analisis kinerja keuangan ditinjau dari rasio

15
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 88 -102 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KIMIA FARMA Tbk. TRADING DAN DISTRIBUTION CABANG SAMARINDA Anisa 1 Abstrak Penelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi pada PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda dan alat analisis digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan profitabilitas dan aktivitas. Hasil dari analisis yang penulis lakukan terlihat bahwa tingkat profitabilitas perusahaan pada tahun 2011-2013 dari segi gross profit margin dalam kondisi baik, dari segi net profit margin dalam kondisi kurang baik, dari segi ROA dalam kondisi kurang baik, dan dari segi ROE dalam kondisi kurang baik. Sedangkan tingkat rasio aktivitas pada tahun 2011-2013 diukur dari segi receivable turnover dari segi inventory turnover dalam kondisi baik, dari segi fixed turnover dalam kondisi kurang baik, dari segi working capital turnover dalam kondisi baik, dari segi day allocated of inventory dalam kondisi kurang baik, dan dari segi total assets turnover dalam kondisi baik. . Kata Kunci :Kinerja Keuangan, Profitabilitas dan Aktivitas Pendahuluan Perencanaan merupakan aktivitas perumusan secara terperinci tentang langkahlangkah yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan mensyaratkan adanya penetapan tujuan yang hendak dicapai dan mengidentifikasi langkah-langkah (metode) yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebaik-baik output dan outcome perusahaan adalah apabila sesui dengan apa yang telah direncanakan. Dengan demikian, maka perencanaan merupakan tolak ukur atau target yang harus direalisasikan. Rencana bisnis tidak terlepas dari resiko dan ketidakpastian. Analisis laporan keuangan sangat membantu manajemen perusahaan untuk mengestimasi tingkat resiko, ketidakpastian, dan menghasilkan perumusan rencana yang lebih baik Analisis laporan keuangan yang dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan tingkat rasio profitabilitas dan aktivitas perusahaan. Rasio-rasio di atas perlu dikendalikan sedemikian rupa demi mempertahankan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Upload: ledan

Post on 13-Jan-2017

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 88 -102ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2016

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARIRASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PTKIMIA FARMA Tbk. TRADING DAN DISTRIBUTION

CABANG SAMARINDA

Anisa1

AbstrakPenelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan berupa neraca

dan laba rugi pada PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution CabangSamarinda dan alat analisis digunakan dalam penelitian ini adalah rasiokeuangan profitabilitas dan aktivitas. Hasil dari analisis yang penulis lakukanterlihat bahwa tingkat profitabilitas perusahaan pada tahun 2011-2013 darisegi gross profit margin dalam kondisi baik, dari segi net profit margin dalamkondisi kurang baik, dari segi ROA dalam kondisi kurang baik, dan dari segiROE dalam kondisi kurang baik. Sedangkan tingkat rasio aktivitas pada tahun2011-2013 diukur dari segi receivable turnover dari segi inventory turnoverdalam kondisi baik, dari segi fixed turnover dalam kondisi kurang baik, darisegi working capital turnover dalam kondisi baik, dari segi day allocated ofinventory dalam kondisi kurang baik, dan dari segi total assets turnover dalamkondisi baik.

.Kata Kunci :Kinerja Keuangan, Profitabilitas dan Aktivitas

PendahuluanPerencanaan merupakan aktivitas perumusan secara terperinci tentang

langkah–langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.Perencanaan mensyaratkan adanya penetapan tujuan yang hendak dicapai danmengidentifikasi langkah-langkah (metode) yang perlu dilakukan untukmencapai tujuan tersebut. Sebaik-baik output dan outcome perusahaan adalahapabila sesui dengan apa yang telah direncanakan. Dengan demikian, makaperencanaan merupakan tolak ukur atau target yang harus direalisasikan.Rencana bisnis tidak terlepas dari resiko dan ketidakpastian. Analisis laporankeuangan sangat membantu manajemen perusahaan untuk mengestimasitingkat resiko, ketidakpastian, dan menghasilkan perumusan rencana yang lebihbaik

Analisis laporan keuangan yang dapat memberikan informasi yangberhubungan dengan tingkat rasio profitabilitas dan aktivitas perusahaan.Rasio-rasio di atas perlu dikendalikan sedemikian rupa demi mempertahankan

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

89

kredibilitas perusahaan dimata kreditur atau pemasok. Menurut Baridwan yaitu(2004:17) menyatakan laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatuproses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksikeuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Melalui analisis laporan keuangan dapat dinilai kemampuan suatuperusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangstruktur modal perusahaan, dari hasil usaha yang dicapai, efektivitaspenggunaan aktiva dan biaya tetap yang harus dibayar. Sehingga pada analisislaporan keuangan pengukuran analisis rasio suatu alat penting dipakai untukmengiterpretasikan posisi keuangan perusahaan, apakah posisi keuangan daritahun ke tahun mengalami perubahan. Dengan rasio keuangan diperolehukuran- ukuran tentang tingkat profitabilitas dan aktivitas suatu perusahaan.Rasio keuangan adalah yang mengstandarkan data keuangan dan memberikanhubungan matematis dalam bilangan persentase atau analisa tren, yangmemberikan evaluasi data financial atau keuangan untuk beberapa periodeakuntansi (Fraser dkk, 2004:174).

Salah satu perusahaan farmasi yang beroperasi di kota Samarinda adalahPT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda. Dalammenghadapi kondisi persaingan tersebut PT Kimia Farma Tbk. Trading danDistribution Cabang Samarinda mempunyai berbagai kebijakan seperti;pelayanan penjualan kredit yang tidak terlalu ketat, memberikan potonganharga untuk pembelian dalam jumlah tertentu, mengoptimalkan promosi sertapengendalian persediaan secara ekonomis dan mempertahankan tingkatlikiuditas perusahaan dengan para pemasok barang dagangan. Terkait denganmasalah solvabilitas perusahaan, berdasarkan wawancara peneliti denganpimpinan PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarindadijelaskan bahwa perusahaan tidak memiliki hutang jangka panjang kecualihutang dagang dan hutang lain-lain seperti uang muka penjualan, hutangasuransi tenaga kerja, dan jasa/komisi penjualan. Berdasarkan hasil wawancaradi atas maka penelitian ini tidak berorientasi pada masalah likiuditas dansolvabilitas. Terkait dengan kebijakan-kebijakan pemasaran yang ditempuholeh PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda untukmengatasi para kompeteternya dalam mempertahankan loyalitaspelanggan/pasar, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis gunamengetahui dampak/effect dari kebijakan tersebut. Dengan kebijakan-kebijakanyang yang telah dibuat PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution CabangSamarinda diharapkan dapat meningkatkan penjualan yang pada akhirnya dapatmeningkatkan profitabilitas perusahaan.

Berikut ini adalah data pendahuluan yang peneliti dapatkan dari PTKimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda terkait denganpenjualan dan laba usaha selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu dari tahun 2011-2013.

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

90

Tabel Penjualan dan Laba UsahaPT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda

Tahun 2011 – 2013

TahunPenjualan

(Rp)Laba Usaha

Rp %2011 28.701.228.098 960.802.320 3,342012 29.581.408.929 565.570.687 1,91

2013 25.101.075.068 899.220.531 3,58Sumber : PT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda

Kondisi diatas mengindikasikan adanya masalah antara penjualan denganlaba khususnya pada tahun 2012. Kondisi yang seharusnya adalah jikapenjualan mengalami peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan labasecara proporsional. Berdasarkan alasan empiris diatas, maka penulis tertarikmenyusun proposal skripsi dengan judul : “Analisis Kinerja Keuangan Ditinjaudari Rasio Profitabilitas dan Aktivitas pada PT Kimia Farma Tbk. Trading danDistribution Cabang Samarinda”.

Teori dan KonsepPengertian Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2009:3), manajemen keuangan atau sering disebutpembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yangberhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biayayang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebutsecara efisien.Tujuan Manajemen Keuangan

Berdasarkan tujuan ini, maka keputusan yang baik adalah keputusan yangmampu menciptakan kesejahteraan para pemegang saham, disampingmempertimbangkan berbagai masalah keuangan lain yang dihadapi perusahaan(Halim, 2007:1)Laporan Keuangan

Menurut Harnanto (2007:31) menyatakan definisi laporan keuanganbahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang terdiridari dua laporan utama yaitu neraca dan laporan perhitungan laba rugi danberupa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap seperti: (a) Laporan laba yangditahan, dan (b) laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan perubahanposisi keuangan.Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Baridwan (2009:4) tujuan daripada laporan keuangan adalahsebagai berikut.

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

91

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenaisumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahandalam sumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangi kewajiban) suatuperusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam rangkamemperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakailaporan didalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkanlaba.

d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalamsumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenaiaktivitas pembelanjaan dan penanaman.

e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungandengan laporan keuangan, seperti informasi mengenai kebijaksanaanakuntansi yang dianut perusahaan.

Komponen Laporan KeuanganMenurut Muklis (2007:44), pada umumnya laporan keuangaan suatu

perusahaan terdiri dari.a. Neracab. Laporan Laba Rugic. Laporan Perubahan Modal.Analisis laporan keuangan

Menurut Harahap (2011:190), analisis laporan keuangan adalahmenguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi lebih kecil danmelihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai maknaantara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yangsangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat pada masamendatang. Analisis laporan ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.a. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan

akumulasi transaksi dari kejadian historis dan penyebab terjadinya dalamsuatu perusahaan.

b. Prediksi, analis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlaluterhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masayang akan datang.

c. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsiptersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporanini.

Tujuan Analisis Laporan KeuanganSecara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan menurut Sofyan

(2008:195), dapat dikemukakan sebagai berikut.

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

92

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yangterdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan(implicit).

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungnnya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengankomponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasiyang dieroleh dari luar perusahaan.

e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi,peningkatan (rating).

f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambilankeputusan.

g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentuyang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain denganperiode sebelumnya atau dengan standar industry normal atau standar ideal.

i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

j. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaanberkelanjutan.

Analisis Rasio KeuanganMenurut Soepardi (2006:123), analisis rasio keuangan adalah menyajikan

hubungan antara perkiraan tertentu dari laporan keuangan dan membandingkandengan perkiraan lain untuk kemudian diinterprestasikan arti dari hasilperhitungannya. Dengan menganalisis laporan keuangan yang menggunakanalat-alat ukur melalui rasio keuangan, maka seorang manajer dapat mengambilkeputusan mengenai keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang.Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:198), rasio profitabilitas merupakan rasio untukmenilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini jugamemberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Rasio Aktivitas

Menurut Fahmi (2011:132), rasio aktivitas adalah rasio yangmenggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber dayayang dimiliknya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaanaktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperolehhasil yang maksimal.Rasio Pertumbuhan

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

93

Menurut Fahmi (2011:137), Rasio pertumbuhan yaitu rasio yangmengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankanposisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum.Metode PenelitianJenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdiri dari Neraca danlaporan Laba Rugi dari tahun 2011 sampai dengan 2013 yang diambil dari PTKimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda.Rincian Data yang Diperlukan

Untuk menguji penelitian ini diperlukan data sebagai berikut :a. Neraca periode 2011 – 2013b. Laporan Laba Rugi periode 2011 – 2013c. Gambaran umum perusahaand. Struktur, organisasi perusahaanTeknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data dalam suatu penelitian dilakukan denganmetode-metode tertentu, sesui dengan masalah yang diangkat dalam suatupenelitian untuk memperoleh data pada penelitian ini adalaha. Wawancarab. ObservasiTeknik Analisis Data1) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.a) Gross Profit Margin

Menurut Frase dan Ormiston (2004:188), alat analisis yang digunakanadalah

Gross Profit margin = x 100%

b) Net Profit MarginMenurut Kasmir (2008:200), alat analisis yang digunakan adalah

Net Profit Margin = ( )( ) x 100%

c) Return On AssetMenurut Sutrisno (2009:222), alat analisis yang digunakan adalah

Return On Asset= ( ) x 100%

d) Return on EquityMenurut Fahmi (2011:137), alat analisis yang digunakan adalah

Return on Equity= ( )x 100%

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

94

2) Rasio AktivitasRasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan efektifitas

manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimiliki.a) Receivable turnover

Menurut Kasmir (2008:17), alat analisis yang digunakan adalah

Receivable turnover= x

b) Inventory turnoverMenurt Kasmir (2008:180), alat analisis yang digunakan adalah

Inventory turnover = x

c) Fixed Assets TurnoverMenurut Kasmir (2008:18), alat analisis yang digunakan adalah

Fixed Assets Turnover= x

d) Working Capital TurnoverMenurut Sawir (2009:16), alat analisis yang digunakan adalah

Working Capital Turnover= x

e) Day Allocated of InventoryAlat analisis yang digunakan adalah

Day Allocated of Inventory = hari

f) Total Assets TurnoverMenurut Fahmi (2011:135), alat analisis yang digunakan

Total Assets Turnover= x

HasilPenelitian dan Pembahasan1) Data Laporan Keuangan

Tabel Rekapitulasi Nominal Kelompok Rekening Riil Pada LaporanNeraca Tahun 2011-2013

TAHUNAKTIVALANCAR KAS + PIUTANG AKTIVA

TETAPTOTALAKTIVA KAS

(RP) (RP) (RP) (RP) (RP)

2011 7.044.155.821 2.861.446.776 823.223.857 7.867.339.678 43.530.958

2012 12.065.367.633 7.338.150.374 942.133.030 14.270.817.330 24.579.933

2013 4.949.741.933 2.364.982.475 896.924.111 7.109.982.738 18.263.305

Sumber : data diolahTabel Rekapitulasi Nominal Kelompok Rekening Riil Pada Laporan

Neraca Tahun 2011-2013

TAHUN HUTANG LANCAR(Rp)

MODAL SENDIRI(Rp)

2011 833.981.843 7.033.357.835

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

95

2012 2.693.520.749 11.577.296.5912013 947.696.185 6.162.286.554

Sumber : data diolah

Tabel Rekapitulasi Kelompok Rekening Nominal pada laporan R/L Tahun2011–2013

TAHUNPENJUALAN

NETTO

HARGAPOKOK

PENJUALAN

LABAKOTOR

LABATAHUN

BERJALAN(RP) (RP) (RP) (RP)

2011 28.701.228.098 24.805.333.655 3.895.894.443 962.665.5562012 29.581.408.929 25.555.153.542 4.026.255.387 568.118.3882013 25.101.075.068 22.060.742.104 3.040.332.964 961.185.916Sumber : data diolah

2) Analisis Rasio Profitabilitasa) Gross Profit Margin

Tahun 2011 =. . .. . . x 100% = 13,57 %

Tahun 2012 =. . .. . . x 100% = 13,61 %

Tahun 2013 =. . .. . . x 100% = 12,11 %

b) Net Profit Margin

Tahun 2011 =. .. . . x 100% = 3,35 %

Tahun 2012 =. .. . . x 100% = 1,92 %

Tahun 2013 =. .. . . x 100% = 3,83 %

c) Return on Assets (ROA)

Tahun 2011 =. .. . . x 100% = 12,24 %

Tahun 2012 =. .. . . x 100% = 3,98 %

Tahun 2013 =. .. . . x 100% = 13,52 %

d) Return on Equity (ROE)

Tahun 2011 =. .. . x 100% = 13,69 %

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

96

Tahun 2012 =. .. . . x 100% = 4,91 %

Tahun 2013 =. .. . . x 100% = 15,60 %

3) Analisis Rasio Aktivitasa) Receivable turnover

Tahun 2011 =. . .. . . = 8,14 kali

Tahun 2012 =. . .. . . = 3,43 kali

Tahun 2013 =. . .. . . = 8,68 kali

b) Inventory turnover

Tahun 2011 =. . .. . . = 6,86 kali

Tahun 2012 =. . .. . . = 6,26 kali

Tahun 2013 =. . .. . . = 9,71 kali

c) Fixed assets turnover

Tahun 2011 =. . .. . = 34,86 kali

Tahun 2012 =. . .. . = 31,40 kali

Tahun 2013 =. . .. . = 27,99 kali

d) Working capital turnover

Tahun 2011 =. . .. . . = 4,62 kali

Tahun 2012 =. . .. . . = 3,53 kali

Tahun 2013 =. . .. . . = 6,27 kali

e) Day allocated of inventory

Tahun 2011 =. . .. . . = 60,70 hari

Tahun 2012 =. . .. . . = 66,59 hari

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

97

Tahun 2013 =. . .. . . = 42,18 hari

f) Total assets turnover

Tahun 2011 =. . .. . . = 3,65 kali

Tahun 2012 =. . .. . . = 2,07 kali

Tahun 2013 =. . .. . . = 3,53 kali

Tabel Hasil Analisis Rasio Profitabilitas dan Aktivitas Kondisi KeuanganPT Kimia Farma Tbk. Trading dan Distribution Cabang Samarinda

Tahun 2011, 2012 dan 2013

Alat AnalisisHasil Analisis

2011 2012 Perubahan 2013 Perubahan

a. Rasio Profitabilitas1. Gros profit margin2. Net Profit Margin3. Return On Assets (ROA)4. Return On Equity (ROE)

b. Rasio Aktivitas1. Receivable turnover2. Inventory turnover3. Fixed assets turnover4. Working capital turnover5. Day allocated of inventory6. Total assets turnover

13,57 %3,35 %

12,24 %13,69 %

8,14 kali6,86 kali

34,86 kali4,62 kali

60,70 hari3,65 kali

13,61 %1,92 %3,98 %4,91 %

3,43 kali6,26 kali

31,40 kali3,53 kali

66,59 hari2,07 kali

0,04 %-1,43 %-8,26 %-8,78 %

-4,71 kali-0,6 kali-3,46 kali-1,09 kali5,89 hari-1,58 kali

12,11 %3,83 %

13,52 %15,60 %

8,68 kali9,71 kali

27,99 kali6,27 kali

42,18 hari3,53 kali

-1,5 %1,91 %9,54 %

10,69 %

5,25 kali3,45 kali-3,41 kali2,74 kali

-24,41hari1,46 kali

Pembahasan Rasio Profitabilitasa. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaanmenghasilkan laba kotor dibandingkan dengan penjualan bersih dalam satuperiode tertentu. Gross Profit Margin perusahaan pada tahun 2011 adalahsebesar 13,57%, pada tahun 2012 sebesar 13,61% dan 12,11% pada tahun2013. Rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 setiap Rp 1,-penjualan bersih mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,14,-. Padatahun 2012 setiap Rp 1,- penjualan mampu menghasilkan Rp 0,14,- danpada tahun 2013 setiap Rp 1,- penjualan mampu menghasilkan laba kotor

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

98

sebesar Rp 0,12,-. Profit margin pada tahun 2012 sama dengan tahun 2011,sedangkan profit Margin pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar1,5% (13,61% - 12,11%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunanpersentase laba kotor lebih besar dari pada penurunan persentase penjualannetto, yaitu masing-masing sebesar 24,49% dan 15,15%.

b. Net Profit Margin

Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaanmenghasilkan laba bersih dibandingkan dengan penjualan dalam satuperiode tertentu. Net Profit Margin perusahaan pada tahun 2011 adalahsebesar 3,35%, pada tahun 2012 sebesar 1,92% dan 3,83% pada tahun 2013.Rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 setiap Rp 1,- penjualanmampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,03,-. Pada tahun 2012 setiapRp 1,- penjualan mampu menghasilkan Rp 0,01,- dan pada tahun 2013setiap Rp 1,- penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,03,-.Net Profit margin pada tahun 2012 lebih rendah 1,43% dari tahun 2011,sedangkan Net profit Margin pada tahun 2013 lebih tinggi 1,91% dari tahun2012. Penurunan EAT sebesar Rp. 394.547.168,- (40,98%), sedangkan netsales mengalami peningkatan sebesar Rp. 880.180.831,- (3,06%).Sedangkan peningkatan yang terjadi pada tahun 2013 disebabkan olehpeningkatan EAT sebesar Rp. 393.067.528,- (69,18%) dan penurunan netsales sebesar Rp. 4.480.333.861,- (15,14%).

c. Return On Assets (ROA)ROA mencerminkan hasil yang diperoleh dari investasi yang

ditanamkan dalam perusahaan pada total Asset. Berdasarkan hasil analisisrasio ini berfluktuasi dari tahun 2011 sebesar 12,24% menjadi 3,98% padatahun 2012 atau mengalami penurunan sebesar 8,26% dan pada tahun 2013sebesar 13,52% atau mengalami kenaikan sebesar 9,54%. Turunnya rasiopada tahun 2012 ini dikarenakan turunnya presentase laba sebesar 40,98%padahal penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 81,39%.Peningkatan rasio ini pada tahun 2013 disebabkan oleh peningkatanpresentase laba sebesar 69,18% sementara presentase penjualan mengalamipenurunan sebesar 50,17%.

d. Return On Equity (ROE)ROE mencerminkan laba diperoleh dari sumber daya modal yang

digunakan dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis ini berfluktuasi daritahun 2011 sebesar 13,69% menjadi 4,91% pada tahun 2012 ataumengalami penurunan sebesar 8,78% dan pada tahun 2013 sebesar 15,60%atau mengalami peningkatan sebesar 10,69%. Penurunan yang terjadi daritahun 2011 ke 2012 ini dikarenakan terjadinya penurunan EAT sebesar40,98% dan peningkatan modal sebesar 64,60%, sedangkan peningkatanyang terjadi pada tahun 2013 dikarenakan terjadinya peningkatan presentaselaba sebesar 69,18% dan penurunan Equity sebesar 46,77%.

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

99

Pembahasan Rasio Aktivitasa. Receivable Turnover

Receivable Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengetahuikemampuan piutang berputar yang dimiliki oleh perusahaan gunameningkatkan efektifitas dalam mengelola piutangnya. Receivable Turnoverperusahaan pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 piutang menghasilkan Rp 8,14.Pada tahun 2012 setiap Rp 1,00 piutang menghasilkan Rp 3,43. Sedangkanpada tahun 2013 setiap Rp 1,00 menghasilkan Rp 8,68. Faktor penyebabreceivable turnover dari tahun 2011 ketahun 2012 adalah rasio perubahanpenjualan kredit sebesar -9,15% sedangkan rasio perubahan piutang sebesarRp -159,49%. Selanjutnya dari tahun 2012 ketahun 2013 adalah rasioperubahan penjualan kredit sebesar 18,73% sedangkan rasio perubahanpersediaan sebesar 67,91%.

b. Inventory TurnoverInventory Turnover adalah rasio yang melihat sejauh mana tingkat

perputaran persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalammeningkatkan penjualan. Inventory Turnover perusahaan pada tahun 2011setiap Rp 1,00 persediaan menghasilkan Rp 6,86 penjualan. Pada tahun2012 setiap Rp 1,00 persediaan menghasilkan Rp 6,26 penjualan.Sedangkan pada tahun 2013 setiap Rp 1,00 menghasilkan Rp 9,71penjualan. Faktor penyebab inventory turnover dari tahun 2011 ke tahun2012 adalah rasio perubahan penjualan sebesar -3,07% sedangkan rasioperubahan persediaan sebesar -13,03%. Selanjutnya dari tahun 2012 ketahun2013 adalah rasio perubahan penjualan sebesar 15,15% sedangkan rasioperubahan persediaan sebesar 45,32%.

c. Fixed Assets TurnoverRasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang

ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam suatu periode. Fixed AssetsTurnover pada tahun 2011 adalah sebesar 34,86 kali, pada tahun 2012sebesar 31,40 kali dan pada tahun 2013 sebesar 27,99 kali. Rasio inimenunjukkan pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 aktiva tetap perusahaanmenghasilkan Rp 34,86 penjualan. Pada tahun 2012 setiap Rp 1,00 aktivatetap perusahaan menghasilkan Rp 31,40 penjualan. Sedangkan pada tahun2013 setiap Rp 1,00 aktiva tetap menghasilkan Rp 27,99 penjualan. Faktorpenyebab fixed assets turnover dari tahun 2011 ketahun 2012 adalah rasioperubahan penjualan sebesar -3,07% sedangkan rasio perubahan aktiva tetapbersih sebesar -14,44%. Selanjutnya dari tahun 2012 ketahun 2013 adalahrasio perubahan penjualan sebesar 15,15% sedangkan rasio perubahanaktiva tetap bersih sebesar 4,80%.

d. Working Capital TurnoverWorking Capital Turnover adalah rasio yang merupakan salah satu

untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

100

periode tertentu. Working Capital Turnover perusahaan pada tahun 2011setiap Rp 1,00 modal perusahaan menghasilkan Rp 4,62 atas penjualan.Pada tahun 2012 setiap Rp 1,00 modal perusahaan menghasilkan Rp 3,53atas penjualan. Sedangkan pada tahun 2013 setiap 1,00 modal perusahaanmenghasilkan Rp 6,27 atas penjualan. Faktor penyebab working capitalturnover dari tahun 2011 ketahun 2012 adalah rasio perubahan penjualanbersih sebesar -3,07% sedangkan rasio perubahan modal kerja sebesar -34,81%. Selanjutnya dari tahun 2012 ketahun 2013 adalah rasio perubahanpenjualan bersih sebesar 15,15% sedangkan rasio perubahan modal kerjasebesar 52,19%.

e. Day Allocated of InventoryDay Allocated of Inventory adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui berapa lama persediaan berada didalam gudang selama periodetertentu. Day Allocated of Inventory perusahaan pada tahun 2011 setiap Rp1,00 harga pokok penjualan perusahaan menghasilkan Rp 60,70 ataspersediaan. Pada tahun 2012 setiap Rp 1,00 harga pokok penjualanperusahaan menghasilkan Rp 66,59 atas persediaan. Sedangkan pada tahun2013 setiap Rp 1,00 harga pokok penjualan perusahaan menghasilkanRp42,18 atas persediaan. Faktor penyebab day allocated of inventory daritahun 2011 ketahun 2012 adalah rasio perubahan lama persediaan sebesar -13,03% sedangkan rasio perubahan HPP sebesar -3,02%. Selanjutnya daritahun 2012 ketahun 2013 adalah rasio perubahan lama persediaan sebesar45,32% sedangkan rasio perubahan HPP sebesar 13,67%.

f. Total Assets TurnoverTotal Assets Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapajumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total AssetsTurnover perusahaan pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 aktiva perusahaanmenghasilkan sebesar Rp 3,65 atas penjualan. Pada tahun 2012 setiap Rp1,00 aktiva perusahaan menghasilkan sebesar Rp 2,07 kali. Sedangkan padatahun 2013 setiap Rp 1,00 aktiva perusahaan menghasilkan sebesar Rp 3,53.Faktor penyebab total assets dari tahun 2011 ketahun 2012 adalah rasioperubahan penjualan sebesar -3,07% sedangkan rasio perubahan total aktivasebesar -81,39%. Selanjutnya dari tahun 2012 ketahun 2013 adalah rasioperubahan penjualan sebesar 15,15% sedangkan rasio perubahan total aktivasebesar 50,18%.

PenutupDi lihat dari Rasio Profitabilitas

Gross profit margin perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun2013 mengalami kenaikan dan penurunan, persentase terbesar terjadi pada

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Profitabilitas dan Aktifitas (Anisa)

101

tahun 2011 dan yang terkecil terjadi pada tahun 2013. Namun perusahaanmasih dapat menciptakan laba dari setiap penjualannya.

Net profit margin pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalamikenaikan dan penurunan, persentase terbesar terjadi pada tahun 2013 dan yangterkecil terjadi pada tahun 2012, berdasarkan tingkat rasio yang terjadi padaperiode diatas dapat disimpulkan perusahaan masih mampu menciptakan lababersih dalam setiap periodenya walaupun dalam jumlah yang tidak signifikan..

Return On Assets, terjadi penurunan persentase dari tahun 2011 ketahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat kembali, walaupun persentasemengalami naik dan turun perusahaan masih tetap menciptakan laba dari setiaprupiah total Asset yang digunakannya. Meskipun pada tahun 2012 mengalamipenurunan namun pada tahun 2013 meningkat kembali.

Return On Equity, terjadi penurunan persentase yang cukup signifikanpada tahun 2011 ke tahun 2012 namun pada tahun 2013 kenaikan persentasepun signifikan hingga melampaui persentase pada tahun 2011. Walaupunperusahaan berfluktuasi naik dan turun, perusahaan masih mampu menciptakanlaba dari setiap rupiah modal sendiri dalam perusahaan.Dilihat dari Rasio Aktivitas

Receivable turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun2013 mengalami kenaikan dan penurunan. Namun perusahaan masih dapatmeningkatkan perputaran piutang yang memberikan kontribusi terhadapvolume penjualan.

Inventory turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun2013 mengalami penurunan dan kenaikan, perputaran yang tertinggi terjadipada tahun 2013 dan yang terkecil pada tahun 2012. Namun perusahaan masihdapat meningkatkan perputaran persediaan yang memberikan kontribusiterhadap volume penjualan.

Fixed assets turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengantahun 2013 mengalami penurunan, perputaran tertinggi pada tahun 2011,mengalami penurunan terus menerus hinga tahun 2013. Berdasarkan tingkatrasio yang terjadi dalam setiap periodenya, perusahaan masih dapatmenciptakan perputaran aktiva tetap yang memberikan kontribusi terhadapvolume penjualan.

Working capital turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengantahun 2013 mengalami penurunan dan peningkatan, nilai tertinggi terjadi padatahun 2013 dan yang terkecil 2012. Namun perusahaan masih dapatmenghasilkan pendapatan modal kerja yang dapat memberikan kontribusiterhadap volume penjualan.

Day allocated turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengantahun 2013 mengalami kenaikan dan penurunan, waktu tertinggi pada tahun2012 dan terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2013. Berdasarkantingkat rasio yang terjadi rata-rata day allocated turnover adalah 56 hari.

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO

eJournal ilmu Admnistrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 88 -102

102

Total assets turnover perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan tahun2013 mengalami penurunan dan peningkatan, perputaran yang tertinggi terjadipada tahun 2011 dan yang terbawah pada tahun 2012. Meskipun 2012mengalami penurunan namun pada tahun 2013 meningkat kembali. Perputaranberdasarkan tingkat rasio yang terjadi, rata-rata total assets turnover adalahsebesar 3,08 kali.

Terkait dengan profitabilitas, agar manajemen melakukan pengendalianbiaya demi meningkatkan rasio profitabilitas.

Terkait dengan aktivitas, agar perusahaan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki demi meningkatkan rasio aktivitas.

Daftar PustakaAstuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama

Ghalia Indonesia. Jakarta.Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Cetakan Pertama. Penerbit

BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.Fraser, Lyn, M dan Ailen Ormiston. 2004. Memahami Laporan Keuangan,

Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten.Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Cetakan

Pertama. Rineka Cipta. Jakarta.Harnanto. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga, Cetakan

Keempat. Liberty, Yogyakarta.Muklis, Mohammad 2007. Manajemen Keuangan moderen Analisi

Perencanaan dan Kebijaksanaan, PT. Bumi Aksara JakartaHarahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta,

Rajawali Pers.Soepardi, Eddy Mulyadi. 2006. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan (Berdasarkan SK Mendagri

No. 47 Tahun 1999). Skripsi. Jurusan Akutansi Manajemen PolitehnikNegeri Samarinda

Sawir, Agnes 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan.PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis, Ghalia Indonesia, Bogor.Baridwan, Zaki. 2009. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh, Cetakan

Pertama. Penerbit BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.Hararap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis kritis atas Laporan Keuangan. PT Raja

Grafindo Persada:Jakarta.