ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

139
i

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

195 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

i

Page 2: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

ii

Page 3: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

iii

Page 4: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

iv

Page 5: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

v

Page 6: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

vi

Page 7: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

vii

Page 8: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

viii

Page 9: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

xi

ABSTRAK

Nama : Annisa Putri

NIM : 1520100152

Program Studi : S1- Pendidikan Agama Islam

Judul : Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis

Kontekstual pada Materi Praktik Muamalah di Kelas IX MTsN 4

Tapanuli Selatan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajara merupakan acuan bagi guru untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan secara

efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran dapat

mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar.

Akan tetapi , fakta yang ditemukan di sekolah ternyata guru masih memanfaatkan

sumber dan media pembelajaran konvensional yang kurang melibatkan peserta

didik secara aktif dalam pembelajaran. oleh karena itu, peneliti mengembangkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajara berbasis kontekstual untuk membantu peserta

didik untuk belajar secara mandiri dengan memahami materi kemudian

mengaitkannya dengan kehidupan nyata siswa.

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana validitas dan

praktikalitas RPP yang dikembangkan dalam pembelajaran fikih pada materi

praktik muamalah berbasis kontekstual di MTsN 4 Tapanuli Selatan. Penelitian

Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang valid dan praktis.

Penelitian pengembangan (Research and Development) ini menggunakan

model ADDIE. Populasi dalam penelian ini adalah siswa kelas IX MTs. Adapun

sampel penelitian ini adalah siswa kelas IX-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan yang

berjumlah 25 siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa RPP berbasis kontekstual valid dan parktis.

Proses validasi RPP dilakukan sebanyak tiga kali yaitu validasi pertama

mendapatkan persentase 94%, validasi kedua mendapatkan persentase 94% dan

validasi ketiga mendapatkan persentase 81,81% dengan rata-rata persentase 92%

dengan kategori “Sangat Valid” dan praktikalitas berdasarkan angket pengamatan

guru dan respon siswa memperoleh persentase 88% dengan kategori “Praktis”.

Dengan demikian RPP hasil pengembangan dapat digunakan sebagai perangkat

pembelajaran untuk siswa MTs kelas IX.

Kata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi praktik muamalah,

dan pembelajaran berbasis kontekstual

Page 10: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

xii

ABSTRACT

Name : Annisa Putri

NIM : 1520100152

Program Study : S1- Islamic Religious Education

Judul : Development of implementation plans for contextual learning

based on muamalah practice materials in class IX MTsN 4

South Tapanuli

Lesson plan is a reference for the teacher to carry out teaching and learning

activities to be more directed with effective and efficient. In other words, the

lesson plan of learning can simplify, expedite and improve the result of the

teaching and learning process. However, the facts found at school are that the

teacher still utilizes conventional learning resources and media that do not actively

involve students and learning. Therefore, researcher embody the lesson plan based

contextual to help students learn independently by understanding the material and

then linking it to students real life.

As for the formulation of the problem from this research is how to validate

and practice RPP in fiqh learning on muamalah practice base on contextual in

MTsN 4 Tapanuli Selatan. The research of development in the lesson plans base

on ontextual on muamalah practice materials that aim to produce of lesson plan

(RPP) that validate and practice.

This research is done by development research (Research and Development)

using the ADDIE model. Population on research are students at IX grade MTs.

The subject of this research are students at IX-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan that

aggregate 25 students.

The results of this research obtained is RPP base on valid and practice

contextual. The process of valiate RPP is done as many as three times, namely the

first validate got percentage 94%, the second validate got percentage 94% and the

third validate got percentage 81.81% with averange percentage of 92% with

category "Very Valid" and practice based on students questionnaire responses

from aspect connection (93%), material (70%), motivation (90%), and practice

(89%) with got percentage 85% with the category "Very Practical". This from the

result of development RPP able to used as sets of learning for students MTs at IX

grade.

Keywords: Lesson plan (RPP), fiqih, and contextual

Page 11: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji hanya milik Allah SWT. Skripsi ini

dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana. Pernyataan rasa

syukur kepada Sang Khalik atas hidayah-Nya yang diberikan kepada penyusun

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengembangan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kontekstual pada Materi

Praktik Muamalah di Kelas IX MTsN 4 Tapanuli Selatan”.

Penyusun panjatkan shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan kita umat Islam Nabi Muhammad saw sebagai suri teladan yang

merupakan sumber inspirasi dan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan setiap

insan termasuk penulis. Aamiin.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini

tidak akan terselesaikan tanpa bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai

pihak, tulisan ini tidak dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Melalui tulisan

ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada

kedua orang tua tercinta, Ibunda Yusreni Harahap dan Ayahanda M. Zulham,

yang tak pernah lelah dalam memberikan semangat dan nasehat, karena mereka

jualah penyusun dapat bertahan serta menyelesaikan pendidikan hingga proses

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan, kepada beliau penyusun senantiasa

memanjatkan doa semoga Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosanya.

Ucapan terima kasih pula penyusun patut menyampaikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Ibrahim, MCL., selaku rektor IAIN Padangsidimpuan, beserta

Wakil Rektor.

2. Bapak H. Abdul Sattar Daulay, M.Ag selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam.

3. Ibu Dr Lelya Hilda, M. Si., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

Page 12: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

x

4. Bapak Dr. Anhar, M.A., selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Ahmad Nizar

Rangkuti, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing II yang dengan ikhlas memberikan

ilmu, bimbingan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Yusri Fahmi, M. Hum., selaku Kepala Perpustakaan, dan seluruh

pegawai perpustakaan IAIN Padangsidimpuan yang telah membantu

menfasilitasi peneliti dalam hal pengadaan buku-buku yang ada kaitannya

dengan penelitian ini.

6. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen IAIN Padangsidimpuan khususnya

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skiripsi ini.

7. Ibu Dr. Hj. Asfiati, S.Ag, M.Pd., ibu Nuraliah Harahap, S. Pd. I., dan Rosidah

Hasibuan, S.Pd.I., selaku validator peneliti yang telah membantu peneliti

dalam menvalidkan rancangan RPP, surat validasi RPP, surat validasi RPP

dengan menggunakan pendekatan kontekstual, lembar validasi ahli dan lembar

validasi angket respon siswa.

8. Teristimewa kepada Ayah tercinta M. Zulham, B.A., Ibunda Yusreni Harahap

dan juga saudara-saudara saya (Sri Ahdani Yuta, S.P dan Bayu Alponso, S.P).

serta adik yang telah peneliti anggap sebagai adik kandung sendiri Sulistian

Nisa Febri Harahap yang tak pernah lelah memberikan semangat, motivasi,

dukungan dan do’a yang terbaik yang tiada terhingga demi keberhasilan

peneliti, semoga nantinya Allah membalas perjuangan mereka dengan surga

Firdaus-Nya.

9. Sahabat tercinta Indah Pratiwi, Meli Aprianti, Hotlina Sari, Tanti Elmiah, Aulia

Dea (Family Group) dan juga Riski Ansari, Maisyaroh Siregar, Mariatul

Ummah, Jenty Meria, Suaibah (WOW), yang selalu memberi motivasi dan

semangat yang telah berperan aktif dalam memberikan motivasi dan solusi

selama penyusun melaksanakan penelitian.

10. Teman-teman satu Angkatan 2015 PAI -5, dan tak lupa juga INDOMY

Squad. Tak lupa juga kepada Zufri Saputra Parinduri yang telah membantu

dalam pembuatan abstrak dalam bahasa Inggris, dan semua pihak yang tidak

Page 13: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

xi

dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan

motivasi dan solusi selama penyusun melaksanakan penelitian.

Alhamdulillah dengan memohon rahmat dan pertolongan Allah SWT

akhirnya peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, peneliti senantiasa mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan berdaya guna bagi peneliti khususnya dan para

pembaca sekalian.

Padangsidimpuan, 2019

ANNISA PUTRI

NIM. 1520100152

Page 14: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

i

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..................................................................................................i

Halaman Pengesahan Pembimbing .................................................................ii

Surat Pernyataan Pembimbing ........................................................................iii

Surat Pernyataan Menyusun Skripsi Sendiri .................................................iv

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................................v

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi .................................................vi

Dewan Penguji Ujian Munaqasyah Skripsi ....................................................vii

Berita Acara Ujian Munaqasyah .....................................................................viii

Halaman Pengesahan Dekan ............................................................................ix

Motto Dan Persembahan ..................................................................................x

Abstrak .............................................................................................................. xi

Kata Pengantar ............................................................................................. xiii

Daftar Isi ........................................................................................................ xiv

Daftar Gambar ............................................................................................... xv

Daftar Tabel ................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Fokus Masalah ............................................................................................ 7

C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8

D. Tujuan Pengembangan ................................................................................ 8

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .......................................................... 9

F. Definisi Istilah ............................................................................................. 9

G. Manfaat Pengembangan ............................................................................ 10

1. Secara Teoritis ..................................................................................... 10

2. Secara Praktis ...................................................................................... 11

H. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori .......................................................................................... 13

1. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 13

2. Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) ............................................ 14

a. Pengertian RPP ....................................................................... 14

b. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP ....................................... 15

c. Komponen-Komponen Menyusun RPP .................................. 16

d. Langkah-Langkah Pengembangan RPP .................................. 17

3. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ................................................ 21

a. Pengertian Pendekatan Kontekstual .............................................. 21

b. Komponen-komponen Pendekatan Kontekstual ........................... 22

Page 15: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

ii

c. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Kontekstual .................. 26

4. Silabus ................................................................................................. 28

5. Materi Praktik Muamalah di Kelas IX MTs N Batang Angkola ....... 30

a. Jual Beli ........................................................................................ 30

b. Qirad .............................................................................................. 33

c. Riba ............................................................................................... 35

B. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

A. Jenis dan Model Pengembangan ................................................................ 42

B. Metode Penelitian...................................................................................... 45

1. Populasi, Sampel dan Sumber Data ..................................................... 45

2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 46

3. Instrument Penilaian............................................................................ 49

4. Analisis Data ....................................................................................... 50

5. Perencanaan Desain Produk ................................................................ 51

6. Validasi Produk ................................................................................... 52

7. Teknik Analisis Data ........................................................................... 53

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 56

1. Desain Awal Produk ........................................................................... 56

2. Hasil Pengujian Tahap Pertama .......................................................... 57

3. Hasil Pengujian Tahap Kedua ............................................................. 61

4. Penyempurnaan Produk Akhir ............................................................ 66

B. Pembahasan Produk .................................................................................. 69

C. Keterbatasan Pengembangan .................................................................... 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 76

B. Saran .......................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ 81

Pengesahan Judul ................................................................................................ 82

Surat Izin Penelitian ........................................................................................... 83

Surat Balasan Penelitian .................................................................................... 84

Page 16: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I.1 Soal dan Jawaban Penelitian Awal Nomor 1 ....................................... 5

Gambar I.2 Soal dan Jawaban Penelitian Awal Nomor 2 ....................................... 5

Gambar IV.1 Aktivitas Siswa pada Pertemuan I dan II ........................................ 59

Gambar IV.2 Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 dan 4 ........................................ 60

Gambar IV.3 Aktivitas Siswa pada Pertemuan 5 dan 6 ........................................ 61

Page 17: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Tingkat Madrasah

Tsanawiyah Materi Fikih Kelas IX .................................................. 30

Tabel III.1 Alur Model Pengembangan Addie ...................................................... 43

Tabel III.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 47

Tabel III.3 Teknik Analisis Data Validitas ........................................................... 48

Tabel III.4 Kategori Validitas Lembar Validasi ................................................... 52

Tabel III.5 Teknik Analisis Data Praktikalitas ...................................................... 53

Tabel III.6 Kategori Praktikalitas Perangkat Pembelajaran .................................. 53

Tabel IV.1 Hasil Validasi Renana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis

Kontekstual ....................................................................................... 55

Tabel IV.2 Saran Validator dan Revisi RPP Berbasis Kontekstual ...................... 56

Tabel IV.3 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Berbasis

Kontekstual .......................................................................................... 62

Tabel IV.4 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran Berbasis

Kontekstual .......................................................................................... 62

Tabel IV.5 Penyempurnaan dari Produk Lama ke Produk Baru ........................... 63

Page 18: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kontekstual

2. Lampiran 2 : PreTest

3. Lampiran 3 : PostTest

4. Lampiran 4 : Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran

5. Lampiran 5 : Lembar Angket Respon Peserta Didik

6. Lampiran 6 : Instrumen Validasi RPP (Validator)

7. Lampiran 7 : Instrumen Validasi RPP (Guru 1)

8. Lampiran 8 : Instrumen Validasi RPP (Guru 2)

9. Lampiran 9 : Instrumen Validasi Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

10. Lampiran 10 : Instrumen Validasi Angket Respon Peserta Didik

11. Lampiran 11 : Lembar Analisis Validasi RPP

12. Lampiran 12 : Lembar Analisis Observasi Keterlaksanaan Perangkat

Pembelajaran

13. Lampiran 13 : Lembar Analisis Angket Respon Siswa Terhadap Proses

Pembelajaran

14. Lampiran 14 : Hasil Validasi Observasi Keterlaksanaan Perangkat

Pembelajaran

15. Lamiran 15 : Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik

Page 19: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru adalah

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, merencanakan dan

melaksanakan penilaian. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah

kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kemudian

mengimplementasikannya di dalam proses belajar mengajar di kelas.1

Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang

dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran.

Persiapan mengajar merupakan salah satu tolok ukur dari sukses seorang

guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan merencanakan

kegagalan. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian

hasil belajar.2 Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola

proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Tes Hasil Belajar

(THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa.3

1

Daryanto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media,

2014), hlm. V. 2 Daryanto, Pengembangan Perangkat..., hlm V

3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2019), hlm. 201.

Page 20: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa guru memainkan

peranan yang strategis dalam peningkatan mutu hasil belajar siswa. Karena

itu dapat dikatakan guru memainkan peranan dalam pendidikan masa kini dan

masa depan anggota masyarakat melalui sekolahnya masing-masing, atau

dengan kata lain masa kini dan masa depan masyarakat khususnya generasi

muda sangat tergantung pada kualitas guru (pemahaman guru dalam hal ini

adalah mulai dari PAUD/TK sampai Perguruan Tinggi) dalam melaksanakan

pembelajaran. Ini berarti bahwa masa depan bangsa sangat tergantung pada

sampai sejauhmana peranan guru dapat melaksanakan proses pembelajaran.4

Sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya diharapkan mampu

mengelola kelasnya menjadi suatu lingkungan pendidikan yang sarat (penuh)

nilai. Dengan demikian guru akan dapat mempersiapkan peserta didiknya

bukan hanya sebagai individual yang mandiri, tetapi juga menolong peserta

didiknya mencapai tingkat kemanusiaannya secara sempurna (manusia

unggul), yaitu manusia yang dapat eksis secara fungsional di tengah-tengah

masyarakat, bangsa dan negaranya, dan bahkan masyarakat dunia. Hal

tersebut hanya dapat diwujudkan melalui dampak pengajaran dan keteladanan

dalam lingkungan pendidikan yang sarat nilai dan ilmu pengetahuan/science

serta teknologi dengan berlandaskan kepribadian yang relegius.5

Salah satu mata pelajaran wajib pada MTsN adalah Fikih. Mata

pelajaran ini berisi jual beli dan riba. Jual beli dalam istilah fiqh disebut

dengan al-bai’ yang berarti menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan

4 Ahmad Suriansyah, Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 2. 5 Ahmad Suriansyah, Profesi Kependidikan.., hlm. 3.

Page 21: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3

sesuatu yang lain. Lafal albai’ dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk

pengertian lawannya, yakni kata asy syira (beli). Dengan demikian, kata al-

bai’ berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli Jual beli atau bisnis menurut

bahasa berasal dari kata (البيع) bentuk jamaknya ( البيوع) dan konjungsinya

adalah “ بيعا -يبيع –باع ” yang artinya menjual.6

Menurut bahasa, jual beli berarti menukarkan sesuatu dengan sesuatu.

Sedangkan menurut istilah yang dimaksud jual beli atau bisnis adalah:

1. Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling

merelakan.

2. Menurut syara, pengertian jual beli yang paling tepat ialah memiliki

sesuatu harta (uang) dengan mengganti sesuatu atas dasar izin syara,

sekedar memiliki manfaatnya saja yang diperbolehkan syara untuk

selamanya yang demikian itu harus dengan melalui pembayaran yang

berupa uang.

3. Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf) dengan ijab

qobul, dengan cara yang sesuai dengan syara.

4. Tukar-menukar benda lain dengan cara yang khusus (dibolehkan).

5. Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling atau

memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang

diperbolehkan.7

Menurut terminology fiqih, riba adalah tambahan khusus yang dimiliki

oleh salah satu pihak yang bertransaksi tanpa ada imbalan tertentu. Riba

adalah tambahan-tambahan dalam perkara tertentu. Riba adalah kelebihan

yang tidak disertai dengan imbalan yang disyaratkan dalam jual beli. Riba

adalah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau

tidak sama menurut aturan syara’ atau terlambat salah satunya. Riba adalah

penambahan-penambahan yang disya-ratkan oleh orang yang memiliki harta

6 Shobirin, “Jual Beli dalam Pandangan Islam” dalam Jurnal Bisnis dan Manajemen

Islam,Volume 3 Nomor 2, Tahun 2015. 7 Shobirin, “Jual Beli…, Tahun 2015

Page 22: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

4

kepada orang yang meminjam hartanya (uang) karena pengunduran janji

pembayaran oleh peminjam dari waktu yang telah ditentukan.8

Prinsip utama riba adalah penambahan, menurut syara’ riba adalah

penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil. Riba pada

dasarnya adalah bunga atas tambahan bagi pinjaman pokok. Dalam doktrin

klasik meluas meliputi banyak keuntungan tambahan yang diperoleh sebagai

hasil transaksi dan tidak ditentukan secara persis ketika melakukan transaksi.9

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa riba adalah

suatu kelebihan yang terjadi dalam tukar-menukar barang yang sejenis atau

jual beli barter tanpa disertai dengan imbalan dan kelebihan tersebut

disyaratkan dalam perjanjian.

Praktik Muamalah adalah salah satu materi yang sangat penting dan

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tingkat SMP/MTs sangat

perlu memahami materi Praktik Muamalah karena materi ini di dalamnya

mencakup pembahasan Jual Beli, Qirad, dan Riba.

Berdasarkan temuan awal yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas

IX-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan (berjumlah 25 siswa)10

mengalami kesulitan

dalam menyelaesaikan soal mengenai materi Praktik Muamalah. Berikut ini

soal tes penelitian awal di MTsN 4 Tapanuli Selatan:11

8 Fatkhul Wahab, “Riba: Transaksi Kotor dalam Ekonomi” dalam jurnal Ekonomi

Syariah, Volume 2 Nomor 2, Tahun 2017. 9 9 Fatkhul Wahab, “Riba: Transaksi…, Tahun 2017

10 Observasi di Kelas IX MTsN Batang Angkola pada Hari Rabu, 19 September 2018,

Pukul 11.00-12.00 WIB. 11

Soal Tes Penelitian Awal Penulis di MTsN Batang Angkola Kelas IX-2 pada Hari

Rabu, 19 September 2018, Pukul 11.00-12.00.

Page 23: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

5

7.Bagaimana hukum pinjam meminjam uang di bank non syariah yang menetapkan

bunga (suku bunga) terlebih dahulu sebelum aqad peminjaman berlangsung.

8. Jelaskan manfaat dan hikmah larangan riba dalam jual beli.

Gambar 1.2 Soal dan Jawaban Penelitian Awal Nomor 7 dan 8

Peneliti mengamati bahwa kesalahan siswa ketika mengerjakan soal

pertama dan kedua terjadi karena dalam poses mengerjakan soal, siswa

kurang memahami dan kurang menguasai materi yang telah dijelaskan guru

terkait materi riba dan jual beli.12

Realitas pembelajaran fikih yang demikian dibenarkan oleh guru mata

pelajaran fikih. Ia mengatakan bahwa praktik pembelajaran sehari-hari di

sekolah masih mengalami berbagai persoalan, diantaranya adalah perangkat

pembelajaran yang digunakan dalam mengoperasikan jalannya pembelajaran.

Diantara masalah itu misalnya (1) guru menggunakan bahan ajar yang

cenderung kognitivistik; (2) pemanfaatan sumber dan media pembelajaran

yang tersedia di lingkungan sekitar siswa belum optimal dan kurang

menggunakan situasi riil; (3) pemanfaatan sumber dan media pembelajaran

konvensional yang kurang melibatkan siswa secara aktif masih banyak

diterapkan oleh guru, sehinggga kurang mampu memicu terjadinya proses

12

Observasi di Kelas IX MTsN Batang Angkola pada Hari Rabu, 19 September 2018,

Pukul 11.00-12.00 WIB.

Page 24: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

6

pembelajaran aktif; (4) siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Fikih

yang menyebabkan siswa tidak memahami konsep dan teori dari materi yang

diajarkan; (5) kurangnya kemampuan siswa untuk mengingat materi dalam

jangka waktu panjang turut menjadi penyebab ketidakpahaman siswa

terhadap materi praktik muamalah. Faktor lainnya adalah siswa jaman

sekarang menggunakan sistem belajar satu malam, maksudnya disini siswa

hanya akan belajar disaat ada ujian sehingga mereka tidak mengingat

pelajaran dalam jangka lama. Selain itu siswa hanya mengandalkan hapalan

dan menerima ilmu dari guru dengan satu-satunya sumber pelajaran yaitu

buku.13

Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, tidak lepas

dari keahlian dalam mengelola pembelajaran. Oleh karena itu, sebelum

melakasanakan pembebelajaran guru sudah mempersiapkan apa-apa saja yang

dibutuhkan dalam pembelajaran seperti perangkat pembelajaran dan

penggunaan pendekatan yang tepat. Perangkat pembelajaran memiliki peran

yang sangat penting dalam mewujudkan suasana belajar yang efektif.

Terlebih lagi perangkat pembelajaran dikaitkan dengan pendekatan

kontekstual.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang dapat

membantu guru mengaitkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

13

Nuraliah Harahap, Wawawancara dengan Guru Fikih Kelas IX MTsN Batang

Angkola pada hari Rabu, 19 September 2018, pukul 12.30 WIB.

Page 25: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

7

masyarakat14

. Dengan pendekatan kontekstual peran guru adalah membantu

siswa mencapai tujuan, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan

strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola fasilitas

kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan menemukan sendiri. 15

Pada kenyataannya, belum ditemukan perangkat pembelajaran berupa

RPP, LKS dan modul dengan pendekatan berbasis kontekstual pada mata

pelajaran Fikih untuk siswa kelas IX MTs. Salah satu materi mata pelajaran

Fikih yang diajarkan kelas IX MTs dan cocok untuk menerapkan

pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis kontekstual adalah materi

Jual Beli dan Riba.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dalam bentuk penelitian desain (design research) atau penelitian

pengembangan tipe validation study yang berjudul “PENGEMBANGAN

PERANGKAT BELAJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI

PRAKTIK MUAMALAH DI KELAS IX MTSN BATANG ANGKOLA

DESA SINYIOR KECAMATAN ANGKOLA SELATAN”.

B. Fokus Masalah

Perangkat pembelajaran meliputi Silabus, Rencana Pelaksana

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Bahan Ajar, Penilaian

Hasil Belajar (PHB). Dengan mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi

14

Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem), (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 79-80. 15

Ahmad Susanto, PengembanganPembelajaran IPS Di SekolahDasar, (Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2014), hlm. 92.

Page 26: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

8

pelaksanaan penelitian, maka penelitian ini hanya fokus pada pengembangan

RPP (Rencana Pelaksana Pembelajaran) pada model pembelajaran dalam

materi praktik muamalah di kelas IX-2 MTsN Tapanuli Selatan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana RPP berbasis kontekstual yang cocok dikembangkan pada

pembelajaran materi Praktik Muamalah di MTs N 4 Tapanuli Selatan

2. Bagaimana validitas RPP (Rencana Pelaksana Pembelajaran) dalam

pembelajaran Praktik Muamalah dengan menggunakan kontekstual di

MTsN 4 Tapanuli Selatan?

3. Bagaimana praktikalitas RPP (Rencana Pelaksana Pembelajaran) dalam

pembelajaran Praktik Muamalah dengan menggunakan kontekstual di

MTsN 4 Tapanuli Selatan?

D. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pengembangan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui validitas perangkat pembelajaran siswa dalam

pembelajaran Praktik Muamalah dengan menggunakan kontekstual di

MTsN 4 Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui praktikalitas perangkat pembelajaran siswa dalam

pembelajaran Praktek Makalah dengan menggunakan kontekstual di

MTsN 4 Tapanuli Selatan.

Page 27: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

9

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

RPP (Rencana Pelaksana Pembelajaran) hasil pengembangan

mengarahkan pemahaman siswa dalam memahami Praktik Muamalah dengan

menggunakan media pembelajaran. Kemudian RPP (Rencana Pelaksana

Pembelajaran) hasil pengembangan megarahkan pemahaman siswa terhadap

Praktik Muamalah serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari melalui media pembelajaran.

F. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca mengenai penelitian ini,

peneliti memberikan penjelasan singkat dari istilah-istilah dalam penelitian,

yaitu meliputi:

1. Pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk

mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna. Pengembangan

adalah penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu

memecahkan masalah dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan.16

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan

pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam

pembelajaran di kelas.17

Dari uraian tersebut, RPP adalah program

perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran

untuk setiap kali pertemuan.

16

Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, PTK, dan Penelitian Pengembangan (Bandung: Citapustaka Media, 2016), hlm.

237. 17

Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konekstual,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 53.

Page 28: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

10

3. Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang dapat

membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia

nyata siswa yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dipeljari dengan penerapannya dalam kehidupan para

siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.18

Berdasarkan uaraian

tersebut, Pendekatan Kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang

bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran

yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari-hari.

4. Muamalah adalah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi

manfaat dengan cara yang ditentukan, seperti jual beli.19

5. Jual Beli secara bahasa adalah menukar sesuatu dengan sesuatu. Jual beli

menurut syara’ adalah akad tukar menukar harta dengan harta yang lain

melalui tat cara yang telah ditentukan oleh hokum Islam.

6. Qirad dalam perbankan syariah sering disebut dengan istilah mudarabah,

yakni bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan perjanjian bagi hasil.

7. Riba, tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau imbalan yang

disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang mengadakan transaksi.

G. Manfaat Pengembangan

1. Secara Teoritis

18

Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),

hlm. 222.

19

Rasjid Sulaiman,Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm. 278.

Page 29: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

11

Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan

masukan atau sumbangan terhadap pembelajaran fikih dalam hal

pengembangan perangkat pembelajaran fikih, khususnya pada materi

praktik muamalah.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa merasa senang dan tidak bosan dalam belajar fikih dari RPP

lama dengan RPP berbasis kontekstual.

2) Memudahkan siswa untuk memahami konsep fikih dalam

pembelajaran praktik muamalah sehingga dapat

menguhubungkannya dengan permasalah yang ada di lingkungan

sekitar.

b. Bagi Guru Bidang Studi

a. Menambah wawasan guru dalam pembelajaran yang dilakukan dari

RPP lama dengan RPP berbasis kontekstual.

b. Sebagai pertimbangan bagi guru fikih untuk menerapkan dan

mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual dalam proses peningkatan hasil belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Menambah wawasan dan mendorong peningkatan kinerja pendidik

dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

d. Bagi Peneliti

Page 30: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

12

Sebagai kelengkapan tugas dan syarat-syarat mencapai gelar

sarjana pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika ini berguna untuk memudahkan pembahasan dan

pemahaman tentang penelitian. Maka dari itu, sistematika ini disusun ke

dalam lima bab dan beberapa pasal sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, fokus

masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spsesifikasi produk yang

diharapkan, definisi istilah, manfaat pengembangan dan sistematika

pembahasan.

BAB II Kajian Teori, membahas landasan teori (hakikat belajar dan

pembelajaran fikih, perangkat pembelajaran, pembelajaran praktik muamalah,

pendekatan kontekstual, teori belajar yang relevan dengan pendekatan

kontekstual, penelitian terdahahulu dan kerangka berpikir.

BAB III Metodologi Pengembangan, membahas jenis dan model

pengembangan, prosedur pengembangan, subyek ujicoba, lokasi dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil pengembangan, membahas hasil penelitian,

pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

Bab V Penutup, membahas kesimpulan dan saran.

Page 31: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Perangkat Pembelajaran

Perangkat adalah sejumlah bahan ,alat, media, petunjuk dan pedoman

yang akan digunakan dalam proses pencapaian kegiatan yang diinginkan. Dan

pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam

memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri

seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar

maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan

sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.1

Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah

serangkaian media atau sarana yang digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan

siswa dalam proses pebelajaran di kelas. Sedangkan pengembangan perangkat

pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk

menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan

yang telah ada. 2 Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana

yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di

kelas. Perangkat pembelajaran merupakan sejumlah bahan, alat, media,

petunjuk dan pedoman yang akan digunakan daalam proses pembelajaran.

1 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desai Sistem Pemelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010),

hlm. 26. 2 Khairuddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jogjakarta: Nuansa Aksara,

2007), hlm. 127.

Page 32: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

14

Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran

antara lain yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul, dan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

2. Rencanaa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Pengertian Perangkat Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit

yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada hakikatnya merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan

hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. oleh karena itu, RPP

perlu dikembangkan untuk mengoordinasikan komponen-komponen

pembelajaran, meliputi kompetensi dasar yang berfungsi mengembangkan

potensi peserta didik, materi standar yang berfungsi member makna

terhadap kompetensi dasar, indicator hasil belajar yang berfungsi

menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi siswa. Adapun

penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan

tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum tercapai.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diartikan sebagai satuan program

pembelajaran yang dikemas untuk satu atau beberapa kompetensi dasar

untuk satu kali atau beberapa kali pertemuan. RPP berisi garis besar tentang

hal-hal yang akan dilakukan oleh guru dan siswa selama proses

3Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konteksstual,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 53.

Page 33: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

15

pembelajaran berlangsung, baik untuk satu kali pertemuan atau beberapa

kali pertemuan.4

Ada dua fungsi RPP dalam proses pengembangannya, yakni fungsi

perencanaan dan fungsi pelaksanaan. Fungsi perencanaan adalah rencana

pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru untuk lebih

siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.

Oleh karena itu, setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran, guru wajib

memiliki persiapan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Adapun fingsi

pelaksanaan bertujuan mengafeksikan proses pembelajaran sesuai dengan

apa yang direncanakan. Dalam hal ini, materi standar yang dikembangkan

dan dijadikan bahan kajian oleh siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan

dan kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis, serta

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sekolahdan daerah.

b. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut

a) Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

harus jelas.

b) Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta

dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan

kompetensi siswa.

4Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm. 203.

Page 34: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

16

c) Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pembelajaran

harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan

diwujudkan

d) RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas

pencapaiannya.

e) Harus ada koordinasi antara komponen pelaksanaan program di sekolah.

Dari uraian tersebut, dapat dipahami bahwa pengembangan RPP

menuntut pemikiran, pengambilan keputusan, dan pertimbangan guru serta

memerlukan usaha intelektual, pengetahuan teoritik pengalaman yang

ditunjang oleh sejumlah aktivitas, seperti meramalkan, mempertimbangkan,

menata, dan memisualisasikan.5

c. Komponen-Komponen RPP

Komponen-Konponen RPP terdiri atas:

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; Identitas mata pelajaran

atau tema/subtema;

2) Kelas/semester;

3) Materi pokok;

4) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD

dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang

tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

5 Hamdani, Strategi Belajar..., hlm. 203-204.

Page 35: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

17

5) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

7) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator ketercapaian kompetensi;

8) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD

yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan

dicapai;

9) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

11) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,

inti, dan penutup; dan

12) Penilaian hasil pembelajaran. 6

d. Langkah-Langkah Pengembangan RPP

Berdasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan RPP, maka

pengembangan RPP dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah

berikut:

6 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, hlm. 6.

Page 36: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

18

1) Menuliskan Identitas RPP, Identitas RPP merupakan data yang

menyajikan informasi tentang nama sekolah/madrasah, tema/subtema,

kelas/semester, materi pokok dan alokasi waktu. Adanya identitas pada

sebuah RPP menjadikan proses pengadministrasian dan pengelolaan

dokumen RPP menjadi lebih mudah.

2) Menuliskan Kompetensi Inti (KI), Kompeteensi Inti (KI) merupakan

gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk

suatu jenjang skolah, kelas dan mataa pelajaran. Kompetensi Inti

dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu KI-1 adalah

Kompetensi Inti Sikap Spiritual, KI-2 adalah Kompetensi Inti Sikap

Sosial, KI-3 adalah Kompetensi Inti Pengetahuan, dan KI-4 adalah

Kompetensi Inti Keterampilan sebagai penerapan pengetahuan.

3) Kompetensi Dasar dan Indikator, kompetensi dasar merupakan

kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. Sementara itu

indicator adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh

siswa setelah mereka malakukan proses pembelajaran.

4) Tujuan Pembelajaran, Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan

hasil belajar yang diharapkan mampu dicapai peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

5) Materi Pembelajaran, materi pembelajaran adalah materi yang digunakan

untuk mencapai tujuan pembelajaran. hal yang harus diketahui bahwa

Page 37: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

19

materi dalam RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang

terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi dalam pembelajaran RPP

dikembangkan secara terperinci bahkan jika perlu dapat

mengembangkannya menjadi buku siswa.7

6) Metode pembelajaran, penentuan metode, erat kaitannya dengan

pemilihan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif dalam

memberikan kegiatan pembelajaran yang diperlukan untuk membentuk

kompettensi dasar.8Pemilihan metode pembelajaran dimaksudkan agar

indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.

Pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik peserta

didik, materi, kondisi lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.9

7) Alat dan Sumber Pembelajaran, Secara lebih khusus, media dalam proses

belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal. Dengan demikian media merupakan

komponen sumber belajar, atau wahana fisik yang mengandung materi

intruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka

untuk belajar.10

Sumber belajar ditetapkan sebagai infomasi yang

disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat

7

Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik

Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),

hlm. 70-74.. 8 Hamdani, Strategi Belajar..., hlm. 205.

9 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 32. 10

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), Cet

ke-5, hlm. 3-4.

Page 38: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

20

membantu peserta didik dalam belajar. Sumber belajar dimanfaatkan oleh

guru dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efesiensi tujuan

pembelajaran.11

8) Merumuskan Kegiatan Pembelajaran, kegiatan pembelajaran dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental

dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik dengan guru, lingkungan

dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Kegiatan ini

diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup.

Kegiatan Inti dijabarkan lebih lanjut menjadi perincian dari kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

9) Alokasi Waktu, alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan

untuk ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dengan

memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: pertama, minggu efektif

per semester; kedua, alokasi waktu mata pelajaran per minggu; dan

ketiga jumlah kompetensi per semester.

10) Penilaian, penilaian pencapaian KD pesertadidik dilakukan berdasarkan

indicator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes

dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran

sikap, penilaian hasil karya berupa tuugas, proyek atau prodek.

11) Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu untuk memberikaan

landasan pokok bagi guru dan peserta didik dalam mencapai kompetenssi

dasar dan indikator yang telah ditetapkan, memberi gambaran mengenai

11

Hamdani Hamid, Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2013), hlm. 134.

Page 39: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

21

acuan kerja jangka pendek dalam setiap pertemuan, mempermudah

meningkatkan hasil proses pembelajaran, melihat dan memprediksi

program pembelajaran sebagai acuan kerja yang logis dan sistematis,

karena disusun dengan pendekatan sistem dan memberi pengaruh

terhadap pengembangan individu peserta didik. Sementara itu, manfaat

rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pdeoman atau acuan bagi

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih sistematis,

terarah, dan pembelajaran lebih dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan secara optimal.12

3. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Kata Contextual menurut asalnya dari bahasa Inggris maksudnya

adalah mengikuti konteks atau dalam konteks. Secara Umum Contextual

mengandung arti sesuatu yang berkenaan, relevan, ada hubungan atau kaitan

langsung, mengikuti konteks dan susuatu yang membawa maksud, makna

dan kepentingan.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah

strategi pembelajaran seperti halnya strategi pembelajaran yang lain.

Pendekatan ini dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan

lebih produktif dan bermakna. Melalui pendekatan kontekstual, siswa

melakukan proses belajar dan mengembangkan kemampuannya. Dengan

pendekatan CTL peran guru adalah membantu siswa mencapai tujuan,

12

Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 492.

Page 40: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

22

maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi

informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang

bekerja besama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan diperoleh

dengan menemukan sendiri.13

Munculnya pendekatan pembelajaran kontekstual dilatarbelakangi

oleh rendahnya mutu keluaran/hasil pembelajaran yang ditandai dengan

ketidakmampuan sebagian besar siswa menghubungkan apa yang telah

mereka pelajari dengan cara pemanfaatan pengetahuan tersebut saat ini dan

di kemudian hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kenyataan di atas menunjukkan bahwa hasil pembelajaran kurang

memberikan makna bagi kehidupan siswa. Salah satu faktor yang

diasumsikan menjadi penyebabnya adalah proses pembelajaran yang lebih

berfokus pada guru (teacher centered), ceramah menjadi pilihan utama

strategi pembelajaran. Pembelajaran model ini hanya memberikan

kemampuan untuk mengingat dan menghafal fakta-konsep-teori. Oleh

karena itu, perlu pembelajaran yang mampu mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan dunia nyata siswa, di antaranya melalui penerapan

pendekatan pembelajaran kontektual (contextual teaching and learning). 14

b. Komponen-komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai suatu pendekatan

pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang melandasi pelaksanaan

13

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2014), hlm. 91-92. 14

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran..., hlm. 91.

Page 41: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

23

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, 7 asas tersebut

adalah:

1) Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme adalah proses pembangunan atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif peserta didik berdasarkan

pengalaman pribadinya. Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang

berasal dari luar, tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri seseorang.

Oleh karena itu, pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu

objek yang menjadi pengamatan, dan kemampuan subjek untuk

menginterpretasi objek tersebut. Dengan demikian, pengetahuan tersebut

tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang

melihat dan mengkonstruknya.15

2) Menemukan (Inquiry)

Asas kedua dari pembelajaran CTL adalah inquiri. Artinya, proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses

berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil

dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Secara

umum proses inquiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu:

a) Merumuskan masalah.

b) Mengajukan hipotesis.

c) Mengumpulkan data.

d) Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan.

e) Membuat kesimpulan.

15

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2013), hlm. 83.

Page 42: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

24

3) Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap

individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan

seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru

tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar

siswa dapat menemukan sendiri. Oleh sebab itu peran bertanya sangat

penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing

dan mengarahkan untuk menemukan setiap materi yang dipelajari.16

Ayat Al-Qur‟an yang relevan dengan komponen ini terdapat pada

Q. S. An-Nahl ayat 43, yang berbunyi:

Artinya:

”Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang

yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”.17

4) Masyarakat belajar (learning community)

Masyarakat belajar dalam CTL adalah kerja sama atau belajar bersama

dalam sebuah masyarakat atau kelas kelompok. Kerja sama atau belajar

bersama tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik belajar

kelompok secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari sharing

16

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana, 2008), Cet ke-3, hlm. 118-120. 17

Mirchandani, Mirchandani. Al-Qur’an ku dengan Tajwid Blok Warna, Dalam

Perspektif Al-Qur’an dan Sains. (Jakarta: Lautan Lestari, 2002), hlm. 330.

Page 43: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

25

dengan orang lain, antar teman dan antar kelompok. Inilah hakikat dari

masyarakat belajar, masyarakat yang saling berbagi pengalaman,

informasi dan pengetahuana.18

5) Pemodelan (modeling)

Asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan

sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap peserta didik. Proses

modeling tidak terbatas pada guru saja, tetapi dapat juga memanfaatkan

peserta didik yang dianggap memiliki kemampuan.

Ayat yang relevan dengan komponen ini terdapat dalam Q.S. Al-

Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Artinya:

“Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.19

6) Refleksi (reflection)

Refleksi adalah peroses pengendapan pengetahuan dan pengalaman

yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau

peristiwa pembelajaran yang telah diprosesnya. Melaluai proses refleksi,

pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif peserta

didik, yang pada akhirnya menjadi bagian dari pengetahuan.

7) Penilaian nyata (authentic assessment)

18

Suyadi, Strategi Pembelajaran..., hlm. 84-86. 19

Mirchandani, Mirchandani. Al-Qur’an ku dengan..., hlm. 537.

Page 44: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

26

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

peserta didik. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah peserta

didik benar-benar belajar atau tidak, memahami atau tidak, menguasai

atau tidak, apakah pengalaman belajar peserta didik memiliki pengaruh

yang positif terhadap perkembangan, baik intelektual maupun mental

peserta didik.20

Firman Allah SWT yang relevan dengan komponen ini

terdapat pada Q.S. Al-Baqarah ayat 284 yang berbunyi:

Artinya:

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di

bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau

kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan

dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa

yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.21

c. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Penerapan pendekatan kontekstual di dalam kelas tidaklah sulit.

Karena, pendekatan kontekstual atau CTL ini dapat diterapkan dalam

kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun

keadaannya. Langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual di kelas

adalah sebagai berikut:

20

Suyadi, Strategi Pembelajaran..., hlm. 86-87. 21

Mirchandani, Mirchandani. Al-Qur’an ku dengan..., hlm. 57.

Page 45: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

27

1) Mengembangkan pikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekera sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi

pengetahuan dan keterampilannya secara sendiri.

2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.

3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan memberikan pertanyaan.

4) Menciptakan masyarakat belajar (learning community), yaitu dengan cara

belajar dalam bentuk kelompok.

5) Menghadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran.

6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan beberapa cara, salah

satunya dengan melakukan tes.22

Menurut Jhonshon terdapat tiga prinsif ilmiah kontekstual, yaitu:

1) Prinsip kesalingbergantungan, kesalingtergantungan mewujudkan diri,

misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan

ketika para guru mengadakan pertemuan dengan rekannya. Hal ini

Nampak jelas ketiaka subjek yang berbeda digabungkan, dan ketika

kemitraan menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.

2) Prinsif diferensiasi, diferensiasi menjadi nyata ketika CTL menantang

para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-masing, untuk

menghormati perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif, untuk bekerja

sama, untuk menghasilkan gagasan, dan hasil baru yang berbeda, dan

untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan

kekuatan.

3) Prinsip pengorganisasian,diri, terlihat ketika para siswa mencari dan

menemukan kemampuan dan minta mereka sendiri yang berbeda,

mendapat manfaat dari umpan ba;lik yang diberikan oleh penilaina

autentik, mengulas usaha-usahan mereka dalam tuntunan tujuan yang

22

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Kencana, 2012),

hlm. 168-169.

Page 46: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

28

jelas dan standar yang tinggi, dan siswa yang membuat hati mereka

barnyanyi.23

4. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.24

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar.25

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);

b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata

pelajaran;

d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);

23

Tukiran Taniredja, dkk, Model-Model pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung:

Alfabeta, 2014), hlm. 53-54. 24 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru, (Jakarta:Rajawali Pres, 2011), hlm. 244. 25 Trianto, Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan

Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010),

hlm. 96.

Page 47: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

29

f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi;

g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum

untuk satu semester atau satu tahun; dan

j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar

atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan

Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola

pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai

acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.26

Pembelajaran fikih di mmadrasah tsanawiyah bertujuan untuk membekali

peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum

Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia

dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan

sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Madrasah 2013, salah satu materi

yang terdapat pada mata pelajaran fikih madrasah tsanawiyah ialah praktik

muamalah. Adapaun ruang lingkup mata pelajaran pada aspek fikih muamalah

meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad dan riba.27

26

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, hlm. 5. 27

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang

Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.

Page 48: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

30

Tabel 2.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Tingkat Madrasah Tsanawiyah Materi Fikih Kelas IX

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1.2 Menghayati ketentuan jual beli dan

qirad

1.3 menghargai larangan riba dalam

jual beli

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi,, gotong

royong), santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan social dan

alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

2.2 mengamalkan ketentuan jual beli

dan qirad

2.3 membiasakan menghindari

praktik riba

3. memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, terkait fenomena dan

kejadian tamapak mata

3.4 memahami ketentuan jual beli

3.5 memahami ketentuan qirad

3.6 menganalisis larangan riba

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4.3 mempraktikan pelaksanaan jual

beli

4.4 mensimulasikan pelaksanaan

qirad

4.5 mensimulasikan tata cara

menghindari riba28

5. Materi Praktik Muamalah

a. Jual Beli

1) Pengertian Jual Beli

Arti jual beli secara bahasa adalah menukar sesuatu dengan sesuatu.

Jual beli menurut syara‟ adalah akad tukar menukar harta dengan harta

yang lain melalui tat cara yang telah ditentukan oleh hokum Islam. Yang

28

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 …

Page 49: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

31

dimaksud kata “harta” adalah terdiri dari dua macam, pertama; harta

yang berupa barang, misalnya buku, rumah, mobil, dll. Kedua harta yang

berupa manfaat (jasa), misalnya pulsa telephone, pulsa listrik dll.

2) Hukum Jual Beli

Dasar hukum jual beli adalah sebagai berikut:

Artinya:

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),

Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya. 29

3) Syarat dan Rukun Jual Beli

Syarat adalah hal-hal yang harus ada atau dipenuhi sebelum

transaksi jual beli. Syarat penjual dan pembeli atau pihak yang

bertransaksi (akid) adalah:

29

Mirchandani, Mirchandani. Al-Qur’an ku dengan..., hlm. 55.

Page 50: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

32

a) Baligh

b) Berakal

c) Rusdu (memiliki kemampuan untuk bisa melaksanakan urusan agama

dan mengelola keuangan dengan baik)

d) Suka sama suka, yakni atas kehendak sendiri, tanpa ada paksaan dari

orang lain.

Syarat barang yang diperjualbelikan atau objek jual beli (Ma’qud

alaih)

a) Suci

b) Bermanfaat

c) Dalam kekuasaan penjual dan pembeli

d) Dapat diserah terimakan

e) Barangnya, kadar dan sifat harus diketahui oleh penjual dan pembeli

Syarat ucapan serah terima (ijab dan qabul), ijab kabul dapat dapat

dilakukan dengan kata-kata penyerahan dan penerimaan atau dapat juga

berbentuk tulisan seperti faktur, kuitansi atau nota dan lain sebagainya.

Syarat alat transaksi jual beli, haruslah alat yang bernilai dan diakui

secara umum penggunaannya.30

Rukun adalah hal-hal yang harus ada dan terpenuhi dalam

pelaksanaan transaksi jual beli. Rukun jual beli ada 3:

a) Aqid (pihak yang bertransaksi)

b) Ma’qud alaih mencakup barang yang dijual dan harganya

c) Sighat ijab qabul (ucapan serah terima dari penjual dan pembeli)

d) Ijab dari pihak penjual, kabul dari pihak pembeli

4) Macam-Macam Jual Beli

a) Bai’ sohihah, yaitu akad jual beli yang telah memenuhi syarat dan

rukunnya.

30

Nurdin Syafei, Fikih, (Jakarta: Kementerian Agama, 2016), hlm. 26-29.

Page 51: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

33

b) Bai’ Fasidah, yaitu akad jual beli yang tidak memenuhi salah satu

atau seluruh syarat dan rukunnya.31

b. Qirad

1) Pengertian Qirad

Qirad dalam perbankan syariah sering disebut dengan istilah

mudarabah, yakni bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan perjanjian

bagi hasil. Modal 100% dari pemilik dana/ Lembaga Keuangan Syariah

(LKS) dan pengelola usahanya adalah nasabah (Peminjam).

2) Hukum Qirad

Hukum Qiraḍ /Muḍarabah adalah boleh atau dibolehkan. Qirad

mengandung unsur saling tolong menolong, antara pemilik modal

(Perseorangan / LKS ) dengan pelaku usaha yang membutuhkan dana

atau modal. Dalam hal ini, Dewan Syari‟ah Nasional MUI mengeluarkan

Fatwa tertanggal NO : 07/ DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan

Muḍarabah (Qiraḍ ). Di dalam Fatwa tersebut dijelaskan tentang dasar-

dasar keputusan dan persyaratan-persyaratannya. Dalam Hadis Nabi

riwayat Imam Ṭabrani :

بد ال بــاس بن عا يدنا العا نا س ا ال مضاربة اشترط كا فاعا الما ا دا ذامطلب ا

على صاحب لا يسل به بحــرا ولا ينزل به واد يا ولا يشترى به دابة

ن فعل ذلك ضمن فبلغ شر طه رصل الله عليه وسلم ذات كبدرطبة فا

كبدرطبة فأ جا زه

31 Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 26-29.

Page 52: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

34

Artinya :

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul

Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia

menyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni

lembah yang berbahaya atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan

tersebut, yang bersangkutan bertangung jawab atas dana tersebut.

Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw dan

Rasulullah pun membolehkanya” (HR Thabrani).

3) Rukun dan Syarat Qirad

Rukun Qiraḍ ada enam:

ورب وصيغة وعمل مالك وعامل ومال : س تة واركهه Rukun Qiraḍ ada 6 :

a) Malik / Pemilik modal

b) Amil / Pengelola

c) Mal / Modal / dana

d) „Amal / usaha

e) Ribh / Laba / Keuntungan

f) Ṣigat ijab kabul / ucapan serah terima (akad)32

Syarat Qiraḍ

a) Pemilik dan pengelola modal sudah dewasa dan sehat akal dan ada

kerelaan (tidak boleh ada paksaan). Pengelola modal tidak boleh

menyalahi hukum

b) Modal harus di ketahui jumlah dan jenisnya.

c) Kegiatan usaha pengelola dana (nasabah) tidak ada campur tangan

pemilik dana tapi berhak melakukan pengawasan.

d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan di awal dan di catat dalam

perjanjian (akad)

e) Akad Ijab kabul harus dinyatakan oleh kedua pihak untuk menunjukan

tujuan kerjasama, dan sebaiknya tertulis

4) Jenis Qiraḍ

Secara garis besar Qiraḍ dapat dibagi menjadi 2 jenis :

a) Muḍarabah Muṭlaqah, adalah bentuk kerjasama antara pemilik dana

dan pengelola dana, yang cakupannya sangat luas, dan tidak dibatasi

oleh jenis usaha, lokasi, waktu, bentuk pengelolaan, dan mitra

kerjanya.

32

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 30-33.

Page 53: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

35

b) Muḍarabah Muqayyadah, adalah bentuk kerjasama antara kedua belah

pihak, dan pengelolanya di batasi oleh beberapa persyaratan.

(kebalikan dari Muḍarabah Muṭlaqah)33

c. Riba

1) Pengertian Riba

Riba menurut Bahasa artinya lebih atau bertambah. Adapun Riba

menurut Syara‟ adalah tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau

imbalan yang disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang

mengadakan transaksi.

2) Hukum Riba

Hukum riba dalam hukum Islam secara tegas dinyatakan haram.

Berdasarkan dalil tersebut di bawah ini :

Artinya:

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),

33

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 33-35.

Page 54: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

36

Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.

Dalam kitab Rowai’ul Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam karya

Muhammad Ali al-Ṣabuni dijelaskan, bahwa bagi pemakan riba kelak di

hari kiamat digambarkan akan sempoyongan jatuh bangun seperti orang

kesurupan (gila), karena perut mereka yang besar dan berat, sehingga

semua orang akan mengenalnya sebagai orang yang ketika di dunia

memakan riba.34

3) Macam-Macam Riba

Riba yang diharamkan Islam ada dua macam, yaitu :

a) Riba Faḍli, Riba faḍli yaitu tukar menukar dua buah barang yang

sama jenisnya, dengan mensyaratkan suatu tambahan sehingga

terdapat pihak yang dirugikan, contoh 1 Kg beras ditukar dengan 2 kg

beras, 1 liter madu ditukar dengan 2 liter madu. Perkara yang dilarang

adalah kelebihan (perbedaannya) ukuran/takaran tersebut.

Supaya tukar menukar ini tidak termasuk riba maka harus ada 3

macam syarat yaitu:

Tukar menukar barang tersebut harus sama.

Timbangan atau takarannya harus sama.

Serah terima pada saat itu juga.35

b) Riba Qarḍi, Riba qarḍi yaitu dalam utang piutang dengan syarat ada

keuntungan atas bunga bagi yang mengutangi. Contoh, utang Rp.

90.000 harus dikembalikan Rp. 95.000 jadi ada lebihnya Rp. 5.000.

34

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 37. 35

Nurdin Syafei, Fikih.,.

Page 55: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

37

c) Riba Yad, Riba Yad yaitu bila meninggalkan tempat akad jual beli

sebelum serah terima. Contoh, seseorang membeli 1 kilo beras setelah

uang dibayar maka si penjual pergi sedangkan beras jualan dalam

karung belum ditimbang cukup tidaknya. Jadi jual beli itu belum

benar –benar serah terima.

d) Riba Nasiah, Riba nasiah yaitu riba yang terjadi karena adanya

tambahan pembayaran hutang. Cotohnya seorang menghutangi uang

dalam jumlah tertentu kepada orang lain dengan batas waktu tertentu,

misalnya1 bulan atau 1 tahun. Apabila sampai batas waktu tersebut

penghutang belum mampu mengembalikan kemudian pemberi hutang

member syarat bunga sebagai imbalan dari tambahan batas waktu

yang telah diberikan.36

4) Bahaya riba

a) Bagi Jiwa manusia

Riba dapat menumbuhkan sifat egois, sehingga pemakan riba tidak

peduli terhadap orang lain namun mementingkan dirinya sendiri.

Riba juga dapat menghilangkan perasaan cinta kebajikan dan perasaan

sosial.

Pemakan riba akan selalu haus untuk mengumpulkan harta meskipun

dengan cara memeras darah orang lain

b) Bahaya bagi masyarakat

Riba dapat melhirkan permusuhan dilingkungan warga masyarakat

36

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 38-39.

Page 56: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

38

Riba menghancurkan seluruh bentuk kasih sayang, persaudaraan dan

perbuatan-perbuatan baik dalam diri manusia

Riba dapat menaburkan benih-benih hasut (provokator) dan kebencian

dalam hati manusia, dan menghancurkan hubungan persaudaraan

c) Bahayanya terhadap ekonomi

Tingkat elit, yang bergelimang dalam kemewahan dan kesenangan

lewat keringat oranglain

Tingkat miskin, yang hidup dalam penderitaan dan kekurangan37

5) Menghindari Kegiatan Riba

Berikut syarat-syarat jual beli agar tidak menjadi riba.

a) Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat, yaitu:

Sama jumlah timbangan dan banyaknya

Dilakukan secara tunai

Akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis akad.

b) Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat, yaitu:

Dilakukan secara tunai

Akad (ijab kabul) sebelum meninggalkan majelis akad.

6) Hikmah diharamkannya riba

a) Terhindar dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan

miliknya

b) Mencegah permusuhan dan menumbuhkan semangat kerja sama atau

saling menolong sesame manusia.

37

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 38-39.

Page 57: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

39

c) Mencegah munculnya mental pemboros yang tidak mau bekerja keras

dan penimbun harta di tangan satu pihak.

d) Menghindari dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah,

karena riba merupakan salah satu bentuk penjajahan atau perbudakan

dimana satu pihak menindas pihak yang lain.

e) Mengarahkan kaum muslimin mengembangkan hartanya dalam mata

pencarian yang bebas dari unsur penipuan

f) Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan

kebinasaannya, karena orang yang memakan riba adalah zalim, dan kelak

akan binasa.38

B. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan beberapa peneliti antara

lain:

1. Elia Noor Rusyidah (2014) dengan judul penelitian “Pengembangan Modul

Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Course Review Horray (CRH)

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Wahid Hasyim

Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan modul Pendidikan

Agama Islam dengan pendekatan model Couse Revie Horray (CRH) yang valid

dan praktis; (2) mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan model Course Review Horrey (CRH). Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian pengembangan (development research).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) perangkat pembelajaran yang

38

Nurdin Syafei, Fikih..., hlm. 36-40.

Page 58: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

40

dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan valid dan praktis; (2) dari

hasil analisis data tes hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan

menggunakan pendekatan model Course review Horrey (CRH) diketahui

bahwa nilai rata-rata siswa telah mencapai 83,33 dengan kata lain sudah

melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 66,16. Hal ini berarti

bahwa pembelajaran Course Review Horrey (CRH) yang dilakukan sudah

termasuk kategori efektif.39

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah dari segi perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dan

pendekatannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sama-sama ingin mengembangkan suatu perangkat

pembelajaran.

2. Bahar Noer Batubara (2017) dengan judul penelitian “Pengembangan Media

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Android di SMA UII

Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengembangan

media pembelajaran yang dibutuhkan; (2) mengetahui pengembangan media

pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis android; (3) mengetahui

implementasi aplikasi media pembelajaran PAI berbasis android. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah (1)media pembelajaran PAI berbasis android untuk

siswa berhasil disusun dengan kurikulum KTSP; (2) setelah dilakukan uji coba

validasi oleh ahli IT/Desain, diketahui rerata total untuk aspek desain adalah

39

Elia Noor Rusydah, Pengembangan Modul Pendidikan Agama Islam Dengan

Pendekatan Course Review Horray (CRH) Untuk Mneingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII SMP Wahid Hasyim Malang, (Malang: UIN Malang, 2014), hlm. 168-169.

Page 59: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

41

3,4 dengan kategori “cukup”. Dari aspek materi diketahui bahwa penilaian ahli

materi pada aspek materi rerata total 4,86 dengan kategori “sangat baik”40

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah dari segi perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dan

pendekatannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sama-sama ingin mengembangkan suatu perangkat

pembelajaran.

3. Kusen, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual Pada Pendidikan

Agama Islam Di SMP Negeri 1 Curup Kabupaten Rejang Lebong”. Masalah

dalam penelitian Kusen adalah kurang maksimalnya mutu pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI), baik dalam penguasaan materi maupun dalam

pembentukan pribadi muslim yang beriman dan bartakwa. Ini tidak terlepas

dari proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan realitas yang ada. Oleh

karena itu, maka dibutuhkan suatu perubahan dengan melakukan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual pada Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan tujuan agar dapat dilihat, diobservasi,

dianalisi, dan pada gilirannya ditentukan langkah-langkah yang tepat dalam

upaya melakukan perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

yang lebih baik melalui pembelaran kontekstutual. Peneletian ini menghasikan

produk yang dikembangkan yaitu: a) perangkat pembelajaran yang meliputi

silabus, RPP, modul, dan LKS PAI telah dilakukan pengembangan perangkat

pembelajaran sesuai dengan komponen pembelajaran kontekstual, b) hasil

40

Bahar Noer Batubara, Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Berbasis Android di SMA UII Yogyakarta, (Yogyakarta: UII Yogyakarta, 2017), hlm.

99-100.

Page 60: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

42

validasi terhadap RPP, modul, dan LKS yang dikembangkan, c) modul, RPP,

dan LKS PAI yang dirancang telah memenuhi kriteria praktikalitas yang telah

digunakan peserta didik, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan komponen pembelajaran kontekstual, d) modul, RPP, dan LKS

PAI yang dirancang sudah efektif dilihat dari aktivitas dan hasil belajar peserta

didik.

Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah perangkat pembelajaran dan pendekatannya. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama

menggunakan metode pegembangan dan pendekatan kontekstual.41

4. Ali Syahbana (2012) dengan judul penelitian “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran berbasis Kontekstual untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis Siswa SMP”. Metode yang digunakan development research tipe

formative research terdiri dari 3 tahapan yaitu: Self Evaluation, Prototyping

(validasi, evaluasi dan revisi), Field Test (Uji lapangan). Masalah yang terdapat

dalam penelitian Ali Syahbana ini berpikir kritis belum ditradisikan di sekolah-

sekolah. Sekolah justru mendorong siswa memberi jawaban yang benar

daripada mendorong mereka memunculkan ide-ide baru atau memikirkan ulang

kesimpulan-kesimpulan yang sudah ada. Penelitian ini telah menghasilkan

suatu produk perangkat pembelajaran berbasis kontekstual pokok bahasan

prisma dan limas yang meliputi RPP, LKS dan soal tes hasil belajar.

41

Kusen, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual Pada Pendidikan

Agama Islam Di SMP Negeri 1 Curup Kabupaten Rejang Lebong, (Curup: STAIN Curup,

2016), hlm. 113-114.

Page 61: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

43

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang

dikembangkan dalam penelitian ini, dikategorikan valid, praktis dan memiliki

potensial effect terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas VIII.1 dan

VIII.2 SMPN 18 Palembang.42

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah dari segi pembelajaran dan metode yang digunakan. Pada penelitian Ali

Syahbana, pembelajaran yang dibahas adalah matematika, sedangkan

pembelajaran yang dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah fikih.

Kemudian metode pada penelitian Ali Syahbana ialah development research

tipe formative research, sedangkan metode yang digunakan peneliti adalah

metode ADDIE.

42

Ali Syahbana, Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis Kontekstual

untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP, (Bengkulu:

Universitas Muhammadiyah Bengkulu, 2012).

Page 62: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

44

BAB III

METODOLOGI PENGEMBANGAN

A. Jenis dan Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development

(R and D). Research and Development adalah suatu proses atau langkah-

langkah utnuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk

yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang

dikembangkan dan diuji kelayakannya dalam penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Metode research and development adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut.1

Model pengembangan yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini

merujuk kepada model ADDIE. Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an

yang dikembangkan oleh Reiser & Mollenda. Salah satu fungsi ADDIE

adalah menjadi pedoman dalam membangun perangkat yang efektif, dinamis

dan mendukung kinerja itu sendiri. Model ini menggunakan lima tahap atau

langkah pengembangan yakni: Analysis (analisa). Design

(desain/perancangan), Development (pengembangan), Implementation

(implementasi/eksekusi), dan Evaluation (evaluasi/umpan balik). Berikut

penjelasan tahapannya yang disajikan dalam bentuk bagan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kealitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta,

2008), hlm. 93.

Page 63: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

45

Tahap

Pengembangan

Aktivitas

Analysis

Pra Perencanaan: pemikiran tentang produk (perangkat

pembelajaran) baru yang akan dikembangkan.

Mengidentifikasi produk yang sesuai sasaran siswa, tujuan

belajar, mengidentifikasi isi/materi pembelajaran,

mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi

penyampaian dalam pembelajaran.

Design Merancang konsep produk baru tersebut di atas kertas.

Merancang perangkat pengembangan produk baru.

Develop

Mengembangkan perangkat produk (materi/bahan dan alat)

yang diperlukan dalam pengembangan.

Berbasis pada hasil rancangan produk, pada tahap ini produk

tersebut mulai dibuat yang sesuai dengan struktur model.

Membuat instrument untuk mengukur kinerja produk.

Implementation

Mulai menggunakan produk baru dalam pembelajaran atau

lingkungan nyata.

Melihat kembali tujuan pengembangan produk, interaksi

antar siswa serta menanyakan sebagai umpan balik awal

proses evaluasi.

Evaluation

Melihat kembali dampak pembelajaran dengan kritis

Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk

Mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran

Mencari informasi apa saja yang dapat membuat siswa

mencapai hasil belajar dengan baik.

Gambar 3.1.

Alur Model Pengembangan Addie2

B. Metode Penelitian

1. Populasi, Sampel dan Sumber Data

a) Populasi

Populasi adalah sejumlah kelompok yang menjadi perhatian

peneliti, dan dari kelompok ini peneliti membuat generalisasi hasil

2

Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, PTK, dan Penelitian Pengembangan (Bandung: Citapustaka Media, 2016), hlm.

254.

Page 64: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

46

penelitiannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX

MTsN. 4 Tapanuli Selatan

b) Sampel

Sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang

dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan

dapat mewakili populasi.4 Adapun sampel dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IX-2 MTsN. 4 Tapanuli Selatan, desa Sinyior, kecamatan

Angkola Selatan.

c) Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dapat

dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sumber

data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Sumber

data primer pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru fikih, tata

usaha dan siswa di MTsN. 4 Tapanuli Selatan. Sumber data sekunder

adalah objek penelitian atau yang terlibat secara tidak langsung dengan

masalah/objek penelitian.5

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto sebagaimana dikutip Ahmad Nizar Rangkuti

teknik pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

3

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2013), hlm. 196. 4Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 118.

5Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 137.

Page 65: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

47

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data dan kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan menjadi lebih mudah.6 Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.7

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Secara umum, observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan (= data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan penatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi

banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur

atau menilai hasil dan proses belajar.8

Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran, yaitu

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan

pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual serta perilaku dan aktivitas yang

6 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian..., hlm 59.

7 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian..., hlm. 143.

8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2012), Cet Ke- 12, hlm. 76.

Page 66: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

48

ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini

dilakukan di MTsN 4 Tapanuli Selatan dengan menggunakan lembar

observasi yang bertujuan untuk mengetahui kepraktisan pelaksanaan

perangkat pembelajaran.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya.9

Menurut Anas Sudijono

wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak,

berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.10

Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan guru mata

pelajaran fiqih MTsN 4 Tapanuli Selatan (Ibu Rosidah Hasibuan) dan

siswa kelas IX-2 MTsN 4 Tapanuli Selatan baik secara terstuktur

maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan untuk

mengetahui informasi tentang kesulitan yang dialami guru dan siswa

selama proses pembelajaran sebelum menggunakan perangkat

pembelajaran, sedangkan wawancara tidak terstruktur digunakan untuk

mengungkap kepraktisan perangkat pembelajaran.

c. Angket

Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka

penilaian hasil belajar.11

Angket (kuesioner) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

9 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian..., hlm. 149.

10 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian..., 82.

11 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian..., hlm. 84.

Page 67: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

49

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.12

Angket yang

akan digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu angket bentuk isian

atau pernyataan-pernyataan.

Pada penelitian ini, angket bertujuan untuk melihat respon siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran yang kemudian dianalisis untuk mengetahui kepraktisan

(praktikalitas) dari perangkat pembelajaran.

3. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua macam instrumen pengumpulan

data, yaitu :

a. Lembar Penilaian RPP

Lembar penilaian RPP ini diberikan pada satu dosen ahli dan dua

guru mata pelajaran fikih. Melalui instrumen ini diharapkan dapat

diketahui nilai kevalidan RP. Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen

penilaian RPP Fikih pada materi praktik muamalah pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian RPP Fikih Pada Materi

Praktik Muamalah

No. Aspek Jumlah Butir

1 Format RPP 4

2 Materi yang Disajikan 2

3 Bahasa 1

4 Waktu 2

5 Metode Sajian 2

6 Sarana dan Alat Bantu

Pembelajaran

1

7 Penilaian Umum 1

12

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 199.

Page 68: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

50

b. Angket Respon

Angket respon diberikan kepada siswa pada akhir penelitian.

Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan siswa

terhadap RPP yang dikembangkan sehingga didapatkan tingkat

kepraktisan. Angket respon ini disusun dengan empat alternatif jawaban

sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), kurang setuju (skor 2), tidak

setuju (skor 1). Aspek angket respon disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.3 Angket Respon Siswa

No Indikator/Aspek Pencapaian Jumlah Butir

1 Ketertarikan 3

2 Materi 5

3 Motivasi 6

4 Kepraktisan 3

Total 17 Butir

4. Analisis Data

Teknik analisis model Miles dan Huberman, yaitu:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.13

Oleh karena itu, kalau peneliti dalam

melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing

itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi

data.

13

Sugiyono, Statistika Untuk..., hlm. 338.

Page 69: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

51

b. Penyajian Data

Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

data. Dalam hal ini Miles and Huberman manyatakan “the most

frequent form of display data for qualitative research data in the past

has been narrative tex”. Selain teks naratif, juga dapat berupa grafik,

matrik, network, dan chart.14

Pada penyajian data peneliti menggunakan

naratif teks.

c. Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah ketiga adalah kesimpulan dan verifikasi data. Tahap ini

bertujuan untuk menyimpulkan dari hasil data yang diperoleh dan

melakukan verifikasi. Kesimpulan Dallam analisis data kualitatif yang

diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada.15

5. Perencanaan Desain Produk

Adapun perencanaan desain produk pada penelitian ini, yaitu :

a. Pengkajian Materi

Pada tahap ini ditentukan materi yang akan disampaikan pada

peserta didik. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi

praktik muamalah kemudian ditentukan indikator dari materi dalam

pembuatan RPP yang diiginkan.

b. Perancangan Produk

Adapun rancangan produk RPP di antaranya:

14

Sugiyono, Statistika Untuk..., hlm. 341. 15

Sugiyono, Statistika Untuk..., hlm. 345.

Page 70: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

52

1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3) kelas/semester;

4) materi pokok;

5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam

pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD

yang akan dicapai;

10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,

alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

13) penilaian hasil pembelajaran.16

6. Validasi Produk

RPP yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli terlebih

dahulu. Validasi dilakukan oleh dosen tetap dari IAIN Padangsidimpuan

yaitu Dr. Hj. Asfiati, S.Ag., M.Pd,guru fikih MTsN. 4 Tapanuli Selatan

Nuraliah Harahap, S.Pd.I dan guru fikih dari MTsN. 3 Angkola Selatan

16

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 tentang standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, hlm. 6.

Page 71: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

53

Rosidah Hasinuan, S.Pd.I yang mempunyai pengetahuan luas terhadap

materi yang dikembangkan.

Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan

dari RPP yang dikembangkan untuk diuji cobakan di sekolah. Hasil

validasi kemudian ditindaklanjuti dengan revisi sesuai saran dan komentar

dari dosen dan guru fikih sebelum dilakukannya uji coba di sekolah.

7. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.17

Validitas berhubungan dengan

kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan

untuk diukur.18

Tabel 3.4 Teknik Analisis Data Validitas

Analisis Validitas Teknik Analisi Data

Menganalisis seluruh aspek yang dinilai oleh

setiap validator terhadap perangkat

pembelajaran. Analisis tersebut disajikan dalam

bentuk tabel.

Untuk mengetahui persentase kevalidan menggunakan rumus:19

Persentasi =

17

Saifuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), Cet ke-6, hlm. 173. 18

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet Ke-

3, hlm. 114. 19

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi..., hlm. 318.

Page 72: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

54

Hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan

kriteria berikut:

Tabel 3.5 Kategori Validitas Lembar Validasi20

No Kriteria Range Persentase (%)

1 Tidak Valid 0 – 20

2 Kurang Valid 20 – 40

3 Cukup Valid 41 – 60

4 Valid 61 – 80

5 Sangat Valid 81 – 100

b. Analisis Praktikalitas

Kepraktisan (practicability) adalah suatu kualitas yang

menunjukkan kemungkinan dapat dijalankannya suatu kegunaan umum

dari suatu teknik penilaian dengan mendasarkannya pada biaya, waktu

yang diperlukan untuk menyusun, kemudahan penyusunan, mudahnya

penskoran dan mudahnya penginterpretasian hasil-hasilnya.21

Tabel 3.6 Teknik Analisis Data Praktikalitas

Analisis

Praktikalitas

Teknik Analisi Data

Dengan melakukan uji coba terbatas di kelas. Uji coba

dilakukan untuk melihat kepraktikalitasan suatu

perangkat pembelajaran (RPP, Modul, LKS) yang

sudah dirancang.

a. Hasil

Observasi

Data hasil observasi terhadap praktikalitas perangkat

pembelajaran diolah dengan analisis kualitatif model

Miles dan Huberman.

b. Angket Data angket diperoleh dengan cara menghitung skor

siswa yang menjawab masing-masing item

20

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula

(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 89. 21

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan…, hlm. 137.

Page 73: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

55

sebagaimana yang terdapat di dalam angket.

Data tersebut dianalisis dengan teknik yang dinyatakan

Riduwan, yaitu sebagai berikut:22

Persentasi=

Hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria berikut:

Tabel 3.7 Kategori Praktikalitas Perangkat

Pembelajaran 23

No Kriteria Range Persentase (%)

1 Tidak Praktis 0 – 20

2 Kurang Praktis 20 – 40

3 Cukup Praktis 41 – 60

4 Praktis 61 – 80

5 Sangat Praktis 81 – 100

c. Wawancara Sama halnya dengan hasil observasi, yaitu dianalisis

dengan menggunakan analisis kualitatif model Miles

dan Huberman

22

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi..., hlm. 318. 23

Hamdunah, “Praktikalitas Pengembangan Modul Konstruktivisme dan Website pada

Materi Lingkaran dan Bola”, dalam Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 1,

Tahun 2015.

Page 74: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

56

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

A. Hasil Penelitian

1. Desain Awal Produk

Petunjuk penggunaan RPP

Alamat Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi waktu

Kompetensi Inti (K1,K2,K3,K4)

Kompetensi dasar (1.3,1.4,2.3,2.4,…)

Indikator pencapaian kompetensi

(1.2.1, 1.2.2, 2.2.1, 3.4.1, 3.4.2, 3.4.3,

3.5.1, 3..2,….)

Materi Pembelajaran

Pengertian Muamalah

Pengertian jual beli

Pengertian qiradh

Pengertian riba

Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran

- Discovery Learning

Metode Pembelajaran - Ceramah, Tanya jawab,

diskusi

Page 75: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

57

2. Hasil Pengujian Tahap Pertama

a. Hasil Validasi Ahli

Sebelum melakukan ujicoba pada produk, salah satu kriteria utama

untuk menentukan baik atau tidaknya suatu perangkat pembelajaran adalah

hasil validasi oleh ahli. Para ahli diminta untuk memvalidasi semua

perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan pada tahap perancangan.

Selanjutnya saran–saran dari para validator digunakan sebagai bahan

pertimbangan dan landasan untuk melakukan revisi perangkat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kontekstual.

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-3

Pendahuluan Pendahuluan

Kegiatan inti Kegiatan Inti

Penutup Penutup

Pertemuan Ke-2

Pendahuluan

Kegiatan inti

Penutup

Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran

Media: lembar kerja siswa, lembar penilaian

Alat/Bahan: Penggaris, spidol, papan tulis

Sumber Belajar: Buku Fikih

Penilaian

Penilaian Antar Teman

Penilaian Mempraktikkan

Penilaian Ganda

Penilaian Esai

Page 76: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

58

Validasi dilakukan oleh dosen Pendidikan Agama Islam dari IAIN

Padangsidimpuan yaitu Dr. Hj. Asfiati, S.Ag., M.Pd yang mempunyai latar

belakang sesuai dengan materi yang dikembangkan dan dan dua guru akidah

akhlak MTsN 4 Tapanuli Selatan yaitu Nuraliah Harahap, S. Pd. I dan

Rosidah Hasibuan, S. Pd. I. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel

4.1. Skor maksimal dari lembar validasi adalah 4 sedangkan skor minimum

adalah 1.

Tabel 4.1. Hasil Validasi Renana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis

Kontekstual

No. Aspek yang dinilai Rata-rata Persentase Kategori

1 Format RPP 0,91 91% Sangat Valid

2 Materi yang Disajikan 0,87 87% Sangat Valid

3 Bahasa 1 100% Sangat Valid

4 Waktu 0,91 91% Sangat Valid

5 Metode Sajian 0,95 95% Sangat Valid

6 Sarana dan Alat Bantu

Pembelajaran

1 100% Sangat Valid

7 Penilaian Umum 1 100% Sangat Valid

Rata-rata 0,94 94% Sangat Valid

Berdasarkan Tabel 4.1. hasil pengujian pertama Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran menunjukkan bahwa nilai rata-rata kevalidan berada pada

kategori valid, yaitu berada pada 0,93 atau 93%. Penilaian secara umum

oleh para ahli untuk RPP adalah baik dan dapat digunakan dengan sedikit

revisi. Namun masih ada saran dari validator yang perlu diperhatikan dan

melakukan revisi secara kecil terhadap RPP yang dirancang.

b. Revisi Produk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis kontekstual yang

dikembangkan melalui tahap validasi oleh ahli diujicobakan. Hasil revisi

Page 77: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

59

RPP diuraikan pada Tabel 4.2. hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4. Dari penilaian ahli (validator) diperoleh koreksi, kritik dan saran

yang selanjutnya merupakan bahan pertimbangan untuk merevisi RPP.

Walaupun secara keseluruhan aspek, maupun masing-masing aspek sudah

memenuhi kriteria kevalidan. Namun masih ada saran dari validator yang

perlu diperhatikan dan melakukan revisi secara kecil terhadap RPP yang

dirancang. Hasil revisi RPP diuraikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Saran Validator dan Revisi RPP Berbasis Kontekstual

No. Validator Sebelum Revisi Saran Sesudah Revisi

1 Ibu Dr. Hj.

Asfiati,

S.Ag., M.Pd

Jumlah

indikator tidak

sesuai dengan

kompetensi

dasar dan tidak

menggunakan

kata kerja

operasioanl

Penyusunan

butir soal esai

tidak

menggunakan

pola ABCD

Tidak

melampirkan

kunci jawaban

Indikator

pencapaian

kompetensi agar

disesuaikan

dengan

kompetensi

dasar

Soal harus

sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

dan dalam

penyusunan

butir soal harus

menggunakan

pola ABCD

(Audience,

Behaviour,

Condition,

Degree)

Melampirkan

kunci jawaban

Jumlah

indikator

disesuaikan

dengan

kompetensi

dasar dan

menggunakan

kata kerja

operasional.

Soal esai

disusun dengan

menggunakan

pola ABCD

Soal yang ada

pada RPP

dilampirkan

dengan kunci

Page 78: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

60

jawaban

2 Nuraliah

Harahap, S.

Pd. I

Jumlah

indikator

terlalu sedikit

Materi

dicantumkan

hanya secara

ringkas

Tidak

mencantumkan

penilaian sikap

siswa

Tidak

melampirkan

kunci jawaban

Indikator

pencapaian

kompetensi agar

disesuaikan

dengan

kompetensi

dasar

Materi

pembelajaran

kurang dan

perlu

ditambahkan

Mencantumkan

penilaian sikap

siswa di dalam

RPP

Melampirkan

kunci jawaban

Jumlah

indikator

disesuaikan

dengan

kompetensi

dasar

Materi

dicantumkan

secara rinci

Mencantumka

n penilaian

sikap siswa di

dalam RPP

Soal yang ada

pada RPP

dilampirkan

dengan kunci

jawaban

3 Rosidah

Hasibuan, S.

Pd. I

Tidak

melampirkan

gambar yang

mendukung

terkait dengan

materi

ukuran huruf

(font size =

10)

Jika ada

gambar yang

lebih

mendukung

terkait dengan

materi

lampirkan

Perhatikan

ukuran huruf

Menyesuaikan

waktu dengan

pembelajaran

(jangan

membuang-

buang waktu)

Melampirkan

gambar yang

mendukung

terkait dengan

materi

Ukuran

huruf 11

3. Hasil Pengujian Tahap Kedua

Page 79: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

61

a. Hasil Pengujian Tahap Kedua

Perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari

para validator selanjutnya diujicobakan pada peserta didik kelas IX -2 MTs

N 4 Tapanul Selatan dengan jumlah peserta didik 25 orang. Pada kegiatan

ini peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Ujicoba produk

dilakukan selam 6 jam pelajaran fikih ( 1 x 40 menit ) / ± 240 menit.

Pertemuan 1 dan 2

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan peneliti mengucapkan salam,

berdo’a bersama dengan siswa yang diwakilkan oleh ketua kelas,

mengabsen siswa, memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang

akan disampaikan, dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Dilanjutkan dengan kegiatan I guru menayangkan gambar dipapan tulis dan

siswa disuruh untuk melihat gambar terkait materi yang akan dipelajari.

Pada kegiatan II siswa disuruh mengamati gambar yang dipegang oleh

peneliti kemudian siswa disuruh memberikan pertanyaan ataupun komentar

terkait dengan gambar. Selanjutnya pada kegiatan III, peneliti menjelaskan

materi pratik muamalah (pengertian, hukum, rukun, syarat, jual beli terlarang

dan jual beli yang sah hukumnya, pengertian, hukum, dan rukun qirad). Kemudian

peserta didik disuruh berdiskusi dengan kelompok barisan terkait materi

yang diajarkan dan mempersentasikannya.

Adapun kegiatan akhir pada pertemuan 1 dan 2, peneliti memberikan

post test kepada siswa terkait materi yang telah dipelajari, kemudian peneliti

menyimpulkan pembelajaran. Kemudian siswa diberikan tugas tambahan/

Page 80: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

62

pekerjaan rumah dengan melakukan kegiatan contructivisme yaitu mencari

materi tambahan yang sudah dijelaskan oleh peneliti yang bersumber dari

majalah, koran, internet, dll untuk menambah khazanah keilmuan bagi siswa

dan diakhiri dengan mengucapkan hamdalah sebagai tanda mengakhiri

kegiatan pembelajaran.

Gambar 4.1 Aktivitas Siswa pada Pertemuan I dan II

Pertemuan 3 dan 4

Pertemuan 3 dan 4, dimulai dengan peneliti mengucapkan salam,

berdo’a bersama dengan siswa yang dipimpin oleh ketua kelas, mengabsen

siswa, memberikan motivasi terkait materi yang akan diajarkan, dan

menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan ini

peneliti melakukan kegiatan “masyarakat belajar”/ kelompok.

Page 81: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

63

Dalam membentuk kelompok peneliti menyuruh siswa berhitung -

4 yang dimulai dari kanan. Setelah berhitung maka akan terbentuk 4

kelompok yang masing-masung berjumlah 6 orang. Peneliti memberikan

arahan kepada siswa dalam melakukan kegiatan masyarakat

belajar/kelompok dan dipresentasikan di bangku masing-masing kelompok.

Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

peneliti memberikan kesimpulan kepada siswa terkait materi yang

didiskusikan oleh masing-masing kelompok.

Pada kegiatan penutup, siswa disuruh membuat resume point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan .

tujuannya agar peserta didik bisa mengulang kembali dan bisa lebih

mengingat pelajaran.

Gambar 4.2 Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 dan 4

Page 82: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

64

Pertemuan 5 dan 6

Pada pertemuan 5 dan 6, dimulai dengan peneliti mengucapkan

salam, berdo’a bersama dengan siswa, mengabsen siswa, memberikan

motivasi, dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Sebelum

melakukan kegiatan refleksi. Peneliti melakukan tanya-jawab kepada

siswa untuk mengulangi/penguatan materi. Peserta didik diminta

mempraktekkan tatacaranya masing-masing dalam beberapa kelompok.

Sebelumnya ditentukkan, yang berperan sebagai penjual pembeli. Selain itu,

peneliti juga memberikan soal sebagai posttest kepada siswa yang terdapat

pada LAS yaitu Uji Pemahaman. LAS bisa dilihat pada lampiran 4.

Gambar 4. 3 Aktivitas Siswa pada Pertemuan 5 dan 6

Page 83: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

65

Setelah selesai melakukan ujicoba RPP, peneliti memberikan angket

kepada guru/pengamat dan siswa untuk mengisi angket respon siswa

terhadap proses pembelajaran berbasis kontekstual untuk mengetahui

kepraktikalitasan. Hasil praktikalitas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.

dan 4.4. Skor maksimal dari masing-masing item pernyataan dalam lembar

angket adalah 4 sedangkan skor minimum adalah 1.

Tabel 4.3. Hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat pembelajaran

berbasis kontekstual

Pertemuan

Aspek

Sintaks Pembelajaran

Berbasis kontekstual Interaksi

Sosial

Prinsip

Reaksi

Pertemuan 1 dan 2 0,95 0,83 0,75

Pertemuan 3 dan 4 0,9 0,91 0,83

Pertemuan 5 dan 6 1 0,91 0,91

Rata-rata

Keseluruhan 0,95 0,88 0,83

Total 0,88

Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa keterlaksanaan perangkat

pembelajaran adalah berada pada nilai rata-rata 0,88 atau 88% yang berarti

aspek dan kriteria yang diamati pada keterlaksanaan perangkat pembelajaran

pada umumnya terlaksana dan dalam katergori praktis. Analisis hasil

pengamatan dapat dilihat pada lampiran 8.

Tabel 4.4. Hasil Angket Respon Siswa terhadap proses pembelajaran

berbasis kontekstual

Aspek Rata-rata respon

pernyataan positif

Persentase Kategori

Proses

Pembelajaran

0, 89 89% Praktis

Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata dari aspek proses

pembelajaran adalah respon positif 0,89 atau 89% yang berarti aspek dan

Page 84: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

66

kriteria yang dinilai pada aspek proses pembelajaran berada pada kategori

praktis. Jadi, dapat disimpulkan RPP berbasis kontekstual ini masuk dalam

kategori praktis. Analisis hasil angket respon siswa dapat dilihat pada

lampiran 9.

4. Penyempurnaan Produk Akhir

Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dan revisi dari

validator dan juga angket pengamatan guru terhadap pembelajaran Fikih pada

materi praktik muamalah dengan bantun RPP berbasis kontekstual.

Penyempurnaan yang dimaksud sebagaimana tabel berikut:

No Unsur RPP RPP Lama RPP Baru

1 KI KI-1 KI-3

KI-2 KI-4

KI-1 KI-3

KI-2 KI-4

2 KD 1.3, 1.4, 2.3, 2.4, 3.3, 3.4, 4.3,

4.4

Sama dengan yang

lama

3 Indikator KD berjumlah 1, indikator juga

bejumlah 1

KD berjumlah 1,

indikator bejumlah 2

4 Materi

Pembelajaran

Materi yang dicantumkan

hanya secara ringkas

Materi dicantumkan

secara rinci

5 Metode

Pembelajaran

Model: tidak disebut

Metode: Tanya jawab, diskusi

Model: Kontekstual

Metode: Ceramah,

Diskusi, Tanya Jawab,

Demonstrasi

6 Langkah-

Langkah

pembelajaran

Tidak melampirkan gambar

yang mendukung terkait

dengan materi

Melampirkan gambar

yang mendukung

terkait dengan materi

7 Media, Alat,

Bahan dan

Sumber

Pembelajaran

Media: lembar kerja siswa,

lembar penilaian

Alat: spidol, papan tulis,

leptop, infocus

Sumber Belajar: Buku siswa

fikih kelas IX Kemenag

Media: lembar kerja

siswa, lembar

penilaian, lingkungan

sekitar

Alat: spidol, papan

tulis, leptop, infocus,

slide presentase (PPT)

Sumber Belajar: Buku

siswa fikih kelas IX

Page 85: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

67

Kemenag, buku

referensi lain.

8 Penilaian Tidak mencantumkan kunci

jawaban dan penilaian sikap

mencantumkan kunci

jawaban dan penilaian

sikap

Tabel 4.5. Penyempurnaan dari produk lama ke produk baru

Berdasarkan tabel di atas, maka desain akhir produk RPP berbasis

kontekstual pada materi praktik muamalah sebagai berikut:

Petunjuk penggunaan RPP

Alamat Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas/Semester

Alokasi waktu

Kompetensi Inti (K1,K2,K3,K4)

Kompetensi dasar (1.3,1.4,2.3,2.4,…)

Indikator pencapaian kompetensi

(3.3.1, 3.3.2, 3.3.3, 3.4.1, 3.4.2, 3.4.3,

4.3.1, 4.4.1)

Materi Pembelajaran

Pengertian Muamalah

Pengertian jual beli

Hukum jual beli

Pengertian qiradh

Hukum qiradh

Pengertian riba

Hukum riba

Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran

- Kontekstual

Metode Pembelajaran - Tanya jawab, wawancara,

diskusi, dan demontrasi

Page 86: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

68

Selanjutnya produk akhir RPP berbasis kontekstual dapat dilihat pada

lampiran 1.

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 Pertemuan Ke-3

Pendahuluan Pendahuluan

Kegiatan inti Kegiatan Inti

Penutup Penutup

Pertemuan Ke-2

Pendahuluan

Kegiatan inti

Penutup

Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran

Media: lembar aktivitas siswa, lembar

penilaian, lingkungan sekitar

Alat/Bahan: penggaris, spidol, papan tulis,

leptop, infokus

Sumber Belajar: buku siswa fikih, buku guru

fikih, buku referensi lain, internet

Penilaian

Penilaian Sikap

Penilaian sikap diri

Penilaian Antar Teman

Penilaian Mempraktikkan

Penilaian Ganda

Penilaian Esai

Page 87: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

69

B. Pembahasan Produk

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and

Development (R and D). Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah produk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis kontekstual dengan materi praktik

muamalah (Jual beli, Riba dan Qirad).

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan mengacu pada tahapan

penelitian dan pengembangan menurut Reiser & Mollenda yaitu model ADDIE

yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development,

Implementation and Evaluation.

1. Analysis

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan mendapatkan hasil utama yaitu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual pada materi

praktik muamalah di kelas IX MTsN 4 Tapanuli Selatan. Hasil tahap analisis

didapatkan dari analisis kebutuhan saat pra penelitiaan yang dilakukan.

Hasil dari pra penelitian lapangan yaitu peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran dikarenakan pembelajaran yang monoton, rendahnya hasil

pembelajaran dan penggunaan pendekatan belum tepat pada pembelajaran

praktik muamalah. Berdasarkan pra penelitian tersebut peneliti mengamati

perlunya perubahan untuk memudahkan siswa memahami materi praktik

muamalah. Untuk itu perlunya dilakukan pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran berbasis kontekstual sebagai sumber belajar ataupun bahan ajar

guna memabantu peserta didik lebih aktif, kreatif serta mampu belajar mandiri.

Page 88: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

70

2. Design

a. Pengkajian Materi

Setelah ditetapkan produk yang akan dikembangkan, pada tahap ini

ditentukan materi yang disampaikan pada peserta didik. Materi yang dipilih

adalah materi praktik muamalah, kemudian ditentukan KI, KD, dan

Indikator yang disesuaikan dengan kurikulum 2013.. Terakhir, membuat

soal uji pemahaman sebagai evaluasi akhir RPP.

b. Perancangan RPP

Langkah-langkah penyusunan desain produk RPP sebagai berikut :

1) Mencantumkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. 2) Mencantumkan Materi Pembelajaran 3) Memilih Metode Pembelajaran 4) Kegiatan pembelajaran

5) Mencantumkan Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran 6) Penilaian Hasil Belajar

3. Development

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat selanjutnya

dilakukan validasi dari ahli. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang

berkualitas baik, perangkat pembelajaran mesti memiliki kriteria kevalidan

(validity), kepraktisan (practically), dan keefektifan (effectiveness).1

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner

yang disusun tersebut itu valid, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara

skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.2

1 Jan Van Den Akker, Educational Design and Research, (Netherlands: SLO, 2013),

hlm. 28. 2 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 132.

Page 89: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

71

Nieveen menyatakan: “validity refers to the extent that design of the

intervention is based on state-of-the art knowledge ("content validity") and that

the various components of the intervention are consistently linked to each other

("construct validity")”. Validitas mengacu pada tingkat desain intervensi yang

didasarkan pada pengetahuan state-of-the art dan berbagai macam komponen

dari intervensi berkaitan satu dengan lainnya.3

Perangkat pembelajaran berupa RPP yang telah dikembangkan dapat

digunakan dalam proses pembelajaran setelah melalui tahap validasi. Validasi

produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah

berpengalaman untuk menilai kelemahan dan kekuatan produk yang dihasilkan.

Penilaian dari validator difokuskan pada aspek isi, tampilan dan format

perangkat pembelajaran, serta disesuaikan dengan model pembelajaran yang

digunakan, dalam hal ini adalah model kontekstual.

a. Validasi pertama

Proses validasi pertama kali dilakukan dengan Dosen Pendidikan

Agama Islam (Dr. Hj. Asfiati, S.Ag., M.Pd) di IAIN Padangsidimpuan.

Beliau memberikan komentar bahwa Indikator pencapaian kompetensi agar

disesuaikan dengan kompetensi dasar. Kemudian jika jumlah kompetensi

dasar 1, maka jumlah indikator harus 2.

b. Validasi kedua

Validasi kedua dilakukan setelah melakukan perbaikan dan saran dari

ahli RPP pada validasi pertama. Saran validator kedua Ibu Nuraliah Harahap,

3 Jan Van Den Akker, Educational Design…, hlm. 29.

Page 90: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

72

S. Pd. I guru Fikih MTsN 4 Tapanuli Selatan dalam membuat materi

pembelajaran harus jelas dan dalam pembuatan soal harus dilengkapi

dengan kunci jawaban.

c. Validasi ketiga

Validasi ketiga dilakukan setelah melakukan perbaikan dan saran dari

ahli LKS pada validasi pertama dan validasi kedua. Pada saat melakukan

validasi ketiga oleh Ibu Rosidah Hasibuan, S. Pd. I guru MTsN 3 Batang

Angkola. Beliau tidak banyak memberikan saran terhadap RPP karena

dinyatakan sudah valid oleh dosen dan guru Fikih. Beliau hanya

memberikan saran untuk tidak lupa untuk mencantumkan kunci jawaban

dari soal-soal yang telah dibuat di dalam RPP.

4. Implementation

Seteleh melewati penilaian (validasi) dan dinyatakan valid oleh

validator, maka produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis

kontekstual ini diujicobakan di MTsN 4 Tapanuli Selatan kelas IX-2 yang

berjumlah 25 orang serta membagikan angket respon siswa terhadap

pembelajaran Fikih dengan menggunakan pembelajaran berbasis

kontekstual pada materi praktik muamalah.

5. Evaluation

Setelah melewati poses implementasi, tahap selanjutnya adalah

melakukan evaluasi sebagai bentuk revisi dari hasil ujicoba perserta didik

dan merupakan bagian dari penyempurnaan produk akhir.

Page 91: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

73

Bahan ajar harus memenuhi aspek kepraktisan yaitu pemahaman dan

keterlaksanaan bahan ajar tersebut. Kepraktisan mengandung arti kemudahan

suatu tes, baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengolah, dan menafsirkan

maupun mengadministrasikannya.4

Kepraktisan (practicability) adalah suatu kualitas yang menunjukkan

kemungkinan dapat dijalankannya suatu kegunaan umum dari suatu teknik

penilaian dengan mendasarkannya pada biaya, waktu yang diperlukan untuk

menyusun, kemudahan penyusunan, mudahnya penskoran dan mudahnya

penginterpretasian hasil-hasilnya.5 Tujuan uji kepraktisan dilakukan adalah untuk

mengetahui sejauh mana kemudahan serta keterlaksanaan RPP berbasis

kontekstual dibuat.

Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan didasarkan pada

keterlaksanaan perangkat pembelajaran di kelas. Dalam penelitian pengembangan

perangkat pembelajaran, Akker menyatakan: "development research aims at

making both practical and scientific contributions". Penelitian pengembangan

bertujuan untuk keduanya, kontribusi ilmiah dan kepraktisan.6 Berkaitan dengan

kepraktisan dalam penelitian pengembangan Van Den Akker menyatakan:

"practically refers to the extent that user (or other experts) consider the

intervention as appealing and usable in normal conditions". Kepraktisan mengacu

4Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), hlm. 264. 5M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009),Cet Ke-15, hlm. 137-138. 6Akker, J.V.D., Branch. R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., and Plomp, T. Dessign

Aproaches and Tools In Education and Training, (Netherlands: Kluwer Academic, 1999), hlm.

8.

Page 92: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

74

pada seberapa jauh pengguna (atau pakar-pakar lainnya) memperimbangkan

perangkat itu menarik dan mudah digunakan dalam kondisi normal.7

Aspek kepraktisan dilihat dari segi pengguna: (1) apakah para ahli dan

praktisi berpendapat bahwa apa yang dikembangkan mudah digunakan dalam

kondisi normal; dan (2) apakah kenyataan menunjukkan bahwa apa yang

dikembangkan tersebut dapat diterapkan oleh guru dan siswa.

Secara umum, hasil penilaian ahli terhadap RPP berbasis kontekstual

menyatakan bahwa RPP layak digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil

pengamatan pada saat ujicoba terhadap perangkat sudah sesuai dengan harapan

karena semua komponen-komponen yang menjadi penilaian dalam instrumen

terlaksana seluruhnya dengan tingkat keterlaksanaan diperoleh persentase rata-rata

88% dengan kategori praktis. Hal ini sejalan dengan kriteria kepraktisan yang

dinyatakan oleh Akker yaitu perangkat yang dikembangkan menarik dan mudah

digunakan.

Dengan demikian, RPP berbasis kontekstual pada materi praktik muamalah

hasil pengembangan dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran untuk

siswa MTs kelas VIII.

C. Keterbatasan Pengembangan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian sesuai

dengan prosedur pada penelitian design research yang telah direncanakan. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Akan tetapi, untuk

mendapatkan hasil penelitian yang sempurna sangatlah sulit, sebab dalam

7 Jan Van Den Akker, Dessign Aproaches…, hlm. 10.

Page 93: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

75

pelaksanaan penelitian ini dirasakan adanya keterbatasan. Adapun keterbatasan

peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kontekstual pada

bagian qiradh tidak dilaksanakan karena adanya keterbatasan dari peneliti

berupa keterbatasan waktu, penelitian hanya dilaksankan dalam 3 x pertemuan

(6 JP yaitu 6 x 40 = 240 menit).

2. Peneliti juga mempunyai keterbatasan dalam literatur penelitian desain atau

penelitian pengembangan, dikarenakan penelitian pengembangan ini

merupakan jenis penelitian yang baru khususnya jurusan Pendidikan Agama

Islam di IAIN Padangsidmpuan.

3. Penelitian ini menggunakan model ADDIE hanya sampai pada tahap

implementatiton.

Page 94: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

76

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran penelitian yang telah

dilakukan. Berikut ini kesimpulan dan saran penelitian:

A. Kesimpulan

1. RPP yang cocok dikembangkan pada materi praktik muamalah di kelas IX

MTsN 4 Tapanuli Selatan adalah RPP yang berbasis kontekstual. RPP berbasis

kontekstual membantu peserta didik belajar secara mandiri agar mereka lebih

aktif dalam proses pembelajaran.

2. RPP berbasis kontekstual pada materi praktik muamalah di kelas IX MTsN 4

Tapanuli Selatan memenuhi kategori validitas dengan skor rata-rata 94 dengan

persentase 94% dengan kategori sangat valid.

3. RPP yang dikembangkan dalam pembelajaran fikih dengan menggunakan

pendekatan kontekstual di MTsN 4 Tapanuli Selatan berkategori praktis (skor

88%). Hal ini didasarkan kepada angket pengamatan guru dengan rata-rata

persentase 88% dengan kategori “Praktis”. Sedangkan angket respon siswa

terhadap proses pembelajaran memenuhi kategori “Praktis” dengan persentase

89%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengembangan pada penelitian ini,

adapun saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

pendekatan kontekstual yang telah dirancang dapat dijadikan salah satu contoh

Page 95: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

77

alternatif acuan pembelajaran dengan menggunakan aktivitas yang lainnya

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya pada materi

praktik muamalah. Namun, hasil dari penerapan atau implementasi (respon)

siswanya kemungkinan tidak akan sama dan tergantung pada situasi dan

kondisi.

2. Kepada pihak sekolah khususnya guru fikih sebaiknya menggunakan perangkat

pembelajaran yang berbasis kontekstual agar dapat melatih peserta didik tetap

aktif dalam pembelajaran, serta mampu menghubungkan antara pembelajaran

dengan kehidupan sehari-hari.

3. Peneliti mengharapkan produk RPP berbasis kontekstual pada meteri akhlak

terpuji ini membawa manfaat dan kemudahan siswa dalam memahami materi

dan membuat siswa lebih giat belajar mandiri.

Page 96: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

78

DAFTAR PUSTAKA

Akker, J.V.D., Branch. R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., and Plomp, T. Dessign

Aproaches and Tools In Education and Training. Netherlands: Kluwer

Academic, 1999.

Akker, J.V.D., Nieveen, N., and Plomp, T. An Introduction to Educational Design

and Research. Netherlands: SLO, 2013.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

Dalimunthe, Sehat Sultoni. Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Bangunan Ilmu

Islamic Studies. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Hamid, Hamdani. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. Bandung: CV

Pustaka Setia, 2013.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.

Hamdunah. “Praktikalitas Pengembangan Modul Konstruktivisme dan Website

pada Materi Lingkaran dan Bola”, dalam Jurnal Pendidikan Matematika,

Volume 2, Nomor 1, Tahun 2015.

Khairuddin dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jogjakarta: Nuansa

Aksara, 2007.

Kusen. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual Pada Pendidikan

Agama Islam Di SMP Negeri 1 Curup Kabupaten Rejang Lebong. Curup:

STAIN Curup, 2016.

Mirchandani. Al-Qur’an ku dengan Tajwid Blok Warna, Dalam Perspektif Al-

Qur’an dan Sains. Jakarta: Lautan Lestari, 2002.

Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konekstual.

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2012.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,

2016.

Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik

Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/M., Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Page 97: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

79

Rangkuti, Ahmad Nizar. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, PTK, dan Penelitian Pengembangan, Bandung: Citapustaka

Media, 2016.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta, 2007.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta:

Kencana, 2012.

Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sardiman. Interaksi&MotivasiBelajarMengaja. Jakarta: RajawaliPers, 2011.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2012.

Sugiyono. Statistika Untuk PenelitiaN. Bandung: Alfabeta, 2006.

Suriansyah, Ahmad. Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015.

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2014.

Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013.

Shobirin. “Jual Beli dalam Pandangan Islam” dalam Jurnal Bisnis dan Manajemen

Islam,Volume 3 Nomor 2, Tahun 2015.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pemelajaran. Jakarta: Kencana,

2010.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kealitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta,

2008.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:

PrenadaMedia Group, 2014.

Syafei, Nurdin. Fikih. Jakarta: Kementerian Agama, 2016.

Page 98: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

80

Taniredja, Tukiran. dkk, Model-Model pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: Alfabeta, 2014.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2019.

Wahab, Fatkhul. “Riba: Transaksi Kotor dalam Ekonomi” dalam jurnal Ekonomi

Syariah, Volume 2 Nomor 2, Tahun 2017.

Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Page 99: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Annisa Putri

Nim : 1520100152

Tempat Tanggal Lahir: Padangsidimpuan, 26 Oktober 1996

e-mail/No HP : [email protected]/082266866471

Jenis Kelamin : Perempuan

Jumlah Saudara : 3 (tiga) dari 3 bersaudara

Alamat : Jl. Sudirman gang kampung kelapa, kelurahan

Timbangan

B. DATA ORANGTUA

Nama Ayah : M. Zulham, B.A

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Yusreni Harahap

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Sudirman gang kampung kelapa, kelurahan

Timbangan

C. Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri 200107/10 Padangsidimpuan

SLTP : SMP N 3 Padangsidimpuan

SLTA : SMA N 4 Padangsidimpuan

Page 100: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs N 4 Angkola Selatan

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Materi Pokok : Praktik Muamalah

Alokasi Waktu : 3 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1.3 Menghayati ketentuan jual beli dan qirad

1.4 Menyadari manfaat dan hikmah larangan riba dalam jual beli

2.3 Membiasakan sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman tentang

ketentuan jual beli dan qirad

2.4 Membiasakan sikap bertanggungjawab sebagai implementasi dari pemahaman

tentang praktik riba.

3.3 Memahami ketentuan jual beli dan qirad

3.4 Menganalisis larangan riba

4.3 Mempraktikkan Pelaksanaan jual beli dan qirad

4.4 Mensimulasikan tata cara menghindari riba

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Page 101: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3.3.1 Menyebutkan pengertian dan hukum Jual beli dan qirad

3.3.2 Menyebutkan rukun dan syarat jual beli dan qirad

3.3.3 Menyebutkan macam-macam jual beli dan qirad

3.4.1 Menjelaskan pengertian dan hukum riba

3.4.2 Membedakan macam-macam riba

3.4.3 Menegaskan sebab-sebab di haramkan riba

4.3.1 Mempraktikkan tata cara jual beli dan qiradh yang benar

4.4.1 Memperagakan tata cara menghindari praktik riba

D. Materi Pembelajaran

1. Jual beli ( البيع ) menurut bahasa artinya memberikan sesuatu untuk mendapatkan

sesuatu atau tukar menukar sesuatu. Sedangkan menurut istilah berarti tukar

menukar barang dengan uang atau barang dengan barang lain disertai ijab, qabul

dengan syarat dan rukun tertentu.

2. Hukum jual beli pada dasarnya adalah halal atau boleh, artinya setiap orang Islam

dalam mencari nafkah atau rezeki boleh dengan cara jual beli, berdagang atau

boleh dengan cara yang lain yang penting dengan cara yang halal dan baik. Adapun

dasar disyariatkannya jual beli sebagai berikut:

ل ذ لمس نل من ٱ يط لش ذ

هل ٱ ي يتخبذطل لذ

لذ كم يقلومل ٱ

ون ا بوا ل يقلومل لر

لون ٱ ين يأ كل لذ

لبي ل مل ل ٱ

ذم ٱ هل اللوا ا ذ بأ

ۥ بوا فمن جءهل لر م ٱ لبي وحرذ

ل ٱ للذ وٱح ذ ٱ بوا لر

ومن ٱ للذ

ل ٱۥ ا هل ۥ م سلف وٱمرل نتى فلل

ب هۦ فأ ن رذ م

موعظة

ون لل فيه خ ر هل لنذ بل ٱ ئك ٱص ٥٧٢عد فأول

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka

berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang

telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

Page 102: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka

kekal di dalamnya.

3. Riba menurut bahasa tambahan sedangkan secara istilah riba adalah tukar-

menukar suatu barangyang dapat memberatkan salah satu pihak.

4. Hukum riba, semua agama samawi melarang praktek riba karena dapat

menimbulkan dampak negatif bagi pemberi dan penerima pinjaman. Riba

hukumnya haram, berdasarkan Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama adalah

sebagai berikut:

بوا . . . ل البي وحرم الر بوا وٱح ذ اللذ هم البي ل مل الر ا

“...Sesumgguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q.S. Al-Baqarah: 275)

5. Qiradh adalah pemberian seseorang kepada orang lain untuk dijadikan modal

usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai dengan

perjanjian hersama. Dengan adanya qiradh, seseorang yang mempunyai keahlian

usaha tetapi tidak memiliki modal akan dapat tertolong, sehingga modalnya tidak

habis dan memperoleh keuntungan bersama.

Sabda Nabi SAW:

Artinya : "Dan Allah selalu menolong hamhanya selama hamba itu menolong

saudaranya" (HR. Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi)

6. Qiradh hukumnya mubah, bahkan dianjurkan dalam agama islam. Sebab pada

qiradh terhadap unsur tolong-menolong. Nabi SAW pernah mencontohkan ketika

beliau diberi modal oleh Siti Khadijah untuk berdagang ke syam, keuntungannya

dibagi bersama sedangkan modal tetap milik pemberi modal.

E. Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Kontekstual (CTL)

2. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi

Page 103: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

F. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya,

Asyiknya Berkurban dan Indahnya Akikah

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang

akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari.

Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang:

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli terlarang dan jual beli yang sah hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qirad

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

10

menit

Page 104: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Kontrutivisme

(Contructivisme

)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topic

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli terlarang dan jual beli yang sah hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qirad

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto berikut ini

Mengamati

Peserta didik diminta mengamati Ayat-ayat

Alquran/Hadits/gambar/photo yang berhubungan

dengan

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

60

menit

Page 105: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Jual beli terlarang dan jual beli yang sah hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

Menemukan

(Inquiri)

Setelah Peserta didik mengamati gambar dan

mendengarkan hasil pengamatan teman kalian,

pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian

tentang jual beli, Tulislah tanggapan dan pertanyaan

kalian

Mendengar

Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi

oleh guru yang berkaitan dengan

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

Menyimak,

Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar

kegiatan secara garis besar/global tentang materi

pelajaran mengenai :

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian , hukum, dan rukun qiradh

Page 106: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Bertanya

(Questioning)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang :

Pengertia, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu

untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Masyarakat

Belajar

(Learning

Community)

Mendiskusikan

Peserta didik dimina berdikusi dalam kelompok

mengenai

Hukum, rukun dan syarat jual beli

Hukum, dan rukun qiradh

metode diskusi dalam bentuk the educational-

diagnosis meeting. Artinya, peserta didik

berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan

maksud saling mengoreksi pemahaman mereka

atas pelajaran/materi yang diterimanya agar

masing-masing memperoleh pemahaman yang

benar yang dikolaborasi dengan metode

demontrasi

Mengulang

Saling tukar informasi tentang :

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Page 107: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan

diskusi kelompok.

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan

memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau

teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada

pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur

dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam

membuktikan

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh un dan

Syarat Jual Beli

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara

bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah

dikerjakan oleh peserta didik.

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau

media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Page 108: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal tentang:

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang

dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang

mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta

didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara

tertulis tentang

Pengertian, hukum, rukun dan syarat jual beli

Jual beli yang dilarang dan jual beli yang sah

hukumnya

Pengertian, hukum, dan rukun qiradh

Pemodelan

(Modeling)

Guru membimbing kelompok untuk mendemonstrasikan

terkait dengan jual beli.

Refleksi

(Reflection)

Guru mengulang kembali pembelajaran terkait jual beli

dan qirad

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,

peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

10

menit

Page 109: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Peserta didik di minta merenungkan kembali tentang materi yang

telah dipelajari dengan cara membuat peta konsep,

rangkuman/kesimpulan dipandu oleh guru.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta

didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta

diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek. (Authentic

Assesment)

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan

kerjasama yang baik

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya,

Manfaat Qiradh

Beberapa Ketentuan dalam Qiradh

10

menit

Page 110: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari.

Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang:

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajara

n

Kegiatan Pembelajaran

Kontruktiivis

me

(contructivism

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topik

Pengertian dan hukum riba

60

menit

Page 111: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

e) Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto berikut ini

Mengamati

Peserta didik diminta mengamati Ayat-ayat

Alquran/Hadits/gambar/photo yang berhubungan

dengan

Hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Menemukan

(Inquiri)

Setelah Peserta didik mengamati gambar dan

mendengarkan hasil pengamatan teman kalian,

pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian

tentang Riba Tulislah tanggapan dan pertanyaan

kalian

Page 112: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung),

Peserta didik diminta membaca materi dari buku

paket atau buku-buku penunjang lain, dari

internet/materi yang berhubungan dengan

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Mendengar

Peserta didik diminta mendengarkan pemberian

materi oleh guru yang berkaitan dengan

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Menyimak,

Peserta didik diminta menyimak penjelasan

pengantar kegiatan secara garis besar/global

tentang materi pelajaran mengenai :

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Bertanya

(Questioning)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

Page 113: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang :

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup

cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Masyarakat

Belajar

(Learning

Community)

Mendiskusikan

Peserta didik dimina berdikusi dalam kelompok

mengenai

Hukum Riba

Menghindari kegiatan riba

metode diskusi dalam bentuk the educational-

diagnosis meeting. Artinya, peserta didik

berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan

maksud saling mengoreksi pemahaman mereka

atas pelajaran/materi yang diterimanya agar

masing-masing memperoleh pemahaman yang

benar yang dikolaborasi dengan metode

demontrasi

Mengulang

Saling tukar informasi tentang :

Pengertian dan hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

Page 114: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan

diskusi kelompok.

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan

memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau

teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada

pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda

sampai kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,

kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam

membuktikan :

Menghindari kegiatan riba hukum riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara

bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah

dikerjakan oleh peserta didik.

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau

media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal tentang :

Menghindari kegiatan riba hukum riba Hukum

Riba

Jenis-jenis riba

Menghindari kegiatan riba

Page 115: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Pemodelan

(Modeling)

Guru membimbing kelompok untuk mendemonstrasikan

terkait dengan riba.

Refleksi

(Reflection)

Guru mengulang kembali pembelajaran terkait riba.

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Peserta didik di minta merenungkan kembali tentang materi yang

telah dipelajari dengan cara membuat peta konsep,

rangkuman/kesimpulan dipandu oleh guru.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta

didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta

diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek. (Authentic

Assesment)

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan

kerjasama yang baik

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku

jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,

peduli lingkungan)

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Kegiatan Pendahuluan 10

menit

Page 116: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya,

Jenis-Jenis Riba

Menghindari Kegiatam Riba

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari.

Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan

dapat menjelaskan tentang:

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Page 117: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Kontruktivism

e

(contruktivisme

)

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topic

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

dengan cara :

Mengamati

Peserta didik diminta mengamati Ayat-ayat

Alquran/Hadits/gambar/photo terkait

pembelajaran

Menemukan

(Inquiri)

Setelah Peserta didik mengamati gambar dan

mendengarkan hasil pengamatan teman kalian,

pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian

tentang qiradh Tulislah tanggapan dan

pertanyaan kalian

60

menit

Page 118: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung),

Peserta didik diminta membaca materi dari buku

paket atau buku-buku penunjang lain, dari

internet/materi yang berhubungan dengan

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua

Malaikat

Mendengar

Peserta didik diminta mendengarkan pemberian

materi oleh guruyang berkaitan dengan

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

Menyimak,

Peserta didik diminta menyimak penjelasan

pengantar kegiatan secara garis besar/global

tentang materi pelajaran mengenai :

Hikmah diharamkannya riba

Bertanya

(Questioning)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang :

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,

kemampuan merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup

Page 119: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Masyarakat

Belajar

(Learning

Community)

Mendiskusikan

Peserta didik dimina berdikusi dalam kelompok

mengenai

Apa yang harus dilakukan seorang penjual

agar terjaga dari pratek riba

Salah satu syarat barang adalah benda yang

diperjualbelikan adalah barang suci (bukan

najis) lalu bagaimana hukumnya orang yang

membeli darah di PMI untuk kepentingan

transfusi darah atau donor darah! Jelaskan

alasan-alasannya!

Bagaimana hukum pinjam meminjam uang

di bank non syari’ahyang menetapkan bunga

(suku bunga) terlebih dahulu sebelum aqad

peminjaman berlangsung?

Apakah program pemerintah sekarang ini

dengan memberikan Bantuan Langsung

Tunai (BLT) kepada keluarga miskin

termasuk qiradh atau bukan? Kemukakan

alasannya!

metode diskusi dalam bentuk the educational-

diagnosis meeting. Artinya, peserta didik

berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan

maksud saling mengoreksi pemahaman mereka

atas pelajaran/materi yang diterimanya agar

masing-masing memperoleh pemahaman yang

benar yang dikolaborasi dengan metode

demontrasi

Mengulang

Saling tukar informasi tentang :

Hikmah diharamkannya riba

Page 120: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan

diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan

metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan

peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan

dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang

dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau

media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

klasikal tentang :

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang

dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang

mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta

didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara

tertulis tentang

Page 121: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Hikmah diharamkannya riba

Sayyidina Ali Jual-Beli Dengan Dua Malaikat

Pemodelan

(Modeling)

Memperagakan

Setelah mempelajari ketentuan pinjam

meminjam, jual beli, qiradh, dan riba, Peserta

didik diminta mempraktekkan tatacaranya

masing-masing dalam beberapa kelompok.

Sebelumnya ditentukkan, yang berperan sebagai

penjual pembeli, pemilik modal dan pekerja, dan

kegiatan peminjaman

Refleksi

(Reflection)

Guru mengulang kembali pembelajaran terkait jual

beli, qirad dan riba

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam

pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri,

berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa

ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Peserta didik di minta merenungkan kembali tentang materi yang

telah dipelajari dengan cara membuat peta konsep,

rangkuman/kesimpulan dipandu oleh guru.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta

didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta

diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.(Authentic

Assesment)

10

menit

Page 122: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Wakt

u

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja

dan kerjasama yang baik

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

Perpustakaan sekolah

Lingkungan sekitar

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Slide presentasi (ppt)

Sumber Belajar :

Buku Siswa Fikih Kelas IX Kemenag

Buku Guru Fikih Kelas IX Kemenag

Ensiklopedi atau buku referensi lain.

Multimedia interaktif dan Internet

H. Penilaian

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:

No Nama Siswa Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4 5 6

1

2

3

Aspek dan rubrik penilaian.

a. Pola berpikir saat menyampaikan informasi/pendapat

1) Jika sama sekali tidak runtut/teratur, skor 1

2) Jika sebagian kecfil runtut/teratur, skor 2

3) Jika sebagian besar runtut/teratur, skor 3

4) Jika seluruhnya runtut/teratur, skor 4

b. Pola berpikir saat memberikan argumentasi

Page 123: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1) Jika sama sekali tidak runtut/teratur, skor 1

2) Jika sebagian kecfil runtut/teratur, skor 2

3) Jika sebagian besar runtut/teratur, skor 3

4) Jika seluruhnya runtut/teratur, skor 4

c. Pola berpikir saat memberikan kritikan

1) Jika sama sekali tidak runtut/teratur, skor 1

2) Jika sebagian kecfil runtut/teratur, skor 2

3) Jika sebagian besar runtut/teratur, skor 3

4) Jika seluruhnya runtut/teratur, skor 4

d. Kejelasan fokus dan arah pertanyaan

1) Jika sama sekali tidak jelas fokus dan arahnya, skor 1

2) Jika fokus dan arah pertanyaan menjadi jelas setelah diminta mengulang, skor 2

3) Jika menyadari bahwa fokus dan arahnya tidak jelas sehingga pertanyaannya

diulang,

4) Jika fokus dan arah pertanyaan jelas, skor 4

e. Bahasa yang dipakai (saat menyampaikan informasi, kritikan, ataupun

argumentasi)

1) Jika semuanya tidak baik dan tidak benar/tidak baku, skor 1

2) Jika sebagian besar tidak baik dan tidak benar/tidak baku, skor 2

3) Jika sebagian kecil tidak baik dan tidak benar/tidak baku, skor 3

4) Jika seluruhnya baik dan benar/baku, skor 4

f. Kemampuan dalam berbicara (memberikan informasi, berpendapat,

berargumentasi)

1) Jika sama sekali tidak lancer, skor 1

2) Jika kadang lancar dan kadang tidak, skor 2

3) Jika sebagian besar lancer, skor 3

4) Jika seluruhnya lancar, skor 4

2. Penilaian Sikap Diri

Nama siswa : …………………………………..

Kelas/Semester : …………… / …………………...

Berilah tanda centang (✔ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kita

No Pernyataan/Indikator 5 4 3 2 1

Page 124: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1 Saya hadir tepat waktu di kelas

2 Saya aktivitas dalam kegiatan kelas

3 Saya tepat waktu mengumpulkan tugas

4 Buku catatanku rapi

5 Buku catatan lengkap

6 Saya aktif dalam praktikum

7 Laporan praktikum ku rapi

8 Saya aktif dalam kegiatan kelompok

Total Skor

Keterangan : 5 : sangat baik / sangat sering

4 : baik / sering

3 : cukup

2 : kurang / jarang

1 : sangat kurang / sangat jarang

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh x 100

Jumlah Skor Maksimal

3. Penilaian Antar Teman

Nama Siswa: ……………................ Tanggal: ……………… Kelas:

…………….

No Jumlah

1 2 3 4 5 6

1

2

3

Dst

Keterangan aspek yang dinilai:

a. Sikap dalam menerima pendapat

1) Jika sama sekali tidak mau menerima pendapat teman, meskipun pendapat

tersebut benar, skor 1

2) Jika mau menerima pendapat teman, meskipun dengan berat hati atau

menunjukkan sikap tidak senang atau lebih banyak mempertahankan

pendapatnya, skor 2

Page 125: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3) Jika mau mendengarkan pendapat teman, meskipun sedikit kurang senang atau

setelah teman yang lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan

benar, skor 3

4) Jika rela mau menerima orang lain memberikan pendapat, skor 4

b. Sikap dalam menerima kritikan

1) Jika sama sekali tidak mau menerima kritikan teman, meskipun kritikan yang

diberikan memang benar

2) Jika mau menerima kritikan teman tetapi menunjukan sikap tidak senang atau

lebih banyak mempertahankan pendapatnya

3) Jika mau menerima kritikan teman, meskipun sedikit kurang senang atau setelah

teman yang lain juga menyatakan bahwa pendapat yang disampaikan benar

4) Jika rela mau menerima atau mengharap orang lain memberikan masukan

c. Sikap dalam memberikan kritikan

1) Jika tidak pernah/tidak mau memberikan kritikan

2) Jika mau memberikan kritikan tetapi berkesan menyalahkan

3) Jika mau memberikan kritikan tetapi masih ada sebagian yang berkesan

menyalahkan

4) Jika mau memberikan kritikan yang membangun

d. Sikap saat pendapatnya tidak diterima

1) Jika marah/kecewa saat pendapatnya tidak diterima

2) Jika sedikit marah/kecewa saat pendapatnya tidak diterima

3) Jika masih terus berusaha agar pendapatnya diterima

4) jika rela pendapatnya tidak diterima

e. Kemauan membantu, mendorong atau memberikan kesempatan teman untuk

berpendapat

1) Jika tidak pernah membantu, mendorong atau memberikan kesempatan teman

untuk berpendapat

2) Jika mau memberikan bantuan/kesempatan kepada teman untuk menyampaikan

pendapat tetapi setelah diingatkan teman lain/guru

3) Jika mau membantu/memberi kesempatan kepada teman untuk menyampaikan

pendapat tetapi dengan kalimat yang bernada menyalahkan

4) Jika rela membantu, mendorong atau memberikan kesempatan teman untuk

berpendapat

f. Sikap saat orang lain berbicara/menyampaikan pendapat

Page 126: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

1) Jika selalu berupaya memotong pembicaraan teman

2) Jika sesekali masih berupaya memotong pembicaraan teman

3) Jika mau mendengarkan pembicaraan (informasi, pertanyaan, argumentasi),

meskipun kurang serius dalam mendengarkan

4) Jika mau mendengarkan pembicaraan (informasi, pertanyaan, argumentasi)

sampai teman yang menyampaikannya selesai berbicara

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh x 100

Jumlah Skor Maksimal

4. Penilaian Mempraktikkan

Format penilaian unjuk kerja: simulasi/demontrasi kegiatan jual beli dan qirad dan riba

No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Jumlah

score Pelaksanaan Sesuai

Syara’

Kekompakan

1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

Dst

Pedoman penskoran

Tidak benar (skor 1) Benar (skor 3)

Kurang benar (skor 2) Sangat Benar (4)

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh x 100

Jumlah Skor Maksimal

5. Penilaian Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b,

c, dan d!

1. Akad tukar menukar harta dengan harta lain melalui tata cara yang telah ditentukan

oleh syariat, definisi dari ….

a. Jual beli c. Gotong royong

b. Amaliah d. Muamalah

2. Dalam rukun jual beli ada aqid, artinya adalah …………..

a. Obyek jual beli c. Ucapan serah terima

b. Pihak yang bertransaksi d. Semua jawaban salah

Page 127: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

3. Jual beli dibolehkan dalam agama Islam. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an…

a. QS. Al-Baqarah ayat 19 c. QS. Al-Baqarah ayat 116

b. QS. Al-Baqarah ayat 104 d. QS. Al-Baqarah ayat 275

4. Modal dalam Qirad dapat berupa…

a. Uang c. Kepercayaan

b. Benda/barang d. Uang atau barang

5. Penukaran barang dengan barang lain yang sama jenisnya dengan mensyaratkan

suatu tambahan, sehingga terdapat pihak yang dirugikan, termasuk …

a. Riba nasiah c. Riba fadli

b. Riba yad d. Riba qardi

6. Dalam hal jual beli, Allah berfirman (yang terjemahannya), “Allah menghalalkan

jual beli dan …..

a. Segala bentuk kerja sama c. Membatasi riba

b. Melarang sebagian d. Mengharamkan riba

7. Riba berbahaya bagi, kecuali ……

a. Jiwa manusia c. Orang miskin

b. Masyarakat d. Ekonomi

8. Tidak terpenuhinya salah satu syarat jual beli berarti…

a. Tidak sah jual beli yang dilakukan

b. Tidak terjadi jual beli

c. Batalnya transaksi

d. Timbulnya kerugian bagi pembeli

9. Hukum riba adalah…

a. Halal c. Haram

b. Makruh d. Boleh

10. Yang tidak termasuk rukun qirad adalah…

a. Modal c. Pekerjaan/usaha

b. Ada pembeli d. Keuntungan

Kunci Jawab

1. A 6. D

2. B 7. C

3. B 8. A

4. D 9. C

Page 128: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

5. C 10. B

Pedoman penskoran

Jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)

6. Penilaian Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian jual beli menurut hukum Islam/syara’ !

2. Jelaskan pengertian qirad dalam Islam !

3. Jelaskan 5 macam jual beli yang sah tapi terlarang !

4. Jelaskan macam-macam riba!

5. Jelaskan hikmah diharamkannya riba dalam Islam !

Kunci Jawaban

1. Jual beli menurut syara’ adalah akad tukar menukar harta dengan harta yang lain

melalui tata cara yang telah ditentukan oleh hukum Islam.

2. Qirad adalah pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk dijadikan

modal usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai

dengan perjanjian. Biasanya qirad dilakukan pemilik modal (baik perorangan

maupun lembaga) dengan pihak lain yang memiliki kemampuan untuk menjalan

suatu usaha. Besar kecil bagian tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak

sebelumnya, yang penting tidak pihak-pihak yang dirugikan. Apabila qirad

menyangkut modal yang cukup besar, sebaiknya diadakan perjanjian tertulis dan

dikuatkan saksi yang disetujui oleh kedua belah pihak

3. Macam-macam jual beli yang sah tapi terlarang ;

a. Jual beli yang dilakukan pada waktu shalat jum’at

b. Jual beli barang dengan niat untuk menimbun

c. Membeli barang dengan menghadang di pinggir jalan.

d. Membeli atau menjual barang yang masih dalam tawaran orang lain

e. Jual beli barang dengan niat menipu/mengecoh

f. Jual beli dengan cara mengurangi ukuran/timbangan

4. Macam-macam Riba yaitu ;

a. Riba Fadhli atau riba yang samar, yaitu menukarkan dua barang yang sejenis

tetapi tidak sama ukurannya. Contoh, menukarkan 1 kilo gram gula pasir

dengan setengah kilogram gula pasir, padahal warna dan mutunya sama.

Page 129: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

b. Riba Qardhi, yaitu riba dalam utang piutang dengan syarat ada keuntungan

atas bunga bagi yang mengutangi. Contoh, utang Rp. 90.000 harus

dikembalikan Rp. 95.000 jadi ada lebihnya Rp. 5.000.

c. Riba yad, yaitu bila mening galkan tempat akad jual beli sebelum serah

terima. Contoh, seseorang membeli 1 kilo beras setelah uang dibayar maka si

penjual pergi sedangkan beras jualan dalam karung belum ditimbang cukup

tidaknya. Jadi jual beli itu belum benar -benar serah terima.

d. Riba Nasiah disyaratkan terlambat salah satunya. Contoh, si pembeli sudah

membayar tetapi barangnya belum jelas adanya, sehingga tidak dapat

diserahterimakan.

5. Hikmah diharamkannya riba dalam Islam antara lain sebagai berikut:

a. Menjauhi dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan miliknya

b. Menimbulkan permusuhan antar pribadi dan mengikis habis semangat kerja

sama atau saling menolong sesama manusia. Padahal, semua agama, terutama

Islam menyeru kepada manusia untuk saling tolong menolong, membenci

orang yang mengutamakan kepentingan diri sendiri atau egois, serta orang

yang mengeksploitasi orang lain

c. Menimbulkan tumbuh suburnya mental pemboros yang tidak mau bekerja

keras dan penimbun harta di tangan satu pihak. Islam menghargai kerja keras

dan menghormati orang yang suka bekerja keras sebagai saran pencarian

nafkah

d. Menghindari dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah, karena

riba merupakan salah satu bentuk penjajahan atau perbudakan dimana satu

pihak mengeksploitasi pihak yang lain.

e. Mengarahkan kaum muslimin mengembangkan hartanya dalam mata

pencarian yang bebas dari unsur penipuan

f. Menjauhkan orang muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaannya,

karena orang yang memakan riba adalah zalim, dan kelak akan binasa.

No.

Soal

Rubrik Penilaian Skor

1 a. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya sangat lengkap

dan

4

Page 130: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

sempurna, skor 4

b. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya lengkap, skor 3

c. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya tidak lengkap,

skor 2

2 a. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya sangat lengkap

dan

sempurna, skor 4

b. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya lengkap, skor 3

c. Jika Peserta didik dapat menuliskan pengertiannya tidak lengkap,

skor 2

4

3 a. Jika Peserta didik dapat menuliskan 5 – 6 macam, skor 4

b. Jika Peserta didik dapat menuliskan 3 - 4 macam, skor 3

c. Jika Peserta didik dapat menuliskan 1 - 2 macam, skor 2

4

4 a. Jika Peserta didik dapat menuliskan 4 macam, skor 4

b. Jika Peserta didik dapat menuliskan 2 – 3 macam, skor 3

c. Jika Peserta didik dapat menuliskan 1 macam, skor 2

4

5 a. Jika Peserta didik dapat menuliskan 5 – 6 macam, skor 4

b. Jika Peserta didik dapat menuliskan 3 – 4 macam, skor 3

c. Jika Peserta didik dapat menuliskan 1 – 2 macam, skor 2

4

Jumlah Skor 20

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh x 100

Jumlah Skor Maksimal

7. Penilaian Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur

Siswa menguji pemahaman tentang materi yang dipelajari dengan

menyetor/berdiskusi tentang materi yang ditanyakan.

No Materi 1 2 3

Skor &

TTD

Skor &

TTD

Skor &

TTD

1 Pengertin jusl beli

2 Rukun dan dalil jual beli

3 Syarat jual beli

Page 131: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

4 Jual beli terlarang

5 Jual beli sah, tetapi dilarang agama

6 Pengertisn Qirad

7 Hukum dan dalil qirad

8 Rukun dan bentuk qirad

9 Pembagian riba dan contohnya

10 Hikmah diharamkannya riba

Keterangan Penilaian

1. Penilaian dari Teman A ; Jawab, Benar, dan lancer, skor 3

2. Penilaian dari Keluarga B ; Jawab tapi Salah, skor 2

3. Penilaian dari Guru Studi C ; Tidak bisa jawab, skor 1

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperoleh x 100

Jumlah Skor Maksimal

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah:

a. Nilai rata-rata penilaian efektif (nilai sikap dalam diskusi, nilai diri, nilai antar

teman)

b. Nilai psikomotorik (nilai praktek)

c. Nilai rata-rata penilaian kognitip (nilai pilihan ganda dan nilai uraian), dikali 30

d. Nilai penugasan maniri tidak terstruktur

Nilai akhir = nilai a + nilai b + nilai c + nilai d

4

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Remedial

Berilah tugas kepada siswa yang belum menguasai materi untuk mempelajari

materi tentang ketentuan jual beli, qirad dan riba kepada teman atau kepada guru

diluar kelas atau dirumah, dan tagihlah siswa tersebut untuk menerangkan materi yang

Page 132: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

diminta oleh guru pada pertemuan berikutnya Remedial dilaksanakan pada waktu dan

hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu,

atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

Pengayaan

Berilah tugas tambahan kepada siswa yang sudah menguasai materi untuk

menghafalkan dalil jual beli, qirad dan riba, sekaligus menerangkan isi kandungannya

di depan kelas

Tolang Julu,

2019

Peneliti Guru Mata

Pelajaran

ANNISA PUTRI NURALIA

HARAHAP, SPd.I

Nim. 15 201 00152 NIP : 197002

1920050 12 003

Mengetahui,

Kepala Madrasah

H. OLOAN HARAHAP, S. Pd

Nip. 196807101997031001

Page 133: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

LEMBAR VALIDASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTsN 3 Batang Angkola

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/ Semester : IX/ Genap

Pokok Bahasan : Praktik Muamalah

Nama Validator : Rosidah Hasibuan, S. Pd

Pekerjaan : Guru Fikih MTs N 3 Batang Angkola

A. Petunjuk

1. Saya mohon kiranya Bapak/ Ibu memberikan penilaian ditinjau

dari beberapa aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk revisi

yang kami susun.

2. Untuk penilaian ditinjau dari beberapa aspek, dimohon Bapak/ Ibu

memberikan tanda ceklist ( ) pada kolom nilai yang sesuai dengan

penilaian Bapak/ Ibu.

3. Untuk revisi-revisi, Bapak/ Ibu dapat langsung menuliskannya

pada naskah yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom

saran yang kami sediakan.

B. Skala Penilaian

1 = Tidak Valid

2 = Kurang Valid

3 = Valid

4 = Sangat Valid

Page 134: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

C. Penilaian Ditinjau dari Beberapa Aspek

N

o

Uraian Validasi

1 Format RPP 1 2 3 4

a. Kesesuaian penjabaran kompetensi

dasar ke dalam indikator

b. Kesesuaian urutan indikator terhadap

pencapaian kompetensi dasar

c. Kejelasan rumusan indikator

d. Kesesuaian antara banyaknya indikator

dengan waktu yang disesuaikan

2 Materi (isi) yang Disajikan

a. Kesesuaian konsep dengan kompetensi

dasar dan indikator

b. Kesesuaian materi dengan tingkat

perkembangan intelektual

3 Bahasa

a. Penggunaan bahasa ditinjau dari kaidah

bahasa Indonesia

4 Waktu

a. Kejelasan alokasi waktu setiap

kegiatan /fase pembelajaran

b. Rasionalitas alokasi waktu untuk setiap

kegiatan/fase pembelajaran

5 Metode Sajian

a. Dukungan pendekatan pembelajaran

dalam pencapaian indikator

b. Dukungan metode dan kegiatan

pembelajaran terhadap proses

kreativitas siswa

6 Sarana dan Alat Bantu

Pembelajaran

a. Kesesuaian alat bantu dengan

materi pembelajaran

7 Penilaian (Validasi) Umum

a. Penilaian umum terhadap RPP

Penilaian =

Page 135: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

Keterangan :

A = 80-100

B = 70-79

C = 60-69

D = 50-59

Keterangan :

A = Dapat digunakan tanpa revisi

B = Dapat digunakan revisi kecil

C = Dapat digunakan dengan revisi besar

D = Belum dapat digunakan

Catatan :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

..........................................

Tapanuli Selatan, 2019

Validator

ROSIDAH HASIBUAN, S. Pd

NIP :

Page 136: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id

SURAT VALIDASI

Menerangkan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rosidah Hasibuan, S. Pd

Pekerjaan : Guru Fikih MTsN 3 Batang Angkola

Telah memberikan pengamatan dan masukan terhadap Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), untuk kelengkapan penelitian yang

berjudul:

‘‘PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI

PRAKTIK MUAMALAH DI KELAS IX MTsN 4 TAPANULI

SELATAN”

Yang disusun oleh :

Nama : Annisa Putri

NIM : 15 201 00152

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI-5).

Adapun masukan yang telah saya berikan adalah sebagai berikut :

1.

2.

3.

Dengan harapan, masukan dan penilaian yang diberikan dapat digunakan

untuk menyempurnakan dalam memperoleh kualitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang baik.

Padangsidimpuan,

Validator

ROSIDAH HASIBUAN, S.Pd

NIP :

Page 137: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id
Page 138: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id
Page 139: ii - etd.iain-padangsidimpuan.ac.id