analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian ... · pembelian sayuran organik di giant...

78
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYURAN ORGANIK DI GIANT TAMAN YASMIN BOGOR Oleh IKBAL ALAMSYAH H24062956 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: donga

Post on 07-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYURAN ORGANIK

DI GIANT TAMAN YASMIN BOGOR

Oleh

IKBAL ALAMSYAH

H24062956

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

RINGKASAN

Ikbal Alamsyah. H24062956. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan

Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor. Di bawah bimbingan

H. Musa Hubeis.

Seiring dengan berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat akan

kesehatan semakin meningkat. Pada perkembangannya, keamanan pangan yang

dikonsumsi, serta alami menjadi tuntutan konsumen. Sayuran organik menjadi

salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam gaya hidup sehat.

Dalam hal ini, Giant Taman Yasmin Bogor sebagai salah satu retailer

menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat akan sayuran organik. Penelitian ini

bertujuan: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran organik di Giant

Taman Yasmin Bogor, (2) Mengkaji proses keputusan pembelian sayuran organik

di Giant Taman Yasmin Bogor dan (3) Menganalisis atribut-atribut yang

mempengaruhi konsumen dalam pembelian sayuran organik di Giant Taman

Yasmin Bogor.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak Giant Taman

Yasmin Bogor dan pengisian kuesioner/angket oleh konsumen sayuran organik di

Giant Taman Yasmin Bogor. Data sekunder diperoleh dari buku, internet dan

studi literatur yang relevan dengan topik penelitian. Teknik pengambilan contoh

yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling

(convenience sampling), yaitu 100 orang konsumen yang membeli sayuran

organik di Giant Taman Yasmin Bogor. Analisis deskriptif digunakan untuk

mengidentifikasi karakteristik konsumen dan mengkaji proses keputusan

pembelian sayuran organik di Giant Taman Yasmin Bogor. Analisis multiatribut

Fishbein digunakan untuk mengidentifikasi atribut dominan pada sayuran organik

di Giant Taman Yasmin Bogor. Berdasarkan hasil analisis multiatribut Fishbein,

atribut manfaat sayuran organik mendapatkan nilai tertinggi pada tingkat

kepentingan maupun tingkat kepercayaan dengan nilai 4,48 pada tingkat

kepentingan dan 4,19 pada tingkat kepercayaan. Pada tingkat kepentingan, atribut

kemasan menjadi atribut yang dinilai tidak terlalu penting bagi konsumen.

Sedangkan pada tingkat kepercayaan, atribut harga memiliki nilai kepercayaan

terkecil (2,83), sehingga atribut ini dianggap tidak dapat memenuhi apa yang

diinginkan konsumen Nilai sikap konsumen keseluruhan 141,805, dimana nilai ini

terletak pada rentang kategori biasa (108 - 156). Hal ini disebabkan manfaat yang

diberikan sangat baik bagi kesehatan, namun harga untuk mendapatkannya masih

dirasakan sangat mahal.

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYURAN ORGANIK

DI GIANT TAMAN YASMIN BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IKBAL ALAMSYAH

H24062956

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian

Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor

Nama : Ikbal Alamsyah

NIM : H24062956

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

(Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA)

NIP : 195506261980031002

Mengetahui :

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc)

NIP : 196101231986011002

Tanggal Lulus:

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ikbal Alamsyah, putra keempat dari empat bersaudara

pasangan Sjachrul Arief Bustami dan Nina Samsiah. Penulis dilahirkan di Bogor

pada tanggal 10 Juli 1988. Penulis menempuh pendidikan formal di Sekolah

Dasar Negeri Panaragan 3 Bogor pada tahun 1996-2000. Tahun 2000 melanjutkan

ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bogor, kemudian lulus pada tahun 2003

melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bogor dan lulus tahun 2006.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 melalui jalur

USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor). Pada tahun kedua

penulis diterima di Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada Departemen

Manajemen dengan keahlian minor pada Ilmu Konsumen. Selama di tingkat

Fakultas, penulis aktif dalam organisasi Centre of Management (COM@) pada

pada periode 2007-2008 sebagai staf Information and Technology dan Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) sebagai

staf Media dan Hubungan Eksternal pada periode 2008-2009. Penulis juga aktif di

berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan oleh BEM IPB, COM@ maupun BEM

FEM. Penulis juga aktif mengikuti kejuaraan atletik tingkat IPB dan diantaranya

berhasil meraih juara I dalam lomba estafet tahun 2010.

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Insitut

Pertanian Bogor (IPB).

Skripsi ini berjudul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan

Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor”, dimana pelaku

bisnis harus berusaha untuk memahami perilaku konsumen sehingga produk atau

jasa yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan memenuhi kepuasan konsumen

dalam menghadapi persaingan.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam skripsi ini, maka

diperlukan kritik dan saran sebagai bahan perbaikan di masa datang, serta semoga

dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Agustus 2010

Penulis

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari banyaknya pihak yang membantu dalam penyusunan

skripsi ini, baik secara moril maupun materiil dan secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing.,DEA sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan pengarahan, motivasi dan bimbingan.

2. Alim Setiawan S, S.TP, M.Si dan Nurhadi Wijaya, S.TP, MM sebagai dosen

penguji yang telah memberikan saran dan kritik bagi skripsi penulis.

3. Dr.Ir.Jono M. Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM

IPB.

4. Farida Ratna Dewi, S.E, MM, selaku dosen Quality Control.

5. Seluruh pengajar dan staf tata usaha Departemen Manajemen, FEM IPB.

6. Kedua orang tua, Sjachrul Arief Bustami dan Nina Samsiah atas kasih sayang

yang tak terhingga kepada penulis, serta kakak-kakak, Dudi Muliana, Donie

Syafrudin dan Rizal Ramadhan yang selalu mendukung dan mendoakan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

7. Abdul Rauf Azwar Miftah atas pengarahan dalam penyusunan skripsi penulis.

8. Fifi Setyawati yang telah membantu dalam penyebaran kuesioner.

9. Dyah Cahyani Fitri Cholifatul Badi dan keluarga yang selalu memberikan

dukungan, semangat dan doa kepada penulis.

10. Teman-teman J.co (Gilang, Widya, Ferry, Mojo, Emma dan Febri) atas

kenangan indah selama di Manajemen, semoga persaudaraan kita tetap

terjalin sampai kapanpun.

11. Teman-teman satu bimbingan (Okto, Anas, Viester, Emma, Aurora, Vita,

Mojo, Juandi, Yulia, Bla, dan Delon) atas kerjasama dan kekompakannya.

12. Teman-teman B19-20, Manajemen 43, COM@, dan BEM FEM yang telah

memberikan arti kebersamaan dan kekeluargaan selama masa perkuliahan.

13. Rekan-rekan MHE (Dwi, Pacul, Nisa, Sigit, Adhi, Phitinq, Resti).

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

2.1 Pemasaran ...................................................................................... 4

2.2 Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian .................... 4

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ................. 7

2.3.1 Faktor Budaya ....................................................................... 7

2.3.2 Faktor Sosial ......................................................................... 8

2.3.3 Faktor Pribadi ....................................................................... 10

2.3.4 Faktor Psikologis ................................................................... 11

2.4 Sayuran Organik ............................................................................ 12

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 13

III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 14

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................... 14

3.2 Metode Penelitian ........................................................................... 16

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 16

3.2.2 Pengumpulan Data ................................................................ 16

3.2.3 Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 21

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 21

4.2 Karakteristik Konsumen ................................................................. 26

4.3 Proses Keputusan Pembelian .......................................................... 29

4.4 Uji Kuesioner/Angket ..................................................................... 38

4.5 Model Multiatribut Fishbein ........................................................... 40

4.6 Implikasi Manajerial ....................................................................... 44

ix

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 46

1. Kesimpulan .............................................................................................. 46

2. Saran ........................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 47

LAMPIRAN ............................................................................................... 48

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Penjualan sayuran organik Giant Taman Yasmin .............................. 2

2. Skala pengukuran Likert ................................................................... 18

3. Alokasi karyawan Giant Taman Yasmin berdasarkan divisi .............. 25

4. Alokasi karyawan Giant Taman Yasmin berdasarkan jabatan ............ 25

5. Tahap keputusan pembelian sayuran organik .................................... 37

6. Hasil uji validitas tingkat kepentingan model Fishbein ...................... 38

7. Hasil uji validitas tingkat kepercayaan model Fishbein ..................... 39

8. Tingkat kepentingan atribut sayuran organik ..................................... 41

9. Tingkat kepercayaan atribut sayuran organik .................................... 42

10. Hasil analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap konsumen ........... 43

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Model perilaku konsumen ................................................................. 5

2. Proses keputusan pembelian .............................................................. 5

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen ..... 8

4. Kerangka pemikiran penelitian .......................................................... 15

5. Operasional work flow Giant Taman Yasmin .................................... 25

6. Karakteristik responden berdasarkan usia .......................................... 27

7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir .................. 28

8. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ................................. 28

9. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan ............... 29

10. Motivasi utama membeli sayuran organik ......................................... 30

11. Manfaat yang diharapkan konsumen ................................................. 30

12. Kendala dalam membeli sayuran organik .......................................... 31

13. Sumber informasi mengenai sayuran organik .................................... 32

14. Informasi yang dapat menarik minat membeli ................................... 32

15. Pertimbangan dalam membeli sayuran organik ................................. 33

16. Pertimbangan dalam membeli sayuran non-organik .......................... 34

17. Cara memutuskan pembelian sayuran organik ................................... 34

18. Frekuensi pembelian sayuran organik dalam sebulan ........................ 35

19. Pihak yang berpengaruh dalam pembelian sayuran organik ............... 35

20. Pengaruh orang lain setelah mengkonsumsi sayuran organik ............ 35

21. Lamanya konsumen mengkonsumsi sayuran organik ........................ 36

xii

LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner penelitian ......................................................................... 49

2. Jenis-jenis sayuran organik yang dijual di Giant Taman Yasmin ....... 54

3. Data penelitian .................................................................................. 55

4. Uji kuesioner .................................................................................... 61

5. Model multiatribut Fishbein .............................................................. 65

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tren keamanan pangan (food safety) menjadi isu sensitif dalam industri

pangan. Berbagai kasus keracunan pangan yang terjadi berasal dari

kontaminasi bahan kimia dan mikrobiologi. Faktor kesehatan menjadi salah

satu alasan, mengapa konsumen mengkonsumsi pangan. Keamanan pangan

dan produk pangan yang segar, serta alami menjadi tuntutan konsumen pada

perkembangannya. Perbaikan mutu kehidupan dan gaya hidup sehat, telah

mendorong masyarakat di berbagai negara dan mendorong gerakan gaya

hidup sehat dengan tema global Back to Nature. Gerakan ini didasari bahwa

apa yang berasal dari alam adalah baik dan berguna, serta segala yang baik di

alam itu selalu dalam keadaan keseimbangan. Sayuran organik telah menjadi

pilihan utama untuk memenuhi gaya hidup sehat ini.

Pangan organik adalah pangan yang dihasilkan dari suatu sistem

pertanian organik yang didesain dan dikelola sedemikian rupa, sehingga

mampu menciptakan produktivitas berkelanjutan. Pangan organik merupakan

produk pangan segar, setengah jadi, pangan jadi, mulai dari penanganan

bahan mentah, proses pengolahan dan distribusinya, masing-masing telah

memenuhi kaidah Codex Alimentarius Commission (CAC) dan International

Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM). CAC merupakan

organisasi yang dibentuk oleh WHO/FAO dan satu-satunya organisasi yang

mengatur perdagangan pangan dan standar-standar pangan dunia.

Permintaan produk organik global terus meningkat. Pasar produk

organik dunia, baik makanan maupun minuman, mencapai 38,6 milyar US

dollar pada tahun 2006 atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan

tahun 2000 sebesar 18 milyar US dollar, dimana Eropa dan Amerika Serikat

menjadi pasar utama produk organik, serta pasar Asia diperkirakan mencapai

780 juta US dollar di tahun 2006. Pasar produk organik Asia berada di

Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong. Pada akhir tahun

2010, pasar produk organik dunia diperkirakan mencapai 70,2 milyar US

dollar. (http://www.biocert.or.id/, 2010)

2

Permintaan sayuran organik semakin meningkat, khususnya bagi

masyarakat kota Bogor, hal ini berdasarkan pada data penjualan sayuran

organik per bulannya di Giant Taman Yasmin pada Tabel 1.

Tabel 1. Penjualan Sayuran Organik Giant Taman Yasmin

Bulan Penjualan (Rp) Persentase

Penambahan (%)

November 2009 8.475.898 6

Desember 2009 9.976.753 7

Januari 2010 12.673.161 8

Sumber : Giant Taman Yasmin, 2010

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa minat konsumen dalam

mengkonsumsi sayuran organik di Giant Taman Yasmin semakin baik, hal ini

dapat dilihat dari peningkatan penjualan sayuran organik setiap bulannya.

Pada bulan Desember 2009 terjadi peningkatan penjualan sayuran organik

menjadi Rp 9.976.753 dari Rp 8.475.898 pada bulan November. Penjualan

sayuran organik di Giant Taman Yasmin terus mengalami peningkatan dan

pada Januari 2010 penjualan mencapai Rp 12.673.161. Penjualan yang terus

meningkat menggambarkan konsumen semakin memperhatikan kesehatan

dengan mengkonsumsi produk organik.

Belum berkembangnya konsumsi sayuran organik di kota Bogor

dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya produksi sayuran organik yang

masih terbatas pada produsen tertentu, konsumen dengan kalangan tertentu

dan tempat pemasaran sayuran organik yang masih terbatas. Sayuran organik

yang dipasarkan di Giant Taman Yasmin merupakan produk pertanian

organik dengan label sertifikasi, yang membuat kepercayaan konsumen akan

kualitas sayuran tersebut terjamin. Jenis sayuran organik yang dipasarkan di

Giant Taman Yasmin cukup beragam, keterangan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 1. Hal ini memudahkan konsumen untuk melakukan

keputusan pembelian sayuran organik sesuai dengan kebutuhannya.

3

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan yang diteliti, yaitu :

1. Bagaimana karakteristik konsumen sayuran organik pada Giant Taman

Yasmin Bogor ?

2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen sayuran organik Giant

Taman Yasmin Bogor ?

3. Atribut-atribut apakah yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian

sayuran organik Giant Taman Yasmin Bogor ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran organik Giant Taman

Yasmin Bogor.

2. Mengkaji proses keputusan pembelian sayuran organik Giant Taman

Yasmin Bogor.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi

konsumen dalam pembelian sayuran organik Giant Taman Yasmin Bogor.

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler (1999:4), pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang

dibutuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Menurut The American Marketing Association, pemasaran adalah

pelaksanaan aktivitas dunia bisnis yang mengarahkan arus barang atau jasa

para produsen kepada konsumen atau pihak yang menggunakannya.

Dari definisi-definisi di atas, dapat dikatakan bahwa pemasaran terjadi

karena adanya kegiatan manusia untuk memperlancar dan menyempurnakan

adanya benda yang diperrtukarkan, adanya penjual dan pembeli, membuat

keputusan untuk menentukan produk, pangsa pasar, harga dan promosinya.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, perusahaan harus dapat

merumuskan konsep-konsep manajemen pemasaran yang nantinya akan dapat

memberikan kontribusi bagi perusahaan itu sendiri. Menurut Kotler (2002:9),

manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu-

individu dan organisasi.

Menurut Swastha dan Irawan (2000:4), manajemen pemasaran adalah

penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program

yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

Pengertian perilaku konsumen menurut Kotler (2002:201) adalah suatu

ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi

memilih, membeli, memakai dan memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau

pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasratnya (Gambar 1).

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994:3), perilaku konsumen adalah

tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi,

5

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului

dan mengikuti tindakan ini.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.

2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum

pembelian, tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan

menghabiskan produk.

3. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati

seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan

bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi.

Hal yang dikemukakan di atas, termasuk peubah-peubah yang tidak

dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki oleh konsumen, kebutuhan

pribadi, persepsi, bagaimana mengevaluasi alternatif, apa yang dirasakan

tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam.

Gambar 1. Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Armstrong (1997)

Lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian dan perilaku pembelian (Gambar 2). Model ini menekankan bahwa

proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah

pembelian (Simamora, 2002).

Umpan Balik

Gambar 2. Proses keputusan pembelian (Simamora, 2002)

Produk

Harga

Tempat

Promosi

Pengenalan

masalah

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Pencarian

informasi

Pilihan produk

Pilihan merek

Pilihan toko

Pilihan waktu

Pilihan jumlah

Evaluasi

alternatif

Stimuli

Pemasaran

Keputusan

pembelian

Stimuli

Lain

Perilaku purna

pembelian

Keputusan

Pembeli

Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologi

Pengenalan

masalah

Pencarian

informasi

Evaluasi

Keputusan

Perilaku

purnabeli

Karakteristik

Pembeli

Proses Keputusan

Pembelian

6

1. Pengenalan Masalah

Proses dimulai saaat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan diinginkan.

Kebutuhan ini disebabkan adanya rangsangan internal maupun eksternal.

Dari pengalaman, manusia telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini

dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan

dorongan ini.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin akan mencari

informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada

didekatnya, maka konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak,

kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan. Pencarian informasi

terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Yang pertama adalah perhatian

meningkat yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang

saja; Kedua, pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan

mencari informasi dari segala sumber.

3. Evaluasi Alternatif

Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat

keputusan terakhir. Pertama, melihat bahwa konsumen mempunyai

kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya

kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda

untuk setiap produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen

mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek. Konsumen

juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen

mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif tiap

ciri, dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek

melalui prosedur tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan

pilihan dan membentuk niat pembelian, biasanya memilih merek yang

disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi sikap orang lain dan

faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.

7

5. Perilaku Purna Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen mendasarkan

harapannya kepada informasi yang diterima tentang produk. Jika

kenyataan yang didapatkan berbeda dengan yang diharapkan, maka merasa

tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, maka akan merasa

puas. Jika konsumen merasa puas akan memperlihatkan kemungkinan

untuk membeli lagi produk tersebut. Sedangkan konsumen yang tidak puas

akan melakukan hal yang sebaliknya, bahkan menceritakan

ketidakpuasannya kepada orang lain, yang membuat konsumen lain tidak

menyukai produk tersebut. Memahami kebutuhan konsumen dan proses

pembelian adalah dasar bagi suksesnya pemasaran karena perusahaan

dapat menyusun strategi efektif untuk mendukung penawaran yang

menarik bagi pasar sasaran.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Simamora (2002:6), faktor-faktor yang berpengaruh pada

perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan

faktor psikologis (Gambar 3). Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk

produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada

pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh.

2.3.1. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling

dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran

yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial pembeli.

Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub budaya yang

lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para

anggotanya. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras

dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia

memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang

terbentuk sistem kasta, dimana para anggota kasta yang berbeda diasuh

dengan mendapatkan peran tertentu dan tidak dapat mengubah

8

keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk

kelas sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan

permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya menganut

nilai, minat dan perilaku yang serupa.

Gambar 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

(Simamora, 2002)

2.3.2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial

seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen.

Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, maka

pemasar harus benar-benar memperhitungkan untuk menyusun strategi

pemasaran. Menurut Kotler (2005:206), faktor-faktor yang

mempengaruhi faktor sosial, yaitu :

a. Kelompok

Kelompok seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung

terhadap sesorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa

kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer seperti

keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan

Kebudayaan

Psikologi

Pembeli

Pribadi

Sosial

Kultur

Subkultur

Kelas Sosial

Kultur

Rujukan

Keluarga

Peran dan

Status Sosial

Motivasi

Persepsi

Learning

Kepercayaan

Sikap

Usia

Tahap daur

hidup

Jabatan

Keadaan

Ekonomi

Gaya Hidup

Kepribadian

Konsep diri

9

seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi

anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi

dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan

membutuhkan interaksi rutin. Kelompok aspirasi adalah kelompok

yang ingin dimasuki seseorang, sedangkan kelompok dissosiasi

adalah kelompok yang dinilai perilakunya ditolak oleh seseorang.

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi

kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Dalam hal ini

dapat dibedakan keluarga menjadi dua dalam kehidupan pembeli.

Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung

seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas

agama, politik dan ekonomi, serta ambisi pribadi harga diri dan

cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara

mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap

perilaku pembeli dapat tetap nyata. Pengaruh yang lebih langsung

terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi

yaitu, pasangan dan sejumlah orang anak seseorang. Para pemasar

sangat tertarik pada peran dan pengaruh relatif suami istri dan anak-

anak pada pembelian barang produk dan jasa. Peran itu sangat

beragam untuk negara dan kelas sosial berbeda.

c. Peran Status

Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan orang itu

dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan

statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan

oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-

orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan

statusnya di masyarakat.

10

2.3.3. Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri pembeli

bersangkutan. Menurut Simamora (2002:10), faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan faktor pribadi adalah :

a. Usia dan Tahap Daur Hidup

Orang akan mengubah barang dan jasa yang dibeli sepanjang

kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah

sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup

keluarga, maka pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat

pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup

manusia.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Dengan demikian, pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang

berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rataan

terhadap produknya.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar

yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama

memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan

dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut

menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk

menetapkan posisi produknya.

d. Gaya Hidup

Orang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama

dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang

menunjukkan pola kehidupan orang bersangkutan yang tercermin

dalam kegiatan, minat dan pendapatannya. Konsep gaya hidup

apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu

11

untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan

bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan

mempengaruhi perilaku pembeliannya.

2.3.4. Faktor Psikologis

Menurut Simamora (2002:12), biasanya perilaku pembelian

seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis utama berikut :

a. Motivasi

Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat

untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat

tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif, apabila

kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu

kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar

kepuasan.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu

bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang

dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama

mungkin bertindak secara berkala, karena perbedaaan persepsi

terhadap situasi itu.

c. Proses Belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang

yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia

adalah hasil proses belajar.

d. Kepercayaan dan Sikap

Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan

kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku

pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah

organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses

kognitif kepada suatu aspek.

12

2.4. Sayuran Organik

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan

bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan

utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian,

terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan

konsumennya, serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian

telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa

produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes),

kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-

labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan

permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat

(http://www.litbang.deptan.go.id, 2009).

Budidaya secara alami akan menghasilkan sayuran yang tergolong tidak

menarik dari sisi penampilan, banyak yang berlubang dimakan ulat dan

serangga. Namun dari mutu cita rasa, sayuran organik memang lebih baik,

lebih renyah, lebih manis dan tahan lama. Sedangkan yang bukan, kandungan

airnya tinggi, sehingga rasanya kurang manis dan lebih cepat busuk, sehingga

memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk membeli produk pangan

konvensional dengan harga murah, namun mengandung residu bahan kimia

atau sayuran organik yang berpenampilan kurang menarik dan berharga

mahal, tetapi aman bagi kesehatan.

Sayuran organik memiliki kadar nitrat lebih rendah, sehingga

mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, khususnya kanker. Kadar nitrat

tinggi dapat mengurangi transpor oksigen dalam aliran darah, serta

membentuk nitrosamin yang bersifat karsinogen. Sayuran organik merupakan

pilihan terbaik untuk dikonsumsi. Selain lebih enak, sehat dan aman, juga

ramah lingkungan.

Beberapa penelitian menunjukan sayuran seperti kubis, selada dan

tomat, kandungan mineral, kalsium, pospor dan magnesiumnya jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan sayuran anorganik. Seperti tomat organik,

kandungan kalsiumnya 23 mg, sedangkan tomat non-organik hanya 5 mg.

(http://www.seputar-indonesia.com/, 2009).

13

2.5. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Nisa Oktaria (2005), mengadakan penelitian mengenai analisis perilaku

konsumen peralatan olah raga alam bebas yang dihasilkan PT. Boogie

Advindo di kota Bogor dengan menggunakan teknik pengambilan contoh

dengan non-probability sampling dan jumlah responden 100 orang. Data yang

diperoleh diolah secara deskriptif untuk karakteristik konsumen, serta untuk

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan atribut-atribut

yang ideal menurut konsumen dengan model analisis sikap multiatribut

Fishbein. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan

program software Excel dan SPSS Versi 11.5.

Dari hasil penelitian diperoleh atribut yang paling penting adalah atribut

daya tahan produk, karena dinilai paling memberikan kepuasan tertinggi pada

konsumen. Sedangkan atribut yang memberikan tingkat kepuasan terendah

adalah atribut harga, dengan kata lain harga produk merek Boogie mahal.

Setelah dihitung model sikap Fishbein dan membandingkannya dengan

keyakinan ideal untuk produk tersebut, berdasarkan skala interval dapat

diketahui bahwa sikap konsumen terhadap produk merek Boogie dinilai

dalam kategori baik oleh konsumennya.

Juniansyah (2005), meneliti mengenai bagaimana karakteristik

konsumen kartu IM3 di Bandar Lampung ? Bagaimana proses pengambilan

keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen kartu IM3 di Bandar

Lampung ? Atribut-atribut dominan apakah yang mempengaruhi keputusan

pembelian kartu IM3 ? dan bagaimanakah sikap dan perilaku konsumen kartu

IM3 di Bandar Lampung ? Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa atribut

kartu IM3 yang dianggap paling penting oleh konsumen untuk

dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3 adalah atribut tarif. Namun

secara keseluruhan konsumen menganggap penting semua atribut untuk

dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3. Selain itu, atribut tarif juga

dinilai memiliki kinerja paling baik, sehingga mendapat nilai evaluasi

kepercayaan tinggi. Menurut Fishbein, sikap dan perilaku konsumen di

Bandar Lampung terhadap kartu IM3 tergolong baik.

14

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya

berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan

organik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran

masyarakat akan perbaikan mutu kehidupan dan gaya hidup sehat. Keamanan

produk pangan menjadi sangat penting bagi konsumen dalam

perkembangannya. Untuk itu, Giant Taman Yasmin Bogor berupaya

memenuhi permintaan masyarakat akan produk organik, khususnya sayuran.

Dalam hal ini, diperlukan suatu studi untuk mengetahui perilaku

konsumen bagi Giant Taman Yasmin Bogor. Pengetahuan tentang perilaku

konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumen dan proses keputusan

pembelian, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen sayuran organik di Giant Taman Yasmin Bogor

(Gambar 4).

Untuk mengetahui karakteristik dan proses keputusan pembelian

konsumen dilakukan analisis deskriptif melalui tabulasi sederhana, dimana

data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden

ditransformasikan kedalam suatu bentuk yang mudah dipahami. Proses

keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap, yaitu (1) pengenalan

masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan

pembelian dan (5) perilaku purna pembelian. Proses keputusan pembelian ini

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor budaya, kehidupan sosial, faktor

pribadi dan faktor psikologis. Untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian sayuran organik di Giant

Taman Yasmin Bogor dilakukan dengan menggunakan model multiatribut

Fishbein.

15

Um

pan

Bal

ik

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Model Multiatribut Fishbein Analisis Deskriptif

Atribut-atribut yang

mempengaruhi perilaku

konsumen

Karakteristik konsumen

Proses keputusan

pembelian konsumen

Persaingan produk pangan

Permintaan sayuran organik

meningkat

Studi Perilaku Konsumen

Analisis perilaku konsumen

terhadap sayuran organik

16

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai perilaku konsumen sayuran organik

dilakukan di Giant Taman Yasmin Bogor dengan pertimbangan lokasi

tersebut dekat dengan kawasan perumahan masyarakat menengah ke

atas yang sesuai dengan segmentasi sayuran organik. Selain itu, alasan

pemilihan Giant Taman Yasmin Bogor sebagai tempat penelitian

dikarenakan sayuran organik tersedia disana. Penelitian ini

dilaksanakan selama bulan Maret hingga Mei 2010.

3.2.2. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui proses wawancara

konsumen sayuran organik dengan pengisian kuesioner dan data dari

pihak Giant Taman Yasmin Bogor. Data sekunder diperoleh dari

literatur-literatur seperti data internet, buku-buku, surat kabar dan

majalah-majalah yang berhubungan dengan topik penelitian.

Pengisisan kuesioner dilakukan terhadap konsumen yang

mengkonsumsi maupun sebagai decision maker dalam proses keputusan

pembelian sayuran organik dan yang bersangkutan bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dengan dipandu oleh

peneliti. Wawancara langsung merupakan proses memperoleh

keterangan dengan cara tanya jawab, dilakukan terhadap pihak

manajemen Giant Taman Yasmin Bogor untuk mendapatkan data

tentang gambaran umum perusahaan dan perkembangannya. Data yang

terdapat dalam kuesioner terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) karakteristik

konsumen, (2) proses keputusan pembelian konsumen, dan (3) atribut-

atribut yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Pemilihan responden dalam penelitian ini menggunakan metode

non-probability sampling (convenience sampling), yaitu pemilihan

responden yang mudah ditemui. Responden yang dipilih merupakan

konsumen yang membeli sayuran organik di Giant Taman Yasmin

17

Bogor. Perhitungan contoh dilakukan dengan menggunakan rumus

Slovin berikut :

n = N/(1 + Ne2) …………………… (1)

Dimana :

n = Jumlah contoh

N = Jumlah populasi

e = Batas kesalahan yang diperbolehkan

Jumlah populasi yang digunakan adalah pengunjung Giant Taman

Yasmin dalam sebulan terakhir, yaitu bulan Februari sebanyak 79.818

orang dengan batas kesalahan yang diperbolehkan 10%. Sehingga

diperoleh jumlah responden untuk pengisian kuesioner adalah sebanyak

100 orang (79.818/(1+79.818*0,12)).

3.2.3. Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran organik Giant Taman

Yasmin Bogor dan menganalisis proses keputusan pembelian sayuran

organik Giant Taman Yasmin Bogor oleh konsumen.

Analisis untuk kedua hal tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut :

P = 𝑓𝑖

𝑓𝑖𝑥 100% …………………… (2)

Dimana :

P = persentase responden yang memilih kategori tertentu

fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu

∑fi = total jawaban

Data yang dikumpulkan diolah secara statistika deskriptif melalui

bantuan software Microsoft Excel 2007 dan SPSS for Windows versi

15.00. Teknik skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

skala Likert lima tingkat, dengan masing-masing kriteria seperti dimuat

pada Tabel 2.

18

Tabel 2. Skala pengukuran Likert

Kekuatan dan Kepercayaan Evaluasi Kepercayaan Skala Likert

Sangat tidak penting Sangat tidak puas 1

Tidak penting Tidak puas 2

Netral Netral 3

Penting Puas 4

Sangat penting Sangat puas 5

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2002). Suatu

instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Uji validitas untuk tiap dimensi instrumen

menggunakan uji validitas internal yang mengkorelasikan antara

skor tiap butir dengan skor total. Validitas internal dicapai apabila

terdapat kesesuaian antara bagian-bagian kuesioner dengan

kuesioner secara keseluruhan. Teknik statistika yang digunakan

adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus

berikut :

rit = 𝒏 𝐗𝐘−( 𝐗)( 𝐘)

𝒏 𝐗𝟐−( 𝐗)𝟐

(𝐧 𝐘𝟐−( 𝐘)

𝟐)

……………… (3)

Keterangan :

rit : Koefisien korelasi butir ke-i dengan total

X : Skor butir

Y : Skor total

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner (Simamora,

2002). Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila

digunakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas instrumen

dilakukan dengan menghitung konsistensi internal dari instrumen.

Reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data yang

19

berasal dari satu kali pengujian kuesioner. Teknik statistika yang

digunakan adalah teknik korelasi Alpha Cronbach dengan rumus

berikut :

rii = 𝒌

𝒌−𝟏(𝟏 −

𝐒𝐢𝟐

𝐒𝐢𝟐) ……………… (4)

Keterangan:

rii : Koefisien korelasi (konsistensi internal)

k : Cacah butir

Si2 : Ragam butir ke-i

Si

: Ragam total

c. Model Fishbein

Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini digunakan

untuk mengidentifikasi atribut dominan pada sayuran organik

Giant Taman Yasmin Bogor. Model Fishbein mengemukakan

bahwa sikap dari seorang konsumen terhadap sebuah obyek,

dikenali melalui atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut

(Umar, 2003), yaitu :

Ao = 𝑏𝑖𝑒𝑖𝑛𝑖=1

Dimana:

Ao : Sikap terhadap suatu obyek

bi : Kekuatan kepercayaan obyek tersebut memiliki atribut i

ei : Evaluasi terhadap atribut i

n : Jumlah atribut yang dimiliki obyek

Model Fishbein adalah alat yang sangat berguna untuk

mempelajari proses pembentukan sikap dan memperkirakan sikap.

Langkah-langkah dari pengukuran sikap dengan model Fishbein :

1) Menentukan atribut sayuran organik yang dipasarkan di Giant

Taman Yasmin Bogor yang relevan.

2) Membuat pertanyaan untuk mengukur sikap konsumen terhadap

tingkat kepentingan atribut-atribut dari sayuran organik.

3) Membuat pertanyaan untuk mengevaluasi tingkat kepercayaan

konsumen.

20

4) Mengukur sikap terhadap produk dengan memakai rumus dan

pengolahan data yang terdapat dalam software Microsoft Excel.

Langkah terakhir untuk menganalis data didapatkan dari

pengukuran dengan model yang merupakan hasil rataan

pengukuran komponen (Ao) yang diurutkan dari skala terbesar ke

terkecil untuk dijalankan, agar dapat dibandingkan sikap konsumen

terhadap sayuran organik di Giant Taman Yasmin Bogor dengan

nilai sikap ideal konsumen.

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Giant Indonesia

Giant didirikan pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chun.

Pada awal berdirinya berupa sebuah toko kecil di daerah Sentul,

Malaysia. Minimarkert pertama kali didirikan pada tahun 1971 dengan

nama “Teng Mini Market Center” di Bangsar Kuala Lumpur. Pada

tahun 1985 berdiri Giant Supermarket di Kelana Jaya, Malaysia. Pada

awal Februari tahun 1988 bergabung dengan Dairy Farm International

(Hongkong) yang dirubah menjadi hypermarket. Setelah menjadi

hypermarket, Giant berkembang dengan sangat pesat, yang mulai buka

di Singapura, India dan Indonesia.

Pada tahun 2002 Giant mulai masuk ke Indonesia dengan

dibukanya Giant superstore Villa Melati Mas Tangerang pada tahun

2002. Setelah berhasil di Tangerang, Giant buka cabang yang kedua di

Surabaya dengan nama Giant Hypermarket Maspion Surabaya, cabang

yang ketiga yaitu Giant Superstore Cimanggis pada tanggal 9 Mei

2003, Giant Hypermarket Bekasi, Giant Superstore Semanggi.

Giant Hypermarket merupakan usaha ritel yang menyediakan

berbagai jenis barang seperti barang elektronik, peralatan olahraga,

peralatan rumah tangga, pakaian, minuman dan makanan. Produk yang

terdapat di Giant Hypermarket digolongkan kedalam tiga kelompok

yaitu, fresh, grocery dan general merchandise. Pengelompokan ini

bertujuan untuk memudahkan dalam pengelolaan produk dan

memudahkan pelanggan dalam mencari dan memilih produk yang akan

dibeli. Giant Hypermarket menyediakan produk dalam jumlah yang

sangat besar, yaitu 35.000-50.000 item.

Produk yang termasuk kedalam kelompok fresh adalah produk-

produk yang memiliki masa kesagaran yang singkat. Produk-produk

tersebut seperti buah-buahan, sayuran, ikan, daging, ayam, makanan

siap saji dan bakery. Sedangkan produk yang termasuk dalam kelompok

22

grocery merupakan produk kebutuhan sehari-hari. Produk dalam

kelompok ini dibagi lagi kedalam kelompok food dan non-food. Produk

tersebut, diantaranya kategori food (makanan dan minuman ringan,

sembako dan susu) dan kategori non-food (deterjen, peralatan mandi

dan alat kecantikan). Kelompok terakhir adalah general merchandise,

produk dalam kelompok ini merupakan produk-produk yang tahan lama

dan tidak memiliki masa kadaluarsa. Produk tersebut antara lain barang

elektronik, tekstil (pakaian dan sandal sepatu), perlengkapan rumah

tangga, mainan anak, alat olahraga, furniture dan stationary.

Giant di Indonesia adalah anak perusahaan dari PT Hero

Supermarket, Tbk (Hero Group). Giant merupakan perusahaan

patungan antara PT Hero Group dengan Dairy Farm International yang

membeli lisensi dari Giant Malaysia untuk mendirikan Giant Indonesia.

Semenjak berdiri di Indonesia Giant merupakan saingan utama bagi

Hypemarket yang sudah cukup terkenal di Indonesia, yaitu Carrefour.

Giant dirasa cukup berhasil dalam menciptakan citra murah dengan

konsep traditional market.

Di Indonesia sudah terdapat beberapa cabang Giant dengan

kelasnya masing-masing serta beberapa cabang yang masih dalam

rencana untuk dibuka lagi. Pembagian kelas di Giant adalah

berdasarkan luas toko. Untuk hypermarket luasnya 10.000-15.000 m2

,

superstore 7.000-10.000 m2 dan supermarket 1.000-5.000 m

2. Luas toko

tersebut belum termasuk luas area parkir kendaraan untuk pelanggan

dan pemasok.

Giant dianggap telah berhasil merubah citra Hero Group yang

kebanyakan orang menganggap harga di Hero adalah harga untuk

golongan menengah ke atas. Dengan hadirnya Giant semua lapisan

masyarakat dapat berbelanja dengan harga murah dan one stop

shopping (OSS). Giant merupakan anak perusahaan Hero yang

mempunyai konsep hypermarket, grup Hero lainnya seperti Star Mart,

Guardian, Hero Supermarket dan Shop In adalah toko-toko lain yang

sudah cukup populer di bawah naungan Hero Group.

23

Selain karena alasan bisnis, berdirinya Giant di Indonesia juga

telah turut andil dalam membantu program pemerintah dalam

mengurangi pengangguran. Bila dilihat dari sisi kepegawaian, Giant

sedang membutuhkan tenaga-tenaga muda untuk bekerja mengisi

berbagai divisi seiring dengan perkembangan Giant dengan membuka

banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia. Giant Taman Yasmin

merupakan salah satu cabang yang baru didirikan. Giant Taman Yasmin

beralamat di Jalan Raya K. H. R. Abdullah Bin Nuh No. 33 Kota Bogor

dan diresmikan pada tanggal 28 Mei 2008 dengan format superstore.

Toko ini berada di kawasan perumahan elit di Kota Bogor dan target

pemasarannya adalah masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

4.1.2. Visi dan Misi Giant

Visi dan misi yang dimiliki oleh Giant Taman Yasmin merupakan

visi dan misi yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu PT. Hero

Supermarket, Tbk. Visi PT. Hero Supermarket, Tbk adalah “Menjadi

peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan

nilai jangka panjang bagi pemegang saham”. Sedangkan misinya adalah

“meningkatkan nilai investasi pemegang saham melalui keberhasilan

komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing

yang mantap”.

Visi yang terdapat pada Giant hypermarket adalah “Menjadi

pilihan pertama pelanggan dalam segmen menengah ke bawah dan

menjadi leading retailer terkemuka di Indonesia”. Sedangkan misi dari

Giant hypermarket adalah “Berlandaskan kepada pelanggan, Giant

ingin memenuhi atau melampaui seluruh harapan para stakeholder”.

Selain visi dan misi, Giant Taman Yasmin juga memiliki slogan, motto,

dan budaya perusahaan berupa :

a. Jargon

Jargon yang dimiliki oleh Giant hypermarket adalah “Termurah di

Kota Anda”. Namun seiring dengan perubahan kondisi dan tingkat

persaingan, jargon Giant mengalami beberapa perubahan. Saat ini

terdapat beberapa jargon yang digunakan oleh pihak Giant

24

hypermarket antara lain “Harga Murah Setiap Hari” dan “Tempat

Orang Indonesia Berbelanja”.

b. Slogan

Slogan yang digunakan oleh pihak Giant hypermarket adalah “Tan

Hanna Wigna Tan Sirna” yang memiliki arti “jika ada kemauan

pasti ada jalan, tidak ada yang tidak mungkin”. Slogan ini dibuat

agar karyawan menjadi termotivasi dalam bekerja.

c. Motto kerja Giant hypermarket

Motto kerja yang diterapkan oleh pihak Giant hypermarket adalah

“CF3” (Clean, Full, Friendly and Fresh). Tujuan dari penetapan

motto tersebut adalah agar pihak Giant hypermarket dapat

memenuhi harapan dan memberikan pelayanan terbaik kepada

konsumen.

d. Motto kerja Giant Taman Yasmin

Pihak Giant Taman Yasmin juga menerapkan motto yang khusus

ditujukan kepada karyawan Giant Taman Yasmin. Motto tersebut

adalah budaya “DISKON” yang berarti “Detail, Disiplin,

Konsisten, Kontrol dan Kontinu”.

4.1.3. Struktur Organisasi Giant Taman Yasmin

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Giant Taman Yasmin

dipimpin oleh seorang store manager. Store Manager ini membawahi

empat orang manajer divisi. Tiap divisi pada Giant Taman Yasmin

dibantu oleh DH-ADH (Department Head-Assistant Department Head),

supervisor dan staf. Tiga divisi utama dikelompokkan berdasarkan

kategori produk yang dijual oleh Giant Taman Yasmin, yaitu divisi

fresh, divisi grocery dan divisi general merchandise (GMS). Satu divisi

sales support sebagai divisi pendukung kegiatan operasional Giant

Taman Yasmin yang terdiri atas check out (banking dan front line),

front desk, receiving, accounting, lost prevention dan human resources.

Jumlah karyawan Giant Taman Yasmin keseluruhan adalah 179

orang, terdiri atas 135 orang pria dan 44 orang wanita. Satu orang

sebagai store manager dan 178 orang terbagi kedalam empat divisi

25

yang ada. Alokasi jumlah karyawan dilakukan berdasarkan sumber

daya manusia dan deskripsi pekerjaan pada masing-masing divisi.

Alokasi karyawan Giant Taman Yasmin berdasarkan divisi dan jabatan

berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 3-4.

Tabel 3. Alokasi karyawan Giant Taman Yasmin berdasarkan

divisi

Divisi Jumlah (Orang)

Grocery 19

General Merchandise 23

Fresh 43

Sales Support 83

Total 178

Tabel 4. Alokasi karyawan Giant Taman Yasmin berdasarkan

jabatan

Jabatan Jumlah (Orang)

Store General Manager 1

Division Manager 4

Department Head 1

Assistant Department Head 15

Supervisor 29

Sales Assistant 97

Cashier 32

Total 179

Store Operation juga menjadi perhatian penting bagi pihak Giant

Taman Yasmin. Gambar 5 menunjukkan work flow yang terjadi pada

operational store sehari-hari di Giant Taman Yasmin.

Gambar 5. Operational work flow Giant Taman Yasmin

Tugas dari manajer, DH-ADH, supervisor dan staf adalah :

a. Store Manager : Memimpin, memonitor dan mengatur seluruh

kegiatan operasi pada Giant Taman Yasmin.

Ordering Receiving

Store

Gudang

26

b. Fresh Manager : mengatur semua kegiatan yang terjadi pada divisi

fresh mulai dari pemesanan, pengiriman, penyimpanan dan

pendistribusian produk-produk yang termasuk kedalam kelompok

produk fresh.

c. Grocery Manager : mengatur semua kegiatan yang terjadi pada

divisi grocery mulai dari pemesanan, pengiriman, penyimpanan dan

pendistribusian produk-produk yang termasuk kedalam kelompok

produk grocery.

d. General Merchandise Manager : mengatur semua kegiatan yang

terjadi pada divisi general merchandise mulai dari pemesanan,

pengiriman, penyimpanan dan pendistribusian produk-produk yang

termasuk kedalam kelompok produk general merchandise.

e. Sales Support Manager : mengatur semua kegiatan yang terjadi

pada divisi sales support.

f. DH-ADH : memonitor semua yang dilakukan oleh supervisor dan

staf, serta mengatur penjualan, display dan margin pada masing-

masing divisi.

g. Supervisor : mengontrol display dan stock gudang pada masing-

masing divisi.

h. HRD : mengatur segala hal yang berhubungan dengan karyawan,

seperti mengontrol keluar masuknya karyawan, absensi, shift, cuti

dan keterlambatan karyawan.

i. LP (lost prevention) : mengawasi semua sistem dan prosedur yang

berlaku di toko serta melakukan investigasi terhadap kejadian-

kejadian yang dapat merugikan perusahaan, karyawan atau

pelanggan.

4.2 Karakteristik Konsumen

Karakteristik yang diukur dalam perilaku konsumen sayuran organik

pada Giant Taman Yasmin Bogor berdasarkan jenis kelamin, status

pernikahan, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan per bulan,

dari konsumen sebanyak 100 orang.

27

4.2.1. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, karakteristik konsumen sayuran

organik pada Giant Taman Yasmin terdiri atas 77% wanita dan 23%

pria. Dari persentase tersebut konsumen wanita lebih mendominasi

pasar sayuran organik, dikarenakan wanita merupakan ibu rumah

tangga yang menjadi decision maker dalam kegiatan belanja keluarga.

4.2.2. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan

Karakteristik konsumen sayuran organik pada Giant Taman

Yasmin berdasarkan status pernikahan terdiri atas 84% menikah dan

16% belum menikah. Besarnya persentase konsumen sayuran organik

yang sudah menikah dikarenakan konsumsi sayuran organik tersebut

diperuntukkan bagi keluarganya, khususnya bagi anak-anak.

4.2.3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, karakteristik responden sayuran organik pada

Giant Taman Yasmin, persentase konsumen terbesar terdapat pada

rentang usia 41-50 tahun (28%) dan persentase terkecil terdapat pada

rentang usia dibawah 20 tahun (3%). Untuk keterangan lebih lengkap

dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan usia

4.2.4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan

Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir dari

konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin didominasi oleh

lulusan S1 (35%) dan persentase terkecil terdapat pada lulusan S3 (1%)

Hal ini berhubungan dengan karakteristik konsumen berdasarkan jenis

≤ 20 tahun(3%) 21 - 30 tahun

(21%)

31 - 40 tahun(27%)

41 - 50 tahun(28%)

> 50 tahun(21%)

28

kelamin dan pekerjaan, dimana konsumen sayuran organik pada Giant

Taman Yasmin didominasi oleh ibu rumah tangga.

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

4.2.5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan

Gambar 8 menunjukkan bahwa konsumen yang bekerja sebagai

pegawai negeri mendominasi karakteristik konsumen sayuran organik

Giant Taman Yasmin (50%) dan persentase terkecil terdapat pada

pensiunan (3%). Besarnya persentase dari konsumen pegawai negeri

dikarenakan tingginya jumlah pengunjung Giant Taman Yasmin pada

akhir pekan, dimana para pegawai negeri menghabiskan waktunya

dengan berbelanja dengan keluarga.

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

4.2.6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendapatan

Untuk karakteristik responden sayuran organik berdasarkan

pendapatan per bulan sebagian besar berada pada kelompok dengan

pendapatan per bulan Rp 2.000.000 – 3.000.000 (31%). Besarnya

SMP (2%)

SMA (31%)

Diploma (19%) S1 (35%)

S2 (9%)

S3 (1%)

Lainnya (3%)

Mahasiswa (8%)

Pegawai Negeri (50%)

Pegawai Swasta (7%)

Wirausaha (5%)

Pensiunan (3%)

Lainnya (27%)

29

persentase tersebut berhubungan dengan karakteristik pekerjaan

konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin yang didominasi oleh

pegawai negeri. Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan

4.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Seorang konsumen melakukan pembelian apabila dirinya merasakan

suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam prosesnya, pembelian melalui

lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan pembelian dan perilaku purna pembelian. Data mengenai

proses keputusan pembelian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh

konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin.

4.3.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari adanya

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan

yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan adanya rangsangan internal

maupun eksternal. Dari pengalaman, manusia telah belajar bagaimana

mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang

diketahuinya akan memuaskan dorongan ini. Faktor-faktor seperti

motivasi dan manfaat dari suatu produk akan mempengaruhi tindakan

tersebut.

Motivasi yang membuat konsumen membeli sayuran organik di

Giant Taman Yasmin adalah keamanan mengkonsumsi sayuran organik

bagi kesehatan (79%) dan yang terkecil adalah tuntutan zaman (1%).

Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 10.

< 500.000 (3%) 500.000 -1.000.000

(10%)

1.000.000 -2.000.000

(18%)

2.000.000 -3.000.000

(31%)

3.000.000 -4.000.000

(15%)

4.000.000 -5.000.000

(11%)

> 5.000.000 (12%)

30

Gambar 10. Motivasi utama membeli sayuran organik

Konsumen yang membeli sayuran organik ingin merasakan

manfaat yang diharapkan setelah mengkonsumsi produk tersebut, yaitu

pemenuhan kebutuhan gizi yang terjamin, sebagai perwujudan gaya

hidup sehat, sebagai simbol kelas sosial dan lainnya. Berdasarkan hasil

penelitian, dapat diketahui bahwa manfaat yang ingin dirasakan

konsumen setelah mengkonsumsi sayuran organik adalah pemenuhan

gizi yang terjamin (56%) dan persentase terkecil adalah kelas sosial

(1%). Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Manfaat yang diharapkan konsumen

Selain motivasi dan manfaat, faktor kendala dalam memperoleh

produk turut mempengaruhi proses pembelian sayuran organik. Kendala

yang dihadapi oleh konsumen antara lain lokasi toko yang jauh, harga

produk yang lebih mahal dibandingkan produk non-organik, kebiasaan

mengkonsumsi produk pangan non-organik dan lainnya. Berdasarkan

Gambar 12, dapat dilihat bahwa harga sayuran organik yang lebih

mahal dibandingkan sayuran non-organik menjadi kendala utama

Perwujudan gaya hidup

(3%)

Tuntutan zaman (1%)

Memiliki pengetahuan

(9%)

Aman bagi kesehatan

(91%)

Sekedar mencoba (9%)

Lainnya (2%)

Kebutuhan gizi (56,50%)

Gaya hidup sehat (40%)Kelas sosial

(2,61%)

Lainnya (0,87%)

31

konsumen membeli sayuran organik (89%) dan persentase terkecil

adalah kebiasaan mengkonsumsi produk non-organik (4%). Keterangan

lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Kendala dalam membeli sayuran organik

Dengan harganya yang sangat mahal, telah membuat hanya

kalangan tertentu yang mengkonsumsi sayuran organik, sehingga di

Indonesia sayuran organik masih sedikit dikonsumsi dibandingkan

dengan negara-negara maju.

4.3.2. Pencarian Informasi

Setelah adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen, tahap

selanjutnya dalam proses keputusan pembelian adalah pencarian

informasi. seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin

akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan

produk itu berada didekatnya, maka konsumen akan langsung

membelinya. Pada langkah ini, konsumen mengharapkan akan

mendapatkan pengetahuan tentang produk secara lengkap sehingga

dapat menghasilkan keputusan yang tepat pula.

Dari hasil penelitian, mayoritas konsumen (53%) pernah melihat

iklan/promosi tentang sayuran organik, sedangkan sisanya (47%) belum

pernah melihat iklan mengenai sayuran organik. Namun persentase

tersebut tidak terlalu mempengaruhi jumlah konsumen sayuran organik

di Giant Taman Yasmin, karena jumlah tersebut diperoleh dari

konsumen yang membeli sayuran organik di Giant Taman Yasmin.

Media elektronik (TV dan internet) menjadi sumber informasi

yang banyak digunakan oleh konsumen untuk memperoleh informasi

Lokasi toko yang jauh (4,76%)

Harga yang lebih mahal

(89,50%)

Kebiasaan mengkonsumsi

produk non-organik (3,81%)

Lainnya (1,90%)

32

tentang sayuran organik (32%) dan persentase terkecil adalah keluarga

(10,9%). Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Sumber informasi mengenai sayuran organik

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh konsumen, manfaat

sayuran organik merupakan hal yang paling menarik perhatian

konsumen untuk melakukan pembelian (55,1%) dan persentase terkecil

adalah harga (0,79%), sehingga faktor menjadi hal yang dapat membuat

konsumen mengurungkan niatnya untuk membeli sayuran organik.

Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Informasi yang dapat menarik minat membeli

Dengan didapatnya pengetahuan mengenai manfaat yang

diperoleh dari mengkonsumsi sayuran organik serta kandungan gizi

yang baik bagi kesehatan dapat menarik perhatian konsumen untuk

membeli sayuran organik.

Media elektronik

(32%)

Media cetak (25%)

Keluarga (10,9%)

Teman (28,10%)

Lainnya (3,91%)

Manfaat (55,1%)

Harga (0,79%)

Gaya Hidup (3,15%)

Kandungan gizi (38,60%)

Lainnya (2,36%)

33

4.3.3. Evaluasi Alternatif

Tahapan ketiga dari proses keputusan pembelian konsumen

adalah evaluasi alternatif. Konsumen memproses informasi tentang

pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, melihat

bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. konsumen akan mencari

manfaat tertentu dan selanjutnya kepada atribut produk. Konsumen

akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap produk sesuai

dengan kepentingannya. Akhirnya konsumen akan tiba pada sikap

kearah alternatif merek melalui prosedur tertentu.

Berdasarkan Gambar 15, dapat dilihat bahwa manfaat yang

diperoleh setelah mengkonsumsi sayuran organik menjadi

pertimbangan utama konsumen dalam proses pembelian (45,2%) dan

persentase terkecil adalah gaya hidup (2,38%). Keterangan

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Pertimbangan dalam membeli sayuran organik

Konsumen yang membeli sayuran organik di Giant Taman

Yasmin, sebelumnya pernah mengkonsumsi sayuran non-organik

dengan persentase sebesar 100%. Hal ini dikarenakan sebelum

mengkonsumsi sayuran organik, konsumen mengkonsumsi sayuran

non-organik. Hal ini dipertegas dengan baru berkembangnya konsumsi

sayuran organik dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Harga menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli

sayuran non-organik (58,7%) dan persentase terkecil adalah manfaat

(11,9%). Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 16.

Manfaat (45,2%)

Harga (12,70%)Gaya hidup (2,38%)

Kandungan gizi (36,2%)

Lainnya (3,17%)

34

Gambar 16. Pertimbangan dalam membeli sayuran non-organik

4.3.4. Keputusan Pembelian

Tahapan utama dalam proses keputusan pembelian konsumen

adalah keputusan pembelian. Setelah konsumen mengenali

kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang dapat

memenuhi kebutuhannya tersebut serta mengevaluasi pilihan alternatif

yang tersedia, konsumen kemudian melakukan proses pembelian.

Pada proses keputusan pembelian, 38,61% pembelian sayuran

organik pada Giant Taman Yasmin oleh konsumen dilakukan secara

insidental (mendadak) dan persentase terkecil adalah sudah

direncanakan (26,73%). Keterangan selengkapnya disajikan pada

Gambar 17.

Gambar 17. Cara memutuskan pembelian sayuran organik

Konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin melakukan

pembelian sayuran organik dalam sebulan dengan frekuensi 1 kali

(32%) dan persentase terkecil adalah 3 kali dalam sebulan (13%).

Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar 18.

Manfaat (11,9%)

Harga (58,70%)

Kandungan gizi (23,90%) Lainnya

(5,50%)

Sudah direncanakan

(26,73%)

Tergantung situasi

(34,65%)

Mendadak (38,61%)

35

Gambar 18. Frekuensi pembelian sayuran organik dalam sebulan

Dalam melakukan pembelian, proses keputusan konsumen

didasari atas keinginan sendiri (71,82%) dan persentase terkecil adalah

pengaruh dari saudara (1,82%). Keterangan lebih lanjut dapat dilihat

pada Gambar 19.

Gambar 19. Pihak yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian

sayuran organik

Setelah melakukan pembelian sayuran organik, konsumen tidak

berkomentar terhadap orang lain atas pembelian sayuran organik yang

dilakukan pada Giant Taman Yasmin (31,37%) dan persentase terkecil

adalah mengajak untuk memberitahu orang lain (18,63%). Keterangan

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20. Perilaku konsumen terhadap orang lain setelah

mengkonsumsi sayuran organik

1 kali (32%)

2 kali (29%)

3 kali (13%)

4 kali (26%)

Keinginan sendiri

(71,82%)

Orang tua, 5,45%

Saudara, 1,82%

Teman, 12,73%Iklan, 4,55% Lainnya

(3,64%)

Memberitahu telah mencoba

(29,41%)

Menyarankan membeli (20,59%)

Mengajak untuk

memberitahu orang lain (18,63%)

Tidak berkomentar

(31,37%)

36

4.3.5. Perilaku Purna Pembelian

Setelah melakukan pembelian terhadap suatu produk, konsumen

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen

mendasarkan harapannya kepada informasi yang diterima tentang

produk. Hal ini berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan yang

akan dirasakan oleh konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasan ini

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di masa depan.

Konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin telah

mengkonsumsi sayuran organik tersebut selama 4 bulan (67%) dan

persentase terkecil adalah 2 bulan (8%). Keterangan lebih lanjut dapat

dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Lamanya konsumen mengkonsumsi sayuran organik

Setelah mengkonsumsi sayuran organik, konsumen menyatakan

kepuasannya atas pembelian yang telah dilakukan (55%) dan persentase

terkecil adalah biasa saja (45%). Persepsi konsumen atas apa yang

dirasakannya setelah membeli sayuran organik adalah mahal (51,92%)

dan persentase terkecil adalah sepadan dengan manfaatnya (48,08%).

Kecenderungan konsumen untuk kembali mengkonsumsi sayuran

non-organik sangat besar, 75% dibandingkan dengan 25%. Pada

kenyataannya konsumen dihadapkan pada situasi dimana mereka tidak

harus selalu membeli sayuran organik. Hal ini berhubungan dengan cara

konsumen memutuskan pembelian sayuran organik, dimana faktor

tergantung situasi cukup mempengaruhi konsumen untuk kembali

mengkonsumsi sayuran non-organik.

1 bulan (12%)2 bulan (8%)

3 bulan (13%)

4 bulan (67%)

37

Tabel 5. Tahap keputusan pembelian sayuran organik

Tahapan proses keputusan pembelian

sayuran organik Giant Taman Yasmin Keterangan

I. Pengenalan kebutuhan

1. Motivasi utama dalam membeli dan

mengkonsumsi sayuran organik.

Aman bagi kesehatan

2. Manfaat yang diharapkan setelah

mengkonsumsi sayuran organik.

Gizi yang terjamin

3. Kendala dalam membeli sayuran organik. Harga yang mahal

II. Pencarian informasi

a. Pernahkah melihat iklan/promosi mengenai

sayuran organik.

Ya

b. Sumber informasi mengenai sayuran organik. Media elektronik (TV

dan internet)

c. Hal yang menarik perhatian. Manfaat

III. Evaluasi alternatif

1. Pertimbangan dalam membeli dan

mengkonsumsi sayuran organik.

Manfaat

2. Sebelumnya pernah mengkonsumsi sayuran

non-organik.

Ya

3. Pertimbangan dalam membeli dan

mengkonsumsi sayuran non-organik.

Harga

IV. Keputusan pembelian

1. Cara memutuskan pembelian sayuran

organik.

Mendadak

(insidental)

2. Frekuensi pembelian sayuran organik dalam

sebulan.

1 kali

3. Pihak yang paling berpengaruh dalam

pembelian sayuran organik.

Keinginan sendiri

4. Pengaruh orang lain dalam menyarankan

pembelian sayuran organik.

Tidak berkomentar

V. Perilaku purna pembelian

1. Lamanya mengkonsumsi sayuran organik. 4 bulan

2. Sikap setelah mengkonsumsi sayuran

organik.

Puas

3. Persepsi harga sayuran organik. Mahal

4. Kembali mengkonsumsi sayuran non-organik Ya

38

4.4 Uji Kuesioner

a. Validitas kuesioner

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Simamora, 2002). Suatu instrumen

dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji

validitas untuk tiap dimensi instrumen menggunakan uji validitas internal

yang mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total.

Pengolahan data menggunakan software SPSS v.15.00 for Windows

dengan jumlah responden 30 orang. Metode pengolahan data yang

digunakan adalah Pearson Product Moment. Berdasarkan metode

Pearson Product Moment, jika nilai rhitung > rtabel, maka instrumen

penelitian tersebut dikatakan valid.

Uji validitas dilakukan terhadap tingkat kepentingan (harapan) dan

tingkat kepercayaan (kinerja) pada kuesioner multiatribut Fishbein. rtabel

yang digunakan 0,361, karena kuesioner berjumlah 30. Tabel 6

menunjukkan hasil pengolahan uji validitas pada tingkat kepentingan.

Tabel 6. Hasil uji validitas tingkat kepentingan model Fishbein

Atribut rhitung Keterangan

Pertanyaan 1 0,853

Valid

Pertanyaan 2 0,491

Pertanyaan 3 0,679

Pertanyaan 4 0,670

Pertanyaan 5 0,800

Pertanyaan 6 0,857

Pertanyaan 7 0,865

Pertanyaan 8 0,693

Pertanyaan 9 0,665

Pertanyaan 10 0,754

Tabel 7 menunjukkan hasil pengolahan uji validitas pada tingkat

kepercayaan, dimana sebanyak 30 kuesioner diuji dengan nilai rhitung >

rtabel (0,361), sehingga dapat dikatakan kuesioner adalah valid.

39

Tabel 7. Hasil uji validitas tingkat kepercayaan model Fishbein

Atribut rhitung Keterangan

Pertanyaan 1 0,657

Valid

Pertanyaan 2 0,378

Pertanyaan 3 0,427

Pertanyaan 4 0,666

Pertanyaan 5 0,531

Pertanyaan 6 0,723

Pertanyaan 7 0,724

Pertanyaan 8 0,660

Pertanyaan 9 0,498

Pertanyaan 10 0,443

b. Reliabilitas kuesioner

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner (Simamora, 2002).

Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara

berulang-ulang kepada kelompok yang sama menghasilkan data yang

sama atau dengan kata lain kuesioner tersebut konsisten untuk digunakan

berulang-ulang. Metode pengolahan data yang digunakan adalah teknik

korelasi Alpha Cronbach dengan pengolahan data menggunakan software

SPSS for Windows v.15.00.

Asumsi nilai α-Cronbach yang digunakan adala 0,60. Jika α-

Cronbach hitung lebih besar dari 0,60 maka kuesioner dapat dikatakan

reliabel. Berdasarkan hasil pengolahan uji reliabilitas, kuesioner tingkat

kepentingan diperoleh nilai 0,907 dan pada tingkat kepercayaan

diperoleh nilai 0,762, maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan yang

digunakan dalam kuesioner adalah reliabel.

40

4.5 Model Multiatribut Fishbein

4.5.1. Analisis Tingkat Kepentingan (evaluation)

Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini digunakan

untuk mengidentifikasi atribut dominan pada sayuran organik Giant

Taman Yasmin Bogor. Model Fishbein mengemukakan bahwa sikap

dari seorang konsumen terhadap sebuah obyek, dikenali melalui atribut-

atribut yang melekat pada obyek tersebut (Umar, 2003).

Sikap seseorang yang terbentuk terhadap suatu produk akan

mempengaruhi tindakan atau perilaku orang tersebut. Dalam hal ini

atribut-atribut yang melekat pada sayuran organik Giant Taman

Yasmin. Penelitian ini menggunakan data primer hasil penyebaran

kuesioner kepada 100 orang konsumen sayuran organik pada Giant

Taman Yasmin. Dari data tersebut akan diketahui penilaian konsumen

terhadap atribut-atribut sayuran organik dalam bentuk nilai evaluasi

kepentingan (ei) dan nilai kepercayaan (bi), sehingga pada akhirnya

akan diketahui sikap konsumen (Ao) terhadap atribut sayuran organik.

Atribut yang melekat pada sayuran organik yang diteliti

berjumlah 10 atribut, yaitu rasa, harga, kemasan, manfaat, penampilan,

kesegaran, daya tahan, keragaman, promosi dan kemudahan

memperoleh. Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan

menggunakan skala Likert dengan rentang 1=sangat tidak penting,

2=tidak penting, 3=cukup penting, 4=penting, dan 5=sangat penting.

Hasil evaluasi tingkat kepentingan akan menunjukkan atribut-atribut

mana saja yang dinilai penting oleh konsumen dalam pembelian

sayuran organik. Semakin tinggi skor evaluasi suatu atribut maka

semakin penting juga atribut tersebut dimata konsumen. Tabel 8

menunjukkan hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei) terhadap atribut

sayuran organik.

41

Tabel 8. Tingkat kepentingan (ei) atribut sayuran organik

No. Atribut

Frekuensi pada setiap nilai skala Skor

evaluasi

(ei) 1 2 3 4 5

1 Rasa 3 4 24 38 31 3,90*

2 Harga 2 5 11 43 39 4,12

3 Kemasan 2 10 34 37 17 3,57

4 Manfaat 1 0 7 34 58 4,48

5 Penampilan 2 6 18 46 28 3,92

6 Kesegaran 3 0 5 31 61 4,47

7 Daya Tahan 3 0 10 46 41 4,22

8 Keragaman 0 3 31 45 21 3,84

9 Promosi 3 7 33 37 20 3,64

10 Kemudahan

Memperoleh 1 4 17 36 42 4,14

*[(3x1+4x2+24x3+38x4+31x5)/100], perhitungan bagi atribut lainnya

adalah serupa.

Atribut manfaat memiliki nilai ei tertinggi dengan 4,48, hal ini

berarti atribut manfaat merupakan atribut yang paling penting dan

diinginkan konsumen ketika membeli sayuran organik. Atribut lainnya

yang dianggap penting oleh konsumen adalah atribut kesegaran (4,47)

dan daya tahan (4,22). Kesegaran sayuran organik menjadi hal penting

bagi konsumen karena sayuran yang masih segar kandungan gizinya

masih utuh dan manfaatnya bagi kesehatan lebih optimal. Sedangkan

atribut kemasan memiliki nilai ei terkecil dengan 3,57, karena menurut

konsumen kemasan sayuran organik tidak terlalu penting dibandingkan

dengan atribut lainnya.

4.5.2. Analisis Tingkat Kepercayaan (belief)

Analisis tingkat kepercayaan menggambarkan seberapa besar

konsumen percaya bahwa suatu atribut melekat pada suatu obyek

tertentu. Dalam penelitian ini, akan diketahui atribut mana yang

konsumen percaya melekat pada sayuran organik di Giant Taman

Yasmin. Nilai tingkat kepercayaan didapatkan dari rataan perkalian

antara frekuensi dan skala Likert. Semakin besar nilai kepercayaan,

maka konsumen semakin percaya atribut tersebut melekat pada sayuran

organik. Hasil yang diperoleh dari analisis tingkat kepercayaan dan

42

tingkat kepentingan akan menentukan sikap konsumen terhadap

sayuran organik Giant Taman Yasmin.

Tabel 9 menunjukkan nilai tingkat kepercayaaan konsumen

terhadap atribut-atribut yang melekat pada sayuran organik. Pada tabel

9 dapat diketahui bahwa atribut manfaat adalah atribut yang dipercaya

konsumen berdasarkan apa yang dirasakan oleh konsumen. Atribut ini

mendapatkan skor kepercayaan terbesar dibanding atribut lain dengan

nilai 4,19. Pada tingkat kepentingan evaluasi, atribut manfaat juga

memperoleh skor tertinggi. Hal ini menunjukkan apa yang diharapkan

konsumen terhadap atribut sama dengan kenyataan yang dirasakan.

Selanjutnya, atribut kesegaran (3,99) dan rasa (3,82) menjadi atribut

yang paling dipercaya konsumen setelah atribut manfaat. Atribut harga

memperoleh skor terkecil pada tingkat kepercayaan, hal ini berarti

konsumen merasakan tingginya harga sayuran organik yang tidak sesuai

dengan harapan mereka.

Tabel 9. Tingkat kepercayaan (bi) atribut sayuran organik

No. Atribut

Frekuensi pada setiap nilai

skala

Skor

kepercayaan

(bi) 1 2 3 4 5

1 Rasa 0 1 34 47 18 3,82*

2 Harga 5 36 36 17 6 2,83

3 Kemasan 0 4 53 34 9 3,48

4 Manfaat 0 0 14 53 33 4,19

5 Penampilan 0 3 38 46 13 3,69

6 Kesegaran 0 4 21 47 28 3,99

7 Daya Tahan 2 7 31 42 18 3,67

8 Keragaman 0 10 47 35 8 3,41

9 Promosi 3 24 47 22 4 3,00

10 Kemudahan

Memperoleh 6 33 32 17 12 2,96

*[(0x1+1x2+34x3+47x4+18x5)/100], perhitungan bagi atribut lainnya

adalah serupa.

Dalam membentuk sikap terhadap sayuran organik, konsumen

percaya bahwa manfaat yang dirasakan merupakan atribut yang paling

baik dibanding atribut lain yang melekat pada sayuran organik.

Sedangkan atribut harga adalah atribut yang paling rendah menurut

43

konsumen, karena pada kenyataannya harga sayuran organik sangat

mahal, sehingga atribut ini kurang disukai/dipercaya.

4.5.3. Analisis Sikap Konsumen

Analisis sikap konsumen digunakan untuk mengetahui sikap

konsumen yang terbentuk terhadap suatu obyek. Nilai sikap konsumen

untuk sayuran organik Giant Taman Yasmin didapatkan dari hasil

perhitungan pada tingkat evaluasi kepentingan (ei) dan tingkat

kepercayaan (bi). Sikap konsumen (Ao) akan diketahui dengan

mengalikan nilai tingkat evaluasi kepentingan (ei) dan skor kepercayaan

(bi) untuk setiap atribut pada sayuran organik. Nilai sikap secara

keseluruhan akan didapat dengan menjumlahkan nilai sikap seluruh

atribut. Tabel 10 memperlihatkan hasil analisis sikap multiatribut

Fishbein terhadap sayuran organik.

Tabel 10. Hasil analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap

konsumen

No. Atribut

Skor evaluasi

kepentingan

(ei)

Skor sikap konsumen

bi Ao (eixbi)

1 Rasa 3,9 3,82 14,898

2 Harga 4,12 2,83 11,659

3 Kemasan 3,57 3,48 12,423

4 Manfaat 4,48 4,19 18,771

5 Penampilan 3,92 3,69 14,464

6 Kesegaran 4,47 3,99 17,835

7 Daya Tahan 4,22 3,67 15,487

8 Keragaman 3,84 3,41 13,094

9 Promosi 3,64 3 10,920

10 Kemudahan

Memperoleh 4,14 2,96

12,254

∑ ei x bi 141,805

Nilai sikap konsumen (Ao) yang didapatkan adalah 141,805. Nilai

ini digunakan untuk mengetahui penilaian sikap konsumen terhadap

sayuran organik dengan menentukan skala penilaiannya terlebih dahulu.

Penentuan skala penilaian didapatkan dari suatu skala interval dengan

perhitungan berikut :

Skala Interval = 250 – 10 = 48

5

44

Perhitungan skala interval didapatkan dari skor maksimum sikap

yang dikurangi dengan skor minimum sikap. Skor maksimum diperoleh

dari perkalian antara nilai Likert maksimum tingkat evaluasi dengan

tingkat kepercayaan dan jumlah atribut keseluruhan, sehingga didapat

nilai 250 (5x5x10). Sedangkan skor minimum diperoleh dari perkalian

antara nilai Likert minimum tingkat evaluasi dengan tingkat

kepercayaan dan jumlah atribut keseluruhan, sehingga didapatkan nilai

10 (1x1x10). Nilai 5 pada faktor pembagi merupakan skala Likert yang

digunakan. Kategori sikap konsumen yang terbentuk dari skala interval

yang dihasilkan sebagai berikut :

10 - 58 : Sangat tidak baik

59 - 107 : Tidak baik

108 - 156 : Biasa

157 - 205 : Baik

206 - 254 : Sangat baik

Berdasarkan kategori sikap konsumen tersebut, dapat diketahui

bahwa sikap konsumen terhadap sayuran organik yang memiliki nilai

141,805 berada diantara interval 108 – 156, termasuk dalam kategori

biasa saja. Hal ini menunjukkan sayuran organik dinilai biasa oleh

konsumennya, meskipun manfaat yang diberikan jauh lebih baik

dibandingkan sayuran non-organik, namun harga yang harus

dikeluarkan untuk membeli sayuran organik tergolong sangat mahal.

4.6 Implikasi Manajerial

Perkembangan zaman yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola

konsumsi pada konsumen, salah satunya dalam memilih makanan yang

memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sayuran organik adalah sayuran

yang seluruh proses penciptaannya bersifat alami atau tidak mengandung zat-

zat kimiawi yang berbahaya bagi tubuh. Sayuran organik sudah mulai populer

dimasyarakat umum, mengingat banyaknya ancaman penyakit bagi tubuh.

Penjualan sayuran organik belum banyak ditemukan di wilayah Bogor, maka

Giant Taman Yasmin menawarkan sayuran organik dengan segmentasi

45

kalangan menengah atas yang memiliki pengetahuan akan manfaat sayuran

organik. Hal ini didukung dengan harga sayuran organik yang relatif mahal

dibandingkan sayuran non-organik, namun sepadan dengan manfaat yang

diberikan.

Penerapan yang telah dilakukan oleh Giant Taman Yasmin dalam

menawarkan sayuran organik dengan mengutamakan manfaatnya telah sesuai

dengan hasil penelitian bahwa konsumen yang melakukan pembelian atas

produk sayuran organik adalah yang mengutamakan manfaat yang dirasakan

setelah mengkonsumsi. Pihak Giant Taman Yasmin pun memperhatikan

kesegaran sayuran organik dalam penjualannya telah sesuai dengan hasil

penelitian, yaitu melakukan pembelian sayuran organik setelah merasakan

kesegaran sayuran organik yang ditawarkan pihak Giant Taman Yasmin.

Konsumen merasakan bahwa rasa dari sayuran organik sudah baik,

walaupun daya tahan sayuran organik juga merupakan hal yang lebih

diutamakan daripada rasa, maka sebaiknya Giant Taman Yasmin

mengutamakan daya tahan dibandingkan rasa. Kemudahan memperoleh

sayuran organik merupakan suatu harapan konsumen saat mengkonsumsi,

mengingat masih sedikitnya penjual yang menjual sayuran organik, maka

pihak Giant Taman Yasmin harus mampu memanfaatkan peluang yang ada

dengan memfasilitasi konsumen yang ingin mengkonsumsi sayuran organik.

Keragaman sayuran organik yang ditawarkan pihak Giant sudah dirasakan

baik, karena membuat konsumen merasa memiliki banyak pilihan atas

sayuran yang akan dibeli. Lain halnya bila promosi yang dilakukan masih

dirasakan kurang oleh konsumen, maka sebaiknya pihak Giant Taman

Yasmin ikut mempromosikan penggunaan sayuran organik yang mampu

menyehatkan tubuh.

46

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Mayoritas konsumen sayuran organik Giant Taman Yasmin Bogor adalah

wanita yang sudah menikah, lulusan Sarjana, berprofesi sebagai pegawai

negeri dengan rentang usia 41-50 tahun dan memiliki pendapatan dalam

sebulan Rp 2.000.000 – 3.000.000.

b. Pada proses keputusan pembelian sayuran organik, konsumen memiliki

motivasi keamanan bagi kesehatan dengan mengkonsumsi sayuran organik

dan terpenuhinya kebutuhan gizi menjadi manfaat yang diharapkan, namun

terkendala dengan harga sayuran organik yang sangat mahal.

c. Dari hasil analisis multiatribut Fishbein, didapatkan atribut manfaat sayuran

organik dengan nilai tertinggi pada tingkat kepentingan maupun

kepercayaan. Nilai sikap konsumen terletak pada rentang kategori biasa,

karena manfaat yang diberikan sangat baik bagi kesehatan, namun harga

untuk mendapatkannya masih mahal.

2. Saran

Kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran organik

terletak pada harga, maka Giant Taman Yasmin harus memperkuat lini

promosinya untuk mengenalkan sayuran organik kepada masyarakat melalui

edukasi tentang manfaat sayuran organik bagi kesehatan tubuh, sehingga dapat

meningkatkan konsumsi sayuran organik di masa depan.

47

DAFTAR PUSTAKA

Engel, J. F., R. D. Blackwell dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen

(Terjemahan, Jilid 1). Binarupa Aksara, Jakarta.

Giant Taman Yasmin Bogor. 2010. Data Internal.

Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian

Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor.

Kotler, P. dan G. Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1).

PT Prenhallindo, Jakarta.

. 1999. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi,

dan Kontrol. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prenhallindo, Jakarta.

. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT. Prenhallindo,

Jakarta.

. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT. INDEKS Kelompok

Media, Jakarta.

Oktaria, N. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Peralatan Olahraga Alam Bebas

yang Dihasilkan PT. Boogie Advindo di Kota Bogor. Skripsi pada

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor.

Santoso, S. 2002. SPSS : Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka,

Jakarta.

Swastha, B. dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,

Yogyakarta.

Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

(www.biocert.or.id/infoguide-info.php?id=194). [19 Januari 2010].

(www.litbang.deptan.go.id//berita/one/17/). [28 Desember 2009].

(www.seputar-indonesia.com/edisicetak/kesehatan/hidup-sehat-konsumsi-pangan-

organik-3.html). [31 Oktober 2009]

48

LAMPIRAN

49

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

No. Responden : …

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai,

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYURAN ORGANIK

DI GIANT TAMAN YASMIN BOGOR

Oleh

Ikbal Alamsyah

(H24062956)

Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya

selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi

kuesioner ini secara lengkap dan benar.

Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda mengisi kuesioner ini.

Bagian 1.

Petunjuk : Lingkari jawaban yang Anda pilih.

Identitas Responden

1. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Status Pernikahan :

a. Menikah b. Belum menikah

3. Usia :

a. ≤ 20 tahun d. 41-50 tahun

b. 21-30 tahun e. ≥ 50 tahun, sebutkan ……

c. 31-40 tahun

4. Pendidikan Terakhir :

a. SD e. Sarjana (S1)

b. SMP f. S2

c. SMA g. S3

d. Diploma (D3) h. Lainnya, sebutkan ……

5. Pekerjaan :

a. Pelajar/Mahasiswa e. Wirausaha

b. Pegawai Negeri f. Pensiunan

c. Pegawai Swasta g. Lainnya, sebutkan ……

d. TNI/Polri

6. Pendapatan per Bulan :

a. ≤ Rp 500.000 e. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 f. Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000

c. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 g. ≥ Rp 5.000.000, sebutkan ……

d. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000

50

Lanjutan Lampiran 1.

Bagian 2.

Petunjuk : Lingkari jawaban yang Anda pilih (jawaban boleh lebih dari satu).

Proses Keputusan Pembelian

I. Pengenalan Kebutuhan

1. Apa motivasi utama Anda dalam membeli dan mengkonsumsi sayuran

organik ?

a. Perwujudan gaya hidup d. Aman bagi kesehatan

b. Tuntutan jaman e. Sekedar coba-coba

c. Memiliki pengetahuan f. Lainnya, sebutkan ……

2. Apa manfaat yang diharapkan setelah mengkonsumsi sayuran organik ?

a. Sebagai pemenuhan kebutuhan gizi yang terjamin

b. Sebagai perwujudan gaya hidup sehat

c. Sebagai simbol kelas sosial

d. Lainnya, sebutkan ……

3. Apa yang menjadi kendala Anda dalam membeli sayuran organik ?

a. Lokasi toko yang jauh

b. Harga produk yang lebih mahal dibandingkan produk non-organik

c. Kebiasaan mengkonsumsi produk pangan non-organik

d. Lainnya, sebutkan ……

II. Pencarian Informasi

4. Apakah Anda pernah melihat iklan/promosi mengenai sayuran organik ?

a. Ya b. Tidak

5. Darimanakah Anda mendapatkan informasi mengenai sayuran organik ?

a. Media elektronik (tv, internet) d. Teman

b. Media cetak (koran, majalah) e. Lainnya, sebutkan ……

c. Keluarga

6. Berdasarkan informasi yang Anda dapat, hal apakah yang menarik

perhatian Anda ?

a. Manfaat d. Kandungan gizi

b. Harga e. Lainnya, sebutkan ……

c. Gaya hidup

III. Evaluasi Alternatif

7. Hal apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam membeli dan

mengkonsumsi sayuran organik ?

a. Manfaat d. Kandungan gizi

b. Harga e. Lainnya, sebutkan ……

c. Gaya hidup

8. Apakah sebelumnya Anda mengkonsumsi sayuran non-organik ?

a. Ya, jelaskan …… b. Tidak, jelaskan ……

9. Hal apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam membeli dan

mengkonsumsi sayuran non-organik ?

a. Manfaat d. Kandungan gizi

b. Harga e. Lainnya, sebutkan ……

c. Gaya hidup

51

Lanjutan Lampiran 1.

IV. Keputusan Pembelian

10. Berapa kali dalam sebulan Anda melakukan pembelian sayuran organik ?

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali 4 kali

11. Siapakah yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli sayuran

organik ?

a. Keinginan sendiri d. Pengaruh teman

b. Pengaruh orang tua e. Pengaruh iklan

c. Pengaruh saudara f. Lainnya, sebutkan ……

12. Bagaimanakah cara Anda memutuskan pembelian sayuran organik ?

a. Sudah direncanakan sebelumnya

b. Tergantung situasi

c. Insidental (mendadak)

d. Lainnya, sebutkan ……

13. Bagaimana pengaruh orang lain dalam menyarankan pembelian sayuran

organik ?

a. Memberitahu bahwa mereka telah mencoba sayuran organik

b. Menyarankan untuk membeli

c. Mengajak untuk memberitahu orang lain tentang sayuran organik

d. Tidak berkomentar

V. Perilaku Purna Pembelian

14. Sudah berapa lama Anda mengkonsumsi sayuran organik ?

a. 1 bulan c. 3 bulan

b. 2 bulan d. Lainnya, sebutkan ……

15. Apakah Anda merasa puas setelah mengkonsumsi sayuran organik ?

a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja

16. Bagaimana persepsi Anda mengenai harga sayuran organik ?

a. Mahal b. Sepadan dengan manfaatnya c. Murah

52

Lanjutan Lampiran 1.

Bagian 3.

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda.

Pengukuran Sikap

I. Kekuatan Kepentingan (harapan sebelum membeli)

Seberapa penting atribut-atribut sayuran organik dalam mempengaruhi

keputusan pembelian Anda ?

Keterangan :

1. Sangat tidak penting

2. Tidak penting

3. Biasa

4. Penting

5. Sangat penting

No. Atribut Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

1 Rasa Produk

2 Harga Produk

3 Kemasan Produk

4 Manfaat Produk

5 Penampilan Produk

6 Kesegaran Produk

7 Daya Tahan Produk

8 Keragaman Produk

9 Promosi Produk

10 Kemudahan Memperoleh Produk

53

Lanjutan Lampiran 1.

II. Evaluasi kepercayaan (tanggapan setelah mengkonsumsi)

Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut sayuran organik setelah

mengkonsumsi produk tersebut ?

1. Sangat tidak puas

2. Tidak puas

3. Biasa

4. Puas

5. Sangat Puas

No. Atribut Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

1 Rasa Produk

2 Harga Produk

3 Kemasan Produk

4 Manfaat Produk

5 Penampilan Produk

6 Kesegaran Produk

7 Daya Tahan Produk

8 Keragaman Produk

9 Promosi Produk

10 Kemudahan Memperoleh Produk

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

54

Lampiran 2. Jenis-jenis sayuran organik yang dijual di Giant Taman Yasmin

No. Jenis Sayuran Harga Jual (Rp)

1 Pare Organik Kg 32.990

2 Oyong Organik Kg 23.090

3 Labu Siam Organik 16.490

4 Lobak Organik Kg 19.990

5 Kembang Kol Organik Kg 33.990

6 Kol Putih Organik Kg 20.690

7 Kacang Merah Kupas Organik Kg 49.390

8 Zukini Organik Kg 44.990

9 Ubi Manis Organik Kg 27.290

10 Kyuri Organik Kg 37.690

11 Timun Lokal Organik Kg 20.690

12 Tomat Cherry Organik Kg 30.990

13 Petsay Putih Organik Kg 30.990

14 Beetroot Organik Kg 54.490

15 Brocolly Organik Kg 43.490

16 Cabe Keriting Organik Kg 48.990

17 Daun Bawang Organik Pack 9.290

18 Bayam Hijau Organik Pack 6.990

19 Bayam Merah Organik Pack 5.690

20 Buncis Organik Pack 6.390

21 Caysim Organik Pack 7.090

22 Kacang Jogo Organik Pack 10.890

23 Kangkung Organik Pack 6.490

24 Kapri Organik Pack 7.990

25 Kentang Organik Pack 29.990

26 Wortel Organik Pack 14.990

27 Kailan Organik Pack 10.890

28 Pakcoy Organik Pack 8.490

29 Selada Keriting Organik Pack 11.490

55

Lampiran 3. Data penelitian

a. Kuesioner multiatribut Fishbein pada tingkat kepentingan

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 ∑ Rataan

1 5 4 5 5 4 5 5 3 3 5 44 4,4

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5

4 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 40 4

5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 46 4,6

6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 43 4,3

7 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 39 3,9

8 5 4 3 5 4 5 5 5 3 5 44 4,4

9 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 44 4,4

10 4 4 3 5 3 4 4 3 3 2 35 3,5

11 5 5 3 4 3 3 4 2 2 2 33 3,3

12 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 46 4,6

13 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 47 4,7

14 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 40 4

15 4 4 2 5 4 4 4 3 3 4 37 3,7

16 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 42 4,2

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

18 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 47 4,7

19 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42 4,2

20 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 43 4,3

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

23 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 35 3,5

24 3 2 2 5 5 5 4 3 1 3 33 3,3

25 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 41 4,1

26 1 4 1 4 1 1 1 3 3 3 22 2,2

27 1 4 3 1 1 1 1 3 3 3 21 2,1

28 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 45 4,5

29 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 34 3,4

30 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 46 4,6

31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5

32 3 4 4 5 4 5 5 5 3 5 43 4,3

33 4 5 2 4 2 4 3 3 4 5 36 3,6

34 5 4 4 3 4 5 5 3 4 4 41 4,1

35 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 43 4,3

36 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 3,8

37 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 3,8

38 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 42 4,2

56

Lanjutan Lampiran 3.

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

39 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 39 3,9

40 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 3,8

41 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 36 3,6

42 3 3 3 5 3 3 5 3 5 5 38 3,8

43 3 5 3 4 4 5 4 3 3 4 38 3,8

44 4 4 3 5 4 4 4 3 3 5 39 3,9

45 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 41 4,1

46 1 4 5 5 4 4 3 4 4 5 39 3,9

47 2 4 1 5 2 4 4 4 4 5 35 3,5

48 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 42 4,2

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

50 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 39 3,9

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

52 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 43 4,3

53 5 5 3 5 2 5 4 4 4 4 41 4,1

54 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 38 3,8

55 5 3 3 5 5 5 5 5 3 2 41 4,1

56 3 1 4 4 4 4 4 3 2 4 33 3,3

57 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44 4,4

58 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 46 4,6

59 5 5 2 5 5 5 5 4 2 5 43 4,3

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

61 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 46 4,6

62 3 5 3 5 4 5 3 3 5 5 41 4,1

63 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 44 4,4

64 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 44 4,4

65 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 46 4,6

66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5

67 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 45 4,5

68 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 4,9

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5

70 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 43 4,3

71 3 2 4 5 4 4 5 4 5 4 40 4

72 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 35 3,5

73 4 5 4 5 5 5 5 4 2 1 40 4

74 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 44 4,4

75 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 43 4,3

76 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 46 4,6

77 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3,1

78 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 46 4,6

57

Lanjutan Lampiran 3.

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

79 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 30 3

80 5 2 4 5 4 5 5 2 1 2 35 3,5

81 5 1 3 5 3 5 4 5 3 5 39 3,9

82 4 4 3 5 3 4 4 3 3 3 36 3,6

83 2 3 4 3 2 5 4 3 4 4 34 3,4

84 2 4 2 5 4 4 5 5 5 5 41 4,1

85 4 4 2 4 2 1 1 2 1 3 24 2,4

86 3 5 2 5 5 5 5 5 5 5 45 4,5

87 2 5 2 4 3 5 4 3 4 5 37 3,7

88 5 5 3 5 3 5 5 5 3 4 43 4,3

89 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 41 4,1

90 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3,8

91 5 4 3 5 5 5 5 4 3 4 43 4,3

92 4 5 3 4 5 5 5 3 3 5 42 4,2

93 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 38 3,8

94 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45 4,5

95 4 2 4 5 2 5 4 4 5 4 39 3,9

96 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 46 4,6

97 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 35 3,5

98 3 5 4 5 5 5 3 3 4 4 41 4,1

99 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 43 4,3

100 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 39 3,9

∑ 390 412 357 448 392 447 422 384 364 414 4030 403

Rataan 3,9 4,12 3,57 4,48 3,92 4,47 4,22 3,84 3,64 4,14 40,3 4,03

b. Kuesioner multiatribut Fishbein pada tingkat kepercayaan

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

1 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 44 4,4

2 3 2 3 4 5 4 3 2 1 1 28 2,8

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

4 4 2 5 5 4 3 4 4 2 2 35 3,5

5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 41 4,1

6 4 3 4 5 3 5 4 3 3 3 37 3,7

7 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 34 3,4

8 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 29 2,9

9 4 3 4 5 4 5 4 3 3 3 38 3,8

10 5 2 4 5 4 4 3 4 2 2 35 3,5

11 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 31 3,1

58

Lanjutan Lampiran 3.

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

12 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 41 4,1

13 4 2 4 5 4 4 4 3 3 2 35 3,5

14 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 3,4

15 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 33 3,3

16 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 35 3,5

17 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 34 3,4

18 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 35 3,5

19 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 34 3,4

20 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 31 3,1

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

22 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 36 3,6

23 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36 3,6

24 4 3 3 4 3 4 1 2 3 2 29 2,9

25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 3,1

26 4 2 3 4 3 2 2 2 3 1 26 2,6

27 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 33 3,3

28 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 35 3,5

29 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 34 3,4

30 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 36 3,6

31 4 1 5 3 5 5 4 4 2 3 36 3,6

32 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 26 2,6

33 4 2 3 4 3 2 2 2 2 2 26 2,6

34 4 3 4 5 4 4 5 3 4 2 38 3,8

35 4 3 5 5 5 5 5 4 3 3 42 4,2

36 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 34 3,4

37 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 36 3,6

38 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 35 3,5

39 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 34 3,4

40 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 34 3,4

41 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 32 3,2

42 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32 3,2

43 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 30 3

44 3 4 4 5 4 4 4 3 3 5 39 3,9

45 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 41 4,1

46 4 3 4 3 4 5 5 5 4 5 42 4,2

47 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 28 2,8

48 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 34 3,4

49 4 3 3 5 3 3 2 2 2 1 28 2,8

50 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 41 4,1

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4

59

Lanjutan Lampiran 3.

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

52 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 44 4,4

53 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 41 4,1

54 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 40 4

55 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 40 4

56 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 24 2,4

57 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 31 3,1

58 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 4,8

59 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 31 3,1

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

61 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 46 4,6

62 3 2 4 5 4 4 4 3 2 2 33 3,3

63 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 29 2,9

64 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 29 2,9

65 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 46 4,6

66 5 2 3 5 5 5 5 5 1 2 38 3,8

67 5 4 3 5 3 5 5 5 2 1 38 3,8

68 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 45 4,5

69 5 2 4 5 3 5 5 5 2 2 38 3,8

70 4 2 3 5 3 3 3 4 2 2 31 3,1

71 4 3 3 4 4 5 5 4 2 1 35 3,5

72 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 35 3,5

73 4 3 4 5 4 5 5 2 2 2 36 3,6

74 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 45 4,5

75 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 27 2,7

76 4 2 4 5 4 5 4 3 2 4 37 3,7

77 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 36 3,6

78 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 45 4,5

79 3 4 2 4 2 4 4 3 2 4 32 3,2

80 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 45 4,5

81 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 29 2,9

82 5 2 3 4 4 4 4 3 2 2 33 3,3

83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

84 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 35 3,5

85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3

86 5 3 4 5 5 5 5 4 4 2 42 4,2

87 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 32 3,2

88 5 2 3 4 3 3 4 4 3 2 33 3,3

89 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 3,4

90 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3,9

91 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 36 3,6

60

Lanjutan Lampiran 3.

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Σ Rataan

92 3 1 4 3 4 5 4 4 4 3 35 3,5

93 4 1 2 5 3 3 4 4 1 2 29 2,9

94 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 41 4,1

95 4 2 2 5 3 4 4 2 2 2 30 3

96 3 2 5 5 5 5 3 4 4 4 40 4

97 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 35 3,5

98 5 2 3 5 4 3 4 4 2 3 35 3,5

99 5 3 3 5 3 4 3 3 2 3 34 3,4

100 3 1 3 5 3 3 3 4 2 2 29 2,9

∑ 382 283 348 419 369 399 367 341 300 296 3504 350,4

Rataan 3,82 2,83 3,48 4,19 3,69 3,99 3,67 3,41 3 2,96 35,04 3,504

61

Lampiran 4. Uji Kuesioner

a. Uji reliabilitas tingkat kepentingan

62

Lanjutan Lampiran 4.

b. Uji validitas tingkat kepentingan

63

Lanjutan Lampiran 4.

c. Uji reliabilitas tingkat kepercayaan

64

Lanjutan Lampiran 4.

d. Uji validitas tingkat kepercayaan

65

Lampiran 5. Model multiatribut Fishbein

a. Tabel tingkat kepentingan multiatribut Fishbein

No. Atribut

Frekuensi pada setiap nilai skala Skor

evaluasi

(ei) 1 2 3 4 5

1 Rasa 3 4 24 38 31 3,90*

2 Harga 2 5 11 43 39 4,12

3 Kemasan 2 10 34 37 17 3,57

4 Manfaat 1 0 7 34 58 4,48

5 Penampilan 2 6 18 46 28 3,92

6 Kesegaran 3 0 5 31 61 4,47

7 Daya Tahan 3 0 10 46 41 4,22

8 Keragaman 0 3 31 45 21 3,84

9 Promosi 3 7 33 37 20 3,64

10 Kemudahan

Memperoleh 1 4 17 36 42 4,14

*3,90 = [(1x3)+(2x4)+(3x24)+(4x38)+(5x31)/100], demikian seterusnya

serupa untuk atribut lainnya.

b. Tabel tingkat kepercayaan multiatribut Fishbein

No. Atribut

Frekuensi pada setiap nilai

skala

Skor

kepercayaan

(bi) 1 2 3 4 5

1 Rasa 0 1 34 47 18 3,82*

2 Harga 5 36 36 17 6 2,83

3 Kemasan 0 4 53 34 9 3,48

4 Manfaat 0 0 14 53 33 4,19

5 Penampilan 0 3 38 46 13 3,69

6 Kesegaran 0 4 21 47 28 3,99

7 Daya Tahan 2 7 31 42 18 3,67

8 Keragaman 0 10 47 35 8 3,41

9 Promosi 3 24 47 22 4 3,00

10 Kemudahan

Memperoleh 6 33 32 17 12 2,96

*Perhitungan serupa dengan Tabel a.

66

Lanjutan Lampiran 5.

c. Tabel analisis multiatribut Fishbein

No. Atribut

Skor evaluasi

kepentingan

(ei)

Skor sikap konsumen

bi Ao (eixbi)

1 Rasa 3,9 3,82 14,898

2 Harga 4,12 2,83 11,659

3 Kemasan 3,57 3,48 12,423

4 Manfaat 4,48 4,19 18,771

5 Penampilan 3,92 3,69 14,464

6 Kesegaran 4,47 3,99 17,835

7 Daya Tahan 4,22 3,67 15,487

8 Keragaman 3,84 3,41 13,094

9 Promosi 3,64 3 10,920

10 Kemudahan

Memperoleh 4,14 2,96

12,254

∑ ei x bi 141,805