analisis perilaku konsumen kopi di warung … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat...

202
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG TRADISIONAL DAN MODERN KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Nur Maida NIM. 121510601099 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG

TRADISIONAL DAN MODERN KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

Oleh

Nur Maida

NIM. 121510601099

P R O G R A M S T U D I A G R I B I S N I S

FAKULT AS PE RTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER 2017

Page 2: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

i

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG

TRADISIONAL DAN MODERN KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Agribisnis (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pertanian

Oleh:

Nur Maida

NIM. 121510601099

P R O G R A M S T U D I A G R I B I S N I S

FAKULT AS PE RTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER 2017

Page 3: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

ii

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini untuk Bapak dan Mak’e yang saya cintai,

Bapak Maskur dan Ibu Sufinah.

Page 4: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

iii

MOTTO

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi,

kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati

dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.”

(Al ‘Ashr: 1-3)

Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain.

Harus semakin mengenal batas.

(Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer)

You need chaos in your soul to give birth to a dancing star

(Friedrich Nietzsche)

Page 5: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Maida

NIM : 121510601099

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisis

Perilaku Konsumen Kopi di Warung Tradisional dan Modern Kabupaten

Jember” adalah benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah disebutkan

sumbernya dan belum pernah diajukan pada instansi manapun, serta bukan karya

jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai

dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya

tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi aademik

jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 14 Februari 2017

Yang Menyatakan,

Nur Maida

NIM. 121510601099

Page 6: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

v

SKRIPSI

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG

TRADISIONAL DAN MODERN KABUPATEN JEMBER

Oleh :

Nur Maida

NIM. 121510601099

Dosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS.

NIP. 19610715 198503 2 001

Dosen Pembimbing Anggota : M. Rondhi, SP, MP., Ph.D

NIP. 19770706 200801 1 012

Page 7: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Perilaku Konsumen Kopi di Warung Tradisional dan

Modern Kabupaten Jember”, telah diuji dan disahkan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 14 Februari 2017

Tempat : Ruang Sidang Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pembimbing Utama,

Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS.

NIP. 19610715 198503 2 001

Dosen Pembimbing Anggota,

M. Rondhi, SP, MP., Ph.D

NIP.19770706 200801 1 012

Penguji 1,

Rudi Hartadi, SP., M.Si.

NIP. 19690825 199403 1 001

Penguji 2,

Agus Supriono, SP., M.Si.

NIP. 19690811 199512 1 001

Mengesahkan

Dekan,

Ir. Sigit Soeparjono. MS., Ph.D

NIP 19600506 198702 1 001

Page 8: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

vii

RINGKASAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG TRADISIONAL

DAN MODERN KABUPATEN JEMBER. Nur Maida. 121510601099. Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Jember.

Warung kopi dengan model warung tradisional merupakan warung kopi

yang identik dengan warung kecil sederhana, dengan menu khas kopi tubruk

dengan sajian pendamping gorengan atau roti bakar. Warung ini umunya

berlokasi di pinggir jalan atau di depan rumah pemilik warung. Warung kopi

tradisional memiliki kekhasan yaitu menjadi tempat berkumpul kaum pemuda dan

bapak-bapak untuk minum-minum, berkumpul, berbincang, dan bersenda gurau.

Berbeda dengan warung kopi tradisional, warung kopi modern atau kafe ini

identik dengan sarana untuk mewadahi aktualisasi diri dan sosialisasi masyarakat

perkotaan kelas sosial tingkat atas. Warung kopi modern atau kafe menawarkan

fasilitas yang lebih menarik, seperti sofa yang empuk, desain interior ruangan

yang membuat konsumen nyaman, Wifi, live musik, dan menu kopi yang lebih

beragam. Warung kopi dengan model warung modern tidak hanya sebagai tempat

untuk memenuhi kebutuhan minum kopi, tetapi sudah lebih ke arah gaya hidup.

Budaya ngopi sebagai ajang untuk berkumpul, berdiskusi atau bahkan untuk

menunjukkan prestise, kehormatan dan ekspresi gaya.

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui karakteristik konsumen

kopi di warung tradisional dan modern Kabupaten Jember, (2) mengetahui alasan

konsumen minum kopi di warung tradisional dan modern Kabupaten Jember, (3)

mengetahui jenis kopi yang dipilih oleh konsumen kopi di warung tradisional dan

modern Kabupaten Jember, dan (4) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen kopi memilih warung tradisional dan modern Kabupaten Jember.

Penelitian ini dilaksanakan di empat warung kopi tradisional dan empat warung

kopi modern. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan

korelasional. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.

Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis sesuai dengan metode yang dipilih peneliti.

Page 9: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

viii

Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa; (1) konsumen kopi di

warung tradisional cenderung berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia

dibawah 25 tahun, sedangkan konsumen kopi di warung modern cenderung lebih

menyebar antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang umur

diatas 26 tahun. Mayoritas konsumen kopi di warung tradisional memiliki tingkat

pendidikan terakhir SMA/SMK dengan jenis pekerjaan sebagai mahasiswa,

sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1

dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta. Pendapatan

konsumen kopi warung tradisional juga tergolong rendah yakni dibawah Rp

500.000,-, sedangkan pada warung modern diatas Rp 2.000.000,- dan dominan

masih belum berkeluarga atau belum menikah. Konsumsi kopi perhari konsumen

kopi warung tradisional tergolong tinggi yakni 2 cangkir/hari, sedangkan pada

konsumen kopi di warung modern mengkonsumsi kopi hanya saat ingin saja, (2)

Alasan konsumen minum kopi di warung tradisional dan modern memiliki

kesamaan yakni, untuk mengisi waktu luang yang disusul dengan suasana dan

tempat yang menyenangkan, (3) Jenis kopi yang dipilih oleh konsumen kopi

diwarung tradisional adalah jenis kopi robusta dengan alasan sesuai dengan selera,

sedangkan konsumen kopi di warung modern jenis kopi yang dipilih adalah kopi

arabika dengan alasan sesuai dengan selera, dan (4) Faktor-Faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen kopi memilih tenpat di warung tradisional

Kabupaten Jember adalah faktor situasional, faktor produk, faktor gaya hidup dan

referensi. Pada warung kopi modern faktor yang mempengaruhi, yakni faktor

situasional dan faktor gaya hidup.

Page 10: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

ix

SUMMARY

CONSUMER BEHAVIOR COFFEE IN TRADITIONAL AND MODERN

COFFEE SHOP AT JEMBER. Nur Maida. 121510601099. Sosio –Economic

Agriculture Departement, Faculty Of Agriculture, University Of Jember.

A coffee shop with a model of the traditional shop is a coffee shop that is

synonymous with simple small shop, with a typical menu of brewed coffee with a

dish of fried companion or toast. These coffee shops are generally located on the

side of the road or in front of the shop owner. Traditional coffee shop has its

peculiarities that became a gathering place for youth and fathers to drink, hang

out, talk, and bantering. In contrast with traditional coffee shops, modern coffee

shop is synonymous which means to facilitate self-actualization and social class

urban community socialization top level. Modern coffee shop or cafe offers a

more attractive, such as couches, interior design makes the consumer comfortable,

Wifi, live music, and a coffee menu more diverse. A coffee shop with a modern

shop models not only as a place to meet and drinking coffe, but also relatated to

lifestlye. Drinking coffee in society does not only drink a cup of coffee but also

can be considered as culturelike a platform to meet, discuss or even to show the

prestige, honor and expression of style.

This research was aimed to; (1) determine the characteristics of coffee

consumers in the coffee shop both traditional and modern in Jember, (2)

determine the reason consumers drink coffee in coffee shop both traditional and

modern in Jember, (3) determine the type of coffee selected by the consumer of

coffee in coffee shop both traditional and modern Coffee shop in Jember, and (4)

determine the factors influenced coffee consumers to choose traditional coffee

shop or modern coffee shop Jember. This research was held on four traditional

coffee shops and four modern coffee shops in Jember District. The Research was

used descriptive and correlational methods. Source data used are primary and

secondary data. Data was collected by using interview and observation from 200

respondents. Data were analyzed by using descriptive statistic and factor analysis.

The results show that; (1) consumer of coffee in the traditional coffee shop

tend sex male aged under 25 years, while consumer of coffee in the modern coffee

shop tend to be more spread out between the genders male and female with a the

Page 11: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

x

ages above 26 years. The majority of coffee consumers in traditional coffee shop

have the highest education in senior high school (SMA / SMK) with this type of

work as a student, while consumers of coffee in a modern shop is S1 education

level with the type of work as self-employed and private employees. Income

consumers traditional coffee shop is also low which are below Rp 500,000, -,

whereas in modern coffe shop above Rp 2.000.000, - and dominant they are not

married or unmarried. Consumption of coffee per day coffee consumers

traditional coffee shop relatively high, about 2 cups/day, while the coffee

consumer in the shop modern consume coffee only when you want it, (2) The

reason for the consumer to drink coffee in the traditional and modern coffee shop

have in common that, to fill free time followed by the atmosphere and a fun place,

(3) robusta coffe is more prefrerable in traditional coffee shop. The robusta was

prefered by traditional coffee shop consumer, because of its taste. On the other

side, the arabika coffee more preferable in modern coffee shop, and also because

of its taste, and (4) factors influenced the decision coffee consumers to choose

traditional coffee shop in Jember were: situational factors, product factors,

lifestyle factors and references. In modern coffee shop factors, the situational

factors and lifestyle factors are played important role in consumer’s decision.

Page 12: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xi

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat “Allah SWT” yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya ilmiah tertulis yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen

Kopi di Warung Tradisional dan Modern Kabupaten Jember“ dengan sebaik-

baiknya. Karya ilmiah tertulis ini disusun sebagai salah satu syarat guna

menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Strata (S-1) pada Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penyusunan karya ilmiah tertulis, yaitu :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

2. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS selaku Dosen Pembimbing Utama dan M.

Rondhi, SP, MP., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah

memberkan arahan selama menjalani penelitian untuk menjadikan karya

ilmiah tertulis ini lebih baik.

4. Rudi Hartadi, SP., M.Si, dan Agus Supriono, SP., M.Si selaku Dosen Penguji

1 dan Dosen Penguji 2 yang telah memberikan arahan demi kesempurnaan

karya ilmiah tertulis ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Pertanian Universitas Jember yang telah

memberikan ilmu, bimbingan, saran selama menjalani kuliah.

6. Para manajer kafe Excelso Jember, Coffee Toffee Jember, My Sister Coffee

and Resto dan Rollass Coffee and Tea Jember, serta kepada seluruh pemilik

warung kopi tradisional yang telah berkenan untuk diijinkan melakukan

penelitian.

7. Keluarga besar Bapak Maskur dan Ibu Sufina, kakak saya Zainul Iksan dan

Eni Kurnia serta adik saya Ikmal Hakim yang telah menjadi penyemangat

saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 13: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xii

8. Kawan-kawan perjuangan dan teman minum kopi dimanapun, Dedi, Yunus,

Nineng (si bebek), Yeni (si keong), Nita, Dian dan Mbak Fai, serta Mas Yad

yang telah menemani ditahun akhir saya menjadi mahasiswa.

9. Keluarga besar dan seluruh awak persma LPMP Plantarum yang telah

memberikan saya keluarga mungil, dan mengajari saya apa penting nya

berjejaring dan saling menguatkan.

10. Seluruh volunteer Akademi Berbagi Jember, Mas Aji, Ippeh, Pras, Ayunda,

Hira, Ridho, Alvin, Mbak Syefi, Afina, Mas Bayu, Cak O, Mami, Mas Imam

Subchan yang telah memberikan saya arti penting menjadi sukarelawan dan

semangat untuk berbagi.

11. Keluarga kecil kos madurase, Mbak Riva, Mbak Atog, Mbak Luluk, Inul,

Dyah, Ilo dan Vira yang telah memberikan suasana layaknya rumah

dikampung halaman.

12. Teman-teman Agribisnis angkatan 2012 yang telah memberikan motivasi dan

semangat selama menjalani kuliah.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selalu

memberikan semangat selama studi sampai selesai penulisan karya ilmiah

tertulis ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan karya ilmiah tertulis ini. Penulis berharap, semoga karya ilmiah ini

dapat bermanfaat untuk khalayak umum.

Jember, 14 Februari 2017 Penulis

Page 14: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................ i

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... ii

HALAMAN MOTTO ........................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv

HALAMAN PEMBIMBING .............................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. vi

RINGKASAN ........................................................................................ vii

SUMMARY .......................................................................................... ix

PRAKATA ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xix

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................ 7

1.3.1 Tujuan ...................................................................... 7

1.3.2 Manfaat .................................................................... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................. 8

2.1.1 Penelitian Terdahulu ................................................. 8

2.1.2 Kopi .......................................................................... 9

2.1.3 Minuman Kopi .......................................................... 10

2.2 Landasan Teori ................................................................ 16

2.2.1 Perilaku Konsumen .................................................. 16

2.2.2 Warung, Kedai Kopi, dan Kafe ............................... 21

Page 15: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xiv

2.2.3 Warung Kopi Tradisional dan Modern .................... 22

2.2.4 Analisis Deskripstif .................................................. 24

2.2.5 Analisis Validitas dan Reliabilitas ........................... 24

2.2.6 Analisis Faktor ......................................................... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................... 27

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 32

3.1 Penentuan Daerah Penelitian .......................................... 32

3.2 Metode Penelitian ............................................................. 34

3.3 Metode Pengambilan Contoh .......................................... 34

3.3.1 Populasi ..................................................................... 34

3.3.2 Sampel ...................................................................... 34

3.4 Ukuran Data Penelitian ................................................... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data .............................................. 36

3.6 Metode Analisis Data ....................................................... 36

3.7 Definisi Operasional.......................................................... 40

BAB 4. GAMBARAN UMUM ............................................................. 45

4.1 Letak Geografis ................................................................ 45

4.2 Keadaan Kegiatan Warung Kopi di Kabupaten

Jember ............................................................................... 45

4.3 Karakteristik Warung Kopi di Kabupaten Jember ..... 46

4.3.1 Warung Kopi Tradisional ......................................... 47

4.3.2 Warung Kopi Modern ............................................... 53

BAB 5. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................ 61

5.1 Karakteristik Konsumen Kopi di Warung Tradisional

dan Modern Kabupaten Jember .................................... 61

5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 61

5.1.2 Karakteristik Berdasarkan Umur .............................. 63

Page 16: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xv

5.1.3 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Terakhir .................................................................... 64

5.1.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............... 65

5.1.5 Karakteristik Berdasarkan Status Menikah ............... 66

5.1.6 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan ..................... 67

5.1.7 Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Konsumsi

Kopi per Hari ............................................................ 69

5.1.8 Karakteristik Berdasarkan Status Merokok .............. 70

5.2 Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Kopi

Tradisional dan Modern Kabupaten Jember ............... 71

5.3 Jenis Kopi yang Dipilih Saat Minum Kopi di Warung

Tradisional dan Modern Kabupaten Jember ............... 75

5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Kopi

Memilih Warung Tradisional dan Modern

Kabupaten Jember .......................................................... 78

5.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Kopi Memilih di Warung Tradisional Kabupaten

Jember ...................................................................... 78

5.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Kopi Memilih di Warung Modern Kabupaten

Jember ...................................................................... 83

5.5 Keterbatasan Penelitian ................................................... 87

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 89

6.1 Simpulan ........................................................................... 89

6.2 Saran ................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 91

LAMPIRAN ............................................................................................ 95

Page 17: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Sentra Produksi Kopi Dunia, Rata-rata 2009-2013 ......................... 2

1.2 Perkembangan Konsumsi Kopi di Indonesia 2010-2014 ................. 2

1.3 Produksi Kopi Perkebunan Terbesar di Indonesia .......................... 3

1.4 Empat Daerah Sentra Produksi Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Perkebunan Kopi Rakyat di Jawa Timur Tahun 2013 ..................

3

3.1 Penyebaran Sampel ......................................................................... 35

4.1 Karakteristik Warung Kopi di Kabupaten Jember .......................... 47

4.2 Frekuensi Konsumen Kopi Warung Tradisional Terhadap Sajian

Menu Kopi ........................................................................................

51

4.3 Frekuensi Konsumen Kopi Warung Modern Terhadap Harga Kopi

per Cangkir .......................................................................................

56

4.4 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Excelso Cafe Jember ................. 56

4.5 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Rollaas Coffee and Tea Jember 56

4.6 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Coffee Toffee Jember ................ 57

4.7 Rentang Harga Menu Sajian Kopi My Sister Cafe and Resto .......... 57

4.8 Menu Sajian Kopi Excelso Cafe Jember .......................................... 58

4.9 Menu Sajian Kopi Rollaas Coffee and Tea Jember .......................... 58

4.10 Menu Sajian Kopi Coffee Toffee Jember ......................................... 59

4.11 Menu Sajian Kopi My Sister Cafe and Resto ................................... 59

5.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 61

5.2 Karakteristik Berdasarkan Umur ...................................................... 63

5.3 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ................. 64

5.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................................... 65

5.5 Karakteristik Berdasarkan Status Menikah ...................................... 66

5.6 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan ............................................. 68

5.7 Frekuensi Konsumsi Kopi per Hari .................................................. 69

5.8 Karakteristik Berdasarkan Status Merokok ...................................... 70

5.9 Alasan Konsumen Minum Kopi ...................................................... 72

Page 18: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xvii

5.10 Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Kopi ........................... 73

5.11 Jenis Kopi yang Dipilih Saat Minum Kopi di Warung Tradisional

dan Modern Kabupaten Jember ........................................................

75

5.12 Alasan Konsumen Memeilih Jenis Kopi di Warung Tradisional ..... 77

5.13 Alasan Konsumen Memilih Jenis Kopi di Warung Modern ............ 77

5.14 Sajian Kopi yang Dipilih Saat Minum Kopi di Warung

Tradisional dan Modern Kabupaten Jember .....................................

78

5.15 Hasil Uji Validitas pada Variabel Bebas (Konsumen Kopi Warung

Tradisional) ......................................................................................

79

5.16 Hasil Uji Reliabilitas (Konsumen Kopi Warung Tradisional) ......... 79

5.17 Hasil Pengujian Standar Deviasi Variabel-variabel Bebas

(Konsumen Kopi Warung Tradisional) ............................................

80

5.18 Hasil Analisis MSA pada Uji Anti-Imange Correlation

(Konsumen Kopi Warung Tradisional) ............................................

80

5.19 Nilai Ekstraksi Communalities (Konsumen Kopi Warung

Tradisional) ......................................................................................

81

5.20 Nilai KMO, Anti-image Correlation dan Ekstraksi Communalities

(Konsumen Kopi Warung Tradisional) ..........................................

81

5.21 Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi (Konsumen Kopi Warung

Tradisional) .....................................................................................

82

5.22 Hasil Uji Validitas pada Variabel Bebas (Konsumen Kopi Warung

Modern) ...........................................................................................

83

5.23 Hasil Uji Reliabilitas (Konsumen Kopi Warung Modern) ............... 84

5.24 Hasil Pengujian Standar Deviasi Variabel-variabel Bebas

(Konsumen Kopi Warung Modern) ..................................................

84

5.25 Hasil Analisis MSA pada Uji Anti-Imange Correlation

(Konsumen Kopi Warung Modern) ..................................................

85

5.26 Nilai Ekstraksi Communalities (Konsumen Kopi Warung Modern) 85

5.27 Nilai KMO, Anti-image Correlation dan Ekstraksi Communalities

(Konsumen Kopi Warung Modern) ................................................

86

5.28 Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi (Konsumen Kopi Warung Modern) .... 86

Page 19: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 31

5.1 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Jenis Kelamin Antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ................

62

5.2 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Umur Antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ..............................

63

5.3 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Antara Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ....

64

5.4 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ................

66

5.5 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Status Menikah Antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ................

67

5.6 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Pendapatan Antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ................

69

5.7 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Frekuensi Konsumsi

Kopi Antara Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten

Jember ..............................................................................................

70

5.8 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Status Merokok Antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ................

71

5.9 Perbandingan Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember ..............................

74

5.10 Perbandingan Jenis Kopi yang Dipilih oleh Konsumen Kopi di

Warung Tradisional dan Modern Kabupaten Jember ......................

76

Page 20: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kriteria Warung Kopi Modern di Kabupaten Jember ................... 95

2. Karakteristik Konsumen Kopi ............................................... 96

3. Alasan Konsumen Minum Kopi ...................................................... 106

4. Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Kopi ...................... 112

5. Jenis Kopi dan Alasan ......................................................... 118

6. Data Tingkat Persepsi Konsumen Kopi di Warung Tradisional .... 128

7. Data Tingkat Persepsi Konsumen Kopi di Warung Modern ......... 132

8 Hasil Uji Validitas (Warung Tradisional) ..............................................................138

9. Hasil Uji Reliabilitas (Warung Tradisional) ..........................................................143

10. Analisis Faktor Konsumen Kopi Warung Tradisional ............. 144

11. Hasil Uji Validitas (Warung Modern) ..............................................................152

12. Hasil Uji Reliabilitas (Warung Modern) ...........................................................160

13. Hasil Analisis Faktor Konsumen Kopi Warung Modern .............. 160

14. Kuisioner ............................................................................................ 174

15. Dokumentasi ...................................................................................... 179

Page 21: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sub sektor perkebunan adalah salah satu sub sektor yang diutamakan

untuk tumbuh di Indonesia. Kopi sebagai salah satu komoditi perkebunan,

diharapkan dapat menambah pendapatan atau devisa negara, baik yang diperoleh

dari nilai tambahnya (Value added) maupun dari nilai ekspor. Usaha produksi

kopi merupakan sumber penghidupan jutaan keluarga petani-pekebun kopi.

Indonesia mampu mengembangkan produksi kopi ekspor ke 100 negara, di

berbagai negara tujuan (Badan Pusat Statistik, 2015). Hal ini yang membuat

ekspor kopi menjadi sumber penerimaan devisa penting. Indonesia menjadi

salah satu sumber penting bagi kopi dunia.

Kopi merupakan salah satu komoditas perdagangan strategis, dan

memegang peranan penting bagi perekonomian nasional baik sebagai penghasil

devisa maupun mata pencaharian rakyat. Produksi kopi Indonesia pada tahun

2012 mencapai 682.158 ton dengan total ekspor sebesar 447.064 ton dan pasar

domestik mampu menyerap 25% dari total produksi kopi nasional. Indonesia

sebagai negara terbesar ketiga produksi kopi di dunia dengan prosentase 7,84%

(Sekjen Kementrian Pertanian, 2015).

Produksi kopi dunia sebagian besar dihasilkan oleh Negara Brazil

dengan rata-rata produksi selama periode tahun 2009-2013 mencapai 2.809.987

ton kopi. Negara penghasil kopi terbesar kedua yakni Vietnam dengan rata-rata

menghasilkan 1.293.229 ton kopi selanjutnya oleh Indonesia dengan rata-rata

produksi menghasilkan 679.066 ton selama tahun 2009-2013, disusul oleh

Kolumbia dan Ethiopia dengan rata-rata produksi selama periode 2009-2013

yakni 517.560 ton dan 311.678 ton (Sekjen Kementrian Pertanian, 2015).

Banyaknya produksi kopi di Indonesia ternyata juga meningkatkan jumlah

konsumsi kopi, seperti pada tabel 2 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah

kebutuhan kopi meningkat dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Pada tahun

2010 kebutuhan kopi di Indonesia sebesar 1,288 kg/kapita/tahun sedangkan

pada tahun 2014 meningkat menjadi 1,347 kg/kapita/tahun.

Page 22: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

2

Tabel 1.1 Sentra Produksi Kopi Dunia, Rata-rata 2009-2013

No Negara Produksi Kopi (Ton) Prosentase (%)

1 Brazil 2.809.987 32.54

2 Vietnam 1.293.229 14.98

3 Indonesia 679.066 7.86

4 Kolombia 517.560 5.99

5 Ethiopia 311.678 3.61

6 Lainnya 3.023.684 35.02

Sumber: Sekjen Kementrian Pertanian, 2015

Tabel 1.2 Perkembangan Konsumsi Kopi di Indonesia, 2010-2014

No. Tahun Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Konsumsi Kopi

(Ons/kapita/minggu)

Konsumsi Kopi

(Kg/kapita/tahun)

1 2010 237.000.000 0,247 1,288

2 2011 241.000.000 0,262 1,366

3 2012 245.000.000 0,204 1,064

4 2013 249.000.000 0,263 1,371

5 2014 253.000.000 0,258 1,347

Rata-rata 0,246 1,287

Sumber: Sekjen Kementrian Pertanian, 2015

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi kopi domestik

masyarakat Indonesia memang tergolong rendah yakni pada tahun 2014 sebesar

1,347 kg/kapita/tahun dengan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan hampir

260 juta jiwa. Dalam lima tahun terakhir rata-rata konsumsi kopi di Indonesia

sekitar sebesar 1,287 kg/kapita/tahun atau 0,354 cangkir per hari. Dibandingkan

dengan negara-negara produsen kopi jauh lebih tinggi seperti Brazil 4,8

kg/kapita/tahun atau 1,32 cangkir per hari, Norwegia sebesar 7,2

kg/kapita/tahun atau 1,98 cangkir per hari dan Finlandia sebesar 9,6

kg/kapita/tahun atau 2,64 cangkir per hari (Sekjen Kementrian Pertanian, 2015).

Menurut Lestari (2009) rendahnya konsumsi kopi di Indonesia

dipengaruhi oleh aspek psikologi dan ekonomi. Aspek Psikologi menyangkut

pandangan yang masih “tidak jelas” sisi negatif dari minum kopi, seperti

meningkatkan asam lambung sehingga tidak baik bagi kesehatan, serta minum

kopi diidentikkan dengan minuman bagi laki-laki yang kurang cocok jika

diminum oleh kalangan wanita apalagi anak-anak. Aspek ekonomi berkaitan

dengan rendahnya pendapatan per kapita sebagian besar penduduk Indonesia.

Page 23: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

3

Tabel 1.3 Produksi Kopi Perkebunan Terbesar di Indonesia

No. Provinsi

Tahun (Ton)

2009 2010 2011 2012 2013 Rata-

rata

1. Lampung 145.220 145.025 144.526 148.711 127.073 142.111

2. Sumatera

Selatan 131.601 138.385 127.397 131.086 139.754 133.645

3. Sumatera

Utara 54.355 55.753 56.834 58.479 57.604 56.605

4. Aceh 55.418 55.992 53.818 55.376 56.142 55.349

5. Bengkulu 50.171 47.739 52.281 53.795 48.282 50.454

6. Jawa Timur 54.012 56.200 37.396 38.479 30.022 43.222

7. Prov.

Lainnya 191.813 187.830 166.396 171.215 186.469 180.745

Indonesia 682.590 686.924 638.648 657.141 645.346 662.130

Sumber: Sekjen Kementrian Pertanian, 2015

Tabel 1.4 Empat Daerah Sentra Produksi Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Perkebunan Kopi Rakyat di Jawa Timur Tahun 2013

No. Kabupaten

Robusta

No. Kabupaten

Arabika

Luas

areal

(Ha)

Produksi

(Ton)

Luas

areal

(Ha)

Produksi

(Ton)

1. Malang 13.314 7.785 1. Pasuruan 3.178 1.324

2. Banyuwangi 5.038 4.367 2. Situbondo 1.245 523

3. Jember 5.586 2.516 3. Bondowoso 1.554 248

4. Lumajang 5.010 2.516 4. Jember 1.418 226

Sumber: Sekjen Kementrian Pertanian, 2015

Pada Tabel 1.3 Provinsi Jawa Timur adalah salah satu sentra produksi

kopi ke-6 terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi selama lima tahun

terakhir 2009-2013 sebesar 43.222 ton, sedangkan Kabupaten Jember

memproduksi kopi robusta pada tahun 2013 sebesar 2.516 ton (Sekjen

Kementrian Pertanian, 2015). Jember selain sebagai sentra penghasil kopi, juga

memiliki kekhasan masyarakat yakni mengkonsumsi kopi setiap hari, seperti

dalam penelitian Lestari dkk (2009) bahwa kebanyakan masyarakat kota di

Jember mengkonsumsi kopi 1 sampai 2 cangkir per hari. Ditambah dengan

semakin berkembangnya kota Jember yang terjadi mulai membawa perubahan

terhadap budaya dan perilaku konsumen. Tingkat pendidikan, gaya pergaulan dan

tingkat pendapatan membawa perubahan besar terhadap konsumsi kopi (Khoironi,

Page 24: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

4

2009). Munculnya budaya nongkrong dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa

kalangan untuk memasarkan produk kopi. Banyak aneka bentuk minuman kopi

yang ditawarkan. Cappucino, kopi hitam, kopi susu, kopi joss merupakan suatu

bentuk minuman kopi yang ada.

Seiring berkembangnya, saat ini konsumen tidak hanya mengkonsumsi

suatu barang atau jasa karena kebutuhan atau manfaat tetapi lebih untuk

mencerminkan gaya hidup serta kelas sosial (Hawkins dkk, 1998). Salah

satunya yakni berkembangnya warung kopi. Warung kopi modern atau kafe

juga identik dengan budaya ngopi. Pada awalnya ngopi hanyalah sebentuk

aktivitas untuk mengisi waktu luang, tempat istirahat untuk melepaskan

kepenatan, baik secara individu ataupun komunal (Khoironi, 2009). Keberadaan

warung kopi biasanya diidentikkan dengan tempat yang jauh dari prestise, atau

terkesan kumuh. Walaupun demikian, mereka tetap eksis ditengah serbuan

kultur baru lewat kafe-kafe yang mulai menjamur atau produk-produk

kapitalisme lainnya.

Industri hilir diramaikan dengan adanya bisnis warung kopi. Nongkrong

dan ngopi di warung kopi yang sudah menjadi tradisi budaya sederhana, saat ini

berganti menjadi gaya hidup metropolitan saat menjamurnya jaringan warung

kopi luar negeri. Warung modern seperti kafe dianggap sebagai cara baru untuk

menikmati kopi di luar rumah. Konsumen yang datang kebanyakan dari kalangan

menengah keatas. Fasilitas dan ruang yang disediakan tentu sangat nyaman

dengan sofa-sofa yang empuk dan desain interior yang menarik. Konsumen juga

dimanjakan dengan berbagai hiburan berupa musik dan jaringan internet gratis

atau Wifi. Menu yang disediakan juga lebih bervariatif dan dengan desain yang

menarik konsumen. Kopi-kopi yang digunakan dalam penyajian menggunakan

berbagai kopi kelas tinggi, dalam hal ini warung kopi yang sesuai dengan

karakteristik sebagai warung kopi modern yakni Coffee Toffe, Excelso Cafe, atau

Starbucks Coffee dan lain sebagainya yang memiliki konsep Coffe Shop. Menu

kopi yang ditawarkan beragam serta menggunakan alat pembuat kopi secara

modern. Kafe atau warung kopi modern umumnya juga merupakan kafe franchise

dan memiliki beberapa cabang di kota besar.

Page 25: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

5

Warung kopi tradisional memiliki konsumen yang lebih banyak berasal

dari ekonomi menengah ke bawah. Dapat dikatakan bahwa penyuka warung kopi

tradisional lebih dominan dari kaum laki-laki, namun seiring perkembangannya,

banyak juga dari kaum perempuan kalangan mahasiswa yang datang beramai-

ramai di warung kopi pinggir jalan. Fasilitas yang ditawarkan juga sangat

sederhana yakni hanya meja dan kursi, untuk lokasi juga tak jauh beda seperti

gubuk sederhana. Menu yang disediakan tidak terlalu bervariasi seperti kopi

tubruk, kopi susu dan saat ini berkembang dengan aneka kopi instan yang

bermacam jenisnya. Penyajiannya pun cukup sederhana hanya menggunakan

gelas dan tudung gelas yang terkadang keduanya tidak pas atau tidak cocok. Kopi

yang ditawarkan biasanya adalah kopi hitam, kopi susu dan kopi instan. Warung

kopi tradisional di Kabupaten Jember memiliki jumlah yang sangat banyak.

Masyarakat dari golongan muda sampai dengan tua bisa dengan betah

berjam-jam untuk hanya duduk bercengkrama dan minum kopi (Rama, 2008).

Bahkan beberapa orang melakukan kesepakatan bisnis di warung kopi. Konsumen

warung kopi terdiri dari berbagai kalangan. Dari kalangan anak muda hingga

orang dewasa, laki-laki dan juga perempuan. Setiap konsumen memiliki

karakteristik dan alasan yang berbeda beda kenapa menjatuhkan pilihan pada

warung kopi tradisional atupun modern. Kehadiran warung kopi modern dengan

model Coffee Shop menawarkan aktivitas ngopi yang berbeda dengan warung

kopi tradisional yang bisa dijumpai di tempat-tempat pinggir jalan. Citra warung

kopi modern memiliki kesan yang bergengsi dan elit di mata pengunjungnya,

yang mana biasanya warung kopi ini tidak hanya menyajikan berbagai variasi

minuman kopi, tapi juga ‘menjual’ kesan yang menyenangkan kepada para

pelanggannya (Rama, 2008). Selain itu fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh

coffee shop dan juga dari segi harga tiap secangkir kopi di tempat ini secara tidak

langsung menentukan jenis konsumen yang semakin eksklusif. Menurut

Baudrillad (Dalam penelitian Nurazizi, 2013), Konsumen tidak lagi fokus

terhadap objek itu sendiri, melainkan kepada sistem objek. Sama halnya dalam

melihat fenomena masyarakat konsumer saat ini, yang mana gencarnya arus

global dan modernisasi telah mengubah cara pandang masyarakat kearah

Page 26: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

6

masyarakat konsumtif. Apa yang dikonsumsi bukan lagi dilihat sebagai kebutuhan

saja akan tetapi keinginan. Misalnya, konsumen tidak lagi melihat minum kopi

sebagai alasan manfaat atau kebutuhan tetapi lebih kepada kehormatan, status dan

prestise. Maka, tidak heran bila kemudian, warung kopi modern seperti Excelso,

Coffe Toffe dan Starbucks mempunyai citra sebagai tempat ngopi kalangan

menengah atas.

Berbeda dengan citra yang dimunculkan oleh warung kopi tradisional,

tempat yang ditawarkan di warung kopi ini malah terlihat sederhana, namun tidak

membuat pengunjung urung diri untuk tidak mampir di warung kopi jenis

tradisional. Warung kopi tradisional biasanya memiliki konsumen langganan dan

dari kalangan menengah kebawah, selain itu warung kopi ini biasanya berada

dipinggir jalan dengan fasilitas yang sederhana seperti, kursi, meja, dan terpat atau

spanduk sebagai penutup atau pembatas (Derwentyana dan Dharmawan, 2011).

Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti fenomena yang terjadi

mengenai alasan dan karakterisitik konsumen memilih minum kopi di warung

tradisional dan modern selain itu, peneliti juga ingin mengetahui jenis kopi apa

yang kosumen pilih saat minum kopi di warung tradisional dan modern.

Konsumen yang memilih minum kopi di warung tradisional dan modern tentu

dipengaruhi oleh faktor-faktor, maka dari itu peneliti ingin mengetahui faktor-

faktor tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa karakteristik konsumen kopi di warung tradisional dan modern

Kabupaten Jember?

2. Apa alasan konsumen minum kopi di warung tradisional dan modern

Kabupaten Jember?

3. Apa jenis kopi yang dipilih oleh konsumen kopi di warung tradisional dan

modern Kabupaten Jember?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi konsumen kopi memilih

di warung tradisional dan modern Kabupaten Jember?

Page 27: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

7

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Mengetahui karakteristik konsumen kopi di warung tradisional dan modern

Kabupaten Jember.

2. Mengetahui alasan konsumen minum kopi di warung tradisional dan modern

Kabupaten Jember.

3. Mengetahui jenis kopi yang dipilih oleh konsumen kopi di warung tradisional

dan modern Kabupaten Jember.

4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen kopi

memilih warung tradisional dan modern Kabupaten Jember.

1.3.2 Manfaat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya produsen kopi warung tradisional dan modern tentang

perilaku konsumen di Kabupaten Jember dan dapat menjadi bahan informasi dan

referensi bagi penelitian yang terkait dan yang ingin meneliti tentang perilaku

konsumen kopi.

Page 28: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Penelitian Terdahulu

Alasan utama responden untuk tidak mengkonsumsi kopi didominasi

karena menderita penyakit tertentu, tidak terbiasa atau tidak suka meminum kopi

dan sengaja menghindari mengkonsumsi kopi untuk menjaga kesehatan,

sedangkan tujuan konsumen mengkonsumsi kopi adalah untuk mengurangi rasa

kantuk, hanya merupakan kebiasaan, dan untuk menyegarkan badan dan alasan

utama konsumen dalam mengkonsumsi kopi merek tertentu didasari pada rasa

kopi yang enak dan adanya aroma tertentu yang khas (Wahyudian dkk, 2004). Hal

ini juga diungkapkan pada penelitian Lestari dkk (2009) bahwa alasan masyarakat

perkotaan di Kabupaten Jember tidak mengkonsumsi kopi adalah tidak menyukai

kopi serta karena alasan kesehatan, sedangkan bagi yang lain alasan minum kopi

adalah sebagai pelengkap rokok, rasa ingin, kebiasaan, manfaat kesehatan, rasa

suka, sarana pergaulan, suasana dan tempat.

Rata-rata konsumsi kopi laki-laki sebesar 3,83 kg/tahun jauh lebih tinggi

dari rata-rata konsumsi kopi perempuan yaitu sebesar 1,97 kg/tahun hal ini

diungkap pada penelitian Lestari (2009). Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan

bahwa konsumsi kopi masyarakat perkotaan Kabupaten Jember terdiri dari jenis

kopi bubuk bermerek, kopi bubuk tak bermerek, kopi bubuk murni, kopi instan

dan kopi campuran dengan rata-rata perorangan 2,91 kg/tahun setara kopi biji.

Tingkat konsumsi kopi oleh laki-laki dipengaruhi secara nyata oleh faktor lama

aktivitas, harga, umur dan konsumsi rokok. Pada tingkat konsumsi oleh

perempuan dipengaruhi secara nyata oleh umur, faktor harga dan konsumsi rokok.

Pendapatan tidak berpengaruh pada tingkat konsumsi kopi laki-laki, sedangkan

tingkat konsumsi kopi perempuan pendapatan dan lama aktivitas tidak

berpengaruh.

Hasil penelitian oleh Pramatatya dkk (2015) karakteristik konsumen yang

mengunjungi kedai kopi sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berusia

antara 16-24 tahun, berpendidikan sarjana, bekerja sebagai karyawan. Hal yang

Page 29: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

9

sama dengan hasil penelitian Lokito dan Dharmayanti (2013) dapat diketahui

bahwa mayoritas konsumen Comedy Kopi adalah konsumen berjenis kelamin

laki-laki dengan frekuensi sebanyak 139 orang (56%), sedangkan sisanya yaitu

sebanyak 111 orang (44%) adalah perempuan. Selanjutnya, mayoritas

konsumen Comedy Kopi dari dari total 250 konsumen yang menjadi responden

dalam penelitian ini berprofesi sebagai mahasiswa, yaitu sebanyak 97 orang

(39%), sedangkan konsumen dengan profesi yang lain jumlahnya bervariasi,

yaitu: 39 orang (16%) wiraswasta, 43 orang (17%) PNS, dan 71 orang (28%)

sisanya bekerja di perusahaan swasta. Penelitian Rukhbaniyah (2013)

karakteristik umum responden kopi tubruk dan kopi instan di Kecamatan

Pejagoan digambarkan melalui beberapa sebaran yakni, sebaran umur, jenis

kelamin, pendapatan dan pendidikan. Dapat disimpulkan pada penelitian

Rukhbaniyah (2013) bahwa karakteristik pribadi konsumen juga mampu

mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk. Dalam penelitian

Sandel (1968) (dalam Belk, 1975) alasan para konsumen mengkonsumsi minuman

(Beverages) bisa disebabkan karena alasan situasi, seperti ketika sendiri, merasa

mengantuk atau sebagai pelengkap membaca koran.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yakni faktor internal dan

eksternal. Penelitian Huang dan Dang (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian minuman kopi di Taiwan adalah faktor harga dan merek,

citra produk, atribut produk, motivasi, promosi dan iklan, suasana dan lingkungan

serta cita rasa. Pada penelitian Hung (2012) menunjukkan bahwa keramahan staf,

kualitas minuman kopi, ketersediaan toilet, kecepatan pelayanan, kebersihan

interior toko, kenyamanan pembelian produk, preferensi pribadi, dan kenyamanan

parkir adalah variabel yang paling berpengaruh dalam kunjungan minum kopi di

warung kopi di Taichung.

2.1.2 Kopi

Tumbuhan kopi (Coffee Sp.) termasuk familia Rubiaceae. Tanaman kopi

termasuk tumbuhan tropik yang sangat mampu melakukan penyesuaian-

penyesuaian dengan keadaan kawasan. Walaupun tumbuhan tropik, tanamannya

Page 30: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

10

tidak menghendaki suhu tinggi dan memerlukan tumbuhan naungan. Suhu diatas

35ºC dan sebaliknya suhu dingin-beku (frost) dapat merusak panen bahkan

mematikan tanaman kopi. Tanaman kopi menghendaki suhu berkisar 15ºC - 30ºC

(Siswoputro, 1993).

Kopi memiliki empat jenis kelompok kopi, yaitu kopi arabika, kopi

robusta, kopi liberika, dan kopi ekselsa. Kelompok kopi yang dikenal memiliki

nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial, yaitu kopi arabika dan kopi

robusta. Kopi liberika dan kopi ekselsa kurang ekonomis dan kurang komersial.

Jenis kopi arabika memiliki kualitas cita rasa tinggi dan kadar kafein lebih rendah

dibandingkan dengan robusta sehingga harga kopi arabika lebih mahal. Kualitas

cita rasa kopi robusta dibawah kopi arabika , tetapi kopi robusta lebih tahan

terhadap penyakit karat daun (Rahardjo, 2012).

Kopi termasuk bahan penyegar yang cita rasanya digemari konsumen.

Citarasa kopi dipengaruhi oleh jenis kopi, lingkungan tempat tumbuh dan cara

pengolahan. Kopi mengandung kafein yang dapat digolongkan sebagai obat

pemacu syaraf pusat yang berguna untuk meningkatkan semangat kerja, melawan

kantuk dan keletihan mental (stres). Oleh karena itu, setelah minum kopi

seseorang akan merasakan kesegaran psiskis (Siswoputro, 1993).

Hasil penelitian WHO menunjukkan bahwa kopi dapat mencegah gejala

kanker dan usus besar, tetapi kopi juga mempunyai beberapa efek negatif seperti

mendorong peningkatan tekanan darah tinggi dan mempercepat denyut jantung.

Oleh karena itu, dengan semakin berkembangnya teknologi pengolahan kopi, kini

telah diproduksi kopi bebas kafein yang dikenal dengan istilah free coffein atau

decaffeinated coffe sehingga kopi cukup aman untuk dikonsumsi (Siswoputro,

1993).

2.1.3 Minuman Kopi

Kopi sebagai minuman sudah dikenal lama di wilayah Indonesia.

Minuman kopi mulai diperjualbelikan di kedai kopi mulai pada abad ke-15

tepatnya pada tahun 1475 di Turki (Sukendro, 2013). Minuman kopi memiliki

keragaman rasa yang berbeda. Kopi dengan varietas yang sama akan memiliki

Page 31: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

11

rasa yang berbeda jika ditanam di dua lokasi yang berbeda. Faktor pembeda pada

minuman kopi bisa dari ketinggian tempat maupun jenis tanah, proses pengolahan

setelah panen (sisterm proses pasca panen yang berbeda dan rasa yang dihasilkan

berbed), serta penyeduhan kopi (metode penyeduhan yang berbeda akan

menghasilkan rasa yang berbeda) (Rahardjo, 2012). Keunikan dari kopi akan

semakin terlihat jika diseduh dengan berbagai macam metode (Samsura, 2012).

Minuman kopi dalam pembuatannya membutuhkan beberapa bahan selain

kopi itu sendiri. Menurut Samsura (2012) bahan dan alat yang dibutuhkan dalam

membuat minuman kopi adalah,

1. Bahan

a. Kopi

Kopi yang digunakan bisa dari berbagai jenis kopi. Jenis Kopi yang

digunakan yakni kopi yang telah disangrai. Biji kopi sangrai (whole bean) terdiri

empat tingkat roast (tingkat panggang), yakni Ligth Roast, Medium Roast,

Medium-Dark Roast dan Dark Roast. Light roast adalah tingkat roast dengan biji

kopi berwarna coklat tua. Medium roast adalah tingkat roast dengan biji kopi

berwarna coklat tua cenderung gelap. Medium-dark roast adalah tingkat roast

dengan biji kopi berwarna coklat gelap dengan sedikit minyak keluar

dipermukaan bijinya. Dark roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna

gelap yang diselimuti minyak dipermukaan bijinya. Semakin gelap roast biji kopi

maka rasa asam pada kopi semakin hilang dan karakter rasa asli kopi sedikit

terasa.

b. Air

Air adalah bahan terpenting setelah kopi. Air yang digunakan sebaiknya

memiliki pH netral, tanpa chlorin dan iron, rendah kalsium dan magnesium, hal

ini membuat kopi terasa lebih pahit (bitter). Air dengan mineral terlalu rendah

tidak terlalu baik digunakan karena akan membuat kopi menjadi tidak balance dan

lebih acidic.

Page 32: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

12

c. Bahan lain

Bahan lain yang bisa ditambahkan pada minuman kopi, yakni gula, susu,

cokelat, krimer, dan es krim. Minuman kopi yang terpenting adalah cita rasa pada

kopi itu sendiri.

2. Alat

Alat yang digunakan untuk menyeduh kopi sangat beragam. Tiap negara

memiliki alat khas untuk menyeduh kopi. Secara garis besar untuk dapat

menyeduh kopi yang dibutuhkan adalah grinder dan alat seduh (manual atau

mesin).

a. Grinder

Grinder adalah alat untuk menggiling biji kopi. Terdapat tiga jenis grinder,

yakni manual, electric home grinder, dan electric commercial atau industrial

grinder. Terdapat tiga tingkatan jenis hasil biji kopi yang telah digiling, yakni

halus, menengah dan kasar.

b. Alat seduh

Minuman kopi yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh alat seduh,

tetapi biji kopi, air dengan temperatur yang tepat (90-96ºC), peralatan yang bersih,

menimbang atau menakar perbandingan kopi dengan air secara benar dan

menentukan tingkat kehalusan bubuk kopi (grind size) sesuai dengan waktu

seduh. Untuk proses ekstraksi yang lebih singkat disarankan menggunakan bubuk

kopi dengan grind yang halus, sedangkan untuk proses ekstraksi yang lebih lama

digunakan bubuka kopi dengan grind yang lebih kasar.

Alat seduh terdiri dari alat seduh modern dan manual. Alat seduh modern,

yakni mesin espresso. Mesin espresso digunakan untuk membuat espresso

ataupun menu-menu turunan yang lain, seperti cappucino, macchiato, dan lain-

lain. mesin espresso secara umum sudah dirancang dengan tekanan air 8,5-9,5 bar

dan suhu air 90,5-96ºC. Ekstraksi yang dilakukan umumnya dalam waktu 20-30

detik dengan perbandingan 15-22 gram bubuk kopi untuk 50-70 ml air. Ukuran ini

yang biasa digunakan untuk double porta filter, yang bisa menghasilkan dua cup

single espresso atau satu cup double espresso. Alat seduh manual, yakni chemex,

Page 33: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

13

pour over dripper V60, kalita wave, syphon, vietnam drip, ibrik, french press,

clever coffee, dripper dan lain-lain.

c. Timbangan digital

Alat ini membantu untuk mengukur dengan lebih tepat rasio antara kopi

dan air yang pas. Rasio antara kopi dan air akan berpengaruh besar terhadap hasil

seduhan.

d. Timer

Timer sangat berguna untuk menentukan waktu ekstraksi di setiap metode

seduh yang dilakukan. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai alat acuan dalam

mencari kehalusan bubuk (grind size) yang diinginkan.

Sajian minuman kopi menurut Sukendro (2013) terdiri dari berbagai jenis

mulai dari sajian sederhana seperti kopi tubruk sampai kopi espresso, sajian

tersebut, yakni:

1. Kopi Tubruk

Kopi tubruk atau kopi hitam adalah kopi kental yang disajikan tanpa

tambahan atau campuran yang berarti. Kopi jenis ini cara menikmatinya

yakni dengan ampas kopi. Kopi tubruk bisa ditambahkan dengan gula atau

susu sesuai dengan selera masing-masing. Kopi jenis ini banyak dijual di

warung kopi tradisional hingga modern.

2. Kopi Joss

Kopi joss adalah kopi hitam yang ditambahkan dengan arang panas. Kopi

jenis ini merupakan seduhan kopi khas daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

3. Espresso

Kata espresso berasal dari Italia yang berarti kopi. Espresso dibuat dari biji

kopi yang dipanggang hingga berwarna gelap dan digiling halus. Air

mendidih dibiarkan melintas melalui saringan yang diisi kopi bubuk,

sehingga menetes pelan-pelan. Hasilnya adalah kopi yang sangat pekat,

dihidangkan dengan cangkir kecil. Komponen dari espresso yang terpenting

adalah crema atau schiuma, yakni busa keemasan yang mengembang di

permukaan kopi, di dalamnya terkandung minyal, protein dan gula. Espresso

Page 34: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

14

asli tanpa campuran pemanis, susu, dan disajikan dalam gelas kecil disebut

shot.

4. Affogato

Affogato adalah minuman kopi yang berbahan dasar espresso dan gelato.

Gelato adalah es krim khas dari Italia. Pada affogato, kopi atau espresso

berada di bagian atas sehingga gelato tenggelam didalam espresso.

5. Alexandrino

Alexandrino adalah minuman kopi dari Negara Italia yang berbahan dasar

espresso dan susu yang kental dengan penambahan kayu manis.

6. Americano

Americano adalah sajian minuman kopi yang dimasak bersamaan dengan air

panas dan dituangkan dengan cara diteteskan sedikit demi sedikit. Americano

bisa disebut dengan long black, karena memiliki warna hitam pekat dan

membutuhkan waktu yang lama.

7. Caffe Bonbon

Caffe bonbon adalah nama lain dari Candy Coffe atau kopi permen. Kopi ini

disajikan pada gelas kecil atau shot, yang kemudian ditambahkan susu kental.

8. Breve

Breve adalah nama lain dari Cafe Moca atau Moccaacino. Breve adalah jenis

espresso dengan perbandingan setengah-setengah. Setengah berisi espresso,

dan setengahnya lagi berisi cokelat.

9. Cafe Noisette

Cafe noisette berasal dari Negara Perancis. Cafe noisette dikenal juga dengan

nama hazelnut coffe. Kopi jenis ini merupakan perpaduan dari kopi hitam

panggang Perancis dengan susu yang memunculkan aroma menyerupai

kacang.

10. Corretto

Corretto berasal dari Negara Italia. Kopi jenis ini perpaduan antara segelas

kecil kopi dengan alkohol.

Page 35: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

15

11. Cubano

Minuman kopi Cobano berasal dari Negara Fidel Castro. Penyajian minuman

kopi jenis ini yakni, gula dicampurkan terlebih dahulu dengan minuman kopi

yang kemudian dikocok hingga tercamour rata.

12. Flat White

Kopi jenis ini merupakan jenis kopi yang lebih banyak susu dari pada kopi.

Sepertiga gelas diisi dengan kopi dan dua pertiganya diisi dengan susu yang

dipanaskan.

13. Iced Coffe

Ice coffe merupakan minuman kopi yang terdiri dari tiga campuran, yakni

kopi yang ditambahkan dengan susu dingin dan es krim.

14. John Wayne

John wayne merupakan minuman kopi khas Amerika Serikat. Variasi kopi ini

terdiri kopi dan sirup. Sirup yang digunakan adalah sirup karamel atau

vanilla.

15. Latte Macchiato

Minuman jenis ini sejatinya adalah kopi susu. Cara pembuatannya, yang

pertama dituang adalah susu hangat, kemudian espresso dan ditutup dengan

busa susu.

16. Caffe Latte

Latte dalam bahasa Italia adalah susu. Racikan dasar dari Caffe Latte terdiri

dari tiga bagian. Espresso dituangkan terlebih dahulu, kemudian di atasnya

dituangkan susu hangat hingga gelas hampir penuh.

17. Cappuccino

Semacam kopi Italia yang dibuat dengan mencampurkan kopi espresso dan

susu busa uap dalam ukuran yang sama. Cappucino terdiri dari espresso dan

susu, dengan takaran sepertiga espresso, sepertiga susu panas dan sepertiga

busa susu.

18. Cold Brew Coffe

Kopi jenis ini merupakan jenis kopi yang sajiannya tidak menggunakan air

panas melainkan air dingin atau air es. Kopi jenis ini menggunakan alat cold

Page 36: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

16

brew coffee tower dengan proses ekstraksi selama 8 sampai 10 jam. Hasil

esktraksi dikemas didalam botol kaca dan disimpan didalam lemari pendingin

dan dapat bertahan selama satu minggu.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu

(konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar

lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan

barang-barang yang diinginkannya (Amirullah, 2002). Perilaku konsumen menurut

Kotler dan Keller (2009) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan

organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Mowen

dan Minor (2002) perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap yaitu (1) Tahap

perolehan (acqutision phase), pada tahap ini konsumen dalam memilih produk dan

jasa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang berkaitan dengan

pencarian dan penyelasaian barang serta jasa adalah simbolisme produk, yakni

orang biasanya mencari sebuah produk untuk mengekspresikan diri mereka kepada

orang lain tentang ide-ide tertentu dan arti diri mereka. (2) Tahap konsumsi

(consumption phase), dalam proses penggunaan (using) barang dan jasa, konsumen

sebenarnya menggunakan pengalaman yang pernah dilalui mereka saat

menggunakannya, dengan kata lain pengalaman konsumsi merupakan alasan untuk

melakukan pembelian. (3) Tahap disposisi (disposition phase), mengacu pada apa

yang dilakukan oleh seorang konsumen ketika mereka telah selesai

menggunakannya, hal ini menunjukkan tingkat kepuasan konsumen setelah

pembelian barang atau jasa. Berikut pentingnya perilaku konsumen menurut

Amirullah (2002):

1. Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.

Setiap konsumen tidak memiliki perilaku yang konstan, melainkan selalu

berinteraksi dengan lingkungannya, maka secara otomotis perilaku dapat

Page 37: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

17

berubah setiap saat. Perilaku konsumen disini penting untuk memahami

mengapa dan apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.

2. Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.

Alasan-alasan secara langsung maupun tidak langsung merupakan dasar yang

diambil oleh konsumen dalam mengambil keputusan. Prosesn pengambilan

keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan dan faktor

eksternal, dengan itu pemasar akan dengan mudah menggambarkan perubahan

perilaku konsumen.

Jadi perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami tentang cara agar dapat

memenuhi kepuasan konsumen dan menciptakan pendekatan yang baik untuk

berkomunikasi dan mempengaruhi konsumen.

Menurut Setiadi (2010) keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya

hidup, kepribadian, dan konsep diri pembeli.

a. Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidup nya.

Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan

dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap

yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Tahap-tahap

daur hidup keluarga tradisional meliputi bujangan dan pasangan muda dengan

anak. Selain itu, pasangan yang memilih tidak menikah, pasangan yang akan

menikah dikemudian hari, pasangan tanpa anak, orang tua tunggal, orang tua

dengan anak dewasa yang pulang lagi ke rumah, dan lain-lain.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Pekerja kasara cenderung membeli banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan

pekerja kantor membeli lebih banyak jas dan dasi.

c. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk. Konsumen

cenderung memilih produk yang lebih baik dan lebih mahal jika situasi ekonomi

nya sedang baik.

Page 38: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

18

d. Kepribadian

Setiap individu memiliki karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan

karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanen biasa

disebut kepribadian. Secara lebih jelas, kepribadian ialah sebagi pola perilaku

yang konsistendan bertahan lama. oleh karena itu, variabel kepribadian bersifat

lebih dalam dari pada gaya hidup. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan

menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomik, ketaatan,

kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi.

Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial dan pribadi. Faktor budaya memberikan

pengaruh yang paling luas dan dalam.

1. Faktor Budaya

Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen. Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan

perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasiyang lebih spesifik untuk

anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan

wilayah geografis.

Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering

kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama

dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hirarki dan mempunyai anggota yang

berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial mempenyai beberapa

karakteristik. Pertama, orang-orang yang berada dlama masing-masing kelas

cenderung mempunyai kemiripan dalam cara berpakaian, pola bicara, dan

preferensi rekreasional dibandingkan orang dari kelas sosial yang berbeda. Kedua,

orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas

sosial. Ketiga, kelompok variabel misalnya, pekerjaan, penghasilan, kekayaan,

pendidikan, dan orientasi nilai mengindikasikan kelas sosial, alih-alih variabel

tunggal. Keempat, kelas sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak

naik atau turun sepanjang hidup mereka.

Page 39: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

19

2. Faktor Sosial

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku seseorang. Beberapa diantaranya ada kelompok primer yang memiliki

interaksi yang cukup berkesinambungan seperti keluarga, teman, tetangga dan

teman sejawat. Kelompok sekunder cenderung lebih resmi dan yang mana

interaksi yang terjadikurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin

menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi sedangkan kelompok diasosiatif

adalah kelompok yang nilai dan perilakunya tidak disukai oleh individu.

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan anggota keluarga mempresentasikan kelompok referensi

utama yang paling berpengaruh. Terdapat dua jenis keluarga yang dimiliki oleh

pembeli dan telah diteliti secara intensif yang pertama adalah keluarga orientasi,

yang merupakan orang tua seseorang. Dari orang tualah seseoang mendapatkan

pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai

atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi adalah pasangan hidup anak-anak

seseorang keluarga.

Peran dan status, peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat

dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status. Seseorang umunya

berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi

seseorang dalam setiap kelompok dapat diidntifikasikan dalam peran dan status.

3. Faktor Pribadi

Umur dan tahapan dalam siklus hidup. Konsumsi seseorang juga dibentuk

oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah

mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang

dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat

mereka menjalani hidupnya.

Pekerjaan dan keadaan ekonomi. Para pemasar berusaha mengidentifikasi

kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap

produk dan jasa tertentu.Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang

adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya

Page 40: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

20

dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk prosentase yang mudah dijadikan

uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan

menabung.

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh

kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup menggambarkan

seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup

juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang. Yang dimaksud

dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang

yang memandang responsnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

Menurut Setiadi (2010) selain ketiga faktor yakni faktor budaya, faktor

sosial dan faktor pribadi juga terdapat satu faktor yang juga sangat penting yakni

faktor psikologi. Faktor-faktor psikologi terdiri dari motivasi, persepsi, proses

belajar dan kepercayaan dan sikap.

a. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan

fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, haus, resah tidak nyaman. Adapun

kebutuhan lain bersifat psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan

fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau

kebutuhan diterima. Teori motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang

didorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Kebutuhan manusia

tersusun dari suatu hirarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang

kurang mendesak.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu

gambaran yang berarti dari dunia ini.

c. Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul

dari pengalaman.

Page 41: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

21

d. Kepercayaan dan sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap

sesuatu.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam mengambil keputusan, adalah faktor psikologis, faktor

situasional, dan faktor sosial. Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi,

pembelajaran, sikap, dan kepribadian. Faktor situasional mencakup keadaan

sarana dan prasarana tempat, waktu, penggunaan produk, dan kondisi saat

pembelian. Faktor sosial mencakup undang-undang atau peraturan, keluarga,

kelompok referensi, kelas sosial dan budaya.

2.2.2 Warung, Kedai Kopi dan Kafe

a. Warung dan Warung Kopi

Istilah warung awalnya banyak digunakan di Pulau Jawa. Asal kata

warung kemungkinan berasal dari bahasa jawa, karena dalam bahasa Jawa halus,

warung disebut wande. Warung digunakan untuk menyebutkan tempat berjualan

yang biasanya menyediakan makanan rumahan atau kebutuhan pokok lainnya.

Ciri khas warung tradisional ini, biasanya tidak menyertakan papan nama apapun

yang menyebutkan tempat berjualan makanan. Lambat laun, istilah warung ini

tidak selalu untuk tempat berjualan kebutuhan primer, tapi sudah mencakup

kebutuhan sekunder semacam tempat untuk minum kopi, oleh karena itu

kemudian dikenal istilah warung kopi (Sukendro, 2013).

b. Kedai kopi dan Coffee Shop

Kata kedai konon berasal dari Bahasa Tamil. Pengaruh Tamil lebih kuat di

Malaysia dibandingkan dengan di Indonesia, maka istilah kedai lebih banyak

digunakan di Negara Malaysia. Istilah kedai di Indonesia lebih banyak dipakai di

wilayah yang berbatasan atau bersinggungan dengan budaya melayu. Kedai kopi

merupakan tempat untuk menjual kopi yang pemakaiannya lebih banyak

digunakan di Negara Melayu (Sukendro, 2013).

Page 42: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

22

Kedai kopi pertama kali lahir di dunia Constantinople (kini Istanbul)

dengan nama Kiva Han pada tahun 1475. Istilah Coffee Shop mulai begitu familiar

di seluruh dunia, karenanya kemudian muncul gerai coffee shop waralaba seperti

Starbucks, Dome Coffee, ataupun Excelso. Kata Coffee Shop dalam istilah

Indonesia kurang lebih sama maksudnya dengan kedai kopi (Sukendro, 2013).

c. Kafe

Kata kafe berasal dari bahasa Prancis yakni cafi, yang secara harfiah

diterjemahkan sebagai (minuman). Kafe tidak memiliki pengertian yang sama

dengan warung kopi. Kafe memiliki fungsi yang sama dengan warung kopi tetapi

kafe berada dalam pemaknaan budaya yang berbeda dengan warung kopi dalam

masyarakat tardisional. Kafe lazimnya tumbuh dan berkembang di daerah

perkotaan dan diperuntukkan bagi masyarakat yang hidup dan tinggal dalam

budaya urban perkotaan modern (Sukendro, 2013).

2.2.3 Warung Kopi Tradisional dan Modern

Warung kopi menurut Derwentyana (2011) dapat dikaji dengan 2 buah

objek kajian yang mewakili masing-masing kelas sosial penggunanya. Masing-

masing objek dikaji mengenai perbedaan pengguna beserta aktivitasnya, fasilitas

dan desainnya.

1. Warung Kopi Tradisional

a. Pengguna dan aktivitas

Masyarakat yang menjadi pengguna warung kopi tradisional ini umumnya

adalah masyarakat-masyarakat kebanyakan di Indonesia, seperti kaum laki-laki,

supir, tukang becak, dan lain-lain. aktivitas yang dilakukan biasanya

menghabiskan waktu dengan minum kopi, berbincang dan berkumpul. Wanita

atau ibu-ibu jarang terlibat dalam warung kopi tradisional disini, dan warung kopi

memang identik dengan tempat hang out nya kaum laki-laki

b. Fasilitas

Pada umumnya fasilitas kedai kopi tradisional di Indonesia sangat

sederhana, hanya terdiri bangku dan meja bambu, dengan atap terpal atau asbes,

Page 43: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

23

dan sekelilingnya ditutup dengan kain bekas spanduk atau spanduk bekas promosi

produk tertentu yang terkadang tidak ada hubungannya dengan produk kopi.

c. Menu

Menu yang ditawarkan biasanya hanya kopi hitam, kopi susu, dan kopi

instan. Menu-menu pilihan lain seperti cappuccino atau ekspresso instan dalam

sachet bahkan tidak terlalu diminati disini. Warung kopi tradisional tidak

menggunakan seorang barista atau ahli minuman. Makanan pendamping yang

disajikan tergolong sederhana seperti aneka macam gorengan dan ketan.

d. Desain kemasan saji

Penyajian kopi menggunakan gelas kecil dan piring kecil (pisin) untuk

alasnya, dan terkadang menggunakan tutup gelas dari bahas stainless atau

melamin, yang tidak cocok warna maupun bentuknya.

e. Harga

Harga yang ditawarkan untuk segelas kopi biasanya tidak terlalu mahal

tergantung minuman kopi yang dipilih ditambah ongkos seduh air dan gula.

2. Warung kopi modern

a. Pengguna dan Aktivitas

Harga yang ditawarkan untuk satu cangkir/gelas kopi cukup mahal, maka

tidak sembarang orang yang bersedia menukarkan sejumlah uang cukup besar

untuk satu cangkir/gelas kopinya, sehingga tempat ini menjadi eksklusif.

b. Fasilitas

Konsep ruang yang ditawarkan biasanya adalah konsep lounge (santai)

cafe, dengan menempatkan sofa-sofa empuk di dalam ruangan atau meja dan kursi

yang sudah terkonsep untuk menciptakan suasana nyaman dan cozy agar bisa

dinikmati dengan waktu yang lama. Selain itu, juga terdapat fasilitas tambahan

lain seperti Wifi, toilet dan musik/live musik.

c. Menu

Menu kopi yang ditawarkan cukup beragam, seperti jenis hot coffee dan

cold coffee dan desain penyajiannya sangat menarik dan menggugah selera.

Warung modern telah menggunakan standart rasa dan menggunakan jasa barista

Page 44: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

24

yang cukup handal. Selain menawarkan beragam jenis ramuan kopi, mereka juga

menawarkan beberapa jenis makanan pendamping, seperti roti dan pastry.

d. Desain kemasan saji

Kemasan yang digunakan biasanya menggunakan gelas yang sudah

memiliki standar kemasan tiap sajian dan terkadang pada kemasan saji terdapat

logo warung kopi.

e. Harga produk

Harga yang ditawarkan untuk satu gelas kopi dapat dinilai “sangat” mahal

untuk orang kebanyakan masyarakat Indonesia. Rata-rata harga yang ditawarkan

kurang lebih Rp 20.000 - Rp 50.000 satu gelasnya.

2.2.4 Analisis Deskriptif

Menurut Mulyono (1998), pada umumnya penelitian deskriptif merupakan

penenlitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu

merumuskan hipotesis. Sehubungan dengan penelitian deskriptif sering dibedakan

atas dua jenis penelitian menurut proses sifat dan analisis datanya, yaitu:

a. Riset deskriptif yang bersifat eksploratif

Riset deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan

keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui

ha-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Apabila data tlah terkumpul

maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

b. Riset deskriptif yang bersifat developmental

Riset deskriptif ini umunmnya digunakan untuk menemukan suatu model atau

prototype dan bisa digunakan untuk segala jenis bidang.

2.2.5 Analisis Validitas dan Reliabilitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005) dalam menyusun kuisioner perlu

adanya pengukuran dari variabel. Pada penyusunan kuisioner, salah satu kriteria

kuisioner yang baik adalah validitas dan reliabilitas kuisioner. Validitas

menunjukkan kinerja kuisioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan

Page 45: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

25

reliabilitas menunjukkan bahwa kuisioner tersebut konsisten apabila digunakan

untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan pengujian validitas dan reliabiltas

adalah untuk menunjukkan bahwa data yang diperoleh telah valid.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur

apa yang apa yang ingin diukur (Umar, 2002). Terdapat beberapa jenis validitas:

a. Validitas Konstruksi

Validitas Konstruksi adalah suatu kuisioner yang baik harus dapat mengukur

dengan jelas kerangka penelitian yang akan dilakukan.

b. Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuisioner atau alat

ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep.

c. Validitas Prediktif

Validitas prediktif adalah kemampuan dari kuisioner dalam memprediksi

perilaku dari konsep.

2. Uji Reliabilitas

Tahap selanjutlanya setelah uji validitas adalah mengukur reliabilitas.

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama di lain kesempatan (Umar, 2005). Pengukuran

reliabilitas dilakukan dengan dua cara (Santosa dan Ashari, 2005), yaitu:

a. Repeated Measure

Repeated Measure atau pengukuran berulang, yakni pengukuran dilakukan

berulang-ulang pada waktu yang berbeda, dengan kuisioner atau pertanyaan

yang sama. Hasil pengukuran dilihat apakah konsisten dengan pengukuran

sebelumnya.

b. One Shot

One shot yakni pengukuran yang dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian

dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran

korelasi antarjawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan

metode Cronbach Alpha, dimana suatu kuisioner dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

Page 46: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

26

2.2.6 Analisis Faktor

Menurut Widayat dan Amirullah (2002), analisis faktor adalah suatu

analisis yang digunakan untuk mereduksi, meringkas dari banyak variabel ke

dalam satu atau beberapa faktor, proses ini identik dengan proses pengalihan

faktor dari kumpulan variabel yang ada. Namun demikian proses penggalian

faktor ini tidak mudah, selain dibutuhkan pemahaman terhadap teori yang

mungkin sudah mapan, juga dibutuhkan kemampuan untuk memunculkan banyak

variabel yang nantinya akan dilakukan reduksi hingga menghasilkan suatu faktor.

Secara matematis analisis faktor seperti halnya analisis regresi, masing -

masing variable diekspresikan secara kombinasi linier dengan suatu faktor. Secara

lebih jelas model analisis faktor dapat diformulasikan sebagi berikut:

Xi = Ai1Fi + Ai2F2 + Ai3F3 + ...... + AimFm + ViUi

Keterangan :

Xi = Variabel terstandar ke i

Aij = Koefisien regresi dari varibael ke i pada common faktor j

F = Common faktor

Vi = Koefisien regresi terstandar dari variabel i pada faktor unik ke i

Ui = Faktor unik untuk variabel ke i

m = jumlah common faktor

Faktor unik aadalah faktor yang tidak mempunyai korelasi atau hubungan

dengan common faktor, sedangkan common faktor adalah kombinasi linier dari

variabel-variebel. Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai

berikut :

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 + ...... + WikXk

Keterangan :

Fi = faktor ke i estimasi

W = bobot faktor atau skor koefisien faktor

K = jumlah variabel

Menurut Supranto (2004), analisis faktor mempunyai tujuan terpenting

yaitu menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa

faktor. Analisis faktor utamanya digunakan untuk mereduksi data atau meringkas,

Page 47: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

27

dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari 15

variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel baru yang disebut faktor dan

masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli.

Dalam analisis faktor terdapat dua pendekatan yakni confirmatory dan

exploratory (Hair dkk, 2006). Menurut Heir dkk (2010) penelitian Exploratory

Factor Analysis (EFA) adalah pendekatan yang memiliki tujuan untuk

menyelidiki faktor-faktor yang terkandung dalam variabel-variabel pengamatan

tanpa penentuan teori pengukuran yang mengaturnya. Confirmatory Factor

Analysis (CFA) adalah pendekatan yang sudah memiliki teori pengukuran yang

mengatur hubungan antara variabel-variabel pengamatan dan faktor-faktor yang

diberikan dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk melakukan penegasan suatu

teori pengukuran yang diberikan dalam rangka membandingkan teoritis dengan

hasil empiris atau pengamatan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kabupaten Jember adalah kabupaten yang budaya masyarakatnya

cenderung sudah mengalami pergeseran dari budaya pedesaan ke arah budaya

perkotaan, dari tradisional ke modern. Hal ini bisa dilihat dari bertambahnya

pendatang dari luar kota Jember, adanya universitas serta pertokoan yang bersifat

modern seperti mall mulai banyak bermunculan. Kota yang merupakan sentra

produsen kopi di daerah Jawa Timur ini mulai dibanjiri oleh warung-warung kopi

yang menyediakan minuman kopi dari yang pembuatannya paling sederhana

hingga yang paling rumit. Tingkat konsumsi kopi di kota jember yang cukup

tinggi membuat warung kopi mulai menjamur. Warung kopi dapat ditemui

dibanyak tempat, mulai dari yang berjajar dipinggir jalan hingga warung kopi

yang menggunakan model warung kopi coffe shop. Warung kopi bisa dibedakan

menjadi model warung tradisional dan model warung modern.

Warung kopi dengan model warung tradisional merupakan warung kopi

yang identik dengan warung kecil sederhana, dengan menu khas kopi tubruk

dengan sajian pendamping gorengan atau roti bakar. Warung ini umunya berlokasi

di pinggir jalan atau di depan rumah pemilik warung. Warung kopi tradisional

Page 48: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

28

memiliki kekhasan yaitu menjadi tempat berkumpul kaum pemuda dan bapak-

bapak untuk minum-minum, berkumpul, berbincang, dan bersenda gurau.

Pembuatan minuman kopi diwarung tradisional umumnya menggunakan bahan

yang sangat sederhana yakni, hanya menggunakan air panas, gula dan bubuk kopi.

Berbeda dengan warung kopi dengan model warung modern, warung kopi

modern atau kafe ini identik dengan sarana untuk mewadahi aktualisasi diri dan

sosialisasi masyarakat perkotaan kelas sosial tingkat atas. Warung kopi modern

atau kafe menawarkan fasilitas yang lebih menarik, seperti sofa yang empuk,

desain interior ruangan yang membuat konsumen nyaman, Wifi, live musik, dan

menu kopi yang lebih beragam. Pembuatan minuman kopi di warung kopi modern

juga tergolong rumit. Adanya barista dalam pembuatan kopi serta mesin espresso

membuat warung kopi modern ini memiliki konsumen nya tersendiri. Warung

kopi dengan model warung modern tidak hanya sebagai tempat untuk memenuhi

kebutuhan minum kopi, tetapi sudah lebih ke arah gaya hidup. Budaya ngopi

sebagai ajang untuk berkumpul, berdiskusi atau bahkan untuk menunjukkan

prestise, kehormatan dan ekspresi gaya.

Warung kopi tradisional di Jember sampai saat ini masih tetap eksis

walaupun serangan dari warung kopi modern semakin gencar. Pada umumnya

fasilitas warung kopi tradisional di Jember sangat sederhana, hanya terdiri bangku

dan meja bambu (jongko), dengan atap terpal atau asbes, dan sekelilingnya ditutup

dengan kain bekas spanduk atau spanduk bekas promosi produk tertentu yang

terkadang tidak ada hubungannya dengan produk kopi, dan dilengkapi dengan

pencahayaan ala kadarnya/remang-remang.

Kehadiran warung kopi yang berbasiskan coffee shop menawarkan

aktivitas ngopi yang berbeda dengan warung kopi tradisional. warung kopi

modern memiliki kesan bahwa konsumen ini antara lain kalangan menengah ke

atas. Salah satu pengaruh keberhasilan coffee shop tidak terlepas dengan citra

yang berhasil dimunculkan terhadap para pengunjung atau konsumen, yang mana

warung kopi modern tidak hanya menyajikan berbagai variasi minuman kopi, tapi

juga ‘menjual’ kesan yang menyenangkan kepada para pelanggannya. Selain itu

fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh coffe shop dan juga dari segi harga tiap

Page 49: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

29

secangkir kopi di tempat ini secara tidak langsung menentukan jenis konsumen

seperti apa yang akan meminumnya.

Fenomena yang dapat dilihat bahwa meskipun keberadaan warung kopi

modern yang bermodel coffe shop ini menjamur di Kota Jember, tetapi keberadan

warung kopi tradisional masih tetap eksis. Hal inilah yang membuat peneliti ingin

meneliti tentang alasan konsumen memilih minum kopi di warung tradisional dan

modern. Alasan-alasan yang mungkin muncul adalah yang pertama adalah dari

segi kebiasaan konsumen dalam meminum kopi, seberapa sering intensitas

konsumen dalam mengkonsumsi kopi. Kedua, karena minuman kopi dipercaya

sebagai suatu hal yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Ketiga, rasa suka

terhadap minuman kopi, mulai dari aroma dan cita rasa yang khas, jenis kopi dan

selera. Konsumen yang memilih alasan suka cenderung disebabkan oleh karena

bahwa minuman kopi dapat memberi kepuasan dan rasa senang. Keempat, sarana

pergaulan, sebagai tempat berkumpul bersama keluarga, teman sejawat atau

urusan bisnis. Kelima, sebagai pelengkap rokok, menurut sebagian konsumen

yang perokok aktif, minuman kopi merupakan pasangan yang cocok saat

merokok. Keenam, rasa ingin dan sebagai penggugah inspirasi, selain alasan,

tentu saja terdapat jenis kopi yang ditawarkan, untuk itu perlu diketahui jenis kopi

apa yang ditawarkan di warung kopi tradisional dan modern karena salah satu

alasan kenapa konsumen memilih minum kopi di warung kopi tradisonal dan

modern adalah jenis kopi. Analisis yang digunakan untuk meneliti lebih lanjut

yakni menggunakan analisis deskriptif untuk membuat deskripsi mengenai alasan

konsumen memilih minum kopi di kedua model warung tersebut.

Minuman kopi selalu identik dengan minuman yang berwarna hitam pekat

dan memiliki rasa pahit. Seiring berkembangnya zaman saat ini olahan minuman

kopi sudah memiliki banyak sekali perubahan dari segi pembuatan, penyajian dan

cita rasa. Umumnya, warung kopi tradisional identik dengan minuman kopi khas

gaya kopi tubruk yakni, kopi hitam yang dinikmati beserta ampas kopinya. Pada

warung kopi modern kopi hitam memiliki nama yang berbeda yakni, americano,

long black, kopi filter dan espresso. Ketiga sajian kopi tersebut memang sama-

sama kopi hitam tapi proses pembuatannya sedikit berbeda dan penyajian nya

Page 50: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

30

tidak beserta ampas kopi. Selain kopi hitam terdapat jenis sajian kopi yang cukup

populer yakni kopi susu. Kopi susu merupakan minuman kopi hitam yang

ditambahkan dengan susu. Konsumen umumnya memilih kopi susu karena tidak

menyukai rasa pahit pada kopi hitam. Pada warung kopi modern kopi susu

biasanya banyak dijumpai dengan sebutan caffe latte dan cappucino, sedangkan

pada warung kopi tradisional kopi instan atau kopi sachet banyak digemari oleh

konsumen.

Warung kopi tradisional dan modern memiliki konsumen dengan

karakteristik yang berbeda. Sekilas penikmat warung kopi tradisional identik

dengan masyarakat dengan penghasilan rendah, ekonomi menengah kebawah,

sedangkan pada warung kopi modern seperti kafe masyarakat dengan penghasilan

menengah ke atas. Selain itu, jika dilihat dari gender, kaum laki-laki lebih banyak

ditemui di warung kopi tradisional dibandingkan dengan kaum perempuan

sedangkan pada warung kopi modern, kaum perempuan tidak termarginalkan

dengan adanya kaum laki-laki. Selain dari segi usia, jenis kelamin, pendapatan,

jenis pekerjaan dan pendidikan, status kawin atau belum kawin serta pengalaman

mengkonsumsi kopi juga berhubungan dalam krakteristik konsumen. Maka untuk

itu, peneliti ingin lebih mendalami lagi mengenai karakteristik konsumen di kedua

warung kopi tersebut. Analisis yang digunakan untuk meneliti lebih lanjut yakni

menggunakan analisis deskriptif.

Gaya hidup yakni cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana

seseorang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap

penting dalam lingkungannya, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka

sendiri dan juga dunia disekitarnya. Gaya hidup berpengaruh dalam pemilihan

minum kopi di warung tradisional dan modern. Selain itu, faktor yang

berpengaruh yang kedua yakni faktor kelompok referensi konsumen. Referensi

konsumen memilih minum kopi di warung kopi tradisional atau modern bisa saja

mendapat pengaruh dari orang lain dan lingkungan seperti, keluarga, tetangga

ataupun teman sejawat. Selain kedua faktor diatas terdapat pula faktor persepsi,

sikap, motivasi dan karakteristik pribadi yang mempengaruhi peminum kopi

memilih warung tradisional dan modern.

Page 51: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

31

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Uji Validitas

dan Reliabilitas

Analisis Faktor

Eksploratori

Warung Kopi

Warung Kopi Tradisional

Warung Kopi Modern

Analisis Deskriptif

Jenis kopi

yang

dipilih:

- Robusta

- Arabika

- Liberika

- Excelsa

Karakteristik konsumen:

- Usia

- Jenis

Kelamin

- Jenis

pekerjaan

- Pendidikan

- Pendapatan

- Status

(Kawin/belum

kawin)

- Pengalaman

mengkonsumsi

kopi

(Kotler dan Keller (2009) dan

Setiadi (2010))

Alasan

konsumen

minum

kopi di

warung

kopi

Perilaku Konsumen Kopi di Warung Tradisional dan Modern

Faktor yang

mempengaruhi

persepsi

konsumen kopi:

- Faktor Internal

- Faktor Eksternal

- Faktor

Situasional

Page 52: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

32

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penetuan Daerah Penelitian

Metode yang digunakan untuk memilih daerah penelitian yakni

menggunakan metode yang disengaja (purposive method). Daerah penelitian yang

dipilih adalah Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian tersebut atas dasar

bahwa Kabupaten Jember merupakan sentra produksi kopi, serta daerah pusat

kota Jember terdapat warung kopi dari tradisional hingga modern.

Pemilihan lokasi penelitian warung kopi tradisional dan modern

menggunakan metode yang sama yakni metode yang disengaja(purposive

method), untuk pemilihan warung kopi tradisional dipilih, (1) di daerah perkotaan

yakni, di Kecamatan Sumbersari, Patrang dan Kaliwates atas dasar pada

kecamatan tersebut merupakan daerah perkotaan (Badan Pusat Statistika, 2010).

Pertimbangan yang lain yakni, karena di ketiga kecamatan tersebut terdapat

banyak warung kopi modern yang berdekatan dengan warung kopi tradisional.(2)

Menggunakan fasilitas sederhana (terpal, kursi, meja), (3) Jenis minuman kopi

yang ditawarkan juga sederhana, dan tidak menggunakan alat khusus (kopi

tubruk, kopi susu dan kopi sachet) serta (4) harga yang ditawarkan relatif murah

(harga ≤ Rp. 6000,-).

Pemilihan warung kopi modern dipilih dengan ketentuan kriteria, yakni

memiliki seorang barista, sudah memiliki cabang atau franchise, menggunakan

alat seduh kopi modern atau tradisional, memiliki desain interior, penggunaan

logo pada kemasan dan berlokasi di daerah perkotaan.

Kriteriawarungkopimodern:

Barista : sebutan untuk seseorang yang pekerjaannya

membuat dan menyajikan kopi yang berbasis

esspreso kepada pelanggan.

Franchise dan Cabang : Franchise dan Cabang adalah dua hal yang

berbeda tetapi memiliki kesamaan yakni dalam

ekspansi usaha. Franchise adalah sistem

waralaba yang digunakan oleh kedai kopi

Page 53: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

33

dengan cara duplikasi dan kemitraan,

sedangkan cabang adalah ekspansi usaha

dengan model kemitraan dari satu perusahaan

atau pribadi.

Alat seduh kopi modern : Alat untuk menyeduh kopi secara modern

dalam hal ini adalah alat espresso modern.

Desain interior : konsep ruangan modern yang ditawarkan pada

warung kopi seperti, penempatan sofa-sofa

empuk, ruangan warung kopi yang berkonsep

lounge cafe di dalam serta penggunaan meja

dan kursi taman yang cocok pada ruang

outdoor.

Logo pada kemasan : penggunaan tanda atau ciri khas pada

perangkat minum atau tempat makanan yang

digunakan sebagai identitas warung kopi.

Daerah perkotaan : wilayah administratif setingkat desa/kelurahan

yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal

kepadatan penduduk, persentase rumah tangga

pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan,

sarana pendidikan formal, sarana kesehatan

umum, dan sebagainya. Dalam hal ini daerah

perkotaan adalah Kec. Kaliwates, Kec. Patrang

dan Kec. Sumbersari.

Warung kopi modern setidaknya memiliki 5 kriteria dari 6 kriteria warung

kopi modern. Warung kopi modern di Jember kemudian dipilih 5 warung kopi

yang memenuhi 5 sampai 6 kriteria warung kopi modern. Empatwarung kopi

tersebutadalahWarung Kopi Cak Wang Gebang, Excelso, CoffeToffe, Rollaas

Coffee and Tea dan My Sister Cafe and Resto. Pada warung kopi modern,

Kecamatan Patrang tidak dipilih karena pada kecamatan tersebut belum ada

warung kopi modern dengan kriteria yang telah ditentukan.

Page 54: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

34

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan

korelational. Metode deskriptif difungsikan untuk membuat gambaran atau

deskripsi mengenai fakta-fakta, sifat yang ada serta hubungan dari fenomena yang

diteliti pada suatu objek penelitian secara sistematis, faktual dan akurat. Metode

korelasional bertujuan untuk mendeteksi variasi-varisi pada satu atau lebih faktor

lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Wibowo, 2000).

3.3 Metode Pengambilan Contoh

3.3.1 Populasi

Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan obyek yang

karakteristiknya hendak diduga. Satuan-satuan atau individu-individu ini disebut

unit analisa. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sedang minum

kopi dan akan membeli kopi di warung tradisional dan modern di Kabupaten

Jember.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Convinience

Sampling adalah metode pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian

ini.Penarikansampelmenggunakanteknikconviniencedilakukandenganmemilih

unit-unit analisis yang dianggapsesuaiolehpeneliti (Sarwonodkk, 2008). Sampel

yang diambil adalah orang-orang yang mudah ditemui atau orang yang berada

pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dapat dijangkau. Informasi yang ada

pada sampel adalah bahan penting yang bisa dikaji lebih lanjut untuk menjawan

rumusan masalah penelitian. Pengambilan sampel tidak dibatasi sehinga peneleti

bisa dengan leluasa memilih sampel.

Peneliti menetapkan beberapa kriteria dalam penentuan sampel yang akan

diambil. Pemberlakukan ketetapan dilakukan agar data yang diperoleh akurat.

Kriteria sampel sebagai berikut :

1. Responden yang berada dilokasi penelitian dan sudah melakukan pembelian

kopi di warung tradisional dan modern.

Page 55: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

35

2. Responden bersedia diwawancarai.

Joseph F. Hair at al (2006) menjelaskan bahwa dalam analisis faktor

penentuan jumlah sampel adalah 100 atau lebih sedangkan, menurut Maccallum

dan Widaman (dalam Jasimin dkk, 2015) dalam penelitian faktor analaisis dengan

communalities item yang tinggi (misalnya, 0,60 atau lebih besar) maka hasil

eksploratori sudah sangat konsisten dengan sampel meskipun kurang dari 60

kasus atau responden. Supranto (2004) juga menjelaskan dalam analisis faktor

banyaknya elemen sampel (n) harus cukup/memadai. Untuk menentukan

banyaknya sampel yakni dengan cara banyak nya atribut yang akan di analisis

dikalikan dengan elemen sampel n = 4 atau 5. Dalam penelitian ini jumlah atribut

diduga berjumlah 18 atribut, maka jumlah sampel yaitu sebagai berikut:

n = 5 x k

= 5 x 18 = 90 ≈ 100 sampel peminum kopi

Keterangan:

n = Jumlah sampel

k = Jumlah atribut

Tabel 3.2 Penyebaran Sampel

Jenis Warung Kopi Populasi Sampel

Warung

Sampel

Peminum Kopi

Tradisional Tidak terdata 4 100

Modern 18 4 100

Jumlah 10 200 Sumber : Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 1: Halaman 95)

3.4 Ukuran Data Penelitian

Skala likert digunakan secara luas yang mengharuskan responden untuk

menunjukkan derajat setuju atau tidak setuju kepada setiap statemen yang

berkaitan dengan objek yang dinilai (Widayat dan Amirullah, 2002).Penggunaan

skala likert pada penelitiannya ini didasarkan bahwa data yang akan di analisis

adalah data yang berbentuk persepsi. Agar dapat dioleh maka harus dikonversikan

menjadi angka. Pendekatan yang dilakukan adalah penggunaan skala likert.

Page 56: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

36

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode wawancara dan observasi digunakan dalam pengambilan data

penelitian. Responden yang telah memenuhi kriteria yang tertera di atas adalah

syarat utama melaksanakan metode wawancara. Data yang digunakan dalam

penelitian adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden di lapang

dengan menggunakan kuisoner.

3.6 Metode Analisis Data

Untuk menganalisis permasalahan, maka dibutuhkan beberapa alat analisis

serta data yang dibutuhkan sebagai cara untuk mengetahui hasil dari permasalahan

tersebut.Perumusan masalah pertama, kedua, dan ketiga menggunakan analisis

deskriptif.Analisis validitas dan reliabilitas serta analisis faktor digunakan untuk

menjawab permasalahan keempat.

Analisis pertama yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

keempat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen minum

kopi di warung tradisional dan modern adalah analisis validitas dan

reliabilitas.Atribut-atribut yang akan diuji yakni:

X1 : Waktu pembelian

X2 : Mendapat pengaruh dari sanak saudara atau kerabat

X3 : Mendapat pengaruh dari saudara kandung

X4 : Mendapat pengaruh dari rekan kerja atau teman sejawat

X5 : Kondisi psikologis pribadi

X6 : Kualitas dan cita rasa kopi yang ditawarkan

X7 : Mengisi waktu luang

X8 : Variasi sajian minuman kopi yang ditawarkan

X9 : Harga

X10 : Lokasi

X11 : Untuk eksistensi di media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Path,

BBM, Line)

X12 : Desain ruangan

X13 : Pelayanan

Page 57: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

37

X14 : Sebagai media atau tempat untuk berkumpul bersama teman, keluarga,

atau rekan kerja

X15 : Pendapatan

X16 : Fasilitas

X17 : Suasana

X18 : Promosi

Penilaian atribut digunakan nilai ukur sebagai berikut:

1 = (STS) Sangat Tidak Setuju 4 = (S) Setuju

2 = (TS) Tidak Setuju 5 = (SS) Sangat Setuju

3 = (N) Netral

Metode yang pertama dilakukan adalah uji validitas, yakni dengan

mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara

keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan pengujian

validitas adalah (Umar, 2005):

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji pada sejumlah responden. Responden diminta menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan menggunakan skala dengan rentang 1

sampai 5.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan

skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya

seperti berikut:

r =

Keterangan:

r = nilai korelasi atribut

n = jumlah responden

X =skor pertanyaan

Y = skor total

Atribut yang telah dinyatakan valid, selanjutnya diuji nilai reliabilitasnya. Uji

reliablitas dalam hal ini menggunakan teknik dari Cronbach. Teknik

Page 58: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

38

cronbachdigunakan jika instrument merupakan rentangan antara beberapa nilai.

Rumus yang digunakan yakni:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

σt2 = varians total

∑σb2 =

jumlah varians butir

Atribut yang telah diuji validitas dan reabilitas nya kemudian di analisis

menggunakan analisis faktor. Prinsip kerja analisis faktor yaitu dari n atribut yang

diamati, dimana beberapa atribut memiliki kolerasi. Atribut tersebut memiliki p

(common factor) faktor umum yang menjadi kolerasi antara atribut dan juga m

(unique factor) faktor unik yang membedakan tiap atribut. Faktor umum

dilambangkan dengan F1,F2,...,Fm dan faktor unik dilambangkan dengan

U1,U2,...,Ui (Hair dkk, 2006). Setelah didapat skor penilaian dilanjutkan dengan

analisis. Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan untuk setiapatribut

independen xi (Wibisono, 2003).

m

xi = ∑ Aij Fj + Bi Ui i=1

Keterangan :

xi = atribut independen ke-i

Fj = faktor kesamaan ke-j

Ui = faktor unik ke-i

Aij = koefisien faktor kesamaan

Bi = koefisien faktor unik

Page 59: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

39

Analisis faktor merupakan analisis yang dilakukan untuk meringkas

banyaknya atribut menjadi beberapa faktor yang lebih sederhana. Menurut

Supranto (2004) ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam analisis faktor:

1. menyusun matrik kolerasi dari semua atribut

Matrik kolerasi disusun untuk memilih atribut-atribut yang memiliki kolerasi

yang tinggi dengan model. Kolerasi tersebut dilihat dari nilai anti image

correlation, jika nilai anti image correlation lebih besar dari 0,5 maka atribut

tersebut diikutsertakan dalam model, tetapi jika dibawah 0,5 maka harus

dikeluarkan dari model. Pemilihan atribut dilakukan samapi semua atribut

memiliki anti image correlation di atas 0,5.

2. Menyaring atau meringkas menjadi faktor inti

Setelah semua atribut memiliki kolerasi kuat dengan model maka dilakukan

penyaringan atau peringkasan atribut menjadi faktor inti yang lebih sederhana

3. Untuk mengetahui isi faktor yang terbentuk sudah berbeda nyata dengan

faktor lain secara signifikan maka dilakukan proses rotasi

4. Menamakan faktor yang terbentuk

Faktor yang terbentuk diberi nama sesuai dengan atribut-atribut yang

membentuknya.

5. Memvalidasi hasil faktor yang terbentuk dengan melihat nilai reabilitas

alfanya.

Cara menentukan faktor dapat diterima, dapat di lihat dari semakin

besarnya Eigenvalues tiap-tiap faktor yang muncul. Semakin besar Eigenvalues

suatu faktor, semakin representatif faktor tersebut. Pengelompokan atribut ke

dalam faktor umum ditentukan oleh nilai faktor loading. Jika nilai mutlak faktor

loading lebih dari 0,5 maka atribut tersebut masuk dalam faktor umum.

Penelitian ini menggunakan analisis faktor eksploratori atau Exploratory

Factor Analysis (EFA). Penelitian eksplanatori menurut Singarimbun dalam

Singarimbun dan Effendi (1995) merupakan penelitian yang menjelaskan

hubungan kausal antara atribut penelitian dengan pengujian hipotesa. Di dalam

penelitian eksplanatori, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah

metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta

Page 60: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

40

mengenai fenomena-fenomena yang ada di dalam obyek penelitian dan mencari

keterangan secara aktual dan sistematis. Exploratory Factor Analysis (EFA)

merupakan analisis faktor yang memiliki prosedur, yaitu memeriksa data dan

memberikan penelitian dengan informasi kira-kira berapa banyak faktor yang

diperlukan untuk menggambarkan data. Dalam EFA, semua atribut terukur

dihubungkan untuk setiap faktor oleh suatu estimasi loading faktor. Struktur

sederhana dihasilkan ketika setiap atribut terukur mengisi dengan loading tinggi

hanya satu faktor dan memiliki loading rendah pada faktor yang lain (Hair dkk,

2010).Pengambilan keputusan pada Exploratory Factor Analysis (EFA) adalah

yakni melihat atribut yang terbentuk setelah di reduksi dan rotasi, atribut-atribut

yang telah lolos analisis faktor kemudian menamai faktor-faktor yang merupakan

gabungan dari banyak atribut.

3.7 Definisi Operasional

1. Warung tradisional adalah warung yang menyediakan minuman kopi dengan

sajian sederhana, yakni kopi hitam, kopi susu dan kopi sachet. Menggunakan

fasilitas sederhana (terpal, kursi, meja), serta harga yang ditawarkan relatif

murah (harga ≤ Rp. 6000,-).

2. Warung modern adalah kafe yang menyediakan minuman kopi (Espresso

based) di sebuah kedai yang telah termanajemen dengan baik. Memiliki

seorang barista dan desain bentuk warung yang ditampilkan dengan modern.

3. Konsumen kopi adalah konsumen yang membeli dan mengkonsumsi

minuman kopi.

4. Perilaku konsumen adalah kegiatan fisik responden dalam menilai atribut-

atribut yang mempengaruhi konsumsi kopi.

5. Jenis kopi adalah jenis kopi robusta, arabika, liberika dan excelsa.

6. Karakteristik konsumen kopi adalah suatu ciri khas yang ada pada konsumen

penikmat dan pengkonsumsi minuman kopi dari segi usia, konsumsi rokok,

jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pengalaman mengkonsumsi kopi, status

kawin/belum kawin.

Page 61: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

41

7. Mix coffee adalah sajian minuman kopi yang menggabungkan kopi dengan

bahan lain, seperti kopi dengan susu, coklat, es krim, winedan lain-lain. Mix

coffee di warung tradisional adalah kopi susu, sedangkan di warung modern

adalah Cappucino, Moccacino, Kopi dengan campuran karamel, buah dan

lain-lain.

8. Origin coffee adalah sajian minuman kopi yang tidak menggabungkan kopi

dengan bahan lain, kecuali gula. Origin coffee di warung tradisional, seperti

kopi hitam, kopi tubruk dan kopi joss, sedangkan di warung modern, seperti

americano, espresso dan lain-lain.

9. Usia adalah karakteristik konsumen kopi dari segi usia yang dibedakan

menjadi dua kelompok yakni kelompok umur muda ≤ 25 tahun serta

kelompok umur tua > 25 tahun.

10. Perokok adalah karakteristik konsumen kopi yang aktif atau non aktif

merokok.

11. Jenis kelamin adalah karakteristik konsumen kopi yang dibedakan antara laki-

laki dan perempuan.

12. Jenis pekerjaan adalah karakteristik konsumen dari segi pekerjaan yakni tidak

bekerja (Siswa, Mahasiswa) dan Bekerja.

13. Pendapatan adalah karakteristik konsumen kopi yang memiliki pendapatan

dan dibedakan menjadi tiga kelompok yakni pendapatan rendah dengan

kisaran Rp. 500.00 – Rp. 1.000.000, pendapatan menengah Rp. 1.000.000 –

Rp. 2.000.000 dan pendapatan tinggi > Rp. 2.000.000.

14. Status adalah karakteristik konsumen kopi yang sudah kawin atau belum

kawin.

15. Pengalaman mengkonsumsi kopi adalah karakteristik konsumen kopi yang

didasarkan kepada berapa lama konsumen mulai mengenal kopi yang

dikelompokkan menjadi 2 kriteria yakni, kriteria pemula ≤ 3 tahun dan

kriteria penikmat > 3 tahun.

16. Analisis faktor adalah suatu analisis yang digunakan untuk mereduksi,

meringkas dari banyak atribut kedalam satu atau beberapa atribut.

Page 62: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

42

17. Atributwaktu pembelian adalah persepsi konsumen apakah waktu pembelian

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

18. Atribut mendapat pengaruh dari sanak saudara atau kerabat adalah persepsi

konsumen apakah mendapat pengaruh dari sanak saudara atau kerabat

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

19. Atribut mendapat pengaruh dari saudara kandung adalah persepsi konsumen

apakah pengaruh dari saudara kandung berpengaruh terhadap pemilihan

minum kopi warungtradisional dan modern di Kabupaten Jember diukur

dengan skala likert.

20. Atribut mendapat pengaruh dari rekan kerja atau teman sejawat adalah

persepsi dari konsumen apakah pengaruh dari rekan kerja atau teman sejawat

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

21. Atribut kondisi psikologis adalah persepsi konsumen apakah kondisi

psikologis berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional

dan modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

22. Atributkualitas dan cita rasa yang ditawarkan adalah persepsi konsumen

apakah kualitas dan cita rasa yang ditawarkanberpengaruh terhadap pemilihan

minum kopi warungtradisional dan modern di Kabupaten Jember diukur

dengan skala likert.

23. Atribut mengisi waktu luang adalah persepsi konsumen apakah mengisi

waktu luang berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional

dan modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

24. Atribut variasi sajian minuman kopi yang ditawarkan adalah persepsi

konsumen apakah variasi sajian minuman kopi berpengaruh terhadap

pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern di Kabupaten Jember

diukur dengan skala likert.

Page 63: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

43

25. Atribut harga yang ditawarkan adalah persepsi konsumen apakah harga yang

ditawarkan berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional

dan modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

26. Atribut lokasi yang strategis dan mudah dijangkau adalah persepsi konsumen

apakah lokasi yang strategis berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi

warungtradisional dan modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala

likert.

27. Atribut eksistensi di media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Path, BBM,

Line) adalah persepsi konsumen apakah eksistensi di media sosial

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

28. Atributdesain ruangan adalah persepsi konsumen mengenai apakah desain

ruangan berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan

modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

29. Atributpelayanan adalah persepsi konsumen mengenai apakah pelayanan

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

30. Atributberkumpul bersama teman, keluarga, atau rekan kerja adalah persepsi

konsumen mengenai apakah berkumpul bersama teman, keluarga, atau rekan

kerja berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan

modern di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

31. Atribut pendapatan adalah persepsi konsumen mengenai apakah pendapatan

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

32. Atributfasilitas adalah persepsi konsumen mengenai apakah fasilitas

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

33. Atributsuasana adalah persepsi konsumen mengenai apakah suasana

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

Page 64: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

44

34. Atribut promosi adalah persepsi konsumen mengenai apakah promosi

berpengaruh terhadap pemilihan minum kopi warungtradisional dan modern

di Kabupaten Jember diukur dengan skala likert.

Page 65: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

45

BAB 4. GAMBARAN UMUM

4.1 Letak Geografis

Kabupaten Jember adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian timur

wilayah propinsi Jawa timur. Berbatasan dengan kabupaten Bondowoso dan

Kabupaten Probolinggo sebelah utara, Kabupaten Lumajang di sebelah barat,

Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, dan dengan Samudra Indonesia di

sebelah selatan dan 6079

0 sampai 7

014

033

0 bujur timur.

Luas Kabupaten Jember mencapai 3.293,34 km2, topografi berbukit

dengan pegunungan di sisi utara dan timur serta merupakan daerah subur yang

luas ke arah selatan. Wilayah kabupaten Jember 60 persen atau sebagian besar

berada pada ketinggian 100 sampai 500 meter diatas permukaan air laut. Wilayah

yang berada pada ketinggian 25 sampai 100 meter sekitar 19,87 persen dan 15,87

persen berada pada ketinggian 500 sampai 1000 meter di atas permukaan air laut.

Kabupaten Jember memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan

musim kemarau. Perubahan iklim global yang terjadi menjadikan prediksi

terhadap dua musim tersebut menjadi sulit. Banyaknya curah hujan di suatu

tempat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain iklim, topografi wilayah, dan

pertemuan arus angin sehingga banyaknya curah hujan beragam menurut letak

dan waktunya.

4.2 Keadaan Kegiatan Warung Kopi di Kabupaten Jember

Topografi wilayah Kabupaten Jember secara umum adalah kawasan

dataran rendah berbukit dan pegunungan. Keberadaan perbukitan dan adanya

pegunungan yang mengitari serta banyaknya sungai yang mengalir disamping

adanya proses sedimentasi turut membentuk kesuburan tanah. Kondisi ini menjadi

faktor pendukung utama untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah yang secara

umum sesuai untuk menempatkan kegiatan agribisnis dan agroindustri sebagai

kegiatan ekonomi penduduk yang paling dominan.

Page 66: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

46

Subsektor perkebunan di Kabupaten Jember memegang peranan yang

penting dalam mendukung perekonomian di wilayah Kabupaten Jember.

Subsektor perkebunan dengan komoditas kopi di Kabupaten Jember cukup tinggi.

Adanya PTPN XII, kebun rakyat dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

di Kabupaten Jember membuat Jember sebagai produsen kopi tertinggi ke dua di

Jawa Timur (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015). Kabupaten Jember selain

sebagai sentra penghasil kopi, juga memiliki kekhasan masyarakat yakni

mengkonsumsi kopi setiap hari. Dalam penelitian Lestari dkk (2009) bahwa

kebanyakan masyarakat perkotaan Kabupaten Jember mengkonsumsi kopi 1

sampai 2 cangkir per hari.

Tingginya tingkat konsumsi kopi masyarakat Kabupaten Jember membuat

warung kopi banyak bermunculan. Warung kopi dengan model tradisional,

menengah hingga modern banyak ditemui di daerah perkotaan Kabupaten Jember.

Warung kopi dengan model frenchise memberikan pengaruh besar terhadap gaya

hidup masyarakat di kota-kota besar. Budaya ngopi di Kabupaten Jember sudah

tidak lagi dianggap tabu dikalangan masyarakat, nongkrong sebagai salah satu

budaya membuat Bupati Jember menjadikan Kabupaten Jember sebagai Kota

Seribu Warung Kopi (Farida, 2016). Warung kopi yang sebelumnya identik

dengan sarana untuk minum, makan dan kumpul para kaum laki-laki berubah

menjadi sarana untuk mewadahi aktualisasi diri dan sosialisasi masyarakat kelas

sosial tingkat atas (Nurazizi, 2013).

4.3 Karakteristik Warung Kopi di Kabupaten Jember

Warung kopi di Kabupaten Jember dibedakan menjadi dua kategori, yakni

warung kopi tradisional dan modern. Pengguna warung kopi tradisional umumnya

adalah para bapak-bapak atau kaum laki-laki serta dengan latar belakang ekonomi

yang beragam. Aktivitas yang dilakukan yakni hanya untuk menghabiskan waktu

dengan minum kopi, berbincang-bincang dan berkumpul, serta pemilik warung

kopi tradisional dan konsumen biasanya saling mengenal dan memiliki hubungan

yang baik.

Page 67: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

47

Pengguna warung kopi modern dikategorikan sebagai masyarakat dengan

kelas sosial atas, oleh karena harga yang ditawarkan untuk satu cangkir kopi

cukup mahal. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya untuk minum kopi tetapi

untuk bertemu rekan bisnis atau acara bersama keluarga. Karakteristik antara

warung kopi modern dan tradisional berbeda. Karakteristik tersebut terbagi

menjadi tujuh macam, yakni tenaga kerja, bahan baku, lokasi, harga, promosi,

menu dan kualitas. Lebih jelasnya dijabarkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Karakteristik Warung Kopi di Kabupaten Jember

No. Karakterstik Warung Kopi

Tradisional

Warung Kopi

Modern

1. Lokasi Berada di pinggir jalan dan

menyebar

Berada di daerah strategis

dekat dengan daerah

perkotaan

2. Bahan baku Menggunakan bahan baku

olahan sendiri

Menggunakan bahan baku

kopi dengan kualitas

tinggi dan menggunakan

standart mutu (SOP)

3. Tenaga kerja Menggunakan tenaga kerja

yang berasal dari anggota

keluarga

Menggunakan tenaga

kerja orang luar

4. Harga Harga per cangkir kopi di

badrol Rp 3.500,00,-

hingga Rp 6.000,00,-

Harga per cangkir kopi di

badrol Rp 15.000,00,-

hingga Rp 110.000,00-

5. Promosi promosi dari mulut ke

mulut.

Promosi dengan

menggunakan media

sosial dan surat kabar

6. Menu Menu sajian kopi

sederhana dan tidak

menggunakan alat khusus

Sajian kopi origin coffee,

mix coffee dan espresso

based

7. Fasilitas Meja dan kursi yang tidak

cocok satu sama lain dan

alat permainan, seperti

catur, karambol dan kartu.

Meja dan kursi yang

senada, Wifi, musik, dan

menawarkan suasana

nyaman.

Sumber : Data primer diolah, 2016

4.3.1 Warung Kopi Tradisional

a. Lokasi

Lokasi warung kopi tradisional cenderung menyebar di seluruh Kabupaten

Jember. Daerah pedesaan hingga daerah perkotaan pasti memiliki warung kopi

tradisional. Lokasi penelitian warung kopi tradisional diambil di beberapa

kecamatan di Kabupaten Jember, yakni Kecamatan Sumbersari, Patrang dan

Page 68: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

48

Kaliwates atas dasar pada kecamatan tersebut merupakan daerah perkotaan

(Badan Pusat Statistika, 2010). Pertimbangan yang lain yakni, karena di ketiga

kecamatan tersebut terdapat banyak warung kopi modern yang berdekatan dengan

warung kopi tradisional. Terdapat empat lokasi warung kopi tradisional yang

digunakan sebagai tempat penelitian, yakni:

1. Warung kopi di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.

Lokasi nya yang berada didalam kampus membuat warung kopi ini ramai

dikunjungi oleh mahasiswa, selain itu tempat warung kopi juga bergabung

dengan rumah pemilik. Warung kopi yang berada di sebelah Fakultas Teknik

Pertanian dan Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) tidak

hanya dikenal di kalangan mahasiswa, tetapi juga para karyawan atau pekerja

yang sedang melepas lelah. Warung kopi ini telah berdiri sejak tahun 1994 dan

dikenal dengan sebutan Warung Kopi Bu Lek.

2. Warung kopi di Jalan KH. Siddiq Talangsari, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini berlokasi di pinggir jalan KH. Siddig Talangsari, berdekatan

dengan Supermarket Giant dan tidak jauh dari Pasar Tanjung Jember. Lokasi

yang berada dipinggir jalan membuat warung kopi ini ramai pembeli mulai dari

mahasiswa hingga pegawai swasta. Warung kopi ini berdiri sejak tahun 1995

dan dikenal dengan Warung Kopi Mas Jen atau BMW (Betah Melek Wengi).

Selama hampir 4 tahun pemilik warung kopi menyewa tempat, hingga pada

tahun 1999an pemilik warung kopi membeli warung kopi tersebut.

3. Warung Kopi di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Warung kopi ini memanfaatkan lahan parkir di depan pertokoan di Jalan PB

sudirman yang terletak di pinggir jalan sebelah pertigaan lampu merah. Lokasi

warung kopi ini juga berdekatan dengan kampus dan konsumennya lebih

didominasi oleh mahasiswa dan pegawai swasta.

4. Warung Kopi di Jalan Trunojoyo, Kepatihan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini berlokasi di pinggir jalan di Jalan Trunojoyo dan

menggunakan lahan trotoar. Berada di wilayah perkotaan yakni Kecamatan

Sumbersari dan ramai oleh kendaraan yang berlalu lalang membuat warung

kopi ini ramai dikunjungi oleh konsumen dari kaum muda dan laki-laki.

Page 69: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

49

b. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah jenis Kopi Robusta dan Liberika.

Adapun yang menggunakan kopi sachet namun kopi jenis robusta. Bahan baku

dibeli oleh pemilik warung dengan mengolahnya sendiri dari biji kopi mentah

hingga menjadi bubuk kopi.

1. Warung kopi di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan jenis Kopi Robusta yang dibeli di pasar

tradisional. Pemilik warung kopi mengolahnya sendiri dari proses sangrai

sampai dengan penggilingan.

2. Warung kopi di Jalan KH. Siddiq Talangsari, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini menggunakan kopi nangka atau jenis Kopi Liberika. Alasan

pemilik warung kopi menggunakan kopi nangkan karena sesuai dengan selera

konsumen. Bahan baku yang dibeli berupa biji kopi hijau yang kemudian di

sangrai dan digiling sendiri oleh pemilik warung kopi.

3. Warung Kopi di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Warung kopi ini menggunakan jenis Kopi Robusta. Bahan baku yang dibeli

berupa biji kopi hijau yang kemudian di sangrai dan digiling sendiri oleh

pemilik warung kopi.

4. Warung Kopi di Jalan Trunojoyo, Kepatihan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan jenis Kopi Robusta yang dibeli di pasar

tradisional. Bahan baku yang dibeli berupa bubuk kopi yang sudah disangrai

dan digiling.

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan di warung kopi tradisional berasal dari

anggota keluarga atau sanak saudara. Sistem kerja tidak menggunakan sistem

upah atau gaji.

1. Warung kopi di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan tenaga kerja dari anggota keluarga. Suami, istri

dan dua orang anak berperan sebagai pembuat minuman kopi dan pramusaji.

Tidak ada pembagian kerja pada warung kopi ini dan tidak menggunakan

sistem upah atau gaji.

Page 70: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

50

2. Warung kopi di Jalan KH. Siddiq Talangsari, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini menggunakan tenaga kerja yang berasal dari anggota

keluarga. Suami berperan sebagai pembuat minuman kopi dan pramusaji. Sang

istri berperan sebagai kasir dan juga menyiapkan ketersediaan bahan dan alat

yang dibutuhkan seperti gelas dan piring kecil (pisin) untuk alasnya. Anak

sebagai pengganti pekeraan bapak saat jam buka siang sampai sore.

3. Warung Kopi di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Warung kopi ini menggunakan tenaga kerja yang berasal dari sanak saudara

pemilik warung kopi dan menggunakan sistem gaji. Pemilik warung kopi

hanya membelikan bahan baku yang diperlukan dan bertugas mengawasi

warung kopi.

4. Warung Kopi di Jalan Trunojoyo, Kepatihan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan tenaga kerja keluarga. Pemilik warung kopi

suami dan sistri bertugas sebagai pembuat minuman kopi dan pramusaji.

d. Harga

Harga yang ditawarkan yakni berkisar antara Rp 3.500,00,- hingga Rp

6.000,00,-. Kopi hitam di jual dengan harga Rp 3.500,00,- hingga Rp 5.000,-,

sedangkan kopi susu dijual dengan harga Rp 5.000,00,- hingga Rp 6.000,00-.

1. Warung kopi di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menyediakan tiga menu sajian minuman kopi, yakni kopi

hitam, kopi susu dan kopi sachet. Kopi hitam dipatok dengan harga Rp 3.000,-

per cangkir, kopi susu dipatok dengan harga Rp 3.500,- sedangkan kopi sachet

memiliki harga yang berbeda-beda sesuai dengan merek kopi sachet.

2. Warung kopi di Jalan KH. Siddiq Talangsari, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini menyediakan tiga menu sajian minuman kopi. Kopi unyil

yakni kopi hitam yang menggunakan gelas kecil dipatok dengan harga Rp

3.500,- per cangkir, kopi hitam menggunakan gelas yang lebih besar dipatok

dengan harga Rp 5.000,- per cangkir dan kopi susu dipatok dengan harga Rp

6.000,- per cangkir.

Page 71: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

51

3. Warung Kopi di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Warung kopi ini memiliki tiga menu sajian kopi. Kopi hitam dipatok dengan

harga Rp 4.500,- per cangkir, kopi joss (kopi dengan tambahan arang panas)

dipatok dengan harga Rp 5.000,- per cangkir dan kopi susu dipatok dengan

harga Rp 6.000,- per cangkir.

4. Warung Kopi di Jalan Trunojoyo, Kepatihan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini memiliki tiga menu sajian kopi yakni kopi hitam dan kopi

susu. Kopi hitam dipatok dengan harga Rp 4.000,- per cangkir dan kopi susu

dipatok dengan harga Rp 5.000,- per cangkir.

e. Promosi

Warung kopi tradisional di keempat tempat tersebut yakni, warung kopi di

Jalan Kalimantan (dalam kampus Universitas Jember), di Jalan KH. Siddiq

Talangsari, di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang dan di Jalan Trunojoyo

tidak menggunakan promosi. Promosi yang ada dilakukan dari mulut ke mulut.

f. Menu

Menu adalah sajian minuman kopi yang ditawarkan. Menu kopi yang

ditawarkan yakni menu kopi sederhana dan tidak mengguanakan alat khusus,

seperti kopi tubruk, kopi hitam, kopi jos, kopi susu dan kopi sachet. Sajian menu

kopi dibagi menjadi dua, yakni origin coffee dan mix coffee. Sajian kopi origin

coffee seperti kopi hitam, kopi tubruk dan kopi joss (sajian minuman kopi yang

ditambahkan arang panas didalamnya), sedangkan sajian kopi mix coffee seperti

kopi susu atau kopi sachet yang terdapat campuran bahan lain. Konsumen kopi di

warung kopi tradisional lebih banyak memilih sajian menu kopi origin coffee

dibandingkan dengan mix coffee seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Frekuensi Konsumen Kopi Warung Tradisional Terhadap Sajian Menu

Kopi

Sajian menu kopi Frekuensi

Origin Coffee 59

Mix Coffee 41

Total 100

Sumber : Data primer diolah, 2016\

Page 72: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

52

g. Fasilitas

Fasilitas adalah tempat, ruangan dan sarana yang disediakan. Fasilitas

yang disediakan pada warung kopi tradisional sangat sederhana seperti meja dan

kursi serta adanya permainan seperti catur, kartu dan karambol.

1. Warung kopi di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan latar rumah sebagai warung kopi. Halaman

depan, samping hingga halaman belakang rumah digunakan sebagai tempat

warung kopi. Fasilitas yang ada hanya kursi dan meja serta adanya permainan

kartu sebagai pelengkap. Toilet pemilik warung kopi yang berada didalam

rumah juga digunakan oleh konsumen kopi di warung ini. Jalan kecil yang

berada di depan rumah dimanfaatkan sebagai lahan parkir.

2. Warung kopi di Jalan KH. Siddiq Talangsari, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini berbentuk seperti warung kopi pada umumnya yang berbentuk

rumah memanjang. Tempat duduk bagi konsumen berhadapan dengan pemilik

warung saat membuat kopi. Pemilik warung kopi memberikan tambahan kain

banner bekas atau karpet kepada konsumen yang tidak mendapat bagian tempat

duduk. Fasilitas tambahan seperti alat permainan karambol dan catur juga

disediakan oleh pemilik warung kopi. Lahan kecil yang tersisa dipinggir jalan

dimanfaatkan sebagai tempat parkir.

3. Warung Kopi di Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Warung kopi ini menggunakan lahan parkir sebuah toko dan menggunakan

gaya warung kopi lesehan. Fasilitas yang ditawarkan hanya karpet atau terpal

dan meja.

4. Warung Kopi di Jalan Trunojoyo, Kepatihan, Kecamatan Sumbersari.

Warung kopi ini menggunakan lahan trotoar dipinggir jalan. Fasilitas yang

ditawarkan yakni bangku dan meja.

Page 73: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

53

4.3.2 Warung Kopi Modern

a. Lokasi

Lokasi warung kopi modern cenderung berada di daerah perkotaan, seperti

di Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sumbersari. Terdapat empat lokasi

warung kopi modern yang digunakan sebagai tempat penelitian, yakni:

1. Excelso Cafe Jember

Lokasi warung kopi terletak di Perum Argopuro Boulevard, AB 25-31,

Kecamatan Kaliwates. Excelso Cafe terletak didalam kompleks perumahan elit

Argopuro. Excelso Cafe berdiri sejak tahun 1991 dan berdiri di Jember sejak

tahun 2015. Excelso cafe saat ini juga memiliki 126 buah gerai yang tersebar

lebih dari 30 kota di Indonesia.

2. Rollaas Coffee and Tea Jember

Rollaas Coffee and Tea Jember terletak di Jalan Gajah Mada No. 11,

Kecamatan Kaliwates. Berada di pertengahan Kota Jember serta memiliki

halaman yang luas sehingga suasana bising kendaraan tidak terdengar. Rollaas

Coffee and Tea Jember berdiri sejak tahun 2012 dan berada di Jember dari

tahun 2015. Rollaas Coffee and Tea Jember memiliki 9 buah gerai dan tersebar

di empat kota besar di Indonesia.

3. Coffee Toffee Jember

Coffee Toffee Jember terletak di Jalan Trunojoyo 102, Kecamatan Kaliwates.

Warung kopi ini juga terletak di daerah perkotaan berdekatan dengan Toko

Buku Gramedia dan Matahari Mall. Lokasi yang strategis di pinggir jalan Jalan

Trunojoyo membuat warung kopi ini populer di kalangan masyarakat kelas

atas. Coffee Toffee telah memiliki lebih dari 100 buah gerai yang tersebar di

seluruh Indonesia.

4. My sister Coffee and Resto

My sister coffee and resto terletak di Jalan Kalimantan No. 59, Kecamatan

Sumbersari. Lokasinya yang berada di daerah kampus membuat warung kopi

ini populer di kalangan anak muda. Berdiri sejak tahun 2015 dan dalam

naungan frenchise My Sister Management.

Page 74: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

54

a. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan adalah orang lain dan tidak memiliki

hubungan keluarga, menggunakan sistem gaji atau upah sesuai UMR, memiliki

standarisasi untuk karyawan dan adanya pelatihan untuk karyawan atau tenaga

kerja. Keempat warung kopi modern tersebut (Excelso Cafe, My sister cafe and

resto, Coffee Toffee dan Rollaas Coffee and Tea) memiliki manajemen tenaga

kerja atau manajer SDM. Rata-rata pembagian tenaga kerja yang ada adalah

manajer, kepala dapur, barista, kasir dan pramusaji. pertama manajer sebagai

seseorang yang bertanggung jawab atas kegiatan warung kopi. Kedua adalah

kepala dapur yakni bertanggung jawab atas kegiatan yang berada di dapur,

mengenai hal masakan dan minuman. Ketiga adalah barista yakni orang yang

bertugas menyajikan minuman kopi dari yang menggunakan alat sederhana

hingga espresso based. Keempat adalah kasir yakni bertugas dalam hal transaksi

pembayaran dan yang terakhir yakni pramusaji yang bertugas melayani konsumen

dalam hal pemesanan dan mengantar sajian kepada konsumen.

b. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah bahan baku bisa dari warung kopi itu

sendiri atau juga membeli diluar manajemen yang memiliki standarisasi standart

mutu yang tinggi.

1. Excelso Cafe Jember

Excelso Cafe dibuka untuk mendukung merek kopi yang baru diciptakan oleh

PT. Santos Jaya Abadi yaitu kopi Excelso. Bahan baku yang digunakan

merupakan semua produk yang dikeluarkan oleh PT. Santos Jaya Abadi yakni

Kopi Excelso yang berbentuk kopi biji. Biji kopi yang digunakan adalah biji

kopi dengan kualitas terbaik. Jenis yang digunakan yakni robusta dan arabika

yang terbagi menjadi dua yakni kopi yang berasal dari Indonesia dan kopi

international. Jenis kopi Indonesia adalah Kopi Luwak, Kalosi Toraja, Kopi

Lanang Toraja, Sumatera Mandheling dan Java Estate. Kopi international

adalah Jamaican Blue Montain, Brazilian Santos 3 dan Columbia Supremo.

Page 75: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

55

2. Rollaas Coffee and Tea Jember

Kopi yang digunakan di Rollaas Coffee and Tea adalah produk kopi dengan

kualitas terbaik yang berasal dari PTPN XII. Kopi dengan kualitas terbaik hasil

dari perkebunan PTPN XII ditawarkan di warung kopi ini, yakni Rollaas Java

Coffee Jampit, Rollaas Java Coffee Peaberry, Rollaas java Coffee Maragogype,

Rollaas Kopi Java Typica, Rollaas Java Coffee Blawan, dan Rollaas Java

Coffee Kayumas. Regular produk yang ditawarkan antara lain, Java Coffee

Arabica, Rolas Robusta Coffee, Ijen CoffeeMix 3in1 Tubruk, Ijen CoffeeMix

3in1 Original, Kopi Lanang Malangsari Banyuwangi Sunrise Java, Kopi

Lanang Malangsari dan Kopi Bubuk Robusta Gunung Ijen.

3. Coffee Toffee Jember

Ba han baku yang digunakan Coffee Toffee adalah biji-biji kopi terbaik

Indonesia. Warung kopi Coffee Toffee hanya menggunakan kopi yang berlabel

Coffee Toffee yang tidak dipasarkan diluar warung kopi Coffee Toffee. Jenis

kopi yang digunakan adalah Kopi Arabika. Jenis kopi yang ditawarkan antara

lain, Sumatera Linthong, Toraja Kolasi, Java Mocha, Bali Batukaru dan

Sumatera Gayo.

4. My sister Coffee and Resto

Bahan baku yang digunakan oleh My sister coffee and resto adalah jenis kopi

arabika dan robusta yang memiliki kualitas terbaik. Bahan baku yang

digunakan berbentuk biji kopi yang sudah disangrai namun belum digiling

untuk menjaga kualitas kopi saat disajikan kepada konsumen.

d. Harga

Harga yang ditawarkan di warung kopi modern berkisar antara Rp

15.000,00,- sampai dengan Rp 110.000,00,- per cangkir. Warung kopi modern

menyediakan harga yang relatif mahal dikarenakan menggunakan kualitas kopi

premium, selain itu sajian yang ditawarkan sangat bervariasi. Semakin mahal

harga yang ditawarkan maka alat yang digunakan serta jenis kopi yang digunakan

semakin berkualitas.

Page 76: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

56

Tabel 4.3 Frekuensi Konsumen Kopi Warung Modern Terhadap Harga Kopi Per

Cangkir

No. Harga kopi per cangkir Frekuensi

1. Rp 15.000,- sampai Rp 22.500,- 18

2. Rp 22.500,- sampai Rp 30.000,- 47

3. Rp 30.000,- sampai Rp 37.500,- 12

4. Rp 37.500,- sampai Rp 45.000,- 13

5. Rp 45.000,- sampai Rp 52.500,- 7

6. Rp 52.500,- sampai Rp 60.000,- 0

7. Rp 60.000,- sampai Rp 67.500,- 0

8. Rp 67.500,- sampai Rp 75.000,- 3

Sumber : Data primer diolah, 2016

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa konsumen kopi paling banyak terletak

pada rentang harga Rp 22.500,00,- sampai Rp 30.000,00,- dengan jumlah

konsumen 47 orang. Sajian kopi pada rentang tersebut adalah sajian kopi espresso

based, seperti cappucino, caffee lattee, original coffee dan cafe mocha.

1. Excelso Cafe Jember

Excelso cafe menawarkan harga paling rendah Rp 26.800 per cangkir kopi

hingga Rp 110.000 per cangkir kopi. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat rentang harga

menu sajian kopi di Excelso Cafe.

Tabel 4.4 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Excelso Cafe Jember

No. Rentang Harga Sajian menu kopi

1. Rp 26.800,- sampai Rp 47.200,- Espresso based

2. Rp 49.500,- sampai Rp 75.000,- Mix Coffee

3. Rp 31.800,- sampai Rp 110.000,- Kopi Indonesia

4. Rp 31.800,- sampai Rp 36.300,- Kopi Internasional

Sumber : Data primer diolah, 2016

2. Rollaas Coffee and Tea Jember

Rollaas Coffee and Tea Jember menawarkan harga yang relatif mahal pada

setiap cangkir kopi. Harga paling rendah pada warung kopi ini adalah Rp

22.000,- sedangkan harga tertinggi terletak pada menu Kopi Luwak Arabika

yang dipatok dengan harga Rp 110.000,- per cangkir kopi. Berikut secara jelas

dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.5 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Rollaas Coffee and Tea Jember

No. Rentang Harga Sajian menu kopi

1. Rp 22.000,- sampai Rp 27.500,- Espresso based

2. Rp 49.500,- sampai Rp 100.000,- Kopi hasil PTPN XII

Sumber : Data primer diolah, 2016

Page 77: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

57

3. Coffee Toffee Jember

Coffee Toffee Jember menawarkan harga dari yang terendah yakni Rp 18.000,-

per cangkir kopi hingga yang termahal yakni Rp 28.000,- per cangkir kopi.

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat rentang harga menu sajian kopi di Coffee Toffee.

Tabel 4.6 Rentang Harga Menu Sajian Kopi Coffee Toffee Jember

No. Rentang Harga Sajian menu kopi

1. Rp 18.000,- Kopi Indonesia

2. Rp 17.500,- sampai Rp 26.500,- Espresso Based

3. Rp 27.500,- sampai Rp 28.000,- Mix coffee

Sumber : Data primer diolah, 2016

4. My sister Coffee and Resto

My sister coffee and resto menawarkan harga dari yang terendah yakni Rp

15.000,- per cangkir kopi hingga yang termahal yakni Rp 27.000,- per cangkir

kopi.

Tabel 4.7 Rentang harga menu sajian kopi My Sister Cafe and Resto Jember

No. Rentang Harga Sajian menu kopi

1. Rp 15.000,- sampai Rp 27.000,- Espresso Based

2. Rp 18.000,- sampai Rp 25.000,- Vietnam drip, Aero Press dan V60

Sumber : Data primer diolah, 2016

e. Promosi

Promosi dilakukan melalui akun media sosial seperti Facebook dan

Instagram, selain itu juga di beberapa surat kabar dan situs online. Promosi

dilakukan dengan memberikan potongan harga di hari-hari tertentu dan jam-jam

tertentu.

f. Menu

Menu yang ditawarkan yakni menu kopi origin coffee, mix coffee dan

espresso based. Menu origin coffee yakni sajian minuman kopi yang difokuskan

pada jenis kopi, seperti Kalosi Toraja, Sumatera Mandheling, Kopi Luwak, dan

lain-lain. Menu mix coffee, seperti Avocado Coffee, Coffee Float, Mega Mocha

Shake, Pearl Coffee dan Frappio. Espresso based yakni sajian minuman kopi

dengan menggunakan alat seduh espresso, seperti Espresso, Cappucino, Coffee

Latte, Vietnam drip dan sebagainya.

Page 78: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

58

1. Excelso Cafe Jember

Excelso Cafe menawarkan sajian menu kopi Espresso based, Mix coffee, kopi

indonesia dan kopi internasional. Pada Tabel 4.7 dapat dilihat menu sajian kopi

di Excelso Cafe. Sajian menu espresso based yakni sajian kopi yang

menggunakan espresso sebagai menu utamnya, sedangkan mix coffee lebih

kepada campuran antara kopi dengan bahan lain seperti dengan avocado,

mocha dan yang lainnya.

Tabel 4.8 Menu Sajian Kopi Excelso Cafe Jember

No. Sajian Kopi Menu Kopi yang ditawarkan

1. Espresso Based Espresso, Double Espresso, Iced Coffee, Iced

Espresso Shake, Hot Coffee Latte, Hot Coffee

Mocha, Capuccino, Capuccino Toraja,

Capuccino On The Rocks Dan Iced

Cappucino.

2. Mix Coffee Original Frappio Coffee, Frappio Coffee

Mocha, Irish Coffee, Coffee Float, Pearl

Coffee Dan Avocado Coffee.

3. Kopi Indonesia Kopi Luwak Arabika, Kopi Toraja, Kopi

Lanang Toraja, Sumatera Mandheling Dan

Java Arabica,

4. Kopi Internasional Jamaican Blue Mountain, Brazillian Santos 3

Dan Columbian Supremo.

Sumber : Data primer diolah, 2016

2. Rollaas Coffee and Tea Jember

Menu Kopi yang ada di Rollaas Coffee and Tea kopi dengan kualitas terbaik

hasil dari perkebunan PTPN XII. Menu yang ditawarkan di warung kopi ini

dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.9 Menu Sajian Kopi Rollaas Coffee and Tea Jember

No. Sajian

Kopi Menu Kopi yang ditawarkan

1. Espresso

Based

Espresso, Espresso Machiato, Espresso Romano, Coffee

Latte, Hot Coffee Mocha, Capuccino, Iced Cappucino.

2. Kopi PTPN

XII

Rollass Kopi Luwak Arabika, Rollass Kopi Luwak

Robusta, Rollaas Java Coffee Jampit, Rollaas Java

Coffee Peaberry, Rollaas java Coffee Maragogype,

Rollaas Kopi Java Typica, Rollaas Java Coffee Blawan,

dan Rollaas Java Coffee Kayumas, Kopi Lanang

Malangsari Banyuwangi Sunrise Java, Kopi Lanang

Malangsari dan Kopi Bubuk Robusta Gunung Ijen

Sumber : Data primer diolah, 2016

Page 79: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

59

3. Coffee Toffee Jember

Coffee Toffee Jember menawarkan sajian menu kopi Espresso Based, Mix

Coffee dan Strong Coffee. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat menu sajian kopi di

Coffee Toffee. Sajian menu espresso based yakni sajian kopi yang

menggunakan espresso sebagai menu utamnya, sedangkan mix coffee lebih

kepada campuran antara kopi dengan bahan lain seperti dengan almond,

caramel dan yang lainnya dan Strong Coffee adalah sajian kopi arabika

Indonesia tanpa tambahan lain.

Tabel 4.10 Menu Sajian Kopi Coffee Toffee Jember

No. Sajian Kopi Menu Kopi yang ditawarkan

1. Strong Coffee Sumatera Linthong, Toraja Kalosi, Java

Mocha, Bali Batukaru dan Sumatera Gayo

2. Espresso Based Cappucino, Cafe Mocha, Cafe Latte, Con

Pana, Machiato, Espresso, Iced Coffee

3. Mix coffee Give me almond, Java Jimmie Joe

Sumber : Data primer diolah, 2016

4. My Sister Cafe and Resto

Sajian kopi di My Sister Cafe and Resto relatif lebih murah dari warung kopi

modern yang lain. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa menu kopi yang

ditawarkan paling banyak terletak pada sajian menu kopi espresso based.

Tabel 4.11 Menu Sajian Kopi My Sister Cafe and Resto

No. Sajian Kopi Menu Kopi yang Ditawarkan

1. Rp 15.000,- sampai Rp 27.000,- Espresso Based

2. Rp 18.000,- sampai Rp 25.000,- Vietnam drip, Aero Press dan

V60

Sumber : Data primer diolah, 2016

g. Fasilitas

Penggunaan fasilitas sofa empuk, dan penggunaan lampu dengan susana

yang hangat membuat konsumen betah berlama-lama. Fasilitas lain yang

ditawarkan, yakni adanya internet Wifi, Live music, colokan listrik dan desain

ruangan yang modern.

1. Excelso Cafe Jember

Excelso Cafe memiliki desain ruangan lounge coffee atau tempat yang nyaman

dan santai. Adanya kursi dan sofa yang empuk, pendingin ruangan, Wifi gratis

Page 80: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

60

dan musik membuat konsumen betah berlama-lama, selain itu terdapat fasilitas

toilet yang bersih untuk konsumen dan lahan parkir yang mudah.

2. Rollaas Coffee and Tea Jember

Rollaas Coffee and Tea menggunakan rumah dinas dengan model kuno yang

tidak terpakai sehingga menampilkan suasana seperti dirumah sendiri dan juga

klasik. Fasilitas yang ditawarkan yakni kursi dan sofa yang empuk, Wifi gratis,

live musik, toilet bersih untuk konsumen dan lahan parkir yang luas serta

nyaman.

3. Coffee Toffee Jember

Coffee Toffee memiliki desain ruangan modern dan berkelas. Fasilitas yang

ditawarkan, yakni kursi dan sofa yang empuk, TV Plasma, Proyektor, Wifi

gratis, musik, toilet bersih untuk konsumen dan lahan parkir yang mudah dan

nyaman.

4. My sister Coffee and Resto

My sister coffee and resto memiliki desain ruangan modern dan berkelas.

Fasilitas yang ditawarkan, yakni kursi dan sofa yang empuk, Wifi gratis, musik,

toilet bersih untuk konsumen dan lahan parkir yang mudah dan nyaman.

Page 81: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

61

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Konsumen Kopi di Warung Tradisional dan Modern

Kabupaten Jember

5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Warung kopi sudah hampir menjadi tempat tingal kedua dan tempat

bereksistensi bagi masyarakat Indonesia. Budaya ngopi tidak lagi hanya sekedar

minum kopi di warung kopi, melainkan untuk melepas penat, mengobrol, berdiskusi

hingga memperbincangkan urusan bisnis. Warung kopi selalu identik dengan tempat

minum kopi untuk laki-laki, dan keberadaan perempuan di warung kopi hanya

sebagai penjual atau pelayan. Perempuan dipandang aneh ketika datang ke warung

kopi terutama di warung kopi tradisional. Pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa

mayoritas pengunjung warung kopi adalah laki-laki dan bukan perempuan.

Tabel 5.1Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Konsumen

Jenis Kelamin Frekuensi (%)

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Laki-laki 93 63

Perempuan 7 38

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Data pada Tabel 5.1 menunjukkan bahwa konsumen kopi di warung tradisional

maupun warung modern paling banyak adalah laki-laki. Terdapat 93% konsumen

kopi berjenis kelamin laki-laki di warung tradisional, sedangkan di warung modern

sebesar 63% konsumen kopi. Banyaknya konsumen kopi berjenis kelamin laki-laki di

warung tradisional dan modern dikarenakan laki-laki cenderung mengkonsumsi kopi

dibandingkan perempuan. Hal ini diungkap pada penelitian Lestari et al(2009), yakni

laki-laki cenderung lebih banyak mengkonsumsi kopi (87,62%) dibandingkan

perempuan (68,57%).Selain mengenai tingkat konsumsi, hal yang membuat

konsumen kopi laki-laki lebih mendominasi yakni laki-laki cenderung untuk

bercengkrama dengan sesamanya di warung kopi, terutama warung kopi tradisional.

Berbeda dengan perempuan yang dalam kehidupan masyarakat khususnya di Jawa

memandang bahwa perempuan tidak pantas untuk nongkrong di warung kopi.

Page 82: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

62

Gambar 5.1 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Jenis Kelamin antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

Berbeda dengan warung kopi tradisional, warung kopi modern biasanya berupa

kafe, dianggap lebih nyaman dan lebih bebas daripada warung kopi tradisional.

Maksud dari kata bebas adalah baik laki-laki maupun perempuan mempunyai

kesempatan yang sama untuk menikmati akses warung kopi, baik sebagai penjual

maupun pembeli. Hal ini dikarenakan tempat warung kopi yang memang didesain

untuk semua kalangan (tidak memandang jenis kelamin ataupun usia). Warung kopi

modern berusaha untuk menunjukkan suasana yang mencerminkan kesetaraan

gender. Warung kopi modern menyediakan aneka racikan kopi yang dapat dinikmati

semua kalangan, tidak hanya sekedar kopi hitam dan kopi susu. Pada Gambar 5.1

dapat dilihat bahwa banyaknya jumlah perempuan antara konsumen kopi di warung

tradisional dan modern berbanding cukup jauh. Konsumen kopi berjenis kelamin

perempuan di warung tradisional hanya sebesar 7%, sedangkan konsumen kopi di

warung modern sebesar 35%.Pengunjung warung kopi modern masih dapat

dikatakan diminati oleh mayoritas laki-laki, namun selisih dengan pengunjung

perempuan yang datang tidak menunjukkan identifikasi terhadap jenis kelamin

tertentu. Warung kopi modern lebih banyak terdapat di pusat perkotaan, sehingga

dimungkinkan pengunjung yang datang memiliki pandangan yang berbeda terhadap

keberadaan perempuan di warung kopi.

Page 83: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

63

5.1.2 Karakteristik Berdasarkan Umur

Tabel 5.2 Karakteristik Berdasarkan Umur Konsumen

Kategori umur Frekuensi (%)

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

< 20 tahun 4 2

20-25 tahun 63 28

26-30 tahun 21 30

>30 tahun 12 40

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Minuman kopi merupakan minuman yang disukai berbagai golongan.

Kebutuhan karena faktor terbiasa atau untuk mengurangi rasa kantuk merupakan

salah satu faktor yang bisa menarik konsumen untuk minum kopi. Berdasarkan umur

konsumen akan disegmentasikan kedalam 4 kelompok kategori usia. Pada Tabel 5.2

frekuensi konsumen kopi warung tradisional terletak pada kisaran umur antara 20

tahun sampai 25 tahun, sedangkan pada warung kopi modern konsumen kopi paling

banyak terletak pada kategori umur di atas umur 26 tahun.

Gambar 5.2 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Umur antara Warung Tradisional

dengan Modern Kabupaten Jember

Umur mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan dalam memilih

barang dan jasa yang akan digunakan (Setiadi, 2010). Warung kopi tradisional dulu

hanya diminati oleh kaum bapak-bapak, saat ini menjadi tempat yang banyak

diminati oleh kalangan muda. Pada Gambar 5.2 konsumen kopi yang paling banyak

terletak pada umur dibawah 25 tahun, sedangkan warung modern lebih banyak

diminati oleh konsumen kopi dengan umur diatas 26 tahun. Banyaknya konsumen

dari kalangan muda (pada range usia 20-25 tahun) di warung kopi tradisional juga

disebabkan daerah penelitian yang diambil berada di wilayah perkotaan serta di

sekitar kampus.

Page 84: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

64

5.1.3 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Tabel 5.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan Konsumen

Pendidikan Frekuensi

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

SD 1 0

SMP 3 1

SMA/SMK 58 34

D3 3 4

S1 35 56

S2 - 5

Total 100 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Gambar 5.3 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

antara Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember Tingkat pendidikan konsumen juga mempengaruhi kecenderungan konsumen

memilih tempat minum kopi. Bentuk pergaulan dan tingkat kebutuhan manusia juga

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan. Pada Tabel 5.3 dijelaskan

mengenai tingkat pendidikan konsumen di warung tradisional dan modern Kabupaten

Jember.Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner yang diberikan kepada 100

responden di warung tradisional dan 100 responden di warung modern, mayoritas

konsumen kopi di warung tradisional memiliki latar belakang pendidikan terakhir

SMA/SMK sebesar58%, sedangkan warung kopi modern lebih di dominasi oleh

konsumen yang berlatar belakang pendidikan S1 sebesar 56%. Dominasi kedua

konsumen kopi warung tradisional adalah S1 sebesar 35%, sedangkan konsumen

kopi warung modern adalah SMA/SMK sebesar 34%. Konsumen kopi dengan latar

belakang SMA/SMK rata-rata adalah mahasiswa dan tidak berpenghasilan sendiri,

Page 85: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

65

sedangkan konsumen kopi dengan latar belakang S1 rata-rata telah memiliki

pekerjaan dan berpenghasilan sendiri.

5.1.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Responden penelitian terdiri dari berbagai macam status pekerjaan yang

berbeda-beda. Data yang didapat akan digunakan sebagai dasar menentukan

karakteristik berdasarkan pekerjaan. Dari hasil penelitian diperoleh data karakteristik

pekerjaan konsumen kopi di warung tradisional dan modern.Hasil responden

dikelompokkan menjadi 9 golongan yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai swasta,

wiraswasta, pedagang, petani, tidak bekerja, PNS dan lainnya. Mahasiswa merupakan

konsumen kopi yang berkontribusi besar di warung tradisional yaitu sebesar 53%,

sedangkan di warung modern frekuensi tertinggi terletak pada pegawai swasta dan

wiraswasta sebanyak 32% dan 36%. Dapat disimpulkan bahwa karakterstik

konsumen utama berdasarkan pekerjaan warung tradisional adalah Mahasiswa.

Pegawai swasta dan wiraswasta menjadi karakteristik pekerjaan konsumen tertinggi

di warung kopi modern.

Tabel 5.4Karakteristik Pekerjaan Konsumen

Pekerjaan Frekuensi (%)

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Pelajar 1 0

Mahasiswa 53 18

Pegawai Swasta 18 32

Wiraswasta 14 36

Pedagang 3 0

Petani 3 0

Tidak Bekerja 4 0

PNS 2 7

Lainnya, 2 7

Total 100 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Page 86: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

66

Gambar 5.4 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Jenis Pekerjaan antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

Pekerjaan jika diasumsikan sebagai bentuk kegiatan aktif yang menghasilkan

karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang, maka responden yang

masih dalam tahap pelajar dan mahasiswa dianggap sebagai responden yang belum

berpenghasilan sendiri. Konsumen kopi warung tradisional sebesar 54% adalah

pelajar dan mahasiswa dan sebanyak 4% tidak bekerja, sedangkan konsumen kopi

warung modern 18% adalah mahasiswa dan konsumen kopi yang tidak bekerja 0%.

Karakteristik yang muncul pada konsumen kopi pada warung tradisional adalah

masih belum memiliki penghasilan sendiri, sedangkan pada warung modern

konsumen kopi 82% sudah memiliki penghasilan sendiri.

5.1.5 Karakteristik Berdasarkan Status Menikah

Responden akan dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok yang

dibentuk yaitu responden menikah dan belum menikah. Berikut karakteristik

konsumen berdasar status menikah dijelaskan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5Karakteristik Berdasarkan Status Menikah

Jenis Kelamin Frekuensi

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Menikah 14 43

Belum Menikah 86 57

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Page 87: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

67

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidup nya.

Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan

dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap

yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Tahap-

tahapdaur hidup keluarga tradisional meliputi bujangan dan pasangan muda

dengan anak (Setiadi, 2010). Warung kopi modern selain sebagai tempat minum

kopi juga sebagai tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga

dibandingkan dengan warung kopi tradisional. Hal inilah yang membuat konsumen

lebih tertarik mengajak anggota kelurga ke warung kopi modern daripada ke warung

kopi tradisional.

Gambar 5.5 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Status Menikah antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

Pada Gambar 5.5 menunjukkan bahwa responden warung kopi tradisional yang

belum menikah mendominasi dengan sebesar 86%. Hal yang sama juga terjadi di

warung kopi modern, sebesar 57% konsumen masih belum menikah. Konsumen

yang menikah hanya berjumlah 14%di warung tradisional sedangkan di warung kopi

modern sebesar 43%. Dapat disimpulkan bahwa warung kopi tradisional diminati

oleh konsumen yang belum berkeluarga, sedangkan warung kopi modern banyak

diminati oleh kalangan masyarakat yang belum hingga telah berkeluarga.

5.1.6 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan memberi pengaruh terhadap jenis kebutuhan seseorang.

Konsumen memiliki besaran pendapatan yang berda-beda. Karakteristik konsumen

kopi berdasar pendapatan akan dibagi menjadi 5 golongan tingkat pendapatan. Dari

Page 88: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

68

data responden yang telah didapat karakteristik pendapatan konsumen dijelaskan

pada Tabel 5.6.Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dijelaskan bahwa konsumen kopi di

warung tradisional berasal dari berbagai tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan

kurang dari Rp. 500.000,00 sebesar 29%. Sebagian besar golongan ini terdiri dari

pelajar atau mahasiswa yang masih berusia dibawah 20 tahun dan diantara 20 – 25

tahun, bertempat tinggal di rumah orang tua dan sumber pendapatan dari orang tua.

Berbeda dengan warung kopi modern, konsumen kopi ini didominasi oleh konsumen

yang berpendapatan tinggi diatas Rp 2.000.000,-. Pada golongan ini mayoritas terdiri

dari pegawai swasta dan wiraswasta dan sudah memiliki sumber pendapatan sendiri.

Konsumen kopi di warung tradisional cenderung lebih beragam dibandingkan dengan

konsumen kopi di warung modern. Tingkat pendapatan dari yang terendah hingga

yang tertinggi menyebar secara merata pada konsumen kopi tradisional.

Tabel 5.6Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendapatan Konsumen

Tingkat Pendapatan Frekuensi (%)

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

<500 ribu 29 3

500 ribu - 1 juta 25 4

1 juta - 2 juta 24 17

>2 juta 22 76

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Warna dan gaya rambut, cara berpakaian, kendaraan yang dipakai atau

makanan yang dikonsumsi dapat mengidentifikasikan seseorang dengan suatu ikon

budaya cita rasa tertentu (Chaney, 1996). Pada warung kopi modern adanya desain

interior, kemasan produk yang menarik dan harga yang relatif lebih mahal secara

tidak langsung telah menggambarkan jenis kriteria apa yang diharapkan pada warung

kopi modern. Perbedaan tingkat pendapatan yang berbanding jauh antara konsumen

kopi warung kopi tradisional dan modern menggambarkan bahwa warung kopi

modern lebih eksklusif dan lebih memberikan prestise pada konsumennya

dibandingkan dengan warung kopi tradisional.Dapat dilihat pada Gambar 5.6

konsumen kopi di warung tradisional lebih di dominasi oleh konsumen dengan

tingkat pendapatan diatas 2 juta rupiah.

Page 89: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

69

Gambar 5.6 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Tingkat Pendapatan antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

Daya beli adalah kemampuan masyarakat sebagai konsumen untuk membeli

barang atau jasa yang dibutuhkan. Daya beli salah satunya dipengaruhi oleh

tingkat pendapatan (Fuad at al, 2000). Harga yang dipatok pada secangkir kopi

antara warung tradisional dan modern tentu berbeda, hal inilah yang membuat daya

beli pada warung kopi modern hanya pada konsumen yang memiliki penghasilan

tinggi. Pada warung kopi tradisional harga yang dipatok pada secangkir kopi jauh

lebih murah daripada warung modern sehingga daya beli konsumen lebih mudah

dijangkau oleh semua lapisan konsumen dari berbagai tingkat pendapatan.

5.1.7 Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Kopi per Hari

Frekuensi koonsumsi kopi perhari juga tak lepas dari pemilihan tempat minum

kopi. Banyak atau tidaknya konsumen minum kopi juga bisa terlihat dari intesitas

konsumen datang ke warung kopi. Karakteristik konsumen berdasarkan konsumsi

kopi perhari terdiri 5 golongan.Dari data responden yang telah didapat karakteristik

konsumsi kopi perhari konsumen dijelaskan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Frekuensi Konsumsi Kopi Perhari

Konsumsi Kopi perhari Frekuensi

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Hanya saat ingin 19 36

1 cangkir 28 12

2 cangkir 17 30

2-3 Cangkir 9 19

>3 cangkir 27 3

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Page 90: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

70

Dari Tabel 5.7 dapat diketahui konsumen kopi di warung kopi tradisional

mengkonsumsi kopi sebanyak 1 cangkir perhari sebanyak 28 responden, sedangkan

warung kopi modern sebanyak 36 responden mengkonsumsi kopi hanya saat ingin

saja. Urutan kedua sebanyak >3 cangkir sejumlah 27 atau 28,00 responden pada

warung kopi tradisional, sedangkan pada warung kopi modern konsumen

mengkonsumsi kopi sebanyak 2 cangkir per hari.

Gambar 5.7 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Tingkat Pendapatan antara

Warung Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

5.1.8 Karakteristik Berdasarkan Status Merokok

Tabel 5.8Karakteristik Berdasarkan Status Merokok

Status Merokok Frekuensi

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Merokok 74 54

Tidak Merokok 26 46

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 2: Halaman 96)

Responden akan dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok yang

dibentuk yaitu responden merokok dan tidak merokok. Karakteristik konsumen

berdasar status merokok dijelaskan pada Tabel 5.8. Data pada Tabel 5.8 menunjukkan

bahwa sebaran responden merokok dan tidak merokok lebih merata pada warung

kopi modern dibandingkan dengan warung kopi tradisional. Konsumen kopi di

Page 91: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

71

warung kopi tradisional yang merokok mendominasi sebesar 74%, berbeda dengan

warung kopi modern hanya sebesar 54% responden.Dalam penelitian Lestari at al

(2009)konsumsi rokok berpengaruh positif terhadap tingkat konsumsi kopi. Semakin

tinggi jumlah rokok yang yang dikonsumsi responden, maka konsumsi kopi juga

semakin tinggi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa responden menganggap bahwa

kopi adalah pelangkap rokok. Dapat disimpulkan bahwa konsumen kopi di warung

tradisional adalah perokok, sedangkan konsumen kopi di warung modern cenderung

lebih beragam karena konsumen dengan status merokok dan tidak merokok hampir

sama jumlahnya.

Gambar 5.8 Perbandingan Konsumen Kopi Berdasarkan Status Merokok antara Warung

Tradisional dengan Modern Kabupaten Jember

5.2 Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Tradisional dan

ModernKabupaten Jember

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden konsumen kopi di

warung tradisional dan 100 responden konsumen kopi di warung modern

Kabupaten Jember diperoleh gambaran pada Tabel 5.9. Pada Tabel 5.9

menunjukkan alasan konsumen minum kopi. Konsumen dalam mengkonsumsi

tentu memiliki alasan yang berbeda-beda. Pada warung tradisional alasan utama

konsumen minum kopi adalah sebagai pelengkap rokok (22,2%), sedangkan pada

warung modern alasan konsumen minum kopi adalah untuk mengurangi kantuk

(26,3%). Alasan terbanyak kedua konsumen kopi di warung tradisional adalah

Page 92: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

72

kebiasaan (21,7%), sedangkan konsumen kopi di warung modern adalah cita rasa

yang khas (19,3%).

Tabel 5.9 Alasan Konsumen Minum Kopi

No. Alasan Konsumen

Minum Kopi

Frekuensi (%)

Warung kopi

tradisional

Warung kopi

modern

1. Manfaat bagi kesehatan 4,8 1,6

2. Pelengkap rokok 22,2 16,1

3. Kebiasaan 21,7 17,8

4. Mengurangi kantuk 20,1 26,3

5. Memberi kepuasan dan

rasa senang 17 18,9

6. Cita rasa yang khas 12,1 19,3

7. Lain-lain 2,1 0

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 3: Halaman 106)

Alasan minum kopi dengan alasan konsumen minum kopi di suatu tempat tentu

berbeda. Hal ini dikarenakan tempat mempengaruhi konsumen dalam melakukan

kegiatan konsumsi. Pada Tabel 5.10 menunjukkan alasan konsumen minum kopi di

warung tradisional dan modern Kabupaten Jember. Alasan utama konsumen minum

kopi di warung tradisional adalah warung kopi sebagai tempat untuk mengisi waktu

luang (17,8%) dan minum kopi di warung tradisional sebagai ajang tempat untuk

sarana pergaulan (17%). Konsumen kopi diwarung tradisional menghabiskan waktu

nya untuk minum kopi,selain itu juga sebagai ajang tempat berkumpul bersama

teman. Pada warung kopi modern alasan yang paling menonjol adalah suasana dan

tempat yang menyenangkan (22%) dan sebagai tempat untuk mengisi waktu luang

(19,5%). Suasana dan tempat yang ditawarkan pada warung modern berbeda dengan

warung tradisional. Warung kopi modern memiliki tempat yang nyaman dan suasana

yang tenang. Desain interior yang ada mampu menunjang minat konsumen untuk

betah berlama-lama di warung kopi tersebut. Desain interior tersebut seperti halnya

tata ruang yang baik, dinding yang menggunakanwallpaper (kertas dinding) ditunjang

dengan gambar artistik yang bagus, pencahayaan yang baik, serta sofa-sofa yang

berkesan formal beserta meja kopi (table coffee) di dalam ruangan atau konsep meja

dan kursi taman untuk bagian luar ruangan.

Page 93: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

73

Tabel 5.10 Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Kopi

Alasan Konsumen

Frekuensi (%)

Warung kopi

tradisional

Warung kopi

modern

Ingin minum kopi di warung kopi 13,30 5,28

Tempat untuk mengisi waktu luang 17,80 19,50

Suasana dan tempat yang

menyenangkan 15,60 22,00

Cita rasa kopi sesuai selera 10,50 6,09

Terbiasa di warung kopi 7,80 4,06

Sarana pergaulan 17,00 15,04

Fasilitas yang ditawarkan 5,05 8,13

Lokasi yang stategis 4,60 8,53

Bertemu rekan bisnis di warung kopi 8,26 11,38

Lainnya, 0 5,28

Total 100,00 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 4: Halaman 112)

Gaya hidup menunjukkan bagaimana seseorang menjalankan hidup,

membelanjakan uang, dan memanfaatkan waktunya (Mowen dan Minor, 2002). Kopi

tidak lagi sebagai kebutuhan konsumsi saja, melainkan juga sebagai gaya hidup.

Mengisi waktu luang, sarana pergaulan serta kebutuhan susana dan tempat yang

nyaman juga menjadi alasan konsumen dalam mengkonsumsi kopi. Hal ini

memberikan gambaran bahwa kebutuhan konsumen tidak lagi terletak pada cita rasa

kopi yang ditawarkan, melainkan pada “kesenangan” yang ditawarkan. Kesenangan

yang dimaksud adalah minum kopi di warung kopi tradisional dan modern hanya

untuk mengisi waktu luang, suasana dan tempat yang nyaman atau sesuai dan sebagai

sarana pergaulan atau ajang berkumpul bersama teman. Dapat dilihat bahwa cita rasa

kopi adalah alasan ke-5 pada warung kopi tradisional sedangkan pada warung kopi

modern merupakan alasan ke-7.

Page 94: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

74

Gambar 5.9 Perbandingan Alasan Konsumen Minum Kopi di Warung Tradisional dan

Modern Kabupaten Jember

Alasan lain yang diberikan oleh konsumen memilih minum kopi di warung

tradisional dan modern adalah rasa ingin. Rasa ingin yang muncul bisa dikarenakan

karena telah terbiasa minum kopi pada tempat itu atau muncul karena ingin

menikmati suasana baru. Rasa ingin pada konsumen kopi di warung tradisional

sebesar 13,3% dan pada warung kopi modern hanya sebesar 5,28%. Berbeda dengan

alasan untuk bertemu rekan bisnis. Pada warung kopi tradisional alasan konsumen

bertemu rekan bisnis sambil minum kopi hanya sebesar 8,26%, sedangkan pada

warung modern sebesar 11,38%. Minum kopi selain sebagai minuman penyegar

tubuh juga berperan dalam hidangan minuman dalam membicarakan bisnis. Hal ini

yang membuat minum kopi tidak lagi hanya sebagai minuman tradisional tetapi

berubah menjadi minuman yang memiliki citra yang lebih ekslusif.

Sesuatu yang dibeli, tidak lebih dari tanda-tanda yang ditanamkan ke dalam

objek-objek konsumsi, yang membedakan pilihan pribadi orang yang satu dengan

yang lainnya. Tema-tema gaya hidup tertentu, kelas dan prestise tertentu adalah

makna-makna yang jamak ditanamkan ke dalam objek-objek konsumsi. Dengan kata

lain, objek-objek konsumsi kini telah menjelma menjadi seperangkat sistem

klasifikasi status, prestise bahkan tingkah laku masyarakat (Baudrillard,

1969).Melalui berbagai fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh warung kopi modern

Page 95: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

75

seperti adanya kursi atau sofa, live musik, kemasan saji dan fasilitas pelayanan yang

ada secara tidak langsung telah menggambarkan kriteria konsumen seperti

diharapkan oleh warung kopi modern. Terbukti alasan konsumen untuk minum kopi

di warung kopi modern yakni fasilitas yang ditawarkan sebesar 8,13%. Berbeda

dengan warung tradisional fasilitas yang ditawarkan hanya tempat duduk sederhana

dan permainan yang disediakan seperti kartu dan karambol. Hal ini lah yang

membuat alasan konsumen minum kopi di warung tradisional yakni hanya sebesar

5%. Kualitas kopi yang ditawarkan pada warung kopi modern tentu lebih baik dari

warung kopi tradisional, tetapi kualiatas dan cita rasa kopi bukan merupakan alasan

utama pada warung kopi modern. Pada kenyataanya alasan konsumen minum kopi di

warung modern hanya 6,09%, sedangkan di warung tradisional sebesar 10,5%.

Terbiasa adalah kebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi kopi di warung modern

atau tradisional. Alasan konsumen karena terbiasa di warung modern tergolong

rendah dari warung tradisional. Pada konsumen kopi di warung modern hanya 4,06%,

sedangkan pada warung tradisional sebesar 7,8%.

Lokasi warung kopi juga menjadi salah satu yang dipilih oleh konsumen dalam

memberi keputusan konsumen dalam memilih tempat minum kopi. Sebesar 8,53%

konsumen kopi warung modern memilih lokasi yang strategis sebagai alasan dalam

memilih tempat minum kopi, sedangkan pada konsumen kopi warung tradisional

hanya 4,6%. Alasan lain konsumen memilih minum kopi di warung modern adalah

untuk menghilangkan stress sepulang kerja atau ingin mendapatkan suasana baru saat

berkumpul bersama teman dan keluarga.

5.3 Jenis Kopi yang Dipilih Ketika Minum Kopi di Warung Tradisional dan

Modern Kabupaten Jember

Tabel 5.11 Jenis Kopi yang Dipilih ketika Minum Kopi di Warung Kopi

Jenis Kopi Frekuensi

Warung kopi tradisional Warung kopi modern

Robusta 74 40

Arabika 0 60

Liberika 26 -

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5: Halaman 118)

Page 96: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

76

Jenis kopi yang banyak dipilih pada Tabel 5.11konsumen kopi di warung

tradisional adalah kopi robusta, berbeda dengan warung kopi modern yakni arabika.

Hal ini disebabkan warung kopi tradisional hanya menyediakan kopi jenis robusta

saja atau hanya jenis kopi liberika saja. Kopi dengan jenis robusta dan liberika banyak

digunakan di warung kopi tradisional karena harga kopi jenis robusta dan liberika

lebih murah dibandingkan dengan Arabika. Warung kopi tradisional lebih banyak

memakai kopi lokal Jember dan jenis kopi yang banyak ditanam di Kabupaten

Jember adalah jenis kopi robusta. Produksi kopi robusta di Kabupaten Jember pada

tahun 2013 mencapai 2.516 ton. Menurut Pudji (2012), Jenis kopi robusta merupakan

jenis yang mudah dalam hal penanaman sampai panen, selain itu cocok ditanam pada

daerah dataran rendah. Hal ini lah yang membuat kopi robusta lebih banyak ditanam

di beberapa daerah di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Jember.

Gambar 5.10 Perbandingan Jenis Kopi yang Dipilih oleh Konsumen Minum Kopi di

Warung Tradisional dan Modern Kabupaten Jember

Tabel 5.12 menujukkan alasan konsumen dalam memilih jenis kopi di warung

tradisional. Konsumen yang memilih kopi jenis robusta karena sesuai selera sebesar

60% dan memilih karena sekedar mencoba sebesar 14%. Alasan konsumen memilih

kopi arabika karena sesuai selera sebesar 19 %, sedangkan hanya sekedar mencoba

sebesar 7%. Konsumen beralasan sekedar mencoba karena tidak terbiasa untuk

minum kopi. Konsumen yang memilih kopi robusta sesuai selera mengganggap

bahwa kopi dengan jenis robusta memiliki cita rasa yang tidak terlalu masam. Alasan

yang lainnya adalah bahwa pada warung kopi tradisional hanya menawarkan satu

jenis kopi saja yakni antara kopi robusta dan kopi liberika.

Page 97: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

77

Tabel 5.12 Alasan Konsumen Memilih Jenis Kopi di Warung Tradisional

Jenis Kopi Frekuensi

Robusta sesuai selera 60

Robusta sekedar mencoba 14

Liberika sesuai selera 19

Liberika sekedar mencoba 7

Total 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5: Halaman 118)

Berbeda dengan warung kopi tradisional, warung kopi modern lebih beragam

menawarkan berbagai jenis kopi. Jenis kopi yang digunakan yakni kopi robusta dan

arabika dengan kualitas terbaik. Tabel 5.13 menunjukkan bahwa 53 konsumen kopi

memilih jenis kopi arabika karena sesuai dengan selera. Tujuh persen responden

beralasan hanya sekedar mencoba. Alasan konsumen dalam memilih kopi robusta

karena sesuai selera sebesar 36 % dan memilih karena sekedar mencoba sebesar 4 %.

Tabel 5.13 Alasan Konsumen Memilih Kopi Robusta di Warung Modern

Jenis Kopi Frekuensi

Robusta sesuai selera 36

Robusta sekedar mencoba 4

Arabika sesuai selera 53

Arabika sekedar mencoba 7

Total 100 Sumber:Data Primer Diolah, 2016(Lampiran 5: Halaman 118)

Tabel 5.13 menunjukkan sajian kopi yang banyak dipilih oleh konsumen kopi

di warung tradisional Kabupaten Jember yakni origin coffee atau sajian kopi murni

(59 %). Sajian kopi murni atau origin coffee adalah sajian minuman kopi seperti kopi

hitam, kopi tubruk atau kopi joss. Mix coffee adalah sajian minuman kopi yang

terdapat campuran bahan lain seperti (41 %).Berbeda dengan sajian kopi di warung

tradisional, sajian warung kopi modern memiliki banyak variasi, namun hanya

beberapa yang digemari oleh konsumen. Mix coffee atau sajian kopi yang terdapat

campuran seperti susu atau coklat dipilih sebesar 61 %. Menu kopi yang cenderung

dipilih dalam sajian mix coffee adalah menu kopi Cappucino. Origin coffee dipilih

hanya sebesar 39 % saja. Sajian origin coffee atau sajian kopi murni yang banyak

dipilih adalah iced coffee atau hot coffee.

Page 98: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

78

Tabel 5.14 Sajian Kopi yang Dipilih ketika Minum Kopi di Warung Tradisional dan

Modern Kabupaten Jember

Sajian Kopi Frekuensi

Warung Kopi Tradisional Warung kopi modern

Origin coffee 59 39

Mix coffee 41 61

Total 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 5: Halaman 118)

5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen Kopi Memilih di

Warung Tradisional dan Modern Kabupaten Jember

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi konsumen kopi memilih

minum kopi di warung tradisional dan modern Kabupaten Jember dapat diketahui

dengan menggunakan analisis faktor, namun sebelum itu perlu dilakukan analisis

validitas dan reliabilitas pada atribut-atribut tersebut. Terdapat 18 atribut yang diduga

berpengaruh terhadap keputusan konsumen kopi di warung tradisional Kabupaten

Jember dan akan dianalisis yaitu sebagai berikut: waktu pembelian (x1), sanak

saudara atau kerabat (x2), saudara kandung (x3), rekan kerja atau teman sejawat (x4),

kondisi psikologis (x5), kualitas dan cita rasa kopi yang ditawarkan (x6), mengisi

waktu luang (x7), variasi sajian minuman kopi (x8), harga (x9), lokasi (x10), eksistensi

di media sosial (x11), desain ruangan (x12), pelayanan (x13), berkumpul bersama

teman, keluarga atau rekan kerja (x14),pendapatan (x15), fasilitas (x16), suasana

(x17),promosi (x18). Atribut yang berjumlah 18 tersebut akan diuji untuk

mengetahui kolerasi dan kecenderungan untuk mengelompokkan dan membentuk

suatu faktor. Atribut tersebut akan berkolerasi kuat terhadap atribut lain. Jika antar

atribut memiliki kolerasi yang lemah maka atribut tersebut tidak akan mengelompok

dalam faktor tertentu.

5.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen Kopi Memilih di

Warung Tradisional Kabupaten Jember

Hasil Tabel 5.15 menujukkan nilai koefisien korelasi dari 11 atribut yang sudah

memiliki nilai diatas 0,3, sehingga kesebelas atribut tersebut dapat dikatakan valid.

Tujuh atribut dari 18 atribut dikeluarkan dari model karena memiliki nilai koefisien

korelasi yang sangat rendah yakni dibawah 0,3. Ketujuh atribut tersebut adalah

pengaruh saudara kandung (0,257), pengaruh rekan kerja atau teman sejawat (-0,005),

Page 99: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

79

variasi sajian kopi (0,077), eksistensi di media sosial (0,214), desain ruangan (0,181),

fasilitas (0,304), dan promosi (-0.182).

Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas pada Atribut Bebas

Nilai Koefisien Korelasi

Waktu pembelian (x1) 0,580

Sanak saudara atau kerabat (x2) 0,534

Kondisi psikologis (x5) 0,639

Kualitas dan cita rasa kopi (x6) 0,420

Mengisi waktu luang (x7) 0,428

Harga (x9) 0,546

Lokasi (x10) 0,394

Pelayanan (x13) 0,534

Berkumpul bersama teman, keluarga atau

rekan kerja (x14) 0,529

Pendapatan (x15) 0,409

Suasana (x17) 0,475

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 8: Halaman 138)

Setelah melakukan uji validitas, tahap selanjutnya adalah uji reliablitas. Uji

reliablitas ini berfungsi untuk mengukur seberapa konsistensi hasil tersebut dalam

menggukur gejala yang sama. Hasil penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas nilai 0,6. Pada Tabel 5.15 dapat dilihat bahwa nilai

Cronbach Alpha berada diatas nilai 0,6, sehingga dapat dikatakan bahwa 11 atribut

tersebut reliabel dan valid.

Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas

Jumlah Atribut Cronbach Alpha

11 0,759 Sumber:Data Primer Diolah, 2016(Lampiran 9: Halaman 143)

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas maka langkah selanjutnya

adalah analisis faktor. Tahap yang pertama dalam analisis faktor adalah melakukan

uji standar deviasi pada atribut bebas. Hasil Tabel 5.17 dapat dilihat bahwa nilai

standar deviasi tiap atribut berada diatas nol sehingga tidak ada atribut atribut yang

harus dikeluarkan. Hasil ini menunjukkan bahwa semua atribut diatas dibutuhkan

dalam melihat keputusan konsumen kopi di warung tradisional Kabupaten Jember.

Atribut atribut di atas layak untuk dianalisis secara statistik dan dapat dilakukan

analisis faktor untuk menguji kelayakan atribut atribut.

Page 100: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

80

Tabel 5.17Hasil Pengujian Standar Deviasi Atribut-atribut Bebas

Mean Std. Deviation Analysis N

Waktu pembelian (x1) 3,89 0,886 100

Sanak saudara atau kerabat(x2) 3,79 1,113 100

Kondisi psikologis (x5) 3,90 0,927 100

Kualitas dan cita rasa kopi (x6) 2,94 1,369 100

Mengisi waktu luang (x7) 3,22 1,211 100

Harga (x9) 3,16 1,212 100

Lokasi (x10) 3,85 0,947 100

Pelayanan (x13) 3,40 1,146 100

Berkumpul bersama teman,

keluarga atau rekan kerja (x14)

3,50 1,049 100

Pendapatan (x15) 3,87 0,849 100

Suasana (x17) 4,09 0,668 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 10: Halaman 144)

Pada Tabel 5.18 dapat dilihat bahwa tidak adaatribut yang dikeluarkan karena

kesebelas atributmemiliki kolerasi yang erat dengan atribut lainnya. Sebelas

atributmemiliki nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) pada Anti-image

correlation di atas 0,5 sehingga atribut atribut dapat diprediksi dan dapat dianalisis

lebih lanjut. Tahap selanjutnya yakni melihat nilai communalities. Nilai ekstraksi

communalities di bawah nilai 0,5 akan dikeluarkan dari model, yaknipendapatan

(x15).

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 10: Halaman 144)

Tabel 5.18 Hasil Analisis Nilai MSA pada Uji Anti-image Correlation

Atiribut Atribut yang dikeluarkan Nilai MSA

Waktu pembelian (x1) 0,762

Saudara kandung (x3) 0,744

Kondisi psikologis (x5) 0,799

Kualitas dan cita rasa kopi (x6) 0,559

Mengisi waktu luang (x7) 0,516

Harga (x9) 0,643

Lokasi (x10) 0,631

Pelayanan (x13) 0,746

Berkumpul bersama teman, keluarga atau rekan kerja (x14) 0,554

Pendapatan (x15) 0,805

Suasana (x17) 0,678

Page 101: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

81

Atribut yang dikeluarkan Nilai Ekstraksi

Pendapatan (x15) 0,339

Sumber Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 10: Halaman 144)

Atribut-atribut dapat dilanjutkan untuk menjadi faktor setelah nilai KMO (Kaiser-

Meyer-Olkin) dan nilai Anti-image Correlation MSA serta nilai ekstraksi

communalities di atas 0,5. Berikut atribut 10 atribut yang dianalisis lebih lanjut.

Tabel 5.20 Nilai KMO, Anti-image Correlation dan ekstraksi communalities

MSA Communalities

Anti-image Correlation Extraction

Waktu Pembelian(x1) 0,742 0,548

Sanak saudara atau kerabat(x2) 0,744 0,518

Kondisi psikologis(x5) 0,790 0,590

Kualitas dan cita rasa(x6) 0,552 0,568

Mengisi waktu luang(x7) 0,526 0,723

Harga(x9) 0,638 0,728

Lokasi(x10) 0,594 0,657

Pelayanan(x13) 0,723 0,657

Berkumpul bersama(x14) 0,546 0,713

Suasana(x17) 0,665 0,563

KMO(Kaiser-Meyer-Olkin) 0,660

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran: Halaman 144) Keseluruhan atribut yang digunakan memiliki hubungan yang kuat dengan

faktor yang terbentuk. Semakin besar nilai dari communalities maka semakin baik

analisis faktor, karena semakin besar karakteristik atribut asal yang dapat diwakili

oleh faktor yang terbentuk.Cut of Point pada rotasi faktor yakni sebesar 0,5, jika nilai

rotasi faktor yang terbentuk dibawah nilai 0,5 maka atribut tersebut tidak masuk

dalam faktor yang terbentuk.

Page 102: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

82

Tabel 5.21Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi

Atribut Faktor

1 2 3

Waktu pembelian(x1) 0,636 0,121 0,360

Kondisi psikologis (x5) 0,534 0,503 0,226

Lokasi(x10) 0,799 -0,132 -0,004

Pelayanan(x13) 0,657 0,439 -0,184

Suasana (x17) 0,733 0,080 0,135

Kualitas dan cita rasa kopi(x6) -0,074 0,716 0,223

Harga (x9) 0,125 0,844 -0,021

Pengaruh sanak saudara atau

kerabat (x2)

0,234 0,430 0,528

Mengisi waktu luang (x7) 0,138 -0,146 0,848

Berkumpul bersama keluarga,

teman atau rekan kerja (x14)

0,329 -0,058 0,776

Eigenvalue 3,368 1,575 1,322

% of Variance 33,676 15,750 13,219

Cumulative % 33,676 49,426 62,645

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran: Halaman 144)

Hasil analisis faktor setelah dilakukan rotasi dari 10atribut yang terbentuk 3

faktor. Faktor-faktor yang terbentuk setelah analisis faktor adalah faktor situasional,

produk, dangaya hidup dan referensi. Berdasarkan Tabel 5.21 pengaruh faktor-faktor

tersebut ditunjukkan melalui nilai total varian (Cumulative %) sebesar 62,645 artinya

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen kopi memilih minum

kopi di warung tradisional Kabupaten Jember dapat dijelaskan 62,645% oleh faktor

faktor yang terbentuk. Sisanya sebesar 37,355% dipengaruhi faktor lain dan belum

dimasukkan dalam model.

1. Faktor 1 (Situasional) meliputi atributwaktu pembelian (x1), kondisi psikologis

(x5), lokasi (x10), pelayanan (x13) dan suasana (x17). Faktor ini mempunyai

hubungan yang erat ditunjukkan oleh nilai prosentase varians 33,676%. nilai

prosentase tertinggi menunjukkan bahwa faktor situasional adalah faktor yang

dominan diantara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusankonsumen kopi

memilih minum kopi di warung tradisional Kabupaten Jember.

2. Faktor 2 (Produk) meliputi kualitas dan cita rasa kopi yang ditawarkan (x6) dan

harga (x9). Nilai prosentase varian sebesar 15,570% menunjukkan bahwa faktor

Page 103: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

83

produk merupakan faktor dominan kedua yang mempengaruhi

keputusankonsumen kopi memilih minum kopi di warung tradisional Kabupaten

Jember.

3. Faktor 3 (Gaya hidup dan referensi) meliputi pengaruh sanak saudara atau

kerabat (x2),mengisi waktu luang (x7) dan berkumpul bersama keluarga, teman

dan rekan kerja (x14). Nilai prosentase varian sebesar 13,219% menunjukkan

bahwa faktor gaya hidup dan referensi merupakan faktor dominan ketiga yang

mempengaruhi keputusankonsumen kopi memilih minum kopi di warung

tradisional Kabupaten Jember.

5.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Kopi Memilih di Warung

Modern Kabupaten Jember

Hasil Tabel 5.22 menujukkan nilai koefisien korelasi dari 14atribut yang sudah

memiliki nilai diatas 0,3, sehingga kesebelas atribut tersebut dapat dikatakan valid.

Empat atribut dari 18 atribut dikeluarkan dari model karena memiliki nilai koefisien

korelasi yang sangat rendah yakni dibawah 0,3. Ketigaatribut tersebut adalah

pengaruh sanak saudara atau kerabat (0,084), pengaruh rekan kerja atau teman

sejawat (0,234),pendapatan (0,279) dan harga (0,308).

Tabel 5.22 Hasil Uji Validitas pada Atribut Bebas

Nilai Koefisien Korelasi

Waktu pembelian (x1) 0,579

Saudara kandung (x3) 0,399

Kondisi psikologis (x5) 0,660

Kualitas dan cita rasa kopi (x6) 0,357

Mengisi waktu luang (x7) 0,463

Variasi sajian minuman kopi (x8) 0,324

Lokasi (x10) 0,525

Eksistensi di media sosial(x11) 0,607

Desain ruangan (x12) 0,519

Pelayanan (x13) 0,331

Berkumpul bersama teman, keluarga atau

rekan kerja (x14)

0,541

Pendapatan (x15) 0,574

Suasana (x17) 0,569

Promosi (x18) 0,635

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 11: Halaman152)

Page 104: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

84

Setelah melakukan uji validitas, tahap selanjutnya adalah uji reliablitas. Uji

reliablitas ini berfungsi untuk mengukur seberapa konsistensi hasil tersebut dalam

mengukur gejala yang sama. Hasil penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas nilai 0,6. Pada Tabel 5.16 dapat dilihat bahwa nilai

Cronbach Alpha berada diatas nilai 0,6, sehingga dapat dikatakan bahwa 14atribut

tersebut reliabel dan valid.

Tabel 5.23 Hasil Uji Reliabilitas

Jumlah Atribut Cronbach Alpha

14 0,793 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 12: Halaman 160)

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas maka langkah selanjutnya

adalah analisis faktor. Tahap yang pertama dalam analisis faktor adalah melakukan

uji standar deviasi pada atribut bebas. Hasil Tabel 5.24dapat dilihat bahwa nilai

standar deviasi tiap atribut berada diatas nol sehingga tidak ada atribut atribut yang

harus dikeluarkan. Hasil ini menunjukkan bahwa semua atribut diatas dibutuhkan

dalam melihat keputusan konsumen kopi di warung tradisional Kabupaten Jember.

Tabel 5.24Hasil Pengujian Standar Deviasi Atribut-atribut Bebas

Mean Std. Deviation Analysis N

Waktu pembelian 3,17 1,111 100

Saudara kandung 4,16 0,788 100

Kondisi psikologis 3,12 1,281 100

Kualitas dan cita rasa kopi 3,78 0,927 100

Mengisi waktu luang 2,20 1,163 100

Variasi sajian kopi 3,87 0,774 100

Lokasi 3,69 1,022 100

Eksistensi di media sosial 2,40 1,393 100

Desain ruangan 3,82 0,989 100

Pelayanan 1,67 0,620 100

Berkumpul bersama teman,

keluarga atau rekan kerja 2,32 1,449

100

Fasilitas 3,80 0,974 100

Suasana 3,94 0,941 100

Promosi 3,60 0,995 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 13: Halaman 161)

Page 105: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

85

Analisis terhadap 14 atribut membentuk faktor baru. Hasil 14 atribut yang

dianalisis, terbentuk 2 faktor dari 10 atribut. Ada 6 atribut yang dikeluarkan karena

tidak memiliki kolerasi yang erat dengan atribut lainnya. Dua atribut dikeluarkan

pertama karena nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) pada Anti-image

correlation di bawah 0,5 sehingga atribut atribut tidak dapat diprediksi dan tidak

dapat dianalisis lebih lanjut.Atribut-atribut yang dikeluarkan pada tahap pertama

adalah variasi sajian minuman kopi (X8) dankualitas dan cita rasa kopi (X6). Kedua

atribut dikeluarkan satu persatu dimulai dari nilai MSA yang terkecil terlebih dahulu.

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 13: Halaman 161)

Atribut yang dikeluarkan pada tahap kedua adalah pelayanan (x13),pengaruh

saudara kandung (x3), kondisi psikologis (x5),dan waktu pembelian (x1).

Atributtersebut dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities dibawah 0,5.

Sumber:Data Primer Diolah, 2016(Lampiran 13: Halaman 161) Atribut-atribut dapat dilanjutkan untuk menjadi faktor setelah nilai KMO

(Kaiser-Meyer-Olkin) dan nilai Anti-image Correlation MSA serta nilai ekstraksi

communalities di atas 0,5. Berikut atribut 10 atribut yang dianalisis lebih lanjut.

Tabel 5.25 Hasil Analisis Nilai MSA pada Uji Anti-image Correlation

Atiribut Atribut yang dikeluarkan Nilai MSA

Variasisajian minuman kopi (x8) 0,341

Kualitas dan cita rasa kopi (x6) 0,452

Tabel 5.26 Nilai Ekstraksi Communalities

Atiribut Atribut yang dikeluarkan Nilai Ekstraksi

Pelayanan (x13) 0,236

Pengaruh sanak saudara (x3) 0,266

Kondisi psikologis (x5) 0,442

Waktu pembelian (x1) 0,472

Page 106: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

86

Tabel 5.27 Nilai KMO, Anti-image Correlation dan ekstraksi communalities

MSA Communalities

Anti-image Correlation Extraction

Mengisi waktu luang 0,683 0,807

Lokasi 0,884 0,666

Eksistensi di media sosial 0,620 0,830

Desain ruangan 0,831 0,739

Berkumpul bersama keluarga, teman

atau rekan kerja

0,770 0,736

Fasilitas 0,785 0,761

Suasana 0,855 0,622

Promosi 0,887 0,624

KMO(Kaiser-Meyer-Olkin) 0,789

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 13: Halaman 161) Keseluruhan atribut yang digunakan memiliki hubungan yang kuat dengan

faktor yang terbentuk. Semakin besar nilai dari communalities maka semakin baik

analisis faktor, karena semakin besar karakteristik atribut asal yang dapat diwakili

oleh faktor yang terbentuk.Cut of Point pada rotasi faktor yakni sebesar 0,5, jika nilai

rotasi faktor yang terbentuk dibawah nilai 0,5 maka atribut tersebut tidak masuk

dalam faktor yang terbentuk.

Tabel 5.28 Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi

Atribut Faktor

1 2

Lokasi (x10) 0,815 -0,045

Desain ruangan (x12) 0,855 -0,087

Fasilitas (x16) 0,872 -0,044

Suasana (x17) 0,787 0,053

Promosi (x18) 0,771 0,173

Bekumpul bersama keluarga, teman

atau rekan kerja (x14) 0,059 0,856

Eksistensi di media sosial (x11) 0,032 0,910

Mengisi waktu luang (x7) -0,066 0,896

Eigenvalue 3,379 2,406

% of Variance 42,241 30,075

Cumulative % 42,241 72,316

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 (Lampiran 13: Halaman 161) Hasil analisis faktor setelah dilakukan rotasi dari 8 atribut yang terbentuk 2

faktor. Faktor-faktor yang terbentuk setelah analisis faktor adalah faktor situasional,

dan gaya hidup.Berdasarkan Tabel 5.35 pengaruh faktor-faktor tersebut ditunjukkan

Page 107: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

87

melalui nilai total varian (Cumulative %) sebesar 72,316 artinya faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap keputusan konsumen kopi memilih minum kopi di warung

modern Kabupaten Jember dapat dijelaskan 72,316% oleh faktor faktor yang

terbentuk. Sisanya sebesar 27,684% dipengaruhi faktor lain dan belum dimasukkan

dalam model.

1. Faktor 1 (Situasional) meliputi atributlokasi (x10), suasana (x17), desain ruangan

(x12), fasilitas (x16) dan promosi (x18). Faktor ini mempunyai hubungan yang erat

ditunjukkan oleh nilai prosentase varians 42,241. nilai prosentase tertinggi

menunjukkan bahwa faktor situasional adalah faktor yang dominan diantara

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen kopi memilih minum kopi

di warung tradisional Kabupaten Jember.

2. Faktor 2 (Gaya hidup) meliputi berkumpul bersama keluarga, teman dan rekan

kerja (x14),eksistensi di media sosial (x11) danmengisi waktu luang (x7). Nilai

prosentase varian sebesar 30,075 menunjukkan bahwa faktor gaya hidup

merupakan faktor dominan kedua yang mempengaruhi keputusankonsumen kopi

memilih minum kopi di warung tradisional Kabupaten Jember.

5.5 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki keterbatasan diantaranya (1) Penelitian

ini hanya menganalisis empat warung kopi modern dan empat warung kopi

tradisional serta hanya dilaksanakan di wilayah perkotaan Kabupaten Jember, hal

ini dikarenakan keterbatasan data mengenai banyaknya warung kopi di Kabupaten

Jember dan keterbatasan peneliti. (2) Penelitian ini dibedakan antara warung kopi

tradisional dan modern, hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat secara umum

gambaran konsumen kopi pada kedua tempat tersebut, yakni konsumen kopi di

warung tradisional dan konsumen kopi di warung modern. (3) Hasil penelitian

pada warung kopi tradisional di dominasi oleh mahasiswa dikarenakan lokasi

penelitian yang diambil berdekatan dengan daerah kampus dan berada di wilayah

perkotaan. (4) Penelitian ini dilakukan saat sore hari hingga malam hari, hal ini

dikarenakan saat pagi hari beberapa warung kopi tradisional masih belum buka.

Sedangkan pada warung kopi modern waktu peneitian dilakukan sesuai dengan

Page 108: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

88

waktu yang diberikan oleh Manajer warung kopi (mayoritas dilakukan pada sore

hari hingga malam hari). Namun, penelitian ini juga memiliki kelebihan yang

diantaranya (1) Penelitian ini mampu memberikan gambaran perilaku konsumen

kopi di Kabupaten Jember, khususnya di daerah perkotaan. (2) Penelitian ini

memiliki sampel yang besar yakni 100 sampel konsumen kopi di warung

tradisional dan 100 sampel konsumen kopi di warung modern, sehingga analisis

faktor yang dihasilkan dapat menggambarkan fakto-faktor apa yang

mempengaruhi konsumen kopi dalam memutuskan memilih tempat minum kopi

di warung kopi tradisional dan modern.

Page 109: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

89

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian analisis perilaku konsumen kopi di warung

tradisional dan modern Kabupaten Jember, dapat disimpulkan bahwa :

1. Konsumen kopi di warung tradisional cenderung berjenis kelamin laki-laki

dengan rentang usia rata-rata 20-25 tahun, sedangkan konsumen kopi di

warung modern cenderung lebih menyebar antara jenis kelamin laki-laki dan

perempuan dengan rentang usia rata-rata 26-30 tahun. Mayoritas konsumen

kopi di warung tradisional memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA/SMK

dengan jenis pekerjaan sebagai mahasiswa, sedangkan konsumen kopi di

warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai

wiraswasta dan pegawai swasta. Pendapatan konsumen kopi warung tradisional

juga tergolong rendah yakni dibawah Rp 500.000,-, sedangkan pada warung

modern diatas Rp 2.000.000,-. Konsumen kopi di kedua warung kopi masih

belum menikah dan aktif merokok. Konsumsi kopi perhari konsumen kopi

warung tradisional tergolong tinggi yakni 2 cangkir/hari, sedangkan pada

konsumen kopi di warung modern mengkonsumsi kopi hanya saat ingin saja.

2. Alasan utama konsumen minum kopi di warung tradisional dan modern

memiliki kesamaan yakni, minum kopi di warung kopi sebagai kegiatan untuk

mengisi waktu luang dan minum kopi . Alasan lainnya memilih minum kopi di

warung tradisional dan modern adalah suasana dan tempat yang

menyenangkan.

3. Jenis kopi yang dipilih oleh konsumen kopi diwarung tradisional adalah jenis

kopi robusta, sedangkan konsumen kopi di warung modern jenis kopi yang

dipilih adalah kopi arabika. Alasan konsumen memilih jenis kopi tersebut

adalah kesesuaian dengan selera.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen kopi memilih tenpat

di warung tradisional Kabupaten Jember adalah faktor situasional (waktu

pembelian, kondisi psikologis, lokasi, pelayanan dan suasana), faktor produk

(kualitas dan cita rasa kopi yang ditawarkan dan harga), faktor gaya hidup dan

Page 110: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

90

referensi (pengaruh sanak saudara atau kerabat, mengisi waktu luang dan

berkumpul bersama keluarga, teman dan rekan kerja). Pada warung kopi modern

faktor yang mempengaruhi, yakni faktor situasional (lokasi, suasana, desain

ruangan, fasilitas dan promosi) dan faktor gaya hidup (berkumpul bersama

keluarga, teman dan rekan kerja, eksistensi di media sosial dan mengisi waktu

luang).

6.2 Saran

Pengembangan warung kopi tradisional dan modern lebih memperhatikan

faktor situasional. Faktor situasional pada warung kopi tradisional seperti

pelayanan, lokasi dan suasana, sedangkan pada warung kopi modern seperti

desain ruangan, kenyamanan tempat dan fasilitas. Hal ini perlu diperhatikan agar

konsuumen kopi di warung tradisional ataupun modern semakin meningkat.

Page 111: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

91

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia.

Ekspor Indonesia Menurut Kode SITC Tahun 2013-2014. Jakarta: CV.

Josevindo.

Badan Pusat Statistik. 2010. Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia.

Jakarta.

Belk, Russell W. 1975. Situational Variables and Consumer Behavior. Journal of

Consumer Research, Vol. 2.

Baudrillard, J.P. 1983. Simulation terjemahan Paul Foss, Paul Patton dan Phillip

Beitchman. Inggris: Press Cambridge.

Chaney, David. 1996. Lifestyle (Sebuah Pengantar Komprehensif). Yogyakarta:

Jala Sutra.

Derwentyana, Ryanty,. dan Dharmawan, Cherry. 2011. Desain Interior Kedai

Kopi dan Gaya Hidup Masyarakat di Indonesia (Studi Komperatif Gaya

hidup antara Konsumen Kedai Kopi Tradisional dan Kedai Kopi Modern).

Jurnal Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 9, No. 2.

Farida, Nurul. 2016, 22 Maret. Bupati Jember Inginkan Seribu Cafe Sediakan

Kopi Rakyat. Prosalina Radio [Online], halaman 1. Tersedia:

http://www.prosalinaradio.com/2016/03/22/bupati-jember-menginginkan-

seribu-cafe-yang-menyediakan-kopi-rakyat.html. [24 Desember 2016].

Fuad, M., H, Christian., Nurlela., Sugiarto, dan Y.E.F, Paulus. 2000. Pengantar

Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hair, Black, Babin, Anderson, dan Tatham. 2006. Multivariate Data Analysis,

Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education International.

Hair, Black, Babin, Anderson, dan Tatham. 2010. Multivariate Data Analysis,

Seventh Edition. New Jersey: Pearson Education International.

Hawkins, D.I., Best, R.J., dan Coney, K.A. 1998. Consumer Behavior Seventh

Edition. Texas: Business Publication, Inc.

Huang, Y.F., dan Dang, H.S. 2014. An Empirical Analysis on Purchase Intention

on Coffee Beverage in Taiwan. European Journal of Bussiness and

Management Vol.6, No. 36.

Page 112: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

92

Hung, Li-Mei. 2012. A Study of Consuming Behaviors of Budget Coffee.

Bussines and Management Research Vol. 1 No. 1.

Jasimin, Tuti Haryati., Ali, Hishamuddin Mohd., dan Achu, Kamalahasan.

Occupants’ Evaluation of Green Features in Green Commercial Office Buildings: Establishing The Validity and Reliability of The Survey

Instrument. Jurnal Teknologi 77-86, Universiti Teknologi Malaysia.

Khoironi, Fidagta. 2009. Ekspresi Keberagaman Komunitas Warung Kopi.

Skripsi. Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam

Sunan Kalijaga.

Kotler, Philip., dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi ketiga belas.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lestari, Endang Wiji. 2009. Konsumsi Kopi Masyarakat Perkotaan dan Faktor-

Faktor yang Berpengaruh: Kasus di Kabupaten Jember. Tidak Diterbitkan.

Tesis. Jember: Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Lestari, Endang Wiji., Haryanto, Idha., dan Mawardi, Surip. 2009. Konsumsi

Kopi Masyarakat Perkotaan dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh: Kasus

di Kabupaten Jember. Jurnal Pelita Perkebunan 25(3).

Lukito, Sheila Amanda dan Dharmayanti, Diah. 2013. Analisis Pengaruh

Experiential Marketing Dan Customer Satisfaction Terhadap Customer

Loyalty Comedy Kopi Di Surabaya. Jurnal Stategi Pemasaran, Vol. 1,

No. 2.

Mowen, John C., dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Nurazizi, Reza Dwiyan. 2013. Kedai Kopi dan Gaya Hidup Konsumen

(Analisis Simulacrum Jean P Baudrillard Tentang Gaya Hidup Ngopi di

Excelso). Jurnal Penelitian Ilmiah Sosiologi FISIP Universitas

Brawijaya Malang.

Pramantatya, Vania., Najib, Mukhamad., dan Nurrochmat, Dodi Rido. 2015.

Pengaruh Atmosfer Kedai Kopi Terhadap Emosi dan Keputusan

Pembelian Ulang. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, Vol. 12 No. 2.

Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi, Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika

dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rama, Fanny. 2008. Analisis Sikap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Kunjungan Konsumen Kafe Baca di Buku Kafe, Depok Jawa

Page 113: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

93

Barat. Diterbitkan. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian

Bogor.

Rukhbaniyah, Laila Yuni., Utami, Dyah Panuntun., dan Wicaksono, Istiko Agus.

2013. Perilaku Konsumen Terhadap Kopi Tubruk dan Kopi Instan di

Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen. Jurnal Surya Agritama

Volume 2 Nomor 1.

Samsura, Doddy. 2012. Ngopi ala Barista. Jakarta: Penebar Plus.

Sangadj, E.M., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis.

Yogyakarta: Andi.

Santosa, Purbayu Budi., dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft

Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Sarwono, dkk. 2008. Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:

Andi.

Sekjen Kementrian Pertanian. 2015. Outlook Kopi Komoditas Pertanian

Subsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian.

Setiadi, Nugroho J. 2010. Edisi Revisi: Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana.

Siswoputro, P. S. 1993. Kopi International dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Sukendro, Suryo. 2013. Keajaiban dalam Secangkir Kopi. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Supriono, Agus (Ed.). 2011. Secangkir Kopi Meracik Tradisi. Jember: Pusat

Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuisioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wahyudian., Bunarwan, Ujung., dan Hartoyo. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Konsumsi Kopi dan Analisis Pemetaan Beberapa Merek

Kopi dan Implikasinya pada Pemasaran Kopi. Jurnal Manajemen dan

Agribisnis, Vol. 1 No. 1 (56-61).

Wibisono, D. 2003. Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan Akademis. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

Page 114: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

94

Wibowo, R. 2000. Statistik Non Parametrik. Fakultas Pertanian Universitas

Jember. Jember.

Widayat dan Amrullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 115: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

95

Lampiran 1

Kriteria Warung Kopi Modern di Kabupaten Jember

No. Nama Warung

Kriteria

Franchise /

cabang Barista

Alat pembuat kopi Desain

Interior

Logo pada

kemasan

Daerah

Perkotaan Modern Tradisional

1. Excelso √ √ √ - √ √ √

2. Coffe Toffe √ √ √ - √ √ √

3. Rollaas Coffee and Tea √ √ √ - √ √ √

4. My Sister Cafe and Resto √ √ √ - √ - √

5. 14 milli - √ √ - √ - √

6. Grand Cafe - √ √ - √ - √

7. Kontjo Lawas - √ √ - √ - √

8. Clairy’s - √ √ - √ - √

9. Modrockers Inc. - √ - √ √ - √

10. Biji Kopi - √ - √ √ - √

11. Brothers Cafe - √ - √ √ - √

12. Root Cafe - √ - √ √ - √

13. Anglo - √ - √ √ - √

14. Joker - √ - √ √ - √

15. Kombi Cafe - √ - √ - - √

16. Kampoeng Kopi - √ - √ √ - -

17. DKN - √ - √ √ - -

Page 116: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

96

Lampiran 2

Karakteristik Konsumen Kopi

No. Nama

Karakteristik Konsumen Kopi Warung Tradisional

Jen

is K

ela

min

Umur

Pen

did

ika

n

Pekerjaan Status Pendapatan Konsumsi

Kopi

Status

merokok

1 Suci ida Fitriani P 25 tahun S1 Petani Belum menikah 500 rb - 1 juta 1 cangkir Tidak merokok

2 Novita P 22 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir merokok

3 Haidar Ali A. L 23 Tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir merokok

4 Nafidatul M. P 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 Juta 1 cangkir Tidak merokok

5 M. Choirudin L 26 tahun SMA Pedagang Belum menikah 1 juta - 2 juta 1 cangkir Tidak merokok

6 Soesanto L 35 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

7 Abdullah L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir Tidak merokok

8 Rayi Respati P 24 Tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin Tidak merokok

9 Aris D. L 25 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir Tidak merokok

10 Nuran Wibisono L 31 tahun S1 PNS menikah > 2 juta > 3 cangkir merokok

11 Joko Susilo L 39 tahun SD Pedagang menikah > 2 Juta 3 cangkir merokok

12 Qodir L 49 tahun SMP Petani menikah 1 juta - 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

13 Fitra Sinaranda L 26 tahun SMA Pegawai swasta Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

14 Vicki Efendi L 24 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta 2 cangkir merokok

15 Azwar Anas L 26 tahun S1 tidak bekerja Belum menikah > 2 Juta 2 cangkir merokok

Page 117: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

97

16 Faizal Medianto L 22 tahun D3 tidak bekerja Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

17 I Gusta Dimas S. L 30 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 1 cangkir Merokok

18 Dias L 30 tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta 2 - 3 cangkir Merokok

19 Alief Evien R. L 24 Tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin Merokok

20 Tifani Dewi P 20 tahun SMA Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir Tidak merokok

21 Haritsah L 25 tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir Merokok

22 Aimas Al Riza L 25 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 Juta 2 - 3 cangkir Merokok

23 Koko A. L 23 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir Merokok

24 Novianti Desi Tri P 28 tahun S1 Pegawai swasta menikah 1 juta - 2 juta 1 cangkir Tidak merokok

25 Andi Sofinal F. L 32 tahun S1 Pegawai swasta menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

26 Novel Dian J. L 32 tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 - 3 cangkir Merokok

27 M. Ali L 25 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 Juta 2 - 3 cangkir Merokok

28 Chandra B. L 38 Tahun S1 Wiraswasta menikah > 2 Juta > 3 cangkir Merokok

29 Lutfi A. L 27 tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta hanya saat ingin Tidak merokok

30 Rudi H. L 33 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

31 Wendry Muji A. L 26 tahun SMA Pegawai swasta menikah 1 juta - 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

32 Raka L 24 Tahun S1 Petani Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin merokok

33 Moh. Dinar K. L 27 tahun S1 tidak bekerja Belum menikah < 500 rb 2 cangkir Tidak merokok

34 Rudy L 29 tahun S1 PNS menikah > 2 Juta hanya saat ingin merokok

35 Yusron Hafney K. L 26 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

36 David Sugiono L 26 tahun SMA Pegawai swasta Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 - 3 cangkir merokok

37 Gilang S. Govally L 23 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

38 Risky Dedy L 24 Tahun S1 Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

39 achmad yusuf L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

40 ahmad rofi'i L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 - 3 cangkir merokok

Page 118: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

98

41 Suhendri L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin Tidak merokok

42 basuki rahmad L 20 tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 1 cangkir merokok

43 puput graha L 26 tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta > 3 cangkir merokok

44 setiawan L 28 tahun SMA tidak bekerja Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin merokok

45 Afif Elta L 20 tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

46 M. Syauthul J. L 23 Tahun S1 Guru Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

47 M. Eufa Al Bary L 23 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

48 Berril Hayqal L 19 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

49 rico andino L 19 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 1 cangkir merokok

50 Ade A. L 40 tahun SMA Pegawai swasta menikah > 2 Juta > 3 cangkir merokok

51 Burhan Jailani L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

52 Muhammad Amar L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

53 Widodo L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

54 Erik Gusni R. L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir Tidak merokok

55 Yayak L 21 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin merokok

56 Fandi Ricky L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 - 3 cangkir merokok

57 Salman L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

58 Gumilang L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

59 Mistojo L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

60 Nandan Ardiansyah L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin Tidak merokok

61 Edi L 45 tahun SMA Pedagang menikah 1 juta - 2 juta > 3 cangkir merokok

62 Arif S. L 34 tahun S1 Wartawan menikah > 2 Juta > 3 cangkir merokok

63 Susanto L 23 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

64 Andik L 18 Tahun SMP Pelajar Belum menikah 1 juta - 2 juta hanya saat ingin merokok

65 Aza L 28 tahun SMA Wiraswasta menikah > 2 Juta > 3 cangkir merokok

Page 119: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

99

66 M. Ichwarudin Q. L 24 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta hanya saat ingin Tidak merokok

67 Alvin R. L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

68 Rony Dwi A. L 21 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir Tidak merokok

69 Vandi Dinar P. L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

70 M. Saiful Alam L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 - 3 cangkir merokok

71 M. I'tasim Billah L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 Juta 1 cangkir merokok

72 Pudyo Kriswardani L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta 1 cangkir Tidak merokok

73 M. Buyung M. L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir merokok

74 Ronni Handoyo L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir Tidak merokok

75 Fian Rijal H. L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta hanya saat ingin Tidak merokok

76 M. Fakhri Ali L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 Juta 2 - 3 cangkir merokok

77 Ilham Andi L 22 tahun S1 Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta hanya saat ingin Tidak merokok

78 Pandu L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

79 Wahyu Nur H. L 21 tahun D3 Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta > 3 cangkir Tidak merokok

80 Rachmad Ramadani L 22 tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

81 Ahmad Maftun H. L 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 1 cangkir merokok

82 M. Khafid L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 - 3 cangkir Tidak merokok

83 M. Yasin Radillah L 18 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

84 Iqbal L 21 tahun SMA Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

85 Sigit Irantoro L 24 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

86 Hudalaila P 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin Tidak merokok

87 Afan L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 cangkir merokok

88 Misnoto L 30 tahun S1 Wiraswasta menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

89 M. Farid Z.R. L 20 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir merokok

90 Leon Arjunawan L 20 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir merokok

Page 120: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

100

91 M. Kholili L 24 Tahun SMK Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta hanya saat ingin Tidak merokok

92 M. Faruq L 22 tahun SMP Wiraswasta Belum menikah 500 rb - 1 juta 1 cangkir merokok

93 Rizal L 21 tahun SMK Pegawai swasta Belum menikah > 2 Juta hanya saat ingin merokok

94 Dimas Bayu S. L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb 2 - 3 cangkir merokok

95 Sofyan Perdana L 22 tahun SMK Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 - 3 cangkir merokok

96 Yokik A. L 24 Tahun SMA Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta hanya saat ingin Tidak merokok

97 Samsul L 35 tahun D3 Wiraswasta menikah > 2 Juta 1 cangkir Tidak merokok

98 M. Abul L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin merokok

99 Khoirul Anam L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin merokok

100 Eka L 23 Tahun SMK Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin Tidak merokok

Page 121: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

101

No. Nama

Karakteristik Konsumen Kopi Warung Modern

Jen

is K

ela

min

Umur

Pen

did

ika

n

Pekerjaan Status Pendapatan Konsumsi

Kopi

Status

merokok

1 Wiwik P 36 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

2 Yuliawati P 35 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

3 Rini P 32 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Tidak merokok

4 Suprapto L 52 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Tidak merokok

5 Dullah L 45 Tahun D3 PNS Menikah > 2 juta 2 Cangkir Tidak merokok

6 Budi L 43 Tahun S1 PNS Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

7 Anita P 35 Tahun S1 PNS Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

8 Mahbub L 39 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

9 Suroso L 41 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

10 Gunawan L 38 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

11 Norman S. L 35 Tahun SMA Pegawai swasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

12 Herman L 40 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

13 Edi Susanto L 38 Tahun S1 Pegawai swasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

14 Firman L 29 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

15 Tommy Wijaya L 27 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta 2 Cangkir Tidak merokok

16 Hendrik L 35 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

17 Defina Iskandar P 27 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

Page 122: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

102

18 Ira Purnamasari P 27 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

19 Agarista P 32 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

20 Mona Monica P 22 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta 1 Cangkir Merokok

21 Irvan Sinaga L 30 tahun S1 Pegawai Swasta Menikah > 2 juta 2 cangkir merokok

22 Moh. Choirudin L 28 tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

23 M. Qomarudin L 28 tahun S1 Wartawan Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

24 Debby Niken P 32 tahun S1 Wartawan Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

25 Ahmad Junaidi L 20 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta 2 cangkir merokok

26 Safira Marta P 19 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 - 2 juta hanya saat ingin merokok

27 Siti Lailatur R. L 20 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 - 2 juta hanya saat ingin tidak merokok

28 Eka Adji S. L 24 tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah 1 - 2 juta hanya saat ingin tidak merokok

29 Aditya L 24 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah 1 - 2 juta > 3 cangkir merokok

30 Dit Arifiana S. P 21 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin tidak merokok

31 Aditya Tri A. L 24 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

32 Moch. Iqbal L 23 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500rb hanya saat ingin merokok

33 Yori Gusti Yasa L 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin tidak merokok

34 Dwi Reni Marta P 22 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta hanya saat ingin tidak merokok

35 Irwan L 27 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

36 Octarista Dwi C. P 23 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 500 rb - 1 juta 2 cangkir tidak merokok

37 Ayunda Rusdinta P 23 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin tidak merokok

38 Moh Amrullah L 15 tahun SMP Pelajar Belum menikah < 500 rb hanya saat ingin tidak merokok

39 Christine Yuli P 24 tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta 2 cangkir merokok

40 Putri Safitri P 25 tahun S1 PNS Menikah > 2 juta hanya saat ingin tidak merokok

41 Dian Shofiatul Z. P 23 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta hanya saat ingin tidak merokok

42 Jhonatan F. L 32 tahun S2 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir merokok

Page 123: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

103

43 Lukito Agung L 33 tahun S1 PNS Menikah > 2 juta 2 cangkir merokok

44 Nico Demus L 30 tahun S1 Pegawai Swasta Menikah > 2 juta 2 cangkir merokok

45 Febrian S. L 24 tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta hanya saat ingin merokok

46 Rudi A. L 25 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

47 Dina Mustiko P 24 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

48 Intan A. P 23 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

49 Dodik Isdiyanto L 38 Tahun S1 Pegawai swasta Menikah > 2 juta 2 cangkir Merokok

50 David A. L 29 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 cangkir Merokok

51 Ferry L 28 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

52 Imam Hariyanto L 28 Tahun S2 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Tidak merokok

53 Erwin Hariyanto L 25 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 cangkir Merokok

54 Saipul L 26 Tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 1 cangkir Merokok

55 Christine P 22 Tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

56 Ayu Fitriananda P 25 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

57 Dias Prameswari P 20 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

58 Taufik L 25 Tahun S1 Pegawai swasta Menikah > 2 juta 2 cangkir Merokok

59 Ferdiyan O. L 26 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

60 Anggita Novalia P 21 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

61 Novan L 29 Tahun SMA Pedagang Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

62 Norma Adika L 21 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Merokok

63 Aditya Yulian P L 25 Tahun S1 PNS Belum menikah > 2 juta 2 cangkir Merokok

64 Ridho W. L 23 Tahun SMA Wiraswasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Merokok

65 Septian Rosi L 28 Tahun SMA Pegawai swasta Menikah > 2 juta 1 cangkir Merokok

66 Yessy A. P 25 Tahun D3 Wiraswasta Menikah 1 juta - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

67 Bram FP L 31 Tahun S1 Pegawai swasta Menikah > 2 juta 2 cangkir Merokok

Page 124: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

104

68 Eni Kurnia P 29 Tahun SMA Pegawai swasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

69 Eka Puji Ayu P 21 Tahun D3 Wiraswasta Belum menikah 1 juta - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

70 Tommy W. L 25 Tahun S1 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Tidak merokok

71 Vidi P 28 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

72 Wibowo L 40 Tahun S1 PNS Menikah > 2 juta 1 Cangkir Merokok

73 Grasia P 27 Tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

74 Ernes L 30 Tahun S2 Pegawai Swasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

75 Ridwan L 35 Tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Merokok

76 Risma P 32 Tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Merokok

77 Andreansyah L 28 Tahun S2 Pegawai Swasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

78 Turasih P 26 Tahun S2 Tidak bekerja Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

79 Bramantyo L 35 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Tidak merokok

80 Ajeng P 30 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

81 Nineng Puspito P 22 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

82 Yeni A. P 21 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah 1 juta - 2 Juta 2 Cangkir Tidak merokok

83 Heru L 39 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 1 Cangkir Merokok

84 Elna P 30 Tahun SMA Pegawai Swasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

85 Agnes P 27 Tahun SMA Wiraswasta Menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

86 Yadri Y. L 29 Tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

87 Hari Wibowo L 27 Tahun S1 Pegawai Swasta Belum menikah > 2 juta > 3 Cangkir Merokok

88 Arimec L 32 Tahun S1 Wartawan Menikah > 2 juta > 3 Cangkir Merokok

89 Ratna P 30 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

90 Deris L 29 Tahun S1 Pegawai Swasta Menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

91 Rizky Wahyu L 20 tahun SMA Wiraswasta Belum menikah 1 - 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

92 Alex L 26 Tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta 2 Cangkir Merokok

Page 125: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

105

93 Rizal Rulhaq R. L 21 Tahun S1 Mahasiswa Belum menikah 1 - 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

94 Agung L 24 tahun SMA Mahasiswa Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

95 Yayan L 36 Tahun D3 Wiraswasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Tidak merokok

96 Dedi L 35 Tahun S1 Wiraswasta Menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

97 Rika P 25 tahun S1 Pegawai swasta Menikah > 2 juta 1 Cangkir Tidak merokok

98 RZ Hakim L 39 Tahun S1 Wiraswasta Menikah 1 - 2 juta 2 Cangkir Merokok

99 Maya P 25 tahun S1 Wartawan Belum menikah > 2 juta Hanya saat ingin Tidak merokok

100 Ach. Bachtiar L 36 Tahun S1 Pegawai swasta Belum menikah > 2 juta 2 - 3 cangkir Merokok

Page 126: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

106

Lampiran 3

Alasan Konsumen Minum Kopi

No. Nama

Alasan minum kopi

Ma

nfa

at

bag

i k

eseh

ata

n

Pel

eng

kap

ro

ko

k

Keb

iasa

an

Men

gu

ran

gi

Ka

ntu

k

Mem

ber

i k

epu

asa

n d

an

rasa

sen

an

g

Cit

a r

asa

ya

ng k

ha

s

La

in-l

ain

1 Suci ida Fitriani √

2 Novita √

3 Haidar Ali A. √

4 Nafidatul M. √ √ √

5 M. Choirudin √ √

6 Soesanto √

7 Abdullah √

8 Rayi Respati √

9 Aris D. √

10 Nuran Wibisono √ √ √

11 Joko Susilo √ √ √

12 Qodir √ √ √

13 Fitra Sinaranda √

14 Vicki Efendi √ √

15 Azwar Anas √ √

16 Faizal Medianto √ √ √

17 I Gusta Dimas S. √

18 Dias √ √

19 Alief Evien R. √

20 Tifani Dewi √

21 Haritsah √ √ √

22 Aimas Al Riza √ √ √ √

23 Koko A. √ √ √

24 Novianti Desi Tri √

25 Andi Sofinal F. √ √ √ √

26 Novel Dian J. √ √

27 M. Ali √ √

28 Chandra B. √

29 Lutfi A. √ √

30 Rudi H. √

Page 127: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

107

31 Wendry Muji A. √ √ √

32 Raka √

33 Moh. Dinar K. √ √ √

34 Rudy √ √

35 Yusron Hafney K. √ √

36 David Sugiono √ √ √

37 Gilang S. Govally √

38 Risky Dedy √ √

39 achmad yusuf √ √

40 ahmad rofi'i √ √

41 Suhendri √ √ √

42 basuki rahmad √

43 puput graha √

44 setiawan √ √

45 Afif Elta √

46 M. Syauthul J. √

47 M. Eufa Al Bary √

48 Berril Hayqal √

49 rico andino √

50 Ade A. √

51 Burhan Jailani √ √

52 Muhammad Amar √ √

53 Widodo √ √

54 Erik Gusni R. √

55 Yayak √ √ √

56 Fandi Ricky √

57 Salman √ √ √

58 Gumilang √ √

59 Mistojo √ √ √

60 Nandan Ardiansyah √ √

61 Edi √ √ √

62 Arif S. √ √

63 Susanto √ √

64 Andik √ √

65 Aza √ √ √ √ √

66 M. Ichwarudin Q. √ √

67 Alvin R. √

68 Rony Dwi A. √

69 Vandi Dinar P. √ √

70 M. Saiful Alam √

71 M. I'tasim Billah √

Page 128: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

108

72 Pudyo Kriswardani √

73 M. Buyung M. √ √ √ √

74 Ronni Handoyo √ √

75 Fian Rijal H. √

76 M. Fakhri Ali √

77 Ilham Andi √ √ √

78 Pandu √

79 Wahyu Nur H. √

80 Rachmad Ramadani √

81 Ahmad Maftun H. √

82 M. Khafid √

83 M. Yasin Radillah √ √ √ √

84 Iqbal √

85 Sigit Irantoro √

86 Hudalaila √ √ √

87 Afan √ √ √

88 Misnoto √ √ √

89 M. Farid Z.R. √ √ √

90 Leon Arjunawan √ √

91 M. Kholili √

92 M. Faruq √ √

93 Rizal √

94 Dimas Bayu S. √ √ √ √ √

95 Sofyan Perdana √ √

96 Yokik A. √

97 Samsul √

98 M. Abul √ √

99 Khoirul Anam √ √

100 Eka √

Jumlah 9 42 41 38 32 23 4

Page 129: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

109

No. Nama

Alasan minum kopi

Ma

nfa

at

bag

i k

eseh

ata

n

Pel

eng

kap

ro

ko

k

Keb

iasa

an

Men

gu

ran

gi

Ka

ntu

k

Mem

ber

i k

epu

asa

n d

an

rasa

sen

an

g

Cit

a r

asa

ya

ng k

ha

s

La

in-l

ain

1 Wiwik √

2 Yuliawati √

3 Rini √

4 Suprapto √ √

5 Dullah √ √

6 Budi √ √

7 Anita √ √

8 Mahbub √

9 Suroso √

10 Gunawan √ √ √

11 Norman S. √ √

12 Herman √

√ 1

13 Edi Susanto √ √ √

14 Firman √ √ √

15 Tommy Wijaya √

16 Hendrik √

17 Defina Iskandar √

18 Ira Purnamasari √

19 Agarista √

20 Mona Monica √

21 Irvan Sinaga √ √

22 Moh. Choirudin √ √

23 M. Qomarudin √ √

24 Debby Niken √

25 Ahmad Junaidi √ √

26 Safira Marta √ √

27 Siti Lailatur R. √ √

28 Eka Adji S. √

29 Aditya

30 Dit Arifiana S. √ √ √

31 Aditya Tri A. √

32 Moch. Iqbal √

33 Yori Gusti Yasa √

Page 130: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

110

34 Dwi Reni Marta √

35 Irwan √ √

√ √

36 Octarista Dwi C. √

37 Ayunda Rusdinta √

38 Moh Amrullah √

39 Christine Yuli √

40 Putri Safitri √ √

41 Dian Shofiatul Z. √

42 Jhonatan F. √ √

43 Lukito Agung √ √ √

44 Nico Demus √ √ √

45 Febrian S. √

46 Rudi A. √

47 Dina Mustiko √

48 Intan A. √

49 Dodik Isdiyanto √ √ √

50 David A. √ √

51 Ferry √ √ √

52 Imam Hariyanto √ √ √ √

53 Erwin Hariyanto √

54 Saipul √

55 Christine √

56 Ayu Fitriananda √

57 Dias Prameswari √

58 Taufik √

59 Ferdiyan O. √

60 Anggita Novalia √

61 Novan √

62 Norma Adika √

63 Aditya Yulian P √

64 Ridho W. √

65 Septian Rosi √

66 Yessy A. √

67 Bram FP √ √

68 Eni Kurnia √ √

69 Eka Puji Ayu √ √ √

70 Tommy W. √

71 Vidi √

72 Wibowo √

73 Grasia √

74 Ernes √

√ √

Page 131: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

111

75 Ridwan √

76 Risma √

77 Andreansyah √

78 Turasih √

79 Bramantyo √ √ √

80 Ajeng √ √

81 Nineng Puspito √

82 Yeni A. √ √

83 Heru √ √

84 Elna √

85 Agnes √ √

86 Yadri Y. √ √ √ √ √

87 Hari Wibowo √ √ √

88 Arimec √ √ √

89 Ratna √ √

90 Deris √ √

91 Rizky Wahyu √ √

92 Alex √ √ √ √

93 Rizal Rulhaq R. √

94 Agung √ √ √

95 Yayan √

96 Dedi √ √

97 Rika √

98 RZ Hakim √ √

99 Maya √

100 Ach. Bachtiar √ √ √

Jumlah 3 30 33 49 35 36 0

Page 132: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

112

Lampiran 4

Alasan Minum Kopi di Warung Kopi

No. Nama

Alasan Minum Kopi di Warung Tradisional

Ra

sa i

ng

in

Men

gis

i w

ak

tu l

ua

ng

Su

asa

na

da

n t

emp

at

ya

ng

men

yen

an

gk

an

Cit

a r

asa

ko

pi

sesu

ai

sele

ra

Ter

bia

sa

Sa

ran

a p

erg

au

lan

Fa

sili

tas

ya

ng

ad

a

Lo

ka

si y

an

g s

tra

teg

is

Ber

tem

u r

eka

n b

isn

is

La

in-l

ain

1 Suci ida Fitriani √

2 Novita √

3 Haidar Ali A. √ √

4 Nafidatul M. √ √

5 M. Choirudin √

6 Soesanto √

7 Abdullah √

8 Rayi Respati √

9 Aris D. √

10 Nuran Wibisono √ √ √ √ √

11 Joko Susilo √ √ √ √ √

12 Qodir √ √ √ √ √

13 Fitra Sinaranda √ √

14 Vicki Efendi √ √ √ √ √

15 Azwar Anas √

16 Faizal Medianto √ √

17 I Gusta Dimas S. √ √ √ √

18 Dias √ √ √ √

19 Alief Evien R. √

20 Tifani Dewi √ √ √

21 Haritsah √ √

22 Aimas Al Riza √ √ √ √ 1

23 Koko A. √

24 Novianti Desi Tri √

25 Andi Sofinal F. √ √ √ √ √ √

26 Novel Dian J. √

27 M. Ali √ √ √ √

28 Chandra B. √ √

29 Lutfi A. √ √

Page 133: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

113

30 Rudi H. √

31 Wendry Muji A. √ √ √ √

32 Raka √

33 Moh. Dinar K. √

34 Rudy √ √ √

35 Yusron Hafney K. √ √ √

36 David Sugiono √

37 Gilang S. Govally √

38 Risky Dedy √

39 achmad yusuf √ √

40 ahmad rofi'i √ √

41 Suhendri √ √ √ √

42 basuki rahmad √

43 puput graha √

44 setiawan √

45 Afif Elta √

46 M. Syauthul J. √

47 M. Eufa Al Bary √

48 Berril Hayqal √ √

49 rico andino √ √

50 Ade A. √

51 Burhan Jailani √ √ √

52 Muhammad Amar √

53 Widodo √

54 Erik Gusni R. √ √

55 Yayak √ √ √ √ √

56 Fandi Ricky √

57 Salman √ √

58 Gumilang √ √

59 Mistojo √ √ √

60 Nandan A. √ √

61 Edi √ √

62 Arif S. √ √

63 Susanto √

64 Andik √ √

65 Aza √ √ √ √ √

66 M. Ichwarudin Q. √

67 Alvin R. √ √ √ √

68 Rony Dwi A. √

69 Vandi Dinar P. √ √

70 M. Saiful Alam √

Page 134: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

114

71 M. I'tasim Billah √ √ √

72 Pudyo Kriswardani √

73 M. Buyung M. √ √ √ √ √ √

74 Ronni Handoyo √ √

75 Fian Rijal H. √

76 M. Fakhri Ali √ √ √ √

77 Ilham Andi √ √

78 Pandu √ √

79 Wahyu Nur H. √ √

80 Rachmad R. √

81 Ahmad Maftun H. √

82 M. Khafid √ √ √ √

83 M. Yasin Radillah √ √ √

84 Iqbal √

85 Sigit Irantoro √

86 Hudalaila √ √ √

87 Afan √ √ √

88 Misnoto √ √ √

89 M. Farid Z.R. √ √

90 Leon Arjunawan √ √

91 M. Kholili √ √

92 M. Faruq √

93 Rizal √ √

94 Dimas Bayu S. √ √ √

95 Sofyan Perdana √ √

96 Yokik A. √ √

97 Samsul √ √

98 M. Abul √ √

99 Khoirul Anam √ √ √

100 Eka √ √

Jumlah 29 39 34 23 17 37 11 10 18 0

Page 135: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

115

No. Nama

Alasan Minum Kopi di Warung Modern

Ra

sa i

ng

in

Men

gis

i w

ak

tu l

ua

ng

Su

asa

na

da

n t

emp

at

ya

ng

men

yen

an

gk

an

Cit

a r

asa

ko

pi

sesu

ai

sele

ra

Ter

bia

sa

Sa

ran

a p

erg

au

lan

Fa

sili

tas

ya

ng

ad

a

Lo

ka

si y

an

g s

tra

teg

is

Ber

tem

u r

eka

n b

isn

is

La

in-l

ain

1 Wiwik √ √ √ √

2 Yuliawati √ √

3 Rini √ √

4 Suprapto √ √

5 Dullah √ √

6 Budi √

7 Anita √ √

8 Mahbub √ √

9 Suroso √ √ √

10 Gunawan √ √ √ √

11 Norman S. √ √ √ √

12 Herman √

13 Edi Susanto √ √ √ √

14 Firman √ √ √ √ √

15 Tommy Wijaya √

16 Hendrik √

17 Defina Iskandar √ √

18 Ira Purnamasari √ √

19 Agarista √

20 Mona Monica √

21 Irvan Sinaga √ √ √ √

22 Moh. Choirudin √ √ √ √

23 M. Qomarudin √

24 Debby Niken √ √

25 Ahmad Junaidi √ √ √ √

26 Safira Marta √ √

27 Siti Lailatur R. √ √

28 Eka Adji S. √ √ √

29 Aditya √ √

30 Dit Arifiana S. √

31 Aditya Tri A. √

32 Moch. Iqbal √ √

Page 136: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

116

33 Yori Gusti Yasa √

34 Dwi Reni Marta √ √

35 Irwan √ √ √

36 Octarista Dwi C. √ √

37 Ayunda Rusdinta √

38 Moh Amrullah √ √

39 Christine Yuli √

40 Putri Safitri √ √

41 Dian Shofiatul Z. √ √ √ √

42 Jhonatan F. √ √ √

43 Lukito Agung √ √

44 Nico Demus √ √

45 Febrian S. √ √

46 Rudi A. √ √ √

47 Dina Mustiko √ √ √ √

48 Intan A. √ √ √ √ √ √

49 Dodik Isdiyanto √ √ √ √ √

50 David A. √ √ √ √ √ √

51 Ferry √ √ √

52 Imam Hariyanto √ √ √ √

53 Erwin Hariyanto √

54 Saipul √

55 Christine √ √

56 Ayu Fitriananda √ √

57 Dias Prameswari √ √

58 Taufik √ √

59 Ferdiyan O. √

60 Anggita Novalia √ √

61 Novan √ √ √ √ √

62 Norma Adika √ √ √ √ √

63 Aditya Yulian P √

64 Ridho W. √

65 Septian Rosi √

66 Yessy A. √

67 Bram FP √ √

68 Eni Kurnia √ √

69 Eka Puji Ayu √

70 Tommy W. √

71 Vidi √ √ √ √ √

72 Wibowo √

73 Grasia √

Page 137: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

117

74 Ernes √

75 Ridwan √ √

76 Risma √ √ √

77 Andreansyah √ √ √ √

78 Turasih √ √ √

79 Bramantyo √ √ √ √

80 Ajeng √

81 Nineng Puspito √

82 Yeni A. √

83 Heru √ √ √ √ √

84 Elna √ √ √ √

85 Agnes √ √ √ √

86 Yadri Y. √ √

87 Hari Wibowo √ √

88 Arimec √ √ √ √

89 Ratna √ √ √ √

90 Deris √ √ √

91 Rizky Wahyu √

92 Alex √ √ √

93 Rizal Rulhaq R. √

94 Agung √ √ √

95 Yayan √ √

96 Dedi √ √ √

97 Rika √ √

98 RZ Hakim √ √ √ √ √

99 Maya √ √ √

100 Ach. Bachtiar √ √ √

Jumlah 13 48 54 15 10 37 20 21 28 0

Page 138: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

118

Lampiran 5

Jenis Kopi dan Alasan

No. Nama Menu Kopi yang

dipilih

Jenis Minuman Jenis Kopi yang di pilih di Warung Tradisional

Robusta Liberika

Jenis kopi lain Single

Origin

Mix

Coffee

Ses

ua

i se

lera

Sek

eda

r m

enco

ba

La

in-l

ain

sesu

ai

Sel

era

sek

eda

r m

enco

ba

La

in-l

ain

1 Suci ida Fitriani Kopi susu √ √

2 Novita Kopi hitam √ √

3 Haidar Ali A. Kopi susu √ √

4 Nafidatul M. Kopi susu √ √

5 M. Choirudin Kopi hitam √ √

6 Soesanto Kopi hitam √ √

7 Abdullah Kopi hitam √ √

8 Rayi Respati Kopi susu √ √

9 Aris D. Kopi Torabika √ Kopi Instan

10 Nuran Wibisono Kopi hitam √ √

11 Joko Susilo Kopi hitam √ √

12 Qodir Kopi hitam √ √

13 Fitra Sinaranda Kopi susu √ √

14 Vicki Efendi Kopi susu √ √

Page 139: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

119

15 Azwar Anas Kopi susu √ √

16 Faizal Medianto Kopi Torabika √ √ Kopi Instan

17 I Gusta Dimas S. Kopi hitam √ √

18 Dias Kopi hitam √ √

19 Alief Evien R. Kopi good day √ √ Kopi Instan

20 Tifani Dewi Kopi good day √ √ Kopi Instan

21 Haritsah Kopi good day √ √ Kopi Instan

22 Aimas Al Riza Kopi good day √ √ Kopi Instan

23 Koko A. Kopi hitam √ √ √

24 Novianti Desi Tri Kopi hitam √ √

25 Andi Sofinal F. Kopi susu √ √

26 Novel Dian J. Kopi hitam √ √

27 M. Ali Kopi hitam √ √

28 Chandra B. Kopi hitam √ √

29 Lutfi A. Kopi hitam √ √

30 Rudi H. Kopi hitam √ √

31 Wendry Muji A. Kopi hitam √ √

32 Raka Kopi hitam √ √

33 Moh. Dinar K. Kopi hitam √ √

34 Rudy Kopi susu √ √

35 Yusron Hafney K. Kopi susu √ √

36 David Sugiono Kopi hitam √ √

37 Gilang S. Govally Kopi hitam √ √

38 Risky Dedy Kopi hitam √ √

39 achmad yusuf Kopi hitam √ √

Page 140: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

120

40 ahmad rofi'i Kopi hitam √ √

41 Suhendri Kopi hitam √ √

42 basuki rahmad Kopi hitam √ √

43 puput graha Kopi susu √ √

44 setiawan Kopi hitam √ √

45 Afif Elta Kopi hitam √ √

46 M. Syauthul J. Kopi susu √ √

47 M. Eufa Al Bary Kopi hitam √ √

48 Berril Hayqal Kopi susu √ √

49 rico andino Kopi susu √ √

50 Ade A. Kopi hitam √ √

51 Burhan Jailani Kopi susu √ √

52 Muhammad Amar Kopi susu √ √

53 Widodo Kopi hitam √ √

54 Erik Gusni R. Kopi hitam √ √

55 Yayak Kopi hitam √ √

56 Fandi Ricky Kopi hitam √ √

57 Salman Kopi susu √ √

58 Gumilang Kopi susu √ √

59 Mistojo Kopi susu √

60 Nandan Ardiansyah Kopi susu √ √

61 Edi Kopi hitam √ √

62 Arif S. Kopi hitam √ √

63 Susanto Kopi hitam √ √

64 Andik Kopi susu √ √

Page 141: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

121

65 Aza Kopi Joss √ √

66 M. Ichwarudin Q. Kopi susu √ √

67 Alvin R. Kopi hitam √ √

68 Rony Dwi A. Kopi susu √ √

69 Vandi Dinar P. Kopi susu √ √

70 M. Saiful Alam Kopi hitam √ √

71 M. I'tasim Billah Kopi hitam √ √

72 Pudyo Kriswardani Kopi hitam √ √

73 M. Buyung M. Kopi hitam √ √

74 Ronni Handoyo Kopi hitam √ √

75 Fian Rijal H. Kopi hitam √ √

76 M. Fakhri Ali Kopi hitam √ √

77 Ilham Andi Kopi hitam √ √

78 Pandu Kopi susu √ √

79 Wahyu Nur H. Kopi susu √ √

80 Rachmad R. Kopi susu √ √

81 Ahmad Maftun H. Kopi hitam √ √

82 M. Khafid Kopi hitam √ √

83 M. Yasin Radillah Kopi susu √ √

84 Iqbal Kopi hitam √ √

85 Sigit Irantoro Kopi susu √ √

86 Hudalaila Kopi susu √ √

87 Afan Kopi hitam √ √

88 Misnoto Kopi hitam √ √

89 M. Farid Z.R. Kopi Joss √ √

Page 142: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

122

90 Leon Arjunawan Kopi susu √ √

91 M. Kholili Kopi hitam √ √

92 M. Faruq Kopi hitam √ √

93 Rizal Kopi hitam √ √

94 Dimas Bayu S. Kopi hitam √ √

95 Sofyan Perdana Kopi hitam √ √

96 Yokik A. Kopi susu √ √

97 Samsul Kopi susu √ √

98 M. Abul Kopi Susu √ √

99 Khoirul Anam Kopi hitam √ √

100 Eka kopi susu √ √

Jumlah 59 41 60 14 0 19 7 0 6

Page 143: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

123

No. Nama Menu Kopi yang dipilih

Jenis Minuman Jenis Kopi yang di pilih di Warung Modern

Robusta Arabika

Jenis kopi lain Single Origin Mix Coffee

Ses

ua

i

sele

ra

Sek

eda

r

men

cob

a

La

in-l

ain

sesu

ai

Sel

era

sek

eda

r

men

cob

a

La

in-l

ain

1 Wiwik Moccacino

√ √

2 Yuliawati Moccacino

√ √

3 Rini Cappucino

√ √

4 Suprapto D'silors Robusta √

5 Dullah Espresso √

6 Budi French Press Coffee √

7 Anita Vietnam Drip coffee

8 Mahbub Iced coffee black arabica √

9 Suroso Iced coffee black arabica √

10 Gunawan Peaberry arabica shypon √

11 Norman S. Peaberry arabica shypon √

12 Herman D'silors Arabica premium √

13 Edi Susanto D'silors syphon arabica √

14 Firman Peaberry arabica shypon √

15 Tommy Wijaya Moccacino

16 Hendrik Moccacino

17 Defina Iskandar Cappucino

√ √

18 Ira Purnamasari Black Coffee Robusta √

19 Agarista Cappucino

√ √

20 Mona Monica Moccacino

Page 144: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

124

21 Irvan Sinaga Espresso √

22 Moh. Choirudin iced coffee √

23 M. Qomarudin Espresso

24 Debby Niken Cappucinno

25 Ahmad Junaidi Cappucinno

26 Safira Marta iced coffee √

27 Siti Lailatur R. Cappucinno

28 Eka Adji S. Vietnam Drip Coffee

√ √

29 Aditya Kalosi Toraja √

30 Dit Arifiana S. coffee latte

31 Aditya Tri A. Cappucinno

√ √

32 Moch. Iqbal coffee latte classic arabica

33 Yori Gusti Yasa coffee lattee

√ √

34 Dwi Reni Marta Cappucinno

√ √

35 Irwan Cappucinno robusta

√ √

36 Octarista Dwi C. Vietnam Drip Coffee

√ √

37 Ayunda Rusdinta Hot Americano Arabika √

38 Moh Amrullah Kopi Toraja √

39 Christine Yuli Kopi Toraja √

40 Putri Safitri Cappucino

41 Dian Shofiatul Caffee latte

42 Jhonatan F. Coffee latte

43 Lukito Agung iced coffee √

44 Nico Demus Vietnam Drip Coffee

√ √

45 Febrian S. Vietnam Drip Coffee

Page 145: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

125

46 Rudi A. Moccachino

47 Dina Mustiko Cappucino

48 Intan A. Cappucino

49 Dodik Isdiyanto Java Mocha √

50 David A. Java Jimmie Joe

51 Ferry Coffee Latte

52 Imam Hariyanto Toraja Kolasi √

53 Erwin Hariyanto Moccachino

54 Saipul Cappucino

55 Christine Cappucino

56 Ayu Fitriananda Sumatera Gayo √

57 Dias Prameswari Iced Coffee √

58 Taufik Cappucino

59 Ferdiyan O. Iced Coffee

60 Anggita Novalia Java Jimmie Joe

61 Novan Cappucino

62 Norma Adika Cappucino

63 Aditya Yulian P Cappucino

64 Ridho W. Cappucino

65 Septian Rosi Moccachino

66 Yessy A. Cappucino

67 Bram FP Coffee Latte

68 Eni Kurnia Coffee Latte

69 Eka Puji Ayu Coffee Latte

70 Tommy W. Moccachino

Page 146: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

126

71 Vidi Cappucino

72 Wibowo Kopi Toraja √

73 Grasia Iced Coffee √

74 Ernes Kopi Toraja √

75 Ridwan Espresso √

76 Risma Cappucino Toraja

√ √

77 Andreansyah Iced Cappucino

√ √

78 Turasih Cappucino

√ √

79 Bramantyo Moccacino

√ √

80 Ajeng Avocado Coffee

√ √

81 Nineng Puspito Iced Coffee Latte

√ √

82 Yeni A. Frapio Choco Chip

√ √

83 Heru Cappucino Iced

√ √

84 Elna Cappucino Iced

√ √

85 Agnes Caffe Latte

√ √

86 Yadri Y. Java Arabica √

87 Hari Wibowo Java Arabica √

88 Arimec Sumatra Mandailing √

89 Ratna Cappucino Toraja

90 Deris Moccacino √ √

91 Rizky Wahyu Arabika Blue Ijen V.drip √ √

92 Alex Black Coffee Robusta √ √

93 Rizal Rulhaq R. Arabika Blue Ijen V.drip √ √

94 Agung Arabika Blue Ijen V.drip √ √

95 Yayan Black Coffee Robusta √ √

Page 147: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

127

96 Dedi Black Coffee Robusta √ √

97 Rika Black Coffee Robusta √ √

98 RZ Hakim Arabika Blue Ijen V.drip √ √

99 Maya Cappucino √ √

100 Ach. Bachtiar Coffee Robusta V.drip √ √

Jumlah 39 61 36 4 0 53 7 0 0

Page 148: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

128

Lampiran 6

Data Tingkat Persepsi Konsumen Kopi di Warung Tradisional

No. Nama VARIABEL

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18

1 Suci ida Fitriani 5 5 1 3 5 5 5 4 5 5 1 3 5 5 5 1 5 2

2 Novita 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 1 4 2

3 Haidar Ali A. 4 5 1 4 5 5 2 4 5 3 1 3 5 4 2 1 5 2

4 Nafidatul M. 4 5 2 3 5 3 4 4 5 5 1 3 5 4 4 1 5 2

5 M. Choirudin 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 1 2 4 2 3 1 3 2

6 Soesanto 4 4 1 4 5 5 5 4 5 4 1 3 5 3 2 1 4 2

7 Abdullah 4 5 1 4 5 5 5 4 4 3 1 4 1 5 1 1 4 2

8 Rayi Respati 2 3 1 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 4 1 4 2

9 Aris D. 2 2 3 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 2 4 2 4 2

10 Nuran Wibisono 3 4 3 4 4 1 4 3 1 4 3 4 4 5 4 2 5 2

11 Joko Susilo 4 4 1 4 4 1 1 4 1 5 1 4 3 5 3 1 5 2

12 Qodir 4 2 2 4 2 1 1 3 1 5 1 3 3 4 4 1 4 2

13 Fitra Sinaranda 4 4 1 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 1 4 2

14 Vicki Efendi 3 4 1 4 4 2 4 4 2 5 3 4 3 4 4 1 4 2

15 Azwar Anas 4 4 2 2 3 3 4 3 4 5 3 2 4 4 5 3 4 1

16 Faizal Medianto 5 5 2 2 5 3 3 5 5 5 2 5 3 3 5 2 5 2

17 I Gusta Dimas S. 4 3 3 3 3 5 3 4 2 3 2 4 2 4 3 1 4 2

18 Dias 5 5 4 4 4 2 3 3 2 5 3 4 4 4 3 4 4 2

19 Alief Evien R. 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 1 4 3 3 4 4 4 1

Page 149: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

129

20 Tifani Dewi 4 2 2 5 4 1 4 3 1 5 2 5 4 5 5 5 5 1

21 Haritsah 4 4 2 4 4 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 1 5 2

22 Aimas Al Riza 5 5 4 4 5 2 5 5 2 4 2 4 5 5 5 4 5 2

23 Koko A. 4 4 2 4 4 2 4 5 2 4 1 5 4 5 5 1 5 2

24 Novianti Desi Tri 3 3 1 4 3 1 1 5 1 4 1 3 3 1 3 1 4 2

25 Andi Sofinal F. 2 2 3 5 3 1 1 3 3 4 1 3 3 1 5 5 4 2

26 Novel Dian J. 2 3 1 4 3 1 3 5 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2

27 M. Ali 5 2 1 4 5 2 2 5 2 5 2 3 3 4 5 1 5 3

28 Chandra B. 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 5 3 2 3 4 4 2

29 Lutfi A. 4 3 2 3 3 1 2 4 3 4 2 3 5 2 4 2 4 2

30 Rudi H. 3 4 2 5 5 2 4 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 2

31 Wendry Muji A. 2 4 5 4 3 2 3 5 4 5 2 3 3 4 3 4 4 2

32 Raka 5 1 1 5 5 4 1 5 4 5 1 4 5 5 5 4 5 2

33 Moh. Dinar K. 4 3 2 4 3 1 1 2 3 4 1 4 5 1 4 5 4 2

34 Rudy 4 5 2 4 5 3 5 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 2

35 Yusron Hafney K. 4 5 2 3 5 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2

36 David Sugiono 4 5 2 2 5 3 2 5 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2

37 Gilang S. Govally 4 5 3 4 4 5 1 3 5 4 1 3 5 5 5 5 5 2

38 Risky Dedy 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 2 1 4 3 4 3 5 2

39 achmad yusuf 5 5 2 4 5 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 2 4 2

40 ahmad rofi'i 5 5 2 3 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 2 5 2

41 Suhendri 5 5 2 3 5 3 3 5 4 5 3 2 4 4 3 1 4 2

42 basuki rahmad 4 3 2 3 3 5 3 4 3 4 2 3 1 4 4 3 4 2

43 puput graha 4 5 3 4 4 4 2 4 4 4 1 4 5 4 3 1 5 2

44 Setiawan 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 1 1 3 4 4 3 4 1

Page 150: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

130

45 Afif Elta 4 3 2 3 3 5 3 4 3 4 2 3 1 4 4 2 4 2

46 M. Syauthul J. 5 5 1 3 3 5 3 4 4 3 3 4 3 2 5 1 3 2

47 M. Eufa Al Bary 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 1 4 1

48 Berril Hayqal 2 5 1 3 5 3 5 4 3 1 1 4 3 4 4 1 4 1

49 rico andino 4 5 3 4 5 3 4 3 5 3 3 3 2 3 5 2 4 2

50 Ade A. 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 2

51 Burhan Jailani 4 5 1 3 5 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 1 4 2

52 Muhammad Amar 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 1

53 Widodo 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 5 4 4 4 4 4 2

54 Erik Gusni R. 3 3 4 4 4 2 3 4 2 2 1 4 2 2 3 1 3 2

55 Yayak 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 5 2 4 4 4 3 2

56 Fandi Ricky 3 3 2 4 3 3 3 5 4 3 3 5 3 3 4 2 3 3

57 Salman 3 3 3 4 3 5 3 4 3 2 2 4 2 4 2 5 4 2

58 Gumilang 4 4 5 2 5 3 4 4 4 1 2 4 3 3 4 4 4 2

59 Mistojo 5 5 2 4 5 2 4 5 4 5 2 5 5 4 4 1 4 2

60 Nandan Ardian 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 2 4 2 4 4 4 3 2

61 Edi 4 4 3 5 4 2 4 4 3 4 2 5 2 4 4 5 3 2

62 Arif S. 3 3 5 4 4 2 3 5 2 2 1 3 2 2 3 5 3 2

63 Susanto 3 3 5 5 3 5 3 5 3 2 2 5 2 4 2 5 4 1

64 Andik 5 5 2 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 5 1

65 Aza 5 5 3 5 5 2 1 3 4 5 5 3 5 3 5 5 5 2

66 M. Ichwarudin Q. 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2

67 Alvin R. 5 2 4 4 2 1 5 4 1 2 1 4 2 4 3 4 5 2

68 Rony Dwi A. 4 5 3 4 5 2 2 5 2 4 2 2 4 4 4 5 4 2

69 Vandi Dinar P. 5 2 2 4 4 2 2 5 4 5 4 5 3 4 4 1 5 1

Page 151: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

131

70 M. Saiful Alam 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 2 4 5 3 5 4 4 2

71 M. I'tasim Billah 5 5 1 5 4 5 5 5 4 5 3 5 3 4 4 1 4 2

72 Pudyo Kriswardani 4 3 1 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 3 4 1

73 M. Buyung M. 5 3 4 4 5 3 5 4 5 5 1 4 5 5 5 4 5 1

74 Ronni Handoyo 4 5 4 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 3 4 3 4 1

75 Fian Rijal H. 4 4 1 4 3 4 3 5 2 4 3 5 2 3 4 1 3 1

76 M. Fakhri Ali 5 2 1 4 4 1 2 5 4 5 1 5 2 2 4 1 4 2

77 Ilham Andi 2 1 1 5 2 5 1 5 3 3 3 5 2 3 3 1 4 2

78 Pandu 2 2 1 5 4 1 4 5 2 4 2 5 4 4 4 1 4 1

79 Wahyu Nur H. 3 2 1 5 2 3 2 5 3 3 2 5 3 2 3 1 2 2

80 Rachmad R. 3 4 1 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 5 1 3 2

81 Ahmad Maftun H. 5 5 4 5 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 2

82 M. Khafid 4 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1

83 M. Yasin Radillah 4 5 1 3 5 4 5 5 3 4 4 5 3 5 4 1 5 2

84 Iqbal 5 5 1 4 5 3 5 5 3 5 1 5 5 5 5 1 5 1

85 Sigit Irantoro 4 4 1 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 1 5 1

86 Hudalaila 5 5 1 3 3 1 4 5 1 3 3 5 1 4 4 1 4 2

87 Afan 4 4 1 4 3 1 4 5 1 3 2 5 3 4 4 1 4 2

88 Misnoto 4 4 1 3 3 1 4 4 1 4 3 4 1 4 4 1 4 2

89 M. Farid Z.R. 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2

90 Leon Arjunawan 4 1 3 4 5 2 1 5 4 4 2 5 5 1 2 2 5 2

91 M. Kholili 4 4 2 5 4 1 4 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2

92 M. Faruq 2 2 1 5 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 4 1 4 2

93 Rizal 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1

94 Dimas Bayu S. 5 5 1 2 5 5 1 5 1 5 1 4 5 1 5 2 5 1

Page 152: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

132

95 Sofyan Perdana 4 3 1 5 1 3 3 5 4 4 3 1 1 4 3 1 4 2

96 Yokik A. 4 4 1 4 3 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 1 3 2

97 Samsul 3 4 2 3 3 1 3 5 1 4 3 3 2 3 3 2 3 2

98 M. Abul 4 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2

99 Khoirul Anam 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 1 4 2

100 Eka 3 3 2 4 3 1 3 4 1 4 3 3 3 3 3 1 3 2

Keterangan:

X1 : Waktu Pembelian

X2 : Pengaruh Sanak saudara/kerabat

X3 : Saudara Kandung

X4 : Rekan kerja/teman sejawat

X5 : Kondisi psikologis

X6 : kualitas dan cita rasa kopi

X7 : Mengisi waktu luang

X8 : variasi sajian minuman kopi

X9 : harga

X10 : lokasi

X11 : eksistensi di media sosial

X12 : desain ruangan

X13 : pelayanan

X14 : berkumpul bersama teman/keluarga/rekan kerja

X15 : Pendapatan

X16 : Fasilitas

X17 : Suasana

X18 : Promosi

Page 153: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

133

Lampiran 7

Data Tingkat Persepsi Konsumen Kopi di Warung Modern

No. Nama VARIABEL

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18

1 Wiwik 2 1 4 4 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 4 4 4 3

2 Yuliawati 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3

3 Rini 3 1 3 4 2 3 1 4 4 4 1 3 1 1 4 4 4 3

4 Suprapto 2 1 3 4 1 3 2 3 3 2 1 3 1 1 4 4 4 2

5 Dullah 3 1 2 4 1 3 1 3 3 3 1 2 2 1 4 4 4 1

6 Budi 3 1 3 4 1 4 1 4 4 4 1 3 2 1 3 3 3 3

7 Anita 3 1 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 3

8 Mahbub 3 2 4 4 2 4 1 4 4 4 1 4 2 1 4 4 4 2

9 Suroso 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 3 3 3

10 Gunawan 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 3 3 3

11 Norman S. 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4

12 Herman 3 1 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 1 1 4 3 3 3

13 Edi Susanto 2 3 4 4 2 4 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4

14 Firman 2 3 4 4 3 3 1 4 3 4 1 4 1 1 4 4 4 4

15 Tommy Wijaya 5 3 5 3 4 2 2 2 4 3 4 2 1 3 2 1 4 2

16 Hendrik 4 2 5 5 2 1 2 2 1 5 2 5 1 2 5 5 5 5

17 Defina Iskandar 4 2 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4

18 Ira Purnamasari 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4

19 Agarista 4 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4

Page 154: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

134

20 Mona Monica 3 2 5 3 5 2 2 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 5

21 Irvan Sinaga 4 2 5 5 5 4 2 4 4 4 3 5 1 1 4 4 5 4

22 Moh. Choirudin 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5

23 M. Qomarudin 4 1 5 5 5 4 2 4 4 4 3 5 1 1 4 4 5 4

24 Debby Niken 1 1 4 5 5 5 1 4 4 4 1 3 2 1 5 4 3 3

25 Ahmad Junaidi 3 1 3 3 5 5 3 5 5 2 3 3 2 5 2 5 5 4

26 Safira Marta 3 3 4 5 5 5 1 4 4 4 2 3 2 2 5 4 3 3

27 Siti Lailatur R. 1 2 4 5 5 5 1 4 4 4 1 3 2 1 5 4 3 3

28 Eka Adji S. 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 1 4 1 4 4 4

29 Aditya 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 2

30 Dit Arifiana S. 4 3 5 3 3 5 2 5 5 4 4 3 1 4 4 4 3 5

31 Aditya Tri A. 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 2 4 5 5 5 2

32 Moch. Iqbal 1 1 5 5 5 5 1 5 3 5 2 4 1 4 1 4 4 3

33 Yori Gusti Yasa 4 1 4 2 3 5 2 4 4 3 2 4 2 5 4 4 4 4

34 Dwi Reni Marta 2 2 5 4 3 2 2 4 5 2 4 4 1 2 4 2 4 2

35 Irwan 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4

36 Octarista Dwi C. 5 2 5 5 4 5 2 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4

37 Ayunda Rusdinta 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 5 3 2 5 2 2 2 3

38 Moh Amrullah 3 2 5 5 1 3 4 5 4 1 3 1 2 3 3 1 1 3

39 Christine Yuli 2 3 5 4 3 2 2 4 5 2 4 4 2 2 4 2 4 2

40 Putri Safitri 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2

41 Dian Shofiatul Z. 3 3 4 5 3 5 2 3 2 1 2 2 2 1 4 2 1 1

42 Jhonatan F. 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 1 3 2 3 3 3 3 3

43 Lukito Agung 4 1 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 4

44 Nico Demus 3 1 5 5 1 3 4 5 4 1 3 1 1 3 3 1 1 3

Page 155: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

135

45 Febrian S. 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 2

46 Rudi A. 4 3 4 4 3 4 1 3 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4

47 Dina Mustiko 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3

48 Intan A. 4 1 4 4 3 4 1 3 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4

49 Dodik Isdiyanto 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 1 2 4 4 4 4

50 David A. 2 2 4 4 3 4 2 4 5 4 1 4 2 1 4 4 4 4

51 Ferry 3 1 4 4 3 4 1 3 4 4 1 4 2 1 3 3 3 3

52 Imam Hariyanto 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3

53 Erwin Hariyanto 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 3 5

54 Saipul 3 1 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 2 1 4 4 4 4

55 Christine 5 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4

56 Ayu Fitriananda 5 3 4 5 4 4 2 4 4 3 4 5 1 2 5 5 5 4

57 Dias Prameswari 3 2 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 1 5 4 4 5 4

58 Taufik 1 2 4 4 3 2 5 2 2 3 5 4 2 4 4 4 4 4

59 Ferdiyan O. 4 2 5 5 5 4 2 4 4 4 3 5 2 1 4 4 5 4

60 Anggita Novalia 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5

61 Novan 5 2 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4

62 Norma Adika 4 1 3 5 3 4 5 4 5 5 4 3 1 5 3 3 5 5

63 Aditya Yulian P 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 3

64 Ridho W. 3 5 4 4 4 4 2 3 4 4 2 5 1 3 3 4 4 3

65 Septian Rosi 3 5 3 3 5 5 3 5 5 2 3 3 2 5 2 5 5 4

66 Yessy A. 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

67 Bram FP 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

68 Eni Kurnia 2 2 2 5 2 5 3 4 3 3 4 2 3 5 3 3 4 3

69 Eka Puji Ayu 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 3 5 3 1 4 4 5 4

Page 156: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

136

70 Tommy W. 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5

71 Vidi 4 3 5 5 3 4 1 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5

72 Wibowo 1 3 5 5 1 3 1 5 1 5 1 5 1 3 5 5 5 5

73 Grasia 4 1 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 2 4 3 4 5 3

74 Ernes 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3

75 Ridwan 1 3 5 5 3 2 1 4 3 5 1 5 2 1 5 5 5 5

76 Risma 1 1 5 5 3 2 1 4 3 5 1 5 1 1 5 5 5 5

77 Andreansyah 1 3 5 5 1 4 1 5 5 5 1 5 1 1 1 4 4 3

78 Turasih 1 2 5 5 1 4 1 5 5 5 1 5 1 1 1 4 4 3

79 Bramantyo 3 2 5 5 3 3 1 5 5 5 1 5 1 1 1 5 5 5

80 Ajeng 3 4 5 5 3 3 1 5 5 5 1 5 2 1 2 5 5 5

81 Nineng Puspito 4 2 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 2 3 2 3 4 5

82 Yeni A. 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3

83 Heru 3 4 5 5 3 3 1 3 5 3 1 5 2 1 1 5 5 4

84 Elna 4 1 5 5 2 4 1 4 5 5 1 5 2 1 1 5 5 5

85 Agnes 4 3 5 5 2 5 1 4 5 5 1 5 2 1 2 4 4 4

86 Yadri Y. 3 3 5 5 3 3 1 3 5 3 1 5 2 1 2 5 5 4

87 Hari Wibowo 3 2 5 5 3 4 1 4 5 5 1 5 1 1 2 5 5 5

88 Arimec 3 3 4 4 3 3 1 3 5 4 1 4 1 1 2 4 4 4

89 Ratna 3 4 4 4 1 2 2 3 3 4 2 4 2 2 2 4 4 4

90 Deris 3 2 5 5 1 3 3 4 5 4 2 5 2 2 1 5 5 5

91 Rizky Wahyu 4 4 3 5 4 3 2 5 2 4 3 4 2 4 4 3 5 5

92 Alex 3 2 5 5 3 5 1 5 5 3 1 2 3 1 3 3 4 4

93 Rizal Rulhaq R. 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 1 4 3 4 1 4 2 4

94 Agung 5 1 5 5 4 5 1 2 5 4 4 4 1 2 1 4 4 4

Page 157: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

137

95 Yayan 1 3 5 5 1 5 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 1

96 Dedi 2 3 3 4 3 4 1 4 4 3 1 4 1 1 3 3 3 3

97 Rika 3 3 5 5 2 4 2 3 4 4 2 3 1 2 3 4 3 3

98 RZ Hakim 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3

99 Maya 2 3 4 4 2 4 2 4 4 3 1 3 2 1 3 3 3 3

100 Ach. Bachtiar 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 1 3 2 1 3 3 3 3

Keterangan:

X1 : Waktu Pembelian

X2 : Pengaruh Sanak saudara/kerabat

X3 : Saudara Kandung

X4 : Rekan kerja/teman sejawat

X5 : Kondisi psikologis

X6 : kualitas dan cita rasa kopi

X7 : Mengisi waktu luang

X8 : variasi sajian minuman kopi

X9 : harga

X10 : lokasi

X11 : eksistensi di media sosial

X12 : desain ruangan

X13 : pelayanan

X14 : berkumpul bersama teman/keluarga/rekan kerja

X15 : Pendapatan

X16 : Fasilitas

X17 : Suasana

X18 : Promosi

Page 158: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

138

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas (Warung Tradisional)

Correlations

Waktu

Pembelian

Sanak saudara atau kerabat

saudara

kandung

rekan

kerja

atau teman

sejawat

kondisi

psikologis

kualitas dan cita rasa

mengisi

waktu

luang

variasi

sajian

minuman kopi

harga

lokasi

eksistensi di

medsos

desain

ruangan

pelayanan

berkumpul bersa

ma pendapatan

fasilitas

suasana

promosi

Total

Waktu Pembelian

Pearson Correlation

1 ,406(**)

,012 -

,227(*)

,380(**)

,186 ,173 ,076 ,186 ,486(**)

,062 ,023 ,272(*

*) ,320(*

*) ,249(*)

-,012

,392(**)

,001 ,580(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,908 ,023 ,000 ,064 ,085 ,452 ,064 ,000 ,541 ,818 ,006 ,001 ,012 ,908 ,000 ,996 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sanak saudara atau kerabat

Pearson Correlation

,406(**)

1 ,017 -

,384(**)

,489(**)

,263(**)

,372(**)

-,079 ,250

(*) ,133 ,162

-,071

,272(**)

,298(**)

,110 -

,058 ,121

-,037

,534(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,865 ,000 ,000 ,008 ,000 ,433 ,012 ,188 ,108 ,480 ,006 ,003 ,277 ,566 ,231 ,714 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

saudara kandung

Pearson Correlation

,012 ,017 1 ,063 ,019 -

,030 ,054 -,178 ,063

-,128

-,126 -

,135 ,053 -,008 -,055

,627(**)

,016 -

,068 ,257(**)

Sig. (2-tailed)

,908 ,865 ,535 ,853 ,764 ,590 ,076 ,533 ,203 ,211 ,180 ,600 ,935 ,585 ,000 ,878 ,503 ,010

Page 159: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

139

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

rekan kerja atau teman sejawat

Pearson Correlation

-,227(*

)

-,384(**)

,063 1 -

,244(*)

-,189

-,055

,144 -

,010 ,014 ,023 ,075 -,032 -,031 -,072 ,191

-,094

,020 -

,005

Sig. (2-tailed)

,023 ,000 ,535 ,015 ,060 ,584 ,152 ,922 ,886 ,820 ,460 ,753 ,759 ,476 ,057 ,350 ,845 ,964

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kondisi psikologis

Pearson Correlation

,380(**)

,489(**)

,019 -

,244(*)

1 ,186 ,218

(*) -,042

,383(**)

,236(*)

-,010 ,123 ,514(*

*) ,260(*

*) ,215(*) ,062

,423(**)

-,045

,639(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,853 ,015 ,063 ,029 ,678 ,000 ,018 ,921 ,221 ,000 ,009 ,032 ,542 ,000 ,656 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kualitas dan cita rasa

Pearson Correlation

,186 ,263(**)

-,030 -

,189 ,186 1 ,160 ,040

,499(**)

-,062

-,021 -

,008 ,118

,225(*)

-,033 -

,051 ,127

-,171

,420(**)

Sig. (2-tailed)

,064 ,008 ,764 ,060 ,063 ,111 ,694 ,000 ,543 ,838 ,937 ,241 ,024 ,746 ,612 ,206 ,089 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

mengisi waktu luang

Pearson Correlation

,173 ,372(**)

,054 -

,055 ,218(

*) ,160 1 ,081 ,155

-,103

,123 ,109 -,020 ,461(*

*) ,107

-,110

,000 -

,231(*)

,428(**)

Sig. (2-tailed)

,085 ,000 ,590 ,584 ,029 ,111 ,421 ,124 ,307 ,224 ,279 ,840 ,000 ,291 ,278 ,998 ,021 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

variasi sajian minum

Pearson Correl

,076 -

,079 -,178 ,144 -,042 ,040 ,081 1

-,034

,014 ,024 ,192 -,125 ,037 -,037 -

,219(*)

-,016

,048 ,077

Page 160: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

140

an kopi

ation

Sig. (2-tailed)

,452 ,433 ,076 ,152 ,678 ,694 ,421 ,735 ,892 ,813 ,056 ,217 ,714 ,717 ,029 ,878 ,638 ,448

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

harga Pearson Correlation

,186 ,250

(*) ,063

-,010

,383(**)

,499(**)

,155 -,034 1 ,092 ,040 -

,085 ,346(*

*) ,048 ,099 ,068 ,169

-,021

,546(**)

Sig. (2-tailed)

,064 ,012 ,533 ,922 ,000 ,000 ,124 ,735 ,365 ,696 ,399 ,000 ,638 ,327 ,499 ,093 ,832 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

lokasi Pearson Correlation

,486(**)

,133 -,128 ,014 ,236(

*) -

,062 -

,103 ,014 ,092 1 ,122

-,062

,382(**)

,259(**)

,353(**)

-,090

,373(**)

-,091

,394(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,188 ,203 ,886 ,018 ,543 ,307 ,892 ,365 ,228 ,543 ,000 ,009 ,000 ,374 ,000 ,370 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

eksistensi di medsos

Pearson Correlation

,062 ,162 -,126 ,023 -,010 -

,021 ,123 ,024 ,040 ,122 1 ,113 -,085 ,064 ,131

-,019

-,122

-,029

,214(*)

Sig. (2-tailed)

,541 ,108 ,211 ,820 ,921 ,838 ,224 ,813 ,696 ,228 ,264 ,402 ,527 ,195 ,848 ,226 ,775 ,033

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

desain ruangan

Pearson Correlation

,023 -

,071 -,135 ,075 ,123

-,008

,109 ,192 -

,085 -

,062 ,113 1 -,025 ,097 ,092

-,037

,025 -

,123 ,181

Sig. (2-tailed)

,818 ,480 ,180 ,460 ,221 ,937 ,279 ,056 ,399 ,543 ,264 ,805 ,335 ,361 ,715 ,807 ,223 ,071

Page 161: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

141

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

pelayanan

Pearson Correlation

,272(**)

,272(**)

,053 -

,032 ,514(

**) ,118

-,020

-,125 ,346(**)

,382(**)

-,085 -

,025 1 ,059

,314(**)

,105 ,427(**)

-,158

,534(**)

Sig. (2-tailed)

,006 ,006 ,600 ,753 ,000 ,241 ,840 ,217 ,000 ,000 ,402 ,805 ,561 ,001 ,300 ,000 ,117 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

berkumpul bersama

Pearson Correlation

,320(**)

,298(**)

-,008 -

,031 ,260(

**) ,225

(*) ,461(**)

,037 ,048 ,259(**)

,064 ,097 ,059 1 ,130 -

,027 ,425(**)

-,177

,529(**)

Sig. (2-tailed)

,001 ,003 ,935 ,759 ,009 ,024 ,000 ,714 ,638 ,009 ,527 ,335 ,561 ,196 ,793 ,000 ,078 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

pendapatan

Pearson Correlation

,249(*)

,110 -,055 -

,072 ,215(

*) -

,033 ,107 -,037 ,099

,353(**)

,131 ,092 ,314(*

*) ,130 1 ,141

,217(*)

-,173

,409(**)

Sig. (2-tailed)

,012 ,277 ,585 ,476 ,032 ,746 ,291 ,717 ,327 ,000 ,195 ,361 ,001 ,196 ,162 ,030 ,085 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

fasilitas

Pearson Correlation

-,012 -

,058 ,627(

**) ,191 ,062

-,051

-,110

-,219(

*) ,068

-,090

-,019 -

,037 ,105 -,027 ,141 1 ,033

-,116

,304(**)

Sig. (2-tailed)

,908 ,566 ,000 ,057 ,542 ,612 ,278 ,029 ,499 ,374 ,848 ,715 ,300 ,793 ,162 ,748 ,251 ,002

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

suasana

Pearson Correl

,392(**)

,121 ,016 -

,094 ,423(

**) ,127 ,000 -,016 ,169

,373(**)

-,122 ,025 ,427(*

*) ,425(*

*) ,217(*) ,033 1

-,152

,475(**)

Page 162: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

142

ation

Sig. (2-tailed)

,000 ,231 ,878 ,350 ,000 ,206 ,998 ,878 ,093 ,000 ,226 ,807 ,000 ,000 ,030 ,748 ,131 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

promosi

Pearson Correlation

,001 -

,037 -,068 ,020 -,045

-,171

-,231

(*) ,048

-,021

-,091

-,029 -

,123 -,158 -,177 -,173

-,116

-,152

1 -

,182

Sig. (2-tailed)

,996 ,714 ,503 ,845 ,656 ,089 ,021 ,638 ,832 ,370 ,775 ,223 ,117 ,078 ,085 ,251 ,131 ,070

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation

,580(**)

,534(**)

,257(**)

-,005

,639(**)

,420(**)

,428(**)

,077 ,546(**)

,394(**)

,214(*)

,181 ,534(*

*) ,529(*

*) ,409(**

) ,304(**)

,475(**)

-,182

1

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,010 ,964 ,000 ,000 ,000 ,448 ,000 ,000 ,033 ,071 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,070

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 163: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

143

Lampiran 9

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,759 ,775 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Waktu Pembelian 35,72 33,012 ,535 ,423 ,728

Sanak saudara atau kerabat 35,82 31,664 ,507 ,407 ,727

kondisi psikologis 35,71 32,067 ,603 ,482 ,719

kualitas dan cita rasa 36,67 32,446 ,316 ,352 ,759

mengisi waktu luang 36,39 33,836 ,280 ,400 ,760

harga 36,45 31,967 ,424 ,394 ,739

lokasi 35,76 34,649 ,332 ,445 ,750

pelayanan 36,21 32,087 ,451 ,448 ,735

berkumpul bersama 36,11 32,927 ,434 ,495 ,738

pendapatan 35,74 35,608 ,288 ,191 ,754

suasana 35,52 35,161 ,460 ,460 ,741

Page 164: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

144

Lampiran 10

Analisis Faktor Konsumen Kopi Warung Tradisional

1. Tahap Pertama Uji Standar Deviasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Analysis N

Waktu Pembelian 3,89 ,886 100

Sanak saudara atau kerabat 3,79 1,113 100

kondisi psikologis 3,90 ,927 100

kualitas dan cita rasa 2,94 1,369 100

mengisi waktu luang 3,22 1,211 100

harga 3,16 1,212 100

lokasi 3,85 ,947 100

pelayanan 3,40 1,146 100

berkumpul bersama 3,50 1,049 100

pendapatan 3,87 ,849 100

suasana 4,09 ,668 100

2. Hasil Uji KMO n Barlett’s Test dan Anti Image Correlation Pertama

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,677

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 312,201

df 55

Sig. ,000

Page 165: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

145

Anti-image Matrices

Waktu

Pembelian

Sanak saudara

atau kerabat

kondisi psikologis

kualitas dan cita

rasa

mengisi waktu luang harga lokasi pelayanan

berkumpul bersama pendapatan suasana

Anti-image Covariance

Waktu Pembelian

,577 -,154 -,047 -,079 -,060 ,018 -,226 ,059 ,025 -,038 -,117

Sanak saudara atau kerabat

-,154 ,593 -,180 -,075 -,112 ,017 ,018 -,075 -,057 ,034 ,122

kondisi psikologis

-,047 -,180 ,518 ,056 -,035 -,119 ,034 -,151 -,015 -,013 -,119

kualitas dan cita rasa

-,079 -,075 ,056 ,648 ,062 -,308 ,128 -,008 -,132 ,044 ,001

mengisi waktu luang

-,060 -,112 -,035 ,062 ,600 -,092 ,164 ,018 -,268 -,100 ,125

harga ,018 ,017 -,119 -,308 -,092 ,606 -,048 -,090 ,106 -,002 -,007

lokasi -,226 ,018 ,034 ,128 ,164 -,048 ,555 -,130 -,146 -,142 -,001

pelayanan ,059 -,075 -,151 -,008 ,018 -,090 -,130 ,552 ,108 -,111 -,149

berkumpul bersama

,025 -,057 -,015 -,132 -,268 ,106 -,146 ,108 ,505 ,016 -,222

pendapatan -,038 ,034 -,013 ,044 -,100 -,002 -,142 -,111 ,016 ,809 -,015

suasana -,117 ,122 -,119 ,001 ,125 -,007 -,001 -,149 -,222 -,015 ,540

Anti-image Correlation

Waktu Pembelian

,762(a) -,263 -,085 -,130 -,102 ,030 -,399 ,104 ,047 -,056 -,210

Sanak saudara atau kerabat

-,263 ,744(a) -,326 -,122 -,188 ,028 ,031 -,131 -,105 ,049 ,216

kondisi psikologis

-,085 -,326 ,799(a) ,097 -,062 -,213 ,064 -,283 -,030 -,020 -,226

kualitas dan -,130 -,122 ,097 ,558(a) ,100 -,492 ,213 -,013 -,231 ,060 ,001

Page 166: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

146

cita rasa

mengisi waktu luang

-,102 -,188 -,062 ,100 ,516(a) -,152 ,285 ,032 -,486 -,143 ,220

harga ,030 ,028 -,213 -,492 -,152 ,643(a) -,083 -,156 ,191 -,003 -,012

lokasi -,399 ,031 ,064 ,213 ,285 -,083 ,631(a) -,234 -,276 -,212 -,001

pelayanan ,104 -,131 -,283 -,013 ,032 -,156 -,234 ,746(a) ,204 -,166 -,273

berkumpul bersama

,047 -,105 -,030 -,231 -,486 ,191 -,276 ,204 ,554(a) ,025 -,425

pendapatan -,056 ,049 -,020 ,060 -,143 -,003 -,212 -,166 ,025 ,805(a) -,022

suasana -,210 ,216 -,226 ,001 ,220 -,012 -,001 -,273 -,425 -,022 ,678(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Keterangan : Tidak ada variabel yang dikeluarkan karena nilai anti image correlation diatas dari 0,5

Page 167: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

147

4. Hasil ekstraksi communalities

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,527

Sanak saudara atau kerabat 1,000 ,517

kondisi psikologis 1,000 ,583

kualitas dan cita rasa 1,000 ,585

mengisi waktu luang 1,000 ,697

harga 1,000 ,718

lokasi 1,000 ,651

pelayanan 1,000 ,664

berkumpul bersama 1,000 ,700

pendapatan 1,000 ,339

suasana 1,000 ,504

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Keterangan: Variabel pendapatan dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities

dibawah 0,5

5. Hasil ekstraksi communalities setelah mengeluarkan 1 variabel (Pendapatan)

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,548

Sanak saudara atau kerabat 1,000 ,518

kondisi psikologis 1,000 ,590

kualitas dan cita rasa 1,000 ,568

mengisi waktu luang 1,000 ,723

harga 1,000 ,728

lokasi 1,000 ,657

pelayanan 1,000 ,657

berkumpul bersama 1,000 ,713

suasana 1,000 ,563

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 168: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

148

7. Hasil Analisis faktor setelah elminasi variabel

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Analysis N

Waktu Pembelian 3,89 ,886 100

Sanak saudara atau kerabat 3,79 1,113 100

kondisi psikologis 3,90 ,927 100

kualitas dan cita rasa 2,94 1,369 100

mengisi waktu luang 3,22 1,211 100

harga 3,16 1,212 100

lokasi 3,85 ,947 100

pelayanan 3,40 1,146 100

berkumpul bersama 3,50 1,049 100

suasana 4,09 ,668 100

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,660

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 293,194

df 45

Sig. ,000

Page 169: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

149

Anti-image Matrices

Waktu

Pembelian

Sanak saudara atau

kerabat kondisi

psikologis kualitas dan

cita rasa mengisi

waktu luang harga lokasi pelayanan berkumpul bersama suasana

Anti-image Covariance Waktu Pembelian ,578 -,153 -,047 -,078 -,066 ,018 -,244 ,055 ,026 -,118

Sanak saudara atau kerabat -,153 ,595 -,180 -,078 -,111 ,017 ,025 -,072 -,058 ,123

kondisi psikologis -,047 -,180 ,518 ,057 -,037 -,119 ,034 -,158 -,015 -,120

kualitas dan cita rasa -,078 -,078 ,057 ,650 ,070 -,309 ,142 -,002 -,134 ,002

mengisi waktu luang -,066 -,111 -,037 ,070 ,613 -,094 ,157 ,005 -,271 ,126

harga ,018 ,017 -,119 -,309 -,094 ,606 -,051 -,093 ,106 -,007

lokasi -,244 ,025 ,034 ,142 ,157 -,051 ,581 -,161 -,150 -,003

pelayanan ,055 -,072 -,158 -,002 ,005 -,093 -,161 ,568 ,113 -,155

berkumpul bersama ,026 -,058 -,015 -,134 -,271 ,106 -,150 ,113 ,506 -,222

suasana -,118 ,123 -,120 ,002 ,126 -,007 -,003 -,155 -,222 ,540

Anti-image Correlation Waktu Pembelian ,742(a) -,261 -,086 -,127 -,112 ,030 -,421 ,096 ,048 -,212

Sanak saudara atau kerabat -,261 ,744(a) -,325 -,125 -,183 ,028 ,042 -,125 -,106 ,217

kondisi psikologis -,086 -,325 ,790(a) ,099 -,066 -,213 ,061 -,291 -,030 -,227

kualitas dan cita rasa -,127 -,125 ,099 ,552(a) ,110 -,493 ,232 -,003 -,233 ,003

mengisi waktu luang -,112 -,183 -,066 ,110 ,526(a) -,154 ,263 ,008 -,487 ,219

harga ,030 ,028 -,213 -,493 -,154 ,638(a) -,086 -,158 ,191 -,012

lokasi -,421 ,042 ,061 ,232 ,263 -,086 ,594(a) -,280 -,277 -,006

pelayanan ,096 -,125 -,291 -,003 ,008 -,158 -,280 ,723(a) ,212 -,280

berkumpul bersama ,048 -,106 -,030 -,233 -,487 ,191 -,277 ,212 ,546(a) -,425

suasana -,212 ,217 -,227 ,003 ,219 -,012 -,006 -,280 -,425 ,665(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 170: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

150

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,548

Sanak saudara atau kerabat 1,000 ,518

kondisi psikologis 1,000 ,590

kualitas dan cita rasa 1,000 ,568

mengisi waktu luang 1,000 ,723

harga 1,000 ,728

lokasi 1,000 ,657

pelayanan 1,000 ,657

berkumpul bersama 1,000 ,713

suasana 1,000 ,563

Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 3,368 33,676 33,676 3,368 33,676 33,676 2,501 25,009 25,009

2 1,575 15,750 49,426 1,575 15,750 49,426 1,926 19,260 44,269

3 1,322 13,219 62,645 1,322 13,219 62,645 1,838 18,376 62,645

4 ,916 9,159 71,804

5 ,785 7,849 79,653

6 ,578 5,776 85,430

7 ,475 4,755 90,184

8 ,407 4,075 94,259

9 ,330 3,303 97,562

10 ,244 2,438 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 171: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

151

Component Matrix(a)

Component

1 2 3

Waktu Pembelian ,685 -,170 ,223

Sanak saudara atau kerabat ,634 ,336 ,059

kondisi psikologis ,751 -,018 -,160

kualitas dan cita rasa ,423 ,486 -,391

mengisi waktu luang ,363 ,656 ,401

harga ,521 ,260 -,623

lokasi ,505 -,605 ,189

pelayanan ,618 -,373 -,369

berkumpul bersama ,560 ,211 ,595

suasana ,632 -,387 ,116

Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted. Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2 3

Waktu Pembelian ,636 ,121 ,360

Sanak saudara atau kerabat ,234 ,430 ,528

kondisi psikologis ,534 ,503 ,226

kualitas dan cita rasa -,074 ,716 ,223

mengisi waktu luang -,140 ,170 ,821

harga ,125 ,844 -,021

lokasi ,799 -,132 -,004

pelayanan ,657 ,439 -,184

berkumpul bersama ,329 -,058 ,776

suasana ,733 ,080 ,135

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 5 iterations.

Page 172: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

152

Lampiran 11

Hasil Uji Validitas (Warung Modern)

Correlations

Waktu

Pembelian

Sanak saudara atau kerabat

saudara

kandung

rekan

kerja

atau teman

sejawat

kondisi

psikologis

kualitas dan cita rasa

mengisi

waktu

luang

variasi

sajian

minuman kopi

harga lkasi

eksistensi di

medsos

desain

ruangan

pelayanan

berkumpul bersa

ma pendapatan

fasilitas

suasana

promosi

Total

Waktu Pembelian

Pearson Correlation

1 -

,033 ,142

-,063

,390(**)

,262(**)

,388(**)

-,115 ,191 ,145 ,511(

**) ,175

,200(*)

,349(**)

,112 ,172 ,184 ,318(**)

,579(**)

Sig. (2-tailed)

,743 ,159 ,533 ,000 ,008 ,000 ,254 ,057 ,151 ,000 ,081 ,047 ,000 ,265 ,088 ,067 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sanak saudara atau kerabat

Pearson Correlation

-,033 1 ,100 ,024 ,036 -

,093 -

,126 ,023

-,004

-,126

-,070 ,113 ,099 -,019 -,147 ,013 ,058 ,035 ,084

Sig. (2-tailed)

,743 ,321 ,813 ,721 ,356 ,211 ,820 ,966 ,211 ,490 ,264 ,328 ,848 ,144 ,900 ,568 ,727 ,406

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

saudara kandung

Pearson Correlation

,142 ,100 1 ,491(**)

,141 ,021 -

,112 ,184

,312(**)

,301(**)

,070 ,388(**)

-,077 -,081 -,059 ,226

(*) ,340(**)

,353(**)

,399(**)

Page 173: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

153

Sig. (2-tailed)

,159 ,321 ,000 ,162 ,836 ,265 ,068 ,002 ,002 ,489 ,000 ,447 ,425 ,560 ,024 ,001 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

rekan kerja atau teman sejawat

Pearson Correlation

-,063 ,024 ,491(

**) 1 -,024 ,132

-,178

,144 ,082 ,295(**)

-,065 ,192 ,013 -

,219(*)

,021 ,213

(*) ,306(**)

,170 ,234

(*)

Sig. (2-tailed)

,533 ,813 ,000 ,810 ,192 ,076 ,152 ,415 ,003 ,519 ,056 ,901 ,029 ,833 ,033 ,002 ,092 ,019

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kondisi psikologis

Pearson Correlation

,390(**)

,036 ,141 -

,024 1

,337(**)

,289(**)

,087 ,173 ,191 ,471(

**) ,233

(*) ,304(*

*) ,376(*

*) ,225(*)

,262(**)

,224(*)

,284(**)

,660(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,721 ,162 ,810 ,001 ,004 ,388 ,085 ,057 ,000 ,020 ,002 ,000 ,024 ,008 ,025 ,004 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kualitas dan cita rasa

Pearson Correlation

,262(**)

-,093

,021 ,132 ,337(

**) 1 ,088

,269(**)

,313(**)

,077 ,225(

*) -

,143 ,189

,211(*)

-,038 ,118 -

,004 ,002

,357(**)

Sig. (2-tailed)

,008 ,356 ,836 ,192 ,001 ,384 ,007 ,002 ,449 ,024 ,156 ,060 ,035 ,704 ,240 ,971 ,983 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

mengisi waktu luang

Pearson Correlation

,388(**)

-,126

-,112 -

,178 ,289(

**) ,088 1 ,063

-,004

-,066

,761(**)

-,135

,260(**)

,627(**)

,185 -

,062 -

,007 ,070

,463(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,211 ,265 ,076 ,004 ,384 ,535 ,969 ,512 ,000 ,180 ,009 ,000 ,065 ,538 ,942 ,490 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 174: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

154

variasi sajian minuman kopi

Pearson Correlation

-,115 ,023 ,184 ,144 ,087 ,269(**)

,063 1 ,364(**)

,127 ,002 ,075 ,120 ,191 ,006 ,099 ,156 ,233

(*) ,324(**)

Sig. (2-tailed)

,254 ,820 ,068 ,152 ,388 ,007 ,535 ,000 ,207 ,985 ,460 ,234 ,057 ,954 ,327 ,122 ,019 ,001

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

harga Pearson Correlation

,191 -

,004 ,312(

**) ,082 ,173

,313(**)

-,004

,364(**)

1 ,113 ,018 ,110 ,074 -,032 -

,263(**)

,122 ,217

(*) ,147

,308(**)

Sig. (2-tailed)

,057 ,966 ,002 ,415 ,085 ,002 ,969 ,000 ,263 ,858 ,277 ,464 ,752 ,008 ,225 ,030 ,143 ,002

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

lokasi Pearson Correlation

,145 -

,126 ,301(

**) ,295(**)

,191 ,077 -

,066 ,127 ,113 1 ,010

,644(**)

-,083 -,014 ,186 ,637(**)

,527(**)

,532(**)

,525(**)

Sig. (2-tailed)

,151 ,211 ,002 ,003 ,057 ,449 ,512 ,207 ,263 ,922 ,000 ,410 ,889 ,065 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

eksistensi di medsos

Pearson Correlation

,511(**)

-,070

,070 -

,065 ,471(

**) ,225

(*) ,761(**)

,002 ,018 ,010 1 -

,006 ,248(*

) ,667(*

*) ,173

-,060

,088 ,139 ,607(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,490 ,489 ,519 ,000 ,024 ,000 ,985 ,858 ,922 ,954 ,013 ,000 ,086 ,556 ,385 ,169 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

desain ruangan

Pearson Correlation

,175 ,113 ,388(

**) ,192

,233(*)

-,143

-,135

,075 ,110 ,644(**)

-,006 1 ,001 -,037 ,053 ,675(**)

,575(**)

,594(**)

,519(**)

Page 175: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

155

Sig. (2-tailed)

,081 ,264 ,000 ,056 ,020 ,156 ,180 ,460 ,277 ,000 ,954 ,992 ,715 ,601 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

pelayanan

Pearson Correlation

,200(*)

,099 -,077 ,013 ,304(

**) ,189

,260(**)

,120 ,074 -

,083 ,248(

*) ,001 1

,332(**)

,074 ,040 -

,086 ,079

,331(**)

Sig. (2-tailed)

,047 ,328 ,447 ,901 ,002 ,060 ,009 ,234 ,464 ,410 ,013 ,992 ,001 ,463 ,692 ,394 ,437 ,001

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

berkumpul bersama

Pearson Correlation

,349(**)

-,019

-,081 -

,219(*)

,376(**)

,211(*)

,627(**)

,191 -

,032 -

,014 ,667(

**) -

,037 ,332(*

*) 1 ,045 ,046 ,066 ,195

,541(**)

Sig. (2-tailed)

,000 ,848 ,425 ,029 ,000 ,035 ,000 ,057 ,752 ,889 ,000 ,715 ,001 ,659 ,651 ,513 ,052 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

pendapatan

Pearson Correlation

,112 -

,147 -,059 ,021

,225(*)

-,038

,185 ,006 -

,263(**)

,186 ,173 ,053 ,074 ,045 1 ,179 ,080 ,092 ,279(**)

Sig. (2-tailed)

,265 ,144 ,560 ,833 ,024 ,704 ,065 ,954 ,008 ,065 ,086 ,601 ,463 ,659 ,075 ,427 ,364 ,005

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

fasilitas

Pearson Correlation

,172 ,013 ,226(

*) ,213

(*) ,262(

**) ,118

-,062

,099 ,122 ,637(**)

-,060 ,675(**)

,040 ,046 ,179 1 ,659(**)

,583(**)

,574(**)

Sig. (2-tailed)

,088 ,900 ,024 ,033 ,008 ,240 ,538 ,327 ,225 ,000 ,556 ,000 ,692 ,651 ,075 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 176: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

156

suasana

Pearson Correlation

,184 ,058 ,340(

**) ,306(**)

,224(*)

-,004

-,007

,156 ,217

(*) ,527(**)

,088 ,575(**)

-,086 ,066 ,080 ,659(**)

1 ,481(**)

,569(**)

Sig. (2-tailed)

,067 ,568 ,001 ,002 ,025 ,971 ,942 ,122 ,030 ,000 ,385 ,000 ,394 ,513 ,427 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

promosi

Pearson Correlation

,318(**)

,035 ,353(

**) ,170

,284(**)

,002 ,070 ,233(

*) ,147

,532(**)

,139 ,594(**)

,079 ,195 ,092 ,583(**)

,481(**)

1 ,635(**)

Sig. (2-tailed)

,001 ,727 ,000 ,092 ,004 ,983 ,490 ,019 ,143 ,000 ,169 ,000 ,437 ,052 ,364 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation

,579(**)

,084 ,399(

**) ,234

(*) ,660(

**) ,357(**)

,463(**)

,324(**)

,308(**)

,525(**)

,607(**)

,519(**)

,331(**)

,541(**)

,279(**)

,574(**)

,569(**)

,635(**)

1

Sig. (2-tailed)

,000 ,406 ,000 ,019 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Keterangan: Variabel Pengaruh sanak saudara atau kerabat, pengaruh rekan kerja atau teman sejawat, Harga dan Pendapatan

dikeluarkan dari model karena nilai uji validitas nya dibawah 0,3

Page 177: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

157

Correlations

Waktu Pembeli

an

saudara

kandung

kondisi psikolog

is

kualitas dan cita rasa

mengisi

waktu luang

variasi sajian minuman kopi lokasi

eksistensi di

medsos

desain ruanga

n pelayan

an

berkumpul

bersama fasilita

s suasan

a promo

si

Waktu Pembelian

Pearson Correlation

1 ,142 ,390(**) ,262(*

*) ,388(*

*) -,115 ,145 ,511(**) ,175 ,200(*) ,349(**) ,172 ,184

,318(**)

Sig. (2-tailed)

,159 ,000 ,008 ,000 ,254 ,151 ,000 ,081 ,047 ,000 ,088 ,067 ,001

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

saudara kandung

Pearson Correlation

,142 1 ,141 ,021 -,112 ,184 ,301(*

*) ,070

,388(**)

-,077 -,081 ,226(*

) ,340(**

) ,353(**

)

Sig. (2-tailed)

,159 ,162 ,836 ,265 ,068 ,002 ,489 ,000 ,447 ,425 ,024 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kondisi psikologis

Pearson Correlation

,390(**) ,141 1 ,337(*

*) ,289(*

*) ,087 ,191 ,471(**) ,233(*) ,304(**) ,376(**)

,262(**)

,224(*) ,284(**

)

Sig. (2-tailed)

,000 ,162 ,001 ,004 ,388 ,057 ,000 ,020 ,002 ,000 ,008 ,025 ,004

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

kualitas dan cita rasa

Pearson Correlation

,262(**) ,021 ,337(**) 1 ,088 ,269(**) ,077 ,225(*) -,143 ,189 ,211(*) ,118 -,004 ,002

Sig. (2-tailed)

,008 ,836 ,001 ,384 ,007 ,449 ,024 ,156 ,060 ,035 ,240 ,971 ,983

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

mengisi waktu luang

Pearson Correlation

,388(**) -,112 ,289(**) ,088 1 ,063 -,066 ,761(**) -,135 ,260(**) ,627(**) -,062 -,007 ,070

Sig. (2-tailed)

,000 ,265 ,004 ,384 ,535 ,512 ,000 ,180 ,009 ,000 ,538 ,942 ,490

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 178: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

158

variasi sajian minuman kopi

Pearson Correlation

-,115 ,184 ,087 ,269(*

*) ,063 1 ,127 ,002 ,075 ,120 ,191 ,099 ,156 ,233(*)

Sig. (2-tailed)

,254 ,068 ,388 ,007 ,535 ,207 ,985 ,460 ,234 ,057 ,327 ,122 ,019

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

lokasi Pearson Correlation

,145 ,301(**

) ,191 ,077 -,066 ,127 1 ,010

,644(**)

-,083 -,014 ,637(*

*) ,527(**

) ,532(**

)

Sig. (2-tailed)

,151 ,002 ,057 ,449 ,512 ,207 ,922 ,000 ,410 ,889 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

eksistensi di medsos

Pearson Correlation

,511(**) ,070 ,471(**) ,225(*

) ,761(*

*) ,002 ,010 1 -,006 ,248(*) ,667(**) -,060 ,088 ,139

Sig. (2-tailed)

,000 ,489 ,000 ,024 ,000 ,985 ,922 ,954 ,013 ,000 ,556 ,385 ,169

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

desain ruangan

Pearson Correlation

,175 ,388(**

) ,233(*) -,143 -,135 ,075

,644(**)

-,006 1 ,001 -,037 ,675(*

*) ,575(**

) ,594(**

)

Sig. (2-tailed)

,081 ,000 ,020 ,156 ,180 ,460 ,000 ,954 ,992 ,715 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

pelayanan

Pearson Correlation

,200(*) -,077 ,304(**) ,189 ,260(*

*) ,120 -,083 ,248(*) ,001 1 ,332(**) ,040 -,086 ,079

Sig. (2-tailed)

,047 ,447 ,002 ,060 ,009 ,234 ,410 ,013 ,992 ,001 ,692 ,394 ,437

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

berkumpul bersama

Pearson Correlation

,349(**) -,081 ,376(**) ,211(*

) ,627(*

*) ,191 -,014 ,667(**) -,037 ,332(**) 1 ,046 ,066 ,195

Sig. (2-tailed)

,000 ,425 ,000 ,035 ,000 ,057 ,889 ,000 ,715 ,001 ,651 ,513 ,052

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 179: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

159

fasilitas Pearson Correlation

,172 ,226(*) ,262(**) ,118 -,062 ,099 ,637(*

*) -,060

,675(**)

,040 ,046 1 ,659(**

) ,583(**

)

Sig. (2-tailed)

,088 ,024 ,008 ,240 ,538 ,327 ,000 ,556 ,000 ,692 ,651 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

suasana Pearson Correlation

,184 ,340(**

) ,224(*) -,004 -,007 ,156

,527(**)

,088 ,575(**

) -,086 ,066

,659(**)

1 ,481(**

)

Sig. (2-tailed)

,067 ,001 ,025 ,971 ,942 ,122 ,000 ,385 ,000 ,394 ,513 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

promosi Pearson Correlation

,318(**) ,353(**

) ,284(**) ,002 ,070 ,233(*)

,532(**)

,139 ,594(**

) ,079 ,195

,583(**)

,481(**)

1

Sig. (2-tailed)

,001 ,000 ,004 ,983 ,490 ,019 ,000 ,169 ,000 ,437 ,052 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 180: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

160

Lampiran 12

Hasil Uji Reliabilitas (Warung Modern)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,793 ,787 14

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Waktu Pembelian 42,37 49,993 ,500 ,428 ,772

saudara kandung 41,38 55,491 ,253 ,289 ,791

kondisi psikologis 42,42 47,640 ,554 ,396 ,766

kualitas dan cita rasa 41,76 54,811 ,248 ,424 ,792

mengisi waktu luang 43,34 51,277 ,387 ,675 ,783

variasi sajian minuman kopi 41,67 56,183 ,198 ,332 ,795

lokasi 41,85 51,987 ,410 ,534 ,780

eksistensi di medsos 43,14 47,091 ,526 ,763 ,770

desain ruangan 41,72 52,264 ,408 ,669 ,781

pelayanan 43,87 56,336 ,253 ,215 ,791

berkumpul bersama 43,22 47,527 ,473 ,561 ,776

fasilitas 41,74 51,608 ,466 ,705 ,776

suasana 41,60 52,061 ,452 ,536 ,778

promosi 41,94 50,259 ,555 ,541 ,769

Page 181: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

161

Lampiran 13

Hasil Analisis Faktor Konsumen Kopi Warung Modern

1. Tahap Pertama Uji Standar Deviasi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Analysis N

Waktu Pembelian 3,17 1,111 100

saudara kandung 4,16 ,788 100

kondisi psikologis 3,12 1,281 100

kualitas dan cita rasa 3,78 ,927 100

mengisi waktu luang 2,20 1,163 100

variasi sajian minuman kopi 3,87 ,774 100

lokasi 3,69 1,022 100

eksistensi di medsos 2,40 1,393 100

desain ruangan 3,82 ,989 100

pelayanan 1,67 ,620 100

berkumpul bersama 2,32 1,449 100

fasilitas 3,80 ,974 100

suasana 3,94 ,941 100

promosi 3,60 ,995 100

2. Hasil Uji KMO n Barlett’s Test dan Anti Image Correlation Pertama

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,730

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 592,850

df 91

Sig. ,000

Page 182: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

162

Anti-image Matrices

Waktu Pembelia

n

saudara kandun

g

kondisi psikologi

s

kualitas dan cita rasa

mengisi waktu luang

variasi sajian

minuman kopi lokasi

eksistensi di

medsos

desain ruanga

n pelayana

n berkumpul bersama

fasilitas

suasana

promosi

Anti-image Covariance

Waktu Pembelian

,572 -,042 -,032 -,161 -,058 ,196 ,028 -,052 -,039 -,040 -,002 ,027 -,034 -,130

saudara kandung

-,042 ,711 -,009 -,001 ,077 -,123 -,009 -,076 -,072 ,043 ,099 ,048 -,074 -,083

kondisi psikologis

-,032 -,009 ,604 -,124 ,034 ,016 ,018 -,094 -,046 -,124 -,023 -,034 -,012 -,024

kualitas dan cita rasa

-,161 -,001 -,124 ,576 ,121 -,237 -,080 -,080 ,164 -,036 ,009 -,133 ,083 ,102

mengisi waktu luang

-,058 ,077 ,034 ,121 ,325 -,092 -,013 -,171 ,075 -,035 -,053 -,062 ,033 ,016

variasi sajian minuman kopi

,196 -,123 ,016 -,237 -,092 ,668 -,005 ,095 -,032 -,063 -,113 ,095 -,095 -,135

lokasi ,028 -,009 ,018 -,080 -,013 -,005 ,466 -,012 -,121 ,084 ,032 -,076 -,033 -,073

eksistensi di medsos

-,052 -,076 -,094 -,080 -,171 ,095 -,012 ,237 -,045 ,017 -,119 ,090 -,054 -,001

desain ruangan

-,039 -,072 -,046 ,164 ,075 -,032 -,121 -,045 ,331 -,046 ,031 -,112 -,023 -,055

pelayanan

-,040 ,043 -,124 -,036 -,035 -,063 ,084 ,017 -,046 ,785 -,081 -,036 ,099 -,004

berkumpul bersama

-,002 ,099 -,023 ,009 -,053 -,113 ,032 -,119 ,031 -,081 ,439 -,038 ,006 -,058

fasilitas ,027 ,048 -,034 -,133 -,062 ,095 -,076 ,090 -,112 -,036 -,038 ,295 -,166 -,091

suasana -,034 -,074 -,012 ,083 ,033 -,095 -,033 -,054 -,023 ,099 ,006 -,166 ,464 ,014

Page 183: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

163

promosi -,130 -,083 -,024 ,102 ,016 -,135 -,073 -,001 -,055 -,004 -,058 -,091 ,014 ,459

Anti-image Correlation

Waktu Pembelian

,770(a) -,067 -,055 -,280 -,134 ,317 ,053 -,141 -,090 -,060 -,004 ,067 -,066 -,253

saudara kandung

-,067 ,760(a) -,014 -,002 ,160 -,178 -,016 -,185 -,148 ,057 ,177 ,104 -,129 -,145

kondisi psikologis

-,055 -,014 ,867(a) -,211 ,077 ,025 ,033 -,249 -,103 -,180 -,045 -,082 -,022 -,046

kualitas dan cita rasa

-,280 -,002 -,211 ,372(a) ,279 -,382 -,155 -,217 ,375 -,054 ,019 -,322 ,161 ,199

mengisi waktu luang

-,134 ,160 ,077 ,279 ,664(a) -,198 -,034 -,616 ,230 -,068 -,140 -,199 ,086 ,041

variasi sajian minuman kopi

,317 -,178 ,025 -,382 -,198 ,341(a) -,009 ,239 -,069 -,087 -,209 ,214 -,170 -,243

lokasi ,053 -,016 ,033 -,155 -,034 -,009

,875(a)

-,035 -,309 ,138 ,071 -,205 -,071 -,159

eksistensi di medsos

-,141 -,185 -,249 -,217 -,616 ,239 -,035 ,646(a) -,159 ,039 -,369 ,342 -,164 -,003

desain ruangan

-,090 -,148 -,103 ,375 ,230 -,069 -,309 -,159 ,777(a) -,089 ,081 -,358 -,058 -,141

pelayanan

-,060 ,057 -,180 -,054 -,068 -,087 ,138 ,039 -,089 ,770(a) -,138 -,074 ,164 -,007

berkumpul bersama

-,004 ,177 -,045 ,019 -,140 -,209 ,071 -,369 ,081 -,138 ,822(a) -,106 ,012 -,129

fasilitas ,067 ,104 -,082 -,322 -,199 ,214 -,205 ,342 -,358 -,074 -,106 ,701(a) -,449 -,247

suasana -,066 -,129 -,022 ,161 ,086 -,170 -,071 -,164 -,058 ,164 ,012 -,449 ,813(a) ,031

promosi -,253 -,145 -,046 ,199 ,041 -,243 -,159 -,003 -,141 -,007 -,129 -,247 ,031 ,840(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Keterangan : variabel variasi sajian minuman kopi dikeluarkan karena nilai anti image correlation dibawah 0,5

Page 184: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

164

Anti-image Matrices

Waktu

Pembelian saudara kandung

kondisi psikologis

kualitas dan cita rasa

mengisi waktu luang lokasi

eksistensi di

medsos desain

ruangan pelayanan berkumpul bersama fasilitas suasana promosi

Anti-image Covariance

Waktu Pembelian

,636 -,007 -,041 -,118 -,036 ,032 -,094 -,033 -,025 ,036 -,001 -,007 -,107

saudara kandung

-,007 ,734 -,007 -,054 ,064 -,011 -,064 -,081 ,032 ,084 ,070 -,097 -,118

kondisi psikologis

-,041 -,007 ,605 -,139 ,038 ,018 -,102 -,046 -,123 -,021 -,038 -,010 -,022

kualitas dan cita rasa

-,118 -,054 -,139 ,675 ,108 -,096 -,058 ,179 -,069 -,038 -,122 ,060 ,068

mengisi waktu luang

-,036 ,064 ,038 ,108 ,339 -,015 -,174 ,074 -,045 -,075 -,053 ,022 -,003

lokasi ,032 -,011 ,018 -,096 -,015 ,466 -,012 -,122 ,084 ,033 -,079 -,034 -,079

eksistensi di medsos

-,094 -,064 -,102 -,058 -,174 -,012 ,252 -,043 ,028 -,114 ,085 -,045 ,021

desain ruangan

-,033 -,081 -,046 ,179 ,074 -,122 -,043 ,333 -,049 ,027 -,113 -,028 -,066

pelayanan -,025 ,032 -,123 -,069 -,045 ,084 ,028 -,049 ,791 -,097 -,028 ,093 -,018

berkumpul bersama

,036 ,084 -,021 -,038 -,075 ,033 -,114 ,027 -,097 ,459 -,024 -,011 -,090

fasilitas -,001 ,070 -,038 -,122 -,053 -,079 ,085 -,113 -,028 -,024 ,309 -,165 -,080

suasana -,007 -,097 -,010 ,060 ,022 -,034 -,045 -,028 ,093 -,011 -,165 ,477 -,005

promosi -,107 -,118 -,022 ,068 -,003 -,079 ,021 -,066 -,018 -,090 -,080 -,005 ,487

Anti-image Correlation

Waktu Pembelian

,873(a) -,011 -,066 -,181 -,077 ,059 -,235 -,072 -,035 ,067 -,001 -,013 -,191

saudara kandung

-,011 ,767(a) -,010 -,077 ,129 -,018 -,149 -,163 ,042 ,145 ,148 -,164 -,198

kondisi psikologis

-,066 -,010 ,859(a) -,218 ,084 ,033 -,262 -,102 -,178 -,041 -,089 -,018 -,041

kualitas dan cita rasa

-,181 -,077 -,218 ,452(a) ,225 -,171 -,141 ,379 -,095 -,068 -,266 ,106 ,119

mengisi -,077 ,129 ,084 ,225 ,703(a) -,037 -,597 ,221 -,088 -,189 -,164 ,054 -,008

Page 185: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

165

waktu luang

lokasi ,059 -,018 ,033 -,171 -,037 ,869(a) -,034 -,310 ,138 ,071 -,208 -,073 -,166

eksistensi di medsos

-,235 -,149 -,262 -,141 -,597 -,034 ,680(a) -,147 ,062 -,336 ,306 -,129 ,059

desain ruangan

-,072 -,163 -,102 ,379 ,221 -,310 -,147 ,778(a) -,096 ,068 -,352 -,071 -,163

pelayanan -,035 ,042 -,178 -,095 -,088 ,138 ,062 -,096 ,761(a) -,160 -,057 ,152 -,029

berkumpul bersama

,067 ,145 -,041 -,068 -,189 ,071 -,336 ,068 -,160 ,836(a) -,064 -,024 -,189

fasilitas -,001 ,148 -,089 -,266 -,164 -,208 ,306 -,352 -,057 -,064 ,744(a) -,429 -,206

suasana -,013 -,164 -,018 ,106 ,054 -,073 -,129 -,071 ,152 -,024 -,429 ,844(a) -,011

promosi -,191 -,198 -,041 ,119 -,008 -,166 ,059 -,163 -,029 -,189 -,206 -,011 ,874(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Keterangan : variabel Kualitas dan Cita rasa Kopi dikeluarkan karena nilai anti image correlation dibawah 0,5

Page 186: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

166

Anti-image Matrices

Waktu

Pembelian saudara kandung

kondisi psikologis

mengisi waktu luang lokasi

eksistensi di

medsos desain

ruangan pelayanan berkumpul bersama fasilitas suasana promosi

Anti-image Covariance

Waktu Pembelian

,658 -,017 -,071 -,018 ,016 -,110 -,002 -,038 ,031 -,024 ,004 -,099

saudara kandung

-,017 ,739 -,019 ,077 -,019 -,070 -,078 ,027 ,082 ,066 -,094 -,115

kondisi psikologis

-,071 -,019 ,635 ,067 -,002 -,122 -,011 -,146 -,031 -,072 ,003 -,009

mengisi waktu luang

-,018 ,077 ,067 ,357 ,001 -,177 ,056 -,037 -,073 -,038 ,013 -,015

lokasi ,016 -,019 -,002 ,001 ,480 -,021 -,116 ,077 ,028 -,107 -,027 -,072

eksistensi di medsos

-,110 -,070 -,122 -,177 -,021 ,257 -,032 ,022 -,121 ,082 -,041 ,027

desain ruangan -,002 -,078 -,011 ,056 -,116 -,032 ,388 -,036 ,043 -,101 -,052 -,099

pelayanan -,038 ,027 -,146 -,037 ,077 ,022 -,036 ,798 -,102 -,044 ,101 -,011

berkumpul bersama

,031 ,082 -,031 -,073 ,028 -,121 ,043 -,102 ,461 -,033 -,008 -,087

fasilitas -,024 ,066 -,072 -,038 -,107 ,082 -,101 -,044 -,033 ,333 -,168 -,074

suasana ,004 -,094 ,003 ,013 -,027 -,041 -,052 ,101 -,008 -,168 ,483 -,011

promosi -,099 -,115 -,009 -,015 -,072 ,027 -,099 -,011 -,087 -,074 -,011 ,494

Anti-image Correlation

Waktu Pembelian

,884(a) -,025 -,110 -,038 ,029 -,267 -,004 -,053 ,056 -,052 ,006 -,174

saudara kandung

-,025 ,778(a) -,027 ,151 -,032 -,162 -,145 ,035 ,141 ,133 -,157 -,191

kondisi psikologis

-,110 -,027 ,837(a) ,140 -,004 -,303 -,021 -,205 -,057 -,156 ,005 -,016

mengisi waktu luang

-,038 ,151 ,140 ,741(a) ,002 -,586 ,150 -,068 -,179 -,111 ,031 -,036

lokasi ,029 -,032 -,004 ,002 ,888(a) -,060 -,269 ,124 ,060 -,267 -,056 -,149

eksistensi di medsos

-,267 -,162 -,303 -,586 -,060 ,675(a) -,103 ,050 -,350 ,282 -,116 ,077

desain ruangan -,004 -,145 -,021 ,150 -,269 -,103 ,863(a) -,065 ,102 -,282 -,120 -,226

Page 187: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

167

pelayanan -,053 ,035 -,205 -,068 ,124 ,050 -,065 ,747(a) -,168 -,086 ,163 -,018

berkumpul bersama

,056 ,141 -,057 -,179 ,060 -,350 ,102 -,168 ,827(a) -,085 -,017 -,183

fasilitas -,052 ,133 -,156 -,111 -,267 ,282 -,282 -,086 -,085 ,779(a) -,418 -,182

suasana ,006 -,157 ,005 ,031 -,056 -,116 -,120 ,163 -,017 -,418 ,852(a) -,023

promosi -,174 -,191 -,016 -,036 -,149 ,077 -,226 -,018 -,183 -,182 -,023 ,881(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

4. Hasil ekstraksi communalities

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,460

saudara kandung 1,000 ,269

kondisi psikologis 1,000 ,459

mengisi waktu luang 1,000 ,703

lokasi 1,000 ,642

eksistensi di medsos 1,000 ,786

desain ruangan 1,000 ,735

pelayanan 1,000 ,236

berkumpul bersama 1,000 ,664

fasilitas 1,000 ,709

suasana 1,000 ,607

Promosi 1,000 ,621

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Keterangan: Variabel saudara kandung dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities dibawah 0,5

Page 188: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

168

5. Hasil ekstraksi communalities

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,458

kondisi psikologis 1,000 ,458

mengisi waktu luang 1,000 ,699

lokasi 1,000 ,660

eksistensi di medsos 1,000 ,792

desain ruangan 1,000 ,737

pelayanan 1,000 ,233

berkumpul bersama 1,000 ,660

fasilitas 1,000 ,755

suasana 1,000 ,611

promosi 1,000 ,618

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Keterangan: Variabel Pelayanan dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities

dibawah 0,5

6. Hasil ekstraksi communalities

Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,469

kondisi psikologis 1,000 ,442

mengisi waktu luang 1,000 ,728

lokasi 1,000 ,657

eksistensi di medsos 1,000 ,832

desain ruangan 1,000 ,740

berkumpul bersama 1,000 ,660

fasilitas 1,000 ,759

suasana 1,000 ,608

promosi 1,000 ,618

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Keterangan: Variabel kondisi psikologis dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities

dibawah 0,5

Page 189: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

169

7. Hasil ekstraksi communalities Communalities

Initial Extraction

Waktu Pembelian 1,000 ,472

mengisi waktu luang 1,000 ,770

lokasi 1,000 ,662

eksistensi di medsos 1,000 ,832

desain ruangan 1,000 ,739

berkumpul bersama 1,000 ,677

fasilitas 1,000 ,758

suasana 1,000 ,615

promosi 1,000 ,629

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Keterangan: Variabel waktu pembelian dikeluarkan karena nilai ekstraksi communalities

dibawah 0,5

8. Hasil ekstraksi communalities setelah mengeluarkan 1 variabel (Pelayanan) Communalities

Initial Extraction

mengisi waktu luang 1,000 ,807

lokasi 1,000 ,666

eksistensi di medsos 1,000 ,830

desain ruangan 1,000 ,739

berkumpul bersama 1,000 ,736

fasilitas 1,000 ,761

suasana 1,000 ,622

promosi 1,000 ,624

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 190: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

170

7. Hasil Analisis faktor setelah elminasi variabel

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation Analysis N

mengisi waktu luang 2,20 1,163 100

lokasi 3,69 1,022 100

eksistensi di medsos 2,40 1,393 100

desain ruangan 3,82 ,989 100

berkumpul bersama 2,32 1,449 100

fasilitas 3,80 ,974 100

suasana 3,94 ,941 100

promosi 3,60 ,995 100

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,789

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 401,592

df 28

Sig. ,000

Page 191: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

171

Anti-image Matrices

mengisi waktu

luang lokasi eksistensi di

medsos desain

ruangan berkumpul bersama fasilitas suasana promosi

Anti-image Covariance mengisi waktu luang ,374 ,006 -,212 ,069 -,091 -,045 ,029 -,004

lokasi ,006 ,489 -,025 -,120 ,044 -,106 -,043 -,078

eksistensi di medsos -,212 -,025 ,328 -,058 -,156 ,092 -,064 -,008

desain ruangan ,069 -,120 -,058 ,399 ,050 -,109 -,062 -,125

berkumpul bersama -,091 ,044 -,156 ,050 ,490 -,059 ,020 -,084

fasilitas -,045 -,106 ,092 -,109 -,059 ,355 -,169 -,082

suasana ,029 -,043 -,064 -,062 ,020 -,169 ,511 -,026

promosi -,004 -,078 -,008 -,125 -,084 -,082 -,026 ,532

Anti-image Correlation mengisi waktu luang ,683(a) ,015 -,607 ,179 -,211 -,123 ,066 -,009

lokasi ,015 ,884(a) -,061 -,271 ,091 -,256 -,087 -,153

eksistensi di medsos -,607 -,061 ,620(a) -,159 -,388 ,270 -,156 -,020

desain ruangan ,179 -,271 -,159 ,831(a) ,114 -,289 -,137 -,271

berkumpul bersama -,211 ,091 -,388 ,114 ,770(a) -,141 ,039 -,164

fasilitas -,123 -,256 ,270 -,289 -,141 ,785(a) -,398 -,188

suasana ,066 -,087 -,156 -,137 ,039 -,398 ,855(a) -,051

promosi -,009 -,153 -,020 -,271 -,164 -,188 -,051 ,887(a)

a Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 192: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

172

Communalities

Initial Extraction

mengisi waktu luang 1,000 ,807

lokasi 1,000 ,666

eksistensi di medsos 1,000 ,830

desain ruangan 1,000 ,739

berkumpul bersama 1,000 ,736

fasilitas 1,000 ,761

suasana 1,000 ,622

promosi 1,000 ,624

Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 3,379 42,241 42,241 3,379 42,241 42,241 3,377 42,215 42,215

2 2,406 30,075 72,316 2,406 30,075 72,316 2,408 30,101 72,316

3 ,533 6,657 78,973

4 ,469 5,856 84,830

5 ,380 4,747 89,577

6 ,338 4,220 93,797

7 ,313 3,912 97,710

8 ,183 2,290 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 193: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

173

Component Matrix(a)

Component

1 2

mengisi waktu luang -,024 ,898

lokasi ,812 -,083

eksistensi di medsos ,074 ,908

desain ruangan ,850 -,127

berkumpul bersama ,099 ,852

fasilitas ,868 -,085

suasana ,789 ,016

promosi ,778 ,137

Extraction Method: Principal Component Analysis. a 2 components extracted. Rotated Component Matrix(a)

Component

1 2

mengisi waktu luang -,066 ,896

lokasi ,815 -,045

eksistensi di medsos ,032 ,910

desain ruangan ,855 -,087

berkumpul bersama ,059 ,856

fasilitas ,872 -,044

suasana ,787 ,053

promosi ,771 ,173

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 3 iterations.

Page 194: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

174

Lampiran 14

Kuisioner

ANGKET

A. KARAKTERISTIK KONSUMEN

Nama : ..........................................................................

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Umur : .............................................................................

Pendidikan terakhir : a. SD d. D3

b. SMP e. S1

c. SMA/SMK* f. Lainnya, Sebutkan...... *coret yang tidak perlu

Pekerjaan : a. Mahasiswa/pelajar* e. Pedagang

b. PNS f. Petani

c. Pegawai swasta g. Tidak bekerja

d. Wiraswasta h. Lainnya, sebutkan...... *coret yang tidak perlu

Status : a. Menikah b. Belum menikah

Pendapatan per bulan : a. < 500 ribu d. > 2 juta

b. 500 ribu – 1Juta

c. 1 juta – 2 juta

Konsumsi kopi per hari : a. 1 cangkir d. > 3 cangkir

b. 2 cangkir e. Hanya saat ingin

c. 2 – 3 cangkir

Status merokok : a. Merokok b. Tidak merokok

Page 195: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

175

B. ALASAN DAN JENIS KOPI YANG DIPILIH OLEH KONSUMEN

Petunjuk : Mohon diisi dan dipilih sesuai dengan pendapat anda pada tempat

yang telah disediakan.

1. Apa alasan anda minum kopi? (Anda diperbolehkan memilih lebih dari

satu)

a. Manfaat bagi kesehatan e. Memberi kepuasan dan rasa senang

b. Pelengkap rokok f. Cita rasa yang khas

c. Kebiasaan g. Lain-lain ..............................................

d. Mengurangi kantuk

2. Apa alasan anda minum kopi disini? (Anda diperbolehkan memilih lebih

dari satu)

Jawab:

a. Rasa ingin

b. Mengisi waktu luang

c. Suasana dan tempat yang menyenangkan

d. Cita rasa kopi sesuai selera

e. Terbiasa

f. Sarana pergaulan

g. Fasilitas yang ada

h. Lokasi yang strategis

i. Bertemu rekan bisnis

j. Lain-lain.....

3. Apa jenis kopi yang anda pilih saat minum kopi disini? (Pilih salah satu)

Jawab: a. Arabika, alasan: b. Robusta, alasan: c. Jenis Kopi

Lain, sebutkan,

4. Menu kopi apa yang anda pilih disini? (menu yang dipilih saat ini)

Jawab:

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

........................................................

a. Sesuai selera

b. Sekedar mencoba

c. Lain-lain

............................

............................

............................

a. Sesuai selera

b. Sekedar mencoba

c. Lain-lain

...............................

...............................

...............................

...................................

Alasan,

...................................

...................................

...................................

Page 196: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

176

Kuisioner Terbuka

1. Bagaimana pandangan masyarkat mengenai konsumen kopi di warung

tradisional dan moodern?

Jawab:

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Apakah gender mempengaruhi anda dalam pemilihan tempat minum kopi di

warung tradisional dan modern? Alasannya?

Jawab:

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

3. Apakah usia dan status anda menikah atau tidak mempengaruhi anda dalam

pemilihan tempat minum kopi di warung tradisional dan modern? Alasannya?

Jawab:

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

4. Apakah pendidikan dan pendapatan mempengaruhi anda dalam pemilihan

tempat minum kopi di warung tradisional dan modern? Alasannya?

Jawab:

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Page 197: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

177

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

KONSUMEN KOPI MEMILIH DI WARUNG TRADISIONAL ATAU

MODERN KABUPATEN JEMBER

Pertanyaan : Seberapa setuju anda pada faktor-faktor berikut ini dalam

mempengaruhi keputusan memilih tempat minum kopi?

Petunjuk : Mohon diisi sesuai pendapat anda dengan memberi tanda (√) pada

kolom yang ada

Keterangan :

SS : Sangat Setuju N : Netral STS : Sangat Tidak Setuju

S : Setuju STS : Tidak Setuju

No Variabel STS TS N S SS

1

Apakah waktu pembelian

berpengaruh terhadap pemilihan

tempat minum kopi?

2

Apakah sanak saudara atau

kerabat berpengaruh terhadap

pemilihan tempat minum kopi?

3

Apakah saudara kandung

berpengaruh terhadap pemilihan

tempat minum kopi?

4

Apakah rekan kerja atau teman

sejawat berpengaruh terhadap

pemilihan tempat minum kopi?

5

Apakah kondisi psikologis (Saat

senang atau sedih) berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

6

Apakah kualitas dan cita rasa kopi

yang ditawarkan berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

7 Apakah mengisi waktu luang

berpengaruh terhadap pemilihan

Page 198: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

178

tempat minum kopi?

8

Apakah variasi sajian minuman

kopi berpengaruh terhadap

pemilihan tempat minum kopi?

9 Apakah harga berpengaruh terhadap

pemilihan tempat minum kopi?

10 Apakah lokasi berpengaruh terhadap

pemilihan tempat minum kopi?

11

Apakah eksistensi di media sosial

(twitter, BBM, Facebook,

Instagram, Path, Line) berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

12

Apakah desain ruangan

berpengaruh terhadap pemilihan

tempat minum kopi?

13

Apakah pelayanan berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

14

Apakah berkumpul bersama

teman, keluarga atau rekan kerja berpengaruh terhadap pemilihan

tempat minum kopi?

15

Apakah pendapatan berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

16

Apakah fasilitas berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

17

Apakah suasana berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

18

Apakah promosi berpengaruh

terhadap pemilihan tempat minum

kopi?

Page 199: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

179

Lampiran 15 Dokumentasi

Dokumentasi

Suasana tempat minum kopi di Jl. Trunojoyo, Kaliwates - Jember

Suasana tempat minum kopi didalam kampus UNEJ, Sumbersari - Jember

Page 200: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

180

Suasana tempat minum kopi di Jl. KH. Siddiq, Kaliwates - Jember

Suasana tempat minum kopi di Jl.PB Sudirman, Patrang - Jember

Page 201: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

181

Suasana tempat minum kopi di Coffee Toffee Jember

Suasana tempat minum kopi di Rollass Coffee and Tea Jember

Page 202: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN KOPI DI WARUNG … · sedangkan konsumen kopi di warung modern tingkat pendidikan terakhir S1 dengan jenis pekerjaan sebagai wiraswasta dan pegawai swasta

182

Suasana tempat minum kopi di My Sister Cafe and Resto Jember

Wawancara dengan konsumen kopi di Excelso Jember