bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/bab i.pdf · warung-warung kopi yang...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi memang telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyrakat. Kopi pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, karena kopi merupakan salah satu komuditi terlaris saat ini, yang selalu diburu, dan di gandrungi oleh para penikmat kopi dimanapun ia berada. Apabila kita berbicara tentang kopi, tak lengkap rasanya jika kita tidak berbicara juga tentang apa itu warung kopi. Warung kopi adalah sebuah tempat yang menyediakan atau menjual kopi sebagai menu utamanya, walaupun pada faktanya kebanyakan warung kopi di daerah-daerah indonesia memaknai warung kopi bukan hanya sekedar sebuah tempat yang memang khusus menjual kopi, akan tetapi sebuah tempat yang menjual berbagai minuman walau tidak ada hubungannya tentang kopi, semisal es teh atau yang lainnya, bahkan tidak jarang pula dalam warung kopi tersebut juga menyediakan berbagai menu makanan atau cemilan untuk menemani konsumen yang sedang berada di warung tersebut. Fenomena menjamurnya warung kopi tidak terlepas dari kebiasaan ataupun budaya minum kopi masyarakat. Budaya minum kopi di setiap daerah ataupu kota-kota di seluruh dunia berbeda-beda. Perbedaan itulah yang kemudian bisa menjadi ciri khas kegiatan ngopi di warung kopi masing- masing daerah. Tetapi semakin berkembangnya zaman makna kegiatan ngopi di warung kopi yang dulunya hanya sekedar meminum kopi di sebuah warung

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kopi memang telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyrakat.

Kopi pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan,

karena kopi merupakan salah satu komuditi terlaris saat ini, yang selalu

diburu, dan di gandrungi oleh para penikmat kopi dimanapun ia berada.

Apabila kita berbicara tentang kopi, tak lengkap rasanya jika kita tidak

berbicara juga tentang apa itu warung kopi. Warung kopi adalah sebuah

tempat yang menyediakan atau menjual kopi sebagai menu utamanya,

walaupun pada faktanya kebanyakan warung kopi di daerah-daerah indonesia

memaknai warung kopi bukan hanya sekedar sebuah tempat yang memang

khusus menjual kopi, akan tetapi sebuah tempat yang menjual berbagai

minuman walau tidak ada hubungannya tentang kopi, semisal es teh atau yang

lainnya, bahkan tidak jarang pula dalam warung kopi tersebut juga

menyediakan berbagai menu makanan atau cemilan untuk menemani

konsumen yang sedang berada di warung tersebut.

Fenomena menjamurnya warung kopi tidak terlepas dari kebiasaan

ataupun budaya minum kopi masyarakat. Budaya minum kopi di setiap

daerah ataupu kota-kota di seluruh dunia berbeda-beda. Perbedaan itulah

yang kemudian bisa menjadi ciri khas kegiatan ngopi di warung kopi masing-

masing daerah. Tetapi semakin berkembangnya zaman makna kegiatan ngopi

di warung kopi yang dulunya hanya sekedar meminum kopi di sebuah warung

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

2

sederhana dengan disertai kegiatan berkumpul sambil ngobrol santai saat ini

sudah sedikit mengalami pergeseran menjadi sebuah makna, terutama di

daerah yang sudah mengalami sebuah kemajuan semisal daerah perkotaan

dimana masyarakat perkotaan sudah banyak menggunakan makna ngopi

diwarung kopi sebagai sebuah cara untuk memperlihatkan status sosial

mereka.

Kehidupan masyarakat yang sudah semakin modern dimana

masyarakat sudah mulai menginginkan keinginan mereka serba terpenuhi

dan menginginkan fasilitas yang serba ada menyebabkan sektor warung kopi

juga menjadi sektor menjanjikan bagi beberapa pemilik modal untuk

membangun sebuah kopi yang bisa menuruti keinginan konsumen saat ini,

kemudian berdirilah warung-warung kopi modern yang dimana fasilitas serta

penampilan warung kopi yang dulunya berkesan biasa saja menjadi mewah

dengan sentuhan-sentuhan modernisasi dalam bidang usaha warung kopi.

Semisal warung kopi yang berada di mall-mall kota besar dimana warung

kopi sudah terlihat berkelas dengan sentuhan modern yang dapat

menyebabkan seakan konsumen warung kopi diwarung kopi tersebut status

sosialnya berbeda dengan konsumen yang ngopi di warung kopi pinggir jalan.

Bukan hanya sekedar bentuk fisik warung kopi saja yang berbeda, harga yang

dibandrol oleh warung kopi modern juga lebih mahal jika dibandingkan

dengan harga warung kopi tradisional di daerah-daerah indonesia, bahkan alat

untuk memproses kopi menjadikan sebuah minuman yang siap minumpun

sudah khusus. Berbeda dengan warung kopi tradisional yang masih

mengandalkan alat masak seperti kompor dan panci dalam menyediakan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

3

minuman kopi, kopinyapun tidaklah buatan sendiri melainkan kopi yang

sudah dalam kemasan yang siap seduh.

Adanya berbagai warung kopi modern yang sudah menjamur di

berbagai wilayah membuat warung kopi biasa seakan menjadi tertekan

keberadaannya, dimana warung kopi biasa dalam segi menu ataupun fasilitas

yang menunjang warung kopi sudah tentu kalah bersaing dengan warung kopi

modern yang dimana menu serta fasilitas penunjang lainnya sudah tersedia

demi kenyamanan konsumen warung kopi. Hal ini semakin menjadikan

warung kopi semakin terpinggirkan dengan tidak tersedianya fasilitas-

fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan konsumen warung kopi.

Terbatasnya fasilitas warung kopi menyebabkan warung kopi mulai di

tinggalkan oleh konsumen, lemahnya daya tarik yang ditawarkan oleh warung

kopi pada umumnya sudah tidak mampu menarik banyak konsumen untuk

datang dan menikmati kopi di warung kopi tersebut. Hal ini menyebabkan

banyak warung kopi yang sudah mulai gulung tikar karena ketatnya

persaingan dengan warung kopi yang bernuansa modern yang lebih banyak

diminati oleh para penikmat kopi dengan adanya fasilitas penunjang yang

lebih lengkap dan tempat juga lebih memadai.

Banyaknya warung kopi yang sudah mulai gulung tikar, terdapat juga

warung kopi tradisional yang masih bertahan dalam persaingan di era modern

saat ini dimana warung-warung kopi bernuansa modern ada dimana-mana.

Seperti halnya beberapa warung kopi yang berada di Kecamatan Mojoanyar

kabupaten Mojokerto. Khususnya di Kawasan BendunganRolak

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

4

Songodimana masih banyak warung kopi yang tetap eksis dan bertahan

ditengah ketatnya persaingan dengan warung kopi modern, hal ini tidak

terlepas dari strategi yang dilakukan oleh warung kopi tradisional tersebut.

Terdapat beberapa warung kopi yang tetap eksis walaupun fasilitasnya

tidak selengkap warung kopi modern, dalam hal ini warung kopi banyak

memunculkan strategi-strategi pemasaran yang dapat menarik konsumen.

Salah satunya dengan menyediakan daya tarik berupa adanya jaringan wifi

yang ada pada warung kopi, karena pada zaman yang dimana teknologi yang

digunakan masyarakat sudah sangat maju, misalnya masing-masing

masyarakat sebagian besar sudah memiliki apa itu yang namanya smartphone

dalam genggamannya. Untuk itu keperluan akan jaringan internet sangat erat

kaitannya dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang memerlukannya bagai

memerlukan bahan pokok dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo

saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi pada warung kopi yang mereka

miliki demi menarik minat konsumen yang saat ini lagi kecanduan akan

teknologi khususnya smartphone, pemasangan wifi tersebut juga merupakan

suatu strategi warung kopi yang ada pada saat ini untuk tetap menjaga

eksistensi mereka dalam dunia usaha warung kopi.

Warung kopi juga tidak serta merta hanya melakukan strategi berupa

menambah jaringan wifi sebagai daya tarik dari warung kopi mereka, hal

yang lain juga bnyak dilakukan oleh warung kopi adalah dengan

menggunakan pelayan perempuan pada warung kopi tersebut, bagi pelanggan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

5

yang kebanyakan adalah laki-laki, hal ini tentunya menjadi sebuah inovasi

tersendiri untuk tetap mempertahankan eksistensi dari warung kopi pada era

modern seperti saat ini. Pelayan perempuan akan menjadi daya tarik tersendiri

untuk dapat menarik konsumen supaya datang ke warung kopi tersebut,

karena kebanyakan dari pelayan perempuan tersebut juga memanjakan mata

laki-laki yang menikmati kopi di warung tersebut dengan gaya

berpenampilannya yang dimana seakan mengumbar sensualitas atas dirinya

demi menarik pelanggan warung kopi.

Strategi yang lainnya dalam menarik minat pelanggan supaya datang ke

warung kopi tersebut adalah dengan mendesain tempat ngopi tersebut supaya

sama dengan yang diharapkan pelanggan. Dengan lokasi yang berada di

bantaran sungai Brantas dan posisinya berada didekat Bendungan Rolak

Songo menjadikan kawasan tersebut sering dikunjungi orang-orang untuk

sekedar melihat bendungan atau bersantai melihat pemandangan sungai.

Lokasi ini juga tidak terlepas dari yang namanya didatangi oleh para remaja

yang sedang berpacaran, banyak pasangan remaja yang dating untuk sekedar

berpacaran dilokasi ini. Dengan adanya fenomena tersebut juga dapat

dimanfaatkan oleh para pemilik warung kopi tradisional untuk menciptakan

sebuah desain tempat ngopi yang unik-unik. Misalnya saja terdapat beberapa

warung kopi yang seakan menyediakan tempat para pasangan untuk

melakukan kegiatan berduaan dengan sang kekasih dalam warung kopinya.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan oleh penulis, maka p

enulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Warung K

opi dalam Mempertahankan EksistensiBisnisnya (Studi UMKM Warung Ko

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

6

pi di Kawasan Bendungan Rolak Songo Kabupaten Mojokerto)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan oleh penulis, maka

dapat diambil rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana strategi

warung kopi dalam mempertahankan eksistensi Bisnisnya?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui dan mendiskripsikan bagaimana strategi warung kopi

dalam mempertahankan eksistensi Bisnisnya.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan adanya manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan sosial, serta

dapat menjadi referensi bagi penelitian yang selanjutnya.

2. manfaat praktis

Bagi peneliti : untuk dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman

serta melatih peneliti supaya dapat berfikir kritis dalam menghadapi

permasalahan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

7

Bagi jurusan sosiologi : diharapkan hasil penelitian dapat menjadi tambahan

referensi bagi mahasiswa sosiologi dalam penelitian mengenai upaya warung

kopi tradisional dalam mempertahankan eksistensi.

Bagi pemerintah : Untuk dapat menjadi kajian pengetahuan dan referensi

dalam melakukan kebijakan

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Warung Kopi

Sebuah warung kopi adalah merujuk kepada

sebuah organisasi yang secara esensial menyediakan kopi atau

minuman panas lainnya. Ia berbagi beberapa dari ciri-ciri sebuah bar,

dan beberapa ciri-ciri sebuah restoran, tetapi ia berbeda dari

sebuah warung. Seperti namanya, warung kopi berfokus untuk

menyajikan minuman kopi dan teh bahkan makanan ringan. (Indri Fuji

Heryanti. 2015)

1.5.2 Eksistensi

Eksistensi adalah suatu proses atau kegiatan yang mengada atau

menjadi ada, eksistensi sendiri sifatnya tidak kaku dan statis melainkan

akan terus mengalami sebuah perkembangan atau perubahan

tergantung pada potensi yang dimiliki dalam mengaktualisasi potensi

yang dimiliki. (Zaenal Abidin, 2007.15)

1.5.3 Strategi

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

8

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta

pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebut (Rangkuti. 2004 dalam Wahyuniarso, 2013:9)

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan

sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di

masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa

yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu

mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

1.5.4 Mempertahankan

Mempertahankan bersal dari sebuah kata dasar tahan,

mempertahankan adalah sebuah bentuk kata kerja yang dapat memiliki

berbagai makna, yaitu bisa bermakna suatu pengalaman, tindakan,

keberadaan dan lain-lain. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata

mempertahankan memiliki 3 makna, yaitu:

1. Mempertahankan berarti mengupayakan untuk tetap didalam

keadaan semula, semisal mempertahankan sebuah tradisi lama.

2. Mempertahankan berarti memegang teguh atau membela, semisal ia

mempertahankan pendiriannya dimuka umum; ia tetap

mempertahankan haknya.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

9

3. Mempertahankan berarti juga melindungi atau mempertahankan diri

supaya selamat, semisal setiap warga negara indonesia

berkewajiban dalam mempertahankan negara dan bangsa indonesia.

1.5.5 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Pengertian daru UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

dapat diartikan sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha milik perseorangan atau badan usaha

perorangan yang bukan anak dari sebuah perusahaan

sebagaimana diatur dalam undang-undang.

2. Usaha kecil dan menengah adalah sebuah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan perorangan atau

badan usaha yang dimana bukan merupakan anak perusahaan

yang dimana penghasilan dan lain-lain diatur didalam undang-

undang. (Yuli Rahmini Suci, 2017:54)

1.6Metode Penelitian

Permasalahan yang dikaji oleh peneliti adalah sebuah

permasalahan sosial yang dinamis. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan teknik atau metode penelitian kualitatif guna

menentukan cara untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan

menganalisa hasil penelitian yang dilakukan peneliti tersebut. Dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif ini diharapkan dapat

digunakan untuk memahami interaksi sosial subjek penelitian, misalkan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

10

dengan cara melakukan wawancara mendalam sehingga akan diperoleh

atau ditemukan pola-pola yang jelas.

1.6.1 Penelitian Kualitatif Deskriptif

Dilihat dari jenis datanya penelitiannya maka pendekatan

penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis pendekatan

penelitian kualitatif, karena pada umumnya pendekatan penelitian

kualitatif tidak berpola. Format pendekatan penelitian kualitatif

sendiri dibagi menjadi tiga model, yaitu format grounded

research, format deskriptif dan format verifikasi. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan format deskriptif, yaitu

sebuah penelitian yang memberikan gambaran secara cermat

mengenai individu atau kelompok dengan kejadian yang ada.

(koentjaraningrat,1993:89)

penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran

seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang

diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

11

pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya

tidak dapat diukur dengan angka.

1.6.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Mojokerto,

khususnya dikecamatan Mojoanyar disekitar bantaran sungai

brantas kawasan bendungan Rolak Songo. Peneliti memilih

lokasi tersebut karena diwilayah tersebut terdapat banyak warung

kopi tradisional yang berada dipinggir jalan dan masih memiliki

banyak konsumen.

1.6.3Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti

oleh peneliti. Dalam Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah warung kopi yang berada bantaran sungai Brantas

kawasan Bendungan Rolak Songo Kecamatan Mojoanyar

kabupaten dan konsumen warung kopi yang berada di warung

tersebut, serta pihak-pihak yang dirasa dapat memberikan

informasi mengenai penelitian ini.

1.6.4Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Dalam bentuk penelitian kualitatif yang menjadi salah satu

bahan pertimbangan yang utama dalam proses pengumpulan data

adalah teknik dalam pemilihan informan. Teknik pemilihan

informan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah teknik purposive sample.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

12

Teknik purposive sample adalah teknik penentuan informan

penelitian dengan menggunakan pertimbangan ciri-ciri tertentu

(Sugiyono,2009:85). Kemudian pemilihan sampel secara

purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat

yang harus dipenuhi sebagai berikut:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan karakteristik tertentu,

misal ciri-ciri, sifat-sifat yang merupakan ciri pokok dari

sampel.

b. Subjek yang diambil sebagai informan adalah subjek yang

benar-benar memiliki karakteristik yang sudah ditentukan.

c. Penentuan karakteristik subjek penelitian dilakukan dengan

cermat di studi pendahuluan (Arikunto, 2010:183)

Warung kopi yang menjadi objek penelitian haruslah

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. warung kopi masih menggunakan Teknik manual

denganmenggunakankompor untuk memasak air dalam

pembuatan minuman kopi.

2. minuman yang disediakan dalam berbagai variasi rasa adalah

minuman dalam kemasan yang tinggal seduh, bukan asli

buatan warung kopi sendiri.

Subjek penelitian yang dipilih peneliti berdasarkan

karakteristik tertentu, yaitu:

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

13

1. pemilik warung kopi yang dimana lokasi warung kopinya di

kawasan Bendungn Rolak Songo Kecamatan Mojoanyar

Kabupaten Mojokerto.

2. Pekerja dari warung kopiyang berada di kawasan Bendungan

Rolak Songo Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Kota

Mojokerto.

3.Konsumen dari warung kopi yang berada di kawasan

Bendungan Rolak Songo Kecamatan Mojoanyar Kabupaten

Mojokerto.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa pemilihan

subjek penelitian harus dilakukan dengan cermat melalui proses

studi pendahuluan, maka dalam hal ini penelitian yang dilakukan

peneliti adalah upaya warung kopi radisional dalam

mempertahankan eksistensi yang dimana menjadikan subjek

pertama sebagai informan kunci yang paling tepat adalah pemilik

warung kopi itu sendiri. dan informan yang selanjutnya adalah

memilih informan yang sekiranya dapat memberikan data yang

dibutuhkan oleh peneliti, seperti konsumen warung kopi dan

pihak lainnya.

1.6.5 Sumber Data dalam Penelitian

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

14

Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan

kedalam dua klarifikasi, yaitu data primer dan data sekunder.

a. data primer adalah data yang berbentu kata-kata yang

diucapkan lisan oleh informan dan perilaku gerak-gerik yang

berhubungan dengan variabel atau data penelitian yang

dilakukan oleh subjek penelitian yang dimana didapat oleh

peneliti secara langsung (Arikunto,2010:22).

b. data sekunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti dari

teknik pengumpulan data yang dapat menunjang data primer.

Dalam penelitian ini data sekunder didapat peneliti dari

observasi yang dilakukan oleh peneliti serta dari studi pustaka,

dapat dikatakan juga data sekunder ini bisa berasal dari

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan, foto-foto, catatan, sms, dan lain-lain

(Arikunto,2010:22)

1.6.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang

digunakan oleh peneliti yang berguna untuk mendapatkan data

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian kali ini peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif, oleh karena itu data yang

harus didapatkan oleh peneliti adalah data yang mendalam, jelas

dan spesifik. Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil

observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan atau

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

15

trianggulasi (Sugiyono, 2009:225). Dan pada penelitian kali ini

peneliti akan menggunakan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data penelitian.

a. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara

mengamati suatu objek atau subjek penelitian kemudian

dicatat secara sistematis apa-apa yang dapat menjadi data

penelitian (Kusuma,1987:25).Adapun beberapa jenis

observasi antara lain yaitu, observasi terstruktur, observasi

tidak terstruktur, observasi partisipan dan observasi non

partisipan. Dalam penelitian kali ini sesuai dengan objek dan

subjek yang diteliti maka peneliti memilih menggunakan

teknik observasi partisipan dalam mengumpulkan data.

Observasi partisipan adalah suatu teknik pengumpulan data

dengan cara pengamatan langsung dimana peneliti ikut ambil

bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek ataupun

subjek yang diteliti, observasi ini dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara langsung bagaimana kegiatan

objek atau subjek yang diteliti, yaitu dengan mengamati setiap

kegiatan-kegiatan yang ada di warung kopi tradisional

dikawasan rolak songo sehingga peneliti mendapatkan data

yang diinginkan.

b. Wawancara

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

16

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data

dimana peneliti melakukan kegiatan tanya jawab terhadap

informan penelitian guna mendapatkan data yangdiperlukan

dalam kegiatan penelitian.

Dalam teknik pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara dapat dibagi menjadi tiga jenis wawancara, yaitu

wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur dan

wawancara mendalam (in depth interview) (Sulistyo

Basuki,2006:173).

Dalam penelitian kali ini peneliti memilih untuk

menggunakan teknik wawancara mendalam demi

mendapatkan data-data yang spesifik dan diperlukan oleh

peneliti dalam penelitian. Demi menghindari kehilangan

informasi yang diperlukan, maka dalam melakukan tanya

jawab peneliti meminta ijin informan untuk dapat

menggunakan alat perekan suara, dan sebelum melakukan

wawancara peneliti akan menjelaskan sekilas gambaran dan

latar belakang penelitian yang di lakukan peneliti dan juga

mengenai topik penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan

peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai

perempuan penjaga warung kopi dan membuat dokumentasi

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

17

mengenai wawancara dan observasi untuk mendukung peneliti

dalam meyakinkan bahwa penelitian ini benar-benar dilakukan

dan sah dalam melakukan pengambilan data.

1.6.7 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan oleh

peneliti dengan cara bekerja dengan data-data yang sudah

didapatkan, kemudian dilakukan pengorganisasian data,

memilah-milah data yang ada supaya menjadi suatu kesatuan data

yang dapat dikelola, menemukan pola, menentukan apa yang

penting dari data yang dipelajari dan memutuskan apa yang

penting dan perlu di publikasikan ke orang lain

(Moleong,2007:248). Berdasarkan yang sudah didefinisikan

diatas bahwa langkah awal dari analisis data kualitatif adalah

dengan cara mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian

menyusunnya secara sistematis dan mempersentasikan hasil

penelitian kepada orang lain.

Dalam Moleong (2007:248) dijelaskan bahwa ada beberapa

tahapan analisis data kualitatif, tahapannya adalah sebagai

berikut:

a. mempelajari data yang didapatkan lalu menandai kata-

kata yang penting dan gagasan yang ada dalam data yang

didapatkan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

18

b. mempelajari kata-kata penting yang ada dan berupaya

menemukan tema-tema yang berasal dari data

c. menemukan model yang sudah ditemukan

d. kemudian mengkoding yang sudah ditemukan

Analisis data dimulai dengan cara melakukan kegiatan

wawancara dengan informan utama atau informan kunci, yaitu

seseorang yang benar-benar memahami situasi dan dapat

memberikan data yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.

Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan

membuat transkip dari data yang sudah didapatkan dengan cara

memutar kembali rekaman yang sudah direkam saat wawancara

berlangsung, mendengar rekaman dengan seksama dan

menuliskan kata dan kalimat yang sesuai dengan apa yang ada

dalam rekaman tersebut.

Setelah peneliti menulis rekaman hasil wawancara tersebut

kedalam transkip, selanjutnya peneliti diharuskan membaca

transkip yang ia tulis dengan cermat untuk kemudian dilakukan

reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara

membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatatinformasi-

informasi yang dapat bermanfaat sesuai dengan konteks

penelitian yang dilakukan peneliti dan mengabaikan kata-kata

atau informasi yang tidak diperlukan oleh peneliti sehingga yang

didapat adalah inti dari informasi yang dibutuhkan saja akan

tetapi bahasanya masih sama dengan bahasa informan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

19

Abstraksi yang sudah dibuat peneliti kemudian

dikelompok-kelompokkan dalam bentuk satuan-satuan

berdasarkan pengkategorian dari domain peneliti. Analisis

domain adalah memperoleh suatu gambaran yang umum dan

menyeluruh dari subjek atau objek penelitian atau situasi sosial

yang ada (Sugiono,2009:225). Peneliti mendapatkan domain ini

dengan cara melakukan pertanyaan yang sifatnya inti. Sementara

itu domain sangat penting bagi penelitian dikarenakan menjadi

sebuah pijakan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dari

kemudian peneliti melakukan penjabaran dari domain-domain

yang ada sehingga didapatkan hasil yang lebih terperinci dari

proses penelitian yang dilakukan.

1.6.8 Uji Keabsahan Data

Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat

dipertanggungjawabkan. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah

keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah yang

majemuk atau keterpercayaan terhadap hasil data penelitian.

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2013: 330)

triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan tiga macam triangulasi yaitu :

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

20

1. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data

dari sumber data yang sama.

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

3. Trianggulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Untuk

itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan

dengan waancara, observasi atau teknik lain dalam waktu dan

situasi yang berbeda. Bila hasil pengujian menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga

ditemukan data yang pasti.

Dalam Sugiono (2009:270-276) disebutkan bahwasanya

upaya dalam menjaga kredibilitas penelitian adalah dengan

cara melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. melakukan perpanjangan dalam jangka waktu peneliti

dalam hal melakukan pengamatan dilapangan demi mencari

kebenaran data yang sudah diperoleh dan juga menemukan

data-data baru dilapangan.

b. Malakukan pengamatan dengan lebih tekun dan

berkesinambungan, dengan begitu peneliti akan melakukan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/41434/2/BAB I.pdf · Warung-warung kopi yang ada di kawasan Bendungan Rolak Songo saat ini sudah mulai memasang jaringan wifi

21

pengecekan kembali apakah data yang didapat itu sudah

benar atau salah.

c. Melakukan pengecekan dengan cara trianggulasi sumber

dan trianggulasi waktu serta tempat.

d. Menganalisis kasus yang berbeda atau data yang

bertentangan dengan data yang sudah ditemukan (analisis

kasus negatif), bila tidak ada lagi data yang berbeda atau

bertentangan berarti data sudah benar.

e. Menggunakan bahan referensi untuk mendukung data yang

sudah didapatkan peneliti sebagai bukti data yang diperoleh

oleh peneliti. Misalkan, rekaman suara saat wawancara atau

foto saat observasi.

f. Melakukan member chek,yaitu proses pengecekan data

yang didapatkan oleh peneliti kepada pemberi data, dan

apabila data tersebut sudah disepakati oleh pemberi data

maka data tersebut sudah benar dan valid sehingga semakin

kredibel atau dipercaya.