analisis perbandingan kinerja keuangan antar bank

16
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK BUMN DAN INDUSTRINYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: TIO ADI SIVANO B100120252 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: hakiet

Post on 26-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

ANTAR BANK BUMN DAN INDUSTRINYA YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

TIO ADI SIVANO

B100120252

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK
Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan bank

BUMN, mengetahui kinerja keuangan dari Industri bank BUMN, dan

membandingkan kinerja keuangan bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013, dengan menggunakan rasio CAMEL dan rasio

Industrinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Purposive Sampling sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Tabungan

Negara, dan PT Bank Mandiri. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio CAMEL yaitu aspek Capital (Capital Adequacy

Ratio/CAR), Asset (Kualitas Aktiva Produktif/KAP) dan (Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif/PPAP), Management (Net Profit Margin/NPM),

Earnings (Return On Asset/ROA) dan (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional/BOPO), dan Liquidity (Loan to Deposit Ratio/LDR) yang diadopsi

dari Meliangan, Steven, dkk. (2014), selain itu analisis dilakukan untuk

membandingkan rasio CAMEL setiap bank BUMN dengan rasio Industrinya.

Dilihat dari rasio CAMEL menunjukkan bahwa kinerja Bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki rasio CAR, KAP, ROA, dan BOPO

yang sehat, namun memiliki rasio PPAP, NPM, dan LDR yang cukup sehat.

Selain itu dilihat dari rasio Industrinya menunjukkan bahwa bank BUMN yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki rasio BOPO dan LDR yang lebih baik,

namun memiliki rasio KAP, PPAP, NPM, dan ROA yang lebih baik dari rasio

Industri, dan memiliki rasio CAR yang lebih buruk dari rasio Industrinya. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa dari ke empat bank BUMN yang paling baik

kinerjanya adalah Bank BRI dan yang paling buruk kinerjanya adalah Bank BTN

baik dilihat berdasarkan perbandingan rasio CAMEL dan rasio Industrinya

meskipun secara umum kinerja bank BUMN menunjukkan kinerja yang sehat

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Bank BUMN, Industri Bank BUMN

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

ABSTRACT

The aim of this study was to determine the financial performance of state-

owned banks, knowing the financial performance of state-owned banks Industrial

and compare the financial performance of state-owned banks listed on the

Indonesia Stock Exchange period in 2013, using CAMEL ratio and the ratio of Its

Industry. The sampling technique in this study using purposive sampling so that

the sample used in this research is PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat

Indonesia, PT Bank BTN and PT Bank Mandiri. The data analysis technique used

in this research are CAMEL ratio is the aspect Capital (Capital Adequacy Ratio /

CAR), assets (Assets Quality / KAP) and (Allowance for Earning Assets / PPAP),

Management (Net Profit Margin / NPM), Earnings (Return On Assets / ROA) and

(Operating Expenses to Operating Income / ROA), and Liquidity (Loan to Deposit

Ratio / LDR) adopted from Meliangan, Steven, et al. (2014), in addition to the

analysis conducted to compare the ratio of CAMEL any state-owned banks with a

ratio of Its Industry. Judging from the CAMEL ratios indicate that the

performance of state-owned bank listed on the Indonesia Stock Exchange has a

CAR, KAP, ROA and ROA healthy, but has a provision ratio, NPM, and LDR are

quite healthy. Additionally seen from the ratio of Its Industry shows that state-

owned banks listed on the Indonesia Stock Exchange has a ratio of ROA and LDR

are better, but has a ratio of KAP, PPAP, NPM, and ROA better than the ratio of

industry, and have a CAR worse the ratio of Its Industry. The results also show

that of the four state-owned banks are the most excellent performance of Bank

BRI and the worst performance of Bank BTN is well seen by the ratio and the

ratio CAMEL Industry-although in general the performance of state-owned banks

showed healthy performance.

Keywords: Financial Performance, State-owned banks, Industrial Bank SOE

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam usaha tersebut adalah menyangkut

jasa keuangan (Taswan, 2010 : 6). Perbankan mempunyai peran strategis

dalam menyelaraskan, menyerasikan, serta menyeimbangkan berbagai unsur

pembangunan.

Kesehatan suatu bank dapat dilihat melalui laporan keuangan bank

tersebut. Laporan yang dikeluarkan bank harus diaudit oleh kantor akuntan

publik. Bank dapat mengeluarkan laporan keuangan secara periodik.

Berdasarkan laporan keuangan tersebut kita dapat meihat pos-pos mana di

dalam laporan tersebut yang mengalami peningkatan atau penurunan secara

signifikan atau tidak. Di dalam penilaian kinerja keuangan Bank Indonesia

selaku bank sentral, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No

6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Repoblik Indonesia Tahun 2004

Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4382) Bank wajib

melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara triwulan.

Ketentuan pelaksanaan penilaian tingkat kesehatan Bank perlu

diatur, penilaian mencakup faktor-faktor CAMEL yang terdiri dari:

Permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen

(Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity). Dengan

melihat laporan keuangan dari bank-bank pemerintah yang terdaftar di Bursa

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

Efek Indonesia kita dapat mengukur kesehatan suatu bank dengan

menggunakan aspek-aspek tersebut.

Rasio industri adalah salah satu dari beberapa jenis rasio keuangan

yang digunakan untuk membuat perbandingan antara item untuk tujuan

menentukan stabilitas bisnis saat bersaing dengan kompetitornya. Investor

sering menemukan bahwa rasio industri sangat membantu dalam menilai

potensi bisnis yang berbeda dalam hal investasi. Menentukan rasio

memerlukan pengumpulan data industri dan analisis statistik sehingga

perbandingan antara perusahaan dalam industri yang sama dan data yang

dihasilkan benar-benar bermakna (-, 2015).

Berdasarkan latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap perbandingan kinerja keuangan bank BUMN yang

terdaftar di BEI. Sehingga penelitian ini berjudul: “ANALISIS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

BUMN DAN INDUSTRINYA YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA”

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dalam hal ini perbankan dengan

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan (Hery, 2012 :

3-4).

2. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

(Fahmi, 2012 : 2). Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada

umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non

keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja

bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada.

3. Bank

Menurut Taswan, (2010 : 6) bank adalah sebuah lembaga atau

perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito

tabungan dan simpanan yang lain dari pihak kelebihan dana (surplus

spending unit) kemudian menempatkan kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui penjualan jasa

keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat

banyak.

4. Dana Bank

Menurut Dendawijaya, (2009 : 46) dana bank adalah uang tunai

yang dimiliki oleh bank atau aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan

setiap waktu dapat digunakan. Sedangkan menurut Pandia (2011 : 1)

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

dana bank adalah uang tunai dan atau aktiva lainnya yang segera dapat

digunakan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu.

Sehingga dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank atau

aktiva lancar yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat digunakan

dan yang tersedia atau disishkan untuk maksud tertentu.

5. Alokasi Dana Bank

a. Fungsi sumber dana dari bank

Menurut Taswan, (2010 : 175-176) fungsi sumber dana dari bank

terdiri dari:

1) Sebagai alat pembayaran kegiatan usaha

2) Dana berfungsi sebagai sumber likuiditas bank

3) Tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank

b. Pendekatan alokasi dana bank

Menurut Dendawijaya (2005:54) alokasi dana oleh suatu

bank umum dengan mempertimbangkan sumber dana yang di

perolehnya terdiri atas dua pendekatan yang masih banyak

dipergunakan atau di pilih oleh eksekutif bank, sebagai berikut:

1) Pendekatan penggabungan dana (Pool of Found Approach)

2) Pendekatan alokasi aset (Asset Allocation Approach)

6. Jasa-Jasa Bank

Menurut Kasmir, (2012 : 130-152) jasa-jasa bank terdiri dari:

a. Jasa pengiriman uang (Transfer)

b. Jasa kliring (Clearing)

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

c. Jasa inkaso (Collection)

d. Jasa penyimpanan dokumen (Safe Deposit Box)

e. Jasa kartu kredit (Bank Card)

f. Jasa valuta asing (Bank Notes)

g. Jasa cek wisata (Travellers Cheque)

h. Jasa Letter of Credit (L/C)

i. Jasa bank garansi

j. Jasa-jasa di pasar modal

k. Jasa penyetoran dana

l. Jasa pembayaran dana

7. Penilaian Kinerja Keuangan Bank

CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earnings and

Liquidity) adalah rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja

keuangan perbankan, mengukur apakah manajemen bank telah

melaksanakan sistem perbankan dengan baik, dan rasio CAMEL bisa

menjadi alat prediksi kemungkinan kegagalan dari perbankan untuk

jangka waktu satu sampai lima tahun sebelum bank tersebut benar-benar

bangkrut.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini bersifat

membandingkan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahun 2013.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

Laporan keuangan bank yang digunakan adalah laporan keuangan neraca,

laporan laba-rugi, dan laporan klasifikasi aktiva produktif. Metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAMEL.

Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menghitung dan menganalisis laporan keuangan masing-masing bank

dengan menggunakan CAMEL yang terdiri dari Capital, Asset Quality,

Management, Earnings, dan Liquidity.

2. Setelah menghitung Capital Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva

Produktif (KAP), Penyisihan Penghapuasan Aktiva Produktif (PPAP),

Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Biaya Operasional

dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) pada masing-masing bank selanjutnya akan

dihitung rasio industrinya untuk menentukan perbedaan kinerja keuangan

antar bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio Industri

di peroleh dengan menghitung rata-rata rasio CAR, KAP, PPAP, NPM,

ROA, BOPO dan LDR.

D. HASIL PENELITIAN

Secara umum dari keempat bank BUMN, bank yang memiliki kinerja

bank paling baik adalah Bank BRI karena memiliki rasio CAR, KAP, PPAP,

NPM, ROA, dan BOPO lebih sehat dan lebih baik dari Bank BNI, Bank

BTN, dan Bank Mandiri, dan memiliki rasio LDR di peringkat tiga dinilai

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

sehat dan lebih baik di bandingkan dari kriteria sehat dan kriteria rasio

Industri.

Kinerja bank berikutnya adalah Bank Mandiri karena Bank Mandiri

memiliki rasio LDR lebih sehat dan lebih baik dari Bank BNI, Bank BRI,

dan Bank BTN, dan memiliki rasio KAP, PPAP, NPM, ROA, dan BOPO di

peringkat dua dinilai sehat dan lebih baik di bandingkan dari kriteria sehat

dan kriteria rasio Industri.

Kinerja bank berikutnya adalah Bank BNI karena Bank BNI memiliki

rasio BOPO di peringkat tiga dan rasio LDR di peringkat dua dinilai sehat

dan lebih baik di bandingkan dari kriteria sehat dan kriteria rasio Industri.

Kinerja bank paling buruk adalah Bank BTN karena memiliki rasio

CAR peringkat 2 dinilai sehat dan lebih buruk, rasio KAP pringkat empat

dinilai sehat dan lebih buruk, rasio PPAP peringkat empat dinilai tidak sehat

dan lebih buruk, rasio NPM peringkat tiga dinilai cukup sehat dan lebih

buruk, rasio ROA peringkat empat dinilai sehat dan lebih buruk, rasio BOPO

peringkat empat dinilai sehat dan lebih buruk, dan rasio LDR dinilai tidak

sehat dan lebih buruk di bandingkan dari kriteria sehat dan rasio Industri.

E. SIMPULAN

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis kinerja keuangan Bank

BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan rasio CAMEL

(Capital, Asset Quality, Management, Earnings, dan Liquidity) dan rasio

Industrinya periode 2013, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

1. Rasio CAMEL menunjukkan bahwa kinerja Bank BUMN yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia memiliki rasio CAR, KAP, ROA, dan BOPO

yang sehat, namun memiliki rasio PPAP, NPM, dan LDR yang cukup

sehat.

2. Dari hasil penelitian menunjukkan CAR, KAP, ROA, dan BOPO kinerja

bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinilai sehat (H1, H2,

H5, dan H6 terbukti). Selain itu berdasarkan PPAP, kinerja bank BUMN

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinilai cukup sehat (H3 tidak

terbukti). Berdasarkan NPM kinerja bank BUMN yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dinilai cukup sehat (H4 tidak terbukti). Berdasarkan LDR

kinerja bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinilai cukup

sehat (H7 tidak terbukti).

3. Berdasarkan perbandingan rasio masing-masing bank dengan rasio

Industrinya menunjukkan bahwa kinerja bank BUMN yang paling baik

adalah Bank BRI. Kemudian di urutan kedua adalah Bank Mandiri.

Diurutan ketiga adalah Bank BNI. Di peringkat ke empat adalah Bank

BTN (H8 terbukti).

4. Bank yang paling sehat dan lebih baik dari pada Industrinya adalah Bank

BRI. Sedangkan bank BUMN yang memiliki kinerja keuangan paling

rendah adalah Bank BTN. Jadi dilihat dari perbandingan rasio CAMEL

dan rasio Industri menunjukkan bahwa Bank BRI memiliki kinerja bank

BUMN yang paling baik sedangkan Bank BTN memiliki kinerja bank

BUMN yang paling buruk (H9 tidak terbukti).

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

F. SARAN

Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya Bank BRI dan Bank Mandiri mempertahankan atau

meningkatkan kinerja keuangan yang sekarang atau di masa yang akan

datang karena memiliki rasio CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, dan

LDR yang dinilai sehat.

2. Sebaiknya Bank BNI meningkatkan rasio Net Profit Margin (NPM) agar

mencapai rasio NPM yang sehat (20,25%-25%) dan Bank BTN sebaiknya

meningkatkan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

agar mencapai rasio PPAP yang sehat (>81%), Net Profit Margin (NPM)

agar mencapai rasio NPM yang sehat (20,25%-25%), dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) agar mencapai rasio LDR yang sehat (<94,75%).

3. Bagi peneliti berikutnya dapat menambahkan periode sampel pada

penelitian dan diharapkan dapat menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data pada aspek Management.

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyana, Marissa. 2011. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Syari’ah dan Bank Konvensional Sebelum, Selama, dan Sesudah Krisis

Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus

Pada PT Bank Syari’ah Mandiri dan PT Bank Mandiri Tbk)”. Skripsi.

Semarang: Fakutas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Arthesa, Ade. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 Tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 1997. SK DIR BI Nomor : 30/11/KEP/DIR. Jakarta: Bank

Indonesia.

Bank Indonesia. 2007. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PB/2007 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip

Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2011. Peraturan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/6/DPNP tangggal 18 Februari 2011 Perihal Pedoman Perhitungan

Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan

Menggunakan Pendekatan Standar. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 1998. Keputusan direksi BI No.31/148/KEP/DIR. Jakarta: Bank

Indonesia.

Dahlia, Andi. 2012. ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syari’ah

Mandiri dengan PT. Bank Muamalat Indonesia”. Skripsi. Makasar:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Departemen Keuangan Republik Indonesia. 1998. Undang-undang Republik

Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta: Departemen Keuangan

Republik Indonesia.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Hery. 2012. Analisis laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

Irham, Fahmi. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Jha*, Suvita and Hui, Xiaofeng. 2012. “A Comparison of Financial Performance

of Commercial Banks: A Case Study of Nepal”. African Journal of

Business Management, 6 (25) : 7601-7611.

Kasmir. 2012. Manajemen perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Lius, Sarina. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode

CAMEL pada PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur

Samarinda”. eJurnal Administrasi Bisnis, 2 (3) : 416-427.

Maharani, Vivi Putri & Afandy, Chairil. 2014. “Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2008-2012”. Management Insight, 9 (1) : 16-29.

Meliangan, Steven, dkk. 2014. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara

Bank BCA (Persero) Tbk dan Bank CIMB Niaga (Persero) Tbk”. Jurnal

EMBA, 2 (3) : 116-125.

Merentek, Kartika Citra Claudia. 2013. “Analisis Kinerja Keuangan antara Bank

Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri Menggunakan Metode

CAMEL”. Jurnal EMBA, 1 (3) : 645-652.

Ningsih, Widya Ayu. 2012. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Umum Syari’ah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia”. Skripsi.

Makasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Cetakan Pertama.

Jakarta: Rineka Cipta.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Asset and Liability Management. Edisi Ketiga.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rudianto. 2006. Akuntansi Koperasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasara Indonesia.

Rumandor, Risca Fransisca. 2013. “Perbandingan Kinerja Keuangan Bank

Mandiri, BRI, dan BTN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Forum

Pnelitian, 1 (3) : 782-792.

Sugioyono. 2013. Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R & D). Bandung: Alfabeta.

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTAR BANK

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudirman, I wayan. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta:

KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

-. 2015. “Definisi Rasio Industri”. http://iklaninstan.web.id/75-definisi-rasio-

industri.html, (19 September 2015).