analisis perencanaan kebutuhan bahan baku …/analisis...analisis perencanaan kebutuhan bahan baku...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mengajukan Gelar Ahli Madya Program Studi DIII Manajemen Bisnis Disusun Oleh : Yustian F3509085 PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vohuong

Post on 22-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL

REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan

Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mengajukan Gelar Ahli Madya Program

Studi DIII Manajemen Bisnis

Disusun Oleh :

Yustian

F3509085

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

kamu telah selesai ( dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh –

sungguh (urusan yang lain). Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap. “ (QS. Al Insyirah : 6-8)

“Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”

(QS. Al Baqarah : 286)

Page 5: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberikan karunianya yang sangat besar untukku yang

bisa kuliah di Program Studi Diploma 3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan dapat menyelesaikan

TA

Keluarga Tercinta

Terimakasih Ibu yang telah melahirkan ku sehingga aku bisa hidup di dunia ini

meskipun aku tidak sempat bertemu, tetap aku sayang kamu,tak lupa juga

Bapakku, Mboke,Mamak Ati, Pak Adi, Mas Giyono yang telah merawatku

sejakku kecil tanpa kalian aku tidak bisa menjadi seperti ini. Mbak Risti yang

telah sabar menjadi Kakakku selama ini. Dan juga Adek-adekku .

Team Akreditasi

Senang sekali telah menjadi salah satu anggota team akreditasi MI semoga

Silahturahmi kita tetap terjaga (All dosen MI,Amry, Dedy, Cha2) makasih buat

mas Aan sudah di kasih bantuan saat smster 4.

HMPS MI

Maaf kalau selama ini aku jadi ketua tidak dapat memberikan yang terbaik, tapi

aku percaya kelak HMPS MI yang sekarang jadi MB akan menjadi organisasi

yang berkembang tiap tahunnya.. SEMANGATTT Rekan2

Teman –temanku MI’09

Almamaterku

Page 6: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Robbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya. Akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dan judul “ANALISIS PERENCANAAN

KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY

DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar

Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Atas selesainya penulisan Tugas

Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., Selaku Dekan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, Msi. Selaku Ketua Program Diploma 3

Manajemen Bisnis pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ibu Suryandari Istiqomah, SE , Selaku Pembimbing Akademis pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Yeni Fajariyanti , SE , Msi. Selaku Pembimbing Tugas Akhir yang

telah sabar membimbing penulisan hingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Bambang Setiawan selaku Direktur di PT. Iskandar Indah

Printing textile yang telah mengijinkan penulis magang dan

melakukan penelitian.

6. Bapak Agus Mulya selaku pembimbing magang selama berada di PT.

Iskandar Indah Printing Textile yang telah memberikan data-data

penulis perlukan saat proses magang.

Page 7: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Keluarga tersayang dan terkasih yang telah memberikan doa,

cinta,semangat dan dorongan maupun matriil bagi penulis.

8. Keluarga keduaku yaitu Team Akreditasi MI yang telah memberi

banyak pengalaman berharga selama penulis menyelesaikan tugas

akhir ini.

9. Seluruh rekan-rekan HMPS MI yang telah berjuang selama satu tahun

ini. Semoga kedepannya HMPS MI tetap berkembang, dan silaturohmi

kita tetap terjaga.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu, yang telah

memberikan dorongan dan semangat guna penyusunan dan

penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan

demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga tugas akhir

ini bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pada umumnya.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................... 1

Rumusan Masalah ............................................................................... 4

Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

Metode Penelitian ............................................................................... 5

Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8

Teknik Analisis Data .......................................................................... 9

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan ........................................................................................ 11

Pengertian Persediaan ................................................................ 11

Fungsi Persediaan ....................................................................... 12

Jenis Persediaan ......................................................................... 13

Jenis-jenis biaya persediaan ....................................................... 14

Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Produksi.......................... 15

Perencanaan Produksi ................................................................ 15

Pengawasan Proses Produksi ...................................................... 17

Material Requiremen Planning (MRP) ............................................ 19

Definisi Material Requiremen Planning (MRP) ........................ 19

Komponen utama sistem MRP .................................................. 19

Manfaat dan kemampuan MRP .................................................. 21

Tujuan dan Sasaran MRP .......................................................... 22

Langkah – langkah dalam menerapkan metode MRP ............. 23

Output MRP .............................................................................. 27

BAB III PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 28

Sejarah Berdirinya Perusahaan .................................................. 28

Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 29

Lokasi Perusahaan ...................................................................... 30

Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 31

Personalia Perusahaan ................................................................ 33

Bagian Produksi ......................................................................... 37

Bidang Pemasaran ...................................................................... 43

Laporan Magang Kerja .................................................................... 44

Pengertian Magang Kerja ........................................................... 44

Tujuan Magang Kerja ................................................................ 44

Pelaksanaan Magang Kerja ........................................................ 45

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Analisis dan Pembahasan Masalah ................................................. 46

Perencanaan bahan baku dengan Metode MRP .......................... 46

BAB IV PENUTUP

A . Kesimpulan .................................................................................................. 63

B. Saran .............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 3.1 Shift bagian dan jumlah karyawan ................................................. 34

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Magang ................................................................. 46

Tabel 3.3 Data Persediaan dan leadtime ........................................................... 49

Tabel 3.4 Volume order bulan Desember 2011 ................................................. 50

Tabel 3.5 Daftar Kebutuhan Komponen Kain Grey/ Meter .............................. 51

Tabel 3.6 Item Kain Grey Kons. 84.82/40.40 127 cm ....................................... 53

Tabel 3.7 Item Benang Pakan ........................................................................... 55

Tabel 3.8 Item Benang Lusi ............................................................................... 56

Tabel 3.9 Item Cornstarch ................................................................................. 57

Tabel 3.10 Item PVA ......................................................................................... 58

Tabel 3.11 Item Acrylic ..................................................................................... 59

Tabel 3. 12 Item Wax ......................................................................................... 60

Tabel 3.13 Data Rekapitulasi jumlah Order bahan baku kain grey Kons.

84.82/40.40 127 cm .......................................................................... 61

Tabel 3.14 Perbandingan kebutuhan bahan baku kain grey konst. 84.82/40.40

pada bulan Desember 2011 ............................................................. 62

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 8

Gambar 2.1 Diagram Struktur Produk .............................................................. 20

Gambar 2.2 Inventory Record File .................................................................... 25

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile ............... 32

Gambar 3.2 Bill of Material (BOM) kain grey 1 m ........................................... 51

Gambar 3.3 Bill of Material (BOM) kain grey 550.000 m ................................ 52

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTARK

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL

REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

Yustian

F3509085

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan yang bergerak di bidang textile. Perusahaan ini mengolah bahan baku dari benang menjadi kain grey dan kemudian diolah juga menjadi batik printing. Perencanaan persediaan bahan baku di PT. Iskandar Indah Printing Textile menggunakan metode perkiraan sebagai pedoman untuk menentukan kapan dan beberapa banyak bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, pembelian bahan baku untuk proses produksi dalam jumlah yang sama setiap kali pesan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan (1) Perencanaan bahan baku dengan metode Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Iskandar Indah Printing Textile. (2) Kebutuhan bahan baku harus tersedia untuk membuat kain grey. Dalam penelitian ini metode yang digunakan Material Requirement Planning (MRP), perhitungan MRP input atau masukan yang digunakan berupa data persediaan, Lead Time atau waktu tunggu pemesanan, Master Production Scheduled atau Jadwal Induk Produksi, dan Bill of Material. Dengan menggunakan data order pemesanan pada bulan Desember 2011. Dari analisis perhitungan dilakukan pengambilan kesimpulan bahwa selama ini PT. Iskandar Indah Printing Textile belum menerapkan metode Material Requirement Planning (MRP) untuk merencanakan persediaan bahan baku. Untuk memenuhi kebutuhan Kain Grey Kons. 82.82/40.40 127 cm pada bulan Desember Minggu ke 5 sebanyak 550.000 m. Maka harus tersedia Kain Grey Kons. 82.82/40.40 127 cm pada bulan Desember Minggu ke 4 sebanyak 550.000 m dan membutuhkan item Benang Pakan 35.777,5 kg, Benang Lusi 39.864 kg yang harus dipesan Bulan Desember Minggu ke 3. Sedangkan Cornstrach 418,572 kg, PVA 167,428 kg, Acrylic 55,81 kg, Wax 19,932 kg yang harus dipesan pada Bulan Desember Minggu ke 2. Perusahaan perlu mempertimbangkan sistem MRP dalam jangka panjang, Karena dengan metode ini perusahaan dapat menekan biaya-biaya penyimpanan persediaan yang ada digudang. Dan dapat membantu merencanakan kebutuhan bahan baku setiap item atau produk secara tepat waktu dan tepat jumlah. Kata Kunci : Bahan Baku , Material Requirement Planning (MRP)

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON RAW MATERIAL REQUIREMENT PLANNING IN GREY FABRIC PRODUCTION PROCESS USING MATERIAL

PLANNING (MRP) METHOD IN PT. ISKANDAR PRINTING TEXTILE

Yustian

F3509085

PT. Iskandar Indah Printing Textile is a company operating in textile area. This company processes raw materials from yarn into grey fabric and then reprocesses it into printing batik. The raw material stock planning in PT. Iskandar Indah Printing Textile is done using estimation method as the guidelines to determine when and how many raw materials are needed in production process, raw material purchasing for production process in the same number each order.

The objective of research is to determine (1) the raw material planning with Planning Requirement material (MRP) in PT. Iskandar Indah Printing Textile. (2) Raw material requirement should be available to produce grey cloth.

In this research, the method used was Material Requirement Planning (MRP), MRP calculation of input used constituting the data on stock, Lead Time, Master Production Scheduled, and Bill of Material, using purchasing order data for December 2011.

From the data analysis, it could be concluded that so far PT. Iskandar Indah Printing Textile had not applied Material Requirement Planning (MRP) to plan raw material stock. To meet the grey fabric requirement of Kons. 82,82/40,40 127 cm in the fifth week of December of 550,000 m, there should be available the grey fabric Kons. 82,82/40,40 127 cm in the fourth week of December of 550,000 m and need woof yarn item of 35.777,5 kg and lusi yarn of 39,864 kg that should be ordered on the third week of December. Meanwhile Cornstrach 418.572 kg, PVA 167.428 kg, Acrylic 55.81 kg, Wax 19.932 kg should be ordered on the second week. The company should take into account the MRP system in long term. Because of this method, the company could minimize the stock storage cost in warehouse. And it could help planning the raw material requirement of each item and product timely and volume-appropriately. Keywords: Raw material, Material Requirement Planning (MRP).

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era perdagangan bebas sekarang ini, perekonomian

mengalami kemajuan yang sangat pesat dan persaingan sesama pelaku

ekonomi juga sangat ketat. Kemampuan penyerapan dan penggunaan

teknologi dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan harus tetap

ditingkatkan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas bagus

yang mampu bersaing di pasar.

Pengelola proses produksi yang baik sangat dibutuhkan agar

aktivitas produksi dapat berjalan dengan lancar,stabil,dan baik untuk

pencapaian hasil yang optimal. Dalam pengelolaan persediaan yang baik.

Persediaan merupakan hal pokok yang sangat penting dalam perusahaan.

Bila perusahaan tersebut kekurangan persediaan barang dan dapat

mengakibatkan kekacauan pada pelanggan, sebaliknya terjadi kelebihan

pada persediaan akan mengakibatkan biaya ekstra disamping resiko.

Resiko merupakan akibat-akibat yang ditimbulkan dari penyimpanan

persediaan resiko tersebut dapat berupa barang yang rusak dikarenakan

terlalu lama disimpan digudang dan perlu adanya tempat yang luas

sehingga menyebabkan biaya tinggi berkaitan dengan jumlah barang yang

disimpan. Untuk menghindari masalah-masalah tersebut perusahaan harus

mampu perencanakan kapan waktu pemesanan dan pemakaian barang agar

tercapai efektivitas dalam biaya persediaan.

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Untuk membuat perencanaan dan penjadwalan persediaan bahan

baku ada bermacam-macam metode dan salah satunya adalah Material

Requirement Planning (MRP). Menurut Render dan Heizer (2010 : 200)

Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah teknik permintaan

terkait yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan,

penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk

menentukan kebutuhan material. Metode ini digunakan untuk

mengendalikan dan merencanakan persediaan yang bergantung pada

permintaan dengan menjadwalkan jumlah yang tepat dari semua material

yang dibutuhkan.

Untuk menerapkan metode MRP dalam perusahaan,sistem

perencanaan bahan baku harus bekerja sama dengan sistem perencanaan

keperluan kapasitas untuk memastikan bahwa produksi yang telah

terjadwal akan sesuai dengan kapasitas pabrik. Setelah penentuan ini

dibuat, sistem perencanaan kebutuhan bahan baku akan menghasilkan

output MRP. Menurut Nasution (2003:132) output MRP meliputi

memberikan catatan tentang pesanan penjadwalan yang harus dilakukan

atau direncanakan baik dari pabrik sendiri maupun dari suplier,

memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang, memberikan indikasi

untuk pembatalan pesanan, dan memberikan indikasi untuk keadaan

persediaan.

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang textile dengan tujuan pemasaran dalam dan luar

Page 18: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

negeri. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini masih

menggunakan metode perkiraan sebagai pedoman untuk menentukan

kapan dan beberapa banyak bahan baku yang dibutuhkan dalam proses

produksi,pembelian bahan baku untuk proses produksi dalam jumlah yang

sama setiap kali pesan. PT. Iskandar Indah Printing Textile belum

menerapkan metode Material Requiremen Planning (MRP)

mengakibatkan manajemen yang kurang terencana dan minimnya sumber

daya manusia menjadi faktor utama dalam masalah pemenuhan kebutuhan

bahan baku.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam menyusun tugas akhir penulis

mengambil judul :

“ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL

REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA PT. ISKANDAR

INDAH PRINTING TEXTILE”.

Page 19: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan

pokok yang ada sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan bahan baku dengan metode Material

Requirement Planning (MRP) pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile ?

2. Kapan kebutuhan bahan baku kain grey harus tersedia pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile ?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perencanaan bahan baku dengan metode Material

Requirement Planning (MRP) pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile.

2. Untuk mengetahui waktu kebutuhan bahan baku kain grey harus

tersedia pada PT. Iskandar Indah Printing Textile.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil dari penelitian yang dapat diambil diharapkan dapat

memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Memberi pengetahuan dan wawasan terhadap proses produksi kain

grey di PT. Iskandar Indah Printing Textile.

Page 20: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Sebagai media pembelajaran bagaimana cara menentukan

perencanaan persediaan dan penjadwalan dengan baik dan tepat

waktu.

c. Sebagai bahan implementasi dari teori-teori mata kuliah yang

sudah diajarkan.

2. Bagi Perusahaan

a. Membantu sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam

perencanaan bahan baku serta dapat dijadikan masukan bagi

perusahaan.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

khususnya manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan

perencanaan bahan baku.

3. Bagi Pihak Lain

a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk penelitian lebih

lanjut, atau untuk acuan dan panduan bagi peneliti lain.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

dan referensi pihak yang berkepentingan untuk di jadikan

evaluasi.

E. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

berlokasi di Jl. Pakel No. 11 Solo- Indonesia. Pada kesempatan kali

ini obyek yang diamati yaitu tentang bagaimana cara merencanakan

Page 21: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dan menentukan persediaan bahan baku agar pembeliannya sesuai

dengan kebutuhan proses produksi dan juga dapat memenuhi pesanan

konsumen dengan menggunakan metode MRP.

2. Jenis Data

Menurut Kuncoro (2003:127) terdapat dua jenis data yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan survei

lapangan yang menggunakan pengumpulan data original. Biasanya

diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua

metode pengumpulan data original.

Di PT. Iskandar Indah Printing Textile diperoleh secara

langsung yaitu Data order atau pemesanan bulan Desember 2011

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data.

Data yang diperoleh antara lain :

1) Sejarah berdirinya perusahaan.

2) Struktur produk yang diperlukan dalam proses produksi pada

PT. Iskandar Indah Printing Textile .

3) Data struktur organisasi.

Page 22: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4) Jam kerja diperusahaan.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Menurut Kuncoro (2003:139) jenis wawancara antara lain :

1) Wawancara personal

Adalah wawancara antara responden yang diarahkan oleh

pewawancara untuk tujuan memperoleh informasi yang

relevan.

2) Wawancara telepon

Adalah komunikasi antara pewawancara dan responden dengan

menggunakan telepon sebagai alat untuk mencapai tujuan

penelitian.

3) Wawancara lewat pos

Adalah menggunakan kuesioner tertulis dikirim lewat pos.

4) Wawancara lewat komputer

Adalah wawancara secara elektrik atau komputer.

Dalam penelitian ini wawancara yang di lakukan secara

langsung atau menggunakan wawancara personal dengan

menemui karyawan pembimbing magang di PT. Iskandar Indah

Printing Textile untuk menanyakan proses produksi dan jam

kerja pada karyawan.

b. Observasi

Page 23: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan standar

pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

observasi langsung ke PT. Iskandar Indah Printing Textile dan

mencatat hal-hal penting serta mengamati secara langsung terkait

dengan yang diteliti sebagai bahan pendukung dalam penelitian ini.

c. Studi Pustaka

Metode studi pustaka adalah teknik untuk memperoleh informasi

dengan menelusuri literatur yang ada, dan menggali teori-teori

yang berkaitan dengan Material Requirement Planning (MRP).

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran diatas bahwa perusahaan melakukan

produksi berdasarkan pemesan atau order yang diterima selanjutnya dibuat

Order

Jadwal Induk (MPS)

Jumlah Komponen

MRP Catatan Persediaan Bill of Material (BOM)

Page 24: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penjadwalan perencanaan bahan baku. Dalam proses Material

Requirements Planning (MRP) tiga pokok yang paling utama adalah

jadwal induk (Master production schedule) adalah sebuah jadwal yang

merinci apa yang akan dibuat dan kapan. Jadwal produksi induk

menunjukkan apa yang diperlukan untuk memenuhi permintaan sesuai

dengan rencana produksi. Catatan persediaan (Inventory status record)

setiap persediaan baik pemesan, penerimaan, dan yang masih ada

digudang semua dicatat dalam buku persediaan. Catatan persediaan

menjadi landasan dalam menentukan volume pesanan, dan daftar

kebutuhan bahan (Bill of Material) adalah sebuah pembuatan daftar

komponen, komposisi, dan jumlah dari setiap bagian yang diperlukan

untuk membuat satu unit produksi. Setelah ketiga komponen tersebut

didapat datanya maka setelah itu dilakukan metode Mateial Requirement

Planning (MRP) untuk menentukan jumlah produk yang akan diproduksi

dan kapan waktunya dimulai produksi. Sehingga diharapkan barang yang

diproduksi selesai sesuai dengan yang direncanakan dan tepat waktu.

G. Teknik Analisis Data

Penulisan mengunakan metode material requirement planning

(MRP) pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing Textile. MRP pada

dasarnya merupakan metode untuk menentukan kebutuhan bahan baku

secara tepat untuk memenuhi jadwal produksi utama. Dari analisis utama

Page 25: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ini akan ditentukan kapan bahan dipesan untuk diproduksi dan beberapa

banyak suatu bahan harus tersedia.

Menurut Purnomo ( 2004 : 113) tahapan-tahapan dalam proses

perhitungan Material Requirement Planning (MRP) adalah :

1. Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah

kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara

kebutuhan kotor dengan persesiaan yang ada di tangan.

2. Lotting adalah suatau proses untuk menentukan besarnya

pesanan setiap item yang optimal berdasarkan perhitungan

bersih (net requirements) yang dihasilkan dari proses netting.

3. Offseting langkah ini bertujuan untuk menentukan saat yang

tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka

memenuhi kebutuhan bersih.

4. Explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor

untuk item level yang lebih bawah yang didasarkan atas

planned order release.

Dalam perhitungan Material Requirement Planning peneliti mengunakan

software POM (Production and Operations Management) for window 3

untuk menghitung MRP pada perusahaan PT. Iskandar Indah Printing

Textile. Software POM (Production and Operations Management) for

window 3 merupakan sebuah program komputer yang digunakan untuk

memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat

kuantitatif (angka).

Page 26: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persediaan

1. Pengertian persediaan

Setiap perusahaan jasa maupun manufaktur ataupun

dagang selalu mengadakan persediaan untuk kelancaran

produksinya. Apabila kekurangan atau kelebihan akan

menyebabkan kesulitan yang sangat berarti bagi perusahaan.

Adapun masalah yang dihadapi di mana terdapat kekurangan

persediaan (Out of Stock) atau kelebihan (Over of Stock) bahan

baku, bila kekurangan bahan baku menimbulkan terhambatnya

proses produksi bahkan terhenti sehingga proses produksi tidak

dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan sebelumnya sehingga produk terlambat untuk

dikirimkan ke customer. Sedangkan kelebihan bahan baku akan

menimbulkan biaya persediaan yang besar dan kualitas bahan

baku akan menurun (hampir kadarluwasa) bila disimpan dalam

waktu yang lama, mengurangi mutu produk yang dihasilkan dan

telah kadarluwasa tidak dapat digunakan untuk produksi. Ini

merupakan pekerjaan serius yang harus ditangani oleh manajer

produksi.

Page 27: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Persediaan adalah suatu kegiatan yang meliputi barang-

barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu

periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih

dijual dalam pengerjaan proses produksi Ahyari (2004:149).

Persediaan menurut pengertian diatas bisa berupa bahan

baku, bahan pembantu (work in proses) dan barang jadi.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam

operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh dan kemudian

dijual kembali. Persediaan dapat juga diminimkan dengan

mengadakan perencanaan yang lebih baik serta organisasi bagian

yang lebih efisien.

Menurut Nasution (2003:103) Persediaan adalah sumber

daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Yang

dimaksud dengan proses lebih lanjut adalah kegiatan produksi

pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem

distribusi atau kegiatan konsumsi pengguna pada sistem rumah

tangga. Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stok bahan

yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk

memuaskan permintaan konsumen.

2. Fungsi persediaan

Pada prinsipnya semua perusahaan melaksanakan proses

produksi akan menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk

kelangsungan proses produksi dalam perusahaan tersebut.

Page 28: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena

berbagai fungsi penting persediaan.

Ada empat fungsi menurut Render dan Heizer (2010:82)

yaitu :

a. Untuk memisahkan beragam bagian proses produksi.

b. Untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi

permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang

yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.

c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas karena

pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya

pengiriman barang.

d. Untuk melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

3. Jenis persediaan

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik dan cara

pengelolaan yang berbeda. Render dan Hezer (2010:83)

membagi persediaan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Persediaan bahan mentah (row material inventory)

Persediaan bahan mentah adalah bahan yang telah dibeli

namun belum diproses.

Page 29: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Bersediaan barang dalam proses ( Work in Proses- WIP)

WIP adalah komponen-komponen atau bahan mentah yang

telah melewati beberapa proses perubahan,tetapi belum

selesai.

c. Persediaan MRO ( Perlengkapan Pemeliharaan, atau

Perbaikan, atau Operasi)

MRO diselenggarakan karena waktu dan kebutuhan

peralatan tidak dapat di ketahui. Walaupun permintaan

untuk persediaan MRO ini sering kali merupakan fungsi

dari jadwal pemeliharaan, permintaan MRO lainnya perlu

diperhatikan.

d. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

Yaitu produk yang telah selesai dan tinggal menunggu

pengiriman. Barang jadi dapat dimasukan ke persediaan

karena permintaan pelanggan di massa depan tidak

diketahui.

4. Jenis-jenis biaya persediaan

Setiap perusahaan pasti mempunyai biaya yang harus

dikeluarkan untuk menjaga persediaan bahan baku. Biaya yang

dikeluarkan beraneka macam tergantung dari perusahaan itu

sendiri. Biaya tersebut dikeluarkan oleh perusahaan guna

menjaga agar persediaan digudang tidak rusak dan dapat selalu

Page 30: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

terjaga kualitasnya. Biaya –biaya dalam sistem persediaan

menurut Render dan Heizer( 2010:91) antara lain :

a. Biaya penyimpanan (Holding Cost)

Yaitu biaya yang terkait dengan penyimpanan atau

“membawa” persediaan selama waktu tertentu. Sebagai

contoh biaya asuransi, karyawan tambahan, dan biaya

bunga.

b. Biaya pemesanan (Ordering Cost)

Yaitu biaya yang timbul dari proses pemesanan

mencakup biaya persediaan, formulir, proses

pemesanan, dan administrasi.

c. Biaya penyetelan (Setup Cost)

Yaitu biaya yang diperlukan untuk menyiapkan mesin

atau proses untuk memproduksi sebuah pesanan

meliputi waktu dan tenaga kerja untuk membersihklan

dan mengganti perkakas atau alat bantu.

B. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Produksi

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi di sebuah perusahaan merupakan hal yang

harus dilakukan oleh sebuah manajer. Karena perencanaan yang

baik dapt membantu perusahaan dalam menentukan waktu

produksi, jumlah kebutuhan baku sehingga barang dapat

Page 31: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

terselesaikan dengan tepat waktu. Bagi perusahaan yang

mengandalkan pemesanan atau order, ketepatan waktu

penyelesaian adalah hal yang mutlak harus dilakukan perusahaan

sesuai dengan perencanaan agar pelanggan puas.

Menutut Nasution (2003:15) sifat-sifat perencanaan

produksi adalah sebagai berikut :

a. Berjangka waktu

Proses produksi memerlukan keterlibatan bermacam-macam

tingkat ketrampilan tenaga kerja, peralatan, modal, dan

informasi yang biasanya dilakukan secara terus-menerus

dalam jangka waktu yang sangat lama.

b. Berjenjang

Perencanaan produksi akan bertingkat dari perencanaan

produk level tinggi sampai perencanaan produksi level yang

rendah.

c. Terpadu

Perencanaan produksi akan melibatkan banyak faktor, seperti

bahan baku, mesin, tenaga kerja, dan waktu. Semua faktor

tersebut harus sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan

dalam mencapai target produk tertentu yang didasarkan atas

perkiraan.

Page 32: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Berkelanjutan

Perencanaan produksi disusun untuk suatu periode tertentu

yang merupakan masa berlakunya rencana baru untuk periode

berikutnya.

e. Terukur

Selama pelaksanaan produksi, realisasi dan rencana produksi

akan selalu dimonitor untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpanan dari rencana yang ditetapkan.

f. Realistik

Rencana produksi yang dibuat harus sesuai dengan kondisi

yang ada dalam perusahaan, sehingga target yang ditetapkan

merupakan nilai yang realistik untuk dapat dicapai dengan

kondisi yang dimiliki perusahaan pada saat rencana tersebut

dibuat.

2. Pengawasan proses produksi

Pengawasan merupakan suatu usaha untuk memastikan

bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang

direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui mana

letak penyimpangannya, untuk mengetahui seberapa tingkat

pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut

Handoko (2003:369) pengawasan adalah proses untuk “menjamin”

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.

Page 33: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menutut Handoko (2003:256) adapun macam-macam

pengawasan produksi yaitu :

a. Pengawasan pesanan (order control)

Digunakan dalam proses produksi terputus-putus

tujuannya mengerjakan dan menyelesaikan suatu

pesanan tertentu.

b. Pengawasan arus (follow control)

Digunakan pada produksi dengan proses terus-menerus

tujuan mengusahakan agar tercapai tingkat hasil yang

konstan pada periode tersebut.

c. Pengawasan beban (bed control)

Digunakan pada produksi dengan proses yang sama

pekerjaan utama dalam pengawasan beban adalah

pengalokasian beban bagi mesin-mesin utama sehingga

dicapai tingkat produksi yang diinginkan.

d. Pengawasan block (block control)

Tujuannya untuk memberikan pekerjaan yang konstan

pada pabrik.

e. Pengawasan proyek khusus (spesial project control)

Digunakan pada proyek-proyek raksasa yang memakai

banyak pekerjaan teknisi.

Page 34: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f. Pengawasan berdasarkan pada pengecualian

Pekerjaan- pekerjaan yang dilakukan lebih kurang sama

ada suatu sistem tertentu yaitu pada standar.

C. Material Requirement Planning (MRP)

1. Definisi Material Requiremen Planning (MRP)

Menurut Nasution (2003: 127) MRP adalah prosedur logis,

aturan keputusan, dan teknik pencatatan terkomputerisasi yang

dirancang untuk menerjemahkan jadwal induk produksi atau MPS

(master production schedulling) menjadi kebutuhan bersih atau NR

(net requirement) untuk semua item.

Sementara itu menurut Render dan Heizer(2010:200) MRP

adalah sebuah teknik permintaan terikat yang diperkirakan, dan

jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan material.

2. Komponen utama sistem MRP

Tiga komponen atau input utama dari sistem MRP menurut

Nasution (2003:131) adalah :

a. Master Production Schedule (MPS)

MPS adalah jadwal produk utama yaitu data yang memberikan

informasi tentang jadwal dari produk-produk jadi yang harus

diproduksi untuk memenuhi permintaan yang telah diramalkan.

b. Inventory Status Record (catatan persediaan)

Catatan persediaan merupakan data informasi yang akurat dan

ketersediaan barang jadi maupun komponen. Data ini

Page 35: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mencakup nomor identifikasi tiap komponen, jumlah barang di

gudang, jumlah yang alokasikan, tingkat persediaan minimum,

komponen yang sedang dipesan dan waktu kedatangan serta

tenggang waktu pengadaan bagi tiap komponen.

c. Bill of Material (Daftar persediaan)

Bill of Material adalah data yang berisi tentang struktur produk

yang detail komponen-komponen sub assembling (jenis,

jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan

komponen-komponennya ditunjukan dalam suatu struktur

produk secara peringkat. Produk akhir disebut sebagai level

nol, sedangkan komponen berikutnya disebut level satu, dua

dan seterusnya. Bill of Material dapat digambarkan berikut ini :

Level 0

Level 1

Level 2

Gambar 2.1 Diagram Struktur Produk

Sumber : Nasution (2003: 140)

A

B2 C2

D3 E3

Page 36: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Hubungan antara suatu barang dan komponen-komponennya

ditujukan dalam suatu struktur produk secara peringkat. Produk

akhir disebut sebagai level 0,sedangkan komponen berikutnya

disebut sebagai level 1,2 dan seterusnya. Pemberian level

digunakan untuk menghitung MRP (material requirement

planning ) dengan menggunakan aplikasi komputer POM

(Production and Operations Management) for windows.

Angka-angka dalam kurung menunjukan jumlah komponen

untuk membuat satu unit komponen pada level atasnya.

3. Manfaat dan kemampuan MRP

Menurut Render dan Heizer(2010: 200) ada empat manfaat

MRP, yaitu:

a. Respons yang lebih baik pesanan pelanggan sebagai hasil dari

jadwal yang terus menerus diperbaiki

b. Respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.

c. Pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja yang terus ditingkatkan.

Pemanfaatan fasilitas dan pekerjaan yang lebih baik

menghasilkan produktivitas dan pengembalian investasi yang

lebih tinggi.

d. Tingkat persediaan yang berkurang. Persediaan yang lebih

sedikit membebaskan modal dan ruang untuk digunakan pada

kepentingan yang lain.

Page 37: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sistem MRP selain memberikan manfaat juga mempunyai

bebrapa kemampuan, kemampuan sistem MRP menurut Nasution

(2003:129) antara lain :

a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.

MRP dapat memberikan satu perencanaan kebutuhan yang

dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu yang tepat.

b. Membentukan kebutuhan minimaluntuk setiap item.

MRP dapat menentukan jumlah kebutuhan produksi

perusahaan yang minimal.

c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.

MRP dapat menunjukan waktu yang tepat untuk melakukan

pemesanan bahan atau pengadaan bahan.

d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu

jadwal yang direncanakan.

4. Tujuan dan Sasaran MRP

Menurut Purnomo (2004:108) secara umum MRP mempunyai

tujuan antara lain :

a. Meminimalkan persediaan

Dengan menggunakan metode MRP pengadaan atas

komponen-komponen yang diperlukan untuk rencana produksi

dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga biaya

persediaan dapat diminimalkan.

Page 38: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman

MRP mengidentifikasi komponen-komponen yang diperlukan

baik dari segi jumlah maupun waktu dengan memperhatikan

lead time (waktu tenggang) produksi maupun pengadaan atau

pembelian komponen, maka resiko kehabisan bahan yang

digunakan dapat diminimkan.

c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan

MRP akan memberikan indikasi waktu pemesanan atau

pembatalan pemesanan.

d. Menentukan penjadwalan ulang

MRP dapat menentukan penjadwalan ulang atau melakukan

pembatalan atas suatu jadwal yang telah direncanakan.

5. Langkah –langkah dalam menerapkan metode MRP menurut

Broto (2002 :149) antara lain :

a. Netting procces

Proses perhitungan untuk menetapkan kebutuhan bersih yang

besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor (Gross

Reqirement) dengan keadaan persediaan (yang ada dalam

persediaan dan yang sedang dipesan).

b. Lottig Process

Suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan

optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada

Page 39: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

hasil perhitungan kebutuhan komponen yang didasarkan

kebutuhan bersih yang telah ditentukan.

c. Off Setting Process

Menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana

pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih.

Rencana kebutuhan kotor diperoleh dengan cara mengurangkan

saat awal tersedianya ukuran lot yang di inginkan dengan

besarnya lead time. Lead time adalah besarnyawaktu saat

barang mulai dipesan atau diproduksi sampai barang tersebut

selesai dan diterima siap untuk dipakai.

d. Explosion

Menentukan jumlah tiap komponen untuk membuat sejumlah

barang jadi yang diperlukan dengan menentukan Bill of

Material (BOM) dan kebutuhan kotor tiap komponen.

Page 40: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Item :

On Hand :

Lead time :

Week 1 2 3 4 5 6 7

Total Requirements

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement

Planned Receipt

Order Releases

Gambar 2.2 Inventory Record File

Sumber : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management- s1/manajemen-operasional/perencanaan-persediaan

Inventory record file atau arip pencatatan persediaan terdiri dari :

1) Item

Item merupakan jenis komponen apa yang akan dipakai,

dipantau kebutuhan dan perhitungannya dalam data inventory

record file (IRF)

Page 41: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2) Lead Time (waktu tenggang)

Merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu item bahan baku

sejak dilakukan pemesanan sampai bahan baku tersebut siap

digunakan dalam proses produksi.

3) Week

Sistem pengendalian persediaan dengan MRP, periode waktu

yang digunakan adalah mingguan.

4) Schedule Receipt (penerimaan yang direncanakan)

Penerimaan yang akan direncanakan merupakan jumlah item

yang diharapkan diterima pada awal suatu periode waktu dari

pemasok atau bagian bahan karena pesanan-pesanan yang telah

dilakukan.

5) On Hand (persediaan akhir)

Merupakan jumlah item yang tersedia pada akhir periode waktu

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam periode waktu

yang akan datang. Persediaan di tangan meliputi penerimaan

yang dijadwalkan ditambahkan dengan penerimaan pesanan

yang direncanakan dikurangi kebutuhan kotor untuk periode

tersebut ditambah yang tersedia dari periode sebelumnya.

6) Net Requirement (kebutuhan bersih)

Adalah jumlah bersih suatu item bahan yang harus dipesan atau

diproduksi untuk memenuhi output yang dijadwalkan untuk

suatu periode. Jumlah ini dihitung kebutuhan kotor penerimaan-

Page 42: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

penerimaan yang dijadwalkan untuk periode tersebut dikurangi

yang tersedia dari periode sebelumnya.

7) Planned Receipt

Planned order relese merupakan suatu item yang direncanakan

untuk dipesan dalam periode waktu yang telah direncanakan.

6. Output MRP

MRP merupakan konsep dalam sistem produksi untuk

menentukan cara yang tepat dalam perencanan kebutuhan material

dalam proses produksi, sehingga material yang dibutuhkan dapat

tersedia sesuai dengan yang dijadwalkan. Sehingga pada nantinya

MRP dapat memberikan informasi atau output yang dapat

digunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Adapun output dari MRP menurut Nasution (2003:132)

adalah :

a. Memberikan catatan tentang pesanan penjadwalan yang

harus dilakukan atau direncanakan, baik dari sendiri

maupun dari suplier.

b. Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang.

c. Memberikan indikasi untuk pembatalan pesanan.

d. Memberikan indikasi untuk keadaan persediaan

Page 43: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu dari

sekian banyak perusahaan textile di indonesia. Perusahaan ini

mengolah bahan baku dari mengolah bahan baku dari kain grey yang

kemudian diolah menjadi batik printing untuk meningkatkan jenis

produksi perusahaan dan meningkatkan nilai jual dari kain tersebut.

PT. Iskandar Indah Printing Textile berada di Jalan Pakel No. 11

RT.03 RW 07 kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Surakarta.

PT. Iskandar Indah Printing Textile didirikan tepatnya pada

tanggal 23 Mei 1975 oleh bapak Wahyu Iskandar dan berbentuk badan

usaha CV (Commanditer Vennonschap) dengan nama CV Iskandartex.

Berdasark akta perusahaan No. 98 tanggal 23 Mei 1975. Awalnya

keluarga Wahyu Iskandar menghasilkan batik cap sebagai produksi

utamanya dan masih berada di daerah laweyan. Karena usahanya yang

terus berkembang, keluarga Wahyu Iskandar berkesampatan untuk

mendirikan badan usaha berbentuk CV (Commanditer Vennonschap).

CV Iskandartex memulai produksinya satu tahun setelah berdirinya

yaitu pada tahun 1976.

Pada awal berdirinya perusahaan menanamkan investasinya

dengan membeli 25 unit mesin tenun baru. pada tahun 1977

Page 44: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

bertambah menjadi 77 unit mesin tenun,tahun 1991 berjumlah 520

unit, dan pada tahun 1992 jumlah mesin tenun yang digunakan sudah

mencapai 614 unit. Penambahan mesin tenun tersebut dimaksudkan

untuk menambahkan kapasitas produksi. Hal ini dilakukan oleh

perusahaan karena permintaan konsumen yang semakin meningkat.

Adapun mesin-mesin lain yang dimiliki perusahaan untuk mengolah

bahan baku benang menjadi grey adalah 50 unit mesin palet, 3 unit

mesin warping, 2 unit mesin kanji, 1 unit mesin boiler, 5 unit mesin

felding, 1 unit mesin kelos, dan 1 unit mesin diesel.

Melihat usahanya yang terus berkembang, maka pimpinan

perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk mengubah bentuk

perusahaan dari bentuk CV (Commanditer Vennonschap) atau

Persekutuan Komanditer menjadi PT (Perseroan Terbatas). Perubahan

bentuk ini didasarkan alasan bahwa dengan bentuk PT, perusahaan

lebih mempunyai peluang dalam mengmbangkan usahanya.

Perusahaan ini resmi menjadi PT Iskandartex pada tanggal 2 Januari

1991 dengan nomor ijin usaha 199/II.16/PB/VIII/1991/PT. Pergantian

nama terjadi sejak bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar Indah

Printing Textile.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT. Iskandar Indah Printing Textile meliputi :

a. Menjalankan usaha di bidang sandang yang merupakan salah

satu kebutuhan pokok manusia.

Page 45: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Menjadi salah satu perusahaan textile yang mampu memenuhi

kebutuhan konsumen dalam berbagai kualitas produksi.

Misi dari PT. Iskandar Indah Printing Textile meliputi :

a. Memperoleh keuntungan bagi perusahaan, karyawan, dan

konsumen agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya.

b. Membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah

pengangguran dengan membuka lapangan kerja.

c. Membantu dalam pengadaan sandang untuk memenuhi salah

satu kebutuhan pokok manusia.

3. Lokasi Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri diatas tanah seluas 3,5

hektar. Perusahaan ini tepatnya berada di jalan Pakel No.11 RT. 03

RW. 07 Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Surakarta. Lokasi ini

tentu saja memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan antara

lain :

a. Dari segi ekonomi :

1) Memudahkan kebutuhan angkutan sehingga hal ini

membuat biaya transportasi atau pengiriman barang lebih

terjangkau.

2) Mudah untuk mendapat tenaga kerja karena lokasi

perusahaan dekat dengan pemukiman penduduk.

Page 46: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3) Memudahkan pemasaran hasil produksi karena Solo

merupakan kota perdagangan.

b. Dari segi sosial :

1) Membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran

dengan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk.

2) Membantu pemerintah dalam usahanya mensukseskan

produk dalam negeri.

c. Dari segi teknis:

1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk pengembangan

perusahaan.

2) Mudah untuk pengadaan alat-alat, sparepart,mesin tenun,

dan memperoleh ahli mesin.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisai merupakan gambaran sistematis tugas dan

tanggung jawab serta hubungan antara bagian-bagian dalam

perusahaan. Struktur organisasi yang ada pada PT. Iskandar Indah

Printing Textile menjalankan kegiatan operasionalnya dengan

melibatkan individu-individu yang terorganisir dan terkoordinasi

supaya semua kegiatan perusahaan dapt berjalan efektif dan efisien.

Adapun bagab atau gambar struktur organisasi dai PT. Iskandar Indah

Printing Textile dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 47: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile

K

A

R

Y

A

W

A

N

DIREKTUR

Kepala bagian Pemasaran

Kepala Bagian Keuangan

Kepala Bagian Produksi Weaving

Kepala Bagian Produksi Printing

Quality Control

Kasie Proses

Kepala Seksi Finishing

Kasie Persiapan

Kasie Administrasi

Kasie Gudang

Kepala Seksi Teknik

K

A

R

Y

A

W

A

N

Kas

Pembelian

Gudang

Pembukuan

Kasie Personalia

Kasie Sekretariatan

Kasie kendaraan

Kasie Keamanan

Kasie Rmh Tangga

Kepala Bagian Umum

Page 48: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Perusahaan merupakan organisasi yang melakukan aktivitas-

aktivitas yang dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Didalamnya terdapat struktur organisasi yang secara sadar

dikoordinasikan dan disusun agar setiap personal yang terlibat menyadari

dan bertanggung jawab penuh dengan tugas yang telah di emban.

5. Personalia Perusahaan

a. Jumlah tenaga kerja

Di PT Iskandar Indah Printing Textile, sistem ketenagakerjaan

dibagi ke dalam dua bagian yaitu :

1) Bagian Produksi

Yaitu bagian yang bekerja di departemen unit weaving dan

depatemen unit printing serta bagian finishing.

2) Bagian Non Produksi

Yaitu bagian yang bekerja sebagai karyawan kantor dan

gudang.

Saat ini jumlah tenaga kerja di PT. Iskandar Indah Printing

Textile berjumlah 963.

Page 49: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dengan jumlah pembagian tenaga kerja sebagai berikut :

Tabel 3.1

Shift bagian dan jumlah karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile 2012

Shift dan Bagian Jumlah

karyawan (orang)

a. Day Shift 45 b. Shift 1) Operator RRT 52 168 2) Operator Picanol 112 3) Operator Toyoda 193 4) Pengisi Palet 40 5) Palet 65 6) Warping 40 7) Pengkanjian 65 8) Cucuk 55 9) Pengawasan Monitor 35 10) Pengawasan Umum 10 11) Bengkel 25 12) Listrik 15 13) Inspecting 35 14) Roll Kain 10 15) Finishing 20 16) Keamanaan 15 17) Transportasi 10 18) Umum 5

Jumlah 963 Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile 2012

b. Shift

Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, sistem kerja shift dibagi

menjadi tiga group, yaitu :

1) Shift I atau disebut sebagai Group A masuk pagi.

2) Shift II atau disebut sebagai Group B masuk siang.

Page 50: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3) Shift III atau disebut sebagai Graup C masuk Malam.

Tiap –tiap shift dikepalai dengan kepala shift, pengawas dan

staff masing-masing bagian dan mendapatkan jam istirahat

selama 1 jam yang diatur dengan efektif sehingga tidak

mengganggu proses produksi.

Pembagian kerja PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah

sebagai berikut :

1) Group A : pukul 07:00 WIB – 15:00 WIB dengan waktu

istirahat mulai pukul 11:30 WIB – 12:30 WIB.

2) Group B : pukul 15:00 WIB – 23:00 WIB dengan waktu

istirahat mulai pukul 18:45 WIB – 19:45 WIB.

3) Group C : pukul 23:00 WIB – 07:00 WIB dengan waktu

istirahat mulai pukul 02:00 WIB – 03:00 WIB.

Sistem pembagian kerja karyawan di atas berlaku untuk karyawan

bagian produksi dan teknik, sedangkan untuk karyawan bagian non

produksi jam kerjanya 40jam/minggu dengan sistem pembagian

jam mulai dari hari senin sampai jumat, dimulai pukul 07:00 WIB –

12:00 WIB. Pergantian masuk jam kerja tiap bagian produksi setiap

minggu sekali dan dimulai setiap hari senin.

c. Sistem Pemberian Upah.

Sistem pemberian upah kepada karyawan yang ditetapkan

PT.Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

Page 51: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Sistem Upah Bulanan.

Sistem upah ini dilakukan untuk karyawan yang bekerja di

bagian staf, kelapa bagian atau mandor dengan menerima upah

pada bulan akhir.

2) Sistem Upah Mingguan.

Sistem ini diberlakukan untuk karyawan yang bekerja sebagai

operator mesin produksi pada unit weaving, printing, dan

finishing dengan menerima upah pada akhir minggu.

3) Sistem Upah Borongan.

Sistem upah ini diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang

telah disesuaikan, misalnya untuk bagian pengepakan dan

pembungkusan.

Selain itu , perusahan juga memberikan upah lembur, yaitu upah

yang diberikan di luar jam kerja.

Upah lembur dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :

Upah lembur mingguan : 150 % dari gaji hari lembur

Upah lembur bulanan : × hari lembur

Page 52: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d. Kesejahteraan Karyawan.

Perusahaan memberikan beberapa fasilitas untuk menunjang

kesejahteraan karyawan dan memberikan beberapa hak yang perlu

diterima, antara lain :

1) Tunjangan Hari Raya (THR).

Tunjangan kesejahteraan yang diberikan setiap menjelang libur

hari raya.

2) Mengikutsertakan karyawan dalam Asuransi Sosial Tenaga

Kerja (ASTEK).

3) Tunjangan kesejahteraan berupa pembayaran asuransi yang

dibayarkan perusahaan kepada jasa asuransi.

4) Fasilitas pengobatan dan kesehatan.

5) Cuti hamil

Tunjangan ini berupa upah sebesar 50% dari upah, yang

diberikan selama cuti hamil.

6) Fasilitas Transportasi.

7) Memberikan pakaian seragam atau dinas.

8) Kegiatan berlibur yang diadakan setahun sekali.

6. Bagian Produksi.

a. Bahan Produksi

Bahan –bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah

sebagai berikut :

1) Bahan baku yang digunakan terdiri atas dua jenis benang :

Page 53: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a) Benang Lusi (katun) yaitu benang yang berasal dari serat

alami berupa kapas.

b) Benang Pakan yaitu benang yang berasal dari serat buatan.

2) Bahan penolong atau bahan obat yang digunakan terdiri dari :

a) PVA seperti film untuk melapisi bulu-bulu benang.

b) Tepung jagung (Cornstrach), yang berfungsi untuk

melenturkan benang.

c) Wax sejenis malam pet.

d) Acrylic, yang berfungsi untuk melenturkan benang tetapi

kelenturannya lebih dari tepung jagung.

b. Mesin- mesin produksi.

Mesin- mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi

antara lain :

1) Mesin Warping.

Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang

dari cones ke beam.

2) Mesin Kelos.

Mesin yang digunakan untuk memproses kembali benang yang

putus dari mesin warping sehingga barang dapat dipakai

kembali.

3) Mesin Sizing.

Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang,

dengan cara melapisi benang hasil dari mesin warping dengan

Page 54: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menggunakan bahan penolong atau bahan obat berupa

campuran dari bermacam-macam bahan kimia.

4) Mesin Cucuk.

Mesin yang digunakan untuk memproses benang lusi yang

dimasukkan ke mata jarum agar bisa dipilah – pilah untuk

memudahkan proses tenun.

5) Mesin Winding.

Mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku benang

menjadi benang pakan.

6) Loom.

Untuk memproses benang lusi dan benang pakan menjadi kain

grey.

7) Mesin Folding.

Mesin untuk melipat kain tenun setelah dilakukan pemeriksaan.

8) Mesin Inspecting.

Mesin yang digunakan untuk pemeriksaan kualitas kain dari

mesin tenun.

9) Mesin Printing.

Mesin yang digunakan dalam proses printing kain yaitu proses

memberikan corak kain putih.

10) Mesin Diesel.

Mesin yang digunakan sebagai sumber tenaga untuk

menggerakan mesin-mesin produksi.

Page 55: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

11) Ketel Uap.

Digunakan sebagai alat pemanas.

c. Proses Produksi.

Departemen produksi weaving adalah departemen yang menangani

proses produksi dari bahan baku yang berupa benang menjadi kain

grey. Pada departemen weaving di PT. Iskandar Indah Printing

Textile, tiap proses produksi terbagi menjadi beberapa tahap :

1) Tahap Persiapan.

a) Pembuatan benang luci.

Benang luci adalah benang yang diarahkan membujur atau

memanjang dalam proses penenunan. Benang ini digulung

ke dalam alat yang disebut beam, kemudian setelah itu

dilakukan penarikan benang untuk penyusunan benang

yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada lebar

kain.

b) Penghanian (warping).

Awal dari pembuatan benang luci melalui proses

penghanian dalam mesin warping yang melakukan proses

penggulungan benang, sekaligus menentukan jumlah dan

panjang benang yang diperlukan. Semakin lebar dan

semakin halus suatu jenis kain yang akan diproduksi, maka

akan membutuhkan jumlah benang yang semakin banyak

karena dengan kain yang semakin lebar tentunya lebar pula

Page 56: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

gulungan kain tersebut. Demikian juga untuk produksi kain

yang halus, akan membutuhkan anyaman kain yang lebih

rapat.

c) Pengkanjian (sizing).

Pengkanjian adalah proses pemberian bahan penolong

(bahan obat) berupa kanji pada benang lusi yang sudah

terbentuk melalui proses pengeringan. Tujuan proses ini

adalah untuk meratakan bulu-bulu yang terdapat pada

benang, menghilangkan kotoran agar benang tidak kaku

sehingga nantinya benang tidak mudah putus.

d) Proses Cucuk (racing).

Benang dimasukan kedalam mesin cucuk dengan melewati

jarum menuju je sisir atau disebut gun dengan jumlah mata

sisir tergantung dari jumlah benang yang tersedia dari

proses pengkanjian tadi. Proses ini bertujuan untuk

memisah-misahkan benang luci sehingga jumlah dan

kerapatannya benang pada lembar kain yang akan

diproduksi dapat diatur dalam proses penenunan.

e) Pembuatan benang pakan.

Benang pakan adalah benang yang arahnya menyilang

dalam proses penenunan. Benang ini dimasukan kedalam

mesin kelos kemudian diteruskan ke mesin palet yang akan

menggulung benang ke dalam kayu klinting. Klinting yang

Page 57: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

telah berisi benang di pindahkan ke bagian penenunan

bersama-sama benang lusi.

2) Tahap Penenunan.

Tahap peneunan dilakukan dengan mesin tenun yang

melakukan proses penyilangan benang lusi dan benang pakan

sehingga terbentuklah sebuah kain. Benang luci dan benang

pakan sehingga terbentuklah sebuah kain. Benang luci yang

berada pada mesin tenun secara otomatis akan ditenun oleh

benang pada mesin tenun secara otomatis akan ditenun oleh

benang pakan yang arahnya melintang. Dalam proses ini harus

ada operator yang menjalankan mesin tenun. Operator ini

bertugas mengawasi jalannya mesin dan menyambung benang

jika ada yang putus dan secara otomatis mesin akan berhenti.

Serta memasukkan teropong benang pakan apabila benang

pakan telah habis.

3) Tahap Pengawasan.

a) Inpecting.

Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan memeriksa

hasil kain grey bila terdapat kerusakan atau cacat kain yang

perlu diperbaiki.

b) Repairing.

Kegiatan memperbaiki anyaman kain grey yang rusak atau

ada yang ganda pakan atau ganda lusi.

Page 58: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c) Smashing

Kegiatan membersihkan kain grey dari sisa-sisa benang

serat dan bulu-bulu.

d) Folding

Kegiatan terakhir yang dilakukan dengan melipat sekaligus

menghitung panjang kain.

7. Bidang Pemasaran.

a. Saluran Distribusi

Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile saluran industri yang

digunakan adalah :

1) Produsen – distributor industri – pemakai industri.

2) Produsen – agen – distibutor industri - pemakai industri.

b. Daerah pemasaran.

Pada awal usaha ini dirintis dalam bentuk perusahaan

perseorangan, pemasaran hasil produksinya masih sekitar

Surakarta. Tetapi dengan semakin maju dan berkembangnya usaha

maka pemasaran hasil produksi turut berkembang hampir di

seluruh kota- kota besar di indonesia, antara lain : Surbaya, Bali,

Medan, Semarang, Yogyakarta, Makasar, Pekalongan, Purwokerto,

dan Surakarta sendiri. Sedangkan untuk daerah eksport adalah

Singapura, Timur tengah, Brunai darusalam, dan Amerika latin.

Page 59: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Jenis Produk dalam Pemasaran.

Untuk produk kain yang di eksport, sudah berbentuk barang jadi

yang berupa kain batik. Sedangkan yang dijual di dalam negeri,

dijual dalam bentuk kain grey dan kain batik.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja adalah salah satu kegiatan yang telah dirancang

oleh Unit Magang Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, diperuntukan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta tanpa terkecuali program

Diploma III Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kegiatan magang kerja dapat dijadiakan acuan penulisan tugas akhir

dan dapat juga dijadikan sebagai pelatihan dan pengalaman kerja

sebelum terjun kelapangan kerja nyata. Adapun bentuk-bentuk

kegiatan magang kerja meliputi praktik kerja, pendampingan, pelatihan

penyuluhan, pelaporan dan lain-lain.

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan

diluar kampus dengan berorientasi pada dunia nyata, yang merupakan

aplikasi dari teori- teori yang dipelajari selama perkuliahan.

2. Tujuan Magang Kerja.

Adapun tujuan pelaksanaan magang kerja ini adalah :

Page 60: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang ada di

dunia kerja.

b. Mahasiswa dapat belajar dan memperoleh pengalaman

secara langsung di lapangan tentang berbagai persoalan yang

dihadapi perusahaan/instansi tempat magang kerja.

c. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki

dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat menciptakan

tenaga trampil yang siap kerja serta mampu mengembang kan diri

secara profesional sesuai bidangnya.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

Tempat : PT. Iskandar Indah Printing Texile.

Alamat : Jl. Pakel No.11 Surakarta.

Waktu : 16 Januari- 16 Februari 2012

Kegiatan magang kerja dimulai pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB

untuk hari Senin- Jumat. Sedangkan pada hari sabtu, kegiatan

magang kerja dimulai pukul 08.00 WIB- 12.00 WIB. Mahasiswa

magang wajib mengenakan pakaian yang sopan dan memakai jas

almamater. Selain itu mahasiswa juga harus mentaati semua

peraturan yang ada di PT. Iskandar Indah Printing Textile tanpa

terkecuali.

Page 61: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan pada tanggal 16

Januari- 16 Februari 2012. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan pada

waktu magang kurang lebih adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Magang

Minggu Bagian Kegiatan

Pertama Produksi

kain grey

Mengamati proses produksi yang sedang

berlangsung dari departemen weaving.

Mengamati sistem kerja mesin-mesin

produksi.

Kedua Gudang

Spare part

Memasukan data keluar dan data masuk

spare part setiap hari.

Ketiga Gudang

bahan baku

benang

Mencatat data permintaan bahan baku.

Mencatat data masuk bahan baku.

Mencatat retur pembelian.

Keempat Ruang

inspecting

Mengawasi proses inspecting yang

dilakukan pada departemen weaving

C. Analisis dan Pembahasan Masalah

1. Perencanaan bahan baku dengan Metode Material

Requirement Planning (MRP)

Page 62: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan

mengenai penerapan MRP pada perencanaan bahan baku terhadap kain

grey sesuai order dari awal Desember 2011.

Selama ini PT.Iskandar Indah Printing Textile tidak

menggunakan metode MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan

baku. Perusahaan membeli atau menyediakan dengan pertimbangan

order dan persediaan di gudang. Rencana pemesanan bahan baku

dilakukan dengan mengitung kebutuhan bahan baku dari order yang

diterima dikurangi persediaan gudang. Pemesanan bahan baku tersebut

kurang baik tanpa adanya penjadwalan pemesanan lebih awal. Hal ini

dapat mengakibatkan :

a. Keterlambatan pengiriman bahan baku yang mengakibatkan

kekurangan persediaan.

b. Keterlambatan pengiriman barang jadi pada pihak buyer.

c. Dapat terjadi kelebihan persediaan bahan baku (over stock)

yang akan menimbulkan biaya ekstra.

Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai

penerapan Material Requirement Planning (MRP) pada perencanaan

bahan baku kain grey dengan konstruksi 84.82/40.40 127 cm. Adapun

bahan-bahan penyusunan kain grey adalah sebagai berikut :

a. Bahan Baku.

Bahan baku yang digunakan terdiri dari dua jenis benang :

Page 63: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1) Benang Lusi (katun) yaitu benang yang berasal dari serat

alami berupa kapas.

2) Benang pakan (rayon ) yaitu benang yang berasal dari serat

buatan.

b. Bahan Penolong.

Bahan penolong atau bahan obat yang digunakan terdiri dari :

1) Cornstarch

Berfungsi untuk melenturkan benang.

2) PVA.

Seperti film untuk melapisi bulu-bulu benang.

3) Acrylic.

Berfungsi untuk melenturkan benang namun kelenturanya

lebih dari tepung jagung (Cornstarch).

4) Wax.

Sejenis dengan malam pet.

Dalam perhitungan MRP input atau masukan yang digunakan

meliputi :

a. Data Persediaan dan Lead Time.

Data persediaan bahan baku dan Lead Time untuk memproduksi

kain grey adalah sebagai berikut :

Page 64: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 3.3

Data Persediaan dan Lead Time

No Komponen Stock (Kg) Lead Time (Minggu)

1

2

3

4

5

6

7

Kain Grey kons. 82.82/40.40 127 cm

Benang Lusi

Benang Pakan

Cornstarch

PVA

Acrylic

Wax

-

-

-

-

-

-

-

1

1

1

1

1

1

1

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile 2012

PT. Iskandar Indah Printing Textile menerapkan Zero stock

dimana tidak ada persediaan yang berada digudang. Barang

ataupun bahan harus habis sesuai dengan order yang sudah ada.

b. Jadwal Induk Produksi atau Master Production Scheduled

(MPS).

Dalam penentuan jadwal induk produksi (MPS) didasarkan

pada data order produksi yang diterima oleh PT. Iskandar

Indah Printing Textile. Dengan pertimbangan kapasitas

produksi atau kemampuan dalam memproduksi, sehingga akan

dapat ditentukan berapa jumlah yang akan diproduksi dalam

suatu periode dan kapan waktu pelaksanannya. Pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile masukan yang dijadikan dasar

Page 65: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

untuk menentukan MPS adalah berupa pesanan dari pembeli

yang diterima oleh bagian pemasaran.

Berdasarkan produk kain grey yang diangkat dalam topik ini

pada bulan Desember pesanan yang diterima oleh PT. Iskandar

Indah Printng Textile adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Volume order bulan Desember 2011

Order Jumlah (m)

Kain grey konstruksi

84.82/40.40 127 cm

550.000

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile 2012

c. Bill Of Material (BOM)

Merupakan daftar komponen yang digunakan dalam menyusun

kain grey dengan konstruksi 84.82/40.40 127 cm setiap 1

meter membutuhkan benang lusi 0,07248 kg dan benang pakan

0,06505 kg. Selain itu, benang lusi juga membutuhkan

campuran dari bahan penolong yang digunakan untuk

memperkuat dan melenturkan benang tersebut. Bahan penolong

tersebut antara lain : Cornstarch 0,0105 kg, PVA 0,0042 kg,

Acrylic 0,0014 kg, yang dilihat dalam tabel berikut ini :

Page 66: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 3.5

Daftar Kebutuhan Komponen Kain Grey /Meter

No Nama Komponen Jumlah (kg)

1

2

3

4

5

6

Benang Lusi Kons. 84.82/40.40 127 cm

Benang Pakan Kons. 84.82/40.40 127 cm

Cornstrach

PVA

Acrylic

Wax

0,07248

0,06505

0,0105

0,0042

0,0014

0,0005

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile 2012

Komponen- komponen produk secara jelas dapat dilihat dalam

gambar sebagai berikut :

Gambar 3.2 Bill Of Material (BOM)

Sumber : PT Iskandar Indah Printing Textile 2012

Kain Grey (1 m)

Benang Lusi 0,07248 kg

Benang Pakan 0,06505 kg

Wax 0,0005 kg

Acrylic 0,0014 kg

PVA 0,0042 kg

Cornstarch 0,0105 kg

Page 67: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dari BOM gambar 3.2 dapat dilihat bahwa kain grey menempati

level nol, benang pakan dan benang lusi menemati level satu.

Sedangkan bahan penolong seperti Cornstarch, PVA, Acrylic dan

Wax menempati level dua.

Komponen-komponen Produksi untuk memproduksi kain grey

dengan konstruksi 84.82/ 40.40 127 cm sebanyak 550.000 m.

Gambar 3.3

Bill Of Material (BOM)

Dari gambar 3.3 menunjukan untuk memproduksi kain grey

sebanyak 550.000 m dibutuhkan dua benang yaitu benang pakan

sebanyak 35.777,5 dan benang lusi sebanyak 39.864 kg. Sedangkan

untuk memproduksi benang lusi dibutuhkan bahan penolong

berupa Cornstarch sebanyak 418,572 kg, PVA sebanyak 167,429

kg, Acrylic sebanyak 55,81 kg dan Wax sebanyak 19,932 kg.

Benang Lusi 39.864 kg

Benang Pakan 35.777,5 kg

Wax 19,932 kg

Acrylic 55,81 kg

PVA 167,429 kg

Cornstarch 418,572 kg

Kain Grey 550.000 m

Page 68: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d. Material Requirement Planning (MRP)

Pengolahan dan pengunaan metode Material Requirement

Planning (MRP) di PT. Iskandar Indah Printing Textile didapat

hasil sebagai berikut :

1) Material Requirement Planning (MRP) untuk item Kain

Grey Kons. 84.82/40.40 .

Tabel 3.6

Item Kain Grey Kons. 84.82/40.40 127 cm

Item : Kain Grey kons. 84.82/40.40 127 cm

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 550.000

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 550.000

Planned Receipt 550.000

Order Releases 550.000

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

a) Total Requirement atau kebutuhan kotor yaitu

keseluruhan jumlah item yang diperlukan pada suatu

periode.

b) Schedule Receipt yaitu item yang akan diterima pada

suatu periode tertentu berdasarkan pesanan dibuat.

Page 69: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c) On Hand Inventory yaitu jumlah persediaan akhir pada

suatu periode.

d) Net Requirement yaitu jumlah kebutuhan bersih pada

periode yang akan datang.

e) Planned Receipt atau rencana penerimaan yaitu rencana

penerimaan kebutuhan bahan baku yang akan diolah.

f) Order Release atau pelaksanan pesanan yaitu jumlah

item yang direncanakan untuk dipesan agar memenuhi

perencanaan dimasa yang akan datang.

Keterangan :

Untuk memenuhi kebutuhan Kain Grey Kons. 84.82/40.40

pada Bulan Desember Minggu ke 5 sebanyak 550.000

meter, maka harus tersedia Kain Grey Kons. 84.82/40.40

127 cm pada bulan Desember Minggu ke 4 sebanyak

550.000 meter.

Page 70: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2) Material Requirement Planning (MRP) untuk item benang

pakan.

Tabel 3.7

Item Benang Pakan

Item : Benang Pakan

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 35.777,5

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 35.777,5

Planned Receipt 35.777,5

Order Releases 35.777,5

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat 550.000 meter kain grey Kons.

82.82/40.40 127cm pada bulan Desember Minggu ke 5,

maka dibutuhkan benang pakan pada minggu ke 4

sebanyak 0,06505 kg × 550.000 = 35.777,5 kg yang harus

dipesan pada Minggu ke 3 Bulan Desember.

Page 71: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3) Material Requirement Planning (MRP) untuk item benang

lusi.

Tabel 3.8

Item Benang Lusi

Item : Benang Lusi

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 39.864

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 39.864

Planned Receipt 39.864

Order Releases 39.864

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat 550.000 meter kain grey Kons.

82.82/40.40 127 cm pada bulan Desember Minggu ke 5,

maka dibutuhkan benang lusi pada minggu ke 4 sebanyak

0,07248 kg × 550.000 = 39.864 kg yang harus dipesan pada

Minggu ke 3 Bulan Desember.

Page 72: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Material Requirement Planning (MRP) untuk item

Cornstarch.

Tabel 3.9

Item Cornstarch

Item : Cornstarch

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 418,572

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 418,572

Planned Receipt 418,572

Order Releases 418,572

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat benang lusi pada minggu ke 4 sebanyak

39.864 kg maka dibutuhkan Cornstarch pada Minggu ke 3

sebanyak 0,0105 kg × 39.864 kg = 418,572 kg yang harus

dipesan pada Minggu ke 2 Bulan Desember.

Page 73: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5) Material Requirement Planning (MRP) untuk item PVA.

Tabel 3.10

Item PVA

Item : PVA

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 167,429

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 167,429

Planned Receipt 167,429

Order Releases 167,429

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat benang lusi pada minggu ke 4 sebanyak

39.864 kg maka dibutuhkan PVA pada Minggu ke 3

sebanyak 0,0042 kg × 39.864 kg = 167,429 kg yang harus

dipesan pada Minggu ke 2 Bulan Desember.

Page 74: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

6) Material Requirement Planning (MRP) untuk item Acrylic.

Tabel 3.11

Item Acrylic

Item : Acrylic

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 55,81

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 55,81

Planned Receipt 55,81

Order Releases 55,81

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat benang lusi pada minggu ke 4 sebanyak

39.864 kg maka dibutuhkan Acrylic pada Minggu ke 3

sebanyak 0,0014 kg × 39.864 kg = 55,81 kg yang harus

dipesan pada Minggu ke 2 Bulan Desember.

Page 75: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

7) Material Requirement Planning (MRP) untuk item Wax.

Tabel 3.12

Item Wax

Item : Wax

On Hand : 0

Lead time : 1

Week 1 2 3 4 5

Total Requirements 19,932

Schedule Receipt

On Hand

Net Requirement 19,932

Planned Receipt 19,932

Order Releases 19,932

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Keterangan :

Untuk membuat benang lusi pada minggu ke 4 sebanyak

39.864 kg maka dibutuhkan Wax pada Minggu ke 3

sebanyak 0,0005 kg × 39.864 kg = 19,932 kg yang harus

dipesan pada Minggu ke 2 Bulan Desember.

Dari perhitungan perencanaan bahan baku untuk produk kain

grey kontruksi 84.82/40.40 127 cm dengan mengunakan metode

Material Requirement Planning (MRP) diatas dapat diketahui bahwa

Page 76: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kebutuhan bahan baku untuk order kain grey kontruksi 84.82/40.40

127 cm adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13

Data Rekapitulasi Jumlah Order bahan baku kain grey kontruksi

84.82/40.40 127 cm

No Komponen Desember

1 2 3 4 5

1 Kain Grey 550.000 m

2 Benang Pakan 35.777,5 kg

3 Benang Lusi 39.864 kg

4 Cornstrach 418,572 kg

5 PVA 167,429 kg

6 Acrylic 55,81 kg

7 Wax 19,932 kg

Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui kain grey dengan

kontruksi 84.82/40.40 127 cm harus dipesan pada minggu ke 4

sebanyak 550.000 meter.Komponen minggu ke 3 berupa benang pakan

sebanyak 35.777,5 kg dan benang lusi sebanyak 39.864 kg, sedangkan

Page 77: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

minggu ke 2 harus dipesan bahan berupa Cornstrach sebanyak 418,572

kg, PVA sebanyak 167,428 kg, Acrylic sebanyak 55,81 kg, dan Wax

sebanyak 19,932 kg.

Perbandingan perhitungan perusahaan dengan penggunaan metode

MRP.

Tabel 3.14

Perbandingan kebutuhan bahan baku kain grey

Konst. 84.82/40.40 pada Bulan Desember 2011

Bahan Baku Perhitungan Perusahaan

Perhitungan MRP

Benang Pakan

Benang Lusi

Cornstarch

PVA

Acrylic

Wax

36.653 kg

40.989 kg

479,312 kg

171,23 kg

61,14 kg

20,012 kg

35.777,5 kg

39.864 kg

418,572 kg

167,429 kg

55,81 kg

19,932 kg

Sumber : Data mentah yang diolah tahun 2012

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan manual yang

dilakukan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan perhitungan

MRP, terdapat selisih kurang lebih 2,6% dimana hasil dari perhitungan

MRP lebih kecil dari perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan.

Untuk memproduksi kain grey pesanan 550.000 meter .

Page 78: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama ini PT. Iskandar Indah Printing Textile belum

menerapkan metode Material Requirement Planning (MRP) untuk

merencanakan persediaan bahan baku. Perusahaan membeli

kebutuhan bahan baku dengan mempertimbangkan order dan

persediaan digudang. Rencana pemesanan bahan baku dilakukan

dengan menghitung kebutuhan bahan baku dari order yang diterima

dikurangi persediaan digudang. Perencanaan tersebut dapat

mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang, kurang persediaan

dan kelebihan persediaan menambah resiko kerusakan dan biaya

penyimpanan bagi perusahaan.

2. Dari analisis perhitungan kebutuhan bahan baku dengan

menggunakan MRP, maka dapat diketahui Untuk memenuhi

kebutuhan Kain Grey Kons. 82.82/40.40 127 cm pada Bulan

Desember Minggu ke 5 sebanyak 550.000 meter, maka harus tersedia

Kain Grey Kons. 82.82/40.40 127 cm pada bulan Desember Minggu

ke 4 sebanyak 550.000 meter dan membutuhkan item antara lain :

Page 79: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a. Benang Pakan 35.777,5 kg yang harus dipesan Bulan

Desember minggu ke 3

b. Benang Lusi 39.864 kg yang harus dipesan Bulan Desember

minggu ke 3

c. Cornstrach 418,572 kg yang harus dipesan Bulan Desember

minggu ke 2

d. PVA 167,428 kg yang harus dipesan Bulan Desember minggu

ke 2

e. Acrylic 55,81 kg yang harus dipesan Bulan Desember minggu

ke 2

f. Wax 19,932 kg yang harus dipesan Bulan Desember minggu

ke 2

Berdasarkan perbandingan antara perhitungan manual yang

dilakukan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan

perhitungan menggunakan MRP, terdapat selisih kurang lebih 2,6%

dimana hasil dari perhitungan MRP lebih kecil dari perhitungan yang

dilakukan oleh perusahaan. Untuk memproduksi kain grey pesanan

550.000 meter .

Dengan perencanaan bahan baku yang baik diharapkan seluruh

item dan bahan baku dapat dijadwalkan tepat berada di bagian

produksi sehingga perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan

baku maupun kelebihan bahan baku. MRP sendiri berperan dalam

Page 80: ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU …/Analisis...ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI KAIN GREY DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS ... (urusan yang lain)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

meminimalisasi persediaan dan penjadwalan bahan baku agar

perusahaan tidak mengalami over stock maupun zero stock sehingga

proses produksi berjalan seefektif mungkin.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka akan dikemukakan saran-

saran dengan harapan dapat membantu PT. Iskandar Indah Printing

Textile untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Ada beberapa saran

yang dapat diambil dalam tugas akhir ini, diantaranya :

1. Perusahaan perlu mempertimbangkan sistem Material

Requirement Planning (MRP) dalam jangka panjang untuk

kebutuhan bahan baku perusahaan.dengan mempertimbangkan

penyediaan alat penunjang menyelenggaraan Metode MRP. Karena

dengan metode ini perusahaan dapat menekan biaya-biaya

penyimpanan persediaan yang ada digudang. Dan dapat membantu

merencanakan kebutuhan bahan baku setiap item atau produk secara

tepat waktu dan tepat jumlah. Dengan demikian proses produksi

akan terlaksana dengan baik sesuai yang telah direncanakan dan

pesanan dapat terpenuhi tepat waktu.

2. Sebaiknya perusahaan mengadakan pelatihan yang kaitanya

dengan Material Requirement Planning (MRP) bagi karyawan yang

terkait langsung dengan perencanan kebutuhan bahan baku agar

karyawan dapat menjalankan metode MRP dengan baik.