analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI
KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS
PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO)
TBK TAHUN 2008-2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Dalam Bidang Ekonomi Syariah
Konsentrasi Akuntansi Dan Keuangan Syariah
Oleh
ASMIDAR HASIBUAN NIM. 164 020 0096
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PADANGSIDIMPUAN
2020
2
3
4
5
6
7
8
9
ABSTRAK
Nama : Asmidar Hasibuan
Nim : 16 402 00096
Judul Skripsi : Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
(Studi Kasus PT. Semen Baturaja Persero Tbk) Tahun 2008-
2018.
Kinerja keuangan dari sebuah perusahaan akan menunjukkan efektifitas dan
efesiensi dari sebuah perusahaan. Laba biasanya juga menjelaskan kinerja suatu
perusahaan selama satu tahun periode di masa lalu. Pertumbuhan dari laba yang baik
menunjukkan bahwa keuangan dari perusahaan dalam kondisi yang baik. Maka
penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan.
Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini yang di tinjau dari rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Analisis rasio (ratio analysis) merupakan suatu cara yang penting agar dapat
menunjukkan bahwa relasi yang bermakna diantara laporan keuangan dari suatu
perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan
dengan melaukan analisis dan penilaian kinerja keuangan. Adapun teori dalam
penelitian ini adalah apabila nilai rasio berada di atas standar industri maka dapat
dikatakan perusahaan dalam keadaan baik, sebaliknya jika nilai rasio berada di bawah
standar industri maka perusahaan dalam keadaan tidak baik.
Adapun objek dari penelitian ini adalah PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
tahun 2008-2018. Penelitian ini terdiri dari 11 sampel dari lapoan keuangan tahunan
dari tahun 2008-2018. Yang mana pengambilan sampel ini dengan metode sampel
jenuh yang mana sampel jenuh ini merupakan teknik pengambilan sampel bila semua
anggota populasinya digunakan sebagai sampel.
Berdasarkan penelitian tersebut secara umum kinerja keuangan PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk. Tahun 2008-2018 berdasarkan rasio likuiditas yang ditinjau
dari Current Ratio (CR) dinyatakan baik karena berada di atas standar industri, yaitu
2 kali. Berdasarkan rasio solvabilitas di tinjau dari Debt to Asset Ratio (DAR) kinerja
perusahaan dinyatakan tidak baik karena berada di bawah standar industri yaitu 35%.
Begitu juga dengan rasio aktivitas yang ditinjau dari Total Asset Turn Over (TATO)
kinerja perusahaan juga dalam keadaan tidak baik karena nilai rasio nya juga berada
di bawah standar industri yaitu 2 kali. Dilihat dari rasoi Profitabilitas yang di tinjau
dari Return On Asset dan Net Profit Margin kinerja perusahaan juga dinyatakan tidak
baik dalam menghasilkan laba bersih karena tidak mampu memenuhi standar
industrinya. Yang mana standar industri Return On Asset adalah 30% dan standar
industri Net Profit Margin adalah 20%.
Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas dan Kinerja keuangan
i
10
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, yang senantiasa mencurahkan kelapangan hati dan
kejernihan pikiran sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam peneliti sanjung tinggikan kepada Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membawa ajaran Islam demi keselamatan dan kebahagiaan umat manusia
di dunia dan akhirat kelak.
Untuk menyelesaikan perkuliahan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Padangsidimpuan, maka menyusun skripsi merupakan salah satu tugas akhir yang
harus diselesaikan untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada bidang
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Skripsi ini berjudul: “Analisis
Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan di PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk Tahun 2008-2018”
Dalam menyusun skripsi ini peneliti banyak mengalami hambatan dan
rintangan. Namun berkat rahmat Allah SWT dan bimbingan dari dosen pembimbing,
keluarga dan rekan seperjuangan, baik yang bersifat material maupun immaterial,
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu peneliti mengucapkan banyak
terimakasih utamanya kepada:
ii
11
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL selaku Rektor IAIN Padangsidimpuan,
serta Bapak Dr. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Dr. Anhar, M.Ag Wakil Rektor
Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. H.
Sumper Mulia Harahap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama.
2. Bapak Dr. Darwis Harahap, S.HI., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan, Bapak Dr. Abdul Nasser Hasibuan M.Si
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Drs. Kamaluddin,
M.Ag Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan,
dan Bapak Dr. H Arbanurrasyid, M.A selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja sama.
3. Ibu Delima Sari Lubis, M.A sebagai ketua prodi Ekonomi Syariah dan seluruh
civitas akademika IAIN Padangsidimpuan yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingan dalam proses perkuliahan di IAIN Padangsidimpuan.
4. Bapak Muhammad Isa, M. M sebagai dosen pembimbing I, saya ucapkan banyak
terimakasih yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
bantuan, semangat, bimbingan dan pengarahan dalam penelitian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang telah bapak berikan.
5. Ibu Sry lestari, M. E.I sebagai dosen pembimbing II, saya ucapkan banyak
terimakasih, yang telah menyediakan waktunya untuk memberikan pengarahan,
bimbingan, dan petunjuk yang sangat berharga bagi peneliti dalam
iii
12
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang
telah ibu berikan.
6. Bapak Kepala Perpustakaan serta pegawai perpustakaan yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas bagi peneliti untuk memperoleh buku-buku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak serta Ibu Dosen IAIN Padangsidimpuan terkhusus di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam yang dengan ikhlas telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan
dan masukan yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam proses perkuliahan di
IAIN Padangsidimpuan.
8. Teristimewa kepada keluarga tercinta Khoiriyah Hasibuan, Maysarah Hasibuan,
Muhaimi Hasibuan, Khoirotun Nisa Hasibuan, Rosdiani NST, Ayahanda (Zulkifli
Hasibuan) dan Ibunda (Siti Suharni) yang telah membimbing dan selalu berdoa
yang tiada henti-hentinya, serta berjuang demi kami anak-anaknya hingga bisa
menjadi apa yang di harapkan. Terimakasih juga kepada seluruh anggota
keluarga besar yang selalu memberikan motivasi doa dan bimbingan selama
proses perkuliahan. Semoga Allah senantiasa dapat membalas perjuangan mereka
dengan surga firdaus-Nya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
khususnya Keluarga Besar ES VI. Terutama untuk sahabat-sahabat saya, Rani,
Arinda, Mursida, Indra, Ihsan, Omar, Irham, Yudi, Ani, Mira, Wali, Junaidah ,
Ica dan lainnya yang telah memberikan dukungan serta bantuan, semangat dan
doa kepada peneliti agar tak berputus asa dalam menyelesaikan skripsi ini
iv
13
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan terima kasih juga untuk
persahabatan dan diskusinya selama ini serta pihak-pihak yang tidak dapat saya
tulis satu persatu yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
10. Teman-teman KKL kelompok 64 desa Pangirkiran Dolok , Tagor, Heri, Adlan,
Arinda, Rani, Mursida, Refty dan lainnya yang telah pernah menjadi keluarga
dalam pengabdian kepada masyarakat dan penambahan wawasan dan
pengalaman dalam bersosial dengan masyarakat.
11. Teman-teman kelompok magang lokasi Kota Padangsidimpuan, Indra saputra,
Novitasari Hsb, dan Rizky Mulia, yang mendapatkan pengalaman berharga dan
seru selama magang di instansi kota Padangsidimpuan.
Akhir kata, peneliti menyadari dari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
ilmu yang dimiliki peneliti serta kemampuan peneliti yang jauh dari cukup. Untuk itu,
peneliti dengan segala kerendahan hati kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberi dan
melindungi kita semua, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Padangsidimpuan, September 2020
Peneliti,
ASMIDAR HASIBUAN
NIM. 16402 00096
v
14
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan
dengan huruf, sebagian dilambangkan dengan tanda dan sebagian lain
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab
dan transliterasinya dengan huruf latin.
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
a ̇ Es (dengan titik di atas)̇ ث
Jim J Je ج
ḥa ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh Ka dan ha خ
Dal D De د
al ̇ Zet (dengan titik di atas)̇ ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
ṣad ṣ Es (dengan titik dibawah) ص
ḍad ḍ De (dengan titik di bawah) ض
ṭa ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
ẓa ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
ain .‗. Koma terbalik di atas‗ ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W We و
Ha H Ha ه
Hamzah ..‘.. Apostrof ء
Ya Y Ye ي
vi
15
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal adalah vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa
tanda atau harakat transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
fatḥah A A
kasrah I I
ḍommah U U وْ
b. Vokal Rangkap adalah vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf
sebagai berikut:
Tanda dan
Huruf Nama Gabungan Nama
..... fatḥah dan ya Ai a dan i ي
fatḥah dan wau Au a dan u ......ْوْ
c. Maddah adalah vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:
Harkat dan
Huruf Nama
Huruf dan
Tanda Nama
ى..َ...... ا..َ.. fatḥah dan alif atau ya ̅ a dan garis atas
Kasrah dan ya ...ٍ..ىi dan garis di
bawah
و....ُ ḍommah dan wau ̅ u dan garis di
atas
vii
vii
16
3. Ta Marbutah
Transliterasi untuk Ta Marbutah ada dua.
a. Ta Marbutah hidup yaitu Ta Marbutah yang hidup atau mendapat harakat
fatḥah, kasrah dan ḍommah, transliterasinya adalah /t/.
b. Ta Marbutah mati yaitu Ta Marbutah yang mati atau mendapat harakat
sukun, transliterasinya adalah /h/.
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka
Ta Marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
4. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi ini
tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
5. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu:
Namun dalam tulisan transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata . ال
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariah.
a. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah adalah kata sandang yang diikuti
oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf
viii
17
/l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung diikuti kata
sandang itu.
b. Kata sandang yang diikuti huruf qamariah adalah kata sandang yang diikuti
oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan
didepan dan sesuai dengan bunyinya.
6. Hamzah
Dinyatakan didepan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah
ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan
diakhir kata. Bila hamzah itu diletakkan diawal kata, ia tidak dilambangkan,
karena dalam tulisan Arab berupa alif.
7. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua
cara: bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.
8. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem kata sandang yang diikuti huruf tulisan Arab
huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan
juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
ix
18
diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri
dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu dilalui oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tesebut, bukan huruf
awal kata sandangnya.
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan
kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
dipergunakan.
9. Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman
transliterasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan ilmu tajwid. Karena
itu keresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.
Sumber: Tim Puslitbang Lektur Keagamaan. Pedoman Transliterasi Arab-Latin.
Cetakan Kelima. Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur
Pendidikan Agama, 2003.
x
19
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN MENYUSUN SKRIPSI SENDIRI
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
DEWAN PENGUJI SIDANG MUNAQASYAH
BERITA ACARA UJIAN MUNAQASYAH
HALAMAN PENGESAHAN DEKAN
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................... 8
D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 8
E. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
F. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
G. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 11
1. Bagi Peneliti .................................................................................. 11
2. Bagi Perusahaan ............................................................................ 11
3. Bagi Akademisi ............................................................................. 11
4. Bagi Masyarakat ............................................................................ 11
xi
20
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori ............................................................................ 15
1. Laporan Keuangan ..................................................................... 15
a) Definisi Laporan Keuangan ................................................. 15
b) Tujuan Laporan Keuangan ................................................... 17
c) Pemakai Lapoan Keuangan ................................................. 18
d) Komponen Laporan Keuangan ............................................ 20
2. Kinerja Keuangan Perusahaan ................................................... 22
3. Analisis Rasio Keuangan ........................................................... 23
4. Bentuk – bentuk Rasio Keuangan .............................................. 25
a) Rasio Likuiditas .................................................................... 25
b) Rasio Solvabilitas ................................................................. 29
c) Rasio Aktivitas ...................................................................... 32
d) Rasio Profitabilitas ................................................................ 35
B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 38
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 43
B. Jenis Penelitian ............................................................................. 43
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 44
1. Populasi ...................................................................................... 44
2. Sampel ....................................................................................... 45
D. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 46
E. Analisis Data ................................................................................. 47
1. Review Data Laporan ............................................................... 47
2. Menghitung .............................................................................. 47
3. Interpretasi ............................................................................... 49
xii
21
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahan ..................................................... 50
1. Sejarah PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.............................. 50
2. Visi dan Misi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk .................... 53
3. Struktur Organisasi PT. Semen BAturaja (Persero) Tbk ........ 54
B. Deskripsi Penelitia ....................................................................... 59
1. Hasil Data Rasio Likuiditas .................................................... 59
2. Hasil Data Rasio Solvabilitas .................................................. 61
3. Hasil Data Rasio Aktivitas ...................................................... 63
4. Hasil Data Rasio Profitabilitas ................................................ 64
C. Pembahasan Hasil Rasio Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk ................................................................................................ 68
1. Rasio Likuiditas ...................................................................... 69
a. Current Ratio .................................................................... 69
2. Rasio Solvabilitas .................................................................... 70
a. Debt to Asset Ratio ............................................................ 70
3. Rasio Aktivitas ........................................................................ 71
a. Total Asset Turn Over ....................................................... 72
4. Rasio Profitabilitas .................................................................. 72
a. Return On Asset ................................................................. 73
b. Net Profit Margin .............................................................. 73
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN .................................................................................. 76
B. SARAN ................................................................................................ 76
Daftar Pustaka
xiii
22
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 : Tabel Laporan laba bersih PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk . 3
Tabel I.2 : Tabel Rasio Keuangan (Net Profit Margin, Return On Asset ,
Current Ratio, Debt to Asset Ratio,Total Asset Turn Over ...... 5
Tabel I.3 : Defenisisi Operasional Variabel ................................................ 9
Tabel II.1 : Penelitian Terdahulu .................................................................. 38
Tabel III.1 : Data Current Ratio PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk ............ 60
Tabel III.2 : Data Debt to Asset Ratio PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.... 62
Tabe lII.3 : Data Total Asset Turn Over PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk…………………………………………………………… 63
Tabel III.4 : Data Return On Asset PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk ........ 65
Tabel III.5 : Data Net Profit Margin PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk … 66
Tabel III.6 : Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas…………………………………………………… 67
Tabel III.7 : Tabel Standar Industri rasio Keuangan ..................................... 69
xiv
23
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 : Kerangka Pikir ...................................................................... 42
Gambar II.1 : Struktur Organisasi ............................................................. 55
xv
24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup.
Lampiran 2 : Pengesahan Pembimbing.
Lampiran 3 : Data dan Hasil Current Ratio PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Lampiran 4 : Data dan Hasil Total Asset Turn Over PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk.
Lampiran 5 : Data dan Hasil Debt to Asset Turn Over PT. Semen Baturaja Persero)
Tbk.
Lampiran 6 : Data dan Hasil Return On Asset PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Lampiran 7 : Data dan Hasil Net Profit Margin PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Lampiran 8 : Daftar Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Lampiran 9 : Daftar JII Sektor Industri Manufaktur.
Lampiran 10 : Hasil Turnitin (Cek Plagiasi)
Lampiran 11 : Penunjukan pembimbing Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam memasuki era globalisasi, tingkat persaingan semakin meningkat. Hal
ini merupakan tanda bagi adanya perkembangan ekonomi yang mana perusahaan
di tuntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Perusahaan yang unggul akan
selalu senantiasa mengevaluasi dan juga mampu mencermati kondisi
perekonomian dan kinerja keuangan perusahaannya.
Kinerja keuangan merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan
membuat laporan keuangan yang telah memenuhi standar ketentuan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan). 1 Alat analisis yang digunakan biasanya adalah analisa
laporan keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini bertujuan
untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja. Alat analisis yang
digunakan terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dan juga
diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan.2
1Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 239.
2Hery, Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan (Jakarta: Center For
Academic Publishing, 2015), hlm. 166.
2
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.3 Adapun rasio aktivitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber
daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya).4 Rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. 5 Penelitian ini hanya berfokus pada laporan keuangan
perusahaan berdasarkan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas
dan profitabilitas. Studi kasus yang digunakan peneliti adalah dari laporan
keuangan yang telah di publikasikan perusahaan melalui BEI yang dianalisis agar
mampu memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan yang telah
dicapai oleh PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Dan pada akhirnya laporan
keuangan ini juga dapat dipakai sebagai evaluasi terhadap efektifitas kegiatan
perusahaan.
Adapun alasan peneliti memilih perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk adalah karena perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Syariah. Peneliti tertarik
melakukan penelitian di perusahaan syariah karena saham-saham yang dalam
operasionalnya tidak bertentangan dengan syariat islam, dan karena saham-saham
syariah jauh dari usaha yang tergolong haram menurut islam baik mengenai
produk dan manajemennya.
3Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 129. 4Ibid., hlm. 134
5Ibid., hlm. 140
3
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk didirikan 14 November 1974. PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk resmi menjadi perusahaan publik pada 28 Juni 2013 dan
mencatat 9.837.678.500 sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham
SMBR. Struktur kepemilikan saham PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk per April
2019 berdasarkan dari antara lain Pemerintah Republik Indonesia 7.500.000.000
lembar atau 75,51% dan Masyarakat dengan jumlah saham 2.432.534.336 lembar
atau 24,49%.
Tabel I.1
Tabel Laporan Laba Bersih
PT SemenBaturaja (Persero) Tbk
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih Naik/Turun
%
2008 136.008 %
2009 177.203 30,28%
2010 221.734 24,85%
2011 251.638 13,73%
2012 298.513 18,62%
2013 312.184 4,57%
2014 328.336 5,17%
2015 354.180 7,87%
2016 259.091 -26,84%
2017 146.648 -43,39%
2018 76.075 -48,12%6 Sumber: www.idx.co.id (data diolah peneliti)
Berdasarkan tabel diatas terjadi fluktuasi pergerakan keuangan pada
perusahaan. Laba yang diperoleh oleh perusahaan semakin hari selalu mengalami
penurunan hingga di tahun 2013. Namun kembali mengalami kenaikan laba
hingga tahun 2015, kembali menurun hingga tahun 2018. Pada perusahaan jelas
6https://semenbaturaja.co.id/laporan-tahunan-keuangan (diakses pada 4 November 2020).
4
manajemen dalam memberdayakan aktiva dan ekuitas yang ada perusahaan
mengalami kendala karena di tahun 2013 mengalami penurunan. Laba adalah
selisih antara pendapatan dan biaya. Laba akan terjadi apabila pendapatan lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.pada
umumnya laba merupakan tujuan didirikannya suatu perusahaan. 7 Setiap
terjadinya proses peningkatan atau penurunan modal dari perusahaan, apabila laba
perusahaan menurun maka perusahaan tidak mampu membayar utang jangka
pendeknya, dan apabila laba perusahaan menaik maka perusahaan akan mampu
utang jangka pendeknya.
Berikut ini, peneliti akan menyajikan tabel rasio profitabilitas (Net Profi
Margin Return On Assets). Rasio likuiditas (Current Ratio). Rasio solvabilitas
(Debt to Asset Ratio). Rasio aktivitas (Total Assets Turn Over) pada PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
7Ani Rahmaniar dan Soegijanto, Pengantar Akuntansi (Bogor: In Media, 2016), hlm. 109.
5
Tabel I.2
Rasio Keuangan (Net Profit Margin, Return On Assets,Current Ratio,
Debt to Asset Ratio, Total Assets Turn Over)
PT SemenBaturaja (Persero) Tbk
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Current
Ratio
(kali)
Debt to
Asset Ratio
%
Net Profit
Margin
%
Return
On
Assets
%
Total Assets
Turn Over
(Kali)
2008 1,146 0.606 0.171 0.182 1,063
2009 1,747 0.447 0.216 0.255 1,172
2010 2,913 0.341 0.250 0.281 1,140
2011 4,189 0.271 0.239 0.256 1,068
2012 3,895 0.203 0.271 0.249 0,915
2013 10,879 0.090 0.267 0.115 0,430
2014 12,994 0.705 0.270 0.112 0,415
2015 7,572 0.097 0.242 0.109 4,470
2016 2,868 0.285 0.170 0.059 0,348
2017 1,679 0.325 0.094 0.029 0,306
2018 2,134 0.372 0.038 0.014 0,360 8
Sumber: Laporan Keuangan P T. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (data diolah peneliti)
Berdasarkan tabel I.2, dapat dilihat bahwa rasio profitabilitas dari Return On
Asset pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk cenderung mengalami peningkatan,
yaitu dari tahun 2008 sampai 2010, akan tetapi mengalami penurunan pada tahun
2011, rasio ini mengalami fluktuasi yang menunjukkan peningkatan dan
penurunan akan tetapi lebih cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan nilai
eturn On Assets di atas, dapat diketahui bahwa Return On Asset PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk justru lebih buruk di setiap tahunnya, hal ini tidak sesuai
dengan harapan perusahaan dimana seiring berjalannya waktu tingkat profitabilitas
perusahaan diharapkan semakin meningkat. Return On Assets (ROA) merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih dengan modal sendiri. Rasio ini
8https://semenbaturaja.co.id/laporan-tahunan-keuangan (diakses pada 4 November 2020).
6
menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.
Pada Total Asset Turn Over terlihat bahwa perusahaan mengalami fluktuasi,
hal ini betentangan dengan teori yang ada karena seharusnya untuk
membandingkan antara perolehan penjualan asset yang di miliki, semakin tinggi
tentunya semakin baik, dan semakin rendah maka menandakan bahwa metode
penjualannya belum maksimal. Sama hal nya dengan Current Ratio dimana rasio
ini juga mengalami fluktuasi dan bertentangan dengan yang seharusnya karena
apabila rasio lancar rendah maka dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal
untuk membayar utang. Karena semakin tinggi rasio ini semakin besar
kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. Begitu juga dengan
Debt to Asset Ratio yang setiap tahunnya mengalami penurunan, hasil rasio ini
bertentangan dengan yang semestinya.
Net Profit Margin adalah rasio yang diukur dengan membagi keuntungan
bersih dengan total penjualan9. Berdasarkan beberapa fenomena yang diuraian di
atas, pergerakan rasio keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk masih
cenderung berada di bawah standar indusri maka peneliti tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul :“Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan (Studi kasus PT. Semen Baturaja Persero Tbk) tahun 2008-2018”.
9Kasmir,. Op. Cit., hlm. 114.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penilaian kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
adalah:
1. Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk mengalami penurunan
akibat laba yang menurun yaitu pada tahun 2013.
2. Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dilihat dari rasio
likuiditas, Current Ratio (CR) pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011,2012,2013,
2014 mengalami kenaikan, namun sejak tahun 2015, 2016, 2017,2018
mengalami penurunan. Berdasarkan nilai rasionya perusahaan ini cenderung
mengalami fluktuasi.
3. Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dilihat dari rasio
solvabilitas, Debt to Asset Rasio (DAR) sejak tahun 2008 sampai dengan tahun
2018 mengalami penurunan di setiap tahunnya, dapat di lihat dari nilai rasionya
perusahaan ini mengalami fluktuasi.
4. Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk dilihat dari profitabilitas
Net Profit Margin (NPM) sejak tahun 2008 sampai dengan 2018 mengalami
fluktuasi di setiap tahunnya. Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) dari
tahun 2008 sampai tahun 2018 mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami
penurunan di setiap tahunnya.
8
5. Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk di lihat dari rasio aktivitas,
Total Asset Turn Over sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2018 cenderung
mengalami fluktuasi di setiap tahunnya.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian initidak terlalu luas, maka penelitian ini hanya di batasi pada
analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk periode 2008-2018. Dan rasio yang di gunakan adalah rasio
likuiditas yang di tinjau dari rasio lancar (current ratio). Rasio solvabilitas yang di
tinjau dari (Debt to Asset Ratio). Rasio aktivitas rasio perputaran total asset (Total
Assets Turn Over) dan rasio profitabilitas yang di tinjau dari (Return On Asset, dan
Net Profit Margin). Data yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangannya
adalah dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008-2018.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel bertujuan untuk memudahkan pengukuran atau
penilaian variabel–variabel yang akan di teliti. Dalam suatu defenisi operasional
variabel dibuat beberapa indikator yang mendukung dari variabel-variabel
penelitian dan skala yang digunakan untuk melakukan sebuah pengukuran ataupun
penelitian.
9
Tabel I.3
Defenisi Opersional Variabel
Variabel Definisi operasional variable Indikator Skala
Rasio Likuiditas
(X1)
Rasio yang menggambarkan
kemampuan dalam memenuhi
kewajiban (utang) jangka
pendek.
Current Ratio
(CR)
Rasio
Rasio
Solvabilitas (X2)
Rasio yang di gunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan di biayai dengan
utang.
Debt to Asset
Ratio (DAR)
Rasio
Rasio Aktivitas
(X3)
Rasio yang di gunakan untuk
mengukur efektifitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya.
Total Assets
Turn Over
(TATO)
Rasio
Rasio
Profitabilitas
(X4)
Rasio profitabilitas adalah rasio
yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
a. Return On
Assets
b. Net Profit
Margin
Rasio
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah
dikemukakan di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan pokok sebagai
berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio likuiditas ditinjau dari Current Ratio
(CR)?
2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio solvabilitas ditinjau dari Debt to Asset
Ratio (DAR)?
10
3. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio aktivitas ditinjau dari Total Assets
Turn Over (TATO)?
4. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio profitabilitas ditinjau Dari Return On
Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM)?
F. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio likuiditas ditinjau dari Current
Ratio (CR).
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio solvabilitas ditinjau dari Debt to
Asset Ratio (DAR).
3. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio aktivitas ditinjau dari Total Assets
Turn Over (TATO).
4. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk pada tahun 2008-2018 berdasarkan rasio profitabilitas ditinjau dari Return
On Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM).
11
G. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara umum
maupun khusus kepada seluruh pihak yang bersangkutan, yang diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Dalam melakukan penelitian ini diharapkan peneliti memperoleh
pengetahuan tentang kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan
dan pihak manajemen untuk membantu masalah kebijaksanaan perusahaan
dalam mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien di masa yang
akan datang.
3. Bagi Akademisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi
dalam menambah wacana pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan
kinerja keuangan, disamping sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang
akan mengembangkan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang lebih luas.
4. Bagi Masyarakat
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan masyarakat lebih terarah ke
perusahaan mana kelak jika ingin menanam saham ataupun investasi.
12
H. Sistematika Pembahasan
Untuk penjelasan secara detail mengenai arah dari sistematika skripsi ini,
maka di susun sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini yaitu mengenai Latar Belakang Masalah, yang berisi tentang
argumentasi dari peneliti dengan mendeskripsikan beberapa masalah ataupun
fenomena yang yang akan di angkat menjadi sebuah masalah dalam penelitian ini.
Pada Identifikasi Masalah, memuat segala variabel yang ada sesuiai dengan
variabel peneliti dengan mengidentifikasi masalah yang ada penelitian ini. Batasan
Masalah, yang berisi agar masalah yang ada pada penelitian ini lebih fokus pada
permasalahan yang ada dan batasan masalah beguna untuk membuat permasalahan
yang ada menjadi terarah. Definisi Operasional Variabel akan memuat setiap
variabel yang akan dipertegas makna yang di maksud dari peneliti. Rumusan
Masalah merupakan rumusan dari batasan masalah yang mana masalahnya akan
dicari penyelesaiannya dengan penelitian. Tujuan Penelitian berguna untuk
memperjelas apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Kegunaan Penelitian
berguna untuk memberikan manfaat bagi setiap orang yang memerlukan hasil dari
penelitian ini.
13
BAB II Landasan Teori
Bab ini terdiri atas Kerangka Teori, yaitu yang berisi teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian dan mendukung dari permasalah penelitian agar
memiliki pertanggungjawaban dan dapat di pertanggungjawabkan. Penelitia
Terdahulu, yang berisi tentang penelitian- penelitian ilmiah yang menjadi
pandangan dan landasan persamaan dan perbedaan dari penelitian ini. Kerangka
Pikir, merupakan gambaran yang di berikan peneliti mengenai kinerja perusahaan
berdasarkan rasio yang telah digunakan.
BAB III Metodologi Penelitian
Pada bagian Metodologi Penelitian yang memuat tentang lokasi dan waktu
penelitian yang di gunakan peneliti untuk melakukan penelitian. Dan Jenis
Penelitian yang berisi tentang jenis penelitian apa yang di gunakan peneliti dalam
melakukan penelitian ini. Populasi dan Sampel yang terdapat pada penelitian ini
guna untuk menjadi objek bagi peneliti yang mana objek dari penelitian ini akan di
perkecil dengan menggunakan sampel. Adapun Instrumen Pengumpulan Data
mengenai penjelasan dari data yang di gunakan dan yang terkait dengan cara
pegumpulan dan pengolahan data dari penelitian ini. Adapun Analisis Data
merupakan suatu cara ataupun rumusan yang di gunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini.
14
BAB IV Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian yang memuat tentang gambaran umum perusahaan yang
memberikan keterangan mengenai perusahaan yang membahas tentang sejarah
perusahaan visi misi dari perusahaan, dan srtuktur beserta tugas-tugas dari pihak-
pihak yang bersangkutan dari perusahaan yang telah diteliti. Deskripsi penelitian
data yang terdapat di penelitian ini guna untuk menjadi gambaran dari pengolahan
data dari penelitian ini. Adapun hasil penelitian merupakan suatu hasil akhir dari
data yang telah di teliti oleh peneliti.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang di dapat dari hasil penelitian dan
juga berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang telah diteliti.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Laporan Keuangan
a) Defenisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh
para pemilik.10 Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi
pengguna laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Informasi laporan keuangan dianggap
memiliki nilai kualitas informasi jika memenuhi dua unsur yaitu dapat
diandalkan (reliabel) dan relevance bagi pengguna laporan keuangan.11
Analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain,
yaitu antara data kuantitatif dan non-kuantitatif yang bertujuan
mengetahui kondisi keuangan dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat.12
10
Zaki Baridwan, Intermediete Accounting (Yogyakarta: BPFE, 2012), hlm. 17. 11
―Laporan Akuntansi Islam Bukan Sekedar Pertanggung Jawaban Sosial | Windari | At-
tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam,‖ hlm. 76, diakses 16 November 2020,
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh/article/view/789. 12
Mohammad Najib, Manajemen Keuangan (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm. 100.
15
16
Adapun dasar hukum pencatatan seluruh transaksi yang terkandung
dalam seluruh laporan keuangan terdapat pada Al-Qur‘an Surah Al-
Baqarah Ayat: 282.
Arinya:
Hai orang- orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan (apa
yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari pada
hutangnya.
Ayat 282 ini dimulai dengan seruan Allah Swt. Secara redaksioal
ditujukan kepada orang-orang beriman, tetapi yang dimaksud adalah
mereka yang melakukan transaksi utang-piutang, bahkan secara lebih
khusus adalah yang berutang. Ini agar yang memberi piutang merasa
lebih tenang atas penulisan itu. Karena menulisnya adalah perintah atau
tuntutan yang sangat dianjurkan, walau kreditor tidak memintanya.
Perintah menulis dapat mencakup kepada kedua orang yang bertansaksi,
17
dalam arti salah seorang menulis, dan apa yang ditulisnya diserahkan
kepada mitranya jika mitra pandai tulis dan baca, dan bila tidak pandai,
atau keduanya tidak pandai, mereka hendaknya mencari orang ketiga.
Adapun kaitan Surah Al-Baqarah Ayat 282 dengan laporan
keuangan itu sendiri adalah digunakan sebagai pedoman dalam
mempelajari akuntansi dan bagaimana semestinya dalam memanajemen
jual beli, utang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya13
. Karena
Al-Qur‘an merupakan sebuah konsep sosial bagi manusia yang
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Konsep sosial demikian
membuktikan bahwa, kandungan Al-Qur‘an adalah sebuah kebenaran
yang absolut dan Al-Qur‘an menjadi pedoman hanyalah bagi manusia
yang bertakwa.
b) Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
informasi keuangan suatu perusahan, baik pada saat tertentu maupun pada
periode tertentu. Dalam laporan ini dirumuskan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah:
1) Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi.
2) Melayani pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan,
atau sumber daya yang terbatas untuk memperoleh informasi dan
13
Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 3.
18
pihak-pihak yang mengandalkan laporan keuangan sebagi sumber
informasinya yang mendasar mengenai aktivitas ekonomi
perusahaan.
3) Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi,
membandingkan dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba.14
Sehingga peneliti mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari pada
laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c) Pemakai Laporan Keuangan
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan
keuangan sangat berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan yang hendak
diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam
dua kategori, yaitu pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal
(external user).
Adapun pihak yang menikmati laporan keuangan internal antara lain :15
1) Direktur dan Manajer Keuangan, untuk menentukan mampu
tidaknya perusahaan dalam melunasi utang tepat waktu kepada
kreditur.
14
Hery, Teori Kuntansi (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 94. 15
Hery, Analisis Rasio Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan (Jakarta: Center For Academic
Publishing, 2015), hlm. 2.
19
2) Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran, untuk menentukan
efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
3) Manajer dan Supervisor Produksi, untuk menentukan besarya harga
pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk
menetapkan harga jual produk per unit.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara
lain:16
1) Investor (penanam modal), untuk mengambil keputusan dalam hal
membeli atau melepas saham investasinya.
2) Kreditor, untuk mengevaluasi besarnya tingkat risiko pemberian
kredit atau pinjaman uang.
3) Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan
(wajib pajak) dalam hal perhitungan besarnya pajak penghasilan
yang harus disetor ke kas negara.
4) Badan Pengawas Pasar Modal, berkepentingan terhadap kinerja
keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
5) Ekonomi, Praktisi dan Analisis, menggunakan informasi akuntansi
untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan besarnya
tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain
sebagainya.
16
Ibid., hlm. 3.
20
d) Komponen Laporan Keuangan
1) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha
dan biaya-biaya selama periode akuntansi. Laporan laba rugi dapat
memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang atau
jasa yang timbul dalam proses pencapaian hasil tersebut. Laporan
ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian
bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode
tertentu.17
2) Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
suatu perusahaan tanggal tertentu. Neraca menggambarkan kondisi
keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya
pada akhir tahun saat penutupan buku. 18 Neraca juga dianggap
sebagai laporan yang sistematis tentang posisi aktiva, kewajiban
dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Neraca tidak lain
tujuannya yaitu untuk menggambarkan posisi keuangan
perusahaan.19
17
Jumingan, Analisis Laporan keuangan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 4. 18
Ibid hlm. 4. 19
Hery, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 7.
21
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode
menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode. Selama periode
tersebut, perubahan ekuitas pemegang saham dapat disebabkan oleh
penerbitan dan pembelian kembali saham, serta penginvestasian
kembali laba bersih yang masih tersisa (setelah pengembalian
deviden) ke dalam perusahaan. Perubahan ekuitas pemegang saham
pada umumnya meliputi komponen modal saham, tambahan modal
disetor, laba ditahan, akumulasi laba (rugi), dan saham yang
diperoleh kembali.20
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memberikan informasi bagi pengguna
laporan keuangan untuk menilai dan memprediksi kemampuan
entitas menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas
dalam penggunaan kas. Lapoan arus kas melapokan arus kas selama
peiode tertentu dan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.21
20
hlm. 6.
21
Mirawan B Ilyas dan Diaz Priantara, Akuntansi Perpajakan (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2015), hlm. 15.
22
5) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi yang tidak
dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan (laporan
laba/rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas)
yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur, metode dan teknik
yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.22
2. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh sesorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari perspektif keuangan
perusahaan dengan cara melakukan penilaian kinerja keuangan. Hal ini
dilakukan untuk memonitor efektifitas manajemen dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya, yang pada gilirannya akan dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan perusahaan.
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. 23 Dalam Al-
Qur‘an juga di jelaskan mengenai Kinerja seperti Surat An-Najm ayat 39
yang berbunyi:
22
Winwin Yadiarti, Teori Akuntansi Suatu Pengantar (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 52. 23
Ibid., hlm. 239.
23
Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya.
Dalam tafsir Al-Misbah, ayat ini menjelaskan ayat ini tidak akan
memikul dosa dan mudharat yang dilakukan orang lain, ia pun tidak meraih
manfaat dari amalan baiknya. Karena itu disana juga ada keterangan bahwa
seorang manusia tidak akan mendapatkan selain apa yang telah
diusahakannya. Dan bahwa usahanya yang baik atau yang buruk tidak akan
dilenyapkan Allah, tetapi kelak akan dilihat dan diperlihatkan kepadanya
sehinga dirinya akan berbangga dengan amal baiknya dan ingin menjauh
dari amal buruknya.24
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau
prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola
perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang
melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Analisis rasio (ratio analysis)
merupakan cara penting untuk menyatakan relasi yang bermakna di antara
24
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan KeserasianAl-Qur’an (Pisangan
Ciputat: Lentera Hati, 2012), hlm. 205.
24
pos-pos laporan keuangan.25 Pada umumnya, dasar evaluasi yang digunakan
dalam penilaian kinerja keuangan adalah memanfaatkan alat analisis rasio
keuangan sebelum memberikan kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rasio keuangan yang digunakan dalam praktik mencakup rasio likuiditas,
aktivitas, leverage dan profitabilitas.26 Analisis rasio adalah metode analisis
dengan menggunakan perhitungan-perhitungan terhadap data kuantitatif
dalam neraca dan laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan merupakan
alternatif atau langkah untuk menganalisis laporan keuangan dengan
melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam bentuk proporsi. Rasio keuangan terbentuk dari unsur-
unsur laporan keuangan untuk menginterpretasikan atau memahami kondisi
keuangan pada suatu periode tertentu.
Rasio menggambarkan suatu hubungan perimbangan antara suatu
jumlah pos tertentu dan jumlah pos yang lain. Analisis rasio keuangan juga
merupakan metode analisis yang sering dipakai karena merupakan metode
yang sederhana dan menghilangkan faktor biasa dari nilai absolut dalam
pemaknaan atas suatu kondisi keuangan. Secara sistematisnya, rasio
25
Henry Simamora, Akuntansi Manajemen Edisi III (Riau: Star Gate Publisher, 2012), hlm.
372. 26
Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Scorecard Penekatan Teori, Kasus, dan Riset
Bisnis (Jakarta: Bumi aksara, 2014), hlm. 106.
25
keuangan itu tidak lebih dari rasio dimana pembilang dan penyebut diambil
dari data keuangan.27
Berdasarkan keterangan di atas peneliti dapat memberikan kesimpulan
bahwa rasio keuangan itu merupakan suatu sajian angka-angka yang dapat
diperoleh dari gambaran suatu proses pergerakan keuangan yang kemudian
angka-angka tersebut dapat dibandingkan untuk mengetahui kondisi
keuangan dari perusahaan yang dapat membantu mengevaluasi kinerja serta
mampu membantu manajemen untuk mengambil suatu keputusan.
4. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan
a) Rasio Likuiditas
1) Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. 28
Menurut Sutrisno dalam Jurnal Difky Mashady , rasio likuiditas
adalah: ―Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang segera harus di penuhi‖.29
Rasio likuiditas merupakan suatu perbandingan antara total
aktiva lancar dengan total utang lancar. Rasio ini menunjukkan
27
Athur J. Keown dan dkk, Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan (Indonesia: PT.
Macanan Jaya Cemerlang, 2008), hlm. 74. 28
Ibid,. hlm. 121. 29
Difky Mashady dan dkk, ―Pengaruh Working Capital turnover, current Ratio, Dan Debt to
Total Assets Terhadap Return On Invesment,‖ Jurnal Administrasi Bisnis 7, no. 1 (2014): hlm. 3.
26
kemampuan perusahaan menutupi utang-utang jangka pendeknya
dengan aktiva lancar.30
2) Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
Adapun tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio
likuiditas antara lain :31
(a) mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
(b) mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.
(c) mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan sediaan atau piutang.
(d) mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan.
(e) mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang.
(f) alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
30
L.M Syamrin, Pengantar Akuntansi (Depok: Rajawali Pers, 2017), hlm. 416. 31
Ibid., hlm. 132-133.
27
(g) melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu
ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa
periode.
(h) melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-
masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang
lancar.
(i) pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada
saat ini.
3) Jenis – Jenis Rasio Likuiditas
(a) Current Ratio (CR)
Menurut Raharjaputra dalam Jurnal Alia Sugeng
Rahayu, Current Ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
utang atau kewajiban jangka pendeknya.32
32
Alia Sugeng Rahayu dan Mohammad Hari, ―Pengaruh Current Ratio dan Quick Ratio
terhadap Kebijakan Dividen Melalui Return On Equity Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Tahun 2014‖, dalam Jurnal Ekonomi Bisnis, Nomor 2, 2016, hlm. 232.
CR : 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑠 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑠 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
28
(b) Quick Ratio (QR)
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).
(c) Cash Ratio (CaR)
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban lancarnya yang akan jatuh tempo
dengan menggunakan uang kas dan setara kas.
(d) Net Working Capital Ratio (NWCR)
Rasio yang mengukur tingkat kecukupan modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan
membiayai penjualan.
QR : 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
CaR : 𝐾𝑎𝑠+𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝐾𝑎𝑠
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
NWCR: 𝐻𝑎𝑟𝑡𝑎𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
29
b) Rasio Solvabilitas
1) Pengertian Rasio Solvabilitas
Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan
dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana ini
tergantung dari tujuan, syarat-syarat, keuntungan dan kemampuan
perusahaan tentunya. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat
diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman (Bank atau lembaga
keuangan lainnya). Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu
sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya.33 Rasio solvabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiiayai dengan utang. Artinya berapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan aktivanya.34
2) Jenis – Jenis Rasio Solvabilitas
(a) Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt To Asset Ratio adalah rasio yang mengukur
seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh utang. Dengan
kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.35
33
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 128. 34
Ibid.,hlm. 151. 35
Ibid.,hlm. 156.
DAR : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
30
(b) Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang mengukur untuk
mengetahui berapa bagian dari setiap modal yang dijadikan
sebagai jaminan utang. Rasio ini membandingkan antara
seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rasio ini dapat memberikan informasi jumlah dana
yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang.
(c) Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
LTDtER merupakan rasio antara utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur
berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan
antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang
disediakan oleh perusahaan.
LTDtER: 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
DER :𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
31
(d) Time Interest Earned (TIE)
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukkan
sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga.
(e) Operating Income to Liabilities Ratio (OILR)
Rasio ini menunjukkan sejauh mana atau seberapa kali
kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban.36
3) Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas37
(a) menilai dan mengetahui kemampuan posisi perusahaan
terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.
(b) menilai dan mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap.
(c) menilai dan mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva
khususnya aktiva tetap dengan modal.
(d) menilai dan mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang.
36
hlm. 201-204. 37
Ibid.,hlm. 165-166.
OILR:𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
TIE :𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
32
(e) menilai dan mengetahui seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
(f) menilai dan mengetahui atau mengukur berapa bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
jangka panjang.
(g) menilai dan mengetahui berapa dana pinjaman yang segera
akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
4) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh
manasuatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya
guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini
dilakukan secara sangat maksimal memperoleh hasil yang maksimal.38
Adapun jenis-jenis rasio aktivitas antara lain sebagai berikut:
(a) Accounts Receivable Turn Over (ARTO)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa kali
dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam
satu periode atau berapa lama rata-rata penagihan piutang
usaha.
38
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 132.
33
Santoso dalam jurnal Dewi Indriani menegaskan bahwa rasio
perputaran piutang menujukan kualitas dan kesuksesan
penagihan piutang.39
(b) Inventory Turn Over (ITO)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam satu
periode atau berapa lama rata-rata persediaan tersimpan di
gudang hingga akhirnya terjual. Perputaran persediaan adalah
rasio yang membandingkan antara harga pokok penjualan
dengan persediaan rata-rata.40 Rasio Inventory Turn Over ini
melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan.
(c) Working Capital Turn Over (WCTO)
Perputaran modal kerja merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja yang
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
39
Dewi Indriani dan dkk, ―Pengaruh Perputaran piutang dan Arus Kas Terhadap likuiditas PT.
Astra InternasionalTbk,‖ jurnal EMBA volume 5, no. 1 (2017): hlm. 139. 40
Jihen Ginting, Akuntansi Manajemen (Medan: Unimed Press, 2016), hlm. 20.
ITO :𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
ARTO : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
34
Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara besarnya penjualan
(tunai maupun kredit) dengan rata-rata aset lancar.41
(d) Fixed Asset Turn Over (FATO)
Rasio ini digunakan untuk mengukur keefektifan aset tetap
yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan,
dengan kata lain untuk mengukur sengukur seberapa efektif
kapasitas aset tetap turut berkontribusi menciptakan penjualan.
(e) Total Assets Turn Over (TATO)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk
mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.42
41
Op.cit., hlm. 218. 42
Ibid.,hlm. 221.
TATO: 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
FATO :𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
WCTO : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
35
5) Rasio Profitabilitas
(a) Pengertian Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ialah mengukur kinerja secara keseluruhan
perusahaan dan efisiensi dalam pengelolahan aktiva, kewajiban
dan kekayaan. 43 MenurutWeston & Copeland dalam jurnal
akuntansi. Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas
manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan investasi perusahaan.44
Sedangkan menurut Agnes Sawir adalah Rasio ini adalah
―kemampulabaan (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari
berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio
kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang
efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran
tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.‖45
43
.Arif Sugiono dan Edi Untung, Ananlisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Grasindo, 2016),
hlm. 57. 44
Amdani dan dan Desnerita, ―Pengaruh Struktur Modal dan Working Capital Turnover
Terhadap profitabilitas ‗(studi Empiris pada Pembayar Pajak Perusahaan Yang Diperiksa Olehh Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta pusat),‘‖ Jurnal Akuntansi Volume 19, no. 3 (2017.): hlm. 401. 45
Ibid., hlm. 17-18.
36
(b) Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
(1) Return on Assets (ROA)
Menurut Clairene E.E. Santoso dalam jurnal EMBA,
rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari
volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik.
Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
meraih laba.46
(2) Return on Equity (ROE)
Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas ekuitas. 47 Rasio ini juga
memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal
sendiri atau pemegang saham perusahaan.
46
Clairene E.E. Santoso, ―perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang pengaruhnya
Terhadap profitabilitas pada PT. Pegadaian (Persero),‖ jurnal EMBA Volume 1, no. 4 (2014): hlm.
1584. 47
Ibid., hlm. 137.
ROE : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
ROA : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
37
(3) Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin adalah rasio yang mengukur laba
bersih setelah pajak terhadap penjualan Rasio ini juga
disebut dengan rasio pendapatan terhadap penjualan.48
(4) OperatingProfit Margin (OPM)
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya
persentase laba operasional atas penjual
an bersih.
(5) Gross Profit Margin (GPM)
Menurut Grisely dalam artikel skripsi Binti Nurul
Azizah, Gross Profit Margin biasanya digunakan untuk
mengukur tingkat laba kotor yang dihasilkan dari sejumlah
tingkat penjualan yang dihasilkan dari sejumlah tingkat
penjualan yang diperoleh.49
48
Ibid., hlm. 18. 49
Binti Nurul Azizah, ―Pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin, Net profit margin, dan
Debt to Equity Ratio Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan sektor Indusri dasar dan Kimia yang
terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2013-2015,‖ Artikel Skripsi Volume 1, no. 6 (2017.): hlm. 5.
OPM : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
NPM : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
GPM : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛−𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
38
B. Penelitian Terdahulu
Untuk menguatkan penelitian ini, maka peneliti mengambil penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja
keuangan. Yaitu dapat dilihat di tabel di bawah ini:
Tabel II. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama
Penelitian /
Tahun
Judul Penelitian Judul Penelitian
1 Ina Susianti
(periode
sampel 2013-
2015) Jurnal:
Universitas
Nusantara
PGRI Kediri,
2018Vol. 02
No. 02
halaman 10
Analisis Laporan
Keuanan Untuk
Menilai Kinerja
Keuangan pada PT.
Gudang Garam Tbk.
Pada periode 2013-
2015 (Skripsi Tahun
2018)
Penelitian Ina Susianti
berdasarkan rasio likuiditas di
nyatakan likuid. Sedangkan
dilihat dari rasio solvabilitas di
nyatakan solvable karena jumlah
total aktiva dapat menutupi
hutang- hutang perusahaan. Dan
berdasarkan rasio profitabilitas di
nyatakan sebagai perusahaan yang
profit karena perusahaan
mampudalam menggunakan
ekuitasnya50.
2 Rita Satria
(periode
sampel 2012-
2016) Jurnal:
Universitas
Pemulang,
2017 Vol. 1
No. 2
halaman 102
Analisis Laporan
Keuangan Untuk
Melihat Kinerja
Perusahaan pada PT.
Darma Henwa Tbk
(Skripsi Tahun
2017)
Penelitian Rita Staria
menunjukkan bahwa laporan
keuangan perusahaan PT. Darma
Henwa Tbk mengalami flukuasi
berdasarkan rasio yang telah di
gunakan. 51
50
Ina Susianti, ―Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT.
Gudang Garam Tbk,‖ Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 2, no. 2 (2018): hlm. 10. 51
Rita Satria, ―Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada PT.
Darma Henwa Tbk‖ Volume 1, no. 2 (2017): hlm. 102.
39
3 Kurnia Dwi
Ramadhan
(periode
sampel 2012-
2014) Jurnal:
Valuta, 2016
Vol. 2 No. 2
halaman 205
Analisis Rasio
Keuangan Dalam
Mengukur kinerja
Perusahaan pada PT.
Ricky Kurniawan
Kartapersada (Makin
Group) jambi
(Skripsi Tahun
2016)
Penelitian Kurnia Dwi
Ramadahan secara keseluruhan
berdasarakan analisis laporan
keuangan dari tahun 2012-2014
menunjukkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan PT. Ricky
Kurniawan Kertapersada (Makin
Group) mampu bekerja dengan
baik. 52
4 (Periode
Sampel 2008-
2016)
Skripsi:
Institut
Agama Islam
Negeri
Padangsidim
puan, 2017
hlm. 104
Analisis Rasio
Keuangan Untuk
Menilai Kinerja
Keuangan (Studi
Kasus Pada PT.
Mayora indah Tbk.
(Skripsi Tahun
2017)
Penelitian Niskhoiriyah secara
keseluruhan berdasarkan rasio
likuiditas ditinjau dari (Current
Ratio) dinyatakan sehat
sedangkan Cash Ratio dinyatakan
tidak sehat karena masih di bawah
standar industri. Dari rasio
solvabilitas yang ditinjau dari
Debt to Equity ratio dinyatakan
tidak sehat karena berada di atas
standar industri yang
menunjukkan lemahnya ekuitas
perusahaan dalam menutupi
utang. Dari segi ratio aktivitas
yang ditinjau dari Inventory Turn
Over dinyatakan tidak sehat, sama
halnya jika ditinjau dari Working
Capital Turn Over. Sedangkan
jika dilihat dari rasio profitabilitas
yang ditinjau dari profit margin
dan Return On Equity perusahaan
dinyatakan juga kinerja yang tidak
sehat karena masih berada di
bawah skala industri sehat. 53
52
Kurnia Dwi Ramadhan, ―Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan
Pada PT. Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Group),‖ Jurnal Valuta Volume 2, no. 2 (2016): hlm.
205. 53
Niskhoiriyah, ―Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada
PT. Mayora Indah Tbk.‖ (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, 2017), hlm. 104-105
40
Berdasarkan penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dan perbedaan
dengan yg diteliti, yaitu:
1. persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ina
Susianti dalam menilai kinerja keuangan perusahaan sama-sama
menggunakan rasio keuangan. Adapun yang menjadi perbedaannya
adalah jika dalam penelitian ini hanya terbatas dengan menggunakan
analisis rasio keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Ina yang juga
menggunakan analisis trend untuk melihat estimasi kemungkinan kinerja
keuangan di masa yang akan datang.
2. Adapun persamaan penelitian ini dengan Rita Satria adalah sama-sama
mengukur kinerja keuangan ditinjau dari bagian rasio keuangan,
sedangkan perbedaannya terletak di sampel dan populasi penelitian.
3. Adapun persamaan penelitian ini dengan Kurnia Dwi Ramadhan adalah
sama-sama menilai kinerja keuangan dengan mengukur rasio keungan
suatu perusahaan. Adapun perbedaan antara peneliti dan Kurnia Dwi
Ramadhan adalah terletak pada populasi dan sampel penelitian.
4. Apabila dilihat dari penelitian Niskhoiriyah, penelitian sama-sama
menggunakan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
sedangkan yang menjadi perbedaannya terletak pada indikator dari setiap
rasio keuangan yang digunakan.
41
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting. 54 Laporan keuangan yang telah ada akan dianalisis untuk
mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan dapat
berupa analisis rasio keuangan.
Berikut ini adalah gambaran mengenai tinjauan penyusunan analisis rasio
keuangan berdasarkan kinerja keuangan, yang terdapat dalam bagan kerangka
pikir penelitian dibawah ini
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
hlm. 60.
42
Gambar II.1
Kerangka Pikir
Keterangan :
Analisis rasio keuangan terdiri atas beberapa rasio, yaitu rasio likuiditas
yang di tinaju dari Current Ratio. Sedangkan rasio solvabilitas yang di tinjau
dari Debt to Equity Ratio. Rasio aktivitas yang di tinaju dari Inventory Turn
Over, dan rasio profitabilitas yang di tinjau dari Return On Asset dan Net Profit
Margin. Sedangkan kinerja keuangan yang akan di teliti pada kerangka pikir
peneliti adalah perusahaan dari PT. Semen Baturaja Persero Tbk.
Laporan Keuangan
Rasio keuangan
Rasio Profitabilitas Rasio
Solvabilitas
Rasio
Aktivitas
Rasio
Likuiditas
Return On Assets
Net Profit Margin
Debt to Assets
Ratio
Total Assets
Turn Over
Current
Ratio
Kinerja keuangan PT. Semen Baturaja Persero Tbk
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan di perusahaan pada bidang pembuatan, produksi jenis
semen dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan mulai Bulan Januari
2020 sampai dengan bulan Oktober 2020.
B. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dengan metode
kuantitatif adalah metode yang data penelitiannya berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.55
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
dari suatu data-data, menyajikan data, menganalisis data dan menginterpretasi.
Penelitian ini juga bersifat komperatif dan korelatif.56
Melalui pendekatan tersebut, yang dapat dideskripsikan peneliti adalah rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas untuk menilai
kinerja keuangan pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Melalui pendekatan
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm. 7. 56
Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2010), hlm. 44.
43
44
ini, penelitian dapat mendeskripsikan laporan keuangan dalam menilai kinerja
keuangan pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah ―Keseluruhan
subjek penelitian‖.58
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek
benda alam dan seluruh karakteristik juga sifat yang dimiliki dari objek atau
subjek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
laporan keuangan tahunan perusahaan di bidang produksi jenis perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan
perusahaan terbuka (go publik) yaitu PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
tahun 2008-2018.
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&R (Bandung: Alfabeta CV,
2016), hlm. 80. 58
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 173.
45
2. Sampel
Sampel adalah sebagai bagian populasi, yang diambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu.59
Dalam pengertian lain juga, sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.60
Jadi dapat disimpulkan
bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk melakukan
penelitian, dengan adanya sampel dapat mempermudah peneliti. Sampel
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Yang mana
sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel bila semua anggota
populasinya di gunakan sebagai sampel.61
Adapun pengambilan sampel penelitian ini yaitu dari saham
perusahaan yang diteliti masuk ke daftar Jakarta Islamic Index (JII),
meliputi 19 laporan keuangan yang di publikasikan oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri manufaktur. Sampel tersebut berasal dari laporan keuangan neraca,
laba rugi dan laporan ekuitas sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2018
pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
59
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 121. 60
Ibid.,hlm. 116. 61
sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 31.
46
D. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono teknik pengumpulan data merupakan ―Suatu
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data‖.62
Instrumen pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi
berupa data laporan keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Tahun
2008 sampai dengan Tahun 2018 dan teknik kepustakaan.
1. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti
yang dilakukan oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan
seorang klien melalui catatan pribadinya.63
Dokumen merupakan sumber
data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber
tertulis, film, gambar (foto), karya-karya monumental, yang semuanya itu
memberikan informasi untuk proses penelitian.64
2. Data kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara
memahami setiap catatan-catatan, buku-buku, wacana-wacana serta
literatur yang berhubungan dengan masalah yang hendak diselesaikan.
62Op.Cit.,hlm. 224. 63
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), hlm. 112 64
Ibid., hlm. 112.
47
E. Teknik Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio
keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas
dan rasio profitabilitas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini berikut
penjelasannya :
1. Review Data Laporan
Kegiatan me-riview adalah aktivitas penyesuaian data laporan
keuangan terhadap berbagai hal yang bersangkutan dengan penelitian
yang diteliti.Dalam hal ini peneliti akan menelaah laporan keuangan PT.
Semen Baturaja (Persero) Tbk. Laporan keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah dengan menggunakan rasio.
2. Menghitung
Selain me-riview, teknis analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
ialah teknik perhitungan dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Adapun rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan antara lain:
a. Rasio profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.
Adapun indikatornya:
48
1) Return on Assets (ROA)
Rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset
dalam menciptakan laba bersih.
2) Net Profit Margin (NPM)
Rasio yang mengukur besarnya persentase laba
bersih atas penjualan bersih.
b. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.
c. Rasio solvabilitas
Solvabilitas adalah Rasio Solvabilitas adalah, ―rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus
ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan asset.
DAR : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
CR : 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑠 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑠 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
NPM :𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA :𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
49
d. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna
menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini
dilakukan secara sangat maksimal memperoleh hasil yang maksimal.
3. Interprestasi
Interprestasi data merupakan tahapan yang sangat penting dalam
suatu proses penelitian. Kegiatan ini menuntut suatu curahan waktu yang
besar dan kesungguhan dalam melakukan analisis dan interprestasi yang
telah di kumpulkan dan diolah. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan
kemampuan teori dan pengetahuan- pengetahuan lainnya yang berguna
untuk membuktikan hipotesis dari fenomena yang telah di teliti. Hasil
intrepertasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang
di capai perusahaan dalam pengelolaan keuangan. 65
65
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 239.
TATO : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang produksi semen.
SMBR tercatat pada Bursa Efek Indonesia di tahun 2013. SMBR didirikan
pada tahun 1974 oleh PT. Semen Gresik Tbk (SMGR) dan PT. Semen
Padang. Perusahaan berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan,
Indonesia. Kantor pusat PT. Semen Baturaja terletak di Jl. Abikusno
Cokrosuyoso Kertapati Palembang.
Perusahaan berdiri pada 14 November 1974, perusahaan lahir
dengan nama PT. Semen Baturaja (Persero) dengan kepemilikan saham
sebesar 45% yang dimiliki oleh PT. Semen Gresik dan PT. Semen Padang
sebesar 55%. Lima tahun kemudian pada tanggal 9 November tahun 1979
perusahaan telah berubah status dari Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) mejadi persero dengan komposisi saham sebesar 88% dimilki
oleh pemerintah Republik Indonesia, yang mana PT. Semen padang
sebesar 7% dan PT. Semen Gresik sebesar 5%. Beberapa tahun kemudian
yaitu pada tahun 1991 saham perseroan di ambil alih secara penuh oleh
Pemerintahan Republik Indonesia. Selanjutnya Perseroan terus mengalami
perkembangan sehingga pada tanggal 14 Maret 2013 PT. Semen Baturaja
51
(Persero) mengalami perubahan status menjadi Perseroan Terbuka dan
berubah nama menjadi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Perseroan menjalankan roda usahanya secara khusus dalam
produksi semen dengan pusat produksinya terletak di Baturaja, Sumatera
Selatan. Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen
dilaksanakan di pabrik Baturaja, pabrik Palembang dan juga pabrik
lainnya yang selanjutnya didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran
Perseroan. Adapun bahan baku produk semen Perseroan berupa batu kapur
dan tanah liat yang didapatkan dari lokasi pertambangan batu kapur dan
tanah liat yang dimilki Perseroan yang berlokasi sekitar 1,2 km dari pabrik
di Baturaja.
Adapun bahan baku pendukung lainnya seperti pasir silica yang
didapatkan dari rekanan di sekitar wilayah Baturaja, dan pasir besi yang
didapatkan dari rekanan di propinsi Lampung. Kemudian Gypsum di
peroleh dari Petro Kimia Gersik maupun impor dari Thailand, sedangkan
kantong semen di peroleh dari produsen kantong jadi yang di jual di dalam
Negeri. Dalam rangka mengembangkan bisnis yang dijalankan, Perseroan
menyempurnakan peralatan yang sudah ada guna mencapai target
kapasitas terpasang sebesar 50.000 ton semen pertahun sekaligus sebagai
upaya meningkatkan kapasitas terpasang. Untuk itu, PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk melaksanakan proyek optimalisasi I (OPT I). Proyek
tersebut kemudian dimulai pada tahun 1992 dan selesai penggunaannya
52
pada tahun 1994 dengan kapasitas terpasang meningkat menjadi 550.000
ton semen per tahun.
Selanjutnya, Perseroan menindaklanjuti proyek OPT I, dengan
memulai proyek Optimalisasi II (OPT II) pada tahun 1996 agar
meningkatkan kapasitas semen menjadi sebesar 1.250.000 ton per tahun.
Proyek OPT II selesai dan aktif berproduksi pada tahun 2001 hingga
sekarang. Peseroan terus berupaya untuk mengembangkan usahanya yang
untuk itu dibutuhkan biaya investasi jangka panjang dan berbagai sumber
dana. Sebagai aplikasinya, perseroan menerbitkan obligasi I senilai Rp.
200 miliar dimana emisi obligasi ini merupakan program lanjutan
restrukturisasi keuangan guna meningkatkan profitabilitas serta likuiditas
Perseroan. Kemudian Perseroan melaksanakan kewajibannya dengan
melunasi pinjaman obligasi I pada bulan Juni 2010. Dalam menghasilkan
produk- produk semen, Perseroan terus meningkatkan kualitas yang
dihasilkan hingga akhirnya mampu dipercaya menangani proyek-proyek
prestisius. Pada tahun 2011, Perseroan terlibat dalam pembangunan proyek
Cement Mill dan packer dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun
yang telah berhasil beroperasi secara komersil pada Juli 2013. Ketika itu,
kapasitas Perseroan telah meningkat menjadi 2.000.000 ton semen per
tahun.
Rencana perseroan untuk terus mengembangkan usaha dan
menambah sumber dana bagi ekspansi terus diupayakan. Untuk itu,
Perseroan melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public
53
Offering (IPO) pada 28 juni 2013 dengan melepas 23,76% atau
2.337.678.500 saham ke publik. Dana ini ditujukan untuk membiayai
pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per
tahun. Sekarang Perseroan telah merambah pemasaran di sekitar Sumatera
Selatan dan Lampung serta wilayah-wilayah Indonesia yang sedang
mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan juga stabil.
Sasaran wilayah pemasaran ini juga menjadi langkah untuk meningkatkan
penjualan serta mencapai kapasitas terpasang.
Sedangkan untuk menyalurkan setiap produk, Perseroan
menggunakan distributor dengan jaringan yang tersebar di seluruh wilayah
Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Bengkulu. Hadirnya Perseroan di
tengah-tengah masyarakat dipercaya mampu memberikan manfaat baik
kepada pemerintah Pusat dan Daerah berupa pajak dan retribusi, juga
kepada pemegang saham melalui pemberian dividen serta kepada
masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja lokal, maupun dalam
bentuk kemitraan bagi lingkungan masyarakat sekitar pabrik.
2. Visi dan Misi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk ini sendiri memiliki visi dan
misi sebagai berikut:
a. Visi
―menjadi Greent Cement Based Building Material Company terdepan
di Indonesia‖.
54
b. Misi
1) Kami adalah penyedia bahan bangunan berbasis semen
kebanggan nasional.
2) Kami menyediakan produk yang berkualitas, ramah lingkungan
dan pasokan yang berkesinambungan.
3) Kami menjamin kepuasan pelanggan dengan mengutamakan
pelayanan prima.
4) Kami berkomitmen membangun negeri untuk Indonesia yang
lebih baik.
3. Struktur Organisasi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Struktur organisasi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk saat ini telah
ditinjau dan penyusunannya telah diselaraskan kepada visi dan misi
Perseroan yang akan dicapai dengan melihat proses bisnis, bakat dan
kemampuan yang dimiliki karyawan guna mencapai performa perusahaan
yang optimal. Saat ini, komposisi yang ada telah sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan dan diharapkan dapat memacu kerjasama yang sinergis antar
seluruh karyawan dan manajemen.
55
Gambar II.1
Struktur Organisasi PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Direktur
Umum &
SDM
Direktur
Pemasaran
Division
Operation
1
Direktur Utama
Direktur
Produksi &
Pengembangan
Direktur
Keuangan
Devesion
Comporate
&
Secretary
Division
ICT
Division
Mining
Division
PMO
Division
Research
&
Depelopment
Division
Internal
Audit
Division
Safety,
Healty &
Environment
Division Strategic
planinning & Corporate
Performance Management
Division
Accounting
& Finance
Division
Operation
2
Dividen
Human
Resource
Division
Procurement
Division
Corporate
Services &
Management
Division
Management
Accounting
Division
Logistic
Division
Marketing
Division
Sales
56
b. Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang pemimpin perusahaan yang
merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam perusahaan yang secara garis
besar bertanggung jawab atas tujuan strategis keseluruhan PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
c. Direktur Keuangan
Tugas dari direktur keuangan yaitu, bertanggung jawab terhadap
kinerja keuangan sebuah perusahaan, bertanggung jawab membuat laporan
keuangan perusahaan, mengawasi laporan keuangan, dan menyusun
strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan.
d. Direktur Umum dan SDM
Direktur umum dan SDM mempunyai tugas yaitu yang
bertanggung jawab mendesain organisasi, mengatur para staf, bertanggung
jawab atas penilaian kinerja para karyawan, mengatur sistem reward atau
penghargaan dan peraturan serta bertanggung jawab dalam
mengembangkan potensi para karyawan.
e. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran bertanggung jawab pada operasi pemasaran
secara keseluruhan perusahaan seperti merencanakan, mengarahkan dan
mengawasi seluruh kegiatan pemasara perusahaan.
57
f. Division Marketing
Division marketing bertanggung jawab pada kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam bisnis yang terlibat dalam pergerakan barang jasa
dan produsen sampai ke tangan konsumen.
g. Division Sales
Division sales bertanggung jawab memasarkan produk atau jasa
perusahaan. Merekap hasil penjualan yang telah dilakukan secara
detail.menetapkan rencana dan strategi yang harus di lakukan.
h. Division Logistic
Division logistic bertanggung jawab atas penyimpanan barang,
menjaga persediaan, memesan bahan untuk produk, dan mengoperaskan
peralatan yang diperlukan.
i. Division Human Resource
Division human resource bertanggung jawab untuk merekrut
karyawan baru, yang mana HRD merupakan salah satu devisi yang
menjadi incaran banyak orang, menjamin kesejahteraan karyawan,
memotivasi karyawan, memastikan hubungan antar karyawan dan training.
j. Division Procurement
Division Procurement bertugas untuk menyesuaikan spesifikasi
barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan, yang bertujuan agar barang
atau jasa yang dibutuhkan perusahaan dapat sesuai dengan permintaan.
58
k. Division Accounting & Finance
Division Accounting & Finance bertugas untuk memegang,
mengeluarkan, dan menerima uang. Sedangkan seorang akuntan bertugas
dalam hal mencatat, pemeriksaan, dan pelaporan uang perusahaan tersebut.
l. Division Management Accounting
Division Management Accounting bertugas untuk mempersiapkan
laporan bulanan dan tahunan, mempersiapkan daily budget, melakukan
validasi transaksi keuangan, dan mengaplikasikan peraturan keuangan
pada perusahaan
m. Division ICT (Information and Communication Technology)
Division ICT bertanggung jawab pada pengelolaan web, media
sosial, serta penyebaran informasi baik di tingkat internal maupun
masyarakat luas.
n. Division Research & Deplopment
Division Research & Deplopment bertujuan sebagai perbaikan dan
pengembangan produk perusahaan, mengembangan produk baru dan
proses produksi yang lebih baik.
o. Division PMO
PMO atau Project Management Office bertugas untuk menentukan
dan menjaga standar dalam manajemen proyek dalam organisasi tersebut.
PMO juga bertugas memberikan laporan mengenai aktifitas proyek, terkait
semua masalah dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh para eksekutif di
perusahaan.
59
B. Deskripsi Penelitian Data Rasio Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero)
Tbk
1. Deskripsi Data Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera
jatuh tempo dan juga diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau
analisis risiko keuangan. Rasio Likuiditas juga bertujuan untuk
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
perusahaan maupun di dalam perusahaan.
Adapun rasio yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Current
Ratio yang di gunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh
tempo. Current Ratio juga merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang atau kewajiban
jangka pendeknya.
Current Ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang kas
atau aktiva lancar lainnya di bandingkan dengan yang di butuhkan
sekarang atau tingkat likuidtas yang rendah dari pada aktiva lancar dan
sebaliknya. Rasio ini mengukur kelancaran penggunaan kekayaan
perusahaan, sehingga dapat di nilai kinerja perusahaan tersebut lancar atau
tidak.
60
Apabila perusahaan mampu menlunasi hutang-hutang yang segera
harus di lunasi dalam jangka pendek, jumlah aktiva lancar yang dimiliki
akan menentukan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka
pendeknya, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan mempunyai kinerja
yang baik karena perusahaan telah mampu membayar hutang-hutangnya.
Current Ratio yang tinggi membuat kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajibannya semakin baik.
Table III.1
Data Current Rasio PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tahun 2018-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Current Asset Current Liabilitas Hasil (kali)
2008 371.018 323755 1,146
2009 319.831 183.012 1,747
2010 721.796 144.797 2,913
2011 612.064 146.110 4,189
2012 667.712 171.391 3,895
2013 2.106.641 193.631 10,879
2014 2.335.769 179.749 12,994
2015 1.938.567 255.995 7,572
2016 838.232 292.239 2,868
2017 1.123.602 668.828 1,680
2018 1.358.330 636.408 2,134 Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (2020)
66
Berdasarkan Tabel III.1 di atas Current Rasio PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk pada tahun 2008 menunjukkan bahwa hasil Current Rasio
di bawah standar industri yang menandakan bahwa ketidakmampuan
perusahaan dalam menghasilkan aktiva lancar yaitu, 1,146 kali. Sedangkan
standar industri untuk Current Ratio adalah 2 kali.
66
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
61
Di tahun 2009 mengalami kenaikan menajadi 1,747 kali namun
masih di bawah standar indutri. Di tahun 2010 hingga 2014 aktiva lancar
meningkat menjadi 12,994 kali, yang menunujukkan perusahaan dalam
menghasilkan aktiva lancar dari utang lancar selalu meningkat.
Namun di tahun 2015 menurun hingga 7,572 kali, di susul dengan
tahun 2016 sampai dengan 2018 selalu mengalami penurunan hingga
2,134 kali, namun masih mencapai rata-rata standar industri, dan
berdasarkan rasio ini dapat dikatakan bahwa sedang keadaan baik.
2. Deskripsi Data Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam
rangka pemenuhan aset.
Rasio solvabilitas juga merupakan rasio yang mengukur tingkat
penggunaan utang untuk pembiayaan perusahaan dan juga mengukur
kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban-kewajiban pada saat
yang telah ditentukan. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan di biayai dengan utang.
Dalam penelitian ini rasio yang dipergunakan adalah Debt to Asset
Ratio, yang mana Debt To Asset Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa
besar asset perusahaan dibiayai oleh utang. Dengan kata lain, rasio ini
mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
62
Table III.2
Data Debt to Asset Ratio PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tahun 2008-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Total Utang Total Asset Hasil (%)
2008 453.335 746.927 0,606
2009 311.699 696.484 0,447
2010 265.007 776.742 0,341
2011 267.036 983.056 0,271
2012 244.448 1.198.586 0,203
2013 244.459 2.711.416 0,090
2014 209.114 2.926.361 0,705
2015 319.315 3.268.668 0,097
2016 1.248.118 4.368.877 0,285
2017 1.677.477 5.060.337 0,325
2018 2.064.408 5.538.080 0,372
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (2020)67
Berdasarkan Tabel III.2 di atas Debt to Asset Ratio PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk pada tahun 2008 menunjukkan bahwa 0,606%
asset perusahaan dibiayai oleh utang. Pada tahun 2009 menunjukkan
bahwa 0,447% aset perusahaan dibiayai oleh utang dan 0,341% di tahun
2010. Namun pada tahun 2011 asset dibiayai oleh utang juga menurun
menjadi 0,271%. Di tahun 2012 sampai dengan 2013 aset dibiayai utang
terus menurun menjadi 0,090%. Namun meningkat di tahun 2014 yaitu
0,705%. Di tahun 2015 menurun 0,097%, di tahun 2016 juga meningkat
0,285%, di tahun 2017 meningkat 0,325% juga masih berada di bawah
standar industri. Pada tahun 2018 yaitu 0,372%, berdasarkan nilai rasio ini
perusahaan sedang dalam keadaan tidak baik karena masih berada di
bawah standar industri. Standar industri rasio ini sebesar 35%.
67
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
63
3. Deskripsi Data Rasio Aktivitas Adapun rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
perusahaan juga dikenal sebagai rasio pemanfaatan aset. Dalam penelitian
ini rasio yang di gunakan oleh peneliti adalah Total Asset Turn Over
adalah rasio yang digunakan yang mampu melihat kemampuan semua
aktiva perusahaan menciptakan penjualan.
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan
yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
aset.
Tabel III.3
Data Total Asset Turn Over PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tahun 2008-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Penjualan Total Asset Hasil (kali)
2008 794.352 746.927 1,063
2009 816.791 696.484 1,172
2010 885.740 776.742 1,148
2011 1.050.277 983.056 1,068
2012 1.097.680 1.198.586 0,915
2013 1.168.608 2.711.416 0,430
2014 1.214.915 2.926.361 0,415
2015 1.461.248 3.268.668 4,470
2016 1.522.808 4.368.877 0,348
2017 1.551.525 5.060.337 0,306
2018 1.995.808 5.538.080 0,360 Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (2020)
68
68
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
64
Berdasarkan tabel III.3 di atas Total Asset Turn Over PT. Semen
Baturaja (Persero) Tbk dapat dilihat bahwa hasil rasio dapat di nyatakan
tidak sehat karena berada di bawah standar industri. Di tahun 2008 total
asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan sebesar 1,063 kali.
Meningkat pada tahun 2009 1,163 kali. 1,148 kali pada tahun 2010, dan
1,068 kali di tahun 2011. Namun pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2018 selalu mengalami penurunan hingga 0,360 kali, dan dapat dilihat
bahwa nilai rasio ini berada dalam keadaan tidak naik karena standar
industri Total Asset Turn Ove adalah 2 kali.
4. Deskripsi Data Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas ialah rasio yang
mengukur kinerja secara keseluruhan perusahaan dan efisiensi dalam
pengelolaan aktiva, kewajiban dan kekayaan. Rasio profitabilitas juga
bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh oleh
hubungannya dengan suatu penjualan maupun investasi. Adapaun rasio
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset dan Net
Profit Margin.
a. Return On asset
Return On asset adalah rasio yang menggambarkan perputaran
aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin
baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
laba.
65
Table III.4
Data Return On Asset PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tahun 2008-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih Total Asset Hasil (%)
2008 136.008 746.927 0,182
2009 177.203 696.484 0,254
2010 221.734 776.742 0,285
2011 251.638 983.056 0,255
2012 298.513 1.198.586 0,249
2013 312.184 2.711.416 0,115
2014 328.336 2.926.361 0,112
2015 354.180 3.263.668 0,108
2016 259.091 4.368.877 0,059
2017 146.648 5.060.337 0,029
2018 76.075 5.538.080 0,014 Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (2020)
69
Berdasarkan tabel di atas Return On Asset PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk di tahun 2008 sebesar 0,182%, di tahun 2009 meningkat
menjadi 0,254%, pada tahun 2010 juga meningkat 0,285%. Akan tetapi
pada tahun 2011 menurun 0,255% dan 0,249% di tahun 2012, hal ini
menunjukkan kinerja perusahaan tidak sehat akibat perputaran aktiva yang
diukur dari volume penjualan setiap tahunnya selalu menurun. Di tahun
2013 sampai dengan 2018 mencapai hasil 0,014%. Berdasarkan hasil rasio
ini dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan tidak baik karena
berada di bawah standar industri Return On Asset yaitu 30%.
69
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
66
b. Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur laba bersih setelah
pajak terhadap penjualan. Rasio ini juga disebut dengan rasio pendapatan
terhadap penjualan.
Table III.5
Data Net Profit Margin PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tahun 2008-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih Penjualan Bersih Hasil (%)
2008 136.008 794.352 0,171
2009 178.838 816.791 0,216
2010 220.248 885.740 0,250
2011 251.638 1.050.277 0,239
2012 298.513 1.097.680 0,271
2013 312.184 1.168.608 0,267
2014 328.336 1.214.915 0,270
2015 354.180 1.461.248 0,242
2016 259.091 1.522.808 0,170
2017 146.648 1.551.525 0,094
2018 76.075 1.995.808 0,038 Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (2020)
70
Bedasarkan data di atas Net Profit Margin PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk pendapatan rasio terhadap penjualan di tahun 2008 sebesar
0,171% dan di tahun 2009 meningkat sebesar 0,216%. Di tahun 2010
meningkat 0,250%. Akan tetapi menurun di tahun 2011 yaitu 0,239% dan
kembali meningkat di tahun 2012 sebesar 0,271%. Pada tahun 2013 rasio
pendapatan terhadap penjualan senilai 0,267% akan tetapi di tahun 2013
meningkat menjadi 0,270%. Tahun 2014 kembali menurun sampai dengan
70
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
67
2018 hingga 0,039% hal ini dapat di katakana kinerja perusahaan dalam
kondisi sedang tidak baik. Karena berdasarkan hasil rasio yang dimiliki
perusahaan tidak mencapai standar industri yang mana standar industri
dari Net Profit Margin adalah 20%.
Berikut ini beberapa standar industri untuk rasio keuangan yang
telah di tetapkan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan:71
Tabel III.6
Standar Industri untuk Rasio Keuangan
No Indikator Rasio
Keterangan
Standar
Industri
Keterangan
1 Current Ratio 2 kali >2 kali dinyatakan baik
2 Debt to Asset Ratio 35% <35% dinyatakan baik
3 Total Asset Turn
Over
2 kali >2kali dinyatakan baik
4 Return On Asset 30% >30% dinyatakan baik
5 Net Profit Margin 20% >20%dinyatakan baik
Rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang akan segera jatuh tempo. Dari pengukuran hasil rasio, apabila rasio lancar
rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar
utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi dan sesuai dengan standar
industri maka dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan baik.
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dari hasil
pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin
banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan
71
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 136.
68
pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-
utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya
rendah, semakin kecil suatu perusahaan dibiayai oleh utang.
Total Asset Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Dari
pengukuran hasil rasio, apabila nilai rasio dari perusahaan berada di standar
industri, maka dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan baik.
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relative terhadap
perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.
Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan. Perusahaan
akan dikatakan baik apabila mencapai standar industri. Retun On Asset adalah
rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.
Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat
lebih cepat berputar dan meraih laba.
C. Pembahasan Hasil Rasio Keuangan
Berdasarkan analisis terhadap beberapa rasio keuangan yang telah di
lakukan di atas maka dapat dilihat bagaimana kondisi kinerja keuangan PT.
Semen Baturaja (persero) Tbk tahun 2008 sampai 2018 dengan
membandingkan rata-rata rasio yang di gunakan sejak tahun 2008 sampai 2018
dengan standar rasio, maka secara keseluruhan pembahasan penelitian dapat
disajikan pada tabel sebagai berikut.
69
Tabel IV.7
Hasil Perhitungan rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,
Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas
PT. Semen Baturaja (persero) Tbk
Tahun 2008-2018
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun
Ratio
Likuiditas
Ratio
Solvabilitas
Ratio
Aktivitas
Ratio
Profitabilitas
CR
(kali)
DAR
(%)
TATO
(kali)
ROA
(%)
NPM
(%)
2008 1,146 0,606 1,063 0,182 0,171
2009 1,747 0,447 1,172 0,255 0,216
2010 2,913 0,341 1,140 0,281 0,250
2011 4,189 0,271 1,068 0,256 0,239
2012 3,895 0,203 0,915 0,249 0,271
2013 10,879 0,090 0,430 0,115 0,267
2014 12,994 0,705 0,415 0,112 0,270
2015 7,572 0,097 4,470 0,109 0,242
2016 2,868 0,285 0,348 0,059 0,170
2017 1,679 0,325 0,306 0,029 0,094
2018 2,134 0,372 0,360 0,014 0,038
Sumber: Laporan Keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. (202072
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan
untuk melunasi utang jangka pendek. Dalam hal ini peneliti mengambil
indikator Current ratio.
a. Current Ratio
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa current ratio
mengalami peningkatan di tahun 2010 sebesar 2,913 kali, yang mana
peningkatan ini sesuai dengan standar industri. Peningkatan itu
berlanjut pada tahun 2011 sebesar 4,189 kali akan tetapi menurun pada
72
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed September
22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
70
tahun 2012 sebesar 3,895 kali. Pada tahun 2013 Current Ratio menigkat
sebesar 10,879 kali dan di tahun 2014 juga mengalami peningkatan
sebesar 12,994 kali, yang mana nilai rasio ini merupaan nilai rasio yang
paling tinggi.
Pada tahun 2015 turun sebesar 7,572 kali di tahun di tahun 2016
turun lagi 2,868 dan di tahun 2017 nilai rasio turun sebesar 1,679 kali
yang mana nilai rasio ini merupakan nilai rasio terendah. Akan tetapi di
tahun 2018 meningkat sebesar 2,134 kali dan masih dengan standar
industi yaitu 2 kali. Rendahnya nilai Current Ratio ini di sebabkan
rendahnya Current Liabilities dibandingkan Current Assets.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan di biayai dengan utang. Rasio ini juga digunakan untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka panjangnya dan kewajiban-kewajibannya jika perusahaan
dilikuidasi. Artinya berapa besar beban utang yang telah ditanggung suatu
perusahaan di banding aktivanya. Rasio Solvabilitas juga menggambarkan
suatu hubungan antara hutang suatu perusahaan terhadap modal ataupun
asset. Dalam hal ini peneliti mengambil indikator Debt to Asset Ratio.
a. Debt to Asset Ratio
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio
mengalami penurunan di tahun 2009 sebesar 0,447% dan 0,341% di
tahun 2010. Pada tahun 2011 sebesar 0,271%, kembali menurun
71
0,203% di tahun 2012. Di tahun 2013 Debt to Asset Ratio juga menurun
sebesar 0,090% dan di tahun 2014 sebesar 0,705% yang mana pada
tahun ini merupakan nilai rasio paling tinggi.
Pada tahun 2015 nilai rasio meningkat sebesar 0,097% dan
meningkat pada tahun 2016 sebesar 0,285%, pada tahun 2017 sebesar
0,325% dan meningkat di tahun 2018 sebesar 0,375% dan menjadi nilai
rasio paling besar. Namun masih berada dibawah standar industri yaitu
35%.
Menurut hasil rasio ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
menggambarkan ketidakmampuannya membayar kewajiban jangka
panjangnya. Kinerja perusahaan ini dikatakan tidak baik karena di
setiap tahunnya mengalami penurunan. Rendahnya nilai rasio ini di
sebabkan rendahnya penjualan dibandingkan dengan total asset.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan suatu aktiva yang dimilikinya dan juga mengukur
suatu aktivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana perusahaan.
Berdasarkan hasil pengukuran rasio ini akan diketahui mengenai
kinerja manajemen yang sesungguhnya dalam mengelola suatu aktivitas
perusahaan dan dapat mengetahui perusahaan lebih efisien atau sebaliknya
dalam mengelola asset yang telah dimilikinya. Dalam hal ini peneliti
mengambil indikator Total Asset Turn Over.
a. Total Asset Turn Over
72
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Total Asset Turn
Over PT. Semen Baturaja (persero) Tbk pada tahun 2009 mengalami
peningkatan sebesar 1,172 kali dan merupakan nilai rasio paling tinggi.
Di tahun 2010 sebesar 1,140 kali dan 1,068 kali di tahun 2011. Pada
tahun 2012 kembali menurun sebesar 0,915 kali dan 0,430 kali di tahun
2013. Di tahun 2014 sebesar 0,415 kali dan meningkat pada tahun 2015
sebesar 4,470 kali. Di tahun 2016 samapi 2017 mengalami penurunan
kembali sebesar 0,306 kali dan meningkat di tahun 2018 sebesar 0,360
kali.
Maka dapat dikatakana bahwa kinerja PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk sangat tidak baik dikarenakan di setiap tahunnya
mengalami nilai rasio di bawah standard industri. Yang mana standar
industi dari rasio ini adalah 2 kali.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektifitas
manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya
tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dalam
penjualan maupun investasi. Dalam hal ini peneliti mengambil
indikator Return On Asset dan Net Profit Margin.
73
a. Return On Assets
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Return On
Asset PT. Semen Baturaja (persero) Tbk pada tahun 2009
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar
0,255% dan meningkat di tahun 2010 sebesar 0,281% yang
merupakan nilai rasio ini nilai rasio paling tinggi.
Di tahun 2011 rasio ini kembali menurun sebesar 0,256%
dan di tahun 2012 juga menurun sebesar 0,249%. Pada tahun 2013
kembali turun sebesar 0,115% dan 0, 112% di tahun 2014.
Penurunan nilai rasio ini berlanjut setiap tahun sampai dengan
2018 sebesar 0,014%. Dari nilai rasio ini dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk sedang berada
di posisi tidak baik di karenakan nilai rasio ini berada dibawah
standar industri Return On Asset yaitu 30%.
b. Net Profit Margin
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Net Profit
Margin PT. Semen Batura (Persero) Tbk pada tahun 2008 sebesar
0,171% dan menurun pada tahun 2009 sebesar 0,216%. Pada tahun
2010 pendapatan terhadap penjualan sebesar 0,250% dan menurun
di tahun 2011 sebesar 0,239%. Pendapatan terhadap penjualan
meningkat di tahun 2012 sebesar 0,271% nilai rasio ini merupakan
nilai rasio paling tinggi.
74
menurun sebesar 0,242% di tahun 2016 sebesar 0,170% dan di
tahun 2017 terus menurun sebesar 2017 sebesar 0,094% di tahun
2018 sebesar 0,038%, nilai rasio ini juga merupakan nilai rasio
paling rendah pada tahun terahir. Dalam hal ini dapat dikatakana
bahwa Kinerja PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk sedang tidak
baik karena di bawah standar industri nilai rasio yaitu 20%.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langah
yang sesuai dengan panduan yang diberikan Institut Agama Islam Negeri
Padangsidimpuan agar memperoleh hasil sebaik mungkin. Namun peneliti
menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan
serta masih jauh dari kesempurnaa. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Peneliti memperoleh data laporan keuangan PT. Semen Baturaja
(persero) Tbk yang menggunakan data skunder dari perusahaan yang
sudah terdaftar di bursa efek syariah.
2. Keterbatasan dalam pengambilan variabel hanya menggunakan
beberapa rasio saja.
3. Keterbatasan periode yang digunakan dalam penelitian ini hanya 11
(sebelas) tahun dari tahun 2008-2018.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan menggunakan
analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas
yang di tinjau dari Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Total Asset Turn Over,
Return On Asset dan Net Profit Margin yang berjudul berjudul ―Analisis Rasio
Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus PT. Semen Baturaja
Persero Tbk) tahun 2008-2018‖. Dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Secara umum kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.
berdasarkan rasio likuiditas yang ditinjau dari Current ratio dinyatakan
baik karena berada di atas standar industri.
2. Secara umum kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
berdasarkan rasio solvabilitas yang ditinjau dari Debt to Asset Ratio
dinyatakan dalam keadaan tidak baik karena berada dibawah standar
industri.
3. Secara umum kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
berdasarkan rasio aktivitas yang ditinjau dari Turn Asset Turn Over
dinyatakan dalam keadaan tidak baik karena berada dibawah standar
industri.
4. Secara umum kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
berdasarkan rasio profitabilitas yang ditinjau dari Return On Asset
76
dinyatakan dalam keadaan tidak baik karena berada dibawah standar
industri.
5. Secara umum kinerja Keuangan PT. Semen Baturaja (persero) Tbk
berdasarkan rasio profitabilitas ditinjau dari Net Profit Margin dinyatakan
dalam keadaan tidak baik karena perusahaan di anggap tidak dapat
memenuhi standar industri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa hal yang akan disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk agar lebih
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan untuk memperoleh hasil yang
lebih baik dalam hasil laporan keuangan guna meningkatkan kualitas
perusahaan seperti yang diharapkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel yang lebih banyak
karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 11 sampel dari laporan
keuangan tahunan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik terhadap judul penelitian yang telah
di muat dalam penelitian ini agar meilih variabel-variabel yang belum
pernah diteliti dan menemukan pokok permasalahan dari penelitian.
77
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abdurrahmat Fathoni. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Rineka Cipta, 2011.
Ani Rahmaniar, dan Soegijanto. Pengantar Akuntansi. Bogor: In Media, 2016.
Arif Sugiono, dan Edi Untung. Ananlisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo,
2016.
Cholid Narbuko, dan Abu Achmad. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2010.
Irham, Fahmi. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2015.
Harmono. Manajemen Keuangan Berbasis Scorecard Penekatan Teori, Kasus, dan
Riset Bisnis. Jakarta: Bumi aksara, 2014.
Henry Simamora. Akuntansi Manajemen Edisi III. Riau: Star Gate Publisher, 2012.
Hery. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
———. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: Center
For Academic Publishing, 2015.
———. Analisis Rasio Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: Center For
Academic Publishing, 2015.
———. Teori Kuntansi. Jakarta: Kencana, 2011.
Jihen Ginting. Akuntansi Manajemen. Medan: Unimed Press, 2016.
Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.
78
———. Analisis Laporan keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Kasmir, dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2012.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
L.M Syamrin. Pengantar Akuntansi. Depok: Rajawali Pers, 2017.
M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan KeserasianAl-Qur’an.
Pisangan Ciputat: Lentera Hati, 2012.
Mardani. Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mirawan B Ilyas, dan Diaz Priantara. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2015.
Mohammad Najib. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2010.
———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&R. Bandung: Alfabeta CV,
2016.
sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta,
2013.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Winwin Yadiarti. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana, 2010.
79
Zaki Baridwan. Intermediete Accounting. Yogyakarta: BPFE, 2012.
Sumber Jurnal ilmiah:
Amdani, dan dan Desnerita. ―Pngaruh Struktur Modal dan Working Capital Turnover
Terhadap profitabilitas ‗(studi Empiris pada Pembayar Pajak Perusahaan Yang
Diperiksa Olehh Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta pusat).‘‖ Jurnal Akuntansi
volume 19, no. 3 (2015).
Athur J. Keown, dan dkk. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan. Indonesia:
PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2008.
Binti Nurul Azizah. ―Pengaruh Current Ratio, Gross Profit Margin, Net profit margin,
dan Debt to Equity Ratio Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan sektor Indusri
dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2013-2015.‖ Artikel
Skripsi Volume 1, no. 6 (2017).
Clairene E.E. Santoso. ―perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang pengaruhnya
Terhadap profitabilitas pada PT. Pegadaian (Persero).‖ jurnal EMBA Volume 1, no.
4 (2014).
Dewi Indriani, dan dkk. ―Pengaruh Perputaran piutang dan Arus Kas Terhadap
likuiditas PT. Astra InternasionalTbk.‖ jurnal EMBA volume 5, no. 1 (2017).
Difky Mashady, dan dkk. ―Pengaruh Working Capital turnover, current Ratio, Dan
Debt to Total Assets Terhadap Return On Invesment.‖ Jurnal Administrasi Bisnis 7,
no. 1 (2014).
Ina Susianti. ―Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT.
Gudang Garam Tbk.‖ Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 2, no. 2 (2018).
80
Kurnia Dwi Ramadhan. ―Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja
Perusahaan Pada PT. Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Group).‖ Jurnal Valuta
Volume 2, no. 2 (2016).
Rita Satria. ―Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada PT.
Darma Henwa Tbk‖ Volume 1, no. 2 (2017).
―Laporan Akuntansi Islam Bukan Sekedar Pertanggung Jawaban Sosial Windari At-
tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam,‖ hlm. 76, diakses 16
November2020,http://jurnal.iainpadangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh/art
icle/view/789.
Sumber Lainnya:
―Riwayat Perusahaan – PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk,‖ hlm.6., accessed
September 22, 2020, https://semenbaturaja.co.id/riwayat-perusahaan/.
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : ASMIDAR HASIBUAN
2. Tempat/ Tgl. Lahir :Tanjung Mulia, 10 Desember 1997
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat : Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat,
Kabupaten Labuhan batu selatan
6. Email : [email protected]
7. No. Handphone : 0823 7037 5967
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 117480 Pintasan (2004-2010)
2. MTS Swasta Ar-Ridho Tanjung Mulia (2010-2013)
3. SMA Swasta IMELDA Sigabu Julu (2013-2016)
4. Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan (2016-2020)
III. LATAR BELAKANG ORGANISASI
1. Anggota Centre Of Student Entrepreneurship 2017-2018.
2. Writer Corner Forum Bahasa FEBI (FORSABI) 2017-2018.
IV. MOTTO HIDUP
Tidak ada kata putus asa, kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi.
82
Lampiran 3
Data dan Hasil Current Ratio
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Tahun 2008-2018
Perhitungan Curent Ratio
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Current Asset Current Liabilitas Hasil (kali)
2008 371.018 323.755 1,146
2009 319.831 183.012 1,747
2010 721.796 144.797 2,913
2011 612.064 146.110 4,189
2012 667.712 171.391 3,895
2013 2.106.641 193.631 10,879
2014 2.335.769 179.749 12,994
2015 1.938.567 255.995 7,572
2016 838.232 292.239 2,868
2017 1.123.602 668.828 1,680
2018 1.358.330 636.408 2,134
83
Lampiran 4
Data dan hasil Total Asset Turn Over
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Tahun 2008-2018
Perhitungan Total Asset Turn Over
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Penjualan Total Asset Hasil (kali)
2008 794.352 746.927 1.063
2009 816.791 696.484 1.172
2010 885.740 776.742 1.148
2011 1.050.277 983.056 1.068
2012 1.097.680 1.198.586 0.915
2013 1.168.608 2.711.416 0.430
2014 1.214.915 2.926.361 0.415
2015 1.461.248 3.268.668 4.470
2016 1.522.808 4.368.877 0,348
2017 1.551.525 5.060.337 0,306
2018 1.995.808 5.538.080 0,360
84
Lampiran 5
Data dan Hasil Debt to Asset Ratio
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Tahun 2008-2018
Perhitungan Debt to Asset Ratio
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Total Utang Total Asset Hasil (%)
2008 453.335 746.927 0.606
2009 311.699 696.484 0.447
2010 265.007 776.742 0.341
2011 267.036 983.056 0.271
2012 244.448 1.198.586 0.203
2013 244.459 2.711.416 0.090
2014 209.114 2.926.361 0.705
2015 319.315 3.268.668 0.097
2016 1.248.118 4.368.877 0.285
2017 1.677.477 5.060.337 0.325
2018 2.064.408 5.538.080 0.372
85
Lampiran 6
Data dan hasil Return On Asset
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk tahun 2008-2018
Perhitungan Return On Asset
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih Total Asset Hasil (%)
2008 136.008 746.927 0.182
2009 177.203 696.484 0.254
2010 221.734 776.742 0.285
2011 251.638 983.056 0.255
2012 298.513 1.198.586 0.249
2013 312.184 2.711.416 0.115
2014 328.336 2.926.361 0.112
2015 354.180 3.263.668 0.108
2016 259.091 4.368.877 0.059
2017 146.648 5.060.337 0.029
2018 76.075 5.538.080 0.014
86
Lampiran 7
Data dan Hasil Net Profit Margin
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Tahun 2008-2018
Perhitungan Net Profit Margin
(dalam satuan jutaan rupiah)
Tahun Laba Bersih Penjualan Bersih Hasil (%)
2008 136.008 794.352 0,171
2009 178.838 816.791 0,216
2010 220.248 885.740 0,250
2011 251.638 1.050.277 0,239
2012 298.513 1.097.680 0,271
2013 312.184 1.168.608 0,267
2014 328.336 1.214.915 0,270
2015 354.180 1.461.248 0,242
2016 259.091 1.522.808 0,170
2017 146.648 1.551.525 0,094
2018 76.075 1.995.808 0,038
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110