusia atau pribadi yang memiliki

kemerdekaan (Darminta, 2006: 54).

Melindungi hidup pribadi manusia merupakan kewajiban setiap

manusia. Misalnya tidak membiarkan orang lain menjadi budak.

Namun, zaman sekarang orang cenderung masuk dalam berbagai

macam bentuk perbudakan. Misalnya anak-anak muda yang menjual

temannya untuk memperoleh kepuasan seks dan demi mendapat uang,

kasus-kasus TKW atau TKI yang terdapat jual-beli manusia, gaji para

buruh yang rendah, dan sebagainya. Oleh karena itu, sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

21  

 

memanusiakan manusia tetap harus diperjuangkan karena hidup

manusiawi adalah nilai yang luhur.

3) Solidaritas: Nilai dan Kebutuhan Hidup

Perlakuan yang dilandasi oleh rasa hormat terhdap hidup,

kesetiaan, dan kepedulian terhadap nasib sesama mengajak kita untuk

hidup sebagai hak-hak yang asasi, seperti tanah dan pangan, serta

rumah dan milik-milik lain yang semestinya untuk hidup (Darminta,

2006: 55).

Solidaritas berarti bahwa orang mampu menggunakan barang

untuk memajukan hidup sesama, bukannya membunuh hidup sesama

(Darminta, 2006: 56).

Berdasarkan pernyataan tersebut orang harus berusaha

menumbuhkan rasa solidaritas dalam kehidupan ini, merasa senasib,

sehidup, kebersamaan yang akan membuahkan pembagian yang adil

dan semestinya dalam hak atas kebutuhan untuk hidup.

4) Kepercayaan: Nilai dan Kepastian

Hidup mengandung kebenaran yang merupakan dasar bagi

hidup berbagi atau komunikasi hidup. Mengkhianati hidup berarti

mengkhianati kebenaran yang ada di dalamnya, bahkan mengkhianati

hakikat hidup itu sendiri yang hidup dalam komunikasi serta

pemberian diri terus-menerus. Hubungan dalam kebenaran merupakan

syarat mutlak adanya hubungan yang benar, yaitu dalam kepercayaan.

Hubungan dalam kebenaran hidup, yaitu saling berbagi hidup dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

22  

 

kejujuran. Maka, kejujuran merupakan nilai yang harus diperjuangkan

bila kepercayaan satu sama lain ingin diciptakan. Bila kebenaran dan

kejujuran tidak ada, maka hidup dan relasi antar manusia pun akan

rusak (Darminta, 2006: 57).

Contohnya saat ini kita hidup dalam serba kebohongan-

kebohongan, bahkan pengkhianatan. Kebenaran bila diungkapkan

terkadang menyakitkan, apalagi bila dikuasai oleh nafsu egois.

Keuntungan sarana kehidupan yang membuat seseorang tidak jujur,

bohong, dan menipu. Bahkan lembaga hukum pun justru menjadi

sumber kebohongan.

Namun, rela mati untuk membela kebenaran merupaka cita-cita

luhur dalam kehidupan manusia. Kerelaan yang demikian tersebut

yang akan membawa kehidupan (Darminta, 2006: 58).

Apabila kebenaran-kebenaran itu selalu dijunjung tinggi, maka

akan ada terciptanya kepastian-kepastian yang dapat diandalkan dalam

kehidupan bersama. Kepercayaan yang makin tinggi karena

kepercayaan adalah sebagai dasar hidup bersama. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa terciptanya hidup yang baik bagi semua

pihak akan tergantung pada kadar kejujuran serta sikap orang pada

nilai kebenaran.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

adalah sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi kemanusiaan

dan di mana orang rela menderita, mengorbankan yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

23  

 

5. Nilai Kesetiaan

Kesetiaan adalah keteguhan hati; ketaatan (dalam persahabatan,

perhambaan dan sebagainya); kepatuhan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2008: 1295). Nilai merupakan sifat atau hal-hal yang penting yang berguna

bagi kemanusiaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 963).

Sardjono (1992: 17) mengatakan bahwa apabila orang Jawa telah

dewasa maka ia telah membatinkan bahwa kesejahteraannya bahkan

eksistensinya tergantung pada kesatuan dengan kelompoknya. Hal ini

menunjukkan bahwa salah satu ciri kedewasaan seseorang sekaligus

kejawaan seseorang adalah sikap setia yang diungkapkan dalam

kelompoknya. Kesetiaan seseorang yang tidak disertai oleh pengorbanan

yang besar memang sudah menjadi paham yang harusdilakukan apabila

memang masih menganggap sebagai orang Jawa.

Kesetiaan bisa diwujudkan dalam bentuk pernikahan, persahabatan,

kesetiaan dalam keluarga, masyarakat, negara, dan lain-lain. Namun,

dalam penelitian novel ini kesetiaan yang paling sesuai adalah kesetiaan

dalam keluarga. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa nilai kesetiaan adalah ketaatan dalam keluarga yang berguna bagi

kemanusiaan.

6. Pendekatan Struktural

Struktur merupakan keseluruhan relasi antara berbagai unsur

sebuah teks (Hartoko, Dick dan B. Rahmanto, 1989: 135 ). Pendekatan

struktural meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

24  

 

dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang, dan segala hal yang

ada di luar karya sastra (Satoto, 1993: 32). Pendekatan tersebut mencoba

menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra

sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna

menyeluruh (Teeuw, 1984: 135).

Sruktur karya sastra (fiksi) terdiri atas unsur-unsur alur, penokohan,

tema, latar, dan amanat sebagai unsur yang paling menunjang dan paling

dominan dalam membangun karya sastra (fiksi) (Sumardjo, 1991: 54).

Penelitian struktural pada dasarnya berangkat dari pendekatan objektif

sebagaimana dikemukakan Abrams, yang menekankan karya sastra

sebagai struktur yang bersifat otonom. Struktur pada dasarnya merupakan

sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai unsur, yang tidak satu pun di

antaranya dapat melakukan perubahan tanpa berpengaruh pada unsur-

unsur yang lain (Zaidan, 2002: 20-21).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendekatan strutural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara

kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra

dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan unsur-unsur tersebut

dalam rangka mencapai kebulatan makna. Pendekatan struktural yang

digunakan penulis dalam mengalisis nilai kesetiaan tokoh utama dalam

novel ibuk, karya Iwan Setyawan dikhususkan pada empat unsur yaitu

tokoh dan penokohan, alur, latar, dan tema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

25  

 

7. Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (BSNP, 2006).

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari

tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan satuan

silabus.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Tentang

Standar Nasioanal Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.” KTSP

merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan atau sekolah (Muslich 2007, hlm. 17).

Dari beberapa sumber tersebut, jelas dikatakan bahwa pengertian

KTSP merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan

pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi

serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

26  

 

8. Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI

Menurut Rahmanto (1988: 16) pengajaran sastra dapat membantu

pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi empat manfaat yaitu

membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya,

mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Agar

dapat memilih bahan pengajaran sastra dengan tepat, beberapa aspek perlu

dipertimbangkan. Ada tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan jika

ingin memilih bahan pengajaran sastra (Rahmanto, 1988: 27):

1. Bahasa

Perkembangan karya sastra melewati tahap-tahap yang meliputi

banyak aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan dalam sastra ini tidak

hanya ditentukan oleh masalah-masalah yang dibahas, tetapi juga

faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang,

ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu, dan kelompok

pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Agar pengajaran sastra

dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan ketrampilan

khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai

dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya.

2. Psikologi

Dalam memilih bahan pengajaran sastra, tahap-tahap

perkembangan psikologis ini hendaknya diperhatikan karena tahp-

tahap ini sangat besar pengaruhnya terhadap minat dan keengganan

anak didik dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologis ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

27  

 

sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan

tugas, kesiapan bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi

atau pemecahan problem yang dihadapi. Untuk membantu guru lebih

memahami tingkatan perkembangan psikologi anak-anak sekolah

dasar dan menengah, Rahmanto (1988: 30) menyajikan tentang

perkembangan psikologi anak:

i. Tahap pengkhayal (8 sampai 9 tahun)

Pada tahap ini imajinasi anak belum banyak diisi hal-hal

nyata, tetapi masih penuh dengan berbagai macam fantasi

kekanakan.

ii. Tahap romanti (10 sampai 12 tahun)

Pada tahap ini anak mulai meninggalkan fantasi-fantasi

dan mengarah ke realitas. Pada tahap ini anak telah menyenangi

ceritera kepahlawanan, petualangan, dan bahkan kejahatan.

iii. Tahap realistik (13 sampai 16 tahun)

Sampai tahap ini anak-anak sudah benar-benar terlepas

dari dunia fantasi, dan sangat berminat pada realitas atau apa

yang benar-benar terjadi.

iv. Tahap generalisasi ( umur 16 tahun dan selanjutnya)

Pada tahap ini anak sudah tidak lagi hanya berminat pada

hal yang praktis saja tetapi juga berminat untuk menemukan

konsep-konsep abstrak dengan menganalisis suatu fenomena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

28  

 

Dengan menganalisis fenomena, mereka berusaha menemukan

dan merumuskan penyebab utama fenomena itu.

3. Latar belakang budaya

Latar belakang karya sastra ini meliputi hampir semua faktor

kehidupan manusia dan lingkungannya, seperti: geografi, sejarah,

topografi, iklim, mitologi, legenda, pekerjaan, kepercayaan, cara

berfikir, nilai-nilai masyarakat, seni, olahraga, hiburan, moral, etika,

dan sebagainya. Biasanya siswa akan mudah tertarik pada karya-karya

sastra dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar

belakang kehidupan mereka. Dengan demikian, secara umum guru

sastra hendaknya memilih bahan pengajarannya dengan menggunakan

prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal

oleh para siswa.

Belajar sastra pada dasarnya adalah belajar bahasa dalam praktek.

Belajar sastra harus selalu berpangkal pada realisasi bahwa setiap karya

pada pokoknya merupakan kumpulan kata yang bagi siswa harus diteliti,

ditelusuri, dianalisis, dan diintegrasikan. Kita sadar bahwa tak ada

informasi dari luar baik itu berupa pengantar, komentar guru, cara

membaca, gambar maupun kritik yang sebelumnya lebih dapat menuntut

perhatian siswa kecuali pengalaman siswa itu sendiri. Pengalaman dari

karya sastra bagaimanapun hanya dapat dimulai dan dilanjutkan dengan

mempelajari analisis verbal. Karena kita banyak membaca, kita merasa

mudah sekali menerima isi suatu bacaan (Rahmanto, 1988: 38).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

29  

 

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan

dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan

membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam

masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta

menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia

Indonesia (Mendiknas, 2006: 206). Beberapa tujuan pembelajaran bahasa

dan sastra Indonesia berkaitan dengan pembelajaran karya sastra antara

lain:

a. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan berbahasa.

b. Menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sesuai

dengan pembelajaran sastra di SMA yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

30  

 

Membaca

15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat

15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh

15.2 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan dengan hikayat

Dengan demikian, silabus dan rancangan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sangat diperlukan untuk jenjang SMA kelas XI.

Dengan adanya nilai-nilai yang terkandung dalam tokoh utama pada novel

ibuk, karya Iwan Setyawan, siswa juga dapat menemukan nilai-nilai

kehidupan atau perjuangan hidup di dalamnya melalui kegiatan belajar

yaitu dengan cara mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat

diteladani dari tokoh. Seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar tersebut.

9. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian

BNSP (dalam Depdiknas, 2008).

Jadi dapat disimpulkan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran

pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

31  

 

mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan

tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP,

silabus merupakan pembelajaran standar kompetensi dasar kedalam materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kopetensi

untuk setiap hasil belajar.

RPP merupakakan singkatan dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar

yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi

dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali

pertemuan atau lebih.

Jadi dapat disimpulkan bahwa RPP adalah rencana yang

menggambarkan langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai standar

kompetensi dasar yang ditetapkan Standar Isi dan dijabarkan dalam

Silabus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Pendekatan struktural

meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang

sosial, sejarah, biografi pengarang, dan segala hal yang ada di luar karya sastra

(Satoto, 1993: 32). Pendekatan strktural adalah pendekatan yang menguraikan

keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan

struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teuw, 1984:

135). Hal ini terpapar jelas dalam analisis novel ibuk, karya Iwan Setyawan.

Penelitian yang berjudul Nilai Kesetiaan Tokoh Utama dalam Novel ibuk,

karya Iwan Setyawan dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA

termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kualitatif karena penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk

kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan

memanfaatkan metode alamiah (Moleong, 2006: 6).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2006:4) penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

33

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang

tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya

(Moleong, 2006: 6). Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif ini

bertujuan untuk menemukan sesuatu yang bermanfaat berdasarkan fakta yang

ada, dengan menghasilkan data deskriptif.

B. Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti adalah nilai kesetiaan dalam novel ibuk, karya

Iwan Setyawan kemudian dianalisis dengan pendekatan struktural. Setelah itu

direlevansikan ke dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar di SMA.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Judul : ibuk,

Penulis : Iwan Setyawan

Tahun : 2012

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 293 halaman

Novel ibuk, merupakan novel karya Iwan Setyawan. Novel tersebut

merupakan karya fenomenal Iwan Setyawan. Saat Tinah masih usia belia, semua

cerita berawal ketika suatu pagi di aktivitas di pasar Batu telah mengubah

hidupnya. Saat Sim, seorang kenek angkot, seorang playboy pasar yang berambut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

34

selalu klimis dan bersandal jepit, hadir dalam hidup Tinah lewat sebuah tatapan

mata. Keduanya menikah, mereka pun menjadi Ibuk dan Bapak.

Terlahir sudah 5 anak sebagai bukti buah cinta mereka. Hidup yang

semakin meriah juga semakin penuh perjuangan. Angkot yang sering rusak,

rumah mungil yang bocor di kala hujan, biaya pendidikan anak-anak yang besar,

dan pernak-pernik permasalahan kehidupan dihadapi Ibuk dengan tabah. Air

matanya membuat garis-garis hidup semakin indah.

Buku ibuk, ini, merupakan novel karya penulis national best seller Iwan

Setyawan, berkisah tentang sebuah pesta kehidupan yang dipimpin oleh seorang

perempuan sederhana yang perkasa. Tentang sosok perempuan bening dan hijau

seperti pepohonan yang menutupi kegersangan, yang memberi nafas bagi

kehidupan.

D. Metode

Metode yang digunakan penulis untuk menganalisis penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara

mendeskripsikan fakta-fakta yang dikemudian disusul dengan analisis. Secara

etimologis, deskrepsi, dan analisis berarti menguraikan (Ratna, 2009: 53).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini

menganalisis nilai kesetiaan dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan

relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA dengan menggunakan

pendekatan struktural. Menurut Arikunto, metode deskriptif tidak dimaksudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

35

untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan hanya menggambarkan suatu gejala

atau keadaan. Hasil deskripsi akan direlevansikan ke dalam standar kompetensi

dan kompetensi dasar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pustaka. Teknik pustaka adalah teknik penelitian dengan menggunakan

sumber-sumber tertulis untuk mengumpulkan data-data. Sumber tertulis dalam

penelitian ini adalah novel ibuk, karya Iwan Setyawan dan sumber acuan

pengembangan silabus berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan

bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah

mendeskripsikan secara sistematis kenyataan-kenyataan dari suatu data dengan

faktual dan cermat. Langkah awal saat menganalisis data ini adalah membaca

novel ibuk,, menganalisis nilai kesetiaan yang terkandung dalam novel ibuk,

dengan menggunakan pendekatan struktural. Setelah itu direlevansikan ke dalam

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berkaitan dengan pembelajaran

sastra di SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

36  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bagian ini penulis akan menganalisis tokoh, penokohan, alur,

latar, dan tema dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Kelima unsur

tersebut sangat penting untuk penulis cantumkan karena dalam penelitian ini

unsur yang berhubungan dengan tokoh utama adalah unsur tokoh, penokohan,

alur, latar, dan tema.

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah

pendekatan struktural. Pendekatan ini menganalisis unsur-unsur struktur yang

membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan

unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna. Pendekatan

struktural yang penulis gunakan dalam melihat kesetiaan tokoh utama novel

ibuk, karya Iwan Setyawan, khususnya pada kelima unsur itu yaitu tokoh,

penokohan, alur, latar, dan tema. Hasil penelitian ini akan direlevansikan

dalam pembelajaran sastra di SMA berupa Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar.

B. Analisis Tokoh, Penokohan, Alur, Latar, dan Tema

1. Analisis Tokoh

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau

berlakuan di dalam peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1990: 79). Pada

dasarnya tokoh dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh utama dan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

37  

bawahan. Tokoh utama senantiasa relevan dalam setiap peristiwa di dalam

suatu cerita (Stanton, 1965: 17). Di bawah ini akan dibahas tokoh utama

dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Tokoh utama dalam novel ini

adalah seorang ibu yang bertekad dan berusaha keras demi kesejahteraan

keluarganya.

a. Ibuk

Tokoh Ibuk dalam novel ini memiliki sifat penyayang, tegar dan

kuat, ulet, dan setia. Seorang ibu yang pekerjaan sehari-harinya sebagai

ibu rumah tangga. Walaupun hanya sebagai ibu rumah tangga, beliau

tetap berjuang keras membantu meringankan pekerjaan bapak. Ibuk

menikah di usia yang cukup belia yaitu usia 16 tahun. Di usia yang

cukup belia tersebut, ibuk menikah dengan bapak. Mereka menikah

dengan sangat sederhana tanpa persiapan kelak bagaimana mereka

membesarkan anak-anaknya.

Berikut kutipan secara tidak langsung yang menjelaskan sifat-

sifat Ibuk. Ibuk adalah sosok ibu yang penuh kasih sayang kepada

keluarga, termasuk kepada anak-anak dan suaminya. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(1) “Yuk, makan nasi goreng dulu,” ujar Ibuk sembari menyusui Mira (hlm. 42).

Usaha yang dilakukan Ibuk sangatlah tidak mudah. Saat

melahirkan kelima anaknya, Ibuk juga pernah mengalami keguguran.

Berikut kutipan langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

38  

(2) Lima orang sudah terlahir. Lima kali Ibuk melalui ambang batas antara hidup dan mati. Selain keguguran yang dialami sekali, Ibuk bersyukur hamper semua kehamilannya berjalan lancar hingga persalinan. Kelahiran Isa memberikan banyak pelajaran buat Ibuk dan kelahiran Mira mungkin yang paling menantang. Saat itu Ibuk sudah tidak semuda dulu. Tenanganya sudah tak sekuat dulu (hlm. 36).

Ibuk selalu ulet dalam hal apa pun, termasuk dalam makan.

Anak-anak harus berbagi dengan yang agar semua dapat makan. Ibuk

selalu memberi nasehat untuk berbagi makanan. Berikut kutipan-

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(3) “Ini dua telor ceplok untuk kita bertujuh,” kata Ibuk menghidangkan nasi goreng yang masih panas dari penggorengan (hlm. 40).

(4) “Satu satu ya. Ibuk Cuma punya tujuh iris,” pesan Ibuk (hlm. 47).

(5) “Gini dong Buk, masak empal. Mosok tempe mulu!” ujar Bayek

(6) “Eh, tempe juga sehat. Bikin kamu kuat!” tukas Ibuk.

(7) “Empat sehat lima sempurna dong, Buk,” timpal Rini. (hlm. 47).

(8) Sepatu jebol “Nan, coba minta lem ke Bapakmu! Jik iso digawe iku!”

(9) “Ya, seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat! Buatlah pijakanmu kuat. Kita beli sepatu baru kalau ada rejeki,” hibur Ibuk (hlm. 60).

Saat Bapak sedang sakit, Ibuk selalu menjaga dan merawat

Bapak. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(10) “Biar Ibuk saja yang masak. Biar Ibuk ada kegiatan (hlm. 244).

(11) Besok kepingin makan apa, Pak?” tanya Ibuk sambil memijat kaki Bapak (hlm. 251).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

39  

(12) “Wah, nasi putihnya sudah habis Pak. Aku masakkan sebentar ya?” tanya Ibuk (hlm. 266).

(13) Sesampai di rumah sakit, Ibuk, Nani, Isa, dan Rini memindahkan jasad Bapak dari kamar rawat ke kamar jenazah. Ibuk mengelus-elus rambut Bapak. Air matanya, tak berhenti mengalir. Isa dan Nani mengelus-elus kaki Bapak (hlm. 272).

(14) Semenjak Bapak sakit, Ibuk tak pernah jauh dari kamar Bapak. menjaga belahan dirinya. Pagi, siang, dan malam (hlm. 254).

Kutipan (1) sampai (14) menjelaskan bahwa sifat Ibuk adalah

penyayang, tegar dan kuat, ulet, dan setia. Sifat tersebut membuat

bahagia keluarganya. Ibuk ingin membuat keluarganya bahagia, agar

semua kebutuhan rumah tangganya tercukupi sehingga anak-anaknya

dapat meraih cita-cita.

Sehari-hari Ibuk mengurus anak-anak dan suami. Ibuk sangat

ingin anak-anaknya tidak ingin seperti dirinya dan suaminya. Ibuk ingin

anak-anaknya mengeyam pendidikan melebihi pendidikan yang beliau

dapatkan. Kebutuhan hidup yang semakin banyak dan tak terbendung

membuat Ibuk selalu berhemat. Belum lagi jika anak-anaknya minta

dibelikan sepatu, buku, dan peralatan sekolah lainnya. Hal ini membuat

Ibuk harus berhutang dan menggadaikan emas. Semua ini beliau

lakukan demi terpenuhinya kebutuhan hidup mereka sekeluarga.

Terkadang Ibuk meratapi keadaannya yang semakin sulit. Apalagi jika

angkot mogok dan Bapak harus memperbaiki angkot tersebut. Hal ini

tentu membuat kebutuhan semakin bertambah.

Ketika anak-anak sudah besar dan ada yang berumah tangga

Ibuk sering datang mengunjungi mereka. Masa tua Ibuk tidak banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

40  

kegiatan. Beliau hanya memasak dan pergi hajatan maupun pengajian.

Ibuk juga selalu menghubungi anaknya (Bayek) yang bekerja di New

York, Amerika Serikat. Beliau selalu mendoakan anak-anaknya,

termasuk Bayek. Doa dan dukungan Ibuk selalu menguatkan hati

Bayek.

Namun, Ibuk mulai bersedih ketika orang yang dicintainya

selama 40 tahun pergi untuk selamanya. Ibuk berusaha tegar dan selalu

mendoakan Bapak agar selalu tenang di sana. Cinta Ibuk selalu segar

untuk keluarga. Ibuk setiap malam selalu memimpin pengajian kecil

bersama anak cucunya dan mengirim doa kepada Bapak.

b. Bayek

Bayek diceritakan sebagai anak laki-laki satu-satunya dari

Ibuk dan Bapak. Bayek merupakan anak ketiga dari pasangan Ibuk

dan Bapak. Bayek kecil adalah anak penyendiri. Namun, sebenarnya

Bayek adalah anak yang tekun, pandai, dan pantang menyerah.

Berikut kutipan secara tidak langsung yang menjelaskan

sifat-sifat Bayek tersebut:

(15) Bayek anak penyendiri. Ia selalu merasa takut akan dunia di luar sana. Rumahnya begitu nyaman. Ia merasa terlindungi oleh kehangatan saudara dan orangtuanya. Rini malah sudah bisa ditinggal Ibuk di kelas. Dari balik jendela, Ibuk melihat anak lelaki satu-satunya duduk di antara sekitar 40 anak berseragam merah putih. Mira terlelap dalam gendongannya. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca, melamunkan nasib anaknya. Akankah Bayek hanya bisa sekolah sampai di SD ini saja? Seperti dirinya dulu? (hlm. 43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

41  

Bayek selalu tekun belajar, hingga akhirnya dia mendapatkan

PMDK di IPB jurusan Statistika. Tidak hanya itu, dia juga lulus

dengan IP yang memuaskan. Bayek mendapatkan kesempatan

bekerja di Jakarta, namun tak lama kemudian dia menerima tawaran

untuk bekerja di New York, Amerika Serikat.

Selama berada di Jakarta kemudian pindah ke New York,

Bayek selalu mengirim uang untuk keluarganya di Batu, Jawa

Timur. Uang tersebut digunakan untuk merenovasi rumah di Batu

dan membangun kos di Jogja.

Setelah dia berjuang di negeri orang, akhirnya Bayek kembali

ke Indonesia. Dia menulis cerita keluarganya ke dalam sebuah novel.

Dia ingin menjadi penulis dan ingin berbuat sesuatu yang bisa

diingat selamanya.

c. Bapak

Seorang bapak yang pekerjaan sehari-harinya bekerja sebagai

sopir angkot. Pada masa mudanya, bapak dijuluki seorang playboy.

Namun, hal ini tak membuat Ibuk berpaling kepada laki-laki lain.

Mereka berdua akhirnya menikah dan dikaruniai lima orang anak.

Satu orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan. Bapak

selalu berangkat narik angkot pagi sekali hingga pulang larut malam.

Bapak bekerja tanpa kenal lelah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

42  

Bapak bekerja sebagai seorang sopir angkot dan ibuk menjadi

ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak di rumah. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(16) Bapak segera mengantar Ibuk ke tempat praktek bidan desa yang berjarak 15 menit dari rumah Mbak Gik (hlm. 30).

(17) Bapak terkadang juga memakai uang tabungan Ibuk ini untuk memperbaiki angkot yang rusak atau ketika kena tilang polisi (hlm. 46).

(18) …Usaha keras hidup tak akan pernah mudah dengan lima anak ini tetapi Ibuk dan Bapak bertekad untuk berlayar dengan gagah. Buat anak-anaknya (hlm. 51-52).

Setelah anak-anak sudah besar, bekerja dan berumah tangga,

hidup Bapak semakin terjamin. Bapak mulai pensiun narik angkot.

Untuk mengisi kesibukan sehari-hari, terkadang Bapak juga ikut

mengurus cucu-cucunya.

Namun, suatu hari Bapak sering sakit-sakitan dan

kesehatannya semakin menurun. Bapak tidak lagi bisa mengurus

cucu-cucunya, seperti bermain dan mengantarkan cucu-cucunya ke

sekolah. Bapak menderita penyakit jantung koroner. Hari demi hari

kondisi Bapak semakin menurun. Akhirnya Bapak pun meninggal

dunia. Semua keluarganya merasa kehilangan Bapak. Termasuk Ibuk

yang selalu setia kepada Bapak sampai Bapak tiada.

d. Mak Gini

Mak Gini adalah ibunya Tinah (Ibuk). Bagi Mak Gini, anak

perempuan tidak sekolah tidak apa-apa. Jadi Ibuk hanya lulusan SD,

itu pun tidak lulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

43  

Mak gini hidup dalam kesederhanaan. Mereka makan

seadanya. Kalau kurang, Mak Gini menjual apa yang ia punya.

Berikut kutipan secara langsung dari pengarang yang mendukung

pernyataan tersebut:

(19) Hidup begitu sederhana. Mereka makan bersama di dapur berlantai tanah, di depan tungku perapian yang menjadi tempat memasak, juga untuk menghangatkan diri dari udara dingin Kota Batu. Di dapur inilah kebersamaan itu tumbuh. Rezeki yang di dapat hari ini untuk makan besok. Kalau kurang, Mak Gini menjual atau menggadaikan barangnya. Mak Gini menjauhi hutang (hlm. 30).

Mak Gini bekerja sebagai ibu rumah tangga. Mak Gini

membesarkan Ibuk dan saudara-saudara Ibuk. Mak Gini menyusui

semua anaknya dengan air susunya sendiri, memasak tiap pagi, dan

memastikan anaknya tidak kelaparan. Mak Gini pun bekerja untuk

menambah penghasilan keluarga. Rezeki yang didapat hari ini untuk

makan besok. Kalau kurang, Mak Gini menjual atau menggadaikan

barangnya. Mak Gini menjauhi hutang.

Ketika Ibuk sudah berumah tangga, Mak Gini selalu memberi

nasehat kepada Ibuk agar memberikan kacang ijo dan beras merah

agar anak-anak kelak menjadi cerdas.

e. Mbok Pah

Mbok Pah adalah nenek Ibuk. Sejak umur 16 tahun Ibuk

sudah ikut berdagang baju bersama neneknya. Mboh berjualan daster

batik, baju sekolah, jarik, sampai sarung. Mbok Pah mengajari dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

44  

cara membuka kios, melipat baju, sampai tawar-menawar. Berikut

kuipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(20) “Nah, entar kalau kamu sudah gedhe, kamu yang ngurus kios kecil ini ya,” kata Mbok Pah (hlm. 2).

Saat Ibuk akan memilih jodoh, Mbok Pah sering menasehati

Ibuk. Mbok Pah memiliki beberapa pilihan lelaki untuk Ibuk, namun

Ibuk tetap memilih (Sim) Bapak. Mboh Pah tidak bisa memaksakan

kehendak Ibuk. Sampai akhirnya Tinah (Ibuk) dan Sim (Bapak)

menikah, Mbok Pah meninggal seminggu sebelum acara pernikahan

itu.

f. Mbak Gik

Mbak Gik adalah kakak angkat Bapak. Dahulu, Bapak

tinggal bersama Mbak Gik di Jalan Darsono, Desa Ngaglik. Saat

malam pertama, Ibuk dan Bapak berada ri rumah Mbak Gik.

Ketika Bapak dan Ibuk sudah mempunyai lima anak pun,

mereka masih menumpang tidur di rumah Mbak Gik. Sampai

akhirnya Bapak bertekad membangun rumah kecil di Gang Buntu.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(21) Kamar mereka pun semakin penuh. Beberapa bulan setelah Bayek lahir, mereka meninggalkan rumah Mbak Gik. Bapak telah membangun sebuah rumah kecil di Gang Buntu (hlm. 36).

Mereka belum bisa membuat rumah. Mereka sudah tidak

enak kalau harus numpang lama-lama di rumah Mbak Gik. Ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

45  

keinginan mereka untuk membuat rumah, tetapi memang mereka

belum punya uang yang mencukupi.

Ketika mereka sudah mempunyai lima anak pun, mereka

masih menumpang tidur di rumah Mbak Gik. Sampai akhirnya

Bapak bertekad membangun rumah kecil di Gang Buntu.

g. Isa

Isa adalah anak pertama dari keluarga Sim. Isa adalah anak

yang baik, sejak kecil ia rajin belajar dan sering mengajari adik-

adiknya dalam belajar. Sehabis pulang sekolah Isa membersihkan

kaca jendela dan meja kaca kecil di ruang tamu. Setelah rumah

bersih, Isa baru makan siang.

Ibuk pun bertekad ingin mengkuliahkan Isa, saat itu Isa

masih memberi les privat. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(22) “Sekarang, aku ingin memastikan Mira bisa kuliah. Demikian juga Rini dan Isa. Mereka harus bisa kuliah seperti Bayek dan Nani. Mereka harus kuliah. Isa memang sudah lama lulus SMA tapi tidak ada kata terlambat! Tekad Ibuk (hlm. 140).

Besar harapan Ibuk agar Isa bisa lulus SMA. akhirnya Isa

bisa lulus SMA. setelah Isa lulus SMA, ia kursus komputer di

Malan. Ibuk pun bertekad ingin mengkuliahkan Isa, saat itu Isa

masih memberi les privat. Puluhan tahun yang lalu di usia yang

hampir sama dengan Isa, Ibuk sekurus Isa. Secantik Isa. Rambutnya

sama. Gaya berjalannya sama. Jalan hidupnya saja berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

46  

Semenjak lulus SMA Isa telah bekerja untuk membantu Nani dan

Bayek kuliah. Di balik kelembutannya, Isa adalah perempuan kuat

yang berjuang untuk “membuka” jalan buat adik-adiknya. Berkat

bantuan Bayek, Isa bisa kuliah dan kini Isa telah lulus sarjana dan

menjadi guru SD.

h. Nani

Nani adalah anak kedua Ibuk. Nani biasanya jarang meminta.

Ia adalah kakak Bayek yang tangguh dan tak pernah merepotkan

keluarga. Kala itu, ia berani meminta Ibuk untuk membelikan

sepatunya yang jebol dan sudah berulang kali ditambal. Nani juga

membantu berjualan makanan kecil. Berikut kutipan secara langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(23) Nani mulai belajar berdagang. Ia menjual pisang goreng, keripik, atau citos di sekolah (hlm. 118).

Nani adalah anak Ibuk yang paling gagah, seringkali ia

membersihkan got di depan rumah saat hujan tiba. Kebiasaan Nani

sama halnya dengan kebiasaan Isa. Sehabis pulang sekolah, Nani

biasanya membersihkan rumah dulu yaitu menyapu lantai dan

mengepel. Setelah itu Nani makan siang.

Anak kedua Ibuk, Nani, lulus SMA setahun kemudian dan

kuliah di Universitas Brawijaya. Isa membantu membayar biaya

kuliah dan keperluan sehari-hari Nani. Begitu juga Bayek yang telah

membantu Nani kuliah dan bisa menjadi guru SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

47  

i. Rini

Rini adalah anak keempat Ibuk. Rini bekerja membantu adik

Ibuk yang menjadi bidan desa. Dalam novel ini, Rini juga membantu

merawat Bapak saat sakit. Rumah Rini tidak jauh dari rumah Ibuk

sehingga bisa membantu Ibuk untuk merawat Bapak. Saat jasad

Bapak disalatkan, Rini tak sanggup menahan kesedihannya. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(24) Kain hijau menutupi keranda dengan rangkaian melati di atasnya. Jasad Bapak telah disalatkan sebelum Bayek datang. Rini di samping Ibuk menagis, berteriak, dan akhrinya, tak sadarkan diri. Ia dibawa ke kamar Ibuk (hlm. 275).

j. Mira

Mira adalah anak kelima Ibuk. Saat Bayek bekerja Jakarta,

Mira baru kelas 2 SMA. Berkat bantuan Bayek, Mira dapat membeli

rumah di Karawang. Berkat bantuan Bayek, Mira dapat membeli

rumah di Karawang. Berikut kutipan secara secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(25) “Mir, Masmu mau bantu beliin rumah buat kamu…,” kata Ibuk (hlm. 221).

(26) “Wah, matur suwun, Buk. Mas Bayek sendiri sudah punya tabungan, tah? Kok bolak-balik transfer ke rumah? (hlm. 221).

k. Bang Udin

Bang Udin adalah tukang kredit asli Bandung. Bang Udin

sering memberi pinjaman uang kepada Ibuk. Dari Bang Udin, Ibuk

selalu berbelanja peralatan dapur. Ibuk membayar dengan cicilan

setiap hari. Mulai dari belanja dandang, bak kecil untuk mandi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

48  

sampai penggorengan. Terkadang Ibuk meminjam uang lagi,

walaupun cicilan yang lalu belum lunas. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(27) “Bang Udin, saya tadi kelupaan. Sebelumnya minta maaf ya. Cicilan kemarin belum lunas semua, tapi…” Ibuk menghela napas sejenak. “Sepatu Nani jebol. Dan saya mau pinjam lagi sama Bang Udin. Bisa kan, Bang?” pinta Ibuk dengan sungkan. “Insya Allah ada, Mbak Nah. Butuh berapa?” tanya Bang Udin. Ada sedikit kelegaan di wajah Ibuk. “Lima belas ribu ya, Bang.” (hlm. 88).

Berdasarkan kutipan (1) sampai (14) terbukti bahwa tokoh utama

dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan adalah tokoh Ibuk. Sementara itu,

berdasarkan kutipan (15) sampai (27) tokoh tambahan dalam novel ibuk,

karya Iwan Setyawan antara lain Bayek, Bapak, Mbok pah, Mak Gini,

Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin.

Sifat-sifat tokoh-tokoh tambahan dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan dijelaskan pada kutipan (15) sampai (27). Tokoh-tokoh

tambahan yang dijelaskan antara lain tokoh Ibuk, Bayek, Bapak, Mbok

Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Dapat

disimpulkan bahwa tokoh ibuk dari cerita ini yang selalu tegar dengan

keadaan dan menyayangi suami dan anak-anaknya.

Bapak adalah playboy pasar yang juga seorang kernet angkot yang

menjadi suami Ngatinah. Dengan usaha, kesabaran dan tanggung

jawabnya, Sim mampu membiayai semua yang di butuhkan keluarganya

dengan cinta sampai akhir khayatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

49  

Isa adalah anak pertama dari (Ibuk) Ngatinah dan (Bapak) Sim

yang pendiam, rajin, sayang kepada adikanya dan selalu menjadi juara

kelas semasa sekolahnya sampai akhirnya ia menjadi guru privat di kota

Batu.

Nani adalah adik isa yang merupakan anak kedua dari Ngatinah

dan Sim yang cekatan, pintar,selalu membantu membersihkan rumahnya

dan tak pernah menyusahkan keluarga. Nani bisa menyelesaikan kuliahnya

di Universitas Brawijaya.

Beyek adalah anak ketiga yang merupakan anak laki-laki satu-

satunya dari perkawinan Ngatinah dan Sim. Anak Beyek berhasil

mendapatkan PMDK IPB jurusan stasistik dan menjadi lulusan terbaik.

Sebelum menjadi penulis, ia juga pernah menjabat sebagai direktur

perusahaan di New York City.

Rini adalah anak ke empat dari Ngatinah dan Sim. Rini yang suka

membantu kaka-kakanya sampai setelah lulus SMA Rini membantu Adik

Ibunya yang menjadi bidan desa. Mira adalah anak terakhir yang

manja,pintar dan pemalu ini tumbuh menjadi wanita yang berpendidikan

sampai jenjang S2. Mak Gini adalah sosok ibu yang selalu menyayangi

anak-anaknya termasuk salah satunya Ngatinah. Mbok Pah adalah nenek

yang mengasuh Ngatinah sejak Ngatinah putus sekolah. Mbok Pah adalah

sosok nenek yang bisa menerima segala suatu keputusan apapun dari

cucunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

50  

Mbak Gik adalah kakak angkat Sim yang selalu memberikan

nasihat yang baik kepada (Bapak) Sim. Bang Udin adalah sosok selalu

memberi pinjaman utang kepada Ibuk dan percaya dengan janji Ibuk yang

akan membayar utang.

2. Analisis Penokohan

“Watak adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh atau individu

rekaan, kualitas nalar dan jiwanya, yang membedakannya dari tokoh lain

sedangkan penokohan adalah penyajian watak dengan tokoh dan

penciptaan citra tokoh.” (Sudjiman, 2002: 58). Di bawah ini akan dibahas

mengenai penokohan tokoh utama dan penokohan tokoh tambahan. Dalam

mewujudkan tokoh dengan berbagai perwatakannya, penulis menempuh

dua cara yaitu secara langsung maupun tidak langsung.

a. Ibuk

1) Penyayang

Ibuk adalah sosok ibu yang penuh kasih sayang kepada

keluarga, termasuk kepada anak-anak dan suaminya. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(1) “Yuk, makan nasi goreng dulu,” ujar Ibuk sembari menyusui Mira (hlm. 42).

Pekerjaan rumah selalu dibantu oleh anak-anak. Nani

mengepel lantai. Nani juga membersihkan got di rumah tengah hujan

deras. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

51  

(2) “Ni, sudah, Nduk! Ayo, masuk rumah! Nanti masuk angin pisan,” seru Ibuk (hlm. 74).

Ibuk selalu tidak tega melihat anak-anaknya jatuh sakit. Oleh

karena itu, Ibuk selalu menjaga mereka. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(3) “Setiap kali melihat anak yang sakit, hati Ibuk seperti jatuh,” kata Ibuk (hlm. 85).

(4) “Melihat kalian sehat seperti ini adalah segalanya bagi

Ibuk,” lanjutnya (hlm. 85).

(5) “Mangan sik, Le,” pinta Ibuk lagi sambil menyusui Mira (hlm. 87).

Ibuk berkeinginan agar anak-anaknya tidak seperti dirinya.

Beliau bertekad anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang

melebihi beliau. Apa pun akan Ibuk lakukan, asal anak-anaknya bisa

sekolah tinggi. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(6) Aku ingin anak-anakku sama dengan anak-anak lain! Tekad Ibuk (hlm. 89).

(7) “Ni, habis ini kita ke Bata ya, Nduk,” ajak Ibuk

bersemangat (hlm. 89).

Demi biaya kuliah Bayek, Ibuk rela menjual angkot

kesayangan Bapak. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(8) “Iya, kita jual angkot untuk kuliah ke Bogor,” tegas Ibuk lagi menyakinkan Bayek (hlm. 133).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

52  

Ibuk tidak tega melihat anak laki-laki satu-satunya pergi

kuliah ke Bogor. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(9) “Sebenarnya aku gak tego, Sa. Aku sing gak tego,” kata Ibuk terisak-isak keluar wartel bersama Isa. “Anak itu…(hlm. 135).

(10) “Tapi kalau di Batu saja, mau jadi apa Bayek nantinya,” kata Ibuk, berjalan bersama putrinya menembus udara dingin Batu (hlm. 135).

Ibuk selalu memperhatikan Bayek. Ibuk khawatir dengan

Bayek kalau-kalau dia lupa makan dan hanya bekerja terus. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(11) “Le, yang penting kamu makan yang bener, makan yang cukup. Meskipun kerjaan banyak, selalu luangkan…(hlm. 140).

Ke mana pun Bayek pergi, doa ibuk selalu menyertai Bayek.

Mereka selalu berkomunikasi meskipun hanya melalui telepon.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(12) Tiga tahun sudah Bayek di Jakarta. Tiga tahun sudah ia berusaha membangun hidup baru. Tiga tahun penuh tantangan. Ibuk menjaga Bayek lewat doa. Benih yang Bayek tanam selama tiga tahun, mendatangkan sebuah kesempatan besar (hlm. 143).

Ketika Bayek berada di New York, Ibuk merasa khawatir

dengan keadaan Bayek. Apalagi mendengar berita kalau di Amerika

sedang terjadi peristiwa runtuhnya gedung WTC. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

53  

(13) “Aduh, Le. Ibuk coba telpon kamu sepanjang hari. Isa Nani, semuanya mencoba telpon tapi tak bisa-bisa. Seneng kamu sudah kasih kabar. Yang penting kamu selamat, Le,” kata Ibuk (hlm. 160).

Ibuk selalu menemani Bayek. Ia selalu menguatkan Bayek

saat Bayek berada jauh dari keluarganya. Berikut kutipan secara

langsung dari pengarang yang mendukung pernyataan tersebut:

(14) Adalah Ibuk yang senantiasa menemani Bayek lewat obrolan sederhana dan bening. Adalah Ibuk juga yang selalu mengingatkan Bayek agar tidak terjebak manisnya kota. Untuk tidak terseret dalam keceriaan yang hampa (hlm. 174).

(15) Seperti biasa, Ibuk selalu menguatkan Bayek, menenangkannya. Hampir tiap hari Nani atau Isa menelepon Bayek untuk menanyakan kabarnya. Teman-teman Bayek di New York juga menjaganya (hlm. 209).

(16) “Wis, Le, kamu jangan nangis di jalan. Kamu bisa pulang kapan saja. Kamu tahu yang terbaik untuk hidupmu,” pesan Ibuk sebelum mereka menutup telepon (hlm. 220).

Ibuk selalu setia menemani Bapak setiap waktu, apalagi

dalam keadaan sakit. Ibuk selalu berada di dekat Bapak. Berikut

kutipan langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(17) “Nah, temani aku ya? Temani aku, meskipun aku tinggal tulang dan kulit saja,” bisik Bapak.

(18) Ibuk mengangguk. Ia tak kuasa menjawab. Air matanya menetes (hlm. 257).

Cinta Ibuk selalu segar untuk keluarga. Ibuk sangat setia

kepada Bapak. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(19) Cinta ibuk selalu terang untuk Bapak. Dari pertemuannya di Pasar Batu 40 tahun lalu sampai kepergian sang playboy pasar yang telah menjadi suami, sahabat setia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

54  

dan belahan jiwanya. 40 tahun lalu mereka mulai membangun kepingan-kepingan hidup. Melalui perjalanan yang saling mempercaya, memperkuat, dan melengkapi satu sama lain. Cinta mereka telah melahirkan anak-anak yang penuh cinta (hlm. 285).

(20) Perjalanan cinta yang sederhana tapi kokoh. Cinta yang semakin terang. Cinta yang tak pernah luntur. Sepanjang perjalanan mereka (hlm. 285).

(21) Cinta Ibuk telah menyelamatkan keluarga. Cinta Ibuk yang akan menghidupkan Bapak. Selamanya (hlm. 285).

2) Tegar dan Kuat

Usaha keras Ibuk sangatlah tidak mudah. Saat melahirkan

kelima anaknya, Ibuk juga pernah mengalami keguguran. Berikut

kutipan langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(22) Lima orang sudah terlahir. Lima kali Ibuk melalui ambang batas antara hidup dan mati. Selain keguguran yang dialami sekali, Ibuk bersyukur hamper semua kehamilannya berjalan lancar hingga persalinan. Kelahiran Isa memberikan banyak pelajaran buat Ibuk dan kelahiran Mira mungkin yang paling menantang. Saat itu Ibuk sudah tidak semuda dulu. Tenanganya sudah tak sekuat dulu (hlm. 36).

Saat Ibuk akan mengambil rapor Bayek, uang Ibuk belum

cukup untuk membayar uang tunggakan. Sehingga Ibuk hanya

melihat sebentar nilai Bayek. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(23) “Bu, boleh saya lihat nilai anak saya? Sebentar saja. Uang saya belum cukup untuk membayar tunggakan, kata Ibuk (hlm. 62).

Saat Ibuk hamil Rini, Ibuk ikut membantu mangangkat air di

dua ember. Walaupun demikian, Ibuk tidak pernah mengeluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

55  

Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(24) “Mboten nopo-nopo, Mbah. Sudah tiap hari seperti ini,” kata Ibuk menarik napas panjang (hlm. 81).

Ibuk berusaha tegar dan kuat dalam menjalani hidupnya. Ibuk

sempat menangis sesunggukan di dapur. Ibuk sedih karena beliau

tidak bisa bekerja mencari nafkah tambahan. Berikut kutipan secara

tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(25) “Gak papa, Le,”jawab Ibuk singkat sembari menarik tangan Bayek. “Ikut Ibuk yuk, Le.” (hlm. 116).

(26) “Wis, Le, jangan ikut menangis,” pinta Ibuk sembari mendekap Bayek. (hlm. 117).

3) Ulet

Ibuk memperlakukan anak-anaknya agar hidup sederhana dan

berhemat. Mulai dari pemakaian lampu dan televisi yang harus

dimatikan bila tidak perlu. Anak-anak pun harus makan seadanya

dan harus berbagi lauk. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(27) “Ini dua telor ceplok untuk kita bertujuh,” kata Ibuk menghidangkan nasi goreng yang masih panas dari penggorengan (hlm. 40).

(28) “Satu satu ya. Ibuk Cuma punya tujuh iris,” pesan Ibuk (hlm. 47).

(29) “Gini dong Buk, masak empal. Mosok tempe mulu!” ujar Bayek

(30) “Eh, tempe juga sehat. Bikin kamu kuat!” tukas Ibuk. (31) “Empat sehat lima sempurna dong, Buk,” timpal Rini.

(hlm. 47). (32) Sepatu jebol “Nan, coba minta lem ke Bapakmu! Jik iso

digawe iku!” (33) “Ya, seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti

berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

56  

mesti kuat! Buatlah pijakanmu kuat. Kita beli sepatu baru kalau ada rejeki,” hibur Ibuk (hlm. 60).

Ibuk selalu menyuruh anak-anaknya untuk berhemat. Seperti

mematikan lampu yang tidak terpakai. Berikut kutipan secara tidak

langsung dari pengarang yang mendukung pernyataan tersebut:

(34) “Matiin lampu dapur ya, Nduk,” pinta Ibuk. Isa bergegas menutup pintu setelah mematikan lampu 5 watt di dapur. (hlm. 61).

(35) “Kalau selesai mandi, naruh sabun yang benar! Jangan sampai terendam air (hlm. 100).

(36) “Sing ati-ati yo, Nduk. Semoga gak cepat rusak lagi pesan Ibuk.

(37) “Pilih yang kamu suka, Yek. Tapi jangan yang putih itu. Terlalu mahal,”pesan Ibuk.

Ibuk sebisa mungkin mengatur uang untuk kebutuhan sehari-

hari. Sampai harus hutang kepada Bang Udin. Berikut kutipan secara

tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(38) “Ini cicilan untuk hari ini Bang,” kata Ibuk, memberikan uang seribu lima ratus rupiah (hlm. 88).

Ibuk harus menasehati berulang kali kepada anak-anak agar

mereka hidup sederhana dan tidak boros. Semuanya harus diatur

sesuai dengan kebutuhan, mulai dari memakai sabun sampai makan

pun semua anak-anak harus saling berbagi. Berikut kutipan secara

tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(39) “Rinso secukupnya saja. Air jangan banyak-banyak,” pesan Ibuk kepada Isa yang sedang mencuci sepatu (hlm. 101).

(40) “Tempe cukup satu-satu dulu hari ini. entar kalau ada rejeki, bisa makan tempe lebih. Nasi jangan sampai ada yang tersisa,’ pesan Ibuk saat makan siang (hlm. 101).

(41) “Yek, sini celanamu yang robek Ibuk tambal dulu! Selagi masih cukup kita tidak perlu membeli seragam yang baru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

57  

ya,” kata Ibuk melihat Bayek yang merengek minta celana seragam baru (hlm. 101).

(42) “Nan, kalau keluar dapur, jangan lupa mematikan lampu. Yek, kamu juga, kalau mau tidur TV jangan dibiarkan menyala,” pesan Ibuk sebelum masuk ke kamar tidur (hlm. 101).

(43) “Tidak bisa kurang tah, Mbak? Cabe kok mahal gini. Kalau beli seperempat kilo, bisa dapat tiga suing bawang putih gak, Mbak?” tawar Ibuk ketika berbelanja (hlm. 101).

(44) “Rin, pakai buku pelajaran bekas kakakmu. Masih bagus kok. Masih bisa dibacakan?” saran Ibuk kapada Rini yang meminta dibelikan buku PMP (hlm. 101).

(45) “Gak usah apik-apik rautan pensilnya (hlm. 101). (46) “Ini uang jajanmu. Jangan dibandingkan dengan…(hlm.

102). (47) “Berapa pun uang yang kamu miliki, jangan pernah

berlebihan. Nabung! Kamu bisa jatuh sakit…(hlm. 102). (48) “Halah Yek, biaya sekolah saja masih belum cukup, kok

sudah minta beli sepatu! Entar kalau sudah masuk SMP, nabung dan beli sepatu baru ya,” kata Ibuk (hlm. 119).

(49) “Le, selalu nabung ya. Sedikit-sedikit. Buat masa depanmu. Kalau…(hlm. 140).

Ibuk selalu mengutamakan pendidikan anak-anaknya.

Walaupun ia tidak lulus SD, ia mempunyai tekad kalau anak-

anaknya harus mengeyam pendidikan lebih tinggi daripada beliau.

Sehingga beliau harus menjual apa saja yang dimilikinya. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(50) Lulus SD, Isa dengan mudah masuk ke sekolah menengah pertama paling bagus di Batu. Ibuk menjual cincin emas satu-satunya untuk membayar uang pangkal (hlm. 65).

(51) Giliran tahun depan, Naniku yang perkasa akan masuk SMP. Ini juga harus bisa! Lamun Ibuk (hlm. 66).

Ibuk menangis ketika mengalami kesulitan ekonomi

keluarga. Beliau kasihan melihat ayah yang bekerja mencari uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

58  

sendiri. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(52) “Coba aku bisa kerja membantu keluarga. Sekarang kita sabar dulu. Rejeki itu… rejeki itu…,” kata Ibuk terbata-bata dan tak sanggup melanjutkan kata-kata. Air mata mengalir di pipi Ibuk. Ia tak tega melihat wajah Bapak yang terlihat capek. Ia tak tega melihat Bapak harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia tak tega harus melihat anaknya ke sekolah besok dan tak bisa membayar SPP (hlm. 116).

Ibuk menginginkan agar anak-anaknya tidak bernasib sama

dengan ibunya. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(53) Minggu depan, Bayek yang lulus SD akan melanjutkan sekolah SMP Negeri 1 Batu. Bayek satu sekolah dengan Nani yang akan lulus SMP tahun depan. Dalam genggamannya, Ibuk tak akan membiarkan anak-anaknya tidak berpendidikan seperti dia.

(54) Cukup aku saja yang tidak lulus SD, tekad Ibuk (hlm. 124).

4) Setia

Ibuk selalu melayani Bapak ketika Bapak pulang narik

angkot. Ibuk menyiapkan minum, makanan untuk Bapak, air hangat

untuk mandi Bapak. Berikut kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(55) Ibuk langsung menuju dapur, menyalakan kompor minyak dan memanaskan lauk buat makan malam Bapak. Tak lupa Ibuk membuat kopi panas (hlm. 68).

Ibuk selalu setia dengan Bapak dan anak-anaknya. Beliau

tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan sehari-harinya. Beliau

selalu melayani Bapak dan anak-anaknya, seperti memasak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

59  

mengurus anak-anak dan Bapak ketika pulang narik angkot. Beliau

sangat setia dengan Bapak. Bahkan ketika Bapak sedang sakit, beliau

selalu menjaganya hingga akhirnya Bapak tiada. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(56) “Aku sudah masak air buat mandi, ya. Sekarang taknyusuin Mira.”(hlm. 68). “Wah kok sudah pulang, Pak? Sambut Ibuk.

(57) “Mau the panas tah? Atau kopi?” tanya Ibuk (hlm. 115). Ibuk selalu memberi semangat kepada Bapak, saat angkot

mulai mogok. Ibuk tidak pernah mengeluh dan selalu bersabar.

Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(58) “Sing sabar sik. Sing sabar,” kata Ibuk menghibur Bapak. “ Itu tehnya diminum dulu.” (hlm. 116).

Ketika pekerjaan Bayek menumpuk dan Bayek merasa capek.

Bayek selalu menelepon Ibuk. Berikut kutipan secara langsung dari

pengarang yang mendukung pernyataan tersebut:

(59) Hampir setiap hari, setiap langkah, Bayek selalu ingin Ibuk menemainya, meskipun hanya lewat telapon. Suara Ibuklah yang bisa memberikan kesejukan hati (hlm. 139).

Ketika pekerjaan Bayek menumpuk dan Bayek merasa capek.

Bayek selalu menelepon Ibuk. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(60) “Le, yang penting kamu makan yang bener, makan yang cukup. Meskipun kerjaan banyak, selalu luangkan waktu untuk makan. Jangan lupa makan sayur!” pesan Ibuk lagi (hlm. 140).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

60  

Ketika Bapak sedang sakit, Ibuk selalu menemani dan

menjaganya sampai akhirnya Bapak meninggal dunia. Berikut

kutipan secara langsung dari pengarang yang mendukung pernyataan

tersebut:

(61) Ibuk duduk di sudut ranjang, tak tega melihat Bapak yang kini tidak bisa memandang dengan dua bola matanya. Tatapan Bapak begitu melankolis (hlm. 253).

(62) Bapak masih meraung kesakitan dan memegang kening bagian kanan, di atas telinga. Ibuk memijat tangan Bapak. Ia tak berani memijat kepala Bapak. bapak masih memegang kepalanya dengan erat. Air mata menetes di pipinya. Ia terus mengerang kesakitan. Ibuk tak tahu harus berbuat apa. Mata Ibuk berkaca-kaca. Ibuk kemudian menelepon Nani (hlm. 252).

Saat Bapak sedang sakit, Ibuk selalu menjaga dan merawat

Bapak. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(63) “Biar Ibuk saja yang masak. Biar Ibuk ada kegiatan (hlm. 244).

(64) Besok kepingin makan apa, Pak?” tanya Ibuk sambil memijat kaki Bapak (hlm. 251).

(65) “Wah, nasi putihnya sudah habis Pak. Aku masakkan sebentar ya?” tanya Ibuk (hlm. 266).

(66) Sesampai di rumah sakit, Ibuk, Nani, Isa, dan Rini memindahkan jasad Bapak dari kamar rawat ke kamar jenazah. Ibuk mengelus-elus rambut Bapak. Air matanya, tak berhenti mengalir. Isa dan Nani mengelus-elus kaki Bapak (hlm. 272).

(67) Semenjak Bapak sakit, Ibuk tak pernah jauh dari kamar Bapak. menjaga belahan dirinya. Pagi, siang, dan malam (hlm. 254).

Ibuk selalu setia mendampingi Bapak dan keluarganya. Ibuk

selalu mendoakan anak-anaknya agar dapat menjalani hidup yang

tidak seperti dirinya dulu. Beliau ingin anak-anaknya mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

61  

pendidikan yang semestinya. Hal ini ditunjukkan pada kutipan (1)

sampai (67). Berdasarkan kutipan-kutipan di atas terbukti bahwa

Ibuk memiliki sifat penyayang, tegar dan kuat, ulet, serta setia.

b. Bayek

1) Penyendiri dan Cengeng

Bayek kecil adalah anak penyendiri. Namun, sebenarnya

Bayek adalah anak yang tekun, pandai, dan pantang menyerah.

Berikut kutipan secara langsung yang menggambarkan sosok Bayek:

(68) Bayek anak penyendiri. Ia selalu merasa takut akan dunia di luar sana. Rumahnya begitu nyaman. Ia merasa terlindungi oleh kehangatan saudara dan orangtuanya. Rini malah sudah bisa ditinggal Ibuk di kelas. Dari balik jendela, Ibuk melihat anak lelaki satu-satunya duduk di antara sekitar 40 anak berseragam merah putih. Mira terlelap dalam gendongannya. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca, melamunkan nasib anaknya. Akankah Bayek hanya bisa sekolah sampai di SD ini saja? Seperti dirinya dulu? (hlm. 43).

Bayek masih sering merengek bila minta sesuatu kepada

Ibuk. Padahal saat itu, Ibuk harus membelikan sepatu untuk Nani.

Karena sepatu Nani sudah jebol. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(69) “Ni, habis ini kita ke Bata ya, Nduk,” ajak Ibuk bersemangat. “Wah, aku juga ya, Buk. Sepatuku juga hamper jebol,” pinta Bayek. “Nanti, Le, kalau cicilan sepatu untuk Mbak Nani sudah lunas,” kata Ibuk. “Bener, Buk, sepatuku sudah mau jebol,” Bayek merengek. “Sabar, Le. Sabar,” jawab Ibuk sambil melipat baju terakhir yang disetrika. Mira masih tidur pulas (hlm. 89).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

62  

(70) “Yek, kalau belum bisa beli sepatu baru, coba pinjam sepatu temanmu, biar kelihatan sama dengan teman-teman di paduan suara ya?” saran Bu Guru ketika Bayek akan mengikuti lomba paduan suara. Bayek malu. Ia telah meminta Ibuknya. Tapi meman uang tidak ada (hlm. 91).

Bayek tidak ingin menjadi sopir angkot seperti ayahnya. Ia

selalu bersikeras untuk mengejar cita-citanya. Berikut kutipan secara

tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(71) “Malang, Pak! Malang, Mbak! Malang, Mas!” teriak Bayek. Ia mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil. Angin meniup-niup rambut Bayek. “Ati-ati, Le. Ayo, pastikan pintu sudah terkunci,” pesan Bapak. “Yek, kalau kamu besar, bantuin Bapak narik angkot ya!’ lanjut Bapak. “Pak, aku mau sekolah sing pinter saja. Aku mau jadi orang pinter!” balas Bayek (hlm. 103-104).

2) Tekun dan Cerdas

Empat tahun di Bogor. Empat tahun penuh dengan kerinduan,

keprihatinan, dan usaha keras. Bayek akhirnya lulus. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(72) “Buk, IPK-ku 3,52!” seru Bayek lewat telepon. “Wah, kok 3,52? Kok gak 8 atau 9?” tanya Ibuk. Ibuk tidak pernah menanyakan IP Bayek selama kuliah. Ia bahkan tidak tahu IP itu apa. Yang penting Bayek bisa mengerjakan ujian dengan lancar (hlm. 135).

(73) “Dan, lulusan terbaik Jurusan MIPA, Bayek Setyawan dari Jurusan Statistika dengan IPK 3,52!” seru pembawa acara memanggil Bayek (hlm. 136).

3) Patuh

Bayek selalu minta doa restu kepada Ibuk, Bapak, bahkan

kepada Bapak Mun dan Mak Gini. Bayek tidak hanya meminta doa

ketika ujian tiba. Bayek juga meminta doa ketika akan naik gunung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

63  

lomba paduan suara, lomba baca puisi, pementasan teater, lomba

menyanyi keroncong, dan ketika akan berpuasa. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(74) “Buk, doakan lancar ya, Buk. Doakan Bayek dapat kerjaan. Minta Bapak doain juga Buk. Bapak Mun, Mak Gini juga. Semuanya Buk, semuanya ya. Doakan lancar,” pinta Bayek lima menit sebelum wawancara kerja dimulai (hlm. 139).

Tiga tahun sudah Bayek bekerja di Jakarta dengan penuh

usaha keras. Akhirnya Bayek mendapat kesempatan tawaran kerja di

New York. Sebuah kota yang tidak pernah terlintas dalam mimpi

Bayek. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(75) “Inilah saatnya, aku membangun hidupku dan keluarganya. Apa pun itu New York, akan aku hadapi. Bapak dan Ibuk telah memberikan segalanya. Hidupnya. Kini saatnya aku berjuang seperti mereka! tekad Bayek (hlm. 143-144).

Bayek selalu berdoa untuk Isa agar cepat dapat jodoh.

Mereka saling menguatkan perjalanan masing-masing. Bayek dan

keempat saudara perempuannya, hidup dalam satu tekad dan satu

usaha keras hidup. Beriku kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(76) “Wis, Le, doa kamu sudah didengar. Mbakmu sekarang sudah mendapat jodoh. Jangan nangis,” kata Ibuk di telepon. Ibuk tak tega melihat anak laki-laki satu-satunya tidak berada di antara semua saudaranya. Air matanya semakin tumpah saat sesi foto bersama. Semua anaknya di sana kecuali Bayek (hlm. 149).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

64  

Walaupun kemampuan berbicara Bahasa Inggris Bayek

kurang fasih, namun Bayek berusaha belajar giat. Bayek

membuktikan kalau dia bisa bersaing di kantor. Akhirnya ia

menerima penghargaan “Employee of the Month”. Berikut kutipan

secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(77) “Nah, tuh, kan. Kamu bisa Le!” kata Ibuk membesarkan hati. “Buk, aku juga barusan transfer. Buat bayar hutang ke Tante Bewah, uang yang aku pakai untuk berangkat ke sini. Sisanya buat Ibuk dan Bapak ya, “ kata Bayek (hlm. 152-153).

Semangat Bayek sedikit menurun setelah dia dirampok pada

tanggal 4 Juli 2001 ketika memasuki stasiun kereta api Fleetwood di

Westchester. Saat itu ia akan melihat pesta kembang api di

Manhattan. Tiba-tiba dua orang menghentikan langkahnya. Bayek

tidak berani memberitahu keluarganya hingga beberapa bulan

kemudian. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(78) “Aduh, Ni. Gak iso mbayangno aku. Yo opo adikmu iku Ni?” tanya Ibuk tersedu-sedu setelah Nani menceritakan kejadian itu. Bayek tak berani memberitahu langsung. “Yang penting Bayek selamat Buk,” hibur Nani sambil mengelus-elus pundak Ibuk (hlm. 154). “Kok tega ya, Ni. Si Bayek iku cilik. Kok masih dipukulin. Atine nang endi?” Ibuk terisak-isak. “Ni, anter Ibuk ke wartel saiki…” “Sudah Buk, telepon dari rumah saja. Jangan khawatir jam segini sudah ada diskon SLJJ,” bujuk Nani kemudian mencoba menghubungi adiknya. “Aduh, Le… kok gak bilang-bilang ke Ibuk?” tanya Ibuk. “Wis, Buk, tenang ae… aku pas apes, Buk. New York iku aman kok Buk,” ujar Bayek. Nani di samping Ibuk mendengarkan percakapan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

65  

“Kamu itu sendiri di sana Le. Pulang saja, Le. Pulang saja. Cari kerjaan deket-deket sini saja,” ratap Ibuk. Bayek terdiam sebentar. Ibuk masih terisak-isak. “Insya Allah, aku bisa jaga diri Buk. Jangan khawatir.” “Wis, Le. Bener ya, kalau tidak aman di sana pulang saja.” (hlm. 154-155).

4) Peduli

Bayek peduli dengan keadaan keluarganya. Oleh karena itu

Bayek membantu keluarganya dengan mengirimi uang. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(79) “Le, sudah cukup kamu membantu keluarga. Sekarang waktumu. Waktumu untuk membangun hidupmu….(hlm. 219).

(80) “Buk, mungkin aku di sini setahun dulu ya. Pingin nabung dulu sebelum pulang,” kata Bayek (hlm. 220).

5) Pantang Menyerah

Bayek pernah mengalami mati suri. Mbah Carik yang

memberitahukan tentang hal ini. Ia memberitahukan bahwa kelak

Bayek akan membahagiakan hidup Ibuk dan keluarganya. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(81) Azan pun bergema. Isak tangis semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba Bayek membuka mulut. Beberapa detik kemudian membuka mata. Seperti tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Seperti ketika ia bangun pagi. Ibuk memeluk erat Bayek dan memberinya minum susu sapi segara (hlm. 84). Sampai saat ini tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Bayek. Mbah Carik hanya memberi tahu kalau Bayek mati suri. ibuk masih tak tahu mati suri itu apa (hlm. 85).

Bayek mendapatkan PMDK di IPB, namun Ibuk bingung

mencari biaya untuk Bayek. Berikut kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

66  

(82) Dua tahun kemudian Bayek lulus SMA dan mendapatkan PMDK di Jurusan Statistik IPB. Ada kelegaan buat Bayek yang selalu takut menjadi sopir angkot seperti Bapak. Demikian juga Ibuk, hatinya besar melihat anak lelaki satu-satunya mendapatkan undangan untuk di Bogor. Bayek akan pergi kuliah (hlm. 132).

(83) Berita penerimaan PMDK Bayek di IPB disambut dengan kebahagiaan juga air mata. Mereka belum tahu, bagaimana Ibuk dan Bapak akan mengirim Bayek ke Bogor. Membiayai Nani saja sudah terasa sangat berat (hlm. 132).

Dengan menjual angkot Bapak, akhirnya Bayek pergi ke

Bogor untuk kuliah. Tidak menjadi sopir angkot seperti Bapak tetapi

menjadi mahasiswa. Anak lelaki Ibuk meninggalkan rumah kecilnya.

Anak pertama yang keluar merantau jauh. Berikut kutipan secara

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(84) Ada air mata di sudut mata Bayek. Ia diam. Hening di ruang tamu. Bayek dan kakak adiknya tahu bagaimana angkot itu. Usaha keras gigih Ibuk menyisakan uang belanja demi angkot itu. Bayek tahu, betapa besar cinta Bapak untuk angkotnya. Kini Bapak harus menjual angkotnya (hlm. 134).

Rekan kerja Bayek mulai tidak setia bekerja di perusahaan

tempat Bayek bekerja. Namun, Bayek tetap bertahan di sana. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(85) Rekan kerja di kantor datang dan pergi tapi Bayek tetap bertahan. Bayek merasa telah tumbuh dan diberikan kesempatan besar untuk mengubah hidupnya diperusahaan ini. bayek ingin mengabdi lewat pelayanan terbaik (hlm. 194).

Bayek kembali memberikan kejutan kepada semua

saudaranya. Sekarang giliran Rini. Berikut kutipan secara langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

67  

(86) Di musim semi ketujuh, Bayek kembali memberikan kejutan untuk keluarganya. Kali ini untuk Rini (hlm. 216).

Bayek adalah anak ketiga dan anak laki-laki satu-satunya dari

keluarga Bapak dan Ibuk. Bayek adalah anak satu-satunya yang

berhasil pergi ke New York untuk bekerja. Tantangan demi

tantangan telah ia hadapi demi mengubah hidupnya dan hidup

keluarganya. Berkat doa dari Ibuk, Bayek berhasil mengubah

hidupnya dan hidup keluarganya. Hal ini terbukti pada kutipan (68)

sampai (86). Dapat disimpulkan bahwa sifat Bayek adalah anak yang

penyendiri, cengeng, tekun, patuh, setia dan pantang menyerah.

c. Bapak

1) Pekerja Keras dan Tanggung Jawab

Bapak bekerja sebagai seorang sopir angkot dan ibuk menjadi

ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak di rumah. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(87) Bapak segera mengantar Ibuk ke tempat praktek bidan desa yang berjarak 15 menit dari rumah Mbak Gik (hlm. 30).

(88) Bapak terkadang juga memakai uang tabungan Ibuk ini untuk memperbaiki angkot yang rusak atau ketika kena tilang polisi (hlm. 46).

(89) …Usaha keras hidup tak akan pernah mudah dengan lima anak ini tetapi Ibuk dan Bapak bertekad untuk berlayar dengan gagah. Buat anak-anaknya (hlm. 51-52).

Ketika angkot mulai rusak, Bapak pulang hampir tengah

malam. Bapak agak kesal dengan keadaan tersebut. Berikut kutipan

secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

68  

(90) Wajah bapak muram, ia menghabiskan makan malamnya. Tangannya masih berlepotan oli. Rambutnya kumuh. Mukanya hitam terbakar panas matahari (hlm. 68).

Bapak mengeluh kepada Ibuk bahwa angkot mulai rusak.

Bapak pulang hampir tengah malam. Bapak agak kesal dengan

keadaan tersebut. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(91) “Aduh Nah, capek sekali badan ini! Angkot rusak lagi.uang habis buat benerin angkot. aduh Nah, yo opo iki? keluh Bapak (hlm. 68).

Saat lebaran tiba, Bapak dan Ibuk tidak pernah membeli baju

baru. Namun, mereka memastikan anak-anaknya dapat memakai

baju lebaran. Agar mereka semua sama dengan anak-anak lain.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(92) Ibuk dan Bapak baru membeli baju baru ketika ada rezeki lebih. Kadang hanya tiga tahun sekali (hlm. 102).

2) Pantang Menyerah

Berkat kerja keras Bapak, keuletan Ibuk untuk hidup prihatin,

dan uang receh yang dikumpulkan tiap hari. Akhirnya Bapak bisa

membeli angkot baru dan anak sulungnya bisa sekolah SMA.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(93) Akhirnya! Sesuatu yang Bapak impikan sejak lama tercapai. Bapak narik angkot miliknya sendiri (hlm. 103).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

69  

Sudah empat hari angkot mogok, Bapak mulai mengeluh.

Apalagi anak-anak sangat membutuhkan biaya hidup. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(94) “Aku capek, Nah. Iki godaan datang terus. Aku berangkat lagi, ya! Gak bisa liat anak-anak seperti ini. Saaken!” (hlm. 116).

Bapak akan menjual angkotnya dan Bapak akan menjadi

sopir truk di tetangga sebelah. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(95) Beberapa saat kemudian Bapak menimpali, “Bapak akan kerja di tetangga sebelah menjadi sopir truk. Mereka lagi butuh sopir untuk membawa makanan ternak dan Batu ke Surabaya. Angkot sudah ada yang mau membeli.” (hlm. 134).

Sejak Bayek sudah bisa bekerja sendiri dan sering mengirimi

uang kepada keluarganya di Kota Batu. Bapak berhenti menjadi

sopir truk. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(96) Bapak akhirnya berhenti jadi sopir truk untuk membantu pembangunan kos. Bapak bolak-balik Batu-Yogyakarta (hlm. 187).

Kebahagian mulai terasa. Bapak dan Ibuk tinggal menikamti

masa tuanya dengan anak dan cucunya mereka. berikut kutipan

secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(97) Hidup Bapak dan Ibuk semakin meriah dengan hadirnya cucu dan menantu. Meskipun anak-anaknya sudah mempunyai rumah sendiri-sendiri, rumah Ibuk selalu ramai dengan kunjungan cucu-cucu (hlm. 242).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

70  

Baru saja menikmati kebahagian. Bapak malah sering sakit-

sakitan. Beriku kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(98) Kondisi Bapak semakin lemas. Ia banyak menghabiskan waktu di kamar. Dari jendela kaca yang membatasi kamar dan dapur, Ibuk selalu memantau Bapak sembari memasak. Kadang menawarkan teh hangat atau pisang goreng. Ibuk tak pernah jauh dari tempat tidur Bapak (hlm. 256).

Bapak yang sedang sakit sudah mulai bosan karena hanya

tiduran di kamar. Bapak sudah tidak sabar ingin bermain dan

mengantarkan sekolah cucu-cucnya. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(99) “Nah, aku wis gak sabar ngantar cucu-cucu ke sekolah. Wis bosen ndik kamar terus,” kata Bapak yang sedang rebahan di kamarnya (hlm. 251).

Kondisi terakhir Bapak saat sakit sangat parah. Bapak tidak

ingin Bayek pergi jauh-jauh. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(100) “Le, jangan pergi jauh-jauh ya,” pesan Bapak singkat. Bayek kemudian mencium pipi Bapak dan berangkat. Ada gundah di hati Bayek (hlm. 263).

Setelah bertahan beberapa bulan. Bapak akhirnya

menghembuskan napas terakhir. Ibuk merasa sangat kehilangan

orang yang menjadi suami, sahabat setia, dan belahan jiwanya.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(101) Bapak meninggalkan istri, anak, dan cucunya. Malam itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

71  

Bapak belum sempat memakai baju hem putih yang dibelikan Nani tempo hari (hlm. 271).

(102) Cinta Ibuk selalu segar untuk keluarga. Cinta Ibuk selalu terang untuk Bapak (hlm. 271).

Bapak sebagai kepala keluarga bertanggung jawab atas

kehidupan keluarganya. Bapak bekerja sebagai sopir angkot. angkot

sering rusak tak membuat ia putus asa. Walaupun angkot sampai

harus dijual untuk biaya kuliah Bayek di Bogor, Bapak tetap bekerja

sebagai sopir truk milik tetangga. Beliau tidak ingin anak-anaknya

tidak makan. Maka ia terus bekerja dan bekerja. Hal terbukti pada

kutipan (87) sampai (102). Dapat disimpulkan bahwa Bapak

memiliki sifat pekerja keras, pantang menyerah, dan tanggung

jawab.

d. Mak Gini

1) Sederhana

Mak Gini hidup dalam kesederhanaan. Mereka makan

seadanya. Kalau kurang, Mak Gini menjual apa yang ia punya.

Berikut kutipan secara langsung dari pengarang yang mendukung

pernyataan tersebut:

(103) Hidup begitu sederhana. Mereka makan bersama di dapur berlantai tanah, di depan tungku perapian yang menjadi tempat memasak, juga untuk menghangatkan diri dari udara dingin Kota Batu. Di dapur inilah kebersamaan itu tumbuh. Rezeki yang di dapat hari ini untuk makan besok. Kalau kurang, Mak Gini menjual atau menggadaikan barangnya. Mak Gini menjauhi hutang (hlm. 30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

72  

2) Perhatian

Ketika Ibuk sudah berumah tangga, Mak Gini selalu memberi

nasehat kepada Ibuk agar memberikan kacang ijo dan beras merah

agar anak-anak kelak menjadi cerdas. Berikut kutipan secara

langsung maupun tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(104) Saat Isa menginjak enam bulan, ia mulai bisa makan bubur beras merah. Mak Gini mengajari Ibuk membuat bubur dari beras merah yang saat itu masih mudah didapatkan di pasar sayur Batu (hlm. 32). “Biar anak-anakmu pinter kalau besar nanti,” kata Mak Gini (hlm. 32). Mulai saat itu, bubur beras merah tak bisa terlupakan Ibuk ingin anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ibuk mulai membayangkan mereka pergi ke sekolah dengan sepatu kecil, dengan seragam merah putih. Lulus SD! Tidak seperti ia dulu (hlm. 32-33).

Ketika rumah Ibuk masih baru, belum ada isinya. Mak Gini

meminjamkan kursi dan meja untuk mengisi ruang tamu. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(105) Mak Gini meminjamkan dua kursi kayu dan satu meja yang kita taruh di ruang tamu selama tiga bulan (hlm. 79).

Mak Gini adalah ibuknya Ibuk. Rumah beliau berdekatan

dengan rumah Ibuk. Terkadang Ibuk diberi nasehat-nasehat oleh

Mak Gini. Waktu rumah Ibuk belum ada kursi, Mak Gini

meminjamkan kursi untuk rumahnya. Berdasarkan kutipan (103)

sampai (105) dapat disimpulkan bahwa Mak Gini memiliki sifat suka

membantu, hidupnya sederhana, dan peduli terhadap anaknya yaitu

Ibuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

73  

e. Mbok Pah

1) Peduli

Mbok Pah adalah nenek Ibuk. Sejak umur 16 tahun Ibuk

sudah ikut berdagang baju bersama neneknya. Mboh berjualan daster

batik, baju sekolah, jarik, sampai sarung. Mbok Pah mengajari dari

cara membuka kios, melipat baju, sampai tawar-menawar. Berikut

kuipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(106) “Nah, entar kalau kamu sudah gedhe, kamu yang ngurus kios kecil ini ya,” kata Mbok Pah (hlm. 2).

2) Tanggung Jawab

Saat Ibuk akan memilih jodoh, Mbok Pah sering menasehati

Ibuk. Mbok Pah memiliki beberapa pilihan lelaki untuk Ibuk, namun

Ibuk tetap memilih (Sim) Bapak. Namun, Mboh Pah tidak bisa

memaksakan kehendak Ibuk. Berikut kutipan secara langsung

maupun tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(107) “Gini Nah, sudah lama Mbok Pah mau ngomongini, tapi ora enak. Sudah beberapa minggu ini ada yang nanyain kamu terus. Namanya Lek Hari. Mungkin seumuran sama Sim. Dia sudah punya rumah sendiri. Mencetak batu bata,” jelas Mbok Pah. Tinah diam sejenak. Ia melirik Mbok Pah yang sedang menggantungkan baju-baju di depan kios. “Yah… masa’ kamu gak mau orang yang sudah mateng dan sebaik dia?” kata Mbok Pah meyakinkan. Apa kamu masih pilih Sim itu? Ganteng iya, tapi Mbok rasa dia belum mateng, Nah. Belum siap. Masa’ kamu mau nunggu?” (hlm. 21-22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

74  

Sampai akhirnya Tinah (Ibuk) memilih Sim (Bapak) dan

menikah dengan Sim (Bapak), Mbok Pah meninggal seminggu

sebelum acara pernikahan itu.

Mbok Pah adalah nenek Ibuk. Sejak Ibuk tidak lulus SD,

Ibuk membantu Mbok Pah berjualan pakaian di pasar Batu. Awalnya

Mbok Pah ingin menjodohkan Ibuk kepada beberapa pemuda

pilihannya. Namun, hati Ibuk tetap memilih Bapak. Berdasarkan

kutipan (106) dan (107) tersebut dapat disimpulkan bahwa Mbok

Pah memiliki sifat peduli dan tanggung jawab. Hal terbukti ketika

Ibuk akan menikah, Mbok Pah memberi sedikit uang untuk

membantu pernikahan Ibuk.

f. Mbak Gik

1) Baik Hati

Mbak Gik sering menasehati Sim (Bapak) saat akan berumah

tangga. Mbak Gik menasehati agar jangan terburu-buru untuk

berumah tangga, karena berumah tangga itu tidak mudah. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(108) “Sim, orang berumah tangga itu nggak gampang. Kamu sudah siap tah punya istri dan anak kelak? Kamu kan baru saja bisa narik angkot sendiri?” tanya Mbak Gik. “Si Ngatinah iki wonge apikan. Gak macem-macem. Bisa hidup susah seperti aku,” jawab Sim. “Lah! Ya jangan sampai diajak hidup susah Sim…,” timpal Mbak Gik. “Cari rejeki bareng maksudku. Berjuang bareng. Anaknya gak manja. Mau kerja keras juga,” jelas Sim (hlm. 23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

75  

2) Peduli

Dahulu, Bapak tinggal bersama Mbak Gik di Jalan Darsono,

Desa Ngaglik. Saat malam pertama, Ibuk dan Bapak berada di rumah

Mbak Gik. Mereka belum bisa membuat rumah. Mereka sudah tidak

enak kalau harus numpang lama-lama di rumah Mbak Gik. Ada

keinginan mereka untuk membuat rumah, tetapi memang mereka

belum punya uang yang mencukupi.

Ketika mereka sudah mempunyai lima anak pun, mereka

masih menumpang tidur di rumah Mbak Gik. Sampai akhirnya

Bapak bertekad membangun rumah kecil di Gang Buntu. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(109) Kamar mereka pun semakin penuh. Beberapa bulan setelah Bayek lahir, mereka meninggalkan rumah Mbak Gik. Bapak telah membangun sebuah rumah kecil di Gang Buntu (hlm. 36).

Mbak Gik adalah kakak angkat Bapak. Ketika Bapak dan

Ibuk baru menikah, mereka tinggal di rumah Mbak Gik. Sampai

ketika anak mereka lahir, Mbak Gik ikut membantu Ibuk mengajak

bermain anak-anak (momong). Setelah kelima anaknya lahir, Bapak

dan Ibuk mulai membangun rumah kecil dan sederhana. Berdasarkan

kutipan (108) dan (109) dapat disimpulkan bahwa Mbak Gik

memiliki sifat baik hati dan peduli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

76  

g. Isa

1) Tekun dan Peduli

Besar harapan Ibuk agar Isa bisa lulus SMA. Akhirnya Isa

bisa lulus SMA. setelah Isa lulus SMA, ia kursus komputer di

Malang. Ibuk pun bertekad ingin mengkuliahkan Isa, saat itu Isa

masih memberi les privat. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

(110) “Sekarang, aku ingin memastikan Mira bisa kuliah. Demikian juga Rini dan Isa. Mereka harus bisa kuliah seperti Bayek dan Nani. Mereka harus kuliah. Isa memang sudah lama lulus SMA tapi tidak ada kata terlambat! Tekad Ibuk (hlm. 140).

Puluhan tahun yang lalu di usia yang hampir sama dengan

Isa, Ibuk sekurus Isa. Secantik Isa. Rambutnya sama. Gaya

berjalannya sama. Jalan hidupnya saja berbeda. Semenjak lulus

SMA Isa telah bekerja untuk membantu Nani dan Bayek kuliah. Di

balik kelembutannya, Isa adalah perempuan kuat yang berjuang

untuk “membuka” jalan buat adik-adiknya. Berkat bantuan Bayek,

Isa bisa kuliah dan kini Isa telah lulus sarjana dan menjadi guru SD.

Isa adalah pertama Ibuk dan Bapak. Isa adalah anak

pertama yang sering membantu adik-adiknya ketika masih kecil.

Membantu adik-adiknya mengerjakan PR sampai memandikan adik-

adiknya. Berdasarkan kutipan (110) dapat disimpulkan bahwa Isa

adalah anak yang tekun dan peduli. Ia peduli dengan adik-adiknya

dan Ibuk bertekad agar Isa bisa kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

77  

h. Nani

1) Tahan Banting

Nani adalah anak Ibuk yang paling gagah, seringkali ia

membersihkan got di depan rumah saat hujan tiba. Kebiasaan Nani

sama halnya dengan kebiasaan Isa. Sehabis pulang sekolah, Nani

biasanya membersihkan rumah dulu yaitu menyapu lantai dan

mengepel. Setelah itu Nani makan siang.

Nani juga membantu berjualan makanan kecil. Berikut

kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(111) Nani mulai belajar berdagang. Ia menjual pisang goreng, keripik, atau citos di sekolah (hlm. 118).

2) Pantang Menyerah

Berkat bantuan Isa dan Bayek, akhirnya Nani bisa kuliah.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(112) Anak kedua Ibuk, Nani, lulus SMA setahun kemudian dan kuliah di Universitas Brawijaya (hlm. 132).

Isa membantu membayar biaya kuliah dan keperluan sehari-

hari Nani. Begitu juga Bayek yang telah membantu Nani kuliah

dan bisa menjadi guru SD.

Nani adalah anak perempuan Ibuk yang gagah. Nani

membantu banyak dalam keluarganya. Nani berjualan makanan

ringan. Berdasarkan kutipan (111) dan kutipan (112) dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

78  

disimpulkan bahwa Nani adalah anak yang tahan banting dan

pantang menyerah.

i. Rini

1) Peduli dan Setia

Dalam novel ini, Rini juga membantu merawat Bapak saat

sakit. Rumah Rini tidak jauh dari rumah Ibuk sehingga bisa

membantu Ibuk untuk merawat Bapak. Saat jasad Bapak disalatkan,

Rini tak sanggup menahan kesedihannya. Berikut kutipan secara

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(113) Kain hijau menutupi keranda dengan rangkaian melati di atasnya. Jasad Bapak telah disalatkan sebelum Bayek datang. Rini di samping Ibuk menagis, berteriak, dan akhrinya, tak sadarkan diri. Ia dibawa ke kamar Ibuk (hlm. 275).

Rini adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ketika Bapak

sakit Rini turut merawat Bapak. Sampai akhirnya Bapak meninggal,

Rini tak kuasa menahan kesedihannya. Berdasarkan kutipan (113)

terbukti bahwa Rini memiliki sifat peduli dan setia.

j. Mira

1) Peduli

Saat Bayek bekerja Jakarta, Mira baru kelas 2 SMA. Berkat

bantuan Bayek, Mira dapat membeli rumah di Karawang. Berikut

kutipan secara secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(114) “Mir, Masmu mau bantu beliin rumah buat kamu…,” kata Ibuk (hlm. 221).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

79  

(115) “Wah, matur suwun, Buk. Mas Bayek sendiri sudah punya tabungan, tah? Kok bolak-balik transfer ke rumah? (hlm. 221).

Mira adalah anak terakhir dari lima bersaudara. Ketika bayek

sudah bekerja, Bayek membantu membelikan rumah di Karawang

untuk Mira. Ketika masih kecil, Mira jarang rewel dan tidak

menyusahkan orang tuanya. Berdasarkan kutipan (114) dan (115)

dapat disimpulkan bahwa Mira memiliki sifat peduli.

k. Bang Udin

1) Baik Hati dan Peduli

Dari Bang Udin, Ibuk selalu berbelanja peralatan dapur. Ibuk

membayar dengan cicilan setiap hari. Mulai dari belanja dandang,

bak kecil untuk mandi, sampai penggorengan. Terkadang Ibuk

meminjam uang lagi, walaupun cicilan yang lalu belum lunas.

Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(116) “Bang Udin, saya tadi kelupaan. Sebelumnya minta maaf ya. Cicilan kemarin belum lunas semua, tapi…” Ibuk menghela napas sejenak. “Sepatu Nani jebol. Dan saya mau pinjam lagi sama Bang Udin. Bisa kan, Bang?” pinta Ibuk dengan sungkan. “Insya Allah ada, Mbak Nah. Butuh berapa?” tanya Bang Udin. Ada sedikit kelegaan di wajah Ibuk. “Lima belas ribu ya, Bang.” (hlm. 88).

Bang Udin adalah tukang jualan alat-alat rumah tangga. Ia

terkadang juga menawari Ibuk untuk meminjam uang. Walaupun

cicilan Ibuk yang lalu belum lunas, Bang Udin tidak bersikeras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

80  

menagihnya. Ia malah menawarkan utang lagi kepada Ibuk.

Berdasarkan kutipan (116) dapat disimpulkan bahwa Bang Udin

memiliki sifat baik hati dan peduli terhadap keadaan ekonomi

keluarga Ibuk.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, terdapat 1 tokoh utama yaitu

Ibuk, dan 10 tokoh tambahan yaitu Bayek, Bapak, Mbok Pah, Mak Gini,

Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Penokohan/watak tokoh

Ibuk antara lain: penyayang, tegar dan kuat, ulet, serta setia. Sifat

penyayang ditunjukkan dari kutipan (1) sampai kutipan (21). Sifat tegar

dan kuat ditunjukkan dari kutipan (22) sampai kutipan (26). Sifat ulet

ditunjukkan dari kutipan (27) sampai kutipan (54). Sifat setia ditunjukkan

dari kutipan (55) sampai (67). Sementara itu, seluruh tokoh tambahan

memiliki sifat-sifat membantu Ibuk berjuang menyekolahkan anak-anak

dan membahagiakan keluarganya. Pernyataan tersebut dapat dilihat dalam

kutipan (68) sampai kutipan (116). Berdasarkan kutipan (68) dan (86)

dapat disimpulkan bahwa tokoh Bayek memiliki karakter atau watak

penyendiri, cengeng, tekun, patuh, setia dan pantang menyerah.

Berdasarkan kutipan (87) sampai (102) tokoh Bapak memiliki watak

memiliki sifat pekerja keras, pantang menyerah, dan tanggung jawab.

Berdasarkan kutipan (103) sampai (105) dapat disimpulkan bahwa tokoh

Mak Gini memiliki sifat suka membantu, hidupnya sederhana, dan peduli

terhadap anaknya yaitu Ibuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

81  

Berdasarkan kutipan (106) dan (107) tokoh Mbok Pah memiliki

watak peduli dan tanggung jawab. Berdasarkan kutipan (108) dan (109)

dapat disimpulkan bahwa tokoh Mbak Gik memiliki sifat baik hati dan

peduli. Berdasarkan kutipan (110) dapat disimpulkan bahwa tokoh Isa

memiliki watak yang tekun dan peduli. Berdasarkan kutipan (111) dan

kutipan (112) dapat disimpulkan bahwa tokoh Nani memiliki watak tahan

banting dan pantang menyerah. Berdasarkan kutipan (113) terbukti bahwa

tokoh Rini memiliki sifat/watak peduli dan setia. Berdasarkan kutipan

(114) dan (115) dapat disimpulkan bahwa tokoh Mira memiliki sifat/watak

peduli. Berdasarkan kutipan (116) dapat disimpulkan bahwa tokoh Bang

Udin memiliki sifat baik hati dan peduli terhadap keadaan ekonomi

keluarga Ibuk.

3. Alur atau Plot

Secara umum, alur atau plot dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan adalah alur lurus atau progresif karena peristiwa yang

dikisahkan bersifat berkesinambungan dari awal, tengah, dan akhir.

Struktur umum alur dapatlah digambarkan sebagai berikut:

a. Awal:

1) Paparan (exposition)

Merupakan fungsi utama awal cerita. Paparan dalam novel

ibuk, memaparkan atau memperkenalkan pertemuan Tinah (ibuk)

dengan seorang playboy pasar yaitu Sim (bapak). Tinah adalah

seorang gadis lugu yang selalu membantu Mbok Pah jualan pakaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

82  

di pasar Batu. Sedangkan Sim si playboy adalah seorang kenek

angkot. Mereka berdua saling memandang kemudian saling tertarik

satu sama lain. Keduanya menikah, mereka pun menjadi Ibuk dan

Bapak. Berikut ini adalah kutipannya:

(1) Akhirnya, hajatan pertama di keluarga Ngatinah tiba. Ijab Kabul dilaksanakan di ruang tamu, tempat mereka bertemu kali berbincang. Terob kecil, tempat melempar janur kuning dipasang di depan rumah Mbok Pah. Mempelai duduk di atas kursi rotan dengan hiasan rangkaian bunga melati yang sederhana dan harum. Tak ada tenda di depan rumah (hlm. 24).

2) Rangsangan (inciting moment)

Rangsangan adalah peristiwa yang mengawali timbulnya

gawatan. Rangsangan sering ditimbulkan oleh masuknya seorang

tokoh baru yang berlaku sebagai katalisator. Rangsangan dimulai

ketika ibuk melahirkan anak pertama hingga anak kelima dengan

segala usaha kerasnya sampai ibuk pun jatuh sakit. Berikut

kutipannya:

(2) Membesarkan lima orang anak membutuhkan napas yang panjang. Tak pernah mudah, tak pernah berhenti. Setelah Ibuk sembuh ia mulai lagi bergulat membesarkan anak-anaknya. Ia mulai membuat nasi goreng untuk sarapan anak-anaknya sebelum berangkat ke sekolah. Ia kembali memberikan cintanya (hlm. 38).

3) Gawatan (rising action)

Gawatan adalah tahapan yang ditimbulkan oleh rangsangan.

Gawatan terjadi ketika hujan tiba, ibuk bersama kelima anaknya

berkumpul di ruang tamu dan sedang menikmati pisang goreng.

Berikut kutipannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

83  

(3) Ah, begitulah rumah ini dibangun. Ibuk mengakhiri ceritanya. Hujan mulai reda. Mata Ibuk menerawang ke langit-langit.

“Meskipun, banyak kebocoran di sana-sini, kita mesti bersyukur. Kita ada di rumah sendiri. Ada tempat untuk makan pisang goreng bersama-sama,” kata Ibuk. Ia berjalan ke dapur.

Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan usaha keras. Dan itu yang akan membuat seduah rumah indah (hlm. 79).

b. Tengah

1) Tikaian (conflict)

Konflik adalah perselisihan yang timbul sebagai akibat

adanya dua kekuatan yang bertentangan. Tikaian terjadi ketika

Bayek minta dibelikan sepatu baru. Berikut kutipannya:

(4) “Buk, bener ya, kalau punya duit langsung beli sepatu ya,”rengek Bayek. Ia masih tak menyerah. Bayek beranjak keluar dan membanting pintu.

“Le, sing sabar, Le. Kalau ada duit Ibuk akan antar kamu ke Toko Bata sekarang juga! Ngerti tah?” kata Ibuk

sembari membelai rambut Rini yang tebal. Muka Bayek cemberut, matanya memandang jauh ke

malam yang semakin larut. Sepatu Bayek yang selalu disimpan di kamar depan, di bawah lemari kecil tempat menyimpan buku, memang sudah terlihat butut. Paling butut di antara teman-teman paduan suaranya.

“Yek, kalau belum bisa beli sepatu baru, coba pinjam sepatu temanmu, biar kelihatan sama dengan teman-teman di paduan suara ya?’ saran Bu Guru ketika Bayek akan mengikuti lomba paduan suara. Bayek malu. Ia telah meminta Ibuknya. Tapi memang uang tidak ada.

Air mata Bayek menetes di pipinya. Ia tak lagi merengek kepada Ibuk. Hanya sesegukan di dekat pintu depan rumah. Ibuk, tanpa kata-kata, membelai rambut Bayek. Di mata Ibuk ada kesedihan yang dalam. Ia memeluk anak lelaki satu-satunya tapi Bayek melepaskan pelukan Ibuk.

“Wis jangan manja-manja,”kata Rini. Begitulah Bayek. Tak hanya malam itu saja ia merengek

minta dibelikan sepatu baru. Siang pulang sekolah, bangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

84  

tidur di sore hari, malam hari sebelum tidur, dan begitu lagi besoknya. Tiga minggu sudah Bayek meminta sepatu baru. Tiga minggu pula Ibuk harus bersabar menghadapi permintaan Bayek.

Baru dua bulan berikutnya ketika cicilan sepatu Nani lunas Ibuk mengajak Bayek ke Bata.

“Pilih yang kamu suka, Yek. Tapi jangan yang putih itu. Terlalu mahal,”pesan Ibuk.

Besok harinya Bayek bangun lebih pagi dari biasanya. Bayek, bocah kecil berbaju merah putih, memakai sepatu baru! (hlm. 91-92).

2) Rumitan (complication)

Rumitan adalah perkembangan dari gejala mula tikaian

menuju ke klimaks. Rumitan dalam cerita ini terjadi ketika bapak

pulang lebih awal dan angkotnya mogok lagi. Padahal keesokkan

harinya harus membayar SPP Bayek dan Rini. Berikut

kutipannya:

(5) “Wah, kok sudah pulang, Pak!” sapa Nani menyambut Bapak.

Tidak seperti biasa, Bapak pulang lebih awal. Wajah Bapak letih. Lengan tangannya berlepotan oli. Bajunya lusuh sekali. Rambut Bapak tidak serapi di pagi hari. Ia selalu memakai sedikit minyak rambut Brisk sebelum berangkat kerja. Mata Bapak sedikit merah. Bajunya basah berkeringat. Ah, Bapak begitu lemas.

“Pak, besok loh bayar SPP paling telat,” Bayek mengingatkan. Bapak hanya diam menuju dapur.

“Wah kok sudah pulang, Pak?” sambut Ibuk. Bapak tak menghiraukan Ibuk dan membersihkan

tangannya di dapur. “Mau teh panas tah? Atau kopi?” Tanya Ibuk. Tak ada balasan dari Bapak. Keduanya diam. Bapak

mengganti baju dengan kaos yang masih bersih. Mira tidur pulas di kamar.

“Kenapa lagi mobilnya?” tanya Ibuk. “Sudah empat hari ini Nah, angkot mogok lagi! Kesel aku,

Nah. Kemarin rem rusak, sekarang ban depan pecah! Kesel aku Nah. Mbuh iki!” kata Bapak gusar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

85  

Bayek dan Rini bergabung dengan Isa di kamar depan. Nani juga. Tidak biasanya Bapak terdengar secapek ini. ia terdengar hamper putus asa.

“Sudah empat hari ini, Nah. Mangan opo iki arek-arek mene? SPP juga mesti dibayar besok. Kalu begini terus, pingin segera jual angkot saja. Gak ngerti maneh aku!” ujar Bapak di sudut dapur sambil membanting sandal jepit biru tipisnya dengan keras.

Ibuk terkejut. Anak-anak yang ada di kamar depan terdiam.

“Wis, mbuh Nah!” lanjut Bapak singkat. Suaranya pelan. Matanya berkaca-kaca.

“Sing sabar sik. Sing sabar,”kata Ibuk menghibur Bapak.”Itu tehnya diminum dulu.”

Bapak masih diam. Ia tidak menyentuh teh yang ada di atas marmer.

“ Aku capek, Nah. Iki godaan dating terus. Aku berangkat lagi ya! Gak bisa lihat anak-anak seperti ini. Saaken!”

“Coba aku bisa kerja membantu keluarga. Sekarang kita sabar dulu. Rejeki itu… rejeki itu…,”kata Ibuk terbata-bata dan tak sanggup melanjutkan kata-kata. Air mata mengalir di pipi Ibuk. Ia tak tega melihat wajah Bapak yang terlihat capek. Ia tak tega melihat Bapak harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia tak tega harus melihat anknya ke sekolah besok dan tak bisa membayar SPP.

Ibuk menangis sesenggukan di dapur. “Buk, nggak apa-apa tah?” tanya Bayek yang mendapati

Ibuk duduk sendiri di lantai dapur. Ibuk terisak-isak, menutup mata dengan kedua telapak tangan. Baru kali ini Bayek melihat Ibuk menangis. “Buk, Buk… ada apa Buk?” tanya Bayek lagi. “Gak papa, Le,” jawab Ibuk singkat sembari menarik tangan Bayek. “Ikut Ibuk yuk, Le.” Ibuk dan Bayek menyusuri gang-gang kesil di sebelah rumah. Tangan Ibuk menggenggam tangan Bayek. Matanya sembap. Tak ada percakapan. Sesampai di hutan bamboo, Ibuk diam sebentar. Air matanya mengalir kembali. Bayek menatap mata Ibuk. Matanya pun mulai basah. “Wis, Le, jangan ikut menangis,” pinta Ibuk sembari mendekap Bayek. Bayek terisak-isak. Buk, jangan nangis lagi ya. Kalau Bayek sudah besar. Bayek janji akan membahagiakan Ibuk. Bayek janji, ikrar Bayek dalam hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

86  

Dari hutan bambu itu, hidup Bayek tak akan sama lagi. Janji untuk Ibuk. Janji untuk Bapak. Janji untuk saudara-saudaranya terpatri dalam hidupnya. Janji untuk keluarga (hlm. 114-117).

3) Klimaks

Menurut Sudjiman (1998: 35) Klimaks tercapai apabila

rumitan mencapai puncak kehebatannya. Sedangkan menurut

Haryanto (2000: 39) klimaks adalah titik puncak cerita. Bagian ini

terjadi ketika Bayek mendapat tawaran pekerjaan di New York.

Berikut kutipannya:

(6) Tiga tahun sudah Bayek di Jakarta. Tiga tahun sudah ia berusaha membangun hidup baru. Tiga tahun penuh tantangan. Ibuk menjaga Bayek lewat doa. Benih yang Bayek tanam selama tiga tahun, mendatangkan sebuah kesempatan besar. Kesempatan yang akan mengubah hidup Bayek dan keluarganya. Sebuah kota yang tidak pernah terlintas dalam mimpi Bayek. Inilah saatnya, aku membangun hidupku dan keluargaku. Apa pun itu New York, akan aku hadapi. Bapak dan Ibuk telah memberikan segalanya. Hidupnya. Kini saatnya aku berjuang seperti mereka! tekad Bayek. Bayek menerima tawaran kerja di New York. Dalam hati ia ingin dekat dengan keluarga. Tapi keinginan untuk mengubah hidup telah membulatkan tekadnya untuk pergi ke New York (hlm.143-144).

c. Akhir

1) Leraian (falling action)

Menurut Sudjiman (1998: 35) Bagian sruktur alur sesudah

klimaks meliputi leraian yang menunjukkan perkembangan

peristiwa ke arah selesaian. Leraian terjadi ketika Bayek pulang ke

kampung halamannya, setelah tinggal di New York selama sepuluh

tahun. Berikut kutipannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

87  

(7) Sepuluh tahun yang lalu, Bayek pergi dengan membawa satu koper saja dan kini ia kembali dengan lima buah koper. Belum lagi barang yang ia kirimkan lewat pengiriman kargo laut. Empat puluh kardus berisi barang-barang yang Bayek beli dan dikumpulkan selama hidup di New York City. Mulai dari baju-baju, sepatu, peralatan dapur, perlengkapanan tempat tidur, CD, DVD, buku-buku, karpet, dan patung-patung perunggu koleksinya. Untuk hidup baru Bayek di Indonesia. Untuk keponakan dan keluarganya juga (hlm. 223-224).

2) Selesaian (denouement)

Penyelesaian merupakan bagian akhir atau penutup cerita.

Penyelesaian dalam novel ibuk, yaitu saat ayah Bayek meninggal

dunia. Berikut kutipannya:

(8) Bayek pulang untuk Bapak, dan Bapak telah berpulang. “Pak, insya Allah, aku akan jaga rumah Pak. Aku akan jaga Ibuk, dan semuanya. Bapak istirahat dulu. Matur nuwun. Uripe kene wis keangkat kabeh,”bisik Bayek. Bayek pun meninggalkan pemakaman, masih memakai kopiah hitam milik Bapak yang dipakai selama acara pemakaman. “Seperti mimpi, Yek,” kata Ibuk singkat, ”ternyata, begini saja hidup.” Bayek merangkul Ibuk. Berjalan kaki menuju rumah. Sesampai di rumah Ibuk langsung ke kamar Bapak. Duduk di sudut ranjang. Membuka dompet Bapak. Ada KTP, SIM, beberapa lembar uang, dan secarik kertas di mana Bapak mencatat beberapa nomor telepon keluarganya. Ia menatap foto Bapak di KTP. Di SIM tercatat Pekerjaan: Pengemudi. Ibuk menarik napas panjang. Bau keringat Bapak yang menempel di bantal diciuminya (hlm. 278).

(9) Cinta ibuk selalu segar untuk keluarga. Cinta Ibuk selalu

terang untuk Bapak. Dari pertemuannya di Pasar Batu 40 tahun yang lalu sampai kepergian sang playboy yang telah menjadi suami, sahabat setia, dan belahan jiwanya. 40 tahun lalu mereka mulai membangun kepingan-kepingan hidup. Melalui perjalanan yang saling memperkaya, memperkuat, dan melengkapi satu sama lain. Cinta mereka telah melahirkan anak-anak yang penuh cinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

88  

Perjalanan cinta yang sederhana tapi kokoh. Cinta yang semakin merekah. Cinta yang semakin terang. Cinta yang tak pernah luntur. Sepanjang perjalanan mereka. Cinta Ibuk telah menyelamatkan keluarga. Cinta Ibuk yang akan menghidupkan Bapak. Selamanya (hlm. 285).

Demikian alur/ plot yang menggambarkan kejadian dalam

novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Alur pada novel dibagi menjadi 3

bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Secara keseluruhan alur novel

ini adalah alur maju atau progresif. Hal ini dapat dilihat dari kutipan

(1) yang menggambarkan dimulainya pernikahan Bapak dan Ibuk

sampai kutipan (9) yang menggambarkan akhir sebuah cerita yaitu

Bapak akhirnya meninggal dunia.

4. Latar/Setting

Nurgiyantoro (2000: 230) mengatakan unsur-unsur setting

dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu setting tempat, setting waktu

dan setting sosial. Setting tempat adalah setting yang menggambarkan

lokasi atau tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar sosial

menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan

sosial masyarakat di suatu tempat. Ketiga latar ini akan dikaitkan dalam

novel “ibuk” karya Iwan Setyawan.

a. Latar Tempat

Latar tempat dalam novel ibuk, digambarkan dengan rumah

kecil di Gang Buntu, kota Batu, Jawa Timur dengan kamar seadanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

89  

dan perlengkapan rumah tangga yang sederhana pula. Semuanya serba

sederhana. Meja makan pun tidak ada. sSelain di Jawa Timur, dalam

novel ini terdapat latar/ setting di New York, Amerika Serikat.

Awalnya Ibuk dan sekeluarga menumpang di rumah Mbak Gik

(kakak angkat Bapak). Semakin lama mereka tinggal di rumah Mak

Gik, Ibuk dan sekeluarga semakin tidak enak dengan Mak Gik.

Akhirnya mereka mulai merencanakan untuk pindah rumah. Berikut

kutipan secara langsung dari pengarang yang mendukung pernyataan

tersebut:

(1) Kamar kecil mereka pun menjadi semakin meriah dan Ibuk merasa tidak enak dengan Mbak Gik. Ibuk dan Bapak masih menumpang di rumah kakak angkatnya hampir dua tahun ini. Mereka mulai membicarakan untuk pindah rumah karena sungkan. Tapi memang tidak ada uang dan bayi-bayi ini butuh tempat yang hangat. Akhirnya mereka memutuskan untuk menetap sementara waktu lagi di rumah Mbak Gik (hlm. 33).

(2) Kamar mereka pun semakin penuh. Beberapa bulan setelah Bayek lahir, mereka meninggalkan rumah Mbak Gik. Bapak telah membangun sebuah rumah kecil di Gang Buntu (hlm. 35-36).

Saat membangun rumah, adik laki-laki Ibuk ikut membantu

dalam membangun rumah tersebut. Ibuk membayangkan kamar-kamar

yang akan dibangun di dalam rumah. Berikut kutipan secara langsung

pada nomor kutipan (3) dan kutipan tak langsung pada nomor kutipan

(4):

(3) Empat adik laki-laki Ibuk, Cak Gi, Cak Lus, Cak Yit, dan Cak Cocok membantu banyak dalam pembangunan rumah ini. bersama tiga tukang bangunan, fondasi dikerjakan dalam waktu empat hari saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

90  

(4) Melihat pondasi rumah berukuran 6 X 7 meter ini, Ibuk sudah membayangkan kamar Ibuk, kamar kalian, ruang tamu kecil ini, dapur tempat memasak, dan kamar mandi. (hlm. 78).

Rumah sederhana ditempati Ibuk dan keluarga. Mereka tetap

bersyukur walaupun atap rumah mulai bocor. Berikut kutipan (5) secara

langsung dan kutipan (6) tak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(5) Hujan mengguyur Batu. Desember yang basah dan dingin. Tiga bak plastik di ruang tamu menampung bocoran air di sana-sini. Suara air menetes dengan ritme yang berbeda di tiap bak. Kadang petir menggelegar (hlm. 74).

(6) “Meskipun banyak kebocoran di sana-sini, kita mesti bersyukur. Kita ada di rumah sendiri. Ada tempat untuk makan pisang goreng bersama-sama,” kata Ibuk. Ia berjalan ke dapur (hlm. 79).

Ibuk tidak tahu di mana letak kota New York itu berada, Ibuk

selalu mendoakan Bayek agar selalu lancar dalam segala urusannya.

Berikut kutipan langsung dari pengarangnya:

(7) Ibuk tidak tahu di belahan dunia mana New York terletak. Tapi doanya melayang ke sana. Tepat ke hati Bayek (hlm. 144).

Sepulang dari pemakaman, Bayek langsung memeluk Ibuk.

Mereka bersedih karena Bapak yang selama ini hidupnya sudah

bahagia, tiba-tiba sakit dan dipanggil oleh Tuhan. Berikut kutipan

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(8) Bayek merangkul Ibuk. Berjalan kaki menuju rumah. Sesampai di rumah Ibuk langsung ke kamar Bapak. Duduk di sudut ranjang. Membuka dompet Bapak. Ada KTP, SIM, beberapa lembar uang, dan secarik kertas di mana Bapak mencatat beberapa nomor telepon keluarganya. Ia menatap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

91  

foto Bapaka di KTP. Di SIM tercatat Pekerjaan: Pengemudi. Ibuk menarik napas panjang. Bau keringat Bapak yang menempel di bantal diciuminya (hlm. 278-279).

Mulai dari pertemuan Ibuk dan Bapak di pasar 40 tahun yang

lalu, sampai perjalanan yang hidup yang saling memperkuat keadaan

yang dulu pernah mengalami kesulitan. Bapak yang selalu menemani

Ibuk selama hidupnya dan Ibuk yang selalu memberi ketenangan bagi

keluarga dan Bapak. Kini harus terpisah oleh maut. Berikut kutipan

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(9) Cinta Ibuk selalu segar untuk keluarga. Cinta Ibuk selalu terang untuk Bapak. Dari pertemuannya di Pasar Batu 40 tahun yang lalu sampai kepergian sang playboy pasar yang telah menjadi suami, sahabat setia, dan belahan jiwanya (hlm. 285).

b. Latar waktu

Latar waktu dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan dijelaskan

secara terbuka oleh pengarang. Secara garis besar keterangan waktu

dalam novel ini terjadi mulai saat Ibuk melahirkan kelima anaknya, saat

anak-anak bersekolah, saat anak-anak mulai bekerja, detik-detik

meninggalnya Bapak, dan sampai akhirnya Bapak meninggal dunia.

Untuk lebih jelasnya keterangan waktu dalam novel ibuk, akan

dijabarkan.

Latar waktu ditunjukkan ketika Ibuk melahirkan Isa, usia Ibuk

18 tahun. Berikut kutipan langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

92  

(10) Ketika melahirkan Isa, anak pertama, Ibuk masih berumur 18 tahun. Kata Ibuk, perempuan umur 18 tahun zaman dulu sudah matang. Wis ngerti urip (hlm. 29).

Kali ini Ibuk melahirkan anak keduanya yaitu Nani. Ibuk sudah

lebih siap dibandingkan saat kehamilan Isa (anak pertamanya). Berikut

kutipan langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(11) Setelah enam bulan menyusui Isa, Ibuk hamil anak kedua, Nani. Kali ini Ibuk sudah lebih siap menjelang kelahirannya. Baju bayi pun sudah ada, bekas mbaknya. Semenjak hamil Nani, air susu tak lagi keluar. Isa harus mendapatkan susu sapi segar yang Ibuk beli tiap pagi di Koperasi Unit Desa. Sampai detik-detik kelahiran Nani, Ibuk berjalan kaki setiap hari sekitar 3 km ke Desa Sisir untuk membeli susu segar ini. mungkin karena Ibuk sering jalan kaki, Nani bisa lahir lebih lancar daripada kelahiran anaknya yang pertama (hlm 33).

Pada kehamilan ketiga ini, Bapak dan Ibuk mengharapkan anak

laki-laki. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(12) Setelah Sembilan bulan dan entah lebih berapa hari, air ketuban pun pecah. Dari Rahim Ibuk terlahir harapan besar Ibuk dan Bapak. Anak laki-laki pertama dalam keluarga Abdul Hasyim. Bayek (hlm. 35).

Hidup Bapak dan Ibuk semakin ramai dengan lahirnya adik

Bayek yaitu Rini. Kemudian disusul anak yang paling bungsu yaitu

Mira. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(13) Hidup Bayek, Ibuk, Isa, Nani, dan Bayek semakin ramai dengan kelahiran Rini, adik Bayek. Ia lahir satu setengah tahun setelah Bayek lahir. Menyusul Mira, anak bungsu yang lahir lima tahun setelah kelahiran Rini (hlm 36).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

93  

Anak-anak mulai sekolah. Isa akan masuk SMP. Nina, Bayek,

dan Rini masih duduk di bangku SD. Sementara itu, si bungsu Mira

masih digendong Ibuk. Isa selalu bertanya apakah dia bisa melanjutkan

ke SMP, Nina minta dibelikan sepatu, sedangkan Bayek minta uang

SPP dan minta seragam koor baru. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(14) Minggu sore selalu ramai di rumah! “Buk, beli buku baru entar malam ya?” rayu Bayek. “Buk, sepatuku jebol!” ujar nani. “Buk, bayar SPP. Ini sudah tanggal 10…,” keluh Bayek. “Buk, aku sekolah SMP ya tahun depan,” kata Isa. “Buk, aku mesti beli seragam koor baru,” keluh Bayek lagi (hlm. 58).

Sudah empat hari angkot selalu mogok. Bapak selalu pulang

larut malam. Bapak capek dan kesal karena angkot selalu mogok,

sementara anak-anak harus makan dan bayar sekolah. Berikut pada (16)

dan (17) kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(15) Jam 11 malam, Bapak masih di jalan. Bapak belum pulang. Isa, Nani, dan Rini tertidur pulas di kamar depan semenjak jam 9 (hlm. 109).

(16) “Sudah empat hari ini, Nah. Mangan opo iki arek-arek mene? SPP juga mesti dibayar besok. Kalau begini terus, pingin segera jual angkot saja. Gak ngerti maneh aku!” ujar Bapak di sudut dapur sambil membanting sandal jepit biru tipisnya dengan keras (hlm. 115).

Malam harinya Bapak pulang larut malam lagi. Beliau

membawa uang untuk bayar SPP Bayek dan Rini. Untuk kebutuhan

sehari-hari, Bapak menyuruh Ibuk hutang kepada Bang Udin. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

94  

kutipan secara langsung dan tak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(17) Malam harinya Bapak pulang larut malam lagi, sekitar jam 11 . “Nah, ini buat bayar SPP Bayek dan Rini besok. Untuk belanja, kamu hutang dulu ke Bang Udin,” kata Bapak. (hlm. 117).

Bayek berjuang dengan selalu rajin belajar, akhirnya ia bisa

mendapatkan PMDK dan kuliah di IPB yang kemudian ia mendapatkan

tawaran kerja di Jakarta. Berikut kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(18) Tiga tahun sudah Bayek di Jakarta. Tiga tahun sudah ia berusaha membangun hidup baru. Tiga tahun penuh tantangan. Ibuk menjaga Bayek lewat doa (hlm. 143).

Bayek mendapatkan tawaran untuk bekerja di New York,

Amerika Serikat. Berkat kerja keras dan usahanya, ia bisa membangun

rumahnya di Batu. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(19) Dua bulan kemudian rumah kecil Ibuk di Gang Buntu diratakan. Fondasinya pun dibongkar.

Kebahagian mulai dirasakan Bapak dan Ibuk. Bapak sudah tidak

lagi bekerja sebagai sopir angkot atau pu sopir truk. Beliau sudah

pensiun. Ibuk mulai melakukan pekerjaan rumah tangganya dengan

santai. Namun, bapak malah mulai sakit-sakitan di tengah kebahagian

yang mulai dirasakan keluarganya. Berikut kutipan secara langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

95  

(20) Semenjak Bapak sakit, Ibuk tak pernah jauh dari kamar Bapak (hlm. 254).

(21) Senin, 30 Januari 2012. Bapak terbangun sekitar jam 11.30 malam (hlm. 266).

(22) Selasa, 31 Januari 2012. Bapak menjalani terapi ketiga. Di akhir terapi, Bapak tertidur pulas (hlm. 267).

(23) Kamis, 2 Februari 2012. Saatnya Bapak kembali menjalani terapi (hlm. 269).

(24) Jumat, 3 Februari 2012. Hasil lab dan CT scan keluar (hlm. 270).

(25) Sabtu, 4 Februari 2012, pukul 2 dini hari. Rini bangun kembali untuk memeriksa kondisi Bapak.

(26) Sabtu, 4 Februari 2012, pukul 2:30 pagi. Rini bangun kembali untuk memeriksa Bapak. Tangannya masih memegang tangan Bapak. Ia melihat wajah Bapak. Ada air mata yang melelehkan di mata kiri Bapak. Rini kemudian memeriksa napasnya. Bapak yang tidur di sampinga, sudah tidak bernapas lagi… (hlm. 271).

c. Latar sosial

Latar sosial dalam novel ini mengacu kepada status keluarga

Ibuk dalam masyarakat. Bapak pernah menjabat sebagai ketua RT,

namun Bapak jarang menjalankan tuganya tersebut karena Bapak harus

bekerja narik angkot.

Bapak bekerja sebagai sopir angkot yang tidak lulus SMP,

sedangkan Ibuk sebagai ibu rumah tangga yang tidak lulus SD.

Sehingga status sosial dalam keluarga tersebut memang termasuk

golongan keluarga sederhana, namun keluarga tersebut mencoba

menaikkan status sosial melalui pendidikan.

Berikut ini latar sosial Bapak. Bapak sejak masih muda. Sejak

Bapak (Sim) tidak bisa melanjutkan SMP, Bapak mulai ikut narik

angkot suami kakak angkatnya. Berikut kutipan secara tidak langsung

yang mendukung pernyataan tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

96  

(27) “Sekarang aku ikut narik angkot suami kakak angkatku itu. Sudah beberapa tahun. Sejak aku tidak bisa melanjutkan SMP. Kamu sendiri asli sini?” tanya Sim balik (hlm. 10).

Berikut ini latar sosial Ibuk. Ibuk (Tinah) adalah gadis desa

yang lugu. Ia tidak bisa lulus SD. Tinah akhirnya tinggal di rumah dan

membantu lima adiknya. Ketika umur 16 tahun Tinah mulai membantu

neneknya, Mbok Pah, berdagang baju bekas di Pasar Batu. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(28) “Oh, aku… aku asli sini. Sejak lahir tinggal di Gang Buntu sini. Tidak pernah ke kota lain. Sehari-hari aku membantu Mbok Pah jualan baju di pasar. Ya, seperti Mas lihat kemarin. Mau kerja apa lagi? SD juga nggak lulus,” jawab Tinah, gugup (hlm 10).

Latar sosial ditunjukkan ketika Ibuk menikah muda dan

melahirkan seorang anak pada umur 18 tahun. Zaman dahulu,

perempuan umur 18 tahun sudah dewasa dan mulai mengerti arti hidup.

Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(29) Ketika melahirkan Isa, anak pertama, Ibuk masih berumur 18 tahun. Kata Ibuk, perempuan umur 18 tahun zaman dulu sudah matang. Wis ngerti urip (hlm. 29).

Latar sosial selanjutnya, Bapak menjadi ketua RT di

kampungnya. Namun, Bapak lebih sibuk narik angkot. Sehingga Pak

Lurah pun agak kesulitan memberikan tanda tangan untuk surat

pengantar. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(30) “Begini saya dengar ketua RT di sana, Pak Hasyim suami Ibu, tidak melaksanakan tugas sebagai ketua RT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

97  

sebagaimana mestinya,” kata Pak Lurah yang berkopiah hitam (hlm. 122).

Bayek selalu berjuang meningkatkan keterampilan yang

dimilikinya. Ia sadar bahwa dengan belajar dan kerja keras, ia bisa

setara dengan siapa saja. Hal ini secara tidak langsung membuat status

keluarganya meningkat. Berikut kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(31) Pencapaian yang menyegarkan untuk Bayek yang masih berjuang untuk memperbaiki komunikasi bahasa Inggrisnya. Ia sadar bahwa ia bisa setara dengan siapa pun lewat belajar dan bekerja keras. Tak peduli dari keluarga mana ia dilahirkan (hlm. 175).

Berkat usaha keras Bayek, Bayek selalu mengirimi uang untuk

pembangunan rumah di Batu. Akhirnya rumah di Batu yang dulunya

kecil sekarang dibangun dengan lantai dua. Berikut kutipan secara

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(32) Enam bulan kemudian, Ibuk dan Bapak punya rumah baru berlantai dua. Ada empat kamar. Isa dan keluarganya punya kamar sendiri di lantai atas. Satu kamar untuk Rini dan Nani, dan satu kamar lagi untuk Bayek (hlm. 177).

Ekonomi keluarga Ibuk dan sekeluarga lebih baik. Bahkan lebih

sangat berubah karena usaha keras mereka sekeluarga. Termasuk anak

laki-laki satu-satunya yaitu Bayek. Berikut kutipannya:

(33) “Buk… aku wis transfer lagi!” kata Bayek dengan semangat (hlm. 186).

Demikian hasil analisis latar dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan yang menunjukkan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

98  

Latar tempat ditunjukkan dari kutipan (1) sampai kutipan (9), latar

tempat sebagian besar berada di rumah Gang Buntu, Kota Batu,

Malang, Jawa Timur dan sebagian lagi, latar tempat berada di New

York, Amerika Serikat.

Latar waktu ditunjukkan dari kutipan (10) sampai kutipan (26).

Latar waktu ditunjukkan mulai saat Ibuk melahirkan kelima anaknya,

saat anak-anak bersekolah, saat anak-anak mulai bekerja, detik-detik

meninggalnya Bapak, dan sampai akhirnya Bapak meninggal dunia.

Latar sosial ditunjukkan dari kutipan (27) sampai (33). Unsur

latar sosial dalam novel ibuk, menunjukkan bahwa melalui pendidikan,

anak-anaknya dapat hidup lebih baik dan dapat meningkatkan status

sosial keluarga.

5. Tema

Dalam novel yang berjudul ibuk, memiliki tema tentang

kesetiaan. Kesetiaan tersebut ditunjukkan oleh tokoh utama dalam novel

ibuk, karya Iwan Setyawan. Isi novel tersebut mengisahkan nilai

kesetiaan atau hal-hal tentang pentingnya kesetiaan seorang ibu dalam

membesarkan kelima anaknya bersama dengan suaminya yang bekerja

sebagai sopir angkot. Ibu dan suaminya selalu berusaha agar anak-

anaknya selalu makan dan terus bersekolah hingga sarjana. Mereka tidak

ingin anak-anaknya seperti ibu dan ayahnya. Ibu hanya lulus SD

sedangkan ayah hanya lulus SMP. Melalui kesetiaan tokoh utama yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

99  

Ibuk, akhirnya anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan hingga lulus

sarjana.

Tema kesetiaan dalam novel ini ditunjukkan saat Ibuk berjanji

tidak akan membiarkan anak-anaknya tidak berpendidikan. Berikut

kutipan secara langsung maupun tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(1) Dalam genggamannya, Ibuk tak akan membiarkan anak-anaknya tidak berpendidikan seperti dia. Cukup aku saja yang tidak lulus SD, tekad Ibuk (hlm. 124).

Tema kesetiaan tersebut terlihat ketika Ibuk bercakap-cakap

dengan Bayek. Saat itu Ibuk baru menyadari bahwa hidup mereka

sekeluarga dulu sulit. Berikut kutipan secara tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(2) Ibuk menarik napas sejenak. “Ah, Yek, ternyata hidup kita dulu susah ya.” Matanya menerawang. Demikian juga Bayek. Ibuk melalui hidup sebagai perjuangan. Tidak melihatnya sebagai penderitaan.

(3) “Itulah hidup, Yek, memang mesti dijalani dengan kuat, tabah. Dengan perjuangan. Rasa enak itu baru terasa setelah kita melalui perjuangan itu,” kata Ibuk sebelum kembali ke dapur (hlm. 240).

Hidup serba kekurangan, semua penuh keprihatinan. Mereka

sekeluarga harus hidup sederhana. Ibuk harus pandai mengatur

kebutuhan rumah tangga. Hal ini memang sulit untuk anak-anak, tetapi

Ibuk ingin mereka bahagia kelak. Ibuk mengajarkan mereka untuk selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

100  

menabung. Berikut kutipan secara langsung maupun tidak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(4) Ah, semuanya. Semuanya. Hidup penuh dengan keprihatinan. Tidak mudah dimengerti oleh anak-anak tapi Ibuk ingin menyelamatkan mereka. hidup dengan kesederhanaan untuk masa depan keluarga. “Berapa pun uang yang kamu miliki, jangan pernah berlebihan. Nabung! Kamu bisa jatuh sakit. Harus ke dokter dan itu tidak murah. Hidupmu tidak hanya untuk sekarang saja. Hidupmu masih panjang,” pesan Ibuk yang tidak mempunyai rekening di bank. Ibuk selalu menabung di bawah tumpukan baju di lemari tua (hlm. 102).

Berdasarkan kutipan (1) sampai (4) dapat disimpulkan bahwa

tema kesetiaan dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan terdapat dalam

kutipan-kutipan tersebut. Terutama pada tokoh Ibuk yang selalu setia dan

berjuang gigih demi keluarganya termasuk anak-anaknya. Sehingga

anak-anaknya menjadi sukses dan dapat saling membantu meringankan

beban orang tuanya.

Walaupun di akhir cerita Bapak meninggal dunia, kesetiaan Ibuk

kepada Bapak dan anak-anaknya tidak akan luntur. Cinta Ibuk yang

selalu menerangi mereka agar selalu setia menghadapi hidup ini dengan

cara berusaha keras meningkatkan kualitas hidup.

C. Keterkaitan Unsur dalam Novel ibuk, Karya Iwan Setyawan

Pada penjelasan sebelumnya penulis sudah memaparkan tentang

keempat unsur intrinsik karya sastra (tokoh, penokohan, alur, latar, dan

tema) dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Unsur-unsur tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

101  

memiliki keterkaitan yang merupakan sarana penyampaian tema yang

dilakukan pengarang terhadap pembaca.

Unsur alur yang terdapat dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan

adalah alur kronologis disebut juga alur lurus atau alur maju, yaitu struktur

yang peristiwa-peristiwanya disusun secara kronologis; peristiwa-peristiwa

yang pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa yang kemudian atau secara

runtut cerita dimulai dari tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir.

Tahap awal memaparkan atau memperkenalkan pertemuan Tinah

(ibuk) dengan seorang playboy pasar yaitu Sim (bapak). Tinah adalah

seorang gadis lugu yang selalu membantu Mbok Pah jualan pakaian di

pasar Batu. Sedangkan Sim si playboy adalah seorang kenek angkot.

Mereka berdua saling memandang kemudian saling tertarik satu sama lain.

Keduanya menikah, mereka pun menjadi Ibuk dan Bapak. Rangsangan

dimulai ketika ibuk melahirkan anak pertama hingga anak kelima dengan

segala usaha kerasnya sampai ibuk pun jatuh sakit. Semuanya itu demi

rasa setianya pada keluarganya termasuk anak-anaknya. Gawatan terjadi

ketika hujan tiba, ibuk bersama kelima anaknya berkumpul di ruang tamu

dan sedang menikmati pisang goreng tetapi rumah penuh dengan

kebocoran.

Bagian tengah terdapat tikaian yaitu terjadi ketika Bayek minta

dibelikan sepatu baru. Tikaian terjadi ketika Bayek minta dibelikan sepatu

baru, tetapi tidak dibelikan oleh Ibuk karena Ibuk belum punya cukup

uang. Masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi Ibuk. Rumitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

102  

terjadi ketika BApak pulang lebih awal dan angkotnya mogok lagi.

Padahal keesokkan harinya harus membayar SPP Bayek dan Rini. Bagian

klimaks dari novel ini terjadi ketika Bayek mendapat tawaran pekerjaan di

New York, hal ini berkat doa Ibuk yang selalu mendoakan agar anaknya

menjadi yang terbaik.

Bagian akhir yaitu leraian, terjadi ketika Bayek pulang ke kampung

halamannya, setelah tinggal di New York selam sepuluh tahun. Selesaian

dari novel ini terjadi saat ayah Bayek meninggal dunia, padahal saat itu

kebahagiaan sedang diraih oleh Ibuk dan keluarga.

Berdasarkan paparan alur tersebut terlihat jelas bahwa tokoh utama

dan tokoh tambahan dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Dalam novel

tersebut ditemukan satu tokoh utama yaitu Ibuk. Hasil penelitian bahwa

tokoh Ibuk sebagai tokoh utama ini berdasarkan pada intensitas

keterlibatan tokoh tersebut dalam peristiwa yang membangun cerita.

Tokoh yang mendukung tokoh utama dalam novel ini yaitu Bayek, Bapak,

Mak Gini, Mbok Pah, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin.

Tokoh-tokoh tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ibuk

memiliki sifat penyayang, tegar, dan kuat, ulet, serta setia. Bayek adalah

anak laki-laki satu-satunya di keluarga Ibuk. Ia memiliki sifat penyendiri,

cengeng, tekun, setia, dan pantang menyerah. Bapak sebagai suami Ibuk

yang memiliki sifat pekerja keras, pentang menyerah, dan tanggung jawab.

Mak Gini adalah ibunya Ibuk, ia memiliki watak suka membantu,

hidupnya sederhan, dan peduli terhadap anaknya yaitu Ibuk. Mbok Pah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

103  

adalah neneknya Ibuk, sejak kecil Ibuk ikut neneknya jualan di pasar Batu.

Mbok Pah memiliki sifat peduli dan tanggung jawab. Mbak Gik adalah

kakak angkat Bapak memiliki sifat baik hati dan peduli. Isa adalah anak

perempuan pertama Ibuk, ia memiliki watak tekun dan peduli. Nani adalah

anak kedua perempuan Ibuk, ia memiliki sifat tahan banting dan pantang

menyerah. Rini adalah anak keempat perempuan Ibuk, ia memiliki sifat

peduli dan setia. Mira adalah anak terakhir perempuan Ibuk, ia bersifat

peduli. Bang Udin adalah penjual peralatan dapur, ia memiliki sifat baik

hati dan peduli terhadap keadaan ekonomi keluarga Ibuk.

Berdasarkan paparan dari alur, tokoh, dan penokohan tersebut

dapat dilihat latar cerita yang menunjukkan kesetiaan tokoh utama (Ibuk).

Secara umum, latar tempat dalam novel ibuk, digambarkan dengan rumah

kecil di Gang Buntu, kota Batu, Jawa Timur. Latar waktu ditunjukkan

mulai saat Ibuk melahirkan kelima anaknya, saat anak-anaknya

bersekolah, saat anak-anak mulai bekerja, detik-detik meninggalnya

Bapak, dan akhirnya Bapak meninggal dunia. Latar sosial menyaran pada

hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di

suatu tempat yang membentuk kesetiaan Ibuk dalam mengarungi rumah

bersama Bapak dan kelima anaknya yang berkat doa dan segala usahanya

akhirnya bisa sukses dan dapat meningkatkan status ekonomi dan sosial

keluarga.

Tema dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan didukung oleh

pelukisan alur, latar, dan tersirat dalam lakuan tokoh atau dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

104  

penokohan. Tema dalam novel ini adalah tentang kesetiaan. Kesetiaan

tersebut ditunjukkan oleh tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan. Novel ini menceritakan pentingnya kesetiaan seorang ibu dalam

membesarkan kelima anaknya bersama dengan suaminya yang bekerja

sebagai sopir angkot. Ibu dan suaminya selalu berusaha agar anak-anaknya

selalu makan dan terus bersekolah hingga sarjana.

D. Analisis Nilai Kesetiaan Tokoh Utama (Ibuk)

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai nilai kesetiaan tokoh utama

(Ibuk). Dalam novel ini terdapat nilai kesetiaan seorang ibu terhadap anak-

anak dan suaminya. Nilai kesetiaan itu diwujudkan melalui perlakuan Ibuk

kepada suami dan anak-anaknya sehingga mereka dapat melalui tantangan,

cobaan, dan masalah yang dihadapi oleh Ibuk dan keluarganya. Nilai

kesetiaan yang terkandung dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan:

Berikut nilai kesetiaan yang ditunjukkan dalam kutipan secara

langsung maupun tidak langsung yang ada dalam novel ibuk, karya Iwan

Setyawan:

Ibuk selalu setia kepada Bapak dan anak-anaknya. Termasuk ketika

Bayek sakit, beliau selalu menjaganya. Bahkan bila Ibuk sakit, Ibuk tidak

mempedulikannya. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(1) Ketika Bayek terkena pilek atau batuk, kakak dan adiknya sering tertular sakit. Ibuk yang kadang ikut sakit juga membelikan Bodrexin untuk semua anaknya. Satu tablet buat berdua. Ia sendiri selalu membiarkan sakitnya (hlm. 37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

105  

Setiap pagi Ibuk memasak untuk anak-anak dan Bapak. Ibuk selalu

menyiapkan seragam untuk anak-anaknya. Ibuk juga tak lupa menyiapkan

bak plastik kecil untuk mandi anak-anaknya. Berikut kutipan secara

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(2) Cintanya, terbisikkan lewat nasi goreng terasi. Lewat tatapan mata yang syahdu. Lewat daster batik usangnya. Ah, begitu perkasa. Lima buah hati di tangan seorang perempuan yang penuh cinta dan ketulusan (hlm. 42).

Saat lulus SD, Isa masuk sekolah menengah pertama. Ibuk menjual

emas untuk membayar uang pangkal dan uang SPP. Berikut kutipan secara

langsung mendukung pernyataan tersebut:

(3) Lulus SD, Isa dengan mudah masuk ke sekolah menengah pertama paling bagus di Batu. Ibuk menjual cincin emas satu-satunya untuk membayar uang pangkal (hlm. 65).

Ketika Ibuk hamil, Ibuk tetap membantu dalam membangun

rumah. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(4) “Nah, kamu ini hamil kok angkat-angkat air,” sapa Mbah Carik. Ibuk sedang hamil Rini mengangkat air di dua ember plastik warna merah dari rumah Lek Sanik ke rumah kecil yang sedang dibangun (hlm. 81).

Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ibuk harus

berhutang demi mendapatkan uang untuk membelikan sepatu Nani.

Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(5) “Bang Udin, saya tadi kelupaan. Sebelumnya minta maaf ya. Cicilan kemarin belum lunas semua, tapi…..”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

106  

Ibuk menghela napas sejenak. “ Sepatu Nani jebol. Dan saya mau pinjam lagi sama Bang Udin. Bisa kan, Bang?” pinta Ibuk sedang sungkan (hlm. 88).

Untuk biaya sekolah Isa masuk SMA, Ibuk harus menggadaikan

gelang emasnya ke Penggadaian melalui perantara Mak Gini. Berikut

kutipan secara tidak langsungn yang mendukung pernyataan tersebut:

(6) “Mak, gelang emas ini kira-kira bisa berapa ya? Semoga bisa nambahin biaya sekolah Bayek dan Isa,” tanya Ibuk sambil mengeluarkan gelang emas yang masih tersimpan di dalam dompet dari Toko Mas Agung (hlm. 120).

Demi biaya kuliah Bayek di Bogor, Ibuk rela menjual angkot

kesayangan Bapak. Bapak akan bekerja di tetangga sebelah menjadi sopir

truk. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(7) “Yek, kita jual angkot kita…,” kata Ibuk (hlm. 133).

Bayek akan wawancara kerja di Jakarta, Ibuk selalu mendoakan

Bayek. Sebelum wawancara, bayek menelepon Ibuk dulu. Bayek minta

doa restu Ibuk. Bayek hidup dalam doa Ibuk. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(8) “Buk, doakan lancar ya, Buk. Doakan Bayek dapat kerjaan. Minta Bapak doain juga Buk. Bapak Mun, Mak Gini juga. Semuanya Buk, semuanya ya. Doakan lancar,” pinta Bayek lima menit sebelum wawancara kerja dimulai. “Iya, Yek, Ibuk akan doakan. Yang penting kamu tenang. Yang penting kamu jujur,” balas Ibuk (hlm. 139).

Ibuk yang sekarang hidupnya lebih mapan, selalu menasehati

Bayek agar ia selalu berjuang dan berjuang untuk mengarungi hidup ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

107  

Ibuk juga berpesan agar selalu kuat dan tabah. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(9) “Itulah hidup, Yek, memang mesti dijalani dengan kuat, tabah. Dengan usaha keras. Rasa enak itu baru terasa setelah kita melalui usaha keras itu,” kata Ibuk sebelum kembali ke dapur (hlm. 240).

Cinta Ibuk tidak pernah berhenti untuk keluarga, termasuk kepada

Bapak. Mereka melalui hidup selama 40 tahun dengan berbagai tantangan

dan cobaan yang tak mudah. Mereka melalui bersama dengan usaha keras

yang begitu hebat. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(10) Cinta Ibuk selalu segar untuk keluarga. Cinta Ibuk selalu terang untuk Bapak. dari pertemuannya di Pasar Batu 40 tahun yang lalu sampai kepergian sang playboy pasar yang telah menjadi suami, sahabat setia, dan belahan jiwanya. 40 tahun yang lalu mereka mulai membangun kepingan-kepingan hidup. Melalui perjalanan yang saling memperkaya, memperkuat, dan melengkapi satu sama lain. Cinta mereka telah melahirkan anak-anak yang penuh cinta. Perjalanan cinta yang sederhana tapi kokoh. Cinta yang semakin merekah. Cinta yang semakin terang. Cinta yang tak pernah luntur. Sepanjang perjalanan mereka. Cinta Ibuk telah menyelamatkan keluarga. Cinta Ibuk yang akan menghidupkan Bapak. Selamanya (hlm. 285).

Ketika anak-anak sakit, Ibuk memberikan perhatian penuh kepada

anak-anaknya. Ibuk juga sangat peduli ketika anak-anaknya sedang sakit.

Bahkan kalau ia tidak mempedulikan dirinya sendiri. Berikut kutipan

secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(11) Ketika Bayek terkena pilek atau batuk. Kakak dan adiknya sering tertular sakit. Ibuk yang kadang ikut sakit juga membelikan Bodrexin untuk semua anaknya. Satu tablet buat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

108  

berdua. Ia sendiri selalu membiarkan sakitnya. Alam akan menyembuhkan, kata Ibuk (hlm. 37).

Kepedulian juga ditunjukkan ketika Ibuk bertekad agar anak-

anaknya mendapatkan penghidupan yang layak sama seperti anak-anak

lainnya. Berikut kutipan secara langsung maupun tak langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(12) Aku ingin anak-anakku sama dengan anak-anak lain! tekad Ibuk (hlm. 89).

Tekad Ibuk yang begitu kuat, untuk menghidupi anak-anaknya

sehingga Ibuk pun segera membelikan sepatu untuk Nani dengan penuh

semangat. Berikut kutipan secara tidak langsung yang mendukung

pernyataan tersebut:

(13) “Ni, habis ini kita ke Bata ya, Nduk,” ajak Ibuk bersemangat (hlm. 89).

Ibuk pinjam uang kepada Bang udin untuk membelikan sepatu

untuk Nani. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(14) “Bang Udin, saya tadi kelupaan. Sebelumnya minta maaf ya. Cicilan kemarin belum lunas semua, tapi Ibuk menghela napas sejenak. “Sepatu Nani jebol. Dan saya mau pinjam lagi sama Bang Udin. Bisa kan, Bang?” pinta Ibuk dengan sungkan (hlm. 88).

Bayek juga minta dibelikan sepatu, namun karena uangnya belum

ada. Ia suruh pinjam sepatu teman-temannya. Berikut kutipan secara tidak

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(15) “Yek, kalau belum bisa beli sepatu baru, coba pinjam sepatun temanmu, biar kelihatan sama dengan teman-teman di paduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

109  

suara ya?” saran bu Guru ketika Bayek akan meminta Ibuknya. tapi memang uang tidak ada (hlm. 91).

Pelanggan angkot Bapak sangat baik hati. Ia sampai memberikan

mesin jahit merek Singer. Ibuk memanfaatkan mesin itu untuk

memperbaiki pakaian yang bolong. Berikut kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(16) Seragam anak-anaknya selalu rapi. Ibuk memastikan tak ada kancing yang lepas. Celana seragam yang bolong ia jahit sendiri dengan mesin jahit tua merek Singer, pemberian salah satu langganan angkot Bapak. Kerah di baju hem Bapak sudah penuh tambalan. Demikian juga celana seragam Bayek. Tak ada pergi ke tukang jahit. Tak ada pergi ke salon. Ibuk harus pintar-pintar menyiasati uang yang ada (hlm. 98).

Bayek mendapatkan tawaran promosi menjadi senior manager

operations. Bayek merayakannya dengan membantu kakaknya, Nani

membeli rumah. Hal ini menunjukkan bahwa rasa solidaritas atau

kegotong-royongan tetap dibangun dalam keluarga ini. Berikut kutipan

secara langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(17) Di awal tahun 2005, Bayek kembali mendapatkan promosi menjadi senior manager operations. Kali ini ia merayakannya dengan membantu kakaknya, Nani membeli rumah kecil di Gang Buntu. Sementara untuk Bayek sendiri, ia merayakannya dengan berlibur ke Prancis, berkeliling ke kota-kota di sana, sendiri (hlm. 203).

Kejujuran itu ditemukan saat Ibuk menyatakan kalau dirinya masih

punya hutang dengan Bang Udin.walaupun Ibuk akhirnya pinjam uang lagi

kepada Bang Udin. Hati Ibuk tidak mau berbohong sedikit pun. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(18) “Bang Udin, saya tadi kelupaan. Sebelumnya minta maaf ya. Cicilan kemarin belum lunas semua, tapi…” ibuk menghela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

110  

napas sejenak. “Sepatu Nani jebol. Dan saya mau pinjam lagi sama Bang Udin. Bisa kan, Bang?” pinta Ibuk dengan sungkan (hlm. 88).

Saat Bapak bekerja sebagai sopir di rumah juragan yang keturunan

cina. Bapak dan keluarga sempat diajak berlibur. Mereka keluarga yang

baik hati. Berkat kejujuran Bapak, Bapak dan keluarga diajak pergi ke

pantai. Berikut kutipan secara langsung yang mendukung pernyataan

tersebut:

(19) Ketika Bapak bekerja di rumah mewah itu, ia sempat membawa anak-anaknya berlibur. Saat itulah pertama kalinya Isa, Nani, dan Bayek melihat pantai yang selama ini mereka tahu dari buku pelajaran saja. Ibuk tidak ikut karena harus menjaga Rini dan Mira. Juragan Bapak baik sekali. Mereka meminta Bapak untuk mengajak anak-anaknya. Kebetulan mereka membawa dua mobil dan masih ada sisa tempat untuk keluarga Pak Sopir (hlm. 96).

Ibuk selalu mendoakan Bayek setiap waktu. Ibuk juga selalu

memberi nasehat kepada Bayek untuk berbuat jujur dalam bekerja. Berikut

kutipan secara tidak langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(20) “Iya, Yek, Ibuk akan doakan. Yang penting kamu tenang. Yang penting kamu jujur,” balas Ibuk (hlm. 139).

Kutipan (1) dan (20) merupakan wujud dari nilai kesetiaan seorang

Ibuk. Kutipan (20) adalah nasehat dari Ibuk untuk Bayek agar selalu jujur

dalam segala perbuatannya. Kejujuran akan selalu membuahkan hasil yang

baik. Apa yang kita tanam pasti akan kita tuai hasilnya. Begitu pula

kejujuran. Kejujuran akan mendatangkan banyak orang yang percaya

dengan kita. Nasehat dan perhatiaan Ibuk kepada Bayek merupakan bukti

bahwa Ibuk selalu setia dengan keluarganya termasuk anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

111  

Dalam novel ini terdapat nilai kesetiaan seorang ibu terhadap anak-

anak dan suaminya. Nilai kesetiaan itu diwujudkan melalui usaha

perhatian seorang ibu kepada kelima anaknya dan suaminya. Walaupun

suaminya hanya sopir angkot, ia tetap berusaha setia dengan cara

membantu menghidupi keluarganya. Misalnya dengan jual perhiasan yang

dimiliki dan hutang kepada penjual alat rumah tangga.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan struktural.

Novel ini di dalamnya terdapat nilai kesetiaan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai kesetiaan erat hubungannya dengan pendekatan

struktural yang terletak pada permasalahan dari karya sastra itu sendiri.

Dalam karya sastra itu terdapat nilai kesetiaan Ibuk terhadap

keluarganya. Hal ini tergambar dari tokoh Ibuk yang selalu setia kepada

kelima anaknya dan Cerita dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan ini

diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh penulis novel ini yaitu Iwan

Setyawan.

E. Relevansi Hasil Penelitian sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA

Pengajaran Sastra di SMA merupakan pengajaran yang penting

diberikan kepada siswa. Pengajaran sastra dapat memberikan banyak

pelajaran bagi siswa tentang bagaimana memahami masalah-masalah

kehidupan. Pengajaran sastra akan dapat membantu pendidikan secara utuh

apabila cakupannya meliputi 4 manfaat, yaitu: membantu keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

112  

berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan

rasa, dan menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16-19).

Melalui pembelajaran sastra, siswa dapat memahami masalah-masalah

kehidupan yang kisahnya banyak dijumpai dalam karya sastra seperti novel.

Siswa akan dapat mengambil amanat atau nilai-nilai luhur yang terkandung di

dalamnya. Sehingga siswa dapat menanamkan nilai-nilai luhur tersebut dalam

kehidupan sehari-hari dan siswa dapat mengapresiasi karya sastra khususnya

novel.

Rahmanto (1988: 27-33) berpendapat bahwa ada tiga aspek tingkat

yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu:

1. Bahasa

Guru perlu mengembangkan ketrampilan khusus untuk memilih

bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan

bahasa siswanya. Novel ibuk, karya Iwan Setyawan dapat dijadikan bahan

pembelajaran sastran di SMA. Novel ini menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti oleh siswa, karena menggunakan bahasa sehari-hari. Terdapat

campuran bahasa Jawa dalam novel ini, tetapi hanya ada beberapa bagian

saja. Tidak semua bagian menggunakan bahasa Jawa. Novel ini juga

menggunakan bahasa kiasan, namun untuk pembelajaran di sastra di SMA

penggunaan bahasa sudah sesuai dengan tingkat kemampuan para siswa

SMA. Berikut kutipan-kutipan yang menggunakan bahasa kias dalam

novel ini:

(1) Anak kecil itu duduk sendiri di sudut ranjang sambil melipat seragam warna kuning dan hijau pelan-pelan. Ia kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

113  

menyimpannya ke dalam lemari. Ada kekecewaan di matanya yang bening. Besok ia tidak akan ke sekolahnya di Taman Siswa Batu (hlm. 1).

(2) Keesokkan harinyan Sim sarapan di tempat yang sama. Seperti biasa ia menyapa Mbok Pah. Matanya kembali berbicara dengan mata Tinah (hlm. 7).

(3) Matahari perlahan muncul dari balik Gunung Semeru dan terangnya mulai mewarnai tubuh Gunung Arjuno yang gagah. Warna langit di atasnya semakin biru. Angin pagi bergerak pelan membawa kabut di sekitar Gunung Panderman menghilang pelan-pelan. Pagi yang bening. Terang matahari memantul dari titik-titik embun yang masih menempel di atas daun. Berkilau seperti berlian (hlm. 39).

(4) Langit biru. Sebiru-birunya. Matahari menyapa dari balik puncak Gunung Semeru dan menyapu hijau Gunung Panderman. Titik-titik embun pagi bagai berlian yang menempel di atas daun. Sebagian mulai menetes ke tanah. Pelan-pelan. Ayam-ayam kampung mulai berkeliaran di halaman. Beberapa memakan daun nonik nakal yang ditanam Isa di depan rumah (hlm. 53).

(5) “Bayek juga, mesti ke SMP 1 terus ke SMA 1 Batu, dan kuliah. Anak-anak perempuan juga, mesti kuliah! Gak cukup sampai SMP atau SMA saja. Biar kamu semua dapat kerjaan yang bagus. Biar sema bisa mandiri. Biar jadi manusia yang bermartabat,” lanjut Ibuk ke adik-adik Isa (hlm. 66).

(6) Sepi menelan Kota Batu. Jam 11 malam. Gang Buntu senyap. Semua pintu tertutup rapat. Korden menyelimuti jendela setiap rumah. Hampir semua rumah gelap, hanya lampu depan yang menyala. Redup. Bulan hanya separuh tapi terangnya benderang. Cahaya putih terpantul dari awan di arah barat. Sunyi (hlm. 67).

(7) Pagi itu gelap dan dingin. Hujan deras mengguyur Kota Batu. Jam setengah tujuh pagi segelap jam lima pagi. Lampu ruang tamu sudah dimatikan Ibuk setelah salat Subuh tadi (hlm. 258).

(8) Kutarik napas panjang. Desah napasku mengembus di tengah keheningan. Bening malam Kota Batu menenggelamkan. Mencekam. Mengendapkan. Selesai sudah kubungkus kenangan itu. Tak semua memang karena ingatan ini kadang keruh dan tak bisa tajam mebelah-belah masa lalu yang panjang. Bulan separuh tampak dari jendela. Embusan napas demi embusan napas. Tak ada yang bergerak. Semua bayangan diam. Kutarik napas panjang untuk kedua kalinya. Aku tenggelam dalam keheningan. Aku ditarik-tarik sepi. Aku terbawa dalam kepingan-kepingan hidup Ibuk dan keluarganya. Lembar demi lembar kenangan menampar hidupku (hlm. 286-287).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

114  

Berdasarkan kutipan (1) sampai (8) tersebut, bahasa yang

digunakan dalam novel ibuk, sudah sesuai dengan pemahaman siswa

SMA. Bahasa kiasan yang digunakan juga tidak terlalu sulit untuk

dipahami siswa SMA, sehingga dapat memudahkan siswa dalam

memahami alur cerita dan siswa dapat termotivasi untuk selalu

membacanya.

Penggunaan bahasa Jawa sering terlihat dalam novel ibuk, karya

Iwan Setyawan. Terdapat campuran bahasa Jawa, namun mudah

dimengerti oleh siswa karena kata yang digunakan tidak terlalu asing bagi

siswa dari daerah lain. Berikut kutipan-kutipan secara langsung yang

mendukung pernyataan tersebut:

(9) “Nah, entar kalau kamu sudah gedhe, kamu yang ngurus kios kecil ini ya,” kata Mbok Pah (hlm. 2).

(10) “Sing ati-ati yo, Nduk. Semoga gak cepat rusak lagi,” pesan Ibuk.

(11) “Sudah empat hari ini, Nah. Mangan opo iki arek-arek mene? SPP juga mesti dibayar besok. Kalau begini terus, pingin segera jual angkot saja. Gak ngerti maneh aku!”

Berdasarkan kutipan (9) sampai (11) terdapat penggunaan bahasa

Jawa dalam novel ini, namun masih mudah dimengerti oleh siswa karena

kata yang digunakan tidak terlalu asing bagi siswa dari daerah lain.

Sehingga jika dilihat dari aspek kebahasaan, novel ini sesuai dengan

tingkat kemampuan para siswa SMA.

2. Psikologi

Guru perlu memperhatikan dalam pemilihan bahan pembelajaran,

termasuk dalam memilih karya sastra yang sesuai dengan minat mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

115  

Tahap perkembangan psikologis ini juga sangat besar pengaruhnya

terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, kesiapan bekerja sama,

dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem yang

dihadapi. Untuk membantu guru lebih memahami tingkatan perkembangan

psikologi anak-anak sekolah dasar dan menengah, Rahmanto (1988: 30)

menyajikan tentang perkembangan psikologi anak:

i. Tahap pengkhayal (8 sampai 9 tahun)

ii. Tahap romanti (10 sampai 12 tahun)

iii. Tahap realistik (13 sampai 16 tahun)

iv. Tahap generalisasi ( umur 16 tahun dan selanjutnya)

Berikut kutipan-kutipan yang mendukung dalam pemilihan aspek

psikologi tersebut:

(12) “Buk, nggak apa-apa tah?” tanya Bayek yang mendapati Ibuk duduk sendiri di lantai dapur. Ibuk terisak-isak menutup mata dengan kedua telapak tangan. Baru kali ini Bayek melihat Ibuk menangis (hlm. 116).

(13) Bapak dan Ibuk berusaha menyelamatkan anak-anak lewat bangku sekolah. Tangan mereka begitu kuat. Janji Ibuk untuk menyekolahkan anak-anaknya begitu sakral (hlm. 132).

(14) Ada air mata di sudut mata Bayek. Ia diam. Hening di ruang tamu. Bayek dan kakak adiknya tahu bagaimana Bapak dulu bekerja keras dari hari ke hari untuk membeli angkot itu. Usaha keras gigih Ibuk menyisakan uang belanja demi angkot itu. Bayek tahu, betapa besar cinta Bapak untuk angkotnya. Kini Bapak harus menjual angkotnya (hlm. 134).

(15) Di hari pertama kerja, Bayek mengingat Bapak yang tak pernah berhenti berjuang dalam hidup. Berpuluh-puluh tahun Bapak menelusuri jalann untuk menghidupi keluarga (hlm. 141).

(16) Rekan kerja di kantor datang dan pergi tapi Bayek tetap bertahan. Bayek merasa telah tumbuh dan diberikan kesempatan besar untuk mengubah hidupnya di perusahaan ini. Bayek ingin mengabdi lewat pelayanan terbaik (hlm. 194).

(17) Di musim gugur kesembilan, dengan pergulatan batin yang luar biasa, Bayek memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

116  

menyerahlan surat pengunduran diri, tapi atasannya meminta Bayek untuk mempertimbangkannya. Ia diberikan waktu dua bulan untuk pulang ke Indonesia dan memikirkan lagi keputusan itu (hlm. 221).

(18) Bapak terbaring lemas. Hanya mata kiri yang terbuka. “Le, jangan pergi jauh-jauh ya,” pesan Bapak singkat. Bayek kemudian mencium pipi Bapak dan berangkat. Ada gundah di hati Bayek (hlm. 263).

Berdasarkan kutipan (12) sampai (18) tersebut, novel ini banyak

mengandung nilai kesetiaan yang merupakan bagian dari aspek psikologi.

Jadi para siswa dapat menanamkan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-

hari dan dapat meneladani tokoh-tokoh dalam novel ini, termasuk tokoh

Ibuk.

3. Latar belakang budaya

Latar belakang karya sastra ini meliputi hampir semua faktor

kehidupan manusia dan lingkungannya, seperti: geografi, sejarah,

topografi, iklim, mitologi, legenda, pekerjaan, kepercayaan, cara berfikir,

nilai-nilai masyarakat, seni, olahraga, hiburan, moral, etika, dan

sebagainya. Biasanya siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra

dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang

kehidupan mereka. Dengan demikian, secara umum guru sastra hendaknya

memilih bahan pengajarannya dengan menggunakan prinsip

mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para

siswa.

Latar belakang budaya seperti sunatan, lebaran, dan pernikahan

terdapat dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan. Hal dapat menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

117  

pengetahuan siswa tentang budaya di Indoensia. Berikut kutipan secara

langsung yang mendukung pernyataan tersebut:

(19) Enam bulan berlalu. Saat-saat yang dinantikan Bapak tiba. Anak lelaki Bapak akhirnya disunat. Bapak ingin ada perayaan besar untuk Bayek. Tak ada undangan tapi rumah Bayek dipenuhi saudara dan tetangga (hlm. 126-127).

(20) Lebaran tinggal seminggu lagi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ibuk selalu menyiapkan kue lebaran sendiri. Ia juga membuat tape ketan hitam adalannya. Hampir semua tetangga mengakui tape ketan hitam Ibuk juara (hlm. 196).

(21) Dalam keluarga Ibuk pernikahan anak pertama adalah perayaan besar dalam perjalanan hidup mereka. momen yang telah Bapak dan Ibuk tunggu (hlm. 149).

Berdasarkan kutipan (19) sampai (21) tersebut, dalam novel ibuk,

terdapat aspek latar belakang budaya. Latar belakang budaya tersebut

dapat menjadi para siswa lebih mengenal budaya-budaya yang ada

Indonesia. Sehingga para siswa dapat mengapresiasi nilai-nilai kebudayaan

dan bahkan dapat melestarikannya.

Relevansi hasil penelitian sebagai alternatif bahan pembelajaran di

SMA kelas XI semester II dirancang dalam bentuk Silabus dan RPP.

Berikut relevansi hasil penelitian yang dirancang dalam Silabus dan RPP.

4. Silabus

5. RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

12 

Silabus

Nama Sekolah : SMA/ MA Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : XI/ II Standar Kompetensi : Membaca 15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator Penilaian Alokasi

waktu Sumber Pendidikan

Karakter 15.1Mengungkapkan

hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh

• Tema, Tokoh, Penokohan, Alur, dan Latar

• Nilai kesetiaan tokoh utama

• Hal-hal yang menarik tentang tokoh

• Hal-hal yang dapat diteladani tentang tokoh

• Siswa mengidentifikasi tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar • Siswa

mengidentifikasi nilai kesetiaan tokoh utama • Siswa

mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh • Siswa menemukan

hal-hal dapat diteladani tentang tokoh

Jenis Tagihan • Tugas

kelompok • Tugas

individu Bentuk instrumen

• Uraian Bebas

4 x 45’ • Anita, Lie. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

• Novel ibuk karya Iwan Setyawan

• Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

• Sudjiman,

• Kerja sama • Logis • Kritis • Kreatif • Sopan santun

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

  

Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

• Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

• Darminta. 2006. Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisius.

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

120

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SMA/ MA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : XI/ II

Waktu : 4 jam pelajaran 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : Membaca

15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat

B. Kompetensi Dasar:

15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh

C. Indikator

1. Siswa mampu mengidentifikasi tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar

2. Siswa mampu mengidentifikasi nilai kesetiaan tokoh utama

3. Siswa mampu mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh

4. Siswa mampu menemukan hal-hal dapat diteladani tentang tokoh

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar

2. Siswa dapat mengidentifikasi nilai kesetiaan tokoh utama

3. Siswa dapat mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh

4. Siswa dapat menemukan hal-hal dapat diteladani tentang tokoh

E. Materi Pembelajaran

1. Tema

Tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok sebuah karya sastra

(Tarigan, 2002: 7). Tema pada dasarnya merupakan pokok sebuah cerita.

Jika tidak terdapat tema, cerita akan kabur. Tema adalah sesuatu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

121  

 

menjadi dasar cerita. Tema akan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari, seperti: masalah cinta, rindu, maut, perjuangan hidup, dan

sebagainya.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau

berlakuan di dalam peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1990: 79). Pada

dasarnya tokoh dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh utama atau tokoh

sentral dan tokoh bawahan. Tokoh utama senantiasa relevan dalam setiap

peristiwa di dalam suatu cerita (Stanton, 1965: 17). Tipe tokoh seperti

yang digambarkan tersebut disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh

bawahan sering disebut tokoh antagonis. Tokoh menurut Supriyadi (1997:

411) dibedakan menjadi tiga karakter yaitu protagonis, antagonis, dan

tritagonis. Protagonis adalah tokoh yang ingin menghadapi berbagai

persoalan dalam mencapai cita-cita. Antagonis adalah tokoh yang

melawan protagonis. Tritagonis adalah tokoh sebagai pendamai protagonis

dan antagonis.

“Watak adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh atau individu

rekaan, kualitas nalar dan jiwanya, yang membedakannya dari tokoh lain

sedangkan penokohan adalah penyajian watak dengan tokoh dan

penciptaan citra tokoh.” (Sudjiman, 2002: 58). Setiap pengarang ingin

membaca atau memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang

ditampilkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

122  

 

3. Latar/Setting

M. Atar Semi (2004: 46) berpendapat bahwa “latar atau landasan

tumpu (setting) adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi.” Sejalan

dengan itu, Tarigan (2002: 136) berpendapat bahwa yang dimaksud “latar

atau setting adalah latar belakang fiksi, unsur tempat dan ruang adalah

sebuah cerita.”

Nurgiyantoro (2000: 230) mengatakan unsur-unsur setting

dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu setting tempat, setting waktu

dan setting sosial. Setting tempat adalah setting yang menggambarkan

lokasi atau tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah

karya fiksi. Setting waktu adalah setting yang berhubungan dengan

masalah “kapan” waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam

sebuah karya fiksi. Setting sosial menyarankan pada hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat

yang diceritakan dalam karya fiksi. Setting sosial dapat berupa kebiasaan

hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan dengan status sosial

tokoh yang bersangkutan dalam sebuah cerita.

4. Plot/Alur

Menurut Nurgiyantoro (2000: 110), plot/ alur adalah rangkaian

peristiwa yang tersaji secara berurutan sehingga membentuk sebuah cerita.

Plot atau alur merupakan cerminan atau perjalanan tingkah laku para tokoh

dalam bertindak, berpikir dan bersikap dalam menghadapi berbagai

masalah dalam suatu cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

123  

 

Alur bukan sekedar urutan cerita, melainkan merupakan hubungan

sebab akibat peristiwa yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah cerita.

Plot merupakan jalan cerita yang bergerak dari suatu permulaan

(beginning), melalui suatu tengahan (meddle) menuju suatu permulaan

(ending). ‘Plot adalah struktur gerak atau laku yang terdapat ddalam fiksi

atau drama.’ (Brooks dan Warren dalam Tarigan, 2002: 126).

Berdasarkan urutan waktu, plot dapat dibedakan dalam dua

kategori yaitu kronologis dan tak kronologis. Yang pertama disebut

sebagai plot lurus, maju atau dapat dinamakan progresif, sedang yang

kedua adalah sorot balik, mundur, flashback, atau juga disebut sebagai

regresi. Plot pada cerpen dikatakan progresif jika pristiwa-pristiwa yang

dikisahkan bersifat kronologis, peristiwa yang pertama diikuti oleh

peristiwa-peristiwa yang kemudian. Selanjutnya sebuah novel dikatakan

regresi jika urutan kejadian tidak bersifat kronologis. Cerita tidak dimulai

dari tahap awal, melainkan mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap

akhri, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan.

Struktur Umum Alur (Sudjiman, 1990: 30)

Struktur umum alur dapatlah digambarkan sebagai berikut:

Awal: 1. Paparan (exposition) 2. rangsangan (inciting moment) 3. gawatan (rising action) 4. tikaian (conflict) Tengah: 5. rumitan (complication) 6. klimaks

Akhir: 7. leraian (falling action) 8. selesaian (denouement)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

124  

 

5. Nilai Kesetiaan

Kesetiaan adalah keteguhan hati; ketaatan (dalam persahabatan,

perhambaan dan sebagainya); kepatuhan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2008: 1295). Nilai merupakan sifat atau hal-hal yang penting yang berguna

bagi kemanusiaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 963).

Sardjono (1992: 17) mengatakan bahwa apabila orang Jawa telah

dewasa maka ia telah membatinkan bahwa kesejahteraannya bahkan

eksistensinya tergantung pada kesatuan dengan kelompoknya. Hal ini

menunjukkan bahwa salah satu ciri kedewasaan seseorang sekaligus

kejawaan seseorang adalah sikap setia yang diungkapkan dalam

kelompoknya. Kesetiaan seseorang yang tidak disertai oleh pengorbanan

yang besar memang sudah menjadi paham yang harusdilakukan apabila

memang masih menganggap sebagai orang Jawa.

Kesetiaan bisa diwujudkan dalam bentuk pernikahan, persahabatan,

kesetiaan dalam keluarga, masyarakat, negara, dan lain-lain. Namun,

dalam penelitian novel ini kesetiaan yang paling menonjol adalah

kesetiaan dalam keluarga. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai kesetiaan adalah ketaatan dalam keluarga yang

berguna bagi kemanusiaan.

F. Metode

1. Tanya Jawab

2. Diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

125  

 

3. Presentasi

4. Penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN 1

No Kegiatan Alokasi Waktu 1 Kegiatan Awal

Apersepsi Guru memberikan salam dan menanyakan

kabar Guru menanyakan kepada siswa yang pernah

membaca novel Guru menanyakan hal-hal yang terdapat

dalam sebuah novel Siswa mengungkapkan pendapatnya Guru merangkum pendapat siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

2 Kegiatan Inti Eksplorasi

Siswa menjelaskan secara logis mengenai unsur intrinsik

Siswa menjelaskan secara logis mengenai tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar

Siswa menyebutkan secara jelas salah satu contoh novel yang pernah dibaca

Siswa menceritakan secara singkat dan jelas tentang isi novel yang pernah dibacanya.

Elaborasi Siswa membentuk kelompok diskusi yang

beranggota 3-5 orang secara tertib dan teratur Siswa berdiskusi untuk menganalisis tema,

tokoh, penokohan, alur, dan latar dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan secara cermat dan teliti

Siswa menganalisis nilai kesetiaan yang dialami tokoh utama dengan cermat

Siswa mencatat hasil diskusi dengan rapi dan jelas

Siswa membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan santun

Konfirmasi Siswa lain memberi tanggapan atau

komentar terhadap teman yang

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

126  

 

mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan kritis

3 Kegiatan Akhir Siswa memberikan kesimpulan terhadap

materi yang telah dipelajari secara singkat dan jelas

Siswa diberi tugas rumah untuk menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh secara cermat

20 menit

PERTEMUAN 2

No Kegiatan Alokasi Waktu 1 Kegiatan Awal

Apersepsi Guru menanyakan materi pada pertemuan

sebelumnya Guru dan siswa saling bertanya jawab tema,

tokoh, penokohan, alur, dan latar

10 menit

2 Kegiatan Inti Eksplorasi

Siswa maju di depan kelas untuk menceritakan kembali isi cerita novel ibuk, karya Iwan Setyawan secara singkat dan jelas

Siswa mengungkapkan nilai kesetiaan tokoh secara jelas dan santun

siswa mengungkapkan hal-hal menarik tentang tokoh secara santun

Elaborasi Siswa membentuk kelompok diskusi yang

beranggota 3-5 orang secara tertib dan teratur Siswa berdiskusi untuk menemukan hal-hal

menarik yang dapat dteladani dari tokoh secara logis dan cermat

Siswa mencatat hasil diskusi dengan rapi dan jelas

Siswa membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan santun

Konfirmasi Siswa lain memberi tanggapan atau

komentar terhadap teman yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan kritis

60 menit

3 Kegiatan Akhir 20 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

127  

 

Siswa memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari secara singkat dan jelas

Siswa diberi kesempatan mengenai materi yang belum jelas

 

H. Sumber dan Media Pembelajaran

Anita, Lie. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Darminta. 2006. Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisius. Setyawan, Iwan. 2012. ibuk,. Jakarta: Gramedia. Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:

Gramedia.

Muslich, Mansur. 2007. KTSP: Dasar Pembelajaran Berbasis Kompetensi

dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

I. Penilaian

Penilai kognitif

• Bentuk: tes tertulis

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat!

1. Analisislah tokoh dalam novel ibuk,!

2. Analisislah penokohan dalam novel ibuk,!

3. Analisislah latar dalam novel ibuk,!

4. Analisislah nilai kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk,!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

128  

 

5. Sebutkan dan jelaskan hal-hal menarik tentang tokoh!

6. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh!

Kunci Jawaban

1. Tokoh utama: Ibuk

Tokoh tambahan: Bayek, Bapak, Mbok Pah, Mak Gini, Mak Gik, Isa,

Nani, Rini, Mira, Mang Udin

2.

Tokoh utama Penokohan Ibuk Penyayang

Tegar dan Kuat Ulet Setia

Tokoh tambahan Penokohan Bayek Tekun, patuh,

setia dan pantang

menyerah Bapak tanggung jawab

dan setia Mak Gini Suka membantu

dan peduli Mbok Pah Peduli dan

tanggung jawab Mbak Gik Baik hati dan

peduli Isa Tekun dan

peduli Nani Pantang

menyerah dan tahan banting

Rini Peduli dan setia

Mira Peduli

Mang Udin Baik hati dan Peduli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

129  

 

3. Latar

Latar tempat Pasar Batu, Malang, Jawa Timur; Jalan Darsono, Desa Ngaglik; Gang Buntu; Jakarta; New York; kaki Gunung Panderman

Latar waktu Pagi hari, Siang hari, Di tengah Malam, 3 bulan, empat tahun

Latar sosial Perjuangan hidup, kemiskinan, tidak lulus SD

4. Nilai Kesetiaan

Tokoh Nilai Bukti Ibuk Kesetiaan • Ibuk selalu mengurus anak-anaknya dan suaminya

setiap hari tanpa mengeluh dan pantang menyerah • Ibuk selalu memastikan anak-anaknya bisa makan

sehari-hari • Ibuk memastikan anak-anaknya mendapatkan

pendidikan yang layak • Ibuk selalu setia merawat Bapak ketika Bapak sakit

5. Hal-hal yang menarik tentang tokoh

Tokoh Hal yang menarik Ibuk Sabar, kuat, ulet, penyayang, setia, tegar, peduli, penuh

perjuangan Bayek Ulet, tekun, cerdas, patuh, setia, peduli, pantang menyerah,

penuh perjuangan Bapak Setia, peduli, pantang menyerah, tanggung jawab, penuh

perjuangan

6. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh

Tokoh Hal yang dapat diteladani dari tokoh Ibuk Sabar, kuat, ulet, penyayang, setia, tegar, peduli, penuh

perjuangan Bayek Ulet, tekun, cerdas, patuh, setia, peduli, pantang menyerah,

penuh perjuangan Bapak Setia, peduli, pantang menyerah, tanggung jawab, penuh

perjuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

130  

 

Rubrik Penilaian Aspek Kognitif

No. Kriteria Skor Bobot Skor x Bobot

1. a. Siswa mampu menganalisis tokoh dengan lengkap, benar, dan dengan bahasa yang formal

b. Siswa mampu menganalisis tokoh dengan lengkap, benar, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menganalisis tokoh dengan benar, tetapi tidak lengkap dan tidak menggunakan bahasa yang formal

3 2 1

3

9

2. a. Siswa mampu menganalisis penokohan dengan lengkap, benar, dan dengan bahasa yang formal

b. Siswa mampu menganalisis penokohan dengan lengkap, benar, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menganalisis penokohan dengan benar, tetapi tidak lengkap dan tidak menggunakan bahasa yang formal

3 2 1

3

9

3. a. Siswa mampu menganalisis latar dengan lengkap, benar, dan dengan bahasa yang formal

b. Siswa mampu menganalisis latar dengan lengkap, benar, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menganalisis latar dengan benar, tetapi tidak lengkap dan tidak menggunakan bahasa yang formal

3 2

1

3

9

4. a. Siswa mampu menganalisis nilai kesetiaan tokoh utama dengan benar, lengkap, dan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

131  

 

dengan bahasa yang formal b. Siswa mampu menganalisis

nilai kesetiaan tokoh utama dengan benar, lengkap, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menganalisis bentuk nilai kesetiaan tokoh utama dengan benar, tetapi tidak lengkap dan tidak menggunakan bahasa yang formal

2 1

3

9

5. a. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal menarik tentang tokoh dengan logis, detail, dan dengan bahasa yang formal

b. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal menarik tentang tokoh dengan logis dan detail, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal menarik tentang tokoh dengan logis, tetapi tidak detail dan tidak menggunakan bahasa yang formal

3 2 1

2

6

6. a. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh dengan logis, detail, dan dengan bahasa yang formal

b. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh dengan logis dan detail, tetapi bahasanya tidak formal

c. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan hal-hal dapat diteladani dari tokoh dengan logis, tetapi tidak

3 2 1

2

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

132  

 

detail dan tidak menggunakan bahasa yang formal

Total skor 48

:

Rubrik Penilaian Aspek Afektif

No. Aspek yang Dinilai Skor 1. Keaktifan 4: sangat baik 2. Minat belajar 3: baik 3. Kesiapan menerima pelajaran 2: cukup 4. Ketepatan mengerjakan tugas 1: kurang 5. Etika/ sopan santun

Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik

Aspek Deskripsi Skor Bobot Skor

x Bobot

Presentasi a. Siswa mampu mempresentasikan jawaban secara lisan di depan kelas dengan artikulasi dan intonasi yang jelas serta mampu menjawab pertanyaan/tanggapan dari kelompok lain.

b. Siswa mampu mempresentasikan jawaban secara lisan di depan kelas dengan artikulasi dan intonasi yang cukup jelas serta cukup mampu menjawab pertanyaan/tanggapan dari kelompok lain.

c. Siswa mampu mempresentasikan jawaban secara lisan di depan kelas dengan artikulasi dan intonasi yang kurang jelas serta kurang mampu menjawab

3 2 1

4

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

133  

 

pertanyaan/tanggapan dari kelompok lain

Total skor 12

:

Catatan Refleksi

Yogyakarta, 2013

Mengetahui,

Kepala Sekolah

NIP.

Guru Mata Pelajaran,

NIP.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

134

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap tokoh dan penokohan, dapat

diketahui bahwa Ibuk adalah tokoh utama. Tokoh Ibuk memiliki intensitas

keterlibatan yang tinggi dalam cerita. Tokoh Bayek, Bapak, Mbok Pah, Mak

Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin adalah tokoh

tambahan. Tokoh-tokoh tersebut tidak terlalu sentral kedudukannya dalam

cerita, namun keberadannya sangat mendukung tokoh utama.

Alur dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan merupakan alur maju,

karena peristiwa yang dikisahkan bersifat berkesinambungan dari awal,

tengah, dan akhir. Cerita dikisahkan secara berurutan mulai dari pertemuan

Ibuk dan Bapak di pasar Batu, berumah tangga dengan segala masalah

ekonomi yang dihadapi keluarga, kesuksesan anak-anak mereka, dan sampai

akhirnya meninggalnya Bapak karena sakit.

Latar dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan terbagi menjadi 3 latar

yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Secara umum, latar tempat

dalam novel ini berada di Gang Buntu, kota Batu, Jawa Timur. Latar waktu

dalam novel ini terjadi mulai saat Ibuk melahirkan kelima anaknya, saat anak-

anak bersekolah, saat anak-anak mulai bekerja, detik-detik meninggalnya

Bapak, dan sampai akhirnya Bapak meninggal dunia. Sementara itu, latar

sosial dalam novel ini adalah Bapak bekerja sebagai sopir angkot yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

135

lulus SMP, sedangkan Ibuk sebagai ibu rumah tangga yang tidak lulus SD.

Sehingga status sosial dalam keluarga tersebut memang termasuk golongan

keluarga sederhana, namun keluarga tersebut mencoba menaikkan status

sosial melalui pendidikan.

Tema dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan adalah kesetiaan

seorang ibu kepada keluarganya. Berdasarkan pendekatan struktural, nilai

kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, karya Iwan Setyawan terdapat

keterkaitan antara nilai kesetiaan dan pendekatan struktural yaitu

menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari

dalamnya. Keterkaitan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai

kebulatan makna. Keterkaitan yang membentuk kebulatan makna itu

ditunjukkan pada analisis tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema.

Kesetiaan Ibuk kepada anak-anak dan suaminya merupakan cermin

bahwa tokoh Ibuk sangat peduli dan setia dengan keluarganya. Beliau tidak

pernah mengeluh dalam membesarkan anak-anaknya. Berkat kesabaran dan

doa Ibuk, anak-anaknya terutama Bayek sukses dalam bekerja. Hingga dapat

mengangkat status sosial keluarganya menjadi lebih baik. Hal ini berkat doa

dan usaha Ibuk dalam menyekolahkan anak-anaknya, akhirnya anak-anak

bisa mendapatkan pekerjaan dan hidup sukses.

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra di

SMA kelas XI semester II. Pembelajaran sastra sesuai dengan KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SMA kelas XI semester II pada

Standar Kompetensi (SK): Membaca, yaitu Memahami buku biografi, novel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

136

dan hikayat, serta Kompetensi Dasar (KD): Mengungkapkan hal-hal yang

menarik dan dapat diteladani dari tokoh.

B. Implikasi

Penelitian terhadap novel ibuk, ini membuktikan bahwa novel tersebut

dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra karena mengandung nilai

kesetiaan untuk pedoman hidup dan dapat diambil hikmahnya. Hasil

penelitian ini dapat diterapkan dalam bidang sastra dan bidang pendidikan.

Dalam bidang sastra, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

tentang analisis tokoh, penokohan, alur, latar, dan tema serta analisis nilai

kesetiaan tokoh utama dalam novel ibuk, dengan menggunakan pendekatan

struktural. Dalam bidang pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

C. Saran

Saran yang bisa peneliti berikan adalah semoga karya yang jauh dari

sempurna ini dapat memberikan pengetahuan kepada guru bahasa Indonesia,

mahasiswa, peneliti lain, dan ilmu sastra mengenai nilai kesetiaan tokoh

utama dalam novel ibuk, dengan menggunakan pendekatan struktural. Guru

dan mahasiswa calon guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam

membaca novel kemudian mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat

diteladani dari tokoh. Diharapkan guru dan mahasiswa calon guru juga dapat

menarik perhatian siswa untuk mengenal berbagai macam karya sastra.

Penulis hanya menyusun satu buah silabus dan belum diujicobakan

kepada siswa. Penulis mengharapkan guru, mahasiswa calon guru, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

137

peneliti lain dapat mengembangkannya lebih sempurna lagi sebagai

pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II. Penulis mengharapkan dan

menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengangkat permasalahan

yang berbeda dengan sudut pandang yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

138  

DAFTAR PUSTAKA

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Darminta. 2006. Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) 2006 untuk SMA/ MAN Kelas X Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi , Model,

Teori, dan Apliksi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:

Kanisius. Jabrohim (Ed). 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kutha Ratna, I Nyoman. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan ke

5. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mendiknas. 2006. Tentang Kurikulum. Jakarta: Mendiknas. Moleong, Lexi J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Muslich, Mansur. 2007. KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. . 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. _______________. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press. _______________. 2005. Teori Kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

139  

  

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis.

Jakarta: Bumi Aksara. Rahayu, A. Sri Puji. 2002. Nilai-nilai Budi Pekerti Dalam Cerita Rakyat

Yogyakarta 2 karya Bakdi Soemanto: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pangajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

__________________. 2007. Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardjono, Maria A. Paham Jawa Manguak Falsafah Hidup Jawa Lewat Karya Fiksi Mutakhir Indonesia. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Sari, Y. Rieska Devi Paramita Sari. Nilai Moral Pada Cerita Rakyat Dari Jawa

Tengah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Satoto, Soediro. 1993. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: Universitas Negeri

Surakarta Press. Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. _____________. 2004. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa. Setyawan, Iwan. 2012. ibuk,. Jakarta: Gramedia. Staton, Robert. Teori Fiksi. 2007. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 1990. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. _____________. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia. Sumardjo, Jakob. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni. Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1998. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT.

Gramedia.

________________. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Tarigan, H. Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

140  

  

________________. 2002. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Teeuw. A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Pustaka Jaya:

Jakarta. Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santosa. 2011. Sastra: Teori dan

Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka. Wellek, Rene dan Warren Austin. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Wibowo, Sigit Permadi. 2008. Wujud Perjuangan Perempuan Dalam Pendidikan

Pada Antologi Cerita Pendek Seribu Impian Perempuan Buru Sebuah Pendektan Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Yudiono. 1986. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Zaidan, Abdul Rozak. 2002. Pedoman Penelitian Sastra Daerah. Jakarta: Departeman pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

141  

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

142

SINOPSIS

Awalnya Ibuk dan Bapak dipertemukan di sebuah pasar di pasar Batu,

Malang, Jawa Timur. Pertemuan itu akhirnya membuat keduanya saling mengenal

dan saling jatuh cinta. Mereka pun akhirnya menikah. Keduanya tidak memiliki

persiapan apa pun, mereka mengarungi bahtera rumah tangga dengan gagah

berani.

Malam pertama mereka di rumah Mbak Gik (kakak angkat Bapak).

Sampai mereka mempunyai lima anak (Isa, Nani, Bayek, Rini, Mira), mereka

masih tinggal di rumah Mbak Gik. Mereka sungkan, akhirnya Bapak bertekad

membangun rumah sederhana untuk mereka tinggal.

Kelima anaknya makan seadanya dan anak-anaknya tidak menuntut

berlebihan. Biaya hidup dan biaya sekolah yang begitu mahal, tak membuat Ibuk

putus asa. Ibuk bertekad akan tetap menyekolahkan anak-anaknya sampai bangku

kuliah. Bayek adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga Ibuk, Bayek bertekad

ingin mengubah nasib keluarganya.

Akhirnya Bayek mendapatkan PMDK di IPB Bogor. Untuk kuliah ke

Bogor, Ibuk harus menjual angkot milik Bapak. Bapak bekerja menjadi sopir truk

di tetangga sebelah.

Setelah Bayek lulus, Bayek mendapatkan kesempatan bekerja di Jakarta.

Jauh dari rumah memang membuat Bayek semakin rindu, tetapi Bayek harus

bekerja demi mengubah nasibnya dan nasib keluarganya di Batu. Selama di

Jakarta, Bayek tak lupa mengirimi uang kepada keluarganya di Batu. Bayek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

143

bekerja dengan baik, akhirnya mendapatkan kesempatan bekerja ke New York.

Dalam hati, ia ingin dekat dengan keluarga. Namun, keinginan untuk meraih

mimpi ternyata lebih kuat.

Selama di New York, Bayek juga telah mengirimkan uang kepada

keluarganya. Kesulitan berbicara bahasa Inggris, tak membuat Bayek lantas putus

asa. Bayek terus menunjukkan kebolehannya dalam bidang statistik. Selain itu

Bayek juga rajin belajar bahasa Inggris dan berkomunikasi dengan rekan-rekan

kerjanya.

Bonus dari hasil jerih payahnya selalu mengalir. Bayek selalu

mengalirkan bonus itu kepada keluarganya bahkan Bayek mengirimi uang untuk

membangun kos-kosan di Yogyakarta. Sehingga Bapak tidak perlu bekerja seperti

dulu. Bapak dan Ibuk tinggal menikmati masa tua bersama cucu-cucunya.

Keempat saudaranya tak lupa ia bantu untuk biaya kuliah dan akhirnya

mereka pun bisa bekerja sampai berumah tangga. Isa sebagai anak pertama juga

telah membantu banyak untuk adik-adiknya. Hingga akhirnya Isa pun menikah,

begitu juga dengan Nina, Mira, dan Rini. Bayek yang belum menikah sendiri.

Bayek masih ingin menyelesaikan misinya. Setelah beberapa tahun Bayek di New

York, Bayek kembali ke Indonesia. Ia ingin jadi penulis. Ia ingin menulis buku

tentang keluarganya, agar bisa dikenang selama-lamanya.

Baru menikmati kebahagian di keluarganya, Bapak sudah mulai sakit-

sakitan. Bapak menderita komplikasi beberapa penyakit. Biasanya Bapak hanya

sakit batuk dan pilek. Namun, kali ini Bapak tidak bisa menahan sakitnya.

Akhirnya bapak meninggal dunia. Hati Ibuk sangat hancur. Orang yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

144

menemaninya selama 40 tahun kini harus pergi meninggalkannya selama-

lamanya. Melalui perjalanan yang saling memperkuat dan melengkapi satu sama

lain. Cinta keduanya melahirkan anak-anak yang penuh cinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: NILAI KESETIAAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUK,Mbok Pah, Mak Gini, Mbak Gik, Isa, Nani, Rini, Mira, dan Bang Udin. Nilai kesetiaan dilihat dari unsur intrinsik (tokoh, penokohan, alur,

 

145  

BIODATA

Hanasih Wikani Hati dilahirkan di Klaten, 9 November 1990. Riwayat pendidikan yang ditempuh antara lain: Lulus TK Aisyah Sajen pada tahun 1996, Trucuk, Klaten, Lulus SD Negeri Gombang 2, Cawas tahun 2004, Klaten, Lulus SMP Negeri 1 Cawas, Klaten tahun 2006, Lulus SMA Negeri 1 Karangdowo, Klaten tahun 2009.

Pada tahun 2009 melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma dengan jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Mengakhiri kuliah dengan menyelesaikan skripsi pada tahun 2013 yang berjudul Nilai Kesetiaan Tokoh Utama Dalam Novel ibuk, karya Iwan Setyawan Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI