analisis rasio keuangan perusahaan ditinjau...

Download ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU …dosen.amikom.ac.id/downloads/artikel/2009/08/20090809_Analisis Lap... · ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU SECARA ... struktur

If you can't read please download the document

Upload: vobao

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU SECARA TIME SERIES

    DAN CROSS SECTION (PT. GUDANG GARAM dan PT. HM. SAMPOERNA TAHUN 2007 SAMPAI 2008)

    MUHAMMAD TAUFIQ

    STMIK AMIKOM

    [email protected]

    ABSTRAKSI:

    Akuntan Publik Siddharta Siddharta & Widjaya telah melakukan auditing neraca kosolidasi PT.

    GUDANG GARAM Tbk. (Perseroan) DAN ANAK PERUSAHAAN pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,

    sedangkan Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan telah melakukan auditing neraca PT. HANJAYA

    MANDALA SAMPURNA Tbk. (Perusahaan) DAN ANAK PERUSAHAAN (bersama-sama disebut Grup)

    pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas

    konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adapun

    lapaoran keuangan merupakan tanggungjawab manajemen Perseroan, sedangkan tanggungjawab auditor terletak

    pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi yang didasarkan hasil auditing, dimana

    pelaksanaan audit berlandaskan standart auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

    Key Word: Laporan Keuangan, Analisis Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Aset, Utang, dan Modal

    PENDAHULUAN

    mailto:[email protected]

  • Standart IAPI mengharuskan auditor membuat perencanaan dan pelaksanaan audit agar

    menghasilkan keyakinan yang signifikan atau proporsional sehingga tidaka menimbulkan kesalahan

    yang fatal terhadap penyajian material dari laporan keuangan, meliputi pemeriksaan, atas dasar

    pengujian, bukti bukti yang mendukung jumlah jumlah jumlah dan pengungkapan dalam laporan

    keuangan, disamping itu Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan

    estimasi signifikan yang dibuat oleh fihak manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan

    keuangan secara keseluruhan

    Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan

    dibidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan

    prospeknya di masa datang, dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan

    yang dimiliki para pengusaha (businessman), dimana rasio tersebut dapat memberikan indikasi

    apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kewajiban finasialnya, besarnya piutang yang

    cukup rasional, efisiensi manajemen persediaa, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan

    struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemilik dapat tercapai

    dengan memadai

    METODOLOGI ANALISIS

    Dengan didasarkan hasil analisis prestasi keuangan maka dapat digunakan sebagai alat ukur

    untuk menilai kegiatan manajemen keuangan perusahaan dalam perencanaan dan implementasi setiap

    tindakan secara konsisten dengan tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimum, disisi lain juga

    dapat digunakan fihak lain seperti bank untuk menilai kelayakan dalam pemberian dana atau kredit

    baru atau para calon investor dalam membuat proyeksi prospek perusahaan dimasa yang akan datang

    Dalam melakukan analisis keuangan ini bagi suatu perusahaan dapat dibagi atas dua cara (metode),

    yakni:

  • Cross Section, yakni membandingkan antar perusahaan yang sejenis dalam satu industri sehingga

    dapat diketahui posisi perusahaan dalam industri

    Time Series, yakni membandingkan prestasi satu periode dengan periode sebelumnya sehingga

    diektahui adanya trend (kecenderungan)selama periode tertentu

    Aplikasi dari analsis rasio keuangan sangat variatif dan ditentukan oleh fihak yang membutuhkan,

    disamping itu memilki nilai manfaat jika dibandingkan dengan standart yang jelas, seperti standart

    industri maupun trend (kecenderungan) tertentu sebagai tujuan manajemen, serta sistem akuntasi yang

    digunakan

    ANALISIS RASIO KEUANGAN

    Akibat adanya perbedaan dalam pencapaian tujuan dan harapan dalam suatu organisasi, maka

    analisis keuanganpun beranekaragam adanya, artinya seorang pemasok akan lebih menekankan segi

    jaminan yang ditunjukkan dengan besarnya aktiva lancar, untuk para pemegang saham preferen dan

    obligasi akan lebih menekankan pada aliran kas dalam jangka panjang, adapun untuk pemilik atau

    calon investor akan lebih menekankan pada aspek profitabilitas dan risiko, karena kestabilan harga

    saham sangat ditentukan oleh tingkat keuntungan yang diperoleh dan dividen di masa datang,

    sementara bagi fihak manajemen akan lebih menitikberatkan semua aspek dari analisis keuangan baik

    yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, karena menyangkut tanggungjawab secara

    keseluruhan dalam mengelola operasional perusahaan setiap hari serta dalam rangka memdapatkan

    laba yang lebih kompetitif dan prooduktif, untuk itu analisis rasio keuangan dibagi atas:

    SOLVENCY (SOLVABILITAS) atau dikenal rasio likuiditas, merupakan kemampuan perusahaan

    untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktu yang ditetapkan, maka rasio

    yang diperhitungkan:

  • Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Utang Lancar

    Quick Ratio = Quick Assets / Total Utang Lancar

    ACTIVITY atau rasio aktivitas, merupakan kemampuan perusahaan untuk mengendalikan

    investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk

    mendapatkan penjualan, maka faktor yang diperhitungkan:

    Asset Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total (Rata2) Aset

    dimana:

    Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2

    Receivable Turnover = Total Pendapatan Operasi / Total

    Piutang (Rata2 Piutang)

    dimana:

    Rata-rata Piutang = (Piutang Awal + Piutang Akhir) / 2

    Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Total Persediaan

    (Rata2 Persediaan)

    dimana:

    Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)/2

    FINANCIAL LEVERAGE RATIO atau rasio leverage keuangan, merupakan sejauh mana

    perusahaan mengandalkan pendanaan utang, maka faktor yang diperhitungkan:

    Debt Ratio = Total Utang/Total Aset

    Debt Equity Ratio = Total Utang/Total Ekuitas (Modal)

    Equity Multiplier = Total Aset/Total Ekuitas (Modal)

  • Interest Coverage = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Biaya Bunga

    PROFITABILITY RATIO atau rasio profitabilitas, merupakan sejauh mana perusahaan mampu

    menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri,

    maka faktor yang diperhitungkan:

    Net Profit Margin = Laba Bersih / Total Pendapatan Operasi

    Gross Profit Margin = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Pendapatan Operasi

    Net Return on Asset = Laba Bersih/Total (Rata2) Aset

    Gross Return on Asset = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total (Rata2) Aset

    Return on Equity = Laba Bersih/Modal (Ekuitas)

    Payout Ratio = Dividen Tunai/Laba Bersih

    Retention Ratio = Laba Ditahan/Laba Bersih

    Sustainable Growth Rate = Return on Equity x Retention Ratio

    DATA DAN HASIL PENELITIAN

    Berdasarkan hasil pengambilan data laporan keuangan pada 2 perusahaan yaitu PT.

    GUDANG GARAM Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN dengan PT. HANJAYA MANDALA

    SAMPURNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

    PT GUDANG GARAM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    TAHUN TREND

    NO URAIAN 2008 2007 SELISIH %

    1 Total Aset Lancar 17,008,576 17,124,562 -115,986 99%

    2 Total Hutang Lancar 7,670,532 8,775,317 -1,104,785 87%

    3 Quick Asset 3,479,589 3,622,524 -142,935 96%

    4 Total Pendapatan Operasi 30,251,643 27,389,365 2,862,278 111%

  • 5 Total Rata-rata Asset 23,926,455 22,756,492.50 1,169,962.50 105%

    6 Total Rata-rata Piutang 2,368,936 2,641,709 -272,773 90%

    7 Harga Pokok Penjualan 25,095,136 23,074,633 2,020,503 109%

    8 Total Persediaan 13,515,512.50 12,575,564.50 939,948 108%

    9 Total Utang 15,519,266 9,640,418 -1,086,730 89%

    10 Total Ekuitas 24,072,959 14,119,796 1,399,470 110%

    11 Total Asset 3,165,635 23,779,951 293,008 101%

    12 Laba Seb. Pajak & Bunga 3,165,635 2,528,677 636,958 125%

    13 Biaya Bunga 553,073 335,210 217,863 165%

    14 Laba Bersih 1,880,492 1,445,949 434,543 130%

    15 Deviden Tunai 849,466 684,258 165,208 124%

    16 Laba Ditahan 73,614 74,634 -1,020 99%

    PT GUDANG GARAM tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    2008 2007 SELISIH %

    SOLVENCY

    Current Ratio 0.998 1.951 -0.953 51%

    Quick Ratio 0.442 0.413 0.029 110%

    ACTIVITY

    Asset Turnover 1.264 1.204 0.06 110%

    Receivable Turnover 12.77 10.368 2.402 120%

    Inventory Turnover 1.857 1.835 0.022 100%

    FINANCIAL LEVERAGE

    Debt Ratio 0.355 0.405 -0.05 90%

    Debt Equity Ratio 0.551 0.683 -0.132 81%

    Equity Multiplier 1.551 1.684 -0.133 92%

    Interest Coverage 5.722 7.544 -1.822 76%

    PROFITABILITY

    Net Profit Margin 0.062 0.053 0.009 117%

    Gross Profit Margin 0.105 0.092 0.013 114%

    Net Return On Asset 0.079 0.064 0.015 123%

  • Gross Return On Asset 0.132 0.111 0.021 119%

    Return On Equity 0.121 0.102 0.019 119%

    Payout Ratio 0.452 0.473 -0.021 96%

    Retention Ratio 0.039 0.052 -0.013 75%

    Sustainable Growth Rate 0.004719 0.005304 -0.000585 89%

    Dari hasil perbandingan diatas pada PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007

    dan 2008, maka dapat di informasikan beberapa hal:

    1. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar 2. Th.2008 memiliki aktiva lancar yang lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk

    mengubah aktiva menjadi kas

    3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba

    4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besarakibatnya laba akan menurun

    5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan 6. Th.2007 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor

    akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi

    7. Th.2007 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva 8. Th.2007 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan

    untuk mengembalikan modal lebih besar

    9. Th.2007 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh

    10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan

  • 11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan

    12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar 14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan 15. Th.2007 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar 16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar 17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

    Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:

    1. Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008

    2. Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan

    aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008

    3. Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan utang lebih efektif dibanding tahun 2008

    4. Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri kurang

    profit dibanding tahun 2008

    PT. HM. SAMPOERN dan ANAK PERUSAHAAN

  • TAHUN TREND

    NO URAIAN 2008 2007 SELISIH %

    1 Total Aset Lancar 11,037,287.00 11,056,457.00 -19,170.00 99%

    2 Total Hutang Lancar 7,642,207.00 6,212,683.00 1,429,522.00 123%

    3 Quick Asset 3,379,439.00 2,126,633.00 1,252,806.00 159%

    4 Total Pendapatan Operasi 34,680,445.00 29,787,725.00 4,892,720.00 116%

    5 Total Rata-rata Asset 15,907,180.50 14,170,173.00 1,737,007.50 112%

    6 Total Rata-rata Piutang 851,180.50 698,005.00 153,175.50 121%

    7 Harga Pokok Penjualan 24,695,196.00 21,025,772.00 3,669,424.00 118%

    8 Total Persediaan 8,293,836.00 4,836,507.50 3,457,328.50 172%

    9 Total Utang 8,083,584.00 7,614,388.00 468,196.00 106%

    10 Total Ekuitas 8,047,896.00 8,063,542.00 -15,646.00 99%

    11 Total Asset 16,133,819.00 15,680,542.00 453,277.00 103%

    12 Laba Seb.Pajak & Bunga 6,225,233.00 5,584,980.00 640,253.00 112%

    13 Biaya Bunga 37,423.00 57,725.00 -20,302.00 65%

    14 Laba Bersih 3,895,280.00 3,624,018.00 271,262.00 108%

    15 Deviden Tunai 1,925,005.00 1,722,029.00 202,976.00 112%

    16 Laba Ditahan 24,836.00 9,798.00 15,038.00 254%

    PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    2008 2007 SELISIH %

    SOLVENCY

    Current Ratio 1.444 1.78 -0.336 0.811

    Quick Ratio 0.442 0.342 0.1 1.292

    ACTIVITY

    Asset Turnover 2.18 2.102 0.078 1.037

    Receivable Turnover 40.744 42.676 -1.932 0.955

    Inventory Turnover 2.978 4.347 -1.369 0.685

    FINANCIAL LEVERAGE

    Debt Ratio 0.501 0.486 0.015 1.031

    Debt Equity Ratio 1.004 0.944 0.06 1.064

    Equity Multiplier 2.005 1.945 0.06 1.031

    Interest Coverage 166.348 96.751 69.597 1.719

    PROFITABILITY

  • Dari hasil

    perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan di tahun 2007 dan 2008,

    maka dapat di informasikan beberapa hal:

    1. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar

    2. Th.2007 dan 2008 memiliki aktiva lancar yang sama sama liquid 3. Th.2008 lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan

    dan mendapatkan laba

    4. Th.2008 memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau besarakibatnya laba akan menurun

    5. Th.2008 lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan 6. Th.2008 memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan

    meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi

    7. Th.2008 memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva 8. Th.2008 memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan

    untuk mengembalikan modal lebih besar

    9. Th.2008 memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh

    10. Th,2008 mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan

    Net Profit Margin 0.112 0.122 -0.01 0.918

    Gross Profit Margin 0.18 0.187 -0.007 0.963

    Net Return On Asset 0.245 0.256 -0.011 0.957

    Gross Return On Asset 1.598 0.394 1.204 4.056

    Return On Equity 0.484 0.449 0.035 1.078

    Payout Ratio 0.494 0.475 0.019 1.04

    Retention Ratio 0.0064 0.0027 0.0037 2.37

    Sustainable Growth Rate 0.0031 0.0012 0.0019 2.583

  • 11. Th.2008 memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan

    12. Th.2008 menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar

    13. Th.2008 menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar

    14. Th.2008 menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan

    15. Th.2008 memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar

    16. Th,2007 menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar

    17. Th.2007 memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

    Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:

    Solvency: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial

    jangka pendek lebih besar dibanding tahun 2008

    Activity: Pada tahun 2007 memiliki kemampuan perusahaan untuk mengendalikan investasinya di

    aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan

    penjualan lebih rendah dibanding tahun 2008

    Financial Leverage: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mengandalkan pendanaan

    utang kurang efektif dibanding tahun 2008

    Profitability: Pada tahun 2007 memiliki sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba baik

    dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri lebih profit dibanding

    tahun 2008

  • Perbandingan antara PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT. Gudang Garam

    Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008

    DISKRIPSI HM. SAMPOERNA GUDANG_GARAM

    SOLVENCY

    Current Ratio 1.444 1.78

    Qucik Ratio 0.442 0.342

    ACTIVITY

    Asset Turnover 2.18 2.102

    Receivable Turnover 40.744 42.676

    Inventory Turnover 2.978 4.347

    FINANCIAL LEVERAGE

    Debt Ratio 0.501 0.486

    Debt Equity Ratio 1.004 0.944

    Equity Multiplier 2.005 1.945

    Interest Coverage 166.348 96.751

    PROFITABILITY

    Net Profit Margin 0.112 0.122

    Gross Profit Margin 0.18 0.187

    Net Return On Asset 0.245 0.256

  • Gross Return On Asset 1.598 0.394

    Return On Equity 0.484 0.449

    Payout Ratio 0.494 0.475

    Retention Ratio 0.0064 0.0027

    Sustainable Growth Rate 0.0031 0.0012

    Dari hasil perbandingan diatas pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan dengan PT.

    Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan pada tahun 2008, maka dapat di informasikan beberapa

    hal:

    GG memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finasial jangka pendek lebih besar

    Sampoerna memiliki aktiva lancar yang sama lebih liquid dan memerlukan waktu lebih pendek untuk

    mengubah aktiva menjadi kas

    Sampoerna lebih efektif dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan

    mendapatkan laba

    GG memiliki kebijakan kredit yang terlampau bebas sehingga investasi dalam piutang terlampau

    besarakibatnya laba akan menurun

    GG lebih efisien didalam melakukan perputaran persediaan

    Sampoerna memiliki risiko perusahaan dibiayai dengan utang lebih besar, sehingga investor akan

    meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi

    Sampoerna memiliki proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva

    Sampoerna memiliki total aset lebih tinggi dibanding dengan total modal, artinya kemampuan untuk

    mengembalikan modal lebih besar

  • Sampoerna memiliki kemampuan untuk memenuhi beban bunga dari laba perusahaan yang diperoleh

    GG mengalami penurunan biaya relatif lebih besar dibanding peningkatan penjualan

    GG memberikan nila profitabilitas lebih tinggi, dengan tetap memperhatikan harga pokok penjualan

    GG menghasilkan laba bersih dari aktiva yang dipergunakan lebih besar

    Sampoerna menghasilkan laba kotor (EBIT) dari aktiva yang dipergunakan lebih besar

    Sampoerna menghasilkan laba yang tersedia bagi pemilik (pemegang saham) perusahaan

    Sampoerna memberikan dividen tunai dari laba bersih lebih besar

    Sampoerna menghasilkan laba ditahan dari laba bersih lebih besar

    Sampoerna memberikan laba ditahan dari modal lebih besar

    Dan secara umum dapat dirumuskan, sebagai berikut:

    Solvency: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan

    untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek lebih kecil dibanding PT. Gudang Garam Tbk.

    Dan Anak Perusahaan

    Activity: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki kemampuan perusahaan

    untuk mengendalikan investasinya di aset atau dengan kata lain tingkat efisiensi perusahaan dalam

    menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan lebih rendah dibanding PT. Gudang Garam Tbk.

    Dan Anak Perusahaan

    Financial Leverage: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana

    perusahaan mengandalkan pendanaan utang kurang efektif dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan

    Anak Perusahaan

  • Profitability: Pada PT. HM. Sampoerna Tbk. Dan Anak Perusahaan memiliki sejauh mana perusahaan

    mampu menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal

    sendiri lebih profit dibanding PT. Gudang Garam Tbk. Dan Anak Perusahaan

    PENUTUP

    Dari hasil pengamatan perbandingan yang telah dilakukan, maka penggunaan analisis rasio

    keuangan sangat variatif dan bergantung dari fihak yang membutuhkan, untuk itu diperlukan data

    data yang sangat mendukung agar hasil analisis keuangan dapat representatif dan dapat

    menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perusahaan mendapatkan nilai lebih

    (professional) secara global untuk mendapatkan investasi dalam mengembangkan usaha serta

    kemakmuran bagi stack holder secara keseluruhan

    REFERENSI

    Ross, WJ, Corporate Finance, Mc.Graw-Hill Companies, 2005

    Barr R. and Andrew R., The Corporate Uses of Beta, The Revolution in Corporate Finance, Blackwell

    Publisher, Massachusetts, 1982

    Agus S., Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 1996

    Sejatinya Hidup Ada Didalam Cahaya Diatas Cahaya yakni Mencahayakan Cahaya (f1q-09)

    mtq-2009